kafein. laporan tetap

14
EKSTRAKSI SEDERHANA NIKOTIN DALAM TEMBAKAU I. TUJUAN PERCOBAAN Agar Mahasiswa Dapat Menentukan Jumlah atau Kadar Nikotin dalam Tembakau II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 2.1 Alat yang digunakan 1. Erlenmeyer 250 ml 2. Rak tabung dan Tabung reaksi 3. Neraca Analitik 4. Bola karet 5. Corong Pisah 6. Kaca Arloji 7. Gelas ukur 10 ml dan 250 ml 8. Pipet tetes 9. Spatula 10. Pipet Ukur 5 ml 2.2 Bahan yang digunakan 1. Tembakau pada 2 batang rokok sampoerna 2. NaOH 20% 3. Alcohol 4. Petroleumer

description

POLSRI

Transcript of kafein. laporan tetap

EKSTRAKSI SEDERHANA NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

I. TUJUAN PERCOBAAN Agar Mahasiswa Dapat Menentukan Jumlah atau Kadar Nikotin dalam Tembakau

II.ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN2.1 Alat yang digunakan1. Erlenmeyer 250 ml2. Rak tabung dan Tabung reaksi3. Neraca Analitik4. Bola karet 5. Corong Pisah6. Kaca Arloji7. Gelas ukur 10 ml dan 250 ml8. Pipet tetes9. Spatula 10.Pipet Ukur 5 ml

2.2 Bahan yang digunakan1. Tembakau pada 2 batang rokok sampoerna2. NaOH 20%3. Alcohol 4. Petroleumer 5. H2SO4 Pekat 6.HCl 0,1 N

III. LANDASAN TEORI

Nikotin merupakan suatu cairan alkaloid berwarna kuning pucat hingga coklat tua yang ditemukan dalam tanaman Solanaceae. Kadar nikotin merupakan kunci untuk menentukan kualitas tembakau. Banyak faktor yang memengaruhi kadar nikotin ini, yaitu jenis tembakau, jenis tanah, kadar nitrogen tanah, tingkat kematangan tembakau, dan masa penguningan. Nikotin bersifat higroskopis, dapat bercampur dengan air pada suhu di bawah 60 C, sangat larut dalam alkohol, kloroform, eter, kerosin, dan sejenisnya (Tassew 2007). Senyawa ini terdapat sekitar 0.6-3 % dalam tembakau kering. Senyawa ini dibentuk selama biosintesis yang berlangsung di akar dan terakumulasi di daun. Nikotin(C10H14N2)merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia.Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui: kulit, Paru-paru, Mucous membranes (maaf, saya tidak tau bahasa indonesianya, tapi contoh mucous membrane misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam hidung kita). Setelah terserap melalui salah satu cara diatas, Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect. Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan. Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder tumbuhan yang terbesar. Pada umumnya alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen baik sebagai bagian dari sistem heterosiklik atau bukan bagiannya. Alkaloid biasanya tanwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal, tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu kamar (Harborne 2006). Alkaloid dapat dikelompokan menjadi alkaloid sesungguhnya, protoalkaloid, pseudoalkaloid. Alkaloid sesungguhnya adalah racun, menunjukan aktivitas fisiologi yang luas, dan biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. Protoalkaloid merupakan asam amino yang relatif sederhana dengan nitrogen asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik. Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam amino. Senyawa ini biasanya bersifat basa. Ada dua seri alkaloid yang penting dalam kelas ini, yaitu alkaloid stereoidal dan purin. Tembakaumerupakan jenis tanaman yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Tanaman ini tersebar di seluruh Nusantara dan mempunyai kegunaan yang sangat banyak terutama untuk bahan baku pembuatan rokok. Selain itu tembakau juga dimanfaatkan orang sebagai kunyahan (Jawa : susur), terutama di kalangan ibuibu di pedesaan. Tanaman tembakau berwarna hijau, berbulu halus, batang, dan daun diliputi oleh zat perekat. Pohonnya berbatang tegak dengan ketinggian ratarata mencapai 250 cm, akan tetapi kadangkadang dapat mencapai tinggi sampai 4 m apabila syarat syarat tumbuh baik. Umur tanaman ini ratarata kurang dari 1 tahun. Daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong pada ujung runcing, dan kedudukan daun pada batang tegak. Tembakau hanya bermanfaat sebagai penikmat belaka yang tidak bermanfaat bagi kesehatan sehingga perlu untuk mengeksploitasi lagi manfaat yang lain, misalnya sebagai racun bagi serangga. Di dalam daun tembakau ada beberapa macam alkaloid yang dapat memberikan rasa nikmat pemakainya yaitu nikotin, nikotirin, dan myosmin. Kandungan alkaloid nikotin yang terdapat di daun tembakau dapat digunakan sebagai insektisida. Di Kabupaten Klaten terdapat produksi tembakau Vorstenland yang besar yang biasanya digunakan sebagai tembakau pengisi rokok. Rokok adalah perantara utama bagi nikotin masuk ke tubuh manusia melalui asapnya., sehingga perlu diteliti nikotinnya. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah (tembakau tanpa asap). Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah menyebutkan betapa berbahayanya merokok bagi kesehatan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa sifat adiktif dari nikotin adalah sangat kuat. Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian,belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Menghisap rokok meningkatkan mood, menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif. Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa mengubah metabolisme oksigen serebral. Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang amat banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya.IV. PROSEDUR PERCOBAANMengambil 1 gram sampel yang mengandung nikotin Ambil dan timbang nikotin 2 gram lalu tambah 4 ml NaOH 20% lalu tambahkan lagi alcohol 10 ml + petroleum eter 10 ml kocok lalu didiamkan 1 jam Setelah 1 jam, hasil dipindahkan ke corong pisah ambil lapisan atas berupa ekstraknya Timbang dan ukur volume ekstraknya

Analisa Kualitatif Ambil 1 ml ekstrak dari tembakau ditambah 5 tetes asam sulfat pekat maka warnanya akan berubah menjadi warna coklat

Analisa Kuantitatif Ambil seluruh ekstrak sisa dari analisa kualitatif ditambah dengan aquadest 1:1 melihat hasil ekstrak tadi, kemudian dititrasi dengan 0,1 N HCl menggunakan indikatir metyl merah sebanyak 2-3 tetes dan titrasi sampai berwarna merah Hasil ekstrak yang didapat sebanyak 3,5 ml, ambil 0,5 ml lalu dimasukkan dalam 1 tabung reaksi. Sisa 3 ml dibagi menjadi 3 erlenmeyer kemudian masing-masing ditambah 3 ml aquadest kemudian dititrasi dengan HCl.

V. DATA PENGAMATAN Analisa Kualitatif Menghasilkan warna kecoklatan yang berarti sampel 2 batang rokok (tembakau) mengandung nikotin. Analisa Kuantitatif Standarisasi larutan HCl dengan Ekstrak NikotinNo Volume (ml)Volume Rata-rata (ml)Keterangan

11 ml

= 0,866 ml

Berwarna Merah Muda

20,6 ml

31 ml

VI. PERHITUNGAN VI.I Penentuan Kadar Nikotin 4 ml Nikotin 20%20/100 x 4 gram = 0,8 gram 0,1 N HCl dalam labu takar 250 mlM = = 12,28 mol / lM = N/n = 12,28 N Berat Gelas Kimia : 31,2 gram Berat Tembakau: 1,3 gram Berat Gelas Kimia + Tembakau : (31,2 gram + 1,3 gram) = 32,5 gram Berat Nikotin Mentah (Crude) : 31,25 31,2 = 0,05 gram

% Kadar Nikotin = 100 100 = 0,0384 x 100= 3,84

VI. II Standarisasi Larutan HCl dengan Nikotin

0,3852 ek/l = N HCl

VII. ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan kali ini, kami melakukan praktikum ekstraksi sederhana nikotin dalam tembakau. Kami menggunakan sampel tembakau pada rokok Sampoerna. Berat tembakau dari 2 batang rokok tersebut sebesar 1,3 gram. Sebelum dilakukannya praktikum, kami melakukan persiapan alat dan bahan yang akan kami gunakan.Pada awalnya kami membuat ekstrak nikotin dengan 1,3 gram ditambah dengan NaOH 20% 4ml ditmbah dengan alcohol dan petroleumer 10ml kemudian dikocok dan didiamkan selama 40 menit. Setelah itu ekstrak tersebut, kami masukkan ke corong pisah dan diambil ekstrak pada lapisan atas. Kemudian didapatkan ekstrak sebanyak 3,5 ml dan dilakukan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.Pada Analisa kualitatif, diambil 0,5 ml hasil ekstrak tabung reaksi dan tetesi kurang lebih 0,7 ml asam sulfat pekat dan akan terbukti tembakau mengandung nikotin, dimana berwarna coklat. Sedangkan analisa kuantitatif, ekstrak sisa yang ada (3 ml) dipisahkan menjadi 3 ke dalam 3 erlenmeyer lalu tambahkan indicator metal merah 2-3 tetes dan titrasi dengan HCl 0,1 N dan didapatkan rata-rata titrasi 0,866 mlPada ekstraksi nikotin pada dasarnya, tidak dapat dititrasi langsung dengan asam dikarenakan dapat menyebabkan dalam kondisi asam, nikotin dapat membentuk garam. Sehingga penambahan NaOH disinilah yang digunakan untuk membebaskan nikotin dari garam-garam.

VIII. KESIMPULAN Dari percobaan ekstraksi tembakau dalam nikotin yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa ;1. Pada tembakau terkandung nikotin ( Terutama pada rokok)2. Rata-rata hasil titrasi yaitu 0,866 ml3. % kadar nikotin dalam 2 batang rokok yaitu 3,844. Nikotin tidak dapat dititrasi dengan asam secara langsun, karena pada kondisi asam nikotin akan membentuk garam. Sehingga penambahan NaOH digunakan untuk membebaskan nikotin dari garam-garam.

DAFTAR PUSTAKA

_______. Nikotin Pada Tembakau(http://nuralifta.blogspot.com/2013/10/laporan-kimia-bahan-alam-isolasi.html)Diakses tanggal 17 mei 2015

Gambar Alat

Erlenmeyer Labu ukur

Bola karetCorong

SpatulaGelas kimia Pipet ukur Biuret

Kaca Arloji