Kak Pengawasan (Ciggarete)

10
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian KABUPATEN NGAWI KEGIATAN : PEMBINAAN INDUSTRI dan PERDAGANGAN TEMBAKAU dan ROKOK PEKERJAAN : CIGARRETE AND DESIGN CENTER (Pusat Design dan Informasi Rokok) I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan Negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung. 2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan penempatan tenaga- tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. 3. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas Pengawasan, serta secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK). B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pelaksana pengawasan memuat masukan, azas, kriteria, proses, dan keluaran yang harus dipenuhi dengan perhatian serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan. 2. Dengan penugasan ini diharapkan pelaksana pengawasan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran hasil karya yang memadai sesuai KAK ini.

description

contoh KAK

Transcript of Kak Pengawasan (Ciggarete)

Page 1: Kak Pengawasan (Ciggarete)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN PENGAWASAN

Dinas Koperasi, UMKM dan PerindustrianKABUPATEN NGAWI

KEGIATAN : PEMBINAAN INDUSTRI dan PERDAGANGAN TEMBAKAU dan ROKOKPEKERJAAN : CIGARRETE AND DESIGN CENTER (Pusat Design dan Informasi Rokok)

I. PENDAHULUANA. UMUM

1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan Negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung.

2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan penempatan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

3. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas Pengawasan, serta secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pelaksana pengawasan

memuat masukan, azas, kriteria, proses, dan keluaran yang harus dipenuhi dengan perhatian serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.

2. Dengan penugasan ini diharapkan pelaksana pengawasan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran hasil karya yang memadai sesuai KAK ini.

C. LATAR BELAKANGSehubungan dengan kegiatan pembangunan, perbaikan, dan pemeliharaan yang menjadi Tugas Satker Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi yang akan segera dilaksanakan, maka dibutuhkan Jasa Konsultasi bidang pengawasan agar dapat dicapai target sesuai perencanaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

D. LINGKUP KEGIATAN1. Lingkup Pekerjaan adalah CIGARRETE AND DESIGN CENTER (Pusat Design

dan Informasi Rokok) di lingkungan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi tahun 2009.

2. Lingkup Pengawasan Pekerjaan adalah melakukan pekerjaan pengawasan terhadap CIGARRETE AND DESIGN CENTER (Pusat Design dan Informasi Rokok).

E. LOKASI KEGIATAN1. Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian, Kec. Paron, Kab. Ngawi

II. KEGIATAN PENGAWASAN

Page 2: Kak Pengawasan (Ciggarete)

Lingkup Kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut :1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan

dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, metode pelaksanaan, serta mengawasi

ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju

pencapaian target volume dan realisasi fisik lapangan.4. Mengumpulkan data-data informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang

terjadi selama pelaksanaan konstruksi.5. Membuat laporan periodik 15 (lima belas) harian pekerjaan pengawasan dengan

masukan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan harian pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.

6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan serah terima pertama dan kedua konstruksi.

7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan yang diajukan oleh pemborong.

8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan yang diajukan oleh pemborong.

9. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.

10. Mengisi cek list dalam daftar simak proses pelaksanaan sebagai penilaian prestasi kemampuan rekanan kontraktor.

11. Bersama pelaksana perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan.

12. Membuat dan menyerahkan gambar foto pelaksanaan 0 %, 50 %, dan 100 % ukuran 10R sebanyak tiga lembar asli. Pengambilan gambar/foto diusahakan pada posisi yang baik dan tetap.

13. Memantau pelaksanaan Kerjasama Operasional (KSO) antara Kontraktor dan desa setempat, apabila terjadi penyimpangan terhadap perjanjian KSO harus segera diselesaikan dan dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (bila ada).

14. Membantu memastikan pembayaran keuangan porsi KSO sesuai dengan waktunya (bila ada).

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWASA. Pelaksana Pengawasan bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan

yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.B. Secara umum tanggung jawab Pelaksana Pengawasan adalah minimal sebagai berikut

:Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan pedoman serta peraturan standart yang berlaku adalah sebagai berikut :1. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang

berlaku.2. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan memenuhi peraturan

dan pedoman teknis bangunan yang berlaku untuk bangunan Negara.C. Penanggung jawab profesional Pelaksana Pengawasan adalah tidak hanya penyedia

jasa sebagai suatu lembaga tetapi juga bagi tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

IV. BIAYAA. Biaya Pengawasan

Page 3: Kak Pengawasan (Ciggarete)

1. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual.2. Besarnya biaya pengawasan merupakan biaya tetap dan pasti.3. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pengawas yang

dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana Pengawasan.B. Sumber Dana

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2009.

V. KELUARANKeluaran yang dihasilkan oleh Pelaksana Pengawasan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini meliputi :A. Buku harian yang memuat semua kejadian, perihal atau petunjuk yang penting dari

Pejabat Pembuat Komitmen, Direksi Pekerjaan, dan Kontraktor Pelaksana.B. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :

1. Tenaga kerja2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak;3. Alat-alat;4. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan;5. Waktu pelaksananaan pekerjaan.

C. Laporan periodik 15 (lima belas) harian sebagai resume laporan harian.D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.E. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-Built Drawing) yang dibuat oleh

Kontraktor Pelaksana.F. Laporan rapat lapangan (site meeting)G. Time schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.H. Laporan akhir Pekerjaan Pengawasan.

VI. PROSES PEKERJAAN PENGAWASANA. UMUM

Pelaksana Pengawasan harus menjalankan tugasnya sesuai fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL PELAKSANA PENGAWASANPelaksana pengawasan harus membuat kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, dan secara garis besar adalah sebagai berikut :1. Pekerjaan Persiapan

a. Menyusun Program Kerja, alokasi tenaga kerja dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

b. Memeriksa time schedule / kurva lengkung S yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan di Lapangana. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,

koordinasi, dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.

b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen pembangunan, peralatan, dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.

Page 4: Kak Pengawasan (Ciggarete)

c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Memberikan petunjuk dan perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pelaksanaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada pemborong melalui pemberitahuan tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

e. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan, sehubungan pelaksanaan pembangunan.

3. Konsultasi dan koordinasia. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen

untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.

b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya satu kali dalam sebulan dengan Kontraktor, Desa, dan Pengawas dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan. Kemudian membuat risalah rapat dan menyerahkannya pada rapat bulanan yang diselenggarakan Pejabat Pembuat Komitmen.

c. Mengikuti rapat bulanan yang diselenggarakan Pemimpin Proyek.d. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

4. Laporana. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada

Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume, prosentase, dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pemborong.

b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, dan alat yang digunakan.

d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau kurangnya dan juga perhitungan secara gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong.

5. Dokumena. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian

pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta

penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.c. Menyiapkan formulir, laporan harian, laporan periodic, Berita Acara kemajuan

pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

VII. MASUKANA. Informasi

1. Untuk melaksanakan tugasnya Pelaksana Pengawasan harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh pemimpin termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

2. Pelaksana Pengawasan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengawas atau kelalaian pekerjaan

Page 5: Kak Pengawasan (Ciggarete)

sebagai akibat dari kesalahan informasi ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Pelaksana Pengawasan.

3. Informasi Pengawasan :a. Dokumen Pelaksana, yaitu :

i. Gambar-gambar pelaksanaii. Rencana Kerja dan Syarat-syaratiii. Dokumen Kontrak

b. Bar chart dan Kurva S dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor (setelah disetujui).

c. Kerangka Acuan Kerja (KAK)d. Peraturan-peraturan, standar, dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan

pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis pengawasan mutu pekerjaan, dll.

e. Informasi lainnya.B. Tenaga

Untuk melaksanakan tugasnya, Pelaksana Pengawasan harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Proyek maupun tingkat kekomplekan pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal disesuaikan berdasarkan kebutuhan/ kompleksitas Proyek.1. Koordinator2. Pengawas Lapangan dengan keahlian sesuai jenis pekerjaan3. Administrasi/ Pelapor4. Tenaga teknis lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan

VIII. PROGRAM KERJAA. Sebelum melaksanakan tugasnya Pelaksana Pengawasan segera menyusun

program :1. Program Kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan proyek

B. Program Kerja secara keseluruhan harus mendapatkan pendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen dan mendapatkan pendapat teknis dari Direksi pekerjaan.

IX. TUGAS TENAGA AHLI, KEBUTUHAN, DAN URAIANPelaksana Pengawasan diwajibkan untuk membentuk tim kerja masing-masing pekerjaan. Kebutuhan Tenaga Ahli untuk pekerjaan pengawasan mengikuti tabel seperti tersebut berikut :

No. Tenaga AhliPengalaman

(Tahun)Pendidikan Keterangan

1. Pengawas Lapangan 3 S1 Teknik Sipil Memiliki SKA2. Administrasi 1 SMK -

Berikut adalah uraian tentang kualifikasi serta tanggung jawab Tenaga Ahli :1. Pengawas Lapangan

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil dan telah berpengalaman dalam bidang pengawasan bangunan sipil paling sedikit 3 (tiga) tahun. Secara umum, tugas dan tanggung jawabnya adalah mengawasi pelaksanaan fisik di lapangan.

2. Administrasi

Page 6: Kak Pengawasan (Ciggarete)

Adalah lulusan SMK sederajat dan telah berpengalaman dalam bidang administrasi paling sedikit 1 (satu) tahun. Secara umum, tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu administrasi.

X. PENUTUPA. Demikian kebutuhan dan tugas minimal yang dibutuhkan KAK Pengawasan ini.

Pelaksana Pengawasan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lainnya yang dibutuhkan.

B. Berdasarkan bahan tersebut, maka selanjutnya Pelaksana Pengawasan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen.

Ngawi, Mei 2009Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatn (PPTK)Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian

Kab. Ngawi

Ir. SULUH HENDRAWAN TAMTOMO, M.SiNIP. 19600131 198711 1 001