KAJIAN KRITIS JURNAL

6
KAJIAN KRITIS JURNAL PICO a. Patient of Problem Untuk mengevaluasi efek resusitasi dengan pemberian cairan bolus pada anak yang datang ke rumah sakit akibat demam tinggi dan gangguan perfusi, dengan tujuan untuk membuat data praktik berdasarkan sumber ketersediaan alat yang jelek di sub-Saharan, Afrika, dimana malaria masih endemik. b. Intervention - Peneliti memasukkan secara acak anak yang mengalami penyakit febris berat dan gangguan perfusi untuk menerima pemberian bolus 20-40ml/kgBB cairan albumin (kelompok bolus albumin) atau 0.9% cairan saline (kelompok bolus saline) atau tanpa pemberian bolus (kelompok kontrol) pada saat pasien masuk ke rumah sakit di Uganda, Kenya, atau Tanzania (strata A). - Anak dengan hipotensi berat secara acak akan dimasukkan ke dalam kelompok bolus saja (strata B). - Semua anak akan menerima pengobatan antimikroba yang sesuai, cairan pemeliharaan, dan penanganan suportif. - Hasil primer adalah kematian dalam 48 jam awal, sementara hasil sekunder termasuk adanya edema paru, peningkatan tekanan intrakranial, dan kematian atau sekuel neurologis dalam 4 minggu. c. Compare - Pada penelitian ini, semua analisis dilakukan berdasarkan prinsip to-treat (untuk penanganan), dan

description

bnh

Transcript of KAJIAN KRITIS JURNAL

KAJIAN KRITIS JURNALPICO

a. Patient of Problem

Untuk mengevaluasi efek resusitasi dengan pemberian cairan bolus pada anak yang datang ke rumah sakit akibat demam tinggi dan gangguan perfusi, dengan tujuan untuk membuat data praktik berdasarkan sumber ketersediaan alat yang jelek di sub-Saharan, Afrika, dimana malaria masih endemik.b. Intervention

Peneliti memasukkan secara acak anak yang mengalami penyakit febris berat dan gangguan perfusi untuk menerima pemberian bolus 20-40ml/kgBB cairan albumin (kelompok bolus albumin) atau 0.9% cairan saline (kelompok bolus saline) atau tanpa pemberian bolus (kelompok kontrol) pada saat pasien masuk ke rumah sakit di Uganda, Kenya, atau Tanzania (strata A). Anak dengan hipotensi berat secara acak akan dimasukkan ke dalam kelompok bolus saja (strata B). Semua anak akan menerima pengobatan antimikroba yang sesuai, cairan pemeliharaan, dan penanganan suportif. Hasil primer adalah kematian dalam 48 jam awal, sementara hasil sekunder termasuk adanya edema paru, peningkatan tekanan intrakranial, dan kematian atau sekuel neurologis dalam 4 minggu.

c. Compare

Pada penelitian ini, semua analisis dilakukan berdasarkan prinsip to-treat (untuk penanganan), dan semua uji statsitik bersifat dua sisi. Ketiga kelompok pengobatan akan dibandingkan dalam hal primary end-point (kematian dalam 48 jam) dengan menggunakan uji chi-square, dan perbedaan relatif diantara kelompok akan dihitung dengan penghitungan resiko relatif (rasio dari kematian anak dalam 48 jam), dan dihitung dari stratifikasi berdasarkan masing-masing rumah sakit dan tanggal randomisasi (sebelum atau sesudah pembaharuan protokol) dengan menggunakan penilaian Mantel-Haenszel. Metode yang sama digunakan untuk perbandingan kedua, termasuk perbandingan resiko kematian dan sekuel neurologis dalam 4minggu dan perbandingan terapi bolus (kombinasi bolus albumin dan salin) dengan kontrol (tanpa pemberian bolus) dengan mempertimbangkan resiko kematian dalam 48 jam dan resiko terjadinya sekuel neurologis atau kematian dalam 4 minggu. Perbandingan dari ketiga kelompok ini berdasarkan primary end point juga akan diringkas berdasarkan masing-masing kelompok untuk status koma, hasil malaria yang positif atau negatif, ada atau tidaknya anemia (kadar hemoglobin 3 detik, penurunan temperatur pada bagian bawah tubuh, isi nadi radial yang melemah, atau takikardia berat (>180x/menit pada anak berusia lebih dari 12 bulan, >160x/menit pada anak berusia 1-5 tahun, atau >140x/menit pada anak berusia lebih dari 5 tahun). Dan anak yang mengalami malnutrisi, gastroenteritis, dan syok yang tidak diakibatkan oleh infeksi (trauma, pembedahan, atau luka bakar), dan kondisi dimana terjadi kontraindikasi pemberian cairan tidak dimasikkan dalam penelitian.4. ImportantApakah hasil yang valid tersebut penting?Ya, jurnal ini penting untuk mengetahui efek resusitasi dengan pemberian cairan bolus pada anak yang datang ke rumah sakit akibat demam tinggi dan gangguan perfusi. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi di semua kelompok untuk keuntungan dari resusitasi cairan, dan hasil dari penelitian ini tidak dapat menjelaskan jalur penyebab terkait efek resusitasi bolus dengan tingkat ketahanan hidup.b. Applicable

Jurnal ini dapat dijadikan referensi untuk memahami pentingnya resusitasi bolus sebagai intervensi medis untuk menyelamatkan pasien di tempat dengan keterbatasan fasilitas pada anak dengan syok yang tidak mempunyai hipotensi dan membuat pertanyaan terkait panduan untuk resusitasi cairan di kasus lainnya.

.