Kak Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna

9
44 BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PADA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN TAHUN ANGGARAN 2015 Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Pada Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW/RISE) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2008 yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat perdesaan dengan berbasis sumber daya lokal dalam rangka pengentasan kemiskinan. Secara spesifik program PISEW difokuskan pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) berbasis pengembangan komoditi unggulan, seperti kopi, cokelat, padi, dan sebagainya. Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mendukung upaya pengembangan KSK tersebut melalui pembangunan infrastuktur untuk meningkatkan produktivitas. Namun, untuk pengembangan KSK, hal tersebut perlu didukung dangan upaya pengembangan produksi komoditi unggulan yang mencakup peningkatan investasi pemerintah daerah, mendorong investasi swasta/masyarakat, dan meningkatkan produksi serta pengolahan nilai tambah komoditi unggulan di wilayah KSK.Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung pengembangan di wilayah KSK berbasis pengembangan ekonomi lokal atau komoditas unggulan adalah melalui penerapan Teknologi Tepat Guna. Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Melalui pengelolaan TTG diharapkan dapat meningkatkan usaha ekonomi, mengembangkan kewirausahaan, dan memberikan manfaat secara berkelanjutan. Pengembangan KSK melalui penerapan TTG tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat dalam peningkatan produksi namun juga

description

KAK

Transcript of Kak Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna

  • 44

    BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PADA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN

    TAHUN ANGGARAN 2015

    Uraian Pendahuluan

    1. Latar Belakang Pada Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi

    Wilayah (PISEW/RISE) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2008 yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat perdesaan dengan berbasis sumber daya lokal dalam rangka pengentasan kemiskinan. Secara spesifik program PISEW difokuskan pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) berbasis pengembangan komoditi unggulan, seperti kopi, cokelat, padi, dan sebagainya. Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mendukung upaya pengembangan KSK tersebut melalui pembangunan infrastuktur untuk meningkatkan produktivitas. Namun, untuk pengembangan KSK, hal tersebut perlu didukung dangan upaya pengembangan produksi komoditi unggulan yang mencakup peningkatan investasi pemerintah daerah, mendorong investasi swasta/masyarakat, dan meningkatkan produksi serta pengolahan nilai tambah komoditi unggulan di wilayah KSK.Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung pengembangan di wilayah KSK berbasis pengembangan ekonomi lokal atau komoditas unggulan adalah melalui penerapan Teknologi Tepat Guna. Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Melalui pengelolaan TTG diharapkan dapat meningkatkan usaha ekonomi, mengembangkan kewirausahaan, dan memberikan manfaat secara berkelanjutan. Pengembangan KSK melalui penerapan TTG tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat dalam peningkatan produksi namun juga

  • 45

    kebutuhan terhadap dukungan pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan. Misalnya, penerapan TTG yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi serta produk turunan dari komoditas unggulan membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Kajian penerapan Teknologi Tepat Guna dalam mendukung pembangunan infrastruktur permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh penerapan TTG terhadap produksi dan cakupan pemasaran, serta mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi penerapan TTG. Kajian ini dilakukanmelalui pengumpulan data dan informasi terhadap penerapan jenis TTG, jenis dan hasil produksi usaha, dukungan infrastruktur eksisting, dan kebutuhan pengembangan infrastruktur kedepannya

    2. Maksud dan

    Tujuan

    Maksud diadakannya jasa konsultan ini adalah:

    penyiapan kebutuhan pengembangan infrastruktur terhadap

    penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) di lokasi KSK PISEW

    dalam meningkatkan ekonomi lokal, mengembangkan

    kewirausahaan, dan memberikan manfaat secara

    berkelanjutan.

    Tujuan diadakannya jasa konsultan ini adalah:

    a) Mengidentifikasi jenis TTG, jenis dan hasil usaha di KSK; b) Mengidentifikasi penerapan TTG dalam mendukung

    peningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta produk turunan dari komoditas unggulan di KSK;

    c) Mengidentifikasi pengelola dan pengguna TTG di KSK; d) Mengidentifikasi kondisi infrastruktur eksisting di KSK; e) Mengkaji kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi

    pengaruh penerapan TTG; f) Mengkaji peran serta dan upaya Pemerintah dalam

    dukungannya terhadap penerapan TTG dan kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG di lokasi KSK;

    g) Mengidentifikasi dan mengoptimalkan peluang investasi ekonomi maupun infrastruktur yang diselenggarakan sebagai pengaruh penerapan TTG pada komoditas unggulan di lokasi KSK PISEW.

    3. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah

    a) Teridentifikasinya jenis TTG, jenis dan hasil usaha di KSK; b) Teridentifikasinya penerapan TTG dalam mendukung

    peningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta produk turunan dari komoditas unggulan di KSK;

    c) Teridentifikasinya pengelola dan pengguna TTG di KSK; d) Teridentifikasinya infrastruktur eksisting di KSK;

  • 46

    e) Teridentifikasinya kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG;

    f) Kajian peran serta dan upaya Pemerintah dalam dukungannya terhadap penerapan TTG dan kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG di lokasi KSK;

    g) Optimalisasi peluang investasi ekonomi maupun infrastruktur yang diselenggarakan sebagai pengaruh penerapan TTG pada komoditas unggulan di lokasi KSK PISEW.

    4. Lokasi Kegiatan Kegiatan Jasa Konsultansi Kajian Penerapan Teknologi Tepat

    Guna dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur

    Permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten mencakup

    Kabupaten Simalungun-Provinsi Sumut, Kabupaten Merangin-

    Provinsi Jambi, Kabupaten Lebong-Provinsi Bengkulu,

    Kabupaten Landak-Provinsi Kalbar, Kabupaten Tabalong-

    Provinsi Kalsel, Kabupaten Belitung-Provinsi Babel, Kabupaten

    Bone-Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Mamuju-Provinsi

    Sulbar, Kabupaten Lombok Timur-Provinsi NTB.

    5. Sumber

    Pendanaan

    Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Dalam

    melaksanakan kegiatan ini pekerjaan ini akan dibiayai melalui

    dana dari APBN/DIPA pada Pejabat Pembuat

    KomitmenKegiatan Infrastruktur PendukungKegiatan Ekonomi

    dan Sosial RISE-PISEW, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

    Permukiman Berbasis Masyarakat, Kegiatan tahun anggaran

    2015dengan Pagu Anggaran sebesarRp. 1.100.000.000,- (Satu

    Milyar Seratus Juta Rupiah).

    6. Nama dan

    Organisasi

    Pejabat Pembuat

    Komitmen

    Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Andreas Budi Wirawan, ST, MT Proyek/Satuan Kerja : Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan Infrastruktur Wilayah (PISEW)/ Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat

    Data Penunjang

    7. Data Dasar Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, pemberi jasa harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai data pelaksanaan program tahun sebelumnya. Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut:

    a. Surat Edaran Nomor 14/SE/DC/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Perdesaan

  • 47

    melalui Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah;

    b. Pedoman Umum PISEW 2014; c. Panduan Pelaksanaan PISEW 2014; d. Exit Strategy PNPM PISEW; e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun

    2010, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna;

    f. Dokumen Perencanaan dan business plan KSK di lokasi PISEW;

    g. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

    8. Standar Teknis Untuk melaksanakan kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK

    ini, harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a) Persyaratan Umum Pekerjaan

    Setiap bagian dari kegiatan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan.

    b) Persyaratan Obyektif Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

    c) Persyaratan Fungsional Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Penyedia jasa.

    d) Persyaratan Prosedural Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.

    e) Kriteria Lain-lain Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.

    Adapun standar teknis dalam melaksanakan Kajian penerapan Teknologi Tepat Guna dalam mendukung pembangunan infrastruktur permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan, yaitu: a) Pedoman UmumPISEW Tahun 2014;

  • 48

    b) Panduan Pelaksanaan PISEW 2014; Peraturan yang berhubungan dengan PISEW secara khusus dan PNPM Mandiri secara umum.

    9. Studi Studi

    Terdahulu

    PPK PISEW pernah mengadakan studi penyusunan rencana pembangunan infrastruktur KSK pada 9 provinsi, 35 kabupaten di lokasi PISEW (rentang tahun 2010 2014)

    10. Referensi

    Hukum a) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; b) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional; c) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; d) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang

    Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82

    e) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna.

    11. Lingkup

    Kegiatan (1) Persiapan;

    Menyiapkan rencana pelaksanaan kegiatan termasuk jadwal dan persiapan pelaksanaan

    (2) Pengumpulan Data/ Survey;

    Mengidentifikasi jenis TTG, jenis dan hasil usaha di KSK;

    Mengidentifikasi penerapan TTG dalam mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta produk turunan dari komoditas unggulan di KSK;

    Mengidentifikasi pengelola dan pengguna TTG di KSK;

    Mengidentifikasi kondisi infrastruktur eksisting di KSK;

    Kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG;

    Informasi mengenai peran serta dan upaya Pemerintah dalam dukungannya dalam pengembangan infrastruktur terhadap penerapan TTG.

    (3) Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)

    Melakukan pembahasan pengaruh penerapan TTG terhadap kebutuhan infrastruktur

    (4) Penyusunan Kajian Penerapan Teknologi Tepat GunaDalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten;

    Mengkaji kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG;

    Mengkaji peran serta dan upaya Pemerintah dalam dukungannya terhadap penerapan TTG dan kebutuhan infrastruktur dalam mengantisipasi pengaruh penerapan TTG di lokasi KSK;

  • 49

    Mengidentifikasi dan mengoptimalkan peluang investasi ekonomi maupun infrastruktur yang diselenggarakan sebagai pengaruh penerapan TTG pada komoditas unggulan di lokasi KSK PISEW

    12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen Kajian Penerapan Teknologi Tepat GunaDalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten.

    13. Peralatan

    Material,

    Personil dan

    Fasilitas dari

    Pejabat Pembuat

    Komitmen

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.

    a. Laporan dan Data Surat yang dikeluarkan oleh pengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan, dan laporan penyedia jasa sebelumnya.

    b. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart) dalam rangka pelaksanaan jasa lainnya.

    c. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa d. Pengguna Jasa tidak menyediakan fasilitas yang dapat

    digunakan oleh penyedia jasa.

    14. Jangka Waktu

    penyelesaian

    Kegiatan

    Kegiatan Jasa Lainnya dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada Penyedia jasa adalah selama 6 (enam) bulan.

    15. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah Orang Bulan Pendidi

    kan Keahlian Pengalaman

    Tenaga Ahli:

    Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah (TL)

    S2 Planolo

    gi (Perencanaan

    Wilayah dan

    Kota)

    SKA 6 tahun 1 org/6 bln

    Tenaga Ahli Industri

    S1 T.Indust

    ri SKA 4 tahun

    1 org/6 bln

    Tenaga Ahli Agribisnis/Sosial Ekonomi Pertanian/Pe

    rtanian

    S1 Agribisn

    is/ Sosial

    Ekonomi

    Pertania

    - 4 tahun 1 org/6 bln

  • 50

    n/Pertanian

    Tenaga Ahli Infrastruktur

    S1 Teknik

    Sipil SKA 4 tahun 1 org/6 bln

    Tenaga Ahli Ekonomi

    S1 Ekonom

    i - 4 tahun

    1 org/6 bln

    Tenaga Pendukung:

    Asisten Tenaga Ahli

    Agribisnis/Sosial Ekonomi

    Pertanian

    S1 Agribisn

    is/ Sosial

    Ekonomi

    Pertanian/Perta

    nian

    - 2 tahun 1 org/6 bln

    Asisten Tenaga Ahli Infrastruktur

    S1 Teknik

    Sipil - 2 tahun 1 org/6 bln

    Tenaga Adm. Dan

    Keuangan

    Administrasi

    Administrasi &

    Keuangan

    - 1 org/6 bln

    Operator Komputer

    Komputer

    Komputer - 1 org/6 bln

    16. Jadwal Tahapan

    pelaksanaan

    Kegiatan

    Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan akan dibahas kemudian dan disepakati bersama antara pengguna dan penyedia jasa.

    17. Laporan

    Pendahuluan

    Laporan yang diserahkan kepada Pengguna Jasa adalah:

    a. Laporan Pendahuluan, diserahkan pada akhir bulan pertama

    dari masa pelaksanaan pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh)

    eksemplar. Isi dari laporan ini adalah uraian ringkas mengenai

    kerangka pikir, rencana kerja, juga dimasukkan metodologi serta

    pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli

    dan jadwal penyelesaian pekerjaan.

    Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi

    secara eksternal bersama tim teknis dengan mengundang

    beberapa pihak lain yang terkait dan diharapkan dapat

    diperolah satu kesepakatan mengenai sasaran serta pola kerja

    yang akan dituju. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu

    berita acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan

    berikutnya.

    b. Laporan Antara, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan

    diserahkan 4 (empat) bulan setelah penerbitan SPMK. Laporan

    ini berisikan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup

    Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Mendukung

  • 51

    Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada Kawasan

    Strategis Kabupaten yang telah dibuat dan yang telahdisesuaikan

    dengan tujuan dan sasaran pekerjaan. Pada tahap laporan antara

    ini akan dilakukan diskusi secara eksternal bersama tim teknis

    dengan mengundang beberapa pihak lain yang terkait dan

    diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai kajian

    tersebut. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara

    dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya.

    c. Laporan Akhir, berisikan bentuk akhir dari keseluruhan

    rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak

    10 (sepuluh) eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan

    pekerjaan.Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi

    secara eksternal bersama tim teknis dengan mengundang

    beberapa pihak lain yang terkait untuk memperoleh masukan

    lain/ tambahan untuk penyempurnaan hasil akhir dari

    pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh satu

    kesimpulan yang mampu menampung banyak kepentingan

    terkait.

    d. Laporan Bulanan, berisikan laporan kegiatan yang dilapprkan

    secara berkala/ perbulan selama pelaksanaan pekerjaan.

    Laporan ini dibuat untuk mengetahui pencapaian substansial

    dari setiap tahapan pelaksanaan kegiatan ini. Laporan ini dibuat

    sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dalam setiap bulan yang akan

    disampaikan kepada Tim Teknis.

    e. Dokumen Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada

    Kawasan Strategis Kabupatensebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

    dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan. f. Executive Summary, merupakan ringkasan laporan yang

    disajikan secara komunikatif dalam tampilan yang menarik yang

    ditujukan untuk disampaikan kepada pimpinan di lingkungan

    Kementerian Pekerjaan Umum. Executive Summary dibuat

    sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan diserahkan pada akhir

    pelaksanaan pekerjaan.

    Seluruh data dan laporan termasuk ringkasan eksekutif dimuat ke dalam CD sebanyak 10 (sepuluh) buah diserahkan bersamaan dengan penyerahan Laporan Akhir..

    18. Produksi dalam

    Negeri

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

    19. Persyaratan

    Kerjasama

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa lainnya diperlukan untukpelaksanaan kegiatan jasa lainnya ini maka pelaksanaannya mengacu pada peraturan yang berlaku.

  • 52

    II.2. BIAYA BAHAN/ALAT DAN OPERASIONAL

    Harga Satuan

    ( Rp )

    II.2.1. Biaya Operasional Kantor

    1 ATK, Computer Supplies dan kebutuhan kantor lainnya Ls

    2 Dokumentasi Ls

    II.2.2. Biaya Alat yang disewa :

    1 Sewa Komputer/laptop dan Printer 5 Unit x 6 bulan UB

    Jumlah (Rp)

    Sub Total II.2.1.

    Sub Total II.2.2.

    TOTAL BIAYA BAHAN DAN OPERASIONAL

    No. Uraian Satuan Vol.

    20. Pedoman

    Pengumpulan

    data lapangan

    Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data di lapangan sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan Jasa Lainnya.

    21. Alih

    Pengetahuan

    Dalam proses penyusunan Kajian Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada Kawasan Strategis Kabupaten, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan adalah sebagai berikut:

    1) Penyedia Jasa melakukan asistensi/ diskusi secara berkala dan intensifbersama tim teknis sehingga dapat diperoleh kajian yang dapat dipertanggungjawabkan.Selain itu, asistensi/ diskusi juga dilakukan terkait dengan pelaksanaan FGD, penyusunan buku kajian serta pelaksanaan presentasi setiap tahapan pelaporan yang sifatnya periodik.

    2) Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan dalam proses asistensi/ diskusi, hendaknya memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

    3) Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa diminta mempelajari dan menganalisa lebih lanjut segala informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan dimaksud