KAK AUDIT ENERGI Gedung I& II.pdf

10
1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) AUDIT ENERGI BANGUNAN GEDUNG/KANTOR (GEDUNG I& II) INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI BANTEN Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya pembangunan Nasional yang diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan pengunaan energi di sektor bangunan yang merupakan konsumen energi yang cukup besar, maka secara langsung memberikan dampak bagi penyediaan energi. Sementara itu penyediaan energi sekarang ini masih bergantung pada bahan bakar fosil, terutama bahan bakar minyak dan cadangan semakin menipis, sementara harga energi khususnya harga bahan bakar minyak melonjak tajam, sementara penggunaan energi masih tergolong boros. Kenaikan harga energi khususnya bahan bakar minyak merupakan pilihan sulit yang harus diambil pemerintah untuk menyikapi kenaikan minyak mentah dunia yang cukup drastis. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan perekonomian nasional karena semakin tinggi harga minyak di pasar internasional maka beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah juga semakin berat, mengingat sebagian kebutuhan BBM kita harus diimpor dari negara lain. Menyadari betapa berat dampak dari kenaikan harga energi ini terutama bagi bangunan dan masyarakat, maka perlu melakukan tindakan yang tepat dan bijaksana dalam rangka memperbaiki ekonomi bangsa melalui penghematan energi. Dari hasil survei menunjukkan bahwa sektor bangunan mempunyai potensi penghemat sekitar 10 – 30 %. Selain itu ada beberapa bangunan yang telah melakukan usaha peningkatan efisiensi energi terutama berkaitan dengan penggantian peralatan, pengoperasian peralatan secara hemat serta menerapkan program aksi konservasi energi. Namun demikian dalam penerapannya masih banyak dijumpai hambatan-hambatan di antaranya yang paling menonjol adalah masalah pendanaan kegiatan identifikasi masalah (audit energi) maupun implementasinya. Melihat cukup besarnya peluang penghematan energi yang teridentifikasi tersebut serta besarnya manfaat yang akan diperoleh apabila peluang ini diimplementasikan, lebih-lebih dikaitkan dengan kondisi yang sedang dihadapi pada dewasa ini yaitu ketergantungan terhadap Bahan bakar Minyak , dan dorongan pemerintah untuk melakukan konservasi dan diversifikasi energi, maka program konservasi energi perlu terus digalakkan. Konservasi energi dapat membawa manfaat yang sangat besar berupa penghematan energi dan biaya energi yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing di pasar global. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka pada tahun

Transcript of KAK AUDIT ENERGI Gedung I& II.pdf

  • 1

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) AUDIT ENERGI BANGUNAN GEDUNG/KANTOR (GEDUNG I& II)

    INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

    Uraian Pendahuluan1 1. Latar Belakang

    Sejalan dengan meningkatnya pembangunan Nasional yang diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan pengunaan energi di sektor bangunan yang merupakan konsumen energi yang cukup besar, maka secara langsung memberikan dampak bagi penyediaan energi. Sementara itu penyediaan energi sekarang ini masih bergantung pada bahan bakar fosil, terutama bahan bakar minyak dan cadangan semakin menipis, sementara harga energi khususnya harga bahan bakar minyak melonjak tajam, sementara penggunaan energi masih tergolong boros. Kenaikan harga energi khususnya bahan bakar minyak merupakan pilihan sulit yang harus diambil pemerintah untuk menyikapi kenaikan minyak mentah dunia yang cukup drastis. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan perekonomian nasional karena semakin tinggi harga minyak di pasar internasional maka beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah juga semakin berat, mengingat sebagian kebutuhan BBM kita harus diimpor dari negara lain. Menyadari betapa berat dampak dari kenaikan harga energi ini terutama bagi bangunan dan masyarakat, maka perlu melakukan tindakan yang tepat dan bijaksana dalam rangka memperbaiki ekonomi bangsa melalui penghematan energi.

    Dari hasil survei menunjukkan bahwa sektor bangunan mempunyai potensi penghemat sekitar 10 30 %. Selain itu ada beberapa bangunan yang telah melakukan usaha peningkatan efisiensi energi terutama berkaitan dengan penggantian peralatan, pengoperasian peralatan secara hemat serta menerapkan program aksi konservasi energi. Namun demikian dalam penerapannya masih banyak dijumpai hambatan-hambatan di antaranya yang paling menonjol adalah masalah pendanaan kegiatan identifikasi masalah (audit energi) maupun implementasinya. Melihat cukup besarnya peluang penghematan energi yang teridentifikasi tersebut serta besarnya manfaat yang akan diperoleh apabila peluang ini diimplementasikan, lebih-lebih dikaitkan dengan kondisi yang sedang dihadapi pada dewasa ini yaitu ketergantungan terhadap Bahan bakar Minyak , dan dorongan pemerintah untuk melakukan konservasi dan diversifikasi energi, maka program konservasi energi perlu terus digalakkan. Konservasi energi dapat membawa manfaat yang sangat besar berupa penghematan energi dan biaya energi yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing di pasar global.

    Untuk mengatasi permasalahan di atas maka pada tahun

  • 2

    2015 pemerintah Provinsi Banten melakukan kegiatan pemantauan energi di instansi Pemerintah Provinsi Banten melalui program konservasi energi dengan melakukan audit energi gedung/kantor Instansi di pemerintahan Provinsi Banten.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud Kegiatan ini adalah melakukan Audit Energi Pada Banguan Gedung/kantor Instansi Pemerintah Provinsi Banten Dalam Rangka Program Penghematan Energi Tujuan kegiatan ini adalah mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi dan menghasilkan rekomendasi langkah-langkah penghematan energi yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak Manajemen Energi pada bangunan yang diaudit.

    3. Sasaran

    Terselenggaranya audit energi, teridentifikasi peluang penghematan energi dan tersusunnya rekomendasi hasil audit energi khususnya pada bangunan gedung Instansi Pemerintah provinsi Banten.

    4. Lokasi Kegiatan Gedung I (Gedung Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten) dan Gedung II (Gedung Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Provinsi Banten) - Komplek Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)

    5. Sumber Pendanaan

    Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015.

    6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

    Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. H. Eko Palmadi, M.Si.__

    Satuan Kerja : Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten

    Data Penunjang2

    7. Data Dasar

    - History Pemakian Energi di Gedung Instansi - Intensitas Konsumsi energi (IKE)

    8. Standar Teknis SNI Audit Energi pada Bangunan Gedung

    9. Studi-Studi

    Terdahulu -

    10. Referensi Hukum 1) Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 Tentang Energi Ketentuan Pasal 25 tentang Konservasi Energi dalam Undang-Undang No 30 Tahun 2007, disebutkan bahwa:

    Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, pengusaha, dan

  • 3

    masyarakat.

    Konservasi energi nasional tersebut mencakup seluruh tahap pengelolaan energi.

    Pengguna energi dan produsen peralatan hemat energi yang melaksanakan konservasi energi diberi kemudahan dan/atau insentif oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

    Pengguna sumber energi dan pengguna energi yang tidak melaksanakan konservasi energi diberi disinsentif oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

    Peraturan lebih lanjut tentang konservasi energi akan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah.

    2) Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang

    Konservasi Energi Ketentuan Pasal 6 menyebutkan Langkah-Langkah Konservasi Energi dilakukan melalui : a. melaksanakan sistem audit energi dan identifikasi

    potensi energi, perbaikan efisiensi sistem, perbaikan efisiensi proses, perbaikan efisiensi sarana dan perbaikan efisiensi peralatan;

    b. standardisasi yaitu melaksanakan upaya penghematan energi melalui penerapan standar unjuk kerja (kompetensi) dan standar efisiensi peralatan

    3) Instruksi Presiden No. 13 Tahun 2011 Tentang

    Penghematan Energi dan Air Ketentuan Pasal 1 menyebutkan Langkah-Langkah Penghematan Energi dan Air untuk :

    a. Penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD;

    b. Peralatan kantor, perlengkapan dan peralatan menggunakan energi listrik atau bahan bakar untuk gedung kantor dan/atau bangunan;

    c. Kegiatan atau aktifitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD yang memanfaatkan air.

    4) Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2012 tentang

    Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik untuk : Bangunan Gedung Negara, BUMN, BUMD, BHMN,

    Rumah Tinggal Pejabat, Penerangan Jalan Umum, Lampu Hias dan Papan Reklame.

    Target Penghematan Listrik sebesar 20% (dua puluh persen) wajib dicapai paling lama 6 (enam) bulan setelah peraturan ini berlaku.

    Sistem Tata Udara, Sistem Tata Cahaya dan Peralatan Pendukung

  • 4

    Ruang Lingkup

    11. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Audit Energi meliputi :

    a. Melakukan pengukuran dan pengumpulan data untuk mengetahui pola penggunaan energi;

    b. Mengidentifikasi titik-titik pemborosan energi dan peluang-peluang penghematan energi pada peralatan yang digunakan;

    c. Melakukan analisis tekno ekonomi (financial, desain, teknis);

    d. Menyusun rekomendasi langkah-langkah penghematan energi dan menentukan prioritas penerapan konservasi energi yang layak untuk dilaksanakan studi kelayakannya (feasibility study) berdasarkan rekomendasi hasil audit energi yang memerlukan biaya sedang/tinggi dan dikonsultasikan dengan Instansi tersebut;

    e. Menyusun Rancangan Standar Operating Procedure (SOP) terkait pola penggunaan Energi di Bangunan Gedung Instansi yang diaudit.

    12. Keluaran3 Keluaran (output) dari kegiatan audit energi adalah tersusunnya laporan hasil pelaksanaan audit energy di bangunan Gedung I (Gedung Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten) dan Gedung II (Gedung Badan Kesatuan Bangsan Dan Politik Provinsi Banten)

    13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

    -

    14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

    Peralatan yang harus disediakan oleh pihak penyedia Jasa Konsultansi untuk melaksanakan pekerjaan Audit Energi pada bangunan Gedung/kantor Instansi, yakni : - Power Analyzer (computerized analisys of Electrical

    system) - Power Analyzer - Clamp meter - Watt Meter - Lux meter (Alat Pengukur Intensitas cahaya) - RH meter (Alat Pengukur kelembaban suhu) - Ampere meter - Volt Meter - Peralatan Pendukung lainnya yang diperlukan.

    15. Lingkup

    Kewenangan Penyedia Jasa

    -

    3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

  • 5

    16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

    60 (enam puluh) hari Kalender

    17. Personil Posisi Kualifikasi Jml Orang

    Tenaga Ahli :

    Ahli Konservasi Energi ( T. Elektro-Ketua Tim ) Ahli Elektrikal Ahli Teknik Sipil/Arsitektur

    S1-Pengalaman 4 tahun lebih S1-Pengalaman 1 tahun lebih S1-Pengalaman 1 tahun lebih

    1 org

    2 org

    1 org

    Tenaga Pendukung :

    Sekretaris Teknisi listrik Operator Komputer

    Minimal D3 Minimal D3 Minimal D3

    1 org 2 org 1 org

    18. Persyaratan dan Uraian Tugas Personil Penyedia jasa Konsultan

    Tenaga Ahli

    1. Team Leader, dengan persyaratan : - Memiliki Ijazah S.1 Teknik Elektro; - Mempunyai SKA/Serifikat ahli muda di bidang

    Konservasi Energi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi sesuai bidang yang masih berlaku;

    - Berpengalaman minimal 4 tahun pada bidang konservasi energy dan dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari Pengguna Jasa sebelumnya;

    - Memiliki KTP, dan NPWP

    Uraian Tugas : - Menyusun rencana kerja pelaksanaan audit energy

    pada bangunan gedung instansi pemerintah Provinsi Banten yang akan diaudit;

    - Berkoordinasi dan memberikan petunjuk kepada personil dibawahnya dalam melaksanakan pekerjaan Audit Energi;

    - Melakukan survey dan Koordinasi ke bangunan gedung yang akan diaudit dan memastikan gedung tersebut bersedia dilakukan audit energy;

    - Menyusun langkah-langkah pelaksanaan audit energy;

    - Menganalisa data-data hasil pemantauan dan pengukuran dan mengevaluasi potensi penghematan energy;

  • 6

    - Menyusun Rekomendasi langkah-langkah implementasi potensi / peluang konservasi energi berdasarkan skala prioritas biaya implementasi (no cost / low cost, medium cos, dan high cost);

    - Menyampaikan presentasi hasil pelaksanaan audit energy;

    - Menyusun laporan hasil audit energy; - Menyusun Standar Operating Procedure (SOP)

    Pengelolaan Energi pada bangunan Gedung yang diaudit.

    2. Ahli Electrical, dengan Persyaratan : - Memiliki ijazah S.1 Teknik Elektro; - Mempunyai sertifikat ahli muda Tenaga Listrik yang

    dikeluarkan oleh organisasi profesi sesuai bidang yang masih berlaku

    - Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun pada bidang konservasi Energi dan Pemanfaatan Energi Listrik dan dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari Pengguna Jasa sebelumnya;

    - Memiliki KTP, dan NPWP;

    Uraian Tugas : - Melakukan pengukuran pada peralatan sistem

    Pencahayaan, Tata Udara dan utility - Mengidentifikasi peluang-peluang penghematan

    energi serta menentukan intensitas konsumsi energi. - Menentukan prioritas konservasi energi dan

    melakukan analisis tekno ekonomi, finansial dan desain teknis;

    - Membantu leader tim dalam menganalisa data -data hasil pemantauan dan pengukuran dan mengevaluasi potensi penghematan energy;

    - Membantu leader tim dalam penyusunan laporan hasil audit energi pada gedung yang menjadi objek audit.

    3. Ahli Teknik Sipil/Arsitektur, dengan persyaratan : - Memiliki ijazah S.1 Sipil atau Arsitektur; - Mempunyai sertifikat ahli Muda Teknik Sipil/Arsitektur

    yang dikeluarkan oleh organisasi profesi sesuai bidang yang masih berlaku

    - Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun pada bidang desain bangunan gedung yang mengarah pada green building concept.

    - Memiliki KTP, dan NPWP.

    Uraian Tugas : - Melakukan pengukuran terhadap luas bangunan

    gedung dan mengelompokan luas ruangan Gedung yang ber AC dan tidak ber AC.

    - Melakukan perhitungan terhadap desain selubung bangunan gedung;

  • 7

    - Membantu leader tim dalam penyusunan laporan hasil audit energi pada gedung yang menjadi objek audit.

    Tenaga Pendukung 1. Sekretaris, dengan persyaratan :

    - Memiliki ijazah D3 Administrasi - Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun pada

    bidang administrasi; - Memiliki KTP, dan NPWP.

    Uraian Tugas : bertugas sebagai pelaksana administrasi kantor, meliputi segala macam urusan surat-menyurat, dan pekerjaan administrasi kantor dan administrasi yang diperlukan di lapangan.

    2. Teknisi Listrik, dengan Persyaratan : - Memiliki ijazah D3 Teknik Elektro - Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun pada

    bidang Instalasi dan Pemanfaatan energi Listrik serta mampu membaca parameter setiap alat ukur Listrik;

    - Memiliki KTP, dan NPWP.

    Uraian Tugas : - Melakukan survey dan pengukuran terhadap beban

    pemakaian energi listrik pada gedung yang diaudit; - Mendata spesifikasi teknis setiap peralatan pada

    sistem pencahayaan, tata udara, dan utility yang menggunakan energi listrik;

    - Membantu tenaga ahli dalam hal penyiapan data yang akan dianalisa.

    3. Operator Komputer, dengan Persyaratan : - Memiliki ijazah D3 Teknik Komputer/informatika - Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun pada

    pengoperasian komputer dan inputing data; - Memiliki KTP, dan NPWP.

    Uraian Tugas : bertugas sebagai pelaksana membantu tenaga ahli yang berhubungan dengan pekerjaan komputer, dalam hal inputing dan proses pengolahan data-data dari hasil pengukuran maupun dalam penyusunan laporan hasil audit.

  • 8

    19. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

    Tahapan kegiatan audit energi ini terdiri dari:

    1) Melakukan survei ke bangunan yang akan diaudit, untuk mendapatkan kepastian bahwa bangunan tersebut bersedia dilakukan audit energi.

    2) Melakukan pengukuran pada peralatan yang digunakan dan mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi serta menentukan intensitas konsumsi energi.

    3) Melakukan analisa dan menyusun rekomendasi langkah-langkah penghematan energi berdasarkan kriteria : tanpa biaya, biaya rendah, biaya sedang, dan biaya tinggi yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak bangunan;

    4) Menentukan prioritas penerapan konservasi energi yang layak untuk dilaksanakan studi kelayakannya (feasibility study) berdasarkan rekomendasi hasil audit energi yang memerlukan biaya sedang/tinggi dan dikonsultasikan dengan Pimpinan Instansi/manajemen perusahaan dan melakukan analisis tekno ekonomi, finansial dan desain teknis.

    5) Melaksanakan Fokus Group Discussion (FGD) untuk mempresentasikan konsep laporan akhir guna mendapatkan masukan-masukan dari stakeholder.

    6) Menyusun laporan hasil kegiatan yang terdiri dari laporan pendahuluan, konsep laporan akhir dan laporan akhir.

    Laporan

    20. Laporan Pendahuluan

    Laporan pendahuluan, berisi rencana kerja, mobilisasi peralatan, metode pekerjaan, jadual pekerjaan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak SPMK diterbitkan dalam jumlah 5 (lima) eksemplar.

    21. Laporan Interim -

    22. Draft Laporan

    Akhir Draft Laporan Akhir berisi Rancangan kumpulan hasil pekerjaan Audit Energi secara keseluruhan dimulai persiapan sampai akhir pekerjaan yang akan dibahas atau dikoreksi lebih lanjut.

    23. Laporan Akhir Laporan akhir, merupakan kumpulan hasil pekerjaan secara keseluruhan sejak persiapan sampai akhir, berisi gambar-gambar terkait pekerjaan, Hasil Pengukuran, Analisa Hasil Pengukuran, Studi Kelayakan serta tersusunnya Rekomendasi hasil Audit energy dan Rancangan Standar Operating Procedure (SOP) pola penggunaan Energi di bangunan gedung yang diaudit, serta foto-foto kegiatan. Laporan akhir diserahkan selambat-lambatnya pada masa akhir kontrak sebanyak 5 (lima) buku per gedung.

  • 9

    Hal-Hal Lain 24. Produksi dalam

    Negeri

    -

    25. Persyaratan Kerjasama

    -

    26. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

    -

    27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen. Pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk melakukan koordinasi dan konsultasi kepada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

    28. Jadwal Kerja Personil Penyedia Jasa Konsultansi

    Pelaksanaan kegiatan Audit Energi di Sektor bangunan Gedung selama 2 bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak, dengan uraian jadwal kerja personil sebagai berikut :

    Uraian BULAN KE-1 BULAN KE-2

    1 2 3 4 1 2 3 4

    Tenaga Ahli 1. Ahli Konservasi Energi (T. Elektro/ Team

    Leader) (1 orang)

    2. Ahli Eletrical (2 orang) 3. Ahli Teknik Sipil/Arsitektur (1 orang) Tenaga Pendukung 1. Sekretaris (1 orang) 2. Teknisi Listrik (2 orang) 3. Operator Komputer (1 orang)

    29. Jadwal Pelaksanaan

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Audit Energi di Sektor bangunan Gedung selama 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak.

    KEGIATAN BULAN KE-1 BULAN KE-2

    1 2 3 4 1 2 3 4

    Persiapan dan koordinasi Pengukuran dan pengumpulan data (Survey)

    Analisa dan Kajian Pelaporan 1. Pendahuluan 2. Draft Laporan Akhir 3. Laporan Akhir

  • 10

    28. Penutup

    Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) pelaksanaan Pekerjaan Audit Energi pada Bangunan Gedung Instansi Pemerintah Provinsi Banten, kajian ini dibuat untuk menjadi acuan bagi semua pihak termasuk pihak pelaksana kegiatan.

    Serang, 2015

    Mengetahui : Koordinator PPTK,

    PPTK,

    Deri Dariawan, ST., M.MT. NIP. 19780311 200112 1 002

    Syamsudin, SH. NIP. 19730622 200112 1 002

    Mengetahui/Menyetujui, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi

    Propinsi Banten

    Ir. Eko Palmadi, M.Si. NIP. 19620814 199003 1 009