Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

10
Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah Ringkasan Eksekutif Oktober 2016 Bismart Ferry Ibie Nina Yulianti Nyahu Rumbang Evaphilo Ibie

Transcript of Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Page 1: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Ringkasan Eksekutif

Oktober 2016Bismart Ferry Ibie

Nina Yulianti

Nyahu Rumbang

Evaphilo Ibie

Page 2: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 2

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kalimantan Tengah berada di saat yang penting dalam hal penggunaan lahan berkelanjutan. Provinsi ini sedang dalam proses perencanaan pembangunan daerah jangka menengah dan memiliki peluang untuk membuat pilihan masa depan yang menguntungkan bagi masyarakat dan dunia usaha. Informasi yang berbasis bukti dan kuat mengenai nilai lahan dapat memperkuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang akan menjadi masukan bagi rencana tata ruang wilayah provinsi (“RTRWP”).

Laporan ini, ‘Kalimantan Tengah: Kajian Nilai Konservasi Tinggi di tingkat Provinsi,’ diproduksi oleh PILAR (Palangkaraya Institute for Land Use+Agricultural Research), pusat keunggulan di bawah Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, bekerja sama dengan Climate Policy Initiative (CPI). Analisis dalam laporan ini menawarkan suatu kerangka kerja untuk membantu pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat di Kalimantan Tengah membuat keputusan yang berbasis kajian ilmiah mengenai cara mengelola lahan secara lebih berkelanjutan.1 Secara khusus, laporan ini mengidentifikasi nilai-nilai hayati, ekologi, sosial, dan budaya yang dianggap sangat penting di Kalimantan Tengah, serta mengidentifikasi ancaman terhadap kawasan dimana nilai-nilai tersebut berada.

Secara keseluruhan, kajian ini mengungkapkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki kawasan bernilai konservasi tinggi (selanjutnya disingkat NKT) yang signifikan, mencakup lebih dari separuh wilayah provinsi. Hampir dua pertiga dari kawasan NKT di Kalimantan Tengah dalam bahaya akibat berbagai kegiatan pembangunan yang direncanakan.2

Kajian ini juga mengidentifikasi peluang konkret untuk mengarusutamakan hasil kajian NKT ini ke dalam kebijakan daerah dengan mengintegrasikan kajian NKT ke dalam rencana tata ruang dan proses izin usaha, atau dengan mengakui upaya pengelolaan NKT secara sukarela yang dilakukan oleh para pemegang konsesi lahan.

1 Analisis ini didasarkan terutama pada metode yang dijelaskan dalam HCV Toolkit for Indonesia, yang dapat diunduh dari: https://www.hcvnetwork.org/resources/national-hcv-interpretations/Toolkit%20HCVF%20English%20version_final-26Jan10.pdf (versi Bahasa Inggris). https://www.hcvnetwork.org/resources/national-hcv-interpretations/HCVF%20Toolkit%20Final%20%28revised%20version%29%2C%20Bahasa%20Indonesia.pdf (versi bahasa Indonesia)

2 Merujuk pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 529 Tahun 2012 tentang penunjukan 15.300.000 ha sebagai kawasan hutan di Kalimantan Tengah.

CATATAN CARA MEMBACA STUDI INI

Kajian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Provinsi Kalimantan Tengah dimaksudkan untuk memberikan informasi berbasis kajian ilmiah kepada para pembuat kebijakan, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat sipil ketika mereka mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di provinsi tersebut. Kajian ini berfokus pada lima jenis NKT sebagai bagian dari 13 jenis nilai yang didefinisikan dalam Perangkat NKT untuk Indonesia. Kelima jenis ini dipilih karena mereka penting, dapat dipetakan

secara akurat dalam skala bentang alam, dan sering digambarkan kurang baik ketika dipetakan oleh para penilai saat melakukan penilaian di tingkat tapak saja. Kelima jenis itu adalah:

• NKT 1.1 – Kawasan Lindung

• NKT 2.1 – Bentang alam luas dan

alami

• NKT 2.2 – Ekosistem transisi

• NKT 3 – Ekosistem langka atau

terancam punah

• NKT 4.2 – Jasa lingkungan tertentu

Setiap jenis NKT menyediakan lensa

yang berbeda yang digunakan untuk melihat nilai lahan dan memutuskan perencanaan. Kami menekankan bahwa hasil kajian harus digunakan bersama-sama dengan penilaian lapangan yang lebih rinci untuk studi NKT tingkat proyek guna mempertimbangkan serangkaian jenis NKT yang lengkap, terutama nilai-nilai sosial dan budaya yang hanya dapat dipetakan selama penilaian di tingkat tapak. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kawasan NKT diadaptasi dari analisis yang sama di Kalimantan Timur yang selesai pada tahun 2010 (lihat Wells, Paoli dan Suryadi, 2010).

Page 3: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 3

TEMUAN UTAMA

Analisis kami menyoroti bahwa Kalimantan Tengah memiliki kekayaan bentang alam alami yang bernilai tinggi dengan berbagai ekosistem penting yang mencakup 60% dari luas daratan provinsi. Keseluruhan kawasan NKT di provinsi ini tidak diragukan lagi lebih besar dari angka tersebut, dan akan diidentifikasi di masa depan melalui kajian tambahan di tingkat kabupaten dan/atau proyek pemetaan pada tingkat tapak untuk memetakan nilai-nilai lain yang ditentukan oleh pendekatan NKT.

Kabupaten Katingan, Murung Raya, Gunung Mas, Kapuas, dan Seruyan muncul sebagai kabupaten yang sangat penting karena luas keberadaan kawasan NKT-nya. Murung Raya menyokong kawasan NKT kumulatif terbesar, yaitu hampir 2,1 juta ha; Katingan di peringkat tiga besar kabupaten untuk kesemua lima jenis NKT yang dipelajari. Bila disatukan sebagai kelompok, kelima kabupaten ini bersama-sama terdiri dari 56-75% dari luas provinsi untuk setiap kategori NKT dan 62% dari total keseluruhan kawasan NKT. Hal ini menunjukkan bahwa membuat kemajuan di kabupaten tersebut untuk menggabungkan perlindungan kawasan NKT sebagai bagian dari perencanaan pembangunan berkelanjutan dapat meletakkan dasar yang kuat untuk menyeimbangkan tujuan lingkungan dan pembangunan untuk provinsi Kalimantan Tengah secara keseluruhan. Kolaborasi lintas kabupaten dapat membantu kemajuan agenda ini.

Bentang alam alami bernilai tinggi, terutama hutan, merosot. Tutupan hutan di Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 4 juta ha (atau 32%) antara 1973-2012, dengan laju hampir 100.000 ha per tahun. Perubahan tutupan hutan ini terkait dengan lonjakan kegiatan industri ekstraktif dimulai pada awal 1970-an. Pada tahun 2012, luas hutan yang tersisa hanya lebih 8,1 juta ha, setara dengan hampir 50% dari luas provinsi. Tingkat deforestasi bervariasi di seluruh provinsi dan terparah di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan di barat daya provinsi dan bagian selatan dan di utara Kabupaten Katingan. Dari 8,1 juta ha hutan yang tersisa, kami memproyeksikan risiko deforestasi terencana lebih besar hampir mencapai 1,1 juta ha, berdasarkan perencanaan tata ruang dan luasnya lahan hutan yang dialokasikan untuk konversi.3

Hampir 62% dari kawasan NKT yang dipetakan berpotensi terancam dampak yang merugikan. Konversi hutan yang direncanakan karena perencanaan tata ruang berpotensi mempengaruhi hampir 18% dari kawasan yang dipetakan, penebangan hampir 35%, serta perkebunan serat dan lainnya lebih dari 17%.

3 Idem

Kategori NKT 1.1 NKT 2.1 NKT 2.2 NKT 3 NKT 4.2Total

kawasan

Total kawasan NKT 2.990.049 3.205.190 4.552.125 1.726.764 4.488.485 9.405.716

Kawasan terancam oleh satu atau lebih faktor

212.207 1.232.060 2.426.351 1.189.928 3.139.343 5.790.466

% kawasan NKT yang terancam

7,1 38,4 53,3 68,9 70,0 61,6

Page 4: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 4

Kaw

asa

n lin

du

ng

dan

lain

ny

a y

an

g m

en

du

ku

ng

ke

an

ekara

gam

an

hay

ati (N

KT

1.1) me

ncaku

p

ham

pir 3

juta

ha d

an

be

rad

a d

i sem

ua k

ab

up

ate

n

di K

alim

an

tan

Te

ng

ah

ke

cu

ali B

arito

Tim

ur.

Kaw

asa

n in

i san

gat p

en

ting

un

tuk m

en

jag

a

ke

an

ekara

gam

an

hay

ati. S

eb

ag

ian

besa

r kaw

asa

n

terk

on

sen

trasi d

i kaw

asa

n g

am

bu

t dan

cam

pu

ran

kaw

asa

n ra

wa d

i sela

tan

serta

di ja

lur re

latif tip

is d

i sep

an

jan

g b

ag

ian

uta

ra p

rovin

si, di k

aw

asa

n

hu

tan

data

ran

ting

gi b

erd

rain

ase

baik

(berb

ata

san

d

en

gan

Kalim

an

tan

Bara

t dan

Kalim

an

tan

Tim

ur).

Page 5: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 5

Pe

ta b

en

tan

g a

lam

yan

g lu

as (N

KT

2.1) m

en

un

jukkan

b

lok h

uta

n d

en

gan

kaw

asa

n in

ti leb

ih b

esa

r dari

20

.00

0 h

a y

an

g m

em

be

nta

ng

selu

as 3

,2 ju

ta h

a. B

lok

hu

tan

ini b

era

da d

i sem

ua k

ab

up

ate

n d

i Kalim

an

tan

T

en

gah

ke

cu

ali S

ukam

ara

dan

Barito

Tim

ur. D

aera

h in

i te

rko

nse

ntra

si di: (1) h

uta

n d

ata

ran

ting

gi b

erd

rain

ase

b

aik

di se

bela

h u

tara

pro

vin

si (teru

tam

a k

ab

up

ate

n

Mu

run

g R

aya) d

an

melu

as k

e a

rah

bara

t ke k

aw

asa

n

peg

un

un

gan

(teru

tam

a K

atin

gan

); dan

(2) k

aw

asa

n

teru

tam

a g

am

bu

t dan

raw

a c

am

pu

ran

mem

an

jan

g d

ari

pu

sat p

rovin

si ke a

rah

sela

tan

dan

ten

gg

ara

, term

asu

k

kaw

asa

n lin

du

ng

(teru

tam

a K

atin

gan

, Kap

uas d

an

P

ula

ng

Pisa

u).

Page 6: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 6

Zo

na tra

nsisi a

nta

ra tip

e e

ko

sistem

uta

ma y

an

g

be

rbe

da (N

KT

2.2

) me

rup

akan

dae

rah

NK

T p

alin

g

luas d

i pro

vin

si ini. L

uas to

tal N

KT

2.2

me

ncaku

p

sed

ikit le

bih

dari 4

,5 ju

ta h

a a

tau

sekita

r 30

% d

ari lu

as

pro

vin

si. NK

T 2

.1 teru

tam

a te

rko

nse

ntra

si di b

ag

ian

u

tara

dan

timu

r lau

t pro

vin

si. Tig

a je

nis tra

nsisi N

KT

2.2

yan

g d

ipeta

kan

: (i) tran

sisi ele

vasi (c

lines) d

i kaw

asa

n

peg

un

un

gan

di u

tara

, (ii) kera

ng

as h

ing

ga b

ukan

kera

ng

as d

i selu

ruh

wila

yah

ten

gah

dan

bag

ian

uta

ra;

dan

(iii) raw

a h

ing

ga tra

nsisi b

ukan

raw

a d

i selu

ruh

b

ag

ian

ten

gah

dan

sela

tan

pro

vin

si.

Page 7: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 7

Eko

sistem

lan

gka a

tau

tera

ncam

pu

nah

(NK

T 3

) sed

ikit le

bih

luas d

arip

ad

a

kaw

asa

n N

KT

lain

, teta

pi te

rdap

at d

i sem

ua k

ab

up

ate

n d

an

me

ncaku

p se

kita

r 1,7

3 ju

ta h

a. E

ko

sistem

ini p

alin

g lu

as te

rdap

at d

i Kab

up

ate

n G

un

un

g M

as,

Kap

uas, d

an

Katin

gan

. Kaw

asa

n sig

nifik

an

NK

T 3

jug

a b

era

da d

i Seru

yan

, K

ota

warin

gin

Bara

t, dan

Barito

Uta

ra. S

eb

alik

nya, k

aw

asa

n in

i leb

ih ja

ran

g

ad

a d

i Mu

run

g R

aya, k

aw

asa

n d

en

gan

defo

resta

si yan

g le

bih

terb

ata

s. E

ko

sistem

yan

g te

ran

cam

pu

nah

(berw

arn

a u

ng

u d

ala

m p

eta

) te

rseb

ar lu

as. E

ko

sistem

yan

g sa

ng

at te

ran

cam

pu

nah

(mera

h m

ud

a)

dite

mu

kan

dala

m lu

asa

n k

ecil-k

ecil. E

ko

sistem

lan

gka (k

un

ing

) ad

a

dala

m su

atu

jalu

r dari h

uta

n a

lluvia

l men

gik

uti su

ng

ai-su

ng

ai b

esa

r. E

ko

sistem

lan

gka d

an

tera

ncam

pu

nah

(jing

ga) b

era

da te

ruta

ma

di b

ag

ian

bara

t daya. E

ko

sistem

lan

gka d

an

san

gat te

ran

cam

p

un

ah

(mera

h) d

ibata

si teru

tam

a p

ad

a z

on

a rip

aria

n y

an

g

lan

gka d

an

zo

na a

luvia

l terk

ait d

en

gan

sun

gai-su

ng

ai

uta

ma d

i pro

vin

si. Kaw

asa

n N

KT

3

haru

s dip

riorita

skan

un

tuk

pe

rlind

un

gan

kare

na

eko

sistem

terse

bu

t su

dah

tera

ncam

p

un

ah

dan

ke

be

rad

aan

ny

a

be

rku

ran

g

de

ng

an

ce

pat.

Page 8: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 8

Kaw

asa

n b

erisik

o tin

gg

i ole

h e

rosi p

ara

h (N

KT

4.2

) jug

a lu

as,

me

ncaku

p h

am

pir 4

,5 ju

ta h

a d

i Kalim

an

tan

Te

ng

ah

. Kaw

asa

n-

kaw

asa

n te

rseb

ut m

em

iliki le

ren

g c

ura

m d

an

tan

ah

dan

gkal

yan

g lu

as h

am

pir d

i sem

ua te

mp

at d

ala

m p

rovin

si. Kaw

asa

n

berisik

o te

rting

gi te

rko

nse

ntra

si di u

tara

, tap

i kaw

asa

n N

KT

4

.2 ju

ga m

em

an

jan

g k

e se

lata

n se

pan

jan

g u

nd

akan

sed

imen

yan

g te

rbag

i, mem

isah

kan

sun

gai u

tam

a y

an

g m

en

galir d

ari

uta

ra-se

lata

n m

en

uju

ke b

ag

ian

ten

gah

pro

vin

si. Pem

eta

an

NK

T

4.2

men

yo

roti b

ah

wa b

an

yak w

ilayah

di K

alim

an

tan

Ten

gah

yan

g h

aru

s dik

elo

la se

cara

hati-h

ati u

ntu

k m

en

ceg

ah

ero

si dan

se

dim

en

tasi y

an

g b

erle

bih

an

dari su

ng

ai d

an

salu

ran

air.

Page 9: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah 9

REKOMENDASI DAN LANGKAH BERIKUTNYA

Analisis ini menawarkan panduan untuk memberikan informasi berbasis kajian ilmiah kepada berbagai diskusi mengenai bagaimana mengurangi ancaman dan mengelola kawasan NKT melalui perencanaan pembangunan, pembuatan kebijakan, dan langkah-langkah mitigasi dampak yang diperbaiki untuk penggunaan lahan tertentu yang memiliki satu atau lebih NKT.

Kawasan NKT yang diidentifikasi dan dipetakan dalam kajian ini akan membantu lebih lanjut memberikan informasi berbasis kajian ilmiah untuk berbagai strategi pengelolaan lahan dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (atau KLHS) yang merupakan bagian dari pembuatan kebijakan dan proses perencanaan pembangunan masa depan di tingkat provinsi atau kabupaten. Hasil kajian ini dapat membantu membentuk rencana pengelolaan dan pemantauan untuk mempertahankan atau meningkatkan kawasan NKT yang teridentifikasi, berdasarkan penilaian tentang ancaman utama untuk lahan NKT dan pilihan untuk menangani ancaman tersebut. Bagian dari rencana pengelolaan dan pemantauan itu sendiri juga dapat mensyaratkan penilaian pada tingkat tapak untuk mengidentifikasi dan memetakan NKT lainnya di tingkat tapak di kawasan prioritas yang dipilih (misalnya kabupaten atau area konsesi prioritas).

Langkah khusus selanjutnya meliputi:

1. Hasil penilaian NKT akan digunakan sebagai dasar untuk Kelompok Kerja Produksi-Perlindungan Kalimantan Tengah guna menghasilkan rekomendasi dan kertas kebijakan yang akan diserahkan kepada Pemerintah Kalimantan Tengah agar mendukung upaya pembangunan berkelanjutan dan untuk memberikan informasi berbasis kebijakan ilmiah untuk keputusan kebijakan dan pengembangan rencana pengelolaan kawasan NKT. Mengingat pemerintahannya baru dan proses perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang sedang berlangsung di provinsi ini, penilaian NKT dapat memberikan dasar ilmiah untuk pengambilan keputusan, termasuk untuk Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

2. Berdasarkan identifikasi kawasan NKT dan rencana tata ruang wilayah provinsi 2015, PILAR dan CPI telah mengidentifikasi ruang lingkup dan desain analisis Kajian Modal Alam (Natural Capital Assessment atau NCA) yang akan dilakukan di tingkat kabupaten untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi dari nilai-nilai tersebut dan nilai-nilai sosial penting lainnya. Kajian ini akan membantu para pembuat kebijakan membuat keputusan tentang cara untuk memastikan penggunaan lahan yang optimum di Kalimantan Tengah, guna memaksimalkan keuntungan produksi dan mendesain strategi perlindungan sumber daya alam yang tepat.

3. Bersama dengan analisis dari tiga aliran kerja lainnya yang dilakukan oleh PILAR-CPI - termasuk investasi bisnis, kerangka kerja dan mekanisme keuangan, serta manfaat sosial ekonomi - analisis penggunaan lahan ini akan memberikan informasiberbasis kajian ilmiah bagi pengembangan pendekatan terpadu yang bertujuan membantu Kalimantan Tengah memenuhi tujuan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan secara bersamaan. Melalui Program Pendekatan Produksi-Perlindungan untuk Pengelolaan Bentang Alam (PALM), PILAR dan CPI akan mendukung pemerintah, bisnis dan masyarakat untuk menguji pendekatan tersebut di tingkat kabupaten.

Page 10: Kajian Nilai Konservasi Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah

P: (0536) 4200208

F: (0536) 4200208

Fakultas Pertanian

Universitas Palangka Raya

Kalimantan Tengah