kambojaa
-
Upload
fajri-kurnianto -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of kambojaa
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNSUR UNSUR BERDIRINYA NEGARA
Disusun Oleh :
Agham Bhisusman
Amran Aulianto
Fajri Kurnianto
Irfan Rio Darmawan
M. A. Yudhi Saputra
Agus Supriyanto
Kelas III PPA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan taufik serta hidayah-Nya kepada penilis, sehinggah
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Bubut. Adapun maksud dari
penyusunan laporan ini adalah sebagai bukit evaluasi dan melatih mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan praktik di bengkel.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Direktur POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Palembang
2. Ketua Jurusan Mesin
3. Dosen Pembimbing.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna perbaikan penulisan laporan ini di masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Palembang, 11 September 2015
(penulis)
DAFTAR ISI
Judul.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
Unsur – Unsur Negara………………………………………………. 2
- Unsur Konstitutif…………………………………………………... 2
2.1 Penduduk…………………………………………………………. 2
2.2 Wilayah………….……………………………………………….. 3
2.3 Pemerintahan……………………………………………………. 6
- Unsur Deklaratif………………………………………………….... 7
Profil Singkat Negara Kamboja……………………………………. 8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 9
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin
maraknya arus globalisasi, maka di perlukan pengetahuan yang lebih luas
mengenai keragaman dan perbedaan perbedaan antar bangsa.
Salah satu usaha dari penambahan ilmu pengetahuan tersebut ialah dengan
mengenali serta mempelajari bentuk, rupa , serta makna dari suatu lambing pada
suatu negara.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat yang didapat dari tugas ini adalah untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa jurusan Teknik Mesin mengenai Unsur-
unsur Negara lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur – Unsur Negara Unsur Konstitutif
2.1. Penduduk
Kamboja merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Mayoritas negara-negara lainnya di Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak daripada Kamboja, seperti : Indonesia dengan 210 juta jiwa, Vietnam dengan 80 juta jiwa, Philipina dengan 73 juta jiwa, Thailand dengan 64 juta jiwa, Myanmar 50 juta jiwa dan Malaysia 19.9 juta jiwa. Hanya Laos yang memiliki jumlah penduduk yang kecil dengan hanya 5.5 juta jiwa. Dengan perbandingan, Singapura memiliki jumlah penduduk sekitar 3.4 juta jiwa.Pada tahun 1975,
Selama empat tahun masa kekuasaan dari Khmer merah, jumlah penduduk menurun drastis menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak dari mereka yang di bunuh oleh khmer merah tetapi ada juga yang kelaparan dan ada pula yang bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar, terutama orang-orang dari etnik Vietnam.Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik Khmer, sekitar 85 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik Cina, dan sekitar 100.000 muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku primitif.
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja .Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.
Angka harapan hidup adalah 60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan pada tahun 2010. Ini meningkat dari angka harapan hidup pada tahun 1999 yaitu 49,8 tahun untuk laki-laki dan 46,8 tahun untuk perempuan. Pemerintah Kerajaan Kamboja berencana untuk meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya dengan menanggulangi HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk kesehatan adalah 5,8%.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.
2.2. Wilayah
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Lokasi : Asia tenggara, berbatasan dengan teluk Thailand, antara Thailand, Vietnam dan Laos
Koordinat Geografi : 13 00 U, 105 00 T Wilayah : Total 181.040 km2 dengan daratan 176.520 km2 dan Perairan:
4.520km2 Perbatasan Darat : Total 2.572 km2 negara perbatasan : Laos 541 km,
Thailand 803 km, Vietnam 1.228 km Garis pantai : 443 km Iklim : tropis, musim monsoon (mei sampai November); musim panas
(Desember sampai april); sedikit variasi temperatur musiman Sumber Daya Alam : Minyak dan gas, kayu, batu berharga, besi mentah,
manganese, phospates, hydropower potential
Isu lingkungan Negara kamboja adalah penebangan kayu illegal di sepanjang wilayah Negara, penambangan liar untuk batu berharga di wilayah barat perbatasan Thailand menyebabkan hilangnya habitat dan berkurangnya biodiversity (khususnya, perusakan rawa bakau yang mengancam perikanan alami); erosi tanah; di wilayah rural, sebagian besar populasi tidak memiliki akses air yang layak, penurunan persediaan ikan akibat penangkapan ikan yang ilegal dan berlebihan.
Letak geografis negara beriklim tropis itu bersebelahan dengan sejumlah negara anggota ASEAN. Wilayah bagian tengah Kamboja adalah sebuah basin atau cekungan yang dikelilingi oleh dataran yang luas. Wilayah Kamboja dialiri oleh Sungai Mekong yang merupakan sungai terpanjang di negara ini. Sebelah tenggara cekungan terdapat delta Sungai Mekong, sedangkan di sebelah utara dan barat daya cekungan terdapat beberapa rangkaian pegunungan. Di bagian timur Kamboja berupa dataran tinggi. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh deetan pegunungan. Di sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rek (Phanon Dang Reh) dan di bagian barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan itu memiliki ketinggian 750 – 900 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral (1.771 m). Di bagian timur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Mondol.
Danau Tonle Sap memiliki ciri geografis yang luar biasa. Air danau berasal dari Sungai Tonle Sap, yaitu anak Sungai Mekong yang meluap pada bulan Mei dan Oktober. Dalam bulan-bulan itu cabangcabang Sungai Mekong di wilayah Vietnam bagian selatan tidak mampu menampung luapan air itu. Akibatnya, luapan air kembali ke Sungai Bassac dan Sungai Tonle Sap, sehingga membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya, banjir tersebut akan melipat gandakan luas permukaan air danau.
Jika semula luas permukaannya hanya 3.000 km2 , maka oleh luapan banjir akan menjadi 10.000 km2 lebih. Gejala tersebut menguntungkan bagi kegiatan perikanan darat di Kamboja.
Daerah pantai sepanjang 560 km di tepi Teluk Thailand berupa tanah berbatu-batu. Dataran pantainya sebagian besar sempit dan terpotong-potong oleh
Pegunungan Elephant yang membujur ke arah pantai. Wilayah tersebut memiliki pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk Kompong Som dan beberapa pulau di lepas pantai.
Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.
Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.
Sebenarnya, Kamboja bisa menjadi sebuah negara yang kaya. Karena dalam beberapa tahun belakangan ini, kondisinya lebih baik dari Ethiopia, Turki, Peru, Mesir, Afganistan atau Irak. Namun dengan tidak stabilnya kondisi politik, maka kemungkinan pertumbuhan ekonomi tidak dapat terwujud.
Pertanian padi merupakan tanaman utama, terutama di sekitar Tonselap, istimewa dekat Battambang. Disepanjang sebelah menyebelah hilir Mekong dan di selatan Kompong Cham pada umumnya penghasilan padi rendah, namun demikian masih terdapat kelebihan padi untuk diekspor karena penduduknya tidak banyak.
Getah merupakan tanaman ladang yang paling penting dan juga sebagai bahan ekspor utama bagi negeri ini. Daerah penanamannya di sepanjang bukit Cardamon dan di tanah tinggi Annam dekat Kompong Cham. Lada hitam termasuk penting, terutama diusahakan orang Cina dan merupakan bahan ekspor. Daerah penanamannya di pegunungan Gajah dekat Kampot. Tanaman lain yang diusahakan merupakan tanaman kering seperti tembakau, kapas, kacang tanah, jagung, kapuk, tebu dan lain-lain. Tanaman ini terutama terdapat di tanah pamah sepanjang Mekong dan Tonselap, sedangkan Jute di sekitar Battambang untuk membuat goni, beras dan tikar kasar.
Perikanan merupakan kegiatan kedua di negara ini, kebanyakan para petani menjadi nelayan pada musim kering. Daerah perikanan terpenting ialah Tonselap yang menghasilkan 50% dari jumlah tangkapan ikan di Khmer. Daerah perikanan lainnya meliputi kawasan pinggir laut di sepanjang Mekong dan cabang-cabangnya di sawah padi dan paya-paya. Sebagian besar hasil tangkapan ikan di negara ini telah dijadikan bahan ekspor.
Bahan galian (pertambangan) kurang penting, karena jumlahnya kecil, hanya fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar. Biji besi terdapat dekat Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang.
Iklim di Kamboja
Iklim Kamboja didominasi oleh monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara 21 sampai 35 °C. Kamboja memiliki dua musim. Musim hujan terjadi pada Mei sampai Oktober, rata-rata suhu saat musim hujan adalah 22 °C. Musim kemarau berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 °C pada bulan April. Bencana banjir pernah terjadi pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.
Keanekaragaman Hayati
Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat sedikitnya 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.
Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.
2.3. Pemerintahan
Kamboja pernah memiliki sejumlah pemerintah yang berbeda sepanjang sejarahnya. Sekarang, negara ini berbentuk monarki konstitusional. Di bawah Konstitusi 1993, raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata. Kekuasaan legislatif diberikan pada Majelis Nasional terpilih. Pemerintah, yang terdiri atas kabinet menteri, dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri ditunjuk oleh raja dari perwakilan partai politik dengan jumlah kursi terbanyak di legislatif.
Sistem parlemen Kamboja adalah bikameral. Dimana dibagi menjadi dewan rendah, majelis nasional, atau Radhsphea dan sebuah dewan tinggi, senat, atau Sénat. 123 kursi anggota majelis terpilih untuk masa jabatan 5 tahun. Senat mempunyai 61 kursi, dua diantaranya dipilih oleh raja dan dua lainnya oleh
majelis nasional, dan sisanya dipilih melalui pemilihan umum di 24 provinsi di Kamboja. Masa jabatan senat adalah 6 tahun.
Partai Rakyat Kamboja adalah partai utama di Kamboja. Partai ini menempati 73 kursi di majelis nasional dan 43 kursi di senat. Oposisi Partai Sam Rainsy adalah partai terbesar kedua di Kamboja dengan 26 kursi di majelis nasional dan 2 kursi di senat.
Kamboja merupakan salah satu negara dengan pemerintahan terkorup di dunia.
Unsur Deklaratif
Pada tanggal 25 April 1954 dibukalah Konferensi Jenewa yang di hadiri oleh Perancis, Republik Demokrasi Vietnam, Republik Vietnam, Kamboja, Laos, RRC, Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Korea Utara dan Korea Selatan. Rencana pembahasan adalah Korea dan Vietnam namun karena kondisi di Vietnam sudah tidak terkontrol lagi maka pembahasan di fokuskan ke Vietnam. Serangan pasukan Viet Minh betul-betul luar biasa sehingga membuat tentara Perancis kocar kacir. Pertempuran selama 55 hari dan 55 malam ini akhirnya kekuatan Perancis yang masih tersisa dihancurkan pada tanggal 7 Mei 1954. Pertempuran berhenti dengan kemenagan Viet Minh.
Kemenangan Viet Minh mempercepat proses Perjanjian Jenewa. Pada tanggal 20 Juli 1954, mencapai puncak kesepakatan dengan 6 bab dan 47 pasal. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu :
Mengakui kemerdekaan penuh Kamboja , Laos dan Vietnam. Pembagian Vietnam menjadi dua(utara dan selatan)dengan batas garis lintang
17LU. Perancis dan Republik Vietnam Selatan menarik pasukan yang ada di Utara. Republik Demokrasi Vietnam harus pula menarik pasukan dari lintang 17 LU. Republik Demokrasi Vietnam yang menguasi daerah Utara diakui secara de
facto. Dan untuk penyatuan Vietnam akan diadakan pemilu pada bulan Juli 1956
dibawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.
Disini untuk Amerika Serikat dan Vietnam Selatan tidak mau menandatangani Perjanjian di karenakan keduanya tidak menyetujui point-point dalam Perjanjian Jenewa. Dan tentunya memiliki pandangan ada tujuan tersendiri untuk Vietnam yang akan datang. Mereka menilai isi Perjanjian Jenewa bukanlah suatu akhir. Justru ketentuan tersebut melahirkan dua Negara Vietnam yang masing-masing
memiliki perbedaan pandangan, idiologi dan tingkah politik. Bagi Ho Chi Minh selaku ketua Viet Minh, dia tidak setuju dengan pembagian Vietnam karena dia berprinsip “Independence and unit y”. Perjanjian Jenewa bertentangan dengan harapan Ho Chi Minh yang nantinya akan membawa perkembangan politik di Vietnam lebih komplek. Perbedaan idiologi dan campur tangan asing tidak dapat dielakan lagi yang akhirnya tidak hanya berimbas pada Vietnam tapi juga negara-negara di sekitarnya.
Profil Singkat Negara Kamboja :
• Nama Resmi : Kerajaan Kamboja • Luas Wilayah : 181.035 km2• Pembagian Wilayah : 25 Propinsi• Bentuk Negara : Kerajaan Konstitusional• Ibukota Negara : Phnom Penh• Jumlah Penduduk : 14,5 juta (2012)• Iklim : Tropis• Agama : 96,4% budha Theravada, 2,1% Islam, 1,5
lainnya• Etnis/Suku : 90% Khmer, 5% Vietnam 1% China, 4%
lainnya• Bahasa Nasional : Khmer• Tahun Merdeka : 1953• Lagu Nasional : Nokor Reach• Bendera : Didominasi warna merah dan biru dengan
gambar Candi Angkor di tengahnya.• Hari Nasional : 9 November• Mata Uang : Riel
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Negara dipimpin
oleh raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Kamboja
memiliki lima pemerintahan lokal dengan ibu kota Phnom Penh. Kamboja
merupakan wilayah protektorat Perancis sejak tahun 1863, dan pada tahun 1951
pemerintah Perancis mengangkat Sihanouk sebagai raja, yang menjadikan negara
ini berbentuk kerajaan konstitusional dengan nama resmi Kerajaan Kamboja.
Pada tanggal 9 November 1953, Perancis memberikan kemerdekaan untuk
Kamboja dan pada saat itu Sihanouk menyatakan bahwa Kamboja merupakan
negara netral yang tidak terlibat dalam perang Vietnam. Dalam periode 1970-
1993, Kamboja memasuki masa perang saudara yang menghancurkan
infrastruktur fisik dan kemampuan sumber daya manusia, sewaktu Pangeran
Sihanouk pergi ke luar negeri, keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak
bersama Lon Nol melakukan kudeta. Semenjak itu kemelut semakin besar di
negara Kamboja di masa ini juga ditandai dengan berkuasanya rezim Khmer
Merah. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang
digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama Buddha.
Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa. Sebagian besar penghidupan
penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja adalah beras,
jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil
tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja
adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.
Kerajaan Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) dan 4 kota praja
(krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik (srok), komunion
(khum), distrik besar (khett), dan kepulauan(koh). Kamboja mempunyai area
seluas 181.035 kilometer per segi.
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang
menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja
menjabat Kepala Negara, tetapi tidak memberikan perintah.
Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan dibantu oleh para
menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri.
Negara yang memiliki kuil indah bernama Angkor Wat ini bergabung
dalam ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998, setelah situasi politik di negara
tersebut lebih terkendali.
Kamboja merupakan salah satu negara yang memiliki komoditas utama
seperti pakaian, kayu, karet, beras, ikan, tembakau dan alas kaki.