Kacang Hijau
-
Upload
ezhaty-diah-riani -
Category
Documents
-
view
419 -
download
20
description
Transcript of Kacang Hijau
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program diversifikasi pangan merupakan kebijakan yang
bertujuan untuk mengalihkan sebagian konsumsi karbohidrat
masyarakat dari beras menuju sumber pangan pokok non-beras
sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi beras dalam negeri. Ini
dapat dilakukan dengan suatu penggalakan gerakan dengan
memanfaatkan sumber kalori, protein dan karbohidrat lainnya yang
dapat diproduksi secara lokal (salah satu sumber pangan yang
memiliki kalori, protein dan karbohidrat diantaranya kacang tanah
dan kacang hijau).
Kacang tanah merupakan salah satu komoditi tanaman
pangan bernilai ekonomis dan strategis dalam upaya meningkatkan
pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pentingnya peran
kacang tanah tersebut terlihat dengan semakin meningkatnya
permintaan didalam negeri dan semakin beragamnya produk-
produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang dihasilkan
oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang
dan industri besar.
Kacang tanah di bidang industri digunakan sebagai bahan
untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil
sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang
sudah dipipil/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui
fermentasi jamur. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang
bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein
(27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga
mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro,
Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2
Kebutuhan akan kacang tanah terus meningkat rata-rata
setiap tahun + 900.000 ton, produksi rata-rata setiap tahun
783.110 ton (87,01%). Volume impor rata-rata setiap tahun sekitar
+ 168.000 ton. Areal panen kacang tanah di Indonesia pada tahun
2011 seluas 539.459 ha dan produksi yang dicapai sebesar 691.289
ton dengan produktivitas rata-rata 12,81 ku/ha. Sedangkan
berdasarkan ARAM II 2012 BPS, terjadi peningkatan luas panen dan
produksi sedangkan produktivitas kacang tanah menurun. Sasaran
tahun 2012 luas panen seluas 651.500 ha dengan produktivitas
12,57 ku/ha dan produksi kacang tanah nasional 780.000 ton.
Kacang hijau merupakan salah satu sumber protein nabati
tinggi (A, B1 dan C) serta beberapa mineral. Penggunaan kacang
hijau sangat beragam, dari olahan sederhana hingga produk olahan
teknologi industri. Produk terbesar hasil olahan kacang hijau di
pasar berupa taoge (kecambah), bubur, makanan bayi, industri
minuman, kue, bahan campuran soun dan tepung hunkue. Selain
digunakan sebagai bahan makanan, kacang hijau juga mempunyai
manfaat sebagai tanaman penutup tanah dan pupuk hijau. Kacang
hijau di Indonesia menempati urutan ke-3 terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Dengan
potensinya ini kacang hijau dapat mengisi kekurangan protein pada
umumnya, perbaikan gizi dan sekaligus menaikkan pendapatan
petani.
Kebutuhan kacang hijau terus meningkat rata-rata setiap
tahun + 330.000 ton, produksi rata-rata setiap tahun 38.414 ton
(93,46 %) dan impor masih tinggi dengan volume impor rata-rata
setiap tahun sekitar + 29.443 ton. Areal panen kacang hijau di
Indonesia pada tahun 2011 seluas 297.315 ha dan produksi yang
dicapai sebesar 341.342 ton dengan produktivitas rata-rata 11,48
ku/ha. Berdasarkan ARAM II 2012 BPS, perkembangan luas panen
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3
kacang hijau menurun 14,53% menjadi 254.101 ha dan produksi
menurun 13,31% menjadi 295.904 ton, sedangkan produktivitas
meningkat 1,48% menjadi 11,65 ku/ha. Tahun 2014 sasaran luas
panen kacang hijau seluas 341.800 ha dengan produktivitas 12,58
ku/ha, maka produksi kacang hijau nasional diharapkan mencapai
430.000 ton.
Agar sasaran produksi kacang tanah dan kacang hijau sampai
tahun 2014 tercapai, maka perlu dibuat road map sebagai acuan
dalam pelasanaan pencapaian sasaran produksi yang didasarkan
pada prinsip bahwa pembangunan masa depan merupakan proses
yang berkelanjutan, peningkatan, pendalaman, perluasan, dan
pembaharuan dari pembangunan yang telah dilaksakanan periode
sebelumnya.
B. Maksud dan Tujuan
Kegiatan road map kacang tanah dan kacang hijau berupaya
untuk: a) menarik minat dan gairah petani dan investor dalam
pengembangan kacang tanah dan kacang hijau, b) mencari
dukungan untuk swasembada pangan, c) meningkatkan produksi
benih bermutu, d) meningkatkan produktivitas pada daerah sentra
produksi, e) menyiapkan kebijakan peluang usaha, pasar, harga,
distribusi, dan f) menjalin kemitraan.
Kegiatan dan upaya yang akan dilakukan sampai tahun 2014
adalah: a) meningkatkan perluasan areal tanam dan produktivitas,
b) meningkatkan efisiensi usaha dan pengembangan pasar,
c) mempercepat peningkatan produktivitas dan produksi, d)
mengembangkan pasar baru, e) menyiapkan pengembangan untuk
industri kecil, menengah dan besar, dan f) mempererat kemitraan.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4
Road Map kacang tanah dan kacang hijau disusun sebagai
acuan dan arahan pelaksanaan kegiatan pengembangan
peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau di seluruh
Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pengembangan peningkatan produksi kacang tanah dan kacang
hijau sampai 2014 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien, sinergi
dan lintas sektoral.
C. Sasaran
C.1. Kacang Tanah
Sasaran produksi kacang tanah tahun 2010 2014
diproyeksikan meningkat rata-rata 10,20 % per tahun, produktivitas
meningkat 3,64%, luas tanam dan luas panen peningkatan rata-
ratanya sama sebesar 6,33 %. Sasaran luas tanam kacang tanah
tahun 2012 sebesar 825.000 ha dan mencapai 910.000 ha pada
tahun 2014, luas panen 785.700 ha di tahun 2012 menjadi
1.300.000 ha di tahun 2014, dan produksi sebesar 1.100.000 ton
tahun 2012 menjadi 1.300.000 ton di tahun 2014. Sasaran luas
tanam, luas panen, produktivitas dan produksi dari tahun 2010
2014 seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan
Produktivitas Kacang Tanah Tahun 2010 2014
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2010 712,400 678,500 13.00 882,000
2 2011 754,400 718,500 13.50 970,000
3 2012 825,000 785,700 14.00 1,100,000
4 2013 869,000 827,600 14.50 1,200,000
5 2014 910,000 866,700 15.00 1,300,000
No. Tahun
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5
Jika dibandingkan dengan data ATAP (Angka Tetap) 2011,
BPS yang menunjukkan data luas panen 539.459 ha, produksi
691.289 ton, dan produktivitas 12,81 ku/ha, maka angka sasaran
road map terdahulu dinilai kurang wajar dan terlalu tinggi. Kondisi
ini menyebabkan angka rencana dalam road map terdahulu perlu
direvisi hingga pada kondisi rasional yang dapat dicapai. Revisi
sasaran produksi kacang tanah ada pada Tabel 2.
Tabel 2. Revisi Sasaran Produksi, Luas Tanam, Luas Panen dan
Produktivitas Kacang Tanah 2012 2014.
2012 2013 2014 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 825,000 869,000 910,000 651,550 670,000 690,000
Luas Panen (Ha) 785,700 827,600 866,700 620,525 643,000 661,500
Provitas (Ku/Ha) 14.00 14.50 15.00 12.57 12.75 13.00
Produksi (Ton) 1,100,000 1,200,000 1,300,000 780,000 820,000 860,000
URAIANSasaran Awal Revisi Sasaran
C.2. Kacang Hijau
Sasaran luas tanam kacang hijau tahun 2010 2014
meningkat rata-rata 1,54% dan luas panen meningkat 1,47%,
produktivitas 4,62% dan produksi meningkat 6,11%. Sasaran luas
tanam kacang hijau tahun 2012 sebesar 342.600 ha dan mencapai
359.700 ha pada tahun 2014, luas panen 325.500 ha ditahun 2012
menjadi 341.800 ha di tahun 2014, dan produksi sebesar 390.000
ton tahun 2012 menjadi 430.000 ton di tahun 2014. Sasaran
produksi kacang hijau dari tahun 2011 2014 seperti pada Tabel 3.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 6
Tabel 3. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan
Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2010 2014
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2010 343,700 327,333 11.00 360,000
2 2011 333,300 316,700 11.68 370,000
3 2012 342,600 325,500 11.98 390,000
4 2013 350,900 333,800 12.28 410,000
5 2014 359,700 341,800 12.58 430,000
No Tahun
Jika dibandingkan dengan data ATAP 2011 BPS yang
menunjukkan data luas panen 297.314 ha, produksi 341.342 ton,
dan produktivitas 11,48 ku/ha, maka angka sasaran road map
terdahulu dinilai kurang wajar dan terlalu tinggi. Kondisi ini
menyebabkan angka dalam road map terdahulu perlu direvisi
hingga mencapai kondisi rasional yang dapat dicapai. Revisi sasaran
produksi kacang hijau ada pada Tabel 4.
Tabel 4. Revisi Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kacang Hijau 2012 2014.
2012 2013 2014 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 342.600 350.900 359.700 310.526 310.800 311.300
Luas Panen (Ha) 325.500 333.800 341.800 295.000 295.300 295.800
Provitas (Ku/Ha) 11,98 12,28 12,58 11,60 11,75 11,90
Produksi (Ton) 390.000 410.000 430.000 342.200 347.000 352.000
Sasaran Awal (Roadmap) Revisi SasaranURAIAN
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 7
Sasaran produksi kacang tanah ini dapat dicapai dengan
asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, antara lain tersedianya: sarana dan prasarana
produksi, sumber daya manusia, lahan, air dan iklim yang
mendukung dan kebijakan yang kondusif.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 8
II. KONDISI KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU
NASIONAL
A. Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas
dan Produksi
A.1. Kacang Tanah
Perkembangan luas tanam dan luas panen kacang tanah
selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir berfluktuasi
cenderung menurun masing-masing sebesar 1,29% dan 1,24%,
sedangkan produksi dan produktivitas cenderung meningkat
sebesar 0,03% dan 1,30%, rincian pada Tabel 5.
Tabel 5. Perkembangan Luas Tanam Luas Panen, Produktivitas
dan Produksi Kacang Tanah Tahun 2002 2012
(Ha) Absolut % (Ha) Absolut % (Ku/Ha) Absolut % (Ton) Absolut %
2002 679,301 - - 646,953 - - 11.10 - - 718,071 - -
2003 707,810 28,509 4.20 683,537 36,584 5.65 11.49 0.39 3.54 785,526 67,455 9.39
2004 730,213 22,403 3.17 723,434 39,897 5.84 11.58 0.08 0.74 837,495 51,969 6.62
2005 725,815 (4,398) (0.60) 720,526 (2,908) (0.40) 11.61 0.03 0.26 836,295 (1,200) (0.14)
2006 674,517 (51,298) (7.07) 706,753 (13,773) (1.91) 11.86 0.25 2.17 838,096 1,801 0.22
2007 667,327 (7,190) (1.07) 660,480 (46,273) (6.55) 11.95 0.09 0.75 789,089 (49,007) (5.85)
2008 630,947 (36,380) (5.45) 633,922 (26,558) (4.02) 12.15 0.20 1.68 770,054 (19,035) (2.41)
2009 619,166 (11,781) (1.87) 622,616 (11,306) (1.78) 12.49 0.35 2.85 777,888 7,834 1.02
2010 595,965 (23,201) (3.75) 620,563 (2,053) (0.33) 12.56 0.06 0.50 779,228 1,340 0.17
2011 553,048 (42,917) (7.20) 539,459 (81,104) (13.07) 12.81 0.26 2.05 691,289 (87,939) (11.29)
2012*) 590,058 37,010 6.69 561,960 22,501 4.17 12.62 (0.19) (1.52) 709,063 17,774 2.57
Rerata 652,197 (1.29) 647,291 (1.24) 12.02 1.30 711,185 0.03
TahunLuas Panen Produktivitas ProduksiLuas Tanam
Keterangan : *) Angka Ramalan (ARAM) II 2012, BPS
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 9
A.2. Kacang Hijau
Perkembangan luas tanam, luas panen dan produksi kacang
hijau 10 (sepuluh) tahun terakhir berfluktuasi cenderung menurun
masing-masing dengan rerata 2,07%; 2,95% dan 1,01%;
sedangkan produktivitas cenderung meningkat dengan rata-rata
2,02%. Perkembangan selengkapnya pada Tabel 6.
Tabel 6. Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kacang Hijau Tahun 2003 2012
(Ha) Absolut % (Ha) Absolut % (Ku/Ha) Absolut % (Ton) Absolut %
2003 334.298 - - 344.558 - - 9,73 - - 335.224 - -
2004 328.864 (5.434) (1,63) 311.863 (32.695) (9,49) 9,95 0,22 2,31 310.412 (24.812) (7,40)
2005 317.108 (11.756) (3,57) 318.337 6.474 2,08 10,08 0,13 1,30 320.963 10.551 3,40
2006 321.736 4.628 1,46 309.103 (9.234) (2,90) 10,23 0,14 1,44 316.134 (4.829) (1,50)
2007 312.625 (9.111) (2,83) 306.207 (2.896) (0,94) 10,53 0,30 2,97 322.487 6.353 2,01
2008 278.477 (34.148) (10,92) 278.137 (28.070) (9,17) 10,72 0,18 1,75 298.059 (24.428) (7,57)
2009 296.817 18.340 6,59 288.206 10.069 3,62 10,91 0,19 1,81 314.486 16.427 5,51
2010 271.065 (25.752) (8,68) 258.157 (30.049) (10,43) 11,30 0,39 3,57 291.705 (22.781) (7,24)
2011 315.414 44.349 16,36 297.315 39.158 15,17 11,48 0,18 1,59 341.342 49.637 17,02
2012*) 266.806 (48.608) (15,41) 254.101 (43.214) (14,53) 11,65 0,17 1,48 295.904 (45.438) (13,31)
Rerata 304.321 (2,07) 296.598 (2,95) 10,66 2,02 314.672 (1,01)
TahunLuas PanenLuas Tanam Produktivitas Produksi
Keterangan : *) Angka Ramalan II 2012, BPS
Data 10 tahun terakhir, terlihat bahwa upaya peningkatan
produksi khususnya 3 tahun terakhir masih belum menunjukkan
laju peningkatan yang menggembirakan, disamping itu
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 10
produktivitas rata-rata nasional masih dibawah potensi hasil. Pada
masa yang akan datang, diperlukan upaya terobosan yang lebih
terfokus agar persentase peningkatannya signifikan.
Rendahnya produksi kacang tanah dan kacang hijau
nasional antara lain disebabkan oleh:
1. Rendahnya minat petani melakukan budidaya kacang hijau
akibat rendahnya insentif/nilai tambah yang diperoleh
dibanding dengan menanam komoditas lainnya.
2. Produsen yang menghasilkan benih kacang tanah/kacang hijau
masih sedikit sehingga petani menggunakan benih lokal
seadanya.
3. Rendahnya produktivitas di tingkat petani dan potensi hasil
4. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi dan pasca panen
5. Kurangnya permodalan dan prosedur permodalan yang
menyulitkan petani
6. Penerapan teknologi anjuran belum diterapkan secara optimal
7. Persaingan penggunaan sumber daya lahan dengan komoditas
pangan lain.
B. Perkembangan Produksi dan Impor
B.1. Kacang Tanah
Kebutuhan kacang tanah nasional sampai saat ini sebagian
masih dipenuhi dari impor karena produksi didalam negeri belum
mencukupi. Produksi kacang tanah tahun 2012 meningkat
dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 7,59% dan selebihnya
dipenuhi dari impor sebesar 125.636 ton. Perkembangan impor
kacang tanah dari tahun 2002 2012 mengalami peningkatan
sebesar 1,25% sedangkan produksi kacang tanah mengalami
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 11
peningkatan hanya sebesar 0,48%. Perkembangan produksi dan
impor 10 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Produksi dan Impor Kacang Tanah Tahun 2002 2012
Produksi Impor Jumlah
(Ton) (Ton) (Ton)
1 2002 718.071 179.521 897.592
2 2003 785.526 126.720 912.246
3 2004 837.495 158.774 996.269
4 2005 836.295 131.050 967.345
5 2006 838.096 137.467 975.563
6 2007 789.089 175.001 964.090
7 2008 770.054 206.855 976.909
8 2009 777.888 142.392 920.280
9 2010 779.228 181.808 961.036
10 2011 691.289 251.748 943.037
11 2012 743.754 125.636 *) 869.390
No Tahun
Keterangan : *) Keadaan sampai dengan Bulan Juni 2012 Sumber : BPS Diolah
B.2. Kacang Hijau
Kebutuhan kacang hijau nasional setiap tahun terus
mengalami peningkatan, namun tidak diikuti oleh peningkatan luas
panen dan produksi, sehingga kekurangan kebutuhan tersebut
dipenuhi dengan cara mengimpor dari beberapa negara lain,
seperti India, Filipina dan Thailand. Tahun 2008 - 2009 terjadi
volume impor dan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelum dan sesudahnya. Perkembangan impor kacang hijau dari
tahun 2002 2012 mengalami peningkatan sebesar 16,53%
sedangkan produksi kacang hijau mengalami peningkatan hanya
sebesar 1,11%. Perkembangan produksi dan impor 11 tahun
terakhir dapat dilihat pada Tabel 8.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 12
Tabel 8. Produksi dan Impor Kacang Hijau Tahun 2002 2012
Produksi Impor
(Ton) (Ton)
1 2002 288.089 11.671
2 2003 335.224 10.189
3 2004 310.412 21.158
4 2005 320.963 18.162
5 2006 316.134 27.939
6 2007 322.487 31.575
7 2008 298.059 45.905
8 2009 314.486 50.354
9 2010 291.705 38.604
10 2011 341.342 38.875
11 2012 *) 312.697 39.536
No. Tahun
Keterangan: *) Keadaan sampai dengan Bulan Juni 2012 Sumber : BPS Diolah
C. Perkembangan Konsumsi
C.1. Kacang Tanah
Nilai konsumsi kacang tanah berfluktuasi dengan rata-rata
3,27 kg/kapita/tahun, nilai konsumsi tertinggi terjadi pada tahun
2006 (3,38 Kg/Kap/Thn) dan terendah tahun 2002 (3,06
Kg/Kap/Thn). Perkembangan nilai konsumsi kacang tanah
berdasarkan pola perhitungan Neraca Bahan Makanan/NBM sejak
tahun 2001 terlihat pada Tabel 9.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 13
Tabel 9. Perkembangan Konsumsi Kacang Tanah Tahun 2001
2011
No TahunKonsumsi
(Kg/Kap/Thn) *)1 2001 3,28
2 2002 3,06
3 2003 3,20
4 2004 3,29
5 2005 3,30
6 2006 3,38
7 2007 3,30
8 2008 3,33
9 2009 3,25
10 2010 3,22
11 2011 3,24
3,27Rerata Keterangan : *) Neraca Bahan Makanan, 2011 Sumber : Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian C.2. Kacang Hijau
Konsumsi kacang hijau masih tergolong rendah dibandingkan
komoditas utama lainnya, yaitu antara 1,1 s.d 1,47 Kg/Kapita/
Tahun. Perkembangan nilai konsumsi kacang hijau berdasarkan
pola perhitungan Neraca Bahan Makanan/NBM sejak tahun 2001
terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Perkembangan Konsumsi Kacang Hijau Tahun 2001 2011.
No TahunKonsumsi
(Kg/Kap/Thn)1 2001 1.28
2 2002 1.27
3 2003 1.47
4 2004 1.34
5 2005 1.31
6 2006 1.31
7 2007 1.28
8 2008 1.18
9 2009 1.21
10 2010 1.11
11 2011 1.26
1.28Rerata
Keterangan: *) Neraca Bahan Makanan 2011 Sumber : Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 14
Nilai konsumsi kacang hijau berfluktuasi dengan rata-rata
1,28 Kg/Kapita/Tahun, nilai konsumsi tertinggi terjadi pada tahun
2003 sebesar 1,47 Kg/Kapita/Tahun, dan terendah tahun 2010
sebesar 1,11 Kg/Kapita/Tahun.
D. Perkembangan Benih dan Sarana Produksi Lainnya
Benih dan sarana produksi lainnya merupakan unsur penting
dalam kegiatan pengembangan peningkatan produksi suatu
komoditas, termasuk untuk kacang tanah dan kacang hijau.
D.1. Kacang Tanah
Perkembangan benih kacang tanah selama 6 tahun terakhir
dikemukakan pada Tabel 11.
Tabel 11. Perkembangan Benih Kacang Tanah Tahun 2005 - 2010
BD BP BR LMJ1 2005 10.64 34.20 28.74 541.14 614.72
2 2006 13.53 6.93 45.05 529.82 595.32
3 2007 12.91 22.37 164.32 114.87 314.46
4 2008 36.69 75.45 170.11 - 282.24
5 2009 31.72 84.80 737.67 - 854.19
6 2010 20.80 170.18 6,264.39 - 6,455.37
Kelas BenihTahunNo Total
Sumber : Laporan Tahunan Dit. Perbenihan, Ditjen TP Keterangan : BD : Benih Dasar BP : Benih Pokok BR : Benih Sebar LMJ : Label Merah Jambu
Sasaran luas tanam kacang tanah sesuai roadmap tahun 2011
seluas 754.400 ha, 2012 seluas 825.000 ha, 2013 seluas 869.000
ha dan 2014 seluas 910.000 ha. Agar sasaran luas tanam tersebut
dapat dicapai maka dibutuhkan ketersediaan sarana produksi dalam
jumlah yang mencukupi. Kebutuhan benih kacang tanah yang
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 15
direkomendasikan sebanyak 120 kg/ha, kebutuhan sarana produksi
lainnya (pupuk Urea, NPK, SP-36 dan pestisida) untuk mencapai
sasaran luas tanam tersebut, disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Kebutuhan Benih dan Sarana Produksi Kacang Tanah
Tahun 2012 2014
Uraian 2011 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000
Kebutuhan Benih (Ton) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0 (Benih kacang tanah 120
Kg/Ha)
Kebutuhan Pupuk (Ton)
- Urea (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0
- NPK (50 Kg/Ha) 37,720 41,250 43,450 45,500
- SP 36 (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0
- Pupuk Hayati
- Pestisida ( 1 Liter/Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000
D.2. Kacang Hijau
Perkembangan benih kacang hijau selama 6 tahun terakhir
dikemukakan pada Tabel 13.
Tabel 13. Perkembangan Benih Kacang Hijau Tahun 2005 2010
BD BP BR LMJ1 2005 8.32 14.02 6.40 56.32 85.06
2 2006 6.87 2.50 1.50 86.50 97.37
3 2007 11.00 33.15 80.07 10.00 134.22
4 2008 3.59 3.05 4.30 - 10.94
5 2009 28.26 12.66 100.12 - 141.04
6 2010 13.68 203.92 531.65 - 749.25
No TahunKelas Benih
Total
Sumber : Laporan Tahunan Dit. Perbenihan, Ditjen TP.
Keterangan : BD : Benih Dasar BP : Benih Pokok BR : Benih Sebar LMJ : Label Merah Jambu
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 16
Sasaran luas tanam kacang hijau sesuai roadmap untuk
tahun 2011 seluas 343.700 ha, 2012 seluas 342.600 ha, 2013
seluas 350.900 ha dan 2014 seluas 359.700 ha. Agar sasaran luas
tanam tersebut dapat dicapai maka dibutuhkan ketersediaan sarana
produksi dalam jumlah yang mencukupi. Kebutuhan benih dan
sarana produksi lainnya (pupuk urea, NPK, SP-36 dan pestisida)
untuk mencapai sasaran tanam tersebut, disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Kebutuhan Benih dan Sarana Produksi Kacang Hijau Tahun 2012 - 2014
Uraian 2011 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700
Kebutuhan Benih (Ton) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5
(Benih kacang hijau 25 Kg/Ha)
Kebutuhan Pupuk (Ton)
- Urea (25 Kg/Ha) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5
- NPK (50 Kg/Ha) 17,185 17,130 17,545 17,985
- SP 36 (25 Kg/Ha) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5
- Pupuk Hayati
- Pestisida ( 1 Liter/Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700
E. Perkembangan Harga
Perkembangan harga rata-rata kacang tanah dan kacang
hijau ditingkat produsen, grosir dan eceran dari sejak tahun 2002
cenderung terus meningkat setiap tahun. Membaiknya harga akan
mendorong minat petani untuk terus menanam kacang tanah dan
kacang hijau, walaupun dukungan anggaran dari Pemerintah
kurang dibandingkan komoditas prioritas lainnya. Perkembangan
harga kacang tanah dan kacang hijau di tingkat produsen, grosir
dan eceran 10 tahun terakhir terdapat pada Tabel 15 dan Tabel
16.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 17
Tabel 15. Perkembangan Harga Kacang Tanah Tahun 2002 2012
Produsen Grosir Eceran
2002 5.944 6.941 8.109
2003 6.055 7.395 7.507
2004 6.295 7.502 7.619
2005 6.770 8.299 8.318
2006 7.458 8.906 9.035
2007 8.513 10.129 10.771
2008 8.084 12.926 13.500
2009 8.167 11.222 11.669
2010 8.431 11.085 11.977
2011 9.655 13.995 15.818
2012 *) 9.532 15.339 17.057
Harga (Rp/Kg)Tahun
Sumber : Ditjen PPHP, Kementerian Pertanian
Tabel 16. Perkembangan Harga Kacang Hijau Tahun 2002 2012
Produsen Grosir Eceran
2002 3,959 5,473 5,734
2003 3,753 5,129 5,433
2004 3,649 5,163 5,291
2005 4,102 6,025 6,106
2006 4,800 6,509 6,795
2007 5,402 8,318 8,532
2008 7,030 8,250 9,750
2009 7,524 10,367 10,746
2010 7,851 12,292 12,995
2011 11,450 13,824 15,862
2012 *) 10,517 11,543 13,157
TahunHarga (Rp/Kg)
Sumber : Ditjen P2HP, Kementerian Pertanian
F. Perkembangan Pasca Panen
Penanganan pasca panen akan memberikan hasil sesuai yang
diharapkan apabila dilakukan secara baik dan benar. Untuk itu,
kegiatan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan secara optimal
dan menguntungkan serta berkelanjutan, sehingga mampu
memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi dibidang
sarana pasca panen serta meningkatnya kebutuhan sarana pasca
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 18
panen oleh petani, disisi lain harga sarana pasca panen yang
umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah
berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui bantuan sarana
pasca panen.
Pada tahun 2012, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
mengalokasikan dana Dekonsentrasi di Provinsi dan Tugas
Pembantuan di Kabupaten/ Kota untuk komoditi padi, jagung,
kedelai, ubikayu dan ubijalar yang dialokasikan pada 31 provinsi
dan 204 kabupaten/kota. Bantuannya meliputi kegiatan bantuan
sarana pascapanen, bimbingan teknis dan apresiasi penanganan
pasca panen tanaman pangan. Untuk komoditi kacang tanah dan
kacang hijau belum mendapatkan bantuan pasca panen.
G. Pelaksanaan Pola Tanam
Pola tanam sangat tergantung pada tipe lahan, yaitu lahan
sawah sesudah pertanaman padi, lahan kering, lahan tegal.
G.1. Kacang Tanah
Pola tanam kacang tanah pada lahan sawah beririgasi setengah
teknis umumnya adalah :
Padi Padi Kacang Tanah
Padi Kacang Tanah Palawija Lainnya
Pola tanam pada lahan tegal (kering), yaitu :
Padi + Jagung + Kacang Tanah Kacang Tanah + Jagung
Jagung + Ubi Kayu Kacang Tanah + Ubi Kayu
Jagung + Kedelai Kacang Tanah
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 19
G.2. Kacang Hijau
Pola tanam kacang hijau pada lahan sawah, umumnya :
Padi Padi Kacang Hijau
Padi Palawija lainnya Kacang Hijau
Pola tanam pada lahan kering, yaitu :
Padi Gogo Kacang Hijau
Jagung Kacang Hijau
Palawija Lain Kacang Hijau
H. Daerah Sentra Produksi.
H.1. Kacang Tanah
Sentra produksi kacang tanah berdasarkan luas tanam, luas
panen, produktivitas dan produksi sesuai Angka Tetap (ATAP) 2011,
BPS tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta,
Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara
Timur, Banten, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Selatan, dan
Lampung.
Tabel 17. Sebaran Provinsi Sentra Produksi Kacang Tanah Tahun
2011
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
( Ha ) ( Ha ) ( Ku/Ha ) ( Ton )
1 Jawa Timur 159,713 164,921 12.82 211,416
2 Jawa Tengah 103,735 94,662 12.92 122,306
3 DI. Yogyakarta 60,421 59,533 10.76 64,084
4 Jawa Barat 55,614 48,641 15.15 73,705
5 NTB 25,106 26,319 14.42 37,965
6 Sulawesi Selatan 23,029 15,192 16.33 24,808
7 NTT 19,395 19,395 12.21 23,685
8 Banten 10,414 10,075 12.15 12,246
9 Sumatera Utara 10,306 10,773 10.30 11,093
10 Bali 9,564 9,926 11.30 11,212
11 Kalimantan Selatan 9,389 10,073 12.09 12,181
12 Lampung 9,318 10,148 12.72 12,911
No. Provinsi
Sumber : Angka Tetap, BPS 2011
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 20
Tabel 18. Sebaran Kabupaten Sentra Produksi Kacang Tanah Tahun
2011 Luas Tanam*)
(Ha)
1 Jawa Timur 1. Bangkalan 30.276
2. Tuban 30.020
3. Sampang 26.466
4. Pacitan 7.163
5. Ngawi 5.701 6. Lamongan 5.620
7. Magetan 4.553
8. Pasuruan 5.265
9. Blitar 5.285
10. Sumenep 5.696
2 Jawa Tengah 1. Wonogiri 33.813
2. Jepara 9.657
3. Sragen 7.637
4. Sukoharjo 8.265
5. Kebumen 2.872
6. Karanganyar 5.385
7. Boyolali 4.094
8. Blora 3.403
9. Pati 3.120
10. Rembang 4.944
3 DI. Yogyakarta 1. Gunung Kidul 50.512
2. Sleman 5.687
3. Bantul 3.119
4 Jawa Barat 1. Garut 19.500
2. Cianjur 11730
3. Sukabumi 5.922
4. Sumedang 4.888
5. Tasikmalaya 3.026
5 NTB 1. Lombok Barat 1.635
2. Bima 9.897
3. Lombok Tengah 4.658
4. Sumbawa 786
6 Sulawesi Selatan 1. Bone 8.872
2. Bulukumba 3.629
3. Sinjai 1.027
7 NTT 1. Kupang 4.286
8 Banten 1. Serang 2136
2. Kota Cilegon 2.642
9 Sumatera Utara 1. Simalungun 1672
2. Dairi 2.043
3. Tapanuli Utara 1.755
10 Bali 1. Karangasem 4.031
2. Klungkung 2.044
11 Kalimantan Selatan 1. Banjar 4.031
12 Lampung 1. Way Kanan 2142
2. Lampung Tengah 2083
No Propinsi Kabupaten
Sumber : Angka Tetap, BPS 2011
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 21
H.2. Kacang Hijau
Berdasarkan angka tetap 2011 BPS, daerah sentra produksi
kacang hijau tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Sumatera Utara. Daerah sentra didasarkan atas luas
tanam, produktivitas dan produksi kacang hijau dapat dilihat pada
Tabel 19 dan 20.
Tabel 19. Sebaran Provinsi Sentra Produksi Kacang Hijau Tahun
2011
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
( Ha ) ( Ha ) ( Ku/Ha ) ( Ton )
1 Jawa Tengah 100,370 99,156 11.75 116,518
2 Jawa Timur 71,372 68,624 11.71 80,329
3 Nusa Tenggara Barat 48,723 45,351 11.18 50,702
4 Sulawesi Selatan 39,706 31,079 13.22 41,093
5 Jawa Barat 12,968 12,507 11.37 14,221
6 Nusa Tenggara Timur 12,307 12,307 8.46 10,407
7 Sumatera Utara 3,225 3,004 10.82 3,250
No. Provinsi
Sumber : Angka Tetap, BPS 2011
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 22
Tabel 20. Sebaran Kabupaten Sentra Produksi Kacang Hijau Tahun
2011
Luas Tanam*)
(Ha)
1. Jawa Tengah 1. Demak 29,374
2. Grobogan 24,658
3. Pati 13,516
4. Rembang 4,379
5. Kebumen 8,213 6. Kudus 4,375
7. Blora 3,411
8. Brebes 3,199
2. Jawa Timur 1. Sumenep 11,718
2. Sampang 11,663
3. Tuban 8,130
4. Bojonegoro 6,131
5. Lamongan 8,058
6. Banyuwangi 3,461
7. Bangkalan 3,673
8. Gresik 2,346
3. NTB 1. Sumbawa 35,871
2. Dompu 5,632
3. Sumbawa Barat 1,339
4. Sulawesi Selatan 1. Gowa 4,908
2. Wajo 16,345
3. Jeneponto 5,560
4. Bone 7,333
5. Jawa Barat 1. Cirebon 2,369
2. Garut 2,170
3. Sumedang 1,155
4. Karawang 1,184
5. Majalengka 1,629
6. NTT 1. Belu 1,839
2. Kupang 546
3. Sikka 2,875
4. Manggarai 767
5. Timor Tengah Selatan 704
7. Sumatera Utara 1. Langkat 880
KabupatenPropinsiNo
Sumber : Angka Tetap, BPS 2011
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 23
III. POTENSI DAN PELUANG
A. Potensi Peningkatan Produksi
1. Proyeksi Konsumsi
Proyeksi konsumsi dihitung berdasarkan proyeksi penduduk
yang tumbuh rata-rata sebesar 1,49 % per tahun sejak tahun 2010,
angka konsumsi per kapita dan Neraca Bahan Makanan/NBM 2011.
A.1.1. Kacang Tanah
Angka rata-rata konsumsi kacang tanah per kapita 3,25
kg/tahun selama 10 tahun terakhir. Kebutuhan kacang tanah
digunakan untuk pangan, benih, industri (makanan dan lainnya).
Kebutuhan industri makanan 0,27 kg/kap/tahun (NBM 2011) dan
kebutuhan lainnya 2,36 kg/kap/tahun (selisih Susenas 2011 dan
NBM 2011). Secara rinci proyeksi kebutuhan konsumsi kacang
tanah pada Tabel 21.
Tabel 21. Konsumsi dan Kebutuhan Kacang Tanah Tahun 2011
2014
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Konsumsi
Perkapita/
Tahun (Kg)
Kebutuhan
(Ton)
Sasaran
Produksi
Surplus
(Ton)
2011 241,095,953 3.25 783,562 970,000 186,438
2012 244,688,283 3.25 795,237 1,100,000 304,763
2013 248,334,138 3.25 807,086 1,200,000 392,914
2014 252,034,317 3.25 819,112 1,300,000 480,888
Dengan data sasaran sesuai road mad, kebutuhan kacang
tanah masih dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini terlihat dari
surplus yang terus meningkat sampai tahun 2014.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 24
Jika dibandingkan dengan data revisi produksi kacang tanah
yang dilakukan Januari 2012, maka pada tahun 2012 dengan
asumsi sasaran produksi 780.000 ton dan kebutuhan 795.237 ton,
akan terjadi defisit sebesar 15.237 ton. Selanjutnya tahun 2013
baru terjadi surplus sebesar 12.914 ton dan 2014 surplus sebesar
40.888 ton. Rincian kebutuhan dan sasaran produksi kacang tanah
sesuai angka revisi pada Tabel 22.
Tabel 22. Kebutuhan dan Revisi Sasaran Produksi Kacang Tanah
Tahun 2011 2014
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Konsumsi
Perkapita/
Tahun
(Kg)
Kebutuhan
(Ton)
Sasaran
Produksi (Revisi)
Surplus
(Ton)
2011 241,095,953 3.25 783,562 970,000 186,438
2012 244,688,283 3.25 795,237 780,000 (15,237)
2013 248,334,138 3.25 807,086 820,000 12,914
2014 252,034,317 3.25 819,112 860,000 40,888
A.1.2. Kacang Hijau
Dengan dasar angka rata-rata konsumsi kacang hijau per
kapita 1,27 kg/tahun selama 12 tahun terakhir, Neraca Bahan
Makanan/NBM 2011, Kebutuhan kacang hijau diasumsikan akan
terus meningkat, dan masih bersifat surplus, yang berarti semua
kebutuhan dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Kebutuhan
kacang hijau banyak digunakan untuk pakan, benih, tercecer, dan
dikonsumsi bahan makanan; tidak ada yang digunakan untuk
industri. Secara rinci konsumsi dan kebutuhan kacang hijau tersaji
pada Tabel 23.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 25
Tabel 23. Konsumsi dan Kebutuhan Kacang Hijau
Tahun 2011 2014
Sasaran
2011 241,095,953 1.26 303,781 370,000 66,219
2012 244,688,283 1.26 308,307 390,000 81,693
2013 248,334,138 1.26 312,901 410,000 97,099
2014 252,034,317 1.26 317,563 430,000 112,437
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Konsumsi
Perkapita/
Tahun (Kg)
Kebutuhan
(ton)
Surplus
(Ton) Produksi
(Ton)
Jika dibandingkan dengan data revisi yang dilakukan Januari
2012, dengan sasaran produksi kacang hijau tahun 2012 sebesar
342.200 ton dan kebutuhan 308.307 ton, tetap terjadi surplus,
walau dengan jumlah yang lebih kecil. Surplus kebutuhan kacang
hijau sampai tahun 2014 sebesar 34.437 ton, dengan kebutuhan
kacang hijau sebesar 317.563 ton. Rincian kebutuhan dan revisi
sasaran produksi kacang hijau pada Tabel 24.
Tabel 24. Kebutuhan dan Revisi Sasaran Produksi Kacang Hijau Tahun 2011 2014
Sasaran
2011 241,095,953 1.26 303,781 370,000 66,219
2012 244,688,283 1.26 308,307 342,200 33,893
2013 248,334,138 1.26 312,901 347,000 34,099
2014 252,034,317 1.26 317,563 352,000 34,437
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Konsumsi
Perkapita/
Tahun (Kg)
Kebutuhan
(ton)
Surplus
(Ton) Produksi
Revisi (Ton)
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 26
2. Potensi Lahan
Perluasan areal tanam kacang tanah dan kacang hijau dapat
diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki ketersediaan lahan
yang cukup luas dan sesuai untuk budidaya kacang tanah dan
kacang hijau. Disamping itu dengan memanfaatkan lahan yang
Indeks Pertanamannya (IP) masih dibawah 200, lahan Perhutani,
lahan perkebunan, lahan tidur, lahan kering, lahan rawa lebak dan
pelaksanaan budidaya tumpang sari dengan ubi kayu maupun
jagung.
A.2.1. Kacang Tanah
Peluang perluasan areal tanam kacang tanah melalui
peningkatan Indeks Pertanaman (IP) masih luas, sebesar 7,4 juta
ha. Potensi perluasan terbesar ada di Pulau Jawa, diikuti Pulau
Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Data potensi lahan yang cocok
untuk pengembangan komoditas kacang tanah secara umum ada
pada Tabel 25.
Tabel 25. Potensi Perluasan Areal Tanam Kacang Tanah Melalui
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)
Sumber : BPS, 2010
No Pulau IP < 100 100
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 27
A.2.2. Kacang Hijau
Potensi perluasan areal tanam untuk kacang hijau terbesar
ada di Pulau Jawa, diikuti Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau
Bali + Nusa Tenggara Barat + Nusa Tenggara Timur, diikuti daerah
Maluku dan Papua. Data potensi lahan yang cocok untuk
pengembangan dan perluasan areal tanam komoditas kacang hijau
secara umum ada pada Tabel 26.
Tabel 26. Potensi Perluasan Areal Tanam Kacang Hijau Melalui
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)
Sumber : BPS, 2010
3. Potensi Inovasi Teknologi
a. Varietas Unggul
Salah satu teknologi yang berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan produktivitas adalah benih unggul
bermutu, karena mudah diadopsi oleh petani.
Dalam rangka peningkatan produksi kacang tanah,
penggunaan benih bermutu dari varietas unggul yang
mempunyai potensi produksi tinggi (potensi hasil diatas 2
ton/ha) akan terus ditingkatkan. Varietas unggul dengan
produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit layu, sapu
No Pulau IP < 100 100
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 28
setan, karat dan bercak daun diantaranya adalah varietas:
Domba, Bison, Tuban, Zebra, Kelinci, Pelatuk, Tupai dan
Badak.
Penggunaan benih kacang hijau bermutu dari varietas
unggul yang mempunyai potensi produksi tinggi (potensi hasil
diatas 1,5 ton/ha) juga akan terus ditingkatkan. Varietas
unggul dengan produktivitas tinggi dan tahan terhadap
penyakit karat, embun tepung dan bercak daun, diantaranya
adalah varietas : Walet, No.129, Merak, Nuri, Sriti, Manyar,
Betet, Gelatik, Murai, dan Perkutut.
b. Revitalisasi Sistem Perbenihan
Sistem pengadaan dan penyaluran benih kacang tanah
dan kacang hijau saat ini masih belum berjalan seperti yang
diharapkan, untuk itu perlu revitalisasi sistem perbenihan
kacang tanah dan kacang hijau dari hulu sampai hilir yaitu
mulai dari pengadaan Benih Penjenis, Benih Dasar, Benih
Pokok sampai kepada Benih Sebar sebagai berikut :
Pemantapan pengadaan dan penyaluran Benih Penjenis,
benih Dasar, Benih Pokok, Benih Sebar.
Pemantapan fungsi Balai Benih
Pemantapan fungsi Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi
Benih
Pemantapan Sistem Jalur Benih Antar Lapang
Pemantapan Sistem Perbanyakan Benih Berkelas dengan
Sistem Ganda (Poly Generation Flow)
Pemantapan Pengembangan Penangkar Benih
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29
c. Penggunaan Pupuk Biohayati
Pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang terus
menerus mengakibatkan kesuburan tanah menjadi kurang
baik. Upaya yang harus dilakukan adalah pengelolaan tanah
yang mampu memperbaiki kesuburan tanah dengan cara
memasukkan berbagai ragam mikroba pengendali yang dapat
mempercepat keseimbangan alami dan membangun bahan
organik tanah. Pengelolaan sistem produksi kacang tanah dan
kacang hijau secara terpadu, intensif dan berkelanjutan
melalui aplikasi pupuk biohayati dapat meningkatkan
ketersediaan hara dan kandungan bahan organik dalam tanah
yang pada gilirannya dapat meningkatkan efesiensi
pemupukan.
Sesuai Permentan No: 28/Permentan/SR.130/5/2009
dinyatakan bahwa pupuk biohayati adalah pupuk biologi aktif
terdiri dari mikroba yang dapat meningkatkan efesiensi
pemupukan, kesuburan tanah dan kesehatan tanah.
Selanjutnya disebutkan bahwa pupuk biohayati yang
direkomendasikan digunakan adalah pupuk hayati dengan
kandungan mikroba dan terdaftar di Kementerian Pertanian.
d. Pengembangan Teknologi Produksi di Lahan Kering
Pengembangan kacang tanah dan kacang hijau di lahan
kering akan dihadapkan kepada kondisi tanah yang kurang
subur, kandungan bahan organik rendah, kesediaan N,P,K,Ca
dan Mg rendah. Kondisi tanah yang kurang subur tersebut
dapat diperbaiki dan dioptimalkan dengan inovasi terknologi
berdasarkan situasi setempat yaitu :
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 30
Pengapuran/ameleorasi dengan penggunaan kalsit/
dolomit
Penambahan bahan organik
Penggunaan pupuk bio/hayati.
e. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)
SL-PTT merupakan sekolah lapangan bagi petani dalam
menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui
penggunaan input produksi yang efesien menurut spesifik
lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi
untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.
Dalam SL-PTT petani dapat belajar langsung di lapangan
melalui pembelajaran dan penghayatan langsung,
mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan
menerapkan, menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah terutama dalam hal teknik budidaya dengan
mengkaji bersama berdasarkan spesifik lokasi. Melalui
penerapan SL-PTT petani akan mampu mengelola
sumberdaya yang tersedia (varietas unggul, lahan, air dan
sarana produksi) secara terpadu dalam melakukan budidaya
di lahan usahataninya berdasarkan kondisi spesifik lokasi
sehingga petani menjadi lebih terampil serta mampu
mengembangkan usahataninya.
4. Ketersediaan Pilihan Varietas
A.4.1. Kacang Tanah
Beberapa varietas unggul kacang tanah dengan
produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit layu, sapu
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 31
setan, bercak daun, diantaranya adalah varietas: Domba, Bison,
Tuban, Zebra, Kelinci, Pelatuk, Tupai dan Badak.
a. Potensi > 3 ton/ha (Produktivitas tinggi)
Varietas kacang tanah yang memiliki potensi lebih dari 3
ton/ha yaitu varietas: Domba, Bison dan Tuban; secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Varietas Kacang Tanah Potensi > 3 ton/ha
Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Daun
1 Domba 3.60 90 - 95 AT AT AT
2 Bison 3.60 90 - 95 AT AT -
3 Tuban 3.20 90 - 95 T Tol Tol
Umur Panen
Tahan Terhadap Penyakit
No VarietasLayu Karat
Potensi Hasil
b. Potensi 2 3 ton/ha (Produktivitas sedang)
Varietas kacang tanah yang memiliki potensi produktivitas
sedang sekitar 2 3 ton/ha yaitu varietas: Zebra, Kelinci,
Pelanduk, Tupai dan Badak; secara rinci dapat dilihat pada Tabel
28.
Tabel 28. Varietas Kacang Tanah Potensi 2 3 ton/ha
Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Daun
1 Zebra 2.40 95 - 100 - Tol Tol
2 Kelinci 2.30 95 AT Tol Tol
3 Pelanduk 2.00 95 - 100 T P P
4 Tupai 2.00 95 - 100 T P P
5 Badak 2.00 95 - 103 Tol T Tol
No Varietas Potensi Hasil Umur Panen
Tahan Terhadap Penyakit
Layu Karat
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 32
c. Potensi < 2 ton/ha (Produktivitas rendah)
Varietas kacang tanah yang memiliki potensi kurang dari 2
ton/ha sebanyak 21 varietas dan yang terendah adalah varietas
Panter dengan potensi hasil 1,0 ton/ha, seperti pada Tabel 29.
Tabel 29. Varietas Kacang Tanah Potensi < 2 ton/ha
Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Daun
1 Rusa 1.9 110 - 100 T T T
2 Tapir 1.9 95 - 110 T P P
3 Simpai 1.87 95 AT T -
4 Trenggiling 1.83 90 AT T -
5 Gajah 1.8 100 T P P
6 Banteng 1.8 100 T P P
7 Kidang 1.8 100 T P P
8 Anoa 1.8 100 - 110 T T T
9 Landak 1.8 89 AT T -
10 Bima 1.6 - 2.5 90 - 95 AT P -
11 Mahesa 1.6 95 - 100 T AT P
12 Macan 1.5 - 1.8 100 T P P
13 Komodo 1.44 - 3.3 80 - 90 T T -
14 Turangga 1.4 - 3.6 100 - 110 T AT AT
15 Kancil 1.3 - 2.4 90 - 95 T Tol Tol
16 Sima 1.3 - 2.4 100 - 105 T Tol Tol
17 Jepara 1.2 89 - 97 AT P -
18 Biawak 1.14 - 3.37 80 - 90 AT - -
19 Jerapah 1.0 - 4.0 80 - 95 T Tol Tol
20 Singa 1.0 - 4.5 90 - 95 Tol T AT
21 Panter 1.0 - 5.4 90 - 95 T Tol Tol
No Varietas Potensi Hasil Umur Panen
Tahan Terhadap Penyakit
Layu Karat
Keterangan : T = Tahan P = Peka AT = Agak Tahan Tol = Toleran
A.4.1. Kacang Hijau
Beberapa varietas unggul kacang hijau dengan
produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit karat, embun
tepung dan bercak daun, diantaranya adalah varietas : Walet,
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 33
No.129, Merak, Nuri, Sriti, Manyar, Betet, Gelatik, Murai, dan
Perkutut.
a. Potensi > 1,5 ton/ha (Produktivitas tinggi)
Tabel 30. Varietas Kacang Hijau Potensi > 1,5 ton/ha
No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun
1 Walet 1,7 58 - - T
2 No 129 1,6 58 - - P
3 Merak 1,6 56 - - P
4 Nuri 1,6 58 - 65 T - T
5 Sriti 1,58 60 - 65 - - -
6 Manyar 1,5 51 - 55 T - T
7 Betet 1,5 51 - 55 T - T
8 Gelatik 1,5 58 - - T
9 Murai 1,5 63 - - T
10 Perkutut 1,5 60 - - AT
Tahan Terhadap Penyakit
Keterangan : T = Tahan P = Peka AT = Agak Tahan Tol = Toleran
b. Potensi 1,0 1,4 ton/ha (Produktivitas sedang)
Tabel 31. Varietas Kacang Hijau Potensi 1,0 1,4 ton/ha
No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun
1 Bhakti 1,4 70 - - -
2 Vima-1 1,38 57 - T -
3 Kenari 1,38 60 - 65 Tol - AT
4 Parkit 1,35 56 - T -
5 Merpati 1,2 - 1,8 58 - T T
6 Kutilang 1,13 60 - 67 - T -
7 Camar 1,0 - 2,0 60 - - -
Tahan Terhadap Penyakit
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 34
c. Potensi 1,0 ton/ha (Produktivitas rendah)
Tabel 32. Varietas Kacang Hijau Potensi 1,0 ton/ha
No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak
(Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun
1 Sampoeng 1,0 70 - 75 - AT AT
2 Arta Ijo 0,9 80 - 100 - - -
3 Siwalik 0,9 80 - 100 - - -
Tahan Terhadap Penyakit
Varietas kacang hijau produktivitas terendah yaitu varietas
Arta Ijo dan Siwalik, dengan potensi hasil kurang dari 1 ton.ha,
dan rentan terhadap penyakit karat, embun tepung dan bercak
daun.
B. Peluang
Beberapa hal menjadi peluang bagi pengembangan produksi
kacang tanah adalah: 1. permintaan yang cenderung terus
meningkat untuk konsumsi dan industri olahan (Kacang Tanah
dibuat menjadi tahu, minyak, pasta, cookis rendah lemak, susu,
dan kosmetik. Kacang Hijau dibuat menjadi susu, biskuit, selai,
bubur, minuman segar, mie, tahu dan kosmetik), 2. memiliki
keunggulan produk bagi pangan pokok dan pangan sehat,
3. memiliki alternatif produk turunan (pangan, pakan),
4. kesenjangan produktivitas di lapangan dan potensi hasil, dan
5. tersedianya paket teknologi baru dan sumberdaya manusia yang
cukup terampil dalam usaha kacang tanah dan kacang hijau.
Meskipun memiliki peluang yang cukup besar,
pengembangan produksi kacang tanah dan kacang hijau masih
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 35
menghadapi kendala dan tantangan berkenaan dengan
ketersediaan dan penyebaran benih berkualitas belum optimal,
sarana produksi dan prasarana yang kurang tersedia, teknologi
(pra panen sampai pasca panen) dan pengolahan belum optimal,
persaingan lahan dengan komoditas pangan lain, kurangnya
permodalan petani, dan prosedur permodalan yang masih
menyulitkan petani, dan kebijakan pemerintah masih berpihak
pada komoditas prioritas padi, jagung dan kedelai.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 36
IV. KENDALA DAN TANTANGAN
A. Kendala
1. Adanya kesenjangan produktivitas nasional dengan potensi
hasil
2. Ketersediaan dan penyebaran yang menghasilkan benih kacang
tanah dan kacang hijau masih terbatas, sehingga petani
menggunakan benih lokal seadanya.
3. Sarana produksi (benih, pupuk dan pestisida) kurang tersedia
pada saat dibutuhkan.
4. Teknologi pasca panen belum dilakukan secara optimal.
5. Lahan usaha tani semakin terbatas persaingan dengan komoditi
tanaman pangan lainnya.
6. Kurangnya permodalan dan prosedur permodalan yang
menyulitkan petani.
7. Penerapan teknologi belum sesuai anjuran (pra panen, pasca
panen dan Organisme Pengganggu Tumbuhan).
8. Kegiatan pemasaran hasil yang belum tertata dengan baik dan
teratur/kontinue.
B. Tantangan
Dengan berbagai tantangan saat ini seperti adanya dampak
perubahan iklim dan pemanasan global yang berdampak pada
banjir dan kekeringan yang ekstrim; potensi dan peluang
pengembangan untuk meningkatkan produksi kacang tanah dan
kacang hijau tergolong cukup baik.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 37
V. KEBIJAKAN, ROADMAP DAN STRATEGI
Upaya pengembangan dan peningkatan produksi kacang tanah
dan kacang hijau akan dapat dicapai apabila didukung dengan
kebijakan dan strategi yang tepat.
A. Kebijakan
Tema Rencana Kerja Pemerintah/RKP tahun 2012 adalah
Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Dalam
melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran
pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2012, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib
menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas, dan partisipasi.
Semua program dan kegiatan yang dilakukan, ditujukan untuk
mendukung pencapaian empat target sukses Kementerian
Pertanian 2010 2014, yaitu :
1. Swasembada dan swasembada berkelanjutan
2. Peningkatan diversifikasi pangan
3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor
4. Peningkatan kesejahteraan petani
Secara operasional, kebijakan pembangunan tanaman pangan
diprioritaskan pada :
1) Percepatan swasembada berkelanjutan padi, jagung.
2) Pencapaian swasembada kedelai tahun 2014.
3) Pengembangan komoditas spesifik lokasi di Kawasan Timur
(Direktif Presiden).
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38
4) Penguatan pangan nasional berbasis koridor MP3I (Master Plan
Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia).
5) Pengembangan produksi di kawasan-kawasan khusus lainnya
seperti kawasan perbatasan dan kawasan agropolitan.
Sesuai arahan Presiden RI pada Musrenbangnas (Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional) tanggal 19 Januari 2012, yaitu
Kemandirian Pangan harus bisa diwujudkan dengan sasaran yang
berani dan komoditas utama tahun 2014 harus sudah aman.
Makna arahan Presiden adalah pencapaian swasembada pangan
saja tidak cukup, tetapi harus menuju kemandirian pangan.
Sehingga diperlukan langkah terpadu secara nasional yang terkait
dengan lahan, produksi, produktivitas, teknologi, anti hama, benih
yang dapat mengatasi iklim, irigasi, research and development.
B. Roadmap
B.1. Kacang Tanah
Sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi
kacang tanah 2010 2014 seperti Tabel 33 berikut :
Tabel 33. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kacang Tanah.
No Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2010 712,400 678,500 13.00 882,000
2 2011 754,400 718,500 13.50 970,000
3 2012 825,000 785,700 14.00 1,100,000
4 2013 869,000 827,600 14.50 1,200,000
5 2014 910,000 866,700 15.00 1,300,000
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39
Tabel 34. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah
Tahun 2010 2014.
LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI
(HA) (HA) (KU/HA) (TON)
1 Peningkatan Produktivitas 641.400 610.500 768.020
a. BLBU (Non SL-PTT) 14.000 13.300 14,00 18.600
b. Replikasi SKR 15.000 14.250 17,00 24.200
c. Optimalisasi Pembinaan/ Swadaya 612.400 582.950 12,44 725.220
2 Perluasan Areal Tanam
a. SL-PTT 50.000 48.000 17,50 84.000
3 Kemitraan 21.000 20.000 15,00 29.980
712.400 678.500 13,00 882.000
1 Peningkatan Produktivitas
a. Carry Over SL-PTT 2010 1.961 1.883 17,50 3.295
b Carry Over Non BLBU SL-PTT 1.953 1.875 14,00 2.625
c. SL-PTT Tahun 2011 100.000 95.000 17,60 167.200
d. Optimalisasi Pembinaan/ Swadaya 640.486 610.243 12,86 784.529
2 Kemitraan 10.000 9.500 13,00 12.350
754.400 718.501 13,50 970.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 567.613 540.584 13,99 756.306
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 567.513 540.489 13,99 756.144
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
- Pengembangan kc.tanah bantuan Full paket 100 95 17,00 162 2 PERLUASAN AREAL TANAM 257.387 245.116 14,02 343.694
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 257.387 245.116 14,02 343.694
investasi kemitraan budidaya kacang tanah,
pembinaan teknologi budidaya,
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 825.000 785.700 14,00 1.100.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 595.985 567.600 14,21 806.524
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 595.985 567.600 14,21 806.560
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
2 PERLUASAN AREAL TANAM 273.015 260.000 15,13 393.476
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 273.015 260.000 15,13 393.476
investasi kemitraan budidaya kacang tanah,
pembinaan teknologi budidaya,
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 869.000 827.600 14,50 1.200.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 621.305 591.700 14,43 854.024
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 621.305 591.700 14,40 854.024
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
2 PERLUASAN AREAL TANAM 288.695 275.000 16,22 445.976
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 288.695 275.000 16,22 445.976
investasi kemitraan budidaya kacang tanah,
pembinaan teknologi budidaya,
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 910.000 866.700 15,00 1.300.000
TAHUN 2013
TAHUN 2014
NO URAIAN (2010)
JUMLAH
JUMLAH
TAHUN 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 40
Skenario pencapaian produksi kacang tanah dilakukan dengan
2 kegiatan, yaitu :
a) Peningkatan Produktivitas
Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani
dan pelaku usaha.
b) Perluasan Areal Tanam
Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi
dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan
teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani.
Kegiatan pengembangan kacang tanah yang direncanakan
dengan bantuan benih unggul pada luasan lahan yang terbatas,
diharapkan dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang
tanah, meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih
bersemangat untuk menanam kacang tanah.
B.2. Kacang Hijau
Sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi
kacang hijau 2010 -2014 seperti pada Tabel 35.
Tabel 35. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan
Produksi Kacang Hijau.
No Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 2010 343,700 327,300 11.00 360,000
2 2011 333,300 316,700 11.68 370,000
3 2012 342,600 325,500 11.98 390,000
4 2013 350,900 333,800 12.28 410,000
5 2014 359,700 341,800 12.58 430,000
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 41
Untuk mencapai sasaran produksi kacang hijau ditempuh
melalui berbagai program dan kegiatan yang dijabarkan dalam
suatu skenario. Skenario pencapaian produksi kacang hijau
dilakukan dengan 2 kegiatan, yaitu :
a) Peningkatan Produktivitas
Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya
petani dan pelaku usaha.
b) Perluasan Areal Tanam
Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi
dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan
teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42
Tabel 36. Skenario Peningkatan Produksi Kacang Hijau
Tahun 2010 - 2014
L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI
(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)
1 Peningkatan Produktivtas 338.700 322.550 354.537
1. PTT 110 105 13,00 136
2. Optimalisasi Pembinaan/Swadaya 338.590 322.445 11,00 354.401
2 Kemitraan 5.000 4.750 11,50 5.463
343.700 327.300 11,00 360.000
1 Peningkatan Produktivtas
1. SL-PTT 10.000 9.500 13,20 12.540
2. Optimalisasi Pembinaan/Swadaya 317.300 301.500 11,63 350.791
2 Kemitraan 6.000 5.700 11,70 6.669
333.300 316.700 11,68 370.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306.642 292.040 11,85 346.067
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 306.642 292.040 11,85 346.067
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
2 PERLUASAN AREAL TANAM 35.958 33.460 13,13 43.933
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 35.958 33.460 13,13 43.933
investasi kemitraan budidaya kacang hijau,
pembinaan teknologi budidaya
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 342.600 325.500 11,98 390.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 308.490 293.800 12,10 355.498
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 308.490 293.800 12,10 355.498
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
2 PERLUASAN AREAL TANAM 42.410 40.000 13,63 54.502
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 42.410 40.000 13,63 54.502
investasi kemitraan budidaya kacang hijau,
pembinaan teknologi budidaya
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 350.900 333.800 12,28 410.000
1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306.390 291.800 12,35 360.373
- Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 306.390 291.800 12,35 360.373
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
dan pelaku usaha
2 PERLUASAN AREAL TANAM 53.310 50.000 13,93 69.627
- Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 53.310 50.000 13,93 69.627
investasi kemitraan budidaya kacang hijau,
pembinaan teknologi budidaya
swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)
JUMLAH 1 + 2 359.700 341.800 12,58 430.000
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
NO. URAIAN
JUMLAH
TAHUN 2011
JUMLAH
TAHUN 2010
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43
Skenario pencapaian sasaran produksi kacang tanah dan
kacang hijau ini dapat dicapai dengan asumsi semua faktor
pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan, antara lain
tersedianya sarana prasarana produksi, sumber daya manusia,
lahan, air dan iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.
Kegiatan roadmap peningkatan produksi kacang tanah dan
kacang hijau tahun 2012 adalah: a) menarik minat dan gairah
petani dan investor dalam pengembangan kacang tanah dan
kacang hijau, b) mencari dukungan untuk swasembada pangan,
c) meningkatkan produksi benih bermutu, d) meningkatkan
produktivitas pada daerah sentra produksi, e) menyiapkan
kebijakan peluang usaha, pasar, harga, dan distribusi, f) menjalin
kemitraan.
Kegiatan roadmap 2013 dan 2014 adalah: a) meningkatkan
perluasan areal tanam dan produktivitas, b) meningkatkan efisiensi
usaha dan pengembangan pasar, c) mempercepat peningkatan
produktivitas pada daerah sentra produksi & produksi mendukung
swasembada pangan dan industri, d) mengembangkan pasar baru,
e) menyiapkan pengembangan kacang tanah dan kacang hijau
untuk industri kecil, menengah dan besar, serta f) menjalin dan
mengembangkan kegiatan kemitraan.
C. Strategi
Pencapaian sasaran pembangunan subsektor tanaman
pangan akan ditempuh melalui strategi yang mengacu pada strategi
yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian yakni Tujuh Gema
Revitalisasi yaitu: (1) Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi
Perbenihan dan Perbibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan
Sarana; (4) Revitalisasi Sumber Daya Manusia; (5) Revitalisasi
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44
Pembiayaan Petani; (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani; serta
(7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.
Berkaitan dengan peningkatan produksi, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan menetapkan strategi peningkatan produksi
tanaman pangan melalui Catur Strategi Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan yaitu: (1) peningkatan produktivitas;
(2) perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan; (3) pengamanan
produksi; dan (4) perbaikan manajemen.
Gambar 1. Catur Strategi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
(1) Peningkatan Produktivitas
Strategi ini mendorong petani meningkatkan produktivitas
yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan melalui
penerapan rekayasa ekonomi, rekayasa sosial dan teknologi yang
efisien dan spesifik lokasi, serta didukung oleh penerapan alat
mesin pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan. Dalam mengembangkan penerapan teknologi dilakukan
pewilayahan berdasarkan tingkat produktivitas dan penerapan
teknologi yang ada. Akselerasi penerapan teknologi diarahkan pada
daerah-daerah yang tingkat produktivitasnya relatif rendah. Bagi
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45
daerah-daerah yang produktivitasnya telah relatif tinggi
dimantapkan dengan fokus pengembangan diarahkan kepada
aspek rekayasa sosial, ekonomi dan kelembagaan.
Peningkatan produktivitas dilakukan melalui: a) pengolahan
lahan; b) penggunaan benih bermutu dari varietas unggul;
c) pengembangan cara tanam (perbaikan sistem budidaya);
d) pengaturan pengairan; e) pemupukan berimbang dan
penggunaan pupuk organik.
(2) Perluasan Areal Tanam dan Optimalisasi Lahan
Pengembangan tanaman pangan dengan perluasan areal
tanam dan optimalisasi lahan dilakukan melalui: a) optimalisasi
pemanfaatan lahan; b) cetak lahan pertanaman baru;
c) pembangunan/perbaikan Jaringan Irigasi Teknis Usaha Tani
(JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Tata Air Mikro (TAM);
d) pembangunan dan perbaikan pompa/sumur/embung; serta
e) rehabilitasi dan konservasi lahan pertanian.
(3) Pengamanan Produksi
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk: a) mengatasi
gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
b) pengembangan antisipasi dampak perubahan iklim (DPI), yang
berupa kekeringan dan banjir; c) pengamanan kualitas produksi
dari residu pestisida serta kehilangan hasil/susut hasil, dengan
pengembangan penanganan panen dan pasca panen yang benar;
d) pengembangan lumbung dan gudang.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46
(4) Perbaikan Manajemen
Untuk dapat berkembangnya sistem dan usaha agribisnis
tanaman pangan diperlukan dukungan perbaikan manajemen yang
berupa: a) penguatan kelembagaan petani, maupun kelembagaan
usaha dan pemerintah; b) perbaikan sistem perkreditan pertanian,
berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), dan Kredit
Usaha Rakyat (KUR), dan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat); c) kemitraan usaha antara petani/kelompok tani
dengan industri/swasta atau stakeholder lainnya yang bergerak di
bidang agribisnis mulai dari subsistem hulu sampai hilir
(perusahaan saprodi, penangkar benih, pengolahan hasil,
perdagangan, dll) serta lembaga keuangan lainnya; d) pemantapan
pola pengadaan sarana produksi; e) penataan kebijakan subsidi
pertanian; f) penguatan sistem data dan g) penguatan petugas
lapangan.
Manajemen harus terus diperbaiki dan diupayakan untuk
diperkuatdan dimantapkan, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian,
monitoring dan evaluasi. Perencanaan ke depan akan terus
dimantapkan melalui penerapan perencanaan partisipatif, bottom
up, dan terpadu yang diselaraskan dengan kebijakan nasional.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 47
VI. LANGKAH OPERASIONAL
Untuk mencapai sasaran produksi yang telah ditetapkan,
diperlukan suatu skenario kegiatan. Langkah operasional yang
dilakukan untuk mencapai skenario peningkatan produksi kacang
tanah dan kacang hijau sampai tahun 2014 hampir sama setiap
tahun.
A. Program dan Kegiatan
Program
1. Peningkatan Produktivitas
Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya
petani (petani tetap memerlukan bantuan benih unggul) dan
pelaku usaha.
Pengembangan kacang tanah dengan bantuan benih unggul.
2. Perluasan Areal Tanam
Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi
dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan
teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani
(memerlukan bantuan benih unggul).
Kegiatan Kacang Tanah
Skenario pencapaian produksi 2012 sebesar 1.100.000 ton
dan produktivitas rata-rata 14.00 ku/ha, akan ditempuh melalui
kegiatan peningkatan produktivitas pada areal tanam yang selama
ini telah terbiasa melakukan kegiatan budidaya kacang tanah seluas
567.513 ha pengembangan kacang tanah bantuan full packet
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 48
seluas 100 ha, dan perluasan areal tanam seluas 257.387 ha yang
diarahkan pada lahan areal tanam baru diluar areal tanam yang
sudah terbiasa bertanam kacang tanah.
Pengembangan kacang tanah tahun 2012 full packet seluas
100 ha (10 unit) dialokasi pada 2 kabupaten di Provinsi Maluku,
yaitu Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan
masing-masing seluas 50 Ha. Paket yang diberikan berupa bantuan
benih, sarana produksi (pupuk urea, NPK, SP-36, pupuk hayati, dan
pestisida), papan nama, termasuk pembinaan. Kegiatan yang
dilakukan swadaya oleh petani tetap memerlukan bantuan benih
unggul dari Pemerintah, agar hasil produksinya baik dan sesuai
dengan yang diharapkan.
Kegiatan tahun 2013 dan 2014 tidak mendapatkan bantuan
full packet, diharapkan petani dapat menyediakan benih unggul
kacang tanah secara swadaya maupun sumber dana lain, sehingga
dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang tanah,
meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih
bersemangat untuk menanam kacang tanah.
Kegiatan Kacang Hijau
Skenario pencapaian produksi 2012 sebesar 390.000 ton dan
produktivitas rata-rata 11,96 ku/ha, akan ditempuh melalui kegiatan
peningkatan produktivitas pada areal tanam yang selama ini telah
terbiasa melakukan budidaya kacang hijau seluas 306.642 ha dan
perluasan areal tanam seluas 35.958 ha diarahkan pada lahan areal
tanam baru diluar areal tanam yang sudah terbiasa bertanam
kacang hijau. Kegiatan pengembangan kacang hijau tahun 2012
dilakukan dengan swadaya petani dan pelaku usaha, namun petani
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 49
tetap memerlukan bantuan benih unggul dari Pemerintah, agar
hasil produksinya baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan tahun 2013 dan 2014 direncanakan untuk kegiatan
pengembangan kacang hijau dengan penggunaan benih unggul
secara swadaya petani maupun sumber dana lain, yang diharapkan
dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang hijau,
meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih
bersemangat untuk menanam kacang hijau.
B. Kemitraan
Kegiatan kemitraan yang sudah terjalin antara pelaku usaha
dan petani selama ini dibeberapa provinsi agar terus dibina dan
dikembangkan dengan model kemitraan yang disepakati bersama.
Beberapa model/pola kerjasama yang ada, yaitu :
Bantuan sarana produksi, hasil di opkup oleh perusahaan
Bantuan teknologi, pupuk, penanganan pasca panen, hasil di
opkup oleh perusahaan
Pinjaman sarana produksi, hasil dibeli sesuai kesepakatan.
Modal petani, hasil dijamin dibeli oleh perusahaan
Kemitraan kacang tanah yang telah terjalin dengan baik ada
di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat,
yaitu dengan PT. Bumi Mekar Tani (Grup Garuda Food) dan
PT. Dua Kelinci, PT. Dwi Kelinci, Jaya Makmur, PD. Adimur, CV.
Sejatera Abadi. Perusahaan bertindak sebagai pengumpul dan
memberikan pendampingan teknis kepada kelompok tani.
Kemitraannya juga menyediakan pupuk dan benih, yang akan
dibayar petani setelah panen (yarnen).
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 50
Kemitraan kacang hijau di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur telah terjalin dengan PT. Hadian Global Gemilang,
CV. Suburin Putra Mandiri, CV. Aura Divisi Hasil Bumi, PD.
Adilmakmur, dan juga CV. Sejahtera Abadi. Perusahaan bertindak
sebagai sebagai pengumpul dan memberikan pendampingan teknis
kepada kelompok tani, dan juga menyediakan sarana produksi.
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 51
VIII. KEBUTUHAN INVESTASI DAN DUKUNGAN
INSTANSI TERKAIT
A. Sarana Produksi
A.1. Kacang Tanah
Sasaran luas tanam kacang tanah meningkat terus sampai
tahun 2014 seluas 910.000 ha. Agar sasaran luas tanam tersebut
dapat dicapai, maka dibutuhkan ketersediaan sarana produksi
dalam jumlah yang mencukupi. Kebutuhan sarana produksi (benih,
pupuk urea, NPK, SP-36 dan pestisida) untuk mencapai sasaran
tanam tersebut disajikan pada Tabel 37.
Tabel 37. Kebutuhan Sarana Produksi Kacang Tanah
Tahun 2011 2014
Uraian 2011 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000
Kebutuhan Benih (Ton) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0 (Benih kacang tanah 120
Kg/Ha)
Kebutuhan Pupuk (Ton)
- Urea (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0
- NPK (50 Kg/Ha) 37,720 41,250 43,450 45,500
- SP 36 (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0
- Pupuk Hayati
- Pestisida ( 1 Liter/Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000
A.2. Kacang Hijau
Dalam rangka peningkatan produksi kacang hijau, luas tanam
meningkat terus dengan sasaran tahun 2014 seluas 359.700 ha.
Kebutuhan sarana produksi (benih, pupuk urea, NPK, SP-36 dan
-
Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 52
pestisida) untuk mencapai sasaran luas tanam tersebut, disajikan
pada Tabel 38.
Tabel 38. Kebutuhan Sarana Produksi Kacang Hijau Tahun 2011 2014
Uraian 2011 2012 2013 2014
Luas Tanam (Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700
Kebutuhan Benih (Ton) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5