JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS...

53
PERANAN PERPUST AKA.AN DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ihnu Tarbiyah Dan Kegurua11 Uutuk Memenuhi Syarat-Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: ROHELI Nim: 802011001385 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAl'lf UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 1426 HI 2005 M

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

PERANAN PERPUST AKA.AN DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ihnu Tarbiyah Dan Kegurua11

Uutuk Memenuhi Syarat-Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ROHELI Nim: 802011001385

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAl'lf

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

1426 HI 2005 M

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

PER.\NAN PERPUSTAKAAN DALAl\l ME:\Ui'\.IANG PROSES PEMBELAJARAN

SKRIPSI Diajukan Kcpada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Kcguruan

Untuk !Hcmenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gclar Sarjana Pendidikan Islam

Pembimbi~ng I J

- I fJJ;~- 0 /ii. -

Oleh:

Roheli Nim: 802011001385

Dibawah.Bimbingan

I Ors. E Fcidal Arkam. iv1Pd Nip. 150 091 177

Pembimbing I

(\~(~ i --­,,~

Drs. S~ , M.?c Nip. 150 246 2$'?

~· ,_-

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul "PERANAN PERPUST AKAAN DALAM

MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN" telah diujikan clalam siclang

munagasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pacla tanggal 14 Maret 2005. Skripsi ini telah cliterima sebagai salah satu syarat untuk

rnernperoleh gelar Saijana Program Strata 1 (S 1) pada Jurusan Penclidikan Agarna

Islam.

Jakarta, 25 November 2005

Siclang Munagasyah Dekan/ Dekan/

Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota

ada MA

Drs. H. Fariclal Arkam, M.Pcl NIP. 150 091 177

Penguji I

Drs. S i M.Pcl NIP. I 50 46 289

Anggota

Pembimbing II

Drs. §ya · .M.Pcl NIP. I 50 246 289

Penguji II

,/

MA

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan rasa syuk'llr yang setinggi-tingginya penulis panjatkan kehadirat Allah

Yang Maha Kuasa, tiada sekutu bagi-Nya, yang berdasarkan taufiq dan hidayah-Nya

penulis dapat men7elesaikan skripsi ini tepat pada wak'tunya.

Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Rosul-Nya,, Muhammad SAW

yang telah memberikan suri tauladan kepada manusia dalam bertindak dan bertingkah

laku.

Selama dalam penulisan ini, banyak kendala dan perrnasalahan yang penulis

hadapi sehingga penulis menyadari adanya ·Jcekurangan-kekurangan ·dalam skripsi ini. ' .

Kritik dan saran tentunya penulis harapkan demi kesempumaan skripsi ini.

Dengan rampungnya penulisan skripsi ini, berarti sebagian dari syarat-syarat

dan tugas untuk mencapai gelar Sarjana pada Jurusan PGMl Guru Kelas Fakultas ·

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dapat terpenuhi. Sehubungan dengan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada yang terhorrnat ;

I. Prof. Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Ora. Hj. Siti Salmiah, M.A., Ketua Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga sela.ku Pembimbing I .. --

daiam penyUSi:tnan·skripsi ini.

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

iv

3. Drs. H. Faridal Arkam, M.Pd, dosen pembimbing I yang memberikan

pengarahan, petunj uk dan bimbingannya di dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Syauki, M.Pd, dosen pembimbing II yang telah memberikan dorongan

dan kemudahan dalm penyusunan skripsi hingga selesai.

5. Kedua Orang tua yang tak henti-hentinya selalu memberikan dorongan kepada

penulis dalam menempuh pendidikan.

6. Istri dan anak-anak ku tercinta yang telah memberikan motivasi tiada henti

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh teman, kerabat dan semua pihak yang telah membantu memberikan

konstribusinya dan dorongan yang sangat besar sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Akhimya kepada Allah SWT. jualah penulis serahkan, semoga amal baik

mereka dibalas dengan berlipat ganda. Amin

Jakarta,, Desember 2004

Penulis

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

DAFTARISI

KATA PENGANTAR Jll

DAFTARISI .................. ,......................................... ................. v

BAB, l .: PENDAHULUAN ... ... ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... ... ... 1

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... . .. ... 4

D. Metode Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

E. Sistematika Penyusunan......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II·: PERPUSTAKAAN ....... ·.. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 7

A Pengertian Perpustakaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

B. Fungsi Perpustakaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

C. Kegiatan-kegiatan Pokok. Perpustakaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

BAB III : PROSES PEMBELAJARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . 22

A .. Pengertian Proses Pembelajaran

B. Proses Pembelajaran di Sekolah

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi ·Proses Pembelajaran .....

v

22

26

29

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggungjawab profesional

setiap guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terntama

dalam memasuki era globalisasi dewasa ini. Pendidikan yang berorientasi pada

kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan

paradigma yang,lama. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berkembang cepat

tidadk dapat dikejar dengan cara-cara lama yang dipakai dalam sekolah. Dalam

kegiatan belajar mengajar guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan

kepada siswa di kelas. Hal ini mempunyai arti bahwa sekarang ini kegiatan belajar

mengajar tidak hanya terbatas kepada guru sebagai salah satu sumber belajar atau

kegiatan belajar mengajar hanya terbatas di ruangan kelas.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan kegiatan yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sebagian

orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau

menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran.

Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak­

anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar

informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan guru.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

2

Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai

latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan

persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak

mereka telah mampu memperlihatkan ketrampilan fisik tertentu walaupun tanpa

pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan ketrampilan tersebut.

Pada hakikatnya belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakuhn oleh

seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran, sedang mengajar menunjuk pada

apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) semakin meningkat

dewasa ini, ha! ini dapat kita lihat melalui berbagai aspek kehidupan. Dalam

kehidupan pendidikan misalnya; orang tidak terlalu tergantung kepada guru dan buku

saja sebagai sumber belajar dan tidak hanya memahami belajar seperti di aras, akan

tetapi orang dapat memahami belajar secara lebih luas karena mereka dapat

memperoleh pengetahuan (maleri pelajaran) melalui media yang dapat memberikan

infmmasi /pesan yang dibutuhkan olehnya, internet misalnya, dan masih banyak lagi

media yang dapat dimanfaatkan dalam memperoleh informasi/pesan yang

dibutuhkan.

Media-media yang dapat menyampaikan informasi/pesan tersebut akan dapat

berfungsi apabila media tersebut dapat dimanfaatkan dan digunalrnn oleh orang yang

membuluhkannya. Selain dapat dimanfaalkan dan digunakan media-media tersebut

juga membutuhkan suatu wadah, sehingga para pelaku yang membutuhkan

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

3

informasi/pesan 'tersebut dapat dengan mudah menemukan media yang dibutuhkan

dalam mencari infonnasi /pesan yang diinginkan.

Perpustakaan sebagai suatu wadah yang tidak lagi diartikan hanya tempat

untuk menyimpan buku saja melainkan dapat dijadikan wadah untuk menyimpan

media/bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sangat membantu

mereka yang memang sedang membutuhkan infonnasi/pesan, sehingga mereka

dengan mudah mendapatkan informasi/pesan yang mereka inginkan.

Perpustakaan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran

keberadaannya jangan diabaikan, di Indonesia masih banyak lembaga-lembaga

pendidikan yang tidak memiliki perpustakaan, karena tak jarang kepala sekolah, guru

dan praktisi pendidikan lainnya yang menganggap bahwa perpustakaan bukanlah

bagian penting dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kekurangan im dapat

diimbangi dengan berdirinya perpustakaan di wilayah pemerintah pusat, daerah

bahkan sampai ke kelurahan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis mencoba untuk mengangkat

permasalahan melalui . sebuah skripsi yang berjudul "PERANAN

PERPUST AKAAN DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN"

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik da.n memperoleh basil

yang maksimal bukltn hanya terpaku kepada proses pembelajaran di dalam kelas dan

kepada guru dan buku sebagai salah satu sumber l:)elajar, akan tetapi melalui bantuan

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

4

media atau bahan-bahan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam proses

pembclajaran akan dapat menghasilkan suatu proses pendidikan yang lebih baik.

Dalam kajian skripsi ini penulis mencoba untuk membahas mengenai peran

perpustakaan da!.am proses pembelajaran, yang merupakan sebuah studi mengenai

perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adala.h : Sejauhmana peran

perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dalam menunjang proses pembelajaran ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan skripsi ini adalah : untuk

mengetahui tentang perpustakaan, terutama perpustakaan sekolah dan

peranannya dalam rnenunjang proses pembelajaran.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan rnasukan untuk para guru dalam mengupayakan

peningkatkan kualitas proses pembelajaran.

b. sebagai sumbangan pemikiran bagi seluruh civitas akademik dalam

meningkatkan proses pembelajaran melalui pemanfaatan perpustakaan.

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

6

Bab Tiga : Proses Pembelajaran. Dalam bab ini diuraikan tentang Pengertian

proses pembelajaran, proses pembelajaran di sekolah clan Faktor-faktor dalam proses

pembelajaran.

Bab Empat : Peran perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran.

Membahas tentang peran perpustakaan bagi lembaga pendidikan, perpustakaan bagi

guru dan siswa dan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.

Bab Lima : Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

BAB II

PERPUSTAKAAN

A. Pengertian ~erpustakaan

Dalarn Karnus Bahasa Indonesia Perpustakaan berasal dari kata "pustaka"

dengan ditambah awalan "per" dan akhiran "an" yang berarti kitab. 1 Dalam bahsa

asing, istilah yang searti dengan perpustakaan antara Iain :

I. Librmy (bahasa lnggris)

2. Bibliotheek (Bahasa Belanda)

3. Bibliothek (Bahasa Jemrnn)

4. Bibliotheque (Bahasa Perancis)

5. Biblioteca (Bahasa Italia)

Semua istilah diatas rnempunyai kata dasar yang berarti buku. Pustaka dari

bahasa sansekerta, liber dari bahasa latin, dan biblion dari bahasa yunani, sernuanya

berarti buku. 2

Pengertian orang terhadap perpustakaan berrnacam-macarn, ada yang

memberikan pengertian dari segi gedung dan ada pula yang memberikan pengertian

dari segi koleksi, namun ada juga yang menggabungkan kedua-duanya. Berikut ini

beberapa pendapat mengenai pengertian perpustakaan :

1• Erhans A, Audi C, Kamus Le11gkap Bahasa J11do11esia, ( Surabaya : Penerbit lndah, 1995),

h. 193 2 P. Sumardji, Pe1pustakaa11 Orga11isasi dan Tata Ke1janya, (Yoi,>yakarta : Kanisius, 2001),

cet. 10, h. 11

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

8

1. Menurut Random House Dictionary Of The Engl1sh.L.ii,J'l¥if~g6';iM 1Library: .. •····•• i

a place, as a room or building, containing books and other material for

reading, study or reference, dalam terjemahan bebasnya, perpustakaan

adalah suatu tempat, berupa sebuah ruangan atau gedung yang berisi

buku-buku dan bahan-bahan lain untuk bacaan, studi atau rujukan.3

2. The Advanced Learner's Dictionary of Current English, terbitan tahun

1968, pada halaman 562 yang dikutip oleh P. Sumardji menyatakan

pcngcrlian tcntang pcrpustakaan sebagai bcrikut :

''Library : room or building for a collection of books kept there for

reading; the books in such a room or building." Perpustakaan : ruangan

atau gedung untuk suatu koleksi buku yang disimpan disitu untuk

pembacaan; buku-buku di dalam ruangan atau gedung. 4

3. Sulistyo Basuki dalam bukunya Periodisasi Perpustakaan Indonesia

menyatakan bahwa :

" perpustakaan berasal dari kata pustaka artinya buku atau kitab. Perpustakaan berarti segala sesuatu yang berhubungan atau berkaitan dengan pustaka dan menyediakan sarana agar orang dapat memanfaatkan perpustakaan yang dihimpunnya. Dapat juga dikatakan bahwa perpustakaan merupakan unit kerja yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mengelola pemanfaatan koleksi bahan pustaka dengan menggunakan sistem tertentu yang digunakan sebagai sumber informasi.,

3 Abdul Rahman Saleh, Ma11qjeme11 J'e1p11stakaa11 l'erg11rua11 Tinggi, ( Jaka1ta : Universitas Terbuka, 1995 ). cet. ke-1, h. 12

"P. Sumardji, Op. Cit., h. 12 5 Sulistyo Basuki, Periodisasi Pe1pustakaa11 Indonesia, ( Jakarta : PT. Remaja Rosda Karya,

1994 ), h. 2

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

9

4. Soetminah dan Wijono mengemukakan bahwa : " Perpustakaan sebagai

tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan

disusun dengan sistematis sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat

diketemukan dengan mudah dan cepat. ''"

5. Mulyani A Nurhaedi mendefinisikan perpustakaan sebagai suatu unit

kerja tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan

pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu

untuk digunakan secara kontinue oleh pemakainya sebagai swnber

infonnasi."7

Dari beberapa definisi di atas jelas bahwa perpustakaan tidak hanya

merupakan kumpulan buku-buku yang tersusun dalam suatu tempat untuk

dipinjamkan atau dibaca oleh pemakai tetapi juga terdapat bahan pustaka non buku

lainnya seperti televisi, film, slide proyektor, kaset, video tape, piringan hitam dan

lain sebagainya, yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digwmkan oleh para

I

pemakai. Semakin berkembang ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka pengertian

perpustakaan semakin luas dan memiliki fungsi yang multi dimensi.

Dengan demikian untuk dapat dikatakan sebuah perpustakaan menurut

Ignatius Silemens Porang minimal harus memenuhi 4 syarat, yaitu :

1. Ada masyarakat yang bakal menggunakan perpustakaan tersebut. 2. Memiliki bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

6 Soetminah dan Wijono, l/11111 Pe1p11stakaa11, ( Yogyakarta : Perpustakaan !KIP, !976 ), h. 13

7 Mulyani A. Nurhaedi, Sejarah Peqmstakaan dan Perkembangannya, ( Yogyakarta : Andhi Offset, 1983 ), h. 4

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

3. Memiliki gedung atau ruang penyimpanan dan penyusunan membaca.

IO

dan fasilitas lainnya sebagai tempat bahan pustaka serta tempat belajar

4. Memakai sistem manajemen yang baik untuk mengatur dan menyebarkan kembali bahan pustaka kepada masyarakat. 8

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah :

" Tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mengelola koleksi bahan

pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu agar clapat digunakan oleh

pemakainya dengan mudah dan cepat sebagai sumber informasi.

Perpustakaan yang digunakan sebagai sarana penunjang dalam proses belajar

mengajar adalah perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah merupakan salah satu

bagian yang integral dalam sebuah lembaga pendidikan. Sebagairnana yang dikatakan

oleh supriyadi bahwa perpustakaan sekolah adalah: Perpustakaan yang

diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di Jembaga

pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah,

baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan. 9

Wahjoenti Marjono dan Tahju Wiraatmaja mengemukakan tentang pengertian

perpustakaan sekolah, yaitu : " Perpustakaan sekolah adalahn suatu unit kerja yang

merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah yang berupa tempat

menyimpan bahan-jlahan yang dikelola dan diatur dengan tata earn tertentu untuk

8 Sile111ens lgnotius Porang, J)eranan J)e17;11s1akaa11 dan Manfaat Meu1baca Buku, ( Jakarta : Media Pendidikan, 1989), h. 22-23

9 Supriyadi, J)engantar I'et/r)Jnan J>en;,elenggaraan Pe1pustakaan .._)'ekolah, ( Malang · tanpa penerbit, 1982)

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

11

digunakan siswa dan guru sebagai sumber informasi yang lengkap dalam rangka

kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut". 10

Dari pengertian di atas, maka perpustakaan sekolah dapat dikatakan sebagai

salah satu sarana edukatif di sekolah yang langsung dibutuhkan oleh siswa untuk I

mempertinggi daya serap dan kemampuan penalarannya dalam proses pendidikan

se11a membantu memperluas cakrawala pengetahuan guru dalarn kegiatan mengajar

dan penggunaan perpustakaan sekolah ini ditekankan hanya terbatas bagi kepentingan

siswa dan guru di sekolah yang bersangkutan.

Perpustakaan sekolah pada prinsipnya merupakan kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan dari program kegiatan sekolah secara keseluruhan. Perpustakaan :;ekolah

sebagai salah satu bagian penting dalam kegiatan belajar mengajar hams dapat

memberikan pelayanan infonnasi untuk kebutuhan proses belajar mengajar baik

dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan ketrampilan

serta pengembanagn nilai dan sikap hidup siswa maupun guru.

Secra alctif dan positif perpustakaan sekolah lanjutan merupakan sumber

belajar yang dapat meningkatkan kegemaran dan minat baca siswa, memebangkitkan

minat siswa untuk mempelajari hal-hal yang baru serta menyediakan informasi

melalui buku-buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, indeks dan sejenisnya.

w Wahjocnti Ma1jono dan Taltju Wiraatmaja, Pe1p11slakaa11 Sekolah, (Bandung : P3G tc11ulis), h. 14

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

13

Sulistyo Basuki dalam bukunya yang berjudul Periodisasi Perpustakaan

Indonesia menyatakan bahwa fungsi perpustakaan adalah te:mpat dan sarana untuk

menyerap dan menghimpun infonnasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang

terorganisir, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif,

membantu perkembangan memelihara bahan pustaka secara efisien serta memberikan

dasar ke arah studi mandiri. 13

Tanya Paembonan mengatakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah :

l. Perpustakaan sekolah sebagai pusat belajar mengajar ( edukatif) Proses b1elajar mengajar adalah proses dua arah antara guru dan siswa. Adanya perpustakaan sekolah dapat digunakan untuk mendidik anak membiasakan membaca, mendidik siswa supaya belajar sendiri, patuh dan bertanggungjawab.

2. Perpustakaan sekolah sebagai informasi lnformasi sebagai sesuatu yang mempunyai dampak dua arah yaitu memberi dan menerima. Perpustakaan menjadi infonnasi, karena perpustakaan menyaj ikan bahan-bahan yang berguna bagi pemakai i nformasi.

3. Perpustakaan sekolah sebagai sumber data Sewaktu-waktu guru maupun siswa dapat mengunjungi perpustakaan untuk mencari data dan buku-buku yang tersedia.

4. Perpustakaan sekolah sebagai tempat rekreasi Gmu maupun siswa dapat memanfaatkan waktu kosong untuk mengunjungi perpustakaan dengan membaca buku ilmu pengetahuan maupun cerita. Dengan demikian akan timbul suatu penghayatan baru atau rekreasi pada diri si pembaca. 14

AS. Nasution menulis dalam bukunya bahwa fungsi Pepustakaan adalah :

I. Membantu para pelajar melaksanakan penyel idikan dan mencari keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran-pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.

13 Sulistyo Basuki, Op. Cit., h. 57 H Tanya Pac1nbonan, Pe11;11stakaan Seko!ah, ( Jakarta : DEPDIKBlfD, Analisis Pcndidikan

Nomor 4, 1981 ), h. 97

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

14

2. Oleh karena terdapat sumber informasi yang berbeda-beda, seorang siswa akan mengemukakan pertanyaan dan daya kritisnya w1tuk mendapat keterangan yang bertentangan mengenai masalah yang sama

3. Membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya. 4. Membantu siswa memupuk kebiasaan membaca. 5. Dapat memberikan pendidikan tanggung jawab kepada seorang anak

sebagai seorang warga negara. Murid-murid diikutsertakan dalam pekerjaan rutin perpustakaan seperti membantu proses peminjaman dan mengembalian. 10

C. Kegiatan-Kegiatan Pokok Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu organisasi yang selalu tumbuh dan berkembang

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini ditopang pula oleh kemajuan

dunia penerbitan dan percetakan. Perpustakaan disebut juga suatu organisasi yang

hidup, artinya ia selalu tumbuh, jumlah pertambahan koleksi jauh Jebih besar dari

jumlah koleksi yang disiangi, hilang, rusak dan sebagainya.

Oleh karena itu di perpustakaan diperlukan suatu kegiatan-kegiatan pokok

perpustakaan yang memudahkan penyimpanan dan pencarian kembali koleksi, antara

lain :

- Pengadaan Bahan Koleksi

- Pengolahan Bahan Koleksi

- Pelayanan Pemakai, yang berkembang menjadi kegiatan pelayanan

sirkulasi dan pelayanan referensi.

- Pelayanan Administrasi 16

15 AS. Nasution, dkk., Pe1p11stakaa11 Seko/ah, ( Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan DEPDIKBUD, 1984 ), h. 2

16 Sumardji, Op. Cit, h. 22

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

15

I. Pengadaan Bahan Koleksi

Kegiatan pengadaan bahan koleksi adalah kegiatan mengadakan bahan

koleksi untuk dijadikan koleksi perpustakaan yang dilakukm1 pula dengan berbagai

macam kegiatan, antara lain :

Bahan pustaka di perpustakaan terdiri atas buku dan non buku. Apabila semua

bahan pustaka dikombinasikan akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan

sernakin memperkaya khasamih pengetahuan pembacanya.

Cara pengadaan bahan pustaka bisa melalui beberapa cara, yaitu : membeli,

hadiah, mengkopi, tukar menukar dan titipan. Pembelian bahan pustaka bisa langsung

dilakukan di toko buku, agen buku, 111e111esan langsung pada penerbit dan lailn-lain

melalui proscdur tertentu yang telah ditetapkan. Mengkopi bahan pustaka dari

perpustakaan atau instansi lain sangat memungkinkan, karena tidak semua bahan

pustaka yang dibutuhkan perpustakaan mudah ditemukan dipasaran, asalkan tidak

untuk kepentingan komersial.

Perin disadari tidak satu perpustakaan pun yang mernpunyai koleksi bahan

pustaka yang lengkap dan memadai bagi kebutuhan masyarakat yang dilayimi. Oleh

karena itu mengkopi dan tukar menukar bahan pustaka baik sekali bila dilaksanakan.

Kegiatan pengadaan bahan koleksi adalah kegiatan mengadakan bahan

koleksi untuk dijadikan koleksi perpustakaan yang dilakukan pula dengan berbagai

macam kegiatan, antara lain :

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

16

a. Kegiatan pemilihan bahan pustaka/bahan koleksi

Kualitas suatu perpustakaan tidak semata-mata dinilai dari kuantitas

koleksinya, namun dinilai pula dari kualitas koleksinya. Oleh karena itu

bahan pustaka yang menjadi koleksi perpustakaan hams dipilih secara

cermat. Prinsip pemilihan bahan pustaka tidak boleh hanya berpedoman

pada tuntutan masyarakat pembacanya saja, dengan mengesampingkan

kualitasnya atau sebaliknya, tetapi hams berpedoman pada keduanya dan

disesuaikan pada kondisi dan situasinya. Kegiatan Pemilihan bahan

pustaka atau bahan koleksi ialah kegiatan memilih bahan. pustaka atau

bahan koleksi berdasarkan :

I) Profesi ataupun kedudukan para pemakai seperti : Siswa, mahasiswa,

guru atau dosen, pegawai atau karyawan, peneliti dan masyarakat

um um.

2) Macam bahan koleksi, seperti : buku-buku teks, referensi, penerbitan

berkala, penerbitan pemerintah, disertasi, th1~sis, skripsi, laporan­

Iaporan penelitian, hasil-hasil seminar, surat kabar, peta maupun atlas,

karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuat

menjadi film, slide, piringan hitam, tape dan sejenisnya.

3) Bidai1g ilmu seperti : ilmu pengetahuan filsafat, keagamaan,

sosial/kemasyarakatan, bahasa, eksakta, praktis/terapan, kesenian,

rekreasi, olahraga, kesusastraan, sejarah, biografi dan ilmu bumi.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

17

b. Kegiatan pelaksanaan Pengadaan bahan pustakal bahan Koleksi, ialah

kegia~an mengusahakan adanya bahan koleksi dcngan berbagai macam

cam, misalnya :

1) Dengan earn membeli atau memesan bahan koleksi yang dibutuhkan

perpustakaan, jika memang ada dana/anggaran. Prosedur pembelian

dan pemesanan bahan pustaka adalah Bahan-bahan yang telah

diseleksi atau dipilih berdasarkan alasan-alasan yang ditentukan

perpustakaan selanjutnya dibuat daftar pemesanan bahan pustaka.

Sebelum disusun ke dalam daftar pemesanan, data pustaka yang

dipilih diisikan dalam slip/Jormulir yang biasanya disediakan oleh

perpustakaan. Slip atau formulir yang dimaksud berisi isian yang

menampung data yang diperlukan untuk pemesanan atau pernbelian

pustaka. Pengisisan data pustaka ke dalam slip atau formulir

inidimaksudkan untuk mempermudah dalam menyusun daftar

pustakanya, karena slip mudah disusun sesuai dengan urutan yang

d.. . k 17 nngrn an.

2) Dengan cara minta bantuan atau sumbangan bila mungkin kepada

pihak-pihak yang sekiranya bisa dimintai bantuan ataupun

sumbangannya baik berupa dana rnaupun buku, rnajalah dan bahan

koleksi lainnya.

17 Sulistia, ct al, Ma11aieme11 perp11s1akaa11 Se!wlah, (Jakarta : Univcrsitas Tcrbuka, 1995 ), eel. ke-1, h. 62

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

18

3) Dengan cara mengadakan pemufakatan tukar menukar bahan koleksi

dengan pihak perpustakaan lain.

c. Kegiatan-kegiatan lain, seperti :

l) Mengumpulkan bahan koleksi yang telah diperoleh.

2) Memberi identitas/ciri pada setiap bahan koleksi.

3) Mencatat/menginventaris setiap bahan koleksi di dalam buku

inventaris atau buku induk.

4) Menyimpan secara teratur semua berkas-berkas bukti perolehan bahan

koleksi.

5) Mengumpulkan alat-alat informasi yang dapat digunakan untuk

keperluan memilih bahan-bahan koleksi dalam rangka melaksanakan

kegiatan mengadakan bahan koleksi untuk perpustakaan, misalnya

berupa : daftar tawaran buku yang baru terbit, daftar tawaran buku

yang akan terbit, daftar tawaran buku yang telah terbit, buku BJP

(Book in Print).

d. Alat bantu pemilihan

Alat bantu pemilihan ini digunakan untuk membantu dalam memilih

bahan pustaka yang diperlukan. Alat bantu ini bisa berupa daftar buku

atau bibliografi yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit buku yang lazim

disebut "!catalog Penerbit", selebaran terbitan barn, re:sensi atau tinjauan

buku dan para ahli sebagai nara sumber.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

19

2. Pengolahan Bahan Koleksi

Kegiatan bahan koleksi ialah kegiatan

telah diperoleh agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat atau di rak-rak

penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai

koieksi perpustakaan. Kegiatan pengolahan bahan pustaka tersebut juga dilakukan

dengan pelbagai macam kegiatan, seperti antara lain meliputi :

a. Klasifikasi, ialah kegiatan mengelompokkan bahan koleksi sesuai dengan

macamnya dan bidang ilmunya masing-masing.

b. Katalogisasi, ialah kegiatan membuat kartu-kartu katalog untuk setiap

bahan koleksi mulai dari membuat T-slip sampat pada pembuatan

pelbagai macam karlu katalog.

c. Pelabelan, ialah kegiatan membuat atau menulis nomor penempatan setiap

bahan pustaka pada label terlentu, kemudian menempelkannya pada

punggungnya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan. Disamping itu ada kegiatan-kegiatan lain lagi, misalnya :

I) Membuat kartu buku I pustaka untuk setiap baahn koleksi dengan

memakai blanko tertentu.

2) Membuat dan menempelkan kantong kartu buku untuk setiap bahan

koleksi pada sampul belakang sisi dalam atau sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

3) Memasukkan kartu buku/pustaka ke dalam setiap kantong

buku/pustaka bahan koleksi yang bersangkutan.

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

20

4) Menempelkan lembaran blangko tanggal kembali (due date) pada

halaman sebelah sampul belakang sisi dalam bahan koleksi yang

bersangkutan.

d. Penyimpanan dan Penyususnan Koleksi, ialah kegiatan meny1111pan

koleksi-koleksi yang telah diolah atau diproses sedemikian rupa diatas

sampai selesai berarti sudah menjadi koleksi perpustakaan. Pada rak-rak

buku/pustaka berdasarkan susunan menurut kelompok macamnya dan

bi dang ilmunya masing-masing maupun urutan nomor penempatan (call

Number).

e. Penyimpanan dan penyusunan kartu katalog, ialah kegiatan menyimpan

kartu-kartu katalog ke dalam lemari katalog dengan susunan berdasarkan

kelompok macam ka1iu katalog.

f Kegiatan-kegiatan lain, seperti :

I) Melakukan perbaikan setiap koleksi buku/pustaka yang memerlukan

perbaikan. Seperti : kantong kartu buku yang lepas, halaman-halaman

buku yang sobek dan sebagainya.

2) Melakukan kegiatan pengawetan buku/pustaka, seperti : menjilid

majalah-majalah, menyemprot dengan bahan penolak hama pemakan

kertas dan sebagainya.

3. Pelayanan sirkulasi

Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan­

bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

21

dilakukan proses pemmJaman bahan pustaka yang boleh clipinjamkan, penentuan

jangka waktu peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, pengembalian bahan

pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan

perpustakaan. .Jenis koleksi yang dipinjamkan biasanya terbatas kepada bahan

tercetak saja.

Fungsi pelayanan sirkulasi :

a) Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

b) Pendaftaran anggota, perpanjang keanggotaan dan pengunduran diri

anggota perpustakaan.

c) Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpa1uang waktu

pemmJaman

d) Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. 18

4. Pelayanan Referensi

Pelayanan referensi pada dasarnya adalah memberikan jawaban sesuai dengan

jumlah dan macam pertanyaan, maim jumlah dan macam jawaban yang diberikan

oleh petugas perpustakaan sangat beragam.

Kegiatan pelayanan referensi ialah kegiatan melayankan koleksi

perpustakaan, terutama koleksi pustaka acuan (reference book) atau koleksi yang

tidak boleh dibawa pulang oleh anggota perpustakaan.

Fungsi pelayanan referensi antara lain :

" Sumardji, Op. Ci/., h. 27

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

22

a) lnfonnasi, dalam fungsinya sebagai infonnasi, maka petugas pelayanan

referens harus dapat memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan atau

kebutuhan pemakai informasi

b) Bimbingan, petugas referens harus dapat memberikan bimbingan kepada

pengguna perpustakaan agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan

perpustakaan dengan baik dan efisien.

c) Pengarahan dan indtruksi, memberikan pengarahan atau penerangan

kepada pengguna perpustakaan mengenai penggunaan perpustakaan

secara umum, penggunaan sumber-sumber bibliografi, dan koleksi

referens lainnya.

d) Supervisi, petugas referens harus dapat mengamati pengguna

perpustakaan baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan

mauptln latar belakang sosial dan tingkat pendidikan pemakai serta bidang

yang ditekuninya.

e) Bibliografi, untuk kepentingan penelitian atau mengenalkan bacaan yang

menarik dan baik, petugas referens biasanya membuat atau menyususn

bibliografi. 19

5. Pelayanan Administrasi

Kegiatan pelayanan administrasi ialah kegiatan menu:njang (perbantuan)

kepada semua kegiatan yang dilakukan di dalam perpustakaan, dengan pelbagai

macam kegiatan, seperti :

19 Abdul Rahman Saleh, Ma11aje1nen pe11J11stakaa11 l'erguruan Tlnggi, (Jakarta : Univcrsitas Terbuka, 1995 ), cet ke-1, h. 12

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

23

a) Melakukan kegiatan yang menyangkut dengan pelayanan pennintaan atau

penyediaan barang seperti : permintaan/penyediaan barang-barang habis

pakai, barang-barang tahan lama, perabotan perpustakaandan .barang-

barang keperluan rumah tangga perpustakaan.

b) Melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan urusan keuangan, seperti :

Anggaran untuk pembelian bahan pustaka, gaji para karyawan, dana

kesehatan para karyawan, anggaran untuk perbaikan gedung dan lain

sebagainya.

c) Melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan urusan personalia, seperti:

urusan kebutuhan tenaga kerja perpustakaan, urusan kenaikan gaji,

kenaikan pangkat dan sebagainya. I

d) Melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan urusan ketata usahaan

perpuslakaan, seperli : urusan pembuatan blanko surat, penyimpanan dan

penataan arsip-arsip, urusan surat-surat dan sebagainya.

e) Melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan pelayanan um um.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

BAB III

PROSES PEMBELAJARAN

A. Pengertian Proses Pembelajaran

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran berarti proses, cara

menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar. 1 Proses pembelajaran sering pula

disebut proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak

bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang barns dilakukan oleh

seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran (sasaran did1ik), sedang mengajar

menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Sebelwn

pt:nulis mengemukakan pengertian proses pembelajaran terlebih dahulu akan

dikemukakan pengertian be I ajar clan mengajar.

I. Pengertian Belajar

Secara etimologi belajar berarti "berlatih", berusaha memperoleh kepandaian

atau ilmu. 2 Secara terminologi para ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut :

Dr. Nana Sudjana berpendapat bahwa : belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah

11'i111 Pcnyusun Ka1nus, Pusat Pe1nbinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Ka11111s

JJesar Bahasa /11Jo11esia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), Edisi Kcdua, Cct. Kc-10, h. l 5 2 Ibid, h. 14

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

25

pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan

serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. 3

WH. Burton berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman

dalam bukunya Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, yakni " Leaming is a

change in the individual due instruction of that individual and his environment".4

Dapat diterjemahkan secara bebas dengan belajar merupakan perubahan tingkah laku

pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan antara

individu dengan lingkungannya.

Dalam pengertian ini terdapat kata "change" yang berarti bahwa seseorang

telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam

aspek pengetahuan,'ketrampilan maupun sikapnya.

Ernest R. Hilgard dalarn bukunya "Introduction to Psycology" yang 1uga

dikutip oleh Moh. Uzer Usman rnengemukakan bahwa belajar adalah :

We may define learning as the process by which en activity originates or is changed through responding to situation, provide the change can not to growth or temporary state or the organisme (as fatique or under the drugs). Terjernah bebasnya oleh penulis, belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kejadian karena mereaksi suatu keadaan. Perubahan itu tidak disebabkan oleh proses perturnbuhan (kematangan) atau keadaan organisme yang sementara (seperti kelelahan atau pengaruh obat-obatan). 5

Drs. Slameto berpendapat bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

3 Nana Sudjana, ('am lie/ajar Siswa Ala!f: (Bandung, PT. Sinar Barn, 1989), h. 5 •1 Moh. Uzer Usman, et. Al., Upaya Optima/i.\'asi Kegiatan Be/ajar lvlengajar, (Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya, 1993), cet. 1, h. 4 'ibid, h. 5

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

26

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

I. k " mg ungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses, perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia melalui interaksi

antara individu dan lingkungannya. Dengan demikian seseorang yang telah

mengalami proses belajar akan mengalami perubahan-perubahan. Bentuk perubahan

tersebut dapat berupa perubahan-perubahan dalam hal kebiasaan, kecakapan-

kecakapan atau ketiga aspek yakni pengetahuan (Kognitif), sikap (afektif) dan

lee tram pi Ian (psikomotor ).

Proses dalam hal ini merupakan urutan kegiatan yang berlangsung secara

berkesinambungan, bertahap, bergilir, berkeseimbangan dan terpadu yang secara

keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik dalam belajar mengajar itu.

Berkesinambungan berarti kegiatan instruksional itu berlangsung terns menerus, yang

sesungguhnya tidak berhenti pada satu titik akhir kendatipun tujuan akhir dinyatakan

telah tercapai.

Tingakah laku dalam pengertian diatas adalah perbuatan atau tindakan yang

memiliki aspek struktur dan aspek fungsi. Aspek struktur menmtjuk kepada prilaku

yang tampak atau yang dapat diamati, yakni berupa tindakan fisik atau jasmaniah,

sedangkan aspek fungsi adalah tindakan atau perbuatan yang menunjukkan kepada

unsur rohaniah. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses matangnya

6 Sla1neto, Be/ajar dan J-''aktor-J/aktor yang 111e1111;engaruhinya, (Jakarta : PT. Rincka Cipta, 1991), cet 2, h. 2

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

27

seseorang atau perubahan instinktif atau bersifat kontemporer. Pada intinya orang

yang belajar tidak sama keadaannya dengan sebelum mereka melakukan perbuatan

belajar, yaitu :

a. Dalam belajar, faktor perubahan tingkah laku harus ada, ticlak dikatakan belajar

apabila di dalamnya tidak ada perubahan tingkah Iaku.

b. Perubahan tersebut pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, dan perubahan itu

terjadi karena usaha yang disengaja.

2. Pengertian Mengajar

Para ahli psikologi dan pendidikan memberikan batasan atau pcngertian

mengajar yang berbeda-beda rumusannya. Perbedaan tersebut disebabkan adanya

perbedaan sudut pandang terhadap hakekat mengajar. Pandangan pertama melihatnya

dari segi pelakunya, yakni pengajarnya.

Alas dasar pandangan yang pertama ini, mengajar diart1kan menyampaikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. 7 Sebagai konsekuensinya anak didik dianggap

obyek bukan subyek, sehingga pengajaran bersifat teacher centered. Hal ini banyak

menimbulkan lajtikan, sehingga muncul pemikiran barn yang melihat belajar bukan

dari sudut pelaku, tetapi dari sudut siswa yang belajar. Maka rumusan mengajar yang

bertolak dari pandangan ini antara Iain : "Mengajar adalah kegiatan rnembimbing

kegiatan belajar siswa. Belajar adalah mengatur clan rnengorganisasi lingkungan yang

7 Nana Sudjana, Apa dan Bagaimana Mengajar, (Bandung: Ideal, 1975), cet. I, h. 3

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

28

ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan

kegiatan belajar". 8

Rumusan belajar di atas, disamping berpusat pada siswa yang belajar juga

melihat hakekat mengajar sebagai proses, yakni proses yang dilakukan oleh guru

dalam menumbuhk'an kegiatan belajar siswa. Dalam konsep di alas, tampak bahwa

titik berat peranan guru bukan hanya sebagai pengajar, melainkan sebagai pemimpin

belajar, pembimbing belajar atau fasililtator belajar.

Keterpaduan dua konsep antara belajar dan mengajar, akan melahirkan konsep

barn yang dikenal dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran. Proses

pembelajaran ini tidak akan dapat terwtijud tanpa pengaturan dan perencanaan yang

seksarna. Pengaturan sangat diperlukan terutama dalam menetukan komponen dan

variabel yang harus ada dalam proses pembelajaran tersebut, yang hams direncanakan

dengan baik sehingga memungkin terselenggaranya pembelajaran yang efektif

Berdasar pengertian belajar dan mengajar, maka dapat disimpulkan bahwa

pengerlian dari proses pembelajaran adalah : suatu proses menyampaikan ilmu

pengetahuan kepada anak didik clan kegiatan membimbing, kegiatan belajar anak

didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia melalui

interaksi antara individu dengan individu atau individu dan lingkungannya.

8 Ibid

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

29

B. Proses Pembelajaran di Sekolah

Proses pembelajaran adalah gabungan antara belajar dan mengajar, belajar

dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kegiatan

tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik

antara guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Proses pembelajaran di sekolah tidak Iagi terjadi hanya di dalam ruang empat

persegi (kelas) yang di dalanmya terdapat segala perlengkapan pembelajaran, akan

tetapi pembelajaran dewasa ini dapat terjadi dimana saja clan kapan saja selama

proses pembelajaran itu dapat dilaksanakan. Seperti di halaman sekolah, laboratorium

dan bahkan di perpustakaan. Yang terpenting clari proses pembelajaran itu sendiri

adalah terjaclinya suatu interaksi antara guru dan siswa yang bernifat edukatif. Selain

itu proses pembelajaran yang berjalan dengan efoktif dan efisien juga menjadi bagian

terpenting dalam proses pembclajaran.

Suatu interaksi clikatakan memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan

oleh bentuknya, melainkan oleh tujuan dari interaksi itu sendiri. Jadi interaksi

edukatif adalah interaksi pengajaran yang berada I terikat oleh situasi dan tujuan

pendidikan.

Proses pembelajaran akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi

antara dua unsur manusiawi, yakni guru dan siswa. Dalam interaksi ini dibntuhkan

komponen-komponen pendukung, antara lain tujuan yang akan dicapai, guru, peserta

didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, situasi yang

memungkinkan, waktu yang tersedia serta penilaian terhadap hasil pembelajaran.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

30

Proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik apabila

proses tersebut be1jalan dengan efek"tif dan efisien, pembelajaran yang efektif artinya

pengajaran dimana murid mencapai TIK sesuai alokasi waktu yang tersedia. Drs.

Ramelan mengemukakan bahwa pembelajaran ayng efektif adalah pembelajaran yang

dikelola oleh guru yang setiap tindakannya dalam mengajar berakibat (berefek)

murid-muridnya menjadi atau mencapai TlK. 9

Hal ini dimungkinkan terjadi berkat para murid mau mencoba, mau

mengalami, merasa senang dan mau berbuat segala sesuatu yang mengarah pada

pencapaian TJK yang lelah dirumuskan sebelumnya. Perisliwa ini terjadi berkat

ketepatan setiap tindakan guru yang mengarah pada pencapaian TIK.

Adapun ciri-ciri pembelajaran yang efektif berdasarkan pendapat Ga. Davis

dan Ma. Thomas, yang dikutip oleh Ors. A. Samana dalam bukunya Sistem

Pengajaran antara lain :

a. Adanya kepemimpinan guru yang berbobot (bermutu dan kuat pengaruhnya ).

b. Adeanya harapan sukses yang tinggi dari para siswa dalam belajarnya (niat yang kuat untuk berhasil).

c. Adanya kemampuan memanfaatkan sarana belajar secara efisien (baik yang ada dalam lingkungan sekolah maupun yang ada di masyarakat.

d. Para siswa berhasil menguasai kecakapan dasar yang bernilai transfer tinggi dan berguna untuk kepentingan belajar-perlrnmbangannya lebih lanjut.

e. Adanya monetoring proses serta hasil belajar (perkembangan) siswa secara teratur dan berkesinambungan.

f Baik guru maupun siswa secara jelas memahami tu/nan belajar atau pendidikannya, dan berusaha serius untuk mencapainya. 0

·

9 Ramelan, et.all., Pe111/Je/qjara11 yang ~fekt!f da11 efisie11, (Jakarta : !KIP Muhammadiyah, I 996 ), cct. I, h.24

10 A. Sumarna, Sistem Pe11gajara11, (Yoi,>yakarta: PT. Kanisius, 1992), cet. J, h. 100

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

31

Pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran yang kcberhasilannya selalu

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

sebel urnnya.

Ciri-ciri pernbelajaran efisien antara lain adalah :

a. setiap tindakan guru dalam mengajar merupakan terobosan (tindakan

inovatif).

b. Tindakan guru dalam mengajar selalu selektif materi, jenis dan bentuk tes

yang relevan dengan tujuan yang akan dicapai juga selalu menghemat

waktu, selektif konsep, prinsip, teori serta ditambah contoh-contoh

seperlunya. 11

Proses pernbelajaran disekolah dikatakan efektif dan efisien apabila tujuan

yang ditetapkan sebelurnnya secara optimal sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

Drs. A. Rohani HM. mengernukakan tentang prms1p dan efisiensi dan

efektifitas pembelajaran sebagai berikut : " suatu pengajaran ayng baik adalah apabila

dalam proses pen1rjaran itu menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat6 i

rnembuahkan hasil (pencapaian tujuan instruksional) secara lebih tepat dan cennat

serla optimal. 12

11 Ranielan, Op. Cit., h. 25 12 Ahmad Rohani HM., Pe11gelolaa11 Pe11gqjara11, (Jakaita : Rincka Cipta, 1991), cct. I, h.

111

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

32

C. Faktor-Faktor Yang Mcmpcngaruhi Proses Pcmbelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali macamnya. Drs. H.

Akyas Azhari dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengadakan klasifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut :

a. Faktor-faktor dari luar pelajar, hal ini dijadikan dua kelompok, yaitu: l) faktor-faktor non sosial 2) faktor-faktor sosial

b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, inipun dijadikan dua kelompok, yaitu : I) faktor-faktor fisiologis 2) faktor-faktor psikologis 13

Faktor-faktor non sosial adalah faktor-faktor yang berada di luar diri peserta

didik sepe1ii alat-alat pelajaran, suhu udara, cuaca, tempat belajar, waktu pagi siang

atau malam dan lain sebagainya. Sedang faktor-faktor sosial adalah faktor manusia,

baik manusianya hadir ataupun tidak hadir.

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berasal dari diri peserta

didik yang lebih rnenunjuk pada kondisi fisik atau jasmani peserta didik. Sedang

faktor-faktor psikologis merupakan faktor yang bcrasal dari did peserta didikyang

bersifat kejiwaan.

Penggolongan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara sederhana juga

dikemukakan oleh Rustiyah NK. Dalam bukunya Masalah-masalah Ilmu Keguruan

sebagai berikut :

13 H. Akyas Azhari, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Dina Utama, 1996), eel. ke-1, h. 42

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

33

a. Faktor intern ialah faktor yang timbul dalam diri anak, seperti kesehatan,

rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya.

b. Faktor ekstern ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, seperti

kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. 14

Disamping faktor eksternal yang bersifat fisik tersebut di atas masih banyak

macam yang lain, seperti yang dikemukakan oleh Sardimim AM. Faktor -faktor

r

tersebut antara lain : tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin

diajarakan, guru dan siswa yang berperan serta dalan1 hubungan sosial tertentu, jenis

kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. 15

Tidak jauh berbeda, penggolongan tentang foktor-faktor yang mempengaruhi

belajar juga dikemukakan oleh Drs. Slameto sebagai berikut:

h. 151

a. F aktor Intern I) Faktor jasmani

a) Faktor kesehatan Faktor kesehatan ini mempunyai pengaruh terhadap proses belajar pese1ia didik. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu.

b) Cacal tubuh 2) Faktor psikologis

Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar antara lain intelegensi, minat, perhatian, bakat, motivasi, kematangan.

3) Faktor kelelahan Kelelahan dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Dua macam kelelahan ini akan mempengaruhi proses belajar.

b. Faktor Ekstern l) Faktor keluarga

1•1 Rustiyah NK. Masalah-masalah f/11111 Keg11rua11, (Jakarta: Bina Aksara, 1989 ), Cet. ke-3,

15 Sardiman AM, lnteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar ; Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru (Jakarta : Rajawali, 1990 ), Cet. ke-3, h. 27

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

34

Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Fak!or sckolah Antara lain adalah metode mengajar, kurikulum, hubungan antar guru dengan murid, hubungan antar peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran.

3) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan peserta didik di masyarakat. Hal ini seperti kegiatan peserta didik di masyarakat, teman bergaul dan lain-lain. 16

Dari beberapa kutipan di atas, nampaklah bahwa terdapat banyak sekali

faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar seseorang, terntama pese1ta didik,

faktor-faktor tersebut yang secara garis besar dapat di bagi kepada dua bagian yaitu

faktor dari dalam (Intern) dan faktordari luar (Ekstern).

1. l'aktor dari dalam (Intern)

Proses pembelajaran merupakan proses yang komplek. Kekomplekkannya ini

disebabkan banyaknya faktor yang berpengaruh dalam kegiaatn tersebut. Tujuan

pengaJaran merupakan faktor yang berpengaruh disamping fo.ktor guru, murid,

kondisi atau situasi serta sarana belajar yang mendukung jalannya proses belajar

mengajar di dalam kelas.

a. Tujuan Pengajaran

16 Slameto, Op. Cit., h. 56-74

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

35

Tujuan pengajaran merupakan komponen utama yng terlebih dahulu harus

dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar. Penman tujuan sangat penting sebab

menentukan arah proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Tu}uan yang jelas akan

memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan bahan pelajaran, penetapan

metode mengajar dan alat bantu pengajaran serta memberi petunjuk terhadap

penilaian. Jadi semua kegiatan yang berlangsung dalam proses belajar mengajar

adalah dalam rangka mencapai lujuan pengajaran yang telah clirumuskan sebelumnya.

b. Faktor Guru

Baik ticlaknya kualitas pembelajaran sangat clipengaruhi oleh kemampuan

profesional seorang guru, karena guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus

aktor clalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalarn mengelola kelas,

penguasaan materi pelajaran. Ketrampilan mengadakan variasi, pemanfaatan alat dan

media pengajaran serta kemampuan menciptakann komunikasi yang hangat, akrab

dan terbuka clengan para siswa. Hal ini akan menimbulkan kegairahan dan

kegembiraan siswa untuk ikut berpartisipasi secara aktif clalam proses pembelajaran.

Disamping itu konclisi guru baik secara fisik maupun psikologis juga dapat

mempengaruhi guru dalam menjalankan tugasnya di dalam kelas. Konclisi fisik yang

lemah serta kondisi psikologis yang tidak stabil akan mengganggu konsentrasi guru

dalam mengajar. Cara guru berperan juga dalam mempengaruhi jalannya kegiatan

pembelajaran, termasuk sikap, gaya clan suara guru dalam menyampaikan materi

pelajaran. Sikap guru yang mantap, tertib clan berwibawa akan menunjukkan bahwa

ia benar-benar menguasai secara penuh apa yang akan disampaikan · kepada para

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

36

siswanya. Gaya mengajar yang bebas dan menarik akan menambah kewibawaan guru

dalam mengajar.

c. Faktor Murid

Faktor lain yang sangat penting dalam pembelajaran adalah murid atau subyek

belajar, karena tanpa adanya faktor tersebut maka proses pembelajaran tidak akan

berlangsung. Oleh karena itu, faktor anak didik tidak dapat digantikan oleh faktor

lain.

Menurut Sutari Imam Bernadib, anak dalam pengertian pendidikan pada

umunmya adalah : "Sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau

sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan". 17

Dalam ajaran Islam dikatakan bahwa pada dasarnya seseorang anak telah

memiliki pembawaan untuk beragama, yang dikenal dengan "fitrah". Kemudian fitrah

tersebut akan berjalan ke arah yang benar bilamana memperoleh pendidikan dan

mendapatkan pengaruh yang baik pula dalam lingkungannya. Hal ini sesnai dengan

firman Allah dalam surat Ar-rum ayat 30 :

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetap atas

fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah-Nya. Tidak ada

17 Sutari Imam Bernadib, Pengantar I/mu Pendidikan Sistema/is, (Yogyakarta : PT. Andi Offset, 1993), h. 38

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

38

d. Faktor situasi kelas

Situasi dan keadaan kelas juga sangat berpengaruh pada proses pembelajaran.

Kelas yang rapi, bersih serta cahaya yang cukup akan memberikan kenyamanan bagi

siswa untuk belajar.

e. Faktor sarana dan sumber belajar yang tersedia

Sering kita temukan bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar di

kelas. Situasi ini kurang menunjang kualitas pengajaran, sehingga hasil belajar yang

dicapai siswa tidak optimal. Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi

siswa, artinya kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar, seperti buku

pelajaran, alat peraga, dan lain-lain. Disamping itu harus diusahakan agar siswa diberi

kesempatan untukberperan sebagai sumber belajar.

a. Faktor dari Luar (Ekstern)

Faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar adalah

faktor lingkungan. Lingkungan ini dapat berupa !ingkungan fisik/alami dan

!ingkungan sosial.

Lingkungan fisik/alami yang berpengaruh seperti suhu, kelembaban,

kepengapan udara dan sebagainya. Be!ajar pada keadaan yang udara yang segar akan

lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap.

Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainya juga

dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Suara gaduh atau ribut yang ditimbulkan

siswa lain di luar kelas akan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa dalam

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

39

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Lingkungan sosial lain seperti suara mesm

pabrik, hiruk pikuk lalt1 lintas, gemurulmya pasar dan sebagainya juga akan

mempengaruhi proses pembelajaran. Karena itulah disarankan agar sekolah didirikan

di tempat yangjauh dari keramaian lalu lintas dan pasar.

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

BAB IV

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENUNJANG

PROSES PEMBELAJARAN

A. Perpustakaan Bagi Lembaga Pendidikan

Perpustakaan sekarang ini tidak hanya merupakan tempat kumpulan buku-

buku yang tersusun dalam suatu tempat untuk dipinjamkan atau dibaca oleh pemakai

tetapi juga terdapat bahan pustaka non buku seperti televisi, film, slide proyektor,

kaset, video tape, cd dan Iain sebagainya. Dengan semakiu berkembangnya ilmu

pengetahuan dan tekhnol ogi maka perpustakaan mempunyai pengertian yang

semakin luas dan memiliki fungsi yang multi dimensi.

Perpustakaan bagi Iembaga pendidikan dalam ha! ini sekolah merupakan salah

satu sarana penunjang bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang

diselenggarakan di sekolah. Supriyadi dalam bukunya Pengantar Pedoman

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah mengatakan bahwa perpustakaan sekolah

adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program

belajar mengajat di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar

maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan. 1

Demikian pentingnya perpustakaan sekolah bagi penunjang terselenggaranya

kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti yang tercantum dalam UURl No. 20

1 Supriyadi, J)enganlar J>edo111a11 /)e11ye!enggataan Pe171ustakaa11 Sekolah, (Malann : Tanpa penerbit, J 982).

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

41

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XII pasal 45 yang menyatakan

bahwa: " setiap satuan pendidikan formal maupun nonformal menyediakan sarana

dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pe1tumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan

peserta didik". 2 Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan tidak mungkin

terselenggara dengan baik, apabila para tenaga kependidikan maupun para peserta

didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar. Salah salu sumber belajar yang mendukung pembelajaran adalah

perpustakaan.

Wahjoenti Marjono dan Taltju Wiraatmadja mengemukakan bahwa

perpustakaan sekolah adalah sualu unit kerja yang merupakan bagian integral dari

lembaga pendidikan sekolah yang berupa tempat menyirnpan bahan-bahan yang

dikelola dan diatur dengan tata cara lertentu untuk cligunakan siswa dan guru sebagai

sumber informasi yang lengkap dalarn rangka kegiatan belajar di sekolah tersebut. 3

Perpustakaan bagi lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah pacla prinsipnya

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program kegiatan sekolah secara

keseluruhan. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu penunjang dalam kegiatan

belajar mengajar hams dapat memberikan pelayanan informasi untuk kebutuhan

proses belajar mengajar baik dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan,

2 UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Jakarta: Depdiknas, 2003), h. 19 3 Wal\jocnti Marjono dan Tahju Wiraatmadja, Perp11stakaa11 Sekolah, (Bandung: P3G

tertulis), h. 14

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

42

penguasaan keterampilan serta pengembangan nilai dan sikap hidup sisiwa maupun

guru.

B. Perpustakaan bagi Guru dan Siswa

Perpustakaan di sekolah diselenggarakan bukan hanya mengumpulkan dan

menyimpan buku-buku saja, tetapi juga untuk membantu para siswa dan guru

mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari tujuan

perpustakaan sekolah itu sendiri.

E. Martono mengatakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu

proses belajar mengajar. 4 Sebagaimana diketahui bahwa proses be la jar mengajar

dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik, oleh karena itu keberadaan

perpustakaan men.ipakan salah satu sarana yang membantu p1~11didik dan peserta

didik dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. selain membantu proses

belajar mengajar perpustakaanpun dapat membantu memperluas cakrawala

pengetahuan siswa, guru dan juga karyawan sekolah.

Sulistyo Basuki menyatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan menyerap

dan menghimpun infomrnsi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang

terorganisir, menumbuhkan pengalaman imajinatif, mambantu perkembangan

kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan

4 E. Martono, Pengetahuan Dok11111enlasi dan Perpustakaan Sebagai Sun1her /nfor1nasi, (Jakarta: Karya Utarna, 1999), h. 227

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

43

memelihara bahan pustaka secara efektif dan efisien serta mem berikan dasar kearah

belajar sendiri. 5

AR. Ibnu ahmad Shaleh mengatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan

untuk:

I. Untuk menimbulkan, menanamkan, serta membina anak membaca, sehingga membaca merupakan suatu kebiasaan bagi siswa agar membaca menjadi kegemarannya.

2. Memperluas horison pengetahuan siswa dengan menyediakan berbagai buku-buku pengetahuan.

3. Ikut membantu perkembangan bahasa dan daya kepada peserta didik ke arah self stud/

Dengan demikian semua peserta didik yang sei\alu memanfaatkan

perpustakaan sekolah diharapkan mutu belajar siswa akan mengalami peningkatan

yang berarti. Selanjutnya AR. Ibnu Ahmad Shaleh menjelaskan bahwa tujuan tersebut

akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya apabila:

a. terjalin kerjasama yang harmonis antara pengelola perpustakaan dengan guru. b. Diketahui tujuan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. c. Diketahui secara jelas strategi mengajar dan kebutuhan pelajaran para guru. d. Terjalin kerja sama antara perpustakaan dan siswa. 7

Prestasi belajar siswa akan baik kalau terjalin hubungan yang harmonis antara

guru dan pengelola perpustakaan dimana pengelola selalu menginformasikan koleksi

perpustakaan yang dapat menunjang program pengajaran untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

' Sulistyo Basuki, l'eriodisasi Peqmstakaa11 !11do11esia, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1994), h. 35

6 AR. Ibnu Ahmad Shaleh, Pe11yelenggaraan Perpustakaan Seko/ah, ( Jakarta : PT. Hida Karya A~ung, 1987 ), h. 9

Ibid, h. 15

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

44

Strategi bel;1jar mengajar yang bisa dikembangkan guru dalam proses belajar

mengajar dengan memanfaatkan perpustakaan di sekolah diantaranya dengan

menugaskan siswa membaca buku dengan tema tertentu yang ada hubungannya

dengan pelajaran yang diajarkan oleh guru, kemudian siswa secara bergantian

mengomentari isi buku tersebut menurut versi mereka masing-masing. Cara ini dapat

melatih siswa untuk berpikir kritis, berani mengemukakan pendapat dan mampu

mempertanggungjawabkannya, sehingga pada akhirnya menclorong siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan beberapa uraian diatas dpat disimpulkan bahwa perpustakaan

bagi guru adalah untuk menambah dan memperdalam pengetahuan yang dimiliki,

melakukan studi kepustakaan untuk mengadakan penelitian ilmiah sebagai

sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pendidikan serta

guna mengembangkan profesi dan meningkatkan prestasinya sebagai guru dan

sebagai seorang intelektual. Sedangkan bagi siswa adalah untuk kepentingan proses

belajar mengajar misalnya sebagai bahan referensi, pengayaan dari pelajaran yang

telah diberikan· oleh guru, guna meningkatkan prestasi dalam belajar serta

mengembangkan potensi pada diri siswa, namun dalam mencapai suatu prestasi

belajar tergantung dari keaktifan siswanya dalam berkunjung dan memanfaatkan

perpustakaan tersebut. Hal ini senada dengan pandangan yang dikemukakan oleh

suharto dalam penelitiannya ia memberikan penekanan bahwa: " Intensitas

penggunaan perpustakaan oleh para siswa berpengaruh secara meyakinkan terhadap

prestasi belajar mereka. Artinya siswa yang intensif menggunakar1 perpustakaan akan

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

45

tinggi prestasi belajamya dibandingkan dengan prestasi belajar tanpa menggunakan

perpuslakaan".8

C. Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak

terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah

satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Swnber belajar itu tidak

lain adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses belajar

mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara

keseluruhan.

Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya buku-buku atau

bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian ini masih banyak dipakai dewasa ini oleh

sebagian besar guru, misalnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh

para guru terdapat komponen swnber belajar, pada wnwnnya akan diisi dengan buku

teks atau buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama

sempitnya bila diartikan. sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan

pesan secara auditifmaupun visual, misalnya OHP, Slide, Video., Film dan perangkat

keras (Hard Ware) lainnya. Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar

diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu sumber belajar. 9

' Suharto, Pengaruh Pengg1111aa11 Perpustakaan terhadap prestasi b.e/ajar Mahasiswa FKIP UNILA, ~Gcdung Meneng: UNILA, 1982), h. 4

Nasution, Tek/1110/ogi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, l 999), h. 76

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

46

Sumber belajar dalam penge1iian tersebut menjadi sangat luas maknanya,

seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber

belajar sepanjang ha! itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar

pada hakikatnya adalah proses pernbahan tingkah laku ke arnh yang lebih sempurna

sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirnmuskan sebelumnya. 10

Sebagaimana telah diuraikan, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan sebagai tempat atau asal lllltuk belajar seseorang. Dalam

pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Smnber belajar yang telah didesain untuk tujuan belajar biasa disebut

Learning Resources By Design.

Sumber belajar ini adalah sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja

dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar mengajar, misalnya buku, brosur,

ensiklopedi, film, video tape, slide, OHP dan sebagainya. Semua perangkat keras ini

memamg sengaja dirancang guna kepentingan kegiatan pengajaran.

2. Sumber belajar yang dimanfaatkan untuk tujuan belajar. Sumber belajar ini

disebut Learning Resources By Utilization.

Sumber belajar ini adalah sumber belajar yang tidak sengaja dirancang untk

kepentingan kegiatan pengajaran, akan tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber

belajar, misalnya pasar, toko, museum, dan lain-lain.

10 Ibid, h. 77

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

47

Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang

diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, tekhnik atau metode dan kondisi atau

lingkungan. 11

Klasifikasi lain yang dilakukan terhadap sumber belajar adalah sebagai

berikut:

a. Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, ensiklopedi, poster, denah, kamus dan Jain-lain.

b. Sumber belajar non cetak : Film, Slide, Video, cd, kaset, transparasi dan lain­lain.

c. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas : perpustakaar1, ruang belajar, Studio, lapangan olahraga dan lain-lain.

d. Sumber belajar berupa kegiatan : wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi dan Jain-lain.

e. Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat : taman, terminal, pasar, toko, pabrik, museum dan lain-lain. 12

Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan,

menyimpan data, memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara

sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara kontinyu oleh pemakainya

sebagai sumber informasi. Peran perpustakaan antara lain :

102

a. Melestarikan budaya bangsa yaitu menghimpun dan :merawat informasi, karena informasi yang tercetak atau non cetak itu adalah basil kreasi manusia.

b. Meningkatkan kecerdasan bangsa, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan melalui budaya membaca.

c. Memajukan perkembangan ilmu pengetalman dan tekhnologi. d. Kancah Studi, yaitu seseorang dapat memilih manfaat perpustakaan untuk

menambah ilmu pengetahuan. e. Kancah Penelitian. 13

11 Ibid 12 Ro~stijah NK., Masa/ah-Masa/ah Keg11rum1, (Jakarta : Bumi Aksara, 1989), cet. ke-3, h.

13 Emartono, Pengeta/111011 Dolcumentasi dan Perpustalcaan sebagai P11sat Informasi, (Jakarta : Karya Utama), cet. ke 3, h. 226

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

48

Di perpustakaan dapat ditemukan berbagai inforrnasi yang tersimpan dibalik

halaman-halaman buku, dengan membaca buku berarti seseorang telah melakukan

salah satu penelitian. Pada saat ini, perpustakaan tidak hanya menghimpun buku,

namun peralatan pandang, dengar (audio visual) yang cukup mengasyikkan sehingga

perpustakaan juga merupakan tempat rileks namun mendidik. Secara sederhana

perpustakaan dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan memiliki

tugas mendidik warga masyarakat untuk maju, memberi pelayanan inforrnasi

diberbagai bidang pengetahuan, membantu pelayanan kepada seseorang untuk

melakukan risetnya, khusunya riset kepustakaan dan sebagai tempat rekreasi sehat

clan edukatif

Apabila pengajaran ingin mencapai hasil sebaik-baiknya, maka harus didasari

oleh adanya interaksi antara murid-murid dengan sekitarnya salah satunya

perpustakaan yang sekarang ini mempunyai pengertian yang lebih luas dalam arti

bukan lagi hanya sebagai tempat menyimpan buku saja melainkan benda-benda lain

yang dapat membantu proses pembelajaran. Oleh karena itu perpustakaan dapat

dipergwmkan sebagai pusat untuk belajar seseorang. i

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan uraian bab demi bab diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

I. Perpustakaan merupakan tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara

dan mengelola koleksi bahan pustaka berupa : buku, cd, kaset, video, tape,

televisi, .film, slide proyektor dan media-media lain yang dapat digunakan

sebagai sumber belajar yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu agar

dapat digunakan oleh pemakainya dengan mudah dan cepat sebagai sumber

informasi.

2. Keberadaan perpustakaan di lembaga pendidikan (sekolah) sekarang ini

merupakan salah satu sarana penting bukan lagi hanya sebagai penunjang,

karena keberadaan perpustakaan merupakan satu kesatuan yang integral

dengan murid, guru dan seluruh civitas akademik lembaga pendidikan

tersebut dalam rangka mencapai basil yang ma.ksimal <la.lam proses

pembela.jaran.

3. peran perpusta.ka.a.n bagi guru dan siswa. adalah

a.. Untuk kepentinga.n proses belajar mengajar yang dilakukan oleh £,'Ufu dan

siswa dalam upaya pencapaian basil pembelajaran yang lebih baik,

misalnya : sebagai bahan referensi, sebagai bahan pengayaan bagi siswa

dari pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13226/1/ROHELI... · Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota ... adalah

50

b. Sebagai tempat untuk menambah dan memperdalam wawasan

pengetahuan yang sudah dimiliki guru maupw1 murid.

c. Sebagai tempat penelitian.

d. Dapat pula bergwia untuk mengembangkan profesi bagi guru dan

meningkatkan prestasi bagi guru dan siswa.

B. Saran

l. Hendaknya lembaga pendidikan mulai menganggap bahwa perpustakaan

sebagai salah satu sarana yang penting bukan lagi dianggap sebagai salah satu

sarana penunjang yang keberadaannya bila tidak ada tidak akan menghambat

peningkatan proses pembelajaran dan hasil yang lebih baiik.

2. Hendaknya guru mulai memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu sumber

belajar, sehingga profesional dan prestasi serta hasil pembelajaran akan lebih

baik dan meningkat.

3. Bagi siswa hendaknya menggwiakan perpustakaan dalam memperoleh dan

menambah pengetahuan selain yang sudah didapat dari apa yang telah

diberikan oleh guru, sehingga akan menambah wawasan yang lebih luas,

meningkatk:an minat baca dan prestasi.