K3 Pemeliharaan Berkala Jl. Suka Maju - Sp. Kalianda

19
 UU / Peraturan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. UUJK 18/1999 tentang Jasa Konstruksi  Pasal 23: Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.  : UGUNG TAMPAK  –  

Transcript of K3 Pemeliharaan Berkala Jl. Suka Maju - Sp. Kalianda

  • UU / Peraturan

    UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86

    Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

    Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

    UUJK 18/1999 tentang Jasa Konstruksi Pasal 23:

    Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

    :

    UGUNG TAMPAK

  • 1.2 TUJUAN

    Rencana K3 ini bertujuan agar dalam pelaksanaan proyek nantinya terhindar atau meminimalkan

    dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

    2.2 KEBIJAKAN K3

    Perusahaan telah menetapkan kebijakan K3 sebagai berikut :

    1. Menekan kecelakaan kerja

    2. Meningkatkan kesehatan karyawan dengan menghilangkan penyakit akibat kerja

    3. Mematuhi persyaratan undang undang dan persyaratan lain yang berlaku

    4. Melakuakan perbaikan berkelanjutan terhadap system manajemen keselamatan dan kesehatan

    kerja.

    Kebijakan K3 ini terbuka untuk umum dan dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak luar

    yang terkait.

    2.3 STRUKTUR ORGANISASI UNIT K3

    a) Ketua Unit K3 : Kepala Proyek

    Tanggung Jawab :

    Menetapkan program kerja dan melaksanakan semua kegiatan keselamatan dan

    kesehatan kerja di proyek / dikantor

    Memberikan briefing dan pelatihan K3 di proyek / kantor

    Melakukan supervise di pekerjaan

    Wewenang :

    General Superintendent ( Ketua )

    Sekretaris

    Bridge Engineer ( Anggota )

    Material Engineer ( Anggota )

    Quality Lapangan ( Anggota )

    Surveyor ( Anggota )

    Subkon ( Anggota )

    Mandor ( Anggota )

  • Mengesahkan instruksi kerja K3

    Melaksanakan site inspection secara periodic

    b) Sekretaris : personil yang ditunjuk

    Tanggung Jawab :

    Menjamin, dilaksanakannya dan dipeliharanya proses yang dibutuhkan dari

    system manajenen K3 di proyek

    Melaksanakan sosialisasi terhadap persyaratan-persyaratan system manajemen

    K3 kepada seluruh tingkat dalam organisasi proyek sehingga tercapainya

    kesadaran dalam bekerja senantiasa mengutamakan keselamatan dan kesehatan

    kerja

    Melaporkan kepada Ketua Unit K3 atas kinerja system manajeman K3

    Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara

    berkesinambungan di proyek / kantor.

    Wewenang :

    Mewakili Ketua Unit K3 dalam berhubungan dengan pihak ekstern khususnya

    yang berkaitan dengan system manajemen K3

    c) Anggota : ditunjuk dari personil-personil tim proyek yang mempunyai

    kompetensi, dapat dari unit-unit kerja / pelaksana, para

    satpam, para sub kontraktor atau para mandor.

    Tanggung Jawab : ( akan dibagi-bagi ke para anggota yang ditunjuk, dimana tiap

    anggota yang ditunjuk dapat diberikan satu atau beberapa

    tanggung jawab ), sebagai berikut :

    Menyusun Safty Plan

    Mengadakan Pelatihan K3

    - Pelatihan Awal

    - Pelatihan pekerja baru

    - Pelatihan periodic : evakuasi

    - Gap analysis

    Menyelenggarakan Konsultasi dan Komunikasi

    - Induksi K3

    - Konsultasi dan Komunikasi

    - Rapat K3 ( dengan mandor dan Subkon )

  • - Papan pengumuman / Wajib dibaca

    Mengadakan Rapat K3

    - Harian ( Safety Morning )

    - Mingguan

    - Bulanan

    Dokumentasi, Pengendalian Dokumen dan Rekaman

    - Penyimpanan

    - Identifikasi

    - Distribusi Dokumen

    Menyelenggarakan Alat Pelindung Diri ( APD )

    - Daftar APD

    - Distribusi

    - Evaluasi APD, apabila rusak / kurang dilakukan pengadaan

    - Kontrol pemakaian

    Evaluasi terhadap Rekanan ( supplier, subkon, rental alat dll )

    Ijin dan Instruksi Kerja Pekerjaan Beresiko Tinggi

    Melakukan Inspeksi K3 ( pagi, siang dan sore )

    Mengadakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 secara periodik

    Melakukan kalibrasi alat ukur dan tes

    Melakukan audit internal K3

    Melakukan perbaikan dan pencegahan terhadap kecelakaan, sakit, insidan dan

    ketidaksesuaian

    Contoh Kecelakaan Kerja Pada Proyek Jalan

  • 2.4 IDENTIFIKASI RESIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHAN

    No Jenis Pekerjaan dan Resiko Resiko Pencegahan / Pengendalian

    UMUM

    1 Mobilisasi ( Alat Berat )

    Trailer pengangkut alat berat tabrakan saat di perjalanan

    ( E x 5 ) = H

    - Cek kendaraan sebelum berangkat ( harus layak jalan )

    - Mentaati peraturan lalu lintas

    - Kondisi sopir harus fit - Asuransi kendaraan

    Alat berat terjatuh dari trailer ( E x 5 ) = H - Alat berat diletakkan dengan posisi

    stabil di atas trailer

    PEKERJAAN TANAH

    1 Galian biasa

    Tertabrak bucket Excavator ( E x 4 ) = M

    - Menempatkan pengawas saat excavator beroprasi

    - Memasang tanda peringatan - Operator harus mempunyai Surat

    Ijin Operator ( SIP )

    Tanah galian longsor ( E x 5 ) = H - Buat kemiringan pada galian

    - Tutup dengan terpal apabila akan hujan

    Terjatuh ke dalam galian ( E x 4 ) = M - Buat pagar pengamanan

    - Buat tangga turun ke lokasi galian - Pasang rambu rambu peringatan

    2

    Galian Berbutir

    Tertabrak bucket Excavator ( E x 4 ) = M

    - Menempatkan pengawas saat excavator beroprasi

    - Memasang tanda peringatan

    - Operator harus mempunyai Surat Ijin Operator ( SIP )

    Tanah galian longsor ( E x 5 ) = H - Buat kemiringan pada galian

  • - Tutup dengan terpal apabila akan

    hujan

    Terjatuh ke dalam galian ( E x 4 ) = M - Buat pagar pengamanan - Buat tangga turun ke lokasi galian

    - Pasang rambu rambu peringatan PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

    1 Lapis pondasi agregat Kelas A, Kelas B

    Tertabrak kendaraan

    pengguna jalan yang

    melintas / pengguna jalan

    ( E x 4 ) = M

    - Pemasangan rambu ( safety sign )

    - Pemasangan cone/pagar pembatas - Pengaturan lalu lintas

    - Penggunaan rompi scotlight & penerangan yang memadai (

    terutama saat bekerja pada malam

    hari )

    PERKERASAN ASPAL

    1 Lapis resap pengikat ( prime coat ) / lapis pengikat ( take coat )

    Tersiram aspal panas saat

    memanaskan asphalt dalam

    drum

    ( D x 3 ) = M

    - Mengganjal drum dengan batu sehingga tidak mungkin untuk

    terguling

    - Menggunakan sarung tangand & sepatu safety ( tahan panas )

    - Melakukannya dengan hati hati

    Terpercik asphalt panas saat

    memindahkan ke asphalt

    sprayer

    ( D x 3 ) = M

    - Menggunakan wadah yang kuat, tidak bocor dan punya pegangan

    yang kuat

    - Menggunakan sarung tangan & sepatu safety ( tahan panas

    - Melakukannya dengan hati hati

    Tersembur asphalt panas saat proses tack coat / prime coat

    ( D x 3 ) = M

    - Semprotan harus benar benar terarah dan dipegang dengan kuat

    - Memperhatikan arah angin ketika proses penyemprotan

    - Menggunakan sarung tangan & sepatu safety ( tahan panas )

    - Menggunakan celana panjang & baju lengan panjang

    - Melakukannya dengan hati hati

    Pengendara sepeda motor terjatuh pada area tack

    coat/prime coat saat proses

    pelaksanaan

    ( E x 4 ) = H

    - Membatasi ruas hamparan tack coat/prime coat per 100 m

    - Memasang rambu peringatan - Menempatkan petugas di garis

    batas proyek untuk menghalau

    pengendara motor yang akan

    melanggar garis batas proyek

    2 Laston Lapis Aus ( AC- WC ), Laston Lapis Antara ( AC-BC ),

    Tertabrak kendaraan

    pengguna jalan yang

    melintas / pengguna jalan

    ( E x 5 ) = H - Pemasangan rambu ( safety sign ) - Pemasangan cone/pagar pembatas

    - Pengaturan lalu lintas / flag man

  • - Penggunaan rompi scotlight &

    penerangan yang memadai (

    terutama saat bekerja pada malam

    hari )

    Truk pengangkut

    hotmix/material tabrakan di

    perjalanan

    ( E x 5 ) = H

    - Mentaati peraturan lalu lintas - Cek kencaraan sebelum berangkat

    ( harus layak jalan )

    - Kondisi sopir harus fit

    - Asuransi kendaraan

    Alat Penghampar / Alat

    pemadat tertabrak pengguna

    jalan

    - Pemasangan rambu ( safety sign )

    - Pemasangan cone/pagar pembatas

    - Pengaturan lalu lintas / flag man - Parkir alat dengan benar dan diberi

    rambu pada waktu istirahat

    Menghirup asap kendaraan bermotor

    ( B x 3 ) = H - Menggunakan penutup hidung

    Silau / mata merah terkena radiasi sinar matahari

    ( A x 2 ) = H - Menggunakan sun galasses

    Kulit terbakar radiasi sinar matahari

    ( A x 2 ) = H - Menggunakan baju lengan panjag & helm/topi

    STRUKTUR

    1 Pasangan batu

    Tangan/kaki tergilas batu belah

    ( E x 2 ) = L

    - Meletakkan batu belah yang stabil, jangan sampai mengelinding

    - Waspada jika melintas tumpukan batu belah

    Tangan/kaki terkena adukan

    mortar dalam waktu yang

    lama

    ( C x 2 ) = M - Gunakan sarung tangan - Gunakan sepatu

    Silau/mata merah akibat radiasi sinar matahari

    ( A x 1 ) = H - Gunakan sun glasses

    Kulit terbakar radiasi sinar matahari

    ( A x 1 ) = H - Menggunakan baju lengan panjang & helm

    PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

    1 Marka Jalan Thermoplastic

    Terkena bahan cat untuk marka jalan

    ( D x 2 ) = L - Menggunakan sarung tangan dan sepatu

    Tertabrak kendaraan yang melintas

    ( E x 5 ) = H

    - Menggunakan pagar pengaman / cone rubber

    - Menempatkan flag man di dua arah lalu lintas

  • Penjelasan :

    Peluang ( P )

    Tingkatan Kriteria Penjelasan

    A Sangat Sering Dapat terjadi kapan saja

    B Sering Dapat terjadi secara berkala

    C Sedang Dapat terjadi pada kondisi tertentu

    D Jarang Dapat terjadi, tapi jarang

    E Sangat Jarang Memungkinkan tidak pernah terjadi

    Akibat ( A )

    Tingkatan Kriteria Penjelasan

    1 Tidak Signifikan Iritasi mata, ketidaknyamanan, pegal-pegal, lelah

    2 Minor Luka pada permukaan tubuh, tergores, tersayat

    kecil, bising, sakit kepala/pusing, memar (

    memerlukan perawatan P3K )

    3 Sedang Luka terkoyak, patah tulang ringan, sakit/radang

    kulit, asma ( memerlukan perawatan medis )

    4 Mayor Cidera yang mengakibatkan cacat/hilang fungsi

    tubuh secara total

    5 Bencana Besar Menyebabkan kematian

    Matrik Tingkat Resiko ( R )

    Untuk menentukan skala prioritas penanganan resiko ditentukan matrik sebagai berikut :

    Peluang

    Akibat

    1

    Tidak

    Signifikan

    2

    Minor

    3

    Moderate

    4

    Major

    5

    Bencana

    Besar

    A

    Sering sekali H H E E E

    B

    Sering M H H E E

    C

    Sedang L M H E E

    D L L M H E

  • Jarang

    E

    Sangat jarang L L M H H

    Keterangan :

    E : Extreme Risk / Resiko Ekstrim,

    H : High Risk / Resiko Tinggi,

    M : Moderate Risk / Resiko Sedang,

    L : Low Risk / Resiko Rendah.

    2.5 POKOK POKOK PERHATIAN K3

    a) Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja akibat penggunaan :

    - Alat / Mesin

    - Tahap / metode pelaksanaan

    - Faktor manusia ( human error )

    b) Pencegahan dan penanggulangan penyakit akibat kerja

    - Kebisingan suara

    - Asap pengguna alat / kendaraan

    - Penggunaan bahan kimia berbahaya

    c) Penanganan terhadap kondisi darurat dan P3K

    d) Pemenuhan terhadap UU / peraturan K3 yang relevan

    2.6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT

    AKIBAT KERJA

    a) Perencanaan Site

    - Pengaturan jalan mobilitas material, tenaga dan peralatan,

    - Lokasi penyimpangan bahan / material,

    - Lokasi peralatan sebelum mulai kerja

    - Lokasi fabrikasi

    - Direksi keet

    - Barak kerja

    b) Pemasangan poster / himbauan tentang K3

    - Rambu rambu peringatan tentang adanya proyek

    - Rambu rambu lalu lintas

  • - Slogan slogan tentang K3

    c) Penggunaan alat pelindung diri yang memadai, seperti :

    - Safety helm

    - Sarung tangan

    - Safety shoes

    - Safety belt / harness

    - Masker hidung

    - Ear plug

    - Safety goggle

    - Sun glasses

    - Dll

    d) Pemberian rambu rambu petunjuk dan larangan.

    e) Pemasangan pagar pengaman / rubber cone

    f) Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak pakai

    g) Penetapan khusus untuk material / bahan yang sensitive / berbahaya

    h) Penggunaan peralatan sesuai fungsi dan manualnya

    i) Memberikan perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap dan residu

    lainnya untuk meminimalkan dampaknya

    j) Pelaksanaan Inspeksi K3

    Inspeksi K3 dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kecerobohan

    / kelalaian pekerja maupun kondisi kerja yang membahayakan.

    - Inspeksi Harian :

    Pelaksana melakukan inspeksi pada pagi hari sebelum mulai kerja, pada puncak

    pekerjaan dan sore hari menjelang pulang.

    - Inspeksi Mingguan :

    Dilakukan oleh Kepala Proyek bersama sama Subkon untuk melihat secara acak

    pelaksanaan K3 di proyek.

    - Inspeksi Bulanan :

    Dilakukan oleh Kepala Proyek bersama sama Subkon untuk melihat secara menyeluruh

    pelaksanaan K3 dilingkungan proyek.

    Jika ditemukan kondisi pekerjaan yang berbahaya :

    - Pemeriksa harus segera menghentikan pekerjaan dan melaporkan kepada Kepala

    Proyek.

    - Diberikan pengarahan langsung kepada pekerja terkait

  • - Jika kesalahan ada pada Instruksi Kerja, maka harus diterbitkan Instruksi Kerja yang

    baru yang berdasarkan kondisi tertentu.

    - Pada pekerjan harus diberitahukan tentang Instruksi Kerja terbaru.

    k) Penyediaan alat pemadam kebakaran

    l) Penempatan satpam di lokasi proyek

    m) Kerjasama dengan klinik atau rumah sakir terdekat

    2.7 PEMELIHARAAN KESEHATAN

    a) Penyediaan air bersih

    b) Pembuatan sarana MCK yang memadai

    c) Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi kerja

    d) Penyediaan obat obatan / kotak P3K

    e) Penyediaan kantin proyek yang bersih dan sehat

    f) Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat

    2.8 PENANGANAN KHUSUS

    a) Material berbahaya

    Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus

    - Semen, floor hardener

    - Solar, oile, bbm, bahan aditiv

    - Waterproofing, Bonding agen, minyak bekisting

    Masing masing bahan diperlukan penanganan khusus dalam penyimpanan dan

    penggunaannya dan disertai MSDS ( Material Safety Data Sheet )

    b) Peralatan khusus

    Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus

    - Generator Set

    - Mesin Las

    - APAR

    - Concrete pump, concrete mixer

    - Excavator

    - Alat alat paving

    c) Tenaga Kerja Ahli

    Tenaga kerja yang harus mempunyai sertifikasi keahlian :

    - Operator Excavator

    - Operator alat alat paving

  • d) Pekerjaan berbahaya

    Pekerjaan yang dianggap berbahaya harus menggunakan metode pekerjaan tertentu,

    menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti Instruksi Kerja yang ada, antara lain :

    - Pengelasan

    - Bekerja pada ketinggian

    - Penggunaan bahan bakar

    - Penggunaan bahan kimia / berbahaya

    2.9 PENERAPAN 5R ( RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT DAN RAJIN )

    Ringkas : Tidak ada barang yang tidak diperlukan di tempat kerja

    Rapi : Semua barang mempunyai tempat yang pasti

    Resik : Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja

    Rawat : Kondisi yang sudah baik tetap terjaga dari waktu ke waktu

    Rajin : Semua orang berprilaku sesuai normal kerja positif yang

    dikembangkan di tempat kerja

    Program :

    - Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan

    - Menjaga kebersihan jalan kerja, papan kerja, tangga dari peralatan atau

    material yang tidak berguna

    - Membersihkan segera tumpahan oile, minyak dan lain lain

    - Membuang sampah pada tempatnya

    - Buang air besar / kecil di kamar mandi / WC

    - Menyingkirkan logam potongan atau paku yang tidak terpasang

    - Menekuk ujung ujung paku yang runcing pada potongan kayu

    - Peralatan atau material sisa dikembalikan pada tempatnya

    - Memasang Poster 5R

    - Memasang rambu / himbauan untuk menjaga kebersihan

    - Memberikan briefing kepada para pekerja

    - Mengadakan inspeksi bersama

  • 2.10 PELAKSANAAN KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

    Safety Meeting :

    Sebagai media menyampaikan informasi mengenai K3 dan sekaligus untuk

    merencanakan tindakan pencegahan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi.

    Dalam pelaksanaan dapat digabungkan dengan rapat lain untuk efisiensi

    waktu dan kesempatan.

    Rapat K3 Harian ( Safety Morning )

    - Dilaksanakan dalam bentuk briefing setiap pagi sebelum mulai bekerja

    - Dalam bentuk kegiatan upacara / senam

    - Waktunya 5 menit

    - Tempat di lokasi pekerjaan

    - Dipimpin oleh masing masing pelaksana area

    - Dibicarakan masalah perkiraan bahaya di tempat kerja dan lokasi sumber bahaya yang

    memungkinkan akan ditemui pada hari itu

    - Ditunjukkan kecelakaan kecelakaan yang pernah terjadi

    - Dibuat persetujuan secara aklamasi

    Rapat K3 Mingguan

    - Dilaksanakan sekali dalam seminggu pada hari yang telah ditetapkan

    - Waktunya 1 jam

    - Dilaksanakan di keet proyek

    - Dipimpin oleh Kepala Proyek

    - Dihadiri oleh Petugas K3 Proyek, Mandor, Subkon dan petugas lain bila perlu.

    Rapat K3 Bulanan

    - Dilaksanakan sebulan sekali pada hari / tanggal tertentu

    - Waktunya 1 jam

    - Dilaksanakan di keet proyek

    - Dipimpin oleh Kepala Proyek

    - Dihadiri oleh seluruh petugas di proyek

    - Dibahas evaluasi kegiatan K3 dan rencana kegiatan K3 bulan berikutnya

    - Bertujuan untuk peningkatan kinerja K3

    2.11 MEMENUHI KELENGKAPAN ADMINISTRASI K3 PROYEK TERKAIT

    UU/PERATURAN K3

    Kegiatan ini untuk memenuhi kelengkapan administrasi K3 ini antara lain, sebagai berikut :

  • a) Pendaftaran proyek ke Depnaker setempat

    b) Pendaftaran dan pembayaran Asuransi Tenaga Kerja

    c) Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya yang disyaratkan, misalnya : construction

    All Risk ( CAR ), Personal Accident ( PA )

    d) Izin dari kantor Kimpraswil tentang penggunaan jalan / jembatan yang menuju lokasi

    untuk lalu lintas alat berat

    e) Pengendalian terhadap dokumen dan rekaman / arsip kegiatan K3

    f) Memenuhi UU / Peraturan K3, seperti : UU No 1 Tahun 1970

    2.12 PENANGANAN KEADAAN DARURAT

    Keadaan darurat seperti : terjadinya gempa bumi, huru hara, kebakaran ataupun kecelakaan kerja

    mungkin saja dapat terjadi selama pelaksanaan proyek. Proyek nantinya akan membentuk

    Emergency Response Team ( ERT) untuk menangani kondisi darurat. Berikut ini beberapa

    prosedur penagnanan keadaan darurat :

  • FLOW CHART

    Tindakan Apabila Terjadi Kebakaran

    Terjadi Kebakaran

    Lapor Ke Satpam

    Menyiapkan regu dan

    Alat Pemadam Kebakaran

    Lapor Ke Dinas

    Kebakaran

    Datang Ke Lokasi

    TKP

    Proses Pemadaman Kebakaran di lokasi

    Koordinasi di TKP

    Selesai

    Pemadaman Sendiri :

    - APAR - Karung basah

    - Pasir

    - Air

    Lapor Ke Unit K3 Proyek

    Langsung ke Lokasi

    mengamankan TKP

    Laksanakan Evakuasi

    Pekerja

    Tempatkan pada

    daerah yang aman

  • FLOW CHART

    Kecelakaan Kerja Ringan

    Terjadi Kecelakaan

    Kerja Ringan

    Laporkan kepada

    Tim K3 Unit Proyek ( Petugas Satpam )

    Penanganan ( P3K /

    Perlu dibawa ke RS )

    Penanganan di Rumah Sakit

    Dilaksanakan Pengobatan P3K

    Catatan Laporan

    Kecelakaan

  • FLOW CHART

    Kecelakaan Kerja Berat

    Terjadi Kecelakaan Kerja Berat

    Laporkan kepada

    Tim K3 Unit Proyek ( Petugas Satpam )

    Penanganan Adminitrasi

    ( oleh Personalia & Keuangan )

    Laporan Ke Jamsostek

    Korban dibawa ke Rumah Sakit

    Selesai

    Proses Klaim Ke Jamsostek

    Pemberian Asuransi kepada

    Ahli Waris

    Monitoring Penyakit dan

    Perawatan

    Proses Penyembuhan (

    Rawat Rumah /

    Rawat Jalan )

  • FLOW CHART

    Kecelakaan Kerja Meningggal Dunia

    Terjadi Kecelakaan

    Kerja Meninggal Dunia

    Korban Meninggal Dunia

    Lapor ke Tim K3 Unit Proyek

    Lapor ke Kepala Proyek

    Lapor ke Polisi terdekat

    Surat

    Keterangan Polisi

    Jenazah ( Visium

    et Reptum di Rumah Sakit )

    Korban di bawa ke Keluarga

    Amankan TKP

    Lapor ke P2K3 Wilayah / Cabang

    Investigasi Kirim kabar kepada Keluarga Korban

    Lapor ke Jamsostek

    Ahli Waris Laporan Investigasi

    Korban Dimakamkan Menyiapkan

    Dokumen oleh Ahli Waris

    Santunan

    Selesai

    Proses /

    Penyelesaian Klaim Asuransi