Kabutuhanberas toraja

14
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN Pendahuluan Pembangunan sektor pertanian merupakan tumpuan utama dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan pakan secara nasional yang cukup besar. Pembangunan pertanian secara politis akan mampu menjadi penyanggah penting bagi stabilitas keamanan yang sangat diperlukan dalam rangka membangun ekonomi nasional. Secara nasional sebenarnya Indonesia telah mampu berswasembada beras yang pernah dicapai pada tahun 1984, namun sesudah itu, penyediaan pangan nasional mulai menghadapi permasalahan- permasalahan yang cukup genting karena kebutuhan akan beras dan bahan pangan serelia lain harus dipenuhi melalui kebijaksanaan impor. Tana Toraja Kabupaten Tana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° - 3° Lintang Selatan dan 119° - 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km 2 persegi. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu wilayah kabupaten yang memiliki pengusahaan pertanian tanaman pangan yang sangat strategis di Provinsi Sulawesi Selatan. Luas baku areal persawahan di Kabupaten Tana

Transcript of Kabutuhanberas toraja

Page 1: Kabutuhanberas toraja

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK KETERSEDIAAN BERAS DI

KABUPATEN TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

Pendahuluan

Pembangunan sektor pertanian merupakan tumpuan utama dalam rangka

memenuhi kebutuhan pangan dan pakan secara nasional yang cukup besar.

Pembangunan pertanian secara politis akan mampu menjadi penyanggah

penting bagi stabilitas keamanan yang sangat diperlukan dalam rangka

membangun ekonomi nasional. Secara nasional sebenarnya Indonesia telah

mampu berswasembada beras yang pernah dicapai pada tahun 1984, namun

sesudah itu, penyediaan pangan nasional mulai menghadapi permasalahan-

permasalahan yang cukup genting karena kebutuhan akan beras dan bahan

pangan serelia lain harus dipenuhi melalui kebijaksanaan impor.

Tana Toraja

Kabupaten Tana Toraja yang beribukota di Makale secara geografis terletak di

bagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan yaitu antara 2° - 3° Lintang Selatan dan

119° - 120° Bujur Timur, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi.

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu wilayah kabupaten yang memiliki

pengusahaan pertanian tanaman pangan yang sangat strategis di Provinsi

Sulawesi Selatan. Luas baku areal persawahan di Kabupaten Tana Toraja tahun

2007 mencapai 20.053 Ha. Total areal persawahan yang paling luas terletak di

Kecamatan Mengkendek mencapai 1.636 Ha. Produksi jagung sebesar 8.376,40

ton dengan luas panen 1.838 Ha.

Page 2: Kabutuhanberas toraja

Tabel 1. Data Konsumsi beras, produksi beras dan luas panan di Tana Toraja

Tahun J.penduduk (jiwa)

Konsumsi beras (ton)

Produksi padi (ton)

Produksi Beras (ton)

Luas Panen (ha)

2003 416.610 47.910

78.898

43.119

19.339

2004 420.733 48.384

77.340

43.546

19.526

2005 427.286 49.138

77.620

44.224

19.887

2006 446.782 51.380

69.858

46.242

19.996

2007 451.070 51.873

84.536

46.686

20.053

Total 248.685

388.252

223.817

98.801

Sumber : Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Tana Toraja, 2008

Jumlah Penduduk di Kabupaten Tana Toraja berdasarkan Survey Sosial

Ekonomi Nasional tahun 2007 adalah 451.070 jiwa yang tersebar di 19

Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 32.402 jiwa mendiami

Kecamatan Makale. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang

masing-masing 231.721 jiwa penduduk laki-laki dan 219.349 jiwa penduduk

perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih

besar dari 100% yaitu 104%, ini berarti dari 100 orang perempuan terdapat 104

orang laki-laki.

Kepadatan penduduk di kabupaten Tana Toraja pada tahun 2007 telah

mencapai 107 jiwa/km2. Kecamatan terpadat terdapat di kecamatan Makale,

sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya penduduk paling rendah

adalah Kecamatan Bonggakaradeng dan simbuang yaitu 32 dan 34 jiwa/km2.

Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk

Rumusan matematik yang digunakan untuk meramalkan jumlah

penduduk tahun 2007-2025 di Kabupaten Tana-Toraja adalah dengan

menggunakan metode laju pertumbuhan penduduk eksponensial. Pertumbuhan

Page 3: Kabutuhanberas toraja

penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung terus-

menerus (continous). Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat digunakan

untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya pertumbuhan

penduduk juga berlangsung terus-menerus

Metode ini digunakan untuk melihat tingkat perkembangan penduduk

pada tahun yang akan datang dengan melihat perkembangan penduduk pada

tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tahun dasar dalam proses pendugaan.

Dengan rumus yang digunakan adalah

dimana :

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar

Pt = jumlah penduduk pada tahun t

t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun)

r = rata-rata laju pertumbuhan per tahun

Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu melakukan

pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Tana Toraja, karena tingkat

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tana Toraja sangat berpengaruh

terhadap konsumsi beras masyarakat Toraja

Tabel 2. Jumlah Penduduk Tana Toraja

Sumber : Tana Toraja Dalam Angka

Tahun Jumlah penduduk

2003 416.6102004 420.7332005 427.2862006 446.7822007 451.070

Page 4: Kabutuhanberas toraja

Dengan menggunakan data pada table 2 maka dapat diproyeksikan data

peramalan penduduk pada tahun 2025. Dimana jumlah penduduk pada tahun

2025 berguna untuk mengetahui kebutuhan konsumsi eras pada tahun 2025

untuk masyarakat Toraja

Adapun perhitungan yang dilakukan dengan metode laju pertumbuhan

Geometris. Dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis

besar yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi.

P0 P2003 416.610

Pt P2007 451.070

t = 4

r = ?

Pt = P0 (1+r)1

r = (pt/p0)1/t - 1

r 1,020066684

0,020066684*100%

2,00666838 %

Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 2,00% per tahun, maka di

perkirakan penduduk kabupaten Toraja pada tahun 2025 adalah sebagai

berikut:

P0 P2007 451.070pt P0(1+r)1

P 2008 460.1212009 469.3552010 478.7732011 488.3802012 498.1812013 508.1772014 518.3752015 528.7772016 539.3882017 550.211

Page 5: Kabutuhanberas toraja

2018 561.252

2019 572.515

2020 584.003

2021 595.722

2022 607.676

2023 632.309

2024 644.998

2025 657.941 Dari hasil proyeksi diatas maka diketahui jumlah penduduk pada tahun 2025

yaitu 657.941 jiwa. Pertumbuhan penduduk secara lengkap pada table 3

Tabel 3. Proyeksi Jumlah penduduk Tana Toraja 2003-2025Tahun J.penduduk2003 416.6102004 420.7332005 427.2862006 446.7822007 451.0702008 460.1212009 469.3552010 478.7732011 488.3802012 498.1812013 508.1772014 518.3752015 528.7772016 539.3882017 550.2112018 561.2522019 572.5152020 584.0032021 595.7222022 607.6762023 632.309

Page 6: Kabutuhanberas toraja

2024 644.9982025 657.941

Berdasarkan data-data yang diperoleh (Tabel 2) maka diperoleh hasil

seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan

dengan menggunakan rumus geometrik yang telah dijelaskan di atas, maka

diperoleh laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Tana Toraja dari tahun

2003 sampai 2025 adalah sebesar 2.00 %/tahun. Untuk mengetahui jumlah

kebutuhan beras penduduk Tana Toraja pada tahun 2011-2025 maka

diperlukan suatu ketetapan akan jumlah beras yang dikonsumsi. Menurut data

yang diperoleh dari kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Selatan

diketahui bahwa jumlah beras yang dikonsumsi oleh penduduk Tana Toraja

adalah 115 Kg Perkapita/tahun.

Berdasarkan asumsi di atas, kebutuhan beras penduduk Toraja setiap

tahunnya dapat dihitung dengan rumus:

Sehingga kebutuhan beras penduduk Toraja tahun 2011

= 115 x 488.380

= 56.163.742 Kg/perkapita/tahun

Dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti yang telah dijelaskan di

atas maka berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh data bahwa

rerata jumlah konsumsi beras pada tahun 2003-2007 tersebut adalah sebesar

47.737 ton/tahun, sedangkan rerata produksi beras adalah sebesar 69.885 ton

dengan rata-rata produksi beras per hektar per tahun sebesar 3,54 ton. Dengan

demikian dari tahun 2003 sampai tahun 2007, Kabupaten Tana Toraja

mengalami surplus beras kira-kira sebesar 29 %. Untuk proyeksi sampai

dengan tahun 2040 maka digunakan asumsi bahwa produksi beras di kabupaten

Jumlah Kebutuhan Beras = 115 × Jumlah Penduduk

Page 7: Kabutuhanberas toraja

Tana Toraja tetap harus surplus setidaknya > 30% agar dapat menjadi

penyumbang beras bagi kabupaten di sekitarnya seperti pada kurun waktu

2003-2007.

Tabel 4. Hasil Proyeksi Jumlah penduduk, Konsusmsi beras, Produksi beras, Luas panen dan Surplus

TahunJ.penduduk

(Jiwa)Konsumsi

beras (Ton)Produksi

padi (ton)Rata-rata Padi (Ton)

Produksi Beras (Ton)

Rata-rata Beras (Ton)

Luas Panen

(ha)Sisa

ProduksiKeteranga

n2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplusTotal 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741

Average 49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.1482008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus2009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus2010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus2011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus2012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus2013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus2014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus2015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus2016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus2017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus2018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus2019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus2020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus2021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus2022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus2023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus2024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus2025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus

Sumber : Data Olah, 2012

Page 8: Kabutuhanberas toraja

Tahun Jumlahpenduduk

Konsumsi beras

Produksi padi

Rata-rata Padi

Produksi Beras

Rata-rata

Beras

Luas Panen

(ha)

Sisa Produksi

Keterangan % Surplus

produksi >30 %

2003 416.610 47.910 78.898 4,08 71.008 3,67 19.339 23.098 surplus 33%2004 420.733 48.384 77.340 3,96 69.606 3,56 19.526 21.222 surplus 30%2005 427.286 49.138 77.620 3,90 69.858 3,51 19.887 20.720 surplus 30%2006 446.782 51.380 69.858 3,49 62.872 3,14 19.996 11.492 surplus 18%2007 451.070 51.873 84.536 4,22 76.082 3,79 20.053 24.209 surplus 32%Total 248.685 388.252 349.427 98.801 100.741 143%

Average

49.737 77.650 3,93 69.885 3,54 19.760 20.148 29%

2008 460.121 52.914 171.406 102.843 29.072 49.929 surplus 49% 102.8432009 469.355 53.976 173.175 103.905 29.372 49.929 surplus 48% 103.9052010 478.773 55.059 174.981 104.988 29.679 49.929 surplus 48% 104.9882011 488.380 56.164 176.822 106.093 29.991 49.929 surplus 47% 106.0932012 498.181 57.291 178.700 107.220 30.309 49.929 surplus 47% 107.2202013 508.177 58.440 180.616 108.370 30.634 49.929 surplus 46% 108.3702014 518.375 59.613 182.571 109.543 30.966 49.929 surplus 46% 109.5432015 528.777 60.809 184.565 110.739 31.304 49.929 surplus 45% 110.7392016 539.388 62.030 186.598 111.959 31.649 49.929 surplus 45% 111.9592017 550.211 63.274 188.673 113.204 32.001 49.929 surplus 44% 113.2042018 561.252 64.544 190.789 114.473 32.360 49.929 surplus 44% 114.4732019 572.515 65.839 192.948 115.769 32.726 49.929 surplus 43% 115.7692020 584.003 67.160 195.150 117.090 33.099 49.929 surplus 43% 117.0902021 595.722 68.508 197.396 118.438 33.480 49.929 surplus 42% 118.4382022 607.676 69.883 199.687 119.812 33.869 49.929 surplus 42% 119.8122023 632.309 72.716 204.408 122.645 34.670 49.929 surplus 41% 122.6452024 644.998 74.175 206.840 124.104 35.082 49.929 surplus 40% 124.1042025 657.941 75.663 209.321 125.593 35.503 49.929 surplus 40% 125.593

Page 9: Kabutuhanberas toraja

Pada tahun 2015 jumlah penduduk menjadi 528.777 jiwa dan tingkat

konsumsi beras diperkirakan sebesar 60.809 ton. Dengan demikian maka

pemerintah kabupaten harus menyediakan lahan pertanian seluas 31.304 ha.

Jika ingin mempertahankan surplus beras sebesar 45%. Dengan luas lahan

tersebut dan dengan rerata produksi beras sebesar 3.54 ton/ha/tahun, maka

total produksi beras pada tahun 2015 adalah sebesar 111.959 ton, keterangan

pada data dapat dilihat pada table 5

Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 2.00%/tahun maka

jumlah penduduk Kabupaten Tana Toraja tahun 2025 adalah sebanyak 657.941

jiwa dengan tingkat konsumsi beras sebesar 75.663 ton. Untuk

mempertahankan surplus beras sebesar 40% maka pada tahun 2020, kebupaten

Tana Toraja harus memiliki luas lahan tanaman padi paling sedikit seluas 35.503

ha. Dengan demikian maka pada tahun 2025 kabupaten Tana Toraja akan

memproduksi padi sebesar 209.321 ton atau 125.593 ton beras setalah

dikonversi sebesar 90% dari padi. Hasil olahan data dapat dilihat pada table 5 di

bawah ini

Page 10: Kabutuhanberas toraja