Kajian Potensi Arus Upwelling Di Pantai Utara Jawa

4
STUDI KEMUNGKINAN POTENSI UPWELLING DI PERAIRAN UTARA JAWA, SEMARANG KOLOKIUM Oleh : RIZKI EFFENDI 26020212110026 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

description

upwelling

Transcript of Kajian Potensi Arus Upwelling Di Pantai Utara Jawa

STUDI KEMUNGKINAN POTENSI UPWELLING DI PERAIRAN UTARA JAWA, SEMARANG

KOLOKIUM

Oleh :RIZKI EFFENDI26020212110026

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2015

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKepulauan Karimun Jawa, secara geografis, terletak antara 5' 40" - 5' 57" LS dan 110' 4" - 110' 40" BT, berada di perairan Laut Jawa yang jaraknya 45 mil laut dari kota Jepara, termasuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Dati II Jepara. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 161/Menhut/1988, Kepulauan Karimun Jawa ditunjuk sebagai taman nasional dengan luas wilayahnya sekitar 111.625 Ha, terdiri dari luas daratan 7.033 Ha dan luas perairan 104.592 Ha (www.dephut.go.id). (3-Resti Jurnal)Kawasan Taman Nasional Laut Karimunjawa memiliki fungsi utama yaitu sebagai kawasan konservasi oleh karena itu tidak semua daerah di Karimunjawa dapat dimanfaatkan ataupun diolah bagi kepentingan manusia. Namun, sebagian besar penduduknya yang terkonsentrasi di Pulau Karimun bermata pencaharian sebagai nelayan (74,9 %) (Dinas Perikanan dan Kelautan Jateng, 2003), dapat mengancam keberadaan ekosistem perairan daerah konservasi sekitar pulau tersebut. Empat dari 27 pulau yang terdapat di Kepulauan Karimun Jawa ditetapkan sebagai zona pemanfaatan yang dapat dikelola masyarakat sebagai kawasan budidaya yaitu, Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk (Kartawijaya, et al., 2004). (3-Resti Jurnal)Upwelling merupakan suatu proses naiknya massa air dari bawah ke permukaan laut, dimana dari kajian-kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daerah upwelling merupakan daerah lepas pantai paling produktif (Nontji, 1993). Wilayah upwelling umumnya ditandai oleh kandungan nutrien yang tinggi dan temperatur permukaan yang lebih rendah dari sekitarnya. (52 Upwelling Jurnal).Kemili (2012) mempelajari pengaruh dari durasi dan intensitas upwellingterhadap produktifitas primer di perairan Indonesia. Dia juga menjelaskan bahwadengan adanya fenomena El nino, mengakibatkan durasi upwelling yang lebihlama dan intensitas upwelling meningkat, sehigga menghasilkan produktivitasyang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun normal. . (52 Upwelling Jurnal).

1.2. Pendekatan dan Perumusan MasalahPermasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengetahui daerah potensi upwelling khususnya di perairan Utara Pulau Jawa. Pada umum proses Upwelling terjadi disebagian besar selatan Jawa, Barat Sumatra, dll. Tidak menutup kemungkinan Upwelling terjadi di Utara Jawa. Maka untuk menjawab permasalahan yang ada perlu mengetahui arah dan besarnya angin yang bertiup sejajar garis pantai, distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a diperairan tersebut menggunakan citra MODIS. Ground Check data dilakukan dengan pengukuran suhu permukaan laut, klorofil-a, arah dan kecepatan angin yang bertiup sejajar garis pantai secara langsung dilapangan.

1.3. Jhj1.4. Jhj1.5.