Kampanye calon presiden indonesia 2014

15
Kampanye Calon Presiden Indonesia 2014 Oleh: Titien Pradani Latar Belakang Permasalahan di Indonesia sangat kompleks. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan hal-hal lainnya yang menyebabkan keadaan negara ini semakin ‘parah’. Semua masalah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan setiap permasalahan membutuhkan solusi yang berbeda-beda pula. Tetapi, yang perlu diingat, setiap permasalahan tersebut sama pentingnya. Sehingga, semuanya membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak semakin melebar. Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, dibutuhkan tangan seorang pemimpin. Seluruh masyarakat Indonesia mengingingkan pemimpin yang benar-benar kompeten untuk menyelesaikan semua permasalahan di atas. Namun demikian, setiap orang di negeri ini tentunya memiliki calon yang berbeda-beda, yang menurut mereka terbaik. Pemilihan Presiden Indonesia 2014 sudah di depan mata. Hari demi hari, satu per satu calon mulai menampakkan dirinya ke hadapan publik. Satu per satu dari mereka pula mulai mengusung dan mengadang-gadang janji-janjinya. Tapi, benarkah mereka yang diinginkan rakyat? Benarkah apa yang mereka janjikan merupakan kebutuhan rakyat? Kompeten-kah calon-calon ini untuk menjadi pemimpin? Mampukah rakyat meletakkan

description

Paper ini saya buat untuk memenuhi project dalam 2nd The Recruitment Maverick

Transcript of Kampanye calon presiden indonesia 2014

Page 1: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Kampanye Calon Presiden Indonesia 2014

Oleh: Titien Pradani

Latar Belakang

Permasalahan di Indonesia sangat kompleks. Mulai dari pendidikan, kesehatan,

ekonomi, sosial, budaya, dan hal-hal lainnya yang menyebabkan keadaan negara ini

semakin ‘parah’. Semua masalah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan setiap

permasalahan membutuhkan solusi yang berbeda-beda pula. Tetapi, yang perlu diingat,

setiap permasalahan tersebut sama pentingnya. Sehingga, semuanya membutuhkan

penanganan yang cepat dan tepat agar tidak semakin melebar.

Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, dibutuhkan tangan

seorang pemimpin. Seluruh masyarakat Indonesia mengingingkan pemimpin yang

benar-benar kompeten untuk menyelesaikan semua permasalahan di atas. Namun

demikian, setiap orang di negeri ini tentunya memiliki calon yang berbeda-beda, yang

menurut mereka terbaik.

Pemilihan Presiden Indonesia 2014 sudah di depan mata. Hari demi hari, satu per

satu calon mulai menampakkan dirinya ke hadapan publik. Satu per satu dari mereka

pula mulai mengusung dan mengadang-gadang janji-janjinya. Tapi, benarkah mereka

yang diinginkan rakyat? Benarkah apa yang mereka janjikan merupakan kebutuhan

rakyat? Kompeten-kah calon-calon ini untuk menjadi pemimpin? Mampukah rakyat

meletakkan kepercayaan untuk memperbaiki nasib bangsa ini lima tahun ke depan?

Kemudian, saya bertanya kepada diri saya sendiri, “Pemimpin seperti apa yang

saya inginkan?”

Saya ingin pemimpin yang memiliki hati yang tulus, yang akan menjalankan

tugasnya sebagaimana mestinya. Saya ingin pemimpin yang menganggap bangsa ini dan

seluruh rakyatnya seperti keluarganya sendiri. Saya ingin pemimpin yang akan

memimpin negara ini layaknya Ia memimpin keluarganya sehingga Ia mencurahkan

seluruh kasih sayangnya kepada rakyat dan bangsa ini layaknya kasih sayang yang Ia

curahkan kepada keluarganya. Saya ingin pemimpin yang mau memperjuangkan hak

Page 2: Kampanye calon presiden indonesia 2014

rakyatnya tanpa merasa takut kepada pihak-pihak yang mengancamnya. Saya melihat

pemimpin yang saya inginkan tersebut ada dalam diri seseorang, Joko Widodo.

Page 3: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Ir. H. Joko Widodo

Ir. H. Joko Widodo, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Jokowi, lahir di

Surakarta, 21 Juni 1961. Beliau akhirnya resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta

pada 15 Oktober 2012. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Walikota Kota Surakarta

(Solo) selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015. Namun, di tengah masa baktinya

untuk Kota kelahirannya tersebut beliau diminta untuk memimpin Daerah Khusus

Ibukota tersebut bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selama menjabat sebagai Walikota Solo, Jokowi mampu membenahi banyak hal

seperti merelokasi pasar, merevitalisasi lahan hijau, melakukan komunikasi secara

terbuka dengan masyarakat, dan tidak segan-segan menampik investor yang tidak

setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Jokowi menjadikan Solo sebagai Kota “The

Spirit of Java”. Untuk usahanya tersebut, Jokowi terpilih menjadi “10 Tokoh 2008”

menurut Majalah Tempo dan dinobatkan menjadi walikota terbaik ke-3 di dunia.

Setahun lebih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak membuat Jokowi

lekas berpuas diri terhadap pencapaiannya. Beliau, bersama wakilnya, Ahok, saat ini

masih berusaha menyusun strategi-strategi agar dapat menyelesaikan permasalahan

yang sering dialami Jakarta. Beberapa program yang telah dan akan dijalankan oleh

Jokowi dan Ahok antara lain Program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar,

pembangunan bendungan di Bogor yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN

untuk mengurangi banjir tahunan Jakarta, pelaksanaan Jam Malam bagi Siswa, Proyek

Kaki Lima Night Market, wacana Program Penataan Trotoar 2014, Program Terminal ala

“Hotel Bintang Lima”, wacana Jakarta menjadi tempat pergelaran balapan sekelas Grand

Prix atau Formula 1, dan beberapa program lainnya.

Jokowi sangat terkenal dengan gaya blusukannya. Blusukan ini beliau gunakan

sebagai cara untuk mendekati masyarakat Jakarta agar mau bernegosiasi dengannya.

Gaya ini juga mendapatkan pujian dari berbagai pihak. Jokowi setiap harinya memiliki

agenda untuk mendatangi daerah-daerah di Jakarta untuk melihat langsung seperti apa

kondisi daerah pimpinanannya tersebut. Tidak tanggung-tanggung, beliau bahkan

mengajak masyarakat untuk makan siang bersama di kantornya jika menurutnya hal itu

diperlukan. Hasil yang beliau dapatkan pun tidak mengecewakan.

Page 4: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Sifatnya yang low profile ini mendapat dukungan dan pujian dari masyarakat

Jakarta dan Indonesia yang memang butuh sekali pemimpin yang mau mendengar

keluh-kesah mereka. Ketika mendapatkan kritik, beliau bersikap santai dan menerima

masukan yang diberikan. Sifat-sifat yang dimiliki Jokowi ini akhirnya menjadikan beliau

sebagai sosok yang digemari oleh masyarakat.

Page 5: Kampanye calon presiden indonesia 2014

R A C E

Research

Mendefenisikan problem, melakukan fact finding baik secara formal maupun informal

untuk mengidentifikasi krisis. Analisis fakta dan data serta menyimpulkan hasil fact

finding dengan menjawab pertanyaan 5W + 1H ( What, Why, Who, Where, When, dan

How) sebagai dasar penentuan strategi komunikasi.

What : Apa isu yang harus diangkat?

A :

Who : Siapa calon yang diusung?

A : Joko Widodo

When : Kapan kampanye akan dijalankan?

A : Mulai November 2013

Where : Dimana saja kampanye akan dilakukan?

A : Akan disebarkan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di DKI Jakarta

Why : Mengapa mengusung beliau sebagai calon presiden 2014?

A : (berdasarkan SWOT)* yang dimiliki Joko Widodo

How : Bagaimana cara mengomunikasikan kampanye yang dijalankan kepada

publik?

A : Melalui media (cetak, elektronik, dan online) dan langsung (direct

campaign)

Action

Perencanaan dan pemrograman, membuat keputusan strategis mendasar tentang apa

yang akan dilakukan, dan dengan langkah apa, dalam rangka mengantisipasi problem.

Dalam tahap ini, tujuan program harus didefenisikan sebagai “Apa solusi yang

diharapkan?” dan publik sasaran “Siapa yang harus direspons, dijangkau, dan

dipengaruhi oleh program?”

1. Membuat agenda yang lebih banyak “bermain dengan rakyat” untuk Jokowi.

Page 6: Kampanye calon presiden indonesia 2014

2. Memperlihatkan kegiatan sehari-hari Jokowi saat sedang tidak bertugas atau saat

beliau sedang di rumah.

3. Memperlihat rancangan program kerja Jokowi jika terpilih menjadi Presiden

Indonesia secara jelas.

4. Membuat kalimat Jokowi “……” menjadi trending topik.

Communication

Mengambil tindakan dan berkomunikasi.

Dalam tahap ini, apa yang telah disusun dalam program harus dilaksanakan dan

dikomunikasikan atau disampaikan kepada publik sasaran. “Apa isi pesan yang harus

disampaikan untuk mencapai hasil seperti yang dinyatakan dalam sasaran program?”

1. Membuat Jokowi lebih banyak menghabiskan waktunya bersama masyarakat tanpa

diekspos media. Tetapi justru menyebarkan informasi tersebut secara offline dengan

mengandalkan kekuatan word of mouth.

2. Mengekspos keseharian Jokowi seperti kemampuannya dalam musik dan diupload

ke Youtube. Kemudian disebarkan melalui media sosial lainnya seperti Facebook dan

Twitter.

3. Membuat dan me-manage sebuah situs web resmi untuk Jokowi. Web ini akan berisi

semua informasi mengenai Jokowi, dimulai dari keseharian, agenda kerja, hingga

program-program yang telah disusun sebagai Calon Presiden Indonesia 2014.

4. Menjadikan kalimat Jokowi “…..” trending topik di Twitter.

Evaluation

Memprediksi problem yang potensial muncul selama proses persiapan, pelaksanaan

(implementasi), dan dampak (berakhirnya program).

Input (Persiapan)

Kecukupan informasi untuk program

Page 7: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Ketepatan pesan dan isi program

Kualitas pesan dan presentasi program

Output (Implementasi)

Jumlah pesan yang dikirim ke media

Jumlah pesan yang ditempatkan dan program yang diimplementasikan

Jumlah orang yang menerima pesan dan program

Jumlah orang yang memerhatikan pesan dan program

Outcome (Dampak)

Jumlah orang yang memahami isi pesan yang dikampanyekan

Jumlah orang yang mengubah opini (negatif) tentang Jokowi

Jumlah orang yang mengubah sikap terhadap Jokowi (dari kontra menjadi pro)

Jumlah orang berbuat sesuai yang diharapkan

Pada akhirnya tujuan dari kampanye ini adalah :

Awareness

Membuat seluruh masyarakat Indonesia menyadari sosok asli Jokowi.

Interest

Mengubah mindset masyarakat tentang Jokowi.

Desire

Membantu masyarakat menentukan pilihannya dengan menyodorkan sosok Jokowi.

Action

Membuat masyarakat memilih Jokowi pada Pemilihan Umum Presiden 2014

Page 8: Kampanye calon presiden indonesia 2014

*SWOT

Jokowi

Strength :

Sosok yang low profile

Memiliki passion sebagai pemimpin

Memiliki karakter dan sifat yang baik

Selalu bersikap tenang menghadapi orang lain

Weakness :

Sikapnya yang tenang membuat beliau terlihat tidak tegas

Opportunities :

Mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia

Memiliki rating tertinggi (berdasarkan riset)** jika mencalonkan diri sebagai

presiden

Kesuksesan beliau mempin Solo menjadi bukti nyata

Famous

Threatness :

Beliau berada di bawah pengaruh partai dan ketua partai PDIP, Megawati

Soekarnoputri

Masa jabatan beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta masih berusia setahun,

sehingga belum mampu membuktikan keberhasilan program-programnya.

**Hasil Riset

Page 9: Kampanye calon presiden indonesia 2014

1. “JOKO WIDODO. Politisi paling populer di Indonesia saat ini adalah Joko Widodo, dan

paling mungkin terpilih langsung bila mencalonkan diri. Gubernur Jakarta ini baru

enam bulan menjabat sehingga belum memiliki rekor apa pun dalam menyelesaikan

masalah Jakarta, kecuali kartu Jakarta Sehat dan beberapa idenya untuk mengurangi

banjir di Ibu Kota.

Baru berusia 40 tahunan, Jokowi satu generasi lebih muda dibandingkan para

pimpinan partai lain yang kebanyakan berasal dari era Soeharto. Dia juga dikenal

sebagai politisi yang bersih dari korupsi. Namun, dia adalah anggota PDI-Perjuangan,

yang dalam hal ini Megawati mungkin akan mencalonkan dirinya sendiri.”

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2013/03/29/14364070/Empat.Calon.Presiden.

RI.dalam.Penilaian.Media.Australia.

2. Seperti yang dilansir lembaga pemantau percakapan isu di media sosial,

PoliticaWave, terakhir, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2014-

2019 terpopuler adalah duet Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan politikus

senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, dengan perolehan prosentase mencapai

16,91 persen dari 24.945 percakapan. Sedangkan prosentase Jokowi-Prabowo

Subianto sebesar 10,17 persen dan Jokowi-Aburizal Bakrie sebesar 3,79

persen.

Sumber :

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/29/078517522/Duet-Jokowi-JK-

Terpopuler-PDIP-Tidak-Mau-Terkecoh

3. TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemantau percakapan isu di media sosial,

PoliticaWave, melansir pemberitaan tertinggi soal calon presiden 2014 di media

social, seperti twitter, facebook,blog, dan kanal berita online selama enam bulan, awal

Maret-Agustus, didominasi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

“Pembicaraan mengenai Jokowi mencapai 318.889.166 dari 3.994.528 percakapan di

media sosial online, atau sekitar 60 persen," kata Yose ketika ditemui di konferensi

pers, Selasa, 24 September 2013. Angka ini jauh meninggalkan tokoh lain, seperti

Page 10: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Dahlan Iskan sebesar 296.768 (7 persen), Megawati Soekarnoputri 216.440 (5

persen) dan Hatta Rajasa 213.770 percakapan (5 persen).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto juga

mengakui keunggulan Jokowi. Menurut dia, kelebihan Jokowi bukan

karena media darling tapi memang digemari oleh masyarakat.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/09/24/078516250/Ini-

Peringkat-Popularitas-Capres-di-Dunia-Maya

4. JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak menganggap

pernyataan pedas dari politisi Ruhut Sitompul dan Amien Rais sebagai serangan

politik yang diarahkan kepadanya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menganggap

kritik-kritik itu sebagai suatu koreksi positif baginya.

Saat berbicang-bincang dengan wartawan di sela-sela kunjungannya di sepanjang

trotoar Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2013) siang, Jokowi

menganggap kritik kedua tokoh itu sebagai koreksi atas apa yang telah

dilakukannya.

"Nyerang gimana, ya ndak apa-apa. Wong mau kritik saya ndak apa-apa, silakan saja.

Jangan dipikir berat-berat, sebagai koreksi buat kita pribadi sajalah. Buat saya,

kritik saya pakai, masukan saya pakai, menyerang pun saya pakai. Pokoknya

kalau baik ya saya pakai," ujarnya.

Sumber: http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jokowi-basuki/read/xml/2013/09/28/1642296/Dikritik.Ruhut.dan.Amien.Rais.Jokowi.Bilang.Enggak.Apa-apa

5. Prapancha Research (PR) memeriksa Jokowi effect dengan menganalisis sejauh mana

pengaruh kata kunci "Jokowi" terhadap perbincangan mengenai tokoh-tokoh lain di

jejaring sosial Twitter. Hasilnya, setidaknya di ranah jejaring sosial, Jokowi effect

memang nyata. "Dari temuan kami, perbincangan beberapa nama memang

memperoleh momentum saat dikaitkan dengan Jokowi," ujar Adi Ahdiat, analis PR

dalam keterangan pers, Kamis 19 September 2013.

Gita Wirjawan, sebagai contoh. Ia memperoleh lejitan mentionhingga 1.335 pada 26

Februari karena ada pernyataan petinggi Partai Demokrat untuk memasangkannya

dengan Jokowi. Sampai dengan 26 Februari 2013, ini adalah perbincangan tentang

Gita tertinggi ketiga di Twitter.

Page 11: Kampanye calon presiden indonesia 2014

Rieke Diah Pitaloka juga kebanjiran mention di twitter sewaktu Jokowi berkampanye

untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat. Perbincangan tentang Rieke dikaitkan dengan

Jokowi mencapai 49 ribu mention. Sementara total perbincangan tentang Rieke

mencapai 119 ribu. Menurut Adi, 2 dari 5 celotehan tentang Rieke adalah dalam

kaitannya dengan Jokowi.

Dukungan Jokowi, kata Adi,  tak serta-merta membantu kandidat tertentu

memenangkan pemilu atau pilkada. Namun, Jokowi memang membantu mengangkat

nama seseorang ke perhatian publik. "Di era persaingan citra yang begitu ketat,

dapat menyedot perhatian publik saja sudah amat berarti," kata Adi.

Adi mengatakan, efek Jokowi ini juga terbukti tak bekerja pada tokoh tertentu yang

sudah lekat dengan reputasi kurang baik. Sebagai contoh, dalam pantauan terhadap

perbincangan yang mengaitkan Marzuki Alie atau Ruhut Sitompul dengan Jokowi,

yang cenderung ditemukan adalah perbincangan yang menganggap nama ini

kapasitasnya jauh di bawah Jokowi.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/20/078515053/Efek-Jokowi-

Hanya-Terbukti-di-Twitter