kalimat efektif

7
KALIMAT EFEKTIF Kalimat yang mampu menyampaikan informasi ecara sempurna Faktor Pendukung Kefektifan Kalimat: Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Penggunaan Bahasa Indonesia Baku Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan

description

qqq

Transcript of kalimat efektif

  • KALIMAT EFEKTIFKalimat yang mampu menyampaikan informasi ecara sempurna

    Faktor Pendukung Kefektifan Kalimat:

    Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan BenarPenggunaan Bahasa Indonesia Baku Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan

  • KALIMATKalimat dilihat dari segi fungsinya adalah alat sebagai komunikasi. Dari segi bentuk dan proses terjadinya, kalimat membentuk suatu struktur atau pola yang teratur. Namun, kalimat yang menurut tata bahasa betul, belum tentu efektif.Kalimat Efektif memiliki ciri: kesatuan, kehematan, penekanan, dan kevariasian.1) Kesatuan: mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran. Kesatuan dibentuk oleh S, P, O, dan K yang selaras. Contoh:Bangsa Indonesia menginginkan keamanan dan kedamaian.Bandingkan dengan kalimat berikut:Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksaan yang dapat menguntungkan umum.

  • 2) Kehematan: adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. seberapa kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar.Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk penghematan kata:1. Tidak perlu mengulang subjek kalimat. Contoh:Wisatawan itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan kepala Dinas Pariwisata. x2. Hiponim dihindarkan: bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih tinggi. Contoh:Kepala dinas menghadiri Rapim hari senin lalu. Xwarna kuning dan warna ungu adalah warna kesayanganku.3. Pemakaian kata depan dari dan daripadadari untuk menyataka arah (tempat) dan asal (asal-usul)daripada untuk membandingkan sesuatu benda dengan benda atau hal lainnya. Contoh:Perhiasan yang indah itu terbuat dari perakIa berangkat dari Bukittinggi pukul 7.30.Kalimat A lebih sukar daripada kalimat B.

  • 3) Penekanan / penegasan: Upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat untuk mendapat perhatian pembaca atau pendengar. Caranya adalah:1. Pemindahan letak frase. Contoh:Prof. Dr. Herman berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai pertamina dan produksi minyaknya.Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman adalah rasio yang masih timbang antara jumlah....Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai pertamina dan produksi minyaknya adalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya pertamina. Demikian pendapat Prof. Dr. Herman.

    Ide yang dipentingkan terletak di bagian awal.

  • 2. Mengulang kata-kata yang samaDalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dan swasta, keseimbangan domestik luar negeri, keseimbangan perbankan dan lembaga keuangan nonbank.

    4) Kevariasian: kelincahan penulis atau penutur dalam menggunakan kalimat sehingga tidak monoton.- Variasi dalam pembukaan kalimat. Contoh:Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini. (frase kerja)Karena bekerja terlalu berat ia jatuh sakit. (partikel penghubung) - Variasi dalam pola kalimat. ContohPimpinan itu belum dikenal oleh masyarakat (SPO)dikenal oleh masyarakat pimpinan itu (POS)- Variasi dalam jenis kalimat. (kalimat tanya, kalimat berita, dsb.)- Variasi bentuk aktif pasif.

  • Bahasa Indonesia yang baik bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannyaBahasa Indonesia yang benar bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku.Situasi pemakaian berkaitan dengan kaidah yang berlaku*benar belum tentu baik, baik belum tentu benar.*pemakaian bahasa diibaratkan memakai pakaian.

    Bahasa baku, berada pada situasi formal. Ragam baku, ragam yang dilembagakan oleh sebagian besar pemakainya. Sifat ragam baku:1. Kemantapan dinamis / kaidah dan aturan yang tetap. Contoh:petani, perasa, pesuruh, perumus ; perajin, perusak, petenis, pesepak bola, bukan pengrajin, pengrusak, penenis, penyepakbola, dll.2. Ucapan baku (tidak kedaerahan)3. Ejaan resmi 4. Membatasi unsur-unsur bahasa daerah.

  • Contoh:ketemu bertemubilang mengatakanKenapa mengapativi tevesystem sistim

    Ia benci sama saya Ia benci kepada sayaKerjakanlah tugas itu sebaik mungkin Kerjakanlah tugas itu sebaik-baiknya.Kepada bapak Kepala Dinas kami silakan Bapak Kepala Dinas kami silakanMohon jangan ribut di sini ada ujian Mohon jangan ribut karena di sini ada ujian.Di zaman sekarang tidak ada yang tidak mungkin Pada zaman sekarang tidak ada yang tidak mungkinPara hadirin sekalian yang saya hormat Hadirin yang saya hormati.