Kajian Tentang Sistem Manajemen k3 (Smk3)

24
OLEH : KELOMPOK 2 1. AKMAL TAUFIQY (120533430845) 2. DEFRI PRASETYO (120533400150) 3. DYAH AYU FLADYA R. (120533430871) 4. GARDEIA SEDY A. !. (1205334308"0) 5. MEIR#A A$I S.(120533430857) ". %ILDA M. A. K. (120533430872) S1 PEDIDIKA TEKIK IFORMATIKA 2012 O&' *+ ! KAJIAN TENTANG SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) DAN PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)

description

Yeah

Transcript of Kajian Tentang Sistem Manajemen k3 (Smk3)

Product Name

OLEH :KELOMPOK 2AKMAL TAUFIQY(120533430845)DEFRI PRASETYO(120533400150)DYAH AYU FLADYA R.(120533430871)GARDENIA SENDY A. C.(120533430860)MEIRZA ANJI S.(120533430857)WILDAN M. A. K.(120533430872)S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA 2012Offering CKAJIAN TENTANG SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) DAN PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)

Manajemen merupakan suatu proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui pengarahan, penggerakan dan pengendalian maupun pengelolaan kegiatankegiatan yang dilakukan oleh orangorang yang tergabung dalam suatu bentuk kerja sama.Sedangkan sistem manajemen adalah rangkaian kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sistem Manajemen K3Speaker: Akmal Taufiqy2SMK3 atau Sistem Manajemen K3 adalah sistem manajemen yang terintergrasi untuk menjalankan dan mengembangkan kebijakan K3 yang telah ditetapkan perusahaan serta menanggulangi resiko bahaya yang mungkin terjadi di perusahaan.Sistem Manajemen K3Speaker: Akmal Taufiqy3Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ditemukan ada dua model yaiturational organisation theorydansocio-technical system theory.Rational organisation theorymenekankan pada pendekatantop-down.Socio-technical system theorymelakukan pendekatan dengan intervensi organisasi yang didasarkan pada analisa hubungan antara teknologi,orientasi dari pekerja dan struktur organisasiModel Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Akmal Taufiqy4Gallagher mengklasifikasikan tipe-tipe sistem manjemen keselamatan ke dalam 4 tipe, yaitu:Safe Person Control StrategySafe Place Control StrategyTraditional ManagementInnovative Management

Tipe-Tipe Sistem Manajemen K3Speaker: Akmal Taufiqy5Menurut peraturan menteri nomor PER-05/MEN/1996 tentangSistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.Tujuan Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Defri Prasetyo6Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum, yaitu :Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat diwujudkan peningkatkan produksi dan produktivitas kerja.Tujuan Khusus, yaitu :Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.Tujuan Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Defri Prasetyo7SMK3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya.Selain itu terdapat manfaat lain dari penerapan SMK3, antara lain :Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja.Meningkatkan image market terhadap perusahaan.Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama.Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Defri Prasetyo8Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1966 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disebut SMK3.Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Defri Prasetyo

9Proses SMK3 menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1966 adalah sebagai berikut :Komitmen dan Kebijakan Pengurus harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap K3 dengan menyediakan sumber daya yang memadai.PerencanaanPerusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan SMK3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur.Proses Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Dyah Ayu F. R.10Penerapan Dalam penerapan SMK3 yang efektif perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (a)menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan, (b) melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap pelatihan yang dibutuhkan, (c) membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif, (d)membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli, (e)membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga kerja secara aktif.Proses Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Dyah Ayu F. R.11Pengukuran dan Evaluasi Audit adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai denganpengaturan yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan. Audit sistem manajemen K3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3.Proses Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Dyah Ayu F. R.12Tinjauan Ulang dan Peningkatan Oleh Pihak Manajemen Pimpinan yang ditunjuk harus melakukan tinjauan ulang seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Tinjauan ulang SMK3 dilakukan secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3. Tinjauan ulang sistem manajemen K3 harus meliputi: (a) evaluasi terhadap penerapan kebijakan dan keselamatan kerja, (b) tujuan, sasaran dan kinerja K3, (c) hasil temuan audit SMK3, (d) evaluasi efektifitas penerapan SMK3.Proses Penerapan Sistem Manajemen K3Speaker: Dyah Ayu F. R.13Pengertian P2K3Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian & partisipasi efektif dalam penerapan K3.Tujuan Pelaksanaan P2K3Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus yaitu :Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada ditempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat diwujudkan peningkatkan produksi dan produktivitas kerja. (Umum)Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian antara pekerja dengan manuasi atau manusia dengan pekerjaan. (Khusus)Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Gardenia S. A. C.14Dasar HukumSebagai dasar hukum pembentukan, susunan, dan tugas Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ialah Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10 ayat (1), (2) dengan peraturan pelaksanaannya yaitu :Keputusan Menteri Tenaga kerja No.KEP-125/MEN/82 tentang Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-155/MEN/84.Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-04/MEN/87 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Gardenia S. A. C.15Syarat Pembentukan P2K3Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 04 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Tata-cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja, terdiri dari 16 pasal. Peraturan Menteri ini mewajibkan pengusaha atau pengurus tempat kerja yang mempekerjakan 100 orang pekerja atau lebih atau menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko besar terjadi peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif membentuk P2K3.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Gardenia S. A. C.16Syarat KeanggotaanTerdapat empat syarat dalam keanggotaan, diantaranya adalah:Keanggotaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas unsur pengusaha dan tenaga kerja yang susunannya terdiri dari atas ketua, sekretaris dan anggota.Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Meirza Anji S.17Ketua P2K3 ialah Pimpinan Perusahaan atau salah satu Pimpinan Perusahaan yang ditunjuk (khusus untuk kelompok perusahaan/centra industri).Jumlah dan susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diatur dalam undang-undang dan peraturan menteri.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Meirza Anji S.18Struktur OrganisasiSuatu organisasi P2K3 dapat mempunyai banyak variasi tergantung pada besarnya, jenisnya bidang, bentuknya kegiatan dari perusahaan dan sebagainya.Kepengurusan dari pada organisasi P2K3 terdiri dari seorang Ketua, Wakil Ketua, seorang atau lebih Sekretaris dan beberapa anggota yang terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Meirza Anji S.19Ketua dijabat oleh salah seorang Pimpinan Perusahaan yang mempunyai kewenangan dalam menetapkan kebijaksanaan di perusahaan.Sekretaris dapat dijabat oleh ahli K3/Petugas K3 (Safety Officer) atau calon yang dipersiapkan untuk menjadi Petugas K3.Paraanggota terdiri dari wakil unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan dan telah memahami permasalahan K3.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Meirza Anji S.20Program Kerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan KerjaTedapat beberapa program kerja yang dilakukan oleh panitia Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yaitu:Identifikasi masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Pendidikan dan pelatihan.Sidang-sidang.Rekomendasi.Audit.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Wildan M. A. K.21Peran dan Fungsi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peran pokok Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai badan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja.Fungsi Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah menghimpun dan mengolah segala data dan atau permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong ditinsgkatkannya penyuluhan, pengawasan, latihan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Wildan M. A. K.22Peran dan Fungsi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)Peran P2K3 sebagai badan pertimbangan di tempat kerja ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha/pengurus tempat kerja yang bersangkutan mengenai masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja.Fungsi P2K3 ialah menghimpun dan mengolah segala data dan atau permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja yang bersangkutan, serta mendorong peningkatan penyuluhan, pengawasan, latihan dan penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Wildan M. A. K.23Promosi Kesehatan di Tempat KerjaPromosi Kesehatan adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta lingkungannya. (The process of enabling people to increase control over, and to improve their health-Ottawa charter 1986.)Beberapa tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah untuk :Mengembangakan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.Menurunkan angka absensi tenaga kerja.Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.Secara mendasar promosi kesehatan di tempat kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja), lingkungan didalam dan diluar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja yang jelek. Gaya kerja yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat kerja.Struktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Wildan M. A. K.24Keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja, secara umum adalah :a.Bagi PerusahaanMeningkatnya lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta nyaman.Citra perusahaan positif.Meningkatnya moral staf.b.Bagi PekerjaLingkungan tempat kerja menjadi lebih sehatMeningkatnya percaya diriMenurunnya stressStruktur Sususan dan Tugas Organisasi Tim Panitia Pembina K3Speaker: Wildan M. A. K.25