KABUPATEN JAYAWIJAYA

download KABUPATEN JAYAWIJAYA

of 5

Transcript of KABUPATEN JAYAWIJAYA

  • 5/20/2018 KABUPATEN JAYAWIJAYA

    1/5

    Nama Resmi:Kabupaten Jayawijaya

    Ibukota :Wamena

    Provinsi :PAPUA

    Batas

    Wilayah

    :Utara: Kabupaten Jayapura

    Selatan: Kabupaten MimikaBarat: Kabupaten Puncakjaya dan Kabupaten Paniai

    Timur: Papua Nugini

    Luas

    Wilayah

    :7.030,66 Km2

    Jumlah

    Penduduk

    :117.657 Jiwa

    Wilayah

    Administrasi

    :Kecamatan: 11, Kelurahan: 1, Desa: 243

    Kabupaten Jayawijaya yang beribukota di Wamena, terletak antara 138 30 139 40 Bujur Timur dan 3

    45 4 20 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 8.496 Km2. Batas wilayah Kabupaten Jaywijaya adalah

    sebagai berikut:

    Sebelah utara: Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Tolikara.

    Sebelah selatan: Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo

    Sebelah timur: Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo.

    Sebelah barat: Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya.

    Kabupaten ini memiliki 11 distrik / kecamatan. Distrik-distrik tersebut antara lain:

    1. Wamena2. Asolokobal3. Walelagama

    4. Hubikosi5. Pelebaga6. Asologaima7. Musatfak8. Kurulu9. Bolakme10. Wollo11. Yalengga.

    VISI DAN MISI :TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAYAWIJAYA YANG BERKUALITAS, SEHAT, BERBUDAYA DANMANDIRI.

    Dengan visi ini terkandung maksud:

    Bahwa arah dan kebijakan pembangunan di Kabupaten Jayawijaya, adalah Masyarakat,

    Penduduk Kabupaten Jayawijaya (People Centered Oriented)

  • 5/20/2018 KABUPATEN JAYAWIJAYA

    2/5

    BERKUALITAS, dimaksudkan bahwa rakya memiliki kemampuan intelektual, kemampuan

    fisik jasmani yang baik, rohani yang baik, memiliki potensi dalam dirinya untuk bersaing

    dalam segala aspek kehidupannya, percaya dirim bertanggungjawab, dan mengetahui hakdan kewajibannya sebagai anak bangsa, anak daerah dan anak Tuhan.

    SEHAT, dimaksudkan bahwa setiap orang di Kabupaten Jayawijaya, haruslah sehat jasmani

    dan rohaninya, dapat menikmati gizi yang cukup dan seimbang sesuai standard kesehatanyang perlu untuk kehidupannya, dapat membangun lingkunngan yang asri, nyaman dan

    damai, sebagai kebutuhan hakiki dalam kehidupannya.

    BERBUDAYA, dimaksudkan bahwa rakyat Jayawijaya senantiasa akan bertumbung dalam

    norma-norma kehidupan yang baik, yang ditimba dari budaya leluhurnya yang meiliki cinta

    dan kasih sayang, menghargai sesamanya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memilikitenggang rasa, mengedepankan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, sertasenantiasa menyadari pentingnya keharmonisan hubungan dengan sesama, lingkungan dan

    Tuhan sebagai penciptanya.

    MANDIRI, dimaksudkan bahwa rakyat Kabupaten Jayawijaya, mampu bertumbuh danberkembang di atas potensi dirinya dan alam lingkungannya sendiri sebagai rahmat Tuhan

    yang harus dimanfaatkan dengan bijaksana, dipelihara dan dijaka demi kelestariannya.Rakyat yang mandiri sekaligus akan menggambarkan adanya produktifitas, keuletan,

    kebanggaan, berdaya saing dan dihormati oleh orang lain di sekitarnya.

    MISI

    1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia Jayawijaya melaluibidang pendidikan dan kesehatan2. Memberdayakan seluruh potensi masyarakat Jayawijaya sebagai keutuhan ciptaan

    Tuhan, untuk menciptakan keharmonisan, kedamaian bagi semua komponen

    bangsa.3. Meningkatkan perlindungan terhadap citra dan hak-hak dasar masyarakat asli

    Jayawijaya, perempuan, adat/budaya, dan agama.

    4. Meningkatkan pemberdayaan untuk mendorong partisipasi, kemandirian, danproduktifitas.

    2.

    SEJARAH

    Sejarah Kabupaten Jayawijaya sangat berhubungan erat dengan sejarah perkembangangerejadi

    wilayah ini, karena daerah ini adalah daerah terisolasi dari dunia luar, tetapi sejak tahun 1950-an

    misionaris mulai berdatangan dan mulai melakukan penginjilan di daerah ini.

    Lembah Baliem ditemukan secara tidak sengaja, ketikaRichard Archbold,ketua tim ekspedisi yang

    disponsori olehAmerican Museum of Natural Historymelihat adanya lembah hijau luas dari kaca jendela

    pesawat pada tanggal23 Juni1938.Penglihatan tidak sengaja ini adalah awal dari terbukanya isolasi

    Lembah Baliem dari dunia luar.

    Tim ekspedisi yang sama di bawah pimpinan Kapten Teerink dan Letnan Van Areken mendarat di Danau

    Habema.Dari sana mereka berjalan menuju arah Lembah Baliem melaluiLembah Ibeledan mereka

    mendirikan basecampdi Lembah Baliem.

    Pada tanggal20 April1954,sejumlah missionaris dariAmerika Serikat,termasuk di dalamnya Dr. Myron

    Bromley, tiba di Lembah Baliem. Tim misionaris ini menggunakan pesawat kecil yang mendarat di Sungai

    Baliem, tepatnya di Desa Minimo dengan tugas utama memperkenalkanagamaNasranikeOrang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gerejahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerejahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gerejahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Richard_Archbold&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Richard_Archbold&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Richard_Archbold&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/American_Museum_of_Natural_Historyhttp://id.wikipedia.org/wiki/American_Museum_of_Natural_Historyhttp://id.wikipedia.org/wiki/American_Museum_of_Natural_Historyhttp://id.wikipedia.org/wiki/23_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/23_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1938http://id.wikipedia.org/wiki/1938http://id.wikipedia.org/wiki/1938http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lembah_Ibele&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lembah_Ibele&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lembah_Ibele&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/20_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1954http://id.wikipedia.org/wiki/1954http://id.wikipedia.org/wiki/1954http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasranihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasranihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasranihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Danihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Danihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Danihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nasranihttp://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/1954http://id.wikipedia.org/wiki/20_Aprilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lembah_Ibele&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Habema&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1938http://id.wikipedia.org/wiki/23_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/American_Museum_of_Natural_Historyhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Richard_Archbold&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja
  • 5/20/2018 KABUPATEN JAYAWIJAYA

    3/5

    Danidi Lembah Baliem. Stasiun Misionaris Pertama didirikan di Hitigima. Selama 7 (tujuh) bulan mereka

    mendirikan landasan pesawat terbang pertama. Beberapa waktu kemudian misionaris menemukan

    sebuah areal yang ideal untuk dijadikan landasan pendaratan pesawat udara. Areal landasan pesawat

    terbang itu terletak berbatasan dengan daerahSuku Mukokodan di areal inilah mulai dibangun landasan

    terbang yang kemudian berkembang menjadi landasan terbang Wamena saat ini.

    Pada tahun 1958 Pemerintah Belanda mulai kekuasaannya di Lembah Baliem, dengan mendirikan pos

    pemerintahannya di sekitar areal landasan terbang, namun kehadiran Belanda di Lembah Baliem tidak

    lama, karena melalui proses panjang diawali dengan ditandatanganinya dokumenPeperapada tahun

    1969, Irian Barat kembali kePemerintah Republik Indonesia,sehingga Pemerintah Belanda segera

    meninggalkan Irian Barat (Papua).

    Kabupaten Jayawijaya dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969, tentang

    pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian

    Barat.[6]

    Berdasarkan pada Undang-undang tersebut, Kabupaten Jayawijaya terletak pada garis meridian

    13712'-14100' Bujur Timur dan 32'-512' Lintang Selatan yang memiliki daratan seluas 52.916 km,

    merupakan satu-satunya Kabupaten di Provinsi Irian Barat (pada saat itu) yang wilayahnya tidak

    bersentuhan dengan bibir pantai.

    Topografi dan Iklim[8]

    [sunting]

    Kabupaten Jayawijaya berada di hamparan Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang terbentang

    pada areal ketinggian 1500-2000 m di atas permukaan laut. Temperatur udara bervariasi antara 14,5

    derajat Celcius sampai dengan 24,5 derajat Celcius. Dalam setahun rata-rata curah hujan adalah 1.900

    mm dan dalam sebulan terdapat kurang lebih 16 hari hujan. Musim kemarau dan musim penghujan sulit

    dibedakan. Berdasarkan data, bulan Maret adalah bulan dengan curah hujan terbesar, sedangkan curah

    hujan terendah ditemukan pada bulan Juli.

    Lembah Baliem dikelilingi olehPegunungan Jayawijayayang terkenal karena puncak-puncak salju

    abadinya, antara lain:Puncak Trikora(4.750 m),Puncak Mandala(4.700 m) danPuncak Yamin(4.595

    m). Pegunungan ini amat menarik wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam karena puncaknya

    yang selalu ditutupi salju walaupun berada di kawasan tropis. Lereng pegunungan yang terjal dan lembah

    sungai yang sempit dan curam menjadi ciri khas pegunungan ini. Cekungan lembah sungai yang cukup

    luas terdapat hanya di Lembah Baliem Barat dan Lembah Baliem Timur (Wamena).

    Vegetasi alam hutan tropis basah di dataran rendah memberi peluang pada hutan iklim sedang

    berkembang cepat di lembah ini. Ekosistem hutan pegunungan berkembang di daerah ketinggian antara

    2.0002.500 m di atas permukaan laut.

    Demografi dan Budaya[9][sunting]

    Orang Dani di lembah Baliem biasa disebut sebagai "Orang Dani Lembah". Rata-rata kenaikan populasi

    orang Dani sangat rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, salah satu penyebabnya

    adalah keengganan pada ibu untuk mempunyai anak lebih daripada dua yang menyebabkan rendahnya

    populasi orang Dani di Lembah Baliem. Sikap berpantang pada ibu selama masih ada anak yang masih

    disusui, membuat jarak kelahiran menjadi jarang. Hal ini selain tentu saja karena adat istiadat mereka,

    mendorong terjadinya poligami. Poligami terjadi terutama pada laki-laki yang kaya, mempunyai banyak

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Danihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Danihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Mukoko&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Mukoko&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Mukoko&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyathttp://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyathttp://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-8http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Jayawijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Jayawijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Jayawijayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Trikorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Trikorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Trikorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Mandalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Mandalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Mandalahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Puncak_Yamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Puncak_Yamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Puncak_Yamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-9http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=5http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-9http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Puncak_Yamin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Mandalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Trikorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pegunungan_Jayawijayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=4http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-8http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Mukoko&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dani
  • 5/20/2018 KABUPATEN JAYAWIJAYA

    4/5

    babi. Babi merupakan mas kawin utama yang diberikan laki-laki kepada keluarga wanita. Selain sebagai

    mas kawin, babi juga digunaklan sebagai lambang kegembiraan maupun kedukaan. Babi juga menjadi

    alat pembayaran denda terhadap berbagai jenis pelanggaraan adat. Dalam pesta adat besar babi tidak

    pernah terlupakan bahkan menjadi bahan konsumsi utama.

    Sebelum tahun 1954, penduduk Kabupaten Jayawijaya merupakan masyarakat yang homogen dan hidup

    berkelompok menurut wilayah adat, sosial dan konfederasi suku masing-masing. Pada saat sekarang ini

    penduduk Jayawijaya sudah heterogen yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dengan latar

    belakang sosial, budaya dan agama yang berbeda namun hidup berbaur dan saling menghormati.

    Sosial ekonomi[10]

    [sunting]

    Mata pencaharian utama masyarakat Jayawijaya adalah bertani, dengan sistem pertanian tradisional.

    Makanan pokok masyarakat asli Jayawijaya adalah ubi jalar, keladi dan jagung sehingga pada areal

    pertanian mereka dipenuhi dengan jenis tanaman makanan pokok ini.

    Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berusaha memperkenalkan jenis tanaman lainnya seperti berbagai

    jenis sayuran (kol,sawi,wortel,buncis,kentang,bunga kol, daun bawang dan sebagainya) yang kini

    berkembang sebagai barang dagangan yang dikirim ke luar daerah untuk meningkatkan pendapatan

    masyarakat.

    Lembah Baliem adalah areal luas yang sangat subur sehingga cocok untuk berbagai jenis komoditi

    pertanian yang dikembangkan tanpa pupuk kimia. Padi sawah juga mulai berkembang di daerah ini

    kerena penduduk Dani sudah mengenal cara bertani padi sawah. Begitupun komoditas perkebunan

    lainnya kini dikembangkan adalahkopiArabika.

    Transportasi[11]

    [sunting]

    Transportasi Kabupaten Jayawijaya hingga saat ini masih mengandalkan perhubungan udara, trayek

    komersil Wamena-Jayapura yang (pada tahun 2011) dilayani oleh dua maskapai penerbangan yaituTrigana dan Nusantara Air Charter. Dahulu trayek ini pernah dilayani oleh antara lain oleh Merpati

    Nusantara, Manunggal Air, dan Aviastar. Trayek Wamena-Biak maupun Wamena-Merauke biasanya

    dilayani oleh penerbangan TNI AURI dengan pesawat Hercules C130 nya.

    Semua jenis barang, baik barang kebutuhan pokok masyarakat, bahan bangunan seperti semen, besi

    beton, kendaraan seperti mobil, truk, bus hingga alat berat seperti buldozer maupun excavator serta

    kebutuhan bahan bakar minyak (bensin dan solar) diangkut ke Wamena menggunakan pesawat terbang.

    Sedangkan transportasi darat yang menghubungkan Wamena dengan empat puluh distrik (hasil

    pemekaran distrik tahun 2011) di kabupaten Jayawijaya, sudah dapat dijangkau dengan kendaraan

    beroda empat atau setidaknya dengan kendaraan roda dua. Jalan darat menghubungkan Wamena

    dengan ibu kota kabupaten hasil pemekaran yaitu ke Tiom (kabupaten Kabupaten Lanny Jaya),Karubaga (Kabupaten Tolikara), Elelim (Kabupaten Yalimo). Jalan darat hingga ke Distrik Kurima di

    Kabupaten Yahukimo juga sudah ada, namun kendala longsor yang selalu terjadi di Sungai Yetni

    membuat bagian jalan ini tidak selalu dapat dilalui dengan kendaraat beroda empat.

    Sebuah ruas jalan yang diharapkan dapat menghubungkan Wamena dengan Kenyam (Kabupaten

    Nduga) sedang dibangun, namun karena jalan ini melintas dalam kawasan Taman Nasional Lorentz,

    untuk sementara pembangunan jalan ini sedang ditunda menunggu kajian lebih lanjut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-10http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-10http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/Kolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buncishttp://id.wikipedia.org/wiki/Buncishttp://id.wikipedia.org/wiki/Buncishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-11http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-11http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=7http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-11http://id.wikipedia.org/wiki/Kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kentanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Buncishttp://id.wikipedia.org/wiki/Wortelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Jayawijaya&action=edit&section=6http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jayawijaya#cite_note-10
  • 5/20/2018 KABUPATEN JAYAWIJAYA

    5/5

    Nilai Budaya

    Salah satu objek wisata bersejarah di kota wamena yang hingga kini masih disakralkan

    dan di jaga dengan baik oleh warga masyarakat/yaitu objek sejarah asal usul manusia

    di lembah baliem wamena. Telaga biru di desa maima, adalah objek wisata budayabersejarah yang diyakini sesuai mitos yang berkembang bahwa telaga biru maima

    memiliki sejarah misteri lahirnya asal usul manusia di lembah baliem wamena

    kabupaten jayawijaya hingga ke pegunungan tengah bahkan sampai ke nabire-paniai.

    Telaga biru maima,yang dalam bahasa daerah menyebutkan desa maima yang berarti

    tempat di bawah di mana ada air atau (we) ma-i-ma, hingga kini menjadi salah satu

    objek bersejarah dan lokasi objek wisata budaya yang dijaga oleh pemerintah daerah

    karena memiliki cerita yang diyakini hingga saat ini oleh masyarakat di lembah baliem

    sebagai sejarah asal usul manusia pertama di lembah ini.

    Keunikannya yaitu airnya yang selalu berwarna beru ke hijau-hijauan yang bersumber

    dari sebuah mata air di kedalaman sekitar tujuh meter di bawah permukaan air dan

    tepat dibawah sebuah gunung, dan selalu menjadi daya tarik sendiri bagi para

    wisatawan.

    Menurut mitos yang dipercayai hingga kini,asal usul manusia pertama yang keluar dari

    dalam telaga tersebut tidak mempunyai mata dan telinga sedang duduk-duduk dan

    memainkan sebuah busur anak panah tiba-tiba melihat seorang yang berkulit agak

    terang muncul dengan hiasan manik-manik diseluruh tubuhnya yang disebut

    Naruekul atau Nakmarugi yang memiliki pengetahuan bagaiman bercocok tanam, ia juga

    mengetahui aturan perkawinan (wita-waya) dan pedoman hidup yang baik. Ia (seorang yang

    berkulit agak terang) dibunuh dan dikuburkan dengan daun-daun namun tiba-tiba dari tubuhnya

    keluar makanan ubi-ubian, bibit pohon pisang, tanaman keladi (bentoel) dan hewan ternak

    seperti babi. Lalu tulang belulangnya akhirnya dibawah kemana-mana sebagai bibit makanan.

    Oleh sebab itu, hingga saat ini masyarakat masih memegang teguh kepercayaan ini dengan

    selalu menyimpan sepotong tulang yang disebut kaneke yang selalu disimpan dalam honai adat

    atau juga yang disebut pilamo. Kepala bidang objek dan daya tarik wisata dinas kebudayaan

    dan pariwisata kabupaten jayawijaya, yang juga berasal dari distrik asolokobal tempat telaga

    biru berada, alpius wetipo membenarkan kepercayaan tersebut dan hingga kini pemerintah

    melalui dinas terkait turut menjaga dan melestarikan lokasi telaga biru maima sebagai salahsatu objek wisata bagi kabupaten jayawijaya.