173250157 Metoda Tambang Bawah Tanah

27
Metoda tambang bawah tanah, ada beberapa macam metoda tambang bawah tanah, diantaranya: Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi endapan batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang terbuka menghasilkan sekitar 80% produksi batu bara di Australia, sementara di AS, hasil dari tambang permukaan sekitar 67%. Tambang Bawah Tanah Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room and pillar dan tambang longwall.

description

tambang bawah tanah

Transcript of 173250157 Metoda Tambang Bawah Tanah

Metoda tambang bawah tanah, ada beberapa macam metoda tambang bawah tanah, diantaranya:

Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi endapan batu bara. Saat

ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun

beberapa negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan.

Tambang terbuka menghasilkan sekitar 80% produksi batu bara di Australia, sementara di AS,

hasil dari tambang permukaan sekitar 67%.

Tambang Bawah Tanah

Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room and pillar dan tambang longwall.

Dalam tambang room-and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan

‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap

tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun

batu bara tersebut dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut

dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),

dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke atas.

Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang

tersebut ditinggalkan.

Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari suatu bagian lapisan

atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan

dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung

sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batu

bara bervariasi di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis

dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batu

bara. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari

75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara yang dapat memanjang sejauh 3 km

pada lapisan batu bara. Keuntungan utama dari tambang room–and-pillar daripada tambang

longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai memproduksi batu bara jauh lebih cepat,

dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan

tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).

jenis metode nya sebagai berikut :

1. Open Stope

Open stope adalah salah satu metoda penambangan bawah tanah. Open Stope adalah

penambangan tanpa membuat penyangga-penyangga. Syarat bahan galian yang dapat ditambang

dengan metoda ini adalah atapnya cukup kuat menahan beban tanpa disangga atau dengan atau

bisa disebut juga cukup kompeten.

2. Supported Stope

Dalam metoda penambangan seperti ini ( Pada umumnya mineral logam ) bawah tanah dengan

cara membuat penyangga-penyangga. Dalam penyanggaan bahan yang bisa digunakn seperti

kayu, besi, beton, atau baut besi ( roof bolting ).

3. Long Wall

Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan batubara dengan

membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan bagian dari front penambangan yang sudah

selesai ditambang dibiarkan runtuh dengan sendirinya ( caving ).

4. Short Wall

Short wall adalah penambangan bawah tanah untuk endapan batu bara, dengan membuat lorong-

lorong yang ukurannya lebih kecil atau lebih pendek dari long wall.

5. Room and Pillar

Room an d pillar merupakan suatu system penambangan bawah tanah untuk endapan batubara

dengan menggunakan penyangga-penyangga yang umumnya dari kayu, dengan bentuk blok-blok

persegi.

6. Cut an Fill

Cut and fill adal ah salah satu metoda penambangan, dalam metoda penambangan ini, dengan

cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi kembali dengan material

lain bekas bukaan tersebut.

7. Gophering

Dalam metoda penambangan ini dengan membuat bukaan-bukaan berukuran relatif kecil dan

sempit secara tidak beraturan, atau dikenal sebagai lobang tikus.

8. Block Caving

Merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah, dengan car meruntukan bagian yang sudah

selesai ditambang (mined out ).

Read more: http://ahmad-tarmizi.blogspot.com/2012/12/tambang-bawah-tanah-underground-

mining.html#ixzz2f2mUu0ET

SISTEM PENAMBANGAN BAWAH TANAH

Ditinjau dari sistem penyanggaannya, maka metode penambangan bawah tanah

( Underground mining ) dapat digolongkan dalam 3 ketegori, yaitu :

Tapi yang kami ulas lebih mendalam adalah Open Stope Metode.

A. Metode Penambangan Swa Disangga (Open Stope Method)

Metode Swa Sangga (Self Supported) menggunakan massa batuan near field

sebagai penyangga diri sendiri, tanpa penyangga buatan, cara ini diterapkan untuk

kondisi batuan sekeliling dan endapan bijih yang cukup kuat, sehingga tidak mudah

runtuh kedalam lubang galian.

Metode ini terbagi atas :

1. Glory Hole

Adalah merupakan system gabungan antara sub open stope dengan supported

method. Pada sisrtem ini harus ditinggalkan pilar-pilar untuk mencegah penurunan

permukaan (Surpace subsidence)

System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai sifat-

sifat sebagai berikut :

1. Yang mempunyai ore body / batuan samping yang kuat.

2. Cocok untuk endaapan bijih yang sempit atau agak lebar tetapi berbentuk bulat/elips.

3. Untuk batas endapan yang cukup jelas.

4. Mempunyai kemiringan / dip 70 0.

Contohnya : endapan bijih emas yang berbentuk vein.

Keuntungan :

1. Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar.

2. Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan yang

terampil.

3. Relatif Aman.

Kerugian :

1. Produksi kecil, yaitu 50-100 ton per hari, karena banyak pekerjaan yang ditangani

secara manual, sehingga pendapatan yang diperoleh kecil.

2. Sulit mempertahankan jenjang-jenjangnya karena kesulitan dalam menurunkan batuan

hasil peledakan.

Cara penambangan :

Penambangan Glory Hole mengaplikasikan suatu penggalian terbuka dimana bijih

dipindahkan dari lombong ke jalan pengangkutan dengan efek gravitasi.

Glory Hole sering diartikan sebagai suatu operasi penambangan dimana bijih

dihancurkan oleh peledakan kemudian jatuh ke jalan bijih oleh efek gravitasi. Open Pits

moderen yang mengaplikasikan suatu sistem pengangkutan bijih melalui shaft yang

dibangun pada bagian luar pit limit, mencirikan suatu kesamaan proses pengangkutan

dengan glory hole.

Metode penambangan Glory Hole dapat diterapkan untuk berbagai tipe jebakan,

walaupun bentuk material galian tidak mempunyai kecendrungan untuk bisa

dikumpulkan pada Draw Point.

Gambar :

2. Gophering

Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih yang kecil/tebal dan

lebarnya kurang dari 3 meter kemiringan/dip bukan menjadi suatu masalah bentuk

endapan bisa reguler (tidak teratur) dapat dipai untuk endapan yang bernilai tinggi

tidak dibenarkan untuk menambang “ore shoot” karena akan menggangu endapan bijih

keseluruhaan.

System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai sifat-

sifat sebagai berikut :

1. Kekuatan bijih relatif kuat.

2. Kekuatan batuan cukup kuat.

3. Bentuk endapan tidak teratur.

4. Kemiringan endapan spotty deposits, sukar ditambang dengan sistematik.

5. Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter, terpisah-pisah, letaknya

terpencil.

6. Kadar bijih tinggi, bagian-bagian yang miskin ditinggalkan sebagai pillar.

Contohnya : endapan bijih emas yang tidak teratur tapi kadarnya tinggi.

Keuntungan :

1. Ongkos penambangan murah.

2. Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan tambahan bagi penduduk di sekitar

endapan.

Kerugian :

1. Produksinya rendah.

2. Mencemari lingkungan hidup.

Cara penambangan :

Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah vein. Kalau cara ini diterapkan

pada Vein yang sangat kaya, metode ini sering memberikan keuntungan sementara. Hal

ini karena biaya pembuatan lubang bukaan dengan ukuran yang sangan bervariasi

sangant mahal.

Gambar :

3. Shirinkage Stoping

Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping dimana setiap

bagian dibor dan diledakan dari bawah keatas.tumpikan hasil ledaka akan dibiarkan

dilantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya dan untuk

menyanggah country rock .

System ini cocok untuk :

1. Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras.

2. Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam kira-kira sudutnya > 600.

3. Bentuk urat/vain dengan ketebalan antara 1-3 meter.

4. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang (loose ore).

5. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock

6. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.

7. Sebaiknya bukan endapan sulfida.

Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein tetapi kedalamannya

dangkal.

Keuntungan :

1. Ongkos deplopment lebih rendah karena jarak antara level dengan level dan raise dan

raise bias berjauhan.

2. Biaya hanling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun dengan sendirinya

secara gravitasi melalui chate.

3. Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak perlukan.

4. Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan.

5. Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining karena recovery agak tinggi.

6. Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal didalam stope.

7. Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena bekas-bekas dari stope

di isi material.

Kerugiaan :

1. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian endapan masih tertinggal

di dalam stope tersebut.

2. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal didalam stope dan endapan tersebut

mengandung oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan

menjadi kompak hal ini akan menyulitka dalam proses metalurgi.

Cara penambangan :

Teknik penambangan Shringkage Stoping meliputi kemajuan penambangan lombong

pada arah vertikal dan horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan

penyangga sementara.

Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih,

scalling dan penyangga. Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh

petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown.

Broken Ore yang ditinggalkan dalam lombong dapat berfungsi sebagai :

1. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat menampung banyak pembor,

sehingga dapat mempercepat penambangan.

2. Sebagai penyangga country rock.

Gambar :

4. Sub level Stoping

Adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2 level dimana penambangan ini

dilakukan membuat sub level yang berurutan. Jarak antara level 100 – 200 feet sedang

itu sub level 25 – 40 feet. Cara penambangan ini dapat dilakukan dengan cara oper

Hand. Level utama dihubungkan dengan raise dan sub level.

Untuk sub level ini cocok untuk endapan sebagai berikut :

1. Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter.

2. Kemiringan endapan sebaiknya 300

3. Endapan harus keras

4. Kountry rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah terjadi

pengotoran (Dilution)

5. Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah dilihat dan bentuknya

teratur.

6. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan tidak selektif.

Contohnya adalah endapan bijih besi.

Keuntungan :

1. Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada didalam stope.

2. Biaya penambangan perton ore relatif murah

3. efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan penambangan secara

serentak.

4. Tidak di perlukan penyanggah

5. Bijih dikeluarkan secara gravitasi.

Kerugiaan :

1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan.

2. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu penggambilan pillar yang

tertinggal.

3. Sorting didalam stope tidak dapat di hilangkan.

4. Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya ditinggalkan sebagai penyanggah

sementara.

5. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap kemajuaan tambang

Cara penambangan :

Bijih mulai diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada aktifitas dalam

lombong. Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui ring drill dan peledakan.

Kemudian Broken Ore masuk ke dalam Draw Point. Muka dan dinding samping lombong

ditinggalkan tanpa diberi penyanggaan.

Pembuatan Stoping dengan peledakan menggunakan lubang tembak panjang antara

20-30 meter yang dibuat dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya terdiri

dari 2 metode umum yaitu :

1. Pemboran melingkar dengan diameter 50-75 mm

2. Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm.

Gambar :

B. SUPORTED STOPE METHOD

1. Cut and Fill

Adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian

(slice by) dimana bagian yang sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan

material pengisi sebelum penambangan berikutnya dilakukan.

Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :

1. tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.

2. sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.

3. Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.

System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :

1. Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450

2. Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.

3. Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.

4. orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna

menutupi ongkos.

5. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak

terdapat Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan

bijih yang sedang ditambang.

Keuntungan :

1. Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat

mengadakan selektif mining.

2. dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih

selanjutnya.

3. Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.

4. Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaran jarang

terjadi.

5. Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.

6. Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga

produksinya besar.

7. Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan

Kerugiaan:

1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi

2. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan material

pengisi agar tidak terjadi pengotoran

3. Ongkos penambangan relatif tinggi

Gambar :

2. STULL STOPING

Adalah suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber),

dan penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini

disebut stull. Penyanggaan ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat

bila bila keadaan batuan memungkinkan.

Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat

sebagai berikut :

1. Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga

2. kekuatan batuan samping mudah pecah

3. Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh

4. Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias dicapai oleh penyangga

kayu tanpa sambungan (timber)

5. Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.

Cara penambangan

1. Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.

2. Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan material

pengisi sehingga dapat berubah manjadi cut and fill

3. Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat dibiarkan

kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.

Segi positif stull stoping

1. Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit sehingga

tidak memerlukan banyak karyawan yang terampil

2. Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent rock.

3. Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan tambangnya bias

tinggi.

4. Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan square setting atau cut and

fill, karena ukuran endapan bijihnya tipis.

Segi negatif Stull Stoping

1. Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan pembusukan serta kebakaran.

2. Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya pengotoran.

3. Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian bekas-bekas lombong.

3. Square Set Stoping

Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan penyanggaan secara

sitematis yang saling tegak lurus kesegala arah (tiga dimensi). Penyangga ini memilki

kerangka berupa kubus maupun empat persegi panjang.

Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :

1. Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.

2. Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh

3. Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang baik atau jelas dilihat, misalnya

mempunyai off shoot, pocket, dll.

4. Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih.

5. Ukuran endapan minimum 3,5 m.

6. Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.

Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak, oleh karena itu

cara penambangan ini sulit untuk diubah kecara penambangan yang lain.

Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan agak keras

dan surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill atau

stull stoping bila urat bijihnya tipis.

Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu cara

penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot, atau

penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square setting sering dipergunakan

untuk mengambil pillar yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi

dengan filling material.

Segi positif Square Set Stoping

1. Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran dan bentuk endapan bijih,

asal kemiringan >450,luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk

endapan.

2. Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang keadaannya sangat lunak dan

mudah runtuh.

3. Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining recovery yg tinggi > 90%

(high mining extraction)

4. Ventilasi lebih mudah diatur.

5. Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.

Segi negatif Squar Set Stoping

1. Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan ongkos penambangan

manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi

pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas beracun.

2. Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih kurang dari 30%,

sedangkan volume kayu yang dibutuhkan sekitar 6-15%.

3. Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.

Gambar :

C. METODE PENAMBANGAN BATUBARA

Secara umum penambangan batubara terdiri dari pemotongan, pemuatan,

pemasangan penyangga, penambangan GOB, transportasi serta penanganan gas,

penyangga serta debu untuk itu metode penambangan batubaraa harus dipilih dengan

hati-hati :

1. Penentuaan struktur pit dengan kondisi alam misalnya : patahaan

2. Penentuan system penambangan batubara

3. Tindakan terhadap transportasi ventilasi penimbunan kembali dan keselamatan

4. Persiapan 9penyangga, alat-lat)

5. Penggunaan mesin penaambangan batubara yang sesuai.

6. Praktek penambangan batubara.

7. Penetapan produksi batubara dan rencana ketenagakerjaan.

Faktor dalam penentuan penambangan :

1. Pekerjaan penambangan harus aman dan terpercaya.

2. Metode yang sedapat mungkin dapat menambang secara sempurna.

3. Metode yang efisiensinya tinggi jika penggunaan bahan perton yang sedikit dan

ekonomis.

Pemilihaan metode penambangan batubara dan kondisi alam yang menjadi

faktor penentu dalam pemilihaan tersebut :

1. Ketebalan lapisan batubara

2. Kemiringan

3. Sifat atap dan lantai

4. Hubungan beberapa lapisan

5. Ada tidaknya petarifid wood dan parting

6. Banyak tidaknya gas dan air yang keluar

7. Ada kemungkinan terjadinya swa bakar.

8. Rekar batubara dan tekanan bumi serta kekerasan batubara tersebut.

9. Kondisi lain.

1. Room And Pillar

Suatu metode penambangan yang menyatakan suatu blok akan menggali masuk 2

sistem atau jalur, masing-masing melintang dan memanjang.

Metode ini hanya penggalian maju terowongan terhadap room and pillar secara

berurutan mulai dari yang terdalam apabila jaringan terowongan digali telah mencapai

batas maksimum.

Keuntungan :

2. Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam penambangan lebih luas dibandingkan

dengan long wall yang di maksimumkan

3. Hingga batas – batas tertentu dapaat meenyesuaikan terhadap variasi kemiringan

4. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan system long wall misalnya

karena adanya patahaan

5. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan

permukaan.

6. Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar Robbing) menaikan recovery baatubara.

Kelemahan :

1. Recovery penambangan rendah (60 –70 %).

2. Banyak terjadi insiden (kecelakaan) atap yang runtuh

3. Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam karena adanya tekanan bumi.

4. Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan masalah dari segi keamanan untuk

penerapan dilakukan batubara untuk mudah mengalami swa bakar/self combustion.

Gambar :

2. Metode penambangan batubara system long wall/lorong panjang

Metode penambangan batubara adalah yang digunakan secara luas pada

penambangan bawah tanah.

Ciri-ciri penambangan batubara long wall adalah sebagai berikut :

1. Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara

2. Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar.

3. Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan

menjadi beda sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan.

4. Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang terowongan yang dikerja

terhadap produksi batubara menjadi pendek.

5. Mengguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dari swa bakar/self

combustion yang timbul juga sedikit.

6. Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.

7. Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka penggunakan

produksi batubaranya besar.

D. Metode Ambrukan (Caving Methods)

1. Top Slicing

Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan

penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.

Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada lombong

yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyanggah di atasnya

dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan

memungkinkan perolehan tambang yang tinggi walaupun sering terjadi “dillution”.

Upaya untuk meningkatkan efesiensi sistem penambangan ini adalah:

1. Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa

permukaan kerja (front).

2. Mengurangi jumlah “raise” berarti jarak antar raise dapat diperbesar.

3. Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan pengangkutaan yang

lebih efisien.

Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses ambrukan

sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh.

Keuntungan Top Slicing :

1. Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.

2. Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di dalam lombong

secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.

3. Dapat menghasilkan produksi yang besar.

4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka perolehan

tambangnya sangat tinggi (90 – 95).

Kerugian Top Slicing :

1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari retakan –

retakan.

2. Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan

3. Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.

4. Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.

5. Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat menyebabkan kebakaran

dan penimbunan gas–gas beracun dari proses pembusukan kayu penyanggah.

Gambar :

2. Sub Level Caving

Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top slicing tetapi

penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap

penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih.

Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau

mengambrukkan.

Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di bagian atas

dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan

penutup di atasnya.

Metode ini cocok untuk endapan – endapan bijih yang memiliki sifat

seperti berikut :

1. Bentuk endapan tidak homogen

2. Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan –bongkahan dan

akan menjadi penyanggah batuan terhadap timber di bawahnya.

3. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu dengan

penyanggahaan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.

Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk tambang

bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya

kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.

Keuntungan Sub Level Caving:

1. Cara penambambangannya agak murah.

2. Tidak ada pillar yang di tinggalkan

3. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyanggah kayu sedikit,

kecuali pada endapan – endapan sulfida.

4. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.

5. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai lombong

yang berbeda kadarnya.

6. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga sekaligus

dapat berproduksi.

Kerugian sub level caving:

1. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat ditambang

bagian demi bagian.

2. Perolehan tambang tidak terlalu tinggi.

3. Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila dillution harus rendah maka mining

recoverynya juga menurun.

4. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak syarat yang

harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.

3. Blok Caving

Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat

suatu “undercat” terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat diruntuhkan,

harus disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan

runtuh secara perlahan– lahan.

Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken

ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga

kemungkinan terjadinya pengotoran (dillution) karena bercampurnya bijih dengan

lapisan penutup dapat dibatasi atau dikurangi.

Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut:

1. Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih.

2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat dipisahkan

dari block di sebelahnya.

3. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah –

bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan

membantu memecah endapan bijih di bawahnya.

4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih

sebaiknya memiliki kemiringan > 65°.

5. Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.

Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang berukuran

besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih

dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) “ore shoot”, “off

shoot”, dll.

Keuntungan blok caving:

1. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja, setelah

ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir.

2. Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada “draw point”.

3. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan

serta penyanggah, jadi dapat menekan ongkos penambangan.

4. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan–rekahan di antara bijihnya yang pecah

itu tidak tertutup oleh partikel–partikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.

5. Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul pada “grizzly

level”, sehingga produksi mudah terkontrol.

Kerugian blok caving :

1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama persiapan

penambangan.

2. Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui bijih (ore passes)

umumnya sulit dan mahal.

3. Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan, sehingga

perolehan tambang rendah.

4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan

produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan

macetnya proses penurunan.

5. Ukuran “broken ore” tidak dapat dikontrol.