Kak Perencanaan Kolam Percontohan

7
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBANGUNAN KOLAM PERCONTOHAN DI CISEENG KAB. BOGOR DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2011 I. PENDAHULUAN A. U M U M Dalam rangka peningkatkan kualitas Perikanan salah satu aspek yang harus dipenuhi adalah penigkatan / perbaikan Prasarana Sarana di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Peningkatan kualitas dimaksud salah satunya bertujuan untuk meningkatkan Perikanan baik di lokasi kegiatan maupun masyarakat pemanfaat Perikanan, sehingga diharapkan dapat memacu roda perekonomian masyarakat. Peningkatan kualitas Perikanan pun dapat mengkoreksi tingkat perkembangunan Perikanan yang diintervensi oleh perubahan kualitas ekonomi perikanan, keamanan dan kenyamanan serta meningkatkan nilai ekonomi masyarakan. Bentuk Perikanan dalam rangka peningkatan pertanian masyarakat yang ditangani pada Peternakan dan Perikanan yaitu: Pembangunan Kolam Percontohan di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. Pembangunan Perikanan didasarkan pada kebutuhan di lingkungan, tingkat kerusakan eksisting, skala prioritas serta masukan dari elemen masyarakat dalam bentuk Usulan Anggaran yang berada di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. B. Maksud dan Tujuan 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana Kegiatan Pembangunan Kolam Percontohan di Ciseeng Kabupaten Bogor yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan. 2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai dalam bentuk penyusunan Kegiatan Prioritas Pembangunan Perikanan Tahun 2011. C. Latar Belakang 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan lingkup Perikanan Lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor yang Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor. 2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Bogor yang dalam hal ini adalah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 3. Untuk penyelenggaraan Kegiatan termaksud, dibentuk Panitia Pengadaan Barang dan Jasa berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran C. Lingkup Pekerjaan

description

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Kolam Percontohan Kabupaten Bogor Tahun 2011

Transcript of Kak Perencanaan Kolam Percontohan

Page 1: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBANGUNAN KOLAM PERCONTOHAN DI CISEENG KAB. BOGOR

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR

TAHUN ANGGARAN 2011

I. PENDAHULUAN

A. U M U M

Dalam rangka peningkatkan kualitas Perikanan salah satu aspek yang harus dipenuhi

adalah penigkatan / perbaikan Prasarana Sarana di lingkungan Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Bogor. Peningkatan kualitas dimaksud salah satunya bertujuan untuk

meningkatkan Perikanan baik di lokasi kegiatan maupun masyarakat pemanfaat Perikanan,

sehingga diharapkan dapat memacu roda perekonomian masyarakat. Peningkatan kualitas

Perikanan pun dapat mengkoreksi tingkat perkembangunan Perikanan yang diintervensi

oleh perubahan kualitas ekonomi perikanan, keamanan dan kenyamanan serta

meningkatkan nilai ekonomi masyarakan. Bentuk Perikanan dalam rangka peningkatan

pertanian masyarakat yang ditangani pada Peternakan dan Perikanan yaitu: Pembangunan

Kolam Percontohan di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.

Pembangunan Perikanan didasarkan pada kebutuhan di lingkungan, tingkat kerusakan

eksisting, skala prioritas serta masukan dari elemen masyarakat dalam bentuk Usulan

Anggaran yang berada di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.

B. Maksud dan Tujuan

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana

Kegiatan Pembangunan Kolam Percontohan di Ciseeng Kabupaten Bogor yang memuat

masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta

diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung

jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai dalam bentuk

penyusunan Kegiatan Prioritas Pembangunan Perikanan Tahun 2011.

C. Latar Belakang

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan lingkup Perikanan Lingkungan

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor yang Kecamatan Ciseeng Kabupaten

Bogor.

2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Bogor yang dalam hal ini adalah

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

3. Untuk penyelenggaraan Kegiatan termaksud, dibentuk Panitia Pengadaan Barang dan

Jasa berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran

C. Lingkup Pekerjaan

Page 2: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

Melakukan penyusunan Perikanan di Lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Bogor terhadap Prasarana Sarana Utilitas se-Kabupaten Bogor.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada

ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 desember 2007, yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan

perencanaan fisik bangunan negara yang terdiri dari :

A. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat

interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah

setempat mengenai peraturan daerah.

B. Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan termasuk program dan

konsep ruang serta prakiraan biaya.

C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

1. Rencana Sipil, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi market yang mudah

dimengerti oleh pemberi tugas.

2. Perkiraan biaya

3. Laporan akhir perencanaan.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

A. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang

dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil

karya perencanaan yang berlaku.

2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasikan batasan-

batasan yang telah diberikan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,

waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu hasil perencanaan yang akan diwujudkan.

3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar.

IV. B I A Y A

A. Biaya Perencanaan

1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Surat Keputusan

Menteri Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,

yaitu :

a. untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tecantum dalam tabel A

s/d D.

Page 3: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

b. bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang, bulan dan biaya

langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.

c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) di atas adalah dipisahkan

antara bangunan standar serta dan non standar dan harus terbaca dalam suatu

rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.

d. besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.

e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan

perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Konsultan

Perencana.

2. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara

kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai

peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.

b. materi dan penggandaan laporan.

c. pembelian dan atau sewa peralatan.

d. sewa kendaraan.

e. biaya rapat-rapat.

f. perjalanan (lokal maupun luar kota).

g. jasa dan overhead perencanaan.

h. pajak dan iuran daerah lainnya.

3. Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan

perencanaan.

B. Sumber Dana

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada : Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Bogor Tahun Anggaran 2011.

V. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini

adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

A. Tahap Konsep Rencana Teknis :

1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi

tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.

2. Laporan data dan informasi lapangan.

B. Tahap Pra-Rencana Teknis :

1. Gambar-gambar Pra rencana.

2. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.

C. Tahap Pengembangan Rencana :

1. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan (estimasi biaya

dan estimasi volume).

2. Draft rencana anggaran biaya secara keseluruhan.

3. Peta lokasi kondisi Perikanan dengan 1 : 10.000

Page 4: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

4. Peta Kebutuhan Perikanan di Lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Bogor per Kecamatan dengan skala 1 : 10.000.

5. Peta Situasi lokasi kegiatan yang akan datang skala 1 : 1000.

6. Photo Existing Lokasi Perikanan.

VI. KRITERIA

A. KRITERIA UMUM

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti dimaksud pada KAK

harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan

kompleksitas bangunan, yaitu :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

a. menjamin bangunan kolam percontohan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang

dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.

b. menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

c. menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.

2. Persyaratan Sipil dan Lingkungan

a. menjamin terwujudnya bangunan kolam percontohan yang didirikan berdasarkan

karakterisktik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga

seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya).

b. menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan

keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

c. menjamin bangunan kolam percontohan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Persyaratan Struktur Bangunan :

a. menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

b. menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.

c. menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

d. menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh

kegagalan struktur.

B. KRITERIA KHUSUS

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik

berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan,

segi teknis lainnya, misalnya :

1. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam

rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

Page 5: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

2. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi,

klimatologi, dan lain-lain.

VII. PROSES PERENCANAAN

A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan

Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Kegiatan.

B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus

dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

C. Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu

pelaksanaan adalah mengikat.

D. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk

siap dilelangkan adalah 15 (Lima belas) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah

Kerja Perencanaan.

VIII. MASUKAN

A. INFORMASI

1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari informasi yang

dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan dan Staf terkait, serta informasi dari wilayah berupa usulan yang merupakan

satu kesatuan perencanaan melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam

pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai

akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana.

B. TENAGA Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana harus menyediakan

tenaga yang memenuhi ketentuan kegiatan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar)

kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan

dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari :

1. Penanggung Jawab Kegiatan

Penanggung Jawab Kegiatan bertanggung jawab terhadap Kegiatan secara keseluruhan.

Penanggung Jawab Kegiatan adalah seorang sarjana teknik Arsitektur atau Sipil yang

telah berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 12 (dua belas) tahun.

2. Tim Perencana Sipil

Tim Perencana Sipil bertanggung jawab dalam bidang Sipil yang terdiri dari 1 orang

Tenaga Ahli Sipil/Struktur. Tenaga Ahli Perencana Sipil / Struktur adalah sarjana teknik

Sipil yang telah berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

Page 6: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

3. Tim Perencana Perikanan

Tim Perencana Perikanan bertanggung jawab dalam bidang Perikanan yang terdiri dari 1

orang Tenaga Ahli Perikanan. Tenaga Ahli Perikanan adalah sarjana teknik di bidang

Perikanan yang telah berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 8 (delapan)

tahun.

Tim Perencana tersebut dibantu oleh tenaga pendukung yang minimal terdiri dari :

1 Koord. (Arsitek/Sipil) 1,00 orang

2 T. A. Teknik Sipil 3,00 orang

3 Asisten T. A. Sipil 3,00 orang

4 T. A. Perikanan 2,00 orang

5 Surveyor 3,00 orang

6 Juru Gambar 4,00 orang

7 Estimator 3,00 orang

8 ADM./Opr. Komputer 3,00 orang

IX. PROGRAM KERJA

A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal :

1. Jadwal kegiatan secara terperinci.

2. Alokasi tenaga lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang

diusulkan Konsultan Perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus

mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

B. Program Kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan

mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis.

X. P E N U T U P

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan Perencana hendaknya

memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan yang

dibutuhkan.

B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan agar segera menyusun program kerja untuk

dibahas dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

Dibuat di

Tanggal

:

:

Bogor

April 2011

Mengetahui : Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Page 7: Kak Perencanaan Kolam Percontohan

Kuasa Pengguna Anggaran

Ir. DEDEN SUKMAAJI, MM. NIP 19640310 1991011001.

Ketua,

..................................................

NIP.