Pengantar k3

24
Bagus Gunawan MSi KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

description

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Transcript of Pengantar k3

Page 2: Pengantar k3

Pendahuluan

• Setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.”

Definisi kecelakaan kerja adalah :

• Meniadakan unsur penyebab kecelakaan , dan/ atau

• Mengadakan pengawasan yang tetap.

Berdasarkan definisi di atas lahirlah doktrin keselamatan & kesehatan kerja

yang menyatakan bahwa cara

menanggulangi kecelakaan kerja

adalah

Page 3: Pengantar k3

Hal yang sering dibahas pada K3

Hazard (bahaya)

• merupakan situasi yang dapat berdampak terhadap pada pekerja dan pekerjaan. Bahaya dapat dipahami sebagai suatu keadaan kecelakaan yang sedang menunggu untuk terjadi, yang dapat mengakibatkan luka-luka dan penyakit jangka panjang.

Acciden

t (kecelakaan)

• merupakan segala bentuk kejadian yang disertaii akibat baik terhadap manusia (luka atau sakit) maupun gedung atau alat (kerusakan benda). Kecelakaan bukan hanya sekedar terjadinya sesuatu tetapi juga mengakibatkan sesuatu.

Page 4: Pengantar k3

Management Keselamaan Kerja

GEJALA

AKAR

KERUGIAN MATERI KERUGIAN TENAGA KERJA

KECELAKAAN

• PERBUATAN TIDAK SELAMAT• KEADAAN TIDAK SELAMAT

KEBIJAKAN MANAJEMEN

Page 5: Pengantar k3

MENGAPA TERJADI KECELAKAAN DAN KESULITAN DI TEMPAT KERJA

Tidak adanya komitmen dari pihak manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dan tidak adanya pemahaman tentang keuntungannya.Tempat kerja, instalasi dan peralatan yang tidak aman.

Sedikit atau tidak ada pelatihan keselamatan kerja bagi pekerja.

Lemah dalam aspek komunikasi, supervisi dan instruksi.

Lemah terhadap isu prosedur kerja yang berkembang.

Tidak memiliki aturan keselamatan yang pasti maupun pengalaman praktis yang standar.Pekerja tidak mengikuti aturan-aturan keselamatan dan pengalaman kerja;.

Tidak memiliki peralatan perawatan yang memadai.

Tingkat pemeliharaan yang rendah.

Tidak memiliki alat perlindungan dan pencegahan.

Ketidak-seimbangan jumlah pekerja dengan kinerja yang diharapkan.

Page 6: Pengantar k3

PRINSIP PENCEGAHAN DAN KONTROL K3

Antisipasi

Identifikasi

Assessment dan

EvaluationKontrol

Monitoring

Page 7: Pengantar k3

Antisipasi

Jika suatu perusahaan mempersiapkan diri menghadapi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan seperti kecelakaan di tempat kerja, kebakaran, tumpahan bahan kimia, maka dampak kecelakaan yang terjadi akan lebih sedikit

Page 8: Pengantar k3

Identifikasi (metode mengantisipasi bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja)

Material Safety Data Sheets Lembar data dalam format Worksafe memungkinkan pemilihan bahan yang

mengandung bahaya paling rendah sebelum di bawa ke dalam pengolahan. Apabila pilihan yang terbaik masih tetap mengandung bahaya, maka harus ada informasi tentang bagaimana menangai bahan tersebut agar tidak berbahaya.

National and State Injury Statistics Departemen Tenaga Kerja menyediakan data statistic tingkat kecelakaan

kerja sehingga perusahaan atau organisasi dapat menggunakan data tersebut untuk memprediksi kemungkinan trend kecelakaan, pengembangan tingkat ketelitian, strategi pencegahan dan evaluasi kinerja agar dapat dibandingkan dengan industri yang sejenis. 

National Industrial Chemicals Notification and Assessment Scheme Industri local atau importir bahan kimia harus dilengkapi dengan

persetujuan Industri Chemicals (Notification and Assessment) Act 1989 tentang tata cara pengadaan bahan kimia.

Standards and Codes Perlunya penerapan standard dan kode-kode prosedur dan keselamatan

untuk mempermudah pengecekan bahaya dalam tempat kerja.

Page 9: Pengantar k3

Assessment dan Evaluation

Ketika unsur bahaya telah teridentifikasi, maka penilaian terhadap seluruh kemungkinan faktor-faktor resiko harus dilakukan. Penilaian akan dapat memberikan tingkat kelayakan ukuran pengontrolan yang paling layak. Penilaian dimaksud dapat berupa: Identifikasi kemungkinan bahaya, baik sumber maupun lokasinya; Kemungkinan pemindahan faktor bahaya secara utuh atau

menggantikan dengan bahan alternatif lain atau menggunakan metode yang minim bahaya;

Kemungkinan adanya bahaya lain melalui celah ventilasi; Kemungkinan adanya pekerja lain (yang menggunakan ruang, dll); Kemungkinan perlindungan pekerja dengan peralatan

perlindungan pribadi; Apakah paparan terhadap pekerja dapat dikurangi secara tepat

waktu atau dapat diperkirakan melalui pengorganisasian kembali tempat atau proses kerja.

Page 10: Pengantar k3

Kontrol

Tujuan utama metode kontrol yakni untuk dan menurunkan tingkat bahaya mengurangi di tempat kerja. Melalui pengujian tempat kerja akan dapat diketahui tipe bahaya yang ada dan kemungkinan perluasan bahayanya. Dengan informasi ini, maka dapat dilakukan perbandingan antar kondiosi yang ada dan persyaratan harus disediakan sesuai dengan Peraturan, Kode dan Standar-standar.

Page 11: Pengantar k3

Monitoring

Ketika metode pengontrolan dipilih harus selalu disertai dengan program perawatan dan monitoring. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan terpenuhinya peralatan dan teknik yang dipersyaratkan dalam tempat kerja. Jumlah alat monitorring yang dapat digunakan untuk mengurangi tinglkat bahaya seperti Health Monitoring untuk menentukan paparan dan efek terhadap

kesehatan pekerja (tes audiometric, tes darah, tes fungsi hati); Environmental Monitoring (tingkat kebisingan, partikel dalam udara,

tingkat getaran, dll); peralatan otomatis dapat dipasang sehingga dapat memberikan tanda alarm apabila ambang batas terlewati;

Supervision, untuk memastikan bahwa pekerja mengikuti aturan-aturan keselamatan dan penerapan keselamatan di tempat kerja,

Maintenance terhadap metode pengontrolan untuk memastikan bahwa dilakukan dengan standar yang tepat dan sesuai batas-batas yang ditentukan;

Page 12: Pengantar k3

PENGELOLAAN RESIKO

Pencegahan Kecelakaan Hal ini difokuskan pada pencegahan kejadian

yang mengakibatkan kematian, luka ataupun kehilangan. Hal ini juga dapat mengurangi kehilangan waktu, kompensai pekerja dan mengurangi biaya medis dan biaya lain yang terkait dengan kesakitan dan rehabilitasi

Model Sistem K3 Model sistem K3 harus dikembangkan

sebagaimana nampak dalam seluruh sistem produksi yaitu manusia, peralatan, bahan, cara kerja, dan lingkungan.

Page 13: Pengantar k3

Pencegahan Kecelakaan

Menghindari Resiko Mengontrol Resiko Memindahkan Resiko Mengingat/memperhatikan resiko tak

terhindarkan

Page 14: Pengantar k3

Model Sistem K3

Manusia

Peralatan

BahanCara kerja

Lingkungan

Page 15: Pengantar k3

Tipe Bahaya

Nampak atau accute Bahaya akut biasanya mengenai keselamatan. Bahaya

akut biasanya memberi efek langsung dari suatu kejadian dan mudah di kontrol. Bahaya akut umumnya merupakan kesalahan struktural dalam tempat kerja yang menyebabkan dengan cepat, luka fisik seperti terpeleset, bekerja di mesin tanpa pengaman, dan lantai rusak. Hal ini juga termasuk misalnya karat, racun/keracunan, meledak karena gas, cairan atau padatan yang mudah terbakar.

Tidak nampak atau kronis Bahaya kronis biasanya merupakan bahaya kesehatan.

Bahaya kronis kebanyakan sulit dinilai atau diidentikasi karena mungkin terjadi atau terbentuk dalam jangka waktu yang sangat panjang tanpa ada gejala yang nampak. Contoh yang umum misalnya seorang pekerja banyak berhubungan dengan bahan yang merupakan agen kanke (carsinogen) yang tidak menunjukkan gejala/efek sepanjang 25 tahun atau lebih.

Page 16: Pengantar k3

Kelompok Bahaya

Fisik (kebisingan, getaran, kurang pencahayaan, listrik, panas dan dingin, debu, kebakaran atau ledakan, mesin tanpa pengaman, berantakan);

Kimia (gas, debu, uap, uap air, cairan); Ergonomi (desain peralatan, desain tugas dan pekerjaan,

penanganan manual, desain mebel dan area kerja); Radiasi (non-ionising-microwave seperti : infra merah,

ultra violet, laser. Ionising seperti: sinar gamma, x-rays); Psikologis (stress seperti : kerja shift, kerja lembur, kerja

yang berhubungan dengan publik, kehilangan kontrol karena kelebihan kerja, kebosanan, latihan yang kurang bermanfaat; personal threat seperti : gangguan, pelecehan, diskriminasi, kebisisngan);

Biologis (Infeksi, bakteri, virus).

Page 17: Pengantar k3

Contoh Alat Pelindung

Kepala

Mata

Page 18: Pengantar k3

Contoh Alat Pelindung

Wajah dan Paru - paru

Badan

Page 19: Pengantar k3

Contoh Alat Pelindung

Tangan

Kaki

Page 20: Pengantar k3

Contoh Alat Pelindung

Telinga

Page 21: Pengantar k3

Contoh Kecelakaan Kerja

Page 22: Pengantar k3

Sekian terimakasih

Page 23: Pengantar k3

Tugas 1 Untuk Seorang pekerja yang akan bertugas

di penambangan batu bara yang akan melakukan pekerjaannya di bawah permukaan tanah selama 3 minggu.

a. Apa saja persiapan yang harus dilakukan oleh pekerja dan pihak management untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja jika ditinjau dari Prinsip pencegahan dan kontrol K3 (min 2)?

b. Sebutkan kelengkapan apa saja yang harus dipakai oleh pekerja dan mengapa harus menggunakannya?

c. Tipe dan jenis bahaya apa saja yang kemungkinan dapat mengancam jiwa pekerja ?

Page 24: Pengantar k3

Tugas 2 Tim pekerja akan melakukan welding pada tengah

laut atau overseas welding pada kedalalaman 20 meter dibawah permukaan air laut. Dalam pekeejaannya ini tim ini membawa tabung selam yang mampu mengcover udara untuk mereka selama kurang lebih 3 jam 10 menit.

Perencanaan pekerjaan akan memakan waktu selama 2 jam untuk pengerjaannya. Tapi pada kenyataannya setelah 2 jam bekerja hanya mampu menyeselaikan pekerjaan mereka sebesar 85% dari total perencanaan. Jika mereka kembali maka pekerjaan mereka akan tertunda selama 2 hari dan harus memulai dari keadaan 25% - 50%. Jika terus mengejakan persediaan tabung akan habis dan menurut prediksi akan datang ombak besar setelah 1,5 jam dari sekarang. Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh tim

pekerja meneruskan atau harus menghentikan pekerjaan mereka (sebutkan 5 alasan kuat yang mendukung jawaban kalian dan jelaskan dampak positif dan negatif dari alasan tersebut)???