K3+RS_HANIFA.ok

62
 SOSIALISASI MANAJEMEN K3RS HANIFA MAHER DENNY, SKM,MPH Kantor: - S1- BAGIAN K3 FKM UNDI P , T el.02 4-746 0044 - S2- Ka. KONSENTRASI K3 - MAGISTER PROMKES - P ASCA SARJ ANA UNDIP Tel.024-70156539, Fax: 024-8417003 - HP : 081 1296228, Fax quick access: 024-7498182 - E-MAIL : hani md@un dip.a c.id

Transcript of K3+RS_HANIFA.ok

Page 1: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 1/62

 

SOSIALISASI MANAJEMEN K3RS

HANIFA MAHER DENNY, SKM,MPH

Kantor:- S1- BAGIAN K3 FKM UNDIP , Tel.024-7460044- S2- Ka. KONSENTRASI K3 - MAGISTER PROMKES - PASCA SARJANA

UNDIPTel.024-70156539, Fax: 024-8417003

- HP : 0811296228, Fax quick access: 024-7498182- E-MAIL : [email protected]

Page 2: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 2/62

 

MATERI SOSIALISASI MANAJEMEN K3RS

 A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)UMUM DAN K3RS

B. SISTEM MANAJEMEN K3 DAN

PENERAPANNYA DI LINGKUNGAN KERJA RUMAH SAKITC.  ASPEK K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN

RUMAH SAKIT

D. PELAYANAN KESEHATAN KERJA DANPEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA DALAM PENYELENGGARAAN K3

Page 3: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 3/62

 

A. PENGERTIAN DAN RUANGLINGKUP KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA (K3)UMUM DAN K3RS

PENGERTIAN K3:adalah upaya untuk memberikan jaminan

keselamatan dan meningkatkan derajatkesehatan para pekerja dengan carapencegahan kecelakaan dan penyakitakibat hubungan kerja, pengendalian

bahaya di tempat kerja, promosikesehatan, pengobatan dan rehabilitasiUNTUK KENYAMANAN DANPRODUKTIVITAS KERJA

Page 4: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 4/62

 

MANAJEMEN K3RS:

Upaya terpadu dariseluruh SDM RS,

pasien, pengunjung/

pengantar orang sakit

untuk menciptakanlingkungan kerja RS,

tempat kerja RS yang

sehat, aman dan

nyaman termasukpemukiman

masyarakat sekitarnya

Patient healthy & safeHCW healthy & safe

High quality services

Hygiene - sanitation

Feel at home

Page 5: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 5/62

 

RUANG LINGKUP KEILMUAN DALAM PENERAPAN K3RS

Toksikologi RS

Keselamatankerja RS

Gizi kerja RS

Ergonomi RS

Hygiene RS

K3RS

Page 6: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 6/62

 

B. SISTEM MANAJEMEN K3 DAN PENERAPANNYA DI

LINGKUNGAN KERJA RUMAH SAKIT

SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen yangmeliputi: struktur organisasi, perencanaan,pelaksanaan, prosedur, sumber daya,tanggungjawab

Tujuan: disamping dalam rangka akreditasi,tujuan utama K3RS adalah menciptakan tempatkerja yang aman dan sehat supaya tenaga kerja

produktif  Prinsip yang digunakan dalam SMK3

adalah:AREC (Anticipation, Recognition,Evaluation dan Control) dari metode kerja,

pekerjaan dan lingkungan kerja.

Page 7: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 7/62

Langkah manajemen:

Kepemimpinan and komitmen (pimpinanmemotivasi + komitmen ditandatangani) ; Kebijakan dan strategi: jelas. tertulis, dimengerti; Struktur organisasi dan sumber daya: dilist dan

ditetapkan; Risk (HSE) Assessment: dibuat list bahaya, lokasi

bahaya, personel yang beresiko; Perencanaan dan prosedur tetap: rencana kendali

bahaya dan penyusunan protap berdasarkan manual

kerja dan MSDS; Implementasi; Evaluasi dan tinjauan ulang untuk peningkatan

berkelanjutan.

 

Page 8: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 8/62

Struktur organisasi K3 di RS

(KEPMENKES. R I. NO.432/MENKES/SK/IV/2007)

Organisasi K3 berada 1 tingkat di bawah direktur,bukan kerja rangkap dan merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab langsung kepada DirekturRS, karena berkaitan langsung dengan regulasi,kebijakan, biaya, logistik dan SDM. Namaorganisasinya adalah unit pelaksana K3 RS, yangdibantu oleh unit K3 yang beranggotakan seluruhunit kerja di RS.

Keanggotaan:

Organisasi/unit pelaksana/officer K3 RSberanggotakan unsur-unsur dari petugas dan jajarandireksi RS. Yang apling efektif bila ada yangberlatarbelakang pendidikan K3.

 

Page 9: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 9/62

Organisasi/unit pelaksana K3 RS terdiri darisekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris dan

anggota. Organisasi/unit pelaksana K3 RSdipimpin oleh ketua.

Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh wakil ketuadan sekretaris serta anggota.

Ketua organisasi/unit pelaksana K3 RS sebaiknyaadalah salah satu manajemen tertinggi di RS atausekurang-kurangnya manajemen dibawahlangsung direktur RS.

Sedang sekretaris organisasi/unit pelaksana K3 RSadalah seorang tenaga profesional K3 RS, yaitumanajer K3 RS atau ahli K3 (berlatarbelakangpendidikan K3).

 

Page 10: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 10/62

Kajian IlmiahEFISIENSIENSI STRUKTUR ORGANISASI

K3RS-KL-KENDALI INOS

DIVISI I

PELAYANANKESEHATANPEKERJA RS

DIVISI III

KENDALI INOS& SAFETY

PASIEN

DIVISI IV

KESEHATANLINGKUNGAN &

HIGIENE RS

DIVISI II

UPAYA K3 &PENGENDALIAN

BAHAYA

KA. DEPARTEMEN K3-PL-INOS

Kualifikasi:

1. DIVISI I: DOKTER (S2K3/Bersertifikat Ahli Kesehatan Kerja/Kedokteran Okupasi)

2. DIVISI II: SKM (K3)

3. DIVISI III: DOKTER (S2K3/Bersertifikat Ahli Kesehatan Kerja/Kedokteran Okupasi)

4. DIVISI IV: SKM (KL) 

Page 11: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 11/62

Lingkup kegiatan K3RS:

1. Emergency Response Plan (Rencana Tanggap

Darurat): pelatihan evakuasi dan tanggapdarurat secara periodik

2. Fire safety (Keamanan dari ancaman bahayakebakaran): pasif diinstal pada bangunansebagai insulator dan aktif seperti sprinkel,APAR, Hydran, alat komunikasi, perangkatsecurity.

3. Patient Safety (Jaminan keamanan pasien: noINOS, no worry, easy access, system fiendly);

4. Workers Health (Kesehatan Pekerja denganmenjamin lingkungan-peralatan-metode-perilaku kerja sehat dan aman);

 

Page 12: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 12/62

Lanjutan Lingkup kegiatan K3RS:

5. Pengelolaan bahan berbahaya

6. Sanitasi lingkungan

7. Pengendalian dan penanganananlimbah

8. Pendidikan, pelatihan dan promosi9. Pencatatan dan pelaporan

 

Page 13: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 13/62

Contoh paling sederhana adalah pantauan kecukupanair:

Outpatients 5 litres/consultationInpatients 40 –60 litres/patient/dayOperating theatre, maternity unit 100 litres/interventionDry or feeding centre 0.5 –5 litres/consultation

(depending on waiting time)

 

Page 14: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 14/62

Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS

(Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004)

Penyehatan Ruang Bangunan dan halaman RS, meliputipersyaratan lingkungan bangunan RS, kontruksi bangunanRS, ruangan bangunan, kualitas udara ruang, pencahayaan,penghawaan, kebisingan, fasilitas sanitasi RS, jumlah tempattidur, lantai dan dinding.

Persyaratan Higiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman Penyehatan Air Pengelolaan Limbah Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (laundry) Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu

Lainnya Dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi Persyaratan Pengamanan Radiasi Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek Kesehatan Lingkungan

Page 15: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 15/62

 

Page 16: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 16/62

Contoh kegiatan identifikasi bahaya:

Tabel Potensi Bahaya Berdasarkan Jenis Lokasi dan Jenis

Bahaya di RS

Lokasi

Bahaya

Fisik

Bahaya

Kimia

Biologi Ergonomi Psikososial

CSSD  Panas

Terjepit

Terpeleset

TertimpaTersengat

Ethylene

Oxide

Sabun,

detergenMercury

Mikroorganisme

patogen

(Virus, jamur,

bakteri)

Berdiri statis

Low back

pain

Stres

Hubungan

tidak

harmonis

Unit dialisis Tertusuk

 jarum

Terjepit

Formaldehyde Mikroorganisme

patogen (Virus,

 jamur, bakteri)

Low back

pain

Mengangkat

beban

Stres

Hub. tidak

harmonis

Pelayanan

gigi

Getaran

Bising

X-Ray

Tertusuk

 jarum

Mercury

Ethylen oxide

Mikroorganisme

patogen

(Virus, jamur,

bakteri)

Berdiri statis

Membungkuk

Stres

Hub. tidak

harmonis

  

Page 17: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 17/62

• Aspek K3 belum masuk ketika pembangunangedung

• Kegiatan rumah sakit mengalami perkembangan

• Pengembangan fisik rumah sakit tak sesuai RIP

• Review MasterPlan belum pernah dilakukan

ANALISA PENGEMBANGAN

FISIK RS SESUAI

KEBUTUHAN

REPAIR OR REDESAIN

BANGUNAN RUMAH SAKIT

SESUAI KEBUTUHAN

RIP BARU

YANG DIPROYEKSIKAN

10 TAHUN MENDATANG

• REPAIR BANGUNAN

• REDESAIN RENCANA

INDUK PENGEMBANGAN

C. ASPEK K3 KONSTRUKSI BANGUNAN RS

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

 

Page 18: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 18/62

Tinjauan bangunan:

akses masuk: kendaraan ambulan, kendaraan

supplier, kendaraan pengunjung, pejalan kaki

 ventilasi: disesuaikan tempatnya apakah harussistem hepa untuk ruang isolasi, ventilasi setempat

atau ventilasi umum pencahayaan: ukuran disesuaikan tugas pekerjaan

kecukupan luasan: disesuaikan jumlahpenghuni/pengguna

kontur bangunan: kuat, aman, estetis

 

Page 19: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 19/62

Kesehatan dan sterilitas ruang: penggunaanmaterial dan rancang bangun yang disesuaikan

dengan kegunaan ruang Rancang bangun dan bahan konstruksi

kamar/ruangan, sesuai fungsi, misalnya : Jenis danlingkup kegiatan dilingkungan Penunjang Klinik

(kamar Bedah, Kamar Bersalin, ICU/ICCU danBurn Unit) :

Pemenuhan tingkat sterilitas yang tinggi (ruangan,penyediaan air dingin dan panas).

Daya dukung terhadap peralatan elektromedik,baik dengan tenaga listrik maupun non-listrik

 

Page 20: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 20/62

Membutuhkan pasokan listrik, air bersih (dingan danpanas) dan uap.

Mengoperasikan instalasi yang menyalurkan gas-gasmedis maupun non-medis, yang beberapa diantaranyabersifat mudah terbakar/meledak.

Fasilitas penyimpanan beraneka ragam material baik yang steril maupun tidak.

Membutuhkan pengoperasian sarana sterilisasi linen.

 

Page 21: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 21/62

Sarana bangunan dalam rancang bangun:

• Memenuhi persyaratan operasional seperti jumlah, jenis dan luas masing-masing

kamar/ruangan.• Telah mengintegrasikan instalasi prasarana

secara benar dan aman seperti perpipaan air,gas, pengkabelan, sistem hidran dan lift.

• Mencakup aspek-aspek pengamanan dankelancaran pelaksanaan kegiatan.

 

Page 22: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 22/62

Catu Daya Listrik 

Kebutuhan catu daya listrik harus dapat memenuhi

kebutuhan Rumah Sakit guna mengoperasikan : Peralatan diagnostik, life support, elektromedik

canggih

Penerangan, lift, penyediaan air bersih, pendinginruangan

Peralatan Hotel Services (Dapur, Laundry) dan

Sarana Telekomunikasi.

 

Page 23: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 23/62

Catu Daya Listrik 

Rumah Sakit membutuhkan catu daya listrik yang

kontinyu karena : Risiko fatalitas pasien bila hidupnya tergantung pada

berfungsinya peralatan bantu hidup (life support) yang dioperasikan dengan tenaga listrik.

Kegiatan perawatan dan layanan medik berlangsungselama 24 jam.

Sarana cadangan tersebut berupa pembangkit listrik(Generator) dan Uninterruptable Power Supply (UPS).

 

Page 24: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 24/62

Penyediaan Air Penyelenggaraan Rumah Sakit membutuhkan

penyediaan air bersih dalam jumlah yangbesar untuk menunjang kegiatan :Perawatan dan penginapan.Operasional unit kerja Laboratorium, Dapur,

Laundry.Unit-unit kerja lain.Penyediaan Uap Air Penyediaan uap (steam) diperlukan untuk

berbagai unit kerja yaitu :Pusat Penyediaan Bahan Steril (CSSD),

Instalasi Dapur, Laundry.

 

Page 25: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 25/62

Penyediaan Air Panas

 Air panas dibutuhkan di unit-unit kerja antara lain :

Rawat Inap, Penunjang Klinik (ICU, Burn Unit, KamatBedah dan Bersalin).

Hotel Services (Instalasi Dapur dan Laundry).

 Air panas tersebut disupply dari pengoperasian Boiler, yang juga menghasilkan uap (steam) untuk CSSD,Dapur dan Laundry.

 

Page 26: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 26/62

Lift

Beberapa jenis lift yang ada di RS, yaitu : Lift khusus untuk pasien, yang harus dapat

mengakomodasi tempat tidur dan beberapa peralatanbantu kehidupan (life support) seperti tabung oksigen,

monitor EKG. Lift service untuk hantaran trolley makanan, material

teknik, obat dan alat kesehatan dari Gudang Farmasidan/atau Apotik dan kereta sampah.

 

Page 27: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 27/62

Lift personil dan pengunjung.

Lift untuk regu Pemadam Kebakaran.

Lokasi lift yang ideal tidak melampaui jarak 30 m(dead end pada escape route) dari ruangan rawatinap. Cerobong lift perlu diberi tekanan lebihbesar dari tekanan atmosfer agar bila terjadi

kebakaran asap tidak memasuki lift (ada jugasistem penahan kebakaran seperti promat, dll).

 

Page 28: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 28/62

Piped Gasses

Gas-gas medis dalam kegiatan layanan medisdigunakan sebagai salah satu cara pengobatandan/atau mengatasi keadaan gawat serta pencegahkondisi gawat pada beberapa tindakan. Kebutuhan

gas tersebut disupply dari tabung-tabung gas yangdilengkapi dengan peralatan pengatur aliran(flowmeter). Ditinjau dari efisiensi, keamananpekerja dan penghematan ruangan, maka

pemasokan gas secara sentral melalui instalasipipa gas adalah alternatif terbaik. Dengan sistemtersebut maka :

 

Page 29: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 29/62

Tabung-tabung gas medis dan cadangannya harusditempatkan diluar area perawatan/layanan

medik. Sistem pengadaan, penyimpanan dan pengawasan

dapat dilakukan secara sentral. Pengelolaanyadapat dilimpahkan kepada Bagian Teknik, yang

lebih siaga dan terlatih dalam menangani aspektabung bertekanan, instalasi perpipaan danketentuan/peraturan yang harus dipenuhi.

Pembagian tugas dan jawab tentangperpipaan gas medis mengarah ke kegiatan

 yang koordinatif 

 

Page 30: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 30/62

Farmasi bertanggung jawab atas pengadaan

dan penyimpanan.Teknik Instrumen Medis adalah operator dan

pengawas kelancaran aliran gas danpengoperasian/keamanan instalasi sistem

perpipaan gas medis secara keseluruhan.Di RS gas-gas medis disalurkan melalui

system perpipaan ke Rawat Inap, PenunjangKlinik, Kamar Bayi, Unit Gawat darurat dan

Kamar Terima serta Rawat Jalan.

 

Page 31: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 31/62

Sarana Komunikasi 

Sarana Telekomunikasi di RS mencakupkebutuhan sarana Telepon, Intercom,Facsimile, Public Announce System,Sarana pemanggil perawat (Nurse call)dan jaringan komputer.

Sarana komunikasi konvensional yaitu

 verbal dan dalam bentuk tertulis sepertiRekaman Medik, Surat Rujukan,Permintaan Pemeriksaan, JawabanKonsul dan dokumen-dokumen lain

masih memegang peranan yangpenting, bahkan belum ditemukanpengganti yang efektif dan efisien.

 

Page 32: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 32/62

Sarana Komputer  Komputerisasi sudah merupakan

bagian dari sistem Informasi RS dandidasari atas kebutuhan pengolahandata Akuntansi, Keuangan,Pelaporan medis (MedicalRecording) termasuk statistik kinerja

Rumah Sakit dan ‘MedicalSupplies/Kefarmasian. Aspekpengolahan data bagian Teknik,Keselamatan dan Kesehatan Kerjamasih dilakukan secara terpisah dari

Sistem Informasi tersebut, sehinggaguna pengembangan lindunganlingkungan dan keselamatan kerjapengolahan data belum dapatdiproses.

 

Page 33: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 33/62

Dalam persyaratan penanggulangan kebakaran dan ledakan

tercakup antara lain :

Rancang bangun yang berklasifikasi A meliputikonstruksi, material yang digunakan (tahan api) sertasarana-sarana lain.

Penyediaan sarana penanggulangan kebakaran danledakan sesuai jenis kegiatan dan tipe bangunannyaseperti Alarm, hidran dan sarana penyelamatan.

Rencana dan pengelolaan penanggulangan kebakarandan ledakan (Contigency Plans), yaitu Organisasi

Keadaan Darurat, Sistem dan Prosedur sertaPelatihan.

 

Page 34: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 34/62

Rawan kebakaran (High Fire Risk) akibat kegiatan yang melibatkan

penggunaan sumber api, bahan-bahan yang mudah terbakar

dan/atau meledak dan potensi ledakan akibat akumulasi gas-gas,

yaitu :

Instalasi Dapur. Laundry. Boiler Room. CSSD RS dilengkapi dengan sarana fire prevention dan fire

protection untuk mengantisipasi kejadian

kebakaran. Disamping itu, RS juga mempunyaipasukan pemadam kebakaran yang dilengkapidengan peralatan standar sampai mobil pemadamkebakaran.

 

Page 35: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 35/62

K3 Konstruksi RS Secara Umum(1) Area koridor pasien minimum 24 m.

(2) Handrails di kedua sisi koridor, dengan tinggi 34inch (100 cm) kecuali area anak dan perawatan

khusus.(3) Plumbing, gas medis and sistem “suction”

 

Page 36: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 36/62

Undang-undang no 23 tahun 1992, bagian keenam pasal 23, dikatakan

pada bahwa setiap tempat kerja wajib meyelenggarakan pelayanan

kesehatan kerja.Hal ini terdapat juga di Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

Transmigrasi RI No.03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja.

Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam

penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutamadalam penyesuaian pekerjaan dengan pekerja/tenaga kerjamelindungi pekerja/tenaga kerja terhadap setiap gangguankesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungankerja

Meningkatkan ksehatan badan, kondisi mental (rohani)dan kemampuan fisik pekerja/tenaga kerja

Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasibagi pekerja/tenaga kerja yang menderita sakit

 

Page 37: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 37/62

D. PELAYANAN KESEHATAN KERJA DAN PEMERIKSAAN

KESEHATAN TENAGA KERJA DALAM K3

Empat prinsip dasar pelayanan kesehatan kerja, yaitu: Perlindungan dan pencegahan dengan melakukanperlindungan pekerja dari bahaya potensial di tempatkerja.

 Adaptasi yaitu melakukan tindakan tertentu untukmenyesuaikan pekerjaan dan lingkungan kerja dengan

pekerja, bukan sebaliknya. Promosi kesehatan dengan melakukan berbagai upaya

meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosialpekerja/tenaga kerja

Penyembuhan dan rehabilitasi dengan meminimalkankonsekuensi dari bahaya potensial, kecelakaan dan trauma

di tempat kerja serta penyakit akibat kerja. Pelayanan kesehatan umum bagi pekerja/tenaga kerja dan

keluarganya, baik tindakan preventif maupun kuratif, ditempat kerja dan tempat pelayanan lainnya

 

Hasil Kajian K3RS di Lapangan :

 

Page 38: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 38/62

Hasil Kajian K3RS di Lapangan :

KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA BAGISTAFF DAN KARYAWAN

Hearing test

Lung Function test

Occupational MedicineInvestigation/PEMERIKSAAN PAK 

Fitness test/Kebugaran

Ergonomi: HNP, MSD

Vision test

 

Page 39: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 39/62

Atomic Absorption (AAS) untuktimah hitam dalam darah;

Gas Chromatography untuk

solvent dalam darah;

High Performance LiquidChromatography (HPLC) Untuk

metabolisme Solvent

Pemeriksaan paparanbahan kimia sesuai

MSDS (Data KeamananBahan Kimia)

 

Page 40: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 40/62

Periodic physical

examination by Risk Factor

Examination by physician

Laboratory Investigation

Chest X-Ray 

Occupational Investigation

Special Investigation

Health Promotion, Prevention and Control

 

Page 41: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 41/62

Surveillance and investigation:

Surveillance Penyakit Akibat Kerja

Surveillance Perlukaan dan GangguanKesehatan berhubungan dengan pekerjaan

Penyelidikan wabah

Survei lingkungan kerja (Walk-through Survey/ Environmental survey)

 

Page 42: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 42/62

Health and safety policy

Risk Assessment and Risk Prevention

  -   Working Environmental survey (1/year)  - Sound level, Light, Heat, Dust (1/Year)  - Sampling water from water pipe line to

assess quality (2/year)

Examination (Pre-placement /Preemployment /Periodic)

  HCWs 1,210 participant 943 (77.9 %)Immunization

Hepatitis B Vaccination for new HCWsMaterial Safety Data Sheet (MSDS)Health promotion: Health Promotion CommitteeSetup and training safety staff (1/year)

 

Page 43: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 43/62

TUGAS I:

Peserta di bagi 3 kelompok untuk mengidentifikasi

tempat/ruang kerja masing-masing tentang hal-hal terkait

dengan:

higiene, kebersihan, kerapihan, keamananpenyimapanan barang

zat toksik yang digunakan atau ada di ruang kerja

aspek keselamatan kerja

kecukupan dan kualitas gizi serta ketersediaan airminum dari segi akses/jarak dan kecukupan

permasalahan ergonomi:beban kerja, postur kerjadan kemudahan peralatan sesuai yang dirasakan

 

Page 44: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 44/62

Tugas II:

Peserta di bagi menjadi 3 kelompok untuk menyusun pokok-

pokok kegiatan:

Kelompok 1: Rencana Rencana Tanggap Darurat;Keamanan dari ancaman bahayakebakaran;Jaminan keamanan pasien

Kelompok 2: Kesehatan Pekerja; Pengelolaan BahanBerbahaya; Pencatatan dan pelaporan

Kelopmok 3: Sanitasi Lingkungan; PengendalianLimbah; Pendidikan, pelatihan, danpromosi

 

Page 45: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 45/62

Sumber Pustaka:

I. Adams, John. II. Bartram, Jamie. III. Chartier, Yves. Essential 

environmental health standards in health care.ISBN 978 92 4154723 9 (NLM classification: WX 140) © World HealthOrganization 2008

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor432/Menkes/Sk/Iv/2007, Tentang Pedoman Manajemen

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan

Kerja (K3) Di Rumah Sakit Sesuai Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 432/Menkes/Sk/Iv/2007

Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS(Kepmenkes Ri No. 1204/Menkes/Sk/X/2004)

SE MenakertranskopNo. Se.01/Men/1979 – Pengadaan Kantin Dan Ruang Makan

Hasil Observasi dan Wawancara di beberapa RS (RS.Elizabet,RSUD. Tugurejo, RS Gondoamino

 

Page 46: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 46/62

TOPIK PELATIHAN K3RS LANJUTAN: Internal audit K3RS

Inspeksi, pemeliharaan dan pengembangan bangunan

Inspeksi dan pemeliharaan sarana-prasarana, IPAL- WASTES TREATMENT berwawasan lingkungan dalamK3RS

Housekeeping dan pengelolaan B3 sesuai MSDS

Hand Hygiene dan INOS Nursing Safety 

 

Page 47: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 47/62

LAMPIRAN:

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaRumah Sakit (SMK3 RS)

K3 RS dapat berjalan dengan baik jika seluruh komponenrumah sakit, mulai dari pimpinan sanpai dengan staf pelaksana mempunyai komitmen, pemahaman, perhatian

dan kesadaran, yang menjadi budaya dalam melaksanakankesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit.

1. Manajemen K3 RS

Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap persiapan,perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, sertatahap tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihakmanajemen .

 

Page 48: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 48/62

2. Penerapan Sistem Manajemen K3RS

SMK3RS bertujuan menciptakan suatu sistem kesehatan dan

keselamatan kerja di Rumah sakit dengan melibatkan unsurmanajemen, karyawan, kondisi dan lingkungan kerja yangterintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangikecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tahapan Penerapan Sistem Manajemen K3 di RS

Tahap Persiapan

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan/Penerapan

Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh PihakManajemen

 

Tahap persiapan

Page 49: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 49/62

Tahap persiapan

Mengacu pada SK Menkes 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman manajemen K3

di RS.

Pelaksanaan harus dimulai dari direktur utama/direktur RS (manajemen puncak)

dengan tindakan nyata, agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan dilaksanakan

oleh seluruh staf dan petugas RS.

Menetapkan cara penerapan K3 di RS. Bisa menggunakan jasa konsultan atau tanpa

meggunakan jasa konsultan jika RS memiliki personil yang cukup mampu untuk

mengorganisasikan dan mengarahkan orang.

Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3 RS.

Membentuk kelompok kerja penerapan K3. Anggota kelompok kerja sebaiknya terdiri

atas seorang wakil dari setiap unit kerja, biasanya manajer unit kerja. Peran, tanggung jawab dan tugas anggota kelompok kerja perlu ditetapkan. Sedangkan mengenai

kualifikasi dan jumlah anggota kelompok kerja disesuaikan dengan kebutuhan RS.

Menetapkan sumber daya yang diperlukan. Sumber daya disini mencakup orang

(mempunyai tenaga K3), sarana, waktu dan dana. 

Page 50: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 50/62

b. Tahap Perencanaan

RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai

keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengansasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3 di RSdapat mengacu pada standar Sistem Manajemen K3RSdiantaranya self assesment akreditasi K3RS dan SMK3.

Perencanaan meliputi:Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktorrisiko. RS harus melakukan kajian dan identifikasi sumber bahaya,penilaian serta pengendalian faktor risiko.

Identifikasi sumber bahayaDapat dilakukan dengan mempertimbangkanKondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya,

 Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat terjadi.

 

Page 51: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 51/62

Penilaian faktor risiko

Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan

 jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan

risiko kesehatan dan keselamatan.

Pengendalian faktor risiko

Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yaknimenghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan

sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak

ada (engineering/rekayasa), administrasi dan alat pelindung

pribadi (APP).

 

Page 52: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 52/62

Membuat peraturan

RS harus membuat, menetapkan dan melaksanakan

standar operasional prosedur (SOP) sesuai denganperaturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3

lainnya yang berlaku. SOP ini harus dievaluasi,

diperbaharui dan harus dikomunikasikan serta

disosialisasikan pada karyawan dan pihak yang terkait.

 

Page 53: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 53/62

Tujuan dan sasaran

RS harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan,

bahaya potensial dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indikator

pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu pencapaian

(SMART).

Indikator kinerja

Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3

yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan

pencapaian SMK3 RS.

Program K3

RS harus menetapkan dan melaksanakan program K3RS, untuk

mencapai sasaran harus ada monitoring, evaluasi dan dicatat

serta dilaporkan.

 

Page 54: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 54/62

6. Pengorganisasian

Pelaksanaan K3 di RS sangat tergantung dari rasa tanggung jawab

manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawabini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. Polapembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas,bimbingan dan latihan serta penegakkan disiplin. Ketua

organisasi/satuan pelaksana K3 RS secara spesifik harusmempersiapkan data dan informasi pelaksanaan K3 di semuatempat kerja, merumuskan permasalahan serta menganalisispenyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja, kemudianmencari jalan pemecahannya dan mengkomunikasikannya kepadaunit-unit kerja, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.Selanjutnya memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program,untuk menilai sejauh mana program yang dilaksanakan telahberhasil. Kalau masih terdapat kekurangan, maka perludiidentifikasi penyimpangannya serta dicari pemecahannya.

 

Page 55: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 55/62

a. Tugas dan fungsi organisasi/unit pelaksana K3 RS

Tugas pokok :

Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada

direktur RS mengenai masalah-masalah yang berkaitan

dengan K3; Merumuskan kebijakan, peraturan,

pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur;

Membuat program K3RS

 

Page 56: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 56/62

Fungsi :

Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasiserta permasalahan yang berhubungan dengan K3;Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkanupaya promosi K3; pelatihan dan penelitian K3 di RS;Pengawasan terhadap pelaksanaan program K-3;Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan

tindakan korektif; Koordinasi dengan unit-unit lain yangmenjadi anggota K3RS; Memberi nasehat tentangmanajemen k3 di tempat kerja, kontrol bahaya,mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan;

Investigasi dan melaporkan kecelakaan, danmerekomendasikan sesuai kegiatannya; Berpartisipasi dalamperencanaan pembelian peralatan baru, pembangunangedung dan proses.

 

b St kt i i K di RS

Page 57: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 57/62

b. Struktur organisasi K3 di RS

Organisasi K3 berada 1 tingkat di bawah direktur, bukankerja rangkap dan merupakan unit organisasi yang

bertanggung jawab langsung kepada Direktur RS, karenaberkaitan langsung dengan regulasi, kebijakan, biaya,logistik dan SDM. Nama organisasinya adalah unitpelaksana K3 RS, yang dibantu oleh unit K3 yang

beranggotakan seluruh unit kerja di RS.Keanggotaan:

Organisasi/unit pelaksana K3 RS beranggotakan unsur-unsur dari petugas dan jajaran direksi RS.

Organisasi/unit pelaksana K3 RS terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris dan anggota. Organisasi/unitpelaksana K3 RS dipimpin oleh ketua.

Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh wakil ketua dan

sekretaris serta anggota. 

Page 58: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 58/62

Ketua organisasi/unit pelaksana K3 RS sebaiknyaadalah salah satu manajemen tertinggi di RS atausekurang-kurangnya manajemen dibawahlangsung direktur RS.

Sedang sekretaris organisasi/unit pelaksana K3 RSadalah seorang tenaga profesional K3 RS, yaitu

manajer K3 RS atau ahli K3.

 

Page 59: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 59/62

c. Tahap Pelaksanaan/Penerapan

Penyuluhan K3 ke semua petugas RS

Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan

kelompok di dalam organisasi RS. Fungsinya memproses individudengan perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telahditentukan sebelumnya sebagai produk akhir dari pelatihan.

Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku diantaranya :

Pemeriksaan kesehatan petugas (prakarya, berkala dan khusus)

Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja

Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaandarurat

Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan

Pengobatan pekerja yang menderita sakit. Menciptakan lingkungan kerja yang hIgienis secara teratur, melalui

monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada

Melaksanakan biological monitoring

Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja

 

Page 60: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 60/62

d. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di RS adalah salah satufungsi manajemen K3 RS yang berupa suatu langkah yangdiambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh manaproses kegiatan K3 RS itu berjalan, dan mempertanyakanefektifitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 RSdalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Pemantauan dan evaluasi meliputi:1. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem

pelaporan RS (SPRS):Pencatatan dan pelaporan K3Pencatatan semua kegiatan K3

Pencatatan dan pelaporan KAKPencatatan dan pelaporan PAK

 

k d

Page 61: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 61/62

2. Inspeksi dan pengujianInspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secaraumum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di RS dilakukan secaraberkala, terutama oleh petugas K3 RS sehingga kejadian PAK dan KAK dapatdicegah sedini mungkin. Kegiatan lain adalah pengujian baik terhadap

lingkungan maupun pemeriksaan terhadap pekerja berisiko seperti biological monitoring (Pemantauan secara Biologis).

3. Melaksanakan audit K3 Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan,karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur,

pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi danpengendalian.

Tujuan Audit K3 :Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatanMemastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan

Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial sertapengembangan mutu.Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit,identifikasi, penilaian risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak.

 

Page 62: K3+RS_HANIFA.ok

5/10/2018 K3+RS_HANIFA.ok - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/k3rshanifaok 62/62

e. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihakmanajemen

Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dilakukanpeninjauan ulang dan peningkatan terhadapkebijakan, perarturan, pedoman, prosedur, program

dan kegiatan yang dilakukan secara periodik.