JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/30782/1/5101411074.pdf ·...
Transcript of JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/30782/1/5101411074.pdf ·...
i
i
IMPLEMENTASI JOBSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BATU
KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 3
SEMARANG
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Mokhammad Noor Faid (5101411074)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
ii
iii
iii
iv
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi
Jobsheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Konstruksi Batu Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 3
Semarang” merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan jiplakan dari
karya orang lain. Pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
berdasarkan kode etik ilmiah dan telah dicantumkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 5 Mei 2017
Mokhammad Noor Faid
NIM. 5101411074
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Allah SWT akan merubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut mau
merubah nasibnya sendiri.” (QS. Ar-Ra’d : 11)
“Bekerjalah kamu seakan hidup selamanya, jadi beribadahlah kamu seakan
besok kamu akan mati.”(HR. Al Baihaqi)
“Kemenangan yang `seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.” (Ibu Kartini)
“Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan.” (Herodotus)
Waktu adalah emas, maka gunakanlah sebaik mungkin karena ia tidak akan
kembali untukmu.
PERSEMBAHAN:
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan
do’a dari orang-orang tercinta,akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia
saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
Allah SWT, karena hanya atas Izindan Karunia-Nyalah maka skripsi ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya. Untuk Manusia yang paling mulia di dunia
dan yang paling kutunggu syafaatnya di hari akhir Baginda Rasulullah
Muhammad Saw.
Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah
lautan do’a dan tiada do’a yang paling mustajab selain do’a yang terucap dari
orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas
kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk
kalian bapak ibuku.
vi
vi
Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini telah meluangkan
waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan
dan pelajaran yang tiada ternilai harganya. Terimakasih banyak Bapak dan
Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di hati.
Kakak saya, senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan
do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian membrikan kobaran semangat
yang menggebu, terimakasih dan sayangku untuk kalian.
Sahabat dan teman, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua tak
mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis, dan
perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih untuk kenagan manis
yang telah terukur selama ini. Dengan perjuangan, kebersamaan dan do’a
pasti bisa.
vii
ABSTRAK
Mokhammad Noor Faid, Implementasi Jobsheet Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Batu Kelas XI Teknik Konstruksi
Batu Beton SMK Negeri 3 Semarang. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Lashari, M.T., Drs.
Sumiyadi, M.T.
Kata Kunci : Jobsheet Konstruksi Batu, SMK Negeri 3 Semarang, Konstruksi
Batu Bata
Kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang tertuang dalam Syarat Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan nasional harus
dipahami sebagai tujuan bangsa dalam melakukan re-generasi dan
mempertahankan diri di tengah arus globalisasi yang hampir sulit dikendalikan.
Kesenjangan yang cukup berarti antara tujuan pendidikan nasional dengan SKL
yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik jika disandingkan
dengan kenyataan di lapangan membuat tujuan pendidikan nasional belum bisa
diraih secara penuh. Mengacu pada Peraturan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) no.81A tahun 2013 tentang pedoman umum
pembelajaran, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang berpusat
pada peserta didik. Namun temuan empiris di lapangan terkait ketersedian fasilitas
untuk memenuhi SKL lewat kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik belumlah memadai, salah satunya pada media belajar. Dengan adanya
implementasi jobsheet pada mata pelajaran konstruksi batu diharapkan siswa
menjadi lebih mandiri dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Maka permasalahan yang ingin penulis kaji adalah “Seberapa peningkatan hasil
belajar ketika diterapkannya Media pembelajaran Jobsheet Kontruksi Batu sub
bab pemasangan dinding ½ bata pada mata pelajaran Konstruksi Batu kelas XI
Teknik Batu Beton di SMK Negeri 3 Semarang?”.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimen, subjek pada
penelitan ini adalah siswa kelas XI TKBB 2 (Kelas Kontrol) dan XI TKBB 1
(Kelas Eksperimen). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan bahwa jobsheet pada sub bab pemasangan materi pemasangan dinding
½ bata dapat menjadikan hasil belajar siswa lebih baik. Rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen adalah (84,81) sedangkan kelas kontrol lebih rendah yaitu
(80,45). Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas
kontrol. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,70 (70%) termasuk
kategori tinggi sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,58
(58%) termasuk kategori sedang. Besar perbedaan peningkatan hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,12 (12%).
.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi
Jobsheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Konstruksi Batu Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 3
Semarang” yang digunakan sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan gelar sarjana.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Tenik Bangunan serta
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T. Sekertaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik.
5. Drs. Lashari, M.T. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
6. Drs. Sumiyadi, M.T. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
arahan, motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Drs. Sucipto, M.T. Dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan,
motivasi, saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Dwi Astuti, B.Sc. Ahli materi yang telah memberikan pengarahan dan
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan materi pembelajaran.
9. Ganis Putra Widhanarto, S.Pd, M.Pd. Ahli media yang telah memberikan
pengarahan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan media
pembelajaran.
ix
ix
10. Guru-guru di SMK N 3 Semarang yang telah membantu dalam memfasilitasi
saat penelitian skripsi.
11. Siswa-siswa kelas XI Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 3
Semarang.
12. Rekan-rekan PTB ’11 yang selalu memberikan do’a semangat, bantuan dan
dukungannya selama penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu penyusun ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis harapkan atas kritik dan saran yang membangun
dari pembaca guna kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi semua pihak
yang berkepentingan pada umumnya.
Semarang, 5 Mei 2017
Mokhammad Noor Faid
5101411074
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 7
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8
1.6 Sistematika Skripsi ........................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Belajar ......................................................................................... 11
2.2 Tujuan Belajar .......................................................................................... 12
xi
xi
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar............................................. 13
2.4 Hasil Belajar............................................................................................. 15
2.5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)....................................................... 17
2.6 Kurikulum ............................................................................................... 19
2.7 Kurikulum SMK Tahun 2013 .................................................................. 20
2.8.1 Landasan Filosofis ........................................................................... 20
2.8.2 LantasanTeoritis ............................................................................... 23
2.8.3 Landasan Yuridis ............................................................................. 24
2.8 Kurukulum SMK N 3 Semarang.............................................................. 25
2.9 Kreteria Kelulusan Minimal (KKM) ....................................................... 25
2.10 Mata Pelajaran Konstruksi Batu ............................................................. 27
2.11 Jobsheet
2.11.1 Pengertian Jobsheet ......................................................................... 27
2.11.2 Struktur Jobsheet ............................................................................. 28
2.11.3 Syarat-Syarat Jobsheet yang Baik .................................................... 29
2.11.4 Pemanfaatan Jobsheet ...................................................................... 31
2.11.5 Kelebihan dan Kekurangan Pemakaian Jobsheet ............................ 32
2.12 Kerangka Pikir ................................................................................................. 34
2.13 Rumusan Hipotesis ......................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 36
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 37
3.3 Populasi dan Sampel
xii
xii
3.3.1 Populasi ............................................................................................ 37
3.3.2 Sampel ............................................................................................. 38
3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 39
3.5 Model Penelitian ............................................................................................. 40
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Langkah Perencanaan Penelitian ..................................................... 40
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 42
3.7 Metode Pengumpulan Data
3.7.1 Observasi ......................................................................................... 47
3.7.2 Metode Dokumentasi ....................................................................... 49
3.7.3 Tes .................................................................................................... 49
3.8 Analisis Data Instrumen
3.8.1 Validitas Soal ................................................................................... 50
3.8.2 Reliabilitas Soal ............................................................................... 51
3.8.3 Daya Pembeda Butir Soal Test ........................................................ 52
3.8.4 Tingkat Kesukaran Soal ................................................................... 53
3.8.5 Analisis Fungsi Distraktor ............................................................... 55
3.8.6 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Instrumen penelitian .................... 55
3.8.7 Validitas Materi dan Media Pembelajaran ....................................... 57
3.9 Analisis Data
3.9.1 Persyaratan Analisis ................................................................................ 61
3.9.2 Analisis Data untuk Uji Hipotesis ......................................................... 63
xiii
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Tahap Awal (pre test)
4.1.1 Deskriptif Kemampuan Awal Siswa (pre test) ................................ 69
4.1.2 Uji Normalitas .................................................................................. 70
4.1.3 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) .............................. 71
4.1.4 Uji Perbedaan Rata-Rata Pre Test (Uji t) ........................................ 72
4.2 Hasil Penelitian Tahap Awal (post test)
4.2.1 Deskriptif Kemampuan Awal Siswa (post test) ............................... 74
4.2.2 Uji Normalitas .................................................................................. 75
4.2.3 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) .............................. 76
4.2.4 Uji Perbedaan Rata-Rata Post Test (Uji t) ....................................... 78
4.2.5 Uji Peningkatan Hasl Belajar (Uji N-Gain) ..................................... 79
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Jobsheet dengan berbantu Model Ceramah ................ 80
4.3.2 Pembahasan Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................ 81
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 84
5.2 Saran ................................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 86
LAMPIRAN................................................................................................................... 88
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Tujuan, Proses Belajar mengajar dan Hasil belajar ........ 15
Gambar 2.2 Kerangka Pikir ......................................................................................... 35
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 36
Gambar 3.2 Diagram Model Penelitian ....................................................................... 40
Gambar 3.3 Bagan Alir Penelitian ............................................................................... 46
xv
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pola Rancangan penelitian .................................................................. 37
Tabel 3.2 Instrukmen Penilaian Afektif ............................................................. 47
Tabel 3.3 Instrukmen Penilaian Psikomotorik ................................................... 48
Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba .............................................. 51
Tabel 3.5 Daya Pembeda Butir Soal .................................................................. 53
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 54
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal .............................................. 54
Tabel 3.8 Hasil Analisis Fungsi Distraktor ........................................................ 55
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Tes ........................................ 56
Tabel 3.10 Hasil Validasi ahli Materi ................................................................... 58
Tabel 3.11 Hasil Validasi ahli Media .................................................................... 60
Tabel 3.12 Kreteria N Gain .................................................................................. 67
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pre Test Kelas Eksperimen dan Kontrol .......................... 70
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Nilai Pre Test ..................................................... 71
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Nilai Pre Test ................................................ 72
Tabel 4.4 Uji Perbedaan Rata-rata Pre Test (Uji t) ............................................. 73
Tabel 4.5 Hasil Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 75
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Nilai Post Test .................................................... 76
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Nilai Post Test ............................................... 77
Tabel 4.8 Uji Perbedaan Rata-rata Post Test (Uji t) ............................................ 78
xvi
xvi
Tabel 4.9 Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Uji Gain) ................................ 79
Tabel 4.10 Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa .................................................. 82
xvii
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Formulir Usulan Topik Skripsi ........................................................... 88
Lampiran 2. Surat usulan Pembimbing .................................................................... 89
Lampiran 3. Surat Keputusan Pembimbing ............................................................. 90
Lampiran 4. Surat Tugas Penguji ............................................................................ 91
Lampiran 5. Berita Acara Seminar Proposal ........................................................... 92
Lampiran 6. Daftar Hadir Seminar Proposal .......................................................... 93
Lampiran 7. Surat Permohonan Sebagai Ahli Materi ............................................ 94
Lampiran 8. Surat Permohonan Sebagai Ahli Media ............................................. 95
Lampiran 9. Surat Ijin Observasi di SMK 3 Semarang ......................................... 96
Lampiran 10 Surat Pengajuan Rekomendasi Penelitian untuk Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpatu Satu Pintu ......................................... 97
Lampiran 11. Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpatu Satu Pintu ............................................................ 98
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian untuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
............................................................................................................... 100
Lampiran 13. Surat Perijinan Penelitian dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah .................................................................................................. 101
Lampiran 14. Surat Ijin Peneitian SMK............................................................. 102
Lampiran 15. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ..................................... 103
Lampiran 16. Silabus Mata Pelajaran Konstruksi Batu ........................................ 104
Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas kontrol ......................... 106
Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas eksperimen ................. 117
xviii
xviii
Lampiran 19. Soal Uji Coba ..................................................................................... 128
Lampiran 20. Analisis Validitas Soal ....................................................................... 135
Lampiran 21. Rekapitulasi Validitas Soal ............................................................... 137
Lampiran 22. Validitas Ahli Materi .......................................................................... 139
Lampiran 23. Validitas Ahli Media .......................................................................... 143
Lampiran 24. Kisi-kisi Soal Tes ................................................................................ 146
Lampiran 25. Soal Tes ................................................................................................ 148
Lampiran 26. Kunci Jawaban Tes ........................................................................... 154
Lampiran 27. Daftar Kelas Uji Coba ........................................................................ 156
Lampiran 28. Daftar Kelas Kontrol ......................................................................... 158
Lampiran 29. Daftar Kelas Eksperimen .................................................................. 160
Lampiran 30. Rekap Hasil Pre Test .......................................................................... 162
Lampiran 31. Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol ............................................ 163
Lampiran 32. Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen .................................... 164
Lampiran 33. Uji Homogenitas Data Pre Test ......................................................... 165
Lampiran 34. Uji Perbedaan Rata-Rata Data Pre Test ............................................ 166
Lampiran 35. Kisi-Kisi Penilaian Pesikomotorik ................................................... 167
Lampiran 36. Penilaian Psikomotorik Kelas Kontrol ............................................. 171
Lampiran 37. Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen ..................................... 175
Lampiran 38. Kisi-kisi Penilaian Partisipasi Belajar Siswa .................................. 179
Lampiran 39. Hasil Penilaian Afektif Kelas Kontrol ............................................. 181
Lampiran 40. Hasil Penilaian Afektif Kelas Eksperimen ....................................... 186
Lampiran 41. Hasil Penilaian Kognitif Kelas Kontrol ........................................... 191
xix
xix
Lampiran 42. Hasil Penilaian Kognitif kelas Eksperimen .................................... 192
Lampiran 43. Rekap Hasil Post Test ......................................................................... 193
Lampiran 44. Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol ........................................... 194
Lampiran 45. Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen .................................... 195
Lampiran 46. Uji Homogenitas Data Post Test ...................................................... 196
Lampiran 47. Uji Perbedaan Rata-Rata Data Post Test ......................................... 197
Lampiran 48. Uji Peningkatan Hasil belajar N-Gain Kelas Kontrol ................... 198
Lampiran 49. Uji Peningkatan Hasil belajar N-Gain Kelas Eksperimen ........... 199
Lampiran 50. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 200
Lampiran 51. Materi Ajar Konstruksi Batu ............................................................. 201
Lampiran 52. Jobsheet Konstruksi Batu .................................................................. 220
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS) bab II, pasal 3, menyatakan bahwa Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia adalah agar berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia
yang beriman, takwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional merupakan pilar penting bagi
tersedianya cadangan generasi penerus Indonesia yang cakap dan mampu
menyelesaikan permasalahan. Sebagai ‘pabrik’ penghasil generasi unggul, tentu
hal ini bukan persoalan main-main dan bisa diacuhkan begitu saja. Pendidikan
nasional membutuhkan usaha keras setiap warga negara untuk mewujudkannya.
Perlunya pengupayaan ini bukan lewat upaya yang jika telah dilaksanakan maka
telah gugur kewajiban. Upaya yang dilakukan semestinya berkesinambungan,
disengaja, teratur, telaten, dan penuh dengan kesabaran, mengingat jika
diperhatikan dewasa ini tantangan-tantangan muncul dengan bentuk yang berbeda
dan membutuhkan solusi yang harus di up-grade. Saat ini ketika perputaran
zaman telah masuk pada era revolusi teknologi dan informasi maka pertanyaan
yang muncul dari pendidikan nasional adalah sudah seberapa jauh keselarasan
antara harapan pemerintah terkait pendidikan dengan langkah praksisnya di
lapangan.
2
2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menjawab hal ini telah
merumuskan tujuan-tujuannya dengan beragam upaya rancang bangun kurikulum
yang relevan dengan zaman. Upaya ini dengan mempertimbangkan beberapa hal
seperti kualifikasi lulusan, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan lain
sebagainya. Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton yang merupakan bagian dari
SMK dalam hal ini juga telah berupaya untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten salah satunya dalam memenuhi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
seputar dunia bangunan yang dibutuhkan dunia konsultan dan konstruksi
Indonesia. Hal ini terbukti dari adanya jalinan kerjasama antara praktisi dengan
pihak sekolah.
Kualifikasi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang tertuang dalam Syarat Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan nasional harus
dipahami sebagai tujuan bangsa dalam melakukan re-generasi dan
mempertahankan diri di tengah arus globalisasi yang hampir sulit dikendalikan.
Kesenjangan yang cukup berarti antara tujuan pendidikan nasional dengan SKL
yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik jika disandingkan
dengan kenyataan di lapangan membuat tujuan pendidikan nasional belum bisa
diraih secara penuh. Mengacu pada Peraturan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) no.81A tahun 2013 tentang pedoman umum
pembelajaran, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang berpusat
pada peserta didik. Namun temuan empiris di lapangan terkait ketersedian fasilitas
untuk memenuhi SKL lewat kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik belumlah memadai, salah satunya pada media belajar. Hal ini diakui oleh
3
3
Drs. Sriyono, Ketua Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMKN 3 Kota
Semarang, dalam salah satu sesi wawancara pada tanggal 15 Januari 2016, ia
mengungkapkan: “media yang berupa jobsheet/petunjuk kerja kegiatan praktikum
konstruksi batu belum ada”.
Hasil observasi awal diperoleh kemampuan belajar kompetensi dalam
kegiatan pembelajaran cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dalam data
penilaian Konstruksi Batu tahun 2015/2016 semester Genap untuk kelas XI
Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) yang mana data tersebut menunjukkan
bahwa nilai akhir peserta didik yang belum memnuhi KKM, mendapat nilai di
bawah batas minimal 75 pada nilai pengetahuan tersebut sebanyak 50%, peserta
didik yang memenuhi KKM , di atas nilai 75 pada nilai pengetahuan tersebut
sebanyak 50 %.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil pencapaian nilai produktif
kurang optimal sesuai yang diharapkan. Hasil awal observasi di atas dapat
diketahui sampai saat ini KBM dalam mata pelajaran Konstruksi Batu masih
menggunakan model ceramah (konvensioanal).
Permasalahan ketidaktuntasan peserta didik memenuhi SKL yang saat ini
dipahami hanya sebatas motivasi dan minat peserta didik yang minim, tentunya
bukan pilihan untuk menggeneralisasi masalah dalam proses pembelajaran di
Indonesia ini. Jika diuraikan, faktor yang menjadi kendala peseta didik dalam
memenuhi SKL, selain minat dan motivasi, juga media yang baik. Hal ini menjadi
kendala umum hampir di semua SMK rumpun bangunan. Di samping itu,
ketersediaan media pembelajaran di SMK rumpun bangunan telah menjadi
4
4
kendala sangat serius. Senada dengan ini, Hamalik (2005:15) berpendapat bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh–pengaruh
psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran yang dibuat alakadarnya akan
membuat peserta didik bosan, ngantuk, dan tidak minat untuk mengikuti pelajaran
Kompetensi dasar melakukan pemasangan berbagai konstruksi batu bata
berdasarkan gambar rencana merupakan sub bab pelajaran Konstruksi Batu kelas
XI di Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton yang menjelaskan dan
memperaktikkan bagaimana pemasangan dinding ½ bata. Kompleksitas bahasan
terkait proses pemasangan dinding ½ batu ini bisa dilihat dari sulitnya siswa
memahami beberapa urutan pengerjaan yang baik dan benar serta memahami
proses-proses yang dilakukan sebelum, setelah dan sesudah pemasangan dinding
½ bata. kompetensi dasar menerapkan cara pemasangan berbagai konstruksi batu
bata berdasarkan ketentuan dan syarat yang berlaku dan melakukan pemasangan
berbagai konstruksi batu bata berdasarkan gambar rencana. Siswa mendapatkan
pengetahuan berupa peroses pemasangan dinding ½ bata kemudian melakukan
praktikum dari apa yang sudah didapat. Sesuai dengan Taksonomi Bloom tentang
hierarki yang mengidentifikasi skill dalam ranah kognitif, pemahaman dan
penerapan yang menjadi kebutuhan siswa SMK Teknik Konstruksi Batu Beton
dalam menguasai materi pemasangan dinding ½ bata. Hal ini tertuang pada
Kompetensi Inti (KI) dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan 1 poin 4, yang
berbunyi:
5
5
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Betolak dari hal ini, adanya peningkatan kemampuan kompetensi siswa
menjadi sesuatu yang diperlukan. Dalam memenuhi tuntutan ini dan berdasarkan
temuan empiris di lapangan perlu untuk mengakomodasi hal yang diperlukan
berupa media pembelajaran dalam bentuk jobsheet konstruksi batu yang di
dalamnya berisi peroses pemasangan batu bata serta disertai penjelas untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jobsheet yang disebut lembar kerja adalah suatu media pendidikan yang di
cetak membantu instruktur dalam pengajaran keterampilan, terutama didalam
laboratorium (workshop), yang berisi pengarahan dan gambar-gambar tentang
bagaimana cara untuk membuat atau menyelesaikan sesuatu job atau pekerjaan
(team MPT TTUC Bandung, 1985).
Jadi, jobsheet merupakan langkah kerja yang mencakup semua kegiatan
pratikum. Untuk itu pada kegiatan praktikum perlu adanya jobsheet yang
memenuhi syarat kegiatan praktikum, jobsheet yang didalamnya terdapat tujuan-
tujuan, urutan petunjuk kerja, gambar komponen, spesifikasi ukuran, hasil
pemeriksaan, dan kesimpulan mengenai praktik yang telah dilaksanakan. Dengan
adanya jobsheet yang dibuat secara sederhana, ringkas diharapkan dapat
mempermudah siswa untuk melakukan kegiatan praktik. Sehingga dalam kegiatan
praktikum proses belajar siswa dapat tercapai secara maksimal, dan lebih mandiri
tanpa harus selalu sering bertanya kepada guru pembimbing praktik. Karena
dengan jobsheet tersebut sudah mencakup semua apa yang harus dilakukan oleh
6
6
siswa dalam melaksanakan praktik. Jobsheet itu sederhana, teliti dan sudah
mencakup semua aspek dalam kegiatan praktik tersebut.
Oleh karena itu, peneliti membuat apakah jobsheet dapat membantu
kegiatan praktik pada mata pelajaran konstuksi batu di SMK Negeri 3 Semarang
agar tercipta kemandirian siswa. Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat
dirumuskan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI
JOBSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BATU KELAS XI TEKNIK
KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 3 SEMARANG”. Pembuatan
jobsheet tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa agar lebih mandiri
didalam kegiatan praktikum batu.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah yang diterapkan untuk menghindari perkembangan
permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penilitian ini meliputi:
a. Objek penilitian
Objek penilitian dalam penilitian ini adalah siswa SMK N 3 Semarang
Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB).
b. Subjek Penilitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah media pembelajaran pada
mata pelajaran konstruksi batu pada sub materi pemasangan dinding ½
bata menggunakan media berupa jobsheet.
7
7
c. Parameter
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pemahaman
materi pada siswa setelah mendapat materi yang disampaikan melalui
media pembelajaran berupa jobsheet pemasangan dinding ½ bata.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah jobsheet konstruksi batu sub materi pemasangan dinding ½ bata
layak digunakan untuk mata pelajaran konstruksi batu?
2. Berapakah besar peningkatan hasil belajar ketika diterapkannya Media
pembelajaran Jobsheet Kontruksi Batu sub materi pemasangan dinding ½
bata pada mata pelajaran Konstruksi Batu kelas XI Teknik Batu Beton di
SMK Negeri 3 Semarang ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
tujuan penelitian yaitu:
1. Mengetahui apakah jobsheet konstruksi batu sub materi pemasangan
dinding ½ bata layak digunakan untuk mata pelajaran konstruksi batu?
8
8
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar ketika diterapkan Media Jobsheet
bila dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah/konvensional
pada mata pelajaran Konstruksi Batu sub materi pemasangan dinding ½
bata kelas XI Teknik Batu Beton di SMK Negeri 3 Semarang?
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan konstribusi bagi perkembangan ilmu pada khususnya, maupun
masyarakat pada umumnya mengenai implementasi jobsheet konstruksi batu pada
mata pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton di
SMK Negeri 3 Semarang.
1.5.2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan penulis dan dapat
menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah serta dapat
digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan
di Universitas Negeri Semarang.
b. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami materi pada mata pelajaran konstruksi
Batu.
c. Bagi Guru
9
9
Membantu Guru lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan proses
kegiatan pembelajaran.
d. Bagi Sekolah
1) Bahan kajian untuk proses pembelajaran di SMK N 3 Semarang
Jurusan Teknik Batu Beton.
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.6. Sistematika Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi meliputi: Judul, Abstrak, Lembar Pengesahan, Motto,
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar,
Dan Daftar Lampiran.
2. Bagian isi
Bagian isi skripsi disajikan dalam 5 bab dengan beberapa sub bab pada
tiap babnya.
Bab I : Pendahuluan
Mencakup Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Skripsi.
Bab II : Landasan Teori
10
10
Bab ini berisi tentang penjelasan Konsep Belajar, Perencanaan
Pembelajaran, Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation, Karakteristik Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan,
Hasil Belajar, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Berisi Metode Penelitian; Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu
Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian,
Prosedur Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Analisis Data
Instrumen: Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda Butiran
Soal,, Tingkat Kesukaran Soal, Rekapitulasi Soal Uji Coba,
Analisis Data Awal dan Analisis Data Akhir.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi Hasil Penelitian yang mencakup Deskripsi Hasil Penelitian,
Hasil Analisis Data Pre Test dan Post Test, Analisis Hasil Belajar
Siswa, Analisis Hasil Peningkatan Belajar Siswa, Analisis Hasil
Observasi dan Pembahasan.
Bab V : Penutup
Berisi Simpulan dan Saran.
3. Bagian akhir
Bagian akhir skripsi berisi Daftar Pustaka dan Lampiran.
11
11
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Belajar
Dalam setiap kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik sengaja
maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Kegiatan belajar mengajar ini
akan menghasilkan tujuan pembelajaran atau hasil belajar.
Menurut W. S. Winkel, (2009: 59) belajar merupakan suatu aktivitas
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang
menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan – pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang bersifat konstan dan menetap Sedangkan
pendapat dari Slameto (2013:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Belajar juga didefinisikan sebagai “suatu tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif” (Muhibbin Syah, 2014:90).
Beradasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada dasarnya belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang
relatif permanen karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Perubahan-perubahan yang terjadi bukan hanya pada penambahan ilmu
12
12
pengetahuan, tetapi juga dalam bentuk sikap, harga diri, minat, watak, pola pikir,
penyeseuaian diri dan sebagainya.
2.2 Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan hal yang penting dalam rangka sistem
pembelajaran, yakni merupakan suatu komponen sistem pembelajaran yang
menjadi titik tolak dalam merancang sistem pembelajaran yang efektif. Menurut
Oemar Hamalik (2008:75) kepentingan itu terletak pada:
1) Untuk menilai hasil pembelajaran. Pengajaran dianggap berhasil jika siswa
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ketercapaian tujuan oleh siswa
menjadi indikator keberhasilan sistem pembelajaran.
2) Untuk bimbingan siswa belajar. Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara
tepat berdayaguna sebagai acuan, arahan, pedoman bagi siswa melakukan
kegiatan belajar. Dalam hubungan ini, guru dapat merancang tindakan-
tindakan tertentu untuk mengarahkan kegiatan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
3) Untuk merancang sistem pembelajaran. Tujuan-tujuan itu menjadi dasar
dan kriteria dalam upaya guru memilih materi pelajaran, menentukan
kegiatan belajar mengajar, memilih alat dan sumber, serta merancang
prosedur penilaian.
4) Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam
meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan tujuan-tujuan itu terjadi
13
13
komunikasi antara guru- guru mengenai upaya-upaya yang perlu dilakukan
bersama dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut.
5) Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program
pembelajaran. Dengan tujuan-tujuan itu, guru dapat mengontrol hingga
mana pembelajaran telah terlaksana, dan hingga mana siswa telah
mencapai hal-hal yang diharapkan. Berdasarkan hasil kontrol itu dapat
dilakukan upaya pemecahan kesulitan dan mengatasi masalah-masalah
yang timbul sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
Dengan adanya suatu tujuan dapat diciptakan suatu hubungan yang
harmonis antara guru dengan siswa. Tujuan disini dapat digunakan sebagai
pengontrol setiap kegiatan, misalnya mengukur keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar akan tercapai apabila ada beberapa hal yang mempengaruhi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi belajar akan menimbulkan terjadinya perubahan
dalam tingkah laku. Belajar dapat berhasil atau tidak dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan. sebagai berikut: Faktor
yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor individual dan faktor
yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial (Thobroni & Mustofa, 2015:
28-29). Faktor individual merupakan faktor yang ada dari dalam individu sendiri,
dalam faktor individual meliputi faktor pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan pribadi individu sendiri. Faktor yang ada di luar individu merupakan
14
14
faktor sosial yaitu keluarga, rumah tangga, pengajar, lingkungan sekitar, dan
dorongan dari orang tua maupun dari orang lain. Sedangkan menurut Slameto
(2013:54) Faktor-faktor yan mempengaruhi belajar banyak jenisnya, secara garis
besar faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan menjadi 2
golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1) Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor intern dikelompokan menjadi tiga faktor yaitu:
a) Faktor Jasmaniah, terdiri dari; faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor Psikologis, terdiri dari; intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan.
c) Faktor Kelelahan.
2) Faktor Ekstern, dikelompokan menjadi tiga, yaitu: faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat
a) Faktor Keluarga, peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor Sekolah, yang mempengaruhi proses belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik
dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
c) Faktor Masyarakat, merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
tehadap belajar peserta didik.
15
15
2.4 Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2005) bahwa belajar dan mengajar sebagai suatu proses
mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran
(instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar.
Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam Gambar 1.
Gambar 2.1. Hubungan Tujuan, Proses Belajar mengajar dan Hasil belajar
Garis (a) menunjukkan antara tujuan instruksional dengan pengalaman
belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil
belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil
belajar. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan
oleh garis (c), yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana
tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk
hasil belajar.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan
nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek
diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
Tujuan Instruksional
(a) (c)
(b)
Pengalaman Belajar
Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar
16
16
kriteria tertentu. Atas dasar tersebut maka dalam kegiatan proses belajar mengajar
itu selalu ada objek/program, ada kriteria, dan ada interpretasi (judgment).
Interpretasi dan judgement merupakan tema penilaian yang emngimplikasikan
adanya suatu perbandingan antara kriteria dengan kenyataan dalam konteks situasi
tertentu. Atas dasar tersebut maka dalam kegiatan penilaian selalu ada
objek/program, kriteria, dan interpretasi/judgement (Sudjana, 2005).
Sudjana (2005) juga mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah
laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil
belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Walaupun demikian,
tes dapat dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di bidang
afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005).
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses
belajar mengajar mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil
belajar dapat diketahui dengan melakukan penilaian-penilaian tertentu yang
menunjukkan sejauh mana kriteria-kriteria penilaian telah tercapai. Penilaian ini
dilakukan dengan memberikan tes.
17
17
Sudjana (2005) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai
berikut:
a) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau meta
pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan
tersebut dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan
dengan siswa lainnya.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku
siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta sistem pelaksanaannya.
d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Didalam Peraturan Pemerintah Nomer 29 Tahun 1990 menjelaskan bahwa
pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) menyelenggarakan program-program pendidikan yang di
sesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja.
18
18
Undang-Undang Sidiknas Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisakan bahwa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
pendidikan menengah kejuruan adalah :
a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab.
c) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia.
d) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.
Tujuan Khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut :
a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja
19
19
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya.
b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki karir, ulet dan gigih
dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
c) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang dipilih.
SMK memiliki banyak bidang keahlian, salah satu bidang keahlian yang
ada adalah bidang keahlian teknologi rekayasa. Bidang keahlian teknologi
rekayasa merupakan bidang yang membawahi program studi keahlian yang
menitikberatkan teknologi dan rekayasa. Keberadaan Jurusan Teknik Gambar
Bangunan merupakan salah satu dari Sub program studi keahlian Teknik
Bangunan yang berada dibawah bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa.
2.6 Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
20
20
sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja di
dunia kerja. Muatan kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak
mengalami kesulitan yang berarti ketika masuk di dunia kerja. Dengan masa studi
sekitar tiga atau empat tahun, lulusan SMK diharapkan mampu untuk bekerja
sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
2.7 Kurikulum SMK Tahun 2013
Peraturan Kemendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang kerangka dasar
dan struktur kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
mendeskripsikan lebih lanjut dipilihnya kurikulum 2013 untuk digunakan di SMK
dengan rasionalisasi tantang yang muncul, penyempurnaan pola pikir, penguatan
tata kelola kurikukum, penguatan materi. Sedangkan landasan dipilihnya
kurikulum 2013 yang tertuang dalam Peraturan Kemendikbud Nomor 70 Tahun
2013 meliputi landasan filosofis, landasan teoritis dan landasan yuridis.
2.7.1 Landasan Filosofis
Landasan Filosofis dalam bidang pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
disekitarnya.
21
21
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia yang berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunkan
berdasarkan budaya secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, kurikulum
2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
a) Pendidikan berakar dari budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Pandangan ini menjadikan
kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun
dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik di masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan masa kini dan masa depan, pada waktu yang
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
22
22
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofis ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemmapuan berfikir rasinal dan kecermelangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dan
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berfikir rasional dan cemerlang dalam akademik, kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budayya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecermelangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi inin mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan disiplin ilmu,
23
23
selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecermelangan akademik.
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social recontstuctivism).
Dengan filosofi ini, kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan
potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berfikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian, kurikulum 2013
menggunakan filosofi sebagaimana diatas dalam mengembangkan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi intelegensi yang sesuai dengan diri seseorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2.7.2 Landasan Teoritis
Landasan teoritis kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar “pendidikan
berdasarkan standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curiculum). Pendidikan berdasarkkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang
dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
24
24
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengatuhuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut :
a) Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pemebelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat.
b) Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
2.7.3 Landasan Yuridis
Landasan yurudis kurikulum 2013 adalah :
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, berserta segala ketentuan yang dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
25
25
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2.8 Kurikulum SMK N 3 Semarang
Kurikulum yang digunakan oleh SMK N 3 Kota Semarang adalah
kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran berisi silabus,
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pemebelajaran yang
termanifestasi dalam Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP). RPP mata
pelajaran Konstruksi Bangunan pada kompetensi dasar sambungan dan hubungan
kayu berisi penjelasan dan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas yang didesain
agar siswa mampu mencapai standar kompetensi yang disebut KKM.
2.9 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Proses pembelajaran berbasis kompetensi adalah proses pembelajaran
ketuntasan, yakni ketuntasan pencapaian kompetensi dasar melalui ketuntasan
kompetensi indikator, setelah diadakan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran
melalui penilaian hasil belajar. Tuntas tidaknya suatu penilaian hasil belajar
ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal yang harus dicapai oleh
seorang siswa. Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan KKM, yakni
kriteria ketuntasan minimal, dari setiap mata pelajaran. Jadi tuntas tidaknya, hasil
belajar ketika pencapaian hasilnya mencapai minimal. Nilai minimal (KKM)
ditentukan/dirumuskan oleh tingkat satuan pendidikan.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi sebagai pedoman guru
untuk melakukan evaluasi bagi peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang
26
26
diikuti. Sedangkan bagi peserta didik, berfungsi sebagai acuan dalam menyiapkan
diri mengikuti penilaian mata pelajaran.Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta
didik.Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
Peraturan Kemendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang pedoman satuan
pendidikan menengah merincikan bagaimana penilaian hasil belajar siswa. KKM
(kriteria Ketuntasan Minimal), dalam kurikulum 2013 diberi penjeleasan sebagai
berikut :
a) KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan :
Karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.
b) KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku
penialaian guru.
c) Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
pengayaan.
d) Keterangan ketuntasan :
1) Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila
mencapai nilai 75
2) Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila
mencapai nilai baik
3) Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut :
27
27
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 : diberikan ramedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai
kurang dari 75;
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 : diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik
yang memperoleh nilai 75 atau lebih dari 75;
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 : diadakan ramedial klasikal sesuai
dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh
nilai kurang dari 75; dan
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik
yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan
secara holistik (paling tidak oleh guru BK dan orang tua).
e) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah
satu kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
2.10 Mata Pelajaran Konstruksi Batu
Mata pelajaran konstruksi Batu merupakan mata pelajaran yang wajib
ditempuh bagi siswa kelas XI jurusan Teknik Batu Beton SMK Negeri 3
Semarang. Mata pelajaran konstruksi Batu secara garis besar membahas dan
mempelajari materi dan praktikum seperti pembuatan bouwplank, galian tanah,
anstamping, pondasi batu kali, pembesian, begesting, pengecoran dan pasangan
batu bata.
28
28
2.11 Jobsheet
2.11.1 Pengertian Jobsheet
Jobsheet yang disebut lembar kerja adalah suatu media pendidikan yang di
cetak membantu instruktur dalam pengajaran keterampilan, terutama didalam
laboratorium (workshop), yang berisi pengarahan dan gambar-gambar tentang
bagaimana cara untuk membuat atau menyelesaikan sesuatu job atau pekerjaan
(team MPT TTUC Bandung, 1985).
Jadi, jobsheet merupakan langkah kerja yang mencakup semua kegiatan
pratikum. Untuk itu pada kegiatan praktikum perlu adanya jobsheet yang
memenuhi syarat kegiatan praktikum, jobsheet yang didalamnya terdapat tujuan-
tujuan, urutan petunjuk kerja, gambar komponen, spesifikasi ukuran, hasil
pemeriksaan, dan kesimpulan mengenai praktik yang telah dilaksanakan.
2.11.2 Struktur Jobsheet
Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas, (2008: 24).
Struktur jobsheet meliputi : Judul, petunjuk belajar, kompetensi Dasar/Mata
Pelajaran, Langkah kerja/tugas, Penilaian. Judul dalam jobsheet ditentukan atas
dasar Kompetensi dasar, materi pokok, atau pengalaman belajar sesuai dengan
kurikulum, petunjuk belajar berisi tentang urutan sebelum pembelajaran dimulai
harus memerhatikan langkah yang ada pada petunjuk belajar, kompetensi dasar/
mata pelajaran harus sesuai dengan silabus yang sudah ditetapkan, langkah
kerja/tugas berisi urutan kerja saat praktikum berlangsung, penilain dimaksudkan
29
29
untuk menilai hasil praktikum yang telah dilakukan untuk mengetahui hasi belajar
siswa.
Menurut Steffen-Petter Ballstaedt dalam Panduan pengembangan bahan
ajar (Depdiknas, 2008:18) bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut: 1) Susunan tampilan yang menyangkut: urutan yang mudah, judul
yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas
pembaca, 2) bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya
kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang, 3)
menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check list
untuk pemahaman, 4) stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan
mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan. 5) kemudahan dibaca,
yang menyangkut: keramahan terhadap mata( huruf yang digunakan tidak terlalu
kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah dibaca.6) materi
intruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work
sheet).
2.11.3 Syarat-Syarat Jobsheet yang Baik
Syarat jobsheet yang baik yaitu jobsheet berisi paling tidak tentang 1)
petunjuk belajar 2) kompetensi yang akan dicapai, 3) isi materi pengantar praktek,
4) informasi pendukung. Sebuah jobsheet akan bermakna kalau peserta didik
dapat dengan mudah menggunakannya (Aryadi dkk, 2011:69).
Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa (jobsheet) dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
30
30
1) Analisis kurikulum: dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana
yang memerlukan bahan ajar jobsheet. Biasanya dalam menentukan materi
dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari
materi yang akan diajarkan, kemudian kompetensi yang harus dimiliki
oleh siswa.
2) Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa (jobsheet): diperlukan guna
mengetahui jumlah lembar kerja siswa (jobsheet) yang harus ditulis dan
sekuensi atau urutan lembar kegiatan siswanya juga dapat dilihat. Sekuens
lembar kerja siswa (jobsheet) ini sangat diperlukan dalam menentukan
prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber
belajar.
3) Menentukan judul-judul lembar kegiatan siswa (jobsheet): judul jobsheet
ditentukan atas dasar Kompetensi dasar, materi-materi pokok atau
pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu Kompetensi
Dasar dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak
terlalu besar, sedangkan besarnya Kompetensi Dasar dapat dideteksi antara
lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok mendapatkan
maksimal 4 materi pokok, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan
sebagai satu judul lembar kegiatan siswa ( jobsheet) namun apabila
diuraikan menjadi lebih dari 4 materi pokok, maka perlu dipikirkan
kembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi 2 judul lembar kegiatan
siswa.
31
31
4) Penulisan lembar kegiatan siswa (jobsheet) dapat dilakukan dengan
langkahlangkah sebagai berikut: a) perumusan Kompetensi Dasar yang
harus dikuasai, rumusan Kompetensi Dasar pada suatu lembar kegiatan
siswa langsung diturunkan dari dokumen SI. b) menentukan alat penilaian,
penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik.
Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi,
dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat
penilaian yang cocok adalah menggunakan Pendekatan Penilaian Acuan
patokan (PAP). Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses
dan hasil kerjanya. c) penyusunan materi, materi lembar kegiatan siswa
tergantung pada Kompetensi Dasar yang akan dicapai. Materi lembar
kegiatan siswa (jobsheet) dapat berupa informasi pendukung, yaitu
gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi
dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal
hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka
dapat saja dalam lembar kegiatan siswa ditunjukan referensi yang
digunakan agar siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas
harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang
hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tuda
diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan
siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama.
2.11.4 Pemanfaatan Jobsheet
32
32
Jobsheet dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas
sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik
apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya (Depdiknas, 2008:13). Pemanfaatan jobsheet ini digunakan untuk
menunjang jalannya praktikum pemasangan batu bata dengan tujuan siswa tidak
bingung dengan apa yang mereka akan lakukan karena di dalam jobsheet sudah
terdapat prosedur praktikum yang urut.
Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi siswa, meningkatkan
kemampuan praktikum pemasangan batu bata dan mempelajari dengan mudah
syarat, prosedur, cara kerja, dan keselatan kerja pada pemasangan batu bata. Bagi
guru, sebagai media pembelajaran untuk mengajar praktikum pemasangan batu
bata dan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mempelajari syarat,
prosedur, cara kerja, dan keselatan kerja pada pemasangan batu bata
2.11.5 Kelebihan dan Kelemahan Pemakaian Jobsheet
Kelebihan pemakaian jobsheet:
1. Dapat mengurangi penjelasan yang tidak cukup,
2. Memungkinkan mengajar suatu kelompok yang mengerjakan tugas
berbeda,
3. Dapat membangkitkan kepercayaan diri pada peserta didik untuk
membentuk kebiasaan bekerja,
4. Merupakan persiapan yang sangan baik bagi peserta didik untuk bekerja di
industri sebab sudah terbiasa membaca persiapan,
33
33
5. Dapat meningkatkan hasil belajar,
6. Dapat mendorong siswa untuk mengolah sendiri bahan pelajran bersama
teman dalam suatu kelompok,
7. Dapat memberi kesempatan penuh kepada siswa untuk mengungkapkan
kamampuan dan keterampilan,
8. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing
9. mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepet maupun yang lamban
membaca dan memahami, dan
10. Mendorong dan membimbing siswa berbuat sendiri untuk
mengembangkan proses berfikirnya dalam pembelajaran.
Rasyid (1985) meneyebutkan beberapa keuntungan pemakaian jobsheet
sebagai alat bantu pengajaran keterampilan, yaitu:
1. Dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu atau mengurangi penjelasan
yang berulang-ulang sehingga akan menghemat waktu,
2. Memungkinkan instruktur untuk mengajar siswa yang mengerjakan job
yang berbeda,
3. Dapat membangkitkan kepercayaan diri siswa untuk membentuk
kebiasaan bekerja (workmanship),dan
4. Akan menjadi persiapan yang baik bagi siswa untuk bekerja di industry,
sebab sudah terbiasa membaca gambar. Karena instruksi lebih banyak
diberikan dalam bentuk tertulis dan gambar.
Kekurangan pemakaian jobsheet:
34
34
1. Sulit dalam menampilkan gerak yang dilakukan siswa dalam media cetak
(jobsheet),dam
2. Jika tidak dirawat dengan baik media cetak (jobsheet) cepat rusak dan
hilang.
2.12 Kerangka Berpikir
Jobsheet merupakan suatu media pembelajaran yang sangat penting bagi
siswa, karena jobsheet dapat mempermudah siswa dalam menelaah suatu materi
atau sub kompetensi. Selain itu jobsheet tersebut didukung dengan adanya
petunjuk praktik yang berisi tujuan praktik, urutan petunjuk kerja, gambar
komponen, spesifikasi ukuran, hasil pemeriksaan, dan kesimpulan mengenai
praktik yang telah dilaksanakan, sehingga diharapkan dapat mempermudah siswa
dalam mengingat dan memahami materi yang dipelajari.
Penerapan jobsheet ini dapat membantu siswa dalam belajar dengan
mengamati dan memahami setiap materi atau sub kompetensi sehingga dengan
memanfaatkan jobsheet ini akan meningkatkan pemahaman serta ketrampilan
siswa dalam praktik. Dengan penerapan jobsheet ini diharapkan siswa akan
terampil dalam mengambil tindakan dan juga dapat membantu siswa dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan saat proses belajar. Selain itu,
penerapan jobsheet ini dapat menghemat waktu karena guru tidak banyak
35
35
menjelaskan tentang praktik yang akan dilakukan sehingga waktu yang digunakan
dalam praktik akan lebih efisien.
Lain halnya pembelajaran yang sekarang ini diajarkan oleh guru, siswa
lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru, hal ini menyebabkan siswa
menjadi kurang memahami tentang materi yang disampaikan. Hal ini akan
berpengaruh terhadap prestasi atau hasil belajar siswa
Gambar 2.1 Kerangka berfikir
2.13 Hipotesis Penelitian
Kelas Kontrol
XI TKBB 2
Pre test
Pembelajaran dengan
menggunakan model
konvensional (ceramah)
Post-test
Hasil dan
pembahasan
Kelas Eksperimen
XI TKBB 1
Pre test
Pembelajaran dengan
menggunakan jobsheet
berbantukan model
konvensional (ceramah)
Post-test
Laporan
36
36
Berdasarkan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Jobsheet konstruksi batu pada sub materi pemasangan dinding ½ bata
layak digunakan untuk mata pelajaran konstruksi batu.
2. Kemampuan belajar siswa yang KBMnya menggunakan jobsheet sub
materi pemasangan dinding ½ bata lebih tinggi dibandingkan dengan yang
menggukan metode ceramah/konvensional.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi
Experimental Design) pendekatan kuantitatif yaitu suatu kelas tidak dapat diubah
sesuai kehendak peneliti karena siswa tidak dapat diacak secara sempurna untuk
dimasukkan kedalam kategori eksperimen atau kontrol. Peneliti akan membagi
kelas menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol.
Dimana kelompok kontrol atau kita sebut kelas kontrol adalah kelas XI TKBB 1
dan kelas eksperimen adalah kelas XI TKBB 2. Setelah membagi kelas
eksperimen dan kelas kontrol peneliti memberikan pre test kepada masing-masing
kelas. Setelah pre test telah diberikan, langkah selanjutnya yaitu memberikan
tindakan kepada kelas eksperimen, kelas eksperimen menggunakan jobsheet
sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran ceramah . Lalu
peneliti akan mencoba membandingkan hasil penelitian dengan diberikannya post
test pada masing-masng kelas. Desain penelitian adalah Pre Test - Post Test
within kontrol group.
Eksperimen :
Pre Test Post Test
Kontrol :
Pre Test Post Test
Gambar 3.1 D`esain Penelitian
37
37
Atau bisa disederhanakan seperti ini :
Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen KE1 x1 KE2
Kontrol KK1 x2 KK2
Keterangan ;
KE1 : simbol tes awal untuk kelompok eksperimen
KE2 : simbol tes awal untuk kelompok control
KK1 : simbol tes awal untuk kelompok kontrol
KK2 : simbol tes akhir untuk kelompok kontrol
x1 : simbol untuk proses pembelajaran dengan jobsheet
x2 : simbol untuk proses pembelajaran metode konvensional
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 3 Semarang yang
terletak di Jalan Atmodirino Raya 7A Semarang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017, dimulai pada bulan
Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sempel
3.3.1 Popuasi
Populasi menurut Sugiyono (20015:215), adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
38
38
kesimpulannya. Jadi populasi dapat disimpulkan yaitu keseluruhan subjek
penelitian yang mempunyai wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 3
Semarang yang terdiri dari 2 kelas.
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2015:215), adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto
(2010:174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi sampel
adalah sebuah perwakilan yang diambil dengan cara tertentu dari populasi.
Sampel yang digunakan berdasarkan perhitungan Isaac dan Michael dalam
Sugiyono (2010:87) untuk menentukan ukuran sampling adalah:
QPNd
QPNs
22
2
)1(
Keterangan:
s = Jumlah sampel
d = Taraf kesalahan (5%)
P = Q = 0,5
N= Jumlah populasi
λ²= Chi kuadrat untuk taraf kesalahan 5%
Rumus pengambilan sampel tersebut digunakan untuk mengecek jumlah
sampel yang diambil sudah memenuhi kategori representatif. Untuk tingkat
kesalahan 5%, sampel yang dibutuhkan untuk memenuhi kategori representatif
39
39
adalah sebesar 64. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu 30 siswa kelas
eksperimen Teknik Konstruksi Batu Beton 1 dan 34 siswa kelas kontrol Teknik
Konstruksi Batu Beton 2.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel menurut Sugiyono (2015:38), adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Variabel
dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu :
a. Variabel bebas (independent) adalah merupakan variabel yang mempunyai
atau yang menjadi sebab pervariabelnya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini disebut variabel
penyebab (X) adalah pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berupa jobsheet dan menggunakan metode yang lazim
dipakai oleh guru yaitu berupa ceramah, latihan – latihan atau drill, tanya
jawab yang di dalam penelitian ini disebut metode ekspositori.
b. Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Partisipasi belajar siswa dan kemampuan kompetensi
siswa pada sub materi pemasangan dinding ½ bata pada mata pelajaran
Konstruksi Batu kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 3
Semarang.
40
40
3.5 Model Penelitian
Variasi metode dengan menggunakan media pembelajaran
Gambar 3.2 Diagram Model Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
Terdapat tiga langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
langkah pertama mencakup perencanaan penelitian, langkah kedua tentang
pelaksanaan penelitian dan ketiga langkah penyelesaian penelitian.
3.6.1 Langkah Perencanaan Penelitian
Pertama untuk langkah-langkah dalam perencanaan penelitian
menggunakan media Jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata pada mata
pelajaran Konstruksi Batu dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi ke SMK Negeri 3
Semarang untuk mencari keterangan yang dibutuhkan.
b. Peneliti mengurus surat ijin penelitian ke Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang yang nantinya digunakan sebagai rekomendasi kepada
pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan SMK Negeri 3 Seamarang.
KBM dengan
menggunakan
Jobsheet
pemasangan
dinding ½ bata Kemampuan
Kompetensi pada sub
materi pemasangan
dinding ½ bata
Partisipasi siswa pada
sub materi pekerjaan
pemasangan dinding ½
bata
41
41
c. Pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) mengeluarkan surat rekomendasi penelitian yang di
tembuskan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
d. Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan jawaban
permohonan ijin penelitian yang ditembuskan kepada Kepala Sekolah
SMK Negeri 3 Semarang
e. Menghubungi pihak SMK Negeri 3 Semarang untuk membahas waktu dan
teknik penelitian, yang selanjutnya kesepakatan tersebut dikonfirmasikan
pada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
f. Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Semarang di LAB
Praktik Batu
g. Mengadakan pembatasan materi
h. Penyiapan dan pengkajian jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata
i. Pembuatan media jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata
j. Validasi media dari ahli materi dan ahli media
k. Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan test soal
l. Menentukan tipe tes soal yang digunakan obyektif pilihan ganda
m. Menentukan komposisi karakteristik kreatifitas perangkat tes yang
diujicobakan terdiri atas lima jenjang kognitif, yaitu kemampuan
pengetahuan, pemahaman, penerapan, sintesis, dan evaluasi
n. Menentukan jumlah item tes, butir tes yang dibuat sebanyak 47 butir
pilihan ganda sebagai soal uji coba
42
42
o. Membuat kisi-kisi soal tes disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku
dengan harapan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ada di
sekolah. Komponen – komponen yang ada dalam kisi – kisi adalah: a)
Ruang lingkup materi yang berisikan sub-sub konsep, b) Komposisi
jenjang aspek kreatifitas, c) Jumlah dan presentase butir soal dari tiap
komposisi jenjang, d) Penyusunan butir – butir soal
p. Penyusunan butir – butir soal setelah kisi – kisi disusun, selanjutnya butir
– butir soal dengan ruang lingkup dan jenjang yang sesuai dengan kisi –
kisi
q. Penyusunan skor jawaban
r. Penyusunan kriteria penilaian
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Dalam tahap pelaksanaan penelitian ini peneliti merancang jadwal
rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas XI Teknik Konstruksi Batu
Beton SMKN 3 Semarang antara kelas kontrol dan kelas eksperimen antara lain
sebagai berikut:
a. Pembelajaran Kelas Kontrol
a) Pertemuan I (satu)
1) Memberikan pre test pada seluruh sampel
2) Memberikan penilaian pre-test
3) Guru memberikan materi pemasangan dinding ½ bata sesuai RPP
yang telah disusun untuk mencapai indikator yang akan dicapai.
43
43
4) Memberikan penilaian afektif pada seluruh sampel
b) Pertemuan II (dua)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil lurus
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil lurus
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
c) Pertemuan III (Tiga)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil siku
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil siku
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
d) Pertemuan IV (Empat)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil pertemuan
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil pertemuan
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
e) Pertemuan V (Lima)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil silang
44
44
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil silang
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
4) Memberikan post-test pada seluruh sampel
5) Melakukan penilaian post-test kepada seluruh sampel
b. Pembelajaran Kelas Eksperimen
a) Pertemuan I (satu)
1) Memberikan pre-test pada seluruh sampel
2) Melakukan penilaian pre-test
3) Memberikan pembelajaran dengan media jobsheet materi pekerjaan
pemasangan dinding ½ bata
4) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
b) Pertemuan II (dua)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil lurus
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil lurus
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
c) Pertemuan III (Tiga)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil siku
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil siku
45
45
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
d) Pertemuan IV (Empat)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil siku
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil siku
3) Melakukan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
e) Pertemuan V (Lima)
1) Guru menerangkan materi peraktikum pemasangan dinding ½ bata
profil pertemuan
2) Siswa melakukan praktikum pemasangan dinding ½ bata dengan
profil siku
3) Memberikan penilaian psikomotorik dan afektif pada seluruh sampel
4) Memberikan post-test pada seluruh sampel
5) Melakukan penilaian post-test kepada seluruh sampel
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam melaksanakan enelitian
ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data dan
pembuatan laporan penelitian.
46
46
Tidak valid valid
Identifikasi masalah
Pembuatan materi pembelajaran
Mulai
Pembuatan media pembelajaran
Validasi ahli materi
dan ahli media
Evaluasi
Mengolah dan Menganalisis
data
Membuat Laporan
Pretest
Pembelajaran dengan
media Jobsheet
Pretest
Pembelajaran Ceramah
Posttest Posttest
Selesai
Menyusun Instrumen
Uji Coba Soal Instumen
47
47
Gambar 3.3 Bagan Alir Penelitian
3.7 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan beberapa metode
pengumpulan data yang dianggap tepat dan sesuai dengan permasalahan. Berikut
adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.
3.7.1 Observasi
Observasi digunakan untuk mengukur atau mengamati nilai pada aspek
afektif dan psikomotorik siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan jobsheet dengan perbantukan metode ceramah. Dalam hal ini,
peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sendiri tetapi harus dibantu oleh
observator. Pengamatan dilakukan oleh observator dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil observasi berupa hasil dari
pengamatan tingkah laku, sikap dan keterampilan siswa disaat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan berupa point-point penilaian yang
disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Afektif
No Nama Siswa
Partisipasi Siswa
Nilai Kesenangan Keaktifan Motivasi Tanggung
Jawab
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
(1) (2) (3) (4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
48
48
10
11
Tabel 3.3 Instrumen Psikomotorik
No Aspek yang dinilai Skor
KB CB B SB
(1) (2) (3)
Persiapan Praktik
1 Memakai pakaian, sepatu, dan alat keselamatan kerja
2 Menyimak penjelasan yang disampaikan pengajar
3 Menyusun langkah-langkah praktik
4 Manyiapkan peralatan praktik dengan lengkap dan
benar sesuai instruksi pengajar
5 Mengumpulkan bahan-bahan praktik sesuai dengan
yang dibutuhkan
6 Menentukan dan menyiapkan lokasi praktik dengan
tepat
Pelaksanaan Praktik
7 Setiap anggota bekerja sesuai bagian dalam
kelompoknya
8 Dalam pelaksanaannya tidak menggangu kelompok
lain tanpa alasan yang jelas
9 Kecepatan dalam menyelesaikan praktik
10 Langkah pelaksanaan praktik sesuai dengan yang
semestinya
Hasil Praktik
11 Kerapihan produk hasil praktik
12 Ketegakan pasangan dinding bata yang dihasilkan
13 Kedataran produk yang dihasilkan
14 Sudut yang dihasilkan
15 Kerataan bidang produk hasil praktik
16 Konsistensi siar
17 Kepadatan siar
Tahap Akhir Praktik
18 Membersihakan tempat praktik
19 Mengumpulkan kembali alat-alat praktek serta
membersihkannya
20 Mengumpulkan kembali bahan-bahan praktek untuk
praktek selanjutnya
49
49
3.7.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Metode ini
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama-nama siswa yang
akan menjadi sampel sekaligus mengambil foto-foto bukti penelitian dilakukan.
3.7.3 Tes
Sebagaimana diungkapkan bahwa “tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”
(Arikunto, 2010: 266).
Tes ini digunakan untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, kemampuan
serta ketrampilan seseorang/ kelompok. Tes ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan penilaian nyata.
Metode ini digunakan untuk mengambil data tentang pemahaman siswa
pada materi kompetensi dasar Melakukan pemasangan berbagai konstruksi batu
bata berdasarkan gambar rencana.
. Tes dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan (Pre Test) dan
setelah mendapatkan perlakuan (Post Test).Soal tes terlebih dulu diujicobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap butir tes. Tes yang sudah
melewati tahap perbaikan dan valid akan diberikan pada kelas sampel.
50
50
3.8 Analisa Data Instrumen
Analisis data instrumen digunakan untuk mengetahui validitas soal,
reliabilitas, daya pembeda butir soal tes, dan tingkat kesukaran soal test.
3.8.1 Validitas Soal
Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:
r phis= M p M t
S t p
q (Arikunto, 20 : 32 )
Keterangan :
r phis = koefisien korelasi biserial
M p = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya
M t = rerata skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
St = standar deviasi dari skor total
q = proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
Selanjutnya nilai r phis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Soal dikatakan valid apabila r phis mempunyai korelasi lebih besar dari
nilai r table dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika r phis< r
tabel maka soal dikatakan tidak valid.
51
51
Berdasarkan uji coba dari 47 butir soal, hasil analisis validitas soal uji coba
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
Kreteria No. Soal Jumlah Soal
(1) (2) (3)
Valid
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 46, 47
40
Tidak Valid 4, 9, 17, 18, 25, 44, 45 7
Sumber : Analisis Data Penelitian
Memperhatikan hasil uji validitas dari tabel 3.2 diatas, soal uji coba
menunjukan 7 soal tidak valid dan 40 soal valid yang dapat digunakan dalam
latihan soal pre test dan post test.
3.8.2 Reliabilitas Soal
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
r 11 = k
k 1 1
M k M
k 1 (Arikunto, 2010: 232)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = skor rata-rata
V1 = varians total
Dimana,
52
52
(Arikunto, 1 : 1 )
Keterangan: = jumlah kuadrat skor total
= banyak subyek pengikut tes
Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11, kemudian
harga r11 tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel.
Jika r11 > rtabel maka item tes yang diujicobakan reliabel.
Dari hasil analisis diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,7394 dengan
ttabel 0,355. Karena thitung > ttabel maka soal tes dikatakan reliabel.
3.8.3 Daya Pembeda Butir Soal Tes
Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai. Dalam
penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua. Untuk mengukur
daya beda digunakan rumus sebagai berikut :
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD (Arikunto, 2015: 177)
Keterangan :
D = daya pembeda.
JA = banyaknya peserta kelompok atas.
JB = banyaknya peserta kelompok bawah.
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar.
53
53
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan klasifikasi daya
pembeda sebagai berikut :
D = 0,00 – 0,20 : jelek (Poor)
D = 0,20 – 0,40 : cukup
D = 0,40 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik, sebaiknya dibuang saja.
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh daya pembeda butir soal dapat dilihat
ditebel dibawah ini:
Tabel 3.5 Daya Pembeda Butir Soal
Kreteria Nomor Soal Jumlah Soal
(1) (2) (3)
Kurang 4, 9, 13, 17, 18, 20, 25, 27, 33, 38, 44, 45 13
Cukup 1, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 16, 23, 31, 32, 36, 41, 42, 14
Baik 2, 3, 7, 14, 15, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30,
34, 35, 37, 39, 40, 43, 46, 47 22
Sumber : Analisis Data Penelitian
3.8.4 Tingkat Kesukaran Soal
Setiap jawaban akan berperingkat sesuai dengan mutu jawaban masing–
masing siswa. Teknik perhitungannya adalah dengan menghitung rasio antara
banyaknya siswa yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes. Digunakan
rumus berikut:
54
54
Keterangan:
IK : Indeks Kesukaran
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tingkat kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Keterangan
IK = 0,00 Sangat sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah
IK = 1 Sangat Mudah
Sumber : Analisis data penelitian
Berdasarkan hasil soal uji coba diperoleh daya pembeda butir soal dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No. Kreteria No. Soal Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1 Mudah 4, 5, 7, 9, 10, 12, 14, 15, 19, 23, 32, 35, 46 13
2 Sedang 1, 2, 3, 6, 8, 16, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 29, 34,
37, 38, 39, 41, 43, 45, 47 21
3 Sukar 11, 13,17,18, 27, 28, 30, 31, 33, 36, 40, 42, 46 13
Sumber : Analisis Data Penelitian
55
55
3.8.5 Analisis Fungsi Distraktor (pengecoh)
Untuk mengetahui apakah option atau alternatif jawaban yang terdapat
pada setiap butir soal itu dapat berfungsi dengan baik atau tidak, maka
dilakukan analisis efektifitas fungsi distraktor karena diantara option itu
hanya ada satu kunci jawaban yang benar.
Untuk menghitung efektivitas fungsi distraktor itu dapat ditempuh
dengan cara:
a) Menghitung banyaknya tes yang menjawab option
b) Menghitung efektivitas fungsi pengecoh (distraktor) dengan rumus:
Untuk mengetahui suatu distraktor telah dapat menjalankan fungsinnya
dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya dipilih oleh 5% dari
jumlah seluruh peserta tes.
Tabel 3.8 Hasil Analisis fungsi distraktor
No Kriteria Nomor Soal Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1 Baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
43, 44, 45, 46, 47
47
2 Tidak Baik - 0
Sumber : Analisis Data Penelitian
3.8.6 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Instrumen Penelitian
56
56
Dari hasil analisis validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda soal, dan
tingkat kesukaran soal, diperoleh jumlah soal dipakai untuk penelitian sebanyak
40 butir soal dan soal yang tidak dipakai sebanyak 7 butir soal. Hasil perhitungan
keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. Rekapitulasi hasil analisis butir soal test
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Tes
No. Validitas Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
Nomor
Soal
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Valid Cukup Sedang Dipakai 1
2 Valid Baik Sedang Dipakai 2
3 Valid Baik Sedang Dipakai 3
4 Tidak Kurang Mudah Dibuang -
5 Valid Cukup Mudah Dipakai 5
6 Valid Cukup Sedang Dipakai 6
7 Valid Baik Mudah Dipakai 7
8 Valid Cukup Sedang Dipakai 8
9 Tidak Kurang Mudah Dibuang -
10 Valid Cukup Mudah Dipakai 10
11 Valid Cukup Sukar Dipakai 11
12 Valid Cukup Mudah Dipakai 12
13 Valid Kurang Sukar Dipakai 13
14 Valid Baik Mudah Dipakai 14
15 Valid Baik Mudah Dipakai 15
16 Valid Cukup Sedang Dipakai 16
17 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
18 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
19 Valid Baik Mudah Dipakai 19
20 Valid Kurang Sedang Dipakai 20
21 Valid Baik Sedang Dipakai 21
22 Valid Baik Sedang Dipakai 22
23 Valid Cukup Mudah Dipakai 23
24 Valid Baik Sedang Dipakai 24
25 Tidak Kurang Sedang Dibuang -
26 Valid Baik Sedang Dipakai 26
57
57
No. Validitas Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
Nomor
Soal
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
27 Valid Kurang Sukar Dipakai 27
28 Valid Baik Sukar Dipakai 28
29 Valid Baik Sedang Dipakai 29
30 Valid Baik Sukar Dipakai 30
31 Valid Cukup Sukar Dipakai 31
32 Valid Cukup Mudah Dipakai 32
33 Valid Kurang Sukar Dipakai 33
34 Valid Baik Sedang Dipakai 34
35 Valid Baik Mudah Dipakai 35
36 Valid Cukup Sukar Dipakai 36
37 Valid Baik Sedang Dipakai 37
38 Valid Kurang Sedang Dipakai 38
39 Valid Baik Sedang Dipakai 39
40 Valid Baik Sukar Dipakai 40
41 Valid Cukup Sedang Dipakai 41
42 Valid Cukup Sukar Dipakai 42
43 Valid Baik Sedang Dipakai 43
44 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
45 Tidak Kurang Sedang Dibuang -
46 Valid Baik Mudah Dipakai 46
47 Valid Baik Sedang Dipakai 47
Sumber : Analisis Data Penelitian
Berdasarkan tabel 3.3 diatas, diperoleh data bahwa butir soal yang dipakai
adalah soal nomer 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 46, dan 47.
Soal yang tidak dipakai berdasarkan tabel 3.3 diatas adalah soal nomer 4, 9, 17,
18, 25, 44, dan 45. Berdasarkan tabel diatas jumlah soal yang akan dipakai
berjumlah 40 butir soal.
3.8.7 Validitas Materi dan Media Pembelajaran
58
58
Tahap validasi materi dan media dilakukan agar materi dan media
pembelajaran yang dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan
penilaian ahli. Validasi materi pembelajaran dilakukan oleh: 1) ahli materi yang
berkompeten di bidang materi pekerjaan pemasangan dinding ½ bata; 2) ahli
media yang berkompeten dalam bidang media pembelajaran. Data penilaian hasil
validasi ahli materi tersaji dalam tabel 3.7, sedangkan data penilaian hasil validasi
ahli media tersaji dalam tabel 3.8. Produk media yang sudah divalidasi
selanjutnya direvisi sesuai dengan saran dan masukan ahli saat proses validasi.
a) Hasil validasi ahli materi
Sebelum melakukan penelitian materi pembelajaran terlebih dahulu di
validasi oleh ahli materi. Validasi materi dilaksanakan oleh Dwi Astuti B.Sc, guru
SMK Negeri 3 Semarang yang mempunyai latar belakang sesuai dengan materi
yang dikembangkan. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mendapatkan
informasi, kritik, dan saran agar media pembelajaran yang dikembangkan menjadi
produk yang berkualitas secara aspek materi, pembelajaran dan kebahasaan. Hasil
validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.10 Skor maksimal dari masing-masing
item pernyataan dalam lembar validasi adalah 4 sedangkan skor minimum adalah
1.
Tabel 3.10 Hasil Validasi Ahli Materi
No Pertanyaan Nilai
(1) (2) (3)
ASPEK PENDAHULUAN
1. Kejelasan petunjuk belajar 4
2. Kejelasan langkah-langkah dalam persiapan
pembelajaran 4
3. Ketepatan penerapan strategi belajar 4
59
59
No Pertanyaan Nilai
(1) (2) (3)
4. Keterkaitan dengan modul lain yang prerekuisit 3
5. Kelengkapan komponen pendahuluan 4
ASPEK PEMBELAJARAN
6. Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator 4
7. Kesesuaian standar kompetensi lulusan dengan
kompetensi dasar 4
8. Kejelasan judul program 4
9. Kejelasan sasaran pengguna 3
10. Ketepatan dalam penjelasan materi teoritis 3
11. Kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna 3
ASPEK ISI
12. Cakupan (keluasan dan kedalaman) isi/uraian
materi 3
13. Keruntutan isi/uraian materi (Struktur
organisasi/urutan isi materi) 3
14. Faktualisasi isi materi 3
15. Aktualisasi isi materi 3
16. Kejelasan dan kecukupan contoh yang disertakan 3
17. Kejelasan dan kesesuaian relevansi bahasa yang
digunakan 4
18. Kemenarikan isi materi dalam memotivasi
pengguna 4
ASPEK TUGAS
19. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal latihan/tes 3
20. Runtutan soal yang disajikan komprehensif 4
21. Tingkat kesulitan soal 4
22. Kesesuaian latihan/tes dengan kompetensi dasar 4
23. Keseimbangan proporsi soal latihan/tes dengan isi
materi 4
Total Skor 83/92 x 100%
90.2
(sangat baik)
Sumber: Data Primer yang Diolah
b) Hasil validasi ahli media
60
60
Validasi media dilakukan oleh Ganis Putra Widhanarto S.Pd, M.Pd, dosen
Prodi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang. Validasi oleh ahli media bertujuan untuk mendapatkan informasi,
kritik, dan saran agar media pembelajaran yang dikembangkan menjadi produk
yang berkualitas secara aspek judul, aspek alat, aspek bahan, dan aspek arah.
Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.11 Skor maksimal dari masing-
masing item pernyataan dalam lembar validasi adalah 4 sedangkan skor minimum
adalah 1.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Ahli Media
No Pertanyaan Nilai
(1) (2) (3)
Judul
1 Judul tercantum jelas 4
2 Judul sesuai dengan kompetensi 4
Alat
3 Alat tercantum jelas 4
4 Alat yang digunakan sudah sesuai
kebutuhan saat praktek
4
Bahan
5 Bahan tercantum jelas 4
6 Bahan yang digunakan sudah sesuai untuk
praktek
4
7 Gambar jelas 4
Arah
8 Prosedur praktikum jelas 4
9 Perawatan, pemeriksaan dan
penyetelan sesuai prosedur
4
Total Skor 36/36 x 100%
100
(sangat baik)
Sumber: Data Primer yang Diolah
61
61
3.9 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif metode
statistik. Ada 2 analisis data yang digunakan yaitu: persyaratan analisis dan
Analisis Data untuk Uji Hipotesis
3.9.1 Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis data merupakan langkah yang dianggap penting
dalam sebuah penelitian, karena dalam analisis data akan ditarik sebuah
kesimpulan berdasarkan hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini uji
persyaratan analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas,
uji perbedaan dua rata-rata (uji t) serta peningkatan hasil belajar (uji gain).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji
normalitas sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis :
Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2) Menentukan
3) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ho diterima jika : X2
hitung < X2
(1- );(k-1), dengan k = banyak kelompok
4) Menghitung X2
hitung
62
62
k
i i
iihirung
E
EOX
1
2
2 (Sudjana, 2005: 273)
Keterangan:
hitungX 2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelompok
5) Menentukan simpulan.
b. Uji Kesamaan Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Langkah-langkah menentukan
kesamaan varians :
1. Menentukan hipotesis
Ho = 21 mm (varians homogen)Ha = 21 mm (varians tidak homogen)
2. Menentukan
3. Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1)
4. Menghitung F
(Sudjana, 2005: 250)
Jika Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas
X TGB 2 dan kelas X TGB 3 memiliki varians yang sama.
Berdasarkan analisis tahap awal untuk uji kesamaan dua varians (uji
homogenitas) pada nilai pre test diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,043. Nilai Fhitung
63
63
tersebut kurang dari nilai Ftabel dengan taraf signifikan sebesar 5% yaitu 1,96.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas XI TKBB 1 dan kelas
XI TKBB 2 mempunyai varians yang sama (homogen).
3.9.2 Analisis Data untuk Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan setelah diperoleh data hasil belajar siswa. Untuk
memperoleh data tersebut, pengambilan data dilakukan dua kali yaitu hasil belajar
siswa sebelum menggunakan media jobsheet konstruksi batu ( X1) dan hasil
belajar siswa setelah menggunakan media jobsheet konstruksi batu (X2). Untuk
analisis data nilai rata-rata hasil belajar X1 dan X2 digunakan rumus berikut ini :
=
Keterangan :
: nilai rata-rata hasil belajar pre-test
: jumlah keseluruhan nilai pre-test
n : jumlah sampel
=
Keterangan :
: nilai rata-rata hasil belajar post-test
: jumlah keseluruhan nilai post-test
n : jumlah sampel
Untuk analisis data standar deviasi S1 dan S2 digunakan rumus sebagai
berikut:
64
64
S1 =
Keterangan :
S1 : Standar deviasi pre-test
: nilai rata-rata hasil belajar pre-test
: nilai tengah pre-test
n1 : jumlah sampel
S2 =
Keterangan :
S2 : Standar deviasi pre-test
: nilai rata-rata hasil belajar pre-test
: nilai tengah pre-test
n1 : jumlah sampel
Dari analisis data menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar pre-test (X1) sedangkan nilai rata-rata hasil belajar post-test (X2).
hasil belajar siswa untuk selanjutnya data tersebut akan di uji hipotesis yaitu
dengan uji perbedaan rata-rata (uji t) dan uji N-gain.
a. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji t)
Uji perbedaan rata-rata (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok yang akan diberi perlakuan sama atau tidak, dalam perhitungan data
awal yang diambil dari nilai pre test, digunakan untuk mengetahui apakah pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata yang sama. Sedangkan
65
65
dalam perhitungan data akhir yang diambil dari nilai post test, digunakan untuk
mengetahui apakah pada kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih baik daripada
kelas kontrol. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis.
Ho : 21 mm
Ha : 21 mm
Keterangan:
1m = rata-rata data kelompok eksperimen.
2m = rata-rata data kelompok kontrol.
b) Menentukan α
c) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini digunakan
rumus:
s
nn
XXt
21
21
11
dengan
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns (Sudjana, 2005: 239)
Keterangan:
1X : rata-rata kelompok eksperimen
2X : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
66
66
s2
1 : varians kelompok eksperimen
s2
2 : varians kelompok kontrol
Ho diterima jika –t(1- 2
1)(n1+n2-2) < t < t(1-
2
1)(n1+n2-2)
Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian hipotesis
digunakan rumus sebagai berikut :
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
s
XXt
(Sudjana, 2005: 241)
Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika :
21
2211'
WW
tWtWt
dengan
1
2
11
n
sW
2
2
21
n
sW
111 1 ntt 112 2 ntt
Keterangan:
1X : rata-rata kelompok eksperimen
2X : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s12 : varaians kelompok eksperimen
s22 : varaians kelompok kontrol
67
67
b. Uji Peningkatan Hasil Belajar (N-Gain)
Uji peningkatan hasil belajar digunakan untuk menguji apakah ada
peningkatan hasil belajar antara kelompok pre-test dan kelompok post-test yaitu
menggunakan rumus N-Gain. Peningkatan hasil belajar dapat digambarkan dalam
bentuk grafik. Klasifikasi. Adapun kriteria N gain dapat dilihat pada tabel 3.11.
N-Gain =
(Hake:1998)
Keterangan :
T1 = Nilai Pre-test
T2 = Nilai Post-test
Tmaks = Nilai maksimal siswa
Tabel 3.12 Kriteria N gain
Indeks Kriteria
(<g>) > 0,30 Rendah
0,30 < (<g>) ≤ 0, 0 Sedang
(<g>) > 0,70 Tinggi
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara
kelas yang menggunakan media jobsheet dengan perbantukan metode ceramah
pada mata pelajaran konstruksi batu kompetensi dasar melakukan pemasangan
berbagai konstruksi batu bata berdasarkan gambar rencana kelas XI Teknik
Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 3 Semarang dengan kelas yang hanya
menggunakan model ceramah. Maka peneliti melakukan analisis data secara
kuantitatif, data yang didapatkan peneliti melalui post test sebagai tes akhir
setelah dilakukan perlakuan atau pembelajaran yang berbeda pada kedua kelas
(kelas kontrol dan kelas eksperimen) kelas kontrol yaitu kelas XI TKBB 2
memakai model ceramah dan kelas eksperimen yaitu kelas XI TKBB 1 memakai
media jobsheet konstruksi batu berbantukan model ceramah.
Uji coba instrument dilakukan pada tanggal 2 Februari 2017 di kelas XII
TKBB 1 dengan jumah siswa 32 orang, uji coba soal instrumen ini dilakukan
sebelum penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah didapat data
dari hasil analisis uji coba instrumen yang telah dilakukan maka dilakasanakan
penelitian yang diawali dngan pelaksanaan pre test pada kelas Kontrol (XI TKBB
2) dan kelas Eksperimen (XI TKBB 1). Pelasksanaan pre test pada kelas kontrol
(XI TKBB 2) dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2017 dan pre test pada kelas
eksperimen dilakasanakan pada tanggal 17 Februari 2017. Kegiatan peneitian
diakhiri dengan pelaksanaan post test pada kedua kelas tersebut. Pelaksanaan post
69
test pada kelas kontrol (XI TKBB 2) dilaksanakan tanggal 16 Maret 2017 dan post
test pada kelas eksperimen (XI TKBB 1) dilaksanakan pada tangal 17 Maret 2017.
Data yang didapat tentang hasil belajar siswa kemudian dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan yang belaku untuk keseluruhan populasi dalam
penelitian. Hasil penelitan yang diuraikan adalah hasil penelitian tahap awal (nilai
pre test) dan hasil penelitan tahap akhir (nilai post test).
4.1. Hasil Penelitian Tahap Awal (pre test)
4.1.1. Deskriptif Kemampuan Awal Siswa (pre test)
Analisis data pada tahap awal ini dilakukan guna mengetahui kemampuan
awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum mendapatkan
perlakuan. Analisis ini menggunakan hasil nilai pre test pada kelas kontrol (XI
TKBB 2) dan kelas eksperimen (XI TKBB1). Analisis datanya meliputi uji
normalitas, uji kesamaan dua varians (homogenitas), dan uji perbedaan rata-rata
pre test (uji t). Hasil yang didapat dari pre test ini adalah rata-rata kemampuan
awal siswa pada kelas kontrol adalah 52,94 dan rata-rata kemampuan awal siswa
pada kelas eksperimen adalah 50,17. Nilai tertinggi dari kelas kontrol adalah 65
dan nilai terendahnya adalah 40. Sedangkan nilai tertinggi pada kelas eksperimen
adalah 62,5 dan nilai terendahnya adalah 40. Kesimpulan yang dapat diambil dari
rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen
adalah kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang relatif sama.
Untuk lebih jelas mengenai hasil nilai pre test yang didapatkan dapat
dilihat pada tabel 4.1.
70
Tabel 4.1. Hasil Nilai Pre Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kreteria N Minimal Maksimal Mean
(1) (2) (3) (4) (5)
Nilai Kelas Kontrol 34 40 65 52,94
Nilai Kelas eksperimen 30 40 62,5 50,17
Sumber : Analisis data penelitian
4.1.2. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan chi kuadrat ( ). Hipotesis yang
digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut.
: data berdistribusi normal
: data tidak berdistribusi normal.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2005).
Keterangan:
: Chi Kuadrat
: Frekuensi Pengamatan
: Jumlah Yang Diharapkan
k : Banyaknya Kelas Sampel
Derajat Kebebasan ( ) = k – 1.
Kriteria pengujiannya adalah diterima apabila
ditolak apabila (Sudjana, 2005). Dalam penelitian ini, digunakan
taraf signifikansi ( ) = 5%. Nilai digunakan untuk menunjukkan nilai
71
sebelum dibandingkan dengan nilai
. Apabila
<
maka
diterima. Jika diterima maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas pada tahap awal yang didapat dari
nilai pre test diperoleh nilai 2
hitung untuk kelas eksperimen sebesar 2,85 dan kelas
kontrol sebesar 3,41. Kedua nilai tersebut kurang dari 2
tabel pada taraf signifikan
5% dengan dk = 5-1 yaitu 9,49 yang berarti bahwa kedua data nilai pre test
tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya yaitu menggunakan statistik
parametrik. Selengkapnya hasil pengujian normalitas data nilai pre test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Nilai Pre Test
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
(1) (2) (3)
2
hitung 2,85 3,41
Dk (k-1) 4 4
2
tabel 9,49 9,49
Kriteria Normal Normal
Sumber : Analisis data penelitian
4.1.3. Uji kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji kesamaan dua varians (uji homogenitas) pada analisis tahap awal ini
digunakan untuk mengetahui homogenitas varians nilai awal dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan Hipotesis
Ho : m1 ≤ m2
72
Ha : m1 > m2
b) Menentukan nilai (α)
c) Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung < F1/2α(n1-1, n2-1)
d) Menghitung F dengan menggunakan rumus dibawah ini:
(Sudjana, 2005).
Jika Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas
XI TKBB 1 dan kelas XI TKBB 2 memiliki varians yang sama.
Berdasarkan analisis tahap awal untuk uji kesamaan dua varians (uji
homogenitas) pada nilai pre test diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,29. Nilai Fhitung
tersebut kurang dari nilai Ftabel dengan taraf signifikan sebesar 5% yaitu 1,84.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas XI TKBB 1 dan kelas
XI TKBB 2 mempunyai varians yang sama (homogen).
Selengkapnya hasil pengujian kesamaan dua varians (homogenitas) data
nilai pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) Data Nilai Pre Test
Kelas Varians Fhitung Ftabel Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
Eksperimen 41,78 1,29 1,84 Varians Sama
Kontrol 53,97
Sumber : Analisis data penelitian
4.1.4. Uji Perbedaan Rata-Rata Pre test (Uji t)
Uji perbedaan rata-rata pre test (uji t) pada analisis tahap awal ini
digunakan untuk mengetahui apakah nilai rata-rata pre test kelas kontrol lebih
73
baik jika dibandingan dengan nilai rata-rata pre test kelas eksperimen. Pengujian
menggunakan uji dua pihak kanan dan kiri. Kriteria pengujian Ho diterima jika -
t(1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2a)(n1+n2-2) dengan taraf signifikan (α) sebesar 5%. Jika Ho
diterima maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pre test antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda nyata.
Hipotesis :
Ho : 1 < 2
Ha : 1 > 2
Berdasarkan analisis tahap awal untuk analisis uji perbedaan rata-rata (uji
t) pada nilai pre test diperoleh nilai -t(1-1/2a)(n1+n2-2) dengan taraf signifikan sebesar
5% yaitu -1,67. Nilai -t(1-1/2a)(n1+n2-2) kurang dari nilai thitung sebesar -1,59. Nilai
thitung tersebut kurang dari nilai t(1-1/2a)(n1+n2-2) dengan taraf signifikan sebesar 5%
yaitu -1,67 - 1,67. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pre test
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda nyata.
Selengkapnya hasil pengujian perbedaan rata-rata (uji t) data nilai pre test
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Uji Perbedaan Rata-rata Pre Test (Uji t)
Kelas Rata-
rata
Dk
(n-1)
-ttabel
thitung ttabel Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
Eksperimen 50,17 29
-1,67 -1,59 1,67
Nilai rata-rata pre test
antara kelompok
eksperimen dan
kelompok kontrol tidak
berbeda nyata.
Kontrol 52,94 33
Sumber : Analisis data penelitian
74
4.2. Hasil Penelitian Tahap Akhir (Nilai Post test)
4.2.1. Deskriptif Kemampuan Akhir Siswa (Post test)
Analisis data pada tahap akhir ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah
mendapatkan perlakuan. Analisis data ini menggunakan hasil nilai post test pada
kelas kontrol (XI TKBB 2) dan kelas eksperimen (XI TKBB 1). Kelas kontrol
mendapatkan perlakuan menggunakan model ceramah sedangkan kelas
eksperimen mendapatkan perlakuan menggunakan media jobsheet pemasangan
dinding bata. Analisis datanya meliputi uji normalitas, uji uji kesamaan dua
varians (homogenitas), uji perbedaan rata-rata post test (uji t), dan uji peningkatan
hasil belajar siswa (uji gain).
Berdasarkan analisis data pada tahap akhir ini, rata-rata kemampuan akhir
siswa pada kelas eksperimen adalah 84,81 dan rata-rata kemampuan akhir siswa
pada kelas kontrol adalah 80,45. Nilai tertinggi dari kelas eksperimen adalah
91,63 dan nilai terendahnya adalah 80,15. Sedangkan nilai tertinggi pada kelas
kontrol adalah 84,40 dan nilai terendahnya adalah 75,38. Kesimpulan yang dapat
diambil dari rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol adalah kelas eksperimen mempunyai kemampuan yang lebih baik
jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Selain itu rata-rata nilai post-test pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah memenuhi syarat KKM (Kriteria
Kelulusan Minimal) yang sebesar 75.
75
Selengkapnya hasil nilai post test pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kriteria n Minimal Maksimal Mean
(1) (2) (3) (4) (5)
Nilai Kelas Kontrol 34 75,38 84,40 84,81
Nilai Kelas Eksperimen 30 80,15 91,63 80,45
Sumber : Analisis data penelitian
4.2.2. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak, maka
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan chi kuadrat ( ). Hipotesis yang
digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut.
: data berdistribusi normal
: data tidak berdistribusi normal.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2005).
Keterangan:
: Chi Kuadrat
: Frekuensi Pengamatan
: Jumlah Yang Diharapkan
k : Banyaknya Kelas Sampel
Derajat Kebebasan ( ) = k – 1.
76
Kriteria pengujiannya adalah diterima apabila
ditolak apabila (Sudjana, 2005). Dalam penelitian ini, digunakan
taraf signifikansi ( ) = 5%. Nilai digunakan untuk menunjukkan nilai
sebelum dibandingkan dengan nilai
. Apabila
<
maka
diterima. Jika diterima maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas pada tahap awal yang didapat dari
nilai pre test diperoleh nilai 2
hitung untuk kelas eksperimen sebesar 3,29 dan kelas
kontrol sebesar 3,83. Kedua nilai tersebut kurang dari 2
tabel pada taraf signifikan
5% dengan dk = 5-1 yaitu 9,49 yang berarti bahwa kedua data nilai pre test
tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya yaitu menggunakan statistik
parametrik. Selengkapnya hasil pengujian normalitas data nilai pre test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Nilai Post Test
Sumber
variasi
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
(1) (2) (3)
2
hitung 3,29 3,83
Dk (k-1) 4 4
2
tabel 9,49 9,49
Kriteria Normal Normal
Sumber : Analisis data penelitian
4.2.3. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogentitas)
Uji kesamaan dua varians (uji homogenitas) pada analisis tahap akhir ini
digunakan untuk mengetahui homogenitas varians nilai post test dari kelas
77
eksperimen dan kelas kontrol.. Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan Hipotesis
Ho: m1 ≤ m2
Ha : m1 > m2
b) Menentukan nilai (α)
c) Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung < F1/2α(n1-1, n2-1)
d) Menghitung F dengan menggunakan rumus dibawah ini:
(Sudjana, 2005).
Jika Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas
XI TKBB 1 dan kelas XI TKBB 2 memiliki varians yang sama.
Berdasarkan analisis tahap awal untuk uji kesamaan dua varians (uji
homogenitas) pada nilai pre test diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,42. Nilai Fhitung
tersebut kurang dari nilai Ftabel dengan taraf signifikan sebesar 5% yaitu 1,84.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal antara kelas XI TKBB 1 dan kelas
XI TKBB 2 mempunyai varians yang sama (homogen).
Selengkapnya hasil pengujian kesamaan dua varians (homogenitas) data
nilai pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) Data Nilai Post Test
Kelas Varians Fhitung Ftabel Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
Eksperimen 20,98 1,42 1,84 Varians Sama
78
Kontrol 29,73
Sumber : Analisis data penelitian
4.2.4. Uji Perbedaan Rata-rata Pre test (Uji t)
Uji perbedaan rata-rata post test (uji t) pada analisis tahap akhir ini
digunakan untuk mengetahui apakah nilai rata-rata post test kelas eksperimen
lebih baik jika dibandingan dengan nilai rata-rata post test kelas kontrol.
Pengujian ini menggunakan uji pihak kanan. Kriteria pengujian Ho diterima jika
thitung < t(α)(n1+n2-2) dengan taraf signifikan (α) sebesar 5%. Jika Ho diterima maka
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata post test antara kelas eksperimen tidak
lebih baik daripada nilai rata-rata post test kelas kontrol.
Hipotesis :
Ho : 1 < 2
Ha : 1 > 2
Berdasarkan analisis tahap akhir untuk analisis uji perbedaan rata-rata (uji
t) pada nilai post test diperoleh nilai thitung sebesar 4,77. Nilai thitung tersebut lebih
dari nilai ttabel dengan taraf signifikan sebesar 5% yaitu 1,67. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata post test kelompok eksperimen lebih besar
daripada kelompok kontrol
Selengkapnya hasil pengujian perbedaan rata-rata (uji t) data nilai post
test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Pre Test (Uji t) Data Nilai Post Test
Kelas Rata-
rata
Dk
(n-1) thitung ttabel Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
79
Eksperimen 84,81 29
4,77 1,67
Nilai post test kelas
eksperimen lebih baik
dari pada nilai post test
kelas kontrol Kontrol 80,45
33
Sumber : Analisis data penelitian
4.2.5. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Uji N-Gain)
Uji peningkatan hasil belajar siswa (uji gain) memiliki tujuan untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.
Berdasarkan hasil analisis tahap akhir untuk uji peningkatan hasil belajar
siswa (uji gain) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
setelah mendapatkan perlakuan sebesar 0,70 (70%) dan masuk ke kriteria
peningkatan hasil belajar siswa Tinggi. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas
kontrol setelah mendapatkan perlakuan sebesar 0,58 (58%) dan masuk ke kriteria
peningkatan hasil belajar siswa sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang mendapatkan
perlakuan pembelajaran menggunakan media pembalajaran berupa jobsheet
dengan berbantukan metode ceramah mempunyai peningkatan hasil belajar lebih
tinggi 0,12 (12%) dari pada kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan
metode pembelajaran ceramah saja. Selanjutnya hasil pengujian peningkatan hasil
belajar siswa (uji gain) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 4.9.
Tabel 4.9. Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Uji Gain)
80
Kelas Rata-rata
Pre Test
Rata-rata
Post Test <g> Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
Eksperimen 50,17 84,81 0,70 Tinggi
Kontrol 52,94 80,45 0,58 Sedang
Sumber : Analisis Data Penelitian
4.3. Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Jobsheet
Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas, (2008:24).
Struktur jobsheet meliputi: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar/mata
pelajaran, langkah kerja/tugas, dan penilaian. Sedangkan menurut (Aryadi, dkk,
2011:9) jobsheet yang baik harus memenuhi syarat yaitu jobsheet harus berisi
paling tidak tentang: 1) petunjuk belajar, 2) kompetensi yang akan dicapai, 3) isi
materi pengantar praktik, 4) informasi pendukung. Sedangkan jobsheet konstruksi
batu ini sudah menuhi syarat tersebut, hal ini dibuktikan dari validasi yang
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang menyatakan jobsheet konstruksi
batu sub materi pemasangan dinding ½ bata dinyatakan valid dan layak untuk di
pergunakan sebagai bahan ajar, sehingga dengan di terapkannya jobsheet
konstruksi batu sub materi pemasangan dinding ½ bata ini dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Seluruh uraian diatas menunjukan bahwa secara umum penerapan jobsheet
konstruksi batu sub materi pemasangan dinding ½ bata pada kelas eksperimen
dapat menjadikan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari pada kelas kontrol
yang tidak menggunakan jobsheet, terjadi perbedaan hasil belajar antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen dalam memahami mata pelajaran konstruksi batu
81
kompetensi dasar melakukan pemasangan berbagai konstruksi batu bata
berdasarkan gambar rencana pada kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton di
SMK N 3 Semarang.
4.4.2. Pembahasan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis data penelitian yang dibuktikan melalui uji analisis data
menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sama (homogen). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil pre-test
kedua kelas dan dibuktikan dengan uji t untuk melihat persamaan dua rata-rata.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 50,17
dan pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata 52,94. Hal ini dapat dibuktikan
dengan uji t dan hasilnya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kontrol. Hal ini wajar karena kedua kelas tersebut belum
mendapatkan perlakuan dan materi belajar.
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan dengan implementasi jobsheet
konstruksi batu dengan berbantu metode ceramah pada kelas eksperimen dan
perlakuan dengan model ceramah pada kelas kontrol, menunjukkan bahwa hasil
belajar akhir kedua kelompok mengalami perbedaan yang signifikan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai hasil post-test dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata kelas
eksperimen 84,81 sedangkan pada kelas kontrol 80,45. Dari nilai rata-rata post-
82
test terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t untuk hasil diperoleh =
4,77 sedangkan = 1,67. Karena > (4,77 > 1,67) maka diperoleh
suatu kesimpulan bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Hasil belajar siswa didapat dilihat pada grafik hasil belajar pre test dan pos
test pada kedua kelas, setelah diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda,
didapatkan kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai akhir yang lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan jobsheet
konstruksi batu denganberbantu metode ceramah pada kelas eksperimen dan
penggunaan model ceramah pada kelas kontrol juga digunakan perhitungan gain..
Hasil perhitungan tes dengan menggunakan gain diperoleh nilai g untuk kelas
kontrol adalah sebesar 0,58 atau diprosentasikan 58% termasuk dalam kriteria
sedang sedangkan nilai g untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0.70 atau
diprosentasikan 70% termasuk dalam kriteria tinggi. Kriteria peningkatan hasil
belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.10.
Dapat disimpulkan dari data peningkatan hasil belajar tersebut bahwa
kelas eksperimen memiliki peningkatan hasil belajar lebih tinggi sebesar 0,12
(12%) daripada kelas kontrol, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.10. Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas Rata-
rata Pre-
Rata-rata
Post-Test Peningkatan Kriteria Selisih
83
Test
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Eksperimen 50,17 84,81 0,70 Tinggi 0,12
Kontrol 52,94 80,45 0,58 Sedang
Sumber : Hasil Penelitian
Berdasarkan nilai g di atas terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa
terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
sebesar 0,70 atau (70%) termasuk kriteria tinggi, dan hasil belajar pada kelas
kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,58 atau (58%) termasuk kriteria
Sedang. Kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan jobsheet dengan
perbantukan metode ceramah peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 0,12
atau (12%) dari pada kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan metode
yang biasa dilakukan yaitu metode ceramah. Berdasar kan hasil tersebut
implementasi jobsheet konstruksi batu pada kompetensi melakukan pemasangan
berbagai konstruksi batu bata sesuai gambar rencana kelas XI Teknik Konstruksi
Batu Baton di SMK N 3 Semarang lebih baik hasil belajarnya dari pada yang
tidak menggunakan jobsheet.
84
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pengaruh media pembelajaran yang dilakukan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata layak digunakan dalam proses
KBM mata pelajaran Konstruksi Batu. Data hasil validasi menunjukan
nilai dari ahli materi sebesar 90,2%, nilai dari ahli media sebesar 100%.
kelayakan jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata juga dibuktikan
dengan hasil treatment yang menunjukan kemampuan siswa yang
KBMnya menggunakan jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata lebih
tinggi dibanding siswa yang KBMnya hanya menggunakan metode
ceramah. Data hasil analisis menunjukan bahwa hasil post test dari siswa
yang KBMnya menggunakan jobsheet materi pemasangan dinding ½ bata
mendapat nilai rata-rata sebesar 84,81, Sedangkan siswa yang KBMnya
menggunakan metode ceramah didapatkan nilai rata-rata setelah post test
sebesar 80,17. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa jobsheet materi
pemasangan dinding ½ bata ini layak digunakan.
2. Terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,70 atau
(70%) termasuk dalam kriteria peningkatan tinggi, dan hasil belajar kelas
kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,58 atau (58%) termasuk dalam
85
kiteria peningkatan sedang. Besar perbedaan peningkatan hasil belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,12 atau (12%). Kelas
eksperimen dengan implementasi jobsheet materi pemasangan dinding ½
bata berbantukan model ceramah lebih baik dalam hasil belajar
dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengunakan model ceramah.
5.2. Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian
eksperimen pada kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 3 Semarang.
Peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya dalam KBM pada mata pelajaran konstruksi batu, khususnya
pada sub materi pekerjaan pemasangan dinding ½ bata, guru
memanfaatkan media berupa jobsheet, karena terbukti layak digunkan
dengan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Perlu adanya pengembangan mengenai media pembelajaran yang
digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran oleh guru di dalam
kelas, salah satunya dengan jobsheet pada mata pelajaran konstrusksi batu
atau mata pelajaran lain yang menmpunyai karakteristik yang sama.
86
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Arikunto, Suharsini. 2015. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Aryadi, Widya, dkk.2011. Peningkatan Hasil belajar Melalui Penerapan Media
Jobsheet. Jurnal Pendidikan Teknik mesin UNNES.
Depdiknas, 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. 2008. Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolan Menegah Atas.
Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A-Six-
Thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory
Physics Courses. American Journal of Physics, 6 (1): 64-80. Tersedia di
http://aapt.org [diakses 29-12-2014].
Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Permendikbud no.70. 2013. Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Permendikbud no.53. 2015. Pedoman Satuan Pendidikan
Peraturan Pemerintah no.29.1990. Pendidian Menengah.
Rifa’i Achmad&Anni Catharina RC. 2012. Psikologi pendidikan. Semarang.
Pusat pengembangan MKU-MKDK UNNES
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Megajar. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung : Alfabeta
Suprijono, Suparjono. 2013. Cooperative Learning. Yoyakarta: Pustaka Pelajar
Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
87
Thobroni M & Mustofa A. 2015. Belajar&Pembelajaran Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Undang-undang no. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang no. 20. 2003. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
W.S. Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
88
LAMPIRAN 1
89
LAMPIRAN 2
90
LAMPIRAN 3
91
LAMPIRAN 4
92
LAMPIRAN 5
93
LAMPIRAN 6
94
LAMPIRAN 7
95
LAMPIRAN 8
96
LAMPIRAN 9
97
LAMPIRAN 10
98
LAMPIRAN 11
99
100
LAMPIRAN 12
101
LAMPIRAN 13
102
LAMPIRAN 14
103
LAMPIRAN 15
104
SILABUS
TAHUN AJARAN 2016/2017
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 3 Semarang
PROGAM STUDI KEAHLIAN : Teknik Konstruksi Batu Beton
PAKET KEAHLIAN : TKBB
KELOMPOK : C3.21 Paket Keahlian
MATA PELAJARAN : Konstruksi Batu
KELAS/SEMESTER : XI / 2
ALOKASI WAKTU : 16 x 6 x 45 menit
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.9 Menerapkan cara
pemasangan
berbagai
konstruksi batu
bata berdasarkan
ketentuan dan
syarat yang
berlaku.
4.1 Melakukan
pemasangan
berbagai
konstruksi batu
bata berdasarkan
gambar rencana.
3.9.1 jenis-jenis
pasangan batu
bata dijelaskan
3.9.2 persyaratan
pemasangan batu
bata yang baik
dan benar
dijelaskan
4.9.1 merencanakan
pasangan batu
bata pada dinding
½ bata dan 1 bata
4.9.2 pamasangan
pekerjaan
pasangan bata
rollag, pasangan
konstruksi
Jenis-jenis pasangan
batu bata,
persyaratan
pemasangan batu
bata,
merencanakan
pemasangan batu
bata pada dinding ½
dan 1 bata dalam
berbagai bentuk,
pasangan bata rollag,
pasangan konstruksi
lengkung,
pasangan tiang batu
bata,
bata ekspose
Stimulasi (Pemberi Rangsangan) :
Mengamati dan/atau membaca
informasi tentang macam-macam
pemasangan berbagai konstruksi
batu bata
Pertanyaan (Identifikasi masalah) :
Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan
mandiri tentang pemasangan
berbagai konstruksi batu bata
Pengumpulan Data:
Mengumpulkan informasi yang
dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit,
dokumen, buku, eksperimen)
Tugas:
Hasil
pemasangan
berbagai
konstruksi
batu bata
Observasi :
Proses
pelaksanaan
pemasangan
berbagai
konstruksi
batu bata
Tes: Tes
48 jp
Buku Teknik
Pemasangan
Batu Bata
LAMPIRAN 16
105
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
lengkung,
pasangan tiang
batu bata, dan
bata expose
dilakukan dengan
benar
untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang pemasangan
berbagai konstruksi batu bata
Pengolahan Data Pembuktian:
Mengkatagorikan informasi dan
menentukan hubungannya,
selanjutnya disimpulkan tentang
pemasangan berbagai konstruksi
batu bata dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks.
Menarik Kesimpulan :
Menyampaikan hasil
konseptualisasi tentang
pemasangan berbagai konstruksi
batu bata
lisan/tertulis
terkait
dengan
pemasangan
berbagai
konstruksi
batu bata
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMK N 3 SEMARANG
Mata pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kelas/Semester : XI/ 2
Materi Pokok : Pemasangan berbagai konstruksi batu bata
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (8 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.9 Menerapkan cara pemasangan berbagai konstruksi batu bata berdasarkan
ketentuan dan syarat yang berlaku.
4.9 Melakukan pemasangan pemasangan berbagai konstruksi batu bata
berdasarkan gambar rencana.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Jenis-jenis pasangan batu bata dijelaskan
3.9.2 persyaratan pemasangan batu bata yang baik dan benar dijelaskan
LAMPIRAN 17
107
4.9.1 Mampu merencanakan pemasangan batu bata pada dinding ½ dan 1
bata dalam berbagai bentuk
4.9.2 Mampu melakukan pemasangan pekerjaan pasangan bata rollag,
pasangan konstruksi lengkung, pasangan tiang batu bata, dan bata
expose dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar diharapkan siswa dapat :
1. Siswa dapat mengetahui macam-macam pasangan dinding ½ bata dan
tahap sebelum dan sesudah pemasangan dnding ½ bata, mengetahui
proses pemasangan dinding ½ bata, dan dapat merencanakan/memilih
alat-alat perlengkapan memasang dinding ½ bata untuk menunjang
pelaksanaan bangunan di lapangan
2. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding ½ bata
dengan baik dan benar dalam begagai bentuk:
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan lurus (-)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan siku (L)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan pertemuan (T)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan silang (X)
3. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding 1 bata dengan
baik dan benar dalam begagai bentuk:
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan rollag
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan tiang
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan lengkung
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan ekspos
E. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis pasangan batu bata.
2. Persyaratan pemasangan batu bata.
3. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding ½ bata dalam
berbagai bentuk :
pasangan bata lurus,
pasangan bata siku,
pasangan batu bata dengan pertemuan, dan
pasangan bata silang.
4. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding 1 bata dalam
berbagai bentuk:
pasangan bata rollag,
pasangan konstruksi lengkung,
108
pasangan tiang batu bata, dan
Pasangan bata ekspose.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific).
Pembelajaran menggunakan metode ceramah dan disertai diskusi tanya jawab
dengan siswa.
G. Alat dan Sumber Belajar
2. Alat : White board, Spidol, penghapus, lembar penilaian
3. Sumber belajar : Aman Subakti. (1994). Teknologi beton dalam
praktik. Surabaya: FTS & ITS. Dan Sumarjo H.
(1997). Konstruksi batu beton. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil perencanaan, FT UNY.
H. Langkah Kegiatan / Skenario Pembelajaran
Pertemun Ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal siswa
tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Siswa melakukan Pre Test.
Guru menerangkan materi
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
210 menit
109
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Guru melakukan penilaian afektif
terhadap sikap siswa selama KBM
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi
Guru menyampaikan tujuan yang akan
210 menit
110
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk guru
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan Ke-3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam dan berdo'a 30 menit
111
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk guru
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
210 menit
112
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan ke-4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi
210 menit
113
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk guru
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan ke -5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam dan berdo'a 30 menit
114
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk guru
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
210 menit
115
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Seswa melakukan Post Test
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
I. Penilaian
Lembar Kerja Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Konstruksi Batu
PERANGKAT PENILAIAN
Bidang Keahlian : Teknik Bangunan
Program Keahlian : Teknik Konstruksi Batu Beton
116
Mata Pelajaran : Konstruksi Batu
Topik : Cara Pemasangan Berbagai Konstruksi
Batu
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN
No Kompetensi Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi Daftar cek
Skala penilaian sikap
2
Pengetahuan
Memahami materi cara
Pemasangan Berbagai
Konstruksi Batu, meliputi
tahap sebelum, tahap
pelaksanaan dan tahap
setelah selesai pemasangan
Tes Tulis Soal pilihan ganda
3
Ketrampilan
Melaksanakan tugas terkait
cara Pemasangan Berbagai
Konstruksi Batu
Observasi
Daftar cek
Skala penilaian
keterampilan
Semarang 2 Februari 2017
Peneliti
Mokhammad Noor Faid
NIM.5101411074
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMK N 3 SEMARANG
Mata pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kelas/Semester : XI/ 2
Materi Pokok : Pemasangan berbagai konstruksi batu bata
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (8 kali pertemuan)
LAMPIRAN 18
117
J. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
7. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
8. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K. Kompetensi Dasar (KD)
3.10 Menerapkan cara pemasangan berbagai konstruksi batu bata berdasarkan
ketentuan dan syarat yang berlaku.
4.9 Melakukan pemasangan pemasangan berbagai konstruksi batu bata
berdasarkan gambar rencana.
L. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1 Jenis-jenis pasangan batu bata dijelaskan
3.10.2 persyaratan pemasangan batu bata yang baik dan benar dijelaskan
8.9.1 Mampu merencanakan pemasangan batu bata pada dinding ½ dan 1
bata dalam berbagai bentuk
8.9.2 Mampu melakukan pemasangan pekerjaan pasangan bata rollag,
pasangan konstruksi lengkung, pasangan tiang batu bata, dan bata
expose dengan benar.
M. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar diharapkan siswa dapat :
118
4. Siswa dapat mengetahui macam-macam pasangan dinding ½ bata dan
tahap sebelum dan sesudah pemasangan dnding ½ bata, mengetahui
proses pemasangan dinding ½ bata, dan dapat merencanakan/memilih
alat-alat perlengkapan memasang dinding ½ bata untuk menunjang
pelaksanaan bangunan di lapangan
5. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding ½ bata
dengan baik dan benar dalam begagai bentuk:
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan lurus (-)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan siku (L)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan pertemuan (T)
pemasangan ½ batu bata dengan ikatan silang (X)
6. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding 1 bata dengan
baik dan benar dalam begagai bentuk:
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan rollag
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan tiang
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan lengkung
pemasangan batu bata pada dinding 1 bata bentuk pasangan ekspos
N. Materi Pembelajaran
5. Jenis-jenis pasangan batu bata.
6. Persyaratan pemasangan batu bata.
7. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding ½ bata dalam
berbagai bentuk :
pasangan bata lurus,
pasangan bata siku,
pasangan batu bata dengan pertemuan, dan
pasangan bata silang.
8. Siswa dapat melakukan pemasangan batu bata pada dinding 1 bata dalam
berbagai bentuk:
pasangan bata rollag,
pasangan konstruksi lengkung,
pasangan tiang batu bata, dan
Pasangan bata ekspose.
O. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific).
Pembelajaran menggunakan media jobsheet dengan bantuan metode ceramah
dan disertai diskusi tanya jawab dengan siswa.
119
P. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Jobsheet konstruksi batu
2. Alat : White board, Spidol, penghapus, lembar penilaian
3. Sumber belajar : Aman Subakti. (1994). Teknologi beton dalam
praktik. Surabaya: FTS & ITS. Dan Sumarjo H.
(1997). Konstruksi batu beton. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil perencanaan, FT UNY.
Q. Langkah Kegiatan / Skenario Pembelajaran
Pertemun Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Siswa melakukan Pre Test.
Guru menerangkan materi
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Guru melakukan penilaian afektif
terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
210 menit
120
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
`
Bersama siswa menyimpulkan hasil
belajar
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan Ke 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi dan guru
menyuruh siswa membuka jobsheet
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
sesuai dengan panduan jobsheet.
Guru mengarahkan siswa untuk
210 menit
121
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk pada jobsheet
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan ke-3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
30 menit
122
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi dan guru
menyuruh siswa membuka jobsheet
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
sesuai dengan panduan jobsheet.
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk pada jobsheet
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
210 menit
123
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan ke-4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
30 menit
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi dan guru
menyuruh siswa membuka jobsheet
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
210 menit
124
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
sesuai dengan panduan jobsheet.
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk pada jobsheet
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Memberikan penugasan untuk
mempelajari materi praktikum yang
akan dilakukan.
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
Pertemuan ke-5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Mengucapkan salam dan berdo'a
sebelum pembelajaran dimulai.
Guru mengkondisikan siswa, seperti
30 menit
125
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
memberikan motivasi.
Guru menggali pengetahuan awal
siswa tentang pasangan batu bata.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru menginformasikan cakupan
materi dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Guru menyampaikan pada siswa untuk
menguasai materi ini, harus belajar
mandiri bisa melalui internet atau
media lainnya.
Kegiatan Inti
Guru membuka pelajaran dengan
mengingatkan kembali materi
sebelumnya.
Guru menerangkan materi dan guru
menyuruh siswa membuka jobsheet
Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
Guru menyampaikan tema dan scenario
kegiatan yang akan dilakukan hari ini
sesuai dengan panduan jobsheet.
Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok kecil yang
masing-masiing kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mengambil alat dan bahan yang di
butuhkan pada kegiatan praktik.
Guru menyuruh perwakilan kelompok
mendata alat yang diambil.
Siswa melakukukan kegiatan praktikum
sesuai dengan petunjuk pada jobsheet
Guru melakukan penilaian
psikomotorik dan afektif terhadap
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.
210 menit
126
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Bersama siswa membahas evaluasi
kegiatan praktikum yang telah
dilakukan
Guru menyuruh siswa membersihkan
lokasi praktikum serta mengembalikan
alat dan bahan ke tempatnya.
Siswa melakukan Pre Test
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan hasil
praktikum
Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
15 menit
R. Penilaian
Lembar Kerja Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Konstruksi Batu
PERANGKAT PENILAIAN
Bidang Keahlian : Teknik Bangunan
Program Keahlian : Teknik Konstruksi Batu Beton
Mata Pelajaran : Konstruksi Batu
Topik : Cara Pemasangan Berbagai Konstruksi
Batu
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN
No Kompetensi Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi Daftar cek
Skala penilaian sikap
2
Pengetahuan
Memahami materi cara
Pemasangan Berbagai
Konstruksi Batu, meliputi
Tes Tulis Soal pilihan ganda
127
tahap sebelum, tahap
pelaksanaan dan tahap
setelah selesai pemasangan
3
Ketrampilan
Melaksanakan tugas terkait
cara Pemasangan Berbagai
Konstruksi Batu
Observasi
Daftar cek
Skala penilaian
keterampilan
Semarang 2 Februari 2017
Peneliti
Mokhammad Noor Faid
NIM.5101411074
128
1. Terbuat dari bahan apa pasta semen?
A. Air dan kapur
B. Semen dan air
C. Semen dan pasir
D. Semen dan tras
E. Air dan tras
2. Apa kelebihan adukan Semen
Portland di banding adukan kapur..
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi yang tinggi
C. Mudah dikerjaan
D. Memiliki susut yang tinggi
E. Sukar dikerjakan
3. Apa kelebihan adukan kapur
dibanding adukan semen Portland..
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi yang tinggi
C. Mudah dikerjaan
D. Memiliki susut yang tinggi
E. Sukar dikerjakan
4. Batuan yang terdapat dimuka bumi
ini, maupun di dalam bumi yang
dapat digunakan sebagai bahan
adukan bangunan melaluai proses
pembakaran disebut:
A. Batu beton
B. Batu bata
C. Batu alam
D. Batu karang
E. Batu kapur
5. Apakah tujuan dari perendaman batu
bata sampai pada kondisi jenuh…
A. Batu bata menjadi lebih kuat
B. Mempermudah pemasangan
C. Membersihkan kotoran
D. Mempercepat proses pengerasan
E. Mempererat ikatan batu bata dan
mortar
6. Fungsi adukan pada pasangan
pekerjaan bangunan diantaranya
sebagai berikut, kecuali:
A. Sebagai pengikat antara bata
yang satu dengan yang lain
B. Sebagai ornament dalam
konstruksi
C. Untuk meratakan permukaan
tembok
D. Untuk menyalurkan beban yang
berada diatasmnya
SOAL UJI COBA TEST
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
1. Isikan identitas Anda ke dalam lembar jawab yang telah tersedia sesuai petunjuk.
2. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.
3. Silanglah jawaban pada huruf yang Anda anggap benar pada lembar jawab.
4. Waktu mengerjakan 30 menit.
5. Jumlah soal 30 butir.
6. Periksalah lembar jawab dengan seksama sebelum Anda kumpulkan.
LAMPIRAN 19
129
E. Untuk menghilangkan deviasi
dari permukaan bata
7. Air yang baik digunakan untuk
campuran adukan sebaiknya berasal
dari..
A. Air sungai
B. Air hujan
C. Air sumur
D. Air laut
E. Air payau
8. Berikut adalah aspek penilaian hasil
dalam praktikum pemasangan dinding
½ bata, kecuali..
A. Ketegaan
B. Kedataran
C. Kelurusan
D. Kerataan
E. Kerja sama tim
9. Berikut ini bahan perekat dalam
adukan mortar, kecuali..
A. Semen
B. kapur
C. Pasir
D. Semen merah
E. Tras
10. Berapakah ukuran batu bata yang
sering dipakai menuut lembaga
penyelidikan masalah bangunan
(LPMB
A. 23 x 11 x 5
B. 20 x 10 x 4
C. 21 x 11 x 5
D. 20 x 10 x 4
E. 22 x 11 x 4
11. Ciri-ciri semen yang baik untuk
bahan mortar adalah sebagai berikut,
kecuali
A. Kemasan tertutup sempurna
B. Tidak menggumpal
C. Berlogo SNI
D. Memiliki butiran yang kasar
E. Baik dalam penyimpanannya
12. Kapur padam adalah kapur yang
paling baik digunakan untuk bahan
campuran adukan, ciri-ciri kapur
padam yang baik adalah..
A. Mempunyai butiran kurang dari
0,3 mm
B. Sudah disiram air sampe dingin
C. Mempunyai warna yang putih
D. Kapur sudah dicampur dengan
gypsum
E. Kapur sudah dicampur semen
portland
13. Cara menyimpan semen yang baik
adalah..
A. Disimpan pada tempat yang
terhindar dari panas dan hujan
B. Alas tempat penyimpanan semen
di beri tatakan kayu
C. Di tumpuk dengan berdempetan
D. Di tumpuk dengan secara
berjauhan
E. Tumpukan kurang dari 2 meter
14. Bahan ikat pada adukan trus adalah..
A. Semen
B. Kapur
C. Trus
130
D. Gypsum
E. Pasir
15. Syarat pasir yang baik untuk adukan
antara lain seperti pernyataan sebagai
berikut, kecuali …
A. Tidak mengandung bahan
organik
B. Kadar lumpur maksimal 5% dari
jumlah pasir
C. Butiran pasir harus keras dan
tajam
D. Butiran pasir halus antara 0,2 mm
s/d 0,6 mm
E. Butiran pasir antara 0,65 mm s/d
4,8 mm
16. Lama proses pengadukan mortar
dengan mesin pengaduk (Mixer)
adalah..
A. 2-3 menit
B. 11-15 menit
C. 20 menit
D. 17 menit
E. 4-10 menit
17. Trus merupakan bahan tambah untuk
pembuatan adukan, Terbuat dari
bahan apakah Trus itu?
A. Tanah lempung
B. Tanah tuf dan batuan tuf
C. Batu karang
D. Tanah lanau
E. Tanah lepung dan gypsum
18. Syarat Air yang bisa dipergunakan
untuk membuat mortar sebagai
berikut, kecuali…
A. Tidak mengandung minyak
B. Tidak mengandung lumpur/benda
yang melayang lainnya lebih dari
2 gr/ltr
C. Tidak mengandung garam-
garaman (asam, zat oerganik)
lebih dari 15 gr/ltr
D. Tidak mengandung klorida (Cl)
lebih dari 0,5 gr/ltr
E. Tidak mengandung mineral
19. Yang termasuk sebagai bahan pengisi
pada bahan adukan adalah
A. Kapur
B. Semen
C. Semen merah
D. Pasir
E. Kricak
20. Pada pemasangan batu bata kita tentu
menggunakan spesi/mortar sebagai
perekat. Tetapi sepesi sendiri terdiri
dari beberapa bahan, yaitu Semen,
dan Pasir yang dicampur dengan air.
Yang berfungsi sebagai bahan
pengikat adalah…
A. Air
B. Pasir
C. Semen
D. Batu bata
E. Kricak/split
21. Bahan bangunan yang sering
digunakan dalam proses pendirian
bangunan diantaranya adalah batu
bata. Batu bata sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu yang
131
meliputi pemeriksaan. Berikut
pemeriksaan yang dilakukan, kecuali
A. Volume
B. Ukuran
C. Kesikuan
D. Berat
E. Retak-retak
22. Dalam proses pemasangan dinding
batu bata agar hasilnya dapat lurus
maka alat yang dipergunakan
adalah…
A. Memakai waterpass
B. Benang Kasur
C. Meteran
D. Unting-unting
E. Sendok Siar
23. Alat yang dipakai untuk mengukur
ketegakkan vertikal pada proses
pemasangan batu bata adalah…
A. Sendok Siar
B. Benang Kasur
C. Unting-unting
D. Meteran
E. Cetok
24. Pada proses pemasangan dinding batu
bata apa kegunaan sendok siar …
A. Mengukur ketegakan pasangan
B. Acuan pemasangan
C. Merapikan permukaan pasangan
D. Alat pemotong batu bata
E. Tempat menampung adukan
mortar
25. Alat yang bisa di pakai sebagai
pengganti jointer adalah….
A. Cetok
B. Palu
C. Cangkul
D. Meteran
E. Unting-unting
26. Perhatikan macam-macam peralatran
berikut ini. 1. Cangkul, 2. Cetok, 3.
Benang, 4. Waterpass, 5. Siku rangka,
6. Meteran. Dari alat berikut ini yang
tidak harus ada dalam pemasangan
tembok batu bata adalah..
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4 dan 5
C. 4 dan 5
D. 3 dan 4
E. 1
27. Sifat adukan porland semen adalah
sebagai berikut, kecuali…
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi tinggi
C. Sukar dikerjakan
D. Memiliki susut yang rendah
E. Proses pengikatannya cepat
28. Apa yang disebut dengan kapur
tohor…
A. Kapur bubuk
B. Kapur bubuk yang dicampur
dengan gypsum
C. Kapur yang di campur semen
merah
D. Kapur yang perlu di siram air
sebelum digunakan
E. Kapur bubuk yang di campur
dengan semen portlan
132
29. Alat-alat berikut yang merupakan alat
bantu untuk pemasangan batu bata
sehingga pekerjaan lebih mudah
dikerjakan adalah..
A. Kotak Adukan
B. Perancah
C. Troli untuk mengangkut adukan
D. Alas adukan
E. Jawaban a,b,c dan d benar semua
30. Berikut ini adalah beberapa hal yang
menetukan kekuatan mortar, kecuali
A. Bahan adukan yang dipakai
B. Komposisi bahan adukan
C. Proses pencampuran
D. Lama pengadukan
E. Alat yang digunakan
31. Urutan yang benar dalam memasukan
bahan adukan kedalam mesin
pengaduk (mixer) adalah sebagai
berikut..
A. Air, semen, kemudian pasir
B. Pasir, semen kemudian air
C. Pasir dan semen di aduk kering
kemudian di tambahkan air
D. Semen, pasir kemudian air
E. Air dan semen di campur dahulu
kemudian dimasukkan pasir
32. Berikut adalah sifat-sifat yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan
adukan, kecuali:
A. Kesesuaian dengan jenis
pekerjaan
B. Sifat menyusut
C. Kemudahan untuk dikerjakan
D. Cepat mengeras
E. Kekuatan
33. Campuran bahan ikat dengan pasir
ditambah air secukupnya yang disebut
mortar. Dibawah ini adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan mortar, kecuali:
A. Kualitas adukan
B. Murahnya adukan
C. Pemberian air
D. Perbandingan adukan
E. Homogenitas adukan
34. Berikut merupakan tahap persiapan
dalam pemasangan dinding batu bata,
kecuali..
A. Merendaman batu bata
B. Pengukuran ketegakan vertikal
C. Memasang jidar/tiang acuan
D. Membuat mortar
E. Membuat adukan beton
35. Dalam pembuatan dinding tembok.
Pasangan tidak boleh melebihi
ketinggian 1 meter dalam satu hari.
Hal ini disebabkan, kecuali...
A. Karena tukang akan sulit
meratakan siar-siar diatas 1 meter
B. Karena beban yang ada akan
mengakibatkan tembok berubah
bentuk (turun tidak rata, miring,
tidak teratur) karena spesi belum
mengeras
C. Tembok akan miring karena
belum ada kolomnya
133
D. Akan kesulitas memplester
karena tembok terlalu tinggi
E. Tembook dapat roboh kartena
desakan/tertiup angin
36. Sebelum proses pemasangan dinding
bata sloof harus dibersihkan terlebih
dahulu. Apakah tujuannya….
A. Mempermudah pengukuran
B. Mempermudah pengerjaan
C. Agar sloof dapat merekat dengan
adukan mortar
D. Agar beban dinding dapat
disalurkan dengan merata
E. Memperkuat Sloof
37. Hal yang perlu dilakukan setelah
pemasangan dinding bata selesai..
A. Merapikan pasangan dinding
B. Segera mengecor kolom
C. Dibiarkan sampe kering
D. Di siram air
E. Melepas tongkat tuga
38. Pada sebuah bata yang masih utuh,
nama bidang yang terpanjang
dinamakan..
A. Kop
B. Strek
C. Bidang datar
D. Bidang tegak
E. Bidang lintang
39. Kuat desak batu bata mutu tingkat I
adalh..
A. lebih besar dari 100 kg/cm2
B. 90-100 kg/cm2
C. 80-90 kg/cm2
D. 70-80 kg/cm2
E. 60-70 kg/cm2
40. Dibawah ini merupakan syarat
pemasangan dinding bata antara lain
adalah, kecuali….
A. Siar tegak tidak boleh segaris
lurus
B. Siar tegak harus segaris lurus
C. Siar lintang bergeser bergeser ½
bata
D. Ketinggian pemasangan
maksimal 100 cm sekali pasang
E. Batu bata yang dipasang harus
dalam keadaan jenuh air
41. Berikut adalah kelebihan dinding
bata, kecuali..
A. Memberikan sumbangan yang
cukup besar terhadap kekuatan
struktur
B. Merupakan insulasi yang baik
terhadap panas dan suara
C. Mudah dalam pengaplikasian
D. Mudah dalam menempelan
furniture dan aksesoris
E. Mempunyai beban yang cukup
ringan
42. Berikut ini yang bukan syarat ikatan
pasangan bata adalah..
A. Hindari menggunakan potongan
bata yang kurang dari ½ bata
B. Gunakan adukan yang sesuai
dengan aturan
134
C. Dalam arah mendatar maupun
tegak, siar harus meliputi seluruh
tebal tembok
D. Hubungan harus dibuat
sesederhana mungkin
E. Hubungan harus dibuat serumit
mungkin
43. Selain dinding batu bata mempunyai
banyak kelebihan, dinding bata
mempunyai beberpa kukarang,
kecuali..
A. Bahan bata yang mempumyai
ukurtan tidak presisi
B. Waktu pengerjaan yang lama
C. Stok material di pasaran
tergantung musim.
D. Tidak tahan lama
E. Mempunyai berat yang cukup
berat
44. Hal yang perlu diperhatikan ketika
pemasangan dinding ½ bata agar
pasangan tidak runtuh adalah..
A. Ketegakan pasangan dinding bata
B. Kelurusan pasangan dinding bata
C. Kesikuan pasangan dinding bata
D. Kedataran pasangan dinding bata
E. Kebersihan pasangan dinding bata
45. Setelah pemasangan dinding bata
selesai dilakukan hal yang paling
utama yang harus dilakukan adalah…
A. Membersihkan pasangan batu
bata
B. Membersihkan area pemasangan
C. Mengembalikan alat
D. Mengembalikan sisa bahan
praktikum
E. Memasang bekisting dan
melakukan pengecoran kolom
46. Adukan Sement Portland untuk
pasangan tembok bata yang sering
dipakai adalah:
A. 1 KP : 5 PP
B. 1 KP : 3 PP
C. 1 PC : 5 PP
D. 1 PC : 4 PP : 5 Tras
E. 1 PC : 5 PP : 4 Tras
47. Syarat mutlak ukuran batu bata
adalah…
A. 1 Kop = 2 strek + 1 siar
B. 1 kop = 1 strek + 2 siar
C. 2 strek = 1 kop + 1 siar
D. 2 strek = 1 kop + 1 siar
E. 1 strek + 2 kop + 1 siar
135
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN, DAN REALIBILIAS SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 U-01 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 34 1156
2 U-02 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 34 1156
3 U-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 37 1369
4 U-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 36 1296
5 U-05 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 35 1225
6 U-06 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 33 1089
7 U-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34 1156
8 U-08 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 29 841
9 U-09 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 33 1089
10 U-10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 34 1156
11 U-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 31 961
12 U-12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 29 841
13 U-13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 29 841
14 U-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 29 841
15 U-15 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 25 625
16 U-16 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 31 961
17 U-17 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 17 289
18 U-18 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 22 484
19 U-19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 23 529
20 U-20 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 20 400
21 U-21 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 19 361
22 U-22 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 21 441
23 U-23 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15 225
24 U-24 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 324
25 U-25 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 18 324
26 U-26 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 17 289
27 U-27 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 19 361
28 U-28 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 13 169
29 U-29 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17 289
30 U-30 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 16 256
31 U-31 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 22 484
32 U-32 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 15 225
Jumlah 20 14 21 25 27 20 23 18 27 28 6 28 3 23 23 22 5 5 23 22 21 22 25 19 11 21 8 8 10 9 9 28 7 22 25 8 21 20 21 9 22 8 12 8 14 23 11 805 22053
Mp 27.25 29.29 28.19 25.32 26.67 26.95 27.48 27.00 25.07 26.29 29.50 26.25 28.33 27.70 27.22 26.36 23.40 24.60 28.26 26.05 27.81 28.36 27.00 28.42 25.27 27.81 27.38 33.88 32.20 31.78 30.44 26.43 27.57 28.36 27.20 28.50 27.38 26.00 27.71 31.67 27.09 28.50 29.92 24.38 24.93 27.61 30.36
Mt 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16
p 0.63 0.44 0.66 0.78 0.84 0.63 0.72 0.56 0.84 0.88 0.19 0.88 0.09 0.72 0.72 0.69 0.16 0.16 0.72 0.69 0.66 0.69 0.78 0.59 0.34 0.66 0.25 0.25 0.31 0.28 0.28 0.88 0.22 0.69 0.78 0.25 0.66 0.63 0.66 0.28 0.69 0.25 0.38 0.25 0.44 0.72 0.34
q 0.38 0.56 0.34 0.22 0.16 0.38 0.28 0.44 0.16 0.13 0.81 0.13 0.91 0.28 0.28 0.31 0.84 0.84 0.28 0.31 0.34 0.31 0.22 0.41 0.66 0.34 0.75 0.75 0.69 0.72 0.72 0.13 0.78 0.31 0.22 0.75 0.34 0.38 0.34 0.72 0.31 0.75 0.63 0.75 0.56 0.28 0.66
pq 0.23 0.25 0.23 0.17 0.13 0.23 0.20 0.25 0.13 0.11 0.15 0.11 0.08 0.20 0.20 0.21 0.13 0.13 0.20 0.21 0.23 0.21 0.17 0.24 0.23 0.23 0.19 0.19 0.21 0.20 0.20 0.11 0.17 0.21 0.17 0.19 0.23 0.23 0.23 0.20 0.21 0.19 0.23 0.19 0.25 0.20 0.23
St 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50
r pbis 0.36 0.49 0.56 0.04 0.47 0.31 0.49 0.28 -0.03 0.40 0.28 0.39 0.14 0.54 0.44 0.24 -0.10 -0.03 0.66 0.18 0.49 0.63 0.46 0.53 0.01 0.49 0.17 0.67 0.63 0.55 0.44 0.45 0.17 0.63 0.51 0.26 0.41 0.15 0.47 0.54 0.38 0.26 0.49 -0.06 -0.03 0.52 0.50
r hitung 2.11 3.04 3.69 0.23 2.90 1.78 3.12 1.59 -0.14 2.38 1.59 2.29 0.75 3.52 2.68 1.35 -0.55 -0.17 4.83 0.98 3.07 4.49 2.87 3.39 0.06 3.07 0.95 4.95 4.48 3.63 2.69 2.75 0.95 4.49 3.29 1.46 2.46 0.80 2.92 3.54 2.27 1.46 3.09 -0.33 -0.15 3.36 3.18
r tabel 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Kriteria Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid
JBA 12.00 11.00 15.00 13.00 16.00 12.00 15.00 11.00 14.00 16.00 5.00 16.00 2.00 15.00 15.00 13.00 2.00 2.00 16.00 12.00 14.00 15.00 15.00 13.00 5.00 14.00 5.00 8.00 9.00 8.00 7.00 16.00 4.00 15.00 16.00 6.00 14.00 10.00 14.00 8.00 13.00 6.00 10.00 4.00 7.00 15.00 9.00
JBB 8.00 3.00 6.00 12.00 11.00 8.00 8.00 7.00 13.00 12.00 1.00 12.00 1.00 8.00 8.00 9.00 3.00 3.00 7.00 10.00 7.00 7.00 10.00 6.00 6.00 7.00 3.00 0.00 1.00 1.00 2.00 12.00 3.00 7.00 9.00 2.00 7.00 10.00 7.00 1.00 9.00 2.00 2.00 4.00 7.00 8.00 2.00
JSA 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
JSB 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
DP 0.25 0.50 0.56 0.06 0.31 0.25 0.44 0.25 0.06 0.25 0.25 0.25 0.06 0.44 0.44 0.25 -0.06 -0.06 0.56 0.13 0.44 0.50 0.31 0.44 -0.06 0.44 0.13 0.50 0.50 0.44 0.31 0.25 0.06 0.50 0.44 0.25 0.44 0.00 0.44 0.44 0.25 0.25 0.50 0.00 0.00 0.44 0.44
Kriteria Cukup Baik Baik Kurang Cukup Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang Baik Baik Cukup Kurang Kurang Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup Cukup Kurang Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Cukup Cukup Baik Kurang Kurang Baik Baik
JBA + JBB 20.00 14.00 21.00 25.00 27.00 20.00 23.00 18.00 27.00 28.00 6.00 28.00 3.00 23.00 23.00 22.00 5.00 5.00 23.00 22.00 21.00 22.00 25.00 19.00 11.00 21.00 8.00 8.00 10.00 9.00 9.00 28.00 7.00 22.00 25.00 8.00 21.00 20.00 21.00 9.00 22.00 8.00 12.00 8.00 14.00 23.00 11.00 k = 47
JSA + JSB 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 M = 25.1563
IK 0.63 0.44 0.66 0.78 0.84 0.63 0.72 0.56 0.84 0.88 0.19 0.88 0.09 0.72 0.72 0.69 0.16 0.16 0.72 0.69 0.66 0.69 0.78 0.59 0.34 0.66 0.25 0.25 0.31 0.28 0.28 0.88 0.22 0.69 0.78 0.25 0.66 0.63 0.66 0.28 0.69 0.25 0.38 0.25 0.44 0.72 0.34 Vt = 56.3193
Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang r11 = 0.8096
Va
lid
ita
sD
ay
a P
emb
eda
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n
No Kode Jawaban Soal Uji Coba
Y Y2
LAMPIRAN 20
136
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 U-01 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 34 1156
2 U-02 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 34 1156
3 U-03 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 37 1369
4 U-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 36 1296
5 U-05 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 35 1225
6 U-06 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 33 1089
7 U-07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34 1156
8 U-08 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 29 841
9 U-09 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 33 1089
10 U-10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 34 1156
11 U-11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 31 961
12 U-12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 29 841
13 U-13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 29 841
14 U-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 29 841
15 U-15 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 25 625
16 U-16 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 31 961
17 U-17 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 17 289
18 U-18 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 22 484
19 U-19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 23 529
20 U-20 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 20 400
21 U-21 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 19 361
22 U-22 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 21 441
23 U-23 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 15 225
24 U-24 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 18 324
25 U-25 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 18 324
26 U-26 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 17 289
27 U-27 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 19 361
28 U-28 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 13 169
29 U-29 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17 289
30 U-30 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 16 256
31 U-31 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 22 484
32 U-32 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 15 225
Jumlah 20 14 21 25 27 20 23 18 27 28 6 28 3 23 23 22 5 5 23 22 21 22 25 19 11 21 8 8 10 9 9 28 7 22 25 8 21 20 21 9 22 8 12 8 14 23 11 805 22053
Mp 27.25 29.29 28.19 25.32 26.67 26.95 27.48 27.00 25.07 26.29 29.50 26.25 28.33 27.70 27.22 26.36 23.40 24.60 28.26 26.05 27.81 28.36 27.00 28.42 25.27 27.81 27.38 33.88 32.20 31.78 30.44 26.43 27.57 28.36 27.20 28.50 27.38 26.00 27.71 31.67 27.09 28.50 29.92 24.38 24.93 27.61 30.36
Mt 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16 25.16
p 0.63 0.44 0.66 0.78 0.84 0.63 0.72 0.56 0.84 0.88 0.19 0.88 0.09 0.72 0.72 0.69 0.16 0.16 0.72 0.69 0.66 0.69 0.78 0.59 0.34 0.66 0.25 0.25 0.31 0.28 0.28 0.88 0.22 0.69 0.78 0.25 0.66 0.63 0.66 0.28 0.69 0.25 0.38 0.25 0.44 0.72 0.34
q 0.38 0.56 0.34 0.22 0.16 0.38 0.28 0.44 0.16 0.13 0.81 0.13 0.91 0.28 0.28 0.31 0.84 0.84 0.28 0.31 0.34 0.31 0.22 0.41 0.66 0.34 0.75 0.75 0.69 0.72 0.72 0.13 0.78 0.31 0.22 0.75 0.34 0.38 0.34 0.72 0.31 0.75 0.63 0.75 0.56 0.28 0.66
pq 0.23 0.25 0.23 0.17 0.13 0.23 0.20 0.25 0.13 0.11 0.15 0.11 0.08 0.20 0.20 0.21 0.13 0.13 0.20 0.21 0.23 0.21 0.17 0.24 0.23 0.23 0.19 0.19 0.21 0.20 0.20 0.11 0.17 0.21 0.17 0.19 0.23 0.23 0.23 0.20 0.21 0.19 0.23 0.19 0.25 0.20 0.23
St 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50 7.50
r pbis 0.36 0.49 0.56 0.04 0.47 0.31 0.49 0.28 -0.03 0.40 0.28 0.39 0.14 0.54 0.44 0.24 -0.10 -0.03 0.66 0.18 0.49 0.63 0.46 0.53 0.01 0.49 0.17 0.67 0.63 0.55 0.44 0.45 0.17 0.63 0.51 0.26 0.41 0.15 0.47 0.54 0.38 0.26 0.49 -0.06 -0.03 0.52 0.50
r hitung 2.11 3.04 3.69 0.23 2.90 1.78 3.12 1.59 -0.14 2.38 1.59 2.29 0.75 3.52 2.68 1.35 -0.55 -0.17 4.83 0.98 3.07 4.49 2.87 3.39 0.06 3.07 0.95 4.95 4.48 3.63 2.69 2.75 0.95 4.49 3.29 1.46 2.46 0.80 2.92 3.54 2.27 1.46 3.09 -0.33 -0.15 3.36 3.18
r tabel 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Kriteria Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid
JBA 12.00 11.00 15.00 13.00 16.00 12.00 15.00 11.00 14.00 16.00 5.00 16.00 2.00 15.00 15.00 13.00 2.00 2.00 16.00 12.00 14.00 15.00 15.00 13.00 5.00 14.00 5.00 8.00 9.00 8.00 7.00 16.00 4.00 15.00 16.00 6.00 14.00 10.00 14.00 8.00 13.00 6.00 10.00 4.00 7.00 15.00 9.00
JBB 8.00 3.00 6.00 12.00 11.00 8.00 8.00 7.00 13.00 12.00 1.00 12.00 1.00 8.00 8.00 9.00 3.00 3.00 7.00 10.00 7.00 7.00 10.00 6.00 6.00 7.00 3.00 0.00 1.00 1.00 2.00 12.00 3.00 7.00 9.00 2.00 7.00 10.00 7.00 1.00 9.00 2.00 2.00 4.00 7.00 8.00 2.00
JSA 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
JSB 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
DP 0.25 0.50 0.56 0.06 0.31 0.25 0.44 0.25 0.06 0.25 0.25 0.25 0.06 0.44 0.44 0.25 -0.06 -0.06 0.56 0.13 0.44 0.50 0.31 0.44 -0.06 0.44 0.13 0.50 0.50 0.44 0.31 0.25 0.06 0.50 0.44 0.25 0.44 0.00 0.44 0.44 0.25 0.25 0.50 0.00 0.00 0.44 0.44
Kriteria Cukup Baik Baik Kurang Cukup Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang Baik Baik Cukup Kurang Kurang Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup Cukup Kurang Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Cukup Cukup Baik Kurang Kurang Baik Baik
JBA + JBB 20.00 14.00 21.00 25.00 27.00 20.00 23.00 18.00 27.00 28.00 6.00 28.00 3.00 23.00 23.00 22.00 5.00 5.00 23.00 22.00 21.00 22.00 25.00 19.00 11.00 21.00 8.00 8.00 10.00 9.00 9.00 28.00 7.00 22.00 25.00 8.00 21.00 20.00 21.00 9.00 22.00 8.00 12.00 8.00 14.00 23.00 11.00 k = 47
JSA + JSB 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 32.00 M = 25.1563
IK 0.63 0.44 0.66 0.78 0.84 0.63 0.72 0.56 0.84 0.88 0.19 0.88 0.09 0.72 0.72 0.69 0.16 0.16 0.72 0.69 0.66 0.69 0.78 0.59 0.34 0.66 0.25 0.25 0.31 0.28 0.28 0.88 0.22 0.69 0.78 0.25 0.66 0.63 0.66 0.28 0.69 0.25 0.38 0.25 0.44 0.72 0.34 Vt = 56.3193
Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang r11 = 0.8096
Va
lid
ita
sD
ay
a P
emb
eda
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n
No Kode Jawaban Soal Uji Coba
Y Y2
137
REKAPITULASI VALIDASI SOAL
No. Validitas Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
Nomor
Soal
1 Valid Cukup Sedang Dipakai 1
2 Valid Baik Sedang Dipakai 2
3 Valid Baik Sedang Dipakai 3
4 Tidak Kurang Mudah Dibuang -
5 Valid Cukup Mudah Dipakai 5
6 Valid Cukup Sedang Dipakai 6
7 Valid Baik Mudah Dipakai 7
8 Valid Cukup Sedang Dipakai 8
9 Tidak Kurang Mudah Dibuang -
10 Valid Cukup Mudah Dipakai 10
11 Valid Cukup Sukar Dipakai 11
12 Valid Cukup Mudah Dipakai 12
13 Valid Kurang Sukar Dipakai 13
14 Valid Baik Mudah Dipakai 14
15 Valid Baik Mudah Dipakai 15
16 Valid Cukup Sedang Dipakai 16
17 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
18 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
19 Valid Baik Mudah Dipakai 19
20 Valid Kurang Sedang Dipakai 20
21 Valid Baik Sedang Dipakai 21
22 Valid Baik Sedang Dipakai 22
23 Valid Cukup Mudah Dipakai 23
24 Valid Baik Sedang Dipakai 24
25 Tidak Kurang Sedang Dibuang -
26 Valid Baik Sedang Dipakai 26
27 Valid Kurang Sukar Dipakai 27
28 Valid Baik Sukar Dipakai 28
29 Valid Baik Sedang Dipakai 29
30 Valid Baik Sukar Dipakai 30
31 Valid Cukup Sukar Dipakai 31
32 Valid Cukup Mudah Dipakai 32
33 Valid Kurang Sukar Dipakai 33
34 Valid Baik Sedang Dipakai 34
35 Valid Baik Mudah Dipakai 35
36 Valid Cukup Sukar Dipakai 36
LAMPIRAN 21
138
No. Validitas Daya
Pembeda
Tingkat
Kesukaran Keterangan Nomor
Soal 37 Valid Baik Sedang Dipakai 37
38 Valid Kurang Sedang Dipakai 38
39 Valid Baik Sedang Dipakai 39
40 Valid Baik Sukar Dipakai 40
41 Valid Cukup Sedang Dipakai 41
42 Valid Cukup Sukar Dipakai 42
43 Valid Baik Sedang Dipakai 43
44 Tidak Kurang Sukar Dibuang -
45 Tidak Kurang Sedang Dibuang -
46 Valid Baik Mudah Dipakai 46
47 Valid Baik Sedang Dipakai 47
LAMPIRAN 22
139
140
141
142
LAMPIRAN 23
143
144
145
KISI-KISI SOAL TEST
LAMPIRAN 24
146
Mata Pelajaran : Konstruksi Batu
Kelas / Semester : XI / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan No. Item
Soal
Jumlah
Soal
1. Bahan dan alat
untuk peraktikum
pemasangan
dinding ½ bata
a. Pemahaman bahan 1, 4, 8, 12,
15, 16, 23,
33, 34, 40
6
b. Syarat bahan untuk
pemasangan dinding ½
bata
6, 13 3
c. Cara penyimpanan bahan
untuk pemasangan dnding
½ bata
11
d. Ciri-ciri bahan yang baik
yang dipakai untuk
pemasangan dinding ½
bata
9, 10
e. Pemeriksanaan bahan
untuk dinding ½ bata 17
f. Pemahaman alat yang di
butuhkan untuk
pemasangan dinding ½
bata
18, 19, 20,
21, 24 6
2. Mortar untuk spesi
pasangan dinding
bata
a. Pemahaman mortar 2, 3, 14,
28
b. Fungsi mortar untuk
pemasangan dnding bata 5 1
c. Komposisi mortar 39 1
d. Urutan pengadukan mortar 26
e. Sifat-sifat mortar 22, 27 1
f. Penentukan kualitas
mortar 25 1
3. Pemasangan
dinding ½ bata
a. Tahap persiapan 29, 31, 32 2
b. Proses pemasangan 30 3
147
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan No. Item
Soal
Jumlah
Soal
dinding ½ bata
c. Syarat pemasangan
dinding ½ bata 35 1
d. Syarat ikat pemasangan
dinding ½ bata 37
e. Kelebihan dan kekurangan
dinding bata 36, 38 2
f. Aspek penilaian dalam
pemasangan dinding ½
bata.
7
148
1. Terbuat dari bahan apa pasta semen?
A. Air dan kapur
B. Semen dan air
C. Semen dan pasir
F. Semen dan tras
D. Air dan tras
2. Apa kelebihan adukan Semen
Portland di banding adukan kapur..
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi yang tinggi
C. Mudah dikerjaan
D. Memiliki susut yang tinggi
E. Sukar dikerjakan
3. Apa kelebihan adukan kapur
dibanding adukan semen Portland..
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi yang tinggi
C. Mudah dikerjaan
D. Memiliki susut yang tinggi
E. Sukar dikerjakan
4. Apakah tujuan dari perendaman batu
bata sampai pada kondisi jenuh…
A. Batu bata menjadi lebih kuat
B. Mempermudah pemasangan
C. Membersihkan kotoran
D. Mempercepat proses pengerasan
E. Mempererat ikatan batu bata dan
mortar
5. Fungsi adukan pada pasangan
pekerjaan bangunan diantaranya
sebagai berikut, kecuali:
A. Sebagai pengikat antara bata
yang satu dengan yang lain
B. Sebagai ornament dalam
konstruksi
C. Untuk meratakan permukaan
tembok
D. Untuk menyalurkan beban yang
berada diatasmnya
E. Untuk menghilangkan deviasi
dari permukaan bata
6. Air yang baik digunakan untuk
campuran adukan sebaiknya berasal
dari..
A. Air sungai
B. Air hujan
C. Air sumur
D. Air laut
E. Air payau
SOAL UJI COBA TEST
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
7. Isikan identitas Anda ke dalam lembar jawab yang telah tersedia sesuai petunjuk.
8. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.
9. Silanglah jawaban pada huruf yang Anda anggap benar pada lembar jawab.
10. Waktu mengerjakan 30 menit.
11. Jumlah soal 30 butir.
12. Periksalah lembar jawab dengan seksama sebelum Anda kumpulkan.
LAMPIRAN 25
149
7. Berikut adalah aspek penilaian hasil
dalam praktikum pemasangan dinding
½ bata, kecuali..
A. Ketegaan
B. Kedataran
C. Kelurusan
D. Kerataan
E. Kerja sama TIM
8. Berapakah ukuran batu bata yang
sering dipakai menuut lembaga
penyelidikan masalah bangunan
(LPMB
A. 23 x 11 x 5
B. 20 x 10 x 4
C. 21 x 11 x 5
D. 20 x 10 x 4
E. 22 x 11 x 4
9. Ciri-ciri semen yang baik untuk
bahan mortar adalah sebagai berikut,
kecuali
A. Kemasan tertutup sempurna
B. Tidak menggumpal
C. Berlogo SNI
D. Memiliki butiran yang kasar
E. Baik dalam penyimpanannya
10. Kapur padam adalah kapur yang
paling baik digunakan untuk bahan
campuran adukan, ciri-ciri kapur
padam yang baik adalah..
A. Mempunyai butiran kurang dari
0,3 mm
B. Sudah disiram air sampe dingin
C. Mempunyai warna yang putih
D. Kapur sudah dicampur dengan
gypsum
E. Kapur sudah dicampur semen
portland
11. Cara menyimpan semen yang baik
adalah..
A. Disimpan pada tempat yang
terhindar dari panas dan hujan
B. Alas tempat penyimpanan semen
di beri tatakan kayu
C. Di tumpuk dengan berdempetan
D. Ditumpuk dengan secara
berjauhan
E. Tumpukan kurang dari 2 meter
12. Bahan ikat pada adukan trus adalah..
A. Semen
B. Kapur
C. Trus
D. Gypsum
E. Pasir
13. Syarat pasir yang baik untuk adukan
antara lain seperti pernyataan sebagai
berikut, kecuali …
A. Tidak mengandung bahan
organik
B. Kadar lumpur maksimal 5% dari
jumlah pasir
C. Butiran pasir harus keras dan
tajam
D. Butiran pasir halus antara 0,2 mm
s/d 0,6 mm
E. Butiran pasir antara 0,65 mm s/d
4,8 mm
150
14. Lama proses pengadukan mortar
dengan mesin pengaduk (Mixer)
adalah..
A. 2-3 menit
B. 11-15 menit
C. 20 menit
D. 17 menit
E. 4-10 menit
15. Yang termasuk sebagai bahan pengisi
pada bahan adukan adalah
A. Kapur
B. Semen
C. Semen merah
D. Pasir
E. Kricak
16. Pada pemasangan batu bata kita tentu
menggunakan spesi/mortar sebagai
perekat. Tetapi sepesi sendiri terdiri
dari beberapa bahan, yaitu Semen,
dan Pasir yang dicampur dengan air.
Yang berfungsi sebagai bahan
pengikat adalah…
A. Air
B. Pasir
C. Semen
D. Batu bata
E. Kricak/split
17. Bahan bangunan yang sering
digunakan dalam proses pendirian
bangunan diantaranya adalah batu
bata. Batu bata sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu yang
meliputi pemeriksaan. Berikut
pemeriksaan yang dilakukan, kecuali
A. Volume
B. Ukuran
C. Kesikuan
D. Berat
E. Retak-retak
18. Dalam proses pemasangan dinding
batu bata agar hasilnya dapat lurus
maka alat yang dipergunakan
adalah…
A. Memakai waterpass
B. Benang Kasur
C. Meteran
D. Unting-unting
E. Sendok Siar
19. Alat yang dipakai untuk mengukur
ketegakkan vertikal pada proses
pemasangan batu bata adalah…
A. Sendok Siar
B. Benang Kasur
C. Unting-unting
D. Meteran
E. Cetok
20. Pada proses pemasangan dinding batu
bata apa kegunaan sendok siar …
A. Mengukur ketegakan pasangan
B. Acuan pemasangan
C. Merapikan permukaan pasangan
D. Alat pemotong batu bata
E. Tempat menampung adukan
mortar
21. Perhatikan macam-macam peralatran
berikut ini. 1. Cangkul, 2. Cetok, 3.
Benang, 4. Waterpass, 5. Siku rangka,
6. Meteran. Dari alat berikut ini yang
151
tidak harus ada dalam pemasangan
tembok batu bata adalah..
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4 dan 5
C. 4 dan 5
D. 3 dan 4
E. 1
22. Sifat adukan porland semen adalah
sebagai berikut, kecuali…
A. Memiliki adhesi yang rendah
B. Memiliki adhesi tinggi
C. Sukar dikerjakan
D. Memiliki susut yang rendah
E. Proses pengikatannya cepat
23. Apa yang disebut dengan kapur
tohor…
A. Kapur bubuk
B. Kapur bubuk yang dicampur
dengan gypsum
C. Kapur yang di campur semen
merah
D. Kapur yang perlu di siram air
sebelum digunakan
E. Kapur bubuk yang di campur
dengan semen portlan
24. Alat-alat berikut yang merupakan alat
bantu untuk pemasangan batu bata
sehingga pekerjaan lebih mudah
dikerjakan adalah..
A. Kotak Adukan
B. Perancah
C. Troli untuk mengangkut adukan
D. Alas adukan
E. Jawaban a,b,c dan d benar semua
25. Berikut ini adalah beberapa hal yang
menetukan kekuatan mortar, kecuali
A. Bahan adukan yang dipakai
B. Komposisi bahan adukan
C. Proses pencampuran
D. Lama pengadukan
E. Alat yang digunakan
26. Urutan yang benar dalam memasukan
bahan adukan kedalam mesin
pengaduk (mixer) adalah sebagai
berikut..
A. Air, semen, kemudian pasir
B. Pasir, semen kemudian air
C. Pasir dan semen di aduk kering
kemudian di tambahkan air
D. Semen, pasir kemudian air
E. Air dan semen di campur dahulu
kemudian dimasukkan pasir
27. Berikut adalah sifat-sifat yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan
adukan, kecuali:
A. Kesesuaian dengan jenis
pekerjaan
B. Sifat menyusut
C. Kemudahan untuk dikerjakan
D. Cepat mengeras
E. Kekuatan
28. Campuran bahan ikat dengan pasir
ditambah air secukupnya yang disebut
mortar. Dibawah ini adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan mortar, kecuali:
A. Kualitas adukan
B. Murahnya adukan
152
C. Pemberian air
D. Perbandingan adukan
E. Homogenitas adukan
29. Berikut merupakan tahap persiapan
dalam pemasangan dinding batu bata,
kecuali..
A. Merendaman batu bata
B. Pengukuran ketegakan vertikal
C. Memasang jidar/tiang acuan
D. Membuat mortar
E. Membuat adukan beton
30. Dalam pembuatan dinding tembok.
Pasangan tidak boleh melebihi
ketinggian 1 meter dalam satu hari.
Hal ini disebabkan, kecuali...
A. Karena tukang akan sulit
meratakan siar-siar diatas 1 meter
B. Karena beban yang ada akan
mengakibatkan tembok berubah
bentuk (turun tidak rata, miring,
tidak teratur) karena spesi belum
mengeras
C. Tembok akan miring karena
belum ada kolomnya
D. Akan kesulitas memplester
karena tembok terlalu tinggi
E. Tembook dapat roboh kartena
desakan/tertiup angin
31. Sebelum proses pemasangan dinding
bata sloof harus dibersihkan terlebih
dahulu. Apakah tujuannya….
A. Mempermudah pengukuran
B. Mempermudah pengerjaan
C. Agar sloof dapat merekat dengan
adukan mortar
D. Agar beban dinding dapat
disalurkan dengan merata
E. Memperkuat Sloof
32. Hal yang perlu dilakukan setelah
pemasangan dinding bata selesai..
A. Merapikan pasangan dinding
B. Segera mengecor kolom
C. Dibiarkan sampe kering
D. Di siram air
E. Melepas tongkat tuga
33. Pada sebuah bata yang masih utuh,
nama bidang yang terpanjang
dinamakan..
A. Kop
B. Strek
C. Bidang datar
D. Bidang tegak
E. Bidang lintang
34. Kuat desak batu bata mutu tingkat I
adalh..
A. lebih besar dari 100 kg/cm2
B. 90-100 kg/cm2
C. 80-90 kg/cm2
D. 70-80 kg/cm2
E. 60-70 kg/cm2
35. Dibawah ini merupakan syarat
pemasangan dinding bata antara lain
adalah, kecuali….
A. Siar tegak tidak boleh segaris
lurus
B. Siar tegak harus segaris lurus
153
C. Siar lintang bergeser bergeser ½
bata
D. Ketinggian pemasangan
maksimal 100 cm sekali pasang
E. Batu bata yang dipasang harus
dalam keadaan jenuh air
36. Berikut adalah kelebihan dinding
bata, kecuali..
A. Memberikan sumbangan yang
cukup besar terhadap kekuatan
struktur
B. Merupakan insulasi yang baik
terhadap panas dan suara
C. Mudah dalam pengaplikasian
D. Mudah dalam menempelan
furniture dan aksesoris
E. Mempunyai beban yang cukup
ringan
37. Berikut ini yang bukan syarat ikatan
pasangan bata adalah..
A. Hindari menggunakan potongan
bata yang kurang dari ½ bata
B. Gunakan adukan yang sesuai
dengan aturan
C. Dalam arah mendatar maupun
tegak, siar harus meliputi seluruh
tebal tembok
D. Hubungan harus dibuat
sesederhana mungkin
E. Hubungan harus dibuat serumit
mungkin
38. Selain dinding batu bata mempunyai
banyak kelebihan, dinding bata
mempunyai beberpa kukarang,
kecuali..
A. Bahan bata yang mempumyai
ukurtan tidak presisi
B. Waktu pengerjaan yang lama
C. Stok material di pasaran
tergantung musim.
D. Tidak tahan lama
E. Mempunyai berat yang cukup
berat
39. Adukan Sement Portland untuk
pasangan tembok bata yang sering
dipakai adalah:
A. 1 KP : 5 PP
B. 1 KP : 3 PP
C. 1 PC : 5 PP
D. 1 PC : 4 PP : 5 Tras
E. 1 PC : 5 PP : 4 Tras
40. Syarat mutlak ukuran batu bata
adalah…
A. 1 Kop = 2 strek + 1 siar
B. 1 kop = 1 strek + 2 siar
C. 2 strek = 1 kop + 1 siar
D. 2 strek = 1 kop + 1 siar
E. 1 strek + 2 kop + 1 siar
154
154
KUNCI JAWABATAN SOAL TEST
1. B Semen dan air
2. B Memiliki adhesi yang tinggi
3. C Mudah dikerjaan
4. E Mempererat ikatan batu bata dan mortar
5. B Sebagai ornament dalam konstruksi
6. C Air sumur
7. E Kerja sama TIM
8. A 23 x 11 x 5
9. D Memiliki butiran yang kasar
10. A Mempunyai butiran kurang dari 0,3 mm
11. D Ditumpuk dengan secara berjauhan
12. B Kapur
13. D Butiran pasir halus antara 0,2 mm s/d 0,6 mm
14. E 4-10 menit
15. D Pasir
16. C Semen
17. D Berat
18 B Benang Kasur
19 C Unting-unting
20 C Merapikan permukaan pasangan
21 A 1, 2, 3, dan 4
22 A Memiliki adhesi yang rendah
23 D Kapur yang perlu di siram air sebelum digunakan
24 E Jawaban a,b,c dan d benar semua
25 E Alat yang digunakan
26 C Pasir dan semen di aduk kering kemudian di tambahkan air
27 D Cepat mengeras
28 B Murahnya adukan
LAMPIRAN 26
155
29 E Membuat adukan beton
30 D Akan kesulitas memplester karena tembok terlalu tinggi
31 C Agar sloof dapat merekat dengan adukan mortar
32 B Segera mengecor kolom
33 B Strek
34 A lebih besar dari 100 kg/cm2
35 A Siar tegak tidak boleh segaris lurus
36 D Mudah dalam menempelan furniture dan aksesoris
37 E Hubungan harus dibuat serumit mungkin
38 D Tidak tahan lama
39 C 1 PC : 5 PP
40 E 1 strek + 2 kop + 1 siar
156
DAFTAR KELAS UJI COBA
SISWA KELAS XI TKBB 1 SMK NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
NO INDUK NIS NAMA SISWA KODE
1 13 11261 9957097748 Achmad Nur Ion Al Kahfi U-01
2 14 11573 9994626300 Adelin Muldiawati U-02
3 13 11262 9977337639 Aditya Febby Kurniawan U-03
4 14 11574 9991266528 Agung Febrianto U-04
5 14 11575 9994276150 Agung Panji Saputro U-05
6 14 11576 9992445245 Ahmad Abdurrohman U-06
7 14 11577 0001325975 Aji Bagus Wahyudi U-07
8 14 11578 9983700088 Aldi Dicky Firmansyah U-08
9 14 11580 9987496056 Bagas Nur Al-Fiansyah U-09
10 14 11582 9991245994 Bima Herdiana Putera U-10
11 14 11583 9986975258 Dicksa Izza Fauzian U-11
12 14 11584 0000540652 Dimas Tri Perdana U-12
13 14 11585 9971156959 Fajar Suko Pratama U-13
14 14 11586 9981202749 Fandika Putra Agustiar U-14
15 14 11587 9991075499 Fauzan Ramasya Alfarogi U-15
16 14 11588 9990892782 Gusma Anggoro Yudha U-16
17 14 11589 9986975260 Hafizh Dzulfiqar U-17
18 14 11590 9990891920 Iqbal Nova Rizaldi U-18
19 14 11591 9984596831 Ivan Iriyanto U-19
20 14 11593 9988853075 Joni Saputro U-20
21 14 11594 9977635409 Mohamad Fauzan U-21
22 14 11595 9993170962 Muchamad Fakhul Baiquni U-22
23 14 11596 9991078614 Muchamad Nur Hidayat U-23
24 14 11598 9987496978 Muhamad Risaf Alfarisi U-24
25 14 11597 9991076905 Muhammad Ainul Yaqin U-25
LAMPIRAN 27
157
26 14 11599 9980566614 Novan Pandu Suryoputro U-26
27 14 11600 9982134565 Nugroho Novianto U-27
28 14 11601 9991942044 Prama Pamungkas Tri Atmaja U-28
29 14 11604 9987477427 Riki Slamet Wahyudi U-29
30 14 11605 9989934821 Wahyu Aji Nugroho U-30
31 14 11606 9997514292 Wahyu Wida Saputra U-31
32 14 11607 9987218723 Yoga Reza Andhika U-32
158
DAFTAR KELAS KONTROL
SISWA KELAS X TKBB 2 SMK NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
NO INDUK NIS NAMA SISWA KODE
1 15 12027 0006633279 Andi Candra Wijaya K-01
2 15 12028 0018027793 Andi Wicaksono K-02
3 15 12029 0000713992 Angga Abdul Chalim K-03
4 15 12030 0006615931 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04
5 15 12031 0000592753 Aris Wahyu Pamungkas K-05
6 15 12032 9997256175 Arthur Lantip K-06
7 15 12033 0006636455 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07
8 15 12034 0010053980 Bima Naufal Aslam K-08
9 15 12035 0000698212 Bima Ryan Winurseta K-09
10 15 12036 9989324911 Danang Yuliawan Suseno K-10
11 15 12037 0001946300 Faiz Chairrudin Basyar K-11
12 15 12038 9992067839 Handika Alan Kusuma K-12
13 15 12039 0000712696 Hendry Budi Hermawan K-13
14 15 12040 0004111145 Ifo Oktadiansyah K-14
15 15 12041 9997532546 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15
16 15 12042 9991092945 Ipung Raistiyanto K-16
17 15 12043 0000713970 Irfan Bagus Abirama K-17
18 15 12045 0012466703 Muhammad Arif Rahman K-18
19 15 12046 0000940893 Muhammad Zalul Radhitiya K-19
20 15 12047 0000710706 Mulya Agil Pamungkas K-20
21 15 12048 0004879851 Nafis Arofatul Ummah K-21
22 15 12050 9987218820 Rizal Nuryanto K-22
23 15 12051 0002230950 Rizaldi Maulana Firdaus K-23
24 15 12052 9991090441 Rizky Agusta Siwi K-24
25 15 12053 0000699283 Ryan Adi Prasetya K-25
LAMPIRAN 28
159
26 15 12054 0000715385 Suis Haruwansyah K-26
27 15 12055 0001167333 Sultan Priyatama K-27
28 15 12056 0006635209 Tanti Mardiana K-28
29 15 12057 0000591024 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29
30 15 12058 9997852839 Vyco Kurnia Sandy K-30
31 15 12059 0000699936 Wahyu Kumala Arum K-31
32 15 12060 0006678412 Walang Sungsang Cakra Buana K-32
33 14 11603 9991074710 Rico Hendra Wijaya K-33
34 14 9993273231 Rafizal Bhili M K-34
160
DAFTAR KELAS EKSPERIMEN
SISWA KELAS XI TKBB 1 SMK NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
NO INDUK NIS NAMA SISWA KODE
1 15 11993 0006615826 Abdul Haris Alfikri E-01
2 15 11994 0000715507 Adam Adji Massaid E-02
3 15 11995 0003128215 Adam Miskah E-03
4 15 11996 9994317561 Adhieka Maulana Ahsan E-04
5 15 11997 9997138070 Aditiya Lutfi Saputra E-05
6 15 11998 0000590781 Aditya Taufiq Hidayat E-06
7 15 11999 0001167300 Alfian Fajar Sumarsono E-07
8 15 12000 9993688184 Apwalina Sukma Verlianda E-08
9 15 12001 9991074455 Ega Ahmad Maulana E-09
10 15 12003 9990890884 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-10
11 15 12004 0003777073 Ganif Ihza Mahendra E-11
12 15 12005 0000698425 Gennosa Priya Mukti E-12
13 15 12006 9991453350 M Deo Fahri E-13
14 15 12007 9997137768 Maulana Maghfero E-14
15 15 12008 9997138517 Mego Cahyo Tri Saputro E-15
16 15 12009 0008296736 Moch Yusthofa Adhan E-16
17 15 12010 0005104019 Muchammad Rievansya Ramadhan E-17
18 15 12011 0002231668 Muhamad Fajar Febrianto E-18
19 15 12012 9991075959 Muhamad Rafi E-19
20 15 12013 0003360582 Mutiara Mandasari E-20
21 15 12016 0010253521 Nurfa Hermawan E-21
22 15 12017 9991074203 Okta Ariyanto E-22
23 15 12019 0010197646 Qitfirul Muis E-23
24 15 12021 0005912282 Richardo Edrea Afryawan E-24
25 15 12022 0000592596 Riski Aldi Kurniawan E-25
LAMPIRAN 29
161
26 15 12023 0007761028 Riski Ridho Setyawan E-26
27 15 12024 0007264864 Tri Adi Setiawan E-27
28 15 12025 0004992764 Vicky Sukma Pratama E-28
29 15 12026 9984515621 Wahyu Gunawan E-29
30 14 11635 9991074587 Rizal Okky Hermawan E-30
162
REKAP HASIL PRE TEST
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No. Kode Nilai No. Kode Nilai
1 E-01 47.50 1 K-01 57.50
2 E-02 60.00 2 K-02 65.00
3 E-03 52.50 3 K-03 52.50
4 E-04 55.00 4 K-04 57.50
5 E-05 40.00 5 K-05 45.00
6 E-06 45.00 6 K-06 52.50
7 E-07 50.00 7 K-07 45.00
8 E-08 47.50 8 K-08 52.50
9 E-09 42.50 9 K-09 60.00
10 E-10 57.50 10 K-10 40.00
11 E-11 42.50 11 K-11 60.00
12 E-12 52.50 12 K-12 40.00
13 E-13 45.00 13 K-13 65.00
14 E-14 52.50 14 K-14 57.50
15 E-15 45.00 15 K-15 47.50
16 E-16 55.00 16 K-16 50.00
17 E-17 47.50 17 K-17 45.00
18 E-18 40.00 18 K-18 42.50
19 E-19 55.00 19 K-19 50.00
20 E-20 52.50 20 K-20 47.50
21 E-21 57.50 21 K-21 60.00
22 E-22 50.00 22 K-22 55.00
23 E-23 55.00 23 K-23 57.50
24 E-24 57.50 24 K-24 45.00
25 E-25 45.00 25 K-25 55.00
26 E-26 60.00 26 K-26 55.00
27 E-27 40.00 27 K-27 45.00
28 E-28 62.50 28 K-28 52.50
29 E-29 45.00 29 K-29 60.00
30 E-30 47.50 30 K-30 65.00
31 K-31 50.00
32 K-32 62.50
33 K-33 45.00
34 K-34 60.00
S = 1505.00 S = 1800.00
n2 = 30.00 n2 = 34.00
x2 = 50.17 x2
= 52.94
s22 = 41.78 s2
2 = 53.97
s2 = 6.46 s2 = 7.35
LAMPIRAN 30
163
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 31
164
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 32
165
LAMPIRAN 33
166
LAMPIRAN 34
167
KISI-KISI PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)
Mata Pelajaran : Konstruksi Batu
Kelas / Semester : XI / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Waktu Penilaian : Pada Proses Pembelajaran Praktek
No Aspek yang dinilai Deskripsi Sekor
Persiapan Praktik
1. Memakai pakaian sepatu,
dan alat keselamatan kerja
Memakai pakaian, sepatu, dan alat
keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap,
dan rapi 4
Memakai pakaian, sepatu, dan alat
keselamatan kerja sesuai ketentuan, lengkap
tetapi kurang rapi 3
Memakai pakaian, sepatu dan alat
keselamatan kerja sesuai ketentuan, kurang
lengkap dan kurang rapi 2
Memakai pakaian, sepatu, dan alat
keselamatan kerja tidak sesuai ketentuan 1
2. Menyimak penjelasan
yang disampaikan
pengajar
Menyimak penjelasan guru dengan seksama
dan dapat menalarnya. 4
Menyimak penjelasan guru dengan seksama
dan kurang dapat menalarnya. 3
Menyimak penjelasan guru dengan tidak
seksama dan kurang dapat menalarnya. 2
Tidak mendengarkan penjelasan 1
3. Menyusun langkah-
langkah praktek
Menyusun langkah-langkah praktikum sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan serta
prosesnya runtut 4
Menyusun langkah-langkah praktikum sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan serta
prosesnya kurang runtut 3
Menyusun langkah-langkah praktikum
kurang sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan serta prosesnya kurang runtut 2
Tidak menyusun langkah-langkah kerja 1
4. Manyiapkan peralatan
praktek dengan lengkap
dan benar sesuai
instruksi pengajar
Menyiapkan peralatan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata sesuai yang
diperlukan untuk praktik 4
Menyiapkan peralatan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata situasi, tetapi
kurang sesuai kebutuhan 3
LAMPIRAN 35
168
No Aspek yang dinilai Deskripsi Sekor
Menyiapkan peralatan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata kurang lengkap,
serta kurang sesuai kebutuhan 2
peralatan tidak dipersiapkan 1
5. Mengumpulkan bahan-
bahan praktek sesuai
dengan yang dibutuhkan
Mengumpulkan bahan-bahan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata sesuai yang
diperlukan untuk praktik 4
Mengumpulkan bahan-bahan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata, tetapi kurang
sesuai kebutuhan 3
Mengumpulkan bahan-bahan praktik untuk
memasangan dinding ½ bata kurang lengkap
serta kurang sesuai kebutuhan 2
Bahan tidak di persiapkan 1
6. Menentukan dan
menyiapkan lokasi
praktek dengan tepat
Menentukan tempat dengan tepat serta tidak
mengganggu kelompok lain 4
Menentukan tempat dengan tepat serta
mengganggu kelompok lain 3
Menentukan tempat dengan kurang tepat
serta mengganggu kelompok lain 2
Tidak menentukan tempat 1
Pelaksanaan Praktik
7. Setiap anggota bekerja
sesuai bagian dalam
kelompoknya
Setiap anggota bekerja sesuai bagian dalam
kelompoknya dengan kompak 4
Setiap anggota bekerja sesuai bagian dalam
kelompoknya dengan kurang kompak 3
Setiap anggota bekerja tidak sesuai bagian
dalam kelompoknya dengan kurang kompak 2
Tidak bekerja 1
8. Tidak menggangu
kelompok lain tanpa
alasan yang jelas
Tidak mengganggu kelompok lain 4 Menggagu kelompok lain dengan alasan
yang jelas, missal bertanya 3
Menggagu kelompok lain dengan alasan
yang jelas, sampe membuat gaduh 2
Mengganggu kelompok lain dengan alasan
yang tidak jelas dan membuat gaduh 1
9. Kecepatan dalam
menyelesaikan praktek Pengerjaan selesai 20 menit sebelum waktu
berakhirnya praktik 4
Pengerjaan selesai 10 menit sebelum waktu
berakhirnya praktik 3
Pengerjaan selesai tepat pada waktunya 2
Tidak selesai tepat pada waktunya 1
10. Langkah pelaksanaan
praktik sesuai dengan
yang semestinya
Melaksanakan- langkah-langkah praktikum
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan serta
prosesnya runtut 4
169
No Aspek yang dinilai Deskripsi Sekor
Menyusun langkah-langkah praktikum sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan serta
prosesnya kurang runtut 3
Menyusun langkah-langkah praktikum
kurang sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan serta prosesnya kurang runtut 2
Tidak menyusun langkah-langkah kerja 1
Hasil Praktik
11. Kerapihan produk hasil
praktek
Produk rapi, baik dari spasi maupun bata
yang bersih 4
Produk hasil praktik cukup rapi dengan
kondisi masih terdapat sisa adukan yang
terdapat pada pruduk 3
Produk hasil praktik tidak rapi dengan
kondisi masih banyak terdapat sisa adukan
pada produk 2
Proses tidak dilaksanakan 1
12. Ketegakan pasangan
dinding bata yang
dihasilkan
Datar dengan permukaan yang rata 4 Datar tetapi permukaan pasangan dinding
bata tidak rata 3
Tidak datar dan permukaan pasangan dinding
bata tidak rata 2
Proses tidak dilaksanakan 1
13. Kedataran produk yang
dihasilkan
Bidang datar tanpa ada cekungan atau
gundukan 4
Bidang cukup datar dan masih ada sedikit
cekungan atau gundukan 3
Bidang tidak datar dan terdapat banyak
cekungan atau gundukan 2
Proses tidak dilaksanakan 1
14. Sudut yang dihasilkan
Memiliki sudut yang tepat sesuai dengan
gambar rencana pada bidang atas, tengah dan
bawah 4
Memiliki sudut yang tepat sesuai dengan
gambar rencana pada 2 bidang. 3
Memiliki sudut yang tepat sesuai dengan
gambar rencana pada 1 bidang saja 2
Proses tidak dilaksanakan 1
15. Kerataan bidang produk
hasil praktek Bidang rata tanpa ada gelombang 4 Bidang kurang rata dan masih terdapat
sedikit gelombang 3
Bidang tidak rata dan masih terdapat banyak
gelombang 2
Proses tidak dilaksanakan 1
16. Konsistensi siar Ukuran siar vertical dan horisontal memiliki
ukuran yang sama dan tebal siar 1 cm 4
170
No Aspek yang dinilai Deskripsi Sekor
Ukuran siar vertical dan horisontal memiliki
ukuran yang sama, dan tebal siar kurang tepat 3
Ukuran siar vertical dan horisontal memiliki
ukuran berbeda , dan tebal siar kurang tepat 2
Proses tidak dilaksanakan 1
17. Kepadatan siar Sepasi pada pasangan dinding ½ bata terisi
sempurna 4
Sepasi pada pasangan dinding ½ bata kurang
terisi sempurna, dan di dalamnya terdapat
rongga 3
Spesi pada pasangan dinding ½ bata tidak
terisi sempurna, terdapat rongga-rongga 2
Proses tidak dilakukan 1
Tahap Akhir Praktik
18. Membersihakan tempat
praktek
Tempat praktik bersih dan di lakukan oleh
semua anggota kelompok 4
Tempat praktik bersih dan di lakukan oleh
sebagian kelompok 3
Tempat praktik kurang bersih dan di lakukan
oleh sebagian kelompok 2
Tidak di bersihkan 1
19. Mengembalikan kembali
alat-alat praktek serta
membersihkannya
Alat dikembalikankan pada tempatnya
semula dalam kondisi bersih 4
Alat dikembalikan pada tempatnya semula
dengan kondisi belum dibersihkan 3
Alat dikembalikan tidak pada tempatnya
semula dengan kondisi belum dibersihkan 2
Alat tidak dikembalikan 1
20. Mengumpulkan kembali
bahan-bahan praktek
untuk praktek selanjutnya
Bahan dikumpulkan pada tempatnya semula
dengan rapi 4
Bahan dikumpulkan pada tempatnya semula
dengan kondisi kurang rapi 3
Bahan dikumpulkan tidak pada tempatnya
semula dengan kondisi kurang rapi 2
Bahan tidak di kumpulkan 1
171
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PRAKTIKUM KE-1
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 K-05 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 82.89
2 K-18 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 82.89
3 K-27 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 82.89
4 K-29 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 82.89
5 K-34 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 82.89
6 K-22 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
7 K-15 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
8 K-13 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
9 K-20 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
10 K-23 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
11 K-21 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 76.32
12 K-08 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 86.84
13 K-10 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 86.84
14 K-19 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 86.84
15 K-32 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 86.84
16 K-26 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 86.84
17 K-03 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
18 K-09 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
19 K-12 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
20 K-07 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
21 K-24 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
22 K-17 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 77.63
23 K-16 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
24 K-02 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
25 K-31 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
26 K-04 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
27 K-33 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
28 K-11 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 81.58
29 K-01 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
30 K-06 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
31 K-30 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
32 K-25 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
33 K-28 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
34 K-14 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 75.00
127
1
2
NILAINO KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
1 19 208 9 10 11 13 142 3 4 5 6
3
4
5
15 16 17 18
T
I
D
A
K
A
D
A
S
U
D
U
T
6
LAMPIRAN 36
172
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PRAKTIKUM KE-2
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 K-05 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 83.75
2 K-18 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 83.75
3 K-27 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 83.75
4 K-29 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 83.75
5 K-34 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 83.75
6 K-22 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
7 K-15 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
8 K-13 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
9 K-20 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
10 K-23 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
11 K-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 77.50
12 K-08 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 85.00
13 K-10 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 85.00
14 K-19 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 85.00
15 K-32 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 85.00
16 K-26 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 85.00
17 K-03 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
18 K-09 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
19 K-12 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
20 K-07 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
21 K-24 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
22 K-17 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
23 K-16 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
24 K-02 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
25 K-31 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
26 K-04 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
27 K-33 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
28 K-11 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 80.00
29 K-01 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
30 K-06 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
31 K-30 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
32 K-25 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
33 K-28 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
34 K-14 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 75.00
NILAI129
6
NO KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
1 10 11 13 142 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
15 16 17 18 19 208
173
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PRAKTIKUM KE-3
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 K-05 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
2 K-18 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
3 K-27 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
4 K-29 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
5 K-34 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 82.50
6 K-22 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
7 K-15 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
8 K-13 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
9 K-20 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
10 K-23 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
11 K-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 78.75
12 K-08 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 83.75
13 K-10 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 83.75
14 K-19 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 83.75
15 K-32 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 83.75
16 K-26 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 83.75
17 K-03 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
18 K-09 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
19 K-12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
20 K-07 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
21 K-24 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
22 K-17 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80.00
23 K-16 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
24 K-02 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
25 K-31 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
26 K-04 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
27 K-33 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
28 K-11 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81.25
29 K-01 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
30 K-06 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
31 K-30 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
32 K-25 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
33 K-28 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
34 K-14 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 76.25
NILAINO3 4 5 6
3
KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
12 18 197 8 9 10 11 131 2 20
1
2
4
5
6
14 15 16 17
174
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PRAKTIKUM KE-4
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 K-05 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 82.50
2 K-18 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 82.50
3 K-27 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 82.50
4 K-29 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 82.50
5 K-34 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 82.50
6 K-22 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
7 K-15 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
8 K-13 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
9 K-20 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
10 K-23 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
11 K-21 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 78.75
12 K-08 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85.00
13 K-10 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85.00
14 K-19 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85.00
15 K-32 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85.00
16 K-26 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 85.00
17 K-03 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
18 K-09 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
19 K-12 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
20 K-07 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
21 K-24 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
22 K-17 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 81.25
23 K-16 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
24 K-02 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
25 K-31 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
26 K-04 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
27 K-33 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
28 K-11 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80.00
29 K-01 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
30 K-06 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
31 K-30 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
32 K-25 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
33 K-28 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
34 K-14 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 4 75.00
NILAINO KELOMPOK KODE1 2 3 4 5 12 13 14 15 16 17 186 7 8 9 10 11
5
6
19
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
20
1
2
3
4
175
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PRAKTIKUM KE-1
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 E-06 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 86.84
2 E-20 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 86.84
3 E-22 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 86.84
4 E-25 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 86.84
5 E-28 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 86.84
6 E-01 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 84.21
7 E-15 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 84.21
8 E-16 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 84.21
9 E-29 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 84.21
10 E-09 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 84.21
11 E-03 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 84.21
12 E-05 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 84.21
13 E-07 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 84.21
14 E-23 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 84.21
15 E-27 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 84.21
16 E-19 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.11
17 E-18 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.11
18 E-26 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.11
19 E-24 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.11
20 E-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.11
21 E-02 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 86.84
22 E-04 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 86.84
23 E-11 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 86.84
24 E-12 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 86.84
25 E-17 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 86.84
26 E-13 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 86.84
27 E-10 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 86.84
28 E-14 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 86.84
29 E-08 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 86.84
30 E-30 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 86.84
NILAIKELOMPOK KODE1 2 3
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
T
I
D
A
K
A
D
A
S
U
D
U
T
12
PROSES PRAKTIKPERSIAPAN PRAKTIK HASIL PRAKTIK
10 11 13 14
4
5
6
1
2
3
17 18 19 20
TAHAP AKHIR PRAKTIK
15 164 5 6 7 8 9NO
LAMPIRAN 37
176
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PRAKTIKUM KE-2
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 E-06 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
2 E-20 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
3 E-22 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
4 E-25 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
5 E-28 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
6 E-01 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 82.50
7 E-15 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 82.50
8 E-16 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 82.50
9 E-29 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 82.50
10 E-09 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 82.50
11 E-03 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 86.25
12 E-05 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 86.25
13 E-07 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 86.25
14 E-23 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 86.25
15 E-27 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 86.25
16 E-19 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 90.00
17 E-18 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 90.00
18 E-26 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 90.00
19 E-24 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 90.00
20 E-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 90.00
21 E-02 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
22 E-04 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
23 E-11 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
24 E-12 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
25 E-17 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 87.50
26 E-13 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85.00
27 E-10 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85.00
28 E-14 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85.00
29 E-08 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85.00
30 E-30 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 85.00
NILAI12
4
5
6
1
2
3
5 6 7NO KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
1 18 19 208 9 10 11 13 14 15 16 172 3 4
177
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PRAKTIKUM KE-3
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 E-06 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
2 E-20 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
3 E-22 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
4 E-25 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
5 E-28 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
6 E-01 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
7 E-15 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
8 E-16 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
9 E-29 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
10 E-09 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
11 E-03 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
12 E-05 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
13 E-07 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
14 E-23 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
15 E-27 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
16 E-19 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
17 E-18 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
18 E-26 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
19 E-24 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
20 E-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92.50
21 E-02 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
22 E-04 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
23 E-11 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
24 E-12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
25 E-17 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 83.75
26 E-13 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 86.25
27 E-10 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 86.25
28 E-14 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 86.25
29 E-08 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 86.25
30 E-30 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 86.25
NILAI12
NO KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
1 18 19 208 9 10 11 13 14
4
5
6
1
2
3
15 16 172 3 4 5 6 7
178
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN PRAKTIKUM KE-4
KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB KB CB B SB
1 E-06 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
2 E-20 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
3 E-22 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
4 E-25 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
5 E-28 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 85.00
6 E-01 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
7 E-15 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
8 E-16 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
9 E-29 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
10 E-09 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
11 E-03 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 87.50
12 E-05 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 87.50
13 E-07 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 87.50
14 E-23 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 87.50
15 E-27 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 87.50
16 E-19 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
17 E-18 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
18 E-26 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
19 E-24 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
20 E-21 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 95.00
21 E-02 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 83.75
22 E-04 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 83.75
23 E-11 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 83.75
24 E-12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 83.75
25 E-17 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 83.75
26 E-13 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 86.25
27 E-10 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 86.25
28 E-14 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 86.25
29 E-08 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 86.25
30 E-30 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 86.25
12NO KELOMPOK KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
PERSIAPAN PRAKTIK PROSES PRAKTIK HASIL PRAKTIK TAHAP AKHIR PRAKTIK
1 18 19 208 9 10 11 13 14NILAI
4
5
6
1
2
3
15 16 172 3 4 5 6 7
179
KISI-KISI LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN PARTISIPASI
BELAJAR SISWA
Mata Pelajaran : Konstruksi Batu
Kelas / Semester : XI / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2016 / 2017
Waktu Penilaian : Pada Proses Pembelajaran
No Kriteria Penilaian
Aspek Afektif Siswa Indikator Deskripsi Ketercapaian Skor
1. Sikap partisipasi
variabel kesenangan
dalam pembelajaran
Siswa menunjukkan semangat belajar
selama proses pembelajaran berlangsung
dan mengikuti perintah guru
3
Siswa senang mengikuti pembelajaran,
nampak dari siswa memperhatikan
penjelasan yang disampaikan guru
2
Siswa tidak menunjukkan semangat
untuk belajar, terlihat dari siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru selama
pembelajaran
1
2. Sikap partisipasi
variabel kesenangan
dalam pembelajaran
siswa konsisten menujukkan
keterlibatannya dalam proses
pembelajaran dan berlangsung setiap
pembelajaran
3
siswa menunjukkan sesekali keterlibatan
dalam pembelajaran, baik bertanya
maupun menjawab pertanyaan namun
belum konsisten
2
siswa tidak menunjukkan keterlibatannya
sama sekali dalam proses belajar
mengajar,
1
3. Sikap partisipasi
variabel motivasi
dalam pembelajaran
siswa tertarik mengikuti proses
pembelajaran dan merasa termotivasi
untuk menguasai materi
3
tertarik untuk mengikuti pembelajaran
meskipun belum terlihat antusias 2
siswa tidak menunjukkan ketertarikan
untuk mengikuti proses pembelajaran
terlihat dari siswa selalu sibuk sendiri dan
membuat keributan
1
4. Sikap partisipasi
variabel bertanggung
jawab dalam
siswa mampu melaksankan perintah guru
dengan benar dan tepat 3
siswa melaksanakan perintah guru 2
LAMPIRAN 38
180
No Kriteria Penilaian
Aspek Afektif Siswa Indikator Deskripsi Ketercapaian
Skor
meskipun belum benar dan tepat
siswa tidak mau melaksanakan perintah
yang diberikan guru 1
181
PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PADA PERTEMUAN KE-1
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Andi Candra Wijaya K-01 3 3 2 2 83.33
2 Andi Wicaksono K-02 2 3 2 3 83.33
3 Angga Abdul Chalim K-03 3 2 3 2 83.33
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 2 3 2 2 75.00
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 2 3 3 2 83.33
6 Arthur Lantip K-06 3 2 2 3 83.33
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 3 3 3 2 91.67
8 Bima Naufal Aslam K-08 3 3 2 2 83.33
9 Bima Ryan Winurseta K-09 2 3 3 2 83.33
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 3 2 3 2 83.33
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 3 2 2 2 75.00
12 Handika Alan Kusuma K-12 2 3 2 3 83.33
13 Hendry Budi Hermawan K-13 3 3 3 2 91.67
14 Ifo Oktadiansyah K-14 3 2 3 2 83.33
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 2 3 3 2 83.33
16 Ipung Raistiyanto K-16 3 2 3 2 83.33
17 Irfan Bagus Abirama K-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhammad Arif Rahman K-18 3 2 2 2 75.00
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 2 3 2 3 83.33
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 2 3 3 2 83.33
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 3 2 3 2 83.33
22 Rizal Nuryanto K-22 2 2 3 2 75.00
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 2 2 2 3 75.00
24 Rizky Agusta Siwi K-24 2 3 2 3 83.33
25 Ryan Adi Prasetya K-25 3 2 2 2 75.00
26 Suis Haruwansyah K-26 3 2 3 2 83.33
27 Sultan Priyatama K-27 2 2 3 2 75.00
28 Tanti Mardiana K-28 2 3 3 2 83.33
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 2 3 3 2 83.33
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 3 2 3 2 83.33
31 Wahyu Kumala Arum K-31 2 2 2 3 75.00
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 3 3 3 2 91.67
33 Rico Hendra Wijaya K-33 3 2 2 3 83.33
34 Rafizal Bhili M K-34 3 2 3 2 83.33
NO NAMA SISWA NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
2 3 41KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
LAMPIRAN 39
182
PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PADA PERTEMUAN KE-2
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Andi Candra Wijaya K-01 3 2 2 2 75.00
2 Andi Wicaksono K-02 2 3 2 2 75.00
3 Angga Abdul Chalim K-03 3 2 3 2 83.33
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 2 3 2 2 75.00
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 2 2 3 2 75.00
6 Arthur Lantip K-06 3 2 2 3 83.33
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 3 2 3 2 83.33
8 Bima Naufal Aslam K-08 3 3 3 2 91.67
9 Bima Ryan Winurseta K-09 2 3 3 2 83.33
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 3 2 3 2 83.33
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 3 2 2 2 75.00
12 Handika Alan Kusuma K-12 2 3 2 2 75.00
13 Hendry Budi Hermawan K-13 3 3 3 2 91.67
14 Ifo Oktadiansyah K-14 3 2 2 2 75.00
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 2 2 3 3 83.33
16 Ipung Raistiyanto K-16 3 2 3 2 83.33
17 Irfan Bagus Abirama K-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhammad Arif Rahman K-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 2 3 2 3 83.33
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 2 3 3 2 83.33
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 2 2 3 3 83.33
22 Rizal Nuryanto K-22 2 2 3 2 75.00
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 2 2 3 3 83.33
24 Rizky Agusta Siwi K-24 2 3 2 3 83.33
25 Ryan Adi Prasetya K-25 3 2 2 2 75.00
26 Suis Haruwansyah K-26 3 2 3 2 83.33
27 Sultan Priyatama K-27 2 2 3 3 83.33
28 Tanti Mardiana K-28 3 2 3 2 83.33
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 2 2 3 2 75.00
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 3 2 3 2 83.33
31 Wahyu Kumala Arum K-31 2 2 2 3 75.00
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 3 2 3 2 83.33
33 Rico Hendra Wijaya K-33 3 3 2 3 91.67
34 Rafizal Bhili M K-34 3 2 3 2 83.33
NAMA SISWANO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
1 2 3 4
183
PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PADA PERTEMUAN KE-3
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Andi Candra Wijaya K-01 3 2 2 2 75.00
2 Andi Wicaksono K-02 2 3 2 2 75.00
3 Angga Abdul Chalim K-03 3 2 3 2 83.33
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 2 3 2 2 75.00
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 2 2 3 2 75.00
6 Arthur Lantip K-06 3 2 2 3 83.33
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 3 2 3 3 91.67
8 Bima Naufal Aslam K-08 3 3 3 2 91.67
9 Bima Ryan Winurseta K-09 2 3 3 2 83.33
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 3 2 3 2 83.33
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 3 2 2 2 75.00
12 Handika Alan Kusuma K-12 2 3 2 2 75.00
13 Hendry Budi Hermawan K-13 3 2 3 2 83.33
14 Ifo Oktadiansyah K-14 2 2 3 2 75.00
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 2 2 3 2 75.00
16 Ipung Raistiyanto K-16 3 2 3 2 83.33
17 Irfan Bagus Abirama K-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhammad Arif Rahman K-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 2 3 2 3 83.33
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 2 3 3 2 83.33
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 2 2 3 3 83.33
22 Rizal Nuryanto K-22 2 2 3 2 75.00
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 2 2 2 3 75.00
24 Rizky Agusta Siwi K-24 2 3 2 3 83.33
25 Ryan Adi Prasetya K-25 3 2 2 2 75.00
26 Suis Haruwansyah K-26 3 2 3 2 83.33
27 Sultan Priyatama K-27 2 2 3 2 75.00
28 Tanti Mardiana K-28 3 2 3 2 83.33
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 2 2 3 3 83.33
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 3 2 3 2 83.33
31 Wahyu Kumala Arum K-31 2 2 2 3 75.00
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 3 3 3 2 91.67
33 Rico Hendra Wijaya K-33 3 2 2 3 83.33
34 Rafizal Bhili M K-34 3 2 3 2 83.33
NAMA SISWANO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
1 2 3 4
184
PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PADA PERTEMUAN KE-4
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Andi Candra Wijaya K-01 3 2 2 2 75.00
2 Andi Wicaksono K-02 2 3 2 2 75.00
3 Angga Abdul Chalim K-03 3 2 3 2 83.33
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 2 3 2 2 75.00
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 2 2 3 2 75.00
6 Arthur Lantip K-06 3 2 2 3 83.33
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 3 2 3 2 83.33
8 Bima Naufal Aslam K-08 3 3 3 2 91.67
9 Bima Ryan Winurseta K-09 2 3 3 2 83.33
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 3 2 3 2 83.33
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 2 2 2 2 66.67
12 Handika Alan Kusuma K-12 2 3 2 2 75.00
13 Hendry Budi Hermawan K-13 3 2 3 2 83.33
14 Ifo Oktadiansyah K-14 2 2 2 2 66.67
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 2 2 3 2 75.00
16 Ipung Raistiyanto K-16 3 2 3 2 83.33
17 Irfan Bagus Abirama K-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhammad Arif Rahman K-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 3 3 2 3 91.67
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 2 3 3 2 83.33
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 3 2 3 3 91.67
22 Rizal Nuryanto K-22 2 2 3 2 75.00
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 2 2 2 3 75.00
24 Rizky Agusta Siwi K-24 2 3 2 3 83.33
25 Ryan Adi Prasetya K-25 3 2 2 2 75.00
26 Suis Haruwansyah K-26 3 2 3 2 83.33
27 Sultan Priyatama K-27 2 2 3 2 75.00
28 Tanti Mardiana K-28 3 2 3 2 83.33
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 2 2 3 2 75.00
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 3 2 3 2 83.33
31 Wahyu Kumala Arum K-31 2 3 2 3 83.33
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 3 2 3 2 83.33
33 Rico Hendra Wijaya K-33 3 2 2 3 83.33
34 Rafizal Bhili M K-34 3 2 3 2 83.33
NAMA SISWANO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
2 3 41
185
PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PADA PERTEMUAN KE-5
SB B CB SB B CB SB B CB SB B CB
1 Andi Candra Wijaya K-01 3 3 2 2 83.33
2 Andi Wicaksono K-02 2 3 2 3 83.33
3 Angga Abdul Chalim K-03 3 2 3 2 83.33
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 2 3 2 2 75.00
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 2 3 3 2 83.33
6 Arthur Lantip K-06 3 2 2 3 83.33
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 3 2 3 2 83.33
8 Bima Naufal Aslam K-08 3 3 3 2 91.67
9 Bima Ryan Winurseta K-09 2 3 3 2 83.33
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 3 2 3 2 83.33
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 2 2 2 2 66.67
12 Handika Alan Kusuma K-12 2 3 2 2 75.00
13 Hendry Budi Hermawan K-13 3 2 3 2 83.33
14 Ifo Oktadiansyah K-14 2 2 2 2 66.67
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 2 2 3 2 75.00
16 Ipung Raistiyanto K-16 3 2 3 2 83.33
17 Irfan Bagus Abirama K-17 2 3 2 3 83.33
18 Muhammad Arif Rahman K-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 2 3 2 3 83.33
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 2 3 3 2 83.33
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 2 2 3 3 83.33
22 Rizal Nuryanto K-22 2 2 3 2 75.00
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 2 2 2 3 75.00
24 Rizky Agusta Siwi K-24 2 3 2 3 83.33
25 Ryan Adi Prasetya K-25 3 2 2 2 75.00
26 Suis Haruwansyah K-26 3 2 3 2 83.33
27 Sultan Priyatama K-27 2 2 3 2 75.00
28 Tanti Mardiana K-28 3 2 3 2 83.33
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 2 3 3 2 83.33
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 3 2 3 2 83.33
31 Wahyu Kumala Arum K-31 2 2 2 3 75.00
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 3 2 3 2 83.33
33 Rico Hendra Wijaya K-33 3 2 2 3 83.33
34 Rafizal Bhili M K-34 2 2 3 2 75.00
4NO NAMA SISWA KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
1 2 3
186
PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PADA PERTEMUAN KE-1
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Abdul Haris Alfikri E-01 3 2 2 2 75.00
2 Adam Adji Massaid E-02 2 3 2 2 75.00
3 Adam Miskah E-03 3 2 3 2 83.33
4 Adhieka Maulana Ahsan E-04 2 3 2 3 83.33
5 Aditiya Lutfi Saputra E-05 2 2 3 2 75.00
6 Aditya Taufiq Hidayat E-06 3 2 2 3 83.33
7 Alfian Fajar Sumarsono E-07 3 2 3 2 83.33
8 Apwalina Sukma Verlianda E-08 2 2 3 2 75.00
9 Ega Ahmad Maulana E-09 2 3 3 2 83.33
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-10 3 2 2 2 75.00
11 Ganif Ihza Mahendra E-11 2 3 2 3 83.33
12 Gennosa Priya Mukti E-12 2 2 2 2 66.67
13 M Deo Fahri E-13 3 2 2 2 75.00
14 Maulana Maghfero E-14 2 3 3 2 83.33
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-15 2 2 3 2 75.00
16 Moch Yusthofa Adhan E-16 3 2 3 3 91.67
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhamad Fajar Febrianto E-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhamad Rafi E-19 2 3 2 3 83.33
20 Mutiara Mandasari E-20 2 3 3 2 83.33
21 Nurfa Hermawan E-21 3 3 2 3 91.67
22 Okta Ariyanto E-22 2 2 3 2 75.00
23 Qitfirul Muis E-23 2 2 2 3 75.00
24 Richardo Edrea Afryawan E-24 2 3 2 3 83.33
25 Riski Aldi Kurniawan E-25 3 2 2 2 75.00
26 Riski Ridho Setyawan E-26 3 2 3 2 83.33
27 Tri Adi Setiawan E-27 2 2 3 3 83.33
28 Vicky Sukma Pratama E-28 3 2 3 2 83.33
29 Wahyu Gunawan E-29 2 2 3 2 75.00
30 Rizal Okky Hermawan E-30 1 2 3 3 75.00
KODEKESENANGAN
1 2 3 4NO NAMA SISWA
KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAI
LAMPIRAN 40
187
PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PADA PERTEMUAN KE-2
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Abdul Haris Alfikri E-01 3 2 3 2 83.33
2 Adam Adji Massaid E-02 2 2 3 3 83.33
3 Adam Miskah E-03 3 2 2 2 75.00
4 Adhieka Maulana Ahsan E-04 2 3 2 2 75.00
5 Aditiya Lutfi Saputra E-05 2 2 3 3 83.33
6 Aditya Taufiq Hidayat E-06 3 2 2 3 83.33
7 Alfian Fajar Sumarsono E-07 3 2 2 2 75.00
8 Apwalina Sukma Verlianda E-08 3 2 3 2 83.33
9 Ega Ahmad Maulana E-09 2 3 3 2 83.33
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-10 3 2 2 2 75.00
11 Ganif Ihza Mahendra E-11 2 3 2 3 83.33
12 Gennosa Priya Mukti E-12 2 3 3 2 83.33
13 M Deo Fahri E-13 3 2 2 2 75.00
14 Maulana Maghfero E-14 2 3 3 3 91.67
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-15 2 2 3 3 83.33
16 Moch Yusthofa Adhan E-16 3 2 3 2 83.33
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhamad Fajar Febrianto E-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhamad Rafi E-19 2 3 2 3 83.33
20 Mutiara Mandasari E-20 2 3 3 2 83.33
21 Nurfa Hermawan E-21 3 3 2 3 91.67
22 Okta Ariyanto E-22 2 2 3 2 75.00
23 Qitfirul Muis E-23 2 3 2 3 83.33
24 Richardo Edrea Afryawan E-24 3 2 2 3 83.33
25 Riski Aldi Kurniawan E-25 3 2 2 2 75.00
26 Riski Ridho Setyawan E-26 3 2 3 2 83.33
27 Tri Adi Setiawan E-27 2 2 3 2 75.00
28 Vicky Sukma Pratama E-28 3 2 3 2 83.33
29 Wahyu Gunawan E-29 2 2 3 3 83.33
30 Rizal Okky Hermawan E-30 2 3 2 2 75.00
NAMA SISWAKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
1NO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
2 3 4NILAI
188
PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PADA PERTEMUAN KE-3
1 2 3 4
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Abdul Haris Alfikri E-01 3 2 2 2 75.00
2 Adam Adji Massaid E-02 2 2 3 3 83.33
3 Adam Miskah E-03 3 2 3 2 83.33
4 Adhieka Maulana Ahsan E-04 2 3 2 3 83.33
5 Aditiya Lutfi Saputra E-05 2 2 3 2 75.00
6 Aditya Taufiq Hidayat E-06 2 2 2 3 75.00
7 Alfian Fajar Sumarsono E-07 2 3 2 2 75.00
8 Apwalina Sukma Verlianda E-08 2 2 3 2 75.00
9 Ega Ahmad Maulana E-09 2 3 3 2 83.33
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-10 3 2 2 2 75.00
11 Ganif Ihza Mahendra E-11 2 3 2 3 83.33
12 Gennosa Priya Mukti E-12 2 3 2 3 83.33
13 M Deo Fahri E-13 3 3 2 2 83.33
14 Maulana Maghfero E-14 3 3 3 2 91.67
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-15 2 2 3 3 83.33
16 Moch Yusthofa Adhan E-16 3 2 3 2 83.33
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-17 2 3 2 2 75.00
18 Muhamad Fajar Febrianto E-18 3 2 3 2 83.33
19 Muhamad Rafi E-19 2 3 2 3 83.33
20 Mutiara Mandasari E-20 2 3 3 2 83.33
21 Nurfa Hermawan E-21 3 2 3 3 91.67
22 Okta Ariyanto E-22 2 2 3 2 75.00
23 Qitfirul Muis E-23 2 2 2 3 75.00
24 Richardo Edrea Afryawan E-24 3 2 2 3 83.33
25 Riski Aldi Kurniawan E-25 3 2 2 2 75.00
26 Riski Ridho Setyawan E-26 2 3 3 2 83.33
27 Tri Adi Setiawan E-27 2 2 3 2 75.00
28 Vicky Sukma Pratama E-28 3 3 3 2 91.67
29 Wahyu Gunawan E-29 2 2 3 2 75.00
30 Rizal Okky Hermawan E-30 3 2 3 2 83.33
NAMA SISWA NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
NO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
189
PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PADA PERTEMUAN KE-4
1 2 3 4
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Abdul Haris Alfikri E-06 3 2 3 2 83.33
2 Adam Adji Massaid E-20 2 2 3 3 83.33
3 Adam Miskah E-22 3 2 3 2 83.33
4 Adhieka Maulana Ahsan E-25 2 3 2 2 75.00
5 Aditiya Lutfi Saputra E-28 2 3 3 2 83.33
6 Aditya Taufiq Hidayat E-01 3 2 2 3 83.33
7 Alfian Fajar Sumarsono E-15 3 2 3 2 83.33
8 Apwalina Sukma Verlianda E-16 3 2 2 2 75.00
9 Ega Ahmad Maulana E-29 2 2 3 2 75.00
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-09 3 2 2 2 75.00
11 Ganif Ihza Mahendra E-03 2 3 2 3 83.33
12 Gennosa Priya Mukti E-05 2 3 2 2 75.00
13 M Deo Fahri E-07 3 2 2 2 75.00
14 Maulana Maghfero E-23 2 3 3 2 83.33
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-27 2 2 3 2 75.00
16 Moch Yusthofa Adhan E-19 3 2 2 2 75.00
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-18 2 3 2 2 75.00
18 Muhamad Fajar Febrianto E-26 3 2 3 2 83.33
19 Muhamad Rafi E-24 2 3 2 3 83.33
20 Mutiara Mandasari E-21 2 3 3 2 83.33
21 Nurfa Hermawan E-02 3 3 2 3 91.67
22 Okta Ariyanto E-04 3 2 3 2 83.33
23 Qitfirul Muis E-11 2 3 2 3 83.33
24 Richardo Edrea Afryawan E-12 3 2 2 3 83.33
25 Riski Aldi Kurniawan E-17 3 2 2 3 83.33
26 Riski Ridho Setyawan E-13 3 2 3 2 83.33
27 Tri Adi Setiawan E-10 2 3 3 2 83.33
28 Vicky Sukma Pratama E-14 3 2 2 2 75.00
29 Wahyu Gunawan E-08 2 3 3 2 83.33
30 Rizal Okky Hermawan E-30 2 3 3 2 83.33
NAMA SISWANO KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
190
PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PADA PERTEMUAN KE-5
1 2 3 4
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1 Abdul Haris Alfikri E-06 3 2 3 2 83.33
2 Adam Adji Massaid E-20 2 2 3 3 83.33
3 Adam Miskah E-22 3 2 3 2 83.33
4 Adhieka Maulana Ahsan E-25 2 3 2 2 75.00
5 Aditiya Lutfi Saputra E-28 2 2 3 2 75.00
6 Aditya Taufiq Hidayat E-01 3 2 2 3 83.33
7 Alfian Fajar Sumarsono E-15 3 3 3 2 91.67
8 Apwalina Sukma Verlianda E-16 3 3 3 2 91.67
9 Ega Ahmad Maulana E-29 2 2 3 2 75.00
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-09 3 2 2 2 75.00
11 Ganif Ihza Mahendra E-03 2 3 2 3 83.33
12 Gennosa Priya Mukti E-05 2 3 2 2 75.00
13 M Deo Fahri E-07 3 2 2 2 75.00
14 Maulana Maghfero E-23 2 3 3 2 83.33
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-27 2 2 3 2 75.00
16 Moch Yusthofa Adhan E-19 3 2 3 2 83.33
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-18 2 3 2 2 75.00
18 Muhamad Fajar Febrianto E-26 3 2 3 2 83.33
19 Muhamad Rafi E-24 2 3 2 3 83.33
20 Mutiara Mandasari E-21 2 3 3 2 83.33
21 Nurfa Hermawan E-02 3 2 2 3 83.33
22 Okta Ariyanto E-04 2 2 3 2 75.00
23 Qitfirul Muis E-11 2 2 2 3 75.00
24 Richardo Edrea Afryawan E-12 3 2 2 3 83.33
25 Riski Aldi Kurniawan E-17 3 3 2 2 83.33
26 Riski Ridho Setyawan E-13 3 2 3 2 83.33
27 Tri Adi Setiawan E-10 2 2 3 2 75.00
28 Vicky Sukma Pratama E-14 3 2 3 2 83.33
29 Wahyu Gunawan E-08 2 3 3 2 83.33
30 Rizal Okky Hermawan E-30 3 2 3 2 83.33
NO NAMA SISWA KODE
KRETERIA PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
NILAIKESENANGAN KEAKTIFAN MOTIFASI TANGGUNG JAWAB
191
PENILAIAN KOGNITIF KELAS KONTROL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Andi Candra Wijaya K-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
2 Andi Wicaksono K-02 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 85
3 Angga Abdul Chalim K-03 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 87.5
4 Ariq Ahmad Musthofa. Ms. K-04 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 80
5 Aris Wahyu Pamungkas K-05 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 80
6 Arthur Lantip K-06 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 87.5
7 Bagus Adji Saputra Pamungkas K-07 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 80
8 Bima Naufal Aslam K-08 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 75
9 Bima Ryan Winurseta K-09 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 77.5
10 Danang Yuliawan Suseno K-10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 70
11 Faiz Chairrudin Basyar K-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 80
12 Handika Alan Kusuma K-12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 70
13 Hendry Budi Hermawan K-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 85
14 Ifo Oktadiansyah K-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 77.5
15 Ilham Jaya Oksatya Saputra K-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 85
16 Ipung Raistiyanto K-16 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 70
17 Irfan Bagus Abirama K-17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 75
18 Muhammad Arif Rahman K-18 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 75
19 Muhammad Zalul Radhitiya K-19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
20 Mulya Agil Pamungkas K-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 85
21 Nafis Arofatul Ummah K-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 87.5
22 Rizal Nuryanto K-22 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 85
23 Rizaldi Maulana Firdaus K-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 82.5
24 Rizky Agusta Siwi K-24 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 70
25 Ryan Adi Prasetya K-25 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 80
26 Suis Haruwansyah K-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 82.5
27 Sultan Priyatama K-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 85
28 Tanti Mardiana K-28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 87.5
29 Thadeo Miftakhul Fauzi K-29 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 80
30 Vyco Kurnia Sandy K-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 82.5
31 Wahyu Kumala Arum K-31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 82.5
32 Walang Sungsang Cakra Buana K-32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 77.5
33 Rico Hendra Wijaya K-33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 87.5
34 Rafizal Bhili M K-34 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 77.5
NO MANA SISWA KODESOAL KOGNITIF
NILAI
LAMPIRAN 41
192
PENILAIAN KOGNITIF KELAS EKSPERIMEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Abdul Haris Alfikri E-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 92.5
2 Adam Adji Massaid E-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 87.5
3 Adam Miskah E-03 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90
4 Adhieka Maulana Ahsan E-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 80
5 Aditiya Lutfi Saputra E-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 85
6 Aditya Taufiq Hidayat E-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 82.5
7 Alfian Fajar Sumarsono E-07 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90
8 Apwalina Sukma Verlianda E-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
9 Ega Ahmad Maulana E-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 85
10 Fernanda Kharisma Putra Kusuma E-10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 87.5
11 Ganif Ihza Mahendra E-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 90
12 Gennosa Priya Mukti E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 85
13 M Deo Fahri E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90
14 Maulana Maghfero E-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 92.5
15 Mego Cahyo Tri Saputro E-15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 85
16 Moch Yusthofa Adhan E-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 77.5
17 Muchammad Rievansya Ramadhan E-17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80
18 Muhamad Fajar Febrianto E-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 87.5
19 Muhamad Rafi E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90
20 Mutiara Mandasari E-20 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 80
21 Nurfa Hermawan E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 92.5
22 Okta Ariyanto E-22 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 82.5
23 Qitfirul Muis E-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90
24 Richardo Edrea Afryawan E-24 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 80
25 Riski Aldi Kurniawan E-25 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90
26 Riski Ridho Setyawan E-26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 85
27 Tri Adi Setiawan E-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 90
28 Vicky Sukma Pratama E-28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 82.5
29 Wahyu Gunawan E-29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90
30 Rizal Okky Hermawan E-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 92.5
NILAISOAL KOGNITIF
MANA SISWANO KODE
LAMPIRAN 42
193
REKAP HASIL POST TEST
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Kognitif Afektif Psikomotorik Rata-rata Kognitif Afektif Psikomotorik Rata-rata
1 E-01 92.50 80.00 88.55 87.02 1 K-01 80.00 78.33 75.31 77.88
2 E-02 87.50 81.67 85.46 84.88 2 K-02 85.00 78.33 80.71 81.35
3 E-03 90.00 81.67 85.43 85.70 3 K-03 87.50 83.33 80.35 83.73
4 E-04 80.00 78.33 85.46 81.26 4 K-04 80.00 75.00 80.71 78.57
5 E-05 85.00 78.33 85.43 82.92 5 K-05 80.00 78.33 82.91 80.41
6 E-06 82.50 81.67 86.09 83.42 6 K-06 87.50 83.33 75.31 82.05
7 E-07 90.00 81.67 85.43 85.70 7 K-07 80.00 86.67 80.35 82.34
8 E-08 80.00 80.00 86.09 82.03 8 K-08 75.00 90.00 85.15 83.38
9 E-09 85.00 80.00 88.55 84.52 9 K-09 77.50 83.33 80.35 80.39
10 E-10 87.50 75.00 86.09 82.86 10 K-10 70.00 83.33 85.15 79.49
11 E-11 90.00 83.33 85.46 86.26 11 K-11 80.00 71.67 80.71 77.46
12 E-12 85.00 76.67 85.46 82.38 12 K-12 70.00 76.67 80.35 75.67
13 E-13 90.00 76.67 86.09 84.25 13 K-13 85.00 86.67 77.83 83.17
14 E-14 92.50 86.67 86.09 88.42 14 K-14 77.50 73.33 75.31 75.38
15 E-15 85.00 78.33 88.55 83.96 15 K-15 85.00 78.33 77.83 80.39
16 E-16 77.50 83.33 88.55 83.13 16 K-16 70.00 83.33 80.71 78.01
17 E-17 80.00 75.00 85.46 80.15 17 K-17 75.00 76.67 80.35 77.34
18 E-18 87.50 83.33 92.40 87.74 18 K-18 75.00 81.67 82.91 79.86
19 E-19 90.00 83.33 92.40 88.58 19 K-19 80.00 85.00 85.15 83.38
20 E-20 80.00 83.33 86.09 83.14 20 K-20 85.00 83.33 77.83 82.05
21 E-21 92.50 90.00 92.40 91.63 21 K-21 87.50 85.00 77.83 83.44
22 E-22 82.50 76.67 86.09 81.75 22 K-22 85.00 75.00 77.83 79.28
23 E-23 90.00 78.33 85.43 84.59 23 K-23 82.50 76.67 77.83 79.00
24 E-24 80.00 83.33 92.40 85.24 24 K-24 70.00 83.33 80.35 77.89
25 E-25 90.00 78.33 86.09 84.81 25 K-25 80.00 75.00 75.31 76.77
26 E-26 85.00 83.33 92.40 86.91 26 K-26 82.50 83.33 85.15 83.66
27 E-27 90.00 78.33 85.43 84.59 27 K-27 85.00 76.67 82.91 81.53
28 E-28 82.50 83.33 86.09 83.97 28 K-28 87.50 83.33 75.31 82.05
29 E-29 90.00 80.00 88.55 86.18 29 K-29 80.00 80.00 82.91 80.97
30 E-30 92.50 80.00 86.09 86.20 30 K-30 82.50 83.33 75.31 80.38
31 K-31 82.50 76.67 80.71 79.96
32 K-32 77.50 86.67 85.15 83.10
33 K-33 87.50 85.00 80.71 84.40
34 K-34 77.50 81.67 82.91 80.69
S 2592.50 2420.00 2620.07 2544.19 S 2732.50 2748.33 2725.46 2735.43
n2 30.00 30.00 30.00 30.00 n2 34.00 34.00 34.00 34.00
x2 86.42 80.67 87.34 84.81 x2 80.37 80.83 80.16 80.45
s22
20.98 11.42 6.45 5.98 s22
29.73 20.33 10.24 6.03
s2 4.58 3.38 2.54 2.45 s2 5.45 4.51 3.20 2.46
Kelas Kontrol
No. KodeNo. Kode
Kelas Eksperimen
LAMPIRAN 43
194
LAMPIRAN 44
195
LAMPIRAN 45
196
`
LAMPIRAN 46
197
LAMPIRAN 47
198
LAMPIRAN 48
199
LAMPIRAN 49
200
LAMPIRAN 50
201
MATERI AJAR
PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING ½ BATA
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan seluruh kegiatan belajar yang ada di dalam
materi ini siswa diharapkan siswa dapat mengetahui macam-macam pasangan
dinding ½ bata dan tahap sebelum dan sesudah pemasangan dnding ½ bata,
mengetahui proses pemasangan dinding ½ bata, dan dapat
merencanakan/memilih alat-alat perlengkapan memasang dinding ½ bata
untuk menunjang pelaksanaan bangunan di lapangan
2. URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN
Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi
serta air sampai konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai
adalah semen dan kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir. Bahan-
bahan tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar
akan tetapi pengerjaannya agak sukar. Sedangkan adukan yang
menggukan bahan pengikat kapur kekuatan serta adhesinya rendah jika
dibandingkan dengan menggunakan semen. Oleh karena itu, sering
dilakukan pencampuran antara semen dan kapur.
B. SIFAT-SIFAT ADUKAN YANG HARUS DIPERHATIKAN
Ada beberapa sifat – sifat yang perlu diperhatikan untuk membuat
adukan, yaitu:
1. Sifat kuat, campuran adukan harus cukup baik agar mampu menopang
beban yang diterima dinding.
ADUKAN
LAMPIRAN 51
202
2. Sifat mudah untuk dikerjakan/digunakan, adukan harus mudah
dikerjakan, tidak terlalu basah (encer) dan tidak terlalu kering.
3. Sifat menyusut, adukan yang terlalu banyak airnya akan mudah
menyusut yang berakibat retak pada plesteran maupun tembok.
Untuk adukan pasangan diperlukan kekuatan adhesi yang cukup,
sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai sifat kedap air,
untuk itu diperlukan campuran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dikerjakan.
C. FUNGSI ADUKAN DALAM PASANGAN TEMBOK
Adapun fungsi adukan dalam pasangan tembok di antaranya sebagai
berikut:
1. Sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lainnya,
2. Untuk menghilangkan deviasi dari permukaan bata,
3. Untuk menyalurkan beban dari bata yang berada di atasnya,
4. Untuk meratakan permukaan tembok
D. BAHAN ADUKAN
Terdapat beberapa macam adukan untuk spesi pasangan. Untuk
mendapatkan adukan yang sesuai penggunaannya, serta memenuhi syarat
kekuatan yang diinginkan maka bahan-bahan adukan tersebut harus
memnuhi persyaratan secara teknis.
1. Kapur
Kapur sebagai bahan pengikat, ada dua macam kapur, antara lain
kapur tohor dan kapur padam. Kapur tohor jika mau dipergunakan
untuk adukan harus dipadamkan dengan dahulu (disimbar). Kapur
sebagai bahan pengikat proses pengerasannya relatif lama dan
penyusutannya besar, jika dibandingkan dengan semen. Sifat yang
menguntungkan dari kapur adalah keplastisannya tinggi. Kapur yang
baik digunakan untuk bahan adukan adalah kapur padam, yang lewat
203
ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya kapur akan semakin
bagus. Kapur hendaknnya disimpan di tempat yang terlindung dari
panas dan hujan.
2. Semen Portland (SP)
Semen Portland adalah bahan hidrolik, artinya dapat
mengikat/mengeras setelah bereaksi dengan air. Sebagai bahan
pengikat (setelah di campur air) semen mempunyai proses pengerasan
yang relatif cepat dan penyusutannya relatif rendah jika dibandingkan
dengan bahan pengikat yang lainnya. Semen dihasilkan oleh pabrik,
berbentuk tepung yang sangat halus dimasukkan kedalam kantong-
kantong semen yang beratnya 40-50 kg.
Semen yang baik untuk digunakan adalah semen yang yang
mash berupa tepung yang halus (belum mengkristal). Semen baiknya
disimpan di tempat yang terlindung dari panas dan hujan serta
terhindar dari udara lembab. Berikut tips memilih perekat bahan
bangunan semen yang baik :
a. Tidak menggumpal
Pekerat bahan bangunan semen yang baik secara fisik/kasat mata,
tidak menggumpal. Semen yang telah lama disimpan bisa
membentuk gumpalan yang akan hancur jika diremas dan lama-
kelamaan mengeras(grit). Jika Anda melihat fisik semen seperti ini,
ayak lah semen agar terpisah dengan bagian yang menggumpal,
bagian yang tidak menggumpal dapat digunakan dalam campuran,
sedangkan yang menggumpal jangan dipakai karena sudah bereaksi
dengan uap air/kelembaban dan hanya akan menjadi bagian yang
lemah pada plesteran/beton/acian.
b. Waktu mengeras
Terdapat dua waktu yang diukur dalam campuran material
bahan bangunan semen, yaitu waktu ikat awal (setting time) dan
waktu ikat akhir (final setting). Waktu ikat awal adalah waktu yang
dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis
204
menjadi tidak plastis, dimana waktu yang dibutuhkan selama
proses ini ± 45 menit. Waktu ikat akhir adalah waktu yang
dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis
menjadi keras. Ukuran standar adukan semen untuk menjadi kering
antara 6-7 jam. Anggapan bahwa semakin cepat waktu pengerasan
campuran semen, semakin kuat mutu yang dihasilkan, bisa
dikatakan tidak tepat. Faktanya, semakin cepat semen mengeras
berarti semakin cepat laju reaksi hidrasinya. Reaksi hidrasi
menghasilkan panas, sehingga suhu menjadi tinggi. Suhu yang
tinggi akan menimbulkan retak pada beton/plesteran/acian sehingga
kualitas dan kekuatan menurun.
c. Adukan lebih rapat dan rekat
Material bahan bangunan semen yang kaya akan mineral dan
logam dapat membantu menghasilkan campuran yang padat. Unsur
yang berperan dalam menentukan sifat lekat adalah C3S. Daya
lekat yang baik antara pasta semen dengan agregat menghasilkan
campuran bahan bangunan yang padat dan terbaik. Campuran yang
padat menghasilkan bahan bangunan beton/plester/acian yang
berkualitas.
d. Kemasan tertutup sempurna
Kualitas pekerat bahan bangunan semen akan terjaga jika
kemasannya juga terjaga, dalam artian tertutup rapat, tidak basah,
dan tidak terdapat bekas tambalan. Sebelum membeli, cek kertas
pembungkus semen masih tersegel rapat atau tidak.
e. Berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia)
Sebelum memilih pekerat bahan bangunan semen, pastikan terlebih
dahulu sertifikat yang telah diraih oleh merek tersebut. Bisa berupa
logo SNI atau yang telah bersertifikasi internasional. Untuk Semen
Tiga Roda telah diproduksi mengikuti Standar Nasional Indonesia
(SNI), Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN).
f. Baik dalam penyimpanannya
205
Cara menyimpan perekat bahan bangunan semen yang baik
diantaranya adalah jumlah tumpukan tidak melebihi 2 meter dan
terlindung dari kelembaban yang tinggi. Sebaiknya tidak
bersentuhan langsung dengan lantai dan dinding dengan memberi
bantalan (palet/kayu). Selain itu, semen yang baik ditumpuk secara
berdekatan untuk mengurangi sirkulasi udara.
3. Pasir (Agregat)
Pasir sebagai bahan pengisi dipakai bersama dengan bahan pengikat
dan air. Pasir yang baik untuk adukan hendaknya dipilih dengan
memenuhi syarat berikut:
a. Buturan pasir gradasinya harus bervariasi, ukuran antara 0,65mm
s.d. 4,8 mm,
b. Butiran harus yang keras dan sisinya berbentuk tajam, tidak mudah
hancur karena cuaca/iklim,
c. Kadar lumpur maksimal 5% dari jumlah berat pasir,
d. Tidak boleh mengandung bahan-bahan organik/kimia.
4. Tras
Tras berasal dari lapukan batuan gunung api (tanah tuf atau batu tuf)
yang mengandung silica. Tras adalah bahan yang relatif lunak jika
dibandingkan dengan pasir, semakin halus tras maka semakin baik dan
semakin aktif sifatnya, akan tetapi pemyusutannya terlalu besar.
Ukuran tras yang lewat atau lolos pada ayakan 2,5 mm,.
5. Semen Merah
Semen merah adalah hasil dari hasil penghancuran bata, genting,
bahan-bahan bakar lempung lain, hingga menjadi tepung. Semen
merah merupakan bahan tambah hidrolik, bila dicampurkan dnegan
kapur dan air dapat mengeras dengan perbandingan tertentu.
Adukan yang terbuat dari kapur. Semen merah, pasir, dan air secupnya
dapat digunakan untuk siar pasangan, plesteran, dantanpa pasir untuk
merapikan plesteran.
206
Semen merah juga merupakan sisa-sisa berasal dari bata yang
mengalami kerusakan. Bata pecah-pecah dihancurkan untuk dijadikan
semen merah dan diayak, halus lewat pada ayakan lubang 2,5 mm
6. Air
Air yang dugunakan untuk membuat adukan menjadi seperti bubur
yang dikental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada
bahan lain untuk dapat mengeras. Agar mendapatkan adukan yang baik
maka harus digunakan air:
a. Air bersih, atau dengan kata lain bebas dari bahan organik seperti
kotoran hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya..
b. Air tidak mengandung minyak, garam, zat-zat lain yang dapat
merusak adukan (pasangan)
Untuk air ini sebaiknya diambil air sumur yang dapat diminum.
E. MACAM-MACAM JENIS ADUKAN
Menurut fungsinya adukan dibedakan menjadi dua macam di antaranya
sebagai berikut:
1. Adukan biasa atau adukan tidak kedap air, yaitu adukan yang tidak
memerlukan syarat-syarat tertentu. Adukan ini digunakan pada
pekerjaan yang tidak berhubungan secara langsung dengan air.
2. Adukan kedap air, yaitu adukan yang memerlukan persyaratan tertentu
atau adukan yang dipergunakan pada pekerjaan yang langsung
berhubungan dengan air, missal pekerjaan bak mandi, talang got, dan
lain sebagainya.
Sedangkan menurut nama dan jenis adukan ditentukan oleh bahan perekat
yang dipergunakan adukan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Adukan Kapur
207
Jenis bahan pengikat tersusun oleh bahan ikat kapur, bahan tambah
hidrolik semen merah atau tras dan bahan isian pasir, yang ditambah
air secukupnya.
2. Adukan Semen Pertland
Adukan Semen Portland adalah jenis bahan perekat tersusun oleh
bahan ikat semen Portland dan pahan isian pasir yang di tambah air
secukupnya.
3. Adukan Kapur – Tras
Adukan yang bahan pengikatnya kapur ditambah bahan hidrolik tras
dan bahan pengisi pasir, dan air secukupnya.
4. Adukan Semen Pertland Tras
Adukan bahan pengikatnya semen Portland ditambah bahan trs dan
bahan pengisi pasir, dan air secupnya.
F. PERBANDINGAN CAMPURAN
Berbagai komposisi campuran adukan:
1. Adukan Semen Portland
Tipe adukan Semen Portland:
1 SP : 2 PP
1 SP : 3 PP
1 SP : 4 PP
1 SP : 5 PP
1 SP : 6 PP
1 SP : 7 PP
1 SP : 8 PP
Adukan spesi diatas dapat di pakai untuk pekerjaan:
a. Pasangan tembok bata
b. Plesteran tahan air
c. Pasangan tahan air/pintu air
d. Plesteran sudut
e. Pasangan lantai keramik/ubin
208
2. Adukan Kapur
a. 1 KP : 1 SM : 2 PS adukan untuk pasangan tembok, bata
1 KP : 1 SM : 3 PS dan plesteran
1 KP : 1 SM : 2 ½ PS
b. 1 KP : 1 SM : 1 PS adukan untuk lantai plesteran kasar
1 KP : 1 SM : 1 ¾ PS
c. 1 KP : 2 PS adukan untuk pasangan ubin lantai biasa
3. Adukan Kapur + Tras
a. 1 KP : 1 Tras : 1 ¾ PS untuk pasangan biasa
1 KP : 1 Tras : 2 PS
b. 1 KP : 1 ¾ Tras : 2 PS untuk bingkai tras
4. Adukan Semen Portland Tras
a. 1 SP : 1 Tras : 4 PS adukan untuk bingkai tras
b. 1 SP : 1 Tras : 3 PS adukan untuk pasangan yang kena air laut.
1 SP : 1 Tras : 4 PS
G. ALAT PEMBUAT ADUKAN
Untuk membuat adukan diperlukan alat-alat sebagai berikut:
1. Ayakan, alat ini dibuat kari kawat kasa dengan diberi tangkai kayu.
Besar lubang ayakan 4,8 mm
2. Kotak takaran, alat ini dibuat dari kayu juga dapat dipergunakan ember
3. Kotak spasi,alat ini di buat dari kayu atau seng/plat baja dengan ukuran
tinggi 22 cm x lbr 100 cm c panjang 160 cm, dapat pula dibuat dari
pelat baja tebal 3 mm x 60 x 100 cm.
4. Sekop, alat ini di buat dari bahan logam dengan tangkai kayu
5. Cangkul, alat ini terbuat dari logam dengan tangkai kayu
6. Ember, alat ini dibuat dari dari plastik
7. Mesin Pengaduk (Mixer)
H. TEKNIK MEMBUAT ADUKAN
1. Pengadukan dengan tangan
209
a. Persiapkan bahan-bahan yang dipergunakan serta peralatan.
b. Takar bahan sesuai dengan perbandingan dan masukkan ke dalam
kotak aduk.
c. Adu bahan-bahan tersebut secara kering dahulu sampai bahan-
bahan tersebut menjadi satu warna (homogeny)
d. Bagian atas timbunan atas dilubangi hingga membentuk semacam
kawah dan tuangkan air sebagian
e. Aduk seluruhnya samai merata dan tambahkan air, campur dan
aduk lagi sampai merata seluruhnya.
f. Adukan siap untuk dipergunakan
2. Pengadukan dengan mesin
a. Mesian aduk diperiksa sebelum digunakan, dan hidupkan sebagai
percobaan
b. Semua bahan-bahan yang dipergunakan untuk adukan dipersiapkan
terlebih dahulu
c. Mesian hidupkan dengan tabung aduk berkedudukan sorong
danmulut tabung aduk diatas
d. Bahan-bahan adukan masukkan ke dalam tabung dengan urutan
sebagai berkut. Pertama masukkan pasir, kedua semen Portland dan
biarkan tercampur kering dahulu, baru kemudian tambah air,
jumlah bahan-bahan tersebut sesuai dengan perbandingan yang
dikehendaki.
e. Setelah adukan betul-betul tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit, tabung aduk balikan dan tuangkan kedalam
kotak.
f. Adukan siap untuk dipergunakan
A. Definisi Dinding ½ Bata
PEMASANGAN DINDING ½ BATA
210
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang
melindungi suatu area. Umumnya dinding membatasi suatu bangunan dan
menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam
terbuka. Sedang yang dimaksut dinding ½ bata adalah suatu dinding yang
terbuat dari batu bata dengan tebal ½ bata (½ dari panjang bata). dinding
tembok ½ bata ini terdiri dari 2 macam lapisan. lapisan 1 terdiri bata strek
semuanya, sedangkan lapisan 2 diawali dan diakhiri dengan bata ½. Tiga
jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas
(boundary), serta dinding penahan (retaining)
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong
atap dan langit-langit dan membagi ruangan. Didning pepmbatas
mencakup dinding privasi, dinding kota. Dinding jenis ini kadang susah
dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang
gerakan tanah, batuan dan air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun
internah suatu bangunan.
Bata sebagai suatu unsur bangunan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Semua bidang-bidang sisi harus datar.
2. Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku.
3. Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang
berlebihan.
4. Warna pada penampang patahan merata.
5. Bila diketok suaranya nyaring.
6. Panjang bata = 2 lebar + siar (1 cm).
7. Penyimpangan ukuran untuk panjang maksimum 3%, lebar
maksimum 4% dan tebal maksimum 5%.
8. Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di
Indonesia, dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
a. Mutu tingkat I ; kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100
kg/cm2
211
b. Mutu tingkat II ; kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2
c. Mutu tingkat III ; kuat desaknya rata-rata 80-60 kg/cm2
Ukuran-ukuran bata (panjang, lebar dan tebal) di daerah-daerah
tempat pembuatan belum ada keseragaman, sehingga pembeli dan
pembuat (penjual) harus terlebih dahulu mengadakan perjanjian mengenai
ukuran-ukuran bata yang akan digunakan untuk bangunan.
Oleh lembaga penyelidikan masalah bangunan (LPMB) telah
ditetapkan ukuran bata merah standar seperti di bawah ini :
a. Bata merah : panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm.
b. Bata merah : panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm.
Pada sebuah bata yang masih utuh, nama bidang yang :
a. Terpanjang disebut strek.
b. Terkecil disebut kop.
c. Terbesar disebut bidang datar.
Syarat mutlak ukuran bata : 1 strek = 2 kop + 1 siar.
Siar adalah adukan setebal 1 cm yang meletakkan bata satu dengan
yang lainnya. Tebal siar tidak boleh terlalu besar, tetapi berkisar 0,8-1,5
cm. oleh karena tebal siar telah ditentukan, maka ukuran bata telah
disesuaikan dengan ukurannya antara perbandingan tebal, lebar dan
panjangnya.
Contoh :
Misalnya tebal bata = 5 cm, maka :
Lebar menjadi : 2 x 5 + siar 1 cm = 11 cm
Panjang menjadi : 2 x lebar + tebal siar + 2 x 11 + 1 = 23 cm.
Mengingat syarat ikatan bata bahwa, siar tegak pada 2 lapis tidak
boleh berhimpit, maka akan terjadi pemotongan batang yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Namun demikian selalu diusahakan menggunakan bata
yang masih utuh. Dalam pemasangan tembok akan digunakan bata utuh
dan potongan-potongan bata sebagai berikut :
212
a. 1 bujur, ialah satu bata utuh (panjang = bujur)
b. ¾ bata, ialah bata dengan panjang ¾ bata utuh.
c. ½ bata, ialah bata dengan panjang ½ bata utuh.
d. ¼ bata, ialah bata dengan panjang ¼ bata utuh.
e. ½ kepala, ialah bata panjang utuh dengan lebarnya ½ -nya.
B. JENIS DINDING
Berikut ada 5 jenis jenis dinding menurut fungsinya:
1. Dinding Partisi
Dinding partisi adalah suatu dinding yang ringan yang memisahkan
antara ruangan antar ruangan dalam. Terbuat dari gypsum, fiber,
tripleks atau duplex
2. Dinding Pembatas
Diding pembatas adalah suatu dinding yang mempunya fungsi sebagai
penanda batas lahan. Atau disebut sebagai dinding privasi
3. Dinding Penahan
Dinding penahan adalah suatu dinding yang di peruntukkan untuk
menahan pada tanah yang memiliki berkontur dan di butuhkan
struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.
4. Dinding Struktural
Dinding Struktural adalah suatu dinding yang di peruntukkan untuk
menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor beton
untukkolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batu bata
dan semen
5. Dinding Non-Struktural
Dinding Non-Struktural adalah suatu dinding yang tidak menahan,
hanya sebagai pembatas. Apabila dinding dirobohkan, maka bangunan
akan tetap berdiri. Beberapa material dinding non-struktural terbuat
dari batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DINDING BATA
1. Kelebihan
213
a. Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada
tembok.
b. Keretakan relatif jarang terjadi.
c. Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas,
cuaca dingan dan udara lembab.
d. Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam
rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
e. Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak
menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata
dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami pada rumah.
f. Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu
bata mudah didapat dan persediaannya cukup banyak.
2. Kekurangan
a. Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding
bangunan yang lain.
b. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan
pecah
c. Biaya lebih tinggi dari dinding batako
D. SYARAT IKATAN BATA
Untuk mendapatkan tembok yang kokoh, ikatan/hubungannya harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Hubungan harus dibuat sesederhana mungkin, artinya hubungan itu
mudah dapat dikerjakan.
b. Hindari menggunakan potongan bata yang kurang dari ½ bata,
maksudnya unutk menghemat waktu dan tenaga.
c. Dalam arah mendatar maupun tegak, siar harus meliputi seluruh tebal
tembok, misalnya untuk memperluas bidang lekat antara siar dengan
bata.
d. Pada dua lapis berturut-turut, siar tegak saling berselisih ½ strek (tidak
berhimpit) pada bagian luar maupun dalam.
214
e. Pada sudut, pertemuan, persilangan dari 2 tembok, lapis bata berganti-
ganti berjalan terus sehingga di dalamnya seperti di anyam.
f. Gunakan adukan yang sesuai dengan aturan.
E. MACAM-MACAM IKATAN DINDING ½ BATA
Macam-macam ikatan bata pada tembok suatu bangunan meliputi :
a. Pasangan dinding ½ bata ikatan lurus
215
b. Pasangan dindign ½ bata ikatan siku
216
c. Pasangan dinding ½ bata ikatan pertemuan
217
218
d. Pasangan dinding ½ bata ikatan silang
219
220
F. SYARAT-SYARAT PASANGAN DINDING ½ BATA
1. Pemasangan dinding tidak boleh melebihi 1 mater dalam 1 hari,
tujuannya adalah sebagai berikut:
a) Tembook dapat roboh kartena desakan/tertiup angin
b) Karena beban yang ada akan mengakibatkan tembok berubah
bentuk (turun tidak rata, miring, tidak teratur) karena spesi belum
mengeras
c) Tembok akan miring karena belum ada kolomnya
d) Karena tukang akan sulit meratakan siar-siar diatas 1 meter
2. Siar tegak tidak boleh segaris lurus
3. Siar lintang bergeser ½ bata
4. Batu bata yang dipasang harus dalam keadaan jenuh air, agar batu bata
dalam keadaan jenuh batu bata perlu direndam kurang lebih 2-8 menit.
Tujuannya pemasangan dalam kondisi jenuh ini adalah agar ketika
proses pemasangan spasi/mortar tidak cepat mengering. Karena sifat
batu bata yang mempunya daya kapilaritas tinggi maka perlu proses
perendaman agar mengurangi daya kapilaritas pada batu bata.
5. Permukaan yang akan dipasang batu bata dalam kondisi bersih
3. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan. 1978. Lembaga Kerja Batu dan Kayu. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1982. Ousat Penelitian dan Pengembangan
Pemukiman, Teknologi Adukan dan Pasangan Tembok. Bandung.
Heinz Frick./1990. Ilmu Konstruksi Bangunan Jilid I, Yogyakarta Kanisius.
Rudy Gunawan, Ir. 1980. Pengantar Ilmu Bangunan; kanisius; Yogyakarta
Kanisius.
220
LAMPIRAN 52
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330