KAMUS ISTILAH PARIWISATA...
Transcript of KAMUS ISTILAH PARIWISATA...
KAMUS ISTILAH PARIWISATA
ARAB-INGGRIS-INDONESIA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Zanzabila
111402400000015
PRODI STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2019 M
iii
v
ABSTRAK
Zanzabila, NIM (11140240000015), Kamus Istilah Pariwisata
Arab-Inggris-Indonesia, Skripsi Program Studi Tarjamah,
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pemadanan istilah
pariwisata dan mengetahui ketepatan istilah pariwisata dalam
Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
deskriptif, dengan pendekatan library research berlandaskan pada
penelitian terhadap situs berita pariwisata online berbahasa Arab
yaitu, https://news.travelerpedia.net/ dan http://almasalla.travel/.
Sehingga penelitian ini menghasilkan sebuah Kamus Istilah
Pariwisata tiga bahasa, yaitu bahasa Arab, Inggris dan Indonesia
berdasarkan proses pemadanannya menggunakan beberapa kamus
seperti kamus al-Ashri, al-Ma’any Daring, Lexicon of Touristic
Terms English-Arabic, Arabic-English Thematic Lexicon, kamus
Istilah Pariwisata dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebagian
peristilahan pariwisata bahasa Arab yang ditemukan dalam kamus
al-Ashri maupun kamus al-Ma’any daring dengan padanan bahasa
Indonesia yang tepat atau padanan tersebut sudah masuk ke dalam
bidang khusus pariwisata dengan terdapat tambahan istilah asing
(bahasa Inggris) yang memang digunakan dalam bidang
pariwisata.
Kata kunci: Kamus, Istilah Pariwisata, Padanan, bahasa Arab,
bahasa Inggris, bahasa Indonesia.
vi
PRAKATA
Bismillâhirrahmannirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah
SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Selawat dan salam tidak lupa peneliti
sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. yang telah
memberikan petunjuk dan menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Dalam pengerjaan skripsi ini, peneliti mendapat dukungan dari
berbagai pihak yang sangat membantu dalam segala hal. Maka dari
itu, peneliti sampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D. selaku dekan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Darsita S, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Program Studi
Tarjamah yang selalu memotivasi peneliti untuk terus
bergerak aktif dalam berinovasi.
3. Dr. Ulil Abshar, SS., M.Hum. selaku Sekretaris Jurusan
Tarjamah yang selalu memberi arahan serta nasihat kepada
peneliti.
4. Umi Kulsum, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi masukan-masukan
agar menghasilkan skripsi yang baik dan benar.
5. Drs. Ikhwan Azizi, M.A. dan Dr. Karlina Helmanita,
M.Ag. selaku enguji yang telah bersedia memberikan saran
vii
dan arahan dalam skripsi peneliti agar menghasilkan
penelitian yang baik.
6. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang banyak memberikan ilmu yang
bermanfaat hingga peneliti dapat mencapai kepada tahap
ini
7. Orang tua yang terkasih, Ayah (H. Rocmanudin) yang
selalu menyemangati serta memotivasi peneliti untuk terus
belajar dan jangan pernah menyerah dalam menuntut ilmu.
Ibu (Erna Susanti) yang selalu ada, baik dalam kondisi suka
maupun duka dan selalu memotivasi peneliti untuk segera
menyelesaikan skripsinya agar dapat meraih mimpi-mimpi
yang lain. Saudara-saudara peneliti (Muhammad Kasyifal
Githo, Haibi Hibaturrahman, dan Haidar Habiburrahman)
serta semua sahabat yang juga selalu memberikan
dukungan dalam segala hal.
Peneliti berharap semoga kehadiran skripsi ini yang masih
memiliki banyak kekurangan dapat memberi manfaat bagi peneliti
khususnya juga bagi para akademis pada umumnya.
Jakarta, 10 Juli 2019
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ................................................................................... v
PRAKATA ..................................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................ viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 3
E. Penelitian Terdahulu ...................................................... 4
F. Sistematis Penulisan ...................................................... 6
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kamus Sebagai Sumber Istilah ......................................... 9
B. Leksikologi dan Leksikografi ......................................... 16
C. Istilah dan Tata Istilah .................................................... 18
D. Padanan Istilah ............................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN
UMUM KAMUS
A. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian...................................................... 27
ix
2. Fokus Penelitian ....................................................... 27
3. Sumber Data ............................................................. 27
4. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 28
5. Metode Analisis Data ............................................... 31
B. Gambaran Umum Kamus
1. Kamus al-Ashri dan Penulis ...................................... 33
2. Kamus al-Ma’any dan Penulis .................................. 37
3. Arabic-English Thematic Lexicon dan Penulis ......... 39
4. Lexicon of Touristic Terms English-Arabic dan Penulis
.................................................................................... 41
5. Kamus Istilah Pariwisata dan Penulis ....................... 42
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN HASIL PEMADANAN
KAMUS ISTILAH PARIWISATA (ARAB-INGGRIS-
INDONESIA)
A. Pengantar .................................................................... 45
B. Pertanggungjawaban Hasil Pemadanan Kamus Istilah
Pariwisata (Arab-Inggris-Indonesia) ........................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................. 85
B. Rekomendasi .............................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi atau alih aksara digunakan untuk pemindahan
dari pengucapan kepada penulisan literatur Arab. Transliterasi
sangat penting bagi mahasiswa sampai para dosen pada penulisan
karya ilmiah yang beraliran bahasa Arab.
Transliterasi yang digunakan bermacam-macam variasi,
seperti Transliterasi, font TranslitLS, Times New Roman Special
dan lain-lain. Pedoman yang diikuti juga berbagai macam versi,
ada yang mengikuti Pedoman dari Kementrian Agama, Library of
Congres maupun Paramadina.
Pedoman transliterasi yang digunakan yaitu pedoman
transliterasi versi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan
CeQDA (Center for Quality Development and Assurance).
1. Padanan Aksara
Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam
aksara latin:
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
Tidak dilambangkan ا
B Be ب
T Te ت
Ts te dan es ث
J Je ج
H h dengan garis bawah ح
Kh ka dan ha خ
xi
D De د
Dz de dan zet ذ
R Er ر
Z Zet ز
S Es س
Sy es dan ye ش
S es dengan garis di bawah ص
D de dengan garis di bawah ض
T te dengan garis dibawah ط
Z zet dengan garis bawah ظ
‘ عkoma terbalik di atas hadap
kanan
Gh ge dan ha غ
F Ef ف
Q Ki ق
K Ka ك
L El ل
M Em م
N En ن
W We و
H Ha ھـ
Apostrof ` ء
Y Ye ي
xii
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia,
terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap
atau diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya
adalah sebagai berikut:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
--- A Fathah
--- I Kasrah
--- U Dammah
Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah
sebagai berikut:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ـــي Ai a dan i
ـــو Au a dan u
3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam
bahasaArab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ــا Â a dengan topi di atas
ــي Î i dengan topi di atas
ــو Û u dengan topi di atas
xiii
4. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab
dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi
huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf
qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-diwân bukan
ad-dîwân.
5. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda ( --- ), dalam alih aksara ini
dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf
yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku
jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah
kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah.
Misalnya, ر ة رو -kata tidak ditulis ad-darȗrah melainkan al الض
darȗrah, demikian seterusnya.
6. Ta Marbȗtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbȗtah
terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf /h/. Hal yang sama juga berlaku
jika ta marbȗtah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t). Namun,
jika huruf ta marbȗtah terdebut diikuti kata benda (ism), maka
huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t. Contoh:
No Bahasa Arab Alih Aksara
Tarîqah طريقة .1
al-jâmi’ah al-islâmiyyah الجامعة اإلسالمية .2
wahdat al-wujud وحدة الوجود .3
xiv
7. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga
digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara
lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Penting
diperhatikan, jika nama diri diddahului oleh kata sandang, maka
yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. (Contoh: Abȗ
Hâmid al-Ghazâlî bukan Abȗ Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi
bukan Al-Kindi).
Bebarapa ketentuan lain dalam EYD sebetulnya juga dapat
diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai
huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut
EYD, judul buku ditulis dengan cetak miring, maka demikian
halnya dalam alih aksaranya. Demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh
yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak
dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari bahasa
Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd
al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nȗr al-Dîn
al-Rânîrî.
8. Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun
huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa
xv
contoh alih aksara atas kalimat-kalimat dalam bahasa Arab,
dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:
Kata arab Alih aksara
تاذ dzahaba al-ustâdzu ذھب األس
ر ت ثب األج tsabata al-ajru
رية al-harakah al-‘asyariyyah ألحركة العص
هد أن ال اله إال للا asyahadu an-lâ ilâhâ illâ Allâh أش
النا ملك الصالح Maulânâ Malik al-Sâlih مو
ثركم للا yu'atsirukum Allâh يؤ
يةالمظاھرالعق ل al-mazahir al'aqliyyah
Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama
diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang
Arab tidak perlu dialihaksarakan. Contoh: Nurcholish Madjid,
bukan Nûr Khâlis Majîd; Mohamad Roem, bukan Muhammad
Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl al-Rahmân.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak sekali kamus yang beredar,
mulai dari kamus cetak maupun kamus digital. Dalam
industri pariwisata terdapat banyak kosakata atau istilah-
istilah yang digunakan dari berbagai bahasa, akan tetapi
kamus istilah pariwisata di Indonesia masih minim sekali
ditemukan terutama dalam bahasa asing. Pengetahuan
tentang bahasa sekarang sangatlah penting karena fungsi
pada bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan interaksi.1
Banyak bahasa dari berbagai negara lain yang digunakan
untuk berkomunikasi di antaranya adalah bahasa Arab dan
bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional.
Dibutuhkannya sebuah kamus khusus yang memuat
istilah pariwisata dalam bahasa asing, karena saat ini
Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor ekonomi
terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat
pertumbuhan paling pesat di dunia.2 World Tourism
Organization memperkirakan bahwa pada tahun 2020 akan
terjadi peningkatan sebesar 20% terhadap angka kunjungan
1 Darsita Suparno, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Adabia Press,
2012), h. 5. 2 Pusat Data dan Informasi Kementrian Pariwisata, NESPARNAS (Neraca
Satelit Pariwisata Nasional), (Jakarta: 2014), h. 2.
2
wisatawan dunia saat ini.3 Manfaat pariwisata dapat dilihat
dari berbagai aspek yaitu dari segi ekonomi, sosial budaya,
kesadaran berbangsa dan bernegara, lingkungan hidup,
serta peluang dan kesempatan kerja.4
Berbicara mengenai kosakata, maka suatu hal yang
perlu pula mendapat perhatian kita adalah kamus. Kamus
merupakan sebuah buku referensi yang memuat daftar
kosakata yang disusun secara alfabetis5 dengan penjelasan-
penjelasan mengenai maknanya serta informasi lainnya,
dalam bahasa yang sama atau bahasa lain.6 Pada
pembahasan kamus leksikologi dan leksikografi keduanya
hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.7
Setiap makna kata dalam kamus memiliki padanan. Kata
ini sepadan atau tidak kita bisa mengetahuinya dengan cara
membuka kamus.
Untuk itu, peneliti tertarik untuk membuat sebuah
kamus cetak istilah pariwisata Arab-Inggris-Indonesia
yang bisa digunakan oleh para wisatawan dan akademisi
khususnya berbagai kalangan masyarakat yang menyukai
dunia pariwisata agar ada kesatuan bahasa dan kesamaan
3 I Gusti Bagus Rai Utama, Pengantar Industri Pariwisata. (Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2016), h. 1. 4 Ni Wayan Suwithi, Akomodasi Perhotelan Jilid 1. (Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008), h. 36 . 5 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2000), h. 44. 6 Henri Guntur Tarigan, Pengajaran Semantik. (Bandung: Angkasa 2009),
h. 136. 7 H.R. Taufiqurrochman. Leksikologi Bahasa Arab. (UIN Malang Press,
2008), h. 6.
3
pengertian guna menghilangkan persepsi yang berbeda
dalam mencernakan hal-hal yang berkaitan dengan
pariwisata dan mendeskripsikan proses pemadanan istilah
pariwisata dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Oleh
karena itu, peneliti memilih topik untuk skripsi ini dengan
judul “Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar pokok permasalahan tidak terlalu meluas
maka berdasarkan permasalahan di atas, peneliti hanya
membatasi kosakata istilah pariwisata dalam tiga bahasa
yaitu bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Sedangkan
perumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pemadanan istilah pariwisata
pada Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan proses pemadanan istilah
pariwisata pada Kamus Istilah Pariwisata Arab-
Inggris-Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Ditinjau dari aspek teoritis, penelitian ini
mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Memberikan wawasan keilmuan tentang
peristilahan pariwisata dalam Bahasa Arab,
Inggris, dan Indonesia.
4
2. Memudahkan para pengguna dan dapat
digunakan oleh semua kalangan khususnya bagi
para wisatawan dan akademisi.
3. Dapat memberikan manfaaat dan kontribusi
keilmuan kepada penerjemah tentang Istilah
Pariwisata.
Sedangkan, secara praktis penelitian ini
memepunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Memperkaya literasi di Indonesia dalam bidang
perkamusan khususnya istilah pariwisata.
2. Menambah khazanah perkamusan di Indonesia.
E. Penelitian Terdahulu
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih
dahulu dilakukan tinjauan pustaka setelah mencari
berbagai macam literature sebagai bahan rujukan skripsi,
peneliti menemukan beberapa enelitian tentang kamus
diantaranya:
Pertama, Syukron Nurul Fajri pada tahun 2011
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan skripsi yang berjudul “Akurasi Padanan Politik
dan Ekonomi Arab-Indonesia”. Skripsi tersebut
menerjemahkan kata dengan analisis Banding Semantik
Leksikal Kamus Al-Ashri dengan kamus Kontemporer
Arab-Indonesia Istilah politik Ekonomi untuk
mendapatkan padanan yang sesuai dan akurat. Sementara
penelitian ini mendeskripsikan proses pemadanan Istilah
5
Pariwisata dalam kamus Istilah pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia.
Kedua, Ali pada tahun 2014 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan skripsi yang berjudul “Kamus
Mutarjim (Aplikasi Kamus Arab-Indonesia berbasis
internet)”. Skripsi yang mendeskripsikan pembuatan
aplikasi kamus Mutarjim Arab-Indonesia serta
menunjukan cara penggunaan kamus tersebut dan
penyajiannya berupa kamus elektronik, sementara dalam
skripsi ini menampilkan sebuah kamus Istilah Pariwisata
Indonesia-Inggris-Arab berupa kamus buku/ cetak.
Ketiga, Muhammad Aldi Darmawan 2017
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan skripsi yang berjudul ”Kamus Cilik Tiga Bahasa
Bergambar Indonesia, Inggris, Arab (Analisis Leksikografi
& Semiotika).” Skripsi yang mengkaji dengan ilmu
leksikografi, semiotika dan semantik, dan membatasi
kosakata yaitu hanya kosakata-kosakata yang umum yang
sering dijumpai oleh anak dan merancangnya pada sebuah
kamus saku berambar. Sementara dalam skripsi ini
merancang sebuah kamus yang di dalamnya hanya terdapat
kosakata Istilah Pariwisata dalam Bahasa Arab-Inggris-
Indonesia.
Keempat, Annida Suri Hasanah pada tahun 2017
UIN Syarif hidayatullah Jakarta dengan skripsi yang
berjudul, “Terjemahan Kamus “Al-Farid” Arab-Inggris
(Studi Kasus Istilah Ekonomi). Skripsi ini mendeskripsikan
6
teknik dan langkah pemadanan istilah konomi pada
terjemahan kamus “Al-Farid” Arab-Inggris. Sementara
skripsi ini mendeskripsikan proses pemadanan Istilah
pariwisata dalam kamus istilah pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia.
Kelima, Fitriana Ray 2017 UIN Hidayatullah
Jakarta dengan skripsi yang berjudul, “Istilah Teknologi
Informasi Bahasa Arab dan Padanannya dalam kamus al-
Ashri”. Skripsi ini mencari ketepatan padanan Istilah
teknologi Informasi dalam kamus al-Ashri. Sementara
skripsi ini mendeskripsikan proses pemadanan Istilah
pariwisata.
Dengan hasil tinjauan di atas dapat disimpulkan
bahwa kesamaan dalam belum dilakukan penelitian
tentang sebuah kamus istilah pariwisata tiga bahasa. Oleh
karena itu penelitian kamus istilah pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia ini sangatlah penting.
F. Sistematis Penelitian
Agar dapat memudahkan dalam pembahasan,
sistematika penelitian skripsi ini peneliti susun dalam lima
bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan. Bab ini meliputi, latar belakang
masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu dan
sistematika penelitian.
Bab II Kerangka Teori. Bab ini merupakan
landasan teori yang terdiri dari tiga sub-bab: Pertama, teori
7
yang membahas kamus. Kedua, leksikologi dan
leksikografi. Ketiga, peristilahan. Keempat, pemadanan
istilah.
Bab III Metodologi penelitian dan gambaran umum
kamus.
BAB IV Pertanggungjawaban hasil pemadanan
kamus istilah pariwisata (Arab-Inggris-Indonesia).
Bab V bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi.
8
9
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kamus Sebagai Sumber Istilah
1. Definisi Kamus
Kamus menurut C.L. Barnhart adalah sebuah buku
rujukan yang berisi kosakata pilihan yang umumnya
disusun secara alfabetis disertai dengan penjelasan
maknanya dan dilengkapi dengan informasi lain yang
berhubungan dengan kosakata, baik mengunakan
bahasa yang sama dengan kosakata yang ada maupun
bahasa lain (Bahasa Asing).8
Kata kamus berasal dari bahasa Arab qamus yang
biasa dipadankan dengan kata dictionary dalam bahasa
Inggris. Baik qamus maupun dictionary menurut Hans
Wehr secara harfiah berarti ocean (samudra), karena
kamus menghimpun kata-kata, atau istilah-istilah
secara luas. Kata qamus juga bersinonim dengan
mu’jam. Karena keduanya merupakan sinonim, maka
secara terminologis berarti sama.9
Jadi dapat disimpulkan kamus (qamus/ mu’jam/
dictionary) adalah buku yang memuat daftar kosakata
atau istilah, baik umum maupun khusus secara alfabetis
8 H.R. Taufiqurrochman. Leksikologi Bahasa Arab, h. 132. 9 Acep Hermawan, Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 258.
disertai penjelasan makna, penggunaan, pelafalan,
pembentukan, padanan dalam bahasa lain atau bahasa
lain atau bahasa yang ada di kamus itu.
2. Fungsi Kamus
Kamus merupakan hasil konkrit dan akhir kerja
leksikograf atau pakar kamus yang menghimpun semua
kosakata yang ada dalam suatu bahasa. Kamus
berfungsi menampung konsep-konsep budaya dari
masyarakat atau bangsa penutur bahasa tersebut, oleh
Karena itu fungsi kamus pada umumnya selain kamus
Arab memiliki fungsi-fungsi praktis, yaitu mengetahui
makna kata, lafal kata, ejaan kata, penyukuan kata,
kebakuan kata dan informasi lainnya mengenai kata.10
Adapun fungsi kamus Arab mencakup beberapa hal,
sebagai berikut:11
a. Menjelaskan Makna Kata
b. Menjelaskan Artikulasi Kata
c. Menjelaskan Huruf Hijaiyah
d. Mencari Akar Kata
e. Memberikan Informasi Morfologis dan
Sintaksis
f. Memberikan Informasi Penggunaan Kata
g. Memberikan Informasi lainnya
10 Abdul Chaer, Leksikologi dan Leksikografi Indonesia, h. 184-189. 11 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 144-152.
3. Macam Kamus
Kamus sangat beragam tergantung tujuan
penyusunan kamus dan perwajahannya (performance)
yang direlevansikan dengan kebutuhan masyarakat.
Macam-macam kamus yaitu:12
a. Kamus Bahasa (lughawi)
Yaitu kamus yang secara khusus membahas
lafal atau kata-kata dari sebuah bahasa dan
dilengkapi dengan pemakaian kata tersebut.
b. Kamus Terjemah
Yaitu disebut juga dengan kamus mazdujah
(campuran) atau kamus bilingual yang
memadukan dua bahasa untuk menentukan titik
temu makna dari kosakata.
c. Kamus Tematik (maudhu’i)
Yaitu disebut juga kamus maknawi, karena
kata-kata yang terhimpun di dalam kamus
disusun secara tematik berdasarkan topik-topik
tertentu yang memiliki makna sebidang.
d. Kamus Derivatif (isytiqaqi)
Yaitu disebut juga kamus etimologis,
kamus yang membahas asal-usul sebuah kata,
sehingga kamus derivative/etimologis
berfungsi untuk menginformasikan asal-usul
lafal/kosakata.
12 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 152-167.
e. Kamus Evolutif (tathawwuri)
Yaitu kamus yang lebih memprioritaskan
sejarah perkembangan makna dari sebuah kata,
bukan lafalnya. Kamus evolutif memberikan
informasi tentang perluasan makna,
perubahannya, sebab-sebab perubahan makna
dan sebaliknya. Misalnya, perkembangan
makna kata adab sufi sejak masa jahiliyah
hingga masa kini.
f. Kamus Spesialis (takhashshushi)
Yaitu kamus yang hanya menghimpun kata-
kata yang ada dalam satu bidang/disiplin ilmu
tertentu. Ada kamus kedokteran, kamus
pertanian, kamus musik, dan sebagainya.
Contoh kamus spesialis adalah kamus at-
Tadzkirah yang ditulis oleh Dawud al-Anthaqi
al-Dharir. Kamus ini memuat kata-kata yang
khusus berhubungan dengan nama-nama
tumbuhan dan serangga.
g. Kamus Informatif (dairah, ma’lamah)
Yaitu kamus yang mencakup segala hal
termasuk sejarah pengguna bahasa, tokoh-
tokohnya dan sebagainya. Kini, kamus
informatif lebih dikenal dengan ensiklopedia
yang menjelaskan sebuah kata tidak hanya
sekedar membahas makna dan derivasi dari
sebuah kata, tapi juga mencakup segala
informasi lain di luar makna leksikon, seperti:
sejarah, biografi, peta, kronologi/peristiwa
perang, dan sebagainya.
h. Kamus Visual
Yaitu kamus yang dalam menjelaskan
makna kata lebih menonjolkan gambar-gambar
dari kata yang dimaksud daripada sebuah istilah
yang definitif. Sebuah gambar, memang
terbilang efektif dalam menjelaskan definisi
atau pengertian sebuah kata. Penggunaan
lambang-lambang (baca:gambar) dalam sebuah
kamus termasuk hasil inovasi baru di bidang
leksikografi.
i. Kamus Buku (mu’jam al-kitab)
Yaitu kamus yang khusus dibuat untuk
memahami makna dari kosakata yang termuat
dalam sebuah buku. Misalnya buku-buku teks
pelajaran.
j. Kamus Digital
Yaitu perangkat lunak computer (softwere)
yang memuat program terjemah atau kamus
bahasa yang bisa dijalankan melalui media
elektronik seperti komputer, handphone, PDA,
dan perangkat lainnya.
k. Kamus On-line
Yaitu program kamus secara yang bisa
diakses memalui internet. Salah satu kamus on-
line yang popular adalah “Google translate”.
4. Penyusunan Kamus
Kamus merupakan salah satu alat penunjang yang
dapat digunakan dalam pembelajaran. Penyusunan
kamus dilakukan melalui beberapa tahap. Menurut
Chaer penyusunan kamus terbagi dalam beberapa
tahap, yaitu : (1) Perancangan kamus; (2) Pembinaan
data korpus; (3) Pengisihan dan pengaabjadan data; (4)
Pengolahan data; dan (5) Pemberian makna.13 Adapun
penjelasan dari masing-masing tahap adalah sebagai
berikut.14
a. Perancangan Kamus, tahap perancangan kamus
merupakan tahap awal yang harus dilakukan
ketika membuat suatu kamus. Hal ini
dikarenakan dalam tahap ini mencakup
penentuan tujuan pembuatan kamus dan
pendekatan kerja. Langkah selanjutnya setelah
kedua tahap itu matang adalah mulai
menghimpun unsurunsur yang digunakan
seperti modal, komputer, Sumber Daya
Manusia, juga peralatan lain yang dibutuhkan.
13 Abdul Chaer, Leksikologi dan Leksikografi Indonesia, h. 190. 14 Dwi Mawanti, Pengembangan Kamus Visual Multi Bahasa
(ArabInggris-Indonesia-Jawa) untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Berbasis Kearifan Lokal, (Semarang: IAIN Walisongo, 2014), h. 27.
b. Pembinaan data korpus, tahap kedua setelah
perancangan kamus adalah pembinaan data
korpus. Dalam tahap ini biasanya penyusun
Perancangan membaca referensi sebanyak-
banyaknya untuk mengumpulkan kata-kata asli
yang digunakan oleh masyarakat tertentu.
Setelah kata-kata tersebut terkumpul, kemudian
yang perlu dilakukan adalah mengurutkan
sesuai abjad.
c. Pengabjadan data, tahap ketiga adalah tahap
pengabjadan data. Kosakata yang telah
didapatkan diurutkan sesuai abjad. Hal ini
dilakukan agar kata-kata dapat tersusun secara
sistematis dan memudahkan pengguna unuk
mencari kata yang diinginkan.
d. Pengolahan data, setelah melalui tahap
pengumpulan dan pengabjadan, maka dalam
tahap ini kata-kata tersebut dianalisis. Pada
tahap penganalisisan ini menghasilkan
klasifikasi kata berupa kata-kata lewah (tidak
perlu), kata-kata baru, kata-kata neologisme
(kata baru namun jarang digunakan) dan kata
yang mengalami perubaan makna. Setelah
diketahui klasifikasi kata tersebut, kata yang
berkategori kata lewah tidak diikutsertakan
dalam tahap penyusunan kamus berikutnya.
e. Pemberian Makna, pemberian makna
merupakan tahap terakhir dalam penyusunan
data yang ada dalam kamus. Pada tahap ini
setiap kata yang telah melalui proses di atas
dijabarkan maknanya. Pemberian makna ini
diperbolehkan merujuk pada referensi yang
sudah ada seperti kamus, daftar istilah, dan
referensi lain yang masih relevan.
B. Leksikologi Dan Leksikografi
Menurut etimologi, istilah leksikologi dan
leksikografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Lexikon yang
artinya ucapan atau kata.15 Leksikologi, dalam bahasa
Inggris dinamakan lexicology yang berarti ilmu/studi
mengenai bentuk, sejarah dan arti kata-kata. Sedangkan
dalam bahasa Arab, leksikologi disebut dengan Ilm al-
Ma’ajim, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
kamus.16
Menurut Hilmy Khalil leksikologi adalah kajian
teoritis tentang makna leksikal dalam sebuah kamus yang
bahasanya, meliputi krakteristik kosakata, komponennya,
perkembangan maknanya dan lain sebagainya. Sedangkan
leksikografi adalah bagian dari ilmu linguistik terapan yang
membahas tentang seni dan teknik menyusun kamus,
pemilihan kata serapan, penentuan definisi, dan informasi
15 Harimurti Kridalaksana, kamus linguistik, h. 114. 16 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 1.
lain yang fungsinya memberi pemahaman yang benar
tentang makna kosakata kepada pengguna kamus.17
Menurut Ali Al-Qasimy leksikografi adalah ilmu
yang membahas tentang lima langkah utama dalam
menyusun kamus, yaitu:18
1. Mengumpulkan data (kosa kata),
2. Memilih pendekatan dan metode penyusunan
kamus yang akan ditempuh,
3. Menyusun kata dengan sesuai dengan
sistematika tertentu,
4. Menulis materi, dan
5. Mempublikasikan hasil kodifikasi bahasa atau
kamus tersebut.
Hubungan leksikografi dengan leksikologi
memang dekat sekali sehingga batas antara keduanya
sering sukar ditentukan. Yang jelas, ilmu mengenai
leksikon disebut leksikologi (pakarnya disebut leksikolog),
sedangkan penulisan mengenai leksikologi disebut
leksikografi (pakarnya disebut leksikograf). Seorang
leksikolog identik dengan seorang leksikograf. Sebaliknya,
seorang leksikograf pun identik dengan seorang
leksikolog.19 Zgusta menyatakan bahwa kerja utama
seorang leksikografer ada empat, yaitu mengumpulkan
data yang berupa kosakata bahasa, menyeleksi entri,
17 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 7. 18 H.R. Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, h. 8-9. 19 Abdul Chaer, Leksikologi dan Leksikografi Indonesia,h. 176-177.
mengonstruksi entri, dan merangkai serta menyusun
entri.20
C. Istilah dan Tata Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang
maknanya sudah tetap atau pasti dan hanya digunakan di
dalam bidang ilmu tertentu.21 Istilah adalah kata atau frasa
yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Tata istilah (terminologi) adalah
perangkat asas dan ketentuan pembentukan istilah serta
kumpulan istilah yang dihasilkannya. Misalnya:
anabolisme pasar modal
demokrasi pemerataan
1. Istilah Umum dan Istilah Khusus
Istilah umum adalah istilah yang berasl dari
bidang tertentu, yang karena dipakai secara
luas, menjadi unsur kosakata umum. Misalnya:
22
anggaran belanja penilaian
daya radio
Istilah khusus adalah istilah yang maknanya
terbatas pada bidang tertentu saja. Misalnya:
Apendektomi kurtosis,
20 Teguh Setiawan, Leksikografi (Yogyakarta: Ombak Dua, 2015), h. 11. 21 Abdul Chaer, Leksikologi dan Leksikografi Indonesia, h. 88. 22 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ketiga),
(Jakarta: 2006), h. 1.
Bipatride pleistosen.
2. Persyaratan Istilah yang Baik
Dalam pembentukan istilah, perlu
diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan
kosakata bahasa Indonesia berikut ini.23
a. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang paling tepat untuk mengungkapkan
konsep termaksud dan yang tidak
menyimpang dari makna itu.
b. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang paling singkat di antara pilihan yang
tersedia yang mempunyai rujukan sama.
c. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang bernilai rasa (konotasi) baik.
d. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang sedap didengar (eufonik).
e. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa
yang bentuknya seturut kaidah bahasa
Indonesia.
D. Padanan Istilah
1. Pengertian Padanan
Padanan merupakan bagian yang sangat penting
dalam penerjemahan. Menurut New Mark dalam
Syihabuddin menyatakan “Bahwa istilah padanan
mengacu pada prosedur penerjemahan kosakata
23 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ketiga), h.
2.
kebudayaan”. Padanan yang dikatakan oleh New Mark
padanan meliputi kosakata yang berada di bawah
kategori kebudayaan. Kosakata kebudayaan sangat luas
cakupannya terutama apabila istilah kebudayaan
dipandang secara universal yang juga meliputi
peradaban. Istilah kebudayaan bisa saja meliputi
masalah agama, seni, hukum, ekonomi, dan
sebagainya.24
Dalam kamus linguistik disebutkan bahwa arti
padanan ialah kata atau frase yang sama atau
bersamaan dengan kata atau frase dalam bahasa lain.25
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam memilih
padanan leksikal yang sesuai. Pertama, ada konsep
dalam teks sumber yang sudah dikenal dalam bahasa
sasaran, tetapi yang harus diterjemahkan dengan
padanan yang tidak harfiah. Kedua, ada konsep dalam
bahasa sumber yang dikenal dalam bahasa sasaran, dan
ketiga, ada unsur leksikal dalam teks yang merupakan
kata kunci, yaitu kata-kata penting untuk tema dan
perkembangan teks dari memerlukan perlakuan
khusus.26
Dalam KBBI, banyak istilah asing yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun
24 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek),
(Bandung : Humaniora, 2005), h. 117. 25 Harimurti Kridalaksana, kamus linguistik, h. 170. 26 Mildred L, Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk
pemadanan Antar bahasa. (Jakarta: ARCAN. 1989), h. 161.
belum populer di kalangan masyarkat. Istilah bahasa
Indonesia yang tepat untuk menggantikan istilah atau
kata asing inilah yang disebut padanan kata.27 Seperti
contoh acceleration merupakan padanan dari
percepatan. Padanan merupakan suatu kata atau frase
yang bersamaan dalam bahasa lain. Sebenarnya banyak
istilah asing yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia. Namun, belum banyak yang populer
dikalangan masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
padanan di antaranya 1. keadaan seimbang (sebanding,
senilai, seharga, sederajat, sepadan), 2. Kata atau frasa
dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna
dengan kata atau frasa dalam bahasa lain, misalnya
maison dalam bahasa Prancis padanannya rumah dalam
bahasa Indonesia; ekuivalen.28 Jadi, dapat dikatakan
bahwa padanan ialah kata atau frasa yang memliki
kesejajaran makna antara kata atau frasa dalam bahasa
masing-masing.
2. Proses Pemadanan Istilah
Pemadanan Istilah pada proses pemadanan ini
apabila pemadanan istilah asing ke dalam bahasa
Indonesia jika perlu ke salah satu bahasa serumpun itu
dilakukan melalui proses penerjemahan, penyerapan
27 Linda Puspitasari, Sinonim, Antonim, dan Padanan Kata, (Jakarta: Intra
Pustaka, 2013), h. 267. 28 KBBI V. Versi 0.2.1 Beta (21).
atau gabungan penerjemahan dan penyerapan. Demi
keseragaman sumber rujukan yang diutamakan ialah
istilah Inggris yang pemakainya bersifat Internasional
karena sudah dilazimkan oleh para ahli dalam
bidangnya. Dalam penelitian istilah serapan dilakukan
dengan atau tanpa penyesuaiaan ejaannya berdasarkan
kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi yang
diizinkan dalam bahasa Indonesia.29 Untuk mengetahui
pemadanan istilah dari bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia melalui beberapa proses, yaitu proses
penerjemahan dan penyerapan.
a. Penerjemahan
1) Penerjemahan Langsung
Istilah Indonesia dapan dibentuk
lewat penerjemahan langsung berdasarkan
kesesuaian makna, tetapi bentuknya tidak
sepadan, misalnya:
Supermarket pasar swalayan
Merger gabungan usaha.
Penerjemahan dapat pula dilakukan
berdasarkan kesesuainan bentuk dan
makna, misalnya:
Bonded zone kawasan berikat
Skyscraper pencakar langit.
29 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ketiga), h. 4.
Penerjemahan istilah asing memiliki
beberapa manfaat. Selain memperkaya
kosakata bahasa dengan sinonim, istilah
terjemahan juga meningkatkan daya ungkap
bahasa Indonesia.
Dalam pembentukan istilah lewat
penerjemahan perlu diperhatikan pedoman
berikut.30
a) Penerjemahan tidak harus berasas
satu kata diterjemahkan dengan satu
kata, misalnya:
Psychologist ahli psikologi
Medical practitioner dokter.
b) Istilah asing dalam bentuk positif
diterjemahkan ke dalam istilah
Indonesia bentuk positif, sedangkan
istilah dalam bentuk negatif
diterjemahkan ke dalam istilah
Indonesia negatif pula. Misalnya:
Bound form bentuk terikat (bukan
bentuk tak bebas)
Illliterate niraksa
Inorganic takorganik
c) Kelas kata istilah asing dalam
penerjemahan sedapat dapatnya
30 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ketiga), h. 5.
dipertahankan pada istilah
terjemahannya. Misalnya:
Merger(nomina)
gabung usaha(nomina)
Transparent(adjektiva)
bening(adjektiva)
(to) filter (verba) menapis (verba).
d) Dalam penerjemahan asing dengan
bentuk plural, pemarkah
kejamakannya ditang-galkan pada
istilah Indonesia. Misalnya:
Alumni lulusan
master of ceremonies pengatur acara
charge d’affaires kuasa usaha.
2) Penerjemahan dengan perekaan
Adakalanya upaya pemadanan
istilah asing perlu dilakukan dengan
menciptakan istilah baru. Istilah factoring,
misalnya, sulit diterjemahkan atau diserap
secara utuh. Dalam khazanah kosakata
bahasa Indonesia/melayu terdapat bentuk
anjak dan piutang yang menggambarkan
pengalihan hak menagih utang. Lalu, direka
istilah anjak piutang sebagai padanan istilah
factoring. Begitu pula pemadanan catering
menjadi jasa boga dan invention menjadi
rekacipta, diperoleh lewat perekaan.
b. Penyerapan
1) Penyerapan Istilah
Proses penyerapan istilah asing,
dengan mengutamakan bentuk visualnya,
dilakukan dengan cara yan berikut.31
a) Dengan penyesuaian ejaan dan lafal.
Misalnya:
camera kamera,
microphone mikrofon,
system sistem.
b) Penyerapan dengan penyesuaian ejaan
tanpa penyesuaian lafal. Misalnya:
design desain
file fail
science sains
c) Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan,
tetapi dengan penyesuaian lafal,
misalnya:
Bias bias
nasal nasal
radar radar.
d) Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan
dan lafal.
1. Penyerapan istilah asing tanpa
penyesuaian ejaan dan lafal
31 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ke tiga), h.
6.
dilakukan jika ejaan dan lafal istilah
asing itu tidak berubah dalam
banyak bahasa modern, istilah itu
dicetak dengan huruf miring.
Misalnya:
allegro moderato divide et impera
aufklarung dulce et utile
status quo in vitro
2. Penyerapan istilah tanpa
penyesuaian ejaan dan lafal
dilakukan jika istilah itu dipakai
secara luas dalam kosakata umum.
Istilah itu tidak ditulis dengan huruf
miring (dicetak huruf tegak),
Misalnya:
golf golf
lift lift
internet internet
c. Gabungan penerjemahan dan penyerapan
Istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk
dengn cara menerjemahkan dan menayerap
istilah asing sekaligus, misalnya: bound
morpheme-morfem terikat, clay colloid-koloid
lempung, subdivision-subbagian.32
32 Pusat Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi ke tiga), h.
20.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM
KAMUS
A. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pada metode ini peneliti menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Metode kualitatif merupakan
prosedur yang menghasilkan data deskripsi berupa data
tertulis atau lisan di masyarakat bahasa.33 Sedangkan
Deskriptif adalah data yang dikumpulkan bukanlah
angka-angka, dapat berupa kata-kata atau gambaran
sesuatu.34
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah mengumpulkan
kosakata dari berbagai korpus lalu menyusunnya
menjadi Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia kemudian mendeskripsikan proses
pemadanan Istilah Pariwisata.
3. Sumber Data
Peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yaitu
data primer dan data skunder.
33 T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian (Bandung: Refika aditama, 2006), h. 10. 34 T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian, h. 16.
Sumber data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah situs pariwisata online berbahasa
Arab, yaitu https://news.travelerpedia.net/ dan
http://almasalla.travel/. Di dalamnya berisi tentang
berita pariwisata, objek pariwisata, istilah pariwisata,
dan semua yang berhubungan dengan pariwisata. Serta
beberapa kamus yaitu, Arabic-English Thematic
Lexicon karya Daniel Newman, Lexicon of Tourism
Term Englis-Arabic Saudi Commission for Tourism &
Antiquities, Glossary of Arabic terms For the
Conservation of Cultural heritage karya Hossam
Mahdy, Oxford Dictionary, Kamus al-Ashri karya
Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus al-
Ma any, Kamus Istilah Pariwisata Pusat Bahasa, dan
Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Daring.
Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian
ini adalah semua literatur-literatur atau kamus termasuk
Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) dan juga
laman yang membantu serta melengkapi penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan dalam teknik ini, yaitu mengumpulan;
memilih, memilah; dan menata.35 Untuk mendapatkan
data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan
dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
35 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), h. 200.
a. Baca dan Catat
Yang dimaksud dengan teknik baca adalah
semua sumber data baik primer maupun
sekunder dibaca secara menyuluruh, yang
tujuannya adalah untuk mencari data-data yang
diperlukan. Sedangkan teknik catat adalah
mencatat semua data-data yang sudah
ditemukan di dalam lembar atau file khusus.
Tujuannya adalah agar data-data tersebut tidak
hilang atau tercampur dengan hal-hal lain.
b. Studi Literatur Sejenis
Studi literatur sejenis adalah mempelajari
literature-literatur yang sudah ada yang
berhubungan atau sesuai dengan tema
penelitian yang dilakukan. Nantinya literature-
literatur ini akan menjadi rujukan atau acuan
dalam proses penelitian. Literatur sejenis dalam
teknik ini adalah berita atau kamus yang
berhubungan dengan istilah pariwisata bahasa
Arab, Inggris maupun Indonesia.
c. Pengabjadan Data
Pengabjadan data adalah proses
penyusunan data agar data-data yang telah
dikumpulkan dapat tersusun secara sistematis
dan mempermudah proses pengolahan data.36
Pengabjadan data ini berupa kumpulan
kosakata istilah pariwisata bahasa Arab.
d. Pengolahan Data
Setelah melalui tahap pengumpulan dan
pengabjadan, selanjutnya data-data yang sudah
terkumpul akan dianalisis. Penganalisisan ini
dilakukan berdasarkan proses pemadanan
istilah menurut Pedoman Umum Pembentukan
Istilah (PUPI) untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan tujuan penelitian.
Bagan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
36 Dwi Mawanti, Pengembangan Kamus Visual Multi Bahasa (Arab-
Inggris-Indonesia-Jawa) untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Berbasis
Kearifan Lokal, (Semarang: IAIN Walisongo, 2014), h. 28.
Teknik Pengumpulan Data
Langkah 1
Baca dan Catat
Langkah II
Studi Literatur Sejenis
Langkah III
Pengabjadan Data
Langkah IV
Pengolahan Data
5. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data
istilah pariwisata yang dikumpulkan dari situs berita
pariwisata online berbahasa Arab yaitu,
https://news.travelerpedia.net/ dan
http://almasalla.travel/. Setelah mengumpulkan istilah
pariwisata tersebut, peneliti mencari padanan istilah
pariwisata bahasa arab dengan proses pemadanan
istilah menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI). Untuk mengetahui ketepatan padanan yang ada
dalam kamus tersebut, maka peneliti membandingkan
dengan kamus lainnya menggunakan beberapa kamus
seperti al-Ashri dan al-Ma’any Daring untuk bahasa
Arab-Indonesia, Arabic-English Thematic Lexicon
untuk bahasa Arab-Inggris, Lexicon of Touristic Terms
English-Arabic untuk bahasa Inggris-Arab, kamus
Istilah Pariwisata dan Oxford Dictionary untuk bahasa
Inggris-Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
untuk bahasa Indonesia. Setelah itu peneliti
menyusunnya menjadi Kamus Istilah Pariwisata Arab-
Inggris-Indonesia.
Bagan proses analisis data sebagai berikut:
al-Ashri dan al-Ma’any
Daring untuk bahasa
Arab-Indonesia
Arabic-English
Thematic Lexicon
untuk bahasa Arab-
Inggris
Lexicon of Touristic
Terms English-Arabic
untuk bahasa Inggris-
Arab
kamus Istilah Pariwisata
dan Oxford Dictionary
untuk bahasa Inggris-
Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
untuk bahasa Indonesia
Mengumpulkan istilah pariwisata bahasa arab dari situs berita
pariwisata online berbahasa Arab yaitu,
https://news.travelerpedia.net/ dan http://almasalla.travel/
Mencari padanan istilah
pariwisata dalam kamus
Disusun menjadi kamus Istilah
Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia
B. Gambaran umum kamus
1. Kamus al-Ashri dan Penulis
Kamus al-‘Aṣri adalah kamus kontemporer Arab-
Indonesia yang disusun oleh KH. Atabik Ali dan Zuhdi
Muhdlor. KH. Imron Hamzah mengatakan bahwa
kedua penyusun tersebut telah menyusun dengan sabar
dan ulet.37 Kedua penyusun ini mempunyai aktifitas
tersendiri di ruang lingkup yang sama yaitu pondok
pesantren Krapyak Yogyakarta. KH. Atabik Ali adalah
pengasuh pesantren yang menggantikan ayahnya al
Maghfurlah KH. Ali Makhsum, sedangkan Ahmad
Zuhdi Muhdlor adalah direktur lembaga kajian Islam
mahasiswa di pesantren tersebut. Dalam menyusun
kamus tersebut, keduanya mengalami kebosanan dan
hampir putus asa karena memasuki rimba raya kosakata
bahasa Arab yang sangat luas. Namun ketika niat
keduanya untuk ikut menyebarluaskan al-Quran ini
terus memperoleh dorongan dari berbagai pihak, maka
keduanya tetap melangkah hingga kamus ini sampai ke
tangan para pembaca.
Nama “al-‘Aṣri” yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris “modern” atau “up-to date” merupakan
pilihan nama kamus yang diberikan oleh kedua
penyusun ini, karena selain syarat dengan kosakata atau
37 Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab
Indonesia, (Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998), h. 3.
istilah-istilah Arab klasik yang biasa digunakan dalam
penulisan kitab, kamus ini telah berusaha sepenuhnya
memasukkan kosakata dan istilah-istilah
modern/kontemporer terutama untuk memenuhi
kebutuhan peristilahan yang menyangkut
perkembangan sains dan teknologi yang belum biasa
digunakan dalam kitab-kitab, terutama yang disebut
dengan kitab kuning.
KH. Atabik Ali dan Zuhdi Muhdlor memberikan
penjelasan mengenai latar belakang penyusunan kamus
ini:
a. Perkembangan bahasa Arab yang sangat pesat
karena bahasa Arab terus membuka diri dengan
masuknya istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan
baru.
b. Selain merupakan bahasa populer yang sehari-hari
digunakan oleh ratusan juta umat manusia,
khususnya umat Islam seperti shalat, haji, dan
sebagainya.
c. Dalam tata hubungan antar bangsa, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) relah menetapkan bahasa
Arab sebagai bahasa internasional di samping
bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Hal ini juga
disebabkan oleh letak strategis negara-negara Arab
(Timur Tengah), baik sebagai pusat agam Islam
(Saudi Arabia khususnya), pusat minyak dunia.
d. Kegairahan yang dilandasi oleh kesadaran terhadap
Islam yang terus menggelinding khususnya dari
kaum terpelajar (kaum intelektual). Kesan dari
mayoritas orang khsusnya umat Islam di Indonesia
(bahkan di negara-negara ASEAN) bahwa bahasa
Arab merupakan bahasa yang sulit bahkan
dianggap sebagai bahasa momok yang
menakutkan, bahkan orang yang telah bertahun-
tahun mempelajari bahasa Arab belum tentu dapat
menguasai aspek-aspek bahasa Arab secara
komprehensif.
Kamus al-‘Aṣri disusun dengan pola alfabetis.
Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor menyusunnya
dari huruf alif sampai ya’, sehingga memudahkan para
pengguna untuk mencarinya. Kamus ini juga disusun
tidak berdasarkan pola akar kata untuk mencari makna
atau arti kosakata yang dicari para pengguna, akan
tetapi dengan mencari huruf awal yang ingin dicari
maka kosakata tersebut akan lebih cepat didapatkan
oleh para pengguna. Sebagai contoh: kata أدخل dicari
pada bab alif, kata تداخل dicari pada bab ta’, kata داخل
dicari pada bab dal, dan kata مداخلة dicari pada bab mim.
Kamus ini juga menjelaskan bahwa secara umum,
penyusun tidak mencantumkan “التعريف ال” kecuali
pada beberapa kata yang penulisannya menjadi berubah
jika disitu dituliskan التعريف ال, seperti kata( لقاضيا )
arti/padanan dariعال ( ضار )الضاري( (العالى) قاض
kosakata pada kamus ini dihindarkan dari arti/padanan
yang sudah tidak banyak digunakan lagi. Jadi penyusun
ini melakukannya untuk menghindari bertele-telenya
pengartian serta ketebalan pada kamus. Penyusun tidak
ingin kamus tersebut menjadi terlalu tebal disebabkan
oleh banyaknya arti klasik yang tidak banyak lagi.
Namun kamus ini tetap kaya dengan arti/padanan yang
relevan dengan perkembangan/dinamika bahasa Arab
maupun bahasa non Arab (‘Ajam).
Kamus ini juga disusun dengsn beberapa arti/nama
yang diperjelas dengan gambar seperti, nama-nama
binatang, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya.
Begitu juga istilah-istilah tertentu dari arti kosakata
yang menurut penyusun perlu dikemukakan bahasa
‘ajamnya, maka arti tersebut ditulis secara utuh dalam
kurung di belakang arti bahasa Indonesianya. Hal ini
diberikan untuk mempermudah pambaca dalam
menangkap atau memahami arti tersebut karena juga
lebih mengerti bahasa lainnya yang kadang sudah
terpopuler ditelinga kita.
Jadi, selain disusun secara alfabetis, kamus al-‘Aṣri
ini merupakan kamus yang mempunyai makna terbaru,
terupdate, serta modern, sehingga para pembaca dapat
lebih memudah memahami arti/padanan yang tertera
dalam kamus tersebut. Selain arti/padanan yang
terbaru, kamus ini juga dapat mempermudah para
pengguna dengan penyusunan kamus yang tidak
berdasarkan dari akar kata, akan tetapi langsung dari
kosakata yang ingin dicari saja, maka pengguna akan
lebih cepat menemukan kosakata yang dicari.
Meskipun tebal, kamus ini mempunyai kelebihan
tersendiri untuk memudahkan para pembacanya.
2. Kamus al-Ma’any dan Penulis
Kamus online Al-ma’any, paling lengkap saat ini
dan banyak dipakai para penuntut ilmu baik kyai,
ustadz, santri dan mahasiswa, sudah ada dalam 9
bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Menggunakan
kamus online ini sangat mudah, cukup menuliskan kata
bahasa Arab dalam kotak yang telah tersedia. Atau
menuliskan beberapa huruf awal yang dimaksud
sehingga muncul kata kata perkiraan yang sudah ada di
bank data. Pilih kata yang dimaksud, dan tekan tombol
enter untuk mendapatkan terjemahnya.
Keunggulan kamus ini dibanding dengan kamus
online lainnya navigasi mudah. Kamus online Almaany
didukung dengan sembilan bahasa asing, seperti
Inggris, Prancis, Spanyol, Portugal, Turki dan Persia,
Asbania, Almania dan Indonesia. Tampilan bahasa bisa
diubah sesuai sembilan bahasa di atas, tidak terbatas
bahasa Arab. Hasil pencarian seperti thesaurus,
menampilkan kosakata semakna (sinonim). Berbasis
referensi kamus klasik dan modern. Hasil pencarian
diklasifikasikan secara sistematis, (1) kelas kata (kata
kerja, kata benda, kata sifat atau keterangan); (2) makna
kata sesuai kelas kata; (3) sinonim dan istilah dengan
penjelasan kategorinya. Tersedia laman istilah dalam
bidang tertentu, seperti istilah kimia, kedokteran, dan
lain-ain. Terdapat laman download kamus ebook dan
tersedia forum diskusi, fungsinya mengakomodasi
istilah kontemporer terbaru yang belum ditemukan
dalam pencarian untuk didiskusikan dengan sesama
pengguna.
Dalam mengartikan bahasa arab ke bahasa arab,
website ini menggunakan beberapa referensi, yaitu:
mu’jam al’itishab, mu’jam al wasith, mu’jam al ghany,
mu’jam allughah al arabiyah al mua’ashirah, mu’jam al
mukhtar as shihhah, mu’jam mustalah al fiqhiyah,
mu’jam ma’ani al asma’ dan mu’jam al ashwat. Dalam
website ini juga terdapat pengertian-pengertian kalimat
al quran yang diambil dari beberapa tafsir, seperti tafsir
jalalain, mu’jam kalimat al quran (Syaikh Muhammad
Husnaini al Makhluf dan) tafsir Muyassar.
Kamus al-Ma’any online ini memiliki Fitur lain
selain bahasa, di antaranya:38
a. Kalimaat Alquran‘ yang bisa membantu kita
mencari kata dalam Alquran.
b. Muradif dan Mudhodh yaitu mencari sinonim dan
antonim kata bahasa Arab.
38 https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2017/09/12/kamus-online-
almaany-paling-lengkap-dan-rekomended/, diakses pada tanggal 25 Juli 2019,
pukul 15.00 WIB.
c. Ma’ani Asmaa’ yaitu mencari arti nama nama
seperti arti Safwah, Ghani, Zaki dan lainnya. Cocok
buat rujukan mencari nama atau arti nama anda atau
putra putri anda.
d. Fawaid Lughawiyah, disini kita bisa belajar dan
mengetahui makna beberapa istilah dalam bahasa
Arab, karena luasnya bahasa Arab satu kejadian
atau sesuatu bisa dimaknai dengan beberapa makna
seperti Annu’as, Azzafiir dan lainnya.
e. Aqwal Ma’tsurah atau Quote juga ada, diambil dari
perkataan sahabat, tabiin dan para ulama. Cocok
buat rujukan anda belajar quote islam dan bahan
update sosial media.
3. Arabic-English Tematic Lexicon dan Penulis
Kamus Arabic-English Tematic Lexicon karya
Daniel Newman. Kamus ini merupakan kamus
berbahasa Arab-Inggris yang terdiri dari sekitar 8000
istilah yang terdiri dari berbagai macam tema.
Diantaranya adalah tentang flora dan fauna, makanan
dan minum, tubuh manusia, perawatan kesehatan,
keluarga, perumahan, pakaian, pendidikan, IT,
olahraga, politik, ekonomi dan perdagangan, hukum,
media, bahasa, geografi, perjalanan, agama, seni, sains
dan sumber daya alam. Entri dalam kamus leksikon ini
diambil dari korpus luas kontemporer Kosakata bahasa
Arab standar, berdasarkan sumber-sumber otentik.
Selain kata kerja, kata benda dan kata sifat, leksikon
termasuk frase dan kolokasi. Kamus ini bertujuan untuk
memudahakan para pembelajar bahasa Arab-Inggris
dalam memahami bahasa Arab standar yang digunakan
dalam keseharian untuk berkomunikasi secara efektif.
Kamus ini juga berfungsi sebagai panduan referensi
untuk semua pengguna bahasa Arab.39
Daniel Lawrence Newman (lahir 1963) adalah
seorang penulis, sarjana, dan penerjemah sastra Arab-
Inggris. Newman saat ini adalah kepala departemen
Arab di University of Durham dan Direktur program
MA penerjemahan dan Interpretasi Bahasa Inggris-
Arab. Ia menjabat sebagai penasihat khusus untuk
Proyek Keadilan Pidana Islam di Pusat Hukum &
Keadilan Pidana, Sekolah Hukum Durham , dan
menjabat sebagai anggota dewan di Masyarakat Inggris
untuk Studi Timur Tengah dari 2008-2012. Newman
menerima gelar doktor dari School of Oriental and
African Studies (SOAS), Universitas London .
Penelitian Newman dalam studi bahasa Arab berpusat
pada linguistik (fonetik dan dialektologi) dan
sastra. Newman telah menerjemahkan beberapa karya
sastra Arab, baik dari era pra-modern dan modern. Ini
termasuk Takhlis al-Ibriz fi Talkhis Bariz oleh Rifa'a
39 Daniel Newman, Arabic-English Tematic Lexicon, (Ney York:
Routledge, 2007), h. i.
al-Tahtawi (dengan judul An Imam in Paris )
dan Cerita Pendek Arab Modern.40
4. Lexicon of Touristic Terms English-Arabic dan
Penulis
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic adalah
salah satu alat pengetahuan modern yang sangat
dibutuhkan di saat ini. Dalam kamus ini terdapat
sejumlah istilah yang terkait dengan sektor pariwisata
dalam berbagai aspek, seperti akomodasi, daya tarik
wisata, pengeluaran, dan lainnya. Kamus ini berbeda
dengan kamus berdasarkan ukuran, pengaturan dan
metodologi.
Pembuatan kamus ini mengandalkan kamus
bilingual dan kamus khusus, serta buku-buku
linguistik, ilmiah dan pariwisata. Kamus Istilah
Pariwisata ini disusun oleh tim Saudi Commission for
Tourism and Antiquities dengan personalia tim, oleh
Prof. Dr. Ahmad M. al-Dubayb, anggota Majlis
Ashshura, dan Dr. Muhammad A. al-Hayzan, Bander
A. al-Daban, Abdulaziz N. al-Khurayyif dan Majed A.
al-Hujaylan.41
Berbagai kesulitan yang tim penyusun hadapi
selama pembuatan kamus ini, terkait dengan pilihan
40 https://en.m.wikipedia.org/wiki/Daniel_Newman_(academic),
diakses pada tanggal 25 Juli 2019, pukul 13.00 WIB. 41 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, Lexicon Of Touristic Terms English-Arabic,
(Saudi Arabia: 2013),h. 4-5.
padanan bahasa Arab yang sesuai, dan makna yang
tepat dari padanan-padanan yang dianggap efektif
mana yang dipakai mana yang tidak. Kesulitan ini
muncul dari sejumlah kosakata dan istilah yang dapat
digunakan dalam pariwisata di tempat lain yang tidak
semuanya dapat dimasukkan dalam leksikon ini.
Banyak istilah asing digunakan secara luas dalam
bahasa lisan dan tulisan. Dalam hal ini, istilah-istilah
ini harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang
setara ditemukan dan digunakan dalam studi ilmiah,
artikel surat kabar, korespondensi resmi, tanda-tanda,
dll. Dengan tujuan membangun dan mempromosikan
penggunaannya. Terkadang sebuah kata membawa arti
yang berbeda; kata-kata seperti itu harus didefinisikan
ulang untuk membakukan terminologi dan melahirkan
pemahaman yang lebih baik tentang kosakata Arab.
Saudi Commission for Tourism and Antiquities
berharap bahwa kamus ini akan mewujudkan tujuan
yang bermanfaat bagi semua kalangan dunia
pariwisata.
5. Kamus Istilah Pariwisata dan Penulis
Upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan
pariwisata telah banyak dilaksanakan, baik oleh
pemerintah maupun oleh swasta seperti pengembangan
objek wisata, pembangunan hotel, pengadaan sarana
angkutan wisata, dan pendirian restoran. Oleh karena di
Indonesia sampai saat mi belum ada kamus istilah
mengenai kepariwisataan yang mencakup seluruh
kegiatan pariwisata dan yang sangat diperlukan oleh
berbagai kalangan masyarakat, Pusat Pendidikan dan
Latihan Pariwisata merintis usaha menyusun Kamus
Istilah Pariwisata mi. Kamus Istilah Pariwisata mi
semula dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan Pusat
Pendidikan dan Latihan Pariwisata dalam rangka
menunjang pelaksanaan program pendidikan dan
latihan, yang dapat pula dipergunakan oleh para
pejabat/petugas dalam bidang kepariwisataan.
Diharapkan pula kamus mi dapat dimanfaatkan oleh
para mahasiswa yang mempelajari kepariwisataan,
perhotelan, dan usaha perjalanan. 42
Buku Kamus Istilah Pariwisata ini semula
merupakan naskah yang berjudul "Kamus Istilah
Pariwisata" yang disusun oleh tim dan Pusat
Pendidikan dan Latihan Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi Departemen Pariwisata, Pos,dan
Telekomunikasi dengan personalia tim, ialah Drs. M.
Hanafi (Pennggung jawab), Suryanto, S.H. (Ketua),
Drs. A. Winarno, Drs. FMns Gromang, Drs. Acep
Hidayat, Nico Karl Logoh (anggota), Dra. Endang
Martoni (Penasihat AM), Hermanoe Maulana
(PenasihatBahasa), Saripin, Aseni Usman (Pembantu),
42 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, (Jakarta: Progres Bekerjasama Dengan Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. VI.
dan Drs. Maryatno, serta Drs. Udin Saifuddin (Manusia
Sumber). Setelah dinilai dan disunting, naskah itu
diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Akhirnya, kepada Drs. Hans
Lapoliwa, M. Phil., Pemimpin Proyek Pengembangan
Bahasa dan Sastra Indonesia, beserta seluruh staf
sekretariat Proyck, tenaga pelaksana, dan semua pihak
yang memungkinkan, terwujudnya penerbitan buku ini
dengan penerbit Progres bekerjasama dengan Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional pada tahun
2003.
45
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN HASIL PEMADANAN
KAMUS ISTILAH PARIWISATA (ARAB-INGGRIS-
INDONESIA)
A. Pengantar
Setiap makna kata dalam kamus memiliki padanan.
Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil pemadanan
istilah pariwisata (Arab-Inggris-Indonesia). Proses
pemadanan istilah pariwisata ini menggunakan beberapa
kamus seperti Kamus al-Ashri, al-Ma’any, Lexicon of
Touristic Terms English-Arabic, Arabic-English Thematic
Lexicon, kamus Istilah Pariwisata, Oxford Dictionary, dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Istilah Pariwisata
Arab-Inggris-Indonesia ini hanya memuat seribu seratus
dua puluh lima data entri yang membahas satu bidang/
disiplin ilmu saja, yaitu pariwisata yang di dalamnya
terdapat kosakata atau istilah yang berhubungan dengan
pariwisata.
Penyajian data entri Kamus Istilah Pariwisata Arab-
Inggris-Indonesia ada dua model. Pertama, halaman
pertama dimulai dari kanan. Hal ini dikarenakan
menyesuaikan dengan tulisan Arab yang dalam model ini
menjadi bahasa sumber. Pemilihan penyajian bahasa Arab
sebagai bahasa sumber alasannya adalah agar kamus ini
nantinya mudah untuk digunakan oleh para penerjemah
dalam proses penerjemahan istilah pariwisata dari bahasa
Arab ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
Kedua, kamus dimulai dari lembar sebelah kiri dengan
bahasa Inggris sebagai bahasa sumber. Alasannya karena
Istilah atau kosakata dalam istilah pariwisata banyak yang
merupakan hasil terjemahan dari istilah asing, meski
demikian istilah-istilah asing banyak yang dipertahankan
karena lebih populer,43 sehingga lebih memudahkan
wisatawan atau penerjemah untuk menerjemahkan dari
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa
Arab.
B. Pertanggungjawaban Hasil Pemadanan Kamus Istilah
Pariwisata (Arab-Inggris-Indonesia)
Pada bagian ini Peneliti hanya menganalisis 24 istilah
pariwisata dilakukan secara random atau acak, berdasarkan
proses pemadanannya.
Landing/ Pendaratan /هب وط .1
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata هب وط merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
اضطراري..بسببراكبحاولف تحببطائرةأثناءتليقها هب وط 44. فالو
43 Mohamad Ngafenan, Kamus Pariwisata. Cet.1, (Semarang: Dahara
Prizse,1991), h. 7. 44 https://news.travelerpedia.net/tourism /-راكب -حاول-فتح-باب-طائرة-أثناء
.diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13.01 WIB ,/تحليقها
“Pendaratan darurat karena seorang
penumpang mencoba membuka pintu pesawat
saat terbang di udara”.
Dalam kamus al-Ashri Istilah هب وط memiliki
padanan “pendaratan”,45 sama halnya dalam
kamus al-Ma’any daring Arab-Indonesia istilah
juga dipadankan dengan “pendaratan”.46هب وط
Sedangkan istilah هب وط dalam kamus Arabic-
English Thematic Lexicon dipadankan dengan
kata “landing”,47 begitu juga kata landing dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan ” Dengan 48.”هب وط
demikian, penulis berkesimpulan bahwa
istilah merupakan istilah pariwisata yang هب وط
dalam bahasa Inggris berpadanan dengan istilah
“landing” dan dalam bahasa Indonesia
berpadanan dengan istilah “pendaratan”.
45 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum,1996), h.1964. 46 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/ھبوط/. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13.10 WIB. 47 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, (New York:
Routledge, 2007), h. 183. 48 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, Lexicon Of Touristic Terms English-Arabic,
(Saudi Arabia: 2013),h. 89.
ع .2 Take off/ Lepas landas / إقلا
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata إقلع merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
قةمن13شخصاب عد189تطمطائرة إندونيسية علىمتنها دقي
عهاا49 إقلا
”Sebuah pesawat Indonesia dengan 189
orang di dalamnya jatuh setelah 13 menit lepas
landas”.
Dalam kamus al-Ashri Istilah إقلع memiliki
padanan “keberangkatan, take off”,50 sedangkan
dalam kamus al-Ma’any daring Arab-Indonesia
istilah إقلعdipadankan dengan “lepas landas”.51
Pada kamus Arabic-English Thematic Lexicon
istilah إقلعdipadankan dengan kata “take off”,52
sama halnya kata take off dalam kamus al-
Ma’any daring English-Arabic berpadanan
49 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/-تحطم-طائرة
diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13.40 ,إندونيسية-على-متنها -189-شخصا
WIB. 50 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.187. 51 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/إقالع. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13.52 WIB. 52 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 182.
dengan “ 53."إقلع Arti kata take off dalam kamus
Istilah Pariwisata memiliki arti lepas landas; saat
pesawat meninggalkan landasan.54 Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia “lepas landas”
merupakan lepas dari landasan, pada waktu
bergerak meninggalkan landasan.55 Dengan
demikian, penulis berkesimpulan bahwa istilah
merupakan istilah pariwisata yang dalam إقلع
bahasa Inggris berpadanan dengan kata “take off”
dan dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan
kata “lepas landas”.
Reservation/ Reservasi /حاجز .3
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata حجز merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
دلجزوإدارةالرحالت.56 يطلقتطبيقذكيمد الطيانالعمان
“Oman Air meluncurkan aplikasi canggih
baru untuk reservasi dan administrasi
penerbangan”.
53 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/take-off/?c=Tourism.
Kamus al-Ma’any Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13.55
WIB. 54 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, (Jakarta: Progres Bekerjasama Dengan Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. 246. 55 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lepas%20landas . KBBI Daring,
diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.02 WIB. 56 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/-الطيران-العماني
.diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.10 WIB ,يطلق-تطبيق-ذكي-مجدد-لح
Dalam kamus al-Ashri istilah حجز memiliki
padanan “memesan/memboking”,57 sedangkan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah حجز dipadankan dengan “reservasi,
pemesanan tempat”.58 Pada kamus Arabic-
English Thematic Lexicon istilah ز جح dipadankan
dengan kata “reservation”,59 sama halnya kata
reservation dalam kamus Lexicon of Touristic
Terms English-Arabic berpadanan dengan
“ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 60."حجز
kata “reservation” telah diserap menjadi
“reservasi” yang artinya pemesanan tiket, meja,
kamar hotel dan sebagainya untuk seseorang pada
waktu tertentu.61 Dengan demikian penulis
berkesimpulan bahwa istilah حجزmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “reservation” dan dalam
bahasa Indonesia telah diserap menjadi
“reservasi”.
57 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.741. 58 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/ز -c=Tourism. Kamus al?/حج
Ma’any Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.14 WIB. 59 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 177. 60 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 22. 61 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/reservasi. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.26 WIB.
Customs/ Bea cukai /جرك .4
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata جرك merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
62. الدولت ب تكر“عربةذكية”للتخليصالمركي جاركمطاردب
“Bea Cukai Bandara Internasional Dubai
meluncurkan "kendaraan canggih" untuk bea
cukai”.
Dalam Kamus al-Ashri Istilah جرك memiliki
padanan “kantor pabean, bea cukai”63 dan dalam
kamus Alma’any Daring Arab-Indonesia istilah
juga dipadankan dengan “kantor pabean,bea جرك
cukai”.64 Sedangkan dalam kamus Arabic-
English Thematic Lexicon istilah جرك dipadankan
dengan kata “customs”,65 sama halnya istilah
customs dalam kamus Lexicon of Touristic Terms
English-Arabic berpadanan dengan “ 66."جرك Arti
kata customs dalam kamus Istilah Pariwisata
memiliki arti dinas bea cukai yang mengatur
62 https://news.travelerpedia.net/tourism/-جمارك-مطار-دبي-الدولي-تبتكر
.diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.37 WIB ,عربة-ذكية63 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.691. 64 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/رك ,Kamus al-Ma’any .جم
diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.45 WIB. 65 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 170. 66 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 40.
keluar masuknya barang dari suatu negara.67
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “bea
cukai” merupakan perihal (urusan) yang
berhubungan dengan pajak.68 Dengan demikian,
penulis berkesimpulan bahwa istilah جرك
merupakan istilah pariwisata yang dalam bahasa
Inggris berpadanan dengan kata “customs” dan
dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“bea cukai”.
Visa/ Visa /تاشياة .5
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata تشية merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
السعوديةتصدرأكث رمن7.2مليونتشيةعمرة.69
“Arab Saudi mengekspor lebih dari 7,2 juta
visa Umrah”.
Dalam kamus al-Ashri istilah تشية memiliki
padanan “visa, izin tinggal di suatu negara”70 dan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
67 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, h. 85. 68 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bea%20cukai. KBBI Daring,
diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 14.55 WIB. 69 http://almasalla.travel/272905/, diakses pada tanggal 17 Juni 2019,
pukul 17:02 WIB. 70 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.386.
istilah تشيةjuga dipadankan dengan “visa”.71
Kamus Arabic-English Thematic Lexicon istilah
dipadankan dengan kata “visa”,72 sedangkanتشية
istilah visa dalam kamus Lexicon of Touristic
Terms English-Arabic berpadanan denganإذن"
Arti kata visa dalam kamus Istilah 73.دخول,تشية"
Pariwisata memiliki arti izin masuk/tinggal
sementara dari suatu negara untuk seseorang
yang bukan warga negaranya yang akan
memasuki wilayah negara itu.74 Istilah visa telah
diserap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
yang memiliki arti izin (persetujuan) memasuki
negara lain atau tinggal sementara di negara lain
yang berwujud cap dan paraf yang dibubuhkan
oleh pejabat perwakilan negara yang
bersangkutan pada paspor pemohon.75 Dengan
demikian, penulis berkesimpulan bahwa istilah
merupakan istilah pariwisata yang dalam تشية
bahasa Inggris berpadanan dengan kata “visa”
71https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/تأ شي رة. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 10.30 WIB. 72 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, Arabic-English
Thematic Lexicon, h. 177. 73 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 163. 74 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, h. 289. 75 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/visa. KBBI Daring, diakses pada
tanggal 30 April 2019, pukul 10.51 WIB.
dan dalam bahasa Indonesia telah diserap
menjadi “visa”.
Arrival/ Kedatangan /وصول .6
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata وصول merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
وزيرسياحةماليزي:الكومةست علنقري باحولالتأشيةلدىوصول
ياح.76 الس
”Menteri Pariwisata Malaysia: Pemerintah
akan segera mengumumkan visa pada saat
kedatangan wisatawan”.
Dalam kamus al-Ashri istilah وصول memiliki
padanan “kedatangan, jalan masuk/akses”,77
sedangkan dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-
Indonesia istilah وصول dipadankan dengan
“datang”.78 Kamus Arabic-English Thematic
Lexicon Istilah وصول dipadankan dengan kata
“arrival”,79 sama halnya kata arrival dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
76 http://almasalla.travel/273008/, diakses pada tanggal 17 Juni 2019,
pukul 17.04 WIB 77 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.2022. 78https://www.almaany.com/id/context/ar-id/وصول, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 11.52 WIB. 79 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, Arabic-English
Thematic Lexicon, h. 183.
Arabic berpadanan dengan “ 80."وصول Arti kata
arrival dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki
arti kedatangan, waktu tiba.81 Dengan demikian,
penulis berkesimpulan bahwa kata وصول
merupakan istilah pariwisata yang dalam bahasa
Inggris berpadanan dengan istilah “arrival” dan
dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan
istilah “kedatangan”.
Flight/ Penerbangan / طايااان .7
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata طيان merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
مصرللطيانت علنعنإلغاءرحلتاإلمطارالرطوم.82
“Egypt Air membatalkan penerbangan ke
bandara Khartoum”.
Dalam Kamus al-Ashri Istilah طيان memiliki
padanan “penerbangan”,83 sama halnya dalam
kamus al-ma’any Daring Arab-Indonesia Istilah
80 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 16. 81 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, h. 12. 82 http://almasalla.travel/273904/, diakses pada tanggal 17 Juni 2019,
pukul 17.08 WIB. 83 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.12. 46.
dipadankan dengan “penerbangan”.84طيان
Sedangkan dalam kamus Alma’any Daring
Arabic-English istilah طيران dipadankan dengan
kata “ flight, flying”,85 istilah “flight” dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan Arti kata 86." طيان "
flight dalam kamus Istilah Pariwisata juga
memiliki arti penerbangan87 Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia “penerbangan”
merupakan proses, cara, perbuatan
menerbangkan perjalanan dengan pesawat
terbang; lalu lintas dengan pesawat terbang atau
segala sesuatu yang bertalian dengan lalu lintas
udara.88 Dengan demikian penulis
berkesimpulan bahwa istilah طيانmerupakan
istilah pariwisata dalam bahasa Inggris yang
berpadanan dengan kata “Flight” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“penerbangan”.
84 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/خان, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 30 April 2019, pukul 13:33 WIB. 85 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/طيران, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 13:38 WIB. 86 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 57. 87 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, h. 118. 88https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penerbangan. KBBI Daring,
diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 13.57 WIB.
Passport/ Paspor /جاواازسافار .8
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata جاواازسافار merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
الطوطالكويتيةت رفضصعودامرأةتملجاواازاسافار“إسرائيلي”
علىمتطائرتا.89
“Kuwait Air menolak keberangkatan
seorang wanita dengan paspor Israel di
pesawatnya”.
Dalam kamus al-Ashri istilah سافار جاوااز
memiliki padanan “paspor”,90 sama halnya dalam
kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia istilah
سافار dipadankan dengan “paspor”.91جاوااز
Sedangkan Kamus Arabic-English Thematic
Lexicon istilah سافار dipadankan dengan kataجاوااز
“passport”,92 begitu juga istilah passport dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
89 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/-الخطوط-الكويتية
diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 14.10 WIB ,ترفض-صعود-إسرائيلية90 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.707. 91https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/جواز-سفر, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 14.16 WIB 92 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 177.
Arabic berpadanan dengan “ سافار kata 93."جاوااز
passport dalam kamus Istilah Pariwisata
memiliki arti kartu tanda pengenal seseorang
yang menunjukkan status kewarganegaraannya,
yang dikeluarkan oleh negara tertentu, waktu
tiba.94 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
istilah “passport” telah diserap menjadi “paspor”
yang artinya surat keterangan yang dikeluarkan
oleh pemerintah untuk seorang warga negara
yang akan mengadakan perjalanan ke luar
negeri.95 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah جاواازسافارmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “passport” dan dalam
bahasa Indonesia telah diserap menjadi “paspor”.
Souvenir / Suvenir /تاذكاار .9
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata تذكار merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
93 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 111. 94 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Istilah Pariwisata,h. 289. 95 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paspor. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 14.21 WIB.
بلي وم احتفال عليالمسافرين تاذكاارية هداي ي وز ع " أبوظب "مطار
الوطن .96
“Bandara Abu Dhabi, membagikan suvenir
kepada wisatawan pada perayaan Hari Nasional”.
Dalam kamus al-Ashri istilah تذكار memiliki
padanan “tanda mata, kenang-kenangan,
souvenir”97 dan dalam kamus al-Ma’any Daring
Arab-Indonesia istilah تذكار dipadankan dengan
“tanda mata, cindera mata, suvenir”.98 Pada
kamus Arabic-English Thematic Lexicon Istilah
dipadankan dengan kata “souvenir”,99 begituتذكار
juga istilah souvenir dalam kamus Lexicon of
Touristic Terms English-Arabic berpadanan
dengan “ Kata souvenir dalam kamus 100."تذكار
Istilah Pariwisata memiliki arti sesuatu yang
diperoleh di dalam perjalanan wisata sebagai
kenang-kenangan.101 Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata “souvenir” telah diserap
96 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/-مطار-أبوظبي
diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 14.52 WIB ,يوزع-ھدايا -تذكارية97 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer (Arab-
Indonesia), h.449. 98https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/تذ كار Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 15.16 WIB 99 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 177. 100 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 143. 101 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, h. 235.
menjadi “suvenir” yang artinya tanda mata,
kenang-kenangan, cendera mata.102 Dengan
demikian, penulis berkesimpulan bahwa istilah
merupakan istilah pariwisata yang dalam تذكار
bahasa Inggris berpadanan dengan kata
“souvenir” dan dalam bahasa Indonesia telah
diserap menjadi “suvenir”.
Diving/ Menyelam /غاطس .10
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata غاطسmerupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
ياحةبصر.103 للغطسفالغردقةلدعمالس مهرجانعالمى
“Festival selam Internasional di Hurghada
laut merah untuk mempromosikan pariwisata di
Mesir”.
Dalam kamus al-Ashri istilah غطسmemiliki
padanan “menyelam”104 dan dalam kamus
Alma’any Daring Arab-Indonesia istilah غطس
dipadankan dengan “menyelam, memasukkan,
mencelupkan,merendamkan,menenggelamkan”.
102 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/suvenir. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 115.21 WIB. 103 https://news.travelerpedia.net/ مصر/مهرجان-عالمى-للغطس-فى-الغردقة
diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 14.57 WIB. 104 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1354.
105Sedangkan dalam kamus al-Ma’any Daring
Arabic-English istilah غطسdipadankan dengan
kata “diving”,106 kata “diving” dalam kamus
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic
berpadanan dengan “ 107."غطس Arti kata diving
dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki arti
kegiatan menyelam di dalam laut biasanya
bertujuan untuk melihat dan menikmati keindaha
bawah laut.108 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah غطسmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “diving” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“menyelam”.
Airport / Bandara /ماطاار .11
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata مطار merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
أفضلمطارفالشرقالوسطلعام2019.109 مطارمسقطالدول
105 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/ غطس, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 15.02 WIB. 106 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/ غطس, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 15:09 WIB. 107 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 45. 108 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico
Karl Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, h. 180. 109https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/-مطار-مسقط
.diakses pada tanggal 1 mei 2019, pukul 15.46 WIB ,الدولي-أفضل-مطار-في-الشرق-األ
“Bandara Internasional Muscat adalah
bandara terbaik di Timur Tengah pada tahun
2019”
Dalam kamus al-Ashri Istilah مطار memiliki
padanan “bandar udara”110 dan dalam kamus al-
Ma’any Daring Arab-Indonesia istilah مطار
dipadankan dengan “pelabuhan udara, bandar
udara, bandara, lapangan terbang, landasan
pesawat terbang”.111 Sedangkan dalam kamus
Arabic-English Thematic Lexicon istilah مطار
dipadankan dengan kata “ airport”,112 begitu juga
istilah “airport” dalam kamus Lexicon of
Touristic Terms English-Arabic berpadanan
dengan “ 113."مطار kata airport dalam kamus
Oxford English Living Dictionaries memiliki arti
bandara (bandar udara), lapangan terbang,
pelabuhan udara.114 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah مطارmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
110 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1748. 111 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/مطار, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 15:48 WIB. 112 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 183. 113 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 13. 114https://id.oxforddictionaries.com/translate/english-
indonesian/airpor
berpadanan dengan kata “airport” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“bandara”.
Tourism/ Pariwisata /سيااحاة .12
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata سياحة merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
فيهية".115 الت تطلقمنصة"سوقالمعال دائرةسياحاةدب
”Departemen Pariwisata Dubai
mengadakan "Pasar Hiburan".
Dalam kamus al-Ashri istilah سياحة memiliki
padanan “tour, berpergian, tamasya”,116
sedangkan dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-
Indonesia istilah سياحة dipadankan dengan
“pesiar, keliling, perjalanan, tour”.117 Dalam
kamus al-Ma’any Daring Arabic-English istilah
dipadankan dengan kata “Tourism”,118سياحة
begitu juga istilah “Tourism” dalam kamus
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic
115 http://almasalla.travel/255355/, diakses pada tanggal 2 mei 2019,
pukul 18.34 WIB. 116 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1101. 117 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/سياحة, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 18.41 WIB. 118 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/سياحة, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 18.46 WIB.
berpadanan dengan “ 119."سياحة kata tourism dalam
kamus Oxford English Living Dictionaries
memiliki arti “kepariwisataan, turisme.120
Sedangkan meurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata “pariwisata” memiliki arti yang
berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi,
pelancongan, turisme.121 Dengan demikian,
penulis berkesimpulan bahwa istilah سياحة
merupakan istilah pariwisata yang dalam bahasa
Inggris berpadanan dengan kata “tourism” dan
dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“pariwisata”.
Bill/ Tagihan /فاات وراة .13
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata فات ورةmerupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
فراج عنها بعد دف يحدث في فرنسا .. توقيف طا ع ئرة وال
فاتورة قيمتها 525 أل ف يورو.122
119 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 155. 120https://id.oxforddictionaries.com/translate/english-
indonesian/airpor, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 18.59 WIB. 121 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pariwisat, diakses pada tanggal 2
Mei 2019, pukul 19.02 WIB. 122 https://news.travelerpedia.net/tourism/variety-news/- يحدث-في-فرنسا
.diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 19.27 WIB ,توقيف-طائرة-واإلفراج-عنه
“Di Prancis, sebuah pesawat diberhentikan
dan dibebaskan setelah membayar tagihan
525.000 euro”
Dalam kamus al-Ashri istilah فات ورةmemiliki
padanan “faktur, invoice”123 dan dalam kamus al-
Ma’any Daring Arab-Indonesia istilah فات ورة
dipadankan dengan “faktur, rekening,
kwitansi”.124 Sedangkan dalam kamus al-Ma’any
Daring Arabic-English istilah فات ورةdipadankan
dengan kata “bill”,125 istilah “bill” dalam kamus
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic
berpadanan dengan “ 126."فات ورة kata bill dalam
kamus Oxford English Living Dictionaries
memiliki arti “bon, tagihan, rekening”.127
Sedangkan meurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata “faktur” memiliki arti daftar
barang kiriman yang dilengkapi keterangan
nama, jumlah, dan harga yang harus dibayar;
123 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1367. 124 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/فاتورة, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 19.31 WIB. 125 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/فاتورة/, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 19.33 WIB. 126 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 20. 127 https://id.oxforddictionaries.com/translate/english-indonesian/bill,
diakses pada tanggal 2 Mei 2019, pukul 19.40 WIB.
invois.128 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah فات ورةmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “bill” dan dalam bahasa
Indonesia berpadanan dengan kata “tagihan”.
Delay/ Penundaan /تاخي .14
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata تاخي merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
لتتاخيإقلعالر حلت منحيثمعد الصيأسوأدولةفالعال
الو ية.129
“China adalah negara terburuk di dunia
dalam hal tingkat penundaan penerbangan”
Dalam kamus al-Ashri Istilah تخي memiliki
padanan “penundaan, penangguhan”130 dan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah تخي juga dipadankan dengan “penundaan,
penangguhan”.131 Sedangkan dalam kamus
Arabic-English Thematic Lexicon Istilah تخي
128 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/faktur, diakses pada tanggal 2
Mei 2019, pukul 19.42 WIB. 129 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/- تأخر-إقالع
.diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.06 WIB رحالت-الطيران-في-الصين130 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.387. 131 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/فاتورة. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.07 WIB.
dipadankan dengan kata “delay”,132 begitu juga
istilah “delay” dalam kamus Lexicon of Touristic
Terms English-Arabic berpadanan dengan “ تخي
".133 Kata delay dalam kamus Oxford English
Living Dictionaries memiliki arti “keterlambatan,
menunda”.134 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah تخيmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “delay” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“penundan”.
Airline/ Maskapai penerbangan / خطوط جاو ية .15
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata خطوط جو ية merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
يةالملكيةالردنيةت عز زأسطولابثلثطائراتمستأجرة الطوطالاو خللموسمالصيف.135
“Maskapai penerbangan Royal Jordanian
menambah armadanya dengan tiga pesawat
sewaan selama musim panas”.
132 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 177. 133 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 43. 134 https://id.oxforddictionaries.com/translate/english-
indonesian/delay, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.09 WIB. 135 http://almasalla.travel/251930/, diakses pada tanggal 8 mei 2019,
pukul 13.29 WIB.
Dalam kamus al-Ashri istilah جو ية خطوط
memiliki padanan “lin/jaringan (angkutan)
udara”136 dan dalam kamus al-Ma’any Daring
Arab-Indonesia istilah جو ية dipadankan خطوط
dengan “perusahaan penerbangan, lintasan
penerbangan, jalur penerbangan”.137 Sedangkan
dalam kamus Arabic-English Thematic Lexicon
istilah جو ية “ dipadankan dengan kataخطوط
airline”,138 begitu juga istilah “airline” dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan “ جو ية kata 139."خطوط
airline dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki
arti perusahaan yang bergerak di bidang angkutan
udara.140 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
perseroan dagang/ perusahaan: penerbangan
disebut “maskapai”.141 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah خطوط جو يةmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
136 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1748. 137 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/خطوط-الجوية, Kamus al-
Ma’any Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 13.31 WIB. 138 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 183. 139 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 175. 140 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 15. 141 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/maskapai. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 13.34 WIB.
berpadanan dengan kata “airline” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“maskapai penerbangan”.
Transit/ Transit /عب ور .16
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata عب ور merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
الدوليطرحبقاتجديدة لمسافريالعب ور.142 ف ندقمطاردب
“Hotel Bandara Dubai International
menawarkan paket baru untuk penumpang yang
transit”.
Dalam kamus al-Ashri istilah عب ور memiliki
padanan “pelawatan, pelintasan, transit”143 dan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah عب ورdipadankan dengan “persimpangan,
perlintasan, perpindahan”.144 Istilah عب ورdalam
kamus Arabic-English Thematic Lexicon
dipadankan dengan “crossing”145 dan dalam
kamus al-Ma’any daring Arabic-English kata عب ور
dipadankan dengan “crossing, passage,
142 https://news.travelerpedia.net/special-offers/hotels-offres/- فندق-مطار
.diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.14 WIB ,دبي-الدولي-مسافري-العبور143 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1269. 144 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/عبور. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.22 WIB. 145 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 184.
transit”.146 Sedangkan istilah Transit dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan “ Arti kata 147.”عب ور
transit dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki
arti pemindahan penumpang/barang dari satu
pesawat ke pesawat lain untuk menuju ke tempat
yang Iebih jauh.148 Istilah transit telah diserap
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
memiliki arti tempat singgah, lintasan barang
dagangan.149 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah عب ورmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “transit” dan dalam
bahasa Indonesia telah diserap menjadi “transit”.
Travel/ Perjalanan /سافار .17
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata سفر merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
ررعايهامنالسفرالالعراقواي ران.150 البحرينتذ
146 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/عبور, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.24 WIB. 147 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 165. 148 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 259. 149 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/transit. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.45 WIB. 150 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/ -جناح-طيران-اإلمارات-بسوق
diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 15.50 WIB ,السفر-العربي
“Bahrain memperingatkan warganya untuk
tidak melakukan Perjalanan ke Irak dan Iran”
Dalam kamus al-Ashri istilah سفر memiliki
padanan “bepergian, perjalanan, tour”,151
sedangkan dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-
Indonesia istilah سفر dipadankan dengan
“keliling, pergi, perjalanan, tour, bepergian”.152
Pada kamus Arabic-English Thematic Lexicon
Istilah سفرdipadankan dengan kata “travel”,153
sama halnya kata travel dalam kamus Lexicon of
Touristic Terms English-Arabic berpadanan
dengan “ 154."سفر Arti kata travel dalam kamus
Istilah Pariwisata memiliki arti bepergian dari
suatu tempat ke tempat lain untuk Segala macam
tujuan, termasuk bepergian untuk bekerja,
bensenang-senang, atau pindah tempat tinggal,
dan lain-lain; beberapa perjalanan dapat disebut
berpariwisata.155 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa kata سفرmerupakan istilah
151 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h. 1067. 152 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/سفر. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 15.53 WIB 153 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 178. 154 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 166. 155 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 260.
pariwisata yang dalam bahasa Inggris berpadanan
dengan istilah “travel” dan dalam bahasa
Indonesia berpadanan dengan istilah
“bepergian”.
Tourist/ Wisatawan /ساائح .18
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata سائح merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
قةالبحرالسودالتكي أل فسائحعرب 500ةتست قطبسياحةمن
156. سنوي
“Wisata Laut Hitam Turki menarik 500 ribu
turis Arab setiap tahunnya”
Dalam kamus al-Ashri istilah سائح memiliki
padanan “turis”,157 sedangkan dalam kamus al-
Ma’any Daring Arab-Indonesia istilah سائح
dipadankan dengan “wisatawan, pelancong ”.158
Dalam kamus Arabic-English Thematic Lexicon
istilah سائحdipadankan dengan kata “tourist”,159
begitu juga istilah “tourist” dalam kamus Lexicon
of Touristic Terms English-Arabic berpadanan
156 http://almasalla.travel/269971/, diakses pada tanggal 9 Mei 2019,
pukul 16.50 WIB 157 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.1031. 158 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/سائح, Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 9 Mei 2019, pukul 16.32 WIB. 159 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 178.
dengan “ kata tourist dalam kamus Istilah 160."سائح
Pariwisata memiliki arti wisatawan; setiap orang,
tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa, dan
agama, yang memasuki wilayah suatu negara
dengan mengadakan perjanjian yang berbeda dari
negara tempat orang itu biasanya tinggal; seperti
untuk pariwisata, rekreasi, olah raga, kesehatan,
alasan keluarga, belajar, ibadah keagamaan, atau
urusan usaha (business).161 Dengan demikian,
penulis berkesimpulan bahwa istilah سائح
merupakan istilah pariwisata yang dalam bahasa
Inggris berpadanan dengan kata “tourist” dan
dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“wisatawan”.
sailing/ berlayar /إباار .19
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata إبار merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
برابطةاآلسيان.162 ياحي هام فالت عاونالس سياحةالبارمور
160 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 158. 161 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata h. 254. 162 http://almasalla.travel/179192/, diakses pada tanggal 10 Mei 2019,
pukul 15.00 WIB.
“Wisata berlayar adalah aspek penting dari
kerja sama pariwisata ASEAN”.
Dalam kamus al-Ashri istilah إبار memiliki
padanan “pelayaran”,163 sedangkan dalam kamus
al-Ma’any Daring Arab-Indonesia Istilah إبار
dipadankan dengan “berlayar”.164 Dalam kamus
Arabic-English Thematic Lexicon istilah إبار
dipadankan dengan kata “sailing”,165 begitu juga
istilah “sailing” dalam kamus Lexicon of
Touristic Terms English-Arabic berpadanan
dengan “ kata sailing dalam kamus Oxford 166."إبار
English Living Dictionaries berpadanan dengan
“berlayar”.167 Sedangkan meurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata “berlayar” memiliki arti
mengarungi lautan; bepergian dengan kapal
(perahu).168 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah إبارmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
163 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.7. 164 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/إبحار Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 15.00 WIB. 165 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 183. 166 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 130. 167https://id.oxforddictionaries.com/terjemahkan/inggris-
indonesia/sailing diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 15.16 WIB. 168 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berlayar diakses pada tanggal 10
Mei 2019, pukul 15.15 WIB.
berpadanan dengan kata “sailing” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“berlayar”.
Fare/ Biaya /أجراة .20
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata أجرة merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
ياحية أعلنتالعربيةالسعوديةمؤخرا،عناطلقهاخدمةالجرةالس بدأتهذهالدمةف5مدن.169 ،حيث
“Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan
peluncuran layanan biaya pariwisata, yang
dimulai di lima kota”.
Dalam kamus al-Ashri Istilah أجرة memiliki
padanan “ongkos, upah, gaji, tarip, biaya”170 dan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah أجرةdipadankan dengan “ongkos, upah,
gaji, ganti sewa, uang jasa, tarif ”.171 Istilah أجرة
dalam kamus Arabic-English Thematic Lexicon
dipadankan dengan “fare”172 sama halnya kata
fare dalam kamus Lexicon of Touristic Terms
169 https://news.travelerpedia.net/tourism/- خدمة-األجرة-السياحية-في-5-مدن
.diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 14.14 WIB ,سعودية 170 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.29. 171 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/عبور. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.22 WIB. 172 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 184.
English-Arabic berpadanan dengan “ 173.”أجرة kata
fare dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki arti
uang yang dibayarkan untuk suatu perjalanan.174
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia uang yang
dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,
melakukan, dan sebagainya) sesuatu; ongkos;
belanja; pengeluaran disebut “biaya”.175 Dengan
demikian, penulis berkesimpulan bahwa istilah
merupakan istilah pariwisata yang dalam أجرة
bahasa Inggris berpadanan dengan kata “fare”
dan dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan
kata “biaya”.
Recreation/ rekreasi /استجماام .21
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata استجمام merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
ياحةالت عليميةبلارجتذبالكويتي ستفادةالس يبدفال
ستجمام.176 وال
173 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 55. 174 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 15. 175 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/biaya. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 13.34 WIB. 176 http://almasalla.travel/168901/, diakses pada tanggal 10 Mei 2019,
pukul 8.08 WIB.
“Wisata pendidikan di luar negeri menarik
orang Kuwait untuk mendapat manfaat dan
rekreasi”.
Dalam kamus al-Ashri istilah استجمام
memiliki padanan “rekreasi, istirahat, rileks”177
dan dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-
Indonesia Istilah استجمام juga dipadankan dengan
“rekreasi, kesenangan, keriangan”.178 Sedangkan
dalam Kamus al-Ma’any Daring Arabic-English
Istilah مام تج dipadankan dengan kata اس
“amusement, fun, recreation , relaxation,
rest”,179 istilah “recreation” dalam kamus
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic
berpadanan dengan “ 180."استجمام Istilah recreation
telah diserap dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yang memiliki arti penyegaran
kembali badan dan pikiran; sesuatu yang
menggembirakan hati dan menyegarkan seperti
hiburan, piknik.181 Dengan demikian, penulis
177 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.94. 178 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/مام تج Kamus al-Ma’any ,اس
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 8.11 WIB. 179 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/مام تج Kamus al-Ma’any ,ا س
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 8.16 WIB. 180 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 122. 181 ttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Administrasi. KBBI Daring,
diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.51 WIB.
berkesimpulan bahwa istilah استجمامmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “recreation” dan dalam
bahasa Indonesia telah diserap menjadi
“rekreasi”.
Cancellation/ Pembatalan /إلغااء .22
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata إلغاء merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
ببالعواصفإلغاءمئاتالر حلتالو يةفشيكاغوبس
الث لجية.182
”Ratusan penerbangan dibatalkan di
Chicago karena badai salju”.
Dalam kamus al-Ashri istilah إلغاء memiliki
padanan “pembatalan, penghapusan”,183 dalam
kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia istilah
dipadankan dengan “pembatalan”.184 Padaإلغاء
kamus Arabic-English Thematic Lexicon istilah
dipadankan dengan kata “to cancel”,185 kataإلغاء
cancellation dalam kamus Lexicon of Touristic
182 http://almasalla.travel/271880/, diakses pada tanggal 10 Mei 2019,
pukul 4.49 WIB 183 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h. 206. 184 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/إلغاء. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 9.57 WIB. 185 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 87.
Terms English-Arabic berpadanan dengan
Arti kata cancellation dalam kamus 186."إلغاء “
Istilah Pariwisata memiliki arti pembatalan atas
kamar yang telah dipesan di hotel; atau tempat
duduk di pesawat udara, di kereta api, dan di
sarana angkutan lainnya; pembatalan semacam
mi sesuai dengan perjanjian, yang berlaku dan
telah disetujui bersama, biaya pembatalan dapat
dikenakan pada pihak yang membatalkan.187
Dengan demikian, penulis berkesimpulan bahwa
kata إلغاءmerupakan istilah pariwisata yang dalam
bahasa Inggris berpadanan dengan istilah
“cancellation” dan dalam bahasa Indonesia
berpadanan dengan istilah “pembatalan”.
Baggage/ Bagasi /أامتعاة .23
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata ة تعأم merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
تداخلالطوطالو يةالسعوديةتصدرق راراينعبمل البطاري
المتعة.188
186 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 26. 187 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 41. 188 https://news.travelerpedia.net/tourism/airlines-news/- الخطوط-الجوية
.diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.32 WIB ,السعودية-تصدر-قرارا-بمن
”Maskapai penerbangan Saudi
mengeluarkan larangan membawa baterai di
dalam bagasi”.
Dalam kamus al-Ashri istilah memiliki أمتعة
padanan “harta benda, barang-barang”189 dan
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah أمتعة dipadankan dengan “harta benda,
barang-barang, tas barang, bagasi, kantong ”.190
Istilah أمتعة dalam kamus al-Ma’any Daring
Arabic-English dipadankan dengan “baggage ;
bags ; luggage”191 kata baggage, luggage dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan “ 192.”أمتعة kata baggage
dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki arti
begasi; barang bawaan dan atau barang kesenian
yang diangkut dengan alat angkutan (tas, kopor,
dan lain-lain).193 Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia barang muatan (kereta api dan
sebagainya), gerbong kereta api tempat memuat
189 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.217. 190 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/ تعة Kamus al-Ma’any .أم
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.43 WIB. 191 https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/تعة Kamus al-Ma’any ./أم
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.45 WIB. 192 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 93. 193 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata, h. 21.
barang, para-para besi tempat menaruh barang,
atau tempat khusus untuk barang (di mobil)
disebut “bagasi”.194 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah أمتعةmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “baggage” dan dalam
bahasa Indonesia berpadanan dengan kata
“bagasi”.
Ticket/ Tiket /تاذكراة .24
Menurut penelusuran terhadap beberapa
sumber, kata تذكرة merupakan peristilah dalam
bidang pariwisata. Seperti pada teks berikut:
مان 120تاذكراة علىمتالعربية سيتسنتالش ارقةوعجماني قد
للطيان.195
“Pusat Kota Sharjah dan Ajman
menawarkan 120 tiket untuk arabia air”.
Dalam kamus al-Ashri istilah تاذكراة memiliki
padanan “kartu, karcis, tiket”196 sama halnya
dalam kamus al-Ma’any Daring Arab-Indonesia
istilah تاذكراةdipadankan dengan “kartu, karcis,
194 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bagasi. KBBI Daring, diakses
pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 10.50 WIB. 195 https://news.travelerpedia.net/special-offers/multi-offers/- سيتي-سنتر
.diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 12.08 WIB ,الشارقة-العربية-للطيران196 Attabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), h.449.
tiket ”.197 Sedangkan istilah تاذكراةdalam kamus
Arabic-English Thematic Lexicon dipadankan
dengan “ticket”198 begitu juga kata ticket dalam
kamus Lexicon of Touristic Terms English-
Arabic berpadanan dengan “ 199.”تاذكراة kata ticket
dalam Kamus Istilah Pariwisata memiliki arti
sebuah dokumen, baik tertulis maupun tercetak
yang menyatakan bahwa pemegang atau orang
yang tertera namanya pada dokumen itu
mempunyai hak atas jasa pelayanan yang
disediakan oleh perusahaan yang pengeluarkan
dokumen.200 Dengan demikian, penulis
berkesimpulan bahwa istilah تاذكراةmerupakan
istilah pariwisata yang dalam bahasa Inggris
berpadanan dengan kata “ticket” dan dalam
bahasa Indonesia telah diserap menjadi “tiket”.
Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia
ini mempunyai kelebihan, kekurangan dan perbedaannya
dengan kamus lain. Berkaitan tentang kelebihan dan
kekurangan serta perbedaan, Kamus Istilah Pariwisata
Arab-Inggris-Indonesia mempunyai kelebihan. Pertama,
197 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/تذ كرة. Kamus al-Ma’any
Daring, diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 12.30 WIB. 198 Daniel Newman, Arabic-English Thematic Lexicon, h. 185. 199 Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, h. 153. 200 Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico Karl
Logoh, Kamus Pariwisata , h. 249.
kamus ini hanya memuat kosakata yang membahas satu
bidang ilmu saja yaitu Pariwisata dengan memuat tiga
bahasa sekaligus, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia. Kedua, kamus ini memuat data entri dari
disiplin ilmu yang sampai sekarang digemari oleh
masyarakat di tataran manapun. Ketiga, istilah atau
kosakata di dalam Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-
Indonesia ini juga dilengkapi dengan harakat pada kosa
kata atau istilah Arabnya. Sehingga pembaca nantinya
tidak akan keliru dalam melafalkan kosa kata. Kekurangan
dari Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia ini
adalah kosakata atau istilah yang dimuat hanya sedikit dan
tidak disertakannya contoh kalimat di setiap istilah atau
kosakata. Namun peneliti merasa jumlah dan model
penyajian data di dalam kamus ini sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Namun
demikian, kamus ini juga memiliki perbedaan dengan
kamus lainya. Perbedaan yang paling mencolok adalah dari
jenis data yang dikumpulkan, di mana kamus ini adalah
kamus khusus dengan memuat kosa kata dari bidang
tertentu yaitu hanya yang berhubungan dengan dunia
Pariwisata.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
beberapa proses pemadanan istilah pariwisata dalam
Kamus Istilah Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia ini
menggunakan beberapa kamus seperti al-Ashri dan al-
Ma’any daring untuk bahasa Arab-Indonesia, Arabic-
English Thematic Lexicon untuk bahasa Arab-Inggris,
Lexicon of Touristic Terms English-Arabic untuk bahasa
Inggris-Arab, kamus Istilah Pariwisata dan Oxford
Dictionary untuk bahasa Inggris-Indonesia, dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia untuk bahasa Indonesia. Sebagian
peristilahan pariwisata yang ditemukan dalam kamus al-
Ashri maupun kamus al-Ma’any daring dengan padanan
yang tepat atau padanan tersebut sudah masuk ke dalam
bidang khusus pariwisata dengan terdapat tambahan istilah
asing (bahasa Inggris) yang memang digunakan dalam
bidang pariwisata. Seperti kata إق الع dalam kamus al-Ashri
memiliki padanan “keberangkatan, take off , sedangkan
dalam kamus Al-ma’any Daring Arab-Indonesia istilah
dipadankan dengan “lepas landas”. Kata take off إق الع
dalam kamus Istilah Pariwisata memiliki arti lepas landas;
saat pesawat meninggalkan landasan.
B. Rekomendasi
Untuk keperluan pengembangan Kamus Istilah
Pariwisata Arab-Inggris-Indonesia, peneliti menyarankan
perlu dikembangkan lagi dengan ditambah penjelasan dan
contoh agar kamus lebih mudah dipahami. Selain itu perlu
penambahan kosa kata karena banyak istilah pariwisata
yang belum termuat dalam Kamus Istilah Pariwisata Arab-
Inggris-Indonesia. Peneliti juga menyarankan agar kamus
ini juga dimuat dalam kamus online atau berbasis android,
bukan hanya kamus cetak saja, sehingga kamus ini mudah
untuk di bawa ke mana-mana oleh para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Attabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. Kamus Kontemporer
(Arab-Indonesia), Yogyakarta: Yayasan Ali
Maksum,1996.
Ardiwidjaja, Roby. Arkeowisata Mengembangkan Daya Tarik
Pelestarian Warisan Budaya. Yogyakarta: Cv Budi
Utama, 2018.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Chaer, Abdul. Leksikologi Dan Leksikografi Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta, 2007.
Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik Ancangan Metode
Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama, 2006.
Hermawan, Acep. Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab.
Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2011.
Ismayanti. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo, 2010.
Kamus Besar Bahasa Indonesia V Luring. Versi 0.2.1 Beta (21).
Keraf, Gorys. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2000.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama,1993.
Larson, Mildred L. Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman
Untuk Pemadanan Antar Bahasa. Jakarta: Arcan. 1989.
Mawanti, Dwi. Pengembangan Kamus Visual Multi Bahasa
(Arab-Inggris-Indonesia-Jawa) untuk PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini) Berbasis Kearifan Lokal. Semarang: IAIN
Walisongo, 2014.
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa.Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011.
Newman, Daniel. Arabic-English Thematic Lexicon. New York:
Routledge, 2007.
Ngafenan, Mohamad. Kamus Pariwisata. Cet.1. Semarang:
Dahara Prizse, 1991.
Pusat Bahasa. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, (edisi
ketiga). Jakarta: 2006.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Pariwisata, NESPARNAS
(Neraca Satelit Pariwisata Nasional). Jakarta: 2014.
Puspitasari, Linda. Sinonim, Antonim, dan Padanan Kata. Jakarta:
Intra Pustaka, 2013.
Putra, Ida Bagus Wyasa, Putu Sudharma Sumadi, Dkk. Hukum
Bisnis Pariwisata. Bandung, Refika Aditama, 2003.
Saehudin, Akhmad. “Tradisi Penyusunan Kamus Arab” al-Turas
11, no. 3, September: 2005.
Saudi Commission for Tourism & National Heritage, Lexicon Of
Touristic Terms English-Arabic, .Saudi Arabia: 2013.
Setiawan, Teguh. Leksikografi. Yogyakarta: Ombak Dua, 2015.
Suparno, Darsita. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Adabia
Press, 2012.
Surjanto, A. Winarno, Frans Gromang, Acep Hidayat, dan Nico
Karl Logoh, Kamus Istilah Pariwisata, Jakarta: Progres
Bekerjasama Dengan Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2003.
Suwithi, Ni Wayan. Akomodasi Perhotelan Jilid 1. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008.
Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek).
Bandung: Humaniora, 2005.
Tarigan, Henri Guntur. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa
2009.
Taufiqurrochman,.H.R. Leksikologi Bahasa Arab. Yogyakarta:
Uin Malang Press, 2008.
Usman, Hakim. Beberapa Masalah Kebahasaan dalam
Penyusunan Kamus Dwi Bahasa Mentawai. Padang: IKIP,
1982.
Utama, I Gusti Bagus Rai. Pengantar Industri Pariwisata.
Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2016.
Wahida, Besse. ”kamus bahasa arab sebagai sebagai sumber
belajar (kajian terhadap penggunaan kamus cetak dan
kamus digital),” at-Turats Vol. 11 No.1, 2017.
Skripsi
Aldi Darmawan, Muhammad. Kamus Cilik Tiga Bahasa
Bergambar Indonesia, Inggris, Arab. Jakarta: Skripsi
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah,
2017.
Ali. Kamus Mutarjim (Aplikasi Kamus Arab-Indonesia Berbasis
Internet). Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah, 2014.
Nurul Fajri, Syukron. Akurasi Padanan Politik dan Ekonomi Arab-
Indonesia. Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Ray, Fitriana. Istilah Teknologi Informasi Bahasa Arab dan
Padanannya dalam Kamus al-Ashri. Jakarta: Skripsi
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah, 2017.
Suri Hasanah, Annida. Terjemahan Kamus “al-Farid” Arab-
Inggris (Studi Kasus Istilah Ekonomi). Jakarta: Skripsi
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah,
2017.
Website
http://almasalla.travel/
https://id.oxforddictionaries.com/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://news.travelerpedia.net/
https://scth.gov.sa/en/Pages/default.aspx
https://translate.google.co.id
https://www.almaany.com/