KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN...

14
KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 1 KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN FONDASI TIANG BOR DAN FONDASI RAKIT PELAT RATA PADA GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 1 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Tara I. Edytia, 21116164 Ahmad Yudi, S.T., M.T. Rahmat Kurniawan, S.T., M.T. Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365 E-mail : [email protected] ABSTRAK Fondasi berfungsi untuk mentranser beban yang dipikul oleh Fondasi tersebut dan kemudian disalurkan ke tanah. pada umumnya Fondasi yang digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi adalah Fondasi tiang, Fondasi tiang meneruskan beban hingga mencapai tanah keras. Pemilihan Fondasi tiang akan menjadi tidak ekonomis apabila kedalaman tanah keras tidak jauh dari permukaan. Pada bangunan bertingkat tinggi dan tanah dengan daya dukung rendah serta letak tanah keras tidak terlalu dalam, Fondasi dangkal yang digunakan adalah Fondasi rakit. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan satu alternativ desain yang disarankan untuk mendapat perencanaan yang efisien dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Fondasi yang efisien digunakan pada studi kasus “Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera” dengan membandingkan mutu, waktu pelaksanaan, dan biaya pelaksanaan antara Fondasi tiang bor dan Fondasi rakit. Gedung ini memiliki panjang 56 meter dan lebar 24 meter serta berjumlah 4 tingkat. Fondasi tiang bor yang direncanakan ialah berdiameter 0.5 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Fondasi rakit yang direncanakan memiliki panjang dan lebar 58x26 meter dikedalaman 1 meter dibawah permukaan tanah. Hasil dari penelitian ini yakni pada Fondasi tiang bor memiliki daya dukung aksial sebesar 121.464 Ton dan daya dukung lateral sebesar 8.157 Ton dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 2.205.259.175,11 dan waktu pelaskanaan selama 100 hari serta pada pondari rakit memiliki daya dukung sebesar 1053.20 kN/m 2 dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 3.934.046.702,76 dan waktu pengerjaan selama 195 hari. dengan demikian Fondasi yang efisien digunakan pada Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan adalah Fondasi tiang bor. Kata Kunci : Fondasi Tiang Bor, Fondasi Rakit, Mutu, Waktu Pelaksanaan, Biaya Pelaksanaan, efisien.

Transcript of KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN...

Page 1: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 1

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN

FONDASI TIANG BOR DAN FONDASI RAKIT PELAT RATA PADA

GEDUNG LABORATORIUM TEKNIK 1 INSTITUT TEKNOLOGI

SUMATERA

Tara I. Edytia, 21116164

Ahmad Yudi, S.T., M.T.

Rahmat Kurniawan, S.T., M.T.

Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Institut

Teknologi Sumatera

Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Fondasi berfungsi untuk mentranser beban yang dipikul oleh Fondasi tersebut dan kemudian

disalurkan ke tanah. pada umumnya Fondasi yang digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi

adalah Fondasi tiang, Fondasi tiang meneruskan beban hingga mencapai tanah keras. Pemilihan

Fondasi tiang akan menjadi tidak ekonomis apabila kedalaman tanah keras tidak jauh dari

permukaan. Pada bangunan bertingkat tinggi dan tanah dengan daya dukung rendah serta letak

tanah keras tidak terlalu dalam, Fondasi dangkal yang digunakan adalah Fondasi rakit. Penelitian

ini dilakukan untuk memberikan satu alternativ desain yang disarankan untuk mendapat

perencanaan yang efisien dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan.

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Fondasi yang efisien digunakan pada studi kasus

“Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera” dengan membandingkan mutu,

waktu pelaksanaan, dan biaya pelaksanaan antara Fondasi tiang bor dan Fondasi rakit. Gedung ini

memiliki panjang 56 meter dan lebar 24 meter serta berjumlah 4 tingkat. Fondasi tiang bor yang

direncanakan ialah berdiameter 0.5 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Fondasi rakit

yang direncanakan memiliki panjang dan lebar 58x26 meter dikedalaman 1 meter dibawah

permukaan tanah.

Hasil dari penelitian ini yakni pada Fondasi tiang bor memiliki daya dukung aksial sebesar 121.464

Ton dan daya dukung lateral sebesar 8.157 Ton dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp.

2.205.259.175,11 dan waktu pelaskanaan selama 100 hari serta pada pondari rakit memiliki daya

dukung sebesar 1053.20 kN/m2 dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 3.934.046.702,76 dan

waktu pengerjaan selama 195 hari. dengan demikian Fondasi yang efisien digunakan pada Gedung

Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan

adalah Fondasi tiang bor.

Kata Kunci : Fondasi Tiang Bor, Fondasi Rakit, Mutu, Waktu Pelaksanaan, Biaya Pelaksanaan,

efisien.

Page 2: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 2

ABSTRACT

The foundation serves to transform the load carried by the foundation and then distributed to the

ground. In general, the foundation using for high-rise buildings is the pile foundation, the pile

foundation continues the load until it reaches hard soil. The choice of pile foundation will be

uneconomic if the depth of the hard soil is not far from the surface. In high-rise buildings and soil

with low bearing capacity and the location of hard soil is not too deep, the shallow foundation

using is the raft foundation. This research was conducted to provide an alternative design that is

recommended for efficient planning in terms of quality, time, and implementation costs.

This research was conducted to determine the efficient foundation used in the case study "Gedung

Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera" by comparing the quality, time of

implementation, and cost of implementation between the bored pile foundation and raft

foundation. This building has a length of 56 meters and a width of 24 meters with 4 levels. The

planned bored pile foundation is 0.5 meters in diameter with depths reaching 10 meters. The

planned raft foundation has a length and width of 58x26 meters at a thickness of 1 meter below

ground level.

The results of this study are that the bored pile foundation has an axial bearing capacity of 90.307

tons and a lateral bearing capacity of 25 tons with an implementation cost of Rp. 2.997.999.488,80

and the working time of 59 days and on the raft foundation have a bearing capacity of 570.87

kN/m2 with an implementation cost of Rp. 4.091.887.981,35 and the working time is 69 days. Thus

an efficient foundation is using at "Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera"

in terms of quality, time and cost of implementation is the bored pile foundation.

Keywords: Bored Pile, Raft Foundation, Quality, Implementation Time, Implementation Cost,

efficient.

Page 3: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 3

1. PENDAHULUAN

Fondasi merupakan komponen bagian bawah

dari sebuah struktur yang berhubungan

langsung dengan tanah yang berfungsi untuk

mentransfer beban yang dipikul oleh fondasi

tersebut dan kemudian disalurkan ke tanah.

Fondasi dibuat menjadi kuat dan stabil agar

mampu menahan beban struktur diatasnya.

Pada umumnya fondasi yang digunakan

untuk bangunan bertingkat tinggi adalah

Fondasi dalam (Fondasi tiang). Tetapi

pemilihan penggunaan fondasi didasarkan

pada kondisi tanah di lokasi proyek.

Demikian pula dengan kondisi tanah pada

pemodelan beban struktur bangunan

bertingkat tinggi pada Laboratorium Teknik

1 Institut Teknologi Sumatera. Lapisan

tanahnya cukup baik yang kedalaman tanah

kerasnya tidak terlalu dalam sehingga dapat

diperkirakan untuk tidak perlu menggunakan

Fondasi dalam. Maka dari itu akan diambil

solusi dengan menggunakan Fondasi

dangkal.

Fondasi tiang meneruskan beban hingga

mencapai tanah keras. Namun, apabila tanah

keras terlalu dalam sehingga tidak dapat

dicapai, fondasi tiang dapat bekerja dengan

meneruskan beban ke tanah melalui tahanan

geser yang timbul akibat dengan gesekan

antara tanah dan fondasi. Biasanya beberapa

fondasi tiang digunakan dan disatukan oleh

poer (pile cap). Pada bangunan bertingkat

tinggi, fondasi dangkal yang digunakan

adalah fondasi rakit (Raft Foundation atau

Mat Foundation) dan bila tanah dengan daya

dukung rendah dapat pula digunakan fondasi

rakit.

Dalam dunia teknik sipil, diharuskan

melakukan perencanaan yang memiliki nilai

mutu yang tinggi, waktu yang cepat, dengan

biaya yang sekecil mungkin. Salah satunya

dalam pemilihan fondasi pada sebuah

bangunan, pemilihan jenis fondasi

didasarkan pada beberapa faktor, seperti

beban yang harus didukung, kondisi tanah

dasar, faktor lingkungan dan biaya.

Peninjauan kembali desain pada pemilihan

struktur fondasi dilakukan sebagai salah satu

alternativ desain yang disarankan untuk

mendapatkan perencanaan yang efisien.

Untuk memenuhi hal tersebut, pemilihan

antara fondasi tiang bor dan Fondasi rakit

dilakukan untuk mengetahui jenis fondasi

yang efisien digunakan bagi gedung

Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi

Sumatera ditinjau dari daya dukung Fondasi,

biaya pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan aplikasi berbasis

metode elemen hingga diantaranya aplikasi

ETABS 2016 untuk perencanaan struktur

atas yang mengeluarkan gaya-gaya dalam

yang digunakan dalam perencanaan pondasi,

SAFE 2016 digunakan untuk mendesain

pondasi rakit pelat rata, Lpile v.5 digunakan

untuk mendesain besarnya beban lateral yang

diterima oleh tiang unggal, Group v.8

digunakan untuk menganalisa kelompok

tiang, PcaColoumn untuk mendesain

kebutuhan tulangan serta Microsoft project

untuk memebuat durasi pekerjaan

(penjadwalan proyek).

Page 4: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 4

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Stratifikasi Tanah dan Dimensi

Struktur Bangunan

a. Stratifikasi Tanah

Tabel 1. Hasil pengujian Bore Hole

No Kedalaman

(m) Simbol Deskripsi

N-

SPT

1 0.0 – 2.0

Lempung

warna cokelat

kehitaman

31

2 2.0 - 4.0

Lempung

berpasir

warna putih

konsistensi

tanah keras

42

3 4.0 – 6.0

Lempung berpasir

warna abu-

abu putih,

konsistensi

keras sekali

46

4 6.0 - 8.0

Lempung

berpasir

warna putih

keabu-abuan,

konsistensi

keras sekali

55

5 8.0 –

20.0

Pasir

membatu

berlempung

warna abu-

abu

konsistensi

sangat padat.

>

60

b. Dimensi struktur bangunan

Mendesain fondasi dari sebuah struktur

berupa Gedung Laboratorium Teknik 1

Institut Teknologi Sumatera yang berada di

kawasan kampus Institut Teknologi

Sumatera. Gedung Laboratorium ini telah

berdiri dan resmi dioperasikan sejak tahun

2018 dan memiliki panjang x lebar bangunan

sebesar 56 m x 24 m dan terdiri dari 3 tingkat

dengan lantai yang sejenis.

3.2. Perencanaan Fondasi Tiang Bor

Pada perencanaan tiang bor terdiri dari

perhitungan daya dukung aksial tekan, daya

dukung aksial tarik, daya dukung lateral,

daya dukung kelompok tiang hingga

penulangan tiang.

3.2.1. Daya Dukung Tiang Tunggal Aksial

Tekan

Pada pemodelan tiang bor diatas telah

ditentukan perhitungan yang efisien bagi

perencanaan tiang bor untuk gedung

laboratorium teknik 1 ITERA dengan

diameter tiang sebesar 0.7 m dan tinggi tiang

10 m.

Page 5: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 5

a. Daya Dukung Ujung Tiang

Nilai ujung persatuan luas (qp) Bedasarkan nilai N-SPT (Reese and

Wright, 1977),

qp = 7 N

= 7 x (39.70)

= 277.96 T/m2

Qp = qp x A

= 277.95 T/m2 x 0.19625 m

= 106.91 T

b. Daya Dukung Selimut

Terdapat dua jenis perhitungan daya

dukung selimut tiang dibedakan

berdasarkan tanah lempung (Reese &

Wright, 1988) dan pada tanah pasir

(rata-rata antara Meyerhof. 1976 dan

Reese & Wright, 1977) dalam buku Ir.

Masyhur Irsyam, Catatan kuliah

rekayasa fondasi.

Pada Tanah Lempung

Qs = 𝜏 x p x l

= (𝛼 x cu) x p x l

Pada Tanah Pasir

Qs = 𝜏 x p x l

= (2N) x p x l

c. Daya Dukung Tiang Tunggal

Qall = Qu+Qs

SF

= 1164.00 + 106.91T

3

= 90.307 Ton 3.2.2. Daya Dukung Tiang Tunggal Aksial

Tarik

Daya dukung aksial tarik dapat

dihitung menggunakan rumus :

Qu= 0.75 Qs + Wp

= 0.75 x 164.00 T + Vbeton x γbeton = (123.00 T)+(2.26m3 x 2400 kg/m3)

= (123.00 T) + (5425.92 kg)

= (123.00 T) + (5.42 T)

= 128.43 T

Qall = Qu

SF

= 128.43

3

= 42.81 Ton 3.2.3. Daya Dukung Tiang Tunggal

Lateral

Perhitungan beban lateral menggunakan

aplikasi Lpile. Estimasi kapasitas lateral

tiang sesuai dengan besar deformasi lateral

izin kepala tiang. Besar deformasi lateral izin

tiang adalah 12 mm untuk gempa rencana dan

25 mm untuk gempa kuat dalam kondisi tiang

tunggal dan free-head. maka dapat

ditentukan besaran beban lateral ijin adalah

sebagai berikut :

Hall = 250 kN

= 25 T

3.2.4. Penentuan Jumlah Tiang Fondasi

yang Dipakai

Penentuan jumlah fondasi didapat dari

perhitungan menurut beban aksial maupun

beban lateral dan didapatkan kesimpulan

penggunaan tiang sebanyak 124 tiang.

3.2.5. Ananlisis Kelompok Tiang (Group

Tiang) Jarak Antar Tiang

s (minimum) > 2.5 d (diameter tiang)

s (minimum) > 2.5 (0.7)

1.8 m > 1.76 m

Konfigurasi Kelompok Tiang

Gambar 1. Konfigurasi Kelompok Tiang

Page 6: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 6

Efisiensi Kelompok Tiang

Tabel 2. Efisiensi Kelompok Tiang

Tipe

Pile

Cap

n

Tiang m n S (m)

d

(m)

Eg Used

Labbare Seiler-

keeney

Los

Angeles Block

Failure

PC1 3 2 3 1.8 0.7 0.882 0.859 0.627 1.563 0.627

PC2 4 2 2 1.8 0.7 0.725 0.896 0.761 - 0.761

Menghitung beban normal Setelah

Penambahan Tiang Pada Pile Cap

- Tipe PC 1 (3 Tiang)

Pi = P

n +

My . xi

∑ xi² +

Mx . yi

∑ yi²

= 139.209

3 +

4.557 . (-0.8)

1.28 +

-3.426 . 0.25

0.125

= 43.56 Ton

Pmax ≤ Qall x Eg

49.25 ≤ 90.31 x 0.627

49.25 ≤ 90.31 (OK)

- Tipe PC 2 (4 Tiang)

Pi = P

n +

My . xi

∑ xi² +

Mx . yi

∑ yi²

= 198.26

4 +

0.041 . (-0.8)

2.17 +

-4.232 . 0.25

2.56

= 50.87 Ton

Pmax ≤ Qall x Eg

50.90 ≤ 90.31 x 0.761

50.90 ≤ 68.68 (OK)

Kontrol daya dukung aksial berdasarkan

Gempa Statik, Gempa Nominal, dan

Gempa Kuat.

Kontrol daya dukung aksial berdasarkan

konsensus TPKB DKI 2015 adalah sebagai

berikut,

Kondisi Statik = Fz < Qallg

136.64 T < 286.72 T

Kondisi Gempa Nominal = Fz<1.3 x Qallg

127.89T < 372.73 T

Kondisi Gempa Kuat = Fz < 1.56 x Qall

139.21 < 447.28 T

Efesiensi Lateral Kelompok Tiang

Daya dukung lateral kelompok tiang akan

mengalami reduksi yang disebabkan

karena konfigurasi beberapa tiang yang

berdekatan. Nilai reduksi yang dimaksud

disebut faktor modifikasi (fm). 4 faktor

yang memengaruhi fm adalah, Side by

Side Effect, Leading Effect, Trailing

Effect, dan Skewed Effect.

Analisa Menggunakan GROUP

Analisa menggunakan aplikasi GROUP

dilakukan untuk pengecekan terhadap

perilaku tiang kelompok melalui

pencekan beban aksial yang diterima tiang

kelompok dengan daya dukung tiang

(Qall), defleksi terhadap defleksi izin

sesuai dengan pengaruh faktor gempa,

pengecekan momen terhadap momen izin,

dan pengecekan gaya geser terhadap geser

izin.

3.2.6. Penurunan Kelompok Tiang Menurut SNI 8460:2017 menyatakan bahwa

penurunan yang diizinkan harus kurang dari 15

+ b/600 cm. Dengan persamaan sebagai

berikut :

Sg = Se√Bg

D

Se = Se(1) + Se(2) + Se(3)

Dengan,

Sg = Penurunan Kelompok tiang

Se = Penurunan Elastis Tiang Tuggal

Bg = Lebar kelompok Tiang

D = Diameter Tiang

Page 7: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 7

Se(1) = Penurunan akibat deformasi tiang

tunggal

Se(2) = Penurunan tiang disebabkan oleh

beban yang bekerja pada ujung

tiang

Se(3) = Penurunan tiang disebabkan oleh

pengalihan beban sepanjang tiang

Dan beda penurunan tiang Menurut SNI

8460:2017 beda penurunan yang

diizinkan harus memenuhi L/300 dengan

L merupakan jarak antar kolom.

3.2.7. Penulangan Tiang Bor dan Pile Cap

Gambar 1. Penulangan Tiang Bor

Gambar 2. Penulangan Pile Cap

3.3. Analisis Perencanaan Fondasi Rakit Menurut American Concrete Institute

Commite (ACI 336) tahun 1988, fondasi rakit

seharusnya dirancang jika :

a. Spasi antar kolom pada suatu strip < 1.75

β

= metode konvensional

b. Spasi antar kolom pada suatu strip > 1.75

β

= metode flexible nilai modulus subgrade (K) adalah sebagai

berikut :

K = K(BXB)(1+0.5

B

L)

1,5

= 50000 (1 +0.5 x

24

56)

1.5

= 40476.19 kN/m3

menghitung nilai β yang merupakan parameter

penentuan pemelihan antara metode

konvensional dan metode flexible.

β =√L K

4 Ef If

4

= √56 m x 40476.19 kN/m3

4 x 23500 x (1

12 x 56 x 13)

4

= 0.962

Variasi spasi antar kolom yang dimiliki

Laboratorium Teknik 1 ITERA adalah 4 dan 8

m. maka, 1,75

β =

1,75

0.962 = 1.818

Jadi,

Spasi kolom > .,75

β

8 m > 1.818

Maka, metode yang dapat digunakan adalah

flexible element method.

3.3.1. Tebal dan Daya Dukung Fondasi

Rakit

Pada perencanaan yang telah dilakukan,

didapatkan ketebalan fondasi rakit setebal 1 m.

Dalam aplikasi SAFE 2016 nilai punching

shear harus diperhitungkan. Nilai punching

shear harus bernilai ≤ 1 pada setiap kolom.

Jika Nilai punching shear bernilai ≤ 1 maka

kontrol terhadap gaya geser pons pada fondasi

tergolong aman atau tidak terjadi keruntuhan

dan jika tidak memenuhi maka ketebalan

fondasi rakit harus ditambah.

Page 8: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 8

Daya dukung fondasi rakit dihitung

menggunakan persamaan berikut :

qu(net) = 5.14 Cu (1 +0.195 (B

L))( 1 + 0.4 (

Df

B))

= 5.14 x 102 ( 1 +0.195(26

58))( 1 + 0.4 (

1

24))

= 570.87 kN/m2

Selanjutnya menghitung beban keseluruhan

pada kolom yang akan ditahan oleh fondasi :

q = Q

A- γ Df

= 67755.59

24 m x 56 m- 14.7 x 1

= 35.71 kN/m2

Dihasilkan,

qu(net) > q

570.87 kN/m2 > 35.71 kN/m2

Dengan demikian daya dukung fondasi rakit

mampu menahan beban yang diterimanya.

3.3.2. Penurunan Fondasi Rakit

penurunan fondasi rakit dapat dihitung

menggunakan persamaan berikut :

a. Penurunan Elastik

Digunakan persamaan berikut :

Se = A1 A2 qo B

Es

Untuk nilai A1 dan A2 dapat dihitung

berdasarkan grafik dibawah ini :

Gambar 3. Grafik untuk Mencari A1

Sumber : Braja M Das

Gambar 4. Grafik untuk Mencari A2

Sumber : Braja M Das

Nilai A1 : L/B = 58/26

= 2.23

H/B = 7/2

= 0.269

Dengan melihat gambar 4.42. yang merupakan

grafik penentuan nilai A1 maka didapat nilai A1

sebesar 0.3.

Nilai A2 : Df/B = 1/26

= 0.038

Dengan melihat gambar 4.43. yang merupakan

grafik penentuan nilai A2 maka didapat nilai A2

sebesar 0.98.

Nilai Nilai qo merupakan hasil pembagian dari

beban kolom per satuan luas fondasi rakit :

qo = Q

A

= 67755.59 kN

58 m x 26 m

= 44.930 kN/m2

Es merupakan nilai modulus elastisitas tanah

lempung sebesar 20000 kN/m2. Maka

penurunan tiang adalah :

Se = A1 A2 qo B

Es

= 0.3 x 0.9 x 44.930 kN/m2 x 26 m

20000 kN/m2

= 0.015 m

= 15 mm

b. Penurunan Konsolidasi Primer

Menentukan nilai tekanan awal akibat beban

sendiri (P0)

P0 pada lapisan lempung

P0 = γ1 x h1

= 14.7 x 1

= 14.7 kN/m2

Menentukan nilai tekanan akibat beban

tambahan (∆p)

Page 9: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 9

∆p = FZ

(B+Z) x (L+Z)

∆p1 pada lapisan lempung

∆p1 = FZ

(B+Z) x (L+Z)

= 67755.59

(26 + 0.5) x (58 +0.5)

= 43.70 kN/m2

Data tambahan,

Cc = 0.0626

eo = 1.246

P’c = 10 kN/m2 Dikarenakan P0 > P’c = 14.7 kN/m2 > 10

kN/m2 maka digunakan rumus penurunan

yakni normally consolidated, Jadi penurunan

konsolidasi pada tanah lempung yang terjadi

adalah sebesar,

Sc = HCc log

P0+ ∆p

P0

1+eo

= 1 x 0.0626 log

14.7 + 43.70

14.7

1 + 1.264

= 0.016 m

= 16 mm

c. Penurunan Konsolidasi Sekunder

Penurunan Sekunder dikenal pula denga

n sebutan Penurunan Rangkak (creep),

terjadi setelah Penurunan Konsolidasi.

Penurunan ini terjadi akibat penyesuaian

butir-butir tanah pada kerangka tanah setelah

tegangan air pori berlebih terdisipasi sempurna

(u = 0). Penurunan sekunder biasanya terjadi

di tanah dengan lempung organik (gambut)

yang sangat mampu mampat (compressible).

Dan total penurunan konsolidasi yang terjadi

adalah,

St = Se + Sc +Ss

= 16 mm + 16 mm + 0 mm

= 32 mm

Menurut Skempton dan McDonald tahun 1956

nilai batas maksimum penurunan pada tanah

lempung sebesar 45 mm, dan hasil total

penurunan konsolidasi yang terjadi sebesar 32

mm dan tergolong aman karena tidak melebihi

batas penurunan maksimumnya sedangkan

menurut SNI 8460:2017 batas penurunan izin

yang diizinkan harus < 15 cm x b/600 maka,

Penurunan izin < 15 cm + b/600

Penurunan izin < 15 cm + 2600/600

Penurunan izin < 15 cm + 4.33 cm

3.2 cm < 19.33 cm (OK)

3.2.3. Penulangan Fondasi Rakit

Tabel 3. Penulangan Pondasi Rakit

3.2.4. Rencana Anggaran Biaya

Dalam membuat rancangan biaya pekerjaan

maka harus terlebih dahulu menghitung

volume pekerjaan yang akan dilakukan,

menghitung harga satuan, dan total seluruh

biaya. Rencana anggaran biaya ini

menggunakan harga satuan daerah Lampung

Selatan Triwulan 3 Tahun 2019.

JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL JUMLAH SPASI-TUL

1-2 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

2-3 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

3-4 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

4-5 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

5-6 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

6-7 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

7-8 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

8-9 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

9-10 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

10-11 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

11-12 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

12-13 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

13-14 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

14-15 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

15-16 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

16-17 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

17-18 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

18-19 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

19-20 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

20-21 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

21-22 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

22-23 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

23-24 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

24-25 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

25-26 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

26-27 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

27-28 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

28-29 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

29-30 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

30-31 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

31-32 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

32-33 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

33-34 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

34-35 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

35-36 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

36-37 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

37-38 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

38-39 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

39-40 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

40-41 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

41-42 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

42-43 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

43-44 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

44-45 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

45-46 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

46-47 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

47-48 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

48-49 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

49-50 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

50-51 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

51-52 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

52-53 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

53-54 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

54-55 4 22-300 6 22-200 6 22-200 4 22-300

55-56 4 22-300 4 22-300 4 22-300 4 22-300

AREA ARAH X

AREA Y

0-4 0-8 0-16 0-24PENULANGAN

Page 10: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 10

a. Rencana anggaran biaya pondasi tiang bor

Tabel 4. Rancangan Anggaran Biaya Fondasi Tiang Bor

Dari hasil perhitungan biaya pelaksanaan fondasi tiang bor yang disajikan pada tabel diatas didapat

total keseluruhan biaya fondasi tiang bor mulai dari pekerjaan persiapan hingaan pengeboran sebesar Rp. 2,997,999,488.80.- terbilang sebesar dua milyar sembilan ratus sembilan puluh tujuh

juta empat ratus delapan puluh delapan rupiah.

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) TOTAl (Rp)

1 2 3 4 5 6 = (4 x5)

A Pekerjaan Persiapan

1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m 168 68,286.46Rp 11,472,125.28Rp

2 Pembersihan Lahan m3

278.40 7,430.94Rp 2,068,772.55Rp

13,540,897.83Rp

B Pekerjaan Tanah

1 Galian Pile Cap tipe 1 m3 8.06 17,617.76Rp 142,069.64Rp

2 Galian Pile cap tipe 2 m3 58.06 17,617.76Rp 1,022,901.40Rp

3 Pembuangan Tanah Pile Cap tipe 1 m3 8.06 8,943.41Rp 72,119.66Rp

4 Pembuangan Tanah Pile Cap tipe 2 m3 58.06 8,943.41Rp 519,261.55Rp

5 Pasir Urug pile cap tipe 1 t. 10 cm m3 2.12 231,400.93Rp 491,606.64Rp

6 Pasir Urug pile cap tipe 2 t. 10 cm m3 16.13 231,400.93Rp 3,732,034.17Rp

1,756,352.25Rp

C Pekerjaan Struktur Bawah

Pile Cap Type 1 - 4 Unit

1 Lantai Kerja Pile Cap t.5 cm m3 1.15 634,154.62Rp 730,546.12Rp

2 Besi D25 kg 203.58 22,046.61Rp 4,488,271.88Rp

3 Cor Beton K-300 m3 7.33 1,212,893.00Rp 8,889,845.88Rp

4 Bekisting m2 6.62 217,831.35Rp 1,442,914.86Rp

Pile Cap Type 2 - 28 Unit

1 Lantai Kerja Pile Cap t.5 cm m3 8.06 634,154.62Rp 5,113,822.86Rp

2 Besi D22 kg 1408.36 22,046.61Rp 31,049,677.04Rp

3 Cor Beton K-300 m3 56.45 1,212,893.00Rp 68,465,384.06Rp

4 Bekisting m2 47.04 217,831.35Rp 10,246,786.70Rp

Pekerjaan Sloof

1 Besi D 16 kg 15,645.69 31,204.80Rp 488,220,679.32Rp

2 Besi D 10 kg 3,100.30 31,204.80Rp 96,744,132.22Rp

3 Pasir Urug m3 10.86 258,702.40Rp 2,810,284.17Rp

4 Lantai Kerja m3 21.73 867,169.85Rp 18,840,132.05Rp

5 Bekisting Batako m2 473.98 354,618.81Rp 168,081,867.37Rp

6 Cor Beton m3 144.45 2,193,565.00Rp 316,867,044.95Rp

Pondasi Bored Bile - 124 unit

1 Pekerjaan pondasi borepile Ls 1240 1,419,928.10Rp 1,760,710,849.24Rp

2,982,702,238.72Rp

2,997,999,488.80Rp

Total Pekerjaan Persiapan

Total Pekerjaan Tanah

Total Pekerjaan Struktur Bawah

Total

Page 11: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 11

b. Rencana anggaran biaya pondasi tiang bor

Tabel 5. Rancangan Anggaran Biaya Fondasi Rakit

Dari hasil perhitungan biaya pelaksanaan fondasi rakit yang disajikan pada tabel diatas didapat

total keseluruhan biaya fondasi rakit mulai dari pekerjaan persiapan hingga pengeboran sebesar

Rp. 4,091,887,981.35.- terbilang sebesar empat milyar Sembilan puluh satu juta delapan ratus

delapan puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh satu rupiah.

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) TOTAl (Rp)

1 2 3 4 5 6 = (4 x5)

I Pekerjaan Persiapan

1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank m1 168 68,286.46Rp 11,472,125.28Rp

2 Pembersihan Lahan m3 278.4 7,430.94Rp 2,068,772.55Rp

Total Pekerjaan Persiapan 13,540,897.83Rp

II Pekerjaan Tanah

1 Galian Tanah m3 1508 17,617.76Rp 26,567,586.18Rp

2 Pembuangan tanah m3 1508 8,943.41Rp 13,486,662.56Rp

3 Pasir Urug t. 10 cm m3 150.8 231,400.93Rp 34,895,259.94Rp

Total Pekerjaan Tanah 74,949,508.68Rp

III Pekerjaan pondasi Rakit

1 Segmen 1

Lantai kerja beton K-125 m3 29 634,154.62Rp 18,390,483.98Rp

Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 126 403,663.70Rp 50,861,626.20Rp

Pembesian Pelat kg 19867.65 22,046.61Rp 438,014,417.41Rp

Pengecoran Pelat m3 290 1,212,893.00Rp 351,738,970.00Rp

Segmen 2

Lantai kerja beton K-125 m3 23.2 634,154.62Rp 14,712,387.18Rp

Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 124 403,663.70Rp 50,054,298.80Rp

Pembesian Pelat kg 20675.37 22,046.61Rp 455,821,831.72Rp

Pengecoran Pelat m3 232 1,212,893.00Rp 281,391,176.00Rp

Segmen 3

Lantai kerja beton K-125 m3 46.4 634,154.62Rp 29,424,774.37Rp

Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 132 403,663.70Rp 53,283,608.40Rp

Pembesian Pelat kg 22888.4 22,046.61Rp 504,611,790.28Rp

Pengecoran Pelat m3 464 1,212,893.00Rp 562,782,352.00Rp

Segmen 4

Lantai kerja beton K-125 m3 52.2 634,154.62Rp 33,102,871.16Rp

Bekisting pelat pondasi rakit (kayu) m2 134 403,663.70Rp 54,090,935.80Rp

Pembesian Pelat kg 21408.55 22,046.61Rp 471,985,905.54Rp

Pengecoran Pelat m3 522 1,212,893.00Rp 633,130,146.00Rp

4,003,397,574.84Rp

4,091,887,981.35Rp

Total Pekerjaan Pondasi Rakit

Total

Page 12: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 12

3.15. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan perlu direncanakan sebelum proyek konstruksi dikarenakan untuk

mendapatkan hasil perencanaan secara efisien. Waktu pelaksanaan pekerjaan tiang bor akan

dibandingkan dengan waktu pelaksanaan fondasi rakit. Analisis tersebut akan dilakukan analisa

bar chart menggunakan alat bantu Microsoft project.

a. Waktu pelaksanaan fondasi tiang bor

Gambar 5. Penjadwalan Fondasi Tiang Bor

Berdasarkan hasil analisa menggunakan Microsoft project, didapatkan waktu pelaksanaan untuk

fondasi tiang bor selama 59 hari.

b. Waktu pelaksanaan fondasi rakit

Gambar 6. Penjadwalan Fondasi Rakit

Berdasarkan hasil analisa menggunakan Microsoft project, didapatkan waktu pelaksanaan untuk

fondasi rakit selama 69 hari.

Page 13: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 13

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil

kesimpulan:

a. Besar daya dukung fondasi tiang bor

adalah, untuk daya dukung tiang

tunggal aksial sebesar 90.307 Ton dan

untuk daya dukung tiang tunggal lateral

sebesar 25 Ton.

b. Besar daya dukung fondasi rakit

sebesar 570.87 kN/m2 dengan total luas

fondasi sepanjang 58 meter dan lebar

26 meter.

c. Dimensi yang dibutuhkan pada fondasi

tiang bor meliputi diameter tiang

sebesar 0.7 meter dan kedalaman tiang

sedalam 10 meter berjumlah 124 tiang

bor dengan dua jenis pile cap. Serta

dimensi yang dibutuhkan pada fondasi

rakit yakni mengikuti luas bangunan

dengan panjang 58 meter dan lebar 26

meter serta ketebalan fondasi setebal 1

meter.

d. Anggaran biaya yang dibutuhkan pada

perencanaan fondasi tiang bor sebesar

Rp. 2,997,999,488.80.- dan Anggaran

biaya yang dibutuhkan pada

perencanaan fondasi rakit sebesar Rp.

4,091,887,981.35.- maka, fondasi tiang

bor lebih hemat 26.73% dari fondasi

rakit.

e. Waktu pelaksanaan yang dibutuhkan

pada perencanaan tiang bor adalah

selama 59 hari sedangkan waktu

pelaksanaan fondasi rakit dibutuhkan

waktu selama 69 hari, maka waktu

pelaksanaan fondasi tiang bor 1.5 kali

lipat lebih cepat dari waktu

pelaksanaan fondasi rakit.

f. Perencanaan fondasi tiang bor

merupakan perencanaan fondasi yang

efisien digunakan pada gedung

laboratorium teknik 1 Institiut

Teknologi Sumatera dari segi mutu,

biaya, dan waktu pelaksanaan.

4.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, ada beberapa

saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

a. Diperlukan analisis perhitungan

dengan jenis fondasi rakit lainnya

untuk meminimalisirkan banyak

penulangan yang akan digunakan.

b. Pada proses perencanaan baik pada

fondasi tiang bor dan fondasi rakit

diharapkan lebih memperhatikan

satuan yang digunakan.

c. Pada proses pemodelan menggunakan

bantuan aplikasi, untuk lebih

memperhatikan hasil output program

yang akan digunakan untuk inputan

pada program selanjutnya atau

perhitungan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ameratungga , J., Sivakugan, N., & Das, B.

M. (2015). Correlation of Soil and

Rock Properties In Geotechnical

Engineering. Brisbane, Townsville,

Henderson: Springer. Bowles, Joseph

E. 1997. Analisis dan Desain Fondasi

Jilid 2, Edisi Keempat. Jakarta:

Erlangga.

American Petroleum Institute, 2002,

Recommended Practice for Planning,

Designing, and Constructing Fixed

Offshore Platform –Working Stress

Design ERRATA AND

SUPPLEMENT, Washington, D.C.,

USA.

Bahagianda, Dhyna Annisa Magfira. Analisis

Desain Fondasi Rakit Untuk Bangunan

bertingkat Dengan Metode

Konvensional (Conventional rigid

Method), Tugas Akhir. Universitas

Lampung.

Bowles, Joseph E. 1988 Analisis dan Desain

Fondasi Jilid 1, Edisi Keempat.

Jakarta: Erlangga.

Codoto, P.D., 1983, Foundation Design

Principles and Practice, Prentice-Hall

Page 14: KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PEMILIHAN …repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2009080009/... · 2020. 9. 8. · kajian teknis, biaya dan waktu 1 kajian teknis, biaya

KAJIAN TEKNIS, BIAYA DAN WAKTU 14

Das, Braja M., 2016, Principles of

Foundation Engineering 8th Edition,

Cengage Learning, Stamford.

Girsang P., 2009. Analisa Daya Dukung

Fondasi Bor Pile Pada Proyek Gedung

Crystal Square Jalan Imam Bonjol no.

6 Medan. Medan : Universitas

Sumatera Utara.

Gunawan, Rudi. 1983. Pengantar Teknik

Fondasi. Yogyakarta: Kanisius.

Hardiyatmo, H. C. (2006). Teknik Fondasi 1.

Yogyakarta: Beta Offset.

Hardiyatmo, H. C. (2006). Teknik Fondasi 2.

Yogyakarta: Beta Offset

Hardiyatmo, Hary Christady. 2010.

Stabilisasi Tanah Untuk Pekerjaan

Jalan. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Irsyam, M. (2012). SI-3221 Rekayasa

Fondasi. Bandung : ITB Press.

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal

Bina Marga. (2019). Kumpulan

Korelasi Parameter Geoteknik dan

Fondasi. Jakarta: Kementerian PUPR.

Lumy, David., 2016. Tinjauan Fondasi Rakit

Dan Metode Pelaksanaan Pada

Pembangunan Gedung Sekolah Dian

Harapan Manado, Politeknik Negeri

Manado: Tugas Akhir.

Pedoman Perenca’naan Pembebanan untuk

Rumah dan Gedung Tahun 1987.

Amaliah, Rizka., 2018. Analisa Daya

Dukung Dan Penurunan Fondasi

Tiang Bor Jempatan Outer Ring Road

2, Institut Pertanian Bogor: Tugas

akhir.

Saris, C.S., 2018. Evaluasi Desain Fondasi

Tiang Bor Gedung Asrama 5 Tingkat

Di Kampus Institut Teknologi

Sumatera, Bandar Lampung: Tugas

akhir.

Setiadi, Budi, 1994, “Korelasi Beberapa

Parameter Tanah Dari Beberapa

Lokasi Di Jakarta dan Jawa Barat”,

Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Setyo Budi, Gogot. 2011. Fondasi Dangkal.

Yogyakarta: Andi.

Sigar, Recky. 2016. Tugas Akhit

“Perencanaan Fondasi Tiang pancang

dan Metode pelaksanaan

Pembangunan Ruko Mega Profit

Kawasan Megamas Manado”,

Politeknik Negeri Manado, Manado.

Sitepu, Arif Rahman H., (2019). “Studi

Numerik Faktor Efisiensi Daya

Dukung Aksial Kelompok Tiang

Fondasi”. Tugas Akhir. Institut

Teknologi Sumatera, Lampung.

Skempton, A. W. (1953). The Colloidal

Activity of Clays. Proceedings 3rd

International Conference onSoil

Mechanics and Foundation

Engineering, Volume 1 Number 57 –

61. London.

SNI 1726:2012 mengenai “Tara cara

perencanaan ketahanan gempa untuk

struktur bangunan bangunan gedung

dan non gedung”

SNI 1727:2013 mengenai “Beban minimum

untuk perancangan bangungan gedung

dan struktur lain”

SNI 2487:2013 mengenai “Persyaratan beton

struktural untuk bangunan gedung”

SNI 2487:2019 mengenai “Persyaratan beton

struktural untuk bangunan gedung dan

penjelasan”.

SNI 8460:2017 mengenai “Persyaratan

perancangan geoteknik”

Surjandari, N.S., 2007. Analisa Penurunan

Fondasi Rakit Pada Tanah Lunak.

Jurnal Gema Teknik, volume 2.

Sosrodarsono, Suyono, dan Nakazawa,

Kazuto, 2000, Mekanika Tanah dan

Teknik Fondasi, Pradnya Paramita,

Jakarta.

Suryolelono, K. Basah. 1994. “Teknik

Fondasi Bagian II”. Naviri, Jakarta.

Terzaghi, K. and Peck, R.B., 1948, Soil

Mechanics in Engineering Practice,

Wiley, New York