kambing p.e

7
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dikenal di kalangan bangsa-bangsa di dunia dan termasuk jenis ternak yang akrab dengan sistem usahatani di Indonesia. Ternak kambing cukup populer di kalangan masyarakat sebagai usaha sampingan untuk menambah sumber penghasilan keluarga.Ternak kambing dengan sifat alaminya sangat cocok dibudidayakan di daerah pedesaan yang sebagian besar penduduknya adalah petani berpenghasilan rendah.Sebab ternak kambing sendiri memiliki sifat dapat beranak kembar dan fasilitas serta pengelolaannya lebih sederhana dibandingkan dengan ternak ruminansia besar I.2 Tujuan a. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber Daya Gen dan Pengembangan Ternak Lokal b. Mengetahui Potensi Kambing Peranakan Ettawa di desa Gumelar I.3 Rumusan Masalah a. Potensi apa saja yang dimiliki kambing Peranakan Ettawa ? b. Bagaimana proses produksi kambing Peranakan Ettawa ?

Transcript of kambing p.e

Page 1: kambing p.e

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dikenal di

kalangan bangsa-bangsa di dunia dan termasuk jenis ternak yang akrab dengan

sistem usahatani di Indonesia. Ternak kambing cukup populer di kalangan

masyarakat sebagai usaha sampingan untuk menambah sumber penghasilan

keluarga.Ternak kambing dengan sifat alaminya sangat cocok dibudidayakan di

daerah pedesaan yang sebagian besar penduduknya adalah petani berpenghasilan

rendah.Sebab ternak kambing sendiri memiliki sifat dapat beranak kembar dan fasilitas serta

pengelolaannya lebih sederhana dibandingkan dengan ternak ruminansia besar

I.2 Tujuan

a. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber Daya Gen dan

Pengembangan Ternak Lokal

b. Mengetahui Potensi Kambing Peranakan Ettawa di desa Gumelar

I.3 Rumusan Masalah

a. Potensi apa saja yang dimiliki kambing Peranakan Ettawa ?

b. Bagaimana proses produksi kambing Peranakan Ettawa ?

Page 2: kambing p.e

II. PEMBAHASAN

II.1 Potensi Kambing Peranakan Ettawa

Kambing peranakan Etawa (P.E) merupakan kambing keturunan Etawa asal negara India

yang dibawa oleh penjajah Belanda. Kambing tersebut kemudian dikawin silangkan dengan

kambing lokal di Kaligesing. Saat ini kambing Peranakan Etawa dikenal sebagai ras kambing

Peranakan Etawa asli Kaligesing, Purworejo. Hingga saat ini kambing Etawa terus

dikembangbiakkan. Kambing Peranakan Etawa diminati oleh banyak orang terutama di

sekitar Jawa Tengah sehingga kambing ini menyebar pesat ke berbagai wilayah di Kabupaten

Purworejo bahkan hingga ke luar Purworejo seperti ke Kulon Progo, Kendal, Sidoarjo-Jatim.

Kambing Peranakan Etawa ini memiliki ciri khas pada bentuk mukanya yang cembung,

bertelinga panjang-mengglambir, postur tubuh tinggi (gumla) antara 90-110 cm, bertanduk

panjang dan ramping.

Kambing jenis ini mudah berkembang dengan baik di daerah berhawa dingin, berbadan

besar warna bulu beragam; belang putih, merah coklat, bercal, bercak hitam atau kombinasi

ketiganya dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang. Panggemar

kambing Peranakan Etawa umumnya sangat menyukai keindahan bulu dan bentuk mukanya.

Karena itu sangat jarang jenis kambing ini dijadikan kambing semblihan (potong) untuk

dimakan, mereka lebih memfungsikannya sebagai “klangenan atau piaraan” untuk koleksi.

Bahkan konon jaman dulu, bagi yang memiliki kambing Etawa akan terlihat “selera” dan

“siapa” orang itu di mata masyarakat. Saat ini pengembangan terpadu kambing Etawa

ditawarkan kepada investor oleh Pemerintah Daerah. Diharapkan tawaran ini mendapat respon

positif mengingat potensi pasarnya yang masih belum tergarap optimal. Investor tentu tak

akan rugi membisniskan kambing ini.

Beternak kambing sudah tidak hanya sebagai ternak sampingan saja, tetapi terdapat

banyak potensi di dalamnya, seperti penjualan susu kambing, penjualan anakan kambing,

penjualan pupuk kambing, penjualan kambing di saat idul adha, dan penjualan paket wisata.

Terdapat banyak sekali potensi yang terdapat didalam usaha peternakan ini. Setidaknya ada 3

target tujuan yang bisa di tempuh, tujuan jangka pendek/harian yakni berupa susu kambing,

tujuan jangka menengah/bulanan pupuk kambing, dan tujuan jangka panjang/tahunan yaitu

berupa daging dan bibit kambing. Jika diseriusi maka tidak mustahil keuntungan besar akan

Page 3: kambing p.e

ada di depan mata. Dengan waktu yang singkat dan sekmentasi pasar yang jelas, maka

semuanya akan bisa tercapai.

II.2 Produksi kambing Ettawa

Dalam beternak kambing PE yang berkosentrasi kepada produksi susu, setidaknya ada 4

faktor utama yang harus diperhatikan agar supaya hasil susu yang didapat bisa maksimal.

Ketiga hal tersebut antara lain;

a. Usia Kambing

Seekor kambing Peranakan Ettawa akan berproduksi maksimal di usia laktasi ke 3

sampai laktasi ke 7. Dibawah laktasi ke 3, produksi susu yang dihasilkan biasanya belum

maksimal. Hasil terbanyak selama ini kisaran 1 liter/ekor/hari. Sedangkan apabila kambing

telah mencapai usia diatas 7 kali masa laktasi biasanya hasil yang diperoleh juga akan mulai

menurun. Hal ini lebih disebabkan karena faktor usia pada masing-masing ternak. Bagi

peternak yang ingin segera mendapatkan hasil yang maksimal, maka disarankan untuk

membeli kambing pada usia laktasi yang ke 2, sehingga tidak akan menunggu waktu terlalu

lama untuk bisa mendapatkan hasil susu yang maksimal.

b. Makanan Kambing.

Selain faktor usia pada kambing PE, faktor makanan ternyata juga memegang peranan

sangat penting dalam usaha budidaya ini. Faktor makanan memegang kendali hampir 90% dari

usaha ini. Makanan yang bisa menjadikan hasil susu bisa maksimal terdiri dari makanan yang

bersifat alami atau makanan tambahan (ekstra fooding). Makanan alami biasanya terdiri dari

berbagai macam daun, yaitu daun Turi, daun Dadap, daun Pepaya ataupun daun Katuk. Ketiga

daun ini sangat efektif untuk meningkatkan jumlah produksi susu harian pada kambing PE.

Pemberian daun ini tidak usah terlalu banyak, tetapi harus ada disaat pemberian makanan

kambing. Selain daun, makanan eksternal (ekstra fooding) yang bisa mendongkrak produksi

susu terdiri dari makanan yang memiliki kandungan berprotein tinggi, seperti kedelai, kulit

kedelai, ampas bir, ampas tahu dan kulit gandum (polard). Semakin banyak pemberian

makanan ini maka semakin banyak pula jumlah produksi susu yang akan dikeluarkan kambing

PE. Kambing akan berproduksi susu secara maksimal di usia laktasi hari pertama sampai hari

ke 60. setelah hari ke 61 maka peningkatan jumlah produksi susu akan bersifat lambat dan

biasanya hanya akan stabil.

Page 4: kambing p.e

c. Lokasi Peternakan

Kandang diusahakan senyaman mungkin. Atap yang di gunakan tidak boleh

menggunakan atap seng, karena jika atap yang digunakan adalah atap dari seng, maka akan

panas di saat siang dan akan bising di saat hujan. Ini akan memancing kambinng untuk

mudah menjadi stress. Kalau kambing stress maka hasil yang akan diperoleh juga akan

semakin sedikit. Selain factor atap, usahakan suasana disekitar kandang juga harus sepi.

Hanya petugas pemerah saja yang diperbolehkan untuk masuk ke kandang perah. Hal ini

tentunya akan membuat si kambing bisa beristirahat dengan tenang dan maksimal.

d. Anak Kandang

Peran anak kandang disini memiliki andil yang besar. Anak kandang yang sayang ke

ternak akan bisa mendongkrak pendapatan susu harian. Selain itu waktu perah juga akan

semakin lama. Rata-rata di peternakan kami, seekor kambing perah bisa kita perah minimal

1,5 tahun tanpa berhenti, dengan hasil rata-rata per ekor per hari bisa mencapai 1,3 sampai

1,6 liter. Disini dituntuk kepiawaian si peternak dalam memilih anak kandang. Dibutuhkan

rasa sayang ke hewan. Terutama pada saat proses pemerahan. Pemijatan ambing susu yang

bagus diikuti rasa sayang akan membuat si kambing merasa nyaman saat diperah. Sehingga

saat proses pemerahan terjadi, posisi kambing akan merasa nyaman. Ini ditandai dengan

gunyaman di kambing disaat proses pemerahan terjadi. Kambing tdk bergerak apalagi

berteriak. Dengan membuat kambing merasa nyaman maka kualitas dan kuantitas pada

proses pemerahan akan menunjukkan hasil yang maksimal.

II.3

Page 5: kambing p.e

III. KESIMPULAN

3.1