KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA...

144
KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DAN PMR DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 JAKARTA (ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MATERI INTRAKURIKULER DAN ESKTRAKURIKULER) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Yufilanita Bandi Saputri NIM: 11140150000029 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA...

Page 1: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

KAJIAN MATERI IPS

PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DAN PMR

DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 JAKARTA

(ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MATERI INTRAKURIKULER

DAN ESKTRAKURIKULER)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Yufilanita Bandi Saputri

NIM: 11140150000029

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TERBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 3: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 4: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 5: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 6: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

i

ABSTRAK

Yufilanita Bandi Saputri (11140150000029), Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatulah Jakarta, Judul Skripsi “Kajian Materi IPS Pada

Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4

Jakarta (Analisis Hubungan Antara Materi Intrakurikuler dan

Esktrakurikuler)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara materi intrakurikuler

(Ilmu Pengetahuan Sosial) dan ekstrakurikuler (Pramuka dan PMR). Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dikumpulkan

dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

wawancara dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada subjek

penelitian yaitu, siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR, pembina ekstrakurikuler Pramuka dan PMR yang merangkap guru di

MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII. Teknik observasi

dilakukan dengan melihat dan mengamati proses kegiatan Kepramukaan dan

PMR, kemudian peneliti mengambil dokumentasi melalui dokumen internal dan

eksternal di MTs Negeri 4 Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa, dilihat

dari Kompetensi Dasar yang terdapat di Kurikulum 2013 (K-13) kelas VIII dan

melalui teknik wawancara dengan guru IPS yang bersangkutan serta mengamati

proses saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan PMR berlangsung, terdapat

korelasi antara materi yang ada dalam mata pelajaran IPS dengan materi yang ada

di ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR yang terdapat di MTs Negeri 4 Jakarta.

Kata Kunci : Materi IPS, ekstrakurikuler Kepramukaan dan Palang Merah

Remaja, hubungan materi ektrakurikuler dan intrakurikuler

Page 7: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

ii

ABSTRACT

Yufilanita Bandi Saputri (11140150000029), Department of Social Sciences

Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Thesis Title “Material

Study of Social Sciences on Scout and Youth Red Cross Extracurricular

Activities at Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta (Relationship Analysis

Between Intracuricular and Extracurricular Material) "

This study aims to determining the relationship between intracurricular (Social

Sciences) and extracurricular material (Scouts and Youth Red Cross). The method

used in this research is qualitative method. Data was collected using interview,

observation, and documentation methods. The interview technique was conducted

by giving a number of questions to the research subjects, namely, students who

were active in Scout and PMR extracurricular activities, Scout extracurricular

coaches and PMRs who were concurrently teachers at MTsN 4 Jakarta and Social

Sciences teacher class VIII. The observation technique is done by looking at and

observing Scouting and PMR activities, then the researcher takes documentation

through internal and external documents at MTsN 4 Jakarta. The results showed

that, seen from the Basic Competencies found in class VIII 2013 (K-13)

Curriculum and through interview techniques with the social studies teacher

concerned and observing the process during scout extracurricular and PMR

activities, there was a correlation between the material in the subject Social

Sciences with the material in Scouting extracurricular and PMR in MTsN 4

Jakarta.

Keywords: Social studies material, Scouting and Youth Red Cross

extracurricular, extracurricular and intracuricular material relations.

Page 8: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian

Skripsi jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan tahun akademik 2018/2019 yang berjudul, Kajian Materi IPS pada

Ekstrakurikuler Pramuka Dan PMR di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta

(Analisis Hubungan antara Materi Intrakurikuler dan Esktrakurikuler), dengan

Sebaik-Baiknya.

Sholawat dan salam selalu ditujukan kepada sang Petunjuk cahaya

kebenaran Rasulullah Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk dari

zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh keridloan, Rasul yang akan

memberikan syafaat bagi umatnya di hari akhir nanti, aamiin.

Penulisan laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,

dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan

ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. A. Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga

selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga,

memberikan ilmu, masukkan, serta pencerahannya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

4. Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, memberikan ilmu, masukkan, serta

pencerahannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, khususnya Konsentrasi Sosiologi,

atas ilmu dan bimbingannya selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Drs. Retno Dewi Utami, M.Pd, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah

Negeri 4 Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian, serta seluruh staf akademika Madrasah

Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta Selatan.

Page 9: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

iv

7. Teristimewa ayahanda tercinta, Subandiono dan Ibunda tercinta, Nur

Salbiyati yang luar biasa memberikan kasih sayang, dukungan, kesabaran,

dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Semoga Allah SWT menyayangi keduanya sebagaimana keduanya

menyayangi penulis.

8. Kepada yang penulis sayang, adik satu-satunya, Fandi Utama Putra,

tempat berkeluh kesah, sumber inspirasi, penyemangat, menjadi salah satu

bagian hidup yang tak akan tergantikan.

9. Kepada Ibu Rahmah Karuniasih M.Pd, Kak Prisda Ayutt Mutiami S,pd,

adik-adik Rumah Harapan, dan kakak-kakak Sahabat Rama Sinta yang

telah memberikan motivasi, menjadi sumber inspirasi untuk penulis.

10. Keluarga besar Jurusan Pendidikan IPS 2014, khususnya konsentrasi

Sosiologi, atas segala kepedulian dan dukungannya yang akan menjadi

kenangan indah bagi penulis.

11. Sahabat-sahabatku, Fitri Fauziah, Nurul Huda, Rizka Ma’rifat, Aisyah

Septiningrum, yang telah membantu memberikan arahan dan motivasi

agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada sahabatku, Niken, Bahrani, Finkki, Fauziah, Arini, Fitria yang

telah memberikan warna dan menjadi salah satu penyemangat dalam

menjalani perkuliahan.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala

dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan.

Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan agar segala kebaikan yang telah

dilakukan semua pihak dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baik balasan.

Penulis juga berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang

positif bagi dunia pendidikan, serta menambah pustaka dan referensi bagi yang

membutuhkan. Saran dan masukkan sangat diharapkan penulis, demi

kesempurnaan penelitian ini.

Jakarta, 14 Desember 2018

Penulis

Page 10: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 10

D. Rumusan Masalah ................................................................ 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik ................................................................... 12

1. Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................. 12

a. Pengertian Ekstrakurikuler ......................................... 12

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler ................................ 14

c. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ................................ 16

d. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ................................ 17

e. Macam-Macam Kegiatan Ekstrakurikuler .................. 17

f. Ekstrakurikuler Kepramukaan .................................... 18

g. Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja ....................... 29

2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ................................ 33

a. Pengertian Pendidikan IPS .......................................... 33

b. Ruang Lingkup Pendidikan IPS .................................. 34

c. Tujuan Pendidikan IPS ............................................... 35

B. Penelitian Relevan .................................................................. 36

Page 11: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

vi

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ........................................................... 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 46

C. Objek Penelitian .................................................................... 47

D. Subjek Penelitian .................................................................. 48

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 48

F. Instrumen Penelitian ............................................................. 52

G. Teknik Analisis Data ............................................................. 53

H. Uji Validitas dan Keabsahan Data ........................................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 56

1. Profil MTs Negeri 4 Jakarta ............................................ 56

2. Visi, Misi, dan Tujuan MTs Negeri 4 Jakarta ................. 56

3. Data Sekolah ................................................................... 57

4. Data Siswa ...................................................................... 57

5. Data Guru ........................................................................ 58

6. Sarana dan Prasarana ...................................................... 58

B. Hasil Penelitian .................................................................... 59

1. Gambaran Umum Pramuka dan PMR MTsN 4 Jkt........ 59

2. Proses kegiatan Pramuka dan PMR MTsN 4 Jkt ........... 66

3. Materi Pramuka dan PMR .............................................. 72

C. Pembahasan .......................................................................... 76

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 85

B. Implikasi Penelitian .................................................................. 86

C. Saran ....................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... . 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 13: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................... 47

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara .................................................... 49

Tabel 3.3 Pedoman observasi kepramukaan dan PMR ............................... 50

Tabel 3.4 Pedoman dokumentasi ................................................................ 52

Tabel 3.5 Penjabaran instrumen penelitian ................................................. 52

Tabel 4.1 Data guru MTs Negeri 4 Jakarta ................................................. 58

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Jakarta .............................. 58

Tabel 4.3 Subtansi materi IPS pada Kepramukaan dan PMR .................... 76

Page 14: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 46

Page 15: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Pembina Pramuka, PMR, siswa dan guru IPS

Lampiran 3 Berita Wawancara Pembina Pramuka, PMR, Siswa dan Guru IPS

Lampiran 4 Lembar Hasil Observasi Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR

Lampiran 5 Data Siswa

Lampiran 6 Data Guru

Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 10 Uji Referensi

Lampiran 11 Biodata Penulis

Page 16: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sempurna yang dibekali dengan akal dan

fikiran. Anugerah berupa akal dan fikiran inilah yang menyebabkan manusia

berusaha untuk meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik atau

sejahtera, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keturunannya. Salah satu

cara yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas hidup adalah melalui

pendidikan.

Terdapat hubungan yang erat kaitannya antara pendidikan dengan

manusia. Pendidikan ada karena manusia dan pendidikan ada untuk membuat

manusia menjadi lebih manusiawi. Makna dari manusia yang manusiawi

adalah manusia yang menjadi manusia seutuhnya, makhluk ciptaan-Nya yang

mulia, lebih terdidik, sehingga membedakan manusia dari makhluk ciptaan-

Nya yang lain.

Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia, menurut Nelson Mandela1,

Education is the most powerful weapon which you can use to change the

world. Pendidikan sangat penting sehingga dapat digunakan sebagai senjata

yang paling ampuh untuk mengubah dunia.

Sedangkan menurut Gustave Flaubert2“Life must be a constant education;

one must learn everything, from speaking to dying”. Pendidikan harus berjalan

secara konstan, kita sebagai manusia harus terus belajar mulai dari lahir

kedunia hingga kematian.

1Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan, Landasan Teori, dan 234 Metafora

Pendidikan, Cet. II. (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 7.

2Ibid, h. 34.

Page 17: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

2

Pendidikan memiliki arti yang sangat luas. Sebagai contoh, banyaknya

persoalan kehidupan manusia juga merupakan proses pendidikan sehingga

kesalahan dimasa lalu dapat dijadikan pembelajaran untuk menjalani

kehidupan dimasa mendatang. Dengan kata lain pendidikan diperoleh sejak

lahir hingga meninggal dunia melalui pengalaman hidup setiap manusia.

Dari berbagai macam makna, pendidikan dapat diartikan sebagai upaya

untuk mengajarkan pengetahuan, memberikan arahan, bimbingan, teladan,

menanamkan norma-norma yang berlaku di masyarakat, memberikan

keterampilan dan kecakapan, mengajarkan kedisiplinan dan lain sebagainya.

Banyaknya tujuan yang terdapat dalam pendidikan termasuk adanya upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga generasi muda dapat membangun

dan memajukan negaranya, menjadikan pendidikan sebagai hal yang

diprioritaskan oleh pemerintah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan di Indonesia memiliki landasan konstitusional di dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 yang terdapat kalimat; untuk

membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, berdasarkan Undang-

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS), Bab II Pasal 3, dinyatakan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan manjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.3

3 Undang-Undang SISDIKNAS(UU RI No. 20 Tahun 2003) Cet. I, (Jakarta: CV. Mini

Jaya Abadi, 2003), h. 9.

Page 18: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

3

Untuk mencapai fungsi dan tujuan pendidikan yang sesuai dengan cita-cita

negara, meliputi hasil belajar maupun non akademik siswa diperlukan adanya

kerjasama yang baik antara pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, sekolah

sebagai institusi formal yang menjalankan program pemerintah, lingkungan

pergaulan yang kondusif, dan peran orang tua yang aktif mengikuti

perkembangan sang anak baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain ada

yang bersifat internal (terdiri dari intelegensi, motivasi belajar, minat, bakat,

sikap, persepsi diri, dan kondisi fisik) dan ada yang bersifat eksternal (terdiri

dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat).4

Faktor internal juga dapat diartikan sebagai faktor yang ada di dalam individu

yang sedang belajar sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar

kendali individu.

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah baik yang diperoleh dari lahir

seperti struktur tubuh maupun kondisi kesehatan yang diakibatkan pola hidup

dan lain sebagainya. Faktor psikologis seperti intelegensi, minat, bakat, dan

motivasi. Semuanya berperan penting dalam mendorong keinginan siswa

untuk melakukan proses pembelajaran.

Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, maupun lingkungan sekitar. Secara tidak langsung lingkungan akan

mempengaruhi psikologis individu dalam kaitannya dengan keinginan untuk

belajar. Apabila kondisi lingkungannya baik dan mendukung suasana hati

maka proses pembelajaran yang terjadi akan menghasilkan prestasi yang

maksimal.

Faktor internal seperti motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan,

motif, dan tujuan, sangat mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar. Motivasi

adalah penting bagi proses belajar, karena motivasi mengerakkan organisme,

4

Reni Akbar dan Hawadi, A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

Berbakat Intelektual, (Jakarta: PT. GRASINDO, 2004), h. 68.

Page 19: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

4

mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling

berguna bagi kehidupan individu.5

Motivasi yang erat kaitannya dengan keinginan belajar tentu akan

mempengaruhi hasil belajar siswa karena hal inilah yang akan membuat siswa

merencanakan dan melaksanakan belajar dengan baik dengan cara berpikir

dan memusatkan perhatian secara penuh karena didasari oleh keinginannya

sendiri dan tanpa adanya paksaan.

Sekolah merupakan tempat tinggal kedua bagi siswa. Biasanya siswa akan

menghabiskan lebih banyak waktunya disekolah terlebih jika sekolah tersebut

menerapkan program full day school. Secara etimologi, full day school dalam

Bahasa Inggris terdiri dari dua kata. Pertama, full yang berarti penuh6. Kedua,

day yang artinya hari7. Jika digabungkan memiliki arti sehari penuh.

Sedangkan school memiliki arti sekolah atau lembaga pendidikan8, sehingga

secara etimologi full day school merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan sehari penuh disekolah.

Dengan diterapkannya sistem pendidikan full day school, diharapkan

siswa memiliki pergaulan yang baik karena waktu yang digunakan lebih

banyak digunakan disekolah. Maka dari itu diperlukan juga interaksi yang

baik yang terjalin diantara warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, staff

serta siswa akan menjadi dorongan yang positif bagi prestasi siswa disekolah.

Selain berbagai faktor yang telah dijelaskan diatas, terdapat wadah untuk

mengembangkan kemampuan, minat dan bakat siswa yang bertujuan untuk

mengoptimalkan hasil belajar, yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

ekstrakurikuler atau yang biasa disingkat ekskul merupakan bagian dari

program pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah.

Kegitan ekstrakurikuler lazim dilaksanakan diluar jadwal atau jam belajar

di dalam kelas. Secara tidak langsung, kebijakan mengenai adanya program

5 Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Cet. II (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004), h. 146.

6 Desy Anwar, Kamus Lengkap 1 Milliard, (Surabaya: Amelia, 2003), h. 150.

7Ibid., h. 91.

8Ibid., h. 321.

Page 20: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

5

ekstrakurikuler memaksa siswa untuk menghabiskan waktunya dengan

kegiatan yang bermanfaat dan tentunya dengan pengawasan pihak sekolah.

Pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler berguna sebagai wadah penyaluran

hobi, minat, dan bakat siswa serta menumbuhkan jiwa sportivitas dan rasa

percaya diri. Lebih baik jika kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dapat

memberikan kontribusi yang positif bagi siswa maupun sekolah berupa sebuah

penghargaan yang dapat mengharumkan nama sekolah serta siswa yang

bersangkutan.

Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti sesuai dengan minat

dan bakat yang dimiliki masing-masing siswa seperti ekstrakurikuler olahraga

meliputi: olahraga basket, futsal, badminton dan bela diri, ekstrakurikuler

kesenian seperti: tari, marching band dan paduan suara, ekstrakurikuler

intrakurikuler seperti study club berbagai macam pelajaran khususnya yang

ada disekolah, dan ekstrakurikuler paskibra, pramuka serta Palang Merah

Remaja (PMR).

Namun jumlah dan ragam ekstrakurikuler yang ada tetap disesuaikan

dengan kebutuhan dan kebijakan yang terdapat di masing-masing sekolah.

Meski demikian, terdapat beberapa ekstrakurikuler yang hampir selalu ada di

setiap sekolah seperti ekstrakurikuler pramuka dan Palang Merah Remaja

(PMR).

Pramuka atau yang juga disebut Boy Scouts, merupakan gerakan

internasional yang bertujuan untuk meningkatkan karakter remaja dan anak-

anak dan melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab dimasa depan nanti.9

Di hampir seluruh sekolah di Indonesia, ekstrakurikuler pramuka merupakan

ekstrakurikuler wajib karena mengandung kegiatan-kegiatan yang mengasah

life skill siswa sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, seperti cara

bertahan hidup di alam dengan berkemah dan menyediakan bahan makanan

seadanya secara mandiri maupun berkelompok.

9

Andri Bob Sunardi, BOYMAN Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Darma Utama, 2016),

cet. ke 10, h. 2.

Page 21: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

6

Di dalam ekstrakurikuler pramuka juga terdapat unsur-unsur paskibra

dengan kegiatan baris-berbaris untuk membentuk karakter disiplin dan

kegiatan sosial pada Palang Merah Remaja (PMR) seperti peetolongan

pertama pada kecelakaan yang akan menumbuhkan jiwa sosial siswa.

Dengan adanya kewajiban mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka di

beberapa sekolah, kemungkinan terdapat siswa yang tidak tertarik untuk

mengikuti ekstrakurikuler pramuka namun tetap mengikutinya karena takut

mendapatkan sanksi dari sekolah sehingga tidak maksimal dalam menerima

materi yang diberikan oleh pembina pramuka, maka dari itu di MTs Negeri 4

Jakarta terdapat ekstrakurikuler pramuka khusus (Prasus) yang hanya diikuti

oleh siswa yang serius dan ingin berprestasi di bidang kepramukaan.

Perbedaan yang terdapat antara ekstrakurikuler pramuka biasa dan

pramuka khusus terdapat pada jadwal kegiatan. Pramuka biasa memiliki

jadwal setiap hari Rabu, sedangkan pramuka khusus memiliki jadwal

tambahan dengan jumlah pertemuan dua kali seminggu pada hari Rabu dan

hari Sabtu.

Perbedaan selanjutnya terdapat pada tujuan kegiatan. Jika pramuka biasa

hanya bertujuan untuk meningkatkan life skill dasar siswa, namun tidak

dengan pramuka khusus. Jadwal tambahan yang dimiliki pramuka khusus

tentu berdampak pada pengetahuan dan skill kepramukaan yang didapat siswa.

Ekstrakurikuler pramuka khusus juga dipersiapkan untuk mengikuti

perlombaan antar pramuka mulai dari tingkat sekolah sampai dengan tingkat

nasional.

Ekstrakurikuler lain yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4

Jakarta (MTsN 4 Jakarta) adalah Palang Merah Remaja (PMR). PMR

merupakan gerakan yang bermula dari Pergerakan Palang Merah dan Bulan

Sabit Merah Internasional. Kedua gerakan tersebut adalah gerakan

kemanusiaan internasional. Tujuan utamanya adalah mengurangi penderitaan,

Page 22: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

7

mencegah penderitaan, memberikan perlindungan jiwa dan juga kesehatan,

dan memastikan kehormatan bagi seluruh umat manusia.10

Sebagai bagian dari Pergerakan Palang Merah Indonesia (PMI), PMR

memiliki ruang lingkup kegiatan sosial dan kemanusiaan namun PMI tentu

memiliki ruang lingkup yang lebih luas mengingat anggotanya yang lebih

dewasa dibandingkan dengan anggota PMR. PMR sebagai organisasi yang

terdapat di sekolah biasanya akan berfokus pada cara menjaga kesehatan diri

sendiri, membantu teman yang sakit, menggalang dana untuk korban bencana,

maupun untuk teman yang membutuhkan bantuan.

Menurut Rohmat, kegiatan lain seperti pembinaan anggota PMR memiliki

tujuan-tujuan yang sangat baik bagi perkembangan karakter dan sikap sosial

siswa seperti: penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter, anggota

PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya,

anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk

berperilaku hidup sehat, anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya, dan

anggota PMR adalah calon relawan masa depan.11

Kegiatan serupa juga dilakukan oleh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

PMR di MTs Negeri 4 Jakarta. Mulai dari pelatihan Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K), menggalang dana untuk korban bencana alam, sampai

dengan mengikuti pembinaan dan pelatihan yang diadakan disekolah untuk

bersiap menghadapi perlombaan antar sekolah.

MTs Negeri 4 tidak hanya turut serta dalam berbagai perlombaan PMR

yang ada namun juga meraih banyak prestasi seperti: 1) juara II Story Telling,

2) juara I Stand Up, 3) Juara I Remaja Sebaya, 4) juara II Siaga Bencana, 5)

dan juara II perawatan Keluarga dalam rangka lomba cerdas tangkas yang

diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017.12

Kedua ekstrakurikuler tersebut memiliki banyak kegiatan yang

berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar (alam) dan lingkungan

10

Rohmat Kurnia, Pedoman Palang Merah Remaja, (Jakarta: Bee Media Pustaka, 2017),

h. 2.

11Ibid., h. 39.

12Buku Panduan MTs Negeri 4 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018, h. 14.

Page 23: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

8

masyarakat (sosial). Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang ada pada

ekstrakurikuler tersebut diharapkan siswa memiliki rasa kepedulian sosial

yang tiggi dan berwawasan luas sehingga pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh dapat membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran

disekolah, terutama pelajaran sosial seperti pelajaran IPS.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zahrotun Nafi’ah dan

Totok Suyanto dengan judul “Hubungan Keaktifan Siswa dalam

Ekstrakurikuler Akademik dan Non Akademik terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas VIII SMP Negeri Mojokerto” menunjukkan bahwa upaya

ekstrakurikuler dalam mengoptimalkan prestasi belajar siswa memiliki

hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Mojokerto.13

Artinya, dengan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler dan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan serta

pengalaman, membuat siswa dapat dengan mudah mempelajari materi

pelajaran disekolah bahkan mencapai prestasi yang diinginkan di dalam

pelaksanaannya untuk kelas VIII SMP Negeri Mojokerto.

Namun, terdapat pula fakta berupa data dari hasil penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Jevrie Randy Giovani Nusantara dengan judul “Pengaruh

Kegiatan Ekstrakurikuler dan Perilaku Belajar Terhadap Hasil belajar Pada

Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IS Di SMA Negeri 7 Semarang”

menunjukkan bahwa proses ekstrakurikuler yang sejatinya bertujuan untuk

mengoptimalkan hasil belajar siswa berpengaruh negatif secara signifikan

terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IS di SMA Negeri 7

Semarang. Artinya hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IS

SMA Negeri 7 Semarang akan mengalami penurunan apabila terjadi kenaikan

13

Zahrotun Nafi’ah dan Totok Suyanto. “Hubungan Keaktifan Siswa dalam

Ekstrakurikuler Akademik dan Non Akademik terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP

Negeri Mojokerto. Jurnal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, h. 811.

Page 24: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

9

pada kegiatan ekstrakurikuler. Hasil belajar akan meningkat jika terjadi

penurunan pada kegiatan ekstrakurikuler.14

Berdasarkan observasi awal di MTs Negeri 4 Jakarta pada hari Rabu

tanggal 18 Juli 2018, terlihat ada pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

pramuka dan PMR yang baik. Kegiatan ekstrakurikuler rutin dilaksanakan dan

memiliki jadwal yang tetap. Ekstakurikuler pramuka khusus dan PMR

berlangsung setiap hari Rabu dan Sabtu dengan dibimbing oleh masing-

masing pembina. Fasilitas yang terdapat di madrasah juga sangat mendukung

pelaksanakan ekstrakurikuler seperti adanya lapangan basket dan futsal untuk

kegiatan luar ruangan dan kelas yang dilengkapi dengan AC serta LCD

Proyektor untuk kegiatan didalam ruangan.

Akan tetapi apakah program kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan PMR

dengan kondisi tersebut yang sudah direncanakan dan dikelola dengan baik

serta dengan jadwal dan fasilitas yang memadai dapat membuat proses

kegiatan Pramuka dan PMR di MTs Negeri 4 Jakarta berjalan dengan baik dan

bagaimana keterkaitan materi yang terdapat pada kedua ekstrakurikuler

tersebut terhadap materi pelajaran IPS. Penelitian ini akan memberikan

jawaban mengenai “Kajian Materi IPS Pada Ekstrakurikuler Pramuka

dan PMR di MTs Negeri 4 Jakarta (Analisis Hubungan Antara Materi

Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dijelaskan, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana subtansi materi

IPS pada Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR dan bagaimana keterkaitan

materi ekstrakurikuler tersebut dengan mata pelajaran IPS kelas VIII di MTs

Negeri 4 Jakarta.

14

Jevrie Randy Giovani Nusantara. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Belajar

Terhadap Hasil belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Is Di Sma Negeri 7 Semaran”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Jawa Tengah. 2013, h. 49.

Page 25: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

10

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Subtansi materi IPS pada Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR.

2. Keterkaitan materi ekstrakurikuler Pramuka dan PMR dengan mata

pelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan batasan masalah yang telah dijelaskan diatas maka

rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana subtansi materi IPS pada ekstrakurikuler Pramuka dan PMR di

MTs Negeri 4 Jakarta?

3. Bagaimana keterkaitan materi ekstrakurikuler Pramuka dan PMR dengan

mata pelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas

hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang

hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan

variabel-variabel penelitian.15

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian adalah:

a. Mengetahui subtansi materi IPS pada ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR yang berlangsung di MTs Negeri 4 Jakarta

b. Mengetahui keterkaitan materi ekstrakurikuler Pramuka dan PMR

dengan mata pelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

15

Riduan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 25.

Page 26: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

11

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pihak yang berkepentingan (stakeholders), serta untuk

menambah wawasan pengetahuan dan berguna bagi penelitian

selanjutnya terkait dengan Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan

dan Palang Merah Remaja di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4

Jakarta (Studi Kasus: Keterkaitan Materi Ekstrakurikuler dengan

Materi IPS Kelas VIII.

b. Manfaat Praktis

a) Bagi peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta

didik dalam mengambil keputusan untuk aktif dalam

ekstrakurikuler Pramuka maupun PMR.

b) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan

untuk guru agar dapat memotivasi siswa untuk aktif

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah

baik pramuka atau PMR.

c) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan bagi pihak sekolah untuk terus memperhatikan,

meningkatkan, dan mempertahankan keberlangsungan

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah baik pramuka, PMR,

maupun ekstrakurikuler lainnya.

Page 27: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

1

Page 28: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Setiap sekolah tentu memiliki tujuan yang sama yaitu keinginan

untuk mencetak generasi yang berprestasi dalam berbagai bidang baik

dalam bidang akademik maupun non akademik yang otomatis akan

mengharumkan nama baik sekolah, berbagai sarana dan prasarana juga

akan disediakan guna membantu pemerintah dalam menjalankan program

mendidik anak bangsa.

Salah satu kegiatan yang menjadi wadah siswa untuk

mengembangkan kemampuan, minat, bakat dan memupuk rasa percaya

diri, kerjasama, serta melatih kedisplinan dan bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa disekolah adalah kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka

melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

sekolah/madrasah.1

Menurut Piet A. Sahertian, kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang

dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah dengan tujuan untuk

memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai

1 Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Pada Sekolah & Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 74.

Page 29: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

13

macam pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya

pembinaan manusia seutuhnya.2

Ada pula yang mendefinisikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran

dengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan agar memperkaya

dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta mengembangkan

kemampuan dan keterampilan yang ada pada dirinya melalui jenis-jenis

kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.3

Pengertian lain menjelaskan bahwa ekstrakurikuler merupakan

kagiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk

membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.4

Wahjosumidjo berpendapat bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan

proram sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan

ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang

berkaitan dengan program kurikuler.5 Sedangkan menurut Budiono,

pengertian ekstrakurikuler yaitu, kegiatan yang berada di luar program

yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan

pembinaan siswa.6

Menurut Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudaayaan Repubik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Pasal 1 Tentang

2

Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Surabaya:

Usaha Nasional, 1994), cet. 1, h. 132.

3 Siti Sa’diah. “Manfaat Program Ekstrakurikuler Terhadap Pretasi Belajar Siswa di

SLTP Tirta Buaran Ciputat Tangerang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003, h. 9.

4 Noor Yanti, Rabiatul Adawiah, Harpani Matnuh. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam Rangka Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Siswa Untuk Menjadi Warga Negara Yang

Baik Di Sma Korpri Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Vol. 6, Nomor 11, Mei

2016, h. 65.

5Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 214.

6 Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung, 2005), h. 145.

Page 30: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

14

Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah bahwa:

1) Kegiatan Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler

yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan

intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan

pengawasan satuan pendidikan.

2) Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

(SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan (SMK/MAK).7

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan yang menggunakan jam tambahan dan dilaksanakan diluar

jam pelajaran dengan tujuan membantu siswa untuk memperluas

wawasan, menemukan minat dan bakatnya serta melatih kemampuan yang

dimiliki selain kemampuan akademik, membentuk siswa menjadi pribadi

yang menjunjung tinggi sportifitas, menghargai orang lain karena terbiasa

berkompetisi, membentuk kepercayaan diri karena aktif bersosialisasi, dan

melatih sikap disiplin karena siswa harus bisa mengatur waktu antara jam

belajar dengan kegiatan diluar jam pelajaran. Dengan adanya sikap-sikap

positif yang dibentuk oleh kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa akan

mampu untuk meningkatkan hasil belajarnya.

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah diuraikan diatas bahwa

kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembinaan dan pembelajaran

diluar kelas yang juga sebagai wadah pembinaan dan pelatihan yang

disediakan oleh pihak sekolah agar siswa mengembangkan kemampuan,

potensi, minat, bakat, serta memperluas wawasan yang ada pada dirinya

guna mendorong siswa untuk meraih hasil belajar yang maksimal. Dengan

demikian tentu terdapat tujuan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler.

7http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_62_14.pdf. h, 2. diakses 6

September 2018 jam 07:25 WIB.

Page 31: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

15

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada umumnya adalah

menumbuhkembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani,

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepedulian dan

tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya,

serta menanamkan sikap sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung

jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah.

Pembimbingan kecakapan yang bersifat ekstrakurikuler, antara lain

diarahkan pada pembimbingan yang bersifat ekstrakurikuler, antara lain

diarahkan pada pembimbingan kecakapan hidup, yang meliputi kecapan

individual, kecakapan sosial, kecakapan vokasional, kecakapan

intelektual,dan pembimbingan kepemudaan.8

Menurut Sutisna, kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa diharapkan

untuk dapat menghasilkan hasil individual, sosial, civic, dan etis. Hasil

individual adalah hasil yang berhubungan dengan peningkatan

pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan potensi yang dimiliki

siswa. Hasil sosial adalah hasil yang berhubungan dengan orang lain,

sedangkan hasil civic dan etis merupakan hasil yang berhubungan dengan

adanya persamaan hak dan kewajiban, tanpa adanya diskriminasi. Selain

itu, kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepada siswa untuk

dapat mengembangkan minat dan belajar lebih banyak mengenai diri

mereka sendiri dan orang lain. Program kegiatan ekstrakurikuler sekolah

dipengaruhi oleh misi dan filosofis dan membutuhkan lingkungan belajar,

dimana siswa dapat berkembang, belajar dan mengepresikan dirinya.9

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk menambah dan

memperluas pengetahuan siswa, tentang berbagai bidang pendidikan

agama Islam. Pada prinsipnya tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

adalah untuk menunjang serta mendukung program intrakulikuler maupun

program kokulikuler. Yang mana tujuan itu adalah meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa tentang

8

Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2009), h. 99.

9Ibid., h. 100.

Page 32: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

16

agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.10

Atas hal tersebut secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan

ekstrakurikuler adalah untuk membina siswa menjadi pribadi yang

bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial, berakhlak

baik, memperluas pengetahuan siswa, serta memiliki berbagai kecakapan

dalam diri masing-masing siswa sebagai bekal menjalani kehidupan.

c. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki

fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. Muhaimin dkk

menyebutkan berbagai fungsi tersebut, yaitu:

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial

peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

4) Persiapan karier, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karier peserta didik.11

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi kegiatan

ekstrakurikuler adalah mengembangkan kreatifitas siswa sesuai minat dan

bakatnya, menanamkan rasa tanggung jawab, dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperluas pengalaman sosialnya.

10

Ibid., h. 101.

11 Muhaimin, op. cit., h. 75.

Page 33: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

17

d. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan

melalui prinsip-prinsip; 1) individual, yaitu prinsip kegiatan

ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik

masing-masing , 2) pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik, 3)

keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh, 4) menyenangkan, yaitu prinsip

kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan

peserta didik, 5) etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan

berhasil, 6) kemanfaatan sosial, prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis

kegiatan yang memuat unsur-unsur, yaitu:

1) Sasaran kegiatan

2) Substansi kegiatan

3) Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta

keorganisasiannya

4) Waktu dan tempat

5) Sarana12

Berdasarkan berbagai prinsip tersebut hendaknya kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah harus disesuaikan dengan

kenginan, minat dan bakat siswa, di pilih siswa secara sukarela, kegiatan

harus membuat siswa menjadi aktif dan bersifat menyenangkan,

bermanfaat, guru dan personal administrasi hendaknya berpartisipasi

dalam peningkatan program, dan harus lebih mengutamakan proses

daripada hasil.

e. Macam-Macam Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler dengan berbagai macam tujuan yang baik untuk

siswa memiliki berbagai jenis kegiatan didalamnya. Tidak hanya satu jenis

12

Ibid., h. 75-76.

Page 34: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

18

kegiatan namun beberapa kegiatan pilihan yang dapat mengembangkan

kreativitas, kemandirian, kerjasama, dan dampak positif lainnya.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikelompokkan menjadi beberapa

jenis, yaitu;

1) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera

Pusaka (PASKIBRAKA).

2) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan

penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

3) Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat

olahraga, seni, dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan,

dan;

4) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain

karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni

budaya13

Selain kegiatan ekstrakurikuler yang telah disebutkan sebelumnya,

masih banyak kegiatan lainnya di luar pembelajaran yang juga berdampak

positif bagi perkembangan siswa seperti Kepramukan dan Palang Merah

Remaja (PMR) yang secara langsung berinteraksi dengan kehidupan di

masyarakat. Karena batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada

ekstrakurikuler Kepramukaan dan Palang Merah Remaja (PMR), maka

hanya kedua ekstrakurikuler tersebut yang akan dibahas oleh peneliti.

f. Ekstrakurikuler Kepramukaan

Dari segi bahasa, istilah kegiatan artinya aktifitas, usaha, pekerjan,

kekuatan dan ketangkasan. sedangkan secara bahasa, istilah pramuka

berasal dari Pramuka yang merupakan kepanjangan dari Praja Muda

Karana. Akar kata ini mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga

menjadi katapramukaan yang artinya proses pendidikan luar sekolah dan

13

Ibid., h. 74-75.

Page 35: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

19

luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,

teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka.14

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya

adalah masyarakat yang penuh kreasi. Pramuka adalah sebutan bagi

anggota Gerakan Pramuka, baik anggota Pramuka Siaga, Penggalang,

Penegak, Pendega, Pembina Pelatih, Majelis Pembimbing, Andalan dan

sebagainya. Mudahnya, Pramuka adalah “orangnya”.15

Dikutip dalam buku Boy Man menurut Lord Baden Powell,

pramuka adalah: Bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun,

bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari

suatu buku. Bukan! Pramuka adalah suatu permainan yang menyenangkan

di alam terbuka, tempat orang dewaas dan anak-anak pergi bersama-sama,

mengadakan pengembaraan bagaikan kakak-beradik, membina kesehatan

dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan

bagi yang membutuhkannya”.16

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun

2010 Pasal 1 tentang gerakan Pramuka:

1) Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka

untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

2) Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam

pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan

Darma Pramuka.

3) Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan

pramuka.

4) Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan

kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka

melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.17

14 Ma’sut. Pengaruh Kegiatan EkstraKurikuler Pramuka Terhadap Kedisiplinan Belajar

IPS Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang: Vol. 2 No. 1 Oktober

2014, h. 3.

15 Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jakarta: Wahyu Media, 2015), h.

11.

16

Andri Bob Sunardi, op, cit., h. 3.

17

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/2010/uu12-2010bt.pdf. h, 2. diakses 6

September 2018 jam 10:36 WIB.

Page 36: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

20

Pengertian kepramukaan menurut Keputusan Kwartir Nasional

Gerakan Pramuka Nomor: 203 Tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah

Tangga Gerakan Pramuka Pasal 8 ayat 4 yang berbunyi:

“Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembinaan dan

pengembangan potensi kaum muda agar menjadi warganegara

yang berkualitas serta mampu memberikan sumbangan positif

bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional

maupun internasional.”18

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

kepramukaan adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar sekolah maupun

diluar lingkungan keluarga, bertempat di alam terbuka, dilakukan dengan

kegiatan yang menarik dan menyenangkan, yang bertujuan untuk

membentuk kemandirian, kerjasama, kedisiplinan, tanggung jawab,

tolong-menolong dan hal positif lainnya yang akan membentuk akhlak,

budi pekerti luhur, dan membentuk generasi bangsa yang berkualitas

sesuai dengan norma dan nilai yang ada pada diri bangsa Indonesia serta

diharapkan dapat memberikan kedamaian bagi dunia.

Setiap program tentu memiliki suatu tujuan yang akan dicapai,

begitu juga dengan program kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Tujuan

Gerakan Pramuka tertuang dalam Keppres No. 24 Tahun 2009 pasal 4

yang berbunyi: “Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda

Indonesia guna mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa, sehingga menjadi :

a. Manusia berwatak, kepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang :

1) Tinggi moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual,emosional

dan fisiknya;

2) Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;

3) Kuat dan sehat jasmaninya.

b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia

dan patuh kepada Negara Keatuan Republik Indonesia serta

menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat

membangun dirinya sediri secara mandiri serta bersama-sama

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki

18http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/ART.pdf. h, 4. diakses 6 September 2018 jam

10:44 WIB.

Page 37: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

21

kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik

lokal, nasional, maupun internasional.”19

Pendapat lain menyatakan bahwa, gerakan Pramuka bertujuan

untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang

beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,

disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki

kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun

Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta

melestarikan lingkungan hidup.20

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, didalam pelaksanaan

kegiatan pramuka terdapat kode kehormatan dan ketentuan moral yang

harus dijadikan pedoman dan dijalankan bagi setiap anggota Pramuka

pada setiap kegiatan yang dilakukannya baik untuk dirinya sendiri,

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Kode kehormatan dalam Pramuka disebut dengan Satya Pramuka,

diucapkan pada saat calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka

menjalani pelantikan untuk menjadi anggota atau pengurus. Ketentuan

moral disebut dengan Darma Pramuka.

Kode kehormatan digolongan Penggalang, yaitu:

1. Trisatya

1) Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun

masyarakat.

3) Menepati Dasadarma.21

Poin pertama Trisatya mengharuskan setiap anggota Pramuka

untuk menjalani kewajiban beribadah dan kewajiban-kewajiban lainnya

sesuai aturan dalam agama masing-masing. Sebagai warga negara yang

baik maka setiap anggota Pramuka harus menjalankan kewajiban kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti, mematuhi Undang-Undang

19https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepres_24_2009.pdf. diakses 6

September 2018 jam 11:15 WIB.

20

Andri Bob Sunardi, op, cit., h. 5

21

Ibid., h. 10.

Page 38: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

22

Dasar 1945 dan peraturan lainnya yang berlaku di dalam NKRI, serta

menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan identitas warga Negara

Indonesia.

Poin kedua dalam Trisatya, berisi tentang bagaimana Pramuka

harus saling tolong-menolong kepada setiap yang membutuhkan tanpa

membedakan suku, agama, maupun ras, baik manusia, hewan, maupun

makhluk hidup lainnya. Pramuka penggalang yang menginjak usia 11-15

tahun akan bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas, maka setiap

anggota Pramuka diarahkan untuk mempersiapkan diri agar dapat

bersama-sama membangun masyarakat yang baik, dimulai dengan

melibatkan diri dalam organisasi Karang Taruna serta berperan aktif dalam

kegiatan remaja lainnya.

Poin ketiga merupakan keharusan bagi setiap anggota Pramuka

untuk menepati janji dalam ketentuan moral, seperti cinta alam dan kasih

sayang sesama manusia dan lain sebagainya yang terdapat dalam Dasa

darma Pramuka khususnya bagi Pramuka Penggalang.

Dasa Darma Pramuka merupakan ketentuan moral ataupun

perilaku yang berisi sepuluh point dan harus dimiliki oleh anggota

Pramuka pada jenjang Penggalang sampai Pendega. Berikut ini kesepuluh

Ketentuan Moral, Dasa Darma Pramuka itu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Darma pertama memiliki makna bahwa anggota pramuka

diharapkan untuk dapat beribadah sesuai dengan agama yang dianut

masing-masing dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala

larangan-Nya.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

Darma kedua berisi arahan untuk tetap menjaga kelestarian

lingkungan sekitar seperti lingkungan kelas, lingkungan rumah, dan

juga lingkungan alam dengan tidak membuang sampah sembarangan,

tidak melakukan vandalisme, menyayangi sesama makhluk hidup,

Page 39: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

23

mengunjungi orang sakit, rukun terhadap tetangga dengan tidak

membedakan-bedakan suku, agama, maupun rasnya.

3. Patriot yang sopan dan kesatria.

Darma ketiga menunjukan perilaku patriot yang harus dimiliki

anggota pramuka seperti mengikuti upacara bendera dan tidak bolos

sekolah, berperilaku sopan terhadap yang lebih tua namun menyayangi

yang lebih muda. Bersifat kesatria seperti menegur teman yang berbuat

salah maupun berani mengakui kesalahan yang diperbuat.

4. Patuh dan suka bermusyawarah.

Darma keempat berisi arahan kepada anggota pramuka untuk pauh

terhadap peraturan yang benar seperti patuh kepada orang tua, guru,

maupun pembina dengan mengerjakan tugas yang diberikan dengan

sebaik-baiknya, bijak dalam mengikuti musyawarah dengan

mengedapankan kata mufakat pada setiap kesempatan seperti ketika

rapat bersama dengan anggota pramuka lainnya.

5. Rela menolong dan tabah.

Darma kelima memiliki makna bahwa anggota pramuka harus

menolong setiap orang yang membutuhkan dengan rasa ikhlas tanpa

pamrih. Tidak banyak mengeluh ketika menghadapi kesulitan serta

tabah dalam menjalaninya.

6. Rajin, terampil, dan gembira.

Sifat rajin harus dimiliki setiap anggota. Rajin dalam mengikuti

kegiatan kepramukaan, rajin menjalankan ibadah, rajin menabung, dan

lain sebagainya. Terampil dalam membuat kerajinan tangan ataupun

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Selalu gembira dalam

melakukan berbagai kegiatan.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja.

Setiap anggota pramuka diharapkan memiliki kebiasaan berhemat

dan tidak boros dengan tidak menjalani hidup secara berlebihan atau

hidup dengan secukupnya. Teliti dalam melakukan kegiatan apapun

dan tidak sombong.

Page 40: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

24

8. Disiplin, berani, dan setia.

Sifat-sifat ini harus ada pada setiap anggota pramuka. Selalu

datang lebih awal atau tepat waktu ketika memiliki jadwal kegiatan

baik yang berhubungan dengan pertemuan keanggotaan ataupun yang

lainnya. Berani dalam mengambil keputusan. Mengupayakan diri

untuk tidak mengecewakan orang lain.

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Berani mengambil keputusan namun juga dapat mempertanggung

jawabkan keputusan yang diambil. Bertanggung jawab terhadap

apapun yang diamanahkan untuk dirinya dengan tidak mengecewakan

orang lain. Tidak pernah berbohong agar dapat dipercaya oleh orang

lain.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Kepramukaan mengajarkan setiap anggotanya untuk selalu berbuat

baik, tidak pernah memiliki pemikiran yang tercela bahkan tidak untuk

menyakiti sesama makhluk hidup, namun untuk membantu sesama dan

menebarkan kedamaian.

Jadi, dengan adanya kode kehormatan bagi Gerakan Pramuka,

diharapkan pola tingkah laku atau tindakan para anggota Geraka Pramuka

akan menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran dari Pendidikan

Gerakan Pramuka seperti tercantum dalam anggaran dasar Gerakan

Pramuka.22

Menurut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor:

203 Tahun 2014 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

BAB II pasal 5 mengenai fungsi Pramuka yaitu:

“Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan

nonformal diluar sekolah dan diluar keluarga sebagai wadah

22

Ibid., h. 15.

Page 41: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

25

pembinaan serta pengembangan kaum muda dilandasi Sistem

Among, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.”.23

Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan

pramuka melalui:

1) Pendidikan dan pelatihan Pramuka;

2) Pengembangan Pramuka;

3) Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan

4) Permainan yang berorientasi pada pendidikan.24

Pendapat lain menyatakan kepramukaan mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda.

Kegiatan yang menyenangkan diperlukan untuk menarik namun

tetap mengandung unsur pendidikan, diperlukan untuk menarik minat

anak dan pemuda karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan

aturan permainan bukan hanya bersifat menghibur. Karena itu lebih

tepat disebut dengan kegiatan yang menarik.

2) Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi

suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian.

Orang dewasa ini mempunyai kewajban untuk secara sukarela

membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

3) Alat bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat setempat dan juga alat bagi organisasi untuk

mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang

diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka merupakan

langkah untuk mencapai tujuan.25

Kegiatan pramuka yang diadakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler

disekolah tentu memiliki ragam fungsi dan tujuan yang berguna untuk

23Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Kwartir Daerah

Gerakan Pramuka Jawa Tengah, 2014). h. 8.

24

Andri Bob Sunardi, op, cit., h. 5.

25 Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Siaga, (Yogyakarta:

Andi Offset, 2015), h. 30.

Page 42: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

26

perkembangan siswa baik untuk kehidupan individu maupun kehidupan

sosialnya, seperti menumbuhkan budi pekerti luhur, tanggung jawab,

kemandirian, serta kepemimpinan.

Kegiatan Kepramukaan memiliki tingkatan-tingkatan di dalamnya.

Terdapat 4 tingkatan dan 1 tingkat untuk pembina serta pembantu Pembina

dari masing-masing tingkatan. Dikutip oleh Zuli Agus Firmansyah,

menurut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 64 Tahun

1997 tentang penggolongan peserta didik berdasarkan usia, adalah sebagai

berikut:

1) Pramuka Siaga: 7-10 tahun

Pemberian nama Siaga diambil dari sejarah “Kebangkitan

Nasional” yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1980 yang

maknanya adalah mensiap-siagakan rakyat Indonesia untuk

merdeka.

2) Pramuka Penggalang: 11-15 tahun

Pemberian nama Penggalang diambil dari sejarah “Sumpah

Pemuda” yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang

maknanya adalah menggalangkan persatuan dan kesatuan rakyat

Indonesia menuju kemerdekaan.

3) Pramuka Penegak: 16-20 tahun

Pemberian nama Penegak diambil dari sejarah “Hari

Kemerdekaan yang ditetapkan pada tanggal 17 Aguatua 1945

yang maknanya adalah menegakkan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan proklamasi.

4) Pramuka Pendega: 21-25 tahun

Pemberian nama Pendega diambil dari masa memandegani,

mengelola pembangunan, dan mengisinya.

5) Anggota Dewasa, Pembina, dan Pembantu Pembina:

Pembina dan Pembantu Pembina diatur sebagai berikut:

a. Pembina Pramuka Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun,

dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga sekurang-kurangnya

berusia 17 tahun.

b. Pembina Pramuka Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21

tahun, dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang sekurang-

kurangnya berusia 20 tahun.

c. Pembina Pramuka Penegak sekurang-kurangnya berusia 25

tahun, dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak sekurang-

kurangnya berusia 23 tahun.

d. Pembina Pramuka Pendega sekurang-kurangnya berusia 28

tahun, dan Pembantu Pembina Pramuka Pendega sekurang-

kurangnya berusia 26 tahun.

Page 43: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

27

e. Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya

berusia 26 tahun, kecuali Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja

Pramuka yang ex-officio menjadi anggota Kwartir/Andalan.26

Kegiatan Pramuka memiliki beragam aktifitas yang memiliki

banyak manfaat bagi setiap anggotanya. Kegiatan yang ada tidak hanya

mengedepankan kesenangan para anggota namun juga bermanfaat bagi

kemampuan sosial, emosional, intelegensi, kinestetik, spiritual, dan baik

untuk perkembangan psikologis. Berikut ini macam-macam kegiatan

Pramuka tingkat Penggalang:

1. Baris- Berbaris

Baris-Berbaris merupakan bentuk kedisiplinan dan juga merupakan

latihan-latihan gerak dasar yang diwujudkan dalam rangka menanamkan

sikap para Pramuka agar dapat menumbuhkan sikap:

1) Disiplin pribadi maupun disiplin kelompok,

2) Rasa tanggung jawab, kesatuan, dan persatuan,

3) Kompak,

4) Kebersamaan, dan

5) Penampilan pribadi yang baik secara perorangan maupun

kelompok.27

Tujuan dari baris-berbaris tidak lain adalah untuk menumbuhkan

sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehigga

dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas

diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga

menanamkan rasa tanggung jawab.28

Terdapat aba-aba dalam kegiatan baris-berbaris. Aba-aba

merupakan suatu perintah yang diberikan oleh seorang pimpinan pada

anggota pasukannya, untuk dilaksanakan secara tepat, serentak, atau

berturut-turut.29

Aba-aba ini berfungsi untuk melatih kepekaan dan

26

Zuli Agus Firmansyah, op, cit., h. 40-41.

27 Andri Bob Sunardi, op, cit., h. 128.

28Ibid., h. 129.

29

Loc, cit.

Page 44: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

28

kesigapan dalam merespon suatu arahan, berfungsi untuk melatih

kedisiplinan diri, kerjasama dan rasa persatuan dalam kelompok.

2. Upacara

Upacara dalam gerakan pramuka termasuk kedalam kegiatan

pendidikan karena didalamnya terdapat peraturan tata tertib yang harus

dilaksanakan oleh seluruh peserta upacara. Pembina Pramuka akan

memberikan bimbingan langsung sebagai pengarahan tata urutan

upacara dan pemberian sambutan. Pengarahan yang diberikan oleh

Pembina mengenai tata urutan upacara bertujuan untuk membangun

karakter disiplin, teratur, dan tertib.

Menurut Sedya santosa dan Afroh Nailil Hikmah, dikutip dari Jana

T. Anggadiredja, upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan

yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang dilaksanakan atau

diadakan sehubungan dengan peristiwa penting, seperti upacara adat,

upacara pelantikan, upacara pemberian tanda penghargaan, upacara

peringatan dan upacara lainnya.30

Kegiatan upacara dalam gerakan pramuka ikut serta membangun

karakter anggotanya untuk selalu memiliki kebiasaan disiplin,

semangat kebangsaan dan cinta tanah air, siap memimpin dan

dipimpin, dan turut serta membangun keteraturan dalam

bermasyarakat.

3. Permainan

Kegiatan pramuka tentu memiliki beragam aktifitas seperti

permainan yang tidak hanya bersifat menyenangkan namun juga

terdapat makna positif didalamnya. Untuk mendalami dunia

Kepramukaan diperlukan adanya pendekatan baik secara psikis

maupun yang lainnya yang berguna untuk memantau perkembangan

anggota/siswa. Hal tersebut merupakan salah satu tugas Pembina, agar

terjalin hubungan yang tidak canggung karena perbedaan usia antara

30

Sedya Santosa & Afroh Nailil Hikmah, Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Salsabila 2 Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman.

Jurnal PendidikanDasar Islam: Vol. 7 No. 1. Juni 2015, h. 66.

Page 45: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

29

Pembina dan anggota maka diperlukan kreatifitas dari Pembina untuk

menciptakan atau membangun suasana yang menyenangkan agar siswa

antusias namun tetap memiliki pendidikan karakter didalamnya.

Permainan dalam kepramukaan bukan seperti permainan pada

umumnya, tetapi permainan yang bermakna dalam mengembangkan

karakter siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam permainan

Kepramukaan adalah:

1) Permainan harus mengandung unsur kesehatan, sehat didalam

kepramukaan adalah sehat jasmani dan rohani.

2) Permainan juga harus mengandung unsur kebahagiaan.

3) Permainan harus mengandung unsur tolong-menolong, kerjasama,

menghargai orang lain, berani berkorban untuk orang lain.

4) Permainan juga harus mengandung unsur yang bermanfaat.

5) Permainan harus dapat mengembangkan kecerdasan spiritual,

emosional, sosial, intelektual, dan fisik.

6) Permainan harus menarik, aman, dan nyaman.

7) Permainan yang bersifat kompetitif akan lebih baik.31

4. Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan antar anggota Pramuka yang

diselenggarakan secara berkala dalam rangka mengevaluasi hasil

latihan di gugus depan dalam satu periode, seperti perkemahan

pelantikan, perkemahan kenaikan tingkat, perkemahan Sabtu Minggu

(Persami), perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan

hari libur, dan sejenisnya.

g. Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR)

Palang Merah Remaja merupakan organisasi kepemudaan dengan

anggota para siswa sekolah. Oleh karena itu keberadaan PMR terdapat

disekolah atau lembaga-lembaga pendidikan dan yang sederajat. Bahkan

di beberapa sekolah organisasi binaan Palang Merah Indonesia ini menjadi

31

Ibid., h. 67.

Page 46: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

30

salah satu kegiatan ekstrakurikuler di antara aneka kegiatan ekskul

lainnya.32

Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan

pengembangan anggota remaja Palang Merah Indonesia (PMI), yang

selajutnya disebut PMR.33

Sedangkan terdapat pengertian lain yang

menyebutkan bahwa Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah

pembinaan generasi muda/anggota remaja yang berumur antara 10-17

tahun yang berada di sekolah serta belum menikah.34

Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah kegiatan remaja di

sekolah atau lembaga pendidikan normal dalam kepalangmerahan melalui

program kegiatan ekstrakurikuler.35

Program yang terdapat di hampir

setiap sekolah ini bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang yang

dimiliki oleh remaja/siswa disekolah agar digunakan untuk kepentingan

sosial. Kegiatan sosial yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi siswa

namun untuk kepentingan masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Palang

Merah Remaja (PMR) merupakan tempat pembinaan bagi generasi muda

berusia kurang lebih 10-17 tahun dan belum menikah. Organisasi ini

berada disekolah-sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa yang

mengajarkan mengenai kepalangmerahan dan juga kegiatan-kegiatan

sosial.

Melalui kegiatan sosial yang terdapat dalam kegiatan PMR, siswa

dapat membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti

mengumpulkan dana bantuan disekolah untuk korban bencana alam,

mengikuti kegiatan donor darah, mengikuti pelatihan remaja sebaya di

bidang kesehatan remaja dan HIV/AIDS, mengadakan bakti sosial dipanti

asuhan maupun panti jompo, dan lain sebagainya.

32 Rohmat Kurnia, op, cit., h. 30.

33

Manajemen Palang Merah Remaja, (Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2008), h. 1.

34

Ibid., h. 59.

35

Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Palang Merah Remaja, Jakarta

(http://www.pmi.or.id/index.php/kapasitas/sukarelawan/palang-merah-remaja.html, diakses 4

Agustus 2018 jam 13:11 WIB.

Page 47: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

31

Berikut ini visi dan misi PMR:

1) Visi Palang Merah Remaja (PMR)

PMR sebagai generasi muda kader PMI mampu dan siap

menjalankan kegiatan sosial kemanusiaan sesuai dengan Prinsip-Prinsip

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

2) Misi Palang Merah Remaja (PMR)

a) Membangun karakter kader muda PMI sesuai dengan Prinsip-

Prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional serta Tri Bhakti PMR.

b) Menambahkan jiwa sosial kemanusiaan.

c) Menanamkan rasa kesukarelaan.36

Visi dan misi dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR telah

mencerminkan pentingnya jiwa sosial dalam diri generasi muda.

Kesadaran sosial tidak hanya dilakukan dengan simpati namun juga

empati terhadap sesama terlebih bagi yang membutuhkan pertolongan.

PMI berasaskan Pancasila. Sedangkan tujuannya adalah membantu

meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya dengan tidak

membedakan agama, bangsa, suku, bahasa, warna kulit, jenis kelamin,

golongan dan pandangan politik.37

Sedangkan menurut Rohmat Kurnia, jika tujuan utama PMI adalah

memberikan pertolongan kepada orang-orang yang sakit dan terluka, baik

dalam peperangan dalam maupun bencana alam, PMR lebih menekankan

kepada bagian intern kaum remaja terutama siswa sekolah yaitu

memperkenalkan masalah seputar kesehatan di kalangan pelajar. Hal ini

wajib dilaksanakan oleh setiap anggota PMR.38

Tujuan dari kegiatan PMI dan PMR adalah membentuk generasi

yang memahami pentingnya kemanusiaan dan memiliki jiwa sosial dengan

aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan sosial untuk saling

36

Manajemen Palang Merah Remaja, op, cit., h. 60.

37

Seven Audi Sapta, Kenali PMI, (Jakarta: PMI, 2009), h. 4.

38

Rohmat Kurnia, op, cit. h. 30.

Page 48: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

32

membantu kepada yang membutuhkan tanpa membedakan suku, agama,

dan ras.

Tingkatan dalam Palang Merah Remaja ditentukan oleh usia

masing-masing anggota. Usia tersebut merujuk pada jenjang sekolah yaitu

SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu tingkatan dalam PMR pun terdiri

dari tiga tingkatan yaitu Mula, Madya, dan Wira. Berikut adalah tiga

tingkatan dalam PMR:

1) Tingkat Mula

Anggota PMR tingkat Mula dimulai dari usia anak SD, yaitu siswa

mulai dari usia 7 tahun hingga 11 tahun bisa bergabung di

tingkatan ini, tetapi usia yang disarankan adalah 10 hingga 12

tahun. Tingkatan ini memiliki emblem PMR warna hijau.

2) Tingkat Madya

Anggota PMR tingkat Madya adalah tingkat pertengahan, yaitu

lebih tua dari tingkat Mula dan lebih muda dari tigkat Wira. Usia

anggota ditingkat ini adalah usia anak SMP keatas dengan rentang

umur 12 hingga 15 tahun. Emblem tingkat Madya berwarna biru

langit.

3) Tingkat Wira

Tingkat Wira adalah tingkat paling senior dari dua tingkatan

sebelumnya. Anggota yang termasuk kedalam tingkat ini adalah

remaja berusia mulai dari 15 hingga 17 tahun, bahkan hingga 21

tahun. Emblem tingkat Wira berwarna kuning.39

Ekstrakurikuler PMR memiliki banyak kegiatan menyenangkan

dan mengedukasi anggotanya mengenai kesehatan diri sendiri, orang lain,

dan lingkungan sekitarnya serta turut serta mengikuti kegiatan sosial

lainnya. Kegiatan tersebut diantaranya:

1) Pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban bencana

2) Bakti sosial dengan kunjungan ke rumah sakit atau panti

jompo/panti asuhan untuk perawatan keluarga, gerakan

kebersihan lingkungan, dsb

39

Ibid., h. 54-55.

Page 49: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

33

3) Mengikuti gerakan kakek/nenek angkat asuh

4) Mengikuti pelatihan remaja sebaya di bidang kesehatan remaja

dan HIV/AIDS

5) Donor darah siswa

6) Seni (majalah dinding, lomba-lomba)

7) Program persahabatan remaja palang merah

regional/internasional

8) Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR40

Banyaknya kegiatan sosial yang terdapat dalam ekstrakurikuler

PMR diharapkan dapat menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi bagi para

anggotanya. Saling tolong menolong, menjunjung tinggi persaudaraan dan

kemanusian, rela berkorban dan ikhlas membantu sesama merupakan hal-

hal sosial yang penting yang harus ditanamkan sejak dini kepada generasi

penerus bangsa.

2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Pendidikan IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran

yang terdapat dalam sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari tingkat

Sekolah Dasar hingga tingkat Perguruan Tinggi. Mata Pelajaran IPS

sangat penting diberikan kepada siswa mengingat negara Indonesia yang

terdiri dari banyaknya pulau-pulau menyebabkan Indonesia kaya akan

perbedaan seperti perbedaan bahasa sampai kebudayaan. Hal tersebut

menyebabkan rawan terjadi disintegrasi sosial, sehingga penanaman nilai-

nilai sosial kepada generasi muda Indonesia sangat diperlukan, salah

satunya melalui pembelajaran IPS.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seperti halnya bidang studi IPA,

Matematika, Bahasa Indonesia, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan

yang dipelajari cukup luas. Bidang garapannya meliputi gejala-gejala dan

40Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Palang Merah Remaja, Jakarta

(http://www.pmi.or.id/index.php/kapasitas/sukarelawan/palang-merah-remaja.html, diakses 10

Agustus 2018 jam 20:30 WIB.

Page 50: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

34

masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS

berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat yang nyata.41

Pendidikan IPS di sekolah merupakan mata pelajaran atau bidang

kajian yang menduduki konsep dasar berbagai sosial yang disusun melalui

pendekatan pendidikan dan pertimbangan psikologis, serta

kebermaknaannya bagi siswa dalam kehidupannya mulai dari tingkat SD

sampai dengan SMA, atau membekali dan mempersiapkan peserta didik

untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam

bidang ilmu sosial di perguruan tinggi.42

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang

diterapkan pemerintah dalam sistem pendidikan di Indonesia. IPS

menduduki konsep dasar sosial yang disusun melalui pendekatan

pendidikan dan pertimbangan psikologis, serta kebermaknaannya bagi

siswa dalam kehidupannya. IPS memiliki berbagai cabang ilmu lain

didalamnya seperti, sosiologi, ekonomi, geografi, sejarah, antropologi, dan

lain-lain.

b. Ruang Lingkup Pendidikan IPS

Secara umum, ruang lingkup pembelajaran IPS meliputi manusia,

masyarakat, dan lingkungannya, dengan segala gejala dan tingkah

lakunya, seperti cara bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada

untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga keberlangsungan

kehidupan manusia.

Jika ditinjau dari ruang lingkup materinya, maka bidang studi IPS

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Menggunakan pendekatan lingkungan yag luas

2) Menggunakan pendekatan terpadu antar mata pelajaran yang

sejenis

41

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), h. 9.

42

Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 4.

Page 51: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

35

3) Berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerja

sama

4) Mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, inovatif,

dan sesuai dengan perkembangan anak

5) Mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir

dan memperluas cakrwala budaya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dinyatakan bahwa kajian

bidang studi IPS ini mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi

pemerintahan.43

Adapun ruang lingkup bahan kajian IPS SMP menurut

KurikulumTingkat Satuan Pendidikan 2006 meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1) Manusia, tempat dan lingkungan,

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan,

3) Sistem sosial dan budaya,

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

c. Tujuan Pendidikan IPS

IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang ada dalam sistem

pendidikan di Indonesia, tentu memiliki tujuan baik yang ditujukan untuk

generasi muda penerus bangsa. Tujuan tersebut terdapat dalam Kurikulum

pendidikan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pendidikan IPS

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungan.

2) Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

43Ahmad Susanto, op, cit., h. 22.

Page 52: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

36

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.44

Dikutip oleh Rudy Gunawan, dalam kurikulum 2004 terdapat

tujuan IPS yaitu:

1) Mengajarkan konsep-konsep sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,

dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inquiry,

memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial.45

B. Penelitian Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler dan materinya terkait materi pelajaran dalam bentuk Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

1 Zahrotun

Nafi’ah dan

Totok

Suyanto,

mahasiswa

Fakultas

Ilmu Sosial,

Universitas

Negeri

Surabaya,

Jawa Timur.

(2014)

Hubungan

Keaktifan Siswa

Dalam

Ekstrakurikuler

Akademik Dan

Non Akademik

Terhadap

Prestasi

Belajar Siswa

Kelas VIII SMP

Negeri 1

Mojokerto

tahun pelajaran

2013/2014.

Penelitian ini

menggunakan

metode

eksplanatif

dengan

pendekatan

kuantitatif. Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa terdapat

hubungan yang

positif dan

signifikan antara

keaktifan siswa

dalam

ekstrakurikuler

sekolah dengan

prestasi belajar

siswa kelas VIII

SMP Negeri 1

Mojokerto tahun

pelajaran

2013/2014.

1. Kajian

penelitian

adalah

kegiatan

ekskul

2. Sampel

penelitian

merupakan

siswa tingkat

SMP/MTs

1. Membahas

ekskul

akademik dan

non-akademik

2. Bentuk

penelitian

berupa jurnal

ilmiah

3. Hanya

membahas

pengaruh

ekskul

terhadap

prestasi

akademik

44

Ibid., h. 32.

45

Rudy Gunawan, op, Cit., h. 18.

Page 53: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

37

2 Jevrie Randy

Giovani

Nusantara,

mahasiswa

Fakultas

Ekonomi,

Universitas

Negeri

Semarang.

(2013)

Pengaruh

Kegiatan

Ekstrakurikuler

dan Perilaku

Belajar

Terhadap Hasil

belajar pada

Mata Pelajaran

Ekonomi Kelas

XI IS di SMA

Negeri 7

Semarang

Penelitian ini

merupakan

penelitian

kuantitatif. Hasil

penelitian ini

menujukkan

bahwa setiap

terjadi kenaikan

1 unit skor

kegiatan

ekstrakurikuler,

maka akan

diikuti penurunan

hasil belajar pada

mata pelajaran

ekonomi dengan

asumsi bahwa

perilaku belajar

bersifat tetap.

Meneliti

pengaruh

kegiatan ekskul

terhadap hasil

belajar

1. Terdapat

variabel

bebas kedua

(perilaku

belajar), serta

bidang kajian

yang diteliti

merupakan

mata

pelajaran

Ekonomi

pada jenjang

SMA kelas

XI.

2. Hanya

membahas

pengaruh

ekskul

terhadap

prestasi

akademik

siswa.

3 Imam

Fadhilah

Oktafyan,

mahasiswa

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan,

Universitas

Islam Negeri

sumatera

Utara.

(2017).

Pengaruh

Kegiatan

Ekstrakurikuler

Terhadap Hasil

Belajar

Pendidikan

Agama Islam

(PAI) Siswa Di

SMPN 2 Lubuk

Pakam

Penelitian ini

merupakan

penelitian

kuantitatif

dengan jenis

penelitian

kuantitatif

deskriptif. Hasil

penelitian ini

dapat

disimpulkan

bahwa, kegiatan

Ekstrakurikuler

memiliki

pengaruh positif

terhadap hasil

belajar PAI siswa

di SMP Negeri 2

Lubuk Pakam.

1. Kajian

penelitian

adalah

kegiatan

ekskul

2. Populasi

penelitian

merupakan

siswa

SMP/MTs

1. Bidang kajian

yang diteliti

meliputi

semua

kegiatan

ekskul yang

terdapat di

sekolah

tersebut

2. Variabel

terikatnya

merupakan

hasil belajar

Pendidikan

Agama Islam

Page 54: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

38

(PAI).

3. Hanya

mengetahui

prestasi

akademik

siswa.

4 Mamlukhah,

Institut

Agama

Islam

Darussalam

(IAIDA)

Banyuwangi.

(2015).

Pengaruh

Ekstrakurikuler

Pramuka

Terhadap

Prestasi

Belajar Siswa

SD Negeri 2

Karangmulyo

Tegalsari

Banyuwangi

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif. Hasil

penelitian dapat

diintrespretasikan

sebagai berikut,

yaitu ada

hubungan

Ekstrakurikuler

Pramuka

Terhadap

Prestasi

Pendidikan

Agama Islam

Siswa Kelas

IV,V,dan VI

SDN 2

Karangmulyo

Tegalsari

Banyuwangi

Tahun Pelajaran

2014/2015.

Meneliti

pengaruh ekskul

pramuka

terhadap prestasi

belajar/hasil

belajar siswa

Bidang kajian

yang diteliti

hanya kegiatan

kepramukaan

yang

mempengaruhi

prestasi belajar

siswa terhadap

semua mata

pelajaran.

5 Ahmad

Nasehuddin,

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan,

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

(2010)

Pengaruh

Kegiatan

Ekstrakurikuler

Terhadap

Prestasi

Belajar Siswa

MTs N

Pagedangan

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif.

Teknik sampel

yang digunakan

adalah Stratified

Random

Sampling. Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa ada

hubungan yang

bersifat positif

antara kegiatan

ekstrakurikuler

dengan prestasi

belajar siswa

MTs. Negeri

Pagedangan

Kabupaten

Tangerang.

Meneliti

pengaruh ekskul

pramuka

terhadap prestasi

belajar/hasil

belajar siswa

MTsN

Peneltian ini

mencakup semua

kegiatan ekskul

disekolah tersebut

dan meliputi

semua mata

pelajaran

Page 55: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

39

Dari tabel data penelitian yang relevan di atas dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Zahrotun Nafi’ah dan Totok Suyanto, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Surabaya, telah melakukan penelitian dalam bentuk jurnal

ilmiah dengan judul “Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Ekstrakurikuler

Akademik Dan Non Akademik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Mojokerto”. Peneliti menggunakan metode eksplanatif dengan

pendekatan kuantitatif. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, hasil

penelitian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% diperoleh rxy akademik

0,486 > rtabel 0,349 dan rxy non akademik 0,477 > rtabel 0,349. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Mojokerto tahun pelajaran 2013/2014.46

Jurnal ini memiliki

beberapa persamaan dengan skripsi saya yaitu, bidang kajian yang diteliti adalah

kegiatan ekstrakurikuler dan sampel penelitian merupakan siswa tingkat

SMP/MTs. Namun yang membedakan adalah, jurnal ini membahas dua jenis

ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler akademik dan non-akademik dan juga bentuk

penelitiannya yang berupa jurnal ilmiah, sedangkan penelitian saya berupa skripsi

dan hanya membahas ekstrakurikuler non-akademik yaitu Pramuka dan PMR.

2. Jevrie Randy Giovani Nusantara, mahasiswa Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang, telah melakukan penelitian ilmiah dalam bentuk

skripsi dengan judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler dan Perilaku Belajar

Terhadap Hasil belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IS di SMA

Negeri 7 Semarang”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hasil

penelitian ini menujukkan pada deskriptif persentase kegiatan ekstrakurikuler

termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 78,5%. Untuk hasil

deskriptif persentase perilaku belajar termasuk dalam kategori cukup dengan

persentase 67%. Hasil analisis regresi berganda diperoleh model regresi Ŷ=77,111

- 0,405X1 + 0,734X2 yang memilki arti bahwa setiap terjadi kenaikan 1 unit skor

kegiatan ekstrakurikuler, maka akan diikuti penurunan hasil belajar pada mata

46

Zahrotun Nafi’ah dan Totok Suyanto, op, cit.,h. 799.

Page 56: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

40

pelajaran ekonomi sebesar -0,405 dengan asumsi bahwa perilaku belajar bersifat

tetap.47

Penelitian yang saya lakukan dengan penelitian Jevrie sama-sama

meneliti pengaruh ekstrakurikuler terhadap hasil belajar, meskipun seperti itu

tetap ada perbedaan diantara keduanya. Dalam penelitian milik Jevrie, terdapat

variabel bebas kedua yaitu perilaku belajar, serta bidang kajian yang diteliti

merupakan mata pelajaran Ekonomi pada jenjang SMA kelas XI. Sedangkan

penelitian saya hanya memilki satu variabel bebas yaitu kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka dan PMR dengan mata pelajaran IPS pada jenjang MTs kelas VIII.

3. Imam Fadhilah Oktafyan, mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri sumatera Utara, telah melakukan penelitian

ilmiah dengan judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMPN 2 Lubuk Pakam”. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: nilai F tabel dengan nilai df (n1) = 1, df

(n2) = 56, dan taraf signifikansi 0,05 maka didapatkan nilai F tabel sebesar 4,01.

Nilai F hitung (7,139) > F tabel (4,01) dan nilai signifikan 0,01 < α = 0,05. Nilai t

hitung untuk Kegiatan Ekstrakurikuler adalah 2,672 dengan tingkat signifikansi

0,01 maka variabel Kegiatan Ekstrakurikuler berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Hasil Belajar PAI Siswa dengan nilai t hitung (2,672) > t tabel

(2,021) dan nilai signifikan (0,01) < 0,05. Yang artinya Kegiatan Ekstrakurikuler

memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar PAI siswa di SMP Negeri 2

Lubuk Pakam.48

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan

terdapat pada kajian penelitian yaitu, kegiatan ekstrakurikuler dan juga sampel

penelitian yang merupakan siswa SMP/MTs. Perbedaan terletak pada luasnya

kajian yang ditelti. Penelitian milik Imam Fadillah meliputi semua kegiatan

ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah tersebut dan variabel terikatnya adalah

hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Sedangkan saya hanya meneliti

47

Jevrie Randy Giovani Nusantara,op, cit., h, viii

48 Imam Fadhilah Oktafyan. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMP N. 2 Lubuk Pakam”.Skripsi. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Medan. 2017, h. i

Page 57: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

41

ekstrakurikuler pramuka dan PMR. Variabel terikat pada penelitian saya adalah

hasil belajar IPS.

4. Mamlukhah, Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Banyuwangi,

telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka

Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 2 Karangmulyo Tegalsari

Banyuwangi”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil

penelitian ini di interpretasikan sebagai berikut oleh peneliti: Nilai = 0,552 jika

dikonsultasikan pada tabel intresprestasi r product moment, Prestasi Pendidikan

Agama Islam Siswa Kelas IV, V, dan VI SDN 2 Karangmulyo Tegalsari

Banyuwangi Tahun Pelajaran 2014/2015. Momen berada pada interval 0,40 -

0,599 Dengan interpretasi sedang. Sehingga dapat diintresprestasikan ada

hubungan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Pendidikan Agama Islam

Siswa Kelas IV, V, dan VI SDN 2 Karangmulyo Tegalsari Banyuwangi Tahun

Pelajaran 2014/2015.49

Sebagai skripsi relevan, tentu terdapat persamaan pada

penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan yaitu, sama-sama meneliti

pengaruh ekskul pramuka terhadap prestasi belajar/hasil belajar siswa. Perbedaan

terdapat pada bidang kajian yang diteliti, yaitu hanya kegiatan kepramukaan yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa terhadap semua mata pelajaran. Sedangkan

penelitian milik saya tidak hanya meneliti kegiatan kepramukaan namun juga

kegiatan PMR dan pengaruhnya hanya pada hasil belajar IPS bukan semua mata

pelajaran.

5. Ahmad Nasehuddin, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs

N Pagedangan”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik

sampel yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Uji analisis data

dengan korelasi product moment menghasilkan “r” hitung sebesar 0,59. Harga “r”

hitung lebih besar dari pada “r” tabel pada taraf signifikan 5 % sebesar 0,250,

maupun pada taraf signifikansi 1% yaitu sebesar 0,325. Sehingga pengajuan

49

Mamlukhah. Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD

Negeri 2 Karangmulyo Tegalsari Banyuwangi. Jurnal. Volume 7 No 1: 69-79, September 2015, h.

77.

Page 58: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

42

hipotesis hipotesis diterima. Berdasarkan uji analisis data di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang bersifat positif antara kegiatan

ekstrakurikuler dengan prestasi belajar siswa MTs. Negeri Pagedangan Kabupaten

Tangerang.50

Penelitian ini memilki persamaan dengan penelitian saya yaitu,

sama-sama meneliti pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap prestasi

belajar/hasil belajar siswa MTs. Namun tetap terdapat perbedaan yaitu, peneltian

milik Ahmad mencakup semua kegiatan ekskul disekolah tersebut dan meliputi

semua mata pelajaran, sedangkan penelitian saya hanya meliputi ekstakurikuler

pramuka dan PMR dan pengaruhnya terhadap hasil belajar IPS bukan pada semua

mata pelajaran.

C. Kerangka Berpikir

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tugas dan peran

penting dalam membantu pemerintah mewujudkan tujuan pendidikan dengan

membina siswa menjadi manusia seutuhnya yang bertanggung jawab, berbudi

pekerti luhur, mencintai tanah air, serta sifat dan perilaku yang baik sehingga

dapat turut serta menciptakan lingkungan kemasyarakatan yang baik dimasa

depan.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, sekolah tidak hanya

mengedepankan nilai-nilai akademik pada kegiatan intrakurikuler namun juga

memfasilitasi siswa dengan berbagai kegiatan tambahan diluar jam pelajaran yang

akan membantu siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Kegiatan yang

berada diluar jam pelajaran ini dinamakan kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menggunakan jam

tambahan diluar jam kegiatan belajar intrakurikuler. Ekstrakurikuler memiliki

berbagai tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

kepribadian, kerjasama, dan kemandirian siswa secara optimal untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakuriuler

diharapkan dapat mengembangakan minat, bakat, serta memperluas wawasan

50

Ahmad Nasehuddin. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar

Siswa MTs N Pagedangan.”Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Negeri

Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2010.

Page 59: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

43

yang diperolehnya dan dapat mengaplikasikannya kedalam kegiatan belajar

dikelas, sehingga memperoleh prestasi akadademik yang maksimal.

Piet A. Sahertian menyatakan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler dilakukan

disekolah ataupun diluar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan

siswa mengenai hubungan antara berbagai macam pelajaran, menyalurkan bakat

dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Tujuan yang

terdapat dalam ekstrakurikuler tersebut seharusnya dapat meningkatkan hasil

belajar siswa

Menurut Bloom, hasil belajar atau prestasi belajar adalah proses yang

dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan,

pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis, dan evaluasi.

Dari banyaknya kegiatan yang terdapat di dalam kegiatan ekstrakurikuler,

terdapat dua kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau

bersifat sosial yaitu kegiatan Kepramukaan dan Palang Merah Remaja.

Ekstrakurikuler tersebut seringkali mengadakan aktifitas diluar lingkungan

sekolah seperti berkemah, membantu penggalangan dana korban bencana alam,

donor darah, dan lain-lain.

Melihat ruang lingkup pendidikan IPS dan salah satu tujuannya yaitu

untuk membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial, serta

luasnya pengalaman dan wawasan yang diperoleh siswa yang aktif mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR apakah terdapat keterkaitan

dengan materi pelajaran IPS yang dipelajari siswa disekolah.

Dari pemaparan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

mengenai kajian materi IPS pada ekstrakurikuler pramuka dan PMR di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta (Analisis Hubungan Antara Materi Intrakurikuler

dan Esktrakurikuler) Penelitian ini dianalisis melalui instrumen wawancara yang

dilakukan kepada siswa kelas VIII yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Kepramukaan dan PMR, pembina masing-masing ekstrakurikuler pramuka dan

PMR, serta guru mata IPS kelas VIII, observasi, dan dokumentasi kegiatan

ekstrakurikuler Kepramukaan maupun PMR.

Page 60: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, tentu dibutuhkan suatu metode untuk

menemukan jawaban dari rumusan masalah yang terdapat di dalam penelitian

tersebut. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik

penelitian, agar hasil yang diperoleh dapat teruji kebenarannya.

Menurut Budiono, metode adalah cara yang telah diatur dan terpikir baik-

baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya; cara

belajar dan sebagainya.1

Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris: research yang berarti

usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode

tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap

permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab

problemnya.2 Sedangkan menurut Sukardi, penelitian ialah proses penemuan yang

mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada

teori dan hipótesis atau jawaban sementara.3

Untuk kepentingan penelitian ilmiah, sesungguhnya yang penting untuk

diperbincangkan adalah metode penelitian. Metode penelitian secara tersirat dapat

memberikan gambaran mengenai pendekatan, tipe, jenis atau desain dari suatu

penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara atau teknik yang digunakan dalam

melakukan penelitian.4

Dengan demikian metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik

yang digunakan peneliti untuk memperoleh atau mencapai tujuan penelitian dan

menjawab berbagai rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian melalui

pengumpulan dan analisa data secara detail. Dari berbagai pendapat yang telah

1 Budiono, op, cit., h. 340.

2 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

1991), h. 2.

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h.4.

4 Widodo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2017) h, 66.

Page 61: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

45

dijelaskan diatas, maka berikut beberapa hal yang berkaitan dengan judul

penelitian ini:

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana

penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan

oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu

pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian

kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitatif.

Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui

penemuan dan pemahaman. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia.dalam penelitian ini, penelitia membuat

suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.5

Moeloeng menjelaskan bahwa metode kualitatif dilakukan dengan

berbagai pertimbangan, pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah

apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan

secara langsung hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini

lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.6

Sedangkan untuk penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif

dimana peneliti berusaha untuk menguraikan temuan hasil penelitian dengan

menggunakan kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur yang logic, serta

menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan yang satu dengan lainnya.

Pendekatan kualitatif dipilih karena dapat mempresentasikan karakteristik

penelitian secara baik, dan data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam,

dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Pendekatan kualitatif

disebut sebagai “Naturalistik Inquiry”. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan

5

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada, 2009) cet. 1 h. 11

6 Lexy J Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitiatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2000) cet. 18 h. 5

Page 62: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

46

cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar/setting alamiah,

artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.7

Dalam penelitian kualitatif bersifat sementara yang dimana penelitian

kualitatif menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di

lapangan. Desain tidak disusun secara kaku dan ketat, seperti halnya penelitian

kuantitatif, tetapi disusun sesuai temuan-temuan penelitian di lapangan.8 Dalam

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka dan PMR dalam upaya mengoptimalkan hasil belajar

mata pelajaran IPS di MTs Negeri 4 Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek siswa kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 tahun ajaran 2018/2019 yang aktif mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler Pramuka Khusus (Prasus) dan siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Madrasah Tsanawiyah Negeri 4

beralamat di Jl. Yonzikon 14 Srengeseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sumber: https://www.google.co.id/maps

Gambar 3.1 Peta lokasi MTs Negeri 4 Jakarta

7 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: 2014), h.

61.

8 Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2011), h.

90-91.

Page 63: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

47

Penelitian ini dilakukan secara bertahap dimulai dengan agenda seminar

proposal, penentuan alat data penelitian, pembuatan instrument penelitian,

pengumpulan data, analisis data dan diakhiri dengan penyusunan laporan

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2018 sampai dengan

bulan Januari 2019. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Peneltian:

No Tahapan penelitian

2018/2019

Bulan

4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1 Revisi Proposal

2 Penyusunan Instrumen

Penelitian

5 Pengumpulan Data

Penelitian

6 Pengolahan Data

7 Penyusunan Bab IV dan

V

8 Kelengkapan Data

9 Sidang Munaqasah

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang

ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini, peneliti

dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang

ada pada tempat (place) tertentu.9

Obyek dari penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR di MTs Negeri 4 Jakarta terkait materi ekstrakurikuler tersebut dengan

materi IPS kelas VIII.

9 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 215.

Page 64: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

48

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya

sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.10

Untuk mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang

memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data (purposive). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bentuk proses kegiatan ekstrakurikuler, dari mulai

siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dan PMR, waktu kegiatan,

intensitas kegiatan, peraturan dalam kegiatan ekstrakullikuler, pelaksanaan

ekstrakurikuler, dan materi yang diberikan pada ekstrakurikuler dalam

hubungannya dengan materi mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, diperlukan

subjek yang memenuhi parameter yang dapat mengungkap hal di atas sehingga

memungkinkan data dapat diperoleh. Parameternya adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui jumlah siswa-siswa aktif yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka dan PMR.

2) Mengetahui waktu dan intensitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR dan dihubungkan pada jadwal pembelajaran di sekolah

3) Menganalisis materi yang diberikan pada ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR dalam hubungannya dengan mata pelajaran IPS.

Dari parameter di atas, subjek penelitian yang dianggap memenuhi

karakteristik yaitu siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan

PMR, pembina ekstrakurikuler Pramuka dan PMR yang merangkap guru di

MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan beberapa teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut W. Gulö, Wawancara adalah bentuk komunikasi langsug

antara peneliti dan siswa. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya

10 Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 107.

Page 65: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

49

jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik siswa

merupakan pola mdia yang melengkapi kata-kata secara verbal.11

Sedangkan menurut Sukandarrumidi, interview atau dikenal juga

dengan istilah wawancara merupakan suatu proses tanya jawab lisan,

dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat

melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari

suaranya.12

Dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah teknik

wawancara dengan siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler

Pramuka dan PMR, pembina ekstrakurikuler Pramuka dan PMR yang

merangkap guru di MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS (wali

kelas), untuk melengkapi data-data yang diperlukan.

Tabel 3.2

kisi-kisi pedoman wawancara

No.

Variabel

Indikator

1.

Proses kegiatan ekstrakurikuler:

pramuka dan PMR (gambaran umum

kegiatan ekstrakurikuler pramuka

dan PMR di MTs Negeri 4 Jakarta)

1. Siswa yang aktif

2. Waktu/Intensitas kegiatan

3. Peraturan

4. Pelaksanaan

2.

Materi Ekstrakurikuler/Konten

1. Konten materi yang diberikan

atau dibahas pada saat kegiatan

ekstrakurikuler berlangsung

3.

Materi IPS

1. Kompetensi Dasar (KD) IPS

pada Kurikulum 2013 Tingkat

SMP/MTs kelas VIII

11 W. Gulö, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010), h. 119.

12

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2012),

h. 88.

Page 66: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

50

2. Observasi

Menurut W. Gulö, pengamatan (observasi) adalah metode

pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi

sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.13

Observasi yang

peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah mengamati proses kegiatan

ekstrakurikuler pramuka dan PMR serta materi yang terdapat pada saat

kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan PMR berlangsung di MTs Negeri 4

Jakarta dan ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka maupun

PMR tetapi hanya sebatas mengamati kegiatan yang berlangsung. Berikut

ini pedoman observasi yang terdapat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR

Lokasi : ..........

Hari Tanggal : ..........

Waktu : ..........

No. Aspek yang diamati Hasil pengamatan

1. Profil Sekolah

2. Data Sekolah

3. Data Siswa dan Guru

4. Sarana dan Prasarana

5. A. Ekstrakurikuler Kepramukaan

1. Pra-kegiatan

a. Memeriksa kesiapan tempat, atribut

anggota, dan peralatan

b. Memeriksa kesiapan anggota

ekstrakurikuler Pramuka

2. Memulai kegiatan

13 W. Gulö, op,cit., h. 116.

Page 67: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

51

a. Upacara pembukaan

b. Inti Kegiatan

3. Penutupan Kegiatan

a. Evaluasi

b. Upacara penutupan

6. B. Ekstrakurikuler PMR

1. Pra-kegiatan

a. Memeriksa kesiapan tempat dan

peralatan

b. Memeriksa kesiapan anggota

ekstrakurikuler PMR

2. Memulai kegiatan

a. Pembukaan

b. Inti Kegiatan

3. Penutupan Kegiatan

a. Evaluasi

b. Doa bersama

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan melalui penelusuran dokumen.14

Dokumen dapat berupa catatan

pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan

kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto, dan lain sebagainya.15

Dalam

teknik ini, peneliti mengumpulkan semua dokumen yang berkaitan dengan

materi ekstrakurikuler pramuka dan PMR dan materi IPS yang dipelajari

dikelas VIII.

14

Widodo, op, cit., h. 75.

15

Sukandarrumidi, op,cit., h. 101.

Page 68: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

52

Tabel 3.4

Pedoman Dokumentasi

No. Dokumen yang diperlukan Keterangan

1. Profil dan data sekolah

2. Profil ekstrakurikuler pramuka

3. Profil ekstrakurikuler PMR

4. Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS Kurikulum

2013

5. Materi mata pelajaran IPS Kurikulum 2013

F. Instrumen Penelitian

Untuk menjawab problematika penelitian dalam mencapai tujuan dan

membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan dalam rancangan penelitian,

diperlukan data. Untuk memperoleh data yang dimaksud, seorang peneliti

biasanya menggunakan instrument untuk mengumpulkan data. Dengan demikian,

kedudukan suatu skala/instrument pengumpul data dalam proses penelitian sangat

penting karena kondisi data tergantung alat (instrument yang dibuat).16

Tabel 3.5

Penjabaran Instrumen Penelitian

Variabel

Indikator

Teknik

Pengambilan Data

Subjek

Penelitian

Proses kegiatan

ekstrakurikuler

pramuka dan PMR

(gambaran umum

kegiatan

ekstrakurikuler

1. Siswa yang aktif

2. Waktu/Intensitas

kegiatan

3. Peraturan

4. Pelaksanaan

1. Wawancara

2. Observasi

3. Dokumentasi

1. Siswa

2. Pembina

16 Muhammad Idrus. Metode Penelitian Ilmu Sosial pendekatan Kualitatif dan kuantitatif.

(Jakarta : Penerbit Erlangga. 2009) hal. 99

Page 69: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

53

pramuka dan PMR di

MTs Negeri 4 Jakarta)

Materi

Ekstrakurikuler/

Konten

1. Konten materi

yang diberikan

atau dibahas pada

saat kegiatan

ekstrakurikuler

berlangsung

1. Wawancara

2. Observasi

1. Siswa

2. Pembina

Materi IPS 1. Kompetensi Inti

(KI) dan

Kompetensi Dasar

(KD) IPS pada

Kurikulum 2013

Tingkat SMP/MTs

kelas VIII

1. Dokumentasi 1. Guru IPS

2. Peneliti

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian sehingga

dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis sesuai dengan yang

disarankan oleh data.17

Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data-

data penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan yang digunakan dalam

penelitian.18

Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah. Membuat data

ringkasan berdasarkan data hasil pengumpulan data. Pengolahan data juga berarti

pemberian skor, pengelompokkan, perhitungan dan sebagainya mengenai data

yang kita miliki, yang kita peroleh dari tahap pengumpulan data.19

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara berkesinambungan dari

awal sampai akhir penelitian, baik di lapangan maupun diluar lapangan dengan

17 Lexy J Moeloeng, op,cit., h .161

18

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, h

163.

19

Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 67.

Page 70: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

53

mempergunakan teknik seperti yang dikemukakan oleh miles dan Huberman.20

Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai

berikut:

1. Reduksi data

Merupakan kegiatan membuat abstraksi seluruh data yang

diperoleh dari seluruh catatan lapangan hasil observasi wawancara dan

pengkajian dokumen. Reduksi data meupakan suatu analisis data yang

menajamkan, mengharapakan hal-hal penting, menggolongkan

mengarahkan, membuang yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan

data agar sistematis serta dapat membuat satu simpulan yang bermakna.

Jadi, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan pengkajian

dokumen dikumpulkan, diseleksi, dan dikelompokkan, kemudian

disimpulkan dengan tidak menghilangkan nilai data itu sendiri.

2. Penyajian data

Yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan. Proses

penyajian data ini mengungkapkan secara keseluruhan dari sekelompok

data yang diperoleh agar mudah dibaca dan dipahami, yang paling sering

digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.21

3. Penarikan Kesimpulan

Data yang sudah diatur sedemikian rupa (dipolakan, difokuskan,

disusun secara sistematis) kemudian disimpulkan sehingga makna data

dapat ditemukan. Namuun kesimpulan tersebut hanya bersifat sementara

dan umum. Untuk mendapatkan kesimpulan yang “grounded” maka perlu

dicari data lain yang baru untuk melakukan pengujian tentatif.

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan yang tumpah tindih

dengan kegiatan atau pengolahan dan analissi data, karena kegiatan ini

20 Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (terj. Tjejep

Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI-Press, 1992) h.19-19

21

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuanititatif, Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2008) cet.6, h.341.

Page 71: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

54

mempengaruhi kesimpulan yang akan ditarik yang kemudian akan

dikomunikasikam kepada orang lain melalui laporan hasil penelitian

H. Uji Validitas dan Keabsahan Data

Menurut moeloeng untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik

pemeriksaan. Teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah penelitian tertentu.22

Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data

kualitatif, yaitu :

1. Kredibilitas (Credibility), yaitu menjaga kepercayaan peneliti dengan cara:

a. Memperpanjang masa observasi, yaitu keikutsertaan dalam proses

penelitian. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan

memungkinkan peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan.

Perpanjangan keikutsertaan menuntut waktu yang cukup lama

untuk peneliti terjun ke lokasi guna mendeteksi dan

memperhitungkan penyimpangan yang dapat mengotori data.

Dipihak lain, untuk membangun kepercayaan subjek kepada

peneliti dan kepercayaan terhdap isi penelitian itu sendiri.

b. Ketekunan pengamatan yang terus menerus. Pada kegiatan ini

pengamatan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang sangat

relevan dengan isu yang sedang dicari dan selanjutnya memusatkan

diri pada masalah tersebut secara rinci. Oleh sebab itu berarti

peneliti mengadakan pengamatan di lokasi dengan teliti dan rinci

secara bekelanjutan terhadap faktor-faktor yang dominan.

Kemudian menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik

sehingga pemeriksaan pada awal tahap terlihat salah satu atau

semua faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang

biasa.

c. Triangulasi (metode, sumber data, dan alat pengumpul data).

Pemeriksaan data dengan pembandingan data dari sumber yang

22

Lexy J Moeloeng, op,cit., h. 173.

Page 72: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

55

berbeda untuk mengantisipasi data yang hilang, dalam melakukan

triangulasi data-data yang ditemukan dalam penelitian.

2. Keteralihan (transferability)

Dengan melakukan uraian rinci dari data keteori, dari kasus

kekasus lain sehingga setiap pembaca laporan penelitian ini mendapatkan

gambaran yang jelas dan dapat menerapkannya pada konteks lain yang

sejenis. Dalam hal ini peneliti harus menyajikan data penelitian dengan

jelas dan akurat. Sehingga akan memberi masukan bagi siapa saja yang

membaca dan akan merasa tertarik untuk dapat diaplikasikannya pada

tempat dan konteks yang lain.

3. Kebergantungan (dependability)

Yaitu mengusahakan agar proses penelitian tetap konsisten dengan

meninjau ulang semua aktifitas penelitian terhadap data yang telah

diperoleh dengan memperhatikan konsistensi dan realibilitas data. Jika dua

atau beberapa kali pengulangan dalam suatu kondisi yang sama dan

hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai.

4. Kepastian (confirmability)

Yaitu mengusahakan agar data dapat dijamin keterpercayaannya

sehingga kualitas data dapat diandalkan dan dipertanggung jawabkan. Cara

yang dilakukan dengan mengaudit semua data yang diperoleh untuk

menentukan kepastian dan kualitas data yang diperoleh. Kepastian hasil

peneliti dapat diakui oleh banyak orang secara objektif. Dalam hal ini

peneliti guna menguji kevalidan data/keabsahan data agar objektif

kebenarannya sangat dibutuhkan beberapa orang nara sumber sebagai

informan dalam penelitian.

Dengan teknik pemeriksaan data yang telah diungkap kemudian

didiskusikan dengan rekan-rekan sejawat selanjutnya dianalisis dengan

membanding teori dari beberapa pendapat ahli. Dengan cara teknik diatas

diharapkan tingkat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian data

dapat disajikan secara objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Page 73: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Singkat MTs Negeri 4 Jakarta

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta (MTsN 4 Jakarta) merupakan

lembaga pendidikan formal yang berdiri sejak 1980. Pada tahun 1984, MTs N

4 Jakarta memperoleh sebidang tanah di jalan Yon Zikon 14, Srengseng

Sawah, Jagakarsa, Jakarta selatan. Dalam perkembangannya, MTsN 4 Jakarta

memiliki luas bangunan 2.455 m² dan luas tanah ± 5.255 m². Berikut batasan

wilayah yang terdapat disekitar MTsN 4 Jakarta:

Sebelah Utara :Yayasan Perguruan Rakyat 1

Sebelah Timur : Komplek Batalyon Zeni Kostrad

Sebelah Selatan : TK Kartika VIII-13

Sebelah Barat : Masjid At Taqwa

2. Visi, Misi, dan Tujuan MTs Negeri 4 Jakarta

Sebagai lembaga pendidikan formal, tentu setiap sekolah memiliki visi,

misi, dan tujuan yang akan dicapai dengan bantuan dan kerjasama semua

warga sekolah. Visi MTs Negeri 4 Jakarta adalah “Membentuk Generasi yang

Berakhlak Mulia, Berkualitas, Kreatif, dan Berwawasan Global”.

Sedangkan Misi MTs Negeri 4 Jakarta adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas tata kelola Madrasah.

2) Meningkatkan kualitas pembinaan kehidupan beragama.

3) Meningkatkan kualitas pembinaan akademik dan non akademik.

4) Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas pendidik dan tenaga

kependidikan.

5) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

6) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kecakapan global.

Tujuan MTs Negeri 4 Jakarta antara lain:

Page 74: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

57

1) Terwujudnya sistem pembinaan keagamaan yang sistematis,

mendalam, praktis (applicable), dan berkelanjutan, terutama dalam

pembinaan akidah (jiwa tauhid), ibadah, dan akhlak.

2) Terwujudnya sistem pembinaan akademik dan non akademik yang

selektif, sistematis, fokus, konsisten, professional, dan berkelanjutan

yang berorientasi pada tercapainya prestasi nasional.

3) Terselenggaranya pembinaan kompetensi guru dan profesionalitas

tenaga kependidikan yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan yang

dapat melahirkan SDM yang unggul.

4) Terwujudnya sarana dan prasarana Madrasah yang lengkap berkuaitas

dan terawat secara baik serta mendukung bagi terwujudnya lingkungan

Madrasah yang bersih, sehat, hijau, aman, nyaman, dan indah.

5) Terwujudnya sistem pembinaan kecakapan global yang sistematis,

mendalam, aplikatif, dan berkelanjutan.

a. Data Sekolah

Nama Sekolah : MTs Negeri 4 Jakarta

Nama kepala sekolah : Drs. Retno Dewi Utami, M.Pd

Status Sekolah : Negeri

Akreditas : A

NPSN : 20178228

NSS : 121131740006

Alamat Sekolah : Jl. Yonzikon 14 Srengseng Sawah

Kode Pos : 12640

Telepon / Fax. : (021) 7271043

b. Data Siswa

Pada tahun ajaran 2018/2019 MTs Negeri 4 Jakarta memilki 839 siswa

mulai dari kelas VII (tujuh), kelas VIII (delapan), dan kelas XI (sembilan).

Siswa kelas VIII Tahun ajaran 2018/2019 MTs Negeri 4 berjumlah 263 orang

Page 75: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

58

yang terdiri dari VIII kelas yaitu, VIII-1, VIII-2, VIII-3, VIII-4, VIII-5, VIII-6,

VIII-7, dan VIII-8.

c. Data Guru

MTs Negeri 4 sebagai salah satu madrasah dengan akreditasi A di wilayah

Jakarta Selatan, memiliki tenaga pendidik berjumlah 48 orang, yang terdiri

dari 30 orang tenaga pendidik perempuan dan 18 orang tenaga pendidik laki-

laki.

Tabel 4.1 Data Guru MTs N 4 Jakarta

Pangkat L P Jumlah

PNS 13 24 37

GTT 5 6 11

Jumlah 18 30 48

Sumber : Data Sekolah MTs Negeri 4 Jakarta

d. Sarana dan Prasarana

MTs Negeri 4 Jakarta memiliki berbagai sarana dan prasarana yang cukup

lengkap untuk dimanfaatkan oleh warga madrasah yang berguna untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang

diinginkan. Sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Jakarta

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1 Ruang kepala sekolah 1 Baik

2 Ruang tata usaha 1 Baik

3 Ruang guru 2 Baik

4 Ruang kelas 24 Baik

5 Ruang UKS 1 Baik

6 Ruang PMR 1 Baik

7 Ruang BK 1 Baik

8 Ruang musik 1 Baik

Page 76: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

59

9 Ruang OSIS 1 Baik

10 Sanggar Pramuka 1 Baik

11 Perpustakaan 1 Baik

12 Masjid 1 Baik

13 Laboratorium IPA 1 Baik

14 Laboratorium komputer 3 Baik

15 Lapangan upacara 1 Baik

16 Lapangan olahraga 2 Baik

17 Koperasi dan kantin 1 Baik

18 Area green house 2 Baik

19 Toilet 5 Baik

B. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR di MTsN 4

Jakarta

a. Gambaran Umum Ekstrakurikuler Kepramukaaan

Kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh semua

siswa MTs Negeri 4 Jakarta adalah ekstrakurikuler pramuka. Pendidikan

karakter dan adanya life skill yang terdapat didalam kegiatan kepramukaan

menjadi penting untuk pertumbuhan remaja karena para remajalah yang

akan menentukan nasib suatu bangsa depan, maka dari itu hampir disetiap

sekolah di Indonesia ektrakurikuler pramuka menjadi kegiatan wajib bagi

para siswa. MTs Negeri 4 Jakarta selaku lembaga pendidikan, memiliki

kebijakan mewajibkan siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

kepramukaan.

1) Siswa yang Aktif Mengikuti Ekstrakurikuler Kepramukaan

MTs Negeri 4 Jakarta memiliki 2 kegiatan ekstrakurikuler

Kepramukaan. Ekstrakurikuler Kepramukaan wajib diikuti oleh

seluruh siswa mulai dari kelas VII (tujuh) sampai dengan kelas VIII

(delapan) begitupun kelas IX (sembilan) walau latihan Kepramukaan

Page 77: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

60

tidak seintensif kelas tujuh dan kelas delapan. Sedangkan

ekstrakurikuler Kepramukaan khusus diikuti hanya oleh siswa-siswa

yang memiliki ketertarikan khusus di bidang Kepramukaan dan ingin

mempelajari lebih dalam mengenai Kepramukaan bukan hanya

mengenai materi dan life skill dasar namun lebih terarah yang nantinya

siswa-siswa anggota pramuka khusus tersebut akan mewakili sekolah

mengikuti berbagai perlombaan mulai dari perlombaan antar sekolah

sampai dengan perlombaan tingkat nasional.

Berikut ini adalah nama-nama siswa kelas VIII (delapan) yang

aktif mengikuti kegiatan Kepramukaan Khusus tahun ajaran

2018/2019 yang terdiri dari VIII (delapan) kelas dengan jumlah 37

(tiga puluh tujuh) siswa;

Kelas VIII-1 (delapan satu) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

Naufal Athalino, Nawla Mahasana Barus, Nayla Sasti, Fayyadh

Firjatullah, Keisha Rafilah, dan Riza Amalia.

Kelas VIII-2 (delapan dua) terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu: Kyla

Zahra, Muhammad Ghavra, Rafie Punto, dan Syahirul Sakhoo.

Kelas VIII-3 (delapan tiga) terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu:

Nabila Aryani, Muhammad Ihsan, Shabira Nur, dan Al Mustakfi.

Kelas VIII-4 (delapan empat) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

Achmad Miladi, M. Ighasta Mughis, Rahma Nur Hafizhah,

Lusiyana Efril, Naisya Azzahra Zain, dan Farhan Aditia.

Kelas VIII-5 (delapan lima) terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu: M.

Reyhan Ramadhan, Naila Tsabitah Anwar, Nur Aisyah, Salwa

Alawiya, Reza Rizky, Gilang Permana, dan Fathurrahman Zuhdi.

Kelas VIII-6 (delapan enam) terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu:

Riyan Safitri, Danish Firas, M. Jalal Fahmi, dan Amanda A.M.

Kelas VIII-7 (delapan tujuh) terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu: Nada

Nurina Fajriani, Rizka Aulia Rahmah, dan Nisrina Shafwa.

Kelas VIII-8 (delapan delapan) terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu:

Naufal Ali, Danendra Nanda, dan Alya Aisyah.

Page 78: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

61

2) Waktu dan Intensitas Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan

Pelaksanaan ekstrakurikuler harus mempertimbangkan kegiatan

belajar mengajar yang berlangsung disekolah. Karena pada hakikatnya

ekstrakurikuler adalah kegiatan pendukung belajar dikelas, maka

sebaiknya kegiatan ekstrakurikuler terlaksana secara beriringan dengan

kegiatan belajar akademik.

Berdasarkan pengamatan peneliti, seluruh kegiatan ekstrakurikuler

di MTs Negeri 4 Jakarta dilakukan diluar jam belajar. Semua kegiatan

ekstrakurikuler rutin dilaksanakan dan memiliki jadwal yang tetap.

Ekstakurikuler pramuka berlangsung setiap hari Rabu dan Sabtu

dengan dibimbing oleh 1 orang Pembina dan 1 orang pelatih.

Perbedaan mendasar dari kedua jenis ekstrakurikuler kepramukaan

di MTs Negeri 4 Jakarta yaitu terdapat pada jadwal kegiatan. Kegiatan

ekstrakurikuler kepramukaan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa

dijadwalkan pada setiap hari Rabu, dimulai dari selesainya sholat ashar

berjama’ah atau sekitar jam 15.30 sampai dengan jam 17.00. Berbeda

dengan pramuka khusus (Prasus) yang memiliki jadwal tambahan

setiap hari Sabtu sehingga Prasus memiliki waktu pertemuan ekstra

untuk berlatih dibandingkan dengan pramuka wajib. Terlebih apabila

akan mengikuti perlombaan, maka jadwal kegiatan akan ditambah.

Jam tambahan diadakan apabila mendekati event perlombaan yang

terkadang memakai waktu belajar siswa. Namun, pembina

ekstrakurikuler, guru mata pelajaran, dan guru kelas yang

bersangkutan terlebih dahulu berkoordinasi secara bersama-sama

mempertimbangkan apakah siswa diperbolehkan meninggalkan

pelajaran yang sedang berlangsung atau tidak.

3) Tempat Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan

Ekstrakurikuler Kepramukaan yang ada di MTs Negeri 4 Jakarta

dilaksanakan di lokasi yang flexsibel dengan mempertimbangkan

faktor kebutuhan dan faktor cuaca. Anggota Prasus sering

Page 79: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

62

melaksanakan kegiatannya di lapangan basket dan futsal karena

sehubungan dengan banyaknya latihan ketangkasan dan life skill yang

harus dipelajari lebih detail guna mempersiapkan kemampuan

Kepramukaan jika waktu-waktu akan diadakan perlombaan. Namun,

jika saat kegiatan berlangsung, pelatih hanya memaparkan materi atau

apabila cuaca tidak mendukung untuk melakukan kegiatan outdoor

maka kegiatan dapat dilaksanakn didalam ruang kelas yang dilengkapi

dengan AC serta LCD Proyektor.

4) Peraturan Kegiatan Kepramukaan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola

tersebut bisa diterapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain.

Tujuannya adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang

disetujui dalam situasi-situasi tersebut merupakan suatu pendidikan

yang tidak terstruktur yang memiliki banyak pendidikan karakter yang

dapat menciptakan siswa yang kreatif, inovatif dan penuh wawasan. Di

dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa dituntut untuk dapat

mematuhi aturan-aturan dan mengikuti pembelajaran kegiatan

pramuka sesuai dengan syarat-syarat kecakapan umum (SKU).

Peraturan ekstrakurikuler Kepramukaan di MTs Negeri 4 tidak

berbeda jauh dengan sekolah lainnya mengenai kedisiplinan dan

tanggung jawab. Anggota diwajibkan untuk menggunakan atribut

lengkap saat mengikuti kegiatan Kepramukaan, harus hadir tepat

waktu sebelum kegiatan dimulai, tidak bercanda atau mengobrol saat

penyampaian materi atau kegiatan berlangsung, tidak diperbolehkan

mengikuti ekstrakurikuler Kepramukaan apabila 3 kali berturut-turut

tidak mengikuti kegiatan tanpa keterangan yang jelas.1 Seluruh

peraturan tersebut wajib ditaati oleh seluruh anggota, baik anggota

pramuka wajib maupun pramuka khusus.

1 Kodlirin, Wawancara, MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, 31 Oktober 2018. Jam 01:25.

Page 80: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

63

b. Gambaran Umum Ekstrakurikuler PMR

PMR merupakan gerakan yang bermula dari Pergerakan Palang

Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Kedua gerakan tersebut

adalah gerakan kemanusiaan internasional. Mendengar kata PMR,

biasanya erat kaitannya dengan kegiatan sosial dan kemanusiaan. Hal

tersebut tidak sepenuhnya salah karena PMR merupakan bagian dari

Palang Merah Indonesia (PMI) yang memilki ruang lingkup lebih luas

mengingat anggota PMI yang tentu lebih dewasa dibandingkan dengan

anggota PMR.

1) Siswa yang Aktif Mengikuti Ekstrakurikuler PMR

Berikut ini adalah nama-nama siswa kelas VIII (delapan) yang

aktif mengikuti kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) tahun ajaran

2018/2019 yang terdiri dari VIII (delapan) kelas dengan jumlah 44

(empat puluh empat) siswa;

Kelas VIII-1 (delapan satu) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

Bagas Pratama, M. Deco, Gavra Septian, Jamie Rayyan, Neysa

Anindya, dan Akbar Zaki.

Kelas VIII-2 (delapan dua) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

Nabila Rafa Ayunatasya, Astri Shabrina, Amadea Ghasani,

Muhammad Fathan, Nisyrina Nur Karima, dan Andromeda.

Kelas VIII-3 (delapan tiga) terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu: M.

Rafif Izzudin, Aulia Zulfa Ananda, dan Syifa Annada.

Kelas VIII-4 (delapan empat) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

M. Syafiq, Subhan Alfanza, Alya Masayu Viam, Adelia

Septiani, Azkiya Alika, dan Ananda Aura.

Kelas VIII-5 (delapan lima) terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu:

Khalisya Wektiarini, Zulfa Nurfadilah, M. Hafidz Nurian, Aryo

Sumaryanto, Daffa Maulana, dan M. Abdul Hanif

Page 81: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

64

Kelas VIII-6 (delapan enam) terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu:

Abipraya Adhipramana, M. Dzaky Akmal Khair, Adinda Siti

Aisyah, Siti Syafli, Cahya Nailah Shafa, Sarah Aida Fashiha,

dan Kesya Aulia.

Kelas VIII-7 (delapan tujuh) terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu:

M. Rizki Cahyo, Najwa Shiddieqoh, Fakhirah Rossiana, dan

Nayla Hana Putri.

Kelas VIII-8 (delapan delapan) terdiri dari 4 (empat) orang,

yaitu: Zahra Ramadhan, Lasya Shezaura, Elvina Amalia,

Yardan Hagan Zafir, Rizkia Amira Alifia, dan Adika Galih.

2) Waktu dan Intensitas Kegiatan Ekstrakurikuler PMR

Jadwal kegiatan yang dimiliki ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri

4 Jakarta tidak berbeda dengan jadwal ekstrakurikuler pamuka khusus,

yaitu pada hari Rabu dan hari Sabtu. Hari Rabu merupakan jadwal

tetap yang rutin dilaksanakan setiap selesai sholat ashar berjama’ah

sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jadwal pada hari Sabtu

diperuntukkan khusus bagi anggota pilihan yang akan mewakili

sekolah dalam kegiatan perlombaan kepalangmerahan. Kegiatan pada

hari Sabtu dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan jam 01.00

WIB atau bahkan bisa lebih tergantung materi dan kebutuhan latihan,

biasanya jika mendekati event perlombaan maka jam kegiatan pada

hari Sabtu dapat ditambah sampai dengan pukul 02.00 WIB atau pukul

03.00 WIB.

3) Tempat Kegiatan Ekstrakurikuler PMR

Ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4 Jakarta dilaksanakan di

lokasi yang berpindah-pindah, terkadang dilaksanakan di lapangan

upacara, lapangan basket, lapangan futsal, atau hanya dikelas.

Kesemuanya tentu dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan dan

faktor cuaca. Namun, kegiatan tidak pernah dilakukan di ruang PMR

Page 82: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

65

karena keterbatasan ruang. Ruang PMR relatif kecil hanya berukuran

3x3 meter sehingga tidak bisa digunakan untuk latihan tapi hanya

untuk menyimpan barang-barang.2 Barang-barang yang dimaksud

berupa APD (Alat Perlindungan Diri) yang terdiri dari sarung tangan

lateks, baju PMR, masker, dan alat-alat P3K lainnya.

4) Peraturan Kegiatan PMR

Dalam melaksanakan kegiatan PMR terdapat beberapa peraturan

yang harus dilaksanakan oleh anggota PMR secara umum diantaranya:

membayar iuran keanggotaan, melaksanakan Tri Bakti PMR,

menjalankan dan membantu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar

gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, menjaga

nama baik dan kehormatan PMI.3 Tri Bakti PMR yaitu:

Meningkatkan keterampilan hidup sehat.

Berkarya dan berbakti di masyarakat.

Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Untuk kegiatan di MTs Negeri 4, terdapat beberapa peraturan

khusus yaitu: memakai baju yang sopan, celana olahraga, dan sepatu

cats, dilarang menggunakan jaket/sweater saat latihan berlangsung,

dilarang menggunakan pakaian yang memiliki unsur negatif, dilarang

menggunakan aksesoris berupa emas/perak. Sedangkan untuk sikap

dan perilaku, terdapat beberapa peraturan seperti: dilarang keras

membantah perkataan dari kakak pelatih maupun pembina, harus

saling menghargai satu sama lain, dilarang mengatakan hal-hal yang

bersifat kotor, dilarang mengejek atau melakukan hal yang dapat

merugikan kawan sendiri, tetap fokus pada latihan tidak diperbolehkan

bercanda atau mengobrol saat kegiatan berlangsung terlebih jika topik

obrolan diluar materi yang berlangsung. Harus menjaga nama baik

PMR dan sekolah dimanapun berada.

2 Suhati, Wawancara, MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, 22 Oktober 2018. Jam 10:52.

3 Suhati, Wawancara, MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, 22 Oktober 2018. Jam 10:55.

Page 83: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

66

2. Proses Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR

a. Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan

Secara umum kegiatan terbagi kedalam bentuk perkemahan,

penjelajahan, kreatifitas, dan skill. Sedangkan untuk siswa yang mengikuti

ekstrakulikuler pramuka khusus agak berbeda ini lebih spesifisik yakni

lebih ke skill. Siswa prasus memilki skill lebih baik daripada siswa yang

hanya mengikuti pramuka wajib.4

1) Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan antar anggota Pramuka yang

diselenggarakan secara berkala dalam rangka mengevaluasi hasil

latihan di gugus depan dalam satu periode, seperti perkemahan

pelantikan, perkemahan kenaikan tingkat, perkemahan Sabtu Minggu

(Persami), perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan

hari libur, dan sejenisnya. Perkemahan yang sering dilakukan oleh

anggota ekstrakurikuler Kepramukaan di MTs Negeri 4 Jakarta biasa

dilakukan di luar sekolah, misalnya di bumi perkemahan Cibubur atau

bumi perkemahan Ragunan tergantung event yang sedang diikuti.

Perkemahan juga dapat mempererat rasa kebersamaan dengan

melakukan berbagai aktifitas menyenangkan bersama seperti kegiatan

mendirikan tenda/kemah bersama, api unggun, menyanyikan yel-yel

kelompok, dan lain-lain.

Terdapat pula kegiatan perkemahan yang disebut dengan Jambore.

Jambore merupakan pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk

perkemahan besar atau sering disebut dengan pesta penggalang,

Jambore diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka setempat.

Misalnya Jambore Nasional di selenggarakan oleh Kwartir Nasional

4 Kodlirin, Wawancara, MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, 31 Oktober 2018. Jam 01:30.

Page 84: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

67

(se-Indonesia), Jambore Daerah di selenggarakan oleh Kwartir Daerah

(se-provinsi), Jambore Cabang di selenggarakan oleh Kwartir Cabang

(Kabupaten), dan Jambore Ranting di selenggarakan oleh Kwartir

Ranting (Kecamatan).

2) Penjelajahan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan sistem pos,

dimulai dari pos pemberangkatan, setiap regu mendapatkan peta

perjalanan yang akan menunjukkan kemana arah penjelajahan. Lalu

disetiap tempat-tempat tertentu terdapat pos-pos yang dipimpin oleh

para pramuka penegak, yang mana setiap pos akan memberikan 2 jenis

tugas yang meliputi berbagai pengetahuan, seperti pengetahuan umum

maupun pengetahuan kepramukaan. Dalam kegiatan ini, para pramuka

belajar bagaimana bekerja sama dalam tim, bagaimana melewati

berbagai rintangan dan halangan yang ada dijalan, sehingga dapat

menjadikan pramuka sebagai orang-orang yang tangguh.

3) Kreatifitas

Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik,

menyenangkan, dan menantang yang dapat mengembangkan daya

imajinasi, kemampuan berfikir kritis serta kemampuan

mengekspresikan ide-idenya dalam suatu karya baru yang unik. Jenis

dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik harus sejalan dan

seirama dengan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan-

kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan oleh

Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina namun tidak

menutup kemungkinan siswa dapat ikut menciptakan kegiatan

kreatifitas dengan persetujuan dari pembina seperti membuat yel-yel.

4) Keahlian (Skill)

Pioneering

Page 85: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

68

Pioneering adalah kegiatan-kegiatan para perintis seperti

membuat jembatan, menara pandang/intai, rumah sementara

hingga benteng. Kegiatan pioneering ini membutuhkan

keahlian menggunakan simpul dan ikatan (tali-temali), juga

alat-alat seperti kapak, gergaji, dan lain sebagainya.

Untuk di MTs Negeri 4 Jakarta, keiatan pioneering

berhubungan dengan tali-temali namun tidak dengan

menggunakan alat-alat tajam seperti kapak dan gergaji. Tali-

temali digunakan untuk membuat tandu darurat, mendirikan

tenda, membuat jemuran ketika melaksanakan perkemahan,

dan lain-lain

Morse

Kode morse atau kerap disebut sebagai sandi morse

merupakan kode berupa garis dan titik sebagai pengganti huruf,

angka, tanda baca, dan perintah yang digunakan pada

pengiriman dan penerimaan berita komunikasi. Dalam

kepramukaan, kode morse diajarkan sebagai salah satu teknik

kepramukaan dalam menyampaikan berita di samping

semaphore.

Semaphore

Penyampaian isyarat semaphore atau semafor dilakukan

dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran

40x40 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak

ada ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore,

namun yang umum digunakan terutama dalam Gerakan

Pramuka adalah warna kuning dan merah bersilangan.

Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga

pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat

diperlukan. Selain semaphore menjadi salah satu syarat dalam

SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru

Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan

Page 86: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

69

sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih

kemampuan motorik dan daya ingat.

Membaca Kompas

Salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus

menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui,

dapat menyebut, dan dapat menunjukkan 16 arah mata angin

dengan menggunakan kompas merupakan kecakapan umum

yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan

penggalang rakit.

Mapping

Pengetahuan pemetaan sangat penting dipelajari oleh

seorang pramuka, penjelajah, pendaki gunung, pecinta alam

ataupun lainnya. Seorang pramuka wajib mengerti mengenai

teknik mapping karena akan terbiasa hidup di alam. Dalam

pembuatan mapping, dasar yang paling utama adalah mencari

keterangan data-data yang penting didaerah yang akan dilalui

atau diamati. Pemetaan (mapping) terbagi kedalam beberapa

macam yaitu: peta pita, peta perjalanan, peta lokasi, peta

lapangan, dan lain sebagainya.

5) Baris-Berbaris

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di MTs

Negeri 4 Jakarta terdapat kegiatan baris-berbaris untuk melatih

kekompakkan dan kebersamaan, karena anggota pramuka sudah

terlatih dalam hal baris-berbaris terkadang anggota pramuka juga

membantu merapikan barisan siswa ketika akan melaksanakan upacara

bendera.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler PMR

Proses kegiatan yang berlangsung di dalam ekstrakurikuler PMR

(Palang Merah Remaja) di MTs Negeri 4 seperti jumbara, membuat tandu

Page 87: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

70

darurat, membuat mading untuk meyampaikan informasi, memanfaatkan

daur ulang (recycle), dan lain-lain.5

1) Jumbara

Jumbara merupakan singkatan dari Jumpa Bakti dan Gembira.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh

seluruh anggota PMR, baik secara regional maupun nasional.

Sebagaimana dengan arti dan singkatannya, kegiatan jumbara adalah

untuk mempertemukan seluruh anggota di berbagai pelosok untuk

saling perkenalan satu sama lain. Dengan pertemuan tersebut

diharapkan dapat terjalin ikatan persahabatan, bahkan persaudaraan

satu sama lain antar sesama anggota.

2) Membuat Tandu Darurat

Tandu ialah sebuah alat yang dibuat untuk mengevakuasi korban

dari tempat kejadian ketempat yang lebih aman atau rujukan. Adapun

rujukan dapat di artikan sebagai tempat dimana korban harus dirawat,

misalnya rumah sakit, puskesmas, ataupun tempat yang dimana korban

layak untuk dirawat/tempat yang lebih aman. Dalam pelaksanaan

ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4 Jakarta, kemampuan anggota

membuat tandu darurat sangat penting untuk diajarkan meskipun

sekolah memiliki tandu siap pakai secara medis. Tandu darurat sendiri

memiliki pengertian yaitu tandu yang sering sekali di gunakan ketika

dalam keadaan darurat atau mendesak yang diluar dari perkiraan atau

kemampuan manusia misalnya lupa atau lintasan yang tidak

memungkinkan untuk membawa tandu yang sudah ada.

Tandu darurat sering di gunakan ketika dalam keadaan darurat

misalnya ketika di hutan ataupun lembah yang mana dalam keadaan itu

tidak mungkin untuk membawa tandu yang sudah ada atau sudah jadi,

5 Suhati, Wawancara, MTs Negeri 4 Jakarta Selatan, 22 Oktober 2018. Jam 10:52.

Page 88: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

71

maka dalam keadaan itulah tandu darurat ini dipakai. Dalam kegiatan

PMR membuat tandu darurat seringkali diperlombakan dari segi

kerapihan simpul tali-temali, kekuatan tandu untuk mengangkat

korban, dan kecepatan dalam membuatnya. Hal-hal yang diperlukan

dalam pembuatan tandu darurat adalah sebagai berikut:

bambu atau kayu

tali

mitella

pembalut gulung

3) Membuat Mading

Majalah dinding atau lebih dikenal dengan singkatannya “mading”

yaitu salah satu jenis media atau sarana penyampaian informasi dan

penyaluran minat dan bakat yang dikerjakan dan dikelola oleh

sekelompok tertentu serta diperuntukkan untuk kalangan tertentu pula.

Kegiatan PMR di MTs Negeri 4 Jakarta seringkali mengadakan

pembuat mading bagi para anggotanya. Mading dibuat berdasarkan

tema-tema tertentu seperti cara menjaga kesehatan pencernaan dimulai

dari mencuci tangan hingga memakan-makanan sehat, mading dengan

tema menjaga kebersihan lingkungan, mading dengan tema

persahabatan dan lain sebagainya. Pembuatan mading juga dijadikan

sarana untuk menyampaikan informasi seperti cara evakuasi diri dari

bencana dan sebagai media hiburan bagi anak-anak korban bencana.

Beberapa manfaat majalah dinding antara lain yaitu sebagai media

komunikasi, wadah kreativitas, menambahkan kebiasaan membaca,

pengisi waktu, melatih kecerdasan berpikir, melatih berorganisasi, dan

mendorong latihan menulis.

4) Daur Ulang (Recycle)

Recycle adalah salah satu bagian dari 3R (reuse, reduce, dan

recycle). Secara singkat, recycle dapat diartikan sebagai daur ulang.

Page 89: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

72

Pengertian ini berarti merupakan sebuah proses mengolah kembali

sampah atau benda-benda bekas menjadi barang atau produk baru yang

memiliki nilai manfaat. Kegiatan recycle bersama dengan reuse

(menggunakan kembali) dan reduce (mengurangi penyebab sampah)

menjadi solusi terbaik dalam menghadapi sampah. Bahkan hingga

sekarang tetap menjadi cara terbaik dalam pengelolaan sampah dengan

berbagai permasalahan yang ditimbulkannya.

PMR sebagai kepanjangan tangan dari PMI (Palang Merah

Indonesia) yang juga sebagai agent kesehatan dapat dipastikan harus

ikut serta menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan yang bersih

dan sehat. Kegiatan ini akan mengelola sampah menjadi barang yang

bermanfaat dan lebih bernilai misalnya pengelolaan sampah organik

menjadi pupuk kompos dan pengelolaan sampah non-organik menjadi

tas atau kerajinan tangan lainnya.

5) Donor Darah

Kegiatan kemanusiaan lainnya yang terdapat di organisasi

kepalangmerahan adalah donor darah. PMI sebagai pembantu tenaga

medis seringkali mengadakan kegiatan ini. Namun, karena

keterbatasan usia maka dalam kegiatan ini PMR hanya ikut membantu

dalam kepanitiaan seperti pendataan dan penyiapan alat-alat kesehatan.

Begitupun dengan kegiatan donor darah di MTs Negeri 4 Jakarta yang

hanya memperbolehkan siswanya membantu anggota PMI bukan

sebagai pendonor ataupun kontak langsung dengan pengambilan darah

pendonor.

3. Materi Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR

a. Materi Ekstrakurikuler Pramuka

Banyak materi yang disampaikan ketika mengikuti kegiatan

Kepramukaan seperti sejarah berdirinya organisasi kepramukaan, tokoh-

tokoh penting di kepramukaan dan lain sebagainya. Namun secara umum

Page 90: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

73

materi yang dibahas dalam kegiatan pramuka adalah mengenai

pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka serta kemampuan

wawasan anggota pramuka yang terdapat dalam kegiatan PUPK.

1) Tri Satya

Didalam pelaksanaan kegiatan pramuka terdapat kode kehormatan

yang harus dijadikan pedoman dan dijalankan bagi setiap anggota

Pramuka pada setiap kegiatan yang dilakukannya baik untuk dirinya

sendiri, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan

masyarakat.

Kode kehormatan dalam Pramuka disebut dengan Satya Pramuka,

diucapkan pada saat calon anggota atau pengurus Gerakan Pramuka

menjalani pelantikan untuk menjadi anggota atau pengurus. Kode

kehormatan digolongan Penggalang, yaitu:

Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun

masyarakat.

Menepati Dasadarma.

2) Dasa Darma

Dasa Darma Pramuka merupakan ketentuan moral ataupun

perilaku yang berisi sepuluh point dan harus dimiliki oleh anggota

Pramuka pada jenjang Penggalang sampai Pendega. Berikut ini

kesepuluh Ketentuan Moral, Dasa Darma Pramuka itu:

Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa

Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

Patriot yang sopan dan ksatria

Patuh dan suka bermusyawarah

Rela menolong dan tabah

Rajin, terampil dan gembira

Page 91: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

74

Hemat, cermat dan bersahaja

Disiplin, berani dan setia

Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

Suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan

3) PUPK (Pengetahuan Umum dan Pengetahuan Kepramukaan)

Selain mengandalkan skill, pramuka harus memiliki wawasan yang

luas. Untuk melatih wawasan anggota pramuka maka ada suatu materi

yang disebut dengan PUPK. Materi ini mencakup pengetahuan umum

maupun pengetahuan kepramukaa. Pengetahuan umum yang dimaksud

biasanya meliputi pengetahuan tentang kebangsan, tata surya, lembaga

atau organisasi dunia, maskapai penerbangan, kantor berita dunia,

stasiun radio terkenal, lagu kebangsaan, nama latin hewan beserta

kecepatan berlarinya, singkatan-singkatan asing, angka romawi, dan

lain sebagainya. Sedangkan untuk pengetahuan Kepramukaan tidak

jauh dari sejarah pramuka.

b. Materi Ekstrakurikuler PMR

Materi yang disampaikan ketika mengikuti kegiatan PMR tidak

jauh dari cara menjaga kesehatan anggota tubuh, keluarga, dan lingkungan

sekitar. Namun, secara umum materi yang dibahas dalam kegiatan PMR

adalah mengenai pengamalan Tri Bakti PMR dan Prinsip PMR, sejarah

berdirinya PMR, arti lambang bulan sabit merah dalam kepalangmerahan,

penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan lain

sebagainya.

1) Tri Bakti PMR

Setiap anggota wajib manghafalkan dan mengamalkan materi dasar

kepalangmerahan seperti Tri Bakti PMR. Tri Bakti PMR yaitu:

Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat

Berkarya dan Berbakti di Masyarakat

Page 92: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

75

Mempererat Persahabatan Nasional dan Internasional.

2) Prinsip Dasar PMR

Prinsip dasar PMR merupakan prinsip-prinsip yang harus dipegang

teguh da dijalankan oleh anggota PMR, yang terdiri dari beberapa

point yaitu:

Kemanusiaan

Kesamaan

Kenetralan

Kemandirian

Kesukarelaan

Kesatuan

Kesemestaan

3) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan pertama adalah pertolongan segera yang diberikan

kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit sebelum

mendapatkan pertolongan dari tenaga medis, yang berarti,·

pertolongan pertama harus diberikan secara cepat dan pertolongan

pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan

menambah sakit korban.

Pertolongan pertama memiliki makna mendalam kepada setiap

anggota PMR yaitu pentingnya rasa kepedulian sosial sesama manusia

dengan tidak membedakan suku, agama, dan ras, kepedulian

diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang tentram dan damai.

Tujuan utama pertolongan pertama adalah untuk:

Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut

Membuat keadaan penderita tetap stabil

Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas

Menghindarkan kecacatan yang lebih parah

Page 93: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

76

Pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali

tiba di tempat kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam

penanganan medis dasar. Secara umum semua orang boleh

memberikan pertolongan. Di dalam kegiatan PMR MTs Negeri 4

Jakarta siswa hanya diperbolehkan melakukan pertolongan pertama

setelah meminta izin dengan warga sekitar atau keluarganya dan hanya

melakukan pertolongan dasar. Tidak diperbolehkan untuk menangani

korban secara mendalam.

C. Pembahasan

1. Subtansi materi IPS pada Ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR

Pada proses pelaksanaan ekstrakurikuler terdapat beberapa subtansi materi

pelajaran IPS yang dipelajari kelas oleh siswa kelas VIII yang disampaikan

oleh pembina dan menjadi bahasan khusus pada ekstrakurikuler Pramuka atau

PMR. Materi-materi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Subtansi materi IPS pada Ekstrakuirkuler Kepramukaan dan PMR

No Materi Ekstrakurikuler

Pramuka

Materi IPS Kelas VIII K-13

1. Tri Satya

Menjalankan kewajiban

terhadap Tuhan, Negara

Kesatuan Republik Indonesia

dan mengamalkan Pancasila.

BAB 2

B. Pluralitas masyarakat Indonesia

Menolong sesama hidup dan

mempersiapkan diri membangun

masyarakat.

BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial

Page 94: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

77

2. Dasadarma

Takwa kepada Tuhan yang

Maha Esa

BAB 2

B. Pluralitas masyarakat Indonesia

Cinta alam dan kasih sayang

sesama manusia

BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial

Patriot yang sopan dan ksatria BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Patuh dan suka bermusyawarah BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Rela menolong dan tabah BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial

Rajin, terampil dan gembira BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Hemat, cermat, dan bersahaja BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Disiplin, berani dan setia BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Bertanggung jawab dan dapat

dipercaya

BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Suci dalam pikiran, perkataan,

dan perbuatan

BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Page 95: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

78

3. Pengetahuan umum dan

Pengetahuan Kepramukaan

(PUPK)

Pengetahuan kebangsaan,

organisasi dunia, lagu

kebangsaan, singkatan asing,

dan lain-lain.

Materi IPS secara keseluruhan, tidak

hanya terbatas untuk kelas VIII

No. Materi Ekstrakurikuler PMR Materi IPS Kelas VIII K-13

1. Tri Bakti PMI

Meningkatkan Keterampilan

Hidup Sehat

-

Berkarya dan Berbakti di

Masyarakat

BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Mempererat Persahabatan

Nasional dan Internasional.

BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial;

2. Prinsip Dasar PMI

Kemanusiaan

BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial

Kesamaan BAB 2

B. Pluralitas masyarakat Indonesia

Kenetralan -

Kemandirian -

Kesukarelaan BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Kesatuan BAB 4

C.Tumbuh dan berkembangnya

semangat kebangsaan

Page 96: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

79

Kesemestaan BAB 2

B. Pluralitas masyarakat Indonesia

3. Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K)

BAB 2

C.Konflik dan integrasi dalam

kehidupan sosial

2. Keterkaitan materi ekstrakurikuler Pramuka dan PMR dengan mata

pelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta.

Dalam pembahasan Tri Satya, menjalankan kewajiban terhadap Tuhan,

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila, selalu

disampaikan bahwa menjalankan kewajiban terhadap Tuhan adalah wajib bagi

seluruh warga negara Indonesia sesuai dengan agama yang dianut masing-

masing individu. Sebagai warga negara yang baik maka harus menjalankan

kewajiban terhadap NKRI dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi

negara. Hal ini juga terkait dengan materi di pelajaran IPS di Bab 2 yaitu,

Pluralitas masyarakat Indonesia. Ditekankan dalam Bab tersebut Bangsa

Indonesia memiliki keragaman sosial budaya dalam bentuk perbedaan suku

bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Untuk mendukung keragaman sosial

budaya sebagai modal pembangunan nasional, harus tercipta interaksi yang

positif dan menjunjung tinggi keberagaman sosial-budaya dengan tetap

menjalankan kewajiban terhadap Tuhan masing-masing, NKRI, dan Pancasila

sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.6

Dalam point kedua Tri Satya disebutkan mengenai menolong sesama

hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. Hal ini terkait dengan

materi IPS di Bab 2 yaitu, konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial.

Menolong sesama hidup lebih ditekankan kepada point integrasi dalam

kehidupan sosial. di Bab tersebut dijelaskan apabila dalam kehidupan sosial

kita saling tolong-menolong, dengan beragamnya kebudayaan di Indonesia

6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017),cet ke-2, h. 127.

Page 97: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

80

maka kita telah mempersiapkan diri membangun masyarakat yang baik dan

diharapkan dapat menciptakan negara yang lebih aman, damai, dan tentram.

Point ketiga Tri Satya adalah berjanji untuk menepati Dasadarma

Pramuka. Dasadarma Pramuka terdiri dari 10 point yang harus ditepati oleh

anggota Pramuka. Point pertama adalah, takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Hal ini juga berkaitan dengan materi IPS pada Bab 2 yaitu, pruralitas

masyarakat Indonesia. Dalam bab tersebut dijelaskan bahwa warga negara

Indonesia berhak memilih dan menjalankan ajaran agamanya masing-masing

dengan tetap memiliki sikap toleransi antar sesama.

Pada point kedua Dasadarma terdapat cinta alam dan kasih sayang sesama

manusia. Hal ini sehubungan dengan materi IPS di Bab 2 yaitu, konflik dan

integrasi dalam kehidupan sosial. Point tersebut lebih menekankan pada

integrasi sosial dimana apabila sesama masyarakat saling mengasihi tanpa

membedakan suku, agama, maupun ras, maka akan tebentuk masyarakat yang

damai. Begitupun dengan alam, apabila kita mengasihi dan merawat alam

dengan contoh kecil seperti membuang sampah tidak disembarang tempat,

diharapkan lingkungan menjadi bersih dan membuat masyarakat menjadi

sehat.

Kemudian, pada Dasadarma ketiga dan keempat yaitu, patriot yang sopan

dan ksatria dan patuh dan suka bermusyawarah. Keduanya terkait dengan

materi IPS pada Bab 4 yaitu, tumbuh dan berkembangnya semangat

kebangsaan. Sifat-sifat tersebut telah diteladankan oleh pahlawan-pahlawan

bangsa. Maka dari itu untuk membentuk generasi yang kuat dan cerdas,

semangat kebangsaan dengan memiliki sikap tersebut sangat diperlukan.

Selanjutnya, Dasadarma kelima berbunyi, rela menolong dan tabah. Pada

materi IPS point tersebut terkait dengan Bab 2 yaitu, konflik dan integrasi

dalam kehidupan sosial. Dimana pada materi integrasi sosial, rela menolong

dan tabah saat menolong tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya akan

menciptakan integrasi sosial yang sangat baik bagi keberlangsungan NKRI.

Point keenam sampai dengan sepuluh dalam Dasadarma yaitu, rajin,

terampil dan gembira, hemat, cermat dan bersahaja, disiplin, berani dan setia,

Page 98: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

81

bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam fikiran, perkataan dan

perbuatan, semuanya terkait dengan materi IPS pada bab 4 yaitu tumbuh dan

berkembangnya semangat kebangsaan. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-

sifat kebangsaan yang harus dimiliki generasi muda untuk membentuk

karakter baik guna menjaga dan memajukan NKRI.

Materi yang terdapat pada kegiatan kepramukaan selanjutnya adalah

Pengetahuan Umum dan Pengetahuan Kebangsaan atau disingkat PUPK.

Materi ini tidak khusus terkait dengan salah satu materi yang ada di kelas VIII.

Luasnya cakupan pengetahuan umum yang ada membuat siswa harus rajin

membaca berbagai materi yang ada tidak hanya IPS secara khusus tetapi

materi pelajaran lainnya secara umum.

Selanjutnya pada materi ekstrakurikuler PMR, terdapat Tri Bakti PMI. Tri

Bakti PMI yang pertama yaitu, Meningkatkan keterampilan hidup sehat.

Materi ini tidak khusus ada dalam materi IPS namun sudah seharusnya

sebagai warga negara Indonesia yang baik harus sadar mengenai pentingnya

hidup sehat yang nantinya akan berdampak tidak hanya pada individu namun

juga negara Indonesia secara keseluruhan.

Tri Satya yang kedua adalah, berkarya dan berbakti di masyarakat. Dalam

bab ini memiliki keterkaitan dengan materi IPS di Bab 4, tumbuh dan

berkembangnya semangat kebangsaan. Sebagai generasi penerus bangsa

diharuskan ikut serta dalam mengisi kemerdekaan dengan semangat

kebangsaan seperti belajar maupun berkarya dan berbakti di masyarakat.

Tri Satya yang ketiga adalah, mempererat persahabatan nasional dan

internasional. Materi pada kegiatan ekstrakurikuler PMR ini memiliki arti

pentingnya menjalin persahabatan, kesatuan, dan persatuan untuk

menciptakan kedamaian, tidak hanya berskala nasional namun juga berskala

internasional. Pada mata pelajaran IPS materi ini masuk ke materi integrasi

nasional. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda

dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda

tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan

lain sebagainya. Jadi dengan beragamnya kebudayaan di Indonesia tidak

Page 99: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

82

seharusnya menjadi alasan untuk menjalin persahabatan7. Sedangkan dalam

persahabatan internasional, bangsa Indonesia memberikan contoh kepada

warganya dengan bergabung bersama ASEAN.

Kemudian terdapat prinsip dasar PMI. Prinsip dasar PMI merupakan salah

satu materi ekstrakurikuler PMR yang memiliki sepuluh point. Pertama yaitu,

kemanusiaan. PMR sebagai begian dari PMI memiliki misi kemanusiaan

dengan memberikan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan. Dalm

Bab 2 mengenai integrasi sosial, sikap kemanusiaan sangat diperlukan untuk

menciptakan persatuan Indonesia.

Kedua, kesamaan. Kesamaan tidak jauh berbeda dengan sikap

kemanusiaan. Setiap manusia memiliki hak yang sama dalam menerima dan

wajib memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan setiap individu.

Pada materi IPS di Bab 2 mengenai Pluralitas masyarakat Indonesia dibahas

mengenai perbedaan yang ada dalam setiap aspek kehidupan bangsa, namun

perbedaan tersebut tidak begitu saja dapat membuat kita membeda-bedakan

sesama manusia lainnya.

Kenetralan dan kemandirian yang ada pada Prinsip Dasar PMI, secara

khusus tidak terdapat dalam materi IPS kelas VIII kurikulum 2013 karena

sifatnya yang ada pada organisasi PMR bukan pada individu anggota PMR.

Kenetralam yang dimaksud adalah bahwa organisasi PMI adalah gerakan

Kepalangmerahan tidak boleh memihak dalam suatu pertikaian atau terlibat

dalam setiap pergolakan politik, ras, agama, atau konflik atas nama ideologis

lainnya.8 Sedangkan kemandirian ialah PMR tidak boleh memihak kepada

kepantingan negaranya tetapi tetap menjunjung tinggi dan menaati hukum

yang berlaku di negaranya.9

Point selanjutnya adalah kesukarelaan. Kesukarelaan dalam arti ikhlas

untuk menjalankan misi kemusiaan tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Pada materi IPS sifat ini tidak sepenuhnya ditekankan pada salah satu bab

7 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial,

(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017),cet ke-2, h. 124.

8 Rohmat Kurnia, Ibid., h. 12. 9

Loc, cit.

Page 100: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

83

tertentu, hanya saja ini merupakan sifat yang akan menciptakan integrasi

sosial karena sifatnya yang rela menolong sesama tanpa membedakan

latarbelakang masing-masing individu.

Sedangkan kesatuan, yang berarti organisasi kepalangmerahan terbuka

untuk siapa saja dan dalam perekrutannya tidak boleh ada diskriminasi. Materi

IPS terkait dengan Prinsip tersebut terdapat pada Bab 4 yaitu, tumbuh dan

berkembangnya semangat kebangsaan. Pada zaman penjajahan, suatu waktu

bangsa Indonesia sadar bahwa salah satu kelemahan perjuangan selama ini

adalah berjuang sendiri-sendiri, lebih mengandalkan satu pemimpin.10

Dari

pembelajaran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rasa kesatuan sangat

penting dalam membangun dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Materi terakhir dari Prinsip Dasar PMI adalah kesemestaan. Maksud dari

kesemestaan adalah bahwa organisasi kepalangmerahan memiliki beban dan

tanggung jawab yang sama, memilki status yang sama dan berbagai tugas

yang sama dalam membantu sesama diseluruh dunia.11

Terkait dengan materi

IPS mengenai hal tersebut terdapat pada Bab 2 mengenai pluralitas

masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sosial dengan status warga negara

Indonesia, seluruhnya memiliki beban dan tanggung jawab yang sama dalam

memajukan bangsa Indonesia.

Materi selanjutnya dari kegiatan ekstrakurikuler PMR ada Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan. Materi P3K yang ada pada PMR mengajarkan

anggotanya untuk membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan

namun dengan catatan harus sesuai dengan kemampuannya. Terkait pelajaran

IPS, materi ini ditekankan pada materi Intergrasi sosial. Bahwasannya saling

tolong-menolong berdampak baik pada kehidupan sosial.

10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Ibid., h. 271. 11 Rohmat Kurnia, Ibid., h. 14.

Page 101: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

84

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan antara lain:

1. Penyesuaian jadwal dengan pembina pramuka dan anggota pramuka yang

seringkali ikut serta dalam berbagai perlombaan diluar sekolah sehingga

membuat peneliti membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan data.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada dua ekstrakurikuler yaitu Pramuka dan

PMR sehingga hasil penelitian tidak mewakili ekstrakurikuler lainnya yang

terdapat di MTs Negeri 4 Jakarta.

3. Penelitian ini hanya melibatkan responden kelas VIII (delapan) sehingga hasil

penelitian belum mencakup semua tingkatan kelas, seperti kelas VIII (tujuh)

dan IX (sembilan) di MTs Negeri 4 Jakarta.

Page 102: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah semua tahap penelitian dilakukan, dimulai dari mencari

permasalahan yang akan diteliti, merumuskan masalah, kemudian di jelaskan

ke dalam proposal penelitian, dilanjutkan dengan mengkaji teori-teori yang

ada, penyusunan instrument penelitian, pengumpulan data melalui

wawancara, observasi, dokumentasi, melakukan pengolahan dan analisis data.

Pada akhirnya penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang didapat

mengenai Kajian Materi IPS pada Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Jakarta (Analisis Hubungan antara Materi

Intrakurikuler dan Esktrakurikuler). Kesimpulan dari penelitian ini dibuat

untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah yang

terdapat di Bab 1, yakni sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta menggunakan

Kurikulum 2013 revisi 2017. Berdasarkan Kompetensi Dasar yang

terdapat pada kurikulum tersebut secara garis besar memiliki subtansi

terhadap ekstrakurikuler Pramuka dan PMR. Materi IPS yang paling

sering berhubungan dengan materi ekstrakurikuler pramuka dan PMR

terdapat di Bab 4 mengenai Tumbuh dan Berkembangnya Semangat

Kebangsaan yang secara tersirat menjelaskan mengenai semangat

kebangsaan yang dimiliki masyarakat Indonesia dalam

memperebutkan kemerdekaan.

Page 103: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

86

2. Materi ekstrakurikuler pramuka dan PMR memilki banyak keterkaitan

dengan mata pelajaran IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta. Seperti

di Bab 2 pelajaran IPS mengenai Pluralitas Masyarakat Indonesia

yang berkaitan dengan materi Tri Satya pramuka yaitu, menjalankan

kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

mengamalkan Pancasila. Dalam materi PMR yaitu, kesamaan dan

kesemestaan yang mengajarkan pentingnya kebersamaan ditengah

segala perbedaan.

B. Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki hubungan positif antara materi yang terdapat

pada kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR dengan materi IPS

kelas VIII yang dipelajari siswa. Antara Materi Intrakurikuler (IPS) dan

Esktrakurikuler (Kepramukaan dan PMR) memilki keterkaitan satu sama lain

yang memberikan hubungan baik terhadap wawasan yang dimiliki siswa.

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi sekolah untuk

membimbing, mendukung, dan mempertahankan keberlangsungan kegiatan

ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR.

C. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang ada, maka diberikan saran sebagai

berikut:

1. Program kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR sangat

disarankan untuk diadopsi di sekolah-sekolah lainnya karena memiliki

berbagai manfaat yang baik bagi siswa seperti, menambah

pengetahuan siswa karena antara materi IPS dengan materi

Kepramukaan dan PMR memiliki subtansi yang saling berkaitan.

2. Penerapan kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan dan PMR di setiap

sekolah diperlukan karena selain terbukti memberikan wawasan yang

luas terhadap siswa, Kepramukaan dan PMR memiliki kelebihan lain

dari sisi non akademik seperti dapat menumbuhkan jiwa sosial siswa,

Page 104: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

87

membangun karakter kebersamaan, tanggung jawab, disiplin, dan lain

sebagainya.

3. Berkaitan dengan hasil akhir penelitian ini, diharapkan adanya

penelitian-penelitian lebih lanjut dengan cakupan yang lebih luas dan

spesifik agar kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan sesuai dengan

yang diharapkan pemerintah, sekolah, orang tua, maupun siswa.

Page 105: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

88

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Agus Firmansyah, Zuli. Panduan Resmi Pramuka. Jakarta: Wahyu Media,

2015.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004.

Akbar, Reni dan Hawadi. A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan

Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT. GRASINDO, 2004.

Anwar, Desy. Kamus Lengkap 1 Milliard. Surabaya: Amelia, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2014.

Audi Sapta, Seven. Kenali PMI. Jakarta: PMI, 2009.

Bob Sunardi, Andri. BOYMAN Ragam Latih Pramuka, cet. Ke-10, Bandung:

Darma Utama, Cet. Kedua, 2016.

Budiono. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung, 2005.

Buku Panduan MTs Negeri 4 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Miles, Mattew dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif (terj.

Tjejep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press, 1992.

Dani, Agus S dan Kak Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Siaga.

Yogyakarta: Andi Offset, 2015.

Danim, Sudarwan. Pengantar Kependidikan, Landasan Teori, dan 234

Metafora Pendidikan, Cet. Kedua. Bandung: Alfabeta, 2011.

Page 106: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

89

Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jawa

Tengah: Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, 2014.

Gulö, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo, 2010.

Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial pendekatan Kualitatif dan

kuantitatif. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2009.

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta: Gaung Persada, 2009

cet. 1.

Joko Subagyo, P. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 1991.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Ilmu Pengetahuan

Sosial. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. cet ke-2.

Kurnia, Rohmat. Pedoman Palang Merah Remaja. Jakarta: Bee Media

Pustaka, 2017.

Mahmud, Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.Pustaka Setia,

2011.

Manajemen Palang Merah Remaja. Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2008.

Muhaimin, dkk. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008.

Moeloeng J, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitiatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000. cet. 18.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya

Ilmiah.

Page 107: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

90

Pedoman Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, Cet. I. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jakarta:

2014

Riduan, Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.

Sahertian, Piet A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, cet

1. Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Sopiatin, Popi. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuanititatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2007.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada

University, 2012.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Undang-Undang SISDIKNAS, (UU RI No. 20 Tahun 2003) Cet. I, Jakarta:

CV. Mini Jaya Abadi, 2003.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Widodo, Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 2017.

Page 108: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

89

B. Skripsi dan Jurnal

Fadhilah Oktafyan, Imam. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Di SMP N. 2 Lubuk

Pakam” Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara. Medan. 2017.

Mamlukhah. “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar

Siswa SD Negeri 2 Karangmulyo Tegalsari Banyuwangi”. Jurnal.

Volume 7 No 1: 69-79, September 2015.

Ma’sut. “Pengaruh Kegiatan Ekstra Kurikuler Pramuka Terhadap

Kedisiplinan Belajar IPS Siswa”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi

IKIP Veteran Semarang: Vol. 2 No. 1 Oktober 2014.

Nafi’ah, Zahrotun, dan Totok Suyanto. “Hubungan Keaktifan Siswa dalam

Ekstrakurikuler Akademik dan Non Akademik terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Negeri Mojokerto” Jurnal. Volume 03 Nomor 02

Tahun 2014.

Nasehuddin, Ahmad. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi

Belajar Siswa MTs N Pagedangan.” Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2010.

Rabiatul Adawiah, Noor Yanti, Harpani Matnuh. “Pelaksanaan Kegiatan

Ekstrakurikuler Dalam Rangka Pengembangan Nilai-Nilai Karakter

Siswa Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik Di Sma Korpri

Banjarmasin.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Vol. 6, Nomor 11,

Mei 2016.

Randy Giovani Nusantara, Jevrie. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Belajar

Terhadap Prestasi Akademik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Is

Di Sma Negeri 7 Semarang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Semarang. Jawa Tengah. 2013.

Page 109: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

90

Sa’diah, Siti. “Manfaat Program Ekstrakurikuler Terhadap Pretasi Belajar

Siswa di SLTP Tirta Buaran Ciputat Tangerang”. Skripsi. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003.

Santosa, Sedya & Afroh Nailil Hikmah, “Upaya Pembentukan Karakter Siswa

Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Salsabila 2 Klaseman

Sinduharjo Ngaglik Sleman”. Jurnal Pendidikan Dasar Islam: Vol. 7 No.

1. Juni 2015.

C. Internet

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/2010/uu12-2010bt.pdf. Diakses 6

September 2018 jam 10:36 WIB.

http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_62_14.pdf. Diakses 6

September 2018 jam 07:25 WIB

https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Kepres_24_2009.pdf.

Diakses 6 September 2018 jam 22.08 WIB.

http://pramuka.lk.ipb.ac.id/files/2012/11/ART.pdf. Diakses 6 September 2018

jam 10:44 WIB.

Markas Pusat Palang Merah Indonesia, Palang Merah Remaja, Jakarta

(http://www.pmi.or.id/index.php/kapasitas/sukarelawan/palang-merah-

remaja.html. Diakses 4 Agustus 2018 jam 13:11 WIB.

Page 110: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 1

DOKUMENTASI

1. Lingkungan MTs Negeri 4 Jakarta

Lapangan Upacara MTs N 4 Jakarta Taman dan Saung di area MTs N 4

Jakarta

Lorong depan MTs N 4 Jakarta

Kegiatan upacara di MTs N 4 Jakarta Piala yang dimilki MTs N 4 Jakarta

Page 111: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan

Upacara pembukaan latihan Pramuka

Evaluasi kegiatan

Latihan skill di sanggar

pramuka

Page 112: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler PMR

Penyampaian materi kepalangmerahan

di lapangan futsal belakang MTs Negeri

4 Jakarta

Penyampaian materi kepalangmerahan

di lapangan futsal belakang MTs Negeri

4 Jakarta

Latihan membuat tandu darurat

Page 113: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

4. Wawancara dan Pengisian Angket

Wawancara dengan pembina

ekstrakurikuler PMR MTs Negeri 4

Jakarta

Wawancara dengan pembina

ekstrakurikuler Pramuka MTs Negeri 4

Jakarta

Wawancara dengan anggota

ekstrakurikuler PMR MTs Negeri 4

Jakarta

Wawancara dengan anngota

ekstrakurikuler Pramuka MTs Negeri 4

Jakarta

Page 114: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : ..........

NaraSumber : ..........

Nama : ..........

Usia : ..........

A. Pedoman Wawancara Untuk Pembina Ekstrakurikuler Kepramukaan di MTs

Negeri 4 Jakarta

1. Berapakah jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka

Khusus di MTs Negeri 4 Jakarta?

2. Kelas berapakah yang memiliki jumlah anggota pramuka paling banyak?

3. Kapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan?

4. Bagaimana dengan peraturan yang terdapat dikegiatan ekstrakurikuler pramuka?

5. Adakah peraturan khusus?

6. Apakah penerapan peraturan yang ada sudah berjalan dengan baik?

7. Bagaimana dengan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan?

8. Apa saja program yang terdapat pada ekstrakurikuler Pramuka di MTs Negeri 4?

9. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MTs Negeri 4 Jakarta?

10. Apa saja kegiatan-kegiatan yang diajarkan kepada para siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler pramuka?

11. Dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, apa saja nilai karakter yang

terkandung dalam kegiatan tersebut?

12. Adakah materi khusus yang diberikan saat kegiatan berlangsung?

13. Apakah kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang ada di madrasah sudah

cukup baik untuk menunjang kegiatan kepramukaan?

14. Adakah saran untuk pihak sekolah sebagai penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler

pramuka?

Page 115: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : ..........

NaraSumber : ..........

Nama : ..........

Usia : ..........

A. Pedoman Wawancara Untuk Pembina Ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4

Jakarta

1. Berapakah jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR di MTs

Negeri 4 Jakarta?

2. Kelas berapakah yang memiliki jumlah anggota PMR paling banyak?

3. Kapan kegiatan ekstrakurikuler PMR dilaksanakan?

4. Bagaimana dengan peraturan yang terdapat dikegiatan ekstrakurikuler PMR?

5. Adakah peraturan khusus?

6. Apakah penerapan peraturan yang ada sudah berjalan dengan baik?

7. Bagaimana dengan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan?

8. Apa saja program yang terdapat pada ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4?

9. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4 Jakarta?

10. Apa saja kegiatan-kegiatan yang diajarkan kepada para siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler PMR?

11. Dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler PMR, apa saja nilai karakter yang

terkandung dalam kegiatan tersebut?

12. Adakah materi khusus yang diberikan saat kegiatan berlangsung?

13. Apakah kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang ada di madrasah sudah

cukup baik untuk menunjang kegiatan PMR?

14. Adakah saran untuk pihak sekolah sebagai penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler

PMR?

Page 116: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 4

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : ..........

NaraSumber : ..........

Nama : ..........

Usia : ..........

A. Pedoman Wawancara Untuk Guru IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta

1. Apakah kurikulum yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs

Negeri 4 Jakarta?

2. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui mengenai materi IPS apa saja yang terdapat pada

Kurikulum 2013 kelas VIII?

3. Adakah keterkaitan materi IPS dengan materi Pramuka yang Ibu/Bapak ketahui?

4. Adakah keterkaitan materi IPS dengan materi PMR yang Ibu/Bapak ketahui?

Page 117: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : ..........

NaraSumber : ..........

Nama : ..........

Usia : ..........

A. Pedoman Wawancara Untuk Siswa Anggota Pramuka di MTs Negeri 4 Jakarta

1. Apa yang kamu ketahui mengenai ekstrakurikuler Pramuka?

2. Apakah kamu mengetahui jumlah anggota Pramuka saat ini?

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan jadwal kegiatan Pramuka saat ini?

4. Adakah akibat yang ditimbulkan oleh jadwal ekstrakurikuler Pramuka terhadap

jadwal belajar kamu baik disekolah maupun dirumah?

5. Apakah kamu selalu mematuhi peraturan yang diterapkan saat mengikuti

ekstrakurikuler Pramuka?

6. Apakah kamu pernah absen/bolos saat kegiatan Pramuka berlangsung?

7. Apakah kamu pernah mendapatkan sanksi oleh pembina Pramuka ketika melanggar

peraturan?

8. Bagaimana proses kegiatan ekstrakurikuler Pramuka saat ini? Apakah menyenangkan

atau tidak?

9. Apa kegiatan atau materi kegiatan Kepramukaan yang kamu ingat?

10. Menurutmu, Adakah materi Kepramukaan yang terdapat dalam materi pelajaran IPS?

Page 118: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/Tanggal : ..........

NaraSumber : ..........

Nama : ..........

Usia : ..........

A. Pedoman Wawancara Untuk Siswa Anggota PMR di MTs Negeri 4 Jakarta

1. Apa yang kamu ketahui mengenai ekstrakurikuler PMR?

2. Apakah kamu mengetahui jumlah anggota PMR saat ini?

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan jadwal kegiatan PMR saat ini?

4. Adakah akibat yang ditimbulkan oleh jadwal ekstrakurikuler PMR terhadap jadwal

belajar kamu baik disekolah maupun dirumah?

5. Apakah kamu selalu mematuhi peraturan yang diterapkan saat mengikuti

ekstrakurikuler PMR?

6. Apakah kamu pernah absen/bolos saat kegiatan PMR berlangsung?

7. Apakah kamu pernah mendapatkan sanksi oleh pembina PMR ketika melanggar

peraturan?

8. Bagaimana proses kegiatan ekstrakurikuler PMR saat ini? Apakah menyenangkan

atau tidak?

9. Apa kegiatan atau materi kegiatan PMR yang kamu ingat?

10. Menurutmu, Adakah materi PMR yang terdapat dalam materi pelajaran IPS?

Page 119: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 7

TRANSKIP WAWANCARA

NaraSumber : Pembina Pramuka

Nama : Kodlirin, S, Pd.I

Usia : 36 tahun

1. Apakah bapak mengetahui berapa jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler Pramuka Khusus di MTs Negeri 4 Jakarta?

Kalau dilihat dari keanggotaan pramuka biasa, semua siswa wajib untuk

mengikuti ekskul Kepramukaan tanpa terkecuali, hanya saja diberikan kelonggaran

waktu bagi kelas sembilan yang akan menghadapi banyak ujian. Namun, jika bertanya

mengenai keanggotaan prasus kurang lebih ada 37 orang.

2. Kelas berapakah yang memiliki jumlah anggota pramuka paling banyak?

Anggota pramuka khusus paling banyak berada di kelas 8.5 kurang lebih

berjumlah 7 orang siswa.

3. Kapan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan?

Kegiatan Kepramukaan terbagi menjadi 2, yang pertama dilakukan pada hari

Rabu dan bersifat wajib diikuti oleh siswa baik itu materi kepramukaan maupun

gerakan pramuka. Kemudian hari Sabtu diikuti oleh siswa yang memang minat

mengikuti kegiatan Kepramukaan, disini dikenal dengan nama PASPRASENAR

(Pasukan Pramuka MTs Negeri 4 Jakarta Selatan) atau disebut juga Prasus (pramuka

khusus).

4. Bagaimana dengan peraturan yang terdapat dikegiatan ekstrakurikuler pramuka?

Peraturan yang ada bermaksud untuk mendisiplinkan siswa dan memperlancar

kegiatan semisal anggota diwajibkan untuk menggunakan atribut lengkap saat

mengikuti kegiatan Kepramukaan, harus hadir tepat waktu sebelum kegiatan dimulai,

tidak bercanda atau mengobrol saat penyampaian materi atau kegiatan berlangsung,

5. Adakah peraturan khusus?

Peraturan khusus ada, seperti tidak diperbolehkan mengikuti ekstrakurikuler

Kepramukaan apabila 3 kali berturut-turut tidak mengikuti kegiatan tanpa keterangan

yang jelas.

6. Apakah penerapan peraturan yang ada sudah berjalan dengan baik?

Page 120: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

Alhamdulillah sejauh ini sudah berjalan dengan baik dari segi perencanaan

sampai dengan pelaksanaan.

7. Bagaimana dengan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan?

Sebagai pembina, tentu saya tidak membeda-bedakan masing-masing siswa.

Semuanya akan mendapatkan hukuman yang sama apabila melanggar peraturan dan

tidak ada pengecualian untuk hal tersebut.

8. Apa saja program yang terdapat pada ekstrakurikuler Pramuka di MTs Negeri 4?

Kalau untuk program biasanya sudah disusun diawal tahun, jadi Dewan

Pembina merumuskan dengan wakil madrasah bidang kesiswaan dan bidang

kurikulum serta menyesuaikan kondisi peserta didik. Karena disini iklim akademik

maka disesuaikan dengan iklim akademik.

9. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di MTs Negeri 4 Jakarta?

Alhamdulillah sampai sekarang berjalan dengan cukup baik.

10. Apa saja kegiatan-kegiatan yang diajarkan kepada para siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler pramuka?

Secara umum terbagi kedalam bentuk perkemahan, penjelajahan, kreatifitas,

dan skill. Sedangkan untuk siswa yang mengikuti ekstrakulikuler pramuka khusus

agak berbeda ini lebih spesifisik yakni lebih ke skill. Siswa prasus memilki skill lebih

baik daripada siswa yang hanya mengikuti pramuka wajib. Karena keterbatasan waktu

pada hari Rabu yang hanya dilaksanakan dari jam 4 sampai dengan jam 5 sehingga

kegiatan kurang berjalan dengan maksimal dibandingkan pada hari Sabtu yang

dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 10 bahkan terkadang siswa meminta jam

tambahan latihan.

11. Dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, apa saja nilai karakter yang

terkandung dalam kegiatan tersebut?

Dalam Kurikulum 2013 kalau tidak salah ada beberapa nilai karakter yang ada

dan tentu penilaian yang ditekakankan seperti disiplin, tanggung jawab, peduli, jujur,

religius, nasionalisme, mandiri, solidaritas, dan lain-lain.

12. Adakah materi khusus yang diberikan saat kegiatan berlangsung?

Materi khusus diberikan kepada anggota pramuka khusus seperti pendalaman

latihan skill dan pembelajaran materi kepramukaan yang lebih mendalam mengingat

waktu latihan yang digunakan anggota prasus lebih lama dibandingkan dengan

pramuka wajib.

Page 121: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

13. Apakah kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang ada di madrasah sudah

cukup baik untuk menunjang kegiatan kepramukaan?

Kalau untuk kualitas dan kuantitas alhamdulillah sedikit demi sedikit sudah

kita tingkatkan walaupun masih banyak kekurangan tentu itu perlu dilengkapi atau

ditingkatkan akan tetapi untuk melengkapi saran dan prasarana tentu membutuhkan

waktu dan proses terutama untuk lembaga pendidikan non-swasta yang memiliki

berbagai aturan yang harus dipatuhi. Keterbatasan seperti pendanaan dan waktu.

Dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana tentu harus ada kerjasama yang

baik antara madrasah dengan komite madrasah. Namun secara umum alhamdulillah

sudah mengalami perbaikan sedikit demi sedikit.

14. Adakah saran untuk pihak sekolah sebagai penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler

pramuka?

Tentu harus melibatkan lebih banyak stakeholder maupun unsur-unsur yang

secara langsung bersinggungan dengan peserta didik dalam hal ini tenaga pendidik

maupun tenaga kependidikan, terutama tenaga pendidik karena disini untuk

mengurusi kurang lebih 800 orang tentu tidak bisa hanya diurus oleh satu atau dua

orang pembina akan tetapi harus banyak melibatkan banyak guru-guru yang lain

untuk bersama-sama melakukan pembinaan dalam rangka pembentukan karakter dan

untuk sukses serta lancarnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MTs Negeri 4.

Tidak lupa sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi agar penyelenggaraan dan

pelaksanaan kegiatan bisa menjadi lebih baik.

Page 122: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 8

TRANSKIP WAWANCARA

NaraSumber : Pembina PMR

Nama : Suhati, S.Pd, MM.

Usia : 50 tahun

1. Berapakah jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR di MTs

Negeri 4 Jakarta?

Dalam tahun ini, kelas VIII terdapat 44 siswa yang aktif mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler PMR.

2. Kelas berapakah yang memiliki jumlah anggota PMR paling banyak?

Jumlah anggota paling banyak berada dikelas 8.6 dengan jumlah 7 orang.

3. Kapan kegiatan ekstrakurikuler PMR dilaksanakan?

Kegiatan ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4 dilaksanakan hari Rabu dan

Sabtu. Khusus kegiatan di hari Sabtu difokuskan untuk latihan-latihan persiapan

lomba. Pada hari Rabu, kegiatan dimulai setelah sholat ashar berjamaah sampai

dengan jam 5 sore sedangkan untuk kegiatan di hari Sabtu waktu pelaksaan kegiatan

dimulai jam 8 sampai dengan jam 12, namun karena pelatih memiliki waktu terbatas

maka kegiatan dimulai jam 11 sampai dengan jam 2. Jika sedang fokus pada

perlombaan kegiatan dapat berlangsung hingga jam 3 atau setengah 4 sore.

4. Bagaimana dengan peraturan yang terdapat dikegiatan ekstrakurikuler PMR?

peraturan yang harus dilaksanakan oleh anggota PMR secara umum

diantaranya: membayar iuran keanggotaan, melaksanakan Tri Bakti PMR,

menjalankan dan membantu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar gerakan palang

merah dan bulan sabit merah internasional, menjaga nama baik dan kehormatan PMI.

5. Adakah peraturan khusus?

Untuk kegiatan PMR di MTs Negeri 4, terdapat beberapa peraturan khusus

yaitu, memakai baju yang sopan, celana olahraga, dan sepatu cats, dilarang

menggunakan jaket/sweater saat latihan berlangsung, dilarang menggunakan pakaian

yang memiliki unsur negatif, dilarang menggunakan aksesoris berupa emas/perak.

Sedangkan untuk sikap dan perilaku, terdapat beberapa peraturan seperti: dilarang

keras membantah perkataan dari kakak pelatih maupun pembina, harus saling

Page 123: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

menghargai satu sama lain, dilarang mengatakan hal-hal yang bersifat kotor, dilarang

mengejek atau melakukan hal yang dapat merugikan kawan sendiri, tetap fokus pada

latihan tidak diperbolehkan bercanda atau mengobrol saat kegiatan berlangsung

terlebih jika topik obrolan diluar materi yang berlangsung. Harus menjaga nama baik

PMR dan sekolah dimanapun berada.

6. Apakah penerapan peraturan yang ada sudah berjalan dengan baik?

Sejauh ini selama saya menjabat sebagai pembina, peraturan yang ada sudah

dijalankan dengan baik. Jika ada siswa yang melanggar maka akan terkena sanksi

sesuai peraturan yang berlaku

7. Bagaimana dengan pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan?

Ya, siswa yang melanggar tentu akan mendapatkan sanksi sesuai peraturan

yang ada.

8. Apa saja program yang terdapat pada ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4?

Secara keseluruhan program ekstrakurikuler PMR dimulai dari promosi

kepada peserta didik baru, memulai perekrutan anggota, latihan rutin seminggu 2 kali,

kunjungan-kunjungan atau studi banding, latihan gabungan, pelantikan, lomba-lomba,

donor darah, dan bakti sosial. Untuk kegiatan donor darah, karena keterbatasan usia

remaja yang belum diperbolehkan sehingga siswa hanya membantu di kepanitiaan.

9. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PMR di MTs Negeri 4 Jakarta?

Selama ini sudah berjalan dengan cukup baik mengikuti jadwal tetap dan

jadwal tambahan jika diperlukan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak

terkait seperti wakil kesiswaan, wakil kurikulum, wali kelas, dan guru mata pelajaran

yang bersangkutan.

10. Apa saja kegiatan-kegiatan yang diajarkan kepada para siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler PMR?

Biasanya seperti kepalangmerahan, sejarah palang merah, visi-misi palang

merah, profil PMI, kemudian mengenai PRS (Pendidikan Remaja Sebaya) yang

membahas materi pergaulan bebas, kesehatan reproduksi, bahaya narkoba, perawatan

keluarga sepeti pentingnya asupan gizi, atau bagaimana cara menangani anggota

keluarga yang sakit, cara membuat tandu darurat, membuat mading untuk

meyampaikan informasi, memanfaatkan daur ulang (recycle), dan lain-lain.

11. Dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler PMR, apa saja nilai karakter yang

terkandung dalam kegiatan tersebut?

Page 124: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

Pastinya hampir semua nilai karakter ditanamkan terutama kedisiplinan,

tanggung jawab, peduli sosial, kemudian spritual karena mereka selalu mengawali dan

mengakhiri kegiatan dengan membaca doa. Kemudian kebersamaan, mereka

mengakhiri pelatihan dengan yel-yel dengan cara memegang tangan satu sama lain

(muhrim). Kekeluargaan, makan bersama seadanya dengan bersama-sama. Hampir

semua karakter ditanamkan, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, kepedulian,

kebersamaan, kekeluargaan, empati, keuletan dengan rajin menabung atau berperilaku

hemat.

12. Adakah materi khusus yang diberikan saat kegiatan berlangsung?

Materi khusus tidak ada palin kalau mendekati acara perlombaan maka jam

tambahan diperlukan agar kegiatan kepalangmerahan berlangsung lebih mendalam.

13. Apakah kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang ada di madrasah sudah

cukup baik untuk menunjang kegiatan kepramukaan?

Sarana dan prasarana insyaAllah sudah terpenuhi termasuk alat-alat untuk

latihan dan obat-obatan luar dalam. Dari segi kualitas dan kuantitas insyaAllah sudah

cukup baik hanya keterbatasan ruangan saja. Ruang PMR relatif kecil hanya

berukuran 3x3 meter sehingga tidak bisa digunakan untuk latihan tapi hanya untuk

menyimpan barang-barang.

14. Adakah saran untuk pihak sekolah sebagai penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler

PMR?

Kita sering diberikan kesempatan untuk mengikuti perlombaan, jadi rasanya

tinggal kitanya saja yang harus memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik-

baiknya.

Page 125: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 9

TRANSKIP WAWANCARA

NaraSumber : Guru Mata Pelajaran IPS

Nama : Ida Farida L, M.Pd

Usia : 39 tahun

A. Pedoman Wawancara Untuk Guru IPS kelas VIII di MTs Negeri 4 Jakarta

1. Apakah kurikulum yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs

Negeri 4 Jakarta?

Kurikulum yang dipakai saat ini untuk semua tingkatan adalah kurikulum

2013 dengan revisi tahun 2017

2. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui mengenai materi IPS apa saja yang terdapat pada

Kurikulum 2013 kelas VIII?

Kurikulum 2013 yang dipakai saat ini untuk kelas VIII memuat materi

mengenai ASEAN, interaksi sosial, permintaan dan penawaran, dan pengetahuan

kebangsaan.

3. Adakah keterkaitan materi IPS dengan materi Pramuka yang Ibu/Bapak ketahui?

Banyak ya, terutama dalam bidang interaksi sosial. Terlebih untuk

ekstrakurikuler pramuka yang berhubungan langsung dengan kehidupan sosial

masyarakat.

4. Adakah keterkaitan materi IPS dengan materi PMR yang Ibu/Bapak ketahui?

Ada. Tidak jauh beda dengan pramuka seperti ada namanya Tri Satya yang

membahas sikap-sikap kebangsaan dimana materi tersebut juga terdapat dalam materi

IPS kelas VIII di semester 2.

Page 126: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 10

TRANSKIP WAWANCARA

NaraSumber : Anggota Pramuka Khusus

Nama : M. Ighasta

Usia : 13 tahun

1. Apa yang kamu ketahui mengenai ekstrakurikuler Pramuka?

Suatu ekskul yang mengajarkan kita untuk berani, disiplin, bertanggaung

jawab, dan kepemimpinan.

2. Apakah kamu mengetahui jumlah anggota Pramuka saat ini?

Kalau anggota pramuka wajib dari kelas tujuh sampe kelas sembilan kak tapi

kalau pramuka khusus sekitar 40 orangan.

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan jadwal kegiatan Pramuka saat ini?

Sampai sekarang sih gak kak.

4. Adakah akibat yang ditimbulkan oleh jadwal ekstrakurikuler Pramuka terhadap

jadwal belajar kamu baik disekolah maupun dirumah?

Paling kalau sering latihan kadang kan capek jadi sedikit malas untuk belajar

5. Apakah kamu selalu mematuhi peraturan yang diterapkan saat mengikuti

ekstrakurikuler Pramuka?

Kayaknya iya kak. Sebisanya aku gak melanggar aturan

6. Apakah kamu pernah absen/bolos saat kegiatan Pramuka berlangsung?

Hampir gak pernah kak. Selalu aku usahain hadir kecuali sakit

7. Apakah kamu pernah mendapatkan sanksi oleh pembina Pramuka ketika melanggar

peraturan?

Pernah kak. Ditegur waktu ngobrol pas lagi penyampaian materi.

8. Bagaimana proses kegiatan ekstrakurikuler Pramuka saat ini? Apakah menyenangkan

atau tidak?

Menyenangkan karena sekarang kan lagi sering-seringnya latihan jadi sering

kumpul bareng sama temen-temen.

9. Apa kegiatan atau materi kegiatan Kepramukaan yang kamu ingat?

Pioneering kak soalnya aku suka kayak main games gitu

10. Menurutmu, Adakah materi Kepramukaan yang terdapat dalam materi pelajaran IPS?

Ada. PUPK biasanya ada soal-soal yang keluar juga di mapel IPS

Page 127: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 11

TRANSKIP WAWANCARA

NaraSumber : Anggota PMR

Nama : Yardan Hagan

Usia : 13 Tahun

1. Apa yang kamu ketahui mengenai ekstrakurikuler PMR?

Seperti ilmu kemedisan gitu.

2. Apakah kamu mengetahui jumlah anggota PMR saat ini?

Gak tau kak paling temen kelasan taunya.

3. Apakah kamu merasa terganggu dengan jadwal kegiatan PMR saat ini?

Enggak sih kak paling kalo lagi padat jadi agak jenuh.

4. Adakah akibat yang ditimbulkan oleh jadwal ekstrakurikuler PMR terhadap jadwal

belajar kamu baik disekolah maupun dirumah?

Kalau dirumah paling jadi malas belajar karena banyak kegiatan diluar rumah.

5. Apakah kamu selalu mematuhi peraturan yang diterapkan saat mengikuti

ekstrakurikuler PMR?

Kadang-kadang kak.

6. Apakah kamu pernah absen/bolos saat kegiatan PMR berlangsung?

Pernah kak tapi biasanya pas lagi sakit.

7. Apakah kamu pernah mendapatkan sanksi oleh pembina PMR ketika melanggar

peraturan?

Belum pernah kak jangan sampe juga.

8. Bagaimana proses kegiatan ekstrakurikuler PMR saat ini? Apakah menyenangkan

atau tidak?

Menyenangkan tetapi terkadang juga membosankan jika hanya sedikit yang

hadir.

9. Apa kegiatan atau materi kegiatan PMR yang kamu ingat?

Apa ya kak paling pas bikin tandu darurat soalnya seru banget.

10. Menurutmu, Adakah materi PMR yang terdapat dalam materi pelajaran IPS?

Seinget saya paling materi yang ada di Tri Bakti PMI kak.

Page 128: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 12

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN EKSTRSKURIKULER PRAMUKA

Nama Sekolah : MTs Negeri 4 Jakarta

Tanggal : 20 Oktober 2018

Waktu : 10.00 s.d 13.00

No. Aspek yang diamati Hasil pengamatan

1. Pra Kegiatan

1. kesiapan tempat Tempat yang digunakan adalah lapangan

futsal dibelakang sekolah kemudian

dilanjutkan di kelas. Tempat duduk dan

fasilitas didalam kelas masih relatif baru.

2. atribut anggota Anggota terlihat memakai atribut lengkap.

3. peralatan Peralatan yang digunakan sudah cukup

lengkap seperti tali-temali dan lain-lain.

2. Memulai Kegiatan

1. Upacara pembukaan Upacara berlangsung sangat tertib dengan dan

khidmat

2. Inti kegiatan Kegiatan berlangsung sangat tertib dimulai

dari yel-yel, latihan pioneering, sampai

dengan penyampaian materi Tri Satya

3. Penutupan Kegiatan

1. Evaluasi Saat kegiatan evaluasi hampir semua siswa

mendengarkan hanya terdapat beberapa siswa

yang saling mengobrol dengan suara rendah

2. Upacara penutupan Upacara penutupan berlangsung khidmat

dengan disertai penghormatan kepada

komandan regu dan pembina serta melakukan

doa bersama

Page 129: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.

LAMPIRAN 13

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN EKSTRSKURIKULER PMR

Nama Sekolah : MTs Negeri 4 Jakarta

Tanggal : 24 Oktober 2018

Waktu : 04.00 s.d 05.00

No. Aspek yang diamati Hasil pengamatan

1. Pra Kegiatan

1. Kesiapan tempat Tempat yang digunakan adalah lapangan futsal

yang terdapat dibelakang sekolah. Lapangan

terlihat bersih.

2. Peralatan Peralatan yang digunakan sudah cukup lengkap

seperti bambu untuk membuat tandu darurat dan

lain-lain

3. Kesiapan

anggota

Anggota terlihat siap dengan membuat barisan

yang rapi dan mengenakan syal khusus untuk

kakak senior. Setiap siswa membawa buku untuk

mencatat materi yang akan diajarkan

2. Memulai Kegiatan

1. Pembukaan Membuat barisan, mendengarkan perintah

pembina, doa bersama sebelum memulai kegiatan.

2. Inti kegiatan Kegiatan berlangsung sangat tertib dimulai dari

penyampaian materi mengenai Tri Bakti PMI

sampai dengan membuat tandu darurat.

3. Penutupan Kegiatan

1. Evaluasi Saat evaluasi hampir semua siswa mendengarkan

dan hanya sedikit siswa yang terlihat tidak

konsentrasi.

2. Doa bersama Dilakukan doa bersama dengan khidmat

Page 130: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 131: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 132: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 133: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 134: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 135: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 136: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 137: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 138: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 139: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 140: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 141: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 142: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 143: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.
Page 144: KAJIAN MATERI IPS PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43656/2/YUFILANITA... · MTsN 4 Jakarta dan guru mata pelajaran IPS kelas VIII.