KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak...

91
KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK ELIN HERLINA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Transcript of KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak...

Page 1: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN

KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

ELIN HERLINA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 2: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Kesesuaian Produk Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional Indonesia dan

Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi Bayi/Anak adalah karya saya sendiri dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Jakarta, Agustus 2008

Elin Herlina

NRP F 252050165

Page 3: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

Page 4: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

ABSTRACT

ELIN HERLINA. Study on Conformance of Formulated Complementary Foods to the National Standard and Its Contribution on Nutrition Need of Infant/Young Children. Under the direction of FERI KUSNANDAR and NURHENI SRI PALUPI.

Formulated complementary foods have an important role on the nutritional

status of infant/young children. Indonesia has enacted four standard (SNI) related to the formulated complementary foods which are instant powder, biscuit, ready to be consumed and ready to be prepared form. According to the Government Regulation, SNI is voluntarily implemented but it could be mandatory with respect to the consumer safety, security, health, environment and/or economic consideration. The objectives of this study were : (a) to review nutrient content declared on the label of registered complementary foods compared with the SNI, (b) to review the percentage of Recommended Daily Allowance declared on the label compared to the nutrition need of infant/young children, (c) to understand the consumer concern on the label and consumption pattern of infant/young children and (d) to review the contribution of formulated complementary foods on nutrition need of infant and young children. Data collected include references, regulations and standards related to complementary feeding, survey result, label of registered complementary foods.

The study showed that the percentage of complementary foods which did not meet the level of certain nutrient required by the standard for the local instant powder, imported instant powder, biscuit and ready to be prepared form were 32 %, 87 %, 67 %, and 100 % respectively. Whereas, the percentage of complementary foods which did not meet overall nutrient requirements stated on the standard, either nutrient that should be contained therein or voluntarily added, for the local instant powder, imported instant powder, biscuit and ready to be prepared form were 68 %, 100 %, 73 %, and 100 %, respectively. Serving size of complementary foods compared to the reference amounts for the local instant powder, imported instant powder, biscuit and ready to prepared form were 100 – 333 %, 213 – 313 %, 257 – 743 % and 100 – 163 %, respectively. Survey result showed that 28 % infant and young children consumed the complementary food instant powder and the frequency of consumption was 2,7 times per day. Biscuit was consumed by 44 % infant and young children and the frequency of consumption was 1,6 times per day. Infant and young children need some nutrients such as energy, protein, fat, linoleic acid, carbohydrate, beta carotene total carotene folic acid, potassium, sodium, phosphor, magnesium, zinc, selenium and iodine from other sources to fulfill the recommended daily intake.

Page 5: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

RINGKASAN

ELIN HERLINA. Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Standar Nasional Indonesia dan Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi Bayi/Anak. Dibimbing oleh FERI KUSNANDAR dan NURHENI SRI PALUPI.

Pemberian makanan kepada bayi dan anak memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan masalah terhadap kesehatan dan status gizi bayi dan anak. Selain makanan yang dibuat di rumah, saat ini tersedia berbagai jenis dan rasa (varian) produk MP-ASI yang beredar di pasar. Dalam hal ini telah ditetapkan 4 Standar Nasional Indonesia (SNI) meliputi (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI 01-7111.2-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 2 : Biskuit, (c) SNI 01-7111.3-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 3 : Siap Masak, dan (d) SNI 01-7111.4-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 4 : Siap Santap. SNI bersifat sukarela dan dapat diberlakukan wajib apabila berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan ekonomis. Mengingat Indonesia masih mempunyai berbagai masalah gizi pada bayi dan anak maka pemberlakuan SNI MP-ASI perlu mendapat perhatian dan prioritas utama.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan meliputi : (a) mengkaji kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dengan SNI MP-ASI, (b) mengkaji persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/anak, (c) mengukur tingkat pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi bayi/anak, dan (d) mengevaluasi kontribusi produk MP-ASI dalam memenuhi kecukupan asupan gizi harian bayi/anak.

Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI terhadap SNI MP-ASI dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan data produsen/importir dan label produk MP-ASI yang terdaftar tahun 2002 s/d 2007, pengelompokan label sesuai jenis MP-ASI, kompilasi informasi pada label terkait dengan kandungan gizi dan pengolahan data. Kegiatan dalam rangka pengkajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/anak meliputi pengumpulan data sesuai dengan kegiatan yang dilakukan untuk tahap penelitian kajian kesesuaian kandungan gizi untuk mendapatkan data persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI. Kajian terhadap pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi bayi dan anak mencakup kegiatan penyusunan kuesioner, penetapan responden, penetapan lokasi pengamatan, pelaksanaan survei dan pengolahan data. Kajian kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak dilakukan dengan menggabungkan data tentang pola konsumsi per hari sebagai hasil survei dengan persentase AKG per saji produk MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI biskuit per saji dan mengidentifikasi zat gizi yang memerlukan asupan dari pangan lain dan zat gizi yang sudah memenuhi bahkan melebihi kecukupan gizi harian bayi/anak.

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa takaran saji yang digunakan oleh produk MP-ASI bubuk instan lokal mencapai 110 – 333 % dari takaran saji baku (15 g), produk MP-ASI bubuk instan impor 213 – 333 %, produk MP-ASI biskuit

Page 6: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

mencapai 257 – 743 % dari takaran saji baku (7 g), dan MP-ASI siap masak siap konsumsi mencapai 100 – 163 % dari takaran saji baku (110 g).

Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi MP-ASI bubuk instan lokal 29 %, MP-ASI bubuk instan impor 87 %, MP-ASI biskuit 61 %, dan MP-ASI siap masak 100 %. Apabila analisa dilakukan terhadap semua zat gizi baik yang wajib terkandung dalam produk MP-ASI maupun yang dapat ditambahkan secara sukarela, persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai standar meliputi MP-ASI bubuk instan lokal 68 %, MP-ASI bubuk instan impor 100 %, MP-ASI biskuit 73 % dan MP-ASI siap masak 100 %. Produk dinyatakan tidak sesuai standar apabila terdapat satu atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNI. Persentase produk MP-ASI bubuk instan impor yang tidak sesuai standar disebabkan karena jenis zat gizi yang diatur dalam SNI lebih banyak daripada standar yang ditetapkan oleh Codex sebagai standar global. Hal tersebut dimungkinkan karena penetapan SNI disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan status gizi masing-masing negara.

Rata-rata persentase AKG semua komponen gizi untuk jenis MP-ASI meliputi MP-ASI bubuk instan lokal 27 % AKG, MP-ASI bubuk instan impor 31 % AKG, MP-ASI biskuit 14 % AKG dan MP-ASI siap masak 19 % AKG. Dengan demikian, untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak, diperlukan jumlah sajian per hari untuk MP-ASI bubuk instan lokal sebanyak 3.7 kali, MP-ASI bubuk instan impor 3.2 kali, MP-ASI biskuit 7.1 kali dan MP-ASI siap masak 5.3 kali.

Pemahaman responden terhadap label produk MP-ASI meliputi 54 % selalu membaca label, 42 % kadang-kadang dan 4 % tidak pernah membaca label. Sebanyak 7 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai perhatian pertama saat membaca label dan 43 % responden memilih ING sebagai pilihan kedua yang menjadi perhatian saat membaca label. Pertimbangan utama responden dalam memilih produk MP-ASI meliputi faktor harga 54 %, kandungan gizi 22 %, merek terkenal 20 % dan 4 % tergantung kemauan anak anak. Untuk penyiapan dan penggunaan MP-ASI, sebanyak 76 % selalu mengikuti petunjuk penyiapan dan penggunaan yang tercantum pada label dan 24 % tidak mengikuti petunjuk tersebut.

Produk MP-ASI bubuk instan dikonsumsi oleh 28 % bayi/anak, dengan rata-rata pemberian MP-ASI bubuk instan 2.7 saji per hari. Produk MP-ASI biskuit dikonsumsi oleh 44 % bayi/anak dengan rata-rata pemberian MP-ASI biskuit 1.6 saji per hari.

Terdapat produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan standar kandungan gizi yang tercantum dalam SNI MP-ASI. Takaran saji yang tercantum pada label produk MP-ASI lebih tinggi dibandingkan dengan takaran saji baku.

Berdasarkan hasil kajian, terdapat beberapa zat gizi yang memerlukan asupan dari sumber makanan lain. Disamping itu juga terdapat zat gizi yang melebihi AKG harian Pemerintah perlu menetapkan takaran saji baku untuk semua jenis produk MP-ASI sehingga dapat digunakan sebagai acuan penilaian produk pangan dalam rangka pemberian persetujuan pendaftaran produk sebelum diedarkan. Industri pangan hendaknya lebih memperhatikan pemenuhan persyaratan yang tercantum dalam SNI MP-ASI dalam rangka meningkatkan status gizi bayi/anak Indonesia. Konsumen perlu memperhatikan kandungan gizi produk yang tercantum pada label dan meningkatkan kepedulian terhadap asupan gizi dari produk MP-ASI dalam rangka pemenuhan kecukupan gizi harian bayi dan anak.

Page 7: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN

KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

ELIN HERLINA

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesi pada Program Studi Teknologi Pangan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 8: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

Judul Tugas Akhir : Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping

Air Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional

Indonesia dan Kontribusi terhadap Kecukupan Gizi

Bayi/Anak

Nama : Elin Herlina

NRP : F 252050165

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Feri Kusnandar, MSc. Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi

(Ketua) (Anggota)

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Magister Profesi Teknologi Pangan

Dr. Ir. Lilis Nuraida, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal ujian : 31 Mei 2008 Tanggal lulus :

Page 9: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

PRAKATA

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas

akhir ini. Tesis berjudul Kajian Kesesuaian Produk Makanan Pendamping Air

Susu Ibu (MP-ASI) terhadap Standar Nasional Indonesia dan Kontribusi terhadap

Kecukupan Gizi Bayi/Anak disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Profesi pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Program Studi Teknologi Pangan.

Penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Feri Kusnandar, MSc. dan Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MS, selaku Ketua

dan Anggota Komisi Pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama

proses penyusunan tesis ini hingga selesai.

2. Dr. Ir. Endang Prangdimurti, MSi., selaku dosen penguji yang telah memberi

banyak masukan untuk perbaikan tesis ini.

3. Badan Pengawas Obat dan Makanan yang telah memberikan beasiswa

kepada penulis untuk melanjutkan sekolah pascasarjana.

4. dr. M. Hayatie Amal, MPH., selaku Direktur Penilaian Keamanan Pangan

yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini.

5. Ir. Sri Irawati Susalit, selaku Direktur Standardisasi Produk Pangan yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan sekolah

pascasarjana dan memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini.

6. Rekan-rekan di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan dan Direktorat

Standardisasi Produk Pangan yang selalu memberikan dukungan semangat

untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Mbak Tika, sebagai asisten koordinator program studi pascasarjana teknologi

pangan yang selalu membantu pelaksanaan sidang komisi dan memberikan

dukungan semangat untuk penyelesaian tesis ini.

8. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun

materiil dalam penyelesaian studi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Jakarta, Agustus 2008

Elin Herlina

Page 10: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ciamis pada tanggal 18 April 1967 sebagai anak

bungsu dari almarhum Bapak Moh. Ishak dan Ibu K. Permayanti. Tahun 1985,

penulis lulus dari SMA Negeri 5 Bandung dan pada tahun yang sama diterima

melanjutkan studi di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung. Penulis menyelesaikan

program Sarjana Farmasi pada tahun 1990 dan melanjutkan pendidikan Profesi

Apoteker pada institusi yang sama dan lulus pada tahun 1991.

Sejak tahun 1992, penulis bekerja di Direktorat Pengawasan Makanan

dan Minuman Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen

Kesehatan yang pada tahun 2000 menjadi Lembaga Pemerintah Non

Departemen (LPND) Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan Pascasarjana Program

Studi Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor melalui beasiswa yang diperoleh

dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Page 11: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Endang Prangdimurti, MSi.

Page 12: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

PENDAHULUAN Latar Belakang ..................................................................................... 1 Tujuan ................................................................................................... 3 Kegunaan ............................................................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) ...................................... 4 Informasi Nilai Gizi (ING) ...................................................................... 7 Takaran Saji Produk MP ASI ................................................................ 13 Kebijakan Pemberian Makanan kepada Bayi dan Anak ....................... 15

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu .............................................................................. 17 Bahan .................................................................................................. 17 Metode ................................................................................................ 17

HASIL DAN PEMBAHASAN Kesesuaian Kandungan Gizi Produk MP ASI dengan SNI MP-ASI ..... 25 Persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) Produk MP ASI .................. 48 Tingkat Pemahaman Konsumen terhadap Produk MP ASI serta Pola Konsumsi bayi/anak ............................................................................. 51 Kontribusi Produk MP ASI terhadap Kecukupan Gizi Harian Bayi/Anak sesuai Pola Konsumsi .......................................................................... 61

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ........................................................................................... 67 Saran .................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69

LAMPIRAN ................................................................................................... 71

Page 13: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Persyaratan mutu produk MP-ASI terkait dengan kandungan gizi ....... 6

2 Pembulatan nilai kandungan gizi dalam rangka pencantuman

informasi nilai gizi .............................................................................. .. 10

3 Pembulatan nilai persentase AKG dalam rangka pencantuman

informasi nilai gizi ............................................................................... .. 10

4 Angka Kecukupan Gizi untuk bayi dan anak usia 7 bulan sampai

dengan 3 tahun .................................................................................. .. 11

5 Acuan label gizi produk pangan ........................................................ .. 12

6 Angka Kecukupan Gizi untuk acuan pelabelan pangan yang

diperuntukkan bagi bayi/anak usia 4 sampai 24 bulan ...................... .. 13

7 Persyaratan energi, frekuensi makan dan kepadatan energi minimal

untuk bayi dan anak usia 6 – 24 bulan yang tidak diberi ASI ............... 16

8 Kerangka pikir penelitian ...................................................................... 18

9 Ukuran rumah tangga sendok makan MP-ASI bubuk instan lokal .... .. 27

10 Kepadatan energi produk MP-ASI bubuk instan lokal siap konsumsi .. 30

11 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan

lokal siap konsumsi ........................................................................... .. 31

12 Kepadatan energi produk MP-ASI bubuk instan impor siap konsumsi .. 35

13 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan

impor siap konsumsi ............................................................................. 36

14 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI biskuit ................ 42

15 Takaran saji produk MP-ASI siap masak .............................................. 45

16 Kepadatan energi produk MP-ASI siap masak siap konsumsi ............ 46

17 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI siap masak siap

konsumsi .............................................................................................. 46

18 Pola konsumsi bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan .... 62

19 Kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan gizi harian bayi dan

anak yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan ................................... 63

20 Pola konsumsi bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI biskuit ............. 64

21 Kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan gizi harian bayi dan

anak yang mengonsumsi MP-ASI biskuit .............................................. 65

Page 14: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Takaran saji produk MP-ASI bubuk instan lokal ............................. 26

2 Takaran saji produk MP-ASI bubuk instan lokal dan jumlah air

yang ditambahkan .......................................................................... 27

3 Peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal .............................. 28

4 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal ... 28

5 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk

MP-ASI bubuk instan lokal dengan SNI ........................................ 32

6 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan impor .. 34

7 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk

MP-ASI bubuk instan impor dengan SNI ........................................ 37

8 Takaran saji produk MP-ASI biskuit ............................................... 39

9 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI biskuit ..................... 40

10 Jumlah keping per sajian produk MP-ASI biskuit ........................... 41

11 Berat per keping produk MP-ASI biskuit ........................................ 41

12 Takaran saji dan jumlah keping per sajian produk MP-ASI biskuit .. 41

13 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk

MP-ASI biskuit dengan SNI ............................................................ 43

14 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk

MP-ASI siap masak dengan SNI .................................................... 47

15 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk

instan lokal per saji ........................................................................ 49

16 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk

instan impor per saji ..................................................................... 49

17 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI biskuit

per saji ........................................................................................... 50

18 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI siap

masak per saji ............................................................................... 50

19 Rata-rata persentase AKG dan jumlah saji per hari yang

diperlukan untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak ...... 51

20 Proporsi jumlah responden di tiap wilayah ..................................... 52

21 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan .................. 53

Page 15: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

x

22 Komposisi responden berdasarkan pekerjaan ............................... 53

23 Komposisi responden berdasarkan jumlah anak ............................ 54

24 Kebiasaan konsumen membaca label produk pangan ................... 54

25 Perhatian responden terhadap informasi nilai gizi pada label ........ 55

26 Proporsi responden yang mengikuti petunjuk penyiapan dan

penggunaan yang tercantum pada label produk MP-ASI ................ 56

27 Pertimbangan responden dalam membeli produk MP-ASI ............. 56

28 Persentase bayi/anak yang mengonsumsi ASI, susu bayi,

makanan bayi rumahan, MP ASI bubuk instan, MP ASI biskuit,

buah-buahan dan lain-lain .............................................................. 57

29 Proporsi responden yang memberikan ASI .................................... 58

30 Proporsi responden yang memberikan susu formula bayi .............. 58

31 Proporsi responden yang memberikan ASI, susu formula bayi

serta ASI dan susu formula bayi .................................................... 59

32 Proporsi pemberian makanan bayi yang dibuat di rumah .............. 59

33 Proporsi responden yang memberikan MP-ASI bubuk instan ........ 60

34 Pola konsumsi dengan MP-ASI bubuk instan ............................... 60

35 Proporsi responden yang memberikan MP-ASI biskuit .................. 61

36 Pola konsumsi dengan MP-ASI biskuit ............................................ 61

Page 16: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Reference Amount Customarily Consumed per Eating Occasion:

Infant and Toddler Foods ............................................................... 71

2 Kuesioner pemahaman masyarakat terhadap produk Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan pola pemberian makan

bayi dan anak ................................................................................. 72

3 Data umum produk MP-ASI bubuk instan lokal .............................. 75

4 Kandungan gizi produk MP-ASI bubuk instan lokal ........................ 77

5 Data umum produk MP-ASI bubuk instan impor ............................. 82

6 Kandungan gizi produk MP-ASI bubuk instan impor ..................... 83

7 Data umum produk MP-ASI biskuit ................................................ 85

8 Kandungan gizi produk MP-ASI biskuit .......................................... 86

9 Data umum produk MP-ASI siap masak ........................................ 87

10 Kandungan gizi produk MP-ASI siap masak .................................. 88

11 Persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk instan

lokal ................................................................................................ 89

12 Persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk instan

impor ............................................................................................... 94

13 Persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI biskuit ............... 95

14 Persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI siap masak ....... 97

15 Data umum responden ................................................................... 98

16 Pemahaman responden terhadap produk MP-ASI ......................... 102

17 Pola konsumsi harian bayi dan anak .............................................. 103

Page 17: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pemberian makanan kepada bayi dan anak memerlukan perhatian khusus,

karena hal tersebut sangat berperan terhadap tingkat kesehatan dan status gizi

bayi dan anak. Rendahnya status gizi bayi/anak dapat disebabkan antara lain

karena kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan, pemberian makanan

pendamping ASI terlalu dini atau terlalu lambat, MP-ASI tidak mengandung

energi, zat gizi makro dan mikro yang cukup.

Malnutrisi merupakan masalah kesehatan utama dalam pengembangan

sumber daya manusia. Sekitar sepertiga anak usia di bawah lima tahun di negara

berkembang mempunyai tinggi badan yang kurang. Periode usia sampai 2 tahun

merupakan masa kritis bagi peningkatan perkembangan kesehatan yang optimal.

Pengaruh yang langsung dari gizi kurang selama masa tersebut meliputi

terlambatnya perkembangan mental dan motorik. Sedangkan pengaruh jangka

panjang dari kurangnya zat gizi yang terjadi pada masa dini dihubungkan dengan

kemampuan bekerja dan intelektual (WHO 2003).

Gagal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa emas ini

akan berakibat buruk pada kehidupan berikutnya yang sulit diperbaiki. Prevalensi

kurang gizi balita terus mengalami kenaikan sejak tahun 2000 (24.7 %) kemudian

26.1 % (2001), 27.3 % (2002) dan 27.5 % (2003) (Depkes 2004a).

WHO (2006) mempublikasikan indikator kesehatan di Indonesia pada tahun

2004, meliputi balita dengan tinggi badan kurang (28.6 %), balita dengan berat

badan kurang (19.7 %) dan balita dengan kelebihan berat badan (5.1 %).

Pada masa usia 6 sampai dengan 24 bulan, jenis dan jumlah makanan

yang dikonsumsi oleh kelompok usia tersebut sangat terbatas. Jenis makanan

selain ASI antara lain susu formula bayi dan susu formula lanjutan, Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), dan buah-buahan tertentu. MP-ASI yang

diberikan kepada bayi dan anak dapat berupa makanan bayi yang dibuat sendiri

di rumah dengan bahan makanan yang tersedia dan variasi dapat ditentukan

oleh masing-masing orang tua.

Mengingat konsumen dalam hal ini bayi dan anak tidak dapat menentukan

secara langsung jenis pangan yang akan dikonsumsinya, maka peranan orang

tua terutama ibu menjadi sangat penting. Pemahaman seorang ibu terhadap

produk yang diberikan kepada bayi dan anak mereka sangat mempengaruhi

Page 18: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

2

asupan gizi yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi bayi dan anak.

Pemahaman tersebut dapat dilihat dari kebiasaan membaca informasi tentang

produk pangan baik melalui label atau sumber informasi lain, serta pola konsumsi

harian meliputi jenis dan jumlah makanan yang diberikan kepada bayi dan anak.

Disamping makanan pendamping ASI yang dibuat di rumah, saat ini

tersedia berbagai jenis dan rasa (varian) produk MP-ASI yang beredar di pasar.

Berdasarkan bentuknya, produk MP-ASI dikelompokkan menjadi : (1) MP-ASI

bubuk instan, (2) MP-ASI biskuit, (3) MP-ASI Siap Masak dan (4) MP-ASI Siap

Santap sebagaimana standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi

Nasional meliputi : (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI 01-7111.2-2005 Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 2 : Biskuit, (c) SNI 01-7111.3-2005

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 3 : Siap Masak, dan (d)

SNI 01-7111.4-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 4 :

Siap Santap.

Produk MP-ASI diformulasi khusus sedemikian rupa sehingga diharapkan

dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi kelompok konsumen tersebut.

Jumlah vitamin dan mineral yang ditambahkan ke dalam makanan untuk bayi

dan anak dalam 100 g pangan dengan basis berat kering, sekurang-kurangnya

2/3 dari persyaratan kebutuhan harian (CAC 1991).

Pemerintah RI (2000) menyatakan bahwa Standar Nasional Indonesia

(SNI) berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia dan bersifat sukarela untuk

diterapkan oleh pelaku usaha. Lebih lanjut dinyatakan bahwa dalam hal SNI

berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat

atau pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan ekonomis,

instansi teknis dapat memberlakukan secara wajib sebagian atau keseluruhan

spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI tersebut. Sejalan dengan hal

tersebut, Pemerintah RI (2004) menyatakan bahwa Standar Nasional Indonesia

dapat diberlakukan secara wajib dengan mempertimbangkan keselamatan,

keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian lingkungan hidup dan/atau

pertimbangan ekonomis harus memenuhi standar mutu tertentu.

Mengingat pentingnya kecukupan gizi bagi kelompok konsumen usia 6

sampai dengan 24 bulan dalam menunjang pembangunan manusia Indonesia

sejak usia dini, maka pemberlakuan SNI MP-ASI perlu mendapat perhatian dan

prioritas utama. Sampai saat ini, Indonesia masih mempunyai berbagai masalah

Page 19: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

3

gizi pada bayi dan anak antara lain gizi buruk dan gizi kurang, anemia gizi besi,

kurang vitamin A, gangguan pertumbuhan, dan lain-lain. Dalam rangka

pemberlakuan secara wajib SNI MP-ASI tersebut, sebagai tahap awal, diperlukan

adanya pengkajian terhadap produk MP-ASI yang terdaftar di Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM).

Pengkajian diarahkan terhadap aspek-aspek yang terkait dengan

kandungan gizi produk MP-ASI dan kontribusi produk MP ASI terhadap

pemenuhan gizi harian bayi/anak termasuk pemahaman konsumen terhadap

produk MP-ASI.

Tujuan Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah (1) mengkaji kesesuaian

kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI) MP-ASI, (2) mengkaji persentase AKG zat gizi yang

tercantum pada label produk MP-ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi

bayi/anak, (3) mengukur tingkat pemahaman konsumen terhadap produk

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) serta pola konsumsi bayi/anak, dan (4)

mengevaluasi kontribusi produk MP-ASI dalam memenuhi kecukupan asupan

gizi harian bayi/anak.

Kegunaan Hasil kajian diharapkan dapat digunakan oleh pihak Pemerintah sebagai

dasar penyusunan kebijakan lebih lanjut dalam rangka pemberlakuan SNI MP-

ASI secara wajib serta kebijakan di bidang peningkatan status gizi bayi dan anak.

Bagi pihak produsen, hasil kajian ini dapat menjadi acuan dalam

memproduksi MP-ASI agar memenuhi persyaratan serta turut aktif dalam

meningkatkan status gizi masyarakat khususnya bayi dan anak.

Bagi konsumen diharapkan hasil kajian ini dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan tentang produk MP-ASI sehingga dapat memanfaatkan label

sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang tepat terutama perihal

kandungan gizi produk MP-ASI serta dikaitkan dengan kebutuhan bayi/anak

terhadap kecukupan zat gizi yang diperoleh dari produk pangan tersebut. Lebih

jauh konsumen dapat memanfaatkan hasil penelitian ini terkait dengan

pemeliharaan dan peningkatan status gizi bayi dan anak dengan melakukan

pemilihan produk MP-ASI yang tepat.

Page 20: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

4

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI ) Sebagai acuan bagi produsen pangan dalam memproduksi MP-ASI,

Indonesia telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang MP-ASI

yang terdiri dari 4 bagian yaitu (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air

Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI 01-7111.2-2005 Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 2 : Biskuit, (c) SNI 01-7111.3-2005

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 3 : Siap Masak, dan (d)

SNI 01-7111.4-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 4 :

Siap Santap. SNI tersebut dikembangkan dan disusun dengan tujuan untuk : (1)

melindungi kesehatan konsumen khususnya bayi dan anak, (2) menjamin

perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab dan (3) mendukung

perkembangan industri MP-ASI.

Makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) didefinisikan sebagai

makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi berusia 6 (enam)

bulan ke atas atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 (dua

puluh empat) bulan untuk mencapai kecukupan gizi (BSN 2005a).

MP–ASI Bubuk Instan adalah MP-ASI yang telah diolah sehingga dapat

disajikan seketika dengan hanya penambahan air minum atau cairan lain yang

sesuai (BSN 2005a). MP–ASI Biskuit adalah MP–ASI yang diproduksi melalui

proses pemanggangan yang dapat dikonsumsi setelah dilumatkan dengan

penambahan air, susu, atau cairan lain yang sesuai untuk bayi diatas 6 (enam)

bulan atau berdasarkan indikasi medik, atau dapat dikonsumsi langsung sesuai

umur dan organ pencernaan bayi/anak (BSN 2005b). MP–ASI Siap Masak

adalah MP–ASI yang telah diproses dan harus dimasak dengan air atau cairan

lain yang sesuai sebelum dikonsumsi (BSN 2005c).

MP – ASI Bubuk Instan dideskripsikan berbentuk serbuk, serpihan, hablur,

granul. MP – ASI Bubuk Instan jika ditambah cairan menghasilkan bubur halus,

bebas dari gumpalan dan dapat disuapkan dengan sendok. Sedangkan deskripsi

MP – ASI Siap Masak berbentuk serbuk, ekstrudat, butiran, pasta (antara lain

mie, makaroni) dan atau campurannya. MP – ASI Siap Masak merupakan produk

yang setelah dimasak sesuai petunjuk yang tertera di dalam kemasan dapat

menghasilkan makanan yang bentuk dan teksturnya sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuan bayi dan anak dalam menelan dan atau mengunyah.

Page 21: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

5

Berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Codex Alimentarius

Commission, jika suatu pangan ditambah dengan satu atau lebih zat gizi yang

telah ditetapkan angka kecukupan gizinya, maka jumlah vitamin dan mineral

yang ditambahkan yang terkandung dalam 100 g pangan sekurang-kurangnya

2/3 dari nilai kecukupan harian (CAC 1991). Pertimbangan dalam menetapkan

ketentuan tersebut antara lain kondisi negara setempat termasuk kontribusi zat

gizi dalam pola makan yang diperoleh dari makanan pokok, dan status gizi dari

kelompok populasi target pada usia tersebut.

SNI MP-ASI memuat ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi,

komposisi dan syarat mutu, bahan tambahan pangan, cemaran, metode uji dan

pengambilan contoh, higiene, pengemasan, dan pelabelan.

Komposisi produk MP-ASI meliputi bahan utama dan bahan lain. Sebagai

bahan utama, produk MP-ASI terbuat dari salah satu atau campuran bahan-

bahan berikut dan atau turunannya : serealia (misal beras, jagung, gandum,

sorgum, barley, oats, rye, millet, buckwheat), umbi-umbian (misal ubi jalar, ubi

kayu, garut, kentang, gembili), bahan berpati (misal sagu, pati aren), kacang-

kacangan (misal kacang hijau, kacang merah, kacang tunggak, kacang dara),

biji-bijian yang mengandung minyak (misal kedelai, kacang tanah, wijen), susu,

ikan, daging, unggas, buah dan atau bahan makanan lain yang sesuai (BSN

2005a, 2005b, 2005c). Syarat mutu produk MP-ASI meliputi bentuk dan tekstur,

kadar air, kadar abu, kepadatan energi, protein, karbohidrat (termasuk serat

pangan), lemak (termasuk asam lemak trans), vitamin dan mineral.

Zat gizi yang dikandung MP-ASI harus dapat mendampingi ASI untuk

mencapai kecukupan gizi pada kelompok umur tersebut. Persyaratan mutu

produk MP-ASI bubuk instan, biskuit, dan siap masak ditunjukkan pada Tabel 1.

Persyaratan untuk vitamin dan mineral terbagi menjadi 2 kelompok

berdasarkan ketentuan wajib dan tidaknya terdapat dalam produk pangan.

Ketentuan tentang pengelompokkan tersebut didasarkan kepada status gizi bayi

dan anak di Indonesia serta teknologi yang digunakan untuk memproduksi MP-

ASI sesuai dengan jenisnya. Untuk MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI siap

masak, vitamin yang wajib ada meliputi vitamin A, vitamin D dan vitamin C,

sedangkan vitamin yang dapat ditambahkan adalah vitamin E, vitamin K, vitamin

B1, vitamin B2, niasin, vitamin B12, asam folat, vitamin B6 dan asam pantotenat.

Mineral yang wajib ada meliputi natrium, kalsium, besi, zink, dan iodium,

sedangkan mineral yang dapat ditambahkan adalah selenium.

Page 22: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

6

Tabel 1 Persyaratan mutu produk MP-ASI terkait dengan kandungan gizi (BSN 2004a, 2004b, 2004c)

i) Kepadatan energi dihitung terhadap produk siap dikonsumsi untuk MP-ASI bubuk

instan, siap masak dan siap santap ii) Jumlah karbohidrat yang ditambahkan dari sukrosa, fruktosa, glukosa, sirup glukosa

atau madu jika bahan tersebut ditambahkan pada produk. iii) < 100 mg/100 kkal produk siap konsumsi yang ditujukan untuk bayi, dan < 200 mg/100

kkal produk siap konsumsi yang ditujukan untuk anak usia diatas 12 bulan

No Parameter Satuan Syarat Mutu MP-ASI Bubuk Instan Biskuit Siap Masak

1 Energi i) kkal/g Min 0,8 Min 4 Min 0,8 2 Protein g/100 kkal Min 2 Maks 5,5 Min 1,5 Min 2 Maks 5,5

g/100 g Min 8 Maks 22 Min 6 Min 8 Maks 22 3 Karbohidrat ii) g/100 kkal Maks 7,5 Maks 7,5 Maks 7,5

g/100 g Maks 30 Maks 30 Maks 30 Fruktosa g/100 kkal Maks 3,75 Maks 3,75 Maks 3,75

g/100 g Maks 15 Maks 15 Maks 15 4 Serat pangan g/100 kkal Maks 1,25 Maks 1,25 Maks 1,25

g/100 g Maks 5 Maks 5 Maks 5 5 Lemak g/100 kkal Min 1,5 Maks 3,75 Min 1,5 Maks 4,5 Min1,5 Maks 3,75

g/100 g Min 6 Maks 15 Min 6 Maks 18 Min 6 Maks 15 Asam lemak trans % total lemak Maks 4 Maks 4 Maks 4

6 Vitamin A RE/100 kkal Min 62,5 Maks180 Min 62,5 Maks180 Min 75 Maks 225RE/100 g Min 250 Maks 700 Min 250 Maks 700 Min 300 Maks 900

7 Vitamin D mcg/100 kkal Min 0,75 Maks 2,5 Min 0,75 Maks 2,5 Min 1 Maks 3 mcg/100 g Min 3 Maks 10 Min 3 Maks 10 Min 4 Maks 12

8 Vitamin C mg/100 kkal Min 6,25 Min 20 mg/100 g Min 27 Min 80

9 Vitamin E mg/100 kkal Min 1 Min 1 Min 1,25 mg/100 g Min 4 Min 4 Min 5

10 Vitamin K mcg/100 kkal Min 2,5 Min 2,5 Min 3 mcg/100 g Min 10 Min 10 Min 12

11 Vitamin B1 mg/100 kkal Min 0,1 Min 0,2 mg/100 g Min 0,4 Min 0,7

12 Vitamin B2 mg/100 kkal Min 0,1 Min 0,2 mg/100 g Min 0,4 Min 0,7

13 Niasin mg/100 kkal Min 1 Min 1,6 mg/100 g Min 4 Min 6,5

14 Vitamin B12 mcg/100 kkal Min 0,075 Min 0,15 mcg/100 g Min 0,3 Min 0,6

15 Asam folat mcg/100 kkal Min 6,25 Min 12 mcg/100 g Min 27 Min 48

16 Vitamin B6 mg/100 kkal Min 0,2 Min 0,3 mg/100 g Min 0,7 Min 1,2

17 Asam pantotenat mg/100 kkal Min 0,3 Min 0,5 mg/100 g Min 1,3 Min 2,3

18 Natrium (Na) iii) mg/100 kkal < 100 < 200 < 100 < 200 < 100 < 200 19 Kalsium (Ca) mg/100 kkal Min 50 Min 50 Min 50

mg/100 g Min 200 Min 200 Min 200 20 Besi (Fe) mg/100 kkal Min 1,25 Min 1,25 Min 1,25

mg/100 g Min 5 Min 5 Min 5 21 Seng (Zn) mg/100 kkal Min 0,6 Min 0,6 Min 0,6

mg/100 g Min 2,5 Min 2,5 Min 2,5 22 Iodium (I) mcg/100 kkal Min 11,25 Min 13,5

mcg/100 g Min 45 Min 55 23 Selenium (Se) mcg/100 kkal Min 2,5 Min 2,5 Min 2,5

mcg/100 g Min 10 Min 10 Min 10

Page 23: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

7

Untuk MP-ASI biskuit, vitamin yang wajib ada meliputi vitamin A, vitamin D,

sedangkan vitamin yang dapat ditambahkan adalah vitamin E dan vitamin K.

Mineral yang wajib ada meliputi natrium, kalsium, besi, zink, sedangkan mineral

yang dapat ditambahkan adalah selenium.

Informasi Nilai Gizi (ING) Informasi Nilai Gizi didefinisikan sebagai daftar kandungan zat gizi pada

label pangan sesuai dengan format yang dibakukan (BPOM 2005). Beberapa

istilah untuk menggambarkan pencantuman informasi nilai gizi yang berlaku di

berbagai negara antara lain nutrition labelling, nutrition fact, dan nutrition

information. Istilah nutrition labeling digunakan oleh WHO (WHO 2004), Canada

dan Malaysia. Filipina menggunakan istilah nutrition information, Amerika Serikat

menggunakan istilah nutrition fact, sedangkan Australia menggunakan istilah

nutrition information panel.

WHO (2004) mendefinisikan nutrition labeling sebagai daftar zat gizi pada

label pangan dengan beberapa bentuk pencantuman jumlah zat gizi. Sedangkan

CAC (2006) menyatakan definisi nutrition labelling adalah deskripsi yang

dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kandungan gizi pangan

kepada konsumen.

Pencantuman informasi nilai gizi pada label tidak diwajibkan terhadap

semua pangan. Pangan yang diwajibkan untuk mencantumkan informasi tentang

kandungan gizi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999

tentang Label dan Iklan Pangan, Pasal 32, ayat (1) yang menyatakan bahwa

pencantuman keterangan tentang kandungan gizi pangan pada label wajib

dilakukan bagi pangan yang disertai pernyataan bahwa pangan mengandung

vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan, atau pangan yang

dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku di bidang mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral dan

atau zat gizi lainnya (Pemerintah RI 1999).

Peraturan Pemerintah tersebut juga mengatur tata cara pencantuman

kandungan gizi pada label bahwa keterangan tentang kandungan gizi pangan

dicantumkan dengan urutan jumlah keseluruhan energi, dengan perincian

berdasarkan jumlah energi yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat;

jumlah keseluruhan lemak, lemak jenuh, kolesterol, jumlah keseluruhan

karbohidrat, serat, gula, protein, vitamin dan mineral. Jika pelabelan kandungan

Page 24: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

8

gizi digunakan pada suatu pangan, maka pada label pangan tersebut wajib

memuat hal-hal berikut : (a) ukuran takaran saji, (b) jumlah sajian per kemasan,

(c) kandungan energi per takaran saji, (d) kandungan protein per sajian (dalam

gram), (e) kandungan karbohidrat per sajian (dalam gram), (f) kandungan lemak

per sajian (dalam gram), (g) persentase dari angka kecukupan gizi yang

dianjurkan.

Sebagai petunjuk pelaksanaan dari ketentuan Peraturan Pemerintah

tersebut, telah ditetapkan pedoman pencantuman informasi nilai gizi pada label

pangan. Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan

mengatur informasi yang harus dicantumkan dan informasi yang dapat

dicantumkan terdiri dari (a) Informasi yang wajib dicantumkan, meliputi takaran

saji, jumlah sajian per kemasan dan catatan kaki, (b) Zat gizi yang wajib

dicantumkan, meliputi energi total, lemak total, protein, karbohidrat total, dan

natrium, (c) Zat gizi yang wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentu,

meliputi energi dari lemak, lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, serat pangan,

gula, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, zat gizi lain yang wajib

ditambahkan/difortifikasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, zat gizi yang

pernyataannya (klaim) dicantumkan pada label pangan, dan (d) Informasi lain

yang dapat dicantumkan, meliputi energi dari lemak jenuh, lemak tidak jenuh

tunggal, lemak tidak jenuh ganda, kalium, serat pangan larut, serat pangan tidak

larut, gula alkohol, karbohidrat lain, vitamin, mineral dan zat gizi lain.

Format informasi nilai gizi yang ditetapkan dalam Pedoman Pencantuman

Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan meliputi berbagai format yang dapat

digunakan sesuai dengan ukuran kemasan, bentuk pangan yang dikemas.

Berbagai bentuk format tersebut meliputi (a) format umum, (b) format untuk

pangan yang ditujukan bagi bayi/anak usia 6 sampai 24 bulan, (c) format untuk

pangan yang ditujukan bagi anak usia 2 sampai 5 tahun, (d) format untuk pangan

yang di dalam kemasannya berisi 2 atau lebih pangan yang dikemas secara

terpisah dan dimaksudkan untuk dikonsumsi masing-masing, atau pangan dari

jenis yang sama namun berbeda rasa, aroma atau warna, (e) format untuk

pangan yang biasa dikombinasikan dengan pangan lain sebelum dikonsumsi, (f)

format untuk pangan yang harus diolah terlebih dahulu, (g) format untuk

kemasan pangan dengan luas permukaan label kurang dari atau sama dengan

100 cm2, dan (h) format untuk kemasan pangan dengan luas permukaan label

kurang dari atau sama dengan 30 cm2.

Page 25: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

9

Dalam rangka keseragaman pencantuman kandungan gizi pada tabel

informasi nilai gizi, ditetapkan ketentuan tentang pembulatan nilai kandungan zat

gizi dan persentase angka kecukupan gizi. Ketentuan tentang pembulatan nilai

kandungan gizi dan nilai persentase AKG dalam rangka pencantuman jumlah

kandungan gizi pada informasi nilai gizi ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Dengan demikian, nilai yang tercantum pada tabel informasi nilai gizi sebagai

salah satu keterangan pada label pangan merupakan hasil pembulatan dari

kandungan gizi berdasarkan hasil pengujian laboratorium. Pangan yang

mencantumkan informasi nilai gizi pada label harus disertai dengan hasil

pengujian laboratorium terhadap kandungan gizi yang terdapat dalam produk

akhir yang akan diedarkan.

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi

setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran

tubuh, aktivitas tubuh, dan kondisi fisiologis khusus untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Sebagaimana disebutkan dalam Depkes (2005),

dinyatakan bahwa kegunaan AKG diutamakan untuk (1) acuan dalam menilai

kecukupan gizi, (2) acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk

perencanaan makanan di institusi, (3) acuan perhitungan dalam perencanaan

penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional, (4) acuan pendidikan gizi,

dan (5) acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Yuniastuti

(2008) menjelaskan lebih lanjut tentang kegunaan angka kecukupan gizi sebagai

berikut :

(1) Menilai tingkat konsumsi pangan seseorang atau penduduk berdasarkan

data survei konsumsi pangan. Penilaian tersebut dilakukan dengan

membandingkan zat gizi yang diperoleh dari survei konsumsi terhadap

angka kecukupannya, yang biasa disebut sebagai tingkat konsumsi.

(2) Perencanaan makanan institusi secara seimbang, seperti pemberian

makanan tambahan untuk anak sekolah (PMT-AS), lembaga

pemasyarakatan, panti sosial.

(3) Perencanaan produksi dan ketersediaan pangan wilayah. Angka kebutuhan

maupun kecukupan gizi yang dianjurkan adalah kecukupan pada tingkat

fisiologis sehingga untuk tingkat produksi sampai konsumsi, diperkirakan

sekitar 15 %.

(4) Patokan label gizi pada makanan kemasan.

Page 26: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

10

(5) Pendidikan gizi yang dikaitkan dengan kebutuhan gizi berbagai kelompok

umur, fisiologis dan kegiatan untuk mewujudkan keluarga sadar gizi melalui

gerakan pangan dan gizi.

Tabel 2 Pembulatan nilai kandungan gizi dalam rangka pencantuman informasi nilai gizi (BPOM 2005)

Komponen gizi Kandungan per sajian Pembulatan

Energi total < 5 kkal 0 kkal 5 kkal – 50 kkal Kelipatan 5 kkal terdekat > 50 kkal Kelipatan 10 terdekat

Lemak total < 0,5 g 0 g 0,5 – 5 g Kelipatan 0,5 g terdekat > 5 g Kelipatan 1 g terdekat

Protein < 0,5 g 0 g > 0,5 g Kelipatan 1 terdekat

Karbohidrat total < 0,5 g 0 g > 0,5 g Kelipatan 1 terdekat

Natrium < 5 mg 0 mg 5 mg – 140 mg Kelipatan 5 mg terdekat > 140 mg Kelipatan 10 mg terdekat

Serat pangan < 0,5 g 0 g > 0,5 g Kelipatan 1 terdekat

Tabel 3 Pembulatan nilai persentase AKG dalam rangka pencantuman informasi nilai gizi (BPOM 2005)

Komponen gizi Persentase Pembulatan Lemak total 0 % 0 %

> 0 % Kelipatan 1 % terdekat Protein 0 % 0 %

> 0 % Kelipatan 1 % terdekat Karbohidrat total 0 % 0 %

> 0 % Kelipatan 1 % terdekat Natrium 0 % 0 %

> 0 % Kelipatan 1 % terdekat Serat pangan 0 % 0 %

> 0 % Kelipatan 1 % terdekat Vitamin dan mineral < 2 % 0 %

2 % - 10 % Kelipatan 2 % terdekat > 10 % Kelipatan 5 % terdekat

Sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia, usia yang terkait

dengan kelompok target konsumen produk MP-ASI adalah bayi usia 7 – 11

bulan dan anak usia 1 – 3 tahun. Nilai Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi

kelompok anak usia tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 27: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

11

Tabel 4 Angka Kecukupan Gizi untuk bayi dan anak usia 7 bulan sampai dengan 3 tahun (Depkes 2005)

No Parameter Satuan AKG untuk Kelompok umur 7 – 11 bulan 1 – 3 tahun

1 Energi kkal 650 1000 2 Protein g 16 25 3 Vitamin A re 400 400 4 Vitamin D mcg 5 5 5 Vitamin E mg 5 6 6 Vitamin K mcg 10 15 7 Thiamin mg 0,4 0,5 8 Riboflavin mg 0,4 0,5 9 Niasin mg 4 6 10 Asam folat mcg 80 150 11 Piridoksin mg 0,3 0,5 12 Vitamin B12 mcg 0,5 0,9 13 Vitamin C mg 40 40 14 Kalsium mg 400 500 15 Fosfor mg 225 400 16 Magnesium mg 55 60 17 Besi mg 7 8 18 Yodium mcg 90 90 19 Seng mg 7,5 8,2 20 Selenium mcg 10 17 21 Mangan mg 0,6 1,2 22 Fluor mg 0,4 0,6

Dalam rangka pencantuman Informasi Nilai Gizi, acuan yang digunakan

untuk menghitung persentase AKG yang akan dicantumkan pada label pangan

adalah AKG yang khusus ditujukan untuk pelabelan. Indonesia telah menetapkan

nilai AKG yang dijadikan acuan khusus untuk pelabelan pangan tersebut

berdasarkan kelompok umur. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala

Badan POM Nomor HK.00.06.51.0475 tentang Pedoman Pencantuman Informasi

Nilai Gizi Pada Label Pangan dan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan Nomor HK.00.05.52.6291 tentang Acuan Label Gizi Produk

Pangan. Acuan Label Gizi berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.52.6291 dapat dilihat pada Tabel 5.

Acuan Label Gizi tersebut merupakan hasil kajian pakar yang tertuang

dalam Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 2004 dan merupakan rekomendasi

bagi pihak Pemerintah yang kemudian ditetapkan dalam bentuk peraturan teknis

oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Acuan label gizi ditetapkan

berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia

Page 28: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

12

yang juga merupakan hasil kajian pakar dalam Widya Karya Pangan dan Gizi

Nasional tahun 2004 tersebut.

Tabel 5 Acuan Label Gizi Produk Pangan (BPOM 2007)

No Zat Gizi Nilai Acuan Label Gizi untuk Kelompok Konsumen

Satuan Umum Bayi 0–6bulan

Anak 7–23 bulan

Anak 2–5 tahun

Ibu Hamil

Ibu Menyusui

1 Energi Kal 2000 550 800 1300 2160 2425 2 Lemak total g 62 35 27 40 60 67 3 Lemak jenuh g 18 - - - 19 22 4 Kolesterol mg <300 - - - <300 <300 5 Asam linoleat g - 2,0 3,0 4,0 6 7 6 Protein g 60 10 20 35 81 91 7 Karbohidrat Total g 300 50 120 200 324 364 8 Serat Makanan g 25 - - - 25 25 9 Vitamin A *) RE 600 375 400 440 800 850 Setara karoten total *) mcg 7200 4500 4800 5280 9600 10200 Setara beta karoten *) mcg 3600 2250 2400 2640 4800 5100

10 Vitamin D mcg 10 5 5 5 5 5 11 Vitamin E mg 15 4 6 7 15 19 12 Vitamin K mcg 60 5 12 18 55 55 13 Thiamin mg 1,0 0,3 0,5 0,7 1,3 1,3 14 Riboflavin mg 1,2 0,3 0,5 0,6 1,4 1,5 15 Niasin mg 15 2 5 7 18 17 16 Asan folat mcg 400 65 90 185 600 500 17 Asam Pantotenat mg 7 1,4 2,0 3,0 7 7 18 Piridoksin mg 1,3 0,1 0,4 0,6 1,7 1,8 19 Vitamin B 12 mcg 2,4 0,4 0,6 1,0 2,6 2,8 20 Vitamin C mg 90 40 40 45 90 100 21 Kalium mg 4700 400 700 3400 4700 5100 22 Natrium mg <2300 120 370 1100 1500 <2300 23 Kalsium mg 800 200 480 500 950 950 24 Fosfor mg 600 100 320 400 600 600 25 Magnesium mg 270 25 60 80 270 270 26 Besi mg 26 0,3 8 8 33 32 27 Yodium mcg 150 90 90 110 200 200 28 Zink mg 12 5,5 8 9,4 14,7 13,9 29 Selenium mcg 30 5 13 19 35 40 30 Mangan mg 2 0,003 0,8 1,4 2 2,6 31 Fluor mg 2,5 0,01 0,6 0,8 2,7 2,7

*) Vitamin A bersumber dari pangan (non sintetik) • Untuk vitamin A dari sumber hewani atau retinol, 1 RE setara 1 RAE (Retinol Activity

Equivalent) • Untuk memenuhi setara RAE dari karoten total, nilai RE dikali 24 • Untuk memenuhi setara RAE dari beta karoten, nilai RE dikali 12

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

HK.00.05.52.6291 tersebut merupakan revisi dari peraturan sebelumnya yaitu

Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.5.1142 tahun 2003 tentang Acuan

Pencantuman Persentase Angka Kecukupan Gizi pada Label Pangan.

Selengkapnya tentang acuan pencantuman angka kecukupan gizi berdasarkan

Page 29: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

13

Peraturan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Lebih lanjut pengkajian dan

pembahasan terhadap label produk MP-ASI mengacu pada AKG tahun 2003

mengingat produk tersebut mendapatkan persetujuan mulai tahun 2002 sampai

dengan tahun 2007 dimana masih diberlakukan Keputusan Kepala Badan POM

No. HK.00.05.5.1142 tahun 2003 tentang Acuan Pencantuman Persentase

Angka Kecukupan Gizi pada Label Pangan.

Tabel 6 Angka Kecukupan Gizi untuk acuan pelabelan pangan yang diperuntukkan bagi bayi/anak usia 4 sampai 24 bulan (BPOM 2003a)

No Zat Gizi AKG Satuan Keterangan 1 Energi 950 kkal 2 Protein 20 g 3 Lemak total 30 g 4 Asam linoleat 3.0 g 6 Karbohidrat 150 g 9 Vitamin A 400 RE 1 RE = 1 mcg retinol

10 Karoten total 4800 mcg 1 RE = 12 mcg karoten 11 Beta karoten 2400 mcg 1 RE = 6 mcg beta karoten 12 Vitamin D 5.0 mcg 13 Vitamin E 5.0 mg 14 Vitamin K 10.0 mcg 15 Thiamin 0.5 mg 16 Riboflavin 0.5 mg 17 Niasin 6.0 mg 18 Vitamin B6 0.5 mg 19 Asam pantotenat 2.0 mg 20 Asam folat 160 mcg 21 Vitamin B12 0.9 mcg 22 Vitamin C 40 mg 23 Kalium 700 mg 24 Natrium 350 mg 25 Kalsium 500 mg 26 Fosfor 400 mg 27 Besi 9.0 mg 28 Magnesium 50 mg 29 Zink 6.0 mg 30 Selenium 15 mcg 31 Iodium 100 mcg

Takaran Saji Produk MP-ASI

Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi adalah takaran saji

produk yang dicantumkan pada label. Takaran saji baku sebagai acuan untuk

pencantuman informasi nilai gizi pada label pangan belum ditetapkan di

Indonesia. Sedangkan negara lain yang sudah mempunyai ketentuan tentang

Page 30: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

14

takaran saji tersebut antara lain Amerika Serikat dan Canada. Code of Federal

Regulation (CFR) menetapkan Reference Amount Customarily Consumed per

Eating Occasion untuk produk pangan yang beredar di Amerika Serikat. Acuan

tersebut meliputi berbagai jenis pangan yang biasa dikonsumsi baik pangan siap

saji maupun pangan olahan dan terbagi menurut kelompok umur.

Sehubungan dengan belum adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan

acuan pencantuman takaran saji di Indonesia, maka industri dapat menetapkan

takaran saji produk yang akan diedarkannya. Takaran saji tersebut harus

disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan merupakan salah satu

substansi penilaian yang dilakukan di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan

dalam rangka pemberian persetujuan pendaftaran produk pangan.

Berdasarkan BPOM (2003b, 2005), definisi takaran saji adalah jumlah

produk pangan yang biasa dikonsumsi dalam satu kali makan, dinyatakan dalam

ukuran rumah tangga yang sesuai untuk produk pangan tersebut. Ukuran rumah

tangga sebagaimana disebutkan diatas meliputi antara lain sendok teh (5 ml),

sendok makan (10 ml), sendok takar, gelas (200 ml), botol, kaleng, mangkuk/cup,

bungkus, sachet, keping, buah, biji, potong, iris. Khusus untuk pangan bayi dan

anak di bawah lima tahun ukurannya sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Negara yang telah menetapkan ketentuan terkait dengan takaran saji

adalah Canada dan Amerika Serikat. Takaran saji yang ditetapkan oleh Canada

tertuang dalam Reference Amounts and Serving Sizes (Essential to making a

nutrient content claim and preparing a nutrition facts table). Food and Drug

Administration (FDA) Amerika Serikat menetapkan jumlah reference amount

berdasarkan kelompok umur untuk menggambarkan jumlah yang biasa

dikonsumsi dalam satu kali makan oleh individu dalam setiap kelompok populasi

tersebut. Pengelompokkan tersebut meliputi (a) pangan untuk usia 4 tahun atau

lebih, dan (b) pangan untuk bayi atau anak dibawah 4 tahun.

Reference amount pangan yang ditujukan bagi bayi atau anak dibawah 4

tahun hanya berlaku untuk pangan yang diformulasikan atau diproses secara

khusus untuk dikonsumsi oleh bayi atau anak dibawah 4 tahun. Ketentuan

tersebut tertuang dalam Code of Federal Regulation (CFR) tentang Reference

Amount Customarily Consumed per Eating Occasion : General Food Supply dan

Reference Amount Customarily Consumed per Eating Occasion : Infant and

Toddler Foods. Acuan tersebut meliputi berbagai jenis pangan yang biasa

dikonsumsi baik pangan siap saji maupun pangan olahan dan terbagi menurut

Page 31: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

15

kelompok umur tersebut. Data selengkapnya perihal reference amount untuk

pangan bayi dan anak ditunjukkan pada Lampiran 1.

Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Amerika Serikat tentang Reference

Amount Customarily Consumed per Eating Occasion : Infant and Toddler Foods,

maka takaran saji produk MP-ASI dapat mengacu kepada kelompok berikut : (a)

sereal, instan kering, (b) sereal, siap disajikan, (c) produk sereal dan biji-bijian

lain, bentuk kering, siap dikonsumsi, misalnya, sereal siap dikonsumsi, kukis,

biskuit dan toast.

Takaran saji untuk produk MP-ASI bubuk instan dapat mengacu kepada

nilai reference amount untuk sereal, instan kering (cereals, dry instant) yaitu

sebesar 15 g, sedangkan MP-ASI siap masak dapat mengacu kepada sereal,

siap disajikan (cereals, prepared, ready to-serve) yaitu sebesar 110 g (dihitung

terhadap produk siap disajikan). Dengan mengacu kepada produk sereal dan biji-

bijian lain, bentuk kering, siap dikonsumsi, misalnya, sereal siap dikonsumsi,

kukis, biskuit dan toast (other cereal and grain products, dry ready to eat, e.g.,

ready to eat cereals, cookies, teething biscuits and toasts) maka takaran saji

baku produk MP-ASI biskuit adalah sebesar 7 g.

Kebijakan Pemberian Makanan kepada Bayi dan Anak Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling lengkap dan sempurna

bagi bayi. Manfaat Asi bagi bayi akan terasa seumur hidupnya,. Manfaat ASI

tersebut meliputi antara lain (Westcott 2003) :

a. zat gizi dari ASI sangat mudah diserap, sehingga bayi yang diberi ASI

jarang terkena gangguan perut

b. ASI memberi kekebalan infeksi selama bulan-bulan pertama kehidupannya

c. Bayi yang diberi ASI lebih jarang terkena gangguan alergi.

d. Kejadian mati mendadak lebih kecil jumlahnya pada bayi dengan ASI.

Kandungan gizi pada ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Hampir separuh

kalori dalam ASI diperoleh dari karbohidrat khususnya laktosa (Cox 2006).

Sesuai dengan kebijakan nasional terkait dengan pemberian ASI Eksklusif,

dimana ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia diberikan sejak lahir sampai

dengan bayi berumur 6 bulan dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak

berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai (Depkes

2004b). Dengan adanya ketentuan tersebut, maka peruntukan produk MP-ASI

sesuai dengan definisi yang tercantum dalam SNI yaitu MP-ASI merupakan

Page 32: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

16

makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi berusia 6 bulan ke

atas atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 bulan untuk

mencapai kecukupan gizi.

World Health Organization (WHO) telah menetapkan strategi global

pemberian makanan bayi dan anak sebagai acuan bagi setiap negara untuk

menetapkan strategi nasional masing-masing negara disesuaikan dengan kondisi

gizi penduduk di masing-masing negara. WHO menganjurkan agar bayi mulai

menerima MP-ASI pada usia 6 bulan sebagai tambahan terhadap ASI. Frekuensi

pemberian MP-ASI sangat terkait dengan kepadatan gizi produk tersebut. Untuk

rata-rata bayi sehat, makanan harus diberikan 4 – 5 kali per hari dengan

tambahan makanan kecil bergizi (misal buah atau roti) diberikan 1 – 2 kali per

hari. Jumlah pangan yang tepat tergantung pada kepadatan energi makanan

lokal dan jumlah yang biasa dikonsumsi pada setiap pemberian makan. Jika

kepadatan energi atau jumlah makanan per sekali makan rendah, maka

frekuensi makan harus ditambah untuk memenuhi kecukupan energi harian

bayi/anak. Informasi selengkapnya tentang kebutuhan energi, frekuensi makan

dan kepadatan energi untuk bayi dan anak usia 6 bulan sampai 23 bulan

tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7 Persyaratan energi, frekuensi makan dan kepadatan energi minimal untuk bayi dan anak usia 6 – 24 bulan yang tidak diberi ASI (WHO 2005)

Usia bayi/anak (bulan)

6 – 8 9 – 11 12 – 23 Kebutuhan energi rata-rata (kkal/hari) 615 686 894 Persyaratan energi +2 SD (+25%) 769 858 1118 Kapasitas lambung (g/sekali makan), berdasarkan 30 g/kg bb

249 285 345

Kepadatan energi Frekuensi makan per hari yang diperlukan 0,6 kkal/g 5,1 5,0 5,4 0,8 kkal/g 3,9 3,8 4,1 1,0 kkal/g 3,1 3,0 3,2 Frekuensi makan per hari Kepadatan energi minimum yang

diperlukan (kkal/g) 3 kali 1,03 1,00 1,08 4 kali 0,77 0,75 0,81 5 kali 0,62 0,60 0,65

Page 33: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

17

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Jakarta selama delapan bulan sejak bulan Agustus

2007 sampai dengan Maret 2008. Data awal diperoleh dari Direktorat Penilaian

Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pelaksanaan survei

dilakukan di sarana pelayanan kesehatan meliputi rumah sakit dan puskesmas

yang berada di 5 (lima) wilayah Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Utara,

Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Bahan Bahan yang digunakan berupa data yang meliputi (1) label produk Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) yang terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan

Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, (2) peraturan perundang-

undangan terkait dengan produk MP-ASI dan informasi nilai gizi yang berlaku di

Indonesia, angka kecukupan gizi dan pelabelan, (3) Standar Nasional Indonesia

tentang MP-ASI yaitu (a) SNI 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air Susu

Ibu (MP-ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan, (b) SNI 01-7111.2-2005 Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 2 : Biskuit, dan (c) SNI 01-7111.3-

2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) – Bagian 3 : Siap Masak (4)

ketentuan perundang-undangan terkait dengan takaran saji baku (reference

amount) yang ditetapkan di negara lain (Amerika Serikat), dan (5) kuesioner

sebagai instrumen untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap produk

MP-ASI dan untuk mendapatkan gambaran tentang pola konsumsi bayi/anak.

Metode Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan sesuai dengan

tujuan penelitian dan hasil yang diharapkan yaitu : (1) Kajian kesesuaian

kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI terhadap SNI MP-ASI,

(2) Kajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI

dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/ anak, (3) Kajian terhadap

pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi bayi dan

anak dan (4) Kajian terhadap kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan

harian bayi dan anak sesuai dengan pola konsumsi sebagai hasil survei.

Kerangka pikir penelitian ditunjukkan pada Tabel 8.

Page 34: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

18

Tabel 8 Kerangka pikir penelitian No Tahap

Penelitian Tujuan Aktivitas Target Output Keterangan

1 Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI terha-dap SNI MP-ASI

Membanding- kan kandung-an gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dengan SNI MP-ASI

a Inventarisasi data produsen/importir produk MP-ASI yang terdaftar di BPOM

Data tentang produsen/importir produk MP-ASI

Sumber data berasal dari data base Direktorat Penilaian Keamanan Pangan (Dit. PKP)

b Inventarisasi label produk MP- ASI yang mendapat persetujuan tahun 2002-2007

Label produk MP- ASI yang terdaftar sejak tahun 2002 s/d 2007

Data sekunder berupa label produk pangan yang disetujui saat pendaftaran

c Mengelompokkan label menjadi MP-ASI bubuk instan lokal, MP-ASI bubuk instan impor, MP-ASI biskuit dan MP-ASI siap masak

Pengelompokkan label menjadi MP- ASI bubuk instan lokal, MP-ASI bubuk instan impor, MP- ASI biskuit dan MP- ASI siap masak

Secara manual dengan menge-lompokkan label sesuai dengan jenis produknya

d Kompilasi informasi pada label terkait de-ngan kandungan gizi (peruntukan, takaran saji, petunjuk penyi-apan dan pengguna-an, jumlah dan jenis zat gizi)

Matriks data terkait dengan kandungan gizi produk MP-ASI (peruntukan, takar-an saji, petunjuk pe-nyiapan dan peng-gunaan, jumlah dan jenis zat gizi)

Pengambilan informasi dengan membaca label dan pendataan menggunakan program excel

e Konversi data menjadi per100 g

Matriks kandungan gizi produk MP-ASI

Menggunakan informasi takaran saji pada label

f Konversi data menjadi dalam produk siap konsumsi

Data kandungan natrium (per 100 kkal) dan kepadatan energi (kkal/g)

Menggunakan da-ta takaran saji dan petunjuk pe-nyiapan pada label

g Pengolahan data Matriks kesesuaian kandungan gizi produk dengan SNI

Sesuai standar apabila sesuai dengan persyaratan SNI Tidak sesuai standar jika salah satu atau lebih parameter yang tercantum dalam SNI tidak terpenuhi

Persentase produk yang sesuai standar dan tidak sesuai standar Jumlah parameter yang tidak sesuai standar masing-masing produk

2 Kajian per-sentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI diban-dingkan de-ngan kecu-kupan gizi bayi/anak

Membanding- kan persenta-se AKG zat gizi produk MP-ASI yang tercantum pada label dengan Angka Kecukupan Gizi harian bayi/anak

a Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan sama dengan kegiatan untuk kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI terha-dap SNI MP-ASI dengan keluaran matriks data persentase AKG kandungan gizi

b Pengolahan data Matriks persentase AKG kandungan gizi produk per sajian

Acuan mengguna-kan AKG tahun 2003 untuk usia 4 - 24 bulan dengan energi 950 kkal. Kecukupan gizi seusai AKG dibagi dengan rata-rata % AKG per saji

Rata-rata persenta-se AKG kandungan gizi setiap komponen gizi Kebutuhan sajian/ hari untuk memenu-hi kecukupan gizi harian bayi/ anak

Page 35: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

19

Tabel 8 Kerangka pikir penelitian (lanjutan) No Tahap

Penelitian Tujuan Aktivitas Target Output Keterangan

3 Kajian ter-hadap pe-mahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola kon-sumsi bayi dan anak

a Mengukur tingkat pe-mahaman konsumen terhadap produk MP- ASI

a Penyusunan kuesioner

Instrumen pengamatan

b Penetapan kriteria dan jumlah responden

Kelompok responden sebagai target pengamatan

Ibu rumah tangga dengan anak 6 – 36 bulan

c Penetapan lokasi Lokasi pengambilan data

5 wilayah DKI (rumah sakit dan puskesmas)

b Mendapat kan pola konsumsi bayi/anak

d Pelaksanaan survei Data tentang profil responden, pema-haman responden terhadap produk MP-ASI dan pola konsumsi bayi/anak

Wawancara dan pengisian kuesioner

e Pengolahan data Profil responden berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak dan pertim-bangan dalam me-milih produk MP-ASI

Pengolahan data dengan penyusunan gambar/diagram

Gambaran tentang pemahaman konsu-men dalam memba-ca label (membaca label, ING, cara penyiapan produk) Data tentang pola konsumsi bayi/anak

Pola konsumsi secara keselu-ruhan untuk semua jenis pangan

4 Kajian terhadap kontribusi produk MP-ASI terha-dap kecu-kupan hari-an bayi dan anak

Mengevaluasi kontribusi produk MP-ASI terhadap asupan gizi bayi/anak dalam rangka memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak

Menggabungkan pola konsumsi (hasil survei) dengan persentase AKG per saji produk MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI biskuit

Gambaran tentang persentase AKG kandungan gizi yang diberikan dari pro-duk MP-ASI bubuk instan dan biskuit pada responden yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan

Deskriptif untuk menyampaikan kontribusi produk MP-ASI dalam pemenuhan kecukupan gizi harian bayi/anak

Gambaran tentang persentase AKG kandungan gizi yang diberikan dari pro-duk MP-ASI bubuk instan dan biskuit pada responden yang mengonsumsi MP-ASI biskuit

Deskriptif untuk menyampaikan kontribusi produk MP-ASI dalam pemenuhan kecukupan gizi harian bayi/anak

Komponen gizi yang nilai AKG belum ter-penuhi dari konsum-si produk MP-ASI

Acuan adalah AKG 2003 untuk bayi/anak usia 4 - 24 bulan dengan nilai energi 950 kkal

Komponen gizi yang melebihi nilai AKG per hari dari kon-sumsi produk MP-ASI

Page 36: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

20

Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI terhadap SNI MP-ASI

Kegiatan diawali dengan inventarisasi data produsen/importir produk MP-

ASI yang terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan (Dit. PKP). Data

yang dikumpulkan meliputi : (1) nomor file, (2) nomor pendaftaran, (3) nama dan

alamat produsen/importir, (4) tahun persetujuan, (5) jenis MP-ASI dan (6) jenis

kemasan. Data tersebut diambil dari data base Direktorat Penilaian Keamanan

Pangan dan digunakan untuk penelusuran lebih lanjut dalam menentukan produk

yang akan dikaji. Inventarisasi selanjutnya dilakukan terhadap label produk MP-

ASI yang mendapat persetujuan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007.

Hal tersebut terkait mempertimbangkan bahwa sesuai ketentuan, surat

persetujuan pendaftaran yang berlaku 5 tahun sehingga diasumsikan produk

tersebut masih beredar di pasaran. Inventarisasi label dilakukan dengan

menelusur berkas pendaftaran sesuai dengan nomor file produk. Penelusuran

juga dilakukan dengan melihat riwayat perusahaan untuk mendapatkan data

yang terakhir apabila produk tersebut telah mendapatkan persetujuan perubahan

produk. Produk MP-ASI yang dikaji hanya mencakup 3 jenis dengan rincian jenis

dan jumlah terdiri dari MP-ASI bubuk instan lokal (100 produk), MP-ASI bubuk

instan impor (23 produk), MP-ASI biskuit (33 produk) dan MP-ASI siap masak (8

produk). MP-ASI bubuk instan lokal merupakan produk MP-ASI yang diproduksi

dan diedarkan di wilayah Indonesia dan terdaftar di Direktorat Penilaian

Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan. MP-ASI bubuk instan

impor merupakan produk yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk

diedarkan dan terdaftar di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan

Pengawas Obat dan Makanan. Produk MP-ASI Siap Santap tidak dikaji

mengingat keterbatasan data tentang produk pangan yang termasuk ke dalam

kriteria MP-ASI Siap Santap.

Data yang terkumpul dikompilasi terkait informasi yang meliputi peruntukan,

takaran saji, petunjuk penyiapan dan penggunaan, jumlah kandungan gizi,

persentase AKG. Selanjutnya dilakukan konversi data dari jumlah kandungan gizi

per sajian menjadi per 100 g. Hal tersebut dilakukan karena pada umumnya

persyaratan kandungan gizi pada SNI MP-ASI dinyatakan dalam per 100 g

produk. Konversi tersebut dilakukan dengan memperhitungkan jumlah takaran

saji untuk masing-masing produk MP-ASI. Konversi data juga dilakukan terhadap

jumlah natrium dan kepadatan energi menjadi per 100 kkal dan kkal/g produk

Page 37: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

21

siap konsumsi dengan menggunakan data tentang takaran saji dan petunjuk

penyajian. Konversi dilakukan mengingat persyaratan dalam SNI MP-ASI untuk

energi dan natrium dinyatakan dalam kkal per g produk siap konsumsi untuk

kepadatan energi dan mg per 100 kkal produk siap konsumsi untuk natrium.

Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan data akhir berupa matriks

kesesuaian antara kandungan gizi dalam masing-masing produk MP-ASI dengan

persyaratan yang tercantum dalam SNI MP-ASI terkait. Hasil pengolahan juga

memperlihatkan jumlah parameter yang tidak sesuai standar untuk masing-

masing produk, serta rata-rata kandungan masing-masing komponen gizi dalam

semua produk MP-ASI. Keluaran lain juga memperlihatkan tentang persentase

produk MP-ASI yang tidak sesuai standar terkait kandungan gizi baik untuk zat

gizi yang harus terdapat dalam produk MP-ASI maupun terhadap zat gizi secara

keseluruhan (meliputi zat gizi yang harus ada dan zat gizi yang dapat

ditambahkan). Produk MP-ASI dinyatakan tidak sesuai standar apabila terdapat

satu atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar sesuai

dengan SNI. Komponen gizi yang wajib ada dalam produk MP ASI tetapi tidak

tercantum pada label dianggap terdapat dalam produk tersebut, sedangkan untuk

komponen yang bersifat sukarela jika tidak tercantum pada label maka tidak

diperhitungkan dalam pengolahan data. Mengingat persyaratan yang ditetapkan

dalam SNI untuk kandungan karbohidrat tidak dinyatakan sebagai kandungan

karbohidrat total dalam produk akhir maupun dalam produk siap konsumsi, maka

pengkajian terhadap pemenuhan persyaratan tersebut tidak dapat dilakukan.

Kajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk MP-ASI dibandingkan dengan kecukupan gizi bayi/ anak

Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan sama dengan kegiatan untuk

tahap penelitian untuk kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada

label produk MP-ASI terhadap SNI MP-ASI dengan keluaran matriks data terkait

dengan persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI. Konversi dari jumlah

per saji menjadi persentase AKG per saji dilakukan untuk zat gizi yang hanya

tercantum pada label dalam bentuk jumlah per sajian.

Pengolahan data untuk kajian ini menggunakan acuan AKG tahun 2003

untuk usia 4 - 24 bulan dengan nilai energi 950 kkal. Keluaran dari tahapan ini

adalah rata-rata persentase AKG untuk masing-masing komponen gizi dan

Page 38: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

22

perkiraan jumlah sajian per hari untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi dan

anak berdasarkan rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP ASI.

Kajian terhadap pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI serta pola konsumsi bayi dan anak

Penyusunan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrumen untuk

mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

memperoleh data tentang pemahaman responden terhadap label produk MP-ASI

dan pola pemberian makan bayi dan anak. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 3

bagian meliputi panduan kuesioner, identitas responden dan pertanyaan.

Panduan kuesioner mencakup tujuan kuesioner dan pengantar yang memuat

keterangan umum yang perlu diketahui oleh responden seperti istilah takaran saji

dan cakupan produk MP-ASI yang menjadi topik utama. Identitas responden

yang harus diisi meliputi nama, alamat, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan.

Lembar pertanyaan terbagi menjadi 2 bagian mencakup pertanyaan yang bersifat

umum untuk mengetahui pemahaman responden terhadap produk MP-ASI

secara umum dan tabel yang harus diisi untuk memberikan gambaran tentang

pola pemberian makan bayi dan anak. Tabel tersebut meliputi (1) jenis makanan,

(2) frekuensi pemberian per hari, (3) jumlah dalam satu kali makan, dan (4) cara

penyiapan. Kuesioner pemahaman masyarakat terhadap produk MP-ASI dan

pola pemberian makan bayi dan anak ditunjukkan pada Lampiran 2. Penetapan kriteria dan jumlah responden. Responden dipilih dari

kelompok ibu rumah tangga yang mempunyai anak usia dari 6 bulan sampai

dengan 36 bulan. Penetapan kelompok responden tersebut berdasarkan

pertimbangan bahwa kelompok tersebut pernah membeli produk MP-ASI serta

tingkat kepedulian terhadap informasi yang tercantum pada label. Penentuan jumlah responden menggunakan variabel estimasi proporsi

populasi dengan tingkat kepercayaan 95 % dihitung dengan menggunakan

rumus (Natzir 2003) sebagai berikut :

n = z α/22 pq

E2 dengan :

E = galat estimasi = error of estimation

p = proporsi populasi, 0.5 apabila tidak diketahui

q = 1 – p

Page 39: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

23

α = taraf keterandalan

100 (1-α) % = tingkat keyakinan

Pada penelitian ini, diharapkan galat estimasi (tingkat kesalahan) tidak lebih dari

14 % dengan tingkat keyakinan 95 %. Dengan demikian, maka nilai α = 0.05, dan

α/2 = 0.025, sehingga z 0.025 = 1.96 (diperoleh dari tabel distribusi normal

standar). Dengan nilai E = 0.14; p = 0.5; q = 0.5, maka jumlah responden untuk

penelitian ini adalah :

n = 1.962 x 0.5 x 0.5 = 49 responden 0.142

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka ditetapkan jumlah responden

sebanyak 50 (lima puluh) orang.

Penetapan lokasi pengamatan. Pengambilan data melalui kuesioner

mengambil lokasi di Jakarta dan untuk mendapatkan data sebaran yang

seimbang, ditetapkan 10 responden untuk setiap wilayah kotamadya. Lebih jauh,

untuk mendapatkan responden yang dituju yaitu ibu yang mempunyai bayi/anak

usia 6 sampai dengan 36 bulan, pengamatan dilakukan di sarana pelayanan

kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) dimana responden biasa mengunjungi

tempat tersebut untuk melakukan konsultasi kesehatan baik pengobatan ataupun

imunisasi.

Pelaksanaan survei. Survei dilaksanakan melalui pengisian kuesioner dan

wawancara. Responden merupakan ibu rumah tangga yang datang ke rumah

sakit atau puskesmas sesuai peta lokasi yang telah ditetapkan. Responden

diminta untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pengalaman mereka dalam

membaca label produk pangan secara umum khususnya dalam memilih produk

MP-ASI. Responden juga diminta untuk mengisi jenis, jumlah dan frekuensi

pemberian masing-masing jenis makanan kepada bayi dan anak sebagai pola

konsumsi harian bayi dan anak.

Pengolahan data. Keluaran dari kajian ini berupa (a) profil responden

berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak dan pertimbangan

dalam memiih produk MP-ASI, (b) gambaran tentang pemahaman konsumen

dalam membaca label (membaca label, ING, cara penyiapan produk), dan (c)

data tentang pola konsumsi bayi/anak dengan jenis pangan ASI, susu bayi,

Page 40: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

24

makanan bayi rumahan, MP-ASI bubuk instan, MP-ASI biskuit, buah-buahan dan

lain-lain.

Kajian terhadap kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan harian bayi dan anak

Kegiatan dalam kajian ini meliputi menggabungkan data tentang pola

konsumsi per hari sebagai hasil survei dengan persentase AKG per saji produk

MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI biskuit. Hasil kajian yang diharapkan berupa

identifikasi komponen gizi yang telah terpenuhi dari konsumsi produk MP-ASI

dan komponen gizi yang memerlukan asupan dari sumber makanan lain. Acuan

yang digunakan adalah AKG 2003 untuk bayi/anak usia 4 - 24 bulan dengan nilai

energi 950 kkal.

Selanjutnya dilakukan identifikasi komponen gizi yang kurang dari

kecukupan gizi harian bayi/anak dan komponen gizi yang telah memenuhi

bahkan melebihi kecukupan gizi harian bayi dan anak sebagai kontribusi produk

MP-ASI sesuai pola konsumsi.

Page 41: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

25

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesesuaian Kandungan Gizi Produk MP-ASI dengan SNI MP-ASI

MP-ASI Bubuk Instan Pembahasan MP-ASI bubuk instan terbagi menjadi produk MP ASI bubuk

instan lokal dan produk MP ASI bubuk instan impor.

MP-ASI Bubuk Instan Lokal

Jumlah produk yang dikaji sebanyak 100 produk dengan berbagai merek

dagang dan varian. Data umum tentang produk MP-ASI bubuk instan lokal yang

dikaji ditunjukkan pada Lampiran 3. Data tersebut mencakup kode produk,

peruntukan, berat bersih, takaran saji, ukuran rumah tangga, jumlah saji per

kemasan serta petunjuk penyiapan dan penggunaan.

Pembahasan terhadap produk MP-ASI bubuk instan lokal diuraikan

berdasarkan pokok bahasan yang terkait dengan kandungan gizi produk, meliputi

(1) petunjuk penyajian dan penggunaan, (2) takaran saji, (3) takaran saji dengan

peruntukan, (4) takaran saji dengan petunjuk penyajian dan penggunaan, serta

(5) kandungan gizi.

Petunjuk Penyajian dan Penggunaan Meskipun telah mengalami pengolahan, MP-ASI bubuk instan tidak dapat

langsung dikonsumsi, melainkan harus melalui penyiapan terlebih dahulu

sebelum dikonsumsi dengan penambahan air minum atau cairan lain yang

sesuai. Oleh karena itu, pada label produk MP-ASI bubuk instan harus

dicantumkan petunjuk penyiapan dan penggunaan. Hal tersebut dinyatakan

dalam Pemerintah RI (1999). Demikian pula halnya dengan BSN (2005a) yang

menyatakan bahwa label produk MP-ASI bubuk instan harus mencantumkan

petunjuk penyiapan produk yang menyatakan bahwa produk harus ditambah air

minum atau cairan lain yang sesuai sebelum dikonsumsi, serta petunjuk

penggunaan produk sesuai dengan kelompok umur dan kebutuhan gizi bayi dan

anak.

Dari 100 produk MP-ASI bubuk instan lokal yang dikaji, semua produk

(100 %) mencantumkan petunjuk penyajian dan penggunaan.

Page 42: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

26

Takaran Saji Takaran saji yang tercantum pada label produk MP-ASI bubuk instan lokal

meliputi 47 produk (47 %) menggunakan takaran saji 40 g, 18 produk (18 %)

menggunakan takaran saji 50 g, 17 produk (17 %) menggunakan takaran saji 25

g, 8 produk (8 %) menggunakan takaran saji 48 g, 7 produk (7 %) menggunakan

takaran saji 30 g, 2 produk (2 %) menggunakan takaran saji 20 g dan 1 produk

(1 %) menggunakan takaran saji 16.5 g. Gambaran tentang takaran saji produk

MP-ASI bubuk instan lokal ditunjukkan pada Gambar 1.

1 2

17

7

47

8

18

0

10

20

30

40

50

Jum

lah

prod

uk

16.5 20 25 30 40 48 50

Takaran saji

Gambar 1 Takaran saji produk MP-ASI bubuk instan lokal

Mengingat Indonesia belum mempunyai ketentuan tentang besaran takaran

saji baku untuk produk pangan termasuk MP-ASI, maka kajian menggunakan

takaran saji yang ditetapkan oleh Amerika Serikat. Dalam Code of Federal

Regulation, Reference Amount for customarily consumed per eating occasion :

infant and toddler foods, takaran saji baku (reference amount) untuk cereal, dry

instant adalah 15 g dan takaran saji baku untuk cereal, prepared, ready to serve

adalah 110 g.

Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut, maka takaran saji yang

digunakan oleh produk MP-ASI bubuk instan lokal dalam bentuk produk beredar

adalah 16.5 – 50 g atau mencapai 110 – 333 % dari takaran saji baku.

Ukuran rumah tangga (URT) yang digunakan untuk menyatakan takaran

saji produk MP-ASI bubuk instan lokal adalah sendok makan, sendok teh,

sendok takar dan sachet. Sebanyak 59 produk (59 %) menggunakan ukuran

sendok makan, 25 produk (25 %) menggunakan ukuran sachet, 9 produk (9 %)

menggunakan ukuran sendok teh, 6 produk (6 %) menggunakan ukuran sendok

takar dan 1 produk (1 %) tidak menggunakan ukuran rumah tangga.

Produk yang menggunakan ukuran sendok teh meliputi 4 produk dengan

takaran saji 50 g (10 sendok teh) dan 5 produk dengan takaran saji 25 g (5

sendok teh). Dengan demikian ukuran baku untuk 1 sendok teh adalah 5 g.

Page 43: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

27

Produk yang menggunakan ukuran sendok takar sebanyak 6 produk

dengan takaran saji 40 g (4 sendok takar), sehingga ukuran baku untuk 1

sendok takar adalah 10 g.

Produk yang menggunakan ukuran sendok makan sebanyak 59 produk

dengan takaran saji dan jumlah sendok makan sebagaimana ditunjukan pada

Tabel 9. Dari tabel tersebut, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata

berat produk per sendok makan adalah 9.4 g.

Tabel 9 Ukuran rumah tangga sendok makan produk MP-ASI bubuk instan lokal

Takaran saji (g) URT (sdm) Jumlah produk Berat per sdm (g) 25 3 1 8.3 20 3 2 6.7 40 6 4 6.7 30 3 7 10 48 6 8 8 50 5 12 10 40 4 25 10

Takaran Saji dengan Petunjuk Penyajian dan Penggunaan Petunjuk penyajian produk MP-ASI bubuk instan lokal sangat bervariasi.

Hubungan antara takaran saji dengan petunjuk penyajian ditunjukkan pada

Gambar 2.

0

50

100

150

200

250

16.5 20 25 25 25 25 25 25 25 25 30 40 40 40 40 40 40 40 40 40 48 50 50 50 50Takaran saji (g)

Jum

lah

air

(ml)

Gambar 2 Takaran saji produk MP-ASI bubuk instan lokal dan jumlah air yang

ditambahkan

Dari gambar tersebut terlihat bahwa tidak ada korelasi antara berat takaran

saji produk dengan jumlah cairan yang ditambahkan sesuai dengan petunjuk

penyajian dan penggunaan yang tercantum pada label. Terdapat produk dengan

takaran saji yang lebih besar tetapi menggunakan cairan yang lebih sedikit.

Page 44: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

28

Apabila menggunakan takaran saji baku yang ditetapkan oleh Amerika

Serikat untuk produk MP-ASI yang siap disajikan yaitu 110 g, maka takaran saji

yang digunakan untuk produk MP-ASI bubuk instan lokal dalam bentuk siap

dikonsumsi adalah 75 – 248 g atau 68 – 225 % dari takaran saji baku.

Takaran Saji dengan Peruntukan Peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal meliputi 66 produk (66 %)

ditujukan bagi bayi mulai usia 6 bulan, 23 produk (23 %) ditujukan bagi bayi mulai

usia 9 bulan, 9 produk (9 %) ditujukan bagi bayi mulai usia 8 bulan dan 2 produk

(2 %) ditujukan bagi anak mulai usia 12 bulan. Gambaran peruntukan produk

tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Konsistensi/tekstur dan keragaman pangan harus ditingkatkan sesuai

dengan bertambahnya usia dan kemampuan makan anak. Setelah usia 12 bulan,

sebagian besar anak dapat mengonsumsi jenis makanan yang biasa dikonsumsi

oleh keluarga (WHO 2005). Keterkaitan antara peruntukan (usia bayi/anak)

dengan takaran saji produk MP-ASI bubuk instan lokal dapat dilihat pada

Gambar 4.

66

9

23

2

010203040506070

Jum

lah

prod

uk

6 8 9 12

Peruntukan (mulai bulan ke-)

Gambar 3 Peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal

38.2

43.5

37.6

40

34

36

38

40

42

44

Rat

a-ra

ta ta

kara

n sa

ji (g

)

6 8 9 12

Peruntukan (mulai bulan ke-)

Gambar 4 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal

Page 45: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

29

Dari gambar tersebut terlihat bahwa produk yang diperuntukkan bagi bayi

mulai bulan ke-8 mempunyai takaran saji lebih tinggi dibandingkan dengan

takaran saji produk yang diperuntukkan mulai bukan ke-9 dan ke-12. Takaran saji

untuk produk yang diperuntukan mulai bulan ke-9 lebih rendah dibandingkan

dengan takaran saji produk yang diperuntukkan mulai usia bulan ke-6. Hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara takaran saji yang

dicantumkan pada label dengan usia target konsumen produk MP-ASI bubuk

instan lokal.

Kandungan Gizi Sebagaimana ditetapkan dalam SNI 01-7111.1-2005, kandungan gizi MP-

ASI bubuk instan harus sesuai standar mutu yang ditetapkan. SNI tersebut

menyatakan batasan kandungan gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro.

Untuk zat gizi mikro (vitamin dan mineral) ditetapkan beberapa vitamin dan

mineral yang harus terdapat dalam produk serta vitamin dan mineral yang dapat

ditambahkan ke dalam produk tersebut.

Pada umumnya syarat mutu yang ditetapkan dalam SNI dinyatakan dalam

100 gram produk, kecuali persyaratan untuk energi total, karbohidrat dan

natrium. Oleh karena itu, kandungan gizi yang tercantum dalam label per sajian,

dihitung terlebih dahulu menjadi per 100 g produk. Data tentang kandungan gizi

dalam 100 g produk MP-ASI bubuk instan lokal ditunjukkan pada Lampiran 4.

Mengingat persyaratan yang ditetapkan dalam SNI untuk kandungan

karbohidrat tidak dinyatakan sebagai kandungan karbohidrat total dalam produk

akhir maupun dalam produk siap konsumsi, maka pengkajian terhadap

pemenuhan persyaratan tersebut tidak dapat dilakukan.

Persyaratan kepadatan energi berdasarkan SNI MP-ASI bubuk instan

adalah tidak boleh kurang dari 0.8 kkal per gram produk siap konsumsi. Untuk

mengetahui kepadatan energi produk MP-ASI bubuk instan siap konsumsi,

dilakukan perhitungan terlebih dahulu dari produk kering menjadi produk siap

konsumsi sesuai dengan cara penyajian, dengan asumsi berat produk siap

konsumsi merupakan penjumlahan antara berat takaran saji dengan jumlah air

yang ditambahkan. Data selengkapnya tentang kepadatan energi produk MP-ASI

bubuk instan lokal ditunjukkan pada Tabel 10. Dari tabel tersebut terlihat bahwa

sebanyak 12 % produk tidak sesuai standar karena mempunyai kepadatan

energi 0.7 kkal/g produk siap konsumsi.

Page 46: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

30

Tabel 10 Kepadatan energi produk MP-ASI bubuk instan lokal siap konsumsi

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g)

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g)

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g)

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g)

1 0.8 26 1.3 51 0.9 76 0.7 2 0.8 27 1.3 52 0.9 77 0.7 3 0.8 28 1.4 53 0.7 78 0.7 4 0.8 29 1.3 54 0.8 79 0.7 5 1.0 30 1.3 55 0.8 80 1.3 6 1.0 31 1.3 56 0.8 81 1.3 7 1.0 32 1.3 57 0.8 82 1.3 8 1.3 33 1.3 58 0.8 83 1.3 9 1.3 34 1.3 59 0.8 84 1.3 10 1.4 35 1.0 60 0.7 85 1.3 11 1.3 36 1.0 61 1.1 86 0.7 12 1.3 37 1.0 62 1.0 87 0.7 13 1.3 38 0.9 63 1.2 88 1.2 14 1.3 39 0.9 64 1.0 89 1.2 15 1.3 40 0.9 65 1.0 90 1.2 16 1.1 41 0.9 66 0.8 91 1.2 17 1.0 42 0.8 67 0.8 92 1.2 18 1.0 43 0.8 68 0.8 93 1.2 19 1.0 44 0.8 69 0.8 94 1.2 20 1.4 45 0.8 70 0.7 95 1.2 21 1.4 46 1.0 71 0.8 96 0.7 22 1.3 47 1.0 72 0.7 97 1.4 23 1.3 48 1.0 73 0.8 98 1.4 24 1.3 49 1.0 74 0.8 99 1.3 25 1.3 50 1.0 75 0.7 100 1.3

Berdasarkan SNI MP-ASI bubuk instan, natrium merupakan salah satu

mineral yang wajib ada dalam produk MP-ASI bubuk instan tetapi kandungannya

dibatasi tidak boleh lebih dari 100 mg per 100 kkal produk yang siap konsumsi

untuk produk yang ditujukan bagi bayi, dan tidak lebih dari 200 mg per 100 kkal

produk siap konsumsi untuk produk yang ditujukan bagi anak berusia diatas 12

bulan.

Setelah dilakukan perhitungan terhadap produk yang siap dikonsumsi,

kandungan natrium per 100 kkal produk yang siap dikonsumsi ditunjukkan pada

Tabel 11.

Secara umum, dari 100 produk MP-ASI bubuk instan lokal yang dikaji,

sebanyak 71 produk (71 %) produk sesuai standar untuk keseluruhan zat gizi

yang wajib terdapat dalam MP-ASI bubuk instan dan 29 produk (29 %) tidak

sesuai standar. Apabila analisa dilakukan untuk semua zat gizi baik yang wajib

terkandung dalam produk MP-ASI bubuk instan maupun yang dapat

ditambahkan secara sukarela, sebanyak 32 produk (32 %) sesuai standar

kandungan zat gizi secara keseluruhan yang ditetapkan dalam SNI dan 68

Page 47: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

31

produk (68 %) tidak sesuai standar. Produk yang tidak mencantumkan informasi

kandungan gizi untuk zat gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI

diasumsikan tidak sesuai standar, sedangkan untuk zat gizi yang dapat

ditambahkan ke dalam produk MP-ASI secara sukarela, pengkajian hanya

dilakukan terhadap produk yang mencantumkan kandungan zat gizi tersebut

pada label.

Tabel 11 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan lokal siap konsumsi

Kode produk

Na (mg/ 100 kkal)

Peruntuk-an (mulai bulan ke-)

Kode produk

Na (mg/ 100 kkal)

Peruntuk-an (mulai bulan ke-)

Kode produk

Na (mg/ 100 kkal)

Peruntuk-an (mulai bulan ke-)

1 26 6 35 70 6 68 26 6 2 26 6 36 58 6 69 26 6 3 26 6 37 62 6 70 26 6 4 26 6 38 0 6 71 26 6 5 20 8 39 0 6 72 26 6 6 20 8 40 0 12 73 26 6 7 25 9 41 0 12 74 26 6 8 82 6 42 71 6 75 26 6 9 29 6 43 71 6 76 70 8

10 94 6 44 88 6 77 70 8 11 29 6 45 88 6 78 70 8 12 76 6 46 94 9 79 70 8 13 88 6 47 94 9 80 59 6 14 59 6 48 47 9 81 29 6 15 94 6 49 47 9 82 29 6 16 24 6 50 47 9 83 35 9 17 38 6 51 100 9 84 35 9 18 39 6 52 100 9 85 94 9 19 52 9 53 258 6 86 125 8 20 36 9 54 57 6 87 125 8 21 86 9 55 94 6 88 43 6 22 95 9 56 94 6 89 43 6 23 40 9 57 94 6 90 43 6 24 31 6 58 94 6 91 43 6 25 36 9 59 59 6 92 43 6 26 36 9 60 100 6 93 43 6 27 98 9 61 54 6 94 43 6 28 87 9 62 70 6 95 43 6 29 98 9 63 43 6 96 43 6 30 77 6 64 0 6 97 94 8 31 98 6 65 66 6 98 94 6 32 90 6 66 26 6 99 36 9 33 84 6 67 26 6 100 36 9 34 98 6

Produk dinyatakan tidak sesuai standar (TSS) apabila terdapat satu atau

lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar. Jumlah parameter

Page 48: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

32

yang tidak sesuai standar untuk masing-masing produk, serta jumlah produk

yang tidak sesuai standar untuk masing-masing parameter kandungan gizi dapat

dilihat pada Lampiran 4.

Gambaran tentang persentase kesesuaian kandungan masing-masing zat

gizi produk MP-ASI bubuk instan lokal dengan SNI MP-ASI bubuk instan

ditunjukkan pada Gambar 5.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Sesuai standar Tidak sesuai standar

Gambar 5 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk MP-ASI

bubuk instan lokal dengan SNI

Gambar 5 menunjukkan bahwa persentase produk MP-ASI bubuk instan

lokal yang tidak sesuai standar kandungan gizi yang tercantum dalam MP-ASI

bubuk instan meliputi energi (12 %), protein (2 %), lemak (7 %), serat pangan

(6 %), vitamin A (9 %), vitamin D (6 %), vitamin E (32 %), vitamin K (17 %),

vitamin B1 (29 %), vitamin B2 (12 %), niasin (8 %), vitamin B6 (61 %), asam

pantotenat (6 %), asam folat (19 %), vitamin B12 (5 %), vitamin C (9 %), natrium

(3 %), kalsium (6 %), besi (6 %), zink (13 %), selenium (38 %) dan iodium (18 %).

Dari zat gizi tersebut, yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI bubuk instan

meliputi energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin D, vitamin C, natrium, kalsium,

besi, zink, dan iodium. Sedangkan serat pangan, vitamin E, vitamin K, vitamin B1,

vitamin B2, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, asam folat, vitamin B12, dan

selenium bersifat sukarela.

MP-ASI Bubuk Instan Impor Jumlah produk yang dikaji sebanyak 23 produk dengan berbagai merek

dagang dan varian. Data umum tentang produk MP-ASI bubuk instan impor yang

Page 49: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

33

dikaji meliputi kode produk, peruntukan, berat bersih, takaran saji, ukuran rumah

tangga (URT), jumlah sajian per kemasan serta petunjuk penyajian dan

penggunaan, ditunjukkan pada Lampiran 5.

Pembahasan terhadap produk MP-ASI bubuk instan impor diuraikan

berdasarkan pokok bahasan yang terkait dengan kandungan gizi produk, meliputi

(1) petunjuk penyajian dan penggunaan, (2) takaran saji, (3) takaran saji dengan

peruntukan, (4) takaran saji dengan petunjuk penyajian dan penggunaan, serta

(5) kandungan gizi.

Petunjuk Penyajian dan Penggunaan Dari 23 produk MP-ASI bubuk instan impor yang dikaji, semua produk

(100 %) mencantumkan petunjuk penyajian dan penggunaan. Petunjuk penyajian

yang dicantumkan meliputi 20 produk (87 %) mencantumkan petunjuk penyajian

menggunakan 150 ml air, dan 3 produk (13 %) menggunakan 170 ml air. Dengan

demikian, tidak ada perbedaan yang berarti antara kandungan gizi pada produk

kering dibandingkan dengan produk siap konsumsi.

Takaran Saji Takaran saji yang dicantumkan pada label produk MP-ASI bubuk instan

impor meliputi 17 produk (85 %) menggunakan takaran saji 50 g dan 3 produk

(15 %) menggunakan takaran saji 32 g.

Mengingat Indonesia belum mempunyai ketentuan tentang besaran takaran

saji baku untuk produk pangan termasuk MP-ASI, maka kajian akan

menggunakan takaran saji yang ditetapkan oleh Amerika Serikat. Dalam Code of

Federal Regulation, Reference Amount for customarily consumed per eating

occasion : infant and toddler foods, takaran saji baku (reference amount) untuk

cereal, dry instant adalah 15 g dan takaran saji baku untuk cereal, prepared,

ready to serve adalah 110 g.

Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut, maka takaran saji yang

digunakan oleh produk MP-ASI bubuk instan impor adalah 32 – 50 g atau

mencapai 213 – 333 % dari takaran saji baku.

Ukuran rumah tangga (URT) yang digunakan untuk takaran saji 50 g adalah

5 sendok makan dan URT untuk takaran saji 32 g adalah 1 sachet. Dengan

demikian, 1 sendok makan produk MP-ASI bubuk instan impor setara dengan 10

g produk.

Page 50: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

34

Takaran Saji dengan Petunjuk Penyajian dan Penggunaan Sebanyak 20 produk (87 %) yang mempunyai takaran saji 50 gram

disajikan dengan menggunakan 150 ml air, sedangkan 3 produk (13 %) dengan

takaran saji 32 g disajikan dengan menggunakan 170 ml air. Hal tersebut

menunjukan hubungan yang negatif karena takaran saji yang lebih besar

menggunakan air yang lebih sedikit.

Apabila menggunakan takaran saji baku yang ditetapkan oleh Amerika

Serikat untuk produk MP-ASI yang siap disajikan yaitu 110 g, maka takaran saji

yang digunakan untuk produk MP-ASI bubuk instan impor dalam bentuk siap

dikonsumsi adalah 200 – 202 g atau 182 – 184 % dari takaran saji baku.

Takaran Saji dengan Peruntukan Keterkaitan antara peruntukan (usia bayi/anak) dengan takaran saji produk

MP-ASI bubuk instan impor dapat dilihat pada Gambar 6. Dari gambar tersebut

terlihat bahwa produk dengan usia peruntukan mulai bulan ke-8 dan ke-12

mempunyai takaran saji yang lebih kecil daripada takaran saji produk yang

diperuntukkan bagi usia 6 bulan keatas. Hal tersebut tidak relevan mengingat

kemampuan seorang bayi/anak untuk mengonsumsi produk MP-ASI bubuk

instan pada bayi/anak berkembang sesuai dengan bertambahnya usia.

5044

50

38

0

10

20

30

40

50

Taka

ran

saji

rata

-ra

ta (g

)

6 8 9 12

Peruntukan (mulai bulan ke-)

Gambar 6 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan impor

Kandungan Gizi Sebagaimana ditetapkan dalam SNI 01-7111.1-2005, kandungan gizi MP-

ASI bubuk instan dipersyaratkan baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro.

Pada umumnya syarat mutu yang ditetapkan dalam SNI dinyatakan dalam 100

gram produk, kecuali persyaratan untuk energi total, karbohidrat dan natrium.

Oleh karena itu, kandungan gizi yang tercantum dalam label per sajian, dihitung

terlebih dahulu dalam 100 g produk. Data tersebut ditunjukkan pada Lampiran 6.

Page 51: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

35

Komponen gizi yang berdasarkan SNI tidak dinyatakan dalam 100 g produk

meliputi kepadatan energi, karbohidrat dan natrium. Kepadatan energi yang

dipersyaratkan adalah 0.8 kkal per g produk siap konsumsi. Berdasarkan takaran

saji produk yang siap konsumsi diperoleh kepadatan energi produk siap

konsumsi, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 12.

Tabel 12 Kepadatan energi produk MP-ASI bubuk instan impor siap konsumsi

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g produk siap konsumsi)

Kode produk

Kepadatan energi (kkal/g produk siap konsumsi)

1 1.0 13 1.0 2 1.0 14 1.1 3 1.0 15 1.1 4 1.0 16 1.1 5 1.0 17 0.7 6 1.0 18 1.0 7 1.0 19 1.0 8 1.0 20 1.0 9 1.0 21 1.0 10 1.0 22 0.7 11 1.0 23 0.6 12 1.0

Persyaratan yang ditetapkan dalam SNI untuk kandungan karbohidrat tidak

dinyatakan sebagai kandungan karbohidrat total dalam produk akhir maupun

dalam produk siap konsumsi, melainkan jumlah karbohidrat yang berasal dari

sukrosa, fruktosa, sirup glukosa atau madu jika bahan tersebut ditambahkan ke

dalam produk MP-ASI. Oleh karena itu, pengkajian terhadap persyaratan

kandungan karbohidrat dalam produk MP-ASI tidak dapat dilakukan.

Natrium merupakan salah satu mineral yang wajib ada dalam produk MP-

ASI bubuk instan tetapi kandungannya dibatasi tidak boleh lebih dari 100 mg per

100 kkal produk siap konsumsi untuk produk yang ditujukan bagi bayi, dan tidak

lebih dari 200 mg per 100 kkal produk siap konsumsi untuk produk yang

ditujukan bagi anak berusia diatas 12 bulan. Setelah dilakukan perhitungan

terhadap produk yang siap konsumsi, kandungan natrium per 100 kkal produk

siap konsumsi ditunjukkan pada Tabel 13. Dari tabel tersebut terlihat bahwa

semua produk (100 %) sesuai standar kandungan natrium. Produk nomor 18 s/d

20 merupakan produk yang ditujukan untuk anak usia 1 – 3 tahun sedangkan

lainnya ditujukan untuk bayi usia mulai 6 bulan, 8 bulan dan 9 bulan.

Page 52: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

36

Tabel 13 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI bubuk instan impor siap konsumsi

Kode

produk Na (mg/100 kkal) Peruntukan (mulai bulan ke-)

Kode produk Na (mg/100 kkal) Peruntukan

(mulai bulan ke-)1 51 6 – 24 bulan 13 75 6 – 24 bulan 2 100 6 – 24 bulan 14 75 6 – 24 bulan 3 95 6 – 24 bulan 15 75 8 – 24 bulan 4 71 6 – 24 bulan 16 86 8 – 24 bulan 5 65 6 – 24 bulan 17 95 8 – 24 bulan 6 96 6 – 24 bulan 18 53 9 – 24 bulan 7 70 6 – 24 bulan 19 51 9 – 24 bulan 8 96 6 – 24 bulan 20 70 9 – 24 bulan 9 82 6 – 24 bulan 21 53 1 – 3 tahun 10 65 6 – 24 bulan 22 193 1 – 3 tahun 11 39 6 – 24 bulan 23 195 1 – 3 tahun 12 54 6 – 24 bulan

Secara umum, dari 23 produk MP-ASI bubuk instan impor yang dikaji,

sebanyak 3 produk (13 %) sesuai standar untuk zat gizi yang wajib terdapat

dalam produk MP-ASI bubuk instan dan 20 produk (87 %) tidak sesuai standar.

Apabila analisa dilakukan untuk semua zat gizi baik yang wajib terkandung dalam

produk MP-ASI bubuk instan maupun zat gizi yang dapat ditambahkan secara

sukarela, maka tidak ada produk MP-ASI yang memenuhi keseluruhan

parameter terkait kandungan gizi tersebut. Produk yang tidak mencantumkan

informasi kandungan gizi untuk zat gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-

ASI diasumsikan tidak sesuai standar, sedangkan untuk zat gizi yang dapat

ditambahkan ke dalam produk MP-ASI secara sukarela, pengkajian hanya

dilakukan terhadap produk yang mencantumkan kandungan zat gizi tersebut

pada label. Produk dinyatakan tidak sesuai standar (TSS) apabila terdapat satu

atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar. Jumlah

parameter yang tidak sesuai standar untuk masing-masing produk, serta jumlah

produk yang tidak sesuai standar untuk masing-masing parameter kandungan

gizi dapat dilihat pada Lampiran 6. Gambaran tentang persentase kesesuaian

kandungan gizi produk MP-ASI bubuk instan impor dengan SNI MP-ASI bubuk

instan ditunjukkan pada Gambar 7. Ketidaksesuaian produk MP-ASI bubuk

instan impor kemungkinan disebabkan karena parameter yang ditetapkan dalam

SNI lebih lengkap dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh Codex

Alimentarius Commission. Hal tersebut dimungkinkan mengingat standar di

masing-masing negara disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan status gizi di

Page 53: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

37

negara tersebut. SNI menetapkan iodium dan zink sebagai mineral yang wajib

ada dalam produk MP-ASI bubuk instan.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Ener

gi to

tal

Prot

ein

Lem

ak

Karb

ohid

rat

Sera

t pan

gan

Vita

min

A

Vita

min

D

Vita

min

E

Vita

min

K

Vita

min

B1

Vita

min

B2

Nia

sin

Vita

min

B6

Asam

pan

tote

nat

Asam

fola

t

Vita

min

B12

Vita

min

C

Nat

rium

(Na)

Kals

ium

(Ca)

Besi

(Fe)

Zink

(Zn)

Sele

nium

(Se)

Iodi

um (I

)

Sesuai standar Tidak sesuai standar

Gambar 7 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk MP-ASI

bubuk instan impor dengan SNI

Dari gambar tersebut terlihat bahwa semua produk MP-ASI bubuk instan

impor sesuai standar kandungan gizi yang tercantum dalam SNI MP-ASI untuk

zat gizi protein, serat pangan, vitamin A, vitamin D, vitamin K, vitamin B1, niasin,

asam pantotenat, vitamin B12, vitamin C, natrium, kalsium dan besi. Dari zat

gizi tersebut, zat gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI bubuk instan

meliputi protein, vitamin A, vitamin D, vitamin C, natrium, kalsium dan besi,

sedangkan zat gizi lainnya bersifat sukarela.

Persentase produk yang tidak sesuai standar kandungan zat gizi tertentu

yaitu energi (13 %), lemak (4%), vitamin E (74 %), vitamin B2 (30 %), vitamin B6

(74 %), asam folat (87 %), zink (52 %), dan iodium (74 %). Dari zat gizi tersebut,

energi, lemak, zink dan iodium merupakan zat gizi yang wajib terdapat dalam

produk MP-ASI bubuk instan, sedangkan vitamin E, vitamin B2, vitamin B6, dan

asam folat merupakan zat gizi yang bersifat sukarela.

MP-ASI Biskuit Produk MP-ASI Biskuit yang dikaji berjumlah 33 produk dengan berbagai

merk dagang dan varian. Berbagai data umum terkait dengan peruntukan, berat

bersih, takaran saji, jumlah keping per sajian, jumlah sajian per kemasan serta

petunjuk penyiapan dan penggunaan produk MP-ASI biskuit yang terkumpul

disajikan dalam Lampiran 7.

Page 54: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

38

Pembahasan terhadap produk MP-ASI biskuit diuraikan berdasarkan pokok

bahasan yang terkait dengan kandungan gizi produk, meliputi (a) petunjuk

penyiapan dan penggunaan, (b) takaran saji, (c) takaran saji dengan peruntukan,

(d) takaran saji dengan jumlah keping per sajian, (e) kandungan gizi.

Petunjuk Penyiapan dan Penggunaan Informasi tentang petunjuk penggunaan diperlukan oleh konsumen untuk

mendapatkan manfaat gizi yang optimal dari produk yang bersangkutan dengan

mengikuti petunjuk yang tercantum pada label. Dengan demikian, keterangan

tersebut dapat mempengaruhi asupan gizi bayi dan anak yang diperoleh dari

produk pangan tersebut.

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP – ASI) biskuit merupakan produk

MP-ASI yang diproduksi melalui proses pemanggangan yang dapat dikonsumsi

setelah dilumatkan dengan penambahan air, susu atau cairan lain yang sesuai

untuk bayi diatas 6 (enam) bulan atau berdasarkan indikasi medik, atau dapat

dikonsumsi langsung sesuai umur dan organ pencernaan bayi/anak (BSN 2005c). Berdasarkan BSN (2005c), label produk MP-ASI biskuit harus

mencantumkan petunjuk penyiapan produk yang menyatakan bahwa produk

dapat dikonsumsi langsung atau harus ditambah air minum atau cairan lain yang

sesuai sebelum dikonsumsi. Disamping itu, label produk tersebut juga harus

mencantumkan petunjuk penggunaan produk sesuai dengan kelompok umur dan

kebutuhan gizi bayi dan anak.

Hasil pengkajian terhadap label produk MP-ASI Biskuit yang terdaftar di

Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan bahwa dari 33 label produk

MP-ASI biskuit yang dikaji, terdapat 13 produk (34 %) yang tidak mencantumkan

keterangan tentang petunjuk penyiapan dan petunjuk penggunaan, sedangkan

produk lainnya (66 %) mencantumkan petunjuk penyiapan dan penggunaan.

Petunjuk penyiapan dan penggunaan yang dicantumkan beragam yaitu anjuran

untuk menggunakan susu (2 produk), 40 ml air/ASI/susu bayi 2 kali sehari (6

produk), air/susu bayi (7 produk), 40 ml susu bayi 2-3 kali sehari (3 produk) serta

40 ml susu (2 produk).

Pembahasan selanjutnya difokuskan terhadap produk yang langsung

dikonsumsi tanpa penyiapan khusus dengan penambahan bahan lain seperti

susu bayi ataupun ASI. Berdasarkan hasil survei melalui kuesioner, semua ibu

Page 55: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

39

(100 %) yang memberikan biskuit kepada bayinya menyatakan bahwa cara

pemberian biskuit adalah langsung dikonsumsi tanpa penambahan bahan lain.

Takaran Saji

Takaran saji yang dicantumkan pada label produk MP-ASI biskuit sangat

beragam dengan kisaran antara 18 gram sampai dengan 52 gram. Jumlah

produk terbanyak mempunyai takaran saji 21.4 gram (10 produk) dan takaran saji

rata-rata adalah 25.1 gram. Gambaran selengkapnya tentang takaran saji produk

MP-ASI biskuit dapat dilihat pada Gambar 8.

2

65

1

10

32

1

3

0123456789

10

Jum

lah

prod

uk

18 19.29 20 21 21.4 28 30 40 52

Takaran saji (g)

Gambar 8 Takaran saji produk MP-ASI biskuit

Mengingat Indonesia belum mempunyai acuan untuk nilai takaran saji baku,

maka pengkajian dilakukan dengan menggunakan acuan yang ditetapkan di

Amerika. Berdasarkan Code of Federal Regulation (CFR), reference amount

untuk produk other cereal and grain products, dry ready-to-eat, e.g., ready to-eat

cereals, cookies, teething biscuits, and toasts adalah 7 g for infants and 20 g for

toddlers for ready-to-eat cereals; 7 g for all others. Dengan demikian, apabila

mengacu pada ketentuan tersebut, dimana takaran saji baku untuk produk MP-

ASI bentuk biskuit adalah 7 gram, maka semua takaran saji yang digunakan

pada semua produk MP-ASI biskuit melebihi batasan tersebut dengan kisaran 18

– 52 g atau mencapai 257 – 743 % dari takaran saji baku.

Penetapan takaran saji yang tidak tepat dapat berdampak terhadap

pemahaman konsumen yang tidak tepat mengenai jumlah zat gizi yang

dikonsumsi oleh bayi/anak. Disamping itu, penetapan takaran saji sangat terkait

dengan pelabelan terutama pencantuman klaim, baik klaim kandungan gizi, klaim

fungsi gizi maupun klaim kesehatan.

Page 56: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

40

Takaran saji dengan Peruntukan Peruntukan menunjukan segmentasi target konsumen berdasarkan

kelompok umur. Secara umum, dengan meningkatnya usia konsumen maka

kemampuan untuk mengonsumsi sejumlah makanan dalam satu kali waktu

makan akan meningkat. Oleh karena itu, maka dilakukan pengkajian terhadap

hubungan antara takaran saji dengan peruntukan produk. Gambaran tentang

hubungan antara takaran saji, peruntukan dan jumlah keping per sajian

ditunjukkan dalam Gambar 9.

0

10

20

30

40

50

60

5 6 7 8 9 10 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 32 33 29 30 1 2 3 4 11 12 13 26 27 28 31

Kode produk

Peruntukan Takaran saji (g)

Gambar 9 Takaran saji dan peruntukan produk MP-ASI biskuit

Gambaran tersebut memperlihatkan tidak ada hubungan yang linier antara

takaran saji dengan kelompok usia peruntukan produk, terutama untuk produk

yang ditujukan untuk usia 9 bulan keatas dimana takaran saji lebih rendah

daripada produk yang ditujukan untuk usia 6 bulan keatas. Terdapat 1 produk

yang diperuntukan bagi anak usia 12 bulan yang mempunyai takaran saji lebih

rendah yaitu 21 gram.

Takaran Saji dengan Jumlah Keping per Sajian

Jumlah keping per sajian produk MP-ASI biskuit sangat beragam. Meskipun

jumlah keping per saji tidak berkaitan langsung dengan jumlah zat gizi dalam

setiap takaran saji, jumlah keping per sajian dapat memperlihatkan kewajaran

bayi/anak untuk mengonsumsi produk tersebut dalam satu kali waktu makan.

Gambaran tentang jumlah keping per sajian dan berat per keping dapat dilihat

dalam Gambar 10 dan Gambar 11. Jumlah keping per sajian terdiri dari 1 keping

(2 produk), 2 keping (7 produk), 3 keping (14 produk), 4 keping (6 produk), 8

keping (2 produk), 10 keping (1 produk), 17 keping (1 produk).

Page 57: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

41

2

7

14

6

21 1

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

prod

uk1 2 3 4 8 10 17

Jumlah keping

Gambar 10 Jumlah keping per sajian produk MP-ASI biskuit

1 1

2

6

2

5

4

2

1

7

2

0

1

2

3

4

5

6

7

jum

lah

prod

uk

1.4 5.2 6 6.4 6.5 6.7 7 7.5 10 10.7 21.4

berat per keping (g)

Gambar 11 Berat per keping produk MP-ASI biskuit

Dengan adanya variasi berat per keping biskuit dan jumlah keping per

sajian, maka tidak ada korelasi yang jelas antara takaran saji dengan jumlah

keping per sajian. Gambaran tentang korelasi antara takaran saji dengan jumlah

keping per sajian dapat dilihat pada Gambar 12.

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Kode produk

Takaran saji (g) Jumlah keping per sajian

Gambar 12 Takaran saji dan jumlah keping per saji produk MP-ASI biskuit

Gambaran tersebut ditunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang jelas

antara besarnya takaran saji dengan jumlah keping biskuit per sajian karena

Page 58: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

42

tingginya variasi jumlah keping per sajian dan berat per keping biskuit. Hal

tersebut diakibatkan karena belum adanya acuan yang jelas tentang takaran saji

produk MP-ASI biskuit di Indonesia.

Kandungan Gizi Sebagaimana ditetapkan dalam SNI 01-7111.2-2005 Makanan Pendamping

ASI (MP-ASI) Bagian 2 : Biskuit, syarat mutu terkait dengan kandungan gizi

produk MP-ASI biskuit meliputi beberapa zat gizi baik kepadatan energi, zat gizi

makro (protein, lemak dan karbohidrat) maupun zat gizi mikro (vitamin dan

mineral). Hasil kajian selengkapnya terkait dengan jumlah zat gizi dalam produk

MP-ASI biskuit ditunjukkan pada Lampiran 8.

Berdasarkan BSN (2005b), natrium merupakan salah satu mineral yang

wajib ada dalam produk MP-ASI biskuit tetapi kandungannya dibatasi tidak boleh

lebih dari 100 mg per 100 kkal produk siap konsumsi yang ditujukan untuk bayi,

dan tidak lebih dari 200 mg per 100 kkal produk siap konsumsi untuk anak

berusia diatas 12 bulan. Setelah dilakukan perhitungan dari per 100 gram

menjadi per 100 kkal produk, diperoleh hasil bahwa semua produk (100 %) MP-

ASI biskuit sesuai standar kandungan natrium sebagaimana ditunjukkan pada

Tabel 14.

Tabel 14 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI biskuit

Kode produk

Natrium (mg/100 kkal)

Peruntukan (mulai bulan ke-)

Kode produk

Natrium (mg/100 kkal)

Peruntukan (mulai bulan ke-)

1 23 6 18 0 6 2 23 6 19 0 6 3 35 6 20 0 6 4 35 6 21 0 9 5 26 6 22 0 9 6 26 6 23 24 12 7 26 6 24 24 12 8 26 6 25 0 12 9 26 6 26 79 12 10 26 6 27 17 12 11 62 6 28 110 12 12 62 6 29 63 12 13 62 6 30 63 12 14 0 6 31 40 12 15 0 6 32 18 12 16 0 6 33 18 12 17 0 6

Page 59: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

43

Dengan ketentuan bahwa natrium wajib ada dalam produk MP-ASI biskuit,

tetapi tidak ada persyaratan batas minimal yang harus ada, maka ketentuan

tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk menetapkan status produk yang tidak

mengandung natrium. Dari 33 produk MP-ASI biskuit yang dikaji, 10 produk tidak

mencantumkan kandungan natrium pada label dan diasumsikan kandungan

natriumnya adalah 0 mg.

Secara umum, dari 33 produk MP-ASI biskuit yang dikaji, sebanyak 13

produk (39 %) produk sesuai standar untuk zat gizi yang wajib terdapat dalam

MP-ASI bubuk instan dan 20 produk (61 %) tidak sesuai standar. Apabila analisa

dilakukan untuk semua zat gizi baik yang wajib terkandung dalam produk MP-ASI

bubuk instan maupun yang dapat ditambahkan secara sukarela, sebanyak 9

produk (27 %) sesuai standar yang ditetapkan dalam SNI sedangkan 24 produk

(73 %) tidak sesuai standar. Produk yang tidak mencantumkan informasi

kandungan gizi untuk zat gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI

diasumsikan tidak sesuai standar, sedangkan untuk zat gizi yang dapat

ditambahkan ke dalam produk MP-ASI secara sukarela, pengkajian hanya

dilakukan terhadap produk yang mencantumkan kandungan zat gizi tersebut

pada label. Produk dinyatakan tidak sesuai standar (TSS) apabila terdapat satu

atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar. Jumlah

parameter yang tidak sesuai standar untuk masing-masing produk, serta jumlah

produk yang tidak sesuai standar untuk masing-masing parameter kandungan

gizi dapat dilihat pada Lampiran 8. Persentase pemenuhan kesesuaian

kandungan gizi produk MP-ASI biskuit dengan persyaratan dalam SNI MP-ASI

biskuit ditunjukkan dalam Gambar 13.

0%10%20%

30%40%50%60%70%

80%90%

100%

Ener

gi to

tal

Prot

ein

Lem

ak

Karb

ohidra

t

Sera

t pan

gan

Vita

min A

Vita

min D

Vita

min E

Vita

min K

Nat

rium

(Na)

Kalsium

(Ca)

Besi (F

e)

Zink

(Zn)

Selenium

(Se)

Sesuai standar Tidak sesuai standar

Gambar 13 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk MP-ASI

biskuit dengan SNI

Page 60: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

44

Gambar tersebut menunjukkan bahwa hanya serat pangan dan natrium

yang dipenuhi oleh seluruh produk MP-ASI biskuit. Sedangkan persentase

produk yang tidak sesuai standar kandungan gizi meliputi energi total (3 %),

protein (21 %), lemak (6 %), vitamin A (3 %), vitamin D (30 %), vitamin E (24 %),

vitamin K (44 %), kalsium (15 %), besi (12 %), zink (55 %) dan selenium (50 %).

Dari zat gizi tersebut, energi total, protein, lemak, vitamin A, vitamin D,

kalsium, besi dan zink merupakan zat gizi yang wajib ada dalam produk MP-ASI

biskuit, sedangkan vitamin E, vitamin K, dan selenium dapat ditambahkan secara

sukarela.

MP-ASI Siap Masak

Jumlah produk yang dikaji sebanyak 8 produk. Berbagai data umum terkait

dengan kode produk, peruntukan, berat bersih, takaran saji, ukuran rumah

tangga, jumlah sajian per kemasan serta petunjuk penyiapan dan penggunaan

produk MP-ASI siap masak yang terkumpul, disajikan dalam Lampiran 9.

Pembahasan terhadap produk MP-ASI siap masak diuraikan berdasarkan

pokok bahasan yang terkait dengan kandungan gizi produk, meliputi (a) petunjuk

penyiapan dan penggunaan, (b) takaran saji, dan (c) kandungan gizi.

Petunjuk Penyajian dan Penggunaan MP-ASI siap masak merupakan produk MP-ASI yang memerlukan

penyiapan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi melalui pemasakan dengan air

atau cairan lain yang sesuai. Oleh karena itu, pada label produk MP-ASI siap

masak harus dicantumkan petunjuk penyiapan dan penggunaan. Hal tersebut

dinyatakan dalam SNI 01-7111.3-2005 butir 10.7 yang menyatakan bahwa label

produk MP-ASI siap masak harus mencantumkan petunjuk penyiapan produk

yang menyatakan bahwa produk harus dimasak terlebih dahulu sebelum

dikonsumsi, serta petunjuk penggunaan produk sesuai dengan kelompok umur

dan kebutuhan gizi bayi dan anak. Dari 8 produk MP-ASI siap masak yang dikaji,

semua produk (100 %) mencantumkan petunjuk penyajian dan penggunaan.

Takaran Saji Takaran saji merupakan jumlah produk MP-ASI siap masak yang biasa

dikonsumsi dalam satu kali makan, dinyatakan dalam ukuran rumah tangga

(URT) yang sesuai untuk produk pangan tersebut.

Page 61: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

45

Takaran saji yang digunakan oleh semua produk MP-ASI siap masak

adalah 25 gram yang merupakan 1 sachet produk. Mengingat Indonesia belum

mempunyai ketentuan tentang besaran takaran saji baku untuk produk pangan

termasuk MP-ASI, maka kajian akan menggunakan takaran saji yang ditetapkan

oleh Amerika Serikat. Dalam Code of Federal Regulation, Reference Amount for

customarily consumed per eating occasion : infant and toddler foods, takaran saji

baku (reference amount) untuk cereal, prepared, ready to serve adalah 110 g.

Untuk mengukur takaran saji produk yang siap dikonsumsi, dilakukan

percobaan dengan memasak produk sesuai dengan petunjuk penyajian yang

dicantumkan pada label. Hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut

ditunjukkan pada Tabel 15. Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut diatas,

maka takaran saji yang digunakan untuk produk MP-ASI siap masak adalah 110

- 150 g atau mencapai 100 – 163 % dari takaran saji baku.

Tabel 15 Takaran saji produk MP-ASI siap masak

Kode produk

Takaran saji produk (g)

Jumlah air yang ditambahkan

Takaran saji produk siap konsumsi (g)

1 25 250 180 2 25 250 180 3 25 250 180 4 25 250 180 5 25 80 110 6 25 80 110 7 25 200 150 8 25 200 150

Kandungan gizi Sebagaimana ditetapkan dalam SNI 01-7111.3-2005, kandungan gizi MP-

ASI siap masak harus sesuai standar mutu yang ditetapkan. Dalam SNI tersebut

dinyatakan batasan kandungan gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro.

Untuk zat gizi mikro (vitamin dan mineral) ditetapkan beberapa vitamin dan

mineral yang harus terdapat dalam produk dan yang dapat ditambahkan ke

dalam produk tersebut. Data kandungan gizi produk MP-ASI siap masak

ditunjukkan pada Lampiran 10.

Komponen gizi yang berdasarkan SNI tidak dinyatakan dalam 100 g produk

meliputi kepadatan energi, karbohidrat dan natrium. Data tentang takaran saji

produk MP-ASI siap konsumsi dan kepadatan energi produk MP-ASI siap santap

dalam bentuk siap konsumsi, ditunjukkan pada Tabel 16.

Page 62: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

46

Tabel 16 Kepadatan energi produk MP-ASI siap masak siap konsumsi

Kode produk

Energi per 100 g produk

(kkal)

Takaran saji (g)

Energi per sajian (kkal)

Takaran saji produk siap konsumsi (g)

Kepadatan energi (kkal/g produk siap

konsumsi) 1 400 25 100 180 0.6 2 400 25 100 180 0.6 3 400 25 100 180 0.6 4 400 25 100 180 0.6 5 400 25 100 110 0.9 6 400 25 100 110 0.9 7 448 25 112 150 0.8 8 448 25 112 150 0.8

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa 4 produk (50 %) sesuai standar

kepadatan energi yaitu sebesar 0.8 kkal dan 0.9 kkal per g produk siap konsumsi.

Sedangkan 4 produk (50 %) tidak sesuai standar karena mempunyai kepadatan

energi sebesar 0.6 kkal per g produk siap konsumsi.

Persyaratan yang ditetapkan dalam SNI untuk kandungan karbohidrat tidak

dinyatakan sebagai kandungan karbohidrat total dalam produk akhir maupun

dalam produk siap konsumsi, maka tidak dapat dilakukan pengkajian terhadap

pemenuhan persyaratan tersebut.

Berdasarkan SNI MP-ASI siap masak, natrium merupakan salah satu

mineral yang wajib ada dalam produk MP-ASI siap masak tetapi kandungannya

dibatasi tidak boleh lebih dari 100 mg per 100 kkal produk yang siap dikonsumsi

untuk produk yang ditujukan bagi bayi, dan tidak lebih dari 200 mg per 100 kkal

produk siap dikonsumsi untuk produk yang ditujukan bagi anak berusia diatas 12

bulan. Setelah dilakukan perhitungan terhadap produk yang siap dikonsumsi,

kandungan natrium per 100 kkal produk yang siap dikonsumsi ditunjukkan pada

Tabel 17.

Tabel 17 Kandungan natrium dan peruntukan produk MP-ASI siap masak siap konsumsi

Kode produk Na (mg/100 kkal) Peruntukan (mulai bulan ke-)

1 125 8 2 117 8 3 104 8 4 96 8 5 70 12 6 100 12 7 109 8 8 109 8

Page 63: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

47

Dari tabel tersebut terlihat bahwa 3 produk (37.5 %) sesuai standar

kandungan natrium sebanyak 96 mg, 70 mg dan 100 mg per 100 kkal produk

siap konsumsi, sedangkan 5 produk (62.5 %) tidak sesuai standar yang

ditetapkan dalam SNI.

Dari 8 produk MP-ASI siap masak yang dikaji, semua produk (100 %) tidak

sesuai standar yang ditetapkan dalam SNI baik terhadap zat gizi yang wajib

secara keseluruhan maupun zat gizi yang dapat ditambahkan ke dalam produk

MP-ASI siap masak secara keseluruhan.

Produk yang tidak mencantumkan informasi kandungan gizi untuk zat gizi

yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI diasumsikan tidak sesuai standar,

sedangkan untuk zat gizi yang dapat ditambahkan ke dalam produk MP-ASI

secara sukarela, pengkajian hanya dilakukan terhadap produk yang

mencantumkan kandungan zat gizi tersebut pada label. Produk dinyatakan tidak

sesuai standar (TSS) apabila terdapat parameter kandungan gizi yang tidak

sesuai standar. Jumlah parameter yang tidak sesuai standar untuk masing-

masing produk, serta jumlah produk yang tidak sesuai standar untuk masing-

masing parameter kandungan gizi dapat dilihat pada Lampiran 10.

Mengacu ketentuan yang tercantum dalam SNI, persentase pemenuhan

persyaratan tersebut ditunjukkan pada Gambar 14.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Ener

gi to

tal

Prot

ein

Lem

ak

Karb

ohid

rat

Sera

t pan

gan

Vita

min

A

Vita

min

D

Vita

min

E

Vita

min

K

Vita

min

B1

Vita

min

B2

Nia

sin

Vita

min

B6

Asam

pan

tote

nat

Asam

fola

t

Vita

min

B12

Vita

min

C

Nat

rium

(Na)

Kals

ium

(Ca)

Besi

(Fe)

Zink

(Zn)

Sele

nium

(Se)

Iodi

um (I

)

Sesuai standar Tidak sesuai standar

Gambar 14 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk MP-ASI

siap masak dengan SNI

Dari gambar tersebut terlihat bahwa semua produk MP-ASI siap masak

sesuai standar kandungan gizi yang tercantum dalam SNI MP-ASI siap masak

untuk zat gizi protein, lemak, vitamin A, asam pantotenat, kalsium dan besi. Data

Page 64: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

48

tersebut juga memperlihatkan bahwa semua produk tidak sesuai standar

kandungan vitamin E, vitamin B1, vitamin B2, niasin, vitamin B6, dan vitamin C.

Persentase produk MP-ASI siap masak yang tidak sesuai standar meliputi

kandungan energi (50 %), serat pangan (75 %), vitamin D (13 %), vitamin E

(100 %), vitamin K (25 %), vitamin B1 (100 %), vitamin B2 (100 %), niasin

(100 %), vitamin B6 (100 %), asam folat (25 %), vitamin B12 (25 %), vitamin C

(100 %), natrium (63 %), zink (25 %) dan iodium (88 %). Dari zat gizi tersebut,

zat gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI siap masak meliputi energi,

protein, lemak, vitamin A, vitamin D, vitamin C, natrium, zink dan iodium,

sedangkan zat gizi lain bersifat sukarela.

Persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) produk MP-ASI Pembahasan tentang persentase Angka Kecukupan Gizi setiap zat gizi

yang terkandung dalam produk MP-ASI dilakukan dengan mengacu kepada

acuan label gizi yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan tahun 2003 untuk pangan yang diperuntukkan bagi bayi/anak usia

4 sampai dengan 24 bulan dengan nilai energi sebesar 950 kkal. Hal tersebut

dikarenakan pencantuman persentase AKG pada label produk yang dikaji masih

menggunakan Peraturan tersebut sebagai acuan.

MP-ASI Bubuk Instan Pembahasan persentase AKG produk MP-ASI bubuk instan disampaikan

berdasarkan MP ASI bubuk instan lokal dan MP-ASI bubuk instan impor. Hal

tersebut untuk mengetahui perbedaan persentase AKG kandungan gizi dalam

produk MP ASI tersebut.

MP-ASI Bubuk Instan Lokal. Data selengkapnya tentang persentase AKG

per sajian untuk setiap produk MP-ASI bubuk instan lokal disajikan pada

Lampiran 11. Gambaran tentang rata-rata persentase AKG kandungan gizi

produk MP-ASI bubuk instan lokal per saji ditunjukkan pada Gambar 15. Rata-

rata persentase AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung dalam produk

MP-ASI bubuk instan lokal per saji adalah 27 %. Dengan demikian, untuk

memenuhi 100 % kecukupan gizi harian bayi dan anak sebagaimana dinyatakan

dalam Angka Kecukupan Gizi, diperlukan 3.7 saji per hari.

Page 65: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

49

0

10

20

30

40

50

60

Rat

a-ra

ta %

AKG

per

saj

i

Gambar 15 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk

instan lokal per saji MP-ASI bubuk instan impor. Data lengkap tentang persentase AKG per

sajian untuk setiap produk MP-ASI bubuk instan impor disajikan pada Lampiran

12. Gambaran tentang rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI

bubuk instan impor per saji ditunjukkan pada Gambar 16. Rata-rata persentase

AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung dalam produk MP-ASI bubuk

instan impor per saji adalah 31 %. Dengan demikian, untuk memenuhi 100 %

kecukupan gizi, diperlukan 3.2 saji per hari.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rat

a-ra

ta %

AK

G p

er s

aji

Gambar 16 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI bubuk

instan impor per saji

MP-ASI Biskuit

Data tentang persentase AKG kandungan gizi untuk setiap produk MP-ASI

biskuit disajikan pada Lampiran 13. Gambaran rata-rata persentase AKG produk

Page 66: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

50

MP-ASI biskuit untuk masing-masing zat gizi per saji ditunjukkan pada Gambar

17. Rata-rata persentase AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung

dalam produk MP-ASI biskuit per saji adalah 14 %. Dengan demikian, untuk

memenuhi kecukupan gizi, diperlukan 7.1 saji per hari.

0

5

10

15

20

25

30En

ergi

tota

l

Prot

ein

Lem

ak

As lin

olea

t

Karb

ohid

ratH

Vita

min

A

Karo

ten

tota

l

Beta

kar

oten

Vita

min

D

Vita

min

E

Vita

min

K

Vita

min

B1

Vita

min

B2

Nia

sin

Vita

min

B6

Asam

pan

tote

nat

Asam

fola

t

Vita

min

B12

Vita

min

C

Kaliu

m (K

)

Nat

rium

(Na)

Kals

ium

(Ca)

Fosf

or (P

)

Besi

(Fe)

Mag

nesi

um (M

g)

Zink

(Zn)

Sele

nium

(Se)

Iodi

um (I

)

Rat

a-ra

ta %

AK

G p

er s

aji

Gambar 17 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI biskuit

per saji

MP-ASI Siap Masak

Data tentang persentase AKG kandungan gizi semua produk MP-ASI siap

masak yang dikaji ditunjukkan pada Lampiran 14. Gambaran tentang rata-rata

persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI siap masak per sajian

ditunjukkan pada Gambar 18. Rata-rata persentase AKG untuk keseluruhan zat

gizi yang terkandung dalam produk MP-ASI siap masak per saji adalah 19 %.

Dengan demikian, untuk memenuhi kecukupan gizi, diperlukan 5.2 saji per hari.

05

101520253035404550

Ener

gi to

tal

Prot

ein

Lem

ak

As lin

olea

t

Karb

ohid

ratH

Vita

min

A

Karo

ten

tota

l

Beta

kar

oten

Vita

min

D

Vita

min

E

Vita

min

K

Vita

min

B1

Vita

min

B2

Nia

sin

Vita

min

B6

Asam

pan

tote

nat

Asam

fola

t

Vita

min

B12

Vita

min

C

Kaliu

m (K

)

Nat

rium

(Na)

Kals

ium

(Ca)

Fosf

or (P

)

Besi

(Fe)

Mag

nesi

um (M

g)

Zink

(Zn)

Sele

nium

(Se)

Iodi

um (I

)

Rat

a-ra

ta %

AK

G p

er s

aji

Gambar 18 Rata-rata persentase AKG kandungan gizi produk MP-ASI siap

masak per saji

Page 67: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

51

Dari uraian tersebut diatas ditunjukkan bahwa rata-rata persentase AKG

untuk keseluruhan zat gizi dan jumlah saji perhari untuk memenuhi kecukupan

gizi harian bayi/anak sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 19. Gambaran

tersebut hanya menunjukkan rataan persentase AKG dan tidak mewakili

persentase AKG setiap komponen. Dalam hal ini, jumlah saji per hari yang

dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi harian diasumsikan zat gizi hanya

diperoleh dari produk MP-ASI dan tidak memperhitungkan sumber makanan

lainnya. Dengan mempertimbangkan hasil kajian dimana rata-rata persentase

AKG produk MP-ASI biskuit hanya 17 %, maka produk tersebut sebaiknya tidak

diposisikan sebagai makanan utama untuk bayi/anak, melainkan harus disertai

dengan makanan lain yang dapat memberikan asupan gizi yang berarti dalam

pemenuhan kecukupan gizi harian.

3.7 3.2

7.15.3

19

14

27

31

0

5

10

15

20

25

30

35

bubuk instan lokal bubuk instan impor biskuit siap masak

Jenis MP ASI

Ratarata % AKG jumlah saji per hari yang dibutuhkan

Gambar 19 Rata-rata persentase AKG dan jumlah saji per hari yang diperlukan untuk memenuhi kecukupan gizi harian bayi/anak

Tingkat Pemahaman Konsumen terhadap Produk MP-ASI serta Pola Konsumsi Bayi/anak

Profil Responden

Survei yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual

tentang pemahaman masyarakat terhadap produk MP-ASI dan memperoleh

gambaran tentang pola pemberian makanan bayi dan anak khususnya produk

MP-ASI. Responden yang dipilih merupakan kelompok tertentu yaitu ibu yang

mempunyai anak usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun dan sebagai lokasi

pengamatan untuk pengumpulan data dilakukan di sarana pelayanan kesehatan

Page 68: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

52

(rumah sakit atau puskesmas). Data umum responden meliputi wilayah, lokasi

pengamatan, nama, alamat, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak dan usia anak

paling kecil tercantum pada Lampiran 15. Jumlah responden sebanyak 50 orang

yang terbagi atas 5 wilayah Jakarta meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara,

Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Jumlah responden dari

masing-masing wilayah adalah 10 orang (20 %). Persentase jumlah responden di

tiap wilayah dihitung terhadap total responden ditunjukkan pada Gambar 20.

Gambar 20 Proporsi jumlah responden di tiap wilayah

Pembahasan lebih lanjut perihal profil responden akan disampaikan

berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan suatu produk

yang akan dikonsumsi oleh bayi/anak meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan,

jumlah anak dan usia anak terkecil.

Berdasarkan tingkat pendidikan. Produk MP-ASI ditujukan bagi bayi dan

anak usia 6 bulan sampai dengan 24 bulan. Mengingat kelompok target

konsumen tersebut tidak dapat melakukan pemilihan secara langsung terhadap

produk yang akan dikonsumsinya, maka peranan seorang ibu sangat besar

dalam melakukan pemilihan untuk menentukan produk serta cara penyajian dan

pemberian produk MP-ASI tersebut.

Berdasarkan hasil pengumpulan data, 44 % dari responden memiliki tingkat

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), 20 % memiliki tingkat pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP), 20 % memiliki tingkat pendidikan Akademi,

8 % memiliki tingkat pendidikan Sarjana (Perguruan Tinggi) dan 8 % memiliki

tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). Komposisi responden berdasarkan

tingkat pendidikan seperti terlihat pada Gambar 21.

Jakarta Timur, 20%

Jakarta Barat, 20%

Jakarta Selatan, 20%

Jakarta Utara,20%

Jakarta Pusat, 20%

Page 69: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

53

Gambar 21 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan pekerjaan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, 76 % dari

responden merupakan ibu rumah tangga, 18 % pegawai swasta, 4 % penjahit

dan 2 % pegawai negeri. Komposisi responden berdasarkan jenis pekerjaan

dapat dilihat pada Gambar 22. Dari gambar tersebut terlihat bahwa sebagian

besar responden merupakan ibu rumah tangga.

Gambar 22 Komposisi responden berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan jumlah anak. Faktor lain yang mungkin mempengaruhi pola

pemberian makan seorang anak oleh ibunya adalah jumlah anak. Hasil

pengumpulan data menunjukkan bahwa 54 % dari responden mempunyai 1

(satu) orang anak, 34 % responden mempunyai 2 orang anak, 6 % responden

mempunyai 3 orang anak, 4 % responden mempunyai 5 orang anak dan 2 %

responden mempunyai 7 orang anak. Gambaran selengkapnya tentang

komposisi responden berdasarkan jumlah anak dapat dilihat pada Gambar 23.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki anak 1

(satu) orang diikuti dengan jumlah anak 2 orang. Hal tersebut sejalan dengan

program pemerintah tentang keluarga berencana. Meskipun demikian, masih

adanya responden yang mempunyai anak 7 orang perlu mendapat perhatian

pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi tentang program tersebut.

SLTA44%

SLTP20%

Perguruan Tinggi

8%

Akademi8%

SD20%

Penjahit4%

Ibu Rumah Tangga

76%

Pegawai Negeri

2%PegawaiSwasta

18%

Page 70: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

54

Gambar 23 Komposisi responden berdasarkan jumlah anak

Pemahaman terhadap Produk MP-ASI

Data yang terkumpul selengkapnya tentang pemahaman responden

terhadap produk MP ASI ditunjukkan pada Lampiran 16. Pembahasan akan

diuraikan berdasarkan hal-hal terkait dengan kebiasaan responden membaca

label, membaca informasi nilai gizi pada label, pertimbangan responden dalam

memilih produk MP-ASI, serta cara penyiapan dan penggunaan produk MP-ASI.

Membaca label. Dalam rangka mengetahui kepedulian konsumen

khususnya ibu yang mempunyai anak usia 1 – 3 tahun, terhadap informasi yang

disampaikan melalui label produk MP-ASI, maka pertanyaan pertama yang

diajukan kepada responden adalah apakah mereka membaca label terlebih

dahulu sebelum membeli produk pangan. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa 54 % dari responden selalu membaca label, 42 % dari responden kadang-

kadang membaca label, dan 4 % dari responden tidak pernah membaca label.

Dari gambaran tersebut, diperlukan sosialisasi kepada konsumen tentang

pentingnya membaca label. Gambaran tentang kebiasaan konsumen untuk

membaca label sebelum membeli produk MP-ASI dapat dilihat pada Gambar 24.

Selalu membaca

label54%

Kadang-kadang

42%

Tidak pernah membaca

label4%

Gambar 24 Kebiasaan konsumen membaca label produk pangan

1 orang54%2 orang

34%

7 orang2%

5 orang4%3 orang

6%

Page 71: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

55

Membaca informasi nilai gizi pada label. Dalam rangka mengetahui

lebih lanjut perihal perhatian konsumen terhadap keterangan yang tercantum

pada label, pertanyaan yang diajukan berikutnya adalah responden dipersilahkan

untuk memilih keterangan yang tercantum pada label sesuai dengan urutan

dalam membaca label. Keterangan tersebut meliputi : (1) nama jenis, (2) nama

dagang, (3) Nomor pendaftaran MD/ML, (4) Nama dan alamat pabrik/importir, (5)

Berat bersih/isi bersih, (6) Tanggal kedaluwarsa, (7) Tabel informasi nilai

gizi/kandungan gizi, (8) Petunjuk penggunaan, (9) Klaim/pernyataan pada label,

(10) Petunjuk penyimpanan, (11) Kode produksi.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 7 % responden memilih informasi

nilai gizi sebagai urutan pertama, sedangkan 43 % responden memilih informasi

nilai gizi sebagai urutan kedua, 11 % responden memilih informasi nilai gizi

sebagai urutan ketiga, 20 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai

urutan keempat, 11 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai urutan

kelima, 6 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai urutan keenam, 2 %

responden memilih informasi nilai gizi sebagai urutan ketujuh, 2 % responden

memilih informasi nilai gizi sebagai urutan kedelapan, dan 2 % responden tidak

memperhatikan informasi nilai gizi pada label. Gambar 25 menunjukkan

perhatian responden terhadap tabel informasi nilai gizi/kandungan gizi.

Gambar 25 Perhatian responden terhadap informasi nilai gizi pada label

Penyiapan dan penggunaan produk MP-ASI. Pertanyaan yang diajukan

kepada responden adalah apakah Anda selalu mengikuti petunjuk penyiapan dan

penggunaan produk yang tercantum pada label. Hasil pengamatan menunjukkan

bahwa 76 % responden menyatakan selalu mengikuti petunjuk penyiapan dan

penggunaan, sedangkan 24 % tidak mengikuti petunjuk penyiapan dan

penggunaan yang tercantum pada label. Gambaran selengkapnya tentang

3

20

79

53

1 1 10

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 -

Urutan perhatian responden

Jum

lah

resp

onde

n

Page 72: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

56

kebiasaan responden dalam mengikuti petunjuk penyiapan dan penggunaan

yang tercantum pada label dapat dilihat pada Gambar 26.

Pertimbangan dalam memilih produk MP-ASI. Mengingat MP-ASI

merupakan makanan utama bagi bayi/anak disamping ASI serta terbatasnya

keragaman maupun jumlah makanan bayi, maka kecermatan seorang ibu dalam

menentukan produk MP-ASI bagi bayi/anak akan sangat berpengaruh terhadap

status gizi bayi/anak tersebut. Untuk mengetahui pertimbangan konsumen dalam

menentukan pilihan terhadap produk MP-ASI yang dipilihnya, pertanyaan

selanjutnya terkait pertimbangan dalam memilih produk. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa 54 % responden menyatakan bahwa faktor harga

merupakan pertimbangan utama dalam memilih produk MP-ASI, sedangkan

22 % responden memilih faktor kandungan gizi, 20 % responden memilih merek

yang terkenal. Sebanyak 4 % responden memilih faktor lain-lain dengan

menyatakan bahwa pemilihan tergantung kemauan anak dan kondisi anak.

Gambaran mengenai pertimbangan responden dalam memilih produk MP-ASI

yang akan dibeli, dapat dilihat pada Gambar 27.

Tidak mengikuti petunjuk

penyiapan24%

Mengikuti petunjuk

penyiapan pada label

76%

Gambar 26 Proporsi responden yang mengikuti petunjuk penyiapan dan penggunaan yang tercantum pada label produk MP-ASi

Gambar 27 Pertimbangan responden dalam membeli produk MP-ASI

Harga54%

Kandungan gizi22%

Merek terkenal20%

Lain-lain 4%

Page 73: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

57

Pola pemberian makan pada bayi/anak Dalam rangka mengetahui konsumsi produk MP-ASI, reponden diminta

untuk mengisi tabel yang memuat pola makan harian bayi dan anak, meliputi

jenis makanan, frekuensi pemberian per hari, jumlah per satu kali makan, dan

cara penyiapan. Jenis makanan yang dicantumkan meliputi (1) ASI, (2) susu bayi,

(3) makanan bayi yang dibuat di rumah, (4) makanan bayi bubuk instan, (5)

biskuit bayi, (6) buah-buahan dan (7) lain-lain. Data tentang pola konsumsi harian

bayi dan anak yang terkumpul selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 17.

Gambaran pola konsumsi tercantum pada Gambar 28.

6050

68

28

44

94

26

0102030405060708090

100

% b

ayi/a

nak

yang

men

gkon

sum

si

ASI

Sus

uba

yi

Mak

anan

bayi

rum

ahan

MP

AS

IB

ubuk

inst

an

MP

AS

IB

isku

it

Bua

h-bu

ahan

Lain

-lain

Gambar 28 Persentase bayi/anak yang mengonsumsi ASI, susu bayi, makanan

bayi rumahan, MP ASI bubuk instan, MP ASI biskuit, buah-buahan dan lain-lain

Pemberian ASI. Seiring dengan kebijakan Pemerintah dalam melestarikan

pemberian Air Susu Ibu (ASI), dimana ASI Eksklusif diberikan kepada bayi

sampai usia 6 bulan dan selanjutnya tetap memberikan ASI sampai usia 2 tahun

dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai (Depkes 2004), hasil

pengamatan berikut dapat menunjukkan gambaran tentang pemberian ASI

kepada bayi usia lebih dari 6 bulan.

Sebanyak 60 % dari responden memberikan ASI kepada bayi/anak. Hal

tersebut merupakan gambaran yang positif terhadap kebijakan Pemerintah

dalam rangka meningkatkan status gizi bayi/anak, mengingat usia anak dari

responden lebih dari 6 bulan, tetapi tetap meneruskan pemberian ASI setelah

usia pemberian ASI Eksklusif. Sebanyak 40 % dari responden tidak memberikan

ASI kepada bayi/anak. Gambaran tentang responden yang memberikan ASI dan

yang tidak memberikan ASI dapat dilihat pada Gambar 29.

Page 74: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

58

Pemberian susu bayi. Hasil pengamatan selanjutnya terhadap pola

konsumsi bayi/anak adalah konsumsi susu formula bayi/susu bayi. Sebanyak

50 % responden memberikan susu formula kepada bayi/anak dan 50 % tidak

memberikan susu formula. Gambar 30 menunjukkan proporsi responden yang

memberikan susu formula bayi dan responden yang tidak memberikan susu

formula bayi.

Tidak memberikan

ASI40%

Memberikan ASI60%

Gambar 29 Proporsi responden yang memberikan ASI

Tanpa susu formula bayi

50%

Dengan susu formula bayi

50%

Gambar 30 Proporsi responden yang memberikan susu formula bayi

Pemberian ASI dan susu formula bayi. Responden yang memberikan

ASI tanpa susu formula sebanyak 46 %, dan responden yang memberikan susu

formula tanpa ASI sebanyak 40 %, sedangkan sebanyak 14 % responden

disamping memberikan ASI juga memberikan susu formula bayi. Proporsi

responden yang memberikan ASI, susu formula dan yang memberikan keduanya

ditunjukkan pada Gambar 31.

Pemberian makanan bayi yang dibuat di rumah. Makanan bayi yang

dibuat di rumah merupakan salah satu makanan yang diberikan kepada

bayi/anak. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa 68 % responden

memberikan makanan rumahan kepada bayi/anak dan 32 % responden tidak

Page 75: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

59

memberikan makanan bayi yang dibuat di rumah. Gambaran tentang pemberian

makanan bayi yang dibuat di rumah ditunjukkan pada Gambar 32.

Susu formula40%

ASI 46%

ASI + susu formula

14%

Gambar 31 Proporsi responden yang memberikan ASI , susu formula bayi serta

ASI dan susu formula bayi

Tanpa MP-ASI rumahan

32%

Dengan MP-ASI rumahan

68%

Gambar 32 Proporsi pemberian makanan bayi yang dibuat di rumah

Dari 16 responden yang tidak memberikan makanan bayi rumahan,

sebanyak 14 responden (87.5 %) memberikan MP-ASI dalam bentuk lain (bubuk

instan atau biskuit) dan 2 responden (12.5 %) tidak memberikan MP-ASI bubuk

instan maupun biskuit. Dari kedua responden tersebut bayi/anak hanya diberikan

ASI dan susu formula bayi.

Mengingat keterbatasan data mengenai kandungan gizi MP-ASI yang

dibuat di rumah, diperlukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui kecukupan

gizi bayi dan anak yang hanya diberikan makanan tersebut.

Pemberian MP-ASI bubuk instan. Hasil pengamatan terhadap 50

responden, sebanyak 28 % memberikan MP-ASI bubuk instan kepada bayi/anak

dan 72 % tidak memberikan MP-ASI bubuk instan, sebagaimana terlihat pada

Gambar 33. Selanjutnya, pola konsumsi bayi/anak yang diberi MP-ASI bubuk

instan dapat dilihat pada Gambar 34.

Page 76: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

60

Tanpa MP-ASI bubuk instan

72%

Dengan MP-ASI bubuk

instan28%

Gambar 33 Proporsi responden yang memberikan MP-ASI bubuk instan

Gambar 34 Pola konsumsi dengan MP-ASI bubuk instan

Dari 14 responden yang memberikan MP-ASI bubuk instan, 4 responden

(29 %) memberikan MP-ASI bubuk instan 2 kali per hari dan 10 responden

(71 %) menyatakan 3 kali per hari. Dengan demikian rata-rata pemberian MP-ASI

bubuk instan adalah 2.7 sajian per hari.

Pola konsumsi tersebut akan dibahas lebih lanjut terhadap kandungan gizi

rata-rata dalam produk MP-ASI bubuk instan sebagai hasil pengkajian terhadap

produk MP-ASI bubuk instan yang terdaftar.

Pemberian Biskuit Bayi. Hasil pengamatan terhadap 50 responden,

sebanyak 44 % memberikan MP-ASI biskuit kepada bayi/anak dan 56 % tidak

memberikan MP-ASI biskuit, sebagaimana terlihat pada Gambar 35. Selanjutnya,

pola konsumsi bayi/anak yang diberi MP-ASI biskuit ditunjukkan pada Gambar 36.

Dari 22 responden yang memberikan MP-ASI biskuit, 9 responden (41 %)

memberikan MP-ASI biskuit 1 kali per hari dan 13 responden (59 %) menyatakan

2 kali per hari dengan jumlah biskuit per sekali makan sebanyak 1 keping kecuali

1 responden yang memberikan 2 keping biskuit per sekali makan. Dengan

demikian rata-rata pemberian MP-ASI biskuit adalah 1.6 sajian per hari.

susu bayi + bubuk instan + biskuit + buah

21% ASI + bubuk instan

7%

ASI + susu bayi + bubuk instan + biskuit + buah

21%

ASI + bubuk instan + biskuit

+ buah 51%

Page 77: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

61

Dengan biskuit44%Tanpa biskuit

56%

Gambar 35 Proporsi responden yang memberikan MP-ASI biskuit

Gambar 36 Pola konsumsi dengan MP-ASI biskuit

Pemberian buah-buahan dan makanan lain. Dari 50 responden,

sebanyak 94 % responden memberikan buah kepada bayi dan anak dengan

frekuensi pemberian 1 kali per hari. Sedangkan sebanyak 6 % dari responden

tidak memberikan buah kepada bayi dan anak. Sementara itu, dari 50 responden,

sebanyak 26 % responden memberikan makanan lain kepada bayi dan anak 1 –

3 kali per hari dengan rata-rata pemberian 2 kali per hari. Jenis makanan yang

diberikan adalah kue dan makanan ringan.

Kontribusi Produk MP-ASI terhadap Kecukupan Gizi Harian Bayi/anak

sesuai Pola Konsumsi

Pemberian produk MP-ASI kepada bayi dan anak berdasarkan hasil survei

terbagi atas MP-ASI bubuk instan dan MP-ASI biskuit.

Kontribusi terhadap Gizi Harian Berdasarkan MP-ASI Bubuk Instan Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap ibu yang mempunyai

anak usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun, diperoleh data tentang pola konsumsi

ASI + bubuk instan + biskuit

+ buah32%

ASI + MP-ASI rumahan +

biskuit + buah31%

ASI+susu bayi+ bubuk instan + biskuit + buah

14%

Susu bayi + MP-ASI rumahan + biskuit + buah

23%

Page 78: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

62

bayi dan anak yang diberi MP-ASI bubuk instan sebagaimana ditunjukkan pada

Tabel 18.

Tabel 18 Pola konsumsi bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan

No Frekuensi pemberian/hari ASI Susu bayi Makanan bayi

rumahan Bubuk instan

Biskuit bayi

Buah-buahan

Lain-lain sdm/hari ml/hari

1 Ya - - - 2 1 1 - 2 Ya - - - 2 - - - 3 Ya 9 360 - 2 2 1 - 4 Ya - - - 2 2 1 - 5 Ya - - - 3 2 1 - 6 Ya - - - 3 2 1 - 7 Ya - - - 3 1 1 - 8 - 30 900 - 3 2 1 - 9 Ya - - - 3 1 1 - 10 Ya - - - 3 1 1 - 11 - 40 1500 - 3 2 1 - 12 - 18 720 - 3 2 1 - 13 7x 28 840 - 3 2 1 - 14 Ya 6 240 - 3 2 1 -

Rata-rata 2.7 1.6 1 -

Dari Tabel 18 terlihat bahwa rata-rata frekuensi pemberian MP-ASI bubuk

instan per hari adalah 2.7 kali dengan disertai MP-ASI biskuit 1.6 kali, sedangkan

berdasarkan kajian terhadap persentase AKG persajian diperoleh data rata-rata

persentase AKG kandungan gizi per sajian produk MP-ASI bubuk instan maupun

biskuit. Dari 14 konsumen yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan, semua

responden juga mengonsumsi ASI atau susu bayi. Disamping itu 13 orang juga

mengonsumsi MP-ASI biskuit dan buah.

Perhitungan selanjutnya untuk mengetahui kontribusi terhadap kecukupan

harian bayi dan anak dari kedua jenis produk MP-ASI (produk MP-ASI bubuk

instan dan biskuit) berdasarkan pola konsumsi produk MP-ASI bubuk instan

sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 19. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa

beberapa zat gizi yang kurang dari 2/3 AKG meliputi energi, lemak, asam linoleat,

karoten total, beta karoten, asam folat, kalium, selenium dan iodium. Dari semua

zat gizi tersebut, energi, lemak, kalium dan iodium merupakan komponen gizi

yang dipersyaratkan dalam SNI serta mempunyai persyaratan kandungan

minimal dan atau maksimal, sedangkan asam folat merupakan zat gizi yang tidak

Page 79: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

63

wajib ada dalam produk MP-ASI, tetapi apabila ditambahkan mempunyai

persyaratan batas minimal kandungan. Sementara itu, zat gizi lainnya (asam

linoleat, karoten total dan beta karoten) merupakan zat gizi yang tidak

dipersyaratkan dalam SNI. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa beberapa zat

gizi lain memberikan kontribusi yang melebihi kecukupan gizi harian untuk zat

gizi tersebut, meliputi vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B1,

vitamin B2, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, vitamin B12, vitamin C, kalsium,

dan besi.

Tabel 19 Kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan gizi harian bayi dan anak yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan

No Komponen gizi Persentase AKG dalam produk MP-ASI Jumlah persentase

per hari bubuk instan biskuit

per saji per hari per saji per hari 1 2 3 4 (3x2.7) 5 6 (5x1.6) 7 (4+6) 1 Energi 17 46 12 19 65 2 Protein 28 76 9 14 90 3 Lemak 12 32 10 16 48 4 Asam linoleat 6 16 1 2 18 5 Karbohidrat 18 49 13 21 69 6 Vitamin A 35 95 26 42 136 7 Karoten total 0 0 0 0 0 8 Beta karoten 6 16 0 0 16 9 Vitamin D 46 124 26 42 166 10 Vitamin E 37 100 22 35 135 11 Vitamin K 50 135 25 40 175 12 Vitamin B1 39 105 24 38 144 13 Vitamin B2 39 105 27 43 149 14 Niasin 29 78 21 34 112 15 Vitamin B6 46 124 24 38 163 16 Asam pantotenat 37 100 21 34 134 17 Asam folat 9 24 15 24 48 18 Vitamin B12 39 105 28 45 150 19 Vitamin C 38 103 14 22 125 20 Kalium 20 54 0 0 54 21 Natrium 27 73 10 16 89 22 Kalsium 33 89 21 34 123 23 Fosfor 30 81 8 13 94 24 Besi 30 81 22 35 116 25 Magnesium 31 84 3 5 89 26 Zink 27 73 10 16 89 27 Selenium 6 16 4 6 23 28 Iodium 20 54 6 10 64

Page 80: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

64

Kontribusi terhadap Gizi Harian Berdasarkan MP-ASI Biskuit Pola konsumsi bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI biskuit sebagai hasil

survei sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 20.

Tabel 20 Pola konsumsi bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI biskuit

No Frekuensi pemberian/hari ASI Susu bayi Makanan bayi

rumahan Bubuk instan

Biskuit bayi

Buah-buahan

Lain-lain sdm/hari ml/hari

1 Ya - - - 2 1 1 - 2 Ya - - - 3 1 1 - 3 Ya - - - 3 1 1 - 4 Ya - - - 3 1 1 - 5 Ya - - 3 - 1 1 - 6 Ya - - 3 - 1 1 - 7 Ya - - 3 - 1 1 - 8 Ya - - 3 - 1 1 - 9 Ya - - 3 - 1 1 - 10 Ya 9 360 - 2 2 1 - 11 Ya - - - 2 2 1 - 12 Ya - - - 3 2 1 - 13 Ya - - - 3 2 1 - 14 - 30 900 - 3 2 1 - 15 - 40 1500 - 3 2 1 - 16 - 18 720 - 3 2 1 - 17 7x 28 840 - 3 2 1 - 18 Ya 6 240 - 3 2 1 - 19 Ya - - 3 - 2 1 - 20 - 24 960 3 - 2 1 - 21 - 27 1080 3 - 2 2 - 22 Ya - - 3 - 2 1 -

Rata-rata 1.6 1.6 1

Dari tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata frekuensi pemberian MP-ASI

biskuit per hari adalah 1.6 kali dengan disertai MP-ASI bubuk instan 1.6 kali,

sedangkan berdasarkan kajian terhadap persentase AKG persajian diperoleh

data rata-rata persentase AKG kandungan gizi per sajian produk MP-ASI bubuk

instan maupun biskuit. Dari 22 konsumen yang mengonsumsi MP-ASI biskuit,

semua responden juga mengonsumsi ASI dan atau susu bayi. Disamping itu

semua anak juga mengonsumsi buah. Dari 22 anak tersebut, 13 anak (59 %)

mengonsumsi MP-ASI bubuk instan dan 9 orang lainnya (41%) mengonsumsi

makanan bayi rumahan. Perhitungan selengkapnya kontribusi produk MP-ASI

biskuit dan bubuk instan ditunjukkan pada Tabel 21.

Page 81: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

65

Tabel 21 Kontribusi produk MP-ASI terhadap kecukupan gizi harian bayi dan anak yang mengonsumsi MP-ASI biskuit

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa beberapa zat gizi yang kurang dari 2/3

AKG meliputi energi, protein, lemak, asam linoleat, karbohidrat, karoten total,

beta karoten, asam folat, kalium, natrium, fosfor, magnesium, zink, selenium dan

iodium. Dari semua zat gizi tersebut, energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium,

zink dan iodium merupakan komponen gizi yang dipersyaratkan berdasarkan SNI

serta mempunyai persyaratan kandungan minimal dan atau maksimal,

sedangkan asam folat dan selenium merupakan zat gizi yang tidak wajib ada

dalam produk MP-ASI, tetapi apabila ditambahkan mempunyai persyaratan batas

No Komponen gizi Persentase AKG dalam produk MP-ASI Jumlah persentase

per hari bubuk instan biskuit

per saji per hari per saji per hari 1 2 3 4 (3x1.6) 5 6 (5x1.6) 7 (4+6) 1 Energi 17 27 12 19 46 2 Protein 28 45 9 14 59 3 Lemak 12 19 10 16 35 4 Asam linoleat 6 10 1 2 11 5 Karbohidrat 18 29 13 21 50 6 Vitamin A 35 56 26 42 98 7 Karoten total 0 0 0 0 0 8 Beta karoten 6 10 0 0 10 9 Vitamin D 46 74 26 42 115 10 Vitamin E 37 59 22 35 94 11 Vitamin K 50 80 25 40 120 12 Vitamin B1 39 62 24 38 101 13 Vitamin B2 39 62 27 43 106 14 Niasin 29 46 21 34 80 15 Vitamin B6 46 74 24 38 112 16 Asam pantotenat 37 59 21 34 93 17 Asam folat 9 14 15 24 38 18 Vitamin B12 39 62 28 45 107 19 Vitamin C 38 61 14 22 83 20 Kalium 20 32 0 0 32 21 Natrium 27 43 10 16 59 22 Kalsium 33 53 21 34 86 23 Fosfor 30 48 8 13 61 24 Besi 30 48 22 35 83 25 Magnesium 31 50 3 5 54 26 Zink 27 43 10 16 59 27 Selenium 6 10 4 6 16 28 Iodium 20 32 6 10 42

Page 82: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

66

minimal kandungan. Sementara itu, zat gizi lainnya (asam linoleat, karoten total,

beta karoten, kalium, fosfor dan magnesium merupakan zat gizi yang tidak

dipersyaratkan dalam SNI. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa beberapa zat

gizi melebihi kecukupan gizi harian untuk zat gizi tersebut, meliputi vitamin D,

vitamin K, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12.

Konsumen perlu memperhatikan label produk MP ASI terkait dengan

takaran saji yang tercantum pada tabel informasi nilai gizi. Jumlah produk yang

dikonsumsi oleh bayi dan anak perlu disesuaikan dengan jumlah takaran saji

yang tercantum pada label. Khusus untuk MP ASI biskuit dimana berdasarkan

hasil survei menyatakan bahwa jumlah biskuit yang dikonsumsi dalam satu kali

makan adalah 1 keping dan rata-rata pemberian sebanyak 1.6 kali per hari,

menunjukkan bahwa produk MP ASI biskuit hanya dikonsumsi sebanyak 1.6

keping perhari. Sedangkan rata-rata takaran saji 25.1 g dan rata-rata jumlah

keping per sajian adalah 3.8 keping.

Mengingat Indonesia masih mempunyai masalah dengan status gizi

masyarakat antara lain terkait dengan anemia kurang zat besi dan pertumbuhan

maka zat-zat gizi tersebut memerlukan asupan dari sumber lainnya. Disamping

zat gizi yang memerlukan asupan dari makanan lain, perlu dikaji lebih lanjut

terhadap zat gizi yang telah mencukupi bahkan melebihi kecukupan gizi harian

khususnya untuk zat gizi yang perlu dibatasi sejak usia dini seperti gula, lemak

dan natrium.

Page 83: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

67

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian, terdapat produk MP-ASI yang tidak sesuai

standar kandungan gizi yang wajib ada dalam produk MP-ASI yaitu sebesar 32

% untuk bubuk instan lokal, 87 % untuk bubuk instan impor, 67 % untuk biskuit

dan 100 % untuk siap masak. Sedangkan berdasarkan kandungan zat gizi

secara keseluruhan baik yang wajib maupun yang sukarela, persentase produk

yang tidak sesuai standar meliputi 68 % untuk bubuk instan lokal, 100 % untuk

bubuk instan impor, 73 % untuk biskuit dan 100 % untuk siap masak. Produk

dinyatakan tidak sesuai standar (TSS) apabila terdapat satu atau lebih parameter

kandungan gizi yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNI.

Takaran saji yang digunakan dibandingkan dengan takaran saji baku

mencapai 110 – 333 % untuk produk MP-ASI bubuk instan lokal, 213 – 313 %

untuk MP-ASI bubuk instan impor, 257 – 743 % untuk produk MP-ASI biskuit

dan 100 – 163 % untuk MP-ASI siap masak.

Berdasarkan hasil kajian, rata-rata persentase AKG untuk semua

kandungan gizi yaitu 27 % untuk MP-ASI bubuk instan lokal, 31 % untuk produk

MP-ASI bubuk instan impor, 14 % untuk produk MP-ASI biskuit, dan 19 % untuk

produk MP-ASI siap masak. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian sesuai

AKG diperlukan frekuensi konsumsi per hari sebesar 3.7 kali untuk MP-ASI

bubuk instan lokal, 3.2 kali untuk produk MP-ASI bubuk instan impor, 7.1 kali

untuk produk MP-ASI biskuit dan 5.2 kali untuk produk MP-ASI siap masak.

Tingkat pemahaman konsumen terhadap produk MP-ASI meliputi sebanyak

54 % responden selalu membaca label produk pangan yang akan dibeli,

sedangkan 7 % responden memilih informasi nilai gizi sebagai keterangan yang

pertama kali diperhatikan pada label. Pertimbangan responden dalam memilih

produk MP-ASI adalah 54 % memilih harga, kandungan gizi (22 %), merek

terkenal (20 %) dan 4 % memilih lain-lain (tergantung kesukaan anak). Sebanyak

76 % responden menyatakan selalu mengikuti petunjuk penyiapan yang

tercantum pada label dalam menyiapkan produk MP-ASI.

Persentase bayi/anak yang mengonsumsi MP-ASI bubuk instan sebanyak

28 %, sedangkan MP-ASI biskuit sebanyak 44 %. Rata-rata frekuensi konsumsi

produk MP-ASI per hari untuk kelompok tersebut meliputi MP-ASI bubuk instan

sebesar 2.7 kali per hari dan MP-ASI biskuit sebesar 1.6 kali per hari. Pola

Page 84: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

68

konsumsi bayi/anak yang diberikan MP-ASI biskuit menunjukkan bahwa variasi

makanan lain yang diberikan lebih beragam dibandingkan MP-ASI bubuk instan.

Bayi/anak yang diberikan biskuit selalu disertai dengan makanan lain termasuk

MP-ASI rumahan maupun produk MP-ASI bubuk instan.

Pengkajian terhadap kontribusi produk MP-ASI bubuk instan dan biskuit

serta pola konsumsi menunjukkan bahwa terdapat beberapa zat gizi yang

memerlukan asupan dari sumber makanan lain meliputi energi, lemak, asam

linoleat, karoten total, beta karoten, asam folat, kalium, selenium dan iodium

untuk pola konsumsi berdasarkan MP- ASI bubuk instant, sedangkan

berdasarkan pola konsumsi MP-ASI biskuit meliputi energi, protein, lemak, asam

linoleat, karbohidrat, karoten total, beta karoten, asam folat, kalium, natrium,

fosfor, magnesium, zink, selenium dan iodium. Beberapa zat gizi yang telah

memenuhi bahkan melebihi Angka Kecukupan Gizi harian meliputi vitamin A,

vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin B2, niasin, vitamin B6, asam

pantotenat, vitamin B12, vitamin C, kalsium, dan besi.

Saran

Pemerintah perlu menetapkan takaran saji baku untuk semua jenis produk

MP-ASI sehingga dapat digunakan sebagai acuan penilaian produk pangan

dalam rangka pemberian persetujuan pendaftaran produk sebelum diedarkan.

Penetapan takaran saji yang tidak tepat dapat berdampak terhadap pemahaman

konsumen yang tidak tepat mengenai jumlah zat gizi yang dikonsumsi oleh

bayi/anak. Takaran saji juga sangat terkait dengan pencantuman klaim, baik

klaim kandungan gizi, klaim fungsi gizi maupun klaim kesehatan.

Industri pangan hendaknya lebih memperhatikan pemenuhan persyaratan

yang tercantum dalam SNI MP-ASI dalam rangka meningkatkan status gizi

bayi/anak Indonesia. Penambahan komponen lain yang tidak dipersyaratkan

dalam SNI hendaknya menjadi tambahan apabila semua persyaratan yang

ditetapkan dalam standar sudah terpenuhi.

Konsumen perlu memperhatikan kandungan gizi produk sebagaimana

tercantum pada label dan meningkatkan kepedulian terhadap asupan gizi dari

produk MP-ASI dalam rangka pemenuhan kecukupan gizi harian bayi dan anak.

Konsumen juga perlu diberdayakan untuk mengakses informasi seluas-luasnya

tentang produk MP-ASI terkait kandungan gizi baik melalui label atau sumber

informasi lain yang dapat dipercaya.

Page 85: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

69

DAFTAR PUSTAKA

[WHO] World Health Organization. 2003. Global Strategy for Infant and Young Child

Feeding. Geneva. WHO.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2004a. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta

[WHO] World Health Organization. 2006. WHO Statistical Information System (WHOSIS) Core Health Indicators, the Latest Data from Multiple WHO Source.

[CAC] Codex Alimentarius Commission. 1991. Guidelines on Formulated Supplementary Foods for Older Infants and Young Children, (CAC/GL 08 – 1991). Roma: CAC.

Pemerintah RI. 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Jakarta.

Pemerintah RI. 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Jakarta.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2005a. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP – ASI) – Bagian 1 : Bubuk Instan. Standar Nasional Indonesia, SNI 01-7111.1-2005. Jakarta: BSN.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2005b. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP – ASI) – Bagian 2 : Biskuit. Standar Nasional Indonesia, SNI 01-7111.2-2005. Jakarta: BSN.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2005c. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP – ASI) – Bagian 3 : Siap Masak. Standar Nasional Indonesia, SNI 01-7111.3-2005. Jakarta: BSN.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan. Jakarta: Badan POM RI.

[WHO] World Health Organization. 2004. Nutrition Labels and Health Claims : the Global Regulatory Environment. Geneva. WHO.

[CAC] Codex Alimentarius Commission. 2006. Guidelines on Nutrition Labelling (CAC/GL 2 – 1985 amended 2006). Roma: CAC.

Pemerintah RI. 1999. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Jakarta.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Page 86: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

70

Yuniatuti. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2007. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.52.6291 tentang Acuan Label Gizi Produk Pangan. Jakarta: Badan POM RI.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2003a. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.5.1142 tentang Acuan Pencantuman Persentase Angka Kecukupan Gizi pada Label Pangan. Jakarta: Badan POM RI.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2003b. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.52.4321 tentang Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan. Jakarta: Badan POM RI.

[US FDA] Food and Drug Administration. 2003. Reference Amounts Customarily Consumed per Eating Occasion: Infant and Toddler Foods. 21 Code of Federal Regulation Chapter 1 (4-1-06 Edition) 101.12. United State: Food and Drug Administration.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2004b. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Westcott. 2003. Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita. Jakarta. Dian Rakyat.

Cox. 2006. Breastfeeding with Confidence. Panduan untuk Belajar Menyusui dengan Percaya Diri. Jakarta. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

[WHO] World Health Organization. 2005. Guiding Principles for Feeding the non-Breastfed Children 6 – 24 Months of Age. Department of Child and Adolescent Health and Development (CAH). Geneva. WHO.

Natzir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Page 87: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

71

Lampiran 1 Reference Amount Customarily Consumed per Eating Occasion : Infant and Toddler Foods*) (US FDA 2003)

Product category Reference amount Label statement **)

15 g … tbsp(s) (… g) Cereals, prepared, ready-to-serve

Other cereal and grain products, dry ready-to-eat, e.g., ready to-eat cereals, cookies, teething biscuits, and toasts

7 g for infants and 20 g for toddlers for ready-to-eat cereals; 7 g for all others.

… cup(s) (… g) for ready-to-eat cereals;… piece(s) (… g) for others

15 g … tbsp(s) (… g); … cup(s) (… g)

Dinners, desserts, fruits, vegetables or soups, ready-to-serve, Junior type.

Dinners, desserts, fruits, vegetables or soups, ready-to-serve, strained type

60 g … cup(s) (… g); … cup(s) (… ml)

Dinners, stews or soups for toddlers, ready-to-serve

170 g … cup(s) (… g); … cup(s) (… ml)

Fruits for toddlers, ready-to-serve 125 g … cup(s) (… g) Vegetables for toddlers, ready-to- serve 70 g … cup(s) (… g) Eggs/egg yolks, ready-to-serve 55 g … cup(s) (… g) Juices, all varieties 120 ml 4 fl oz (120 ml) Eggs/egg yolks, ready-to-serve 55 g … cup(s) (… g) Juices, all varieties 120 ml 4 fl oz (120 ml)

*) These values represent the amount of food customarily consumed per eating occasion and

were primarily derived from the 1977–1978 and the 1987–1988 Nationwide Food Consumption Surveys conducted by the U.S. Department of Agriculture.

Unless otherwise noted in the Reference amount column, the reference amounts are for the ready-to-serve or almost ready to-serve form of the product (i.e., heat and serve, brown and serve). If not listed separately, the reference amount for the unprepared form (e.g., dry cereal) is the amount required to make the reference amount of the prepared form. Prepared means prepared for consumption (e.g., cooked).

Manufacturers are required to convert the reference amount to the label serving size in a household measure most appropriate to their specific product using the procedures in 21 CFR 101.9(b).

Copies of the list of products for each product category are available from the Office of Nutritional Products, Labeling and Dietary Supplements (HFS–800), Center for Food Safety and Applied Nutrition, Food and Drug Administration, 5100 Paint Branch Pkwy., College Park, MD 20740.

**) The label statements are meant to provide guidance to manufacturers on the presentation of serving size information on the label, but they are not required. The term ‘‘piece’’ is used as a generic description of a discrete unit. Manufacturers should use the description of a unit that is most appropriate for the specific product (e.g., sandwich for sandwiches, cookie for cookies, and bar for frozen novelties).

Page 88: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

72

Lampiran 2 Kuesioner pemahaman masyarakat terhadap produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan pola pemberian makan bayi dan anak

PANDUAN KUESIONER PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK MAKANAN

PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DAN POLA PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK

Tujuan kuesioner : Mengetahui pemahaman masyarakat terhadap produk makanan pendamping ASI serta pola pemberian makanan bayi (makanan pendamping ASI) kepada bayi dan anak usia 6 sampai 24 bulan.

Pengantar : Takaran saji adalah jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi dalam satu kali makan, dinyatakan dalam ukuran rumah tangga yang sesuai untuk produk pangan tersebut. Ukuran rumah tangga yang dimaksud diatas meliputi antara lain sendok teh, sendok makan, sendok takar, gelas, botol, kaleng, mangkuk/cup, bungkus, sachet, keping, buah, biji, potong, iris, dan lain-lain

Jenis produk MP-ASI yang beredar di pasaran meliputi :

a. Bubur Instan (bubur bayi, sereal, dll) b. Biskuit c. Siap Santap (langsung dikonsumsi) d. Siap Masak (perlu pemasakan terlebih dahulu)

Page 89: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

73

KUESIONER

PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DAN POLA PEMBERIAN MAKAN

BAYI DAN ANAK Tanggal pengisian kuisioner : ............... Tandatangan : ...............

A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :

.................................................................................... 2. Alamat :

.................................................................................... ....................................................................................

...............................................................................

..... 3. Jumlah anak : ..................................... (orang) 4. Usia anak : .......................................................................... 5. Pendidikan : Tidak sekolah SLTA

SD Akademi SLTP Perguruan Tinggi

6. Pekerjaan : Pegawai Negeri

Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Lain – lain, sebutkan ..........................

B. PERTANYAAN 1. Apabila membeli suatu pangan yang dikemas dan berlabel, apakah Anda

selalu membaca label produk yang akan dibeli ? Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

2. Apabila Anda membaca Label, bagian apa yang dibaca terlebih dahulu ?

Silahkan diurutkan informasi pada label dari yang pertama kali dibaca.

Informasi pada label Nomor Urut Nama jenis Nama dagang Nomor pendaftaran (MD/ML) Nama dan alamat pabrik/importir

Page 90: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

74

Berat bersih/isi bersih Tanggal kedaluwarsa Tabel Informasi Nilai Gizi /kandungan gizi Petunjuk penggunaan Klaim/pernyataan pada label Petunjuk penyimpananKode produksi

3. Silahkan tuliskan jenis makanan yang diberikan kepada bayi/anak Anda,

frekwensi pemberian dan jumlah yang diberikan per hari :

Jenis makanan Frekwensi pemberian

per hari

Jumlah (g) per satu

kali makan

Cara penyiapan

*)

Jumlah (g) per hari

(tidak perlu diisi)1 2 3 4 5 (2x3)

ASI Susu bayi Makanan bayi yang dibuat di rumah

Makanan bayi bubuk instan

Biskuit bayi Buah-buahan Lain-lain : ..........

*) Tuliskan cara penyiapan makanan yang dimaksud dalam kolom 1, dengan kode berikut :

A. menggunakan air panas/matang (...... ml) B. menggunakan susu formula bayi (...... ml) C. menggunakan ASI (...... ml) D. menggunakan cairan lain yaitu : ........................... (...... ml) E. langsung diberikan kepada bayi tanpa penambahan apapun.

Catatan : Jika Anda memilih A, B, C, atau D, isilah jumlah cairan yang digunakan untuk menyiapkan sejumlah makanan yang ditulis pada kolom 3, contoh : A ( 200 ml), B (150 ml)

4. Apabila Anda bermaksud membeli produk makanan bayi/anak (MP-ASI), pertimbangan Anda dalam memilih produk tersebut adalah :

Merek terkenal Harga Kandungan gizi Lain-lain : ..............................................................................................

5. Apabila Anda akan menyajikan makanan pendamping ASI bagi bayi Anda,

apakah Anda selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tercantum pada label ?

Ya Tidak Terimakasih atas partisipasi Anda.

Page 91: KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU … · Persentase produk MP-ASI yang tidak sesuai dengan SNI terkait kandungan gizi yang wajib terdapat dalam produk MP-ASI meliputi

sdm/hari ml/hari1 Ya - - 3 - - 1 -2 Ya - - 3 - 2 1 -3 Ya - - - 3 2 1 -4 Ya - - 3 - - 1 -5 Ya - - 3 - - 1 -6 Ya 3 120 3 - - 1 -7 - 18 600 3 - - 1 -8 Ya - - - 3 2 1 -9 - 22 800 3 - - 1 210 - 24 1200 3 - - 1 211 Ya - - - 3 1 1 -12 Ya - - - 2 1 1 -13 - 24 960 3 - 2 1 -14 Ya - - 2 - - - -15 - 12 360 - - - 1 -16 - 30 900 - 3 2 1 -17 - 24 960 3 - - 1 -18 Ya - - - 3 1 1 -19 - 24 720 3 - - 1 -20 Ya - - 3 - - 1 -21 - - - 3 - - 1 -22 Ya 12 360 3 - - 1 -23 - 40 1000 3 - - 1 224 Ya - - - 2 - - -

Lampiran 17 Pola konsumsi harian bayi dan anak

Frekwensi pemberian/hariASI Susu bayi Makanan bayi

rumahanBubuk instan

Biskuit bayi

Buah-buahan

Lain-lainNo

103

24 Ya - - - 2 - - -25 - 8 240 3 - - 1 226 Ya - - 3 - 1 1 -27 Ya - - - 3 1 1 -28 - - - 3 - - 1 329 Ya - - 3 - - 1 230 - 40 1500 - 3 2 1 -31 - 18 720 - 3 2 1 -32 Ya - - 3 - 1 1 -33 7x 28 840 - 3 2 1 -34 Ya - - 3 - 1 1 -35 - 27 1080 3 - 2 2 -36 Ya 9 360 - 2 2 1 -37 Ya 6 240 - 3 2 1 -38 Ya 14 570 3 - - 1 -39 Ya - - 3 - 1 1 -40 Ya - - - 2 2 1 -41 - 6 240 2-3 - - 1 -42 - 16 480 3 - - 1 143 Ya - - 3 - - 1 144 6x 12 360 3 - - 1 145 Ya - - 3 - 2 1 -46 Ya - - 3 - 1 1 -47 - 12 360 3 - - 2 248 - 36 1140 3 - - 1 249 Ya - - - - - 1 250 - 15 570 3 - - 1 2% 60 68 28 44 94 26

*) ASI diberikan berdasarkan permintaan bayi/ anak**) per sajian 2 keping @ 5 g

50

% persentase responden yang memberikan jenis pangan tersebut kepada bayi/anak

103