Kajian Materi
-
Upload
dina-apriana -
Category
Documents
-
view
292 -
download
2
Transcript of Kajian Materi
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 1/27
1
PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangPembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan
terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat. Pembangunan diartikan sebagai pemanfaatan sumber
yang ada dan dapat diadakan untuk mengembangkan sesuatu menjadi lebih baik.
Menurut Fletcher (1976), pembangunan adalah suatu yang alami bagaimana
manusia, masyarakat, dan negara untuk mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya.
Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosialdengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap
kehidupan masyarakat. Pembangunan dengan perubahan sosial adalah fenomena
yang tidak mungkin kita hindari selaku masyarakat yang terus berubah demi
kemajuan hidup, apalagi kita ini termasuk sebagai masyarakat yang tinggal di
negara dunia ketiga atau negara berkembang.
Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah sebagai pemenuhan terhadap
tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan, untuk mengetahui
secara lebih mendalam bagaimana hubungan pembangunan dengan perubahan
sosial.
B. Permasalahan
1. Apa pengertian pembangunan?
2. Apa saja teori yang terkait mengenai pembangunan?
3. Apa saja dimensi pembangunan?
4. Bagaimana strategi pendidikan untuk pembangunan?
5. Apa pengertian perubahan sosial?
6. Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial?
7. Apa saja sifat-sifat perubahan?
8. Apa penyebab terjadinya perubahan?
9. Bagaimana hambatan perubahan sosial di negara berkembang?
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 2/27
2
10. Apa saja teori yang terkait mengenai perubahan sosial?
11. Bagaimana paradigma perubahan sosial?
12. Bagaimana ilustrasi perubahan sosial?
13. Bagaimana hubungan antara pembangunan dengan perubahan sosial?
14. Bagaimana cara pendidikan menunjang pembangunan dan perubahan
sosial?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian pembangunan.
2. Mendeskripsikan teori yang terkait mengenai pembangunan.3. Mendeskripsikan dimensi pembangunan.
4. Mendeskripsikan strategi pendidikan untuk pembanguan.
5. Mendeskripsikan pengertian perubahan sosial.
6. Mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial.
7. Mendeskripsikan sifat-sifat perubahan.
8. Mendeskripsikan penyebab terjadinya perubahan.
9. Mendeskripsikan hambatan perubahan sosial di negara berkembang.
10. Mendeskripsikan teori yang terkait mengenai perubahan sosial.
11. Mendeskripsikan paradigma perubahan sosial.
12. Mendeskripsikan ilustrasi perubahan sosial.
13. Mendeskripsikan hubungan antara pembangunan dengan perubahan sosial.
14. Mendeskripsikan peran pendidikan dalam menunjang pembangunan dan
perubahan sosial.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 3/27
3
K AJIAN ISI
1. Pengertian Pembangunan dan Hubungannya dengan Perubahan Sosial
1.1 Pengertian Pembangunan
Pembangunan diartikan sebagai pemanfaatan sumber yang ada dan dapat
diadakan untuk mengembangkan sesuatu menjadi lebih baik. Menurut Fletcher
(1976), pembangunan adalah suatu yang alami bagaimana manusia, masyarakat,
dan negara untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Jadi,
pembangunan adalah proses alami dari manusia untuk mengembangkan dirinya.
1.2 Teori-teori mengenai Pembangunan
a. Teori Fungsi
Teori fungsi atau yang dikenal sebagai teori struktural menerangkan
mengenai pembangunan bersumber dari kajian sosiologis, yang membahas
pembangunan dan perubahan sosial, akan tetapi lebih melihat pembanguna secara
umum. Teori ini dirintis oleh Talcott.
b. Teori Moderenisasi
Teori ini merupakan tanggapan yang sungguh-sungguh pada terjadinya
perang dunia selama dua periode, yang diilhami oleh pandangan yang lebih
optimis pada keberadaan manusia. Terdapat dua pemikiran mengenai
moderanisasi, yaitu moderenisasi sebagai suatu proses sebagai awal dari proses
tersebut yang akan berkembang untuk tahap berikutnya. Teori berikutnya melihat
moderenisasi sebagai suatu gambaran masa lampau.
Unsur-unsur yang terdapat dalam moderenisasi meliputi revolusi,
kompleks, sistematis, global, bertahap, bersifat homogen, tidak bisa diulang
kembali, dan progresif.
Moderenisasi dikaji dengan seksama oleh McClelland (1961) melalui
bukunya The Achieving Society, moderenisasi sangat kuat dipengaruhi oleh nilai
perorangan yang dianut oleh sebagian besar dari kelompok dalam masyarakat.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 4/27
4
Proses Modernisasi
c. Teori Human Capital
Teori Human C apit al atau sumber daya manusia lebih melihatnya dari
kemampuan sumber daya manusia dalam proses pembangunan, terutama yang
berhubungan dengan perlakuan peningkatan kemampuan tenaga kerja sebagai
bentuk investasi modal.
d. Teori Liberalisasi
Teori ini berpendirian bahwa hampir tidak mungkin kelompok miskin
yang berada di negara yang berkembang untuk maju dengan melalui perubahan
yang mendasar dalam struktur masyarakat, sebagaimana halnya perubahan yang
mendasar pada tatanan politik, sosial, dan ekonomi.
1.3 Dimensi Pembangunan
Pembangunan dapat meliputi pembangunan fisik dan mental-spiritual,
yang tidak dapat dipisahkansecara d iskrit atau seimbang, antara fisik dan
mentalnya. Seperti halnya dengan pembangunan pabrik yang juga harus memiliki
kemampuan menejerial yang meningkat pula. Hanya dengan kemampuan
menejerial yang sehat akan dapat memelihara bangunan dan memanfaatkannya
untuk tujuan peningkatan produksi setinggi-tingginya, dst.
Khusus dalam membahas dimensi pembangunan yang berhuhungan
dengan pembangunan segi mental-spiritual, akan memfokuskan pada penggan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, moderenisasi dan peningkatan kualitas
hidup, serta pendidikan dalam hubungannya dengan mobilisasi politik.
Pembang
Ekonom
Masyarakat
Modern
Lembaga
Modern
Nilai
Modern
Perilaku
Modern
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 5/27
5
POLA PERTUMBUHAN MENURUT ROSTOW
Tahapan tradisional
Prakodisi untuk t ake off dalam bidang ekonomi
T ake off
Mengarahkan diri pada kematangan
Tahapan konsumsi masal
Inkeles menyusun sejumlah ciri-ciri dari kemoderenan, meliputi hal-hal berikut.
1. Keterbukaan pada pengalaman baru.
2. Kesiapan untuk melakukan perubahn sosial.
3. Kesadaran akan keragaman sikap dan pendapat, dan mampu memilih pendapat dirinya.
4. Senantiasa energik dalam memperoleh fakta dan informasi dalam
mengambangkan pemikiran dan pendapat.
5. Memiliki orientasi yang jelas pada orientasi waktu, dengan menekankan
pada waktu saat ini dan dan masa yang akan datang dibandingkan dengan
orientasi pada waktu yang telah lampau.
6. Memiliki keyakinan akan besarnya pengaruh seseorang pada
lingkungannya.
7. Memiliki orientasi pada perencanaan jangka panjang baik untuk
kepentingan masyarakat maupun kepentingan pribadi.
8. Memiliki keyakinan atau kebenaran dari hal yang sifatnyan objektif, serta
keyakinan bahwa manusia mampu untuk memenuhi kebutuhannya.
9. Menghargai penuh atas keahlian dan menjadikannya sebagai bahan untuk
memberikan penghargaan.
10. Memberikan penghargaan yang tinggi akan manfaat dari pendidikan formal
dan sekolah serta memiliki aspirasi untuk memperoleh pendidikan yang
memberikan dampak pada keahlian.
11. Memberikan penghargaan yang tinggi pada kemuliaan pihak lain.
12. Memahami proses logis dari kegiatan produksi dan industri.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 6/27
6
Dimensi terakhir dari modernisasi berkaitan dengan mobilisasi politik.
Politik merupakan prasyarat untuk pembangunan melalui kesadaran pada
peningkatan kualitas. Sehubungan dengan pentingnya komitmen politik, maka
sumbangan pendidikan pada proses ini meliputi :
1. Sosialisasi politik.
2. Pelatihan untuk mengembangkan elite politik.
3. Integrasi dalam upaya mengembangkan konsensus nasional.
1.4 Strategi Pendidikan untuk Pembangunan
Inilah empat aliran teori yang muncul sebagai akibat dari asumsi mengenai
pendidikan sebagai upaya mencapai pembangunan.
1. Aliran evolusi, berangkat dari asumsi bahwa pendidikan yang berlangsung
saat ini tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang bergerak
menuju tahapan pengembangan sosial dan ekonomi baru.
2. Aliran modernisasi, berangkat dari asumsi nilai-nilai, sikap dan keyakinan
belum modern yang dianut masyarakat, dipandang mengganggu
perkembangan sosial dan teknologi.
3. Teori ketergantungan, berangkat dari asumsi terdapat ketergantungan
ekonomi, sosial dan budaya. Bukan hanya ketergantungan kelembagaan, akantetapi terjadi juga ketergantungan psikologis, yang mana sekolah hanya
mampu menciptakan kelompok elite minoritas.
4. Teori Mark, berangkat dari asumsi perlunya dikembangkan tenaga kerja yang
bisa memenuhi kepentingan pemilik modal dan peningkatan kesadaran untuk
melakukan perubahan.
Dari paparan di atas telah digambarkan perkembangan secara konsepsional
serta pendidikan yang menunjang pada proses pembangunan yang berdasar padaasumsi tertentu dari kondisi awal serta upaya-upaya yang harus dilakukan melalui
pendidikan berikut keluaran dari pendidikan.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 7/27
7
2. Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat dilihat dari dua segi, pertama sebagai suatu
fenomena yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan faktor-faktor demografi,
geografi, politik, sosial, dan ekonomi yang menuntut adanya penyesuaian. Kedua,
perubahan sosial sebagai suatu upaya yang direncanakan menuju pada pemenuhan
kebutuhan peradaban.
2.1 Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah peristiwa yang terjadi secara terus-menerus
sepanjang terjadi penerimaan dan tanggapan pada rangsangan baru. Perubahan
sosial akan tetap terjadi kendati tidak terdapat perubahan yang disadari oleh
kelompok peubah yang ditujukan untuk sasaran tertentu.
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial)
1. Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
2. William F. Ogburn: perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material
terhadap unsur-unsur immaterial.
2.2 Bentuk-Bentuk Perubahan
a. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua
bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang
berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal
dengan revolusi dan evolusi.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 8/27
8
1) Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam
proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu
dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung
mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
2) Perubahan revolusi
Dialektika revolusi dalam http://www.crayonpedia.org/mw/Bentuk-
Bentuk_Perubahan_Sosial_Budaya,_Perubahan_Secara_Cepat_%28Revolusi%29.
_Perubahan_Secara_Lambat_%28evolusi%29_9.1 mengatakan bahwa revolusi
merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang
ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap
elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana
revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa
revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya.
b. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
1) Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan a gent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai
pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2) Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau
kendala-kendala dalam masyarakat.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 9/27
9
c. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh K ecil
1) Perubahan Berpengaruh Besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut
mengakibatkan terjadinya per- ubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan
kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.
2) Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan
yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat.
2.3 Sifat-Sifat Perubahan
Sifat-sifat perubahan terdiri atas (http://nanang-martono.blog.unsoed.ac.id/
files/2010/09/2Proses_Perubahan_Sosial.pdf)
a. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat.
b.
Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan atan diikutidengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
c. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang
bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
d. Perubahan sosial terjadi dimana saja dan setiap lapisan masyarakat.
e. Perubahan sosial yang direncanakan dan tidak direncanakan.
f. Perubahan sosial sering menghasilkan kontroversi, atau perubahan yang
terjadi dalam suatu bidang akan selalu memunculkan bantahan dann konflik
dengan paihak lain.g. Beberapa perubahan memiliki nilai kepentingan lainnya.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 10/27
10
2.4 Faktor-Faktor Perubahan Sosial
Faktor pendorong perubahan sosial menurut para ahli dalam
http://my.opera.com/octoberzero/blog/2011/02/22/pengertian-budaya-dan-budaya-
bangsa-timur
a. Menurut Alvin Betrand; awal dari proses peubahan social adalah
komunikasi yaitu penyampaian ide, gagagsan, nilai, kepercayaan, keyakinan
dan sebagainya, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata
kesepahaman.
b. Menurut David Mc Clelland: Dorongan untuk perubahan adalah adanya
hasrat meraih prestasi (need for achievement) yang melanda masyarakat.
Para sosiolog kontemporer melihat bahwa faktor penentu perubahan sosial
tidak merupakan faktor tunggal tetapi lebih bersifat ganda dan bersifat rumit.
Faktor-faktor yang berinteraksi antara satu dengan lainnya yaitu faktor geografis,
teknologi, ideologi, kepemimpinan, dan kependudukan.
a. Geografis
Faktor geografis akan mamberikan pengaruh pada penduduk untuk
menciptakan situasi baik yang dirasakan mendukung atau menghambat pada
perubahan. Contoh yang paling menonjol yaitu adanya perubahan suhu, badai,
gempa bumi akan mengiring pada manusia untuk melakukan perubahan pola
kehidupan.
b. Teknologi
Perkembangan IPTEK membawa dampak yang luar biasa terhadap
perkembangan masyarakat. Ada kalanya IPTEK menjadi satu tolok ukur bagi
kemajuan suatu masyarakat. Pengaruh teknologi dapat membawa perubahan
dalam pola pikir manusia.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 11/27
11
c. Gagasan atau Ideologi
Ideologi pada dasarnya merupakan sistem ide atau gagasan yang dimiliki
sekelompok orang yang dijadikan landasan bagi tindakannya. Mannheim
(http://nanang-martono.blog.unsoed.ac.id/files/2010/09/2_Proses_Perubahan_Sosial.pdf )
mendefinisikan ideologi sebagai sistem ide yang menghasilkan perilaku dalam
mempertahankan tatanan yang ada.
d. Ekonomi dan Politik
Perkembangan ekonomi yang sangat cepat, sangat memengaruhi
kehidupan sosial masyarakat. Peningkatan kondisi ekonomi keluarga akan
memberikan peluang kepada masyarakat untuk segera memenuhi kebutuhannya.
Apabila aktifitas ini tidak dikontrol atau dibatasi, sangat dimungkinkan
masyarakat akan menuju pada pola hidup konsumtif.
Kondisi politik pada suatu negara merupakan faktor penting dalam
memicu perubahan sosial. Kebijakan-kebijakan politik yang melekat pada
kekuasaan merupakan sumber perubahan sosial. Perbedaan sistem politik yang
duanut oleh suatu negara, mempunyai berbagai konsekuensi bagi
penyelenggaraan pemerintahan.
e. Faktor K epemimpinan
Perubahan sosial dalam beberapa hal banyak dirangsang oleh
kepemimpinan yang kharismatik yang mampu menghimpun pengikutt yang
banyak yang kan secara bersama melakukan perubahn sosial.
f. Faktor K ependudukan
Baik yang berhubungan dengan peningkatan maupun penurunan yang
drastis akann menggiring pada perubahn sosial. Peningkatan yang demikian
berarti akan menggiring pada penemuan teknologi dalam upaya mengimbnagi
kecepatan pertumbuhan itu, misalnya terjadi migrasi keluar karena terjadi tekanan
di daerah asal. Demikian pula penurunan yang demikian cepat akan mendorong
pada pembentukan organisasi sosial terutama dalam mempertahankan diri dari
serangan pihak lain.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 12/27
12
Yang menjadi pertanyaan sejauh mana pendidikan memberikan
sumbangan pada pengayaan faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan?
Pendidikan sendiri merupakan faktor utama penyebab terjadinya perubahan,
maupun faktor pendorong perubahan sosial. Pendidikan secar mendiri akan
mengembangkan keyakinan dan nilai tersendiri yang mendorong pada perubahan
sosial.. pendidikan akan mendorong berkembangnya kepemimpinan, terjadinya
mobilisasi vertikal, pengembangan IPTEK, eksploitasi sumber daya tertentu serta
tidak jarang menghasilkan ideologi yang sangat kondusif untuk terjadinya
perubahan sosial. Bagian pendidikan berarti mendorong perubahan sosial yaitu
berkembangnya kemampuan untuk membuat perencanaan yang akan mengarah
pada perubahan yang disengaja, seperti berkembangnya keluarga berencana
sebagai reaksi pada pola reproduksi yang terjadi pada suatu masyarakat.
2.5 Hambatan Perubahan Sosial di Negara Berkembang
Menurut Gheddo (Universitas Terbuka, Pengantar Pendidikan 2006; 7.20 )
keterbelakangan suatu negara ditandai dengan tiga faktor utama yaitu budaya,
rendahnya penggunaan IPTEK, serta tidak berfungsinya lembaga sosial. Budaya
st at u s quo merupakan ciri utama negara berkembang yaitu tidak beranjaknya
kondisi politik ekonomi, dan budaya untuk waktu yang cukup lama. Budaya ini
dianut oleh sebagian warga negara, termasuk pranata pendidikan yang alergi
terhadap berbagai perubahan dan bertentangan dengan hakikat pendidikan sendiri
sebagai administrator dari lingkungannya sendiri.
Lebih rinci dari sebab maupun akibat dari keterbelakangan dikemukakan
oleh Koentjoraningrat dalam kebudayaan Mentalitas Pembangunan (Universitas
Terbuka, Pengantar Pendidikan 2006:7.20) terdapat variabel yang membuat
keterbelakangan antara lain berkaitan dengan nilai hidup, nilai tentang waktu,
nilai alam, dan nilai manusia dengan manusia.
a. Nilai Hidup
Para utilitarian melihat bahwa tujuan hidup tidak hanya sebatas untuk
memenuhi kebutuhan perorangan apalagi dengan mengorbankan pihak lain karena
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 13/27
13
manusia dikenal dengan homo sociu s, makhluk yang hanya bisa hidup wajar
dalam hubungan dengan manusia lain.
b. Nilai Tentang Waktu
Orientasi ini lebih banyak berorientasi pada waktu lampau dengan
membesar-besarkan kesalahan maupun keberuntungan pada waktu yang telah
lewat serta tidak melihat bagaimana akibat dari suatu pekerjaan untuk masa yang
akan datang.
c. Nilai Alam
Alam dianggap nsebagai pel;ayan dari manusia. Konsep ini terjadi sebagai
akibat dari penerjemahan yang salah bahwa manusia sebagai pemimpin di muka
bumi. Karena tanggapan yang salah ini manusia bisa berbuat semaunya.
d. Nilai Tentang Manusia Nilai ini harus dilihat dalam hubungan manusia dengan manusia lain
secara horizontal dengan mengembangkan kebersamaan serta melepaskan diri dari
pengaruh negatif kemajuan zaman yaitu individualisme salah, dengan
beranggapan bisa melepaskan diri dari manusia lainnya.
2.6 Teori Perubahan Sosial
a. Teori Evolusi
Teori ini melihat masyarakat yang bisa berkembang dari posisi yang
sederhana pada situasi yang lebih rumit. Dengan teori ini diyakini bahwa suatu
masyarakat yang berkembang adalah masyarakat yang memiliki ciri lebih
progresif untuk maju dibanding dengan masyarakat lainnya.
b. Teori Lingkaran (Cyclical)
Teori ini berpendapat bahwa perubahan sosial pada masyarakat telah
melewati tahapan terentu yang pada tahapan itu merupakan pengulangan dan
bukan merupakan kemajuan seperti yang dikemukakan oleh teori evolusi.
c. Teori K eseimbangan
Teori ini memandang masyarakat terdiri atas bagian-bagian yang memiliki
ketergantungan satu dengan lainnya, di mana tiap bagian memiliki sumbangan
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 14/27
14
dalam memelihara kemanfaatn dari masyarakat tersebut. Bila terjadi kerusakan
satu di antara bagian maka akan terjadi pada bagian lainnhya. Pada saat terjadi
keseimbangan perubahan dari tiap unsur secara merata maka masyarakat itu akan
pulih sebagaimana adanya.
d. Teori K onflik
Teori ini melihat masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang
senantiasa terjadi konflik satu dengan lainnya. Pada saat terjadinya perlombaan
untuk mendapatkan barang dan sumber-sumber perubahan sosial akan
berlangsung. Teori ini melihat adanya kelompok yang senantiasa
mempertahankan keberadaannya sehingga terjadi ketidakteraturan dalam
kelembagaan yang menyebabkan masyarakat tidak stabil.
Dilihat dari perkembangannya perubahan sosial berkaitan denganmodernisasi yang mengikuti pola seperti berikut.
Social Formation
Hebermas memilah perubahan sosial yang terstruktur seperti pada gambar
di atas. Dari gambaran ini perubahan sosial berlanjut dari situasi yang diwarnai
kehidupan yang paling sederhana (tribal) menuju pada masyarakat post modern.
Di antara sekian banyak tanda dari perubahan menurut Hebermas yaitu adanya
Kelas Sosial
Primitif
Tradisional
Masyarakat
Modern
Kapitalis:
Liberal &
Terorganisasi
Post Kapitalis
Post Modern
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 15/27
15
pergeseran dari kepercayaan yang kuat pada agam dan keyakinan menuju
pemikiran yang didasarkan pada filsafat. Dengan cara ini validasi normatif yang
didasarkan pada sesuatu yang seharusnya menjadi demikian eksplisit. Perubahan
yang terjadi demikian kuat yaitu pergeseran dariu tradisi dan otoritas menjadi
legitimasi yang dfidasarkan pada kebutuhan pasar.
2.7 Paradigma Perubahan Sosial
Satu di antara toeri perubahan sosial yang paling banyak dikenal di
kalangan ilmuwan adalah Perubahan Sosial Paradigma Zalman. Perubahan sosial
sebagai upaya terencana menurutnya memiliki lima faktotr yang dikenal dengan
lima C.s, yaitu cause (penyebab), change agency (agen perubahan), chengestrategy (strategi perubahan), channels (saluran), dan change target (target
perubahan). Kelima faktor tersebut digambarkan sebagai berikut.
a. Cause
Cause yaitu tujuan sosial yang diyakini para praktisi sebagai jawaban
terhadap permasalahan sosial. Kelompok ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
bantuan yang ditujukan untuk membantu pihak yang terkena dampak (victim),
protes yaitu dilakukan dengan cara mengembalikan aturan kelembagaan yang ada,
dan revolusi, yang dilakuakn dengan cara mengganti lembaga yang tidak
dikehendaki.
b. Agen Perubahan
Agen perubahan yaitu lembaga/organisasi yang tugas utamanya untuk
mengembangkan fungsi dari lembaga sosial. Agen perubahan dapat berupa
kelompok informal seperti kelompok warga negara dan berupa lembaga formal
CauseChange
Agency
Change
StrategiesChannels
Change
Targets
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 16/27
16
seperti agen sosial, lembaga politik atau unit politik tertentu, seperti lembaga
masyarakat, bangsa atau lembaga internasional.
c.
Target PerubahanTarget perubahan adalah perorangan, kelompok atau lembaga yang
ditetapkan sebagai target dari upaya perubahan. Target loerubahan adalah orang
yang menjadi bidikan dari agen perubahan, di mana target dianggap sebgai
tahapan untuk memecahkan permasalahan. Ada tujuh tipe target perubahan
berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu:
1) Militan vdalam kebenaran, yang berpendapat bahwa negaraku adalah selalu
benar dan aku akan selalu menghadang siapa saja yang memunyai pikiran
yang bertentangan dengan prinsip itu.2) Patriot, untuk mereka yang menaruh hormat terhadap negaranya.
3) Komitmen empat tahunan, yaitu untuk mereka yang memberikan pelung
kepada penguasa saat ini untuk menjalankan kebijakannya serta akan
menggantinya apabila tidak bisa menjalankan tugas.
4) Penentang paruh waktu, yaitu kelompok yang tidak merasa puas dengan
penampilan penguasa saat ini akan tetapi tidak melakukan usaha dengan
waktu penuh untuk menggantinya.
5) Penggalang perdamaian, yaitu kelompok yang tidak merasa puas dengan
penampilan penguasa saat ini dan melawannhya melalui upaya demonstrasi
yang damai.
6) Penggalang militan, yaitu kelompok yang tidak puas dan menggalang
kekuatan untuk menghadapinya dengan semua cara termasuk kekerasan.
7) Revolusioner, kelompok yang melihat penguasa saat ini demikian rusak dan
harus dilakukan penggantian.
d. Channel atau Saluran
Dalam upaya untuk mencapai sasaran perubahan, agen perubahan akan
memilih saluran yang paling efisien, sehingga tujuan yang ditetapkan bisa dicapai.
Fungsi saluran yaitu menjamin bahwa hubungan dengan target bisa dilakukan
dengan cara yang lebih hemat dan berniali guna. Saluran demikian beraga,, bisa
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 17/27
17
biro iklan, pengarang atau pimpinan setempat yang harus diupayakan oleh agen
perubahan untuk secara hati-hati menetapkan saluran yang dipilih.
Tipe saluran:
1) Saluran yang Memberika Pengaruh
1. Berbentuk Media
y Media massa (televisi, radio,. Majalah, surat kabar)
y Media khusus (tabloid, laporan tahunan, pengumuman)
2. Saluran Personal
y Pertemuan besar (demonstasi, tablig, kampanye terbuka)
y Pertemuan kelompok (negosiasi dalam tim, pengarahan regu)
y Kunjungan perorangan (loby, hubungan telepon)
2) Media yang Memberikan Tanggpan
a) Media yang memberikan tanggapan (telepon, surat, dan pengiklanan)
b) Saluran tanggapan perorangan (kunjungan pada pimpinan, kunjungan
pada pendukung, kunjungan pada kantor cabang)
e. Strategi Perubahan
Strategi perubahan adalah konsepsi yang dimiliki agen perubahan yang
dipandang sebagai jalan yang paling efektif untuk memengaruhi sasaran dalam
upaya menghasilkan tujuan yang diharapkan. Strategi dilihat dari asumsi tentang
kekuatan pengaruh dan keberhasilan komunikasibisa dilihat dari target sistem.
Dari asumsi-asumsi dan kemungkinan hasiknya sekanjutnya diprogramkan
kegiatan, waktu, penjalinan kerja sama, alat, dan kelembagaan.
Secara teoritis terdapat tiga strategi yang umum dipergunakan untuk
memengaruhi sasaran, yaitu koersi, persuasi, dan pendidikan.
1) Strategi Koersi
Diupayakan oleh agen perubahan dalam upaya meningkatkan kerja sama
dengan menggunakan sanksi. Sasaran yang diharapkan oleh agen perubahan
lebih pada perubahan tingkah laku dibanding perubahan dalam segi
keyakinan dan nilai dari sasaran perubahan.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 18/27
18
2) Strategi Persuasi
Merupakan usaha untuk memperkenalkan perilaku yang diharapkan kepada
sasaran dengan cara mengindentifikasi objek sosial melaui perubahan
keyakinan dan nilai pada sasaran. Pada strategi ini agen perubahan tidak
menggunakn sanksi internal dalam bentuk sanksi akan tetapi lebih pada
menuntut adanya perubahan internal pada diri sasaran. Terdapat tiga tipe
dari strategi persuasi ini, yaitu; logos, pathos, dan athos.
3) Strategi Pendidikan
Berusaha untuk memperkenalkan perilaku pada sasaran melalui upaya
penginternalisasikan keyakinan dan nilai baru. Dengan strategi ini agen
perubahan harus mendalami perilaku dari sasaran. Strategi ini memiliki dua
tipe yaitu modifikasi keyakinan (berusaha memengaruhi faktor psikologis),dan modifikasi nilai.
2.8 Aksi Sosial sebagai Ilustrasi Perubahan Sosial
Aksi sosial yaitu usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
mengatasi permasalahan sosial. Sehubuingan dengan aksi sosial dikembanmgkan
paradigma yang dikenal dengan lima C.s.
2.9 Hubungan Pembangunan dan Perubahan Sosial
Perubahan sosial memiliki dua kecenderungan. Pertama, perubahan dapat
dilihat sebagai fenomena yang terlepas dari program pembangunan. Kedua,
perubahan sosial merupakan bagian dari pembangunan, yaitu upaya yang
dilakukan oleh seseorang/kelompok agen perubahan untuk mengatasi
permasalahan tertentu. Drai gambaran ini pembangunna merupakan kerangka
umum, sedangkan perubahan sosial merupakan bagian dari pembangunan.
2.10 Pendidikan dalam Menunjang Pembangunan dan Perubahan Sosial
Pendidikan yang memiliki sumbangan berarti ditunjukkan oleh produk
pendidikan dilihat dari integritas maupun sumbangannya secara sosial. Seorang
terdidik dituntut memiliki kemampuan knowl ed geabl e, berpikir jernih,
kemampuan mengekspresikan diri, memiliki kecanggihan moral dan waktu , serta
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 19/27
19
kemampuan untuk survive. Seorang terdidik bukan hanya memiliki satu ranah
akan tetapi memiliki integritas dari semua perangkat yang harus dimilikinya,
disertai dengan dedikasi yang tinggi sesuai dengan hakikat ilmu yang ditekuninya.
Dalam upaaya memberikan dukungan pada pembangunan dan perubahan sosial
yang tuidak hanya dituntut dari penampilan peserta didik akan tetapi secara
bersamaan dengan lembaga pendidikan, berikut akan dibahas mengenai
pendidikan unggul sebagai penunjang pembangunan dan perubahan sosial.
a. Pemberdayaan
Fungsi sekolah harus dikembangkan dari fungsi peluncuran dan sosialisasi
pada lang ua ge of prod uctivity dan lang ua ge of possibil ity. Yang pertama
menekankan lembaga pendidikan sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan yang harusmemberikan kepuasan bagi lingkungan sekitarnya. Kedua
lembaga pendidikan harus mengembangkan dirinya sebagai agen perubahan bagi
lingkungan sekitarnya.
Lembaga pendidikan harus mampu mengembangkan suasana yang
dinamis untuk menjadikan lembaga maupun semua yang ada di dalamnya sebagai
pengembang suasana fisik, psikologis, dan kelembagaan. Lembaga pendidikan
juga harus mampu mengembangkan struktur yang dinamis, meliputi
pengembangan kepemimpinan dan otoritasnya, adanya program yang jelas serta
kemajuan, pembagian tugas di antara sesama anggota, pengambilan keputusan
dan interaksi sesama anggota dalam kelompok.
b. Pemberdayaan Peserta Didik
Pemberdayaan pendidikan memiliki sejumlah indikator yang meliputi
kemampuan untuk melakukan akses, kekuatan, kemampuan untuk melakukan
pilihan, status, kapabilitas, legitimasi, disiplin, dan persepsi pada kreativitas.
Dalam hal memiliki kemampuan untuk mengakses sumber-sumber, dituntut untuk
memperoleh peluang yang lebih besar untuk memperoleh sumber-
sumber.seseorang yang berdaya memiliki kekuatan yang meningkat untuk
melakukan barg aning , ia bukan hanya pihak yang diatur oleh pihak lainnya akan
tetapi mampu memberikan harga atas upaya yang ditawarkan kepadanya. Ia juga
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 20/27
20
mampu memilih dan memiliki peluang yang ditawarkan kepadanya. Dilihat dari
statusnya, ia mampu mengembangkan imajinasi tentang dirinya, rasa memiliki
yang kuat serta perasaan yang kuat atas identitas budayanya.
Melalui pendefinisian tersebut dapat ditarik simpulan dari pemberdayaan
perorangan, yakni:
1) Kemampuan untuk mengembangkan dasar kesadaran bahwa seseorang yang
berdaya mampu menunjukkan suatu tindakan dalam upaya untuk
meningkatkan taraf hidup serta berusaha untuk memperoleh keterampilan
dalam memenuhi kebutuhan.
2) Dengan menunjukkan tindakan maka ia akan melepaskan ketidakberdayaan
dan pada saat bersamaan lebih meningkat kepercayaan atas dirinya.
3) Sejalan dengan pertumbuhan keahlian dan keyakinan diri, kemampuanuntuk melakukan kerja sama ditingkatkan dalam upaya meningkatkan
pengambilan keputusan serta pengguanaan sumber-sumber yang akan
memengaruhi kesejahteraannya.
Dalam prosesnya pemberdayaan memiliki empat tahapan yaitu
kemampuan kelembagaan, kemampuan manajemen diri dan kolaborasi,
kemampuan partisispasi, serta pendidikan untuk keadilan.
1) Kemampuan kelembagaan dutujukan untuk memberikan kekuatan pada
perorangan dan kelompok, meningkatkan dan melakukan perubahan
lingkungan sosial ekonomi serta posisi masing-masing pada pranata itu.
2) Kemampuan untuk melakukan manajeman diri kolaborasi ditempuh melalui
kegiatan partisipasi dalam membuat keputusan dilihat dari tingkatannya
maupun isu yang dikembangkan.
3) Tujuan dari pendekatan partisipasif memungkinkan adanya kontrol dari
pihak peserta yang arah kegiatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
bersama. Pola yang dipergunakan yaitu adanya keterlibatan peserta maupun
agen perubahan serta mengembangkan perencanaan di mana orang-orang
mampu merencanakan untuk kebutuhan kelompoknya.
4) Bagian akhir dari proses pemberdayaan adalah pendidikan untuk keadilan.
Poada pendidikan untuk keadilan ini penekanannya yaitu penyadaran diri
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 21/27
21
sebagai aspek yang tidak terpisahkan dari proses pemberdayaan. Tujuan dari
aspek ini yaitu bagaimana peserta didik mampu menunjukkan tuntutan atas
keadilan sertya memberikan kekuatan pada dirinya untuk memperoleh
keadila.
2.11 Pendidikan Unggul sebagai Penunjang Pembangunan dan Perubahan
Sosial
Peningkatan guru untuk mengembangkan kurikulum yang mampu
mengembangkan kecakapan peserta didik adalah suatu keharusan. Manajemen
pendidikan yang menunjang pada pendidikan yang unggul hendaknya
menyertakan sebanyak mungkin orang tua dan pihak pengguna jasa pendidikan
dalam meningkatkan pelayanan pada pengembangan kemampuan peserta didik.Dalam hubungan ini, Fien (Univertsitas Terbuka, Pengantar Pendidikan
2006: 7.35) memberikan sejumlah praktis meningkatkan keunggulan lembaga
pendidikan, dengan mengembalikan fungsi pendidikan sebagai pemelihara nilai
pada pengembang nilai baru, meliputi bidang pengembangan peran sosial,
pengembangan tujuan pendidikan, pengembangan kurikulum, peran pendidik,
peran peserta belajar, serta proses pengawasan, dan proses penilaian.
a. Peran sosial pendidikan harus diarahkan pada kemampuan untuk saling
merefleksikan diri antara kepentingan sekolah dan masyarakatnya. Sekolah
hendaknya memberikan sumbangan dalam memecahkan ketidakadilan
sosial dan mempersiapkan peserta didik untuk berpartisipasi nyata dalam
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Sebaliknya lingkungan sosial harus
memberikan sumbangan nyata pada proses pendidikan dengan tujuan utama
yaitu untuk mengembangkan generasi yang lebih untuk mengisi peran
sosial.
b. Keluaran pendidikan hendaknya ditujukan dalam upaya memanfaatkan
semua sumber secara efisien serta melakukan partisipasi dalam kehidupan
sosial.
c. Kurikulum yang unggul merupakan penunjang dari pelaksanaan pendidiakn
yang unggul. Kurikulum demikian harus memiliki fleksibilitas dengan
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 22/27
22
mengintegrasikan kebutuhan masyarakat, lembaga pendidikan, dan peserta
didik.
d. Peran guru harus diubah dari peluncur pengetahuan pada pengembang
proyek dan manusia sumber (resource person), yang mampu menggunakan
semua sumber secara efisien serta mampu menjalin kerja sama dan
negosiasi anatar lembaga pendidikan dengan masyarakat.
e. Peran peserta belajar harus diubah dari penerima nilai-niali menjadi co-
l earner , menggunakan pengetahuan melalui interaksi dengan pihak lain
secara efisien dalam suasana kolaboratif untuk memecahkan permasalahan
sosial.
f. Sistem pengawasan bersama memadukan anatar potensi partisipasi dengan
perwakilan yang demokratis untuk membertikan pengawasan yang tujuanakhirnya bukan untuk memperoleh status akan tetapi dalam upaya
mengembangkan partisipasi dalam pengawasan dan peningkatan
produktivitas.
g. Penilaian terpadu dengan menggunakan negosiasi antara penilaian formal
guru dengan peserta belajar sebagai co-l earner dengan tujuan memenuhi
persyaratan sesuai dengan tuntutan lingkungan kerja/sosial.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 23/27
23
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pembangunan dan Hubungannya dengan Perubahan Sosial
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga
negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi
(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).
Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, negara satu dengan negara
lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunanmerupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2005).
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan dapat pula
diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja
melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.
Siagian (1983) dalam bukunya Administrasi Pembangunan
mengemukakan, ³Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu
kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi
sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan
kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam
pembangunan.´
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan
terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah mencantumkan tujuan
pembangunan nasionalnya.
Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek
kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung
pada level makro (nasional) dan mikro (commuinity/group). Makna penting
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 24/27
24
dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan ( progress),
pertumbuhan dan diversifikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli
di atas, pembangunan mengandung makna sebuah perubahan sosial secara positif
yang direncanakan, terarah, dan dilakukan dengan sadar atau disengaja.
Perubahan sosial dialami oleh setiap masyarakat yang pada dasarnya tidak
dapat dipisahkan dengan perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan sosial dapat meliputi semua segi kehidupan masyarakat, yaitu
perubahan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga menjadi semakin
rasional; perubahan dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi menjadi makin
komersial; perubahan tata cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan
pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang makin tajam; Perubahan dalam
kelembagaan dan kepemimpinan masyarakat yang makin demokratis; perubahandalam tata cara dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien, dan lain-
lainnya.
Karl Marx pada dasarnya melihat perubahan sosial sebagai akibat dari
perubahan-perubahan yang terjadi dalam tata perekonomian masyarakat, terutama
sebagai akibat dari pertentangan yang terus terjadi antara kelompok pemilik
modal atau alat-alat produksi dengan kelompok pekerja.
Di lain pihak Emile Durkheim melihat perubahan sosial terjadi sebagai
hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan
masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam
kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
Sementara itu, Max Weber pada dasarnya melihat perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat adalah akibat dari pergeseran nilai yang dijadikan
orientasi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini dicontohkan masyarakat Eropa
yang sekian lama terbelenggu oleh nilai Katolikisme Ortodox, kemudian
berkembang pesat kehidupan sosial ekonominya atas dorongan dari nilai
Protestanisme yang dirasakan lebih rasional dan lebih sesuai dengan tuntutan
kehidupan modern.
Dari beberapa pendapat ahli ilmu sosial yang dikutip, dapat disinkronkan
pendapat mereka tentang perubahan sosial, yaitu suatu proses perubahan,
modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 25/27
25
masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok
masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-
kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material maupun
nonmateri.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan dengan perubahan sosial adalah
fenomena yang tidak mungkin kita hindari selaku masyarakat yang terus berubah
demi kemajuan hidup, apalagi kita ini termasuk sebagai masyarakat yang tinggal
di negara Dunia Ketiga atau negara berkembang.
Dengan adanya pembangunan dan perubahan sosial, kita melihat adanya
berbagai efek yang terjadi pada kehidupan sosial, baik itu efek positif maupun
negatif. Bagaimana mengukur keberhasilan atau kegagalan suatu pembangunan?
Kita dapat melihat dari berbagai faktor, yaitu:1. menghitung kekayaan rata-rata masyarakat,
2. pemerataan pendapatan,
3. bagaimana kualitas kehidupan yang ada,
4. kerusakan lingkungan, dan
5. keadilan sosial dan kesinambungan.
2. Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus-menerus
dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor geografis,
teknologi, kepemimpinan, dan kependudukan. Namun, menurut penulis faktor
kebudayaan, kompetisi dan konflik, event dan penduduk, dan lingkungan fisik
juga merupakan faktor yang memungkinkan perubahan sosial.
Bila mengikuti teori evolusi Darwin penulis dapat menyimpulkan bahwa
perubahan sosial terjadi sejak zaman purba, manusia yang dulunya hidup
berpindah-pindah (nomad en) seiring berjalannya waktu mulai hidup menetap.
Perubahan pola kehidupan itu menyebabkan unsur-unsur dan pola hidup lainnya
ikut berubah. Dapat dibuktikan menurut keterangan sejarah bahwa manusia pada
zaman purba ketika masih hidup berpindah-pindah mata pencarian mereka adalah
berburu dan ketika sudah hidup menetap mata pencarian mereka selain berburu
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 26/27
26
yaitu bercocok tanam. Hal ini membuktikan bahwa perubahan keadaan
lingkungan menyebabkan perubahan sosial.
Sifat-sifat perubahan sosial, yaitu:
a. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat.
b. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan atan diikuti
dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
c. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang
bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
d. Perubahan sosial terjadi dimana saja dan setiap lapisan masyarakat.
e. Perubahan sosial yang direncanakan dan tidak direncanakan.
f. Perubahan sosial sering menghasilkan kontroversi, atau perubahan yangterjadi dalam suatu bidang akan selalu memunculkan bantahan dann konflik
dengan paihak lain.
g. Beberapa perubahan memiliki nilai kepentingan lainnya.
Penulis sangat sependapat dengan sifat-sifat perubahan sosial seperti yang
telah disebutkan di atas. Realitanya sifat-sifat tersebut dapat dengan mudah
dirasakan, contoh sederhana telepon genggam dulu merupakan barang mewah
yang hanya orang-orang tertentu yang dapat memilikinya, namun seiring dengan
pesatnya pertumbuhan teknologi, kini telepon genggan merupakan barang yang
siapa saja dapat memilikinya.
Hal yang paling mendasar dan paling memengaruhi perubahan sosial
adalah pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus dapat dijadikan
lembaga pengembangan ilmu pengetahuan yang harus memberikan kepuasan bagi
lingkungan sekitarnya serta harus mengembangkan dirinya sebagai agen
perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Karena manusia yang lahir dari hasil
didikan seharusnya dalah manusia yang dapat membawa perubahan yang baik.
Dalam proses pemberdayaan peserta didik memiliki empat tahapan yaitu
kemampuan kelembagaan, kemampuan manajemen diri dan kolaborasi,
kemampuan partisispasi, serta pendidikan untuk keadilan.
5/12/2018 Kajian Materi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-materi 27/27
27
Kemampuan kelembagaan adalah kemampuan dari lembaga (pendidikan)
untuk memberikan kekuatan pada diri peserta didik. Kemampuan manajemen diri
dan kolaborasi adalah kemampuan peserta didik dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah serta isu-isu yang beredar. Kemampuan partisispasi
adalah kemampuan peserta didik dalam bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan
dirinya dan kebutuhan orang lain. Sedangkan pendidikan untuk keadilan adalah
usaha pendidikan untuk memberi penyadaran dalam diri peserta didik bahwa
keadilan harus ditegakkan. Keempat proses ini nantinya akan menuju pada proses
pemberdayaan peserta didik yang dapat membawa pada proses perubahan.