Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

17
BAHAN HEWANI DAN NABATI PAKAN IKAN TUGAS ANALISA FORMULASI PAKAN “ BAHAN PAKAN IKAN” Oleh : DIAN FITRIA M 1004114392 JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU 2013

description

Kandungan hewani dan nabati pada pakan ikan buatan

Transcript of Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Page 1: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

BAHAN HEWANI DAN NABATI PAKAN IKAN

TUGAS ANALISA FORMULASI PAKAN

“ BAHAN PAKAN IKAN”

Oleh :

DIAN FITRIA M

1004114392

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

2013

Page 2: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

BAHAN-BAHAN NABATI UNTUK PEMBUATAN PAKAN IKAN

1. Bungkil Kacang Tanah

Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya.

Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah

menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga

menentukan kualitas bungkil ini, selain dari kualitas tanah, pengolahan tanah dan varietas

kacang itu sendiri. Kandungan nutrisi bungkil kacang tanah :

- Bahan kering : 91,5 %

- Protein kasar : 47,0 %

- Lemak kasar : 1,2 %

- Serat kasar : 13,1 %

- Energi metabolis : 2200 Kal/kg

Kadar metionin, triptofan, treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga mudah

tercemar oleh jamur beracun Aspergillus flavus.

2. Tepung Biji Karet

Biji karet terdiri atas kulit luar yang keras dan intinya banyak mengandung

minyak. Kandungan protein tepung biji karet mencapai 27% dan lemak 32%. Namun biji

karet memiliki zat antinutrisi asam sianida sehingga perlu dilakukan perendaman air 24

jam atau perebusan untuk menghilangkannya.

3. Tepung Daun Singkong

Kandungan protein tepung daun singkong berkisar 25 - 28 %, lemak 7 – 13 %;

serat kasar 12 – 17 %; kalsium 1,3 - 1,4 %; fosfor 0,3 %; lysin 2 %; methionin 0,4 %; dan

threonin 3 %. Kandungan nutrisi dari tepung daun singkong ini setara dengan bahan baku

alternatif sumber protein lainnya seperti DDGS (Dried Distillers Grains with

Solubles/hasil ikutan produksi ethanol), tepung daun lamtoro, dan lain-lain.  kandungan

lysin-nya mendekati lysin pada bungkil kedelai.

Tentang teknis pembuatan tepung daun singkong : pertama, daun singkong

yang tidak terlalu muda di-copper/cacah, lalu dijemur di bawah sinar matahari selama

kurang lebih 2 - 3 hari. Setelah daun singkong kering, kemudian digiling dengan mesin

penggiling.

Page 3: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

4. Jagung kuning

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu

jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung putih

jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang

populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan

sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena

kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting,

terutama lysin dan triptofan.

Kandungan nutrisi jagung :

- Bahan kering : 75 – 90 %

- Serat kasar : 2,0 %

- Protein kasar : 8,9 %

- Lemak kasar : 3,5 %

- Energi gross : 3918 Kkal/kg

- Niacin : 26,3 mg/kg

- TDN : 82 %

- Calcium : 0,02 %

- Fosfor : 3000 IU/kg

- Asam Pantotenat : 3,9 mg/kg

- Riboflavin : 1,3 mg/kg

- Tiamin : 3,6 mg/kg

Sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya, sumber Xantophyll, dan

asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung kuning

sebesar 1,6%, tertinggi diantara kelompok biji-bijian.

5. Dedak halus

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi

manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar

beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini

mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak.

Kandungan nutrisi dedak :

- Bahan kering : 91,0 %

- Protein kasar : 13,5 %

Page 4: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

- Lemak kasar : 0,6 %

- Serat kasar : 13.0 %

- Energi metabolis : 1890,0 kal/kg

- Calcium : 0,1 %

- Total Fosfor : 1,7 %

- Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg

- Riboflavin : 3,0 mg/kg

- Tiamin : 22,8 mg/kg

Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung

kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.

Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi

kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.

6.                  Bungkil Kacang Kedelai

Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah mengandung

“penghambat trypsin” yang harus dihilangkan oleh pemanasan atau metoda lain, sedangkan

bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai.

Kandungan nutrisi bungkil kacang kedelai : Protein kasar : 42 – 50 %, Energi metabolis :

2825 - 2890 Kkal/kg dan Serat kasar : 6 %. yang menjadi faktor pembatas pada penggunaan

kedelai ini adalah asam amino metionin.

7.                  Tepung Daun Ubi Kayu

Tepung daun ubi kayu yang dikeringkan dengan sinar matahari mengandung protein 27,56 %

dan lemak 10,25 %. Daun singkong perlu direndam air selama 6 jam, kemudian direndam air

panas 3 menit sebelum dikeringkan atau digunakan sebagai pakan.

8.                  Dedak Gandum

Page 5: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Bahan: hasil samping perusahaan tepung terigu. Tepung yang paling baik untuk pakan ikan

adalah “wheat pollard” denganKandungan gizi : Protein : 11,99%, Lemak : 1,48

%, Karbohidrat : 64,75 %, Abu : 0,64 % ,Serat kasar : 3,75, air :  % dan nilai ubah : 2-3.

9.                  Cantel/Sorgum

Berwarna merah, putih, kecoklatan. Warna putih lebih banyak digunakan. Mempunyai zat

anin yang dapat menghambat pertumbuhan, sehingga harus ditambah metionin/penyosohan

yang lebih baik.Kandungan gizi : Protein : 13,0%, Lemak : 2,05 %, Karbohidra : 47,85 % ,

abu : 12,6 %,Serat kasa : 13,5%, Air : 10,64% dan Nilai ubah : 2-5.

10.              Minyak Nabati

Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan pasokan

energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang digunakan

hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan

minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2

– 6 %.

11.               Hijauan

Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai

batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang

dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah

terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh merusak

warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

12.              Ampas Tahu

Banyaknya  yang diteliti (Food Weight) = 100 gr.

Bagian yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %.

Jumlah Kandungan Energi  = 414 kkal.

Jumlah Kandungan Protein  = 26,6 gr.

Page 6: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Jumlah Kandungan Lemak  = 18,3 gr.

Jumlah Kandungan Karbohidrat  = 41,3 gr.

Jumlah Kandungan Kalsium  = 19 mg.

Jumlah Kandungan Fosfor  = 29 mg.

Jumlah Kandungan Zat Besi  = 4 mg.

Jumlah Kandungan Vitamin A  = 0 IU.

Jumlah Kandungan Vitamin B1  = 0,2 mg.

Jumlah Kandungan Vitamin C  = 0 mg.

Pembuatan tahu terdiri dari dua tahapan:

1.      Pembuatan susu kedelai

2.      Penggumpalan rotein dari susu kedelai sehingga selanjutnya tahu dicetak menurut

bentuk yang diinginkan.

Ampas tahu yang juga berasal dari kedelai dimana kedelai merupakan salah satu sumber

protein dan lemak yang baik, masih mengandung sejumlah protein dan nutrisi lainnya.

Ampas tahu memiliki kandungan protein kasar 21% dan lemak kasar 10,49%.

13.              Tepung Terigu

Berasal dari biji gandum, berfungsi sebagai bahan perekat. Kandungan gizi :

Protein : 8,9%; Lemak : 1,3%; Karbohidrat : 77,3%; Abu : 0,06% dan Air : 13,25%.

14.              Tepung Kedele

Keuntungan : mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan

aromamakanan lebih sedap, penggunaannya ± 10%. Kekurangan: mengandung zat yang

dapat menghambat enzim tripsin,dapat dikendalikandengan cara memasak. Kandungan gizi :

Page 7: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Protein : 39,6%,Lemak : 14,3%, Karbohidrat : 29,5%, Abu : 5,4%, Serat : 2,8%, Air : 8,4%

dan Nilai ubah : 3-5.

15.              Tepung Bungkil Kacang Tanah

Bungkil kacang tanah adalah ampas pembuatan minyak kacang.Kelemahannya: dapat

menyebabkan penyakit kurang vitamin, dengan gejala sirip tidaknormal dan dapat dicegah

dengan membatasi penggunaannya. Kandungan gizi :

Protein : 47,9%, Lemak :10,9%, Karbohidrat : 25,0%,

Abu : 4,8%, Serat kasar : 3,6%,Air : 7,8% dan Nilai ubah : 2,7-4.

16.              Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahanramuan

dapat dipakai sampai 20%.Kandungan

gizi :Protei

n : 17,09%,Lemak : 9,44%,Karbohidrat : 23,77%,Abu : 5,92%,Serat kasar : 30,4%,Air : 13,3

5%.

17.              Biji Kapuk/Randu

Bahan: bungkil kapuk yang telah diambil minyaknya. Kelemahannya: Mengandung zat siklo-

propenoid yang bersifat bius. Penggunaannya <5%. Kandungan gizinya :

Protein : 27,4%, Lemak : 5,6%,Karbohidrat : 18,6%, Abu : 7,3%,Serat kasa : 25,3%

dan Air : 6,1 %.

18.              Biji Kapas

Bahan: bungkil dari pembuatan minyak. Kelemahannya: mengandung zat gosipol

yang bersifat sebagai racun, yaitu merusak hati dan perdarahan/pembengkakan jaringantubuh.

Untuk penggunaannya harus dimasak dulu. Kandungan gizi:

Protein : 19,4%,Lemak : 19,5%, Asam lemak linoleat : 47,8%, Asam lemak palmitat : 23,4%,

Asam lemak oleat : 22,9%.

Page 8: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

19.              Tepung Daun Turi

Kelemahannya: mengandung senyawa beracun : asam biru (HCN), lusein, dan alkoloid-

alkoloid Lainnya.Kandungan gizinya :

Protein : 27,54%, Lemak : 4,73%, Karbohidrat : 21,30%, Abu : 20,45%,Serat kasar : 14,01%

dan Air : 11,97 %.

20.              Tepung Daun Lamtoro

Kelemahannya: mengandung mimosin, dalam pemakaiannya < 5% saja.Kandungan gizinya :

Protein : 36,82%, Lemak : 5,4%,Karbohidrat : 16,08%,

Abu : 1,31%, Serat kasar : 18,14%, Air : 8,8%.

21.              Tepung Daun Ketela Pohon

Kelemahannya: racun HCN/asam biru.

Kandungan gizi: protein : 34,21 %, Lemak : 4,6%, Karbohidrat : 14,69% dan Air : 0,12

Bahan-Bahan Hewani Untuk Pembuatan Pakan Ikan

1.                  Tepung Anak Ayam

Bahan: anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur.

Cara pembuatan: Anak-anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan

lampu semprot. Kemudian direbus sampai kaku (setengah masak), Diangin-anginkan sampai

kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pasta

dan dapat langsung digunakan dn Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

Kandungan gizinya: Protein : 1,65%, Lemak : 7,30%, Abu : 2,34%, Air : 8,80% dan Nilai

ubah : 5-8. Serta mengandung hormon, enzim, vitamin, dan mineral yang dapat merangsang

nafsu makan dan pertumbuhan.

Page 9: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

2.                  Tepung Kepompong Ulat Sutra

Bahan: kepompong ulat sutra yang merupakan limbah industri pemintalan benang sutra

alam. Kandungan gizinya: Protein : 46,74%, Lemak : 29,75%, Abu : 4,86%, Serat :

8,89%, Air : 9,76% dan Nilai ubah : 1,8.

3.                  Ampas Minyak Hati Ikan

Bahan: ampas hati ikan yang telah diperas minyaknya.

Cara pembuatannya: Digunakan sebagai pasta, karena kandungan lemaknya tinggi, sehingga

sukar dikeringkan lalu Digiling halus sampai bentuknya seperti pellet.

Kandungan gizinya: Protein : 25,08%, Lemak : 56,75%, Abu : 6,60%, Air : 12,06% dan Nilai

ubah : 8.

4.                  Tepung Ikan

Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar

lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk

meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-

12 bulan, bila lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan

kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%.

Kandungan gizi sebagai berikut: Protein : 22,65%, Lemak : 15,38%,Abu : 26,65%, Serat :

1,80%, Air : 10,72% dan Nilai ubah : 1,5-3. Cara pembuatannya: Ikan direbus sampai masak,

diwadahi karung, lalu diperas. Air perasan ditampung untuk dibuat petis/diambil minyaknya.

Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

5.                  Tepung Rebon dan Benawa

Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa

adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar

muara sungai, mengerumuni benda yang terapung. Cara pembuatan: Bahan direbus sampai

masak, diwadahi karung, lalu diperas. Lalu Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi

tepung.Kandungan gizi: Protein: Udang rebon : 59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa);

Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa); Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon), 0,06%

(benawa); Abu : 11,41% (Benawa); Serat : 11,82% (Benawa); Air : 21,6% (Udang rebon);

5,43% Benawa dan Nilai ubah Benawa : 4-6

Page 10: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

6.                  Tepung Kepala Udang

Bahan yang digunakan adalah kepala udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk

ekspor. Cara pembuatannya:

· Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;

· Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung

kitin. Kandungan gizinya: Protein : 53,74%; Lemak : 6,65%; Karbohidrat : 0%; Abu : 7,72%;

Serat kasar : 14,61% dan Air : 17,28%.

7.                  Tepung Darah

Bahan: darah, limbah dari rumah pemotongan ternak.

Cara pembuatannya: darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian

digiling menjadi tepung. Kandungan gizinya: Protein : 71,45%, Lemak : 0,42%,

Karbohidrat : 13,12%, Abu : 5,45%, Serat : 7,95% dan Air : 5,19. Proteinnya sukar dicerna,

sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%. Untuk darah dianjurkan

penggunaannya tidak lebih dari 10% pakan, karena tidak semua protein dalam darah dapat

dicerna oleh ikan. Darah dimasak terlebih dahulu hingga mendidih dan membeku, setelah itu

dikeringkan atau dapat langsung digunakan sebagai bahan pakan.

8.                  Arang Bulu Ayam dan Tepung Tulang

Bahan: arang bulu ayam, tulang ternak.

Cara pembuatan: Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm, direbus selama 2-4 jam dengan suhu

100 derajat C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan-serpihan sepanjang 1-3 cm.

Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama 4-5 minggu dan dicuci dengan air

tawar. Pemisahan selatin dengan jalan pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60 derajat C

selama 4 jam, suhu 70 derajat C selama 4 jam, dan 100 derajat C selama 5 jam. Pemrosesan

selatin. Tulang dikeringkan pada suhu 100 derajat C, sampai kadar airnya tinggal 5% dan

digiling hingga menjadi tepung. Pengemasan dan penyimpanan. Kandungan gizinya: Protein :

25,54%, Lemak : 3,80%, Abu : 61,60%, Serat : 1,80% dan Air : 5,52%.

9.                  Telur Ayam dan Itik 

Page 11: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Bahan: telur mentah atau telur rebus.Penggunaan: Telur mentah langsung dicampur dengan

bahan lain. Telur rebus, diambil kuningnya, dihaluskan dan dilarutkan sampai membentuk

emulsi ataususpensi. Kandungan gizinya :

Protein : 12,8%, Lemak : 11,5%, Karbohidrat : 0,7% dan Air : 74%.

10.               Tepung Bekicot

Bahan: daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus. Cara pembuatan: Daging bekicot

dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%. Kandungan

gizi: Protein : 54,29%, Lemak : 4,18%,Karbohidrat : 30,45%, Abu : 4,07%, Kapur :

8,3%, Fosfor : 20,3% dan Air : 7,01.

11.              Tepung Cacing Tanah

Dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak secara masal. Jumlah penggunaan dalam

ramuan 10-25%. Cara pembuatan: Cacing dikeringkan lalu digiling. Kandungan proteinnya

72% dan mudah diserap dinding usus. L. Tepung Artemia Dapat menggantikan tepung

ikan/kepala udang. Kandungan protein (asam amino essensial) untuk burayak 42% dan

dewasa 60%, sedangkan asam lemak tak jenuh untuk burayak 20% dan dewasa 10%. Daya

cernanya tinggi. M. Telur Ayam dan Itik.

Bahan: telur mentah atau telur rebus. Penggunaan: Telur mentah langsung dikopyok dan

dicampur dengan bahan lain. Telur rebus, diambil kuningnya, dihaluskan dan dilarutkan

sampai membentuk emulsi atau suspensi.Kandungan gizinya: Protein : 12,8%, Lemak :

11,5%, Karbohidrat : 0,7% dan Air : 74%.

12.              Susu

Bahan: tepung susu tak berlemak (skim). Kandungan gizi: Protein : 35,6%, Lemak :

1,0%, Karbohidrat : 52,0% dan Air : 3,5%

13.              Silase Ikan

Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.Bahan: ikan rucah dan

limbah pengolahan.

Page 12: Kandungan Hewani Dan Nabati Pakan Ikan

Cara pembuatan :

1.Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling.Hasil gilingan direnda dalam larutan

asam formiat 3% 24 jam, kemudian diperas.

2.Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung dilapisan atasdisingkirkan. Ca

iran yang bebas minyak dicampur  dengan ampas dan ditambahasam propionat 1%, untuk

mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan dan menambahdaya awet ± 3 bulan dengan pH ±

4,5. (4) Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk3- 4 kali sehari

3.Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela

pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1:1, dikeringkan dan digunakan untuk campurand

alam ramuan makanan. Kandungan gizinya: Protein : 18-20%, Lemak : 1-2%, Abu : 4-6%,

Air : 70 – 75%, Kapur : 1-3% dan Fosfor : 0,3-0,9%.

14.                   Isi Perut Besar Hewan Memamah biak 

Bahan: dari rumah pemotongan ternak.Cara pembuatan: dikeringkan, digiling sampai

menjadi tepung. Kandungan gizinya : Protein : 8,39%,Lemak : 5,54%, Karbohidrat : 33,51%,

Abu : 17,32%, Serat kasar : 20,34%,Air : 14,9% dan Nilai ubah : 2.

Diposkan oleh diyan fi3ya Manurung di 07.32

Label: Formulasi Pakan Ikan