K4rr

8
A. TUJUAN: Tujuannya yak jelas: Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas nasional. Untuk menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja Agar perlatan yang dipakai dan dipergunakan aman dan efesien. B. DASAR HUKUM 1. UUD 1945--->pasal 27 ayat 2 mengatakan "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" NB: yang dimaksudkan hidup layak adalah pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan atau penyakit. *(jadi kalau sudah bisa menabung, beli smartphone, beli motor mungkin dianggap sudah hidup layak kali yak :p). 2. UU NO. 14/1969 ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Ketenagakerjaan Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaa dari pembangunan masyarakat untuk mencapai tujuan terpenting dari pembangunan yaitu kesejahteraan termasuk tenaga kerja. Pasal 9 ---> tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. pasal 10---> Pem. membina norma perlindungan tenaga kerja (norma keselamatan kerja, kesehatan dan higiene perusahaan, norma kerja, pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan.

description

e

Transcript of K4rr

A. TUJUAN:Tujuannya yak jelas:Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas nasional. Untuk menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja Agar perlatan yang dipakai dan dipergunakan aman dan efesien.

B. DASAR HUKUM1. UUD 1945--->pasal 27 ayat 2 mengatakan "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan"NB: yang dimaksudkan hidup layak adalah pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan atau penyakit. *(jadi kalau sudah bisa menabung, beli smartphone, beli motor mungkin dianggap sudah hidup layak kali yak :p).

2. UU NO. 14/1969 ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai KetenagakerjaanTenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaa dari pembangunan masyarakat untuk mencapai tujuan terpenting dari pembangunan yaitu kesejahteraan termasuk tenaga kerja.Pasal 9 ---> tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.pasal 10---> Pem. membina norma perlindungan tenaga kerja (norma keselamatan kerja, kesehatan dan higiene perusahaan, norma kerja, pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan.

Selain dasar hukum tersebut sebenarnya banyak peraturan yang berkaitan dengan K3, contohnya:UU NO.1/1951--->Pernyataan berlakunya UU Kerja 1948 No.12--->mengatur aturan dasar tentang pekerjaan anak, orang muda dan wanita, waktu kerja, istirahat, dan tempat kerja.UU Uap (Stoom Ordonantie. Stbl. No.225 tahun 1930)--->UU Khusus tentang Uap.UU Timah Putih Kering (Loodwit Ordonantie, STBL No.509 tahun 1931)UU Petasan (STBL No. 143, tahun 1932 jo STBL No. 9 tahun 1930)UU Rel Industri (Industrie Baan Ordonantie, STBL No. 593 tahun 1938)UU No. 3/1969---> Persetujuan Konvensi ILO No. 120 mengenai Higiene dlm perkantoran dan perniagaan.UU No.3/1992---> JAMSOSTEK

C. RUANG LINGKUPSeperti yang sudah di jelaskan diatas maka ruang lingkup pemberlakuan UU ini dibatasi dengan adanya 3 unsur yang harus dipenuhi, yaitu:Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usahaAdanya tenaga kerja yang bekerja disanaAdanya bahaya kerja di tempat itu.

Maka setiap tempat kerja yang memenuhi unsur tersebut selama masih berada di wilayah NKRI maka harus mematuhi UU Keselamatan Kerja.

D. SYARAT KESELAMATAN KERJABicara tentang syarat maka bagi yang belum tahu, UU 1/970 ini sebenarnya menggantikan UU yang lama (Veillgheids Reglement. STBL, No.406 tahun 1910) yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dan mulai berlaku 12 Januari 1970.

Perbedaan mendasar yang paling menonjol antara UU 1/1970 dan VR 1910 adalah UU1/1970 lebih bersifat preventif dan membina sedangkan VR 1910 sebaliknya.

Dalam UU 1/1970 Pasal 3 ditetapkannya berbagai syarat agar arah dan sasarannya kongkrit, yaitu: pencegahan kecelakaan (kebakaran, peledakan, pencemaran), dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).Penyediaan sarana pengendalian sumber bahaya.

Adapun menurut UU 1/1970, syarat-syarat K3 diterapkan sejak tahap:PerencanaanPembuatanPengangkutanPeredaranPerdaganganPemasanganPemakaianPenggunaaanPemeliharaanPenyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

Sangat jelas bahwa UU 1/1970 diciptakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kalaupun masih ada kecelakaan biasanya karena Human Error atau takdir :p.

E. PENGAWASAN K3Nah, bagaimana dengan pengawasan K3, siapa yang bertanggung jawab?Berdasarkan UU 1/1970 maka dijelaskan bahwa:Direktur--->sebagai Pelaksana Umum (79/men/1977)Pegawai Pengawas---> Menjalankan pengawasan langsung (3/men/1978)Ahli K3---> Menjalankan penagawasan langsung (2/men/1992)Lha terus bedanya apa Pegawai Pengawas dengan AK3?? walaupun memilik kedudukan yang sama namun dalam pelaksanaannya sehari-hari terdapat perbedaan wewenang.

Pegawai Pengawas merupakan pegawai teknis berkeahlian khusus dari Depnaker, sebagai Pejabat Fungsional dan PPNS. Sedangkan AK3 merupakan tenaga teknis berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk olen Menakertrans.

Pegawai Pengawas sebagai PPNS memilik kewenangan :MemeriksaMengujiMenyidik/BAP

1. PRINSIP PENGAWASANTerdapat prinsip yang harus dijalankan dalam melakukan pengawasan, yaitu:Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan fungsi negaraBekerjasama secara erat dengan pengusaha dan pekerja serta institusi lain seperti lembaga riset da Perguruan TinggiBerorientasi pada pencegahanCakupan inspeksi bersifat universalPengawasan Ketenagakerjaan bersifat independen

2. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN K3Tanggung jawab secara nasional terhadap penyelenggaraan K3 adalah Menakertrans.Pendelegasian Sektoral maupun Teknis tetap dipertanggungjawabkan oleh Menakertrans selaku pemegang kebijakan nasional.Kebijakan pengawasan K3 Nasional tetapmenjadi wewenang Menakertrans.

F. KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJASebenarnya masih banyak yang harus dibahas kalau kita mau belajar tentang K3, namun bakalan jadi kitab suci blog ane kalo di bahas semua :DBaiklah kita bicarain tentang kewajiban dan hak tenaga kerja saja karena banyak tenga kerja yang masih tidak mengerti hak dan tanggung jawabnya. Alih-alih tuntutan kerja dan kalo terjadi kecelakaan dianggap resiko kerja.

Tenang aja keselamatan kerja kita sebenarnya dilindungi oleh UU kalau ada tempat kerja yang melanggar yak laporin aja.

Pasal 12 UU 1/1970, kewajiban dan hak tenaga kerja meliputi:Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas atau AK3.Memakai Alat Pelindung Diri yang diwajibkan.Memenuhi dan menaati semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta APD yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh Pegawai Pengawas dalam batas-batas yang masih bisa dipertanggungjawabkan.

Sayangnya walaupun sudah ada aturan yang jelas mengenai K3 tapi kesadaran dalam pelaksanaanya masih sangat minim atau malah dikesampingkan karena pola pikir yang masih katrok (selama belum kejadian ya gpp keamanannya diminimalisir).

Sudah banyak contoh kecelakaan kerja karena Human Error, sadarlah anda bekerja demi keluarga sedangkan keluarga menanti anda pulang dengan selamat. Jangan merasa sok hebat dalam bekerja.

UNDANG - UNDANG NO. 1 Tahun 1970 Tentang KESELAMATAN KERJAI. LATAR BELAKANG

Latar belakang dari dikeluarkannya Undang - Undang Nomor 1 Tahun1970 adalah :1. Veiligheids Reglament 1910 ( VR 1910, Stbl No. 406 ) sudah tidak sesuai lagi.2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri / pabrik.3. Setiap tenaga kerja harus mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan kesejahteraan.4. Setiap orang lain yang berada ditempat kerja atau sekitarnya perlu dijamin keselamatannya.5. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.6. Perkembangan teknologi atau IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan.7. Sifat represif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi.Jadi dikeluarkannya Undang - Undang Nomor 1 Tahun1970 ini mempunyai tujuan yakni :1. Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam pekerjaannya.2. Orang lain yang berada ditempat kerja perlu menjamin keselamatannya.3. Sumber - sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.Untuk melaksanakan tujuan seperti tersebut di atas bisa dengan melalui : Kampanye Pemasyarakatan Pembudayaan Kesadaran dan kedisiplinan

II. ISTILAH1. Tempat kerja Ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, di mana tenaga kerja bekerja, atau sering di masuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber - sumber bahaya sebagaimana dirinci dalam pasal 2 Undang - Undang Keselamatan Kerja. Yang termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian - bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja.2. Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung di suatu tempat kerja atau bagian tempat kerja yang berdiri sendiri.3. Pengusaha ialah orang atau badan hukum yang menjalankan suatu usaha milik sendiri atau bukan, dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja.4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang - Undang ini.5. Pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.6. Ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang - Undang ini