k3 kmpl
-
Upload
agil-sulistyono -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
Transcript of k3 kmpl
Nama Industri : Nury Gypsum
Alamat Industri : Jalan mbesi
Nama Pemilik : Nury
Usia Pemilik : 29 tahun
SEKILAS MENGENAI HOME INDUSTRY “NURY GYPSUM”
Nury Gypsum adalah usaha home industry yang menghasilkan suatu produk terbuat
dari gypsum dengan berbagai model untuk mempercantik plafon maupun dinding rumah. Di
jaman serba modern seperti ini, plafon gypsum banyak diminati oleh orang-orang yang
sedang membangun rumah dan ingin mempercantik plafon rumahnya. Plafon gypsum
populer karena banyaknya variasi aksesori dan hiasan, mulai dari lisplang, hiasan tengah,
hiasan sudut, dan lain-lain.
Nury Gypsum merupakan cabang usaha dari Klaten dan dibentuk oleh Mas Nury yang
berdomisili di Klaten. Ia memilih Yogyakarta sebagai anak cabang karena banyaknya minat /
perkiraan permintaan pembuatan plafon gypsum. Nury Gypsum adalah badan usaha
penjualan produk gypsum serta melayani jasa pemasangan plafon gypsum, partisi gypsum,
list profil gypsum dan segala macam produk gypsum dengan kualitas baik.
Saat ini, karyawan Nury Gypsum berjumlah 4 orang. Semuanya laki-laki dan berasal
dari Magelang. Setiap karyawan sudah memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang
membuat, mencetak, mengantar dan memasang. Proses pembuatan gypsum plafon sendiri
dapat memakan waktu 3-4 hari, bahan yang diperlukan antara lain master (barang yang mau
dibikin cetakan), resin, katalis/hardener, kuas amplas, sabun cream untuk mencuci kuas
setelah dipakai dan air. Alur pembuatan gypsum plafon adalah sebagai berikut :
Menyiapkan barang (master) yang mau dibikin cetakan
Melapisi master dengan pelicin dengan cara dikuaskan kesemua permukaan master
sampai rata
Menyiapkan resin yang sudah diaduk dengan katalis merata ke semua permukaan
sebagai lapisan pertama
Menunggu sampai kering dan menguas resin kembali dengan katalis sebagai lapisan
kedua
Menunggu sampai kering kemudian master di tempel dengan serat fiber merata ke
semua permukaan
Setelah terpisah antara master dan cetakan, cetakan dibersihkan dengan air sabun dan
diamplas sampai halus
Penulis tertarik membicarakan tentang gypsum. Apa itu gypsum?apa saja
kegunaannya bagi kehidupan? Tanpa kita sadari bahan material struktur bangunan
disekeliling kita saat ini hampir didominasi oleh gypsum. Gypsum merupakan mineral yang
sangat lembut yang tersusun dari kalsium sulfate dehydrate, yang memiliki rumus kimia
CaSO4 2H2O. Ada beberapa bentuk gypsum, ada selenite, alabaster dan desert rose.
Biasanya gypsum jenis alabaster merupakan gypsum berwarna putih dan berjaring halus dan
banyak digunakan untuk ornamen bangunan. Terdapat banyak kegunaan dari Gypsum
diantaranya adalah :
- Tembok kering
- Bahan plester tembok
- Kapur papan tulis
- Langit-langit rumah
- Ornamen pada dinding
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi,
Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang kandungan radioaktivitas alam pada bahan bangunan
gypsum yaitu dengan cara melakukan penimbangan dan pengukuran radioaktivitas alam pada
sampel gypsum menggunakan metode relatif gamma spektrometry memakai detektor
germanium HPGe (High Purity Germanium), dan data hasil pengukuran menunjukkan bahwa
Ra-226 dan Ra-228 yang terkandung dalam gypsum dapat berubah menjadi Rn-222, apabila
terhisap akan mengendap di paru-paru dan berpotensi menimbulkan kanker paru-paru. Rn-
222 / radon merupakan sumber utama dari kanker paru-paru. Cara menanggulangi efek
samping gypsum menurut hasil penelitian adalah dengan membuat sirkulasi udara dengan
baik. Hal ini dimaksudkan agar debu-debu radon yang berterbangan bisa segera keluar dari
rumah dan tidak masuk ke dalam paru-paru.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Di Indonesia tercatat 66.367 kasus kecelakaan kerja yang terjadi dengan korban
meninggal 4.142 orang. Kecelakan kerja akan berdampak pada kualitas produksi sehingga
melalui permenaker No Per 05/Men/1996 pemerintah mengeluarkan system managemen
keselamatan dan kesehatan kerja bagi industry di Indonesia.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja. K3
dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya kebisingan,
pencahayaan (sinar), getaran, kelembapan udara, dan lain-lain yang dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru, kebutaan, dan lain sebagainya. Menurut Mangkunegara, indikator
penyebab keselamatan kerja adalah :
a. Keadaan tempat lingkungan kerja, meliputi :
- Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
- Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
- Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
b. Pemakaian peralatan kerja, meliputi :
- Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
- Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
Menurut Mangkunegara tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
Keselamatan adalah suatu kondisi yang bebas dari risiko relative sangat kecil dibawah
tingkatan tertentu. Sedangkan pengertian risiko adalah suatu tingkat kemungkinan untuk
terjadinya suatu bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan derajat intensitas dari
bahaya tersebut. Pengertian kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
datangnya secara tiba-tiba dan tidak terduga yang dapat menyebabkan kerugian pada
manusia, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
Kecelakaan akibat kerja adalah suatu kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan
kerja di perusahaan, maksud dari hubungan kerja disini berarti bahwa kecelakaan terjadi
karena pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dan maksud dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah usaha agar pelaku kerja bekerja secara aman, nyaman, efektif, sehat
dan produktif dan terhindar dari risiko berbahaya di tempat kerja dan dapat mengidentifikasi
faktor risiko dan pencegahan factor risiko.
Dari beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja, salah satu pekerja
yang kami temui bekerja di Nury Gypsum belum sepenuhnya mengetahui tentang
keselamatan dan kesehatan kerja, standar dari keselamatan dan kesehatan kerja. Namun
ketika kami menanyakan tentang apakah sudah ada informasi dari atasan, dia mengatakan iya
dulu sudah pernah dapat namun hanya sekilas tidak dijelaskan secara mendetail dan ketika
kami menanyakan tentang apakah pernah mendapatkan traning tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, dia mengatakan belum ada pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan
kerja.
Seharusnya atasan memberikan tentang pengertian kesehatan kerja kepada para
pekerjanya dan memberikan training tentang K3. Tujuan dari diterapkannya system
managemen k3 adalah:
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2. menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan dan kerusakan
yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja
yang sehat
3. menciptakan efisiensi dan produktifitas kerja karena menurunnya biaya kompensasi
akibat sakit atau kecelakaan kerja.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kecelakaan
1. kondisi berbahaya (unsafe condition)
kondisi berbahaya adalah suatu kondisi tidak aman dari mesin, lingkungan, sifat
pekerja dan cara kerja. Kondisi berbahaya yang seperti ini dapat terjadi karena;
a. alat pelindung yang tidak efektif
b. pekaian kerja yang kurang cocok
c. bahan-bahan yang berbahaya
d. peneranga dan ventilasi yang tidak baik
e. alat yang tidak aman walaupun dibutuhkan
f. alat atau mesin yang tidak efektif
2. perbuatan berbahaya(unsafe act)
perbutan berbahaya adalah perbuatan berbahaya dari manusia atau pekerjaan yang
dilatarbelakangi oleh factor-faktor intern seperti sikap dan tingkah laku yang tidak
aman, kurang pengetahuan dan ketrampilan (lack of knowledge and skill), cacat
tubuh yang tidak terlihat, keletihan dan kelesuan.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu upaya preventif yang kegiatannya
identifikasi substitusi, eleminasi, evaluasi, dan pengendalian risiko dan bahaya. Untuk
kegiatan identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan cara inspeksi, survey dan monitoring
tempat dan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih, memiliki ventilasi dan cahaya
yang cukup merupakan salah satu factor pendukung dari usaha kesehatan dan keselamatan
kerja.
Dari pengamatan yang kelompok kami lakukan di tempat kerja Nuri Gypsun kami
melihat ruangan kerja yang sempit yang hanya 2x5 meter dan terlihat sempit padahal disana
terdapat empat pekerja dan satu pemilik. Tempat yang sempit bagi pekerja menyebabkan
pergerakan mereka susah.
Sedangkan untuk pencahayaannya sudah cukup. Bagian langit langit ruangan hanya
sebuah plastic lebar berwarna hitam. Untuk kelembapandan suhu di ruangan cukup. Namun
dari pengamatan kami terlihat banyak debu yang berterbangan baik yang berasal dari bahan
baku gipsunnya maupun debu dari asap kendaraan, karena tempat kerja nuri gypsum berada
di pinggir jalan raya.
ALAT PELINDUNG DIRI
Alat perlindungan diri yang digunakan di Industri Nury Gypsum terbilang cukup
sederhana. Dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan, kami dapatkan menurut
pendapatnya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Gypsum tidak terlalu berbahaya
sehingga dalam melakukan pekerjaan, mereka hanya menggunakan masker sebagai pelindung
wajah agar debu Gypsum tidak terhirup, sarung tangan agar tangan yang digunakan untuk
melindungi tangan serta sepatu. Sedangkan pakaian yang mereka kenakan hanyalah pakaian
sehari-hari saja. Tidak ada pakaian khusus yang dipakai saat mereka bekerja. Dari laporan
karyawan tersebut, biasanya penyakit yang sering diderita oleh para rekan karyawannya
adalah sakit batuk.
FASILITAS KESEHATAN
Dari hasil pengamatan kami secara langsung, fasilitas kesehatan yang tersedia di
Industri Nury Gypsum sangatlah terbatas bahkan hampir tidak ada. Tidak ditemukan adanya
kotak P3K ataupun obat-obatan untuk mengobati kalau sewaktu-waktu terjadi kecelakaan
kerja pada karyawan. Dari hasil wawancara yang kami dapatkan, karyawan tersebut
mengutarakan bahwa sangat jarang terjadi kecelakaan kerja karena dia menganggap bahwa
pekerjaannya relatif tidak berbahaya.
PENGADAAN SARANA
Dalam hal pengadaan sarana, sarana di Industri Nury Gysum juga sangat terbatas.
Ketika kami mengamati secara langsung, tempat pembuatan gypsum tersebut tidak memiliki
wastafel untuk cuci tangan. Cuci tangan dilakukan ditoilet atau kamar mandi. Karyawan juga
mengeluhkan relatif kesulitan mendapatkan air, dikarenakan pengaruh dari musim kemarau.
Jika tidak ada air, pekerjaan pembuatan gypsum bias mengalamihambatan.
SISTEM MANAJEMEN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen lainnya, di suatu institusi tempat kerja atau
perusahaan, seperti manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen
keuangan,dan lainnya. Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui pengarahan,
penggerakan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang
tergabung dalam suatu unit kerjasama. Sedangkan sistem manajemen adalah rangkaian
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini, maka perlunya
penerapan standar acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti kualitas,
manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja
sangat dibutuhkan. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumberdaya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat
kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,
dan produktif. Karena SM3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat atau pasar
tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi
pekerjanya. Selain itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri,
diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Langsung
- Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
- Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
- Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja
merasa aman dalam bekerja.
2. Manfaat Tidak Langsung
- Meningkatkan image market terhadap perusahaan
- Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan
- Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat
umur alat semakin lama.
Sistem manajemen K3 di Indonesia menurut Permenaker No. 5 tahun 1996 ada
lima prinsip dan dua belas elemen yang menjadi pedoman untuk menerapkan SMK3.
Lima prinsip ini merupakan suatu siklus yang berkesinambungan, sedangkan dua belas
elemen SMK3 diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Lima prinsip Peraturan Pemerintah No. 05/Men/1996 adalah sebagai berikut :
Penerapan manajemen K3 ke dalam sebuah sistem manajemen perusahaan diperjelas
dalam peraturan Menteri No. 05 tahun 1996 oleh Departemen Tenaga Kerja. Adanya K3 yang
teraplikasikan dalam manajemen perusahaan akan memperkuat peran keselamatan dalam lini
visi perusahaan. Prinsipnya, sebuah manajemen harus memiliki komitmen dan kebijaksanaan
untuk menerapkan sistem manajemen K3 misalnya dengan menyediakan sumber daya yang
memadai. Selanjutnya diperlukan suatu perencanaan, perencanaan yang baik harus memiliki
kedua hal yang penting diterapkan yakni, manajemen risiko yang baik dan pemenuhan
peraturan standar yang ada. Adanya sebuah manajemen risiko, sebuah perusahaan akan dapat
mengidentifikasi sumber-sumber bahaya yang ada kemudian mampu mengendalikannya
dengan konsep K3 yang ada. Suatu hal yang sangat baik apabila seorang pimpinan akan
bertanggung jawab agar sistem manajemen K3 diterapkan secara baik, perlu juga kesadaran
dari semua elemen yang ada di perusahaan dari pihak pengurus dan pekerja untuk memahami
dan mendukung tujuan dari K3. Dalam jaminan kemampuan, perlu adanya pelatihan prosedur
kerja yang disesuaikan dengan metode dan standar prosedur yang berlaku. Adapun dalam
pelaksanaan pengukuran dan evaluasi meliputi inspeksi dan pengujian peralatan, metode, dan
Komitmen & Kebijakan Manajemen
Tinjauan Ulang & Peningkatan Manajemen
Perencanaan SMK3
Pengukuran & Evaluasi Penerapan SMK3
temuan yang terdapat pada pekerjaan. Dan pada akhirnya dilakukan tindakan perbaikan dengan
mendokumentasikan hasil dari pengukuran yang sudah dilakukan. Seorang pimpinan juga harus
melakukan peninjauan ulang sistem manajemen K3 secara berkala dan meningkatkan sistem
manajemen K3 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Sistem manajemen di nury gypsum belum begitu terstuktur. Hal ini disebabkan belum
diberlakukannya pelatihan K3 kepada para pekerja. Pemilik usaha sebagai pimpinan sudah
cukup bertanggung jawab dalam mengawasi para pekerja mengingat ia berdomisili di Klaten.
Namun disayangkan belum ada peraturan / perencanaan dari pimpinan dalam kaitannya
keselamatan dan kesehatan kerja, para pekerja bebas melakukan pekerjaan dengan / tanpa alat
bantu, dibebaskannya merokok, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN DOKUMENTASI