Kangkung bukan sayuran penyebab kantuk
-
Upload
hudaya-sumeri -
Category
Health & Medicine
-
view
1.652 -
download
1
Transcript of Kangkung bukan sayuran penyebab kantuk
Kangkung, Bukan Sayuran Penyebab Kantuk
Netsains.Com - Saat ini kangkung termasuk sayur yang
sangat popular, biasanya diolah menjadi tumis dan cah diatas hotplate atau hanya sekedar lalapan
mentah. Mitos yang selama ini berkembang di kalangaan masyarakat kangkung identik dengan
sayuran yang dapat menyebabkan kantuk.
Karenanya sebagian orang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kangkung di malam hari
supaya tidak mengganggu aktivitas kerja. Benarkah konsumsi kangkung dapat menyebabkan
orang mudah ngantuk?
Mitos yang menyatakan kangkung merupakan sayuran yang dapat menyebabkan kantuk
sebenarnya terlalu berlebihan. Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kangkung
dapat menyebabkan kantuk. Kenyataan yang ada, kandungan zat besi yang tinggi pada kangkung
dapat membuat konsentrasi otak menjadi meningkat. Zat besi merupakan komponen terpenting
dalam pembuatan sel-sel darah merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah merah,
aliran oksigen ke seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga membuat tubuh
menjadi lebih segar dan bugar.
Kangkung memang mengandung komponen kimia yang bersifat sedative (penenang). Komponen
tersebut dapat membuat pikiran orang yang mengonsumsinya menjadi tenang, sehingga
berpotensi mudah untuk ngantuk. Tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk
membuktikan kangkung merupakan obat tidur yang baik karena respon seseorang terhadap zat
sedatif tersebut berbeda-beda. Seseorang bisa saja mudah ngantuk dengan mengonsumsi lima
sendok makan kangkung. Tetapi orang lain masih bisa tetap bugar setelah mengonsumsi sepiring
cah kangkung.
Sebenarnya hampir semua lauk yang kita makan mengandung komponen gizi yang berpotensi
membuat kita mudah ngantuk dan tertidur. Terutama makanan yang kaya akan vitamin B
kompleks, kalsium, selenium, asam lemak omega-3, seng, dan magnesium. Berbagai macam
jeroan, kacang-kacangan, kerang, telur, dan susu dapat menjadi faktor utama penyebab ngantuk.
Makanan yang kaya akan asam folat seperti asparagus, brokoli, kembang kol, dan bit juga
memiliki potensi untuk membuat orang tertidur tenang.
Pemasok Beta Karoten
Jangan takut ngantuk dengan mengkonsumsi kangkung karena kangkung dibutuhkan dalam porsi
banyak untuk memasok kebutuhan tubuh akan betakaroten. Hasil penelitian terhadap anak-anak
India didapat kisaran kemampuan menyerap karoten yang berasal dari sayuran hanya 33-58
persen atau rata-rata 50 persen. Dilihat dari nilai gizinya, kangkung merupakan salah satu di
antara sayuran hijau yang banyak mengandung vitamin A yang bersal dari betakaroten.
Betakaroten diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain. Dilihat dari
intensitas warna hijaunya, daun kangkung tergolong dalam intensitas hijau yang sedang. Derajat
kehijauan dari warna daun erat hubungannya dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut,
semakin tinggi kadar karotennya.
Kekurangan betakaroten tidak segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan unsur ini jarang
menjadi perhatian. Dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari, kebutuhan minimal akan
betakaroten terkadang belum tercukupi. Ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan ini biasanya
karena sebagaian betakaroten rusak selama proses pengolahan, seperti halnya kerusakan vitamin
lainnya selama pengolahan. Sehingga masih diperlukan tambahan yang disuplai dari luar.
Betakaroten merupakan provitamin A yakni sumber penting bagi vitamin A di dalam saluran
pencernaan khususnya pada usus halus. Di dalam usus betakaroten akan mengalami penyerapan
yang kemudian di simpan di dalam sel hati. Selanjutnya betakaroten akan di ubah menjadi
vitamin A dan siap digunakan kalau dibutuhkan untuk berbagai reaksi metabolisme.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama
dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap
munculnya kanker. Banyak hasil penelitian para ahli kanker merekomendasikan kebutuhan tubuh
akan betakaroten setiap hari ada pada kisaran 5-6 mg.
Sebagaimana vitamin lainnya, meskipun jumlahnya hanya dalam hitungan milligram, tetapi
sangat diperlukan sehingga kalau tidak terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan gangguan
fungsi. Disamping itu, betakaroten juga dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena
peran antioksidannya.
Kadar Purin Tinggi
Setiap100 gram kangkung terdapat 298 mg purin, lebih tinggi daripada kacang tanah. Karenanya
konsumsi kangkung perlu diwaspadai bagi menderita penyakit asam urat karena mengandung
komponen purin cukup tinggi. Purin merupakan bentuk turunan nukleoprotein, yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel
hidup, yakni makanan dari tanaman, sayur, buah, kacang-kacangan atau pun hewan yakni
daging, jeroan, dan ikan. Setiap orang menghasilkan purin di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan purin.
Tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sedangkan pemicu asam urat adalah
konsumsi makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Apabila kita telah
menderita asam urat, kita masih diperbolehkan mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per
hari. Hal ini berarti, penderita asam urat ringan masih dapat mengonsumsi kangkung sebanyak
50 gram setiap harinya.
Menetralkan Racun
Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat
ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun
di tubuh. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung
dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk
menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung
juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.
Mengandung Peroksidase
Meskipun sering dimakan mentah sebagai lalapan, kangkung lebih lezat bila dibuat tumis.
Namun, kangkung yang telah diolah sebaiknya tidak dikonsumsi lagi bila telah lewat setengah
hari. Hal itu disebabkan seperti jenis sayuran lainnya, kangkung mengandung enzim peroksidase
yang bersifat merusak. Enzim peroksidase paling tahan terhadap panas dan akan semakin tinggi
aktivitasnya bila dalam bahan pangan tersebut banyak terdapat zat besi. Kandungan lemak yang
cukup tinggi pada daun juga akan mempercepat aktivitas enzim tersebut.
Menurut penelitian Sweeney dan Marsh pada tahun 1971, besarnya penurunan aktivitas karoten
pada sayuran berwarna hijau akibat pemanasan 60 derajat C mencapai 20 persen dan akan
merusak komponen gizi lainnya.
Begitu banyak manfaat dari kangkung, dari betakaroten hingga penawar racun. Di dalamnya juga
terkandung 10 jenis mineral, 11 jenis vitamin, 18 jenis asam amino dan yang tak kalah hebatnya
kangkung tidak mengandung kolesterol. Mari kita mengkonsumsi kangkung tetapi jangan
memasak atau mengolah kangkung dengan panas terlalu tinggi karena kita akan kehilangan
manfaatnya. Selamat mencoba!.
Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan
Air, 91.2 g
Energi, 28 kcal
Energi, 117 kj
Protein, 1.9 g
Total lemak, 0.4 g
Karbohidrat, 5.63 g
Serat, 2 g
Mineral : Kalsium, Ca, 72 mg
Besi, Fe, 0.9 mg
Magnesium, Mg, 18 mg
Phospor, P, 28 mg
Potassium, K, 228 mg
Sodium, Na, 23 mg
Seng, Zn, 0.24 mg
Tembaga, Cu, 0.156 mg
Mangan, Mn, 0.416 mg
Selenium, Se, 0.9 mcg
Vitamin : Vitamin C, asam ascorbic, 41 mg
Thiamin, 0.053 mg
Riboflavin, 0.07 mg
Niacin, 0.5 mg
Asam Pantothenic, 0.049 mg
Vitamin B-6, 0.138 mg
Folate, 13.3 mcg
Vitamin B-12, 0 mcg
Vitamin A, IU, 7400 IU
Vitamin A, RE, 740 mcg_RE
Vitamin E, 0.85 mg_ATE
Lemak : Asam lemak jenuh, saturated, 0.052 g . Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0.03 g
. Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0.193 g. Kolesterol, 0 mg
Asam Amino: Tryptophan, 0.023 g
Threonine, 0.085 g
Isoleucine, 0.114 g
Leucine, 0.133 g
Lysine, 0.114 g
Methionine, 0.018 g
Cystine, 0.025 g
Phenylalanine, 0.097 g
Tyrosine, 0.067 g
Valine, 0.104 g
Arginine, 0.106 g
Histidine, 0.04 g
Alanine, 0.096 g
Asam Aspartic, 0.17 g
Asam Glutamic, 0.216 g
Glycine, 0.092 g
Proline, 0.113 g
Serine, 0.08 g
Tentang Penulis: Dadang Gusyana
* Information Officer, Indonesian Biotechnology Information Centre (Indo BIC) -
member of ISAAA SEAsia Centre, 2005 – present. * Production Supervisor PT Strawberindo
Lestari a Allseasons Holland b.v. Company, 2004 – present. * Responsibility : * Develop high
quality berries family with hydroponics system and fully automatic green house. * Develop
continuities production both winter and dry seasons. * Develop post harvest system adoption
from Europe. * Develop predator system for pest ... Selengkapnya »
Website Pribadi/Blog: http://http//www.friendster.com/zoerigh
Tulisan di NetSains: 6 Tulisan