K-14 Forensik Molekuler

50
APLIKASI DIAGNOSTIK MOLEKULER DALAM BIDANG FORENSIK Djaja Surya Atmadja Dep. Ked. Forensik dan Medikolegal FKUI, Jakarta

description

Forensik Molekuler

Transcript of K-14 Forensik Molekuler

Page 1: K-14 Forensik Molekuler

APLIKASI DIAGNOSTIK

MOLEKULER

DALAM BIDANG FORENSIK

Djaja Surya Atmadja

Dep. Ked. Forensik dan Medikolegal

FKUI, Jakarta

Page 2: K-14 Forensik Molekuler

Ilmu Kedokteran Forensik

Cabang ilmu kedokteran

Menerapkan pengetahuan kedokteran

Untuk penegakan keadilan

Berperan membantu penyidik membuktikan tindak pidana terhadap tubuh dan nyawa manusia

Page 3: K-14 Forensik Molekuler

Seharusnya,

Tugas membantu penyidik ada pada dokter spesialis forensik

Kenyataannya: di Indonesia hanya ada 150 orang SpF / 240 juta penduduk

Bandingkan: di Jepang ada 1000 SpF / 120 juta penduduk

Page 4: K-14 Forensik Molekuler

Indonesia

Page 5: K-14 Forensik Molekuler

Pasal 133(1) KUHAP

Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban, baik luka, keracunan atau mati, yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman, dokter dan atau ahli lainnya

Page 6: K-14 Forensik Molekuler

Pasal 1(28) KUHAP

Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Page 7: K-14 Forensik Molekuler

Ilmu Kedokteran Forensik

IKF klinik: korban hidup

IKF patologi: korban meninggal

IKF laboratoris: barang bukti biologis yang berasal dari manusia

Page 8: K-14 Forensik Molekuler

TEKNOLOGI DNA

Perkembangan pesat dalam 30 tahun terakhir

DNA Forensik mulai berkembang 1985, sejak Alec J Jeffreys menulis tentang DNA ‘fingerprint’ di majalah Nature

Penerimaan sebagai bukti di pengadilan sejak 1990. Di USA sejak 1988, di Indonesia sejak 1997

Page 9: K-14 Forensik Molekuler

DNA

Page 10: K-14 Forensik Molekuler

Deoksiribo Nucleic Acid

Materi keturunan

Merupakan blue print setiap individu

Secara kimiawi: Senyawa gabungan gula ribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen CTGA

Page 11: K-14 Forensik Molekuler

Sel manusia

Page 12: K-14 Forensik Molekuler

DNA inti (c-DNA)

DNA didalam inti selWatson and Crick, 1954: DNA inti berbentuk ulir ganda (tambang atau double helix)Berisi gen yang merupakan Blue print utama setiap individu

Page 13: K-14 Forensik Molekuler

DNA mitokondria (mt-DNA)

DNA dalam mitokondria. Pada sel sperma ada di leher

Struktur: cincin ganda

Berisi kode genetik protein dan enzim yang berkaitan dengan rantai pernapasan

Page 14: K-14 Forensik Molekuler

c-DNA dan mt-DNA dalam sel

Page 15: K-14 Forensik Molekuler

Gregor Mendel

Page 16: K-14 Forensik Molekuler

Proses pembuahan

Page 17: K-14 Forensik Molekuler

Pada saat pembuahan

Kepala sperma (c-DNA ayah) bergabung dengan inti sel telur (c-DNA ibu) sel anak mengandung c-DNA ayah dan ibu

Leher sel sperma (mt-DNA ayah) tertinggal di luar sel sel anak hanya mengandung mt-DNA ibu

Page 18: K-14 Forensik Molekuler

Pola penurunan c-DNA vs mt-DNA

C-DNA anak: berasal dari bapak dan ibuHukum MENDEL atau parental inheritance

Mt-DNA anak: diturunkan dari ibu saja Maternal inheritance

Page 19: K-14 Forensik Molekuler

Pengelompokan DNA

Sentromer (persilangan kromosom): species specific dan chromosome specific

Telomere (ujung kromosom): individual spesific

Page 20: K-14 Forensik Molekuler

Tujuan pemeriksaan DNA forensik

Asal usul sumber bahan biologisIdentifikasi personal: 1. Asal usul anak: kasus paternitas

2. Hubungan kekeluargaan 3. Identifikasi korban tak dikenal 4. Penentuan jenis kelamin

5. Pencarian pelaku (perkosaan, pencurian, dsb) 7. Pelacakan silsilah

Page 21: K-14 Forensik Molekuler

PEMERIKSAAN FORENSIK

Page 22: K-14 Forensik Molekuler

Keunggulan pemeriksaan DNA

DNA bersifat memastikan

DNA lebih stabil

DNA dapat diperbanyak dilaboratorium

Pemeriksaan lebih mudah dan cepat

DNA distribusi luas

DNA sangat spesifik

Paternitas: antenatal, postmortal, and paternitas tanpa ayah

Perkosaan ‘salome”: jumlah dan identitas para pelaku

Page 23: K-14 Forensik Molekuler

Pemeriksaan DNA dengan metode PCR

DNA sasaran tidak perlu utuh

Berupa huruf-huruf: DNA dibaca (sequencing)

Berupa bulatan (dot blot)

Berupa barcode

Page 24: K-14 Forensik Molekuler

DNA ‘fingerprint’

Page 25: K-14 Forensik Molekuler

Analisis dotblot: HLA-DQA

Page 26: K-14 Forensik Molekuler

Analisis dotblot: Polymarker

Page 27: K-14 Forensik Molekuler

Analisis D1S80

Page 28: K-14 Forensik Molekuler

Short Tandem Repeats (STR)

Page 29: K-14 Forensik Molekuler

Short Tandem Repeats

Page 30: K-14 Forensik Molekuler

Kesepakatan saat ini

Untuk pemeriksaan DNA forensik, digunakan standar pemeriksaan STR sebanyak 13 lokus: Combined DNA Index System 13 (CODIS-13)

Lebih dari 300 lab DNA forensik seluruh dunia menggunakan lokius yang sama dapat saling diperbandingkan

Ketepatan 1: 2 milyar

Page 31: K-14 Forensik Molekuler

Perkembangan DNA forensik di Indonesia

Page 32: K-14 Forensik Molekuler

Dep. Ked. Forensik dan Medikolegal FKUI, Jakarta

Perkembangan: mulai Mei 1996 sampai sekarang

Metode: pemeriksaan berbasis PCR

DNA yang diperiksa (lokus): mengikuti standar internasional (STR)

Jenis pelayanan: perdata >>> kriminal

Page 33: K-14 Forensik Molekuler

Pemeriksaan DNA

Kasus paternitas: selingkuh (antenatal, postnatal, postmortem), kasus imigrasi, bayi tertukar di RS

Delik susila: perkosaan, incest

Trace evidence: bercak mani, rambut

Identifikasi personal

Page 34: K-14 Forensik Molekuler

Lab. DNA forensik lainnya

Ladokpol: 1996

Puslabfor Mabes Polri: 1997

TDRC FK Unair: 2000

Lembaga Eykmann, Jakarta

Page 35: K-14 Forensik Molekuler

Penerimaan DNA di Pengadilan

Sudah diterima sebagai bukti di PN maupun PA Indonesia sejak 1997

Masalah: kompetensi pakar, pengetahuan aparat hukum, manipulasi barang bukti

Page 36: K-14 Forensik Molekuler

Penerimaan Internasional

Kasus imigrasi: uji paternitas pd kawin campur Indonesia –asing: Arab Saudi, Inggris, Amerika, Canada, Den Mark, Taiwan, Australia

ICRC: pengungsi Timtim, Tsunami Atjeh

Bom Bali: tim pakar kasus Taiwan

Page 37: K-14 Forensik Molekuler

Population DNA database

Untuk penghitungan probabilitas ketepatan hasil DNA diperlukan data frekuensi alel DNA orang Indonesia

Semakin jarang alel dalam populasi semakin tepat identifikasi seseorang

Saat ini Indonesia sudah memiliki DNA database: Untoro E, Atmadja DS, Pu CE, Wu FC. Allele frequency of CODIS 13 in Indonesian population. Legal Medicine 11; 2009: S203-5.

Page 38: K-14 Forensik Molekuler

Kasus yang pernah ditangani

Page 39: K-14 Forensik Molekuler

Kasus pembunuhan Udin (koran Bernas) di Bantul

Versi polisi: selingkuhVersi wartawan: pembunuhan politikTersangka: Iwik

Pemeriksaan DNA di Univ. Stratclife (Inggris) dan IKF FKUI pengadilan

Page 40: K-14 Forensik Molekuler

Kasus incest

Seorang anak 13 tahun, hamil dan melahirkan bayi

Tersangka: kakek (pengakuan korban)

PN Purwokerto: tak ada bukti, kakek pikun DNA: terbukti

Page 41: K-14 Forensik Molekuler

Pembunuhan dan perkosaan

Wanita 20 tahun meninggal dicekik setelah diperkosa usap vagina dan kuku yang hitam2 minggu: polisi membawa tersangka jejas cakar pada dadaDNA tersangka = DNA usapan vagina = DNA kuku

Page 42: K-14 Forensik Molekuler

Kasus PAS Balikpapan

‘Nona’ muda ditahan dengan tuduhan PAS dan membakar bayiBayi tidak diotopsiDarah ibu dan iga janin: HLA-DQA dan PMPengadilan: c-DNA vs mt-DNA, fakta medis LN: wanita tersebut tak mungkin hamil krn kelainan bawaan pada genitalia

Page 43: K-14 Forensik Molekuler

Kasus aborsi akibat perselingkuhan

Pria membawa jaringan aborsi: janinnya atau bukan

Curiga karena istri merahasiakan kehamilan dan aborsi diam-diam

Pem DNA: bukan anak si bapak

Page 44: K-14 Forensik Molekuler

Kasus imigrasi

Mantan WTS nikah dengan pria Inggris, hamil

Ditinggal suaminya untuk tugas

Pembuktian DNA: STR bukan anak ibu maupun bapak

Page 45: K-14 Forensik Molekuler

Selingkuh anggota DPRD

Anggota DPRD mengadukan rekannya (pengusaha) selingkuh dengan istrerinya shg lahir anak

PN Medan minta pemeriksaan DNA

Hasil: bukan anak anggota DPRD

Page 46: K-14 Forensik Molekuler

Kasus keayahan pada pria mandul

Seorang bapak meminta pemeriksaan DNA karena dokter menyatakan dia mandul

Si istri menyangkal karena ia tak merasa pernah selingkuh

Pemeriksaan DNA: bapak tersebut benar anak di Bapak.

Pemeriksaan ulang analisis sperma: oligozoospermia

Page 47: K-14 Forensik Molekuler

Kasus perkawinan Islam

Seorang ayah datang dengan anak perempuannya usia 26 tahun

Anaknya akan menikah sebulan lagi

Masalah: ayah curiga kalau ia bukan ayah anak tersebut. Istrinya sudah meninggal

Pemeriksaan DNA: bukan akan si bapak Bapak tak bisa jadi wali nikah

Page 48: K-14 Forensik Molekuler

Permasalahan di Indonesia

Kurangnya pakar DNA forensik

Intervensi atas hasil pemeriksaan

Biaya pemeriksaan yang mahal: peralatan dan reagen mahal

Kurangnya dukungan pemerintah: sarana, maintenance dan operasional lab

Belum ada criminal DNA database

Page 49: K-14 Forensik Molekuler

Penutup

Pemeriksaan DNA sudah ada di Indonesia sejak 1995Pemeriksaan DNA di Indonesia sudah diterima di PN dan PAPemeriksaan DNA terkendala masalah kelangkaan pakar, masalah mahalnya biaya pemeriksaan, kurangnya dukungan pemerintah dalam hal pendanaan, dan belum adanya database kriminal orang Indonesia

Page 50: K-14 Forensik Molekuler

Terima kasih

Dibawakan pada kuliah SpII FKUI

Jakarta, 2011