BAB IPENDAHULUAN

Kacang tanah merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh masyrakat Indonesia sebagai bahan pangan dan industri. Sebagai bahan pangan, tanaman ini banyak mengandung lemak dan protein (Marzuki, 2007). Kacang tanah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk aslinya atau produk olahannya seperti kacang goreng, rempeyek, bumbu pecel, dll. Banyaknya konsumsi kacang tanah di masyarakat ditunjukkan meningkatknya penggunaan kacang tanah sebagai bahan makanan yaitu dari tahun 2012 sebanyak 680 ton ke tahun 2013 menjadi 875 ton (www.pertanian.go.id, 27/07/2015).Kacang tanah yang sebaiknya digunakan sebagai bahan makanan adalah yang berkualitas baik, namun kurangnya kesadaran dari pedagang menyebabkan tetap dijualnya kacang tanah berkualitas jelek kepada masyarakat. Kacang tanah yang berkuaitas jelek diakibatkan karena terjadinya kerusakan bahan pangan. Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh faktor dari bahan pangan itu sendiri baik fisik-kimia maupun mikrobiologi dan faktor lingkungannnya. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba yang dapat merusak bahan pangan biasanya yaitu bakteri, khamir dan kapang (Syah, D., 2012).Sartini (2008) menyatakan bahwa, terdapat tujuh jenis kapang yang merusak kacang tanah, yaitu Aspergilus flavus, Aspergilus niger, Aspergilus parasiticus, Cladosporium sp., Fusarium sp., Penicilium sp., dan Mucor sp. Kontaminasi kapang dapat menyebabkan zat karsiogenik yang merupakan salah satu zat yang dihasilkan dari kacang tanah yang sudah terkontaminasi, jika kacang tanah yang tekontaminasi kapang dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan ganguan kesehatan (Bahri, 2001 dalam Kartana, I.M., dkk, 2013). Salah satu kapang yang merusak kacang tanag dan sering dijumai dalam produka kacang tanah yaitu Aspergillus sp. Penelitian yang dilakukan oleh Kartana, I.M., dkk pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 80,56% sampel kacang tanah varietas kelinci terkontaminasi kapang sedangkan kacang tanah varietas lokal terkontaminasi kapang sebesar 66,67%, dengan kapang yang mengkontaminasi yaitu Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Aspergillus parasiticus, Penicillium sp.Aspergillus sp. Dapat menyebabkan penyakit otomikosis, onikomikosis, aspergillosis, keratomikosis (Prianto, J., dkk., 1994).Pertumbuhan aspergillus sp. Didukung oleh beberapa faktor yaitu suhu, kondisini lingkunngan dll.Selan itu, gandjar menyebutkan bahwa kapnag aspergillus sp. Bnayak tumbuh pada , khususnya kacang tanah.Penelitian yg dilkakukan oleh .. , menunjukkan bahwa Dari lata belakang tersbut, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai prrerbandinganjamur asapergillus sp. Pada kacang tanah baik dan kacang tanah jelek.