K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

29
K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO Primary market (Pasar Primer) Definisi: Pasar untuk perdagangan surat berharga yang baru pertama kali diterbitkan, dan belum pernah diperjual- belikan sebelumnya. Dalam Primary market, hasil penjualan saham setelah dikurangi biaya IPO, diterima perusahaan/emiten atau pemegang saham yang ikut serta menjual sahamnya.. Initial Public Offering (IPO) Definisi: Penawaran Efek oleh Emiten kepada masyarakat berdasarkan UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya Penawaran Umum Definisi: Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata-cara yang diatur dalam UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya

description

K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO. Primary market (Pasar Primer) Definisi: Pasar untuk perdagangan surat berharga yang baru pertama kali diterbitkan, dan belum pernah diperjual-belikan sebelumnya. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Page 1: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

K-9 dan 10

PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO Primary market (Pasar Primer)

• Definisi: Pasar untuk perdagangan surat berharga yang baru pertama kali diterbitkan, dan belum pernah diperjual-belikan sebelumnya.Dalam Primary market, hasil penjualan saham setelah dikurangi biaya IPO, diterima perusahaan/emiten atau pemegang saham yang ikut serta menjual sahamnya..

Initial Public Offering (IPO)• Definisi: Penawaran Efek oleh Emiten kepada masyarakat

berdasarkan UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya

Penawaran Umum• Definisi: Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan Emiten untuk

menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata-cara yang diatur dalam UU no. 8 tahun 1995, dan peraturan pelaksanaannya

Page 2: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary dan Proses IPO(sambungan)

Prinsip Keterbukaan (Full disclosure)• Definisi: Pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan

Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada UU no. 8 tahun 1995 untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi material mengenai usaha atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud, dan atau harga dari Efek tersebut.

• Sekalipun dalam rangka IPO suatu perusahaan wajib melaksanakan prinsip keterbukaan, namun tidak semua hal harus diinformasikan kepada publik, sekalipun kepada Bapepam-LK selaku Otoritas Pasar Modal. Misalnya; formula/ resep produk; tehnik produksi perusahaan.

Page 3: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary Market dan Proses IPO(sambungan)

Prospektus• Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan

agar Pihak lain membeli Efek. UU no 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 78, menjelaskan;

• Setiap Prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang Fakta Material yang diperlukan agar Prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan.

• Setiap pihak dilarang menyatakan, baik langsung maupun tidak langsung bahwa Bapepam telah menyetujui, mengizinkan, atau mengesahkan suatu Efek, atau telah melakukan penelitian atas berbagai segi keunggulan atau kelemahan dari suatu Efek.

• Prospektus wajib menginformasikan risiko yang terkandung dalam rangka pembelian efek tersebut.

Prospektus Pendahuluan (Red Herring Prospectus); • Prospektus yang sudah lengkap, namun belum mencantumkan harga saham

atau tingkat kupon bunga obligasi yang ditawarkan

Page 4: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary Market danProses IPO(sambungan)

Manfaat go public• Bagi dunia usaha;• Bagi pemodal

Konsekuensi go public• Keharusan melaksanakan prinsip keterbukaan Pengelolaan lebih

formal dan professional.• Pelaksanaan Good Corporate Governance.• Penyampaian laporan berkala dan insidentil.• Peningkatan pertumbuhan perusahaan.• Penyisihan sinking fund (bagi penerbitan obligasi).

Page 5: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary Market dan Proses IPO(sambungan)

Proses Initial Public Offering/IPO

Tahap Pra IPO• Rapat Manajemen• RUPSLB• Pembentukan Tim IPO• Restrukturisasi permodalan perusahaan• Pembenahan perusahaan• Penyusunan jadwal emisi• Sosialisasi kepada pegawai

Page 6: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary Market dan prose IPO(sambungan)

Tahap Proses IPO• Preliminary discussion• Jadwal IPO• Penunjukan pihak terkait lainnya• Preliminary contract dengan Bursa Efek• Capital Restructuring• Plant Visit dan Due diligence meeting• Penyiapan Selling Documents• Pricing• Public Expose• Road Show Red Herring Prospectus Book Building • Registration Statement, • Signing• Distribusi Selling Documents• Fund transferring• Allotment and Refund• Delivery

Page 7: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Primary Market dan Prose IPO(sambungan)

Pasca IPO• Listing, pencatatan saham di Bursa Efekagar bisa diperdagangkan.• Reporting, laporan berkala (rutin) dan khusus kepada Bapepam

Shelf Registration Rule (Rule 415)Di Amerika Serikat Dalam rangka memberi kemudahan begi issuer, dimungkinkan

Registration Statement dilakukan 1 kali, namun IPO dilakukan sekali atau lebih dalam jangka waktu 2 tahun.

Kontrak Penjaminan Emisi• Full/Firm Commitment• Best Effort• All or Nothing • Standby Underwriting (khususnya dalam Rights Issue)• Variasi lainnya; Bought Deal (esp. for Bonds issue)

Perjanjian dalam rangka Penjaminan Emisi• Underwriting Agreement • Agreement Among Underwriters • Selling Agent Agreement

Page 8: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan suatu PT

• Menurut UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, struktur permodalan dari suatu P.T adalah:

• - Modal Dasar (Authorized Capital): minimal Rp 20.000.000• - Modal Ditempatkan (Issued Capital), minimal 25% dari modal

dasar.• -Modal Disetor (Paid-in Capital), minimal 50% dari nilai nominal

setiap saham yang telah dikeluarkan harus disetor penuh ,paling lambat pada saat pengesahan.

• Saham dalam portepel (Un-authorized Capital)adalah Selisih antara Modal dasar dengan Modal Disetor

• Catatan: UU no 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diganti dengan UU no. 40 tahun 2007 tentang Petrseroan Terbatas, perbedaan utama terletak pada besarnya minimal modal dasar yaitu sebesar Rp 50.000.000,-

Page 9: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)

• Struktur Modal Perseroan dapat berubah karena:• Investasi; penyetoran/penambahan modal dasar, modal

ditempatkan, dan modal disetor dari Pemegang saham lama, dan/atau calon pemegang saham baru.

• Divestasi; pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor

• Kapitalisasi modal atau Restruturisasi modal; penambaham modal yang berasal dari: excess of Par (agio), selisih penilaian kembali asset tetap (apparaisal capital), Cadangan, dan Laba Ditahan (Retained Earning).

• Quasi Reorganisasi (menghilangkan defisit Laba Ditahan dengan mengubah nilai nominal dan kapitalisasi)

Page 10: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)

• Misalnya PT Pelita Hati mempunyai modal disetor Rp 1.000.000.000,- atau 25% dari modal dasar,dengan komposisi kepemilikan:

- PT Asa 30%,

- PT Bergembira 50%,

- PT Ceria sisanya 20%.

Dengan persetujuan RUPSLB, PT Pelita Hati, melakukan Initial Public Offering (IPO), dengan menjual 75% saham dalam portepel.

Page 11: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)

• Diminta: 1. Buat struktur Permodalan PT Pelita Hati sebelum dan

sesudah IPO 2. Bila PT Pelita Hati menambah komposisi pemegang

saham sebesar 25% dari modal dasar,bagaimana struktur modal PT Pelita Hati tersebut?

3. Hitung jumlah lembar saham yang di keluarkan, apabila nilai nominalnya Rp1.000,-

Page 12: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Sebelum IPO Sesudah IPO

Jumlah saham

Jumlah

nominal

(%) Jumlah

saham

Jumlah

nominal

(%)

PT Asa 300.000 lbr 300 jt 7.50 300 jt 7.50

PT Bergembira 500.000 lbr 500 jt 12.50 500 jt 12.50

PT Ceria 20.000 lbr 200 jt 5,00 200 jt 5,00

Saham dalam Portepel

_____________________________

Masyarakat

3.000.000 lbr

__________

-

3.000 jt

_______

75,00

_________

________

562.5 jt

____

1.687.5jt

18.75

_____

56.25

Modal Dasar 4.000.000 lbr 4.000 jt 100,00 4.000 jt 100,00

Page 13: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Ekuitas P.T.Jaring Langit per 31/12-200x adalah sebagai berikut:- Modal Dasar 200 juta saham @ nom. Rp 1.000,-- Modal Disetor 40 juta saham @ nom. Rp 1.000,- Rp 40 milyar- Selisih Penilaian kembali Aktiva Tetap Rp 80 milyar- Laba Ditahan Rp 40 milyarJumlah Ekuitas Rp 160 milyar

Page 14: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)

• Pemegang saham adalah Anto, Edi, Ferdi,dan Rinto, memiliki jumlah saham yang sama dan telah menyetor penuh modal disetor. Dalam rangka Ekspansi, mereka meningkatkan Modal dasar perseroan menjadi 500 juta saham, dan dilakukan restrukturisasi modal dengan mengkapitalisasikan 50% perkiraan “Selisih Penilaian Kembali” dan 50% perkiraan “Laba ditahan”, sehingga tiap pemegang saham memperoleh saham bonus dengan Rasio 2:3 (tiap 2 saham lama memperoleh 3 saham baru/bonus).Kemudian dilakukan IPO, 140 juta saham @ Rp 1.400,- yaitu 100 jt saham dari dalam portepel dan 40 jt saham di lepas/dijual pemegang saham lama (masing masing menjual 10 jt sahamnya).

Page 15: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)• Diminta:

1. Hitung dana segar yang diterima PTJaring Langit, dan jumlah Paid in Capital/PIC exess of Par yang dicatat dalam ekuitas.

2. Susun struktur modal PT Jaring Langit sebelum dan sesudah restrukturisasi modal, serta sebelum dan sesudah IPO dalam satu table.

3. Jumlah saham dan % tase kepemilikan tiap pemegang saham dan masyarakat setelah IPO.

Page 16: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)

• Jawaban:• 1. Dana segar yang diterima adalah:

100 jt saham X Rp 1.400,- =Rp 140 M.

Agio (Paid in Capital/PIC excess of Par)100jt x Rp 400,- = Rp 40M

• Modal Disetor (PIC from Common Stock) 100Jt x Rp 1.000,- = Rp 100 Milyar.

Page 17: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)• A.Modal disetor sesudah restrukturisasi bertambah Rp 100 milyar,

terdiri dari:

• 50%x Rp 80 milyar = Rp 40 milyar

• 50%x Rp 40 milyar = Rp 20 milyar

• Modal disetor awal = Rp 40milyar

• Modal disetor sesudah IPO = Rp 200 milyar, terdiri dari:

- P’jualan saham dalam portepel ; 100 jt x Rp 1.000 = Rp 100 milyar

- P’jualan saham o/ p’gang shm lama; 40 jt x Rp 1.000 = Rp 40milyar

- Saham pemegang saham lama) ; 60 jt x Rp 1.000 = Rp 60 milyar

Page 18: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur ModalSebelum

R’trukturisasi Modal

Sesudah

R’trukturisasi Modal

Setelah IPO*

Modal Dasar,200 jt @ Rp 1000,

*Modal Dasar Ex IPO, 500jt @ Rp 1000

Modal Disetor , 40 jt @ Rp 1000

Rp 40 milyar Rp 100 milyar Rp 200 milyar

Excess of Par (agio)

Rp 0 Rp 0 Rp 40 milyar

Appraisal Capital Rp 80 milyar Rp 40 milyar Rp 40 milyar

Laba Ditahan Rp 40 milyar Rp 20 milyar Rp 20 milyar

Jumlah ekuitas Rp 160 milyar Rp 160 milyar Rp 300 milyar

Page 19: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Struktur Permodalan(sambungan)c. Jumlah pemilikan saham & % tase

Pemegang saham

Sebelum Restrukturisasi modal

Sesudah restrukturisasi

modal

Setelah IPO

Anto 10 jt (25,00%) 25 jt (25,00%) 15 jt (7,50%)

Edi 10 jt (25,00%) 25 jt (25,00%) 15 jt (7,50%)

Ferdi 10 jt (25,00%) 25 jt (25,00%) 15 jt (7,50%)

Rinto 10 jt (25,00%) 25 jt (25,00%) 15 jt (7,50%)

Publik - - 140 jt (70,00%)

Jumlah 40 jt (100,00%) 100 jt (100,00%) 200 jt (100,00%)

Page 20: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Peran Lembaga & Profesi Penunjang di Pasar Modal.

• Peran Lembaga Penunjang Pasar ModalLembaga Penunjang Pasar Modal yang keberadaannya terkait erat dengan keberadaan Pasar Modal, intitusi ini membantu pelaku Pasar Modal dalam melaksanakan aktifitasnya sesuai dengan fungsinya masing masing.

• Peran Profesi Penunjang Pasar Modal

Profesi Penunjang Pasar Modal yang keberadaannya tidak terkait dengan keberadaan Pasar Modal, di negara yang tidak/belum ada Pasar Modal, eksistensi institusi ini tetap ada. Justru karena profesi dan ketidak-berpihakannya, institusi ini sangat membantu pelaku Pasar Modal dalam memberikan pendapat yang benar.

Page 21: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Perkembangan Pasar Modal dan Emisi Efek di Indonesia

Jika diawal diaktifkan kembali Pasar Modal di Indonesia tahun 1977,

hanya PT Semen Cibinong yang melakukan IPO dengan menjual 187.500 saham dengan harga Rp 10.000,- per saham, dan dari jumlah tersebut 150.000 saham dikonversikan oleh PT Danareksa menjadi “Sertifikat PT Danareksa untuk saham PT Semen Cibinong”. Sekalipun agak tersendat dalam 10 tahun pertama, namun seiring dengan perkembangan Pasar Modal dan setelah dikeluarkan beberapa Paket Deregulasi di bidang Pasar Modal, dipenghujung tahun 1980 an/ awal tahun 1990 an, terjadi “boom” Pasar Modal dengan berbagai eksesnya (termasuk ekses yang merugikan investor). Perkembangan Pasar Modal di Indonesia saat ini semakin mantap, karena para pelaku (terutama individual investor) semakin mengerti dan berhati-hati dalam meng investasikan dananya, mengingat pengalaman pahit masa lalu saat boom Pasar Modal. Demikian juga sebagaimana di negara yang Pasar Modal nya sudah maju, Pemerintah sudah lebih memperhatikan perkembangan Pasar Modal sebagai salah satu indikator perekonomian nasional

Page 22: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO
Page 23: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

Emiten mengirim surat penunujukkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi dgn melampirkan:• Laporan Keuangan• Proyeksi• Company Profile• Data Lainnya

Analisa

Laik Go Public

Konfirmasi KepadaEmiten

Konfirmasi KepadaEmiten

Penunjukkan:• Lawyer : Legal Opinion/Audit• Notary : Agreements• Appraisal : Fixed Asset Valuation• Register (BAE): Share

Registration

STOP A

Tidak

Ya

Page 24: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

A

Minta Bahan yang Lengkap

Analisa PerusahaanDan

Plant Visit

Pembahasan:• Bidang Akuntansi• Bidang Proyeksi• Bidang Hukum• Prospektus• Dokumen Emisi

Penetapan Harga Saham/Book building

B

Page 25: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

B

Setuju atau Tidak?

Kirim Data Emiten dan Undangan Sindikasi Penjaminan

Due Diligent Meeting dan Plant Visit

Konfirmasi Porsi Penjaminan

Penandatanganan:• Perj. Penjaminan Emisi• Perj. Antar Penjamin Emisi• Perj. Agen Penjualan

C

Page 26: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

C

Public Expose

Kirim Surat pernyataanPendaftaran kepada

Bapepam-LK

Limited Hearing

Pernyataan Efektif

D

Page 27: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

D

Distribusi:• Prospektus• Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS)• Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)• Dan dokumen lainnya

Penawaran dan Iklan Di Surat Kabar

Pengembalian:• FPPS + Pembayaran d/ Investor• DPPS

E

Page 28: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

E

Pembayaran oleh Agen Penjual kepada Penjamin Utama/Peserta

dan Pembayaran Penjamin Utama/Peserta

kepada Penjamin Pelaksana

Terima Surat Saham kolektif

dari Emiten

Pembayaran Kepada Emiten

Penjatahan

F

Page 29: K-9 dan 10 PRIMARY MARKET DAN PROSES IPO

F

Distribusi SuratSaham Kolektif

Emiten MengirimSurat Permohonan Listing

Kepada Bursa Efek

Penj. Pelaksana EmisiMengirim Laporan Kegiatan

IPO kepada Bapepam-LK

Pencatatan (Listing)di Bursa Efek secara

Company Listing