KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat...

35

Transcript of KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat...

Page 1: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa
Page 2: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

KAMUS PRAKTIS BAHASA ORANG RIMBA/SUKU ANAK DALAM (SAD)

Balai Taman Nasional Bukit Duabelas

2018

Page 3: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

KAMUS PRAKTIS BAHASA ORANG RIMBA/SUKU ANAK DALAM (SAD)

Penyusun :

1. Asri Buliyansih, S.Hut

2. Asep Agus Fitria

Kontributor/Narasumber :

1. Malik (Kelompok T. Afrizal)

2. Rahman (Kelompok T.Afrizal)

3. Bepayung (Kelompok T.Bepayung)

Cetakan I Tahun 2018

Diterbitkan oleh Balai Taman Nasional Bukit Duabelas

Sarolangun

Page 4: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KSDAE

Kawasan Pelestarian Alam (KPA) meliputi Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (TWA)

merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berperan penting dalam kehidupan manusia tidak

hanya saat ini tapi juga bagi generasi mendatang.

Terdapat 54 Taman Nasional dan 126 Taman Wisata Alam di seluruh Indonesia dengan keunikan

dan kekhasan masing-masing potensial untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat khususnya yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan. Keberadaan masyarakat memang

tidak dapat dipisahkan dari kawasan konservasi karena masyarakat bahkan sudah ada lebih dahulu di

sana sebelum penunjukannya sebagai kawasan konservasi. Beberapa Taman Nasional bahkan sangat

identik dengan keberadaan masyarakat adatnya seperti TN Wasur dengan Suku Kanome dan Marori, TN

Kayan Mentarang dengan Suku Dayak, TN Aketajawe Lolobata dengan Suku Tobelo, TN Siberut dengan

Suku Mentawai, TN Bukit Tiga Puluh dengan Suku Talang Mamak dan TN Bukit Duabelas dengan Suku

Anak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat istiadatnya turut mempengaruhi pola

pengelolaan kawasan konservasi. Dalam 10 (sepuluh) cara baru pengelolaan kawasan konservasi,

masyarakat menempati urutan pertama dimana masyarakat harus berperan sebagai subjek atau pelaku

utama dalam berbagai model pengelolaan kawasan. Dalam penerapannya maka Pengelola Kawasan

harus mampu mengkomunikasikan maksud dan tujuan pengelolaan kepada masyarakat agar sejalan

dengan yang diharapkan sehingga penguasaan bahasa lokal menjadi salah satu kunci penting bagi

pengelola kawasan. Terlebih di kawasan TNBD, dimana keberadaan Suku Anak Dalam menjadi latar

belakang penunjukannya dan tercantum pula tujuan khususnya sebagai tempat hidup dan penghidupan

SAD.

Adanya Kamus Bahasa Praktis Bahasa Rimba/ Suku Anak Dalam (SAD) yang disusun oleh petugas

di Balai TN Bukit Duabelas ini merupakan langkah awal yang baik dalam upaya memahami masyarakat

SAD. Pemakaian bahasa lokal juga akan mendekatkan petugas dengan masyarakatnya sesuai dengan

pepatah “ masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak” yang artinya dapat

menyesuaikan diri atau memahami adat istiadat orang yang kita datangi. Kamus ini juga diharapkan

dapat menjadi pemicu kreativitas petugas TNBD untuk menggali lebih banyak lagi adat istiadat SAD

sehingga dapat dikombinasikan dalam pengelolaan kawasan.

“Resources is limited, innovation is unlimited”

Direktur Jenderal Konservasi sumberdaya Alam dan Ekosistem

WIRATNO

Page 5: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa
Page 6: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

KATA PENGANTAR KEPALA BALAI

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan karunianya sehingga

pembuatan kamus bahasa SAD dengan Judul “ Kamus Praktis Bahasa Orang Rimba/Suku Anak Dalam

(SAD” ini dapat diseleaikan. SAD merupakan suku lokal Provinsi Jambi yang menyebar di beberapa

daerah khususnya di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Keberadaan Orang Rimba/SAD di

kawasan ini bahkan menjadi salah satu tujuan khusus penunjukan Taman Nasional Bukit Duabelas yaitu

sebagai tempat hidup dan penghidupan SAD.

Sebagaimana suku-suku yang ada di Indonesia, SAD pun mempunyai perbedaan adat istiadat

dengan suku lainnya termasuk bahasa yang digunakan. Berdasarkan keterangan dari Kantor Bahasa

Provinsi Jambi, bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu Jambi karena

perbedaan antara bahasa yang digunakan SAD dengan bahasa Melayu Jambi masih di bawah 85%.

Asumsi dari data ini adalah SAD mengerti Bahasa Melayu Jambi dan masyarakat penggunan Bahasa

Melayu Jambi juga mengerti bahasa SAD. Meskipun demikian, beberapa kosa kata dalam bahasa SAD

sangat berbeda dengan Bahasa Melayu Jambi umumnya sehingga perlu diterjemahkan.

Kamus Praktis Bahasa Rimba ini merupakan salah satu upaya Balai Taman Nasional Bukit

Duabelas untuk memudahkan petugas Balai TNBD dan masyarakat umum dalam memahami bahasa SAD

khususnya kelompok yang ada di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

Pemahaman terhadap bahasa rimba mempunyai peran penting khususnya bagi petugas Balai TNBD

agar lebih mudah mengkomunikasikan tujuan dan program-program dalam pengelolaan sehingga dapat

berjalan sesuai harapan. Kamus ini juga merupakan kontribusi Balai TNBD dalam mendokumentasikan

budaya SAD yang ada di kawasan TNBD dalam bidang bahasa yang harapanya dapat menjadi referensi

dalam mempelajari kehidupan SAD.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan kamus ini,

diucapkan terima kasih.

Sarolangun, Agustus 2018

Kepala Balai,

Haidir, S.Hut, M.Si NIP. 19730729 199803 1 002

Page 7: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

KATA PENGANTAR PENYUSUN

Suku Anak Dalam (SAD) merupakan suku lokal yang ada di Provinsi Jambi yang terdapat di

beberapa daerah termasuk di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Orang

Rimba/SAD sudah ada di kawasan ini jauh sebelum ditetapkan sebagai Taman Nasional, bahkan salah

satu tujuan khusus penetapan kawasan TNBD adalah sebagai tempat hidup dan penghidupan SAD.

Kondisi dan perbedaan pola hidup antara Orang Rimba/SAD dengan masyarakat desa umumnya

menimbulkan perbedaan dalam adat istiadat serta bahasanya. Berdasarkan keterangan dari Kantor

Bahasa Provinsi Jambi, bahasa yang digunakan oleh Orang Rimba/SAD masih termasuk rumpun bahasa

Melayu Jambi karena perbedaan antara bahasa yang digunakan Orang Rimba dengan bahasa Melayu

Jambi masih di bawah 85%. Meskipun demikian, beberapa kosa kata dalam bahasa Orang Rimba/SAD

sangat berbeda dengan bahasa Melayu Jambi umumnya sehingga terkadang perlu diterjemahkan.

Kamus Praktis Bahasa Rimba ini merupakan salah satu upaya Balai Taman Nasional Bukit

Duabelas untuk memudahkan masyarakat umum dalam memahami bahasa Orang Rimba/SAD

khususnya yang ada di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas. Kamus ini juga

menjadi dokumentasi tentang budaya Orang Rimba/SAD khususnya dan referensi bagi kekayaan bahasa

di Provinsi Jambi umumnya.

Kami menyadari bahwa kamus ini masih belum sempurna dan memerlukan perbaikan ke

depannya sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang

telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan kamus ini, diucapkan terima kasih.

Sarolangun, , Agustus 2018

Penyusun

Page 8: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

BAB I

Sekilas Orang Rimba/Suku Anak Dalam (SAD) Bukit Duabelas

A. Sejarah

Suku Anak Dalam (SAD) adalah salah satu suku bangsa minoritas dan merupakan Komunitas

Adat Terpencil (KAT) yang ada di provinsi Jambi. Mereka hidup berkelompok, berpakaian hanya sebagian

menutupi badan, gaya hidup tradisional yaitu hunters (berburu) dan (meramu/mengumpulkan

makanan) dan hidup berpindah pindah, dengan kata lain mereka sangat tergantung dengan hasil hutan /

alam dan binatang buruan. Meskipun saat ini sejumlah SAD telah keluar dari hutan dan menetap di

desa, mereka masih menggantungkan sumber penghidupannya kepada hutan, terutama untuk bertani

dan berkebun.

Asal mula keberadaan SAD belum jelas hingga kini. Konon mereka adalah pelarian dari kerajaan

Pagaruyung Sumatera Barat dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan yang melarikan diri ke dalam

hutan kemudian terbiasa hidup di hutan rimba, akhirnya berlanjut hingga kini, karena itu SAD juga

dikenal sebagai Suku Kubu dalam bahasa lokal Jambi. Khusus bagi kelompok SAD yang tinggal di dalam

dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, mereka lebih lebih suka disebut “Orang Rimba”

atau terkadang “Anak Suku Dalam”, karena istilah “Suku Kubu” kata “KUBU” sendiri dalam bahasa

melayu Jambi berarti “bodoh, primitif dan terbelakang”. Dalam penulisan resmi, Balai Taman Nasional

Bukit Duabelas menyebut Orang rImba/Suku Anak Dalam (SAD) untuk membedakan antara kelompok

SAD yang tinggal di sekitar kawasan dengan wilayah lainnya di Provinsi Jambi.

B. Kehidupan Suku Anak Dalam

1. Tempat Tinggal/Rumah

Suku Anak Dalam memiliki tiga jenis rumah yaitu : rumah godong, rumah ditanoh dan sudung.

Rumah godong atapnya terbuat dari daun kayu benal atau rumbia, dinding, pintu dan lantai dari kulit

kayu gaharu atau meranti, dan tiang terbuat dari kayu meranti. Rumah godong di gunakan Orang Rimba

bisa sampai kurun waktu satu tahun atau lebih. Rumah ditanoh atapnya terbuat dari kulit kayu meranti

atau dari rumbia, lantai terbuat dari kayu kulit meranti.dan tidak memiliki dinding. Rumah ditanoh

Page 9: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

digunakan kurang lebih 8 bulan. Sudung atapnya terbuat dari daun puar, tidak memiliki dinding ataupun

lantai. Sudung ini dibuat dan digunakan satu atau dua malam.

Namun saat ini hampir sebagian besar rumah Orang Rimba/SAD tidak beratapkan daun benal atau

rumbia lagi, mereka menggunakan plastik atau perlak warna hitam sebagai pengganti daun benal dan

daun rumbia. Di sudung inilah mereka beraktifitas, termasuk memasak, berkumpul dengan keluarga dan

bahkan hewan peliharaan pun (anjing) bergabung di rumah mereka.

2. Cara Berpakaian

Cara berpakaian merupakan salah satu kekhasan

Orang Rimba/SAD. Orang Rimba laki-laki biasanya

menggunakan cawat sedangkan kaum perempuan

menggunakan kemben. Cawat adalah kain yang digunakan

oleh kaum laki-laki untuk menutupi daerah kemaluannya

saja. Sedangkan kemben adalah kain sarung biasa,

digunakan untuk menutupi tubuh dari atas mata kaki

sampai di atas dada bagi perempuan yang belum nikah

atau yang sudah nikah tapi belum mempunyai anak,

sementara bagi kaum perempuan yang sudah punya anak,

kemben dipakai dari atas mata kaki sampai pinggang.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman serta

interaksi Orang Rimba dengan masyarakat luar, saat ini

sebagian dari mereka telah menggunakan pakaian

layaknya masyarakat luar. Bagi yang masih tinggal di

hutan pun, biasanya akan menggunakan pakaian biasa ke

desa sekitar untuk ke pasar atau menjual hasil hutan.

3. Makanan

Biasanya SAD bertani di hutan dengan menanam

singkong, ubi jalar, padi, tembakau, cabe dan tebu untuk

mencukupi kebutuhan makanan sehari-hari. Mereka juga

berburu untuk mendapatkan lauk pauk dengan jenis

hewan buruan diantaranya adalah rusa, kancil, kijang,

babi, biawak, nanguy, tikus hutan, labi-labi, monyet dan

kodok. SAD juga mencari ikan di sungai. Sumber

makanan lainnya bagi SAD adalah buah-buahan yang ada

di hutan Taman Nasional Bukit Duabelas seperti durian hutan/daun, durian haji, cempedak, kuduk kuya,

dekat, rambutan hutan, siuh, naday, kotopon dan lain sebagainya.

Saat ini, beberapa kelompok SAD juga mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok terutama

bagi yang sudah bermukim di desa. Beras biasanya dibeli dengan uang hasil penjualan hasil kebun

(sawit dan karet) atau komoditi hasil hutan bukan kayu seperti rotan, manau, jernang, damar dan lain

sebagainya.

Page 10: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

4. Kesehatan

Sebelum berinteraksi dengan masyarakat luar, SAD mengobati penyakit dengan cara berobat ke

dukun. Dukun mengobati penyakit dengan mengadakan ritual bedeki/besaledan meramu tumbuh-

tumbuhan yang berada di dalam hutan contohnya tobu pungguk ( Costus speciosus) untuk mengobati

panas dan demam, bagian yang digunakan adalah daunnya, cara meramunya direbus lalu airnya

diminum. Tapi sekarang ini, mereka sudah jarang menggunakan obat-obatan tradisional dan lebih

cenderung menggunakan obat-obatan modern, dengan cara berobat ke Puskesmas atau dokter.

C. Budaya/adat Suku Anak Dalam

1. Budaya Melangun

Apabila salah satu anggota Keluarga SAD meninggal dunia, maka peristiwa ini merupakan

peristiwa yang sangat menyedihkan bagi seluruh warga suku, terutama pihak keluarganya. Kelompok

mereka yang berada di sekitar rumah kematian akan pergi karena menganggap bahwa tempat tersebut

tempat sial, selain itu kepergian dimaksudkan untuk dapat melupakan kesedihan yang ada. Mereka

meninggalkan tempat tersebut dengan waktu yang cukup lama, yang pada zaman dulu bisa berlangsung

antara 10 sampai 12 Tahun. Namun pada saat ini masa melangun menjadi semakin singkat yaitu sekitar

1 bulan sampai 1 tahun. Hal ini disebabkan karena saat ini Orang Rimba ada yang mempunyai kebun

karet atau sawit, kalau kebun mereka lama ditinggalkan maka tidak terawat atau dipanen orang lain.

Pada masa sekarang juga, apabila terjadi kematian di suatu daerah, tidak seluruh anggota SAD

tersebut pergi melangun. Hanya anggota keluarga mendiang saja yang melakukannya. Jenazah orang

yang telah meninggal diangkat menuju tanah pasoron dan dibuatkan sebuah pondok untuk tempat

menyimpan jenazah tersebut. Pondok jenazah ini jika untuk orang dewasa tingginya 12 undukan dari

tanah, sedangkan anak-anak hanya 4 undukan dari tanah.

2. Seloko dan Mantera

Kehidupan SAD sangat dipengaruhi oleh aturan-aturan hukum yang telah diterapkan dalam

bentuk seloko-seloko yang secara tegas dijadikan pedoman hukum oleh pemimpin suku, khususnya

Temenggung dalam mengambil keputusan. Seloko juga menjadi pedoman dalam bertutur kata dan

bertingkah laku serta dalam kehidupan bermasyarakat SAD.

Bentuk seloko itu antara lain :

a. Bak emas dalam suasa

b. Bak tali berpintal tigo

c. Yang tersurat dan tersirat

d. Mengaji di atas surat

e. Banyak daun tempat berteduh

f. Meratap di atas bangkai

g. Dak teubah anjing makan tai (kebiasaan yang sulit diubah)

h. Dimano biawak terjun disitu anjing tertulung (dimano kita berbuat salah, disitu adat yang

dipakai)

Page 11: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

i. Dimano bumi dipijak disitu langit di junjung (dimana kita berada, disitu adat yang kita junjung,

kita menyesuaikan diri)

j. Bini sekato laki dan anak sekato Bapak (bahwa dalam urusan rumah tangga sangat menonjol

peran seorang laki-laki atau bapak)

k. Titian galling tenggung negeri (tidak kesini juga tidak kesana) seloko-seloko adat ini menurut

mereka tidak hilang dan tidak bias (berubah).

l. Ado rimbo ado bungo, ado bungo ado dewo (ada hutan ada bunga, ada bunga ada dewa).

3. Besale/bedeki

Asal kata besale sampai saat ini belum diketahui, namun demikian secara harafiah dapat

diartikan duduk bersama untuk bersama-sama memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan

kesehatan, ketentraman dan dihindarkan dari mara bahaya. Besale dilakukan pada malam hari yang

dipimpin oleh seorang tokoh yang disegani yang disebut dukun. Tokoh ini harus memiliki kemampuan

lebih dan mampu berkomunikasi dengan dunia gaib/arwah.

4. Kepercayaan

SAD pada umumnya mempunyai kepercayaan terhadap dewa, atau mereka sebut juga dewo-

dewo. Mereka juga mempercayai roh-roh sebagai sesuatu kekuatan gaib. Hal ini tercermin dalam seloko

dan mantera yang memiliki kepercayaan Sumpah Dewo Tunggal yang sangat mempengaruhi kehidupan

mereka. Hidup berayam kuaw, bekambing kijang, bekerbau rusa, rumah (sudung) beatap sikai,

badinding banir, belantai tanah yang berkelambu resam, suko berajo bejenang, bebatin bapanghulu.

Artinya : mereka (Suku Anak Dalam) mempunyai larangan berupa pantang berkampung, pantang

beratap seng, harus berumah beratap daun kayu hutan, tidak boleh beternak, dan menanam tanaman

tertentu, karena mereka telah memiliki ternak kuaw (burung hutan) sebagai pengganti ayam, kijang,

rusa, babi hutan sebagai pengganti kambing atau kerbau. Kepercayaan ini menyebabkan SAD tidak

mengkonsumsi hewan ternak seperti ayam, sapi, kerbau dan lain-lain.

Meskipun demikian, saat ini sejumlah SAD telah memeluk agama terutama yang tinggal di desa.

Bagi yang telah memeluk agama tertentu, pantangan untuk memakan hewan ternak seperti ayam,

kerbau dan lain-lainnya biasanya tidak berlaku lagi.

D. Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan Orang Rimba/SAD adalah matrilineal yang sama dengan sitem kekerabatan

orang minangkabau. Tempat hidup pasca pernikahan adalah uxorilokal, artinya saudara perempuan

tetap tinggal di dalam satu satu pekarangan sebagai sebuah keluarga luas uxorilokal. Sedangkan saudara

laki-laki dari keluarga harus mencari istri di luar pekarangan tempat tinggal.

Orang Rimba/SAD menganggap hubungan endogami keluarga inti (saudara seperut/saudara

kandung) atau hubungan dengan orang satu darah, merupakan sesuatu yang tabu, dengan kata lain

perbuatan sumbang (incest) dilarang, sama halnya dengan budaya Minangkabau. Mayoritas pernikahan

adalah monogami, tetapi ada juga hubungan poligami atau lebih tepat poligini, yang kelihatannya untuk

melestarikan asal suku. Alasan sosial lainnya disamping melindungi sumber anak adalah keinginan untuk

memelihara janda atau perempuan mandul.

Page 12: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

E. Organisasi Sosial dan kelompok Masyarakat Suku Anak dalam

Masyarakat Suku Anak Dalam hidup berkelompok dan mempunyai wilayah/batas kekuasaan

perkelompoknya, namun meskipun mempunyai wilayah masing-masing tapi mereka diperbolehkan

mencari penghidupan di wilayah kelompok lain, asal izin terlebih dahulu kepada pemimpin yang

mempunyai wilayah tersebut. Mereka bebas untuk tinggal bersama kelompok lain, namun mereka tidak

dengan mudah berganti-ganti kelompok karena terdapat hukum adat yang mengaturnya.

Susunan organisasi sosial pada masyarakat Suku Anak Dalam terdiri dari :

1. Temenggung : kepala adat/kepala masyarakat/pemimpin kelompok

2. Wakil Temenggung : pengganti tumenggung apabila berhalangan

3. Depati : pengawas pada kepemimpinan tumenggung

4. Menti : menyidang orang secra adat/jaksa

5. Mangku : penimbang keputusan dalam sidang adat/hakim

6. Anak Dalam : ajudan/menjemput tumenggung ke sidang adat

7. Debalang Batin : pengawal tumenggung/keamanan

8. Tengganas/tengganai : pemegang keputusan tertinggi sidang adat dan dapat

membatalkan keputusan/ penasehat tumenggung.

9. Penghulu : Pemerintahan di SAD

Kepemimpinan Temenggung SAD saat ini sudah tidak bersifat mutlak. Temenggung mereka

sekarang dipilih berdasarkan pengajuan Temenggung sebelumnya untuk kemudian disetujui seluruh

anggota kelompok. Selain itu, pembentukan kelompok Temenggung baru juga dimungkinkan apabila ada

sekelompok anggota yang memisahkan diri dan memproklamirkan Temengggung baru.

F. Sebaran Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas

Terdapat sekitar 13 Kelompok Temenggung Orang Rimba/SAD di dalam dan sekitar kawasan Taman

Nasional Bukit Duabelas yaitu :

1. Tumenggung Nangkus

2. Tumenggung Grip

3. Tumenggung Meladang

4. Tumenggung Jelitai

5. Tumenggung Celitai

6. Tumenggung Ngadap

7. Tumenggung Bebayang

8. Tumenggung Bepayung

9. Tumenggung Nyenong

10. Tumenggung Girang

11. Tumenggung Ngamal

12. Tumenggung Penyurau

13. Tumenggung Afrizal

Sewaktu waktu ketumenggungan ini dapat berubah yang disebabkan beberapa hal, diantaranya

karena meninggal dunia, adanya perpecahan dalam kelompok, menurunnya tingkat kepercayaan

terhadap kepemimpinan tumenggung tersebut dan karena tumenggung tersebut telah memeluk

agama atau keyakinan sesuai dengan masyarakat luar.

Page 13: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

Keterangan : r/er = gh/egh

A abadi : selamo-lamonye abang : kakok (untuk panggilan saudara laki-laki

yang lebih tua), abong (warna merah) abjad :hurup abu : abu acuh : hopi peduliko acung : tunjuko, mengacung : menunjuk-ko ada : ado, adalah : adolah, adapun : adopun

mengada-ada: meng-ado-ado, keadaan : ka-ado-on

adat : adat adem : toduh adik : adik adil : adil adu : ngadu, beradu ; betumbuk-on, pengadu :

pengadu, pengaduan : pengaduon aduk : kacou, mengaduk : mengacou agak : agak/nampak, agaknya :

agaknye/nampaknye agama : agamo, beragama : beragamo agar : supayo agar-agar : agar-agar agas : agay agustus : agustus ahad : minggu ahli : ahli aib : aib air : ayik, berair : be-ayik ajar : ajo, belajar ; belajo, akal : akal, berakal : berakal akan : nak akar : uka, berakar ; be-uka akhir : pahabiy, berakhir : selesas akhirat : akherat aki : aki akibat : akibat akibatnya ; akibatnye akrab : koghob

aktivitas : gawe aku : aku/ake, mengaku : pengaku-on parah : bangat (sakit parah) alam : halam alang-alang : lalong alas : alloy, beralaskan : bahaloy-on alat : alat, peralatan : aba haba alim : dukun alir, mengalirkan : mengalir(gh)/hilir(gh) alis : alis alpa ; dak ado/hopi ado Alu : hanton amal , beramal : bedekir aman : aman, kemanan : keamanan : amandel : sakit tembuluk-on amarah : amaghah ambek : rajuk, mengambek ; meghajuk ambil : ambik , mengambil alih : mengambik

alih; mengambil : mengambik amis : hames/hanyer ampas : hampas ampun : hampun amuk, mengamuk : mengamok anak : anak; peranakan : peranok-on ancam : ancaman : ancomon anda : mikay andai : andas/seandasnyo angguk : angguk, mengangguk : mengangguk angin : angen angka : angko angkat : angkot, berangkat : berangkot angkut, mengangkut : berangkut angsa : angso angsur, berangsur-angsur : begensut;

mengangsur : begegensut ani-ani : piso tuoi aniaya : aniayo, teraniaya : taaniayo, anjak : beranjak : beghanjak anjing : anjing antan : hanton antar : anta; anton-ko : meng-anton-ko antara ; antahgo anting-anting : anting-anting antuk : mengantuk : kegheghintuk-on api : api arah, searah : aghah, saaghah arak : ighing-ko arang : haghong

BAB II KAMUS PRAKTIS BAHASA RIMBA

Page 14: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

ari-ari : aghi-aghi budak arit : sabit arloji : ejam arti : artinya : aghtinye arwah : aghwah asah, mengasah : bepisu/ngasoh, asahan : betu

pisu-on asal, asalnya : asal asam : hasom asap : hasop asin : masin asli, keaslian ;asli aspal :aspal astaga : sabat delout asuh, mengasuh : ngingako, pengasuh :

pengingako asyik : beik atap : hatop atas : keponcak/kepucuk atur ,mengatur : mengatugh aum, mengaum : ngaum aurat : aughat awak : ake/diria (untuk perempuan kepada laki-

laki atau sebaliknya) pengawal : penjego awan : awan/langet awas : laghi/ingot ayah : bepak ayak : kisai, mengayak : dekisai ayam : hayom ayan : sawon ayo : magho ayun : buoi mengayunkan : debuoi

B babat : nabai, membabat : menabai babi : bebi baca : mbaco, membaca : membaco bacok ; ngapok, membacok : mengapok badai : gunjaghon badak : bedok badan : badan berbadan : bebadan bagai : sebagai :berbagai ; bagaikan :

misalnye/empamonye bagaimana : mumpamono

bagak : conggok bagi : agih, berbagi ; baghagih bagus : beik bahagia : ladai/behembok bahan : banghang bahasa : beheso bahaya : bahayo, berbahaya : bebahayo,

membahayakan : membehayo-ko bahu ; behu baik : beik/olen, sebaiknya : sebeik-beiknyo,

berbaikan : be-beik-beik-on, membaik : ado beiknye, memperbaiki : membeiki, terbaik : nang paling beik, kebaikan : ke-beik-on

baju : beju, berbaju : bebeju bakar : beko, membakar : mem-beko, terbakar :

tebeko, kebakaran : kebekoghon bakhil : pohoghit bakul : bekul balai : geghdu, balai-balai : gegheghedu-on balam : belom balap, balapan ; bececengkok-on/deheholu-on balatentara : ngombong-on balian : tahutangon balik, membalikan : kembelik-ko, terbalik :

kembelik balita : budak balok : balok balon : gelembung balut ; palut/bungkuy bambu : buluh banding , sebanding : samo bando : kecak kepalo banget : nihan bangka : gayek/ketuha-on bangkai : bengkoy bangkit : bongka, membangkitkan : mem-

bongka, bangun untuk berdiri : merenjo togok

bangku : keduduk-on bangsa : bangsal ; somel, keberingon bangsat : pemaling, penjehatan bangsawan ; anak lih bangun : tejego,.sebangun : membangunkan:

menjegoko.terbangun : terjego. bangunan : bengunon.pembangunan ; pembengunon

banjir : rawong. membanjiri : kebanjiran : kerawongon

Page 15: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

bank : banpol : bantah ; bala.berbantah-bantahan ; bebala-

bala.bantahan : bantai : bantai, pasoh.membantai ;

memasoh.pembantai : pemasoh.pembantaian : pemasohon.

bantal : bentol.berbantal ; bebentol.berbantalkan ; bebentolko

banteng : banting : hompoy.membanting ;

menghompoyko.terbanting ; tohompoi.bantingan : hompoyon.pembantingan : pohompoyon

bantu : mbentu.membantu ; nolungi. bantuan : bentuon.pembantu ; penolung

banyak : benyok. banyaknya : benyoknye ; sebanyak-banyaknya : sebenyok-benyoknye , kebanyakan : kebenyok on

banyol : membanyol bapak ; bepak, sebapak : sebepak , kebapakan :

kebepak on bara : baro barang : sembarangan : barangkali : barat : bareng : besamo, bareng-bareng : besamo-

samo baret : baring : berbaring : membaringkan : terbaring

baringan : pembaringan : baris : berbaris ; barisan : baru : terbaru : barusan : barut : membarut : pembarut : basa-basi : basah : kebasahann : basahan : basi ; membasi : baskom : basmi, membasmi : terbasmi : pembasmi : basuh : membasuh ; bata : batak : batal : membatalkan : pembatalan ; batang : betong. sebatang : sebetong. batangan

: betong on batas ; batai. sebatas : sebatai/. terbatas :

terbatai. pembatas : pembatai batere :

batik : membatik : batin : membatin batu : membatu: batuan : batuk : bau : mambu.berbau : bemambu.membau :

bau-bauan : mambu-mambuon bawa, membawa : bewo, membewo,

membawakan : membewo-ko, terbawa : tebewo, bawaan : bewo-on

bawah : bewoh bawang : bawang banyak : benyok bayangan : lembeyong bayar : beigh bayas : beyoi bayi : budak leak beban : bewohon bebas : bebai bebek : itik becek : leak beda : lain bedah : bebay bedak : bedak bedegap : godong bedil : senapang begal : samun begini : mumpanio begitu : mumpa iyoy bego : lolo beguk : beguk bekal : sangu bekas : bekai bekicot : kelembuoy beku : beku bela, membela: bela belah : be-lah belai, membelai : kusul, kekusul belakang : belakong belalai : belaloi belalak : leklek-i belang : babelang belanga : peghiuk belanja : bebelanjo belatung : hulot belerang : belighang beli, membeli ; boli, mem-boli belia : mudo belimbing : belimbing

Page 16: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

beling : beling beliung : beliung belok : bekelok/babeling belukar : belukogh belum : bolum belut : belut benak : utok benam,membenamkan : benam benang : benag benar : bonogh, benar-benar :bonogh-bonogh benci : goli benda : baghang bendung ; bendungan : hompongon bengkok : cengkul benih : beneh bening : celang benjol : bongkok bentak, membentak : nyegak bentol : bintot bentuk : bentuk bentur : tahantuk berak : bingguk beranda : pelasagh-on berang : maghah berang-berang : membeghang berani : baghani berantak, berantakan : sepak-sepoy berapa : beghapo beras : beghai berat : be-ghat beri, memberi : boghi, mem-boghi-ko berisik : buat pengegh berita : beghita berita tahu, memberi tahu :mem-boghi tahu bernas : beghnoy bersih : beghsih bersin : tebeghsin beruang ; beghuang beruk : boghuk besan : bisan besar : godong besi : bosi besok : isuk/pepagia besuk : jongok-i betis : botiy betina : betina betul : botul/sungguh biar : biak/biaklah

biasa : biaso biawak : kuya biaya : biaya bibir : bibigh bibit : bibit/beneh bicara, berbicara : becakap bidan : tahu-tangon bidik, membidik : tole-tole biduk : prau biji : biji bikin : mbuat bila : sebila bilah : bilah bilamana : sebila mono bilang : sobut bilas : paghah bilik : gelubugh bimbing, berbimbing : papah binatang : mendatang bingung : bingong bini : bini bintang : bintang bintik : bintik biru : bighu bisa : bisa bisik, berbisik-bisik : bisik, bebisik bising : buat pengegh bisu : bisu/ pi bisa buik bisul : bisul bocor : tebuk bodoh : lolo/hubo bohong : olughon (sesama lelaki), cerewet

(antara laki-laki dan perempuan) bola : bula bolak-balik : kembalang-kembelik/pelanng-plek boleh : bulih bolong : tebuk bongkar : bongkagh borong : boghong boros : boghoi bos : boy botak : gundul botol : botol buah : buah buai : buoi buang : campok buas : gaghang buat : mbuat

Page 17: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

buaya : buayo bubar : bobagh bubuk : bubuk bubung : bubung-on bubur : bubugh budak : budak bugil : telanjang buih : buih bujang : bujang buka : bukak bukan : bukon bukit : bukit bukti : bukti buku : buku bulan : bulan bulat : bulot bulian : bulion bulu : bulu buluh : buluh buncit : gembung bunda : induk bunga ; bungo bungkam : diom bungkuk : bungkuk bungkus : bungkuy bungsu : bunsu bunting ; bunting buntu : tumpot buntung : kotung bunuh, membunuh : bunoh bunyi : buik buru-buru : becepat-

cepat/begegesak/bedoghoi-doghoi buruh : anak buah buruk : jehat busa : buih busuk : bemambu buta : buto butuh, membutuhkan : be-peghlu-ko

C cabai : cabe cabang : caghang cabik ; cabik cabut : cabut/ghentok

cacak : cacak-ko cacar : campak cacat : cacat cacing : cacing cahaya : cahayo calon : calon cambuk : ghanggoi campak, mencampakan : campok, mencampok-

ko canda, bercanda : begughou candu, kecanduan : ketagihon cangking, mencangking : jinjit/menjinjit cangkir : cangkigh cangkung, mencangkung : tecangkung cantik : beik cari : delok-i carut, mencarut : caghut/mencaghut catat : tuliy catuk : celetuk cawat : cawot cebok : besuh cebol : eleng cebur, mencebur : teghjun cegah, mencegah : menagah cegukan : sodu cek , mengecek : peghiso/jongok-i celaka : celako celana : celano celup, mencelup : calum-ko cemburu : cembughu cempedak : tebedak cengang, tercengang :

tejelonong/kenongngenongon cepat : doghoi cerai, bercerai : besesahgok-on cerdik : ceghdik cerewet : nyanyuk cerita : ceghito cibir, mencibir : mehehigighi/ngenjebeli cicak : cecak cicip : kicap ciduk : cintung cigak : cegak cincang : cancang cincin : cincin cium, mencium : cium coba : cobo cocok : sungguh/coknye

Page 18: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

condong : cundung contoh : cuntoh coret, mencoret : coghet cowok : jenton cubit, mencubit ; kupil/mengkupil cucu : cucung cucuk : cucuk cukup, secukupnya : cukup cukur, mencukur : cukugh Cuma : Cuma, cuma-cuma : peghcuma cungkil : cukil curiga : mencurigakan :ceghega

D dada : dedo dadak, mendadak : tiba-tiba daerah : deeghah dagang, berdagang : degong, bedegong daging : deging dagu : deguk dahaga : hauy/kahauy-on dahak : ngahak dahan : dehan dahi : koneng dahulu : tekalo anu daki : deki dalam : delom damai : damai damar : demor dan : dengan dangkal : dengkol dapat : mendapat ; pendapat : depot,

mendepot dapur : depugh darah : deghoh darat : kedeghot dari : dghi daripada : dgipodo datang : tiba datar : datagh daun : doun dayung : pengayuh debu, berdebu : debu dedak : dedak dempul : dempul

denda : dendo dendam : dendam dengan : dan dengar, mendengar : jelengak-ko dengkul : selutut dengkur : bohoghuk dengung : bedengung dengus, mendengus : mehisok depan : depan/hadopon desa : kampung desak : berdesakan : bededoghoi deret : betegheghatok derita : sengsagho didik, mendidik : ngajo-ko dikit : eleng dinding : dinding dingin : pendingen diri ; berdiri : togok doa : nyambat domisili : genah dubur ; anuy duda : menjendo duduk : duduk/tecangkung duit : duit duka, berduka : belangun dukun : dukun dukung,mendukung : dukung/gendong dulang : dulang dulu : tekalo anu dunia : denio durhaka : melawon duri : unok durian : dughion dusta , mendusta : olughon dusun : kampung

E edan : gila ejan,mengejan : mohojon/moholung-ko ejek, mengejek : mehigighi ekor : ikuk elak, mengelak : elak-ko elang : helang elok : beik emas : emas

Page 19: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

ember : embegh embun : ombun embus : tiup empat : mpat empedu : sompodu engah, terengah : tehengeh-hengeh enggan : malay engkau : mikay entah : entah entak, mengentak : teentak enteng : heghan erang, mengerang : tepopoghit eram, mengeram : mehoghom-i erat : lekit-lekit (mengikat dengan erat)

F family : pemili foto, berfoto : poto, bepoto

G gabung : gabung gabus ; gabuy gadai ; gadai-ko gadang, begadang : bejego gadis : lapay gaduh : memeghegh gadung : gedung gagah ; beik gagak : e-kak gagal : gagal gagang : tangkai gagap ; taagok-agok gaharu ; gaghu gajah : gejoh gaji : gaji/upah gambar : gambagh ganas : ganay ganda : kombo gandum : gendum ganggu, mengganggu : hadong gantang : gentong

gantung, tergantung : gentung, tegentung gara-gara : gagha-gagha garam : geghom garang : gaghang gardu : geghegheduon garis : gaghiy garuk, menggaruk : geut, menggeut gatal : getol, kegatakalan : kegetol-on gaul, bergaul : gaul, begaul gawat : gawat gawe : begawe gaya : gaya, begaya gayung : pencintung-on gedang : godong gelak, tergelak : tetawo gelang : ge-lang, bergelang : begelang gelantung, bergelantung : begentung gelap : kelom-on gelegak, megnggelegak : gelogok geleng, menggeleng : nggileng gelepar, menggelepar : klupang-klupuk geli : goli geliat, menggeliat : ngeliat gelimpang, bergelimpangan : tegelempang gelitik : ngelitiy gelombang : begelenjagh gelung, bergelung : nyengkelung gelut, bergelut : begolut gema, bergema: betalo gembira : behembok gembrot : gomok gembul : jengki gembung : gembung gempa : gempo gemuk : gomok gemuruh : gemughuh genang,menggenang : tegenang gendang : gendang, begendang : betabuh gendong, menggendong : dukung, mendukung genggam, menggenggam : gonggom,

menggonggom genit : linjang gerah, kegerahan : pelak, pelak nihan gerak, bergerak : gohgok, begoghok gergaji : gegaji gerimis : geghimis gerobak : geghobak gersang : koghing

Page 20: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

gerutu, menggerutu : meghoghutuk-ko geser, bergeser : begensut getah : getah/pulut bergetah :bepulut gigi :gigi/geghom-on gigil, menggigil : pendingen gigit, menggigit : nggigit gincu : bincu golek, bergolek : beguling, beguiling-guling golok : golok/paghong/lading goncang, bergoncang : kuncang/menguncang gondrong : panjong ghambut gonggong, menggonggong : nyegut/menyegut gosok, menggosok : kusuk,mengusuk gosong : motung gotong, menggotong : pikul, dipikul goyang, bergoyang : goyang, begoyang gua : gua gugup : ka-agak-agak-on guling,berguling : guling, beguling gulung, bergulung : gulung, begulung guna, berguna : guno, beguno, guna-guna

:jempi-jempi gunung : gunong gurau, bergurauan :gughou, begughou guru : gughu guruh : gughuh guyur, mengguyur : tibak

H habis : habiy kehabisan : kahabiy-on hadap : mahadop hadir : hadigh, menghadiri : menghadopi hafal : hapal hal : hal halaman : lamon halang, berhalangan : bahalangon halau, menghalau : usigh hama : hamo hambar : hambogh hambur, berhamburan : pecah pihoy hamil : bunting hampar, menghamparkan : ampogh-ko hancur : hancugh handuk : anduk hangat : hangot, hangat-hangat : hangot-hangot

hangus : motung hantam, berhantam : hantam hantu, berhantu : hantu hanya : anyo hanyut : hanyot hapus, menghapus : hapuy, mengapuy haram : hagham harap, harapan : haghopo-on harimau : meghego harta :haghto hati : hati, hati-hati : bebono-ko haus : hauy, kehausan : kehauy-on hebat : hebat heboh : heboh hemat : ighit henti, berhenti :beghenti heran : temangah hewan : binatang hias, berhias : bepepakoy-on hibur, berhibur : benyenyanyi-on hidung : hidung hijau : hijou hilang : helang hilir : hiligh himpit, berhimpit : tekepit hina, menghina : mehehigighi hindar, menghindar : elak, mengelako hinggap : hinggop hirup, menghirup : sedot hitam : hitom hitung : beghitung hubung, berhubung :behubung-on hujan : hujan huma : huma huruf : hughup hutan : rimba hutang : hutang huyung, terhuyung-huyung : hoyong, tehoyong-

hoyong

I iba : kesihan-on ibadah : bedekigh ibu : induk ikal : keghiting

Page 21: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

ikan : ikan ikat : kobot ikhlas : biaklah/iklay ikhtiar : beusaho iler : ngecey ilmu : elmu impas : impay inai : inai indah : beik induk : induk (panggilan kepada ibu/sebutan

untuk ibu-ibu – induk-induk ) ingat : teghingot ingkar : ingkagh ingsut, beringsut : begensut ingus : betuk ini : nio insaf : sadagh iri : ighi iris : highis isap, menghisap : hisop, mengisop isi : isi istilah : ibaghat istri : bini itu : iyoy izin : lah nyobut

J jadi : jedi jaga : njego jago : kuat jagung : jagung jahe : jae jahit, menjahit : njait jajan : jajan jaket : jaket jakun : tembuluk-on jala : jalo jalan, berjalan : jelon, bejelon jalar, menjalar : meghambat jalin : njelin jam : jam jaman : jaman jambak : taghik jambu : jambu jamur : tendewon

janda : jendo jangan : jengon jangat : jangat/kulit janggut : jenggut jangkau,menjangkau : njengkou janji : jenji jantan : jenton jantung : jentung jarak : jaghak jarang : jeghong jasad : buntang jatah : jatah jatuh : titik jauh : jouh jawab : jawab jebak, menjebak : ngengakali jejak : tijak jejaka : bujang-on jelang,menjelang : menjelong jelas : jelay jelek : jehat jelutung : jelutong jemari : segelo tunjuk jembatan : jeghambah jempol : induk tangon jemput : jomput jemur, berjemur : jomogh, bejomogh jendela : jendela jenggot : jenggut jengkang, terjengkang : tekangkang jengkol : jeghing jerat : joghot jerawat : jeghawot jerembab, terjerembab : tetughungkop jerit, menjerit : tepoghing jernih : celang jeruk : limou jewer, menjewer : taghik jidat : koneng jijik : goli jilat, menjilat : jilat jin : setan jinak : jinok jinjing : jinjit jinjit, bejinjit : betingkek/ keingkek-ingkek-on jiwa : jiwa jodoh : judu joget : bejoget

Page 22: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

jongkok, berjongkok : cangkung, tecangkung jual : jual/lakuk-ko judi, berjudi : judi/moen, bemoen juga : jugo jujur : jujugh juling : cintang jumlah : jemelah jumpa : betomu junjung, menjunjung : junjung, menjunjung jurang : jughang juta : juta

K kabar : Bekabagh kabupaten : kabupaten kabur : laghi, kabut : kabut kaca : kaco kacau : kacau, mengacau : mengacau, kadal : tenggering kadang, kadang – kadang : kadang-kadang kakak : kako kakek : nenek jenton kaki : kaki kaku: kaku kalah : kaloh, mengalah : mengaloh, kekalahan :

kekalohon kalau : kalu kami : kami kamis : kmis

kampung : tubo, sekampung : setubo, kampung halaman : sedusun selamon, perkampungan : setubo

kamu : kawana, dighia/ mikay (untuk orang banyak)

kanan : dekanon kandang : kadang-kadang kandung, mengandung : bunting kangen : landelo kantong : kantong kantor : kantogh kantuk : kegheghintuk- on karma : kerma kasar : kasagh

kasih : kasih/boghi kasus : kasuy kata : kato kau : kawan/dighia kawan : kawon kawasan : lingkungon kawat : kawot kawin : kawin, teibuk, tejedi, ngibuk kaya : kayo kayu : kayu kebal : kobol kebun : behuma kecap : kicap kecebong : berudu kecewa : kecewa kecil : kecik kecuali : kacuali kejam : ganay kejang : kejang kejar : kejagh kekar : kuat kelamin : kelamin kelinggking : kelingking-on kelompok : kelompok keluar : keluogh keluarga : kluarga kemarau : kemarau kemari : kema’i kemarin : kemaghia kembali : dibeliko kembung : gembung kempes : kompis kemudian : kemudion kena : kana kenal : kenal, tentu kenapa : ngapo kening : koneng keramat : kghamat kerikil : bungen kering : koghing keriting : keghiting kerja : keghjo kerongkongan : tembuluk- on keroyok : gerombol, mengeroyok : dighoyoknye kertas : kertay kerudung : tekulu, keghudung ketemu : betomu ketua : ketuha

Page 23: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

khawatir : kowatigh kiamat : kiamat kilir : kelis, terkilir : tekelis kipas : kipay kiri : kighi kirim : kighimko, mengirim : dekighimko kisah : kisah-kisah kita : kito kolam : kulam kolom : klomon kolong : debewoh kongsi : kungsi kopi : kupi kosong : kosong/ piado kota : kota kudis : kughap kulit : jangat kuman : kuman kumis : sungut kumpul : kumpul kuning : kuneng kuno : tekalo anu kurang : kughang kurap : kughap kutu : kutu

L laba – laba : lelawo labu : labu lagi : todo lagu : legu lahan : huma lahir : kelapayon lalat : langou lalu : toruy lama : lamo lambat : lambot lambung : lambung lampu : lampu, demogh lancar : lancagh landai : landoi/data langit : langet langsung : lansung lancar : lancagh lanjut : toruy

lapor : lapogh, melapor : delapoghko lapuk : lapuk lari : belaghi, berlari : belaghi,melarikan : melaghi-ko laut : lout layu : layu lebar : lebogh lebih : lobih lega : behembok leher : lehegh lelah : kelelitak-on lembut : lombut leluhur : nenek puyang lemah :lamah lemas : lemay lengan : longon lengkap : longkop letak : letak-ko liar : liagh libur : libugh licin : licin lidah : lidah lihat : kolih lilit : belit lindung : belindung, terlindung : tekeghawo lipat : lipot, melipat : melipot liur : aik liugh lolos : loloy lompat : mahambugh longsor : teghebis luar : luogh luas : loay lubang : liang lucu : lucu lulus : luluy lumpuh : lumpuh lumpur : lekang lumut : lumod lunak : lombut lutut : buku selutut

M ma’af : maap mabuk : mabuk macam : macam

Page 24: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

madu : maniy main : moen maju : maju makam : pasoghon makan : makon maksud : mekesut malam : malom malas, pemalas : malay, pemalay malu : malu mandi : mandi mangga : manggo manis : maney manja :manjo marah : maghah mari : maghi, kemari :kema-I, marilah : ma-ilah masak : bemasok masalah : masalah masam : hasom masih : masih mata : mato mati : mati mayat : buntang mejam : tekatup memang : memang menang : menang menantu : mengkana menceret : merancong mendung : mendung mentah : matah mereka : segelonye merana : beghana mertua : ghauhubanon mewah : beik milik : mili/punyo minta : mintak minum : minom minyak : munyak miskin : mskin mogok : keuguk-uguk-on mohon : mohon motor : motogh muak : keghusa-on muara : mahagho muat : muat muda : muda mudah : mudah mulus : licin mulut : mulut

mumpung : mempung muncul : njengol mundur : mundugh mungkin : mungken musnah : habiy musuh : lawon

N nabi : nabi nadi : ughat semangot napas : napay nafkah : nafkah nafsu : napsu naga : nago najis : nejis nakal : nakal nama : namo naik : noek nampak : ngolih nanas : nanay nangka : nangko nanti : todo nasi : nasi nasib : nasip nasihat : nesehat nazar : niat negara : negara negatif : saloh sangko nekat : sungguh-sungguh nenek : nenek betina nenek moyang : nenek puyang neraka : neghako netral : nyapih ngeram : meghoghom ngeri : ketakuthon nyala : hidup nyali : beghani nyaman : tenang nyamuk : ghonget nyanyi : belegu nyaris : hampigh nyata : nyato nyawo : nyawo nyeri : keghinum nyenyak : nyonyok

Page 25: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

nyiur : doun kelapo nyonya : penggayang nyolong : maling

O obat : ubat obeng : obeng obor : obogh obrak-abrik : sibah malik-ko obrol, mengobrol : bececakap odol : odol ogah : hopi ndok olah : ulah olahraga : ulahghaga oleh : uleh oleng : tehighing oles, mengoles : kusuk, mengusuk-ko oli : oli om : mamok oma : nenek ombak : gelombang ompol : koncing ompong : ompong ongkos : ongkoy opa : nenek jenton operasi : operasi orang : ughang otak : utok

P pacar : kintang-on pacat : pacot paceklik : remayau pacul : cangkul pada : podo padahal : padohal padam : padom padang : padong padi : padi pagar : pagagh paha : paho paham : paham pahit : pahit pakai : pakoi

pakis : paku paksa : pekso paku : paku palsu : pelsu palu : pulau paman : mamok pamer : pamegh panah : panah panas : puang panau : panau pancang : pancang panci : pghiuk pancing : pancing pandai : pandas panggang : tunu panggil, memanggil : memantau, besesalung panggul : pikul pangkal : pangkol pangkas : pangkay, gunting pangku : dpangku panjang : panjong panjat, memanjat : noek pantang : pantongon pantas : pantay papa : papa papan :papon papaya : pisang kayu, kates parah : paghah parang : paghong/lading parau : peghou parut : parut pas : pay pasang : pasang pasar : pasagh pasir : pasigh pasti : mesti patah : patoh patuk , mematuk : celetuk patut : patut paut : singkil/kobot payah : payah payau : payou payung : payung pecah : pacah pecut : lecut pedas : peday peduli : teghingot pegal : kelelitak-on

Page 26: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

pejam : tekatup/tepelio pekat : bukat pekik : tepoghit pelan : pelambot-on pelangi : pelangi pelatuk : pemetik pelit : pohoghit pelor : pelogh peluh : poluh peluit : suling peluk : poluk pelupuh : gelubuh peluru : pelogh pendek : pendek penganten : penikah-on pening : poneng penuh : beghisi penyek : lombut penyu : beneng perabot : peghabot perahu : pghau perak : peghak peram : poghom perang : betempughon perangai : pengangai peras : peghah percaya : pecayo pergi : pogi periksa : perikso perintah : perentah perlahan : belelambot-on perlu : peghlu permen : gugulo/kekulum pernah : peghnah pesan : poson pesawat : kapal pesek : pesek pesing : mambu hamey, hamey pesta : pesta petang : potong peti : petiy petir : bidek petuah : bogho potuah, potuah pijat : pecit pikir : pekigh pikul : pikul pilih : pilih pincang : tengkot, tekoit

pinggan : pinggan, pghing pinggir : topi pinggang : pinggang pinggul : slengkek pingsan : pingsan pinta : mintak pintar : pintagh pintas : pintay pipa : pipa pipi : pelipiyon pipih : cepegh pipis : koncing pipit : pipit piring : pighing pisah, berpisah : bepecah pita : pita plin-plan : ghambang, belah duo pohon: betong pondok : ghumah godong, ghumah ditanoh,

kemalom-on potong : totok puas : puay puasa : puaso pucuk : pucuk puji : puji puku, memukul : pangkung, memangkung pulas : nyonyok pulau : pulau pulih : pulih pulut : pulut puncak : koponcak pundak : kuduk punggung : belakong, tulang belakong punting : susu punya : punyo pura-pura : pughak-pughak pusaka : psako putar : putogh/beling putih : putih putik : putik putus : putuy puyuh : puyuh

Page 27: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

R raba : ghabo/jemok rabu : rabu rabun : ghabun racun : tuba ragam : benyok olahnye ragu : ghagu rahang : pangkol lahang rahasia : resio raja : ghajo rajin : peghajin rajuk, merajuk : meghajuk raket : raket rakit : ghakit rakus : jengki ramah : beik/ghamah ramai : benyok/ghame ramal : tebak rama-rama : gheghamo rambai : naday rambut : ghambut rambutan : ghombut-on rampas : ghampoy ramping : ghamping rangkak, merangkak : ghangkok, meghangkok ranjang : gelogogh rantai : ghantoi rantang : ghantang rantau : rantou ranting : ghanting ranum : puih rapat : koghob rapi : beik rata : ghato/seleju raung , meraung : tepoghit rawat, merawat : kintang, dikintang rayap : anoi, merayap : meghangkok rayu, merayu : inak-i rebah : gelempang rebung : ghobung rebus : ghebuy rebut : ghobut-i renang, berenang ; beghenang rencana : rencana rendah : bewoh

resah : ghesah resam : ghesam rosot, merosot : belesut rumah : ghumah runcing : ghuncing/tajom runtuh : teghbis rupanya : bekanye rusa : ghusa rusak : ghosak rusuh : gelisah rusuk : usuk

S

Sa’at : saat pada saat : podo saat saban : seban saban hari ; seban haghi sabar : sabagh sabit : sabit sabtu : sptu sabuk : kecak sabun : sabun sabung : nyabung sabut : sabut sadap : motong sadar : sadagh sadis : kejam sagu : sagu sah : sah sahabat : kawon sahur : sahur saing : belumbo-lumbo saja : anyo sakit : domom saksi : sekesi saku : kantong salah : saloh salai : saloi, ikan salai : ikan saloi, Pisang salai : pisang saloi salak : salok salam : salom salat : bedekigh salib : salib salin : besalin

Page 28: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

saling : sling salju : seleju sama : samo samak : tikogh samar: hiom-hiom samarata : samoghato sambal : sambal sambar : tesambagh sambil : sambil sambung : disambungko sampah : saghop sampai : sampoi sampan : ghakit samper : betomu samurai : smughai sana : kieun sanak : dulugh sandal : selop sandang : selembatko sandar : tesandoh sandera: sekso sanding : bedamping sandiwara : kekeghehon sandung : kepahalangon sangat : bekanye sanggul : sanggul sanggup : telap sangka : sangko sangkal : mbantah sangkar : sangkahg sangkur : cakghpu sangsi : dendo sanjung : puji santan : santan santap : makon santri : santri santun : ghamah sanubari ; hati eleng sapa : tugugh sapi : sapi sapir/musyapir : peghajin sapu : sapu saraf : saghop saran : masuk-on sarang : saghong sarang madu : idang ghapa, bersarang :

besaghong sarapan : niti’i hati

sarat : pepata sarden : saden saringan : saghingon, menyaring : nombatko,

Penyaringan : penombanon sarjana : sarjana sarung : saghung sasar: sosot, kesasar : sosot sate : sate satu : siku, selai satwa : bnatang saudagar : sedagagh saudara : sedeghoh saudara sepupu : dulugh sepupu saudara kandung : dulugh sebuah poghut,

bersaudara : bedulugh saudari : dulugh betina saum : puaso sahur : sahur saus : saus sawah : payo sawit : sawit, kelapa sawit : kelapo sawit sedan : sdan sedang : pay sedap : beik, olen sedekah : boghi sederhana : sedang sedia : sedioko sedianya : sedionye sedih : delo sedikit : eleng sedot : sunyot seduh : tuyung segala : segelonye segan : sogon segar : segagh segenap : segonopnye segera : dodoghoy segi : segi sehat : sehat sehingga : bekanye seia : sepekat seghunding sejahtera : sedang sejajar : setinggion, samoghato sejak : tekalo, sejarah : dongeng, cerito sejati : sebonogh sejuk : losi sekadar : sekedagh

Page 29: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

sekali : sekali sekaligus : sekaligui sekam : sekam sekarang : kini sekarat : kejoghot – joghot sekolah : sekolah sekongkol : sepkat selalu : toghuy selam : nyolom selamat : selamat selamat datang : selamat tiba selamat jalan : selamat jelon selamat sore : selamat potong selamat malam : selamat malom selasa : selaso selatan : selaton selera : selegho selesai : selesas selidik: selidi’i selimut : sempolung selinap/menyelinap : nyelinap-nyelinap selir : bemadu selisih : hopi sependepot selokan : paghit selundup : ngambi himoghon, penyelundup :

nyubu seluruh : segelo-gelonye semak : somok semangat : semangot semarak : ghame semayam, disemayamkan : dibuat pasoghon sembah : nyembah sembahyang : bedekghir sembilan : sembilan sembrono : sembaghangon. sembuh : sombuh sembunyi : bekeghawo semen : semen semenjak : sejak sementara : sementagho semerbak : bemambu semesta : segelo-gelonye sempat : sempat, kesempatan : kesempaton sempit : sempit sempurna : semepghno semua : segelonye semut : somot

senang : behembo, bersenang-senang : behembo-hembo

sendau gurau : gughao tetawo sendi : sendi sendiri : sesoghangon sendok : sudu seng : hatop senggang : luwang sengketa : beghibut, bemeshalah sengsara : sengsaro senin : senin senja : potong senjata : senapang senter : senter sentuh ; jemo sepak : klcingko sepak bola : moen bula sepakat : spkat sepanjang : spanjong separuh : spdua sepatu : sepatu sepeda : sepeda seperti : mumpanio sepi : sepi sepoi-sepoi : meniba-niba sepuh : ketuha on seragam : seghagam serah : boghiko, menyerah : menyeghah,

menyerahkan : menyeghahko serak : seghako serakah : panoi seram : ketakuton serang : seghang serangga : lelipay serasi : mujughon serat : klupay seratus : seghatuy serbu : seghang serbuk : seghbuk serdadu : tentgha serentak : sghompok serigala : anjing hutan sering : seghing serong : bkelo seruling ; suling serutu : ghoku godong sesak : mengai sesal/menyesal : nyosol

Page 30: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

sesat : sosot sesuai : sesuoi sesungguhnya : sesungguhnye setahu : setahu setan : setan setandar : sedang setelah : sesodah seteru : bemusuhon setia : setia setiap : setiap setor : boghiko setuju :setuju sewa : pinjam sewajarnya : sewajarnye sewenang-wenang : seenak-enaknye sial : malong siam : samo siamang : siamong siang : siang siap : siap siapa : siapo siapa lagi : siapo lagi, barang siapa : baghang

siapo, bukan siapa-siapa : bukon siapo-siapo siaran : siaghon siasat : pghasoyon sibuk : pisempat sidang : besidangon sidik /sidik jari : jempol tangon sifat : sipot sihir : layongon sikap : sikop sikat : sikot sikat gigi : sikot gigi siksa : pangkungi siku : butangon silat : besilat silaturrahmi : jongo’i silet : silet silsilah : umpamo-umpamonye siluman : silumon simpan : sughuk-ko, kghawok-ko simpati : kesihanon simpuh/bersimpuh : besembah sinar : sigi, bersinar : becahayo sindir : begheghembay singgah : singgah singgung: nyinggung singkat : singkot

singkir: sengkikho sini/disini : ma’ I, sio sinting : gila sipat : sipot sipu : kemamaluon siput : kelembuoy siram : tiba sirih : sighih sirna : kehelangon sisa : sisa sisi : penoki sisip : diselo-selo sisir : sisir, menyisir : nyisighi siswa : siswa sita : khobuti situ : kiun situasi : keadaon siul : siul soal : soal sobat : kanti sobek : cghet sodok : julko sodor : ketangako sogok : cucuk solek : behiyay sombong : conggo sopan : beik sopir : supigh sorak : betepuk tangon, behembo sorban : sorban sore : potong sorga : sogho Sorong : tulako sorot : sigi spanduk : sepanduk suami : laki suara : suagho suasana : keadaon subuh : subuh, pantong menaghang subur : subugh suci : suci sudah : sodah sudi : ndok sudut : penopi sujud : sujud suka : ndok sukar : payah sukarela : seadonye

Page 31: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

sukses: beghasil sukun : sukun sukur : sukgho sulap : sulap suling : piul sulit : payah suluh : jongok-i sulung : paling godong sumbang : tekepghet sumbat: sumpol sumber : pintu sumbu : sumbu sumpah : besumpah sumsum : utok sumur : sumogh sungai : sungoi sungguh : sungguh suntik : sunte sunyi : legom supaya : spayo supir : supir suram: pinampak surat : surat surga : sghgo suruh : sughuh surut ; sughut susah : payah susu : susu susul : tutul susun : sosun susut : bekughang sutera : sutera swasta : swasta syahdu : meghdu syaitan : setan syahid : mati beik syahwat : tdga syok : tklanjak

T taat : tunduk tabah : tabah tabiat : tebi”at tabok, menabok : tepuk

tabrak : tubugh tabrakan : tumbughon tabuh : tabuh tabung : tabung tagih : nagih tahan : tahan, bertahan : betahan tahi : tahi tahu : tahu, ketahuan :ketahu-on tahun : tahun tajak : tajak tajam ; tajom takabur ; tekebugh takdir : nasib takjub : temangah taksir : kigho-kigho, naksir : kepengen takut : penakut talak : saghok tali : tali tamat : selesai/sodah tambah : tambah tambuh ; tambuh tampar : tepuk tampuk : tampuk tamping : tamping tanah : tanoh tanak, betanak : betanok : tanam : nanom tancap : cacak-ko tanda : tando tanding, bertanding : saing, besaing tandu : pikul tanduk : tanduk tangan : tangon tango : tango tanggung : tanggung tangis, menangis : meghatop tangkai : tangkai tangkap : tangkop tangkis : tangkiy/elak-ko tante : ibung Tanya, bertanya : tanyo, betanyo tapak, telapak : tapok, telapok tapir : tonok tari, menari : naghi, menaghi tas : etay tatap : leklek-i/kolih taut, bertaut : taup, betaup tawar : tawogh, menawar : menawogh

Page 32: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

tawon : nyongot tebal : tobol tebang : tobong, menebang : menobong tebar : seghak-k0 tebas : tabay, menebas : menabay tebing : tobing tebu : tobu tebus : tobuy teduh : toduh tegah, menegah : tagah, detagah tegak : togok tegang : tegang teguk : tolon tegur : sapo teh : teh teka-teki : tebak-tebak-on teken : tikin teko : ceghet telah : sodah telan : tolon telapak : telapok tele, betele-tele : benyok kele teleng : tehighing teler : bepusou telinga : telinga teliti : teliti telor : toluk telungkup : nerungkop telunjuk : tunjuk telusur : selusugh-i teman : kawon tembak : tembak tembakau : tembeko tembok : dinding tembolok :tembuluk-on/keghungkungan tembus : tebuk/melangkoi tempat : tempat/genah tempe : tempe tempel : tampol tempeleng : tempeleng tempoyak : hasom dughian tempuh : tompuh tempurung : tempughung temu : betomu tenaga : tenago tenang : tenang tendang : cipak tengah , tengah-tengah : tangah-tangah

tengak-tengok :kelelak-kelelut tenggang : bejaghak tenggelam : tenggolom tengkar, bertengkar : bebalah tengkuk : kuduk tengkuluk : tekuluk tengkurap : neghungkop tengkuyung : tengkuyung tengok : kolih/himbang ko tentang, bertentangan : becagil-cagil-on tenteng : jinjing tenteram : damay tentu : tentu tepi, bertepi : topi tepung : tepung terabas, menerabas : teghoboy terasi : caluk terbang : teghbong terbit : teghbit teri : teghi teriak : tepoghing terima : terimo terjang : tajong terjun : bedough/menombak terka, menerka : menebak/ngagak-ngagak ternak : bibit terobos : teghoboy terompah : selop tertib : beik-beik terung : toghung terus : toghuy tes : etey tetak : totok tetangga : tetanggo tetap : tetap tetapi : tetapi tetes : tetes tetua : ketuha tiada : hopi ado tiang : tihang tiap : tiap tiba : detong tidak : hopi tidur : tidugh tiga : tiga tijak : tijak tikam : tikom tikar : tikogh

Page 33: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

tikung, menikung : bekelok timah : timah timang : buoi-buoi timba : cintung-on timbang : timbang timbul : timbul timbun : timbun timpa : tempa tindih : tindih tindik : tindik tinggal : tinggal tinggi : tinggi tingkah : tingkah tingkat : betengkat tinja : tahi tinju : tinju tipis : mipiy tipu : olu-olu tirai : lamon tiri : tighi tiru : nighu titik : titik titip : titip-ko toke : tuke tokok, menokok : gual tolak, menolak : tulak toleh,menoleh : kelalo tolong : tolung tomat : tomat tombak : kujugh triplek : papon truk : truk tua : tuha tuah : mujughon tuai : tuoi tuak : tuak tuan : tuan tuang : salin-ko tuba : tuba tuduh, menuduh : menuduh tudung : tekap tugas : tugay tuhan : Tuhan tujuh : tujuh tukak : kelakak tukang : tokang tukar : tukagh tukul, memukul : pangkung

tulang : tulang tuli : pokok tulis,menulis : tuliy, menuliy tumbuh : tumboh tumbuk : tumbok tumpah : tebahayap tumpang, menumpang : menumpang tumpuk, menumpuk : tejogun tumpul : tompul tunang : tunang-on tunas : tunay tunda : tuda tunduk : nunduk tungau : koghungou tunggit : tetenggit tunggu : tantik tunggul : tunggul tungku : tungku/tumang tunjang : hujak tuntun, menuntun : papah tupai : tupoi turun : tughun menurun : menughun turut, menurut : tughut tusuk, menusuk : tikom tutup, menutup : katup tuyul : tuyul

U uang : duit beruang :beduit uap : huap ubah : ubah berubah : beghubah uban : huban ubi : hubi ubun-ubun : sembubun ucap, mengucap : ngucap udara : hawo uji : etey , menguji :mengetey/mencobo ujung : hujung, berujung : behujung ukir, berukir : ukigh ukur : mengukur : ukugh, mengukugh ulang : ulang berulang : beulang ular : ulogh ulas : lipot, mengulas : melipot-ko ulat : hulot

Page 34: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa

ulu hati : hulu hati ulur : holugh, mengulur : holugh-ko umbai, berumbai : becughoy-cughoy umban : tohuk-ko umbi : humbi umbut : humbut umpama : umpamo, seumpama :

seumpamonye umpan : umpan umpat : megheghutuk-ko umum : segelo, umumnya : segelonye umur : umugh undang, mengundang : panggil unggul : unggul unggun : unggun ungkap, mengungkap : ughuk-ughuk-ko

(memasak) ungkit, mengungkit : mengenang unta : unta untuk : untuk untung : untung, beruntung : beghuntung utuh : bolum loak uzur : ketuha-on

V - W wabah : penyakit wadah : tempat wahai : besoghu wajah : moka wajar : wajagh wajib : wajib wakil : wakil waktu : waktu wali : wali wangi : memambu warga : meserakat warna : waghna warung : waghung/tuko wasiat : poson/emanat

wilayah : de-edeghah wisata : wisata wortel : wortel wujud: nyeghupa /bontuk

Y yang : nah

Z ziarah : jongok-i zina : bebuat jehat

Page 35: KAMUS PRAKTIS BAHASA - tnbukitduabelas.id fileAnak Dalam (SAD). Masyarakat adat dengan segala adat ... bahasa yang digunakan oleh SAD masih termasuk rumpun bahasa Melayu ... beberapa