KAMERA

38
Makalah KAMERA OLEH Rohalia Azzahra ( 13115002 ) Dosen Pembimbing Syarifah Rahmiza M.pd

description

 

Transcript of KAMERA

Page 1: KAMERA

Makalah

KAMERA

OLEH

Rohalia Azzahra ( 13115002 )

Dosen Pembimbing

Syarifah Rahmiza M.pd

Page 2: KAMERA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah

menyelesaikan tugas mata pelajaran fisika dengan membahas alat-alat optic dalam

bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini

tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-

kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

Dosen pembimbing bidang studi fisika yang telah memberikan tugas,

petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan

dapat tercapai, Amiin

Bapak Asbihannor, S.Kom selaku Guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Orang tua penyusun makalah yang senantiasa mendoakan penulis dan memberikan motivasi

dalam menyusun makalah ini hingga akhir.

Rekan-rekan di MAN Selat Tengah Kuala Kapuas terutama kelas XII IPA 2 dan teman-teman

satu kelompok atas kerjasamanya dalam menyusun makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan

kemampuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, selaku tim penyusun memohon

maaf apabila dalam penulisan dan pengerjaan makalah ini terdapat kesalahan atau

ketidaksempurnaan. Penulis mengharapkan saran dan krit

Page 3: KAMERA

DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................

Daftar isi......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ...........................................................................

1.2 Rumusan masalah .......................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kamera..............................................................

2.2 Bagian-bagian dan fungsi kamera......................................

2.3 Pembentukan gambar dan bayangan pada kamera...........

2.4 Jarak fokus kamera ...........................................................

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan ...........................................................................

3.2 saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: KAMERA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia.

Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan

beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Jauh

sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera

telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip

kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham.

Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat

inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya

berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal

ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena

gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra

matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Berabad – abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus

dari sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding

dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya dalam

keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu disebut “

Kamera Obscura “ yang artinya tidak lain dari pada kamar gelap. Dari perkataan

kamera obcura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk alat

pemotret. Inilah yang mula – mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar,

Page 5: KAMERA

Obscura = gelap ), yaitu sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah

satu dindingnya. Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari

kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster,

fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya

berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang

dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya

disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.

Jika kita perhatikan perkembangan kamera di masa kini, sungguh sangat luar

biasa pertumbuhannya. Hampir di setiap manusia berada, tidak lepas dari keberadaan

kamera. Dapat dikatakan bahwa kamera kini telah menjadi kebutuhan pokok.

Bagaimana tidak, hampir di setiap handphone yang dimiliki sebagian besar

masyarakat ada fasilitas kameranya. Dalam makalah ini kita akan mengulas tentang

kamera mulai dari sejarah ditemukannya kamera hingga berbagai jenis perkembangan

kamera saat ini.

Page 6: KAMERA

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian kamera

2. Bagian dan fungsi kamera

3. Pembentukan gambar dan bayangan pada kamera

4. Jarak fokus kamera.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika sebagai salatu syarat pembelajaran yang

diajarkan.

2. Untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang Fisika.

3. Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan ketrampilan dan

kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.

Page 7: KAMERA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kamera

Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap

dan mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai

camera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap.

Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau

kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa

konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada

sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa

tersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang

ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang

dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).

Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan

asistennya Robert Hooke menemukan portable camera obscura. Namun

kamera pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan

dalam bidang fotografi ditemukan pertama kali oleh Johann Zahn, penemuan

tersebut terjadi pada tahun 1685. Kamera fotografi pada awalnya banyak yang

Page 8: KAMERA

menerapkan prinsip model Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan

yang digunakan untuk memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah dengan

memberikan tambahan sebuah plat sensitif di depan lensa kamera tersebut

setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.

Page 9: KAMERA

2.2 Bagian-bagian dan fungsinya

DEPAN

Page 10: KAMERA

Keterangan

1. Tombol Shutter

Tekan tombol ini untuk melepaskan shutter. Gerakan tombol shutter dibagi ke dalam

dua tahap: menekan tombol separuh ke bawah untuk mengaktifkan fungsi AF, dan

menekan sepenuhnya untuk melepaskan shutter.

2. Dudukan Lensa

Ini adalah bagian untuk menghubungkan lensa yang dapat

dipertukarkan ke kerangka kamera. Pasang lensa dengan cara

menggelincirkannya pada sepanjang permukaan dudukan.

Page 11: KAMERA

3. Mirror (Cermin)

Cahaya masuk melalui lensa dan dipantulkan dari mirror ini ke arah

viewfinder. Mirror dapat digerakkan, dan langsung berputar-balik

sebelum bidikan diambil.

4. Wadah Baterai

Masukkan baterai yang disediakan di sini. Sisipkan baterai dengan

mengarah ke terminal baterai yang sejajar dengan yang ada di dalam

kamera.

Page 12: KAMERA

5. Soket Tripod

Ini adalah soket yang ditempatkan di bagian bawah kerangka kamera

untuk memasang kamera ke tripod yang banyak dijual di toko. Ukuran

sekrup standar, jadi tripod merek apa pun bisa digunakan.

6. Tombol Pelepas lensa

Tekan tombol ini apabila Anda ingin melepaskan lensa. Pin kunci

lensa akan ditarik keluar apabila tombol ditekan sehingga Anda dapat

memutar lensa secara bebas. Sebelum membidik, kuncikan lensa ke

dalam tempatnya dengan memutarnya sampai terdengar bunyi “klik”.

Page 13: KAMERA

7. Indeks Dudukan Lensa

Sejajarkan tanda pada lensa dengan tanda ini apabila Anda memasang

atau melepas lensa. Untuk lensa EF, gunakan indeks warna merah.

8. Flash Built-in

Apabila diperlukan, Anda dapat menembakkan flash untuk menangkap

bidikan pemandangan yang redup cahaya. Flash dapat secara otomatis

ditembakkan pada sebagian mode.

Page 14: KAMERA

Belakang

1. Eyecup

Eyecup (bantalan mata) mencegah masuknya cahaya eksternal apabila mata

Anda kontak dengan eyepiece. Digunakan bahan yang halus untuk

mengurangi beban pada mata dan dahi.

Page 15: KAMERA

2. Viewfinder Eyepiece

Menilik melalui eyepiece untuk melihat gambar yang ingin Anda

tangkap. Pengaturan kamera dapat juga ditampilkan dalam viewfinder selain

gambar.

3. Tombol MENU

Gunakan tombol ini untuk menampilkan menu yang menyesuaikan

fungsi kamera yang berbeda-beda. Setelah memilih item menu, Anda

dapat menyesuaikan pengaturan kamera secara lebih rinci.

Page 16: KAMERA

4. Monitor LCD

Selain pengaturan pemotretan seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di

sini, tangkapan gambar serta informasi teks, seperti menu, dapat juga

ditampilkan pada monitor LCD. Anda juga dapat memperbesar gambar

tampilan untuk mengecek rinciannya. Dengan monitor LCD Vari-

angle, sudut monitor dapat diubah selama pemotretan Live View,

membuatnya lebih mudah untuk menangkap bidikan low-angle atau

high-angle.

5. Tombol Playback

Ini adalah tombol untuk memutarkan gambar yang sudah Anda tangkap.

Dengan menekan tombol ini satu kali, akan menampilkan gambar terakhir

yang Anda tangkap atau putar kembali pada monitor LCD.

Page 17: KAMERA

6. Tombol Erase

Gunakan tombol ini untuk menghapus gambar yang tidak diinginkan.

7. Lampu Akses

Lampu ini tampak berkedip-kedip apabila ada transmisi data antara kamera

dan kartu memori. Jangan buka slot kartu atau tutup wadah baterai saat cahaya

berkedip-kedip. Jika dibuka, ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi kamera.

8: Tombol SET/Multi-controller

Tombol Multi-controller dapat digunakan untuk berpindah di antara item

menu, atau memindahkan tampilan yang diperbesar ke titik berbeda selama

pemutaran gambar, sedangkan tombol SET digunakan untuk mengonfirmasi

Page 18: KAMERA

pemilihan. Dalam mode pemotretan, fungsi tombol beralih ke tombol yang

ditunjukkan oleh ikon.

9. Speaker

Bunyi audio rekaman film dapat diputar kembali melalui speaker. Selama

pemutaran film, memutar Main Dial akan memungkinkan Anda menyesuaikan

level volume. Tidak hanya itu, Anda juga dapat memilih dan memutar kembali

musik latar belakang dari layar menu.

10. Tombol Pemilihan Titik Fokus

Gunakan tombol ini untuk memilih posisi yang akan menetapkan fokus (titik

AF) selama pemotretan AF. Anda dapat memilih titik AF mana saja secara

manual.

Page 19: KAMERA

11. Sakelar Live View Shooting/ Movie Shooting

Gunakan tombol ini untuk menghidupkan atau mematikan fungsi Live View.

Menekan tombol ini satu kali akan menampilkan gambar Live View pada

monitor LCD, dan kamera siap untuk pemotretan Live View. Untuk merekam

film, tetapkan mode pemotretan ke “Movie shooting,” lalu tekan tombol ini

untuk mulai merekam. Untuk menghentikan, tekan lagi tombolnya.

12. Kenop Penyesuaian Dioptrik

Gunakan kenop ini untuk menyesuaikan kejernihan gambar viewfinder

menurut penglihatan mata Anda. Untuk melakukannya, putar kenop sewaktu

menilik melalui viewfinder.

Page 20: KAMERA

Pengaturan pada Layar Monitor LCD

1. Shooting Mode

Menampilkan teks atau ikon yang berkaitan dengan shooting mode yang sudah

Anda pilih saat memutar Mode Dia.

Page 21: KAMERA

2. Shutter Speed

Menampilkan interval waktu selama shutter terbuka. Meninggikan nilai

parameter akan memperpendek interval waktu shutter untuk tetap terbuka

3. Tampilan Level Baterai

Menampilkan level sisa baterai dengan ikon. Ilustrasi di sini menunjukkan

status saat level baterai masih penuh. Tampilan ikon berubah saat level baterai

berkurang.

4. Sisa Bidikan

Page 22: KAMERA

Menunjukkan jumlah sisa bidikan yang dapat ditangkap. Jumlah ini bervariasi

menurut kapasitas kartu memori yang digunakan serta kualitas rekaman

gambar yang sudah Anda pilih.

5. Kualitas Rekaman Gambar

Menampilkan kualitas rekaman gambar yang saat ini dipilih. Ikon di sini

menunjukkan status apabila JPEG Large/Fine yang dipilih.

6. ISO Speed

ISO speed yang lebih tinggi akan lebih memudahkannya untuk menangkap

bidikan pemandangan yang redup cahaya. Pada umumnya, ISO 100 digunakan

sebagai pengaturan standar. Dalam pengaturan ISO Auto, nilai optimal secara

otomatis dipilih menurut pemandangannya. Anda juga dapat memilih untuk

menetapkan ISO speed secara manual.

Page 23: KAMERA

7. Nilai Aperture

Nilai ini menunjukkan hingga sebatas apa bilah aperture di dalam lensa

terbuka. Nilai yang lebih kecil berarti aperture terbuka lebih lebar, yang

memungkinkan cahaya dapat ditangkap. Nilai aperture juga dikenal sebagai f-

number yang bervariasi dengan lensa yang digunakan.

ATAS

Page 24: KAMERA

1. Sakelar Focus Mode

Gunakan sakelar ini untuk menetapkan mode ke Automatic (AF) atau Manual

(MF).

2. : Mikrofon

Ini adalah mikrofon built-in untuk menangkap bunyi audio selama perekaman

film. Mikrofon yang digunakan bisa mono atau stereo, tergantung model

kamera.

3. Memasang Tali Gantung

Page 25: KAMERA

Tarik ujung tali melalui eyelet (lubang), lalu kencangkan seraya memastikan

bahwa kedua ujung tali seimbang.

4. Hot Shoe

Ini adalah terminal untuk memasang unit flash eksternal ukuran besar. Data

ditransmisikan antara kamera dan unit flash melalui kontak. Simpan kontak

dalam keadaan bersih untuk memastikan tembakan flash eksternal yang tepat

saat diperlukan.

5. Mode Dial

Page 26: KAMERA

Putar dial ini untuk memilih shooting mode menurut pemandangan yang ingin

Anda tangkap. Shooting mode pada umumnya dibagi ke dalam dua zona

berbeda, Creative (Kreatif) dan Basic (Dasar)

A: Creative Zone

Creative Zone mode memungkinkan pengguna memilih dan

menetapkan fungsi menurut tujuan yang mereka niatkan.

B: Basic Zone

Dalam Basic Zone mode, kamera secara otomatis memilih pengaturan

yang sesuai menurut pemandangan yang dipilih.

6. Sakelar Daya

Gunakan sakelar ini untuk menghidupkan dan mematikan daya kamera.

Apabila daya kamera dibiarkan hidup untuk jangka waktu yang lama, kamera

akan otomatis dialihkan ke mode standby untuk menghemat daya. Pada

sebagian kamera, sakelar daya dilengkapi ikon Movie (Film) seperti

ditunjukkan dalam ilustrasi, yang memungkinkan Anda beralih ke Movie

shooting mode secara langsung.

Page 27: KAMERA

7. Tombol Pengaturan ISO Speed

Tekan tombol ini untuk menyesuaikan sensitivitas kamera terhadap cahaya.

ISO speed adalah standar internasional yang ditentukan berdasarkan

sensitivitas film negatif.

8. Main Dial

Ini adalah dial multiguna yang memungkinkan Anda melakukan berbagai

tugas, seperti menyesuaikan nilai pengaturan shooting dan melompat melintasi

pemutaran gambar.

Page 28: KAMERA

9. Zoom Ring

Putar zoom ring untuk mengubah focal length. Focal length yang

dipilih dapat dikenali dari angka dan tanda indeks pada ujung bawah

lensa.

10. Focus Ring

Apabila kamera berada dalam Manual Focus (MF) mode, putar ring ini untuk

menyesuaikan fokus. Posisi focus ring bervariasi menurut lensa yang

digunakan.

Page 29: KAMERA

Samping

1. Tombol Flash

Gunakan tombol ini untuk memunculkan flash built-in. Dalam Basic Zona,

flash built-in dapat muncul secara otomatis pada sebagian kasus menurut

fungsi yang digunakan.

Page 30: KAMERA

2. Tombol Depth-of-field Preview

Tekan tombol ini untuk menurunkan bilah aperture menurut nilai aperture

yang ditetapkan sebelumnya. Anda juga dapat memeriksa depth of field

melalui viewfider atau pada monitor LCD.

3. Terminal Remote Control, Terminal Mikrofon IN Eksternal

A: Terminal remote control

B: Terminal mikrofon IN eksternal

Ini adalah terminal untuk menghubungkan kamera ke perangkat eksternal.

Sebelum melakukan itu, pastikan bahwa perangkat kompatibel dengan

kamera, lalu hubungkan sebagaimana mestinya.

Page 31: KAMERA

4. Terminal Audio/Video OUT/Digital, Terminal HDMI Mini OUT

A: Terminal Audio/Video OUT/Digital

B: Terminal HDMI mini OUT

Semua terminal ini adalah untuk TV output dan transmisi data, serta untuk

HDMI mini output, masing-masing menggunakan kabel khusus.

5. Slot Kartu

Sisipkan kartu memori untuk merekam gambar ke dalam slot ini. Jenis kartu

yang dapat digunakan bervariasi dengan model kamera.

Page 32: KAMERA

2.3 Pembentukan gambar dan bayangan pada kamera

Bagian-bagian dari kamera secara sederhanaembentuk bayangab yang terdiri

dari:

Lensa cembung

Film

Diafragma

Aperture

Dari bagian2 inilah terjadi pembentukan

Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik

dan diperkecil. Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam

kamera dengan mengubah ukuran aperturenya. Film merupakan media yang

menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.

Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka

dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.

Dengan So sebagai jarak benda dalam meter, Si sebagai jarak bayangan dalam

meter, dan F sebagai titik fokus lensa

Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

Page 33: KAMERA

2.4 Jarak fokus kamera

Focal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter

(mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk

pada sensor atau film pada kamera.

Focal Length pada lensa kamera DSLR

Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberapa luas area yang

bisa ditangkap oleh kamera, focal length sebuah lensa juga mengontrol

seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran terhadap

objek). Sebuah lensa dengan perspektif yang lebar (lensa wide) akan

memberikan pandangan yang luas sehingga objek terlihat lebih kecil dalam

foto, lensa dengan perspektif menengah (lensa normal) akan memberikan

pandangan yang normal sedangkan lensa dengan perspektif sempit (lensa tele)

akan membuat objek yang jauh terlihat lebih besar pada foto.

Page 34: KAMERA

Pengaruh Focal Length terhadap sudut pandang (Field of View)

Kalau boleh disimpulkan, kira-kira begini:Semakin pendek Focal Length, semakin lebar sudut pandang dan semakin lebar

perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin luas), hal ini

dapat ditemukan pada lensa wide

Semakin panjang Focal Length, semakin sempit sudut pandang dan semakin sempit

perspektif terhadap objek (pandangan yang terlihat pada foto semakin sempit), hal ini

dapat ditemukan pada lensa tele.

Focal length yang paling umum dikenal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

kategori (catatan: beberapa kategori ada focal length nya overlapping atau tumpang

tindih antara kategori-kategori yang berdekatan).

Daftar berikut merupakan perkiraan focal length lensa yang digunakan dengan sedikit

tumpang tindih dalam focal length antara beberapa kategori.

Page 35: KAMERA

Lensa Ultra-Wide Angle: 10-15mm

Lensa ini menghasilkan cakupan pandangan yang lebih luas daripada lensa standar

dengan membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan dengan lensa normal. Lensa

ini mempunyai DoF (depth of field, rentang kedalaman fokus pada objek) yang luar

biasa sehingga memungkinkan seseorang mengambil foto dengan fokus yang sama

mulai dari foreground (latar depan) hingga background (latar belakang).

Lensa Wide Angle: 16-28mm

Lensa ini sering digunakan dalam memotret pemandangan, arsitektur dan fotografi

interior. Sebuah lensa wide angle berguna untuk memotret objek di lokasi dimana

sang fotografer tidak memungkinan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh

pandangan objek yang diinginkan.

Lensa Normal: 28-40mm

Rentang focal length ini baik digunakan untuk pemotretan ¾ body foto model dan full

body foto model, atau untuk pemotretan grup dengan jumlah orang sedikit.

Short Telephoto Lenses: 40-60mm

Lensa dengan kisaran focal length ini disebut lensa potret, karena lensa ini

memberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.

Lensa Telephoto Medium: 60-135mm

Lensa dengan kisaran focal length ini populer untuk foto close-up dan macro

fotography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.

Page 36: KAMERA

Lensa Telephoto Panjang: 135-300mm

Focal length ini berguna untuk memperbesar objek yang terlalu jauh dari kamera

untuk mengisi frame.Lensa dengan focal length ini sangat membantu dalam

pemotretan konser musik di panggung, acara olahraga dan foto candid. Lensa tele

memerlukan beberapa teknik untuk meminimalkan efek goyangan kamera karena

lensa tele rentan terhadap goyangan yang berimbas pada berkurangya ketajaman foto.

Lensa Super Telephoto: 300mm keatas

Focal length yang sangat panjang paling berguna bagi fotografer untuk

memotret satwa liar yang harus memotret dari ratusan meter jauhnya, atau makhluk

yang lebih kecil dari puluhan meter jauhnya.Lensa ini sering juga digunakan untuk

memotret kegiatan olahraga yang tidak memungkinkan fotografer untuk mengambil

foto dari jarak dekat seperti pemotretan aksi pemain sepakbola di tengah lapangan

yang diambil dari pinggir lapangan.

Page 37: KAMERA

Perbandingan foto dengan berbagai focal length

BAB III PENUTUP

2.5 Kesimpulan

Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan

mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera

obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera

obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang

dapat memantulkan cahaya

Pembentukan gambar dan bayangan pada kamera

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:

Lensa cembung

Film

Page 38: KAMERA

Diafragma

Aperture

Jarak fokus kameraFocal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter

(mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk

pada sensor atau film pda kamera.

2.6 saran

saran yang dapat penulis sampaikan ialah agar pembaca dapat mengetahui

betapa pentingnya alat‐alat optik bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

M. Amin Genda P.2001. Sejarah Fisika. Yogyakarta: FMIPA-UNY

Darmawan, 1990, Termodinamika, Bandung: Jurusan Fisika FMIPA ITB.

Krane, K. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Oxford, 1997. kamus lengkap fisika. Jakarta : Erlangga.