k3 kmpl

15
Nama Industri : Nury Gypsum Alamat Industri : Jalan mbesi Nama Pemilik : Nury Usia Pemilik : 29 tahun SEKILAS MENGENAI HOME INDUSTRY “NURY GYPSUM” Nury Gypsum adalah usaha home industry yang menghasilkan suatu produk terbuat dari gypsum dengan berbagai model untuk mempercantik plafon maupun dinding rumah. Di jaman serba modern seperti ini, plafon gypsum banyak diminati oleh orang- orang yang sedang membangun rumah dan ingin mempercantik plafon rumahnya. Plafon gypsum populer karena banyaknya variasi aksesori dan hiasan, mulai dari lisplang, hiasan tengah, hiasan sudut, dan lain-lain. Nury Gypsum merupakan cabang usaha dari Klaten dan dibentuk oleh Mas Nury yang berdomisili di Klaten. Ia memilih Yogyakarta sebagai anak cabang karena banyaknya minat / perkiraan permintaan pembuatan plafon gypsum. Nury Gypsum adalah badan usaha penjualan produk gypsum serta melayani jasa pemasangan plafon gypsum, partisi gypsum, list profil gypsum dan segala macam produk gypsum dengan kualitas baik. Saat ini, karyawan Nury Gypsum berjumlah 4 orang. Semuanya laki-laki dan berasal dari Magelang. Setiap karyawan sudah memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang membuat, mencetak, mengantar dan memasang. Proses pembuatan gypsum plafon sendiri dapat memakan waktu 3-4 hari, bahan yang

Transcript of k3 kmpl

Page 1: k3 kmpl

Nama Industri : Nury Gypsum

Alamat Industri : Jalan mbesi

Nama Pemilik : Nury

Usia Pemilik : 29 tahun

SEKILAS MENGENAI HOME INDUSTRY “NURY GYPSUM”

Nury Gypsum adalah usaha home industry yang menghasilkan suatu produk terbuat

dari gypsum dengan berbagai model untuk mempercantik plafon maupun dinding rumah. Di

jaman serba modern seperti ini, plafon gypsum banyak diminati oleh orang-orang yang

sedang membangun rumah dan ingin mempercantik plafon rumahnya. Plafon gypsum

populer karena banyaknya variasi aksesori dan hiasan, mulai dari lisplang, hiasan tengah,

hiasan sudut, dan lain-lain.

Nury Gypsum merupakan cabang usaha dari Klaten dan dibentuk oleh Mas Nury yang

berdomisili di Klaten. Ia memilih Yogyakarta sebagai anak cabang karena banyaknya minat /

perkiraan permintaan pembuatan plafon gypsum. Nury Gypsum adalah badan usaha

penjualan produk gypsum serta melayani jasa pemasangan plafon gypsum, partisi gypsum,

list profil gypsum dan segala macam produk gypsum dengan kualitas baik.

Saat ini, karyawan Nury Gypsum berjumlah 4 orang. Semuanya laki-laki dan berasal

dari Magelang. Setiap karyawan sudah memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang

membuat, mencetak, mengantar dan memasang. Proses pembuatan gypsum plafon sendiri

dapat memakan waktu 3-4 hari, bahan yang diperlukan antara lain master (barang yang mau

dibikin cetakan), resin, katalis/hardener, kuas amplas, sabun cream untuk mencuci kuas

setelah dipakai dan air. Alur pembuatan gypsum plafon adalah sebagai berikut :

Menyiapkan barang (master) yang mau dibikin cetakan

Melapisi master dengan pelicin dengan cara dikuaskan kesemua permukaan master

sampai rata

Page 2: k3 kmpl

Menyiapkan resin yang sudah diaduk dengan katalis merata ke semua permukaan

sebagai lapisan pertama

Menunggu sampai kering dan menguas resin kembali dengan katalis sebagai lapisan

kedua

Menunggu sampai kering kemudian master di tempel dengan serat fiber merata ke

semua permukaan

Setelah terpisah antara master dan cetakan, cetakan dibersihkan dengan air sabun dan

diamplas sampai halus

Penulis tertarik membicarakan tentang gypsum. Apa itu gypsum?apa saja

kegunaannya bagi kehidupan? Tanpa kita sadari bahan material struktur bangunan

disekeliling kita saat ini hampir didominasi oleh gypsum. Gypsum merupakan mineral yang

sangat lembut yang tersusun dari kalsium sulfate dehydrate, yang memiliki rumus kimia

CaSO4 2H2O. Ada beberapa bentuk gypsum, ada selenite, alabaster dan desert rose.

Biasanya gypsum jenis alabaster merupakan gypsum berwarna putih dan berjaring halus dan

banyak digunakan untuk ornamen bangunan. Terdapat banyak kegunaan dari Gypsum

diantaranya adalah :

- Tembok kering

- Bahan plester tembok

- Kapur papan tulis

- Langit-langit rumah

- Ornamen pada dinding

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi,

Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang kandungan radioaktivitas alam pada bahan bangunan

gypsum yaitu dengan cara melakukan penimbangan dan pengukuran radioaktivitas alam pada

sampel gypsum menggunakan metode relatif gamma spektrometry memakai detektor

germanium HPGe (High Purity Germanium), dan data hasil pengukuran menunjukkan bahwa

Ra-226 dan Ra-228 yang terkandung dalam gypsum dapat berubah menjadi Rn-222, apabila

Page 3: k3 kmpl

terhisap akan mengendap di paru-paru dan berpotensi menimbulkan kanker paru-paru. Rn-

222 / radon merupakan sumber utama dari kanker paru-paru. Cara menanggulangi efek

samping gypsum menurut hasil penelitian adalah dengan membuat sirkulasi udara dengan

baik. Hal ini dimaksudkan agar debu-debu radon yang berterbangan bisa segera keluar dari

rumah dan tidak masuk ke dalam paru-paru.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Di Indonesia tercatat 66.367 kasus kecelakaan kerja yang terjadi dengan korban

meninggal 4.142 orang. Kecelakan kerja akan berdampak pada kualitas produksi sehingga

melalui permenaker No Per 05/Men/1996 pemerintah mengeluarkan system managemen

keselamatan dan kesehatan kerja bagi industry di Indonesia.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi

pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan

kerja. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja. K3

dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja, misalnya kebisingan,

pencahayaan (sinar), getaran, kelembapan udara, dan lain-lain yang dapat menyebabkan

kerusakan paru-paru, kebutaan, dan lain sebagainya. Menurut Mangkunegara, indikator

penyebab keselamatan kerja adalah :

a. Keadaan tempat lingkungan kerja, meliputi :

- Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang

diperhitungkan keamanannya.

- Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

- Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b. Pemakaian peralatan kerja, meliputi :

- Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

- Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.

Menurut Mangkunegara tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik

secara fisik, sosial dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif

mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

Page 4: k3 kmpl

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau

kondisi kerja.

Keselamatan adalah suatu kondisi yang bebas dari risiko relative sangat kecil dibawah

tingkatan tertentu. Sedangkan pengertian risiko adalah suatu tingkat kemungkinan untuk

terjadinya suatu bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan derajat intensitas dari

bahaya tersebut. Pengertian kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang

datangnya secara tiba-tiba dan tidak terduga yang dapat menyebabkan kerugian pada

manusia, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.

Kecelakaan akibat kerja adalah suatu kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan

kerja di perusahaan, maksud dari hubungan kerja disini berarti bahwa kecelakaan terjadi

karena pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dan maksud dari keselamatan dan

kesehatan kerja adalah usaha agar pelaku kerja bekerja secara aman, nyaman, efektif, sehat

dan produktif dan terhindar dari risiko berbahaya di tempat kerja dan dapat mengidentifikasi

faktor risiko dan pencegahan factor risiko.

Dari beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja, salah satu pekerja

yang kami temui bekerja di Nury Gypsum belum sepenuhnya mengetahui tentang

keselamatan dan kesehatan kerja, standar dari keselamatan dan kesehatan kerja. Namun

ketika kami menanyakan tentang apakah sudah ada informasi dari atasan, dia mengatakan iya

dulu sudah pernah dapat namun hanya sekilas tidak dijelaskan secara mendetail dan ketika

kami menanyakan tentang apakah pernah mendapatkan traning tentang keselamatan dan

kesehatan kerja, dia mengatakan belum ada pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan

kerja.

Seharusnya atasan memberikan tentang pengertian kesehatan kerja kepada para

pekerjanya dan memberikan training tentang K3. Tujuan dari diterapkannya system

managemen k3 adalah:

1. mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja

2. menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan dan kerusakan

yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja

yang sehat

Page 5: k3 kmpl

3. menciptakan efisiensi dan produktifitas kerja karena menurunnya biaya kompensasi

akibat sakit atau kecelakaan kerja.

Terdapat beberapa penyebab terjadinya kecelakaan

1. kondisi berbahaya (unsafe condition)

kondisi berbahaya adalah suatu kondisi tidak aman dari mesin, lingkungan, sifat

pekerja dan cara kerja. Kondisi berbahaya yang seperti ini dapat terjadi karena;

a. alat pelindung yang tidak efektif

b. pekaian kerja yang kurang cocok

c. bahan-bahan yang berbahaya

d. peneranga dan ventilasi yang tidak baik

e. alat yang tidak aman walaupun dibutuhkan

f. alat atau mesin yang tidak efektif

2. perbuatan berbahaya(unsafe act)

perbutan berbahaya adalah perbuatan berbahaya dari manusia atau pekerjaan yang

dilatarbelakangi oleh factor-faktor intern seperti sikap dan tingkah laku yang tidak

aman, kurang pengetahuan dan ketrampilan (lack of knowledge and skill), cacat

tubuh yang tidak terlihat, keletihan dan kelesuan.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu upaya preventif yang kegiatannya

identifikasi substitusi, eleminasi, evaluasi, dan pengendalian risiko dan bahaya. Untuk

kegiatan identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan cara inspeksi, survey dan monitoring

tempat dan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih, memiliki ventilasi dan cahaya

yang cukup merupakan salah satu factor pendukung dari usaha kesehatan dan keselamatan

kerja.

Dari pengamatan yang kelompok kami lakukan di tempat kerja Nuri Gypsun kami

melihat ruangan kerja yang sempit yang hanya 2x5 meter dan terlihat sempit padahal disana

terdapat empat pekerja dan satu pemilik. Tempat yang sempit bagi pekerja menyebabkan

pergerakan mereka susah.

Sedangkan untuk pencahayaannya sudah cukup. Bagian langit langit ruangan hanya

sebuah plastic lebar berwarna hitam. Untuk kelembapandan suhu di ruangan cukup. Namun

Page 6: k3 kmpl

dari pengamatan kami terlihat banyak debu yang berterbangan baik yang berasal dari bahan

baku gipsunnya maupun debu dari asap kendaraan, karena tempat kerja nuri gypsum berada

di pinggir jalan raya.

ALAT PELINDUNG DIRI

Alat perlindungan diri yang digunakan di Industri Nury Gypsum terbilang cukup

sederhana. Dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan, kami dapatkan menurut

pendapatnya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Gypsum tidak terlalu berbahaya

sehingga dalam melakukan pekerjaan, mereka hanya menggunakan masker sebagai pelindung

wajah agar debu Gypsum tidak terhirup, sarung tangan agar tangan yang digunakan untuk

melindungi tangan serta sepatu. Sedangkan pakaian yang mereka kenakan hanyalah pakaian

sehari-hari saja. Tidak ada pakaian khusus yang dipakai saat mereka bekerja. Dari laporan

karyawan tersebut, biasanya penyakit yang sering diderita oleh para rekan karyawannya

adalah sakit batuk.

FASILITAS KESEHATAN

Dari hasil pengamatan kami secara langsung, fasilitas kesehatan yang tersedia di

Industri Nury Gypsum sangatlah terbatas bahkan hampir tidak ada. Tidak ditemukan adanya

kotak P3K ataupun obat-obatan untuk mengobati kalau sewaktu-waktu terjadi kecelakaan

kerja pada karyawan. Dari hasil wawancara yang kami dapatkan, karyawan tersebut

mengutarakan bahwa sangat jarang terjadi kecelakaan kerja karena dia menganggap bahwa

pekerjaannya relatif tidak berbahaya.

PENGADAAN SARANA

Dalam hal pengadaan sarana, sarana di Industri Nury Gysum juga sangat terbatas.

Ketika kami mengamati secara langsung, tempat pembuatan gypsum tersebut tidak memiliki

wastafel untuk cuci tangan. Cuci tangan dilakukan ditoilet atau kamar mandi. Karyawan juga

mengeluhkan relatif kesulitan mendapatkan air, dikarenakan pengaruh dari musim kemarau.

Jika tidak ada air, pekerjaan pembuatan gypsum bias mengalamihambatan.

SISTEM MANAJEMEN

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen lainnya, di suatu institusi tempat kerja atau

perusahaan, seperti manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen

Page 7: k3 kmpl

keuangan,dan lainnya. Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh

suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui pengarahan,

penggerakan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang

tergabung dalam suatu unit kerjasama. Sedangkan sistem manajemen adalah rangkaian

kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini, maka perlunya

penerapan standar acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti kualitas,

manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja

sangat dibutuhkan. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumberdaya yang

dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan

kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang

berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produktif.

Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat

kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien,

dan produktif. Karena SM3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat atau pasar

tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi

pekerjanya. Selain itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri,

diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat Langsung

- Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.

- Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.

- Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja

merasa aman dalam bekerja.

2. Manfaat Tidak Langsung

- Meningkatkan image market terhadap perusahaan

- Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan

- Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat

umur alat semakin lama.

Page 8: k3 kmpl

Sistem manajemen K3 di Indonesia menurut Permenaker No. 5 tahun 1996 ada

lima prinsip dan dua belas elemen yang menjadi pedoman untuk menerapkan SMK3.

Lima prinsip ini merupakan suatu siklus yang berkesinambungan, sedangkan dua belas

elemen SMK3 diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Lima prinsip Peraturan Pemerintah No. 05/Men/1996 adalah sebagai berikut :

Penerapan manajemen K3 ke dalam sebuah sistem manajemen perusahaan diperjelas

dalam peraturan Menteri No. 05 tahun 1996 oleh Departemen Tenaga Kerja. Adanya K3 yang

teraplikasikan dalam manajemen perusahaan akan memperkuat peran keselamatan dalam lini

visi perusahaan. Prinsipnya, sebuah manajemen harus memiliki komitmen dan kebijaksanaan

untuk menerapkan sistem manajemen K3 misalnya dengan menyediakan sumber daya yang

memadai. Selanjutnya diperlukan suatu perencanaan, perencanaan yang baik harus memiliki

kedua hal yang penting diterapkan yakni, manajemen risiko yang baik dan pemenuhan

peraturan standar yang ada. Adanya sebuah manajemen risiko, sebuah perusahaan akan dapat

mengidentifikasi sumber-sumber bahaya yang ada kemudian mampu mengendalikannya

dengan konsep K3 yang ada. Suatu hal yang sangat baik apabila seorang pimpinan akan

bertanggung jawab agar sistem manajemen K3 diterapkan secara baik, perlu juga kesadaran

dari semua elemen yang ada di perusahaan dari pihak pengurus dan pekerja untuk memahami

dan mendukung tujuan dari K3. Dalam jaminan kemampuan, perlu adanya pelatihan prosedur

kerja yang disesuaikan dengan metode dan standar prosedur yang berlaku. Adapun dalam

pelaksanaan pengukuran dan evaluasi meliputi inspeksi dan pengujian peralatan, metode, dan

Komitmen & Kebijakan Manajemen

Tinjauan Ulang & Peningkatan Manajemen

Perencanaan SMK3

Pengukuran & Evaluasi Penerapan SMK3

Page 9: k3 kmpl

temuan yang terdapat pada pekerjaan. Dan pada akhirnya dilakukan tindakan perbaikan dengan

mendokumentasikan hasil dari pengukuran yang sudah dilakukan. Seorang pimpinan juga harus

melakukan peninjauan ulang sistem manajemen K3 secara berkala dan meningkatkan sistem

manajemen K3 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.

Sistem manajemen di nury gypsum belum begitu terstuktur. Hal ini disebabkan belum

diberlakukannya pelatihan K3 kepada para pekerja. Pemilik usaha sebagai pimpinan sudah

cukup bertanggung jawab dalam mengawasi para pekerja mengingat ia berdomisili di Klaten.

Namun disayangkan belum ada peraturan / perencanaan dari pimpinan dalam kaitannya

keselamatan dan kesehatan kerja, para pekerja bebas melakukan pekerjaan dengan / tanpa alat

bantu, dibebaskannya merokok, dan lain sebagainya.

Page 10: k3 kmpl
Page 11: k3 kmpl

LAMPIRAN DOKUMENTASI