Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

10
Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika KAJIAN SISTEM UTILITAS BAWAH TANAH DI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA Busada Eka Kristi Pratiwi 1 Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2012 ABSTRAK Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah mempunyai kedudukan penting secara regional dalam berbagai aspek pembangunan. Pembangunan yang ada beragam, termasuk pembangunan di bidang perumahan. Oleh karena itu sarana dan prasarana yang ada pun dituntut untuk selalu dalam kondisi prima, sehingga dapat digunakan secara maksimal oleh manusia (pelakunya). Salah satu perumahan yang ada di Semarang ialah perumahan Graha Estetika. Perumahan Graha Estetika memiliki lahan yang cukup luas dan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Perumahan merupakan rumah dan lingkungan tempat tinggal yang memiliki fasilitas yang layak untuk mendukung kehidupan. Suatu perumahan yang dirancang oleh para arsitek, sebaiknya merupakan perumahan yang harus dapat dipakai, dihuni dan dinikmati oleh masyarakat luas, sehingga tidak hanya indah dipandang sebagai suatu karya seni. Oleh karena itu suatu perumahan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana utilitas agar dapat memaksimalkan fungsi dan tujuan dari keberadaan kawasan tersebut. Dalam kajian ini akan dibahas sarana dan prasarana utilitas yang terdapat pada perumahan Graha Estetika. Tidak seperti Perumahan lain pada umumnya, sistem utilitas berupa jaringan air, listrik dan telefon di perumahan Graha Estetika ini berada didalam tanah, sehingga diatas permukaan tidak terdapat tiang atau kabel listrik dan telfon yang mengganggu pandangan. Dari pengkajian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana sistem utilitas tersebut bekerja dan faktor apa yang akan menjadi kelemahan dan kelebihan dari penerapan sistem utilitas ini. Kata Kunci : Perumahan, Utilitas, Jalan Lingkungan Korespondesi : 085725442567, E-mail : [email protected] Pendahuluan Mencari rasa nyaman mutlak menempati urutan pertama calon 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro

Transcript of Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Page 1: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

KAJIAN SISTEM UTILITAS BAWAH TANAHDI PERUMAHAN GRAHA ESTETIKA

Busada Eka Kristi Pratiwi1

Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas DiponegoroSemarang 2012

ABSTRAK

Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah mempunyai kedudukan penting secara regional dalam berbagai aspek pembangunan. Pembangunan yang ada beragam, termasuk pembangunan di bidang perumahan. Oleh karena itu sarana dan prasarana yang ada pun dituntut untuk selalu dalam kondisi prima, sehingga dapat digunakan secara maksimal oleh manusia (pelakunya). Salah satu perumahan yang ada di Semarang ialah perumahan Graha Estetika. Perumahan Graha Estetika memiliki lahan yang cukup luas dan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap.

Perumahan merupakan rumah dan lingkungan tempat tinggal yang memiliki fasilitas yang layak untuk mendukung kehidupan. Suatu perumahan yang dirancang oleh para arsitek, sebaiknya merupakan perumahan yang harus dapat dipakai, dihuni dan dinikmati oleh masyarakat luas, sehingga tidak hanya indah dipandang sebagai suatu karya seni. Oleh karena itu suatu perumahan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana utilitas agar dapat memaksimalkan fungsi dan tujuan dari keberadaan kawasan tersebut.

Dalam kajian ini akan dibahas sarana dan prasarana utilitas yang terdapat pada perumahan Graha Estetika. Tidak seperti Perumahan lain pada umumnya, sistem utilitas berupa jaringan air, listrik dan telefon di perumahan Graha Estetika ini berada didalam tanah, sehingga diatas permukaan tidak terdapat tiang atau kabel listrik dan telfon yang mengganggu pandangan. Dari pengkajian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana sistem utilitas tersebut bekerja dan faktor apa yang akan menjadi kelemahan dan kelebihan dari penerapan sistem utilitas ini.

Kata Kunci : Perumahan, Utilitas, Jalan LingkunganKorespondesi : 085725442567, E-mail : [email protected]

Pendahuluan

Mencari rasa nyaman mutlak menempati urutan pertama calon konsumen dalam memilih tempat tinggal selain kualitas bangunan yang terjamin. Dukungan keamanan dan prospek investasi ke depan juga menjadi pertimbangan berikutnya. Dewasa ini, khususnya Kota Semarang banyak bermunculan kawasan perumahan baru

untuk memenuhi semakin banyaknya permintaan masyarakat akan kebutuhan rumah. Peningkatan kebutuhan dalam masyarakat akan sektor ini terjadi karena perkembangan penduduk yang terus bertambah, pembangunan kota yang pesat dan daya dukung kemapuan ekonomi masyarakat yang semakin baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan mereka akan rumah tinggal.

1

1 Mahasiswa Magister Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro

Page 2: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

Salah satu dari sekian banyak kawasan perumahan baru yang ada di kota Semarang adalah Perumahan Graha Estetika. Graha Estetika ini merupakan perumahan real estate yang berkembang di bawah PT. Dasa Willis Raya yang berlokasi di daerah Tembalang.

Sistem utilitas berkaitan erat dengan bangunan, baik perumahan maupun bangunan lain. Penerapan sistem utilitas yang baik akan menambah nilai estetis pada suatu kawasan. Pada perumahan Graha Estetika ini, sistem utilitas yang ada telah terencana dengan baik. Jaringan Air, Listrik dan Telefon berada didalam tanah (underground). Berikut akan dijelaskan secara lebih lanjut bagaimana sistem utilitas ini diterapkan.

Materi dan MetodeTinjauan Lokasi Graha Estetika

Perumahan Graha Estetika berlokasi di Kelurahan Pedalangan Banyumanik Semarang, tepatnya ± 500 meter dari jalan raya Tembalang. Tepatnya berlokasi di jalan Tirto Agung, dan memiliki luas ± 50 Ha. Terdapat sekitar 450 KK atau 2250 jiwa. Perumahan Graha Estetika, Tembalang terdiri dari 16 blok. Pengembang Perumahan Graha Estetika adalah PT. Dasa Wilis. Perumahan ini dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas sosial maupun fasilitas umum antara lain jaringan listrik, jaringan telepon, drainase, taman bermain, taman bunga, ruko, masjid, area olahraga, pos penjagaan, dan direncanakan pula club house yang berada di area pengembangan.

Batas - batas perumahan Graha Estetika adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan

perumahan penduduk. Sebelah Selatan berbatasan dengan

sungai dan lahan persawahan. Sebelah Barat berbatasan dengan Diklat

dan perumahan penduduk. Sebelah Timur berbatasan dengan

Universitas Pandanaran.

Site Perumahan Graha Estetika berada di lokasi yang dulunya merupakan lahan pertanian tidak produktif, kemudian diolah oleh developer. Menurt RUTRK Kotamadya Semarang, site berada pada daerah BWK VI yang diperuntukan bagi kawasan permukiman dan pendidikan sehingga daerah ini menjadi tempat yang cocok untuk perumahan.

2

Gambar 1. Existing Perumahan Graha EstetikaSumber : www.wikimapia.org

Gambar 2. Site Perumahan Graha EstetikaSumber : Data Survai

Page 3: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

Sistem Utilitas

Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya, sanitasi dan sejenisnya. (Permen PU,2010)

Bangunan gedung di atas baik yang digunakan untuk permukiman, komersil, industri, pemerintahan maupun transportasi akan terhubung dengan jaringan utilitas umum yang ada di bawah tanah seperti jaringan air bersih, kabel telepon, saluran pengolahan limbah, bak-bak penampungan, gorong-gorong, saluran irigasi dan pengendali banjir (Branch, 1996).

Prasarana atau infrastruktur menurut Grigg, Neil. S. (1988), dikelompokkan ke dalam 6unsur yaitu;1. Roads Group atau Jalan, adalah jalur

yang direncanakan atau digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan orang (untuk saluran air minum, saluran air limbah, jaringan listrik, telepon, dll).

2. Transportation Service Group terdiri dari halte dan terminal angkutan

3. Water Group, berupa sistem air bersih, sistem air kotor, dan sistem pemadam kebakaranDrainase adalah prasarana yang berungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. (Departemen Pekerjaan Umum, 2005)

4. Waste Management Group atau sistem pengelolaan sampah, adalah segala bentuk limbah yang ditimbulkan dari kegiatan manusia maupun binatang yang biasanya berbentuk padat dan secara umum sudah dibuang, tidak bermanfaat atau tidak dibutuhkan lagi (Theissen,77:69)

5. Energy Production And Distribution, berupa jaringan listrik, tata udara, instalasi penangkal petir, jaringan telepon

6. Vegetasi, berupa tanaman dan pohon

Hasil dan Pembahasan

Water Group

Jaringan Air Bersih

Untuk kebutuhan air sehari – hari, Perumahan Graha Estetika memanfaatkan air dari PDAM dan sumur artetis tetapi kebanyakan disetiap rumah banyak menggunakan air dari PDAM. Jaringan ini juga digunakan untuk kebutuhan sehari – hari, misalnya untuk Perlengkapan saniter, seperti closet, urinoir, serta douce/bak mandi. Jaringan lain itu juga digunakan untuk Perlengkapan bangunan antara lain seperti: Air Conditioner, Pengaman kebakaran, Tangki/Tandon, dan lain – lain. Terdapat 4 sumber mata air dengan kedalaman 26m, 60m, dan 78m di tempat berbeda.

Sistem distribusi air bersih yang digunakan adalah Sistem Down Distribution dimana air dipompakan ke atas untuk ditampung ke dalam roof tank kemudian didistribusikan atau disalurkan ke tempat-tempat yang membutuhkan, secara gravitasi maupun dengan bantuan pompa.Pengembang juga menyediakan menara-menara air sebagai tempat penampungan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga perumahan.

Penyediaan dan distribusi air di perumahan ini berjalan dengan lancar, jika

3

78m

60m

26m

60m

Gambar 3. Hidrografi Perumahan Graha EstetikaSumber : Analisa

Page 4: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

PDAM

GROUND WATER RESERVIORTREATMENT POMPA TOWER TANK

DISTIBUSI TANK

RUANG-RUANG

POMPA

SUMUR

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

terjadi macet distribusi air dari PDAM, warga perumahan masih bisa mendapatkan suplai air bersih melalui tempat-tempat penyimpanan air dan dari sumur.

Sistem distribusi yang ada tertata dengan baik, dengan melakukan penanaman pipa dibawah tanah, yang muncul dipermukaan hanya meteran, bak penampungan air dan tendon, hal ini tidak terlalu mengganggu estetika yang membentuk citra perumahan.

Sistem Jaringan Air Kotor

Air yang buangan berasal dari kloset (limbah padat) dibuang ke septictank melalui pipa tertutup dan kemudian disalurkan ke peresapan. Sedangkan air kotor (limbah cair) yang berasal dari kamar mandi disalurkan ke bak kontrol melalui pipa tertutup selanjutnya disalurkan ke peresapan. Demikian juga air buangan dapur dan wastafel akan disalurkan langsung ke saluran bak kontrol kemudian di buang ke saluran pembuangan yang disediakan.

Saluran pembuangan yang ada di perumahan Graha Estetika ini terletak di bawah permukaan jalan lingkungan yang ada, sehingga penyalurannya ke saluran pembuangan ini melalui pipa-pipa yang ada pada bagian bawah trotoar di jalan lingkungan. Disepanjang pinggir jalan terdapat selokan air yang digunakan untuk air kotor, memiliki lebar 30cm.Sistem jaringan drainase tertutup seperti ini memiliki kelebihan yaitu aman dari sampah, namun perawatannya mahal jika ada sampah yang masuk ke dalam saluran.

4

Gambar 4. Skema Distribusi AirSumber : Analisa

Gambar 5. Meteran PDAM tiap rumah

Sumber : Dokumentasi Survai

Gambar 6. Tandon sebagai Penampungan air

Sumber : Dokumentasi Survai

Gambar 7. Penampungan air PDAMSumber : Dokumentasi Survai

Gambar 8. Saluran pembuangan air kotor dari jalan lingkunganSumber : Dokumentasi Survai

Gambar 9. Saluran pembuangan air kotor dari jalan lingkunganSumber : Dokumentasi Survai

Page 5: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

Saluran drainase pada rumah-rumah di Graha Estetika tertutup oleh perkerasan (drainase bawah tanah).Pada permukiman di Graha estetika sistem pembuangan air hujan dan air kotor dialirkan melalui selokan yang terdapat didepan rumah yang tertutup oleh perkerasan karena berada didalam tanah. Drainase juga dilengkapi dengan bak kontrol untuk mengontrol kapasitas air pembuangan. Air kotor kemudian dibuang ke sungai yang berada di dalam tapak. Sistem pembuangan air kotor yang

ada, tersimpan dengan rapi, dialirkan melalui pipa-pipa berupa buis beton yang tertanam didalam tanah akan tetapi keadaannya masih dapat dikontrol melalui bak kontrol.

Di lingkungan perumahan ini juga cukup banyak terdapat ruang tebuka hijau sebagai resapan air hujan, sehingga debit air hujan yang cukup banyak tetap tidak menimbulkan banjir/genangan di jalan perumahan. Koridor sungai yang ada di perumahan Graha Estetika selain untuk buangan air hujan, juga dapat berfungsi untuk menjaga mutu air sungai, mencegah erosi, karena dengan adanya tanaman di sekitar sungai diharapkan akar-akar tanaman dapat mngikat tanah sehingga tanah di sekitar sungai akan kuat dan terhindarlah dari erosi.

5

Keterangan :

: buis beton diameter 80cm

: buis beton diameter 50cm

: buis beton diameter 30cm

Gambar 10. Sistem Drainase Perumahan Graha EstetikaSumber : Data Survai

Gambar 11. Penempatan buis beton dan bak kontrol Sumber : Data Survai

Gambar 12. Bak KontrolSumber : Dokumentasi Survai

Gambar 13. Sungai didalam perumahanSumber : Dokumentasi Survai

Page 6: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

Kelompok Sumber dan Distribusi EnergiJaringan Listrik

Listrik perumahan Graha Estetika didapatkan dari PLN. Pada perumahan Graha Estetika ini, kabel-kabel listrik ditanam di dalam tanah (under ground) sehingga tidak terlihat adanya kabel-kabel listrik yang menggatung di atas maupun tiang listrik. Listrik disalurkan ke rumah-rumah dari gardu listrik pusat perumahan Graha Estetika lalu dibagi-bagi ke masing-masing blok pada perumahan melalui kotak pembagi daya listrik/distribusi panel, kemudian disalurkan kembali ke masing-masing rumah.

Jaringan listrik dikelola oleh pengembang. Namun, pernah terjadi masalah di dalam perumahan ini tentang pengelolaan listrik. Saat terjadi gangguan listrik dan telepon, warga perumahan menghubungi manajemen pengembang namun pihak manajemen mengatakan bahwa pengelolaan liatrik dan telepon sudah diambil alih oleh RW. Hal ini dikarenakan tidak ada koordinasi yang baik antara manajemen pengembang dengan warga sekitar perumahan.

Penerangan umum pada jalan lingkungan menggunakan lampu jalan yang diletakkan secara teratur di tepi jalan.

Pada masing-masing rumah, sistem penerangan menggunakan 2 cara yaitu:Penerangan alami, yang didapatkan dari pencahayaan melalui jendela kaca dan bouvenlight maupun lubang ventilasi.Penerangan buatan, yang didapat dari penerangan lampu-lampu listrik dari PLN. Berupa lampu jenis down light dan lampu TL.

Jalan mendapat penerangan dari lampu penerangan jalan yang terdapat di kanan-kiri jalan. Bentuk dari lampu taman tersebut cukup baik karena untuk sebagian besar bentuk lampu pada perumahan tersebut dibuat sama sehinnga terlihat kompak. Tetapi untuk keadaan fisik lampu taman tersebut kurang terawat. Hal tersebut dapat terlihat dari cat yang terdapat pada tiang lampu taman tersebut banyak yang terkelupas. Meskipun demikian, fungsi utama dari lampu tersebut sebagai penerangan tidak hilang. Karena lampu-lampu yang terdapat pada taman tersebut masih bisa menyala semua.

Sistem Jaringan Telepon

Sistem jaringan telepon pada perumahan Graha Estetika berasal dari PT. TELKOM, dikelola oleh pengembang, yang sebagian didistribusikan melalui kabel-kabel telepon yang ada di bawah permukaan tanah sehingga pada perumahan ini tidak terlihat adanya kabel-kabel telepon yang melintang diatas. Jaringan telepon ini berjalan dengan baik.

6

Gambar 14. Instalasi panel listrikSumber : Dokumentasi Survai

Gambar 15. Penerangan Jalan PerumahanSumber : Dokumentasi Survai

Page 7: Kajian Sistem Utilitas Bawah Tanah

Kajian SIstem Utilitas Bawah Tanah di Perumahan Graha Estetika

Kesimpulan

Metode penyaluran yang digunakan pada perumahan Graha Estetika ini sudah menggunakan metode yang modern sehingga distribusi listrik maupun air serta telepon semuanya berjalan dengan lancar. Tidak hanya sistem pendistribusian energi nya saja yang sudah modern, fasilitas-fasilitas yang disediakan pun juga cukup lengkap. Setiap hal pasti mempunyai sisi positif dan negatif dalam penerapannya dan pengadaannya. Hal ini juga terjadi pada sistem utilitas lingkungan yang ada di Graha Estetika.

Pada jaringan listrik yang ada di perumahan Graha Estetika, jaringan listrik di perumahan ini tertata dengan sangat rapi. Hal ini terlihat dari sistem penyaluran yang digunakan oleh perumahan Graha Estetika ini yaitu dengan menggunakan sistem penyaluran kabel-kabel yang ditanam di dalam tanah atau juga sering disebut underground system. Hal ini menyebabkan nyaris tidak ada kabel-kabel listrik yang bergelantungan tidak rapi di atas tiang-tiang listrik seperti yang banyak terlihat di perumahan-perumahan lainnya, dimana antara kabel-kabel telepon dan listrik saling bergelantungan di tiang masing-masing yang letaknya tidak berjauhan dan jumlahnya juga tidak sedikit sehingga menimbulkan kesemrawutan dan

tentunya mengurangi visualisasi perumahan yang indah.Tidak selamanya sistem jaringan underground ini baik. Bila terjadi kerusakan pada kabel listrik yang digunakan untuk menyalurkan ke rumah-rumah warga, maka biaya yang dibutuhkan untuk membetulkan kabel listrik yang ada di dalam tanah tersebut tidaklah sedikit.

Anknowledgment

Paper ini Saya persembahkan untuk kampus Magister Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Atas terselesaikannya paper Kajian Sistem Drainase pada Kawasan Perumahan Bukit Semarang Baru, Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Ing.Ir.Gagoek Hardiman selaku Dosen pengampu mata kuliah prasarana kota, Orang tua, Adek, dan Teman-teman fastrack yang telah memberi dukungan menyelesaikan paper ini. Serta ucapan terima kasih kepada DIKTI dan Seamolec selaku pemberi beasiswa fastrack.

Daftar Pustaka

Branch, Mellvile C. 1996. Perencanaan Kota Komprehensif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Grigg, Neil. S, 1988, Infrastructur Engineering and Management.

Theissen,77:69

Dinas Pekerjaan Umum.2005. Penanganan Jalan dan Drainase. Jakarta

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor: 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan

www.wikimapia.com

7

Gambar 16. Box TelefonSumber : Dokumentasi Survai