Jwbn Sgd Lt Ntrisi2
-
Upload
eycha-raniie-widarinii -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of Jwbn Sgd Lt Ntrisi2
LEARNING TASK18 Maret 2013
SGD 1-4
Kasus :
Tn.B usia 65 tahun, BB : 56 kg, TB : 158 cm, dirawat di RS pasca menjalani operasi apendektomi hari ke-3. Luka bersih, pus (-), bau (-). Pemeriksaan TTV didapat : TD :120/80 mmHg, suhu tubuh : 37,2C, HR : 80x/menit. Pemeriksaan leukosit 7000, albumin : 3,7 mg/dl.
Pertanyaan :
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengkajian nutrisi yang perlu anda lengkapi untuk pasien pasca operasi!
2. Hitunglah :
a. BMI (Body Mass Index) Tn.B
b. Ideal Body Weight (BB ideal) Tn.B
c. Hitunglah BEE Tn.B (Basal Energy Expenditure) menurut Harris Benedict, kemudian hitung koreksi energi yang dibutuhkan (kcal/day) (gunakan faktor stress berdasarkan kondisi klien di atas)
3. Buatlah algoritme pemilihan nutrisi enteral dan parenteral!
4. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian nutrisi enteral
5. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gastric vs jejunal feeding!
6. Sebutkan dan jelaskan faktor resiko aspirasi pada pasien yang terpasang nasogastric tube!
7. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi enteral!
PEMBAHASAN
1. Jelaskan pengkajian nutrisi yang perlu anda lengkapi untuk pasien pasca operasi!
Jawab :
Pemeriksaan fisik :
Frekuensi makan kx dlm sehari
BB sebelum dan sesudah operasi
Tinggi badan
Minuman n makanan yang disukai
Makanan n minuman yang tidak disukai
Pantagan makanan
Berat badan terhadap tinggi dan jenis kelamin Penurunan berat badan terakhir (persentasi perubahan berat badan) Ketebalan lipatan kulit triseps (ukuran persediaan lemak tubuh) Lingkar otot lengan tengah atas (ukuran tidak langsung terhadap masa otot skelet dan cadangan protein)Pengkajian nutrisi : indeks umum malnutrisi kalori/ protein Antropometri
Berat badan terhadap tinggi dan jenis kelamin
Penurunan berat badan terakhir (persentasi perubahan berat badan)
Ketebalan lipatan kulit triseps (ukuran persediaan lemak tubuh)
Lingkar otot lengan tengah atas (ukuran tidak langsung terhadap masa otot skelet dan cadangan protein)
Pengkajian laboraturium:
Metode biokimia
albumin serum
Hb Retinol yang mengikat protein BUN Hitung sel darah
Jumlah limfatik
Tes urine 24 jam
Kreatinin: indeks tinggi
Eksresi nitrogen (digabungkan dengan ukuran yang akurat dari masukan diet nitrogen)
Pemeriksaan klinis: Riwayat diet dan kesehatan saat masuk
Jml cairan intake dalam sehari
Tingkat aktivitas
Alergi
Diet khusus Faktor agama dan faktor sosial
Status sosial ekonomi
Status psikologis
Status obat-obatan.
2. Hitunglah :
a. BMI (Body Mass Index) Tn.B
Jawaban :
Diketahui : TB = 158 cm = 1,58 m
BB = 56 kg
Ditanya :BMI = ...?
Jawab :
b. Ideal Body Weight (BB ideal) Tn.B
Jawaban :
Diketahui : TB = 158 cm = 1,58 m
BB = 56 kg
Ditanya : BBI = ...?
Jawab : BBI untuk laki-laki dengan tinggi < 160 cm
BBI = TB - 100= 158 - 100
= 58 kgc. Hitunglah BEE Tn.B (Basal Energy Expenditure) menurut Harris Benedict, kemudian hitung koreksi energi yang dibutuhkan (kcal/day) (gunakan faktor stress berdasarkan kondisi klien di atas)!Jawaban :
3. Buatlah algoritme pemilihan nutrisi enteral dan parenteral!
Jawab :Algoritma Perencanaan Terapi Nutrisi
Algoritma Pemilihan Jenis Terapi Nutrisi
a. Algoritme pemilihan nutrisi enteral
Algoritma Akses Nutrisi Enteral
Algoritma Pemilihan Jenis Nutrisi Enteral
b. Algoritme pemilihan nutrisi enteral4. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian nutrisi enteral!Jawab :
KeuntunganKerugian
Fisiologis makanan lewat Git Menyediakan fungsi kekebalan
Menyediakan fungsi pertahanan usus
Tidak mahal dibandingkan TPN, 10 20 x lebih murah dari nutrisi parenteral
Meningkatkan aliran splanchnic yang melindungi dari cedera iskemik atau reperfusi
Dapat mengurangi sepsis
Menumpulkan respons hipermetabolik pada trauma
Memelihara strustur dan fungsi intestinal
Menjaga sistem imun
Lebih efektif menaikkan berat badan
Mengurangi komplikasi
Kalori tinggi bisa dicapai Teknik relatif mudah
Membutuhkan waktu untuk mencapai sokongan yang utuh
Tergantung fungsi saluran cerna
Kontraindikasi pada obstruksi intestinal
Ketidakstabilan hemodinamik: output tinggi pada fistula enterokutaneus, diare berat
Produk enteral yang khusus cenderung lebih mahal
Umunya penggunaan untuk indikasi khusus
Retensi
Aspirasi
Gangguan metabolism
Diare
Over freeding
Absorbsi lambat
Tidak dapat diberikan pada pasien tidak sadar atau tidak dapat menelan
5. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gastric vs jejunal feeding!
Jawab :
Keuntungan dari gastric feeding dan jejuna feeding dapat dilihat melalui table di bawah ini.
Gastric FeedingJejunal Feeding
Mudah untuk mencapai dan mengganti akses
Sebelumnya untuk memulai menyusui
Opsi lainnya yang dapat digunakan untuk memberi makan pasien (jarum suntik bolus, gravitasi, terus menerus)
Stres profilaksis ulkus
Memanfaatkan secara penuh panjang saluran GI. Menyediakan metode yang nyaman dalam pemberian makanan
Bisa dilepaskan ketika tidak digunakan
Tidak memerlukan anastesi atau pembiusan ketika digunakan Melewati perut secara langsung
Mengurangi risiko refluks lambung dan aspirasi.
6. Sebutkan dan jelaskan faktor resiko aspirasi pada pasien yang terpasang nasogastric tube!
Jawab :
Faktor resiko aspirasi pada pasien yang terpasang nasogastric tube yaitu :
Pasien terus menerus bertahak (refluks)
Diare: ini akan terjadi bila sonde meluncur terus menuju abdomen atau jejunum.
Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde yang menyerupai jerat, yang menyerupai simpul, dan apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.
kecepatan aliran nutris yang terlalu tinggi
Letak selang mulai hidung sampai ke lambung kurang sempurna
7. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi pemberian nutrisi enteral!
Jawab :
Indikasi pemberian nutrisi enteral.
Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang: Sama sekali tidak bisa makan, Makanan yang masuk tidak adekuat, Pasien dengan sulit menelan, Pasien dengan luka bakar yang luas. Pasien dengan keadaan trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka pemberian nutrisi enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam 24 jam. Pasien tidak sadar atau coma
Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas
Pasien pasca bedah mulut, faring atau esofagus
Pasien yang mengalami hematemesis
Pasien IFO (intoksifikasi fosfat organik) Intake oral tak adekuat sejak 3 hari
Intake oral < 50 % dari kebutuhan sejak 7 10 hari
Dispagia
Entero Cutaneous Fistula
Trauma Berat ( sebelum dipindahkan ke Intake Oral
Kontra indikasi pemberian nutrisi enteral adalah : Keadaan dimana saluran cerna tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, Kelainan anatomi saluran cerna, Iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat. Ggn Cairan tubuh yg komplek
Obstruksi intestinal
Ileus paralitik
Muntah muntah
Perdarahan Git akut
Peritonitis
Pada pasien dengan pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus dikonfirmasikan dengan tanda munculnya flatus. Pada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu. Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu maksimal 4 jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.