Kalimat efektif makalah

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan 1

description

smoga bermanfaat

Transcript of Kalimat efektif makalah

Page 1: Kalimat efektif makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan

sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,

keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa

yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa

yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau

pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan

kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan

pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat

pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat

memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang

dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan

itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak

memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat

yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur

kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat

seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang

seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan

semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya

dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak

memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,

mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-

tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang

kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah

penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

1

Page 2: Kalimat efektif makalah

B.   RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?

2.      Apa saja unsur-unsur kalimat?

3.      Apa ciri-ciri kalimat efektif?

4.      Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?

5.      Bagaimana struktur kalimat efektif?

C.   TUJUAN PEMBAHASAN

1.      Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga

menjadi baik dan benar

2.      Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa

3.      Menjaga kemurnian bahasa Indonesia

D.   MANFAAT PEMBAHASAN

1.      Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan

dengan kalimat efektif.

2.      Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia

yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2

Page 3: Kalimat efektif makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan

penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca

secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki

kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.

Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran

penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat

memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang

dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B.   UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa

Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam

kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan

(Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur,

yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan)

dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

1.   Subjek (S)

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda),

sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek

biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:

a.       Ayahku  sedang melukis.

b.      Meja direktur besar.

c.       Yang berbaju batik dosen saya.

d.      Berjalan kaki menyehatkan badan.

e.       Membangun jalan layang sangat mahal.

3

Page 4: Kalimat efektif makalah

         Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang

diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang

diisi oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa

verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e).

Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk S selalu

merujuk pada benda (konkret atau abstrak). Pada contoh di atas, kendatipun jenis

kata yang mengisi S pada kalimat (c), (d) dan (e) bukan kata benda, namun

hakikat fisiknya tetap merujuk pada benda. Bila kita menunjuk pelaku pada

kalimat (c) dan (d), yang berbaju batik dan berjalan kaki tentulah orang (benda).

Demikian juga membangun jalan layang yang menjadi S pada kalimat (e), secara

implisit juga merujuk pada “hasil membangun” yang tidak lain adalah benda juga.

Di samping itu, kalau diselami lebih dalam, sebenarnya ada nomina yang lesap,

pada awal kalimat (c) sampai (e), yaitu orang pada awal kalimat (c) dan kegiatan

pada awal kalimat (d) dan (e).

Selain ciri di atas, S dapat juga dikenali dengan cara bertanya dengan

memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)… kepada P. Kalau ada

jawaban yang logis atas pertanyaan yang diajukan, itulah S. Jika ternyata

jawabannya tidak ada dan atau tidak logis berarti kalimat itu tidak mempunyai S.

Inilah contoh “kalimat” yang tidak mempunyai S karena tidak ada/tidak jelas

pelaku atau bendanya.

a.          Bagi siswa sekolah dilarang masuk.

b.         Di sini melayani obat generic.

c.          Memandikan adik di pagi hari.

Contoh (a) sampai (c) belum memenuhi syarat sebagai kalimat karena tidak

mempunyai S. Kalau ditanya kepada P, siapa yang dilarang masuk pada contoh

(a) siapa yang melayani resep pada contoh (b) dan siapa yang memandikan adik

pada contoh (c), tidak ada jawabannya. Kalaupun ada, jawaban itu terasa tidak

logis.

2.      Predikat (P)

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan)

apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam

suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat

4

Page 5: Kalimat efektif makalah

pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P

dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S.

predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau

adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan

contoh berikut:

a.    Kuda meringkik.

b.    Ibu sedang tidur siang.

c.    Putrinya cantik jelita.

d.   Kota Jakarta dalam keadaan aman.

e.    Kucingku belang tiga.

f.     Robby mahasiswa baru.

g.    Rumah Pak Hartawan lima.

Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. kata meringkik

pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata sedang tidur

siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik jelita pada

kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, dalam keadaan aman pada

kalimat (d) memberitahukan situasi kota Jakarta, belang tiga pada kalimat (e)

memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada kalimat (f) memberitahukan

status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah rumah Pak

Hartawan.

Berikut ini contoh kalimat yang tidak memiliki P karena tidak ada kata-kata

menunjuk pada perbuatan, sifat, keadaan, ciri, atau status pelaku atau bendanya.

a.       Adik saya yang gendut lagi lucu itu.

b.      Kantor kami yang terletak di Jln. Gatot Subroto.

c.       Bandung yang terkenal kota kembang.

Walaupun contoh (a), (b), (c) ditulis persis seperti lazimnya kalimat normal,

yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, namun di

dalamnya tidak ada satu kata pun yang berfungsi sebagai P. Tidak ada jawaban

atas pertanyaan melakukan apa adik yang gendut lagi lucu (pelaku) pada contoh

(a), tidak ada jawaban atas pertanyaan kenapa atau ada apa dengan kantor di Jalan

Gatot Subroto dan Bandung terkenal sebagai kota kembang itu pada contoh (b)

dan (c). karena tidak ada informasi tentang tindakan, sifat, atau hal lain yang

5

Page 6: Kalimat efektif makalah

dituntut oleh P, maka contoh (a), (b), (c) tidak mengandung P. Karena itu,

rangkaian kata-kata yang cukup panjang pada contoh (a), (b), (c) itu belum

merupakan kalimat, melainkan baru merupakan kelompok kata atau frasa.

3.      Objek (O)

Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya

diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang

berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad

contoh di bawah ini.

a.       Nurul menimang …

b.      Arsitek merancang …

c.       Juru masak menggoreng …

Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh

tersebut adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P

pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek.

Jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak diperlukan. Itulah sebabnya sifat

O dalam kalimat dikatakan tidak wajib hadir. Verba intransitive mandi, rusak,

pulang yang menjadi P dalam contoh berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.

a.       Nenek mandi.

b.      Komputerku rusak.

c.       Tamunya pulang.

Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya

dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan

ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan.

a.       1) Martina Hingis mengalahkan Yayuk Basuki (O)

2)   Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.

b.      1) Orang itu menipu adik saya (O)

2)   Adik saya (S) ditipu oleh oran itu.

4.      Pelengkap (pel)

Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.

letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga

ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat

6

Page 7: Kalimat efektif makalah

berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat

perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini:

a.       Ketua MPR membacakan Pancasila.

       S                  P             O

b.      Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.

            S                    P            Pel

Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi  oleh nomina

Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a) yang

menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan kalimat (a) menjadi kalimat pasif

adalah sebagai berikut:

Pancasila dibacakan oleh ketua MPR.

        S                     P               O

Posisi Pancasila sebagai Pel pada kalimat (b) tidak bisa dipindah ke depan

menjadi S dalam kalimat pasif. Contoh berikut adalah kalimat yang tidak

gramatikal.

Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol.

Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi oleh

nomina dan frasa nominal, Pelengkap dapat juga diisi oleh frasa adjectival dan

frasa preposisional.

Di samping itu, letak Pelengkap tidak selalu persis di belakang P. Apabila

dalam kalimatnya terdapat O, letak pel adalah di belakang O sehingga urutan

penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikut adalah beberapa contoh

pelengkap dalam kalimat.

a.       Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.

b.      Mayang mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.

c.       Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.

d.      Annisa mengirimi kakeknya kopiah bludru.

e.       Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.

5.      Keterangan (ket)

Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal

mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan

S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir

7

Page 8: Kalimat efektif makalah

kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau

klausa.

Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat. Para

ahli membagi keterangan atas Sembilan macam (Hasan Alwi dkk, 1998:366) yaitu

seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

JENIS KETERANGAN DAN CONTOH PEMAKAIANNYA

No

.

Jenis keterangan Posisi/penghubung Contoh pemakaian

1. Tempat Di

Ke

Dari

Pada

Di kamar, di kota

Ke Surabaya, ke

rumahnya

Dari Manado, dari sawah

Pada permukaan

2. Waktu -

Pada

Dalam

Se-

Sebelum

Sesudah

Selama

sepanjang

Sekarang, kemarin

Pada pukul 5 hari ini

Dalam 2 hari ini

Sepulang kantor

Sebelum mandi

Sesudah makan

Selama bekerja

Sepanjang perjalanan

3. Alat dengan Dengan pisau, dengan

mobil

4. Tujuan Supaya/agar

Untuk

Bagi

Demi

Supaya/agar kamu faham

Untuk kemerdekaan

Bagi masa depan

Demi orang tuamu

5. Cara Secara

Dengan cara

Dengan jalan

Secara hati-hati

Dengan cara damai

Dengan jalan berunding

6. Kesalingan - Satu sama lain

8

Page 9: Kalimat efektif makalah

7. Similatif Seperti

Bagaikan

Laksana

Seperti angin

Bagaikan seorang dewi

Laksana bintang di langit

8. Penyebab Karena

Sebab

Karena perempuan itu

Sebab kegagalannya

9. Penyerta Dengan

Bersama

Beserta

Dengan adiknya

Bersama orang tuanya

Beserta saudaranya

C.   CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

Untuk dapat mencapai keefektifan, suatu kalimat harus memenuhi paling

tidak enam syarat berikut, yaitu adanya:

1.      Kesepadanan

Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran

(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini

diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang

baik.

Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:

a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.

Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat

kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat

dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi

untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan

subjek.

Contoh:

a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

(Salah)

b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

(Benar)

b. Tidak terdapat subjek yang ganda.

Contoh:

a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.

9

Page 10: Kalimat efektif makalah

b. Saat itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :

a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.

b. Saat itu bagi saya kurang jelas.

c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Contoh:

a.       Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara

pertama.

b.      Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda

motor Suzuki.

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama,

ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan

penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai

berikut:

a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara

pertama.

Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara

pertama.

b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor

Suzuki.

Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda

motor Suzuki.

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh:

a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.

Perbaikannya adalah sebagai berikut:

a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

2.      Keparalelan

10

Page 11: Kalimat efektif makalah

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang

digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan

nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga

menggunakan verba.

Contoh:

a.       Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.

b.      Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan

tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan

pengaturan tata ruang.

Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang

mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan.

Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki

predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan

pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial,

sebagai berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan

tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan

pengaturan tata ruang.

3.      Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan

penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu

ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.

Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal

kalimat).

Contoh:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini

dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

11

Page 12: Kalimat efektif makalah

Contoh:

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya Harapan presiden.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi

kalimat.

b. Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah

disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah

disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:

Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan

Contoh:

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:

Saudaralah yang bertanggung jawab.

4.      Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat

mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah

kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata

yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan

pengulangan subjek.

Perhatikan contoh:

12

Page 13: Kalimat efektif makalah

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden

datang.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan

pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Perhatikan contoh:

a.       Ia memakai baju warna merah.

b.      Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

Kata merah sudah mencakupi kata warna.

Kata pipit sudah mencakupi kata burung.

Kalimat itu dapat diubah menjadi

a. Ia memakai baju merah.

b. Di mana engkau menangkap pipit itu?

c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan

kesinoniman dalam satu kalimat.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.

a.       Dia hanya membawa badannya saja.

b.      Sejak dari pagi dia bermenung.

Kata naik bersinonim dengan ke atas.

Kata turun bersinonim dengan ke bawah.

Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi

a.      Dia hanya membawa badannya.

b.      Sejak pagi dia bermenung.

d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan

kata-kata yang berbentuk jamak.

Misalnya:

Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang-orang

bentuk baku : para tamu, beberapa orang.

13

Page 14: Kalimat efektif makalah

5.      Kecermatan

Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan

tafsiran ganda.

Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.

a.       Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

b.      Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau

perguran tinggi.

Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah

atau dua puluh lima ribu rupiah.

Perhatikan kalimat berikut.

Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan

para menteri.

Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu

diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi

Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.

6.      Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan

dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

a.       Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir

yang tidak simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-

tele.

Misalnya:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang

telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar

bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang

adil dan beradab

b.      Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib

dalam

kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

14

Page 15: Kalimat efektif makalah

Contoh:

a. Surat itu saya sudah baca.

b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.

Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen

dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk.

a. Surat itu sudah saya baca.

b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

c.       Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau

tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Perhatikan kalimat ini :

a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.

Seharusnya:

a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

7.      Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima

oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

D.   SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:

1.    Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

2.   Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau

pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

E.   STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF

Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki

kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan

arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus

kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak

menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.

15

Page 16: Kalimat efektif makalah

Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap

unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus

menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus

diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh

menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan

menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa

itu.

Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang

ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:

1.    Buat Papa menulis surat saya.

2.    Surat saya menulis buat Papa.

3.    Menuis saya surat buat Papa.

4.    Papa saya buat menulis surat.

5.    Saya Papa buat menulis surat.

6.    Buat Papa surat saya menulis.

Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat

kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)

tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-

kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai

bahasa.

Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan

struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah

kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu

berusaha mentaati hokum yag sudah dibiasakan.

16

Page 17: Kalimat efektif makalah

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau

pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran

tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh

penulis atau pembicaranya.

 Unsur-unsur dalam kalimat meliputi: subjek (S), prediket (P), objek (O),

pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).

 Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan,

kecermatan, kepaduan, kelogisan.

B.     SARAN

1)      Bagi para pendidik

Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama dan bena tentang

bahasa indnesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses

kegiatan belajar mengajar teradi komunikas yang baik dan tepat penggunaan

bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.

2)      Bagi calon pendidik

Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan

secara seksama mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik

terjun ke lapangan tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap

peserta didik dengan pedidik.

3)      Bagi lembaga sekolah

Lembaga sekoah sebaiknya memberikan dan menekankan perhatian penuh

terhadap penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang

selaras.

17

Page 18: Kalimat efektif makalah

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.

Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

http://Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html

18