JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU...

119
METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI SMP RIYADLUL JANNAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: REKA WIBAWA NIM. 105011000157 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

DI SMP RIYADLUL JANNAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

REKA WIBAWA

NIM. 105011000157

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

DI SMP RIYADLUL JANNAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Di Bawah Bimbingan:

Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag NIP. 19580707 198703 1 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010 M / 1431 H

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Skripsi berjudul ”Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya Terhadap

Minat Belajar Siswa di SMP Riyadlul Jannah” diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 17 Juni 2010, di

hadapan Dewan Penguji. Karena itu penulis, berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Juni 2010

Panitia Ujian Munaqasah Tanggal Tanda Tangan Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Bahrissalim, M. Ag ................. ....................... NIP. 19680307 199803 1 002 Sekretaris Jurusan Drs. Sapiudin Shidiq, M. A ................. ....................... NIP. 19670328 200003 1 001 Penguji I

Dr. Khalimi, M. A .................. ....................... NIP. 19650515 199403 1 006 Penguji II

Dr. Hj. Siti Salmiah, M. A .................. ........................ NIP. 150 020 004

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 19571005 198703 1 003

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reka Wibawa

Tempat/ Tgl. Lahir : Bogor, 02 Desember 1988

NIM : 105011000157

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul skripsi : Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya

Terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Riyadlul

Jannah

Dosen Pembimbing : Dr. H. Abdul Madjid Khon, M. Ag

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Jakarta, 21 Juni 2010

Mahasiswa Ybs.

Reka Wibawa NIM. 105011000157

DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-099 UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit : 27 Juli 2009 FITK No. Revisi: : 00

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

i

ABSTRAK

Reka Wibawa Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Riyadlul Jannah

Dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkualitas maka terdapat salah satu faktor terpenting yang perlu diperhatikan yaitu faktor guru. Hal tersebut dikarenakan guru merupakan seseorang yang memiliki andil cukup besar dalam mengajar, mendidik dan membina peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai. Selain itu, seorang guru dituntut agar memiliki kompetensi dan profesionalitas yang tinggi dalam proses pembelajaran. Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mengenai pengetahuan dan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang efektif khususnya pada mata pelajaran hadis sehingga dapat manciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif serta mampu menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran hadis dengan minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Riyadlul Jannah yang berlokasi di Ciseeng Bogor pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun 2010 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX SMP Riyadlul Jannah yang mana keseluruhannya berjumlah 87 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil seluruh populasi yang ada, hal ini dikarenakan populasi kurang dari 100 orang. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh atau korelasi positif yang sedang atau cukup antara metode pembelajaran hadis terhadap minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah. Hal ini di dasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rxy yang diperoleh yaitu sebesar 0, 665 yang apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana melalui angka indeks korelasi “r”, ternyata diperoleh besarnya rxy (0,665) berkisar antara 0,40-0,70 yang artinnya antara variabel X (metode pembelajaran hadis) dan variabel Y (minat belajar siswa) terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT yang senantiasa telah memberikan nikmat yang berlimpah kepada penulis.

Shalawat dan salam semoga tercurah ke haribaan Rasulullah SAW, keluarganya

dan para sahabatnya, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk menyelesaikan

laporan skripsi ini yang berjudul Metode Pembelajaran Hadis dan

Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Riyadlul Jannah dalam

rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah menerima banyak bimbingan,

dorongan, semangat serta bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya.

Dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta yang memberikan kesempatan pada

penulis untuk dapat menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta

yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Ketua, Sekretaris dan Staf Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam

Negeri Jakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan

penelitian.

4. Yudhi Munadi, M. Ag sebagai Dosen Pembimbing akademik yang dengan

sabar membimbing penulis dari awal hingga selesainya studi ini.

5. Dr. H. Abdul Madjid Khon, M. Ag sebagai Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan telah banyak membimbing, memberi masukan

serta memotivasi penulis dengan sabar dan penuh perhatian dari awal hingga

akhir penulisan laporan skripsi ini.

6. Acep Saripudin, M. Ag sebagai Kepala Sekolah SMP Riyadlul Jannah yang

telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas selama penulis melakukan

penelitian.

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

iii

7. Nur Siti Latifah sebagai Guru Mata Pelajaran Hadis Kelas VII SMP Riyadlul

Jannah yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas selama penulis

melakukan penelitian.

8. Soleha sebagai Guru Mata Pelajaran Hadis Kelas VIII dan IX SMP Riyadlul

Jannah yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas selama penulis

melakukan penelitian.

9. Kedua orang tuaku, ayahanda Sofwan, S. Pd, MM dan Ibunda Nuryati yang

selalu memberikan doa, semangat, pengorbanan, cinta, dan kasih sayang

kepada peneliti.

10. Kakakku (Ida Fitrisa) dan Adik-adikku tersayang (Lady Kayda dan Rafi

Trisnawan) yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, do’a dan

dorongan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman terbaikku Khoir, Endah, Myra, Ifah, Umi, Lia, Eli, Maya dan

seluruh teman-teman kelas D’05 yang telah banyak membantu dan

mensupport penulis. Semoga tali silaturahim dan persahabatan kita selalu

terjaga.

12. Teman-teman dan keluarga besar Riyadlul Jannah Nur Siti Latifah, Bu Yantih,

Bu Fitri, Pak Rahmat, Pak Usup, Lilis, Safitri, Alim dan khususnya

Qomaruddin yang tiada lelah dan henti-hentinya mendo’akan dan memotivasi

penulis. Semoga Allah membalas Semua kebaikan kalian.

13. Semua pihak yang telah membuat penulis tetap survive dan selalu semangat

dalam menyelesaikan studi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih kurang dari

sempurna, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat limpahan balasan dari Allah SWT, dan akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Depok, 11 Juni 2010

Penulis

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................1

B. Permasalahan Peneliti

1. Identifikasi Masalah

2. Pembatasan Masalah ............................................................4

3. Perumusan Masalah ..............................................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ..................................................................5

2. Manfaat Penelitian ................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran ..........................................7

2. Kedudukan dan Fungsi Metode Pembelajaran .....................11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran .............12

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran ..15

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar ......................................................18

2. Fungsi dan Tujuan Minat Belajar .........................................21

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ..............23

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

v

C. Metode Pembelajaran Hadis

1. Pengertian Hadis ...................................................................27

2. Pengertian Metode Pembelajaran Hadis ...............................29

3. Tujuan Mata Pelajaran Hadis ................................................30

4. Macam-Macam Metode Pembelajaran Hadis.........................31

D. Kerangka Berfikir ........................................................................38

E. Hipotesis ......................................................................................40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................41

B. Metode Penelitian .........................................................................41

C. Variabel Penelitian .......................................................................41

D. Populasi dan Sampling .................................................................42

E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................43

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data ..........................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Berdirinya SMP Riyadlul Jannah .............................50

2. Keadaan Guru dan Siswa SMP Riyadlul Jannah ...................51

3. Sistem Pendidikan SMP Riyadlul Jannah ..............................53

4. Visi dan Misi SMP Riyadlul Jannah ......................................55

5. Stuktur Organisasi SMP Riyadlul Jannah ..............................56

6. Sarana dan Prasarana SMP Riyadlul Jannah ..........................57

B. Analisis Data ................................................................................58

C. Pembahasan ..................................................................................80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................82

B. Saran .............................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

3.1 Daftar Jumlah Siswa SMP Riyadlul Jannah ................................. 42

3.2 Kisi-Kisi Instrument Angket/Kuesioner ....................................... 43

3.3 Pedoman Interpretasi Secara Sederhana Terhadap Angka Indeks

korelasi ”r” Product Moment ......................................................... 48

4.1 Keadaan Guru SMP Riyadlul Jannah .......................................... 52

4.2 Keadaan Siswa SMP Riyadlul Jannah .......................................... 53

4.3 Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar SMP Riyadlul Jannah ........... 54

4.4 Prasarana SMP Riyadlul Jannah .................................................... 54

4.5 Buku Perpustakaan SMP Riyadlul Jannah .................................... 57

4.6 Alat Penunjang KBM/Alat Peraga ................................................ 57

4.7 Identitas Responden …………………………………………….. 58

4.8 Distribusi Frekuensi Variabel X (metode yang digunakan guru

sudah sesuai dengan materi yang disampaikan) …………………. 58

4.9 Distribusi Frekuensi Variabel X (dalam menyampaikan materi

pelajaran hadis, guru menggunakan metode cerita) …………….. 59

4.10 Distribusi Frekuensi Variabel X (siswa memahami setiap materi

hadis yang disampaikan oleh guru ketika menggunakan metode

cerita)……………………………………………………………… 60

4.11 Distribusi Frekuensi Variabel X (Dalam pembelajaran hadis,

guru membaca, menerjemahkan dan menerangkan materi pelajaran

hadis dan siswa mendengarkan serta menulis penjelasan guru) …… 60

4.12 Distribusi Frekuensi Variabel X (Dalam pembelajaran hadis siswa

diharuskan menghafal setiap materi yang telah disampaikan) .......... 61

4.13 Distribusi Frekuensi Variabel X (Ketika kegiatan belajar mengajar

hadis berlangsung, guru menggunakan media atau alat bantu

pengajaran) ………………………………………………………… 62

4.14 Distribusi Frekuensi Variabel X (Guru mengerti dan menguasai

alat bantu pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran hadis

secara baik) ……………………………………………………….. 62

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

vii

4.15 Distribusi Frekuensi Variabel X (Guru menguasai materi

hadis yang disampaikan di kelas) .................................................... 63

4.16 Distribusi Frekuensi Variabel X (Materi yang disampaikan guru

disesuaikan dengan perkembangan isu saat ini) .............................. 64

4.17 Distribusi Frekuensi Variabel X (Saat siswa mengajukan

pertanyaan tentang materi pelajaran hadis, guru menjawab

dengan baik dan jelas) ..................................................................... 64

4.18 Distribusi Frekuensi Variabel X (Contoh yang diberikan guru

sesuai dengan materi hadis yang disampaikan) ............................... 65

4.19 Distribusi Frekuensi Variabel X (Cara mengajar guru dalam

menyampiakan materi hadis membosankan) ……………………... 66

4.20 Distribusi Frekuensi Variabel X (Sebelum pelajaran hadis dimulai,

guru menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi

yang akan disampaikan) .................................................................. 66

4.21 Distribusi Frekuensi Variabel X (Dalam setiap menyampaikan

materi guru memotivasi (memberi dorongan) siswa untuk

belajar hadis) ………………………………………………………. 67

4.22 Distribusi Frekuensi Variabel X (Dalam pembelajaran hadis, guru

memberikan reward dalam bentuk pujian atau hadiah bagi siswa

yang mampu menghafal atau mendapatkan nilai tertinggi dikelas)…. 67

4.23 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya mendengarkan dengan penuh

perhatian setiap penjelasan yang disampaikan guru hadis di kelas)…. 68

4.24 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya menyukai posisi duduk

paling depan pada saat pelajaran hadis berlangsung) ……………….. 69

4.25 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya tidak malu-malu untuk

bertanya pada guru jika ada penjelasan guru yang belum saya

mengerti) ……………………………………………………………. 69

4.26 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Ketika belajar hadis saya

mengantuk)………………………………………………………….. 70

4.27 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Sebaiknya jam pelajaran hadis di

sekolah ditambah) ………………………………………………….. 70

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

viii

4.28 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Ketika guru menjelaskan materi

hadis di kelas rasanya ingin cepat-cepat selesai)................................ 71

4.29 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya tidak suka belajar hadis

karena berbahasa Arab sehingga banyak kata-kata yang saya

tidak mengerti)................................................................................... 72

4.30 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya tidak senang ketika

diharuskan menghafal pada setiap pelajaran hadis)………………… 72

4.31 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya tidak senang ketika pelajaran

hadis disampaikan dengan metode cerita) ........................................... 73

4.32 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya senang belajar hadis bila hanya

mendengarkan penjelasan guru) .......................................................... 73

4.33 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya tetap giat belajar walaupun

nilai ulangan hadis saya jelek)……………………………………….. 74

4.34 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya suka belajar hadis di luar jam

pelajaran) .............................................................................................. 75

4.35 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Saya akan tetap berada di kelas

dan membaca buku hadis walaupun guru hadis tidak hadir)…………. 75

4.36 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Menurut saya, tugas hadis yang

diberikan guru adalah beban bagi saya)………………………………. 76

4.37 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Rajin mengerjakan tugas karena

takut ditegur atau diberi hukuman oleh guru)………………………. .. 76

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

2. Pedoman Wawancara Guru Bidang Studi Hadis

3. Instrumen Angket/Kuesioner

4. Hasil Angket/Kuesioner

5. Peta Korelasi

6. Nilai “r” Product Moment

7. Pengajuan Judul Skripsi

8. Surat Bimbingan Skripsi

9. Surat Izin Penelitian

10. Surat Izin Wawancara Kepala Sekolah

11. Surat Izin Wawancara Guru Bidang Studi

12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Islam memiliki beberapa sumber hukum yang dapat dijadikan sebagai

sandaran atau pedoman bagi umatnya, yaitu kitab suci Al-Quran, Hadis

Rasulullah saw dan ijtihad. Ketiga sumber tersebut sangat penting untuk diimani

dan dijalankan oleh setiap muslim.1

Hadis ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw atau

sahabat atau tabi’in, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir maupun sifat dan

keadaannya.2 Selain sebagai salah satu sumber syari’at Islam, hadis juga

merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah-sekolah Islam di

Indonesia, baik disekolah-sekolah negeri maupun swasta, mulai pada madrasah

tingkat pertama, dua madrasah tingkat teratas bahkan sampai tingkat perguruan

tinggi dengan dikelola oleh Departemen Agama.3

Adapun tujuan dari mata pelajaran hadis ialah agar orang mengerti akan ajaran

Islam yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibicarakan pada hadis

tersebut yaitu tentang teks yang berasal dari ucapan nabi atau para sahabat dan

1 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.103

2 Aminudin, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Cet. 1, h. 55 3 Qym, http://karya2ilmiah.blogspot.com/2009/12/penerapan-metode-menghafal-dan.html, 28 Februari 2010

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

2

para tabi’in tentang nabi, sehingga dapat menjadi salah satu acuan atau patokan

untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, pada realitanya permasalahan yang sering dijumpai dalam proses

pembelajaran hadis yaitu kurangnya pemahaman dan penguasaan guru dalam

memilih dan menggunakan variasi metode pembelajaran yang tepat, sehingga hal

tersebut berdampak kepada terciptanya situasi dan kondisi pembelajaran yang

kurang kondusif serta mengakibatkan kurangnya minat atau gairah siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran hadis.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka seharusnya dalam

mengkomunikasikan ilmu pengetahuan seorang guru perlu menerapkan atau

menggunakan berbagai macam/variasi metode pembelajaran yang disesuaikan

dengan tujuan pengajaran, materi ajar, karakteristik peserta didik, situasi dan

kondisi yang ada serta yang tak kalah penting yaitu disesuaikan dengan

kompetensi yang dimiliki guru guna meningkatkan kualitas pembelajaran

sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif/tidak

membosankan dan siswa mampu menangkap, memahami serta mengaplikasikan

makna yang terkandung dalam materi hadis tersebut dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa metode memiliki nilai

strategis dalam proses kegiatan belajar mengajar. Karena metode merupakan

bagian integral dalam sistem pendidikan dan merupakan alat atau fasilitas untuk

mengantarkan bahan pelajaran kepada anak didik dalam upaya mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan.4 Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa

memperhatikan pemakaian metode akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan

pengajaran tersebut. Hal ini sejalan dengan sebuah istilah yang mengatakan bahwa

al-ţarîqat ahamm min al-maddah (metode jauh lebih penting dibanding materi). 5

4 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islam), (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), cet.1, h. 59 5 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 39.

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

3

Metode yang lazim digunakan dalam pembelajaran hadis adalah metode

kisah/cerita, bandongan, hafalan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam memilih

dan menggunakan sebuah metode pembelajaran seorang guru harus mampu

mempertimbangkan aspek efektivitas dan relevansinya antara metode dengan

tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, materi yang disampaikan, serta

kemampuan dan kebutuhan peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan

meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran hadis.

Minat adalah suatu perhatian khusus atau dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya serta merupakan keadaan psikologis yang dapat mempengaruhi

proses dan hasil belajar siswa. Apabila seseorang memiliki minat yang besar maka

ia akan cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar pula terhadap

subjek tersebut, sehingga pada akhirnya ia akan mendapatkan hasil yang

maksimal, karena hal tersebut di dasari dengan rasa suka atau ketertarikan. Namun

sebaliknya, jika minatnya kurang maka akan mengakibatkan kurangnya intensitas

kegiatan dalam hal ini siswa tidak akan mau belajar, dan dari kurangnya intensitas

kegiatan atau belajar tersebut maka akan menimbulkan hasil yang kurang

memuaskan pula.

Sedangkan belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk

mengadakan perubahan dalam dirinya baik dari segi kognitif, afektif maupun

psikomotorik. Keberhasilan belajar bukan hanya tergantung pada kecemerlangan

otak, tetapi sikap dan minat juga mempunyai andil yang cukup besar dalam

menentukan keberhasilan siswa. Karena ketika seseorang melakukan suatu

kegiatan yang didasari dengan adanya minat, maka ia akan menjalankannya

dengan penuh semangat sehingga pada akhir kegiatan dia dapat merasakan

manfaat akan apa yang sudah dilakukannya. Selain itu, minat sangat diperlukan

untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar yang baik khususnya pada

mata pelajaran hadis.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

4

Namun, setelah dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran hadis yang

diperoleh dari daftar nilai siswa SMP Riyadlul Jannah kelas VII, VIII dan IX

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tersebut masih berada dibawah standar

yang ditetapkan oleh pihak SMP Riyadlul Jannah. Selain itu, ternyata tidak semua

siswa SMP Riyadlul Jannah ikut serta aktif dalam mengikuti mata pelajaran hadis.

Ini terlihat dari adanya beberapa siswa yang kurang serius dalam mengikuti mata

pelajaran hadis, salah satu contohnya yaitu tidak mengerjakan tugas yang telah

berikan oleh guru, bahkan ada diantaranya dengan berbagai alasan berusaha

untuk tidak mengikuti mata pelajaran hadis. Oleh karenanya, berdasarkan

kecendurungan tersebut, kemungkinan penyebab ketidak aktifan dan rendahnya

hasil belajar sebagian besar siswa dikarenakan masih rendahnya minat belajar

siswa dalam mengikuti mata pelajaran hadis. Adapun salah satu indikasi yang

dapat mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa yaitu kurangnya variasi

dalam menggunakan metode pembelajaran hadis yang dilaksanakan di SMP

Riyadlul Jannah.

Berdasarkan uraian diatas dan belum pernah adanya penelitian mengenai hal

tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian

mengenai Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya Terhadap Minat

Belajar Siswa di SMP Riyadlul Jannah.

B. Permasalahan Penelitian

1. Identifikasi Masalah Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka muncul beberapa

permasalahan, sebagai berikut:

a. Sarana dan Prasarana yang tersedia di SMP Riyadlul Jannah kurang

memadai sehingga dalam proses belajar mengajar, guru tidak dapat

menggunakan metode pembelajaran secara optimal.

b. Kurangnya variasi mengajar guru dalam menyajikan materi hadis

sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa SMP Riyadlul Jannah

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

5

c. Kurangnya perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran hadis

d. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran hadis masih barada dibawah

standar yang ditetapkan oleh pihak SMP Riyadlul Jannah

2. Batasan Masalah Untuk lebih memfokuskan dalam mendapatkan hasil penelitian yang dituju,

maka peneliti akan membatasi permasalahan penelitian pada beberapa hal,

yaitu sebagai berikut:

a. Metode pembelajaran yang digunakan guru pada mata pelajaran hadis

di SMP Riyadlul Jannah

b. Minat belajar yang dimaksud adalah minat belajar siswa pada mata

pelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah dengan indikatornya yaitu

perhatian dalam belajar, perasaan senang, giat belajar, dan

mengerjakan tugas dengan baik

c. Pengaruh metode pembelajaran hadis dimaksudkan yang dapat

memberikan implikasi terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah

3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana metode pembelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah?

b. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran hadis di SMP

Riyadlul Jannah?

c. Bagaimana pengaruh metode pembelajaran hadis terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah?

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Mengetahui gambaran tentang metode pembelajaran yang digunakan

pada mata pelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah

b. Mengetahui gambaran tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran

hadis di SMP Riyadlul Jannah .

c. Menjelaskan pengaruh metode pembelajaran hadis terhadap minat

belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Dapat mengembangkan dan melatih kemampuan peneliti dalam

menerapkan ilmu tarbiyah dan keguruan serta menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai metode pembelajaran hadis dan pengaruhnya

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran hadis di SMP Riyadlul

Jannah serta dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain

yang akan membahas masalah yang sama.

b. Bagi Riyadlul Jannah

Sebagai bahan masukan dalam menentukan langkah-langkah dan

strategi pengajaran untuk meningkatkan kualitas siswa khususnya dalam

menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Hadis

c. Bagi Guru Mata Pelajaran

Sebagai bahan masukkan dalam penerapan metode pembelajaran yang

efektif dalam mata pelajaran hadis sehingga dapat menumbuhkan dan

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran hadis.

e. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secara koleksi dapat menambah pembendaharaan ilmu pengetahuan

dalam bidang ilmu tarbiyah dan keguruan yang selanjutnya dapat menjadi

bahan acuan atau informasi bagi peneliti lain yang akan membahas

masalah yang sama.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting keberadaannya

dalam pendidikan, karna dengan adanya metode diharapkan mampu

membantu guru dan siswa dalam tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan

kurikulum yang dicanangkan.

Secara etimologi, ”metode berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos kata

ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha dan hodos. Metha berarti melalui dan

hodos berarti jalan atau cara. Dengan demikian metode adalah cara atau jalan

yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.”1 Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) metode adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-

baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dan sebagainya), cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan."2

Sedangkan secara terminologi, metode yaitu suatu cara tertentu (khusus)

yang tepat dan sesuai guna menyajikan suatu materi pendidikan, sehingga

tercapai tujuan pendidikan tersebut, baik berupa tujuan jangka pendek maupun

1 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Lgos Wacana Ilmu, 1997), h. 91 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1981), Cet.1, h. 291.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

8

jangka panjang, dimana siswa dapat menerima pendidikan dengan mudah

serta mampu menangkap makna yang terkandung di dalamnya dan pada

akhirnya siswa dapat mengamalkan materi pendidikan tanpa ada unsur

pemaksaan (penekanan).3

Untuk lebih jauh memahami tentang metode, maka penulis

mengemukakan beberapa definisi metode menurut pendapat para ahli,

diantaranya sebagai berikut:

a. Menurut Mahmud Yunus ”metode adalah jalan yang hendak ditempuh

oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam

lingkungan perusahaan/perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu

pengetahuan dan lainnya.” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana dan

sistematis guna mencapai tujuan yang direncanakan.4

b. Menurut Ahmad Tafsir ”metode ialah cara yang paling tepat dan cepat

dalam melakukan sesuatu.” Kata tepat dan cepat inilah yang sering di

ungkapkan dengan efektif dan efesien. Pengajaran yang efektif artinya

pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna. Dalam ilmu

pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang tepat ialah

pengajaran yang berfungsi pada murid. Berfungsi artinya menjadi

milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi

pribadinya. adapun pengajaran yang cepat adalah pengajaran yang

tidak memerlukan waktu yang lama.5

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

adalah suatu cara atau jalan yang terencana dan sistematis yang ditempuh guru

dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan tujuan untuk memudahkan

siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

3 Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor Dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2005), Ed. 1, h. 71-72 4 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 87 5 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007), Cet.9, h. 9-10

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

9

Namun, dalam pemilihan dan penggunaan metode seorang guru harus

mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari metode yang akan

digunakannya serta harus mampu mempertimbangkan aspek efektifitas,

efesiensi dan relevansinya dengan tujuan pembelajaran, materi yang akan

disampaikan, karakteristik siswa dan sebagainya sehingga siswa mampu

menangkap, memahami dan mengaplikasikan makna yang terkandung di

dalam materi pembelajaran tersebut.

Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata ”belajar” yaitu berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Kemudian dari kata belajar

tersebut diberi imbuhan pe- dan –an sehingga terbentuk kata ”pembelajaran”

yang artinya proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar.6

Sedangkan pengertian pembelajaran menurut pendapat para ahli, yaitu:

a. Menurut Syaiful Sagala, ”pembelajaran adalah membelajarkan siswa

menggunakan azas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan

proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru

sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.”

b. Menurut Corey, ”pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan

seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah laku dan kondisi khusus atau menghasilkan respon

terhadap situasi tertentu.”

c. Menurut Oemar Hamalik, ”pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas dan

perlengkapan, serta prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.” Adapun yang termasuk unsur-unsur manusia

adalah siswa, guru dan tenaga lainnya. Materil meliputi buku-buku,

papan tulis, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1981), Cet.1, h. 17.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

10

perlengkapan meliputi ruangan kelas, komputer, dan sebagainya.

Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek,

belajar, ujian, dan sebaginya.7

Dengan demikian, inti dari kegiatan pembelajaran adalah memilih,

menetapkan, dan mengembangkan metode pengajaran yang cocok dengan

kondisi yang ada guna menacapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan.

Dan untuk mencapai hal tersebut harus berpijak pada empat hal pokok yang

disebut dengan kondisi pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

b. Isi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran tersebut

c. Sumber belajar yang tersedia dan dapat mengantarkan pesan pembelajaran

yang lebih efektif dan efisien

d. Karakteristik peserta didik yang belajar.8

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh guru secara sistematis dalam upaya

memberi pemahaman kepada siswa dengan tujuan agar dapat merubah tingkah

lakunya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Selain itu, metode

pembelajaran mempunyai arti lebih dari sebagai alat untuk menyampaikan

pengetahuan kepada otak siswa, melainkan dapat pula sebagai alat untuk

memperoleh keterampilan, sikap, minat, dan nilai-nilai yang diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat difahami bahwa proses pengajaran yang

dibangun oleh guru sesungguhnya bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir, serta meningkatkan

penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu,

pembelajaran sebaiknya lebih memusatkan perhatian pada “bagaimana

membelajarkan siswa” bukan pada “apa yang dipelajari siswa”.

7 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 239 8 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam

di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004), Cet.3, h. 185-187

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

11

2. Kedudukan dan Fungsi Metode Pembelajaran

Dalam proses pendidikan, metode memiliki kedudukan yang sangat

signifikan untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran. Adapun

kedudukan metode pembelajaran menurut Syaiful B. Djaramah ialah:

a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar

Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak,

baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi terbagi menjadi dua yaitu

motivasi instrinsik (berasal dari dalam diri individu) dan motivasi

Ekstrinsik (berasal dari luar diri individu). Oleh karenanya, penggunaan

metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar berfungsi

sebagai alat motivasi ekstrinsik atau pendorong yang berasal dari uar

individu yang bisa membuat orang/siswa belajar. Motivasi memiliki

kekuatan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar sehingga

berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar salah satunya dipengaruhi

oleh adannya motivasi.

b. Menyiasati perbedaan individual anak didik

Anak didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-

beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat, motivasi,

lingkungan sosial dan keluarga, kebiasaan, dan lain-lain. Oleh karenanya,

penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar

diharapkan dapat menyiasati segala perbedaan tersebut, sehingga anak

didik mampu belajar atau menerima pelajaran sesuai dengan

karakteristiknya masing-masing.

c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran.9

Metode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan pelajaran yang

disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode akan mempersulit

guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Sebuah realita bahwa cara

penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walau

9 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islam), (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet.1, h. 55

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

12

sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik.

Sebaliknya, materi yang menarik karena disampaikan dengan cara yang

kurang baik atau kurang tepat, maka materi tersebut kurang dapat dicerna

oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran pun tidak tercapai secara

maksimal.

Sedangkan fungsi metode pembelajaran secara umum ialah sebagai

pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksana operasional

pendidikan. Sedangkan dalam konteks lain metode merupakan sarana untuk

menemukan, menguji, dan menyusun data yang di perlukan bagi

pengembangan disiplin suatu ilmu. Karenanya dalam memfungsikan metode

terdapat suatu prinsip umum, yaitu prinsip agar pengajaran dapat disampaikan

dalam suasana menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan

motivasi, sehingga pelajaran atau materi itu dapat dengan mudah diberikan

guru kepada siswa. Banyaknya metode yang ditawarkan para ahli lebih

merupakan usaha mempermudah atau mencari jalan paling sesuai dengan

perkembangan jiwa si anak dalam menerima pelajaran.10

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan

pembelajaran, diantaranya yaitu:

a. Faktor Guru

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi

suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan

idealnya suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan,

karena keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan

tergantung kepada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik

dan taktik pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model

atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola

pembelajaran (manager of learning). Dengan demikian, efektifitas dan

10 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam…, h. 93-94

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

13

keberhasilan suatu proses pembelajaran terletak di pundak guru dalam

artian sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru.

b. Faktor Siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan

tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan

seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan

masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama

itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa

yang menurut Dunkin disebut pupil formative experiences serta faktor sifat

yang dimiliki siswa (pupil properties). Aspek latar belakang meliputi jenis

kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat tingla siswa, dan tingkat sosial

ekonomi siswa. Sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi

kemampuan dasar, pengetahuan, dan sikap.11

c. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung

terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran,

perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah

segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan

proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah,

kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan

membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. 12

Dengan demikian, sarana dan prasarana merupakan komponen penting

yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Terdapat beberapa

keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan

prasarana, diantaranya yaitu dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru

11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , (Jakarta:

Kencana, 2008), Ed. 1, Cet. 5, h. 54 12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan..., h. 55

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

14

dalam mengajar serta dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk

belajar.

d. Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat

mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan

faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang didalamnya

meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang

bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu

besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya

dalam menciptakan iklim belajar mengajar yang baik. Sedangkan faktor

iklim sosial-psikologis, maksudnya yaitu keharmonisan hubungan antara

orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat

terjadi secara internal atau eksternal. Adapun hubungan sosial-psikologis

secara intrnal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam

lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa,

siswa dengan guru. Sedangkan iklim sosial-psikologis eksteranal adalah

keharmoniasan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar.13

Pendapat lain mengatakan bahwa agar terwujudnya proses pembelajaran

yang efektif bisa dilakukan dengan cara:

a. Penyampaian materi pengajaran dengan bahasa yang jelas dan menarik

b. Menggunakan metode yang bervariasi

c. Adanya korelasi materi dengan humor

d. Menggunakan alat peraga yang tepat

e. Memberi penghargaan dan hukuman yang mendidik, serta sesuai dengan

perbuatannya. 14

13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan..., h. 56-57

14 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), Cet.5, h. 166

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

15

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

Pada prinsipnya, tidak satu pun metode yang dapat dipandang sempurna

dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi.

Karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta menggunakan metode

pembelajaran. Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode pembelajaran antara lain:

a. Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Perumusan tujuan akan berpengaruh terhadap kemampuan anak

didik dan pemilihan metode yang akan digunakan. Oleh karenanya,

metode yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak

diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang harus tunduk

kepada tujuan dan bukan sebaliknya. Kemampuan yang bagaimana yang

dikehendaki oleh tujuan maka metode harus mendukung sepenuhnya.

b. Materi pelajaran

Materi pelajaran ialah sejumlah bahan ajar yang hendak disampaikan

guru kepada siswa. Setiap mata pelajaran memiliki materi yang berbeda-

beda, dan untuk menyiasati perbedaan tersebut maka diperlukan cara atau

metode pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan dapat

dengan mudah difahami dan dikuasai oleh siswa, sehingga hasil belajar

yang diperolehnya pun dapat optimal.

c. Peserta didik

Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang

berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat, kebiasaan,

motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa

depannya. Dimana semua perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap

penentuan metode pembelajaran.

d. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya

sama dari hari ke hari. Oleh karenanya, dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran seorang guru diharuskan dapat menciptakan situasi yang

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

16

dinamis, tidak hanya melakukan proses pembelajaran di dalam kelas,

namun pada waktu tertentu guru sebaiknya melakukan proses

pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.

e. Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di

sekolah, lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat mempengaruhi pemilihan

dan penggunaan metode mengajar. Fasilitas belajar yang lengkap akan

sangat membantu guru dalam memilih dan menggunakan metode yang

bervariasi, sebaliknya ketiadaan metode akan sangat mengganggu proses

pembelajaran terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode.

f. Guru

Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan

pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Adapun salah satu pengaruh

kompetensi mengajar guru adalah latar belakang pendidikan. Guru yang

berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam

memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang

latar belakang pendidikannya kurang relevan, sekalipun tepat dalam

menentukan metode, namun sering mengalami hambatan dalam

penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru pada intinya harus

memiliki jiwa yang profesional.15

Selain itu, Syaiful Bahri Djamarah & Winarno Surakhmad (1991),

mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode

pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan yang hendak dicapai

b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya

c. Situasi berlainan keadaannya

d. Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitas

e. Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda.16

15 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 60-61 16 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 15

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

17

Sedangkan Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan bahwa ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memillih dan mengaplikasikan

sebuah metode pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan yang hendak dicapai b. Kemampuan guru c. Anak didik d. Situasi dan kondisi pengajaran berlangsung e. Fasilitias yang tersedia f. Waktu yang tersedia g. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode.17

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran terdapat beberapa

faktor yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu;

a. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan

kompetensi atau kemampuan yang dimiliki guru, karena berhasil atau

tidaknya suatu strategi pembelajaran tergantung kepada kepiawaian

atau kompetensi guru dalam menggunakan metode.

c. Harus adanya kesesuaian antara metode dengan karakteristik peserta

didik. Karena ia merupakan subjek belajar yang memiliki karakteristik

berbeda-beda. oleh karenanya, pemilihan dan penggunaan metode

yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat menyiasati segala

perbedaan tersebut.

d. Harus adanya kesesuaian antara metode pembelajaran dengan situasi

dan kondisi pembelajaran berlangsung.

e. Ketersediaan fasilitas yang dapat menunjang atau membantu proses

pembelajaran terutama dalam memilih dan menggunakan metode yang

bervariasi.

17 Armai Areif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam..., h. 109

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

18

B. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar

Salah satu prinsip pendidikan adalah peserta didik dituntut secara aktif

mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Oleh

karenanya, untuk mencapai hal tersebut maka harus ada minat atau dorongan

terlebih dahulu didalam diri seseorang.

Secara etimologi minat ialah kehendak, keinginan atau kesukaan. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “minat adalah kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu.”18

Untuk lebih jauh memahami minat, maka peneliti mengemukakan

beberapa pendapat tentang pengertian minat, diantaranya yaitu sebagai

berikut:

a. Menurut Hilgard minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.”19

b. Menurut Abd. Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab “minat dapat

diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian

dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek

dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.” Dalam batasan

tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada

pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk mendekati/mengetahui

/menguasai) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada

daya penarik dari objek.20

c. Menurut psikologi minat (interest) adalah “suatu kecenderungan untuk

selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus.”

Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang,

karenanya dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang

18 Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia..., h. 744 19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008), h. 27 20 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Persfektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 262-263

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

19

kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia

bersikap senang kepada sesuatu itu.21

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

dorongan-dorongan dari dalam diri peserta didik secara psikis dalam

mempelajari sesuatu dengan penuh kesadaran, ketenangan dan kedisiplinan,

sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk melakukannya.

Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut:

a. Menurut Skinner belajar adalah “suatu proses adaptasi atau

penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.”22

b. Menurut Thursan Hakim “belajar adalah suatu proses perubahan di

dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan

dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.”23

c. Menurut Surya “belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

kesseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.”24

d. Menurut Slameto dan Ali “belajar merupakan suatu usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh statu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”25

21 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 84 22 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h 5 23 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 6 24 Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis Integrasi dan

Kompetensi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 8 25 Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…, h. 8

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

20

Dalam belajar, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Ilmu yang dituntut adalah ilmu yang diridlai Allah 2. Berniat dan ikhlas karena Allah SWT 3. Beribadah dengan benar dan taat melaksanakan perintah Allah serta

menjauhi larangan-Nya 4. Bersungguh-sungguh, rajin dan ulet 5. Bersikap hormat dan sopan kepada siapapun, terutama kepada orangtua

dan guru.pendidik 6. Mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang didapat.26

Jadi, belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk

mengadakan perubahan tingkah laku baik pada aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik.

Berdasarkan beberapa pengertian minat dan pengertian belajar yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah

suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang

disengaja sehingga melahirkan rasa senang dalam menimbulkan perubahan

tingkah laku yang positif terhadap siswa. Selain itu, minat belajar ditimbulkan

oleh perasaan. Dengan perasaannya siswa mengadakan penilaian yang spontan

terhadap pengalaman-pengalaman belajar disekolah. Penilaian ini

diungkapkan dalam perasasan senang ataupun perasaan tidak senang. Perasaan

senang dapat dingkapkan dengan rasa puas, rasa gembira, simpati, dan lain

sebagainya.

Oleh karenanya, keberhasilan belajar tidak hanya tergantung kepada

kecemerlangan otak, tetapi sikap kebiasaan dan pengetahuan awal diduga juga

mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan siswa,

begitu juga dengan minat siswa itu sendiri, karena dengan adanya minat

seseorang dalam melakukan suatu kegiatan akan menjalankannya dengan

penuh semangat untuk mencapai tujuannya dan akhir kegiatan dia akan

merasakan manfaat akan apa yang sudah dilakukan.

26 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan..., h.159

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

21

2. Fungsi dan Tujuan Minat Belajar

Sekurang-kurangnya ada tiga fungsi minat yang dapat mempengaruhi dan

membantu siswa untuk memiliki kecenderungan dalam belajar hadis, yaitu:

a. Motivating Force (Motivasi yang kuat).

Dikatakan sebagai Motivating Force karena berfungsi sebagai

kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar, karena siswa yang

berminat atau senang pada pelajaran yang diajarkan, maka ia terdorong

untuk terus tekun belajar. Oleh karena itu, proses awal pengajaran

hendaknya dimulai dengan usaha membangkitkan minat tersebut, bila

minat si anak telah muncul maka perhatian terhadap pelajaran akan

mengikutinya.

b. Mendorong siswa untuk bertanya.

Dalam suatu kelas bila terdapat siswa yang bertanya, biasanya seorang

guru merasa bangga karena dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut

menunjukkan bahwa siswa-siswinya mau memperhatikan apa yang telah

diajarkan. Siswa yang mengajukan pertanyaan biasanya ia berfikir

terhadap apa yang tidak diketahui. Hal inilah yang mendorong minat dan

perhatiannya terus memberanikan diri untuk bertanya.

c. Untuk mencapai tujuan pendidikan.

Mengembangkan suatu minat belajar pada peserta didik merupakan hal

yang penting dalam proses belajar mengajar, karena minat merupakan

suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.27

Menurut Slameto (1987) minat belajar memiliki tujuan yang bersifat

permanen, yaitu terjadinya perubahan pada anak didik yang meliputi:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar, sekurang-kurangnya sadar bahwa

pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya

berkembang, dan lain-lain.

27 Baser, http://makalahpai.blogspot.com/2008/11/minat-siswa-terhadap-pemahaman-baca.

html, 10 Februari 2010

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

22

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Belajar

bukan proses yang statis karena terus berkemabang secara gradual dan

setiap hasil belajar memiliki makna dan guna yang praktis.

c. Perubahan belajar bersifat positif dan aktif.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar

jika perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin dan lain-

lain.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar

seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada

dirinya melalui belajar.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian

tertentu secara parsial.28

Sedangkan menurut Winarno Surachmad, tujuan belajar di sekolah itu

ditujukan untuk mencapai:

a. Pengumpulan pengetahuan

b. Penanaman konsep dan kecekatan/keterampilan

c. Pembentukan sikap dan perbuatan. 29

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar berfungsi

sebagai motivasi atau dorongan bagi siswa agar dapat mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan. Sedangkan tujuan minat belajar yaitu terjadinya

perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih positif baik dalam aspek

kognitif (untuk memperoleh pengetahuan fakta/ingatan, pemahaman, aplikasi,

dan kemampuan berfikir analisis), afektif (untuk memperoleh sikap, apresiasi,

karakterisasi) maupun psikomotorik (untuk memperoleh keterampilan fisik

yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi

verbal dan non verbal) serta dapat menumbuhkan rasa ketertarikan siswa

dalam belajar sehingga ia menaruh perhatian yang lebih besar kepada hal

tersebut.

28 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belaja Mengajar…, h. 10 29 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional..., h. 58

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

23

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Siswa merupakan subjek belajar yang memiliki minat yang berbeda-beda

yaitu ada yang memiliki minat tinggi dan ada pula yang memiliki minat

rendah. Secara garis besar perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu:

a. Faktor Intern, meliputi:

1) Kondisi fisik/jasmani siswa saat mengikuti pelajaran. Faktor

kesehatan badan, seperti kesehatan yang prima dan tidak dalam

keadaan sakit atau lelah, akan sangat membantu dalam

memusatkan perhatian terhadap pelajaran.

2) Pengalaman belajar. Pengalaman belajar di jenjang pendidikan

sebelumnya sangat berkaitan dengan kemampuan awal (entry

behavior). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bloom yaitu

kemampuan awal adalah pengetahuan, keterampilan dan

kompetensi, yang merupakan prasyarat yang dimiliki untuk dapat

mempelajari suatu pelajaran baru atau lebih lanjut.30

b. Faktor Ekstern, meliputi:

1) Metode dan gaya mengajar guru.

Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap

minat siswa. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan

metode dan gaya mengajar yang dapat menumbuhkan minat dan

perhatian siswa. Cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik

menjadikan siswa kurang berminat dan kurang bersemangat untuk

mengikutinya. Namun sebaliknya, jika pelajaran disampaikan dengan

cara dan gaya yang menarik perhatian, maka akan menjadikan siswa

tertarik dan bersemangat untuk selalu mengikutinya dan kemudian

mendorongnya untuk terus mempelajarinya.31

30 H. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar,

(Jakarta: Delia Press, 2004), Cet. 2, h. 64 31 H. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar...,

h. 64-65

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

24

Cara seorang guru dalam menyampaikan pelajaran sangat terkait

dengan tipe atau karakter kepribadiannya, seperti yang di kemukakan

Muhibin Syah, sebagai berikut:

a) Guru yang otoriter (Autoriterian)

Secara harfiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang-

wenang. Dalam PBM, guru yang otoriter mengarahkan dengan

keras segala aktivitas para siswa tanpa dapat ditawar-tawar. Hanya

sedikit sekali kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk

berperan serta memutuskan cara terbaik untuk kepentingan belajar

mereka, sehingga antara guru dan murid tidak terdapat hubungan

yang akrab.

b) Guru Laissez-Faire (Lezeifee)

adalah individualisme (paham yang menghendaki kebebasan

pribadi). Guru yang berwatak ini biasanya gemar mengubah arah

dan cara pengelolaan PBM secara seenaknya, sehingga

menyulitkan siswa dalam mempersiapkan diri. Sebenarnya guru

tersebut tidak menyenangi profesinya sebagai tenaga pendidik

meskipun ia memiliki kemampuan yang memadai.

c) Guru yang demokratis (Democratie)

Arti demokratis adalah bersifat demokratis yang pada intinya

mengandung makna memperhatikan persamaan hak dan kewajiban

semua orang. Guru yang memiliki sifat ini pada umumnya

dipandang sebagai guru yang paling baik dan ideal. Alasannya,

dibanding dengan guru yang lainnya guru tipe demokratis lebih

suka bekerjasama dengan rekan-rekan seprofesinya, namun tetap

menyelesaikan tugasnya secara mandiri. Ditinjau dari sudut hasil

pengajaran, guru yang demokratis dengan yang otoriter tidak jauh

berbeda. Akan tetapi dari sudut moral, guru yang demokratis dan

karenanya ia lebih disenangi oleh rekan-rekan sejawatnya maupun

oleh para siswanya sendiri.

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

25

d) Guru yang otoritatif (Authoritative)

Otoritatif berarti berwibawa karena adanya kewenangan baik

berdasarkan kemampuan maupun kekuasaan yang diberikan. Guru

yang otoritatif adalah guru yang memiliki dasar-dasar pengetahuan

baik pengetahuan bidang studi faknya maupun pengetahuan umum.

Guru seperti ini biasanya ditandai oleh kemampuan memerintah

secara efektif kepada para siswa dan kesenangan mengajak kerja

sama kepada para siswa bila diperlukan dalam mengikhtiarkan cara

terbaik untuk penyelenggaraan PBM. Dalam hal ini, guru ini

hampir sama dengan guru yang demokratis. Namun, dalam hal

memerintah atau memberi anjuran, guru yang otoritatif pada

umumnya lebih efektif, karena lebih disegani oleh para siswa dan

dipandang sebagai pemegang otoritas ilmu pengetahuan paknya.32

2) Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran

Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peran penting dalam

memotivasi minat siswa pada suatu pelajaran. Tersedianya fasilitas dan

alat yang memadai dapat memancing minat belajar siswa. Sebagai

contoh, papan tulis, kapur tulis/spidol, ruangan kelas dan sebagainya.

Belajar dengan menggunakan fasilitas dan alat lebih efektif dan lebih

menyenangkan dibandingkan tanpa menggunakan alat peraga atau

hanya dengan teori saja.

3) Situasi dan kondisi lingkungan

Faktor situasi dan kondisi lingkungan yang dimaksud di sini adalah

situasi dan kondisi saat siswa melakukan aktivitas belajar di sekolah,

baik fisik ataupun sosial. Faktor kondisi lingkungan fisik termasuk di

dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan

udara, pencahayaan dan sebagainya. Kondisi lingkungan sosial yang

lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk-pikuk lalu lintas, gemuruh pasar

dan sebagainya, juga berpengaruh terhadap konsentrasi dan perhatian

32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2002), cet. 7, h. 253-255

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

26

siswa saat belajar. Karena itulah disarankan hendaknya lingkungan

sekolah agar didirikan jauh dari pabrik, keramaian lalu lintas dan

pasar.33

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ada dua faktor yang dapat

mempengaruhi minat belajar, yaitu:

a. Faktor individual yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri.

Antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan latihan,

motivasi, dan faktor pribadi.

b. Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individual. Faktor yang

termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga,

guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam

mengajar, lingkungan, dan motivasi sosial.34

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum ada

dua faktor yang mempengaruhi timbulnya minat yaitu faktor intern

(bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan, misal: bobot, umur,

jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian, dan sebagainya)

dan faktor ekstern (berasal dari luar mencangkup lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat).

Menurut Maslow minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait

dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

anak didik akan memotivasi atau membangkitkan minat anak didik dalam

jangka waktu tertentu.35 Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata

pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar.

Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka akan mudah

dipelajari dan disimpan sehingga menambah semangat dalam kegiatan belajar

mengajar. Oleh karena itu, apabila siswa tidak berminat sebaiknya

33 H. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Belajar Mengajar...,

h. 64-67 34 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam

Persfektif Islam..., h. 224-225 35 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 14

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

27

dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada

gurunya, agar siswa mau belajar memperhatikan pelajaran.

Karena itu guru harus bisa membangkitkan minat siswa. Sehingga bagi

siswa yang pada mulanya tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada

sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Pada dasarnya ada dua

macam cara untuk membangkitkan minat pada anak, diantaranya yaitu dengan

memberikan rangsangan serta memberi pujian dan dorongan atau motivasi.

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu

tidak menyentuh kebutuhannya. Dan segala sesuatu yang menarik minat orang

tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh

karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya

sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya

sendiri. Jadi motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas

belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat

adalah alat motivasi dalam belajar.

C. Metode Pembelajaran Hadis 1. Pengertian Hadis

Secara Etimologis hadis berasal dari akar kata حدث يحدث حدوثا وحداثة

yang memiliki beberapa makna, diantaranya yaitu:

a. الجديد : baru b. الكالم : perkataan, omongan c. الخبر : kabar, berita d. الحكاية : hikayat, cerita 36

36 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, (Surabaya: Kashiko, 2000), h. 111

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

28

Sedangkan secara terminologis, banyak para ahli hadis memberikan

definisi tentang hadis. Salah satunya yaitu Mahmud Ath-Thahan yang

mendefinisikan hadis sebagai berikut:

ماجاء عن النبي صلى اهللا عليه وسلم سواء آان قوال أو فعال أو تقريرا

Sesuatu yang datang dari Nabi saw baik berupa perkataan atau perbuatan dan atau persetujuan. 37 Definisi di atas memberikan kesimpulan bahwa hadis mempunyai tiga

komponen yakni:38

Sedangkan menurut Abu Al-Baqa ”hadis adalah kata benda (isim) dari kata

at-tahdits yang diartikan al-ikhbar = pemberitaan, kemudian menjadi termin

nama suatu perkataan, perbuatan dan persetujuan yang disandarkan kepada

Nabi Muhammad saw.”39

Pendapat serupa dikemukakan pula oleh ulama hadits yang mendefinisikan

bahwa hadis ialah segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi saw baik berupa

sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat maupun hal ikhwal nabi.40

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hadis ialah segala

sesuatu yang bersumber dari Nabi saw baik berupa perkataan, perbuatan,

ketetapan, maupun sikap atau kepribadiannya.

37 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2009), Ed. 1, Cet. 3, h. 2 38 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis...,h. 4 39 Abdul Majid Khon, Ulumul Hads...,h. 2 40 Endang Soetani, Ilmu Hadis, (Bandung: Amal Bakti Press, 1997), Cet. 2, h. 1-2

KOMPONEN HADIS

Perkataan Nabi/ Qawli

Perbuatan Nabi/ Fi’li

Persetujuan Nabi/ Taqriri

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

29

Dalam kenyataan yang kita lihat sekarang, hadis merupakan teks ucapan

Nabi, atau ucapan sahabat tentang apa yang dilihat atau didengarnya dari

Nabi. Teks itu diriwayatkan oleh para sahabat, diriwayatkan lagi oleh para

tabi’in, sampai kepada rawi terakhir yang mendapat ijazah untuk

meriwayatkan hadis, seperti Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasa’i,

Ibnu Majah, dan lailn-lain. Namun, sebagai sumber hukum Islam sesudah Al-

Qur’an dan sebagai nama suatu mata pelajaran, hadis ditulis dalam ejaan

Indonesia tanpa “t” sebelum “s” (hadis). 41

Ruang lingkup pengajaran hadis ini sebenarnya bergantung pada tujuan

pengajarannya pada suatu tingkatan perguruan yang dimuat dalam kurikulum

yang dilengkapi dengan GBPP-nya. Yang jelas semuanya adalah pelajaran

tentang teks dan pengertiannya, baik teks itu berasal dari ucapan nabi, atau

ucapan para sahabat tentang Nabi Muhammad saw. Pada perguruan tingkat

rendah, tentu sekedar terjemah atau alih bahasa saja berulang kali. Semakin

tinggi tingkatan perguruan, semakin luas dalam uraian dan penjelasannya. Dan

masalah yang dibicarakannya pun berbeda pada masing-masing tingkatan.

2. Pengertian Metode Pembelajaran Hadis

Metode merupakan suatu cara atau jalan yang terencana dan sistematis

yang digunakan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang

diharapkan melalui cara tersebut proses transfer pengetahuan dapat diterima

dengan baik sehingga siswa mampu memahami dan mengaplikasikan makna

yang terkandung dalam pengetahuan yang diterimanya tersebut.

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan guru dalam

membelajarkan atau mengarahkan aktivitas siswa ke arah aktivitas belajar

serta merupakan proses interaksi baik antara guru dengan siswa maupun siswa

dengan siswa. Dimana dalam interaksi ini, terjadi proses saling mempengaruhi

sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri pelajar dalam bentuk tercapainya

hasil belajar.

41 Zakiah Daradjat,Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),

h. 100

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

30

Hadis ialah segala sesuatu yang diberitakan dari nabi SAW baik berupa

sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat maupun hal ikhwal nabi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran hadis adalah suatu cara atau upaya yang ditempuh guru dalam

menyampaikan materi hadis sehingga membuat peserta didik dapat belajar,

butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus

mempelajari hadis agar tercapainya tujuan belajar mengajar yang diharapkan

serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan Mata Pelajaran Hadis

Dalam KTSP hadis MTS terdapat beberapa tujuan atau kompetensi mata

pelajaran hadis, yaitu:

a. Memahami hadis-hadis tentang akhlak terhadap Ibu Bapak, sesama

manusia, dan perintah bertaqwa, meyakini kebenaran Islam dan

Istiqomah, cinta kepada Allah dan Rasul, makanan yang halal dan

baik, perintah menuntut ilmu, taat kepada Allah, Rasul dan

Pemerintah.

b. Memahami sejarah turunnya Hadis.

c. Memahami arti hadis dan macam-macamnya.

Sedangkan menurut Zakiah Daradjat tujuan yang akan dicapai setelah

mempelajari hadis ialah orang mengerti akan ajaran Islam yang berhubungan

dengan masalah yang dibicarakan dalam hadis tersebut.42 Oleh karenanya,

untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan cara pengajaran yang

menyenangkan sehingga proses pembelajaran hadis itu tidak mati dan tidak

membosankan, yaitu disamping dengan cara yang menarik dan masuk akal

sesuai dengan alam pikiran anak belajar, maka isi dan orientasinya pun harus

dapat mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan kebutuhan

yang logis dan wajar dalam artian bahwa pemberian materi hadis hendaknya

selalu berorientasi pada kenyataan dan kebutuhan pada waktu tertentu.

42 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam..., h. 103

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

31

Namun, Ini bukan berarti bahwa ajaran agama yang terkandung dalam

hadis itu harus disesuaikan dengan semua kenyataan yang berlawanan dengan

prinsip ajaran agama, tetapi isi ajaran yang terkandung dalam hadis itu jangan

dipisahkan dengan kenyataan dan harus diusahakan dapat mengikuti

kenyataan dan merangkul kenyataan itu sesuai dengan prinsip ajaran yang

tekandung dalam hadis itu. Hal yang demikian tentu tidak mudah bagi seorang

guru hadis, tetapi dengan latihan dan kelincahan guru, diperkuat dengan

pengetahuan guru yang komprehensif, hal itu akan dapat dicapai.43

4. Macam-Macam Metode Pembelajaran Hadis

Dalam proses pembelajaran harus diupayakan mengunakan metode

pembelajaran yang bervariasi, karena berdasarkan hasil penelitian

(dikemukakan oleh Dr. Vernon A. Magnesen, 1983) ternyata penguasaan

materi pelajaran oleh anak/peserta didik menunjukkan:

10% dari apa yang dibaca

20% dari apa yang didengar

30% dari apa yang dilihat

50% dari apa yang dilihat dan didengar

70% dari apa yang dikatakan

90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan 44

Secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih,

menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran

yang diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini

didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Apabila guru hanya

menggunakan satu metode saja dalam mengajar maka akan membosankan,

yang akhirnya siswa tidak tertarik memperhatikan pelajaran. Jadi hendaknya

guru dapat menggunakan berbagai metode mengajar yang bervariasi sesuai

dengan tujuan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran hadis.

Berikut ini adalah beberapa metode yang biasa diterapkan dalam proses

pembelajaran hadis, diantaranya yaitu:

43 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam..., h. 104 44 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan..., h. 167

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

32

a. Metode Kisah/Cerita

Metode kisah/cerita yaitu suatu metode yang digunakan guru dengan cara

bertutur kata atau memberikan penerangan/penjelasan kepada anak didik

secara lisan. Dalam penggunaan metode ini, seorang guru harus mampu

menyesuaikan tokoh dalam cerita tersebut (membuat suara dan mimik muka

yang berubah-ubah) sehingga pesan yang terkandung di dalamnya dapat

tersampaikan. Adapun penggunaan metode kisah/cerita ini terkandung dalam

Firman Allah swt yaitu:

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-quran inikepadamu. Dan sesungguhnya kamu sebelum (aku mewahyukan) adalah termasuk orang-orang yang lalai. (Q.S Yusuf: 3)

Kandungan ayat ini mencerminkan bahwa cerita yang ada dalam al-Qur’an

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagogis. Metode

kisah/cerita dalam Pendidikan Islam menggunakan paradigma al-Qur’an dan

Hadis Nabi Saw sehingga dikenal istilah “kisah Qur’ani dan kisah Nabawi.”

Kedua sumber tersebut memiliki substansi cerita yang valid tanpa diragukan

lagi kebenarannya. Oleh karenanya, metode kisah/cerita ini dapat digunakan

dalam menyampaikan materi pembelajaran hadis. Hal tersebut dikarenakan

bahwa dalam materi pembelajaran hadis banyak meredaksikan kisah yang

menyimpan nilai-nilai pedagogis-religius yang memungkinkan anak didik

mampu meresapinya.45 Disamping itu, kisah-kisah yang berasal dari

Rasulullah Saw selalu lengkap karena mengandung sekian banyak manfaat

dan terkait dengan sekian masalah. Ada kisah yang bertalian erat dengan

tauhid yang mana dengan kisah itu beliau menerangkan keimanan kepada

Allah swt (perintah shalat yang didalamnya terdapat kisah nabi ketika

melaksanakan isra’ mi’raj), keharusan bersabar terhadap takdir-Nya,

45 Pupuh Faturrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 62

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

33

menyerahkan secara penuh segala urusan kepada-Nya, keutamaan bertaubat,

jujur dalam pergaulan, keutamaan tawakal, dan sebagainya. Ada pula kisah

yang bertalian erat dengan akhlak yaitu akhlak terhadap Ibu Bapak, sesama

manusia, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, dapat difahami bahwa metode cerita atau kisah

yang digunakan guru dalam pembelajaran hadis dianggap efektif dan

mempunyai daya tarik yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manuisa yang

menyenangi cerita. Hal ini terlihat dari perhatian dan kegembiraan yang

mereka ekspresikan ketika mendengarkan cerita guru.

b. Metode Bandongan

Dalam dunia pendidikan Islam terdapat dua metode pembelajaran yang

dikenal dengan istilah sorogan dan bandongan. Metode sorogan merupakan

metode pembelajaran di mana santri membacakan dan menjelaskan dari kitab

dan kyai hanya menjadi pengawas atau penguji sedangkan metode bandongan

adalah kebalikan dari metode sorogan yaitu kyai membacakan penjelasan

kitab kuning dan didengarkan semua santrinya. Metode ini relative cocok

dengan pertimbangan jumlah santri yang cukup banyak dan kyai pengampu

yang relatif sedikit.

Metode bandongan ini didasarkan kepada pristiwa yang dialami Nabi Saw

ketika menerima wahyu melalui Malaikat Jibril, mereka langsung bertemu

satu persatu, yaitu antara Malaikat Jibril dan Nabi Saw. Dan juga ketika Nabi

Saw setelah menerima wahyu kemudian menyampaikan kepada para

sahabatnya serta membimbing bacaannnya, kemudian di antara para sahabat

juga ada yang mencatat bacaan-bacaan yang disampaikan Nabi.

Metode bandongan menurut Imran Arifin, yaitu ”kyai membaca suatu

kitab dalam waktu tertentu dan santri membawa kitab yang sama, kemudian

santri mendengarkan dan menyimak tentang bacaan kyai tersebut.”46

Definisi serupa dikemukakan pula oleh Zamakhsyari Dhofier yang

mengatakan bahwa:

46 Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam…, h. 154

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

34

Metode bandongan adalah sekelompok murid (antara 5-500) mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan, menerangkan dan seringkali mengulas buku-buku Islam dalam Bahasa Arab. Setiap murid memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan-catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-kata atau buah fikiran yang sulit.47

Sedangkan Armei Arief berpendapat bahwa:

Metode bandongan adalah kyai menggunakan bahasa daerah setempat, kyai membaca, menerjemahkan, menerangkan, kalimat demi kalimat kitab yang dipelajarinya, santri secara cermat mengikuti penjelasan yang diberikan oleh kyai dengan memberikan catatan-catatan tertentu pada kitabnya masing-masing dengan kode-kode tertentu sehingga kitabnya disebut kitab jenggot karena banyaknya catatan yang menyerupai jenggot kyai.48

Selain itu, metode bandongan disebut juga dengan wetonan. Metode

bandongan dilakukan oleh seorang kyai atau Ustadz terhadap sekelompok

santri yang akan mendengarkan dan menyimak kitab yang dibacanya.

Sementara sang Kyai atau Ustadz membaca, menerjemahkan, menerangkan,

dan mengulas teks-teks kitab berbahasa arab tanpa harakat (gundul), dengan

memegang kitab yang sama, masing-masing santri melakukan pendhabithan

harakat, pencatatan simbol-simbol kedudukan kata, dan arti-arti kata langsung

di bawah kata yang dimaksud. Selain itu juga keterangan lain yang dianggap

penting dan dapat membantu dalam memahami teks.49

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode bandongan adalah

salah satu metode pembelajaran dalam pendidikan Islam termasuk

pembelajaran hadis. Dimana siswa/santri tidak menghadap guru/kyai satu

demi satu, tetapi semua peserta didik menghadap guru dengan membawa

buku/kitab masing-masing. Kemudian guru membacakan, menerjemahkan,

menerangkan kalimat demi kalimat dari kitab berbahasa arab ke dalam bahasa

lokal, sementara santri secara cermat mengikuti penjelasan yang diberikan

oleh kyai dengan memberikan catatan-catatan tertentu. Metode ini dilakukan

47 Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam..., h. 153 48 Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam…, h. 154 49 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Tangerang: Media Nusantara, 2006),

Cet.1, h. 60-61

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

35

dalam rangka memenuhi kompetensi kognitif dan memperluas referensi

keilmuan bagi siswa.

Dalam tahammul al-hadis (menerima hadis) metode bandongan atau

wetonan disebut juga dengan metode sama’ yang artinya mendengarkan secara

langsung hadis dari syekh. Dalam prakteknya seorang syeikh/kyai membaca

hadits dan seorang murid mendengarkannya, baik dia membaca dari kitabnya

atau dari hafalannya.50

Adapun syarat-syarat penggunaan metode bandongan adalah:

1) Metode ini cocok diberikan kepada anak yang baru belajar kitab

2) Murid yang diajarkan sekurang-kurangnya lima orang

3) Tenaga guru yang mengajar sedikit sedangkan yang diajarkan banyak

4) Bahan yang akan diajarkan terlalu banyak, sedangkan alokasi

waktunya sedikit.51

Sejalan dengan hal tersebut, maka seorang kyai atau ustadz sebelum

melangsungkan proses pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal,

diantaranya yaitu:

1) Santri yang mengikuti kegiatan pembelajaran adalah santri yang sudah bisa membaca

2) Penentuan mata pelajaran, kitab, bab, bagian dan topik yang dipelajari disesuaikan dengan urutan dan jadwal yang telah ditentukan serta tetap memperhatikan tingkat kemampuan santri

3) Walaupun yang lebih aktif dalam pembelajaran adalah kyai atau ustadz, tetapi para santri juga perlu dilibatkan dengan berbagai macam cara, seperti tanya jawab, dan lain sebagainya.

4) Untuk membantu pemahaman santri, kyai atau ustadz dapat mempergunakan alat peraga, alat bantu, atau alat media pengajaran seperti: papan tulis, OHP, pengeras suara, peta, dan lain sebagainya.52

Adapun evaluasi dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

bandongan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Pertama, pada setiap tatap muka atau pada tatap muka tertentu.

Kedua, pada saat telah dikhatamkannya pengkajian sebuah kitab.

50 Azis, http://hanumsyafa.wordpress.com/2010/03/16/tahammul-hadits-cara-menerima-dan-

menyampaikan-hadits, 20 Mei 2010 51 Armei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam..., h. 156 52 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren..., h. 61-62

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

36

Dalam kaitan ini, kyai atau ustadz menilai berbagai aspek yang berada pada

santri, diantaranya yaitu:

1) Aspek kognitif (pengetahuan) dilakukan dengan menilai kemampuan

santri dalam membaca, dan menjelaskan materi kitab.

2) Aspek afektif (sikap) dapat dinilai dari sikap dan kepribadian santri

dalam kehidupan keseharian.

3) Aspek skill (keterampilan) yang dikuasi oleh para santri dapat dilihat

melalui praktik kehidupan sehari-hari dalam bidang ibadah, akhlaqul

karimah dan lain sebagainya.53

c. Metode Hafalan

Pengertian metode hafalan menurut beberapa ahli pendidikan diantaranya

yaitu:

”Metode hafalan adalah cara mempelajari isi kitab yang telah dipelajari

dari kyai (para pembantunya) dengan cara menghafal, dimana para santri

diharuskan menghafal satu bab dari (satu pelajaran) untuk di perdengarkan

kepada kyai (para pembantunya)”.54

Metode hafalan adalah suatu metode yang berlangsung dimana santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya. Materi hafalan biasanya dalam bentuk syair/nazham. Sebagai pelengkap metode hafalan sangat efektif untuk memelihara daya ingat (memorizing) santri terhadap materi yang dipelajari, karena dapat dilakukan baik di dalam maupun diluar kelas.55 Metode hafalan ialah kegiatan belajar santri dengan cara menghafal suatu

teks tertentu di bawah bimbingan dan pengawasan seorang ustadz/kyai. Para

santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu

tertantu. Hafalan yang dimiliki santri ini kemudian di demonstrasikan di

hadapan sang ustad/kyai, baik secara periodik atau insidental, tergantung

kepada keinginan sang guru.56

53 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren..., h. 65-66 54 Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren…, h. 75 55 M. Sulthon Masyhud dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva

Pustaka, 2005), cet. 2, h. 89 56 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren…,h. 72-73

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

37

Metode hafalan umumnya digunakan dalam pembelajaran kitab yang

berbentuk nazham atau syair. Dalam pelaksanaannya, santri ditugasi untuk

menghafalkan bagian tertentu dari kitab, untuk kemudian di demonstrasikan di

depan sang kyai atau ustadz. Setelah mendapat materi pelajaran tertentu dari

kitab, mereka kemudian disuruh menghafal teks yang telah dipelajari untuk

disetorkan, disorogkan (diucapkan secara hafal) pada pertemuan berikutnya di

hadapan kyai atau ustadz.57

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode hafalan adalah

suatu cara yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar dimana

siswa diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan pilihan dalam jangka

waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki siswa ini kemudian di setorkan

dihadapan kyai atau ustadz. Dengan demikian, titik tekan pada pembelajaran

ini adalah siswa mampu mengucapkan atau melafalkan sekumpulan materi

pembelajaran secara lancar dengan tanpa melihat atau mem\baca teks.

Al-Qabisy mengemukakan bahwa metode belajar yang efektif, yaitu

dengan cara menghafal, melakukan latihan dan demonstrasi. Belajar dengan

cara menghafal yang dimulai dengan memahami pelajaran dengan baik akan

membantu hafalan yang baik. Oleh karenanya, baik pendidikan pada zaman

nabi maupun pendidikan modern sekarang ini menganjurkan agar mengajar

anak-anak dengan cara menghafalkan pelajaran agama serta memahami

maksudnya secara jelas. Metode hafalan yang di ajukan Al-Qabisy didasarkan

pada hadis nabi saw yang menyebutkan bahwa:

Perumpamaan Al-Quran itu seperti unta yang diikat dengan tali, jika pemiliknya mengokohkan ikatannya, unta itu akan terikat erat pula, dan jika ia melepaskan tali ikatannya, maka ia akan pergi. 58

Atas dasar hadis di atas dapat diketahui bahwa meskipun metode hafalan

umumnya dipakai untuk menghafal kitab-kitab tertentu dalam bentuk syair

semisal Alfiyah Ibnu Malik, Imriti, dan sebagainya. Namun metode ini juga

sering digunakan untuk menghafalkan al-Quran baik surat-surat pendek

57 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren…,h. 73 58 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 34

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

38

maupun secara keseluruhan serta digunakan untuk menghafalkan hadis. Hal

tersebut dikarenakan hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah al-

Quran, oleh karenanya sebuah keharusan bagi umat Islam untuk dapat

memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan salah

satu caranya yaitu dengan menghafal. Jika hafalan itu diulang-ulanginya,

maka ia akan tetap mengingatnya, dan jika ia tidak pernah membacanya, maka

ia akan melupakannya (hilang hafalannya).

Berdasarkan hal tersebut, maka SMP Riyadlul Jannah dalam

menyampaikan materi hadis menggunakan metode hafalan. Adapun langkah-

langkahnya yaitu pertama-tama guru memberikan beberapa hadis pilihan

kepada siswa, kemudian hadis yang telah diberikan tersebut dibaca bersama-

sama secara lantang dengan dituntun oleh guru (biasannya diulang sebanyak 3

kali), setelah itu guru memberikan waktu kepada siswa ± 15 menit untuk

menghafal hadis secara individu. Setelah dirasa cukup, maka hafalan yang

dimiliki siswa tersebut disetorkan kepada guru. Bagi siswa yang telah

menghafal hadis secara baik, guru memintanya untuk menuliskan hafalan

hadisnya di papan tulis. Sedangkan bagi siswa yang belum menyetorkan

hafalannya, maka guru akan memberikan waktu tambahan yaitu sampai

dengan pertemuan minggu depan. Adapun Cara mengevaluasi kegiatan belajar

santri dalam menggunakan metode hafalan dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Pertama, evaluasi pada setiap kali tatap muka yaitu santri menyetorkan tugas

hafalannya kepada kyai atau ustadz. Jika dapat menghafal dengan

baik, dia diperbolehkan untuk melanjutkan pelajarannya.

Sebaliknya, jika belum, dia harus mengulang hafalannya sampai

lancar pada pertemuan yang akan datang.

Kedua, evaluasi pada waktu telah diselesaikannya seluruh hafalan yang

ditugaskan kepada santri. Praktiknya, sang kyai atau ustadz

membacakan sepotong teks yang kemudian santri diminta untuk

melanjutkan hingga sempurna.59

59 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren..., h. 73-74

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

39

D. Kerangka Berfikir Metode pembelajaran hadis adalah suatu cara atau upaya yang ditempuh guru

dalam menyampaikan materi ajar sehingga membuat peserta didik dapat belajar,

butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus

mempelajari hadis sehingga kompetensi atau tujuan pembelajaran hadis dapat

tercapai.

Sedangkan minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan seseorang yang

disertai dengan perhatian dan keaktifan yang disengaja sehingga melahirkan rasa

senang yang diwujudkan dalam perubahan tingkah laku, baik perubahan dalam

aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Salah satu cara yang dapat ditempuh guru dalam menciptakan proses

pembelajaran yang efektif khususnya dalam pembelajaran hadis yaitu perlu

adanya metode Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM) sehingga melalui cara tersebut, siswa mampu

mencapai kompetensi yang diharapkan dan proses kegiatan belajar mengajar pun

menjadi lebih kondusif atau tidak membosankan. Oleh karenanya, Para ahli

memberikan berbagai macam alternatif metode yang bertujuan untuk

memudahkan para guru dalam mencapai kompetensi belajar mengajar yang

diharapkan. Jika cara penyampaian atau metode yang diterapkan guru lebih

komunikatif maka akan menimbulkan perhatian, kesenangan atau minat terhadap

materi yang disampaikannya sehingga siswa mampu menyerap, memahami dan

mengaplikasikan makna yang terkandung dalam pelajaran hadis tersebut. Namun

sebaliknya, jika cara penyampaian yang digunakan guru tidak tepat atau tidak

relevan dengan materi yang dibahas, maka akan berdampak pada kurangnya

perhatian atau kemauan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

sehingga materi yang diajarkan pun kurang dapat dicerna oleh siswa.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu faktor penyebab

berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran ditentukan oleh metode yang

digunakan guru. Jika metode yang digunakan telah sesuai atau tepat maka hal

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

40

tersebut akan dapat menumbuhkan minat belajar siswa sehingga siswa terdorong

untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada mata pelajaran hadis.

Oleh karenanya, dalam penggunaan metode pembelajaran hadis, seorang guru

harus memperhatikan dan mengetahui minat siswa. Karena jika seseorang

memiliki minat tinggi maka ia akan cenderung untuk memberikan perhatian yang

lebih besar terhadap subjek tersebut, sehingga hasil yang di perolehnya pun

maksimal karena di dasari dengan rasa suka atau ketertarikan. Sebaliknya, jika

minatnya rendah maka akan mengakibatkan kurangnya intensitas kegiatan dalam

hal ini siswa tidak akan mau belajar, sehingga akan menimbulkan hasil yang

kurang memuaskan pula. Dan salah satu cara untuk mewujudkan proses

pembelajaran hadis yang efektif yaitu melalui penggunaan metode yang

bervariasi. Untuk mengetahui siswa berminat atau tidak terhadap mata pelajaran

hadis dapat dilihat atau diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai pelajaran hadis daripada pelajaran

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi aktif dalam aktivitas

pembelajaran hadis, serta cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih

besar terhadap mata pelajaran hadis.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti ingin mengetahui metode pembelajaran

hadis dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah.

E. Hipotesis Berdasarkan kajian teori di atas, maka dirumuskan hipotesis. Hipotesis dapat

diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat

pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran hadis dan pengaruhnya

terhadap minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah.

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Riyadlul Jannah yang berlokasi di Jl.

Raya H. Mad Nur Desa Babakan Kec. Ciseeng Kab. Bogor Prop.Jawa Barat.

Waktu penelitian adalah pada bulan Februari-Mei 2010.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian

survei. Adapun teknik pengumpulan data dapat peneliti peroleh dengan cara

penyebaran angket untuk mendapatkan informasi mendalam tentang metode

pembelajaran hadis dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran hadis, dan observasi serta wawancara untuk mendalami data yang telah

di dapat dari angket.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu;

1. Variabel Independent (Variabel X)

Yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel lain. Dalam hal ini

variabel X yang dimaksud adalah metode pembelajaran hadis yang merupakan

suatu cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan materi ajar serta

membuat siswa mau dan merasa tertarik untuk mempelajari hadis sehingga

tercapainya kompetensi belajar yang diharapkan.

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

42

2. Variabel Dependent (Variabel Y)

Yaitu variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Dalam hal ini variabel Y yang dimaksud adalah minat belajar

siswa pada mata pelajaran hadis yaitu suatu perhatian lebih yang diberikan

siswa dalam mempelajari hadis sehingga melahirkan rasa senang sehingga

terjadinya perubahan tingkah laku. Adapun indikator minatnya adalah

perhatian dalam belajar, perasaan senang, giat belajar, dan mengerjakan tugas.

Hubungan antara kedua variabel, yaitu variabel independent dan variabel

dependent dapat divisualisasikan dalam bentuk sebagai berikut:

Keterangan:

X : Metode Pembelajaran Hadis

Y : Minat Belajar Siswa

D. Populasi dan Sampling

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII,

dan IX SMP Riyadlul Jannah dengan jumlah keseluruhan yaitu 87 siswa.

Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa SMP Riyadlul Jannah

Jenis Kelamin No Kelas

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VII 15 13 28

2 VIII 18 18 36

3 IX 11 12 23

Jumlah

44 43 87

X Y

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

43

2. Sample

Dikarenakan jumlah populasi yang ada kurang dari 100 siswa, maka

sampel bersifat sampel jenuh. Hal tersebut sependapat dengan Suharsimi

Arikunto di dalam buku prosedur penelitian yang menyatakan bahwa apabila

subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Oleh karenanya sample dalam penelitian ini

adalah seluruh populasi, yaitu 87 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan:

1. Angket

Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan peneliti untuk

memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden tentang

metode pembelajaran hadis dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa

pada mata pelajaran hadis.

Angket/kuesioner yang disediakan dalam penelitian ini berupa pernyataan

yang bersifat tertutup dimana option jawaban sudah ditentukan seluruhnya

terlebih dahulu oleh peneliti dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban yang lain.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrument Angket/Kuesioner

No Variabel Indikator Nomor

Butir Jumlah

1 Metode

Pembelajaran

1. Kesesuaian antara metode dengan

materi ajar

2. Kemampuan guru dalam

menggunakan alat bantu

pengajaran dalam proses

pembelajaran hadis

1, 2, 3, 4, 5

6, 7

5

2

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

44

2. Observasi

Yaitu pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti pada kelas VII,

VIII, dan IX SMP Riyadlul Jannah mengenai kegiatan proses kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung di kelas. Adapun pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti lebih terfokus pada metode pembelajaran yang digunakan dalam mata

pelajaran hadis dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran hadis dengan indikatornya yaitu perhatian dalam belajar, perasaan

senang, giat belajar, dan mengerjakan tugas.

3. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa

pertanyaan kepada responden yang meliputi kepala sekolah dan dua orang

guru bidang studi hadis guna mendapatkan informasi/data tentang profil SMP

Riyadlul Jannah, kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran hadis,

metode yang digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran hadis, minat

belajar siswa dalam mata pelajaran hadis, kendala yang dihadapi serta cara

pemecahan masalah/solusi yang dilakukan.

3. Kemampuan guru dalam

menguasai materi

4. Kemampuan guru dalam

menumbuhkan minat belajar

siswa

8, 9, 10, 11

12, 13, 14,

15

4

4

2 Minat Belajar 1. Perhatian dalam belajar hadis

2. Perasaan senang dalam

mempelajari hadis

3. Giat belajar hadis

4. Tekun dalam mengerjakan tugas

hadis

1, 2, 3, 4

5, 6, 7, 8, 9,

10

11, 12, 13

14, 15

4

6

3

2

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

45

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, ada beberapa kegiatan yang dilakukan

peneliti, yaitu:

a. Editing

Editing yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara melihat, memeriksa

atau meneliti setiap daftar pertanyaan angket/kuesioner yang telah diisi

oleh responden. Untuk kegiatan editing ini, peneliti langsung memeriksa

kuesioner pada hari itu juga, sehingga apabila terdapat keraguan dapat

dilakukan pengecekan kepada responden saat itu juga.

b. Coding

Coding yang dilakukan yaitu dengan cara mengklasifikasi data dan

memberi kode untuk masing-masing pertanyaan yaitu mengkode dari

jawaban yang berbentuk huruf ke dalam bentuk angka.

Untuk jawaban pernyataan positif dalam variable X, skornya ialah:

Selalu (S) : 4

Sering (Sr) : 3

Kadang-Kadang (Kd) : 2

Tidak Pernah (TP) : 1

Sedangkan untuk jawaban pernyataan negatif dalam variable X,

skornya ialah:

Selalu (S) : 1

Sering (Sr) : 2

Kadang-Kadang (Kd) : 3

Tidak Pernah (TP) : 4

Untuk jawaban pernyataan positif dalam variable Y, skornya ialah:

Sangat Setuju (SS) : 4

Setuju (S) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

46

Sedangkan untuk jawaban pernyataan negatif dalam variabel Y,

skornya ialah:

Sangat Setuju (SS) : 1

Setuju (S) : 2

Tidak Setuju (TS) : 3

Sangat Tidak Setuju (STS) : 4

c. Tabulasi

Tabulasi yang dilakukan yaitu dengan memeriksa jawaban-jawaban

dari tiap responden/siswa, lalu dijumlah dan menghasilkan skor total,

kemudiian diklasifikasikan dan ditabulasikan (dibuat tabel) data yang di

dapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu tabel masing-masing.

Adapun rumusnya:

Keterangan:

p : Angka persentase

f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).1

2. Analisis Data

Berdasarkan data hasil presentase di atas, selanjutnya dilakukan analisa

dengan menggunakan teknik analisa korelasi product moment untuk

mendapatkan hasil seberapa besar pengaruh metode pembelajaran hadis

terhadap minat belajar siswa kelas VII, VIII dan IX pada mata pelajaran hadis

di SMP Riyadlul Jannah.

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), Ed.1, h. 43

p N

f = 100% X

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

47

a. Mencari korelasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan yang signifikan antara metode pembelajaran hadis terhadap

minat belajar siswa. Serta untuk mengetahui apakah hubungan kedua

variabel tersebut termasuk hubungan erat, cukup atau lemah. Namun,

dikarenakan N lebih dari 30, maka peneliti menggunakan rumus ”r”

product moment.

Adapun rumusnya yaitu:2

Keterangan:

rxy = Jumlah hasil perkalian silang (product of the moment) antara

frekuensi sel (f) dengan x′ dan y′

Cx′ = Nilai koreksi pada variable X yang dapat dicari/diperoleh

dengan rumus:

Cy′ = Nilai koreksi pada variable Y yang dapat dicari/diperoleh

dengna rumus:

SDx′ = Deviasi standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

SDy′ = Deviasi standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

N = number of cases

Setelah nilai rxy diketahui maka peneliti memberikan interpretasi secara

sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy), pada

umumnya digunakan pedoman sebagai berikut:3

2 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan…, h. 220

∑x′y′

N ( Cx′ ) ( Cy′ )

(SDx′) (SDy′) =rxy

∑fx′ N

=Cx′

∑fy′ N

=Cy′

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

48

Tabel 3.3

Pedoman Interpretasi Secara Sederhana Terhadap Angka Indeks

Korelasi “r” Product Moment (rxy)

b. Merumuskan (membuat) hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil atau

hipotesis nol (Ho)

c. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah diajukan,

dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam

proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” product moment (rt). Dengan terlebih

3 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan…, h. 193

Besarnya ”r”

product moment

(rxy)

Interpretasi

0,00-0,20

0,20-0,40

0,40-0,70

0,70-0,90

0,90-1,00

Antara variable X dan variable Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara variable X dan

variable Y)

Antara variable X dan varibel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

Antara variable X daan Variable Y terdapat korelasi

yang sedang atau cukup

Antara variable X dan Variable Y terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi

Antara variable X dan variabel Y terdapat korelasi

yang sangat kuat atau sangat tinggi

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

49

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom-nya (df)

yang rumusnya adalah sebagai berikut:

df = N - nr

Keterangan:

df = Degress of freedom

N = Number of cases

Nr = Banyaknya variable yang kita korelasikan (karena teknik analisis

korelasi yang kita bicarakan disini adalah teknik analisis

korelasional bivariat, maka nr akan selalu = 2, sebab variabel

yang kita korelasikan hanya dua buah).

Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang

tercantum dalam tebel nilai “r” product moment, baik pada taraf signifikasi

5% maupun pada taraf signifikasi 1%.

Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka hipotesis alternative

(Ha) disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar

antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif yang signifikan.

Sebaliknya, hipotesis nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima

atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa hipotesis nihil yang

menyatakan tidak adanya korelasi antara variable X dan Variabel Y itu salah.4

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan…, h. 194 -195

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 1. Sejarah Berdirinya SMP Riyadlul Jannah SMP Riyadlul Jannah merupakan salah satu sekolah swasta yang

beralamat di Jl. H. Madnur Ds. Binong Kel. Babakan Kec. Ciseeng Kab.

Bogor. SMP Riyadlul Jannah berada dibawah Yayasan Pondok Pesantren

Riyadlul Jannah yang telah berdiri sejak tahun 1993. Pada saat itu Pimpinan

Pondok Pesantren Riyadlul Jannah (KH. M. Supriadi AM, SE) mengajar di

Asy-Syidiqiyah kemudian ada seorang wali santri yang dermawan (KH. M.

Syamsuddin) yang mewakafkan tanahnya seluas 1 hektar berikut pagar dan 2

rumah. Setelah mempersiapkan beberapa hal akhirnya pada tanggal 2 Mei

1994 berdirilah sekolah SMP Riyadlul Jannah dan pada tahun inilah proses

belajar mengajar dimulai dengan SK No 199/102/KEP/0T/96.

Pada awalnya sekolah ini dinamakan Darul Mukhlisin, namun dikarenakan

lokasi yang berdekatan dengan Pondok Pesantren Al-Muklisin, jadi nama

tersebut diganti dengan nama Riyadlul Jannah. Adapun nama Riyadlul

Jannahnya sendiri diberikan oleh mertua KH. M. Supriadi AM, SE. Nama ini

juga tercantum di dalam kitab Hadis Bab 2 Ad-Dzikru yang artinya tempat

orang-orang berzikir, dan hal itu pula yang diterapkan di SMP Riyadlul

Jannah yaitu tidak lepas dari dzikir.

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

51

Berkat dukungan dan kerja keras baik yang dilakukan oleh pihak sekolah

dan masyarakat akhirnya pada tanggal 23 Januari 2006 SMP Riyadlul Jannah

telah memiliki status yaitu terakreditasi B dengan No. 421/167 DIKMEN.

SMP Riyadlul Jannah tidak hanya membekali santri dengan ilmu

pengetahuan agama dan umum, tetapi juga mendidik mereka menjadi seorang

yang mukminin, berakhlak karimah, dan selalu membimbing santrinya untuk

berpola kehidupan yang sederhana dalam berbagai hal dengan mengutamakan

semangat bersilaturahmi.

2. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan, karena figur seorang guru dalam ruang geraknya maupun

aktifitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Berdasarkan data yang

dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa

sebagian dari guru SMP Riyadlul Jannah memiliki latar belakang pendidikan

Sarjana (S1 dan S2), Diploma (D2 dan D3) dan lulusan MA/SMA. Adapun

rinciannya yaitu sebagai berikut:

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

52

Tabel 4.1

Keadaan Guru

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir Jabatan

Guru Bidang

Studi

1 Acep Saripudin S. Ag S1 IAIN Jkt Kepala Sekolah Bhs. Indonesia

2 Agus Sunarti, M. Ag S2 UIN Jkt Guru Biologi

3 Usup S.Ag S1 IAIN Jkt PKS Kurikulum Geografi

4 Jayadi, S. Sos S1 UIN Jkt Guru Sejarah

5 Maliyatul Fitriah, S. SE S1 UIN Jkt Guru Ekonomi

6 Drs. Nurrohmat S1 IAIN Sby Guru Sejarah

7 Defri Hamdani S1 UIN Jkt Guru Bhs. Indonesia

8 Yantih S1 SIFA Guru SKI, Mahfuzot

9 A. Muhaimin, A. Md D3 ISTA Jkt Guru Komputer

10 Drs. H. Supriadi Sidiq D 2 IKIP Jkt PKS Kesiswaan Fisika

11 M. Maskub SMF Jkt Tata Usaha Matematika

12 Rahmat Hidayat. AM ABA Jkt Guru Bahasa Inggris

13 Siti Mutmainnah MA Al-Bayan Guru Bahasa Arab

14 Taufiq Nur Rohman SMA RJ Guru Ushuluddin

15 M. Murtadlo SMA RJ Guru Muthala’ah

16 Dzaki Daradjat SMA RJ Guru Bahasa Inggris

17 Nurfajri SMA RJ Guru Tafsir

18 Nursiti Latifah SMA RJ Guru Hadis, Tajwid

19 Soleha SMA RJ Guru Hadis

20 M. Arifin Soleh SMA RJ Guru Fiqih

21 Endang Solehudin SMA RJ Guru PKN

22 M.A Hafidzul Umam SMA RJ Guru Muthala’ah

Dari tebel di atas diketahui bahwa guru yang latar belakang pendidikannya

Pasca Sarjana sebanyak 4,5% (1 orang), Sarjana sebanyak 31,9% (7 orang),

Diploma sebanyak 13,6% (3 orang), SMA dan sederajat sebanyak 50% (11

orang).

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

53

b. Keadaan Siswa

Jumlah siswa SMP Riyadlul Jannah pada tahun ajaran 2009/2010 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Keadaan Siswa

Jenis Kelamin No Kelas

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VII 15 13 28

2 VIII 18 18 36

3 IX 11 12 23

Jumlah

44 43 87

Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa SMP Riyadlul Jannah berjumlah

87 siswa dengan keterangan yaitu siswa kelas VII berjumlah 28 siswa, kelas

VIII berjumlah 36 siswa dan kelas IX berjumlah 23 siswa. Dengan rincian

bahwa jumlah siswa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 siswa,

sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 43 siswa.

3. Sistem Pendidikan

SMP Riyadlul Jannah memiliki sistem pendidikan integral (terpadu) yaitu

sistem pendidikan yang memadukan antara pendidikan nasional (proses

belajar mengajar untuk tercapainya tujuan pendidikan) dengan pendidikan

pesantren atau antara bidang studi umum (DEPDIKNAS) dengan bidang studi

agama (Kurikulum Pesantren). Hal tersebut dikarenakan dalam proses

kegiatan belajar mengajar, SMP Riyadlul Jannah mempelajari kitab-kitab

kuning serta menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dalam percakapan

sehari-hari yang bertujuan untuk mencetak regenerasi yang berfikiran luas dan

mampu memberikan solusi terhadap tantangan zaman. Adapun Jadwal

Kegiatan Belajar Mengajar SMP Riyadlul Jannah adalah:

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

54

Tabel 4.3

Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar SMP Riyadlul Jannah

Waktu Kegiatan

05.45 – 06.30

06.30 – 07.15

07.15 – 09.55

09.55 - 10.20

10.20 - 13.00

Belajar Formal

Istirahat (Makan Pagi)

Belajar Formal

Istirahat

Belajar Formal

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMP Riyadlul Jannah

dimulai pukul 05.45 sampai pukul 06.30, kemudian pada pukul 06.30 sampai

07.15 istrirahat untuk makan pagi bersama dan piket. Pukul 07.15 sampai

pukul 09.55 masuk kembali ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Pukul 09.55 sampai pukul 10.20 istirahat yang diisi dengan

kegiatan shalat dhuha bersama. Pukul 10.20 masuk kelas yang diakhiri pada

pukul 13.00.

Tabel 4.4

Jadwal Mata Pelajaran Hadis SMP Riyadlul Jannah

Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

Kelas Hari Jam Ke-

VII VIII IX

Jum’at 1-2

(05.30-06.45)

Sabtu

1

(05.45-06.30)

2

(07.15-07.55)

Sabtu 4-5

(08.35-09.55)

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

55

Tabel di atas menunjukkan bahwa pembelajaran hadis untuk kelas VII

diberikan pada hari jum’at jam ke-1 dan ke-2 yaitu pukul 05.30-06.45 dengan

guru bidang studi yaitu Ibu Nur Siti Latifah, sedangkan pada hari sabtu

pembelajaran hadis diberikan untuk kelas VIII pada jam ke-4 dan jam ke-5

yaitu pukul 08.35 sampai pukul 09.55 serta kelas IX pada jam ke-1 pukul

05.45 sampai pukul 06.30 dan jam ke-2 pukul 07.15 sampai pukul 07.55 (pada

pukul 06.30 sampai pukul 07.15 dipergunakan untuk makan pagi dan piket)

dengan guru bidang studi yaitu Ibu Soleha.

4. Visi dan Misi SMP Riyadlul Jannah

a. Visi

Terwujudnya siswa yang cerdas, trampil, percaya diri, mampu

mengendalikan diri, dan mampu mengemban amanah umat serta

bertanggungjawab terhadap masyarakat.

b. Misi

1) Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

2) Membantu pemerintah dalam pemerataan kesempatan belajar

3) Membina umat Islam dalam memahami ajaran-ajaran Islam dan

mengembangkan menjadi umat yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah SWT, sehingga memiliki:

(a) Akhlak Karimah

(b) Pengetahuan dan ketermpilan

(c) Kesehatan jasmani dan rohani

(d) Rasa tanggungjawab atas masa depan agama, nusa dan bangsa

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

56

5. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SMP Riyadlul Jannah, tertera pada bagan dibawah ini:

Bagan 4.1

Stuktur Organisasi SMP Riyadlul Jannah

Humas

Jayadi, S. Sos

Kepala Sekolah

Acep Saripudin, S. Ag

Tata Usaha

M. Maskub, AM

PKS Sarana dan Prasarana

Rahmat Hidayat, AM

PKS Kesiswaan

Drs. H. Supriadi Shidiq

PKS Kurikulum

Usup, S. Ag

BP / BK

KH. M. Supriadi, AM, SE Dewan Guru

Wali Kelas

VII : 1. Nurfazri 2. Siti Mutmainnah

VIII : 1. Dzaki Daradjat 2. Endang Solehudin

IX : 1. M. Maskub, AM 2. Yantih

Siswa-Siswi

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

57

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan 2 kata yang tidak dapat dipisahkan.

Sarana adalah semua benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

agar berjalan efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai

dengan baik. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan

penunjang atas terselenggaranya statu proses (usa pembengunan, dan

sebagainya). Adapun Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Riyadlul

Jannah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Alat Penunjang KBM/Alat Peraga

No Alat Unit Jumlah 1 KIT IPA - 2 IPS - 3 Bahasa - 4 KIT Matematika - 5 Peta Anatomi - 6 Tarso Manusia - 7 Peta Dinding Dunia 1 8 Peta Dinding Indonesia 2 9 Globe 1 10 Peta Dinding Propinsi 2 11 Peta Dinding Kabupaten/Kota - 12 Alat Olah Raga 4

Tabel 4.6

Prasarana

Ruang Jumlah Ruang Jumlah

Kepala Sekolah 1 Lab. Bahasa Inggris - Guru 1 BP/BK 1 Tata Usaha 2 Músala 1 Kelas 3 OSIS 1 Serba Guna 1 Koperasi 1 Perpustakaan 1 Gudang 1 Lab. IPA - WC Guru 2 Lab. Komputer 1 WC Siswa 6

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

58

B. Analisa Data Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran hadis terhadap minat

belajar siswa, maka penulis menganalisa data yang telah diperoleh. Untuk

memudahkan penulis dalam menganalisa data dari hasil penelitian, maka setiap

item dibuat tabulasi yang merupakan proses perubahan data dari instrument

penelitian (angket) menjadi tabel-tabel (persentase). Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.7

Identitas Responden

N = 87

Jenis Kelamin F %

Laki-laki 44 50,6%

Perempuan 43 49,4%

Total 87 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yanng lebih banyak adalah

responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 50,6%, sedangkan responden

yang berjenis kelamin perempuan yaitu 49,4%.

Tabel 4.8

Metode yang dipergunakan guru memudahkan pemahaman materi siswa

Alternatif Jalaban F %

Selalu 32 36,8 %

Sering 39 44,8 %

Kadang-kadang 10 11,5 %

Tidak Pernah 6 6,9 %

Total 87 100 %

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

59

Data di atas menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru sering

memudahkan pemahaman materi siswa (44,8%), selalu (36,8%), kadang-kadang

(11,5%) dan tidak pernah (6,9%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP

Riyadlul Jannah menyatakan metode pembelajaran yang digunakan guru

memudahkan pemahaman materi siswa (terlihat dari siswa yang menyatakan

selalu dan sering). Sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan kurang dapat

memudahkan pemahaman materi siswa (terlihat dari siswa kadang-kadang) dan

sedikit yang menyatakan tidak pernah memudahkan pemahaman materi siswa.

Tabel 4.9

Dalam menyampaikan materi pembelajaran hadis, guru menggunakan

metode cerita

Alternatif Jawaban F %

Selalu 17 19, 5 %

Sering 32 36, 8%

Kadang-kadang 28 32, 2%

Tidak Pernah 10 11, 5 %

Total 87 100 %

Data di atas menunjukkan bahwa dalam menyampaikan materi pembelajaran

hadis, guru sering menggunakan metode cerita (36,8%), kadang-kadang (32,2%),

selalu (19,5%) dan tidak pernah (11,5%). Pada tabel di atas sebagian besar siswa

SMP Riyadlul Jannah menyatakan bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran

hadis, guru menggunakan metode cerita, sedangkan sedikit yang menyatakan

bahwa dalam pembelajaran hadis, guru tidak pernah menggunakan metode cerita.

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

60

Tabel 4.10

Siswa mudah memahami materi hadis ketika guru menggunakan metode

cerita

Alternatif Jawaban F %

Selalu 31 35, 6%

Sering 22 25, 5%

Kadang-kadang 29 33, 3%

Tidak Pernah 5 5, 7 %

Total 87 100%

Data di atas menunjukkan bahwa paling banyak siswa selalu memahami materi

hadis ketika guru menggunakan metode cerita (35,6 %), dibandingkan dengan

siswa yang menyatakan kadang-kadang memahami (33,3%), sering memahami

(25,5%) dan tidak pernah memahami (5,7%). Pada tabel tersebut sebagian besar

siswa SMP Riyadlul Jannah menyatakan mudah memahami materi hadis ketika

guru menggunakan metode cerita, dan sedikit sekali yang menyatakan bahwa

mereka tidak pernah memahami materi pelajaran hadis jika disampaikan dengan

metode cerita.

Tabel 4.11

Dalam pembelajaran hadis, guru menerangkan materi pembelajaran hadis

dan siswa mendengarkan serta menulis penjelasan guru

Alternatif Jalaban F %

Selalu 42 48, 3%

Sering 27 31%

Kadang-kadang 11 12,6%

Tidak Pernah 7 8%

Total 87 100%

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

61

Data di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran hadis guru selalu

menerangkan materi pelajaran hadis dan siswa mendengarkan serta menulis

penjelasan guru (48,3%), sering (31%), kadang-kadang (12,6%) dan tidak pernah

(8%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah menyatakan

bahwa dalam pembelajaran hadis guru menggunakan metode bandongan (guru

membaca, menerjemahkan dan menerangkan sedangkan siswa mendengarkan dan

menulis penjelasan guru), sedangkan sebagian kecil menyatakan bahwa dalam

pembelajaran hadis guru kadang-kadang menggunakan metode bandongan, dan

sedikit yang menyatakan guru tidak pernah menggunakan metode bandongan pada

saat pembelajaran hadis.

Tabel 4.12

Dalam pembelajaran hadis siswa diharuskan menghafal setiap materi yang

telah disampaikan

Alternatif Jawaban F %

Selalu 63 72, 4%

Sering 20 23%

Kadang-kadang 2 2, 3%

Tidak Pernah 2 2,3 %

Total 87 100%

Data di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran hadis siswa selalu

diharuskan menghafal setiap materi yang telah disampaikan (72,4%), sering

(23%), kadang-kadang (2,3%), dan tidak pernah (2,3%). Pada tabel tersebut

hampir seluruh siswa menyatakan bahwa dalam pembelajaran hadis siswa

diharuskan menghafal setiap materi yang telah disampaikan, sedangkan sedikit

sekali yang menyatakan kadang-kadang bahkan tidak pernah diharuskan

menghafal setiap materi hadis yang telah disampaikan.

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

62

Tabel 4.13

Ketika kegiatan belajar mengajar hadis berlangsung, guru menggunakan

media atau alat bantu pengajaran

Alternatif Jawaban F %

Selalu 4 4,6%

Sering 22 25,3%

Kadang-kadang 29 33,3%

Tidak Pernah 32 36,8%

Total 87 100%

Data di atas menunjukkan bahwa paling banyak siswa menyatakan guru tidak

pernah menggunakan media atau alat bantu pengajaran ketika pembelajaran hadis

berlangsung (36,8%), dibandingkan siswa yang menyatakan kadang-kadang

(33,3%), sering (25,3%) dan selalu (4,6%). Pada tabel di atas sebagian kecil siswa

SMP Riyadlul Jannah menyatakan bahwa dalam pembelajaran hadis, guru tidak

pernah menggunakan media atau alat bantu pengajaran, sedangkan selebihnya

menyatakan bahwa dalam pembelajaran hadis guru menggunakan media atau alat

bantu pengajaran berupa karton, gambar, dan sebagainya.

Tabel 4.14

Guru mengerti dan menguasai alat bantu pengajaran yang digunakan dalam

pembelajaran hadis secara baik

Alternatif Jawaban F %

Selalu 20 23%

Sering 22 25,3%

Kadang-kadang 17 19, 5%

Tidak Pernah 28 32, 2%

Total 87 100%

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

63

Data di atas menerangkan bahwa paling banyak siswa menyatakan guru tidak

pernah mengerti dan menguasai media atau alat bantu pengajaran yang digunakan

dalam pembelajaran hadis secara baik (32,2%,) dibanding siswa yang menyatakan

sering (25,3%), selalu (23%) dan kadang-kadang (19,5%). Pada tabel tersebut

sebagian kecil siswa menyatakan bahwa guru tidak pernah menguasai media atau

alat bantu pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran hadis secara baik (hal

ini dikarenakan dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak menggunakan media

atau alat bantu pengajaran) dan sebagian kecil lainnya menyatakan kadang-kadang

menguasai. Sedangkan selebihnya menyatakan bahwa guru mengerti dan

menguasai media atau alat bantu pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran

hadis secara baik yaitu sebelum pembelajaran hadis di mulai guru telah

menyiapkan potongan-potongan karton yang berisi materi hadis yang akan

dipelajari. Setelah penyampaian materi selesai, guru meminta beberapa siswa

(dipilih secara acak) untuk menyusun potongan-potongan hadis tersebut sehingga

menjadi satu hadis yang utuh.

Tabel 4.15

Guru menguasai materi hadis yang disampaikan di kelas

Alternatif Jawaban F %

Selalu 54 62,1%

Sering 24 27,6%

Kadang-kadang 7 8 %

Tidak Pernah 2 2,3%

Total 87 100%

Data di atas menunjukkan bahwa paling banyak siswa menyatakan guru selalu

menguasai materi hadis yang disampaikan di kelas (62,1%) dibandingkan dengan

siswa yang menyatakan sering (27,6%), kadang-kadang (8%) dan tidak pernah

(2,3%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah

menyatakan bahwa guru menguasai materi hadis yang disampaikan di kelas,

sedangkan sedikit sekali siswa yang menyatakan guru kurang menguasai bahkan

tidak pernah menguasai materi hadis yang disampaikan di kelas.

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

64

Tabel 4.16

Materi yang disampaikan guru disesuaikan dengan perkembangan masa kini

yang dihadapi siswa

Alternatif Jawaban F %

Selalu 24 27, 6 %

Sering 25 28, 7 %

Kadang-kadang 30 34, 5 %

Tidak Pernah 8 9, 2%

Total 87 100% Data di atas menunjukkan bahwa materi yang disampaikan guru kadang-

kadang disesuaikan dengan perkembangan masa kini yang dihadapi siswa

(34,5%), sedangkan siswa yang menyatakan sering disesuaikan (28,7%), selalu

disesuaikan (27,6%) dan tidak pernah disesuaikan (9,2%). Pada tabel di atas lebih

dari separuh siswa SMP Riyadlul Jannah menyatakan bahwa materi yang

disampaikan guru disesuaikan dengan perkembangan masa kini yang dihadapi

siswa, sedangkan sebagian kecil menyatakan kadang-kadang disesuaikan, dan

sedikit sekali yang menyatakan bahwa materi yang disampaikan guru tidak pernah

disesuaikan dengan perkembangan masa kini yang dihadapi siswa.

Tabel 4.17

Saat siswa mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran hadis, guru

menjawab dengan baik dan jelas

Alternatif Jawaban F %

Selalu 52 59,8 %

Sering 20 23%

Kadang-kadang 14 16,1 %

Tidak Pernah 1 1,1 %

Total 87 100%

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

65

Data di atas menunjukkan bahwa paling banyak siswa menyatakan guru selalu

menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik dan jelas (59,8%),

dibandingkan dengan siswa yang menyatakan sering (23%), kadang-kadang

(16,1%), dan tidak pernah (1,1%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP

Riyadlul Jannah menyatakan bahwa guru dapat menjawab dengan baik dan jelas

setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa, sedangkan sebagian kecil mengatakan

kadang-kadang, dan sedikit sekali yang menyatakan tidak pernah menjawab

dengan baik dan jelas setiap pertanyaan yang diajukan siswa tentang materi hadis.

Tabel 4.18

Contoh yang diberikan guru sesuai dengan materi hadis yang disampaikan

Alternatif Jalaban F %

Selalu 48 55,2 %

Sering 22 25,3 %

Kadang-kadang 14 16,1 %

Tidak Pernah 3 3,4 %

Total 87 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak siswa menyatakan contoh

yang diberikan guru selalu sesuai dengan materi hadis yang disampaikan (55,2%),

dibandingkan siswa yang menyatakan sering sesuai (25,3%), kadang-kadang

sesuai (16,1%) dan tidak pernah sesuai (3,4%). Pada tabel tersebut sebagian besar

siswa SMP Riyadlul Jannah menyatakan bahwa contoh yang diberikan guru telah

sesuai dengan materi hadis yang disampaikan, sedangkan sebagian kecil lainnya

menyatakan kadang-kadang bahkan tidak pernah sesuai dengan materi yang

disampaikan.

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

66

Tabel 4.19

Cara mengajar guru dalam menyampiakan materi hadis membosankan

Alternatif Jawaban F %

Selalu 7 8 %

Sering 8 9,2 %

Kadang-kadang 42 48, 3%

Tidak Pernah 30 34,5 %

Total 87 100 %

Data di atas menunjukkan bahwa cara mengajar guru dalam menyampaikan

materi hadis kadang-kadang membosankan (48,3%), tidak pernah (34,5%), sering

(9,2%) dan selau (8%). Pada tabel tersebut lebih dari separuh siswa menyatakan

cara mengajar guru dalam menyampaikan materi hadis membosankan, sedangkan

sebagian kecil lainnya menyatakan tidak pernah bosan dengan cara mengajar guru

dalam menyampaikan materi hadis.

Tabel 4.20

Sebelum pelajaran hadis dimulai, guru menjelaskan tujuan dan manfaat

mempelajari materi yang akan disampaikan

Alternatif Jawaban F %

Selalu 23 26,4 %

Sering 31 35,6 %

Kadang-kadang 19 21,8 %

Tidak Pernah 14 16,1 %

Total 87 100 % Data di atas menunjukkan bahwa sebelum pelajaran hadis dimulai, guru sering

menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi yang akan disampaikan

(35,6%), selalu menjelaskan (26,4%), kadang-kadang menjelaskan (21,8%) dan

tidak pernah menjelaskan (16,1%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP

Riyadlul Jannah menyatakan bahwa sebelum pelajaran hadis dimulai guru

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

67

menjelaskan terlebih dahulu tujuan dan manfaat mempelajari materi yang akan

disampaikan, sedangkan sebagian kecil menyatakan bahwa guru tidak pernah

menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi hadis yang akan

disampaikan.

Tabel 4.21

Dalam setiap menyampaikan materi guru memotivasi (memberi dorongan)

siswa untuk belajar hadis

Alternatif Jawaban F %

Selalu 19 21,8 %

Sering 30 34,5 %

Kadang-kadang 29 33,3 %

Tidak Pernah 9 10,3 %

Total 87 100 %

Data di atas menunjukkan bahwa dalam setiap menyampaikan materi hadis

guru sering memberi motivasi kepada siswa (34,5%), kadang-kadang memberi

motivasi (33,3%), selalu memberi motivasi (21,8%) dan tidak pernah memberi

motivasi (10,3%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah

menyatakan bahwa dalam setiap menyampaikan materi guru memberikan

motivasi kepada siswa untuk belajar hadis, sedangkan sebagian kecil lainnya

menyatakan bahwa guru tidak pernah memberikan motivasi untuk belajar hadis.

Tabel 4.22

Dalam pembelajaran hadis, guru memberikan reward dalam bentuk pujian

atau hadiah bagi siswa yang berprestasi

Alternatif Jalaban F %

Selalu 20 23 %

Sering 28 32,2 %

Kadang-kadang 22 25, 3%

Tidak Pernah 17 19,5%

Total 87 100%

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

68

Data di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran hadis, guru sering

memberikan reward dalam bentuk pujian atau hadiah bagi siswa yang berprestasi

(32,2%), kadang-kadang (25,3%), selalu (23%), dan tidak pernah (19,5%). Pada

tabel di atas sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah menyatakan bahwa dalam

pembelajaran hadis, guru memberikan reward kepada siswa yang berprestasi baik

berupa pujian atau hadiah, sedangkan sebagian kecil lainnya, menyatakan bahwa

guru tidak pernah memberikan reward kepada siswa dalam bentuk apa pun.

Tabel 4.23

Saya mendengarkan dengan penuh perhatian setiap penjelasan yang

disampaikan guru hadis di kelas

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 25 28,7 %

Setuju 49 56,3 %

Tidak Setuju 11 12,6 %

Sangat Tidak Setuju 2 2,3 %

Total 87 100 % Data di atas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa siswa mendengarkan dengan penuh

perhatian setiap penjelasan yang disampaikan guru hadis di kelas (56,3%),

dibandingkan dengan siswa yang menyatakan sangat setuju (28,7%), tidak setuju

(12,6%) dan sangat tidak setuju (2,3%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa

SMP Riyadlul Jannah mendengarkan atau memperhatikan setiap penjelasan yang

disampaikan guru hadis di kelas, sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan

tidak mendengarkan atau tidak memperhatikan setiap penjelasan yang

disampaikan guru hadis di kelas.

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

69

Tabel 4.24

Saya menyukai posisi duduk paling depan pada saat pelajaran hadis

berlangsung

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 31 35, 6%

Setuju 21 24, 1%

Tidak Setuju 27 31 %

Sangat Tidak Setuju 8 9,2 %

Total 87 100 % Data di atas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa siswa menyukai posisi duduk paling

depan pada saat pelajaran hadis berlangsung (35,6%), dibandingkan dengan siswa

yang menyatakan tidak setuju (31%), setuju (24,1%) dan sangat tidak setuju

(9,2%). Pada tabel tersebut lebih dari separuh siswa SMP Riyadlul Jannah

menyukai posisi duduk paling depan pada saat pelajaran hadis berlangsung,

sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan bahwa siswa tidak menyukai posisi

duduk paling depan pada saat pelajaran hadis berlangsung.

Tabel 4.25

Saya tidak malu bertanya pada guru jika ada penjelasan guru yang belum

saya mengerti

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 22 25,3 %

Setuju 31 35,6 %

Tidak Setuju 26 29,9 %

Sangat Tidak Setuju 8 9,2 %

Total 87 100% Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa siswa tidak malu bertanya pada

guru jika ada penjelasan guru yang belum dimengerti (35,6%), dibandingkan

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

70

siswa yang menyatakan tidak setuju (29,9%), sangat setuju (25,3%) dan sangat

tidak setuju (9,2%). Pada tabel di atas lebih dari separuh siswa menyatakan berani

bertanya kepada guru jika ada penjelasan yang belum dimengerti, sedangkan

sebagian kecil lainnya menyatakan bahwa siswa merasa malu untuk bertanya

kepada guru jika ada penjelasan yang belum dimengerti.

Tabel 4.26

Ketika belajar hadis saya mengantuk

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 5 5,7 %

Setuju 19 21,8 %

Tidak Setuju 37 42,5 %

Sangat Tidak Setuju 26 29,9 %

Total 87 100%

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan ketika belajar hadis siswa mengantuk yaitu 42,5%,

dibandingkan dengan siswa yang menyatakan sangat tidak setuju (29,9%), setuju

(21,8%) dan sangat setuju (5,7%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP

Riyadlul Jannah tidak mengantuk ketika belajar hadis, sedangkan sebagian kecil

lainnya menyatakan mengantuk ketika belajar hadis, hal ini dikarenakan mata

pelajaran hadis yang di sajikan pada jam ke-1 yaitu pukul 05.45–06.30, sehingga

kondisi siswa masih mengantuk.

Tabel 4.27

Sebaiknya jam pelajaran hadis di sekolah ditambah

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 15 17,2 %

Setuju 23 26,4%

Tidak Setuju 30 34,5 %

Sangat Tidak Setuju 19 21,8%

Total 87 100%

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

71

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa sebaiknya jam pelajaran hadis di

sekolah ditambah yaitu 34,5%, dibandingkan dengan siswa yang menyatakan

setuju dengan adanya penambahan jam (26,4%), sangat tidak setuju (21,8%), dan

sangat setuju (17,2%). Pada tabel tersebut hampir separuh siswa SMP Riyadlul

Jannah menghendaki adanya penambahan jam pada mata pelajaran hadis,

sedangkan lebih dari separuh siswa lainnya tidak menghendaki adanya

penambahan jam pada mata pelajaran hadis di kelas.

Tabel 4.28

Ketika guru menjelaskan materi hadis di kelas rasanya ingin cepat-cepat

selesai

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 14 16,1 %

Setuju 22 25,3 %

Tidak Setuju 32 36,8 %

Sangat Tidak Setuju 19 21,8 %

Total 87 100%

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa ketika guru menjelasskan materi

hadis dikelas rasanya ingin cepat-cepat selesai (36,8%), dibandingkan dengan

siswa yang menyatakan setuju (25,3%), sangat tidak setuju (21,8%), dan sangat

setuju (16,1%). Pada tabel di atas hampir separuh dari siswa SMP Riyadlul Jannah

merasa ingin cepat-cepat selesai ketika guru menjelaskan materi hadis, sedangkan

lebih dari separuh lainnya merasakan tidak ingin cepat-cepat selesai ketika guru

menjelaskan materi hadis di kelas.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

72

Tabel 4.29

Saya tidak suka belajar hadis karena berbahasa Arab sehingga banyak kata-

kata yang saya tidak mengerti

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 8 9,2%

Setuju 15 17,2%

Tidak Setuju 36 41,4%

Sangat Tidak Setuju 28 32,2%

Total 87 100%

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan siswa tidak suka belajar hadis karena

berbahasa Arab sehingga banyak kata-kata yang tidak dimengerti yaitu 41,4%,

dibandingkan dengan siswa yang menyatakan sangat tidak setuju (32,2%), setuju

(17,2%) dan sangat setuju (9,2%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP

Riyadlul Jannah menyukai pelajaran hadis meskipun menggunakan bahasa Arab,

sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan tidak suka karena berbahasa Arab

sehingga mata pelajaran hadis sulit untuk difahami.

Tabel 4.30

Saya tidak senang ketika diharuskan menghafal pada setiap pelajaran hadis

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 4 4,6%

Setuju 18 20,7 %

Tidak Setuju 35 40,2 %

Sangat Tidak Setuju 30 34,5 %

Total 87 100%

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

(40,2%) terhadap pernyataan siswa tidak senang ketika diharuskan menghafal

pada setiap pelajaran hadis, dibandingkan siswa yang menyatakan sangat tidak

setuju (34,5%), setuju (20,7%) dan sangat setuju (4,6%). Pada tabel di atas

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

73

sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah merasa senang ketika diharuskan

menghafal setiap materi hadis yang diberikan guru, sedangkan sebagian kecil

lainnya menyatakan tidak senang ketika diharuskan menghafal setiap materi hadis

yang diberikan guru.

Tabel 4.31

Saya tidak senang ketika pelajaran hadis disampaikan dengan metode cerita

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 9 10,3 %

Setuju 15 17,2 %

Tidak Setuju 33 37,9 %

Sangat Tidak Setuju 30 34,5%

Total 87 100% Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

(37,9%) terhadap pernyataan yang menyatakan siswa tidak senang ketika

pelajaran hadis disampaikan dengan metode cerita, dibandingkan dengan siswa

yang menyatakan sangat tidak setuju (34,5%), setuju (17,2%) dan sangat setuju

(10,3%). Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah merasa

senang ketika guru menyampaikan materi hadis dengan menggunakan metode

cerita, sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan tidak senang ketika pelajaran

hadis disampaikan dengan menggunakan metode cerita.

Tabel 4.32

Saya senang belajar hadis bila hanya mendengarkan penjelasan guru

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 11 12,6 %

Setuju 24 27,6 %

Tidak Setuju 35 40,2 %

Sangat Tidak Setuju 17 19,5 %

Total 87 100%

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

74

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

(40,2%) terhadap pernyataan siswa senang belajar hadis bila hanya mendengarkan

penjelasan guru, dibandingkan dengan siswa yang menyatakan setuju (27,6%),

sangat tidak setuju (19,5%), dan sangat setuju (12,6%). Pada tabel tersebut hampir

separuh dari siswa SMP Riyadlul Jannah merasa senang belajar hadis bila hanya

mendengarkan penjelasan guru, dengan kata lain siswa lebih menyenangi proses

pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru (teacher centred), sedangkan

lebih dari separuh siswa lainnya merasa tidak senang bila hanya mendengarkan

penjelasan guru karena hal tersebut menyebabkan siswa tidak dapat terlibat aktif

dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat merangsang kemampuan berfikir

siswa dengan kata lain kelompok ini lebih menyenangi proses pembelajaran yang

berpusat kepada siswa (student centred).

Tabel 4.33

Saya tetap giat belajar walaupun nilai ulangan hadis saya jelek

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 36 41,4 %

Setuju 31 35,6 %

Tidak Setuju 15 17,2 %

Sangat Tidak Setuju 5 5,7 %

Total 87 100 % Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan siswa tetap giat belajar walaupun nilai ulangan hadisnya jelek

yaitu 41,4%, dibandingkan dengan siswa yang menyatakan setuju (35,6%), tidak

setuju (17,2%), dan sangat tidak setuju (5,7%). Pada tabel di atas sebagian besar

siswa SMP Riyadlul Jannah tetap giat belajar hadis walaupun mendapatkan nilai

ulangan yang rendah, sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan bahwa

mereka menjadi malas belajar hadis dikarenakan mendapat nilai ulangan yang

rendah.

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

75

Tabel 4.34

Saya suka belajar hadis di luar jam pelajaran

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 12 13,8 %

Setuju 29 33,3 %

Tidak Setuju 30 34,5 %

Sangat Tidak Setuju 16 18,4 %

Total 87 100% Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

(34,5%) terhadap pernyataan siswa suka belajar hadis di luar jam pelajaran,

dibandingkan dengan siswa yang menyatakan setuju (33,3%), sangat tidak setuju

(18,4%), sangat setuju (13,8%). Pada tabel tersebut hampir separuh dari siswa

SMP Riyadlul Jannah mempelajari hadis di luar jam pelajaran yang biasa

dilakukan pada malam hari yaitu ketika kegiatan belajar malam bersama,

sedangkan lebih dari separuh siswa lainnya menyatakan tidak suka belajar hadis di

luar jam pelajaran.

Tabel 4.35

Saya akan tetap berada di kelas dan membaca buku hadis walaupun guru

hadis tidak hadir

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 15 17,2 %

Setuju 36 41,4 %

Tidak Setuju 26 29,9 %

Sangat Tidak Setuju 10 11,5 %

Total 87 100 % Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan setuju

terhadap pernyataan siswa akan tetap berada di kelas dan membaca buku hadis

walaupun guru hadis tidak hadir yaitu 41,4%, dibandingkan dengan siswa yang

menyatakan tidak setuju (29,9%), sangat setuju (17,2%), dan sangat tidak setuju

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

76

(11,5%). Pada tabel di atas lebih dari separuh siswa SMP Riyadlul Jannah

menyatakan bahwa mereka akan tetap berada di dalam kelas dan membaca buku

walaupun guru hadis tidak hadir, sedangkan hampir separuh siswa lainnya

menyatakan bahwa ketika guru hadis tidak hadir maka mereka tidak berada di

dalam kelas dan tidak pula membaca buku.

Tabel 4.36

Menurut saya, tugas hadis yang diberikan guru adalah beban bagi saya

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 4 4,6 %

Setuju 20 23%

Tidak Setuju 43 49,4 %

Sangat Tidak Setuju 20 23 %

Total 87 100 %

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa tugas hadis yang diberikan guru

adalah beban bagi siswa yaitu 49,4%, dibandingkan dengan siswa yang

menyatakan sangat tidak setuju (23%), setuju (23%), dan sangat setuju (4,6%).

Pada tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah menganggap

bahwa tugas yang diberikan guru hadis bukanlah suatu beban, sedangkan sebagian

kecil siswa lainnya menyatakan bahwa tugas yang diberikan guru hadis adalah

beban bagi siswa.

Tabel 4.37

Rajin mengerjakan tugas karena takut ditegur atau diberi hukuman oleh

guru

Alternatif Jawaban F %

Sangat Setuju 10 11,5 %

Setuju 20 23 %

Tidak Setuju 38 43,7 %

Sangat Tidak Setuju 19 21,8 %

Total 87 100 %

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

77

Data diatas menunjukan bahwa paling banyak siswa menyatakan tidak setuju

terhadap pernyataan siswa rajin mengerjakan tugas karena takut ditegur atau

diberi hukuman oleh guru ialah 43,7%, dibandingkan dengan siswa yang

menyatakan setuju (23%), tidak setuju (21,8%) dan sangat setuju (11,5%). Pada

tabel tersebut sebagian besar siswa SMP Riyadlul Jannah rajin mengerjakan tugas

hadis bukan karena takut ditegur atau dihukum oleh guru melainkan atas

kesadaran dan kemauan diri sendiri, sedangkan sebagian kecil siswa lainnya

menyatakan bahwa mereka rajin mengerjakan tugas hadis dikarenakan takut

ditegur atau dihukum oleh guru.

Untuk mendapatkan angka indeks korelasi antara variabel X (metode

pembelajaran hadis) dan variabel Y (minat belajar siswa). Maka, pertama-tama

peneliti menyiapkan peta korelasinya. (data terlampir)

Berdasarkan peta korelasi tersebut, maka diketahui:

N = 87

∑fx′ = 86

∑fy′ = 22

∑fx′ 2 = 2942

∑fy′ 2 = 3648

∑x′y′ = 2165

Mencari Cx, dengan rumus:

Mencari Cy, dengan rumus:

∑fx′ N

= 86

87 = 0, 99=Cx′

∑fy′

N =

22

87 = 0, 25= Cy′

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

78

Mencari SDx, dengan humus: Mencari SDy′, dengan rumus:

∑fx′ 2

N ∑fx′

N

2 =SDx′ i

2942

87 86

87

2 = 1

= 33,8161 (0,99) 2

= 33,8161 0,9771

= 32, 839 1

1

1

= 5,731

∑fy′ 2

N ∑fy′

N

2 =SDy′ i

3648

87 22

87

2 = 1

= 41,9310 (0,25) 2

= 41, 9310 0,0640

= 41, 867 1

1

1

= 6, 470

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

79

Mencari rxy, dengan rumus:

Sebelum memberikan interpretasi terhadap rxy maka terlebih dahulu

merumuskan hipotesis alternatif dan hipotesis nolnya, yaitu:

Ha = Ada korelasi positif yang signitifikan antara variabel X dan variabel Y

Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Selanjutnya kedua hipotesis tersebut diuji dengan membandingkan besarnya

rxy atau ro dengan besarnya rtabel yang tercantum dalam tabel nilai “r” product

moment dengan memperhitungkan df-nya terlebih dahulu. Adapun

perhitungannya yaitu:

df = N – nr

= 87 – 2

= 85

(Konsultasi tabel Nilai “r” ternyata df 85 tidak terdapat pada tabel, maka

penulis menggunakan df 90).

Dengan df sebesar 90 maka diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu

sebesar 0, 205 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh sebesar 0, 265.

∑x′y′

N ( Cx′ ) ( Cy′ )

(SDx′) (SDy′) =rxy

2165

87 (0,99) (0,25)

(5,731) (6,470) =

=24,8851 0, 2475

37, 0796

=24, 6376 37, 0796

= 0, 6645

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

80

Berdasarkan hal diatas menunjukkan bahwa ternyata rxy atau ro (yang

besarnya = 0,665) adalah jauh lebih besar daripada rtabel (yang besarnya 0,205 dan

0, 267). Karena ro lebih besar dari pada rtabel, maka hipotesis nol ditolak dan

interpretasi yang digunakan adalah antara 0,40 - 0,70, yaitu berarti menunjukkan

adanya korelasi positif yang cukup atau sedang antara variabel X dan variabel Y.

Kesimpulannya yaitu metode pembelajaran hadis yang digunakan guru cukup

mempunyai pengaruh terhadap minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa rxy yang diperoleh

yaitu sebesar 0,665 dan untuk mengetahui hasil tersebut signifikan atau tidak,

maka rxy dibandingkan dengan rtabel dimana telah diketahui bahwa df-nya yaitu

sebesar 90. Kemudian dengan memeriksa tebel nilai “r” product moment (rtabel)

ternyata dengan df 90 pada taraf signifikan 5% diperoleh sebesar 0,205 dan pada

taraf signifikan 1% diperoleh sebesar 0,265.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa harga rxy jauh lebih besar dari pada

rtabel. Berarti Ha yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran hadis terhadap minat belajar siswa SMP Riyadlul Jannah diterima,

sedangkan Ho yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

metode pembelajaran hadis terhadap minat belajar siswa SMP Riyadlul Jannah ditolak. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode

pembelajaran hadis terhadap minat belajar siswa, maka hasil rxy tersebut

dicocokkan dengan menggunakan indeks korelasi “r” product moment sehingga

dapat diketahui bahwa besarnya rxy (0,665) berkisar antara 0,40-0,70, berarti

antara variabel X (metode pembelajaran hadis) dan variabel Y (minat belajar

siswa) terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

Adapun yang dimaksud dengan metode pembelajaran hadis yaitu suatu cara

yang digunakan guru dalam menyampaikan materi hadis kepada siswa dengan

memperhatikan kesesuaian antara metode dengan tujuan pembelajaran, materi

yang disampaikan, karakteristik peserta didik, fasilitas yang tersedia, serta situasi

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

81

dan kondisi yang ada agar dapat merangsang dan menarik perhatian siswa

sehingga siswa akan memiliki minat yang tinggi untuk belajar. Berdasarkan teori

tersebut maka metode pembelajaran hadis yang digunakan di SMP Riyadlul

Jannah dapat dikatakan sudah efektif, hal ini terbukti bahwa lebih dari separuh

siswa (57,5%) menyatakan metode pembelajaran yang digunakan guru hadis telah

efektif.

Sedangkan minat belajar ialah suatu keinginan atau kemauan seseorang yang

disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja sehingga melahirkan rasa senang

dalam menimbulkan perubahan tingkah laku yang positif baik dalam aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Suatu minat dapat diekspresikan melalui

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.

Oleh karenanya, siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung

untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadapnya. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 50,6% siswa SMP

Riyadlul Jannah memiliki minat yang tinggi dalam belajar hadis.

Dalam upaya mencapai suatu tujuan dan hasil belajar yang optimal maka

dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor

internal yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu minat siswa untuk belajar hadis.

Sedangkan Faktor eksternal yang dimaksud yaitu kreativitas guru dalam

pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran

hadis agar kompetensi pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai serta

dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dengan

demikian semakin efektif metode pembelajaran hadis yang digunakan guru, maka

semakin tinggi minat siswa untuk belajar. Oleh sebab itu, sebaiknya pendidikan di

sekolah dapat mencari alternatif pembelajaran yang tidak menggurui, tetapi

mampu merangsang imajinasi dan kreativitas anak sehingga anak berminat untuk

belajar khususnya pada pelajaran hadis.

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai metode

pembelajaran hadis dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa SMP Riyadlul

Jannah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran hadis di SMP Riyadlul Jannah

adalah metode bandongan (al-sama’), metode cerita dan metode hafalan.

2. Metode yang digunakan guru ternyata mampu meningkatkan minat belajar

siswa. Hal ini terbukti dari 84,7% siswa yang menyatakan senang ketika

diharuskan menghafal materi hadis pada setiap mata pelajaran hadis

berlangsung, 72,4% siswa menyatakan senang ketika pelajaran hadis

disampaikan dengan menggunakan metode cerita, dan 40,2% siswa

menyatakan senang ketika pelajaran hadis disampaikan dengan metode

bandongan.

3. Metode pembelajaran hadis memiliki implikasi positif yang cukup atau sedang

terhadap minat belajar siswa di SMP Riyadlul Jannah. Hal ini di dasarkan

pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rxy yang diperoleh yaitu

sebesar 0, 665 yang apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara sederhana

melalui angka indeks korelasi “r”, ternyata diperoleh besarnya rxy (0,665)

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

83

berkisar antara 0,40-0,70 yang artinnya antara variabel X (metode

pembelajaran hadis) dan variabel Y (minat relajar siswa) terdapat korelasi

yang sedang atau cukup.

B. Saran Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan minat belajar siswa di SMP

Riyadlul Jannah terutama dalam hal memilih dan menggunakan metode

pembelajaran hadis guna menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa,

maka perlu kiranya peneliti memberikan sumbangan pikiran diantaranya sebagai

berikut:

1. Kepada pihak sekolah SMP Riyadlul Jannah hendaknya menyediakan sarana

dan prasarana pengajaran yang sekiranya dapat menunjang atau membantu

guru dalam menggunakan berbagai macam/variasi metode pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran hadis.

2. Kepada kepala sekolah SMP Riyadlul Jannah hendaknya memberikan

pengawasan secara kontinu kepada para guru, agar mereka merasa

diperhatikan sehingga terdorong untuk meningkatkan potensi profesinya dan

lebih memperkaya keterampilan mengajarnya.

3. Dalam proses pembelajaran hadis, hendaknya guru menggunakan strategi

pembelajaran active learning yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan

penggunaan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat mencapai hasil

belajar yang memuaskan. Misalnya menggunakan CD tentang hadis, diskusi

dan sebagainya.

4. Sebaiknya kitab yang digunakan dalam proses pembelajaran hadis dilengkapi

dengan kitab Riyadlul Shalihin

5. Kepada para guru memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar, sehingga ia mampu mengetahui faktor

penyebab kesulitan tersebut yang kemudian mencari jalan keluar atau

solusinya.

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

84

6. Hendaknya para siswa menyadari, bahwa belajar adalah kewajiban bagi setiap

muslim laki-laki dan perempuan, oleh karena itu para siswa hendaknya belajar

dengan giat dan ikhlas.

7. Dalam menggunakan metode cerita, hendaknya seorang guru harus dapat

mengekspresikan cerita tersebut dengan gerakan, misalnya mimik muka dan

intonasi suara yang disesuaikan dengan tokoh yang berada dalam cerita

tersebut.

8. Dalam menggunakan metode bandongan sebaiknya guru tidak mempersempit

atau membatasi kreatifitas siswa melaikan harus memberi kesempatan kepada

siswa untuk dapat berekspolarasi atau ikut terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, misalnya: memberi kesempatan untuk bertanya, kesempatan

untuk menjelaskan dan sebagainya.

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Azis, Tahammul Hadits (Cara Menerima dan Menyampaikan Hadits), dalam www.google.com, 20 Mei 2010.

Baser, Minat Siswa Terhadap Pemahaman Baca al-Quran, dalam www.google.com, 10 Februari 2010.

Daradjat, Zakiah, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Faturrohman, Pupuh dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam, Bandung: PT Refika Aditama, Cet. I, 2007.

Kashiko, Kamus Lengkap Arab-Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2000

Khon, Abdul Majid, Ulumul Hadis, Jakarta: Amzah, Cet. III, 2005.

Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, Tangerang: Media Nusantara, Cet. I, 2006.

Masyhud, M. Sulthon dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka, Cet. II, 2005.

Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. V, 2005.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. III, 2004.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Delia Press, Cet. II, 2004.

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. II, 1996.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, Cet. V, 2008.

Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.

Soetani, Endang, Ilmu Hadis, Bandung: Amal Bakti Press, Cet. II, 2002.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. VII, 2002.

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. IX, 2007.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1981.

Usman, M. Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, Cet. I, 2002.

Qym, Penerapan Metode Hafalan, dalam www.google.com, 28 Februari 2010

Zarkasyi, Abdullah Syukri, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Pedoman Wawancara

Hari : Rabu

Interviewee : Bpk. Acep Saripudin, S. Ag

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Riyadlul Jannah

Pokok Pembicaraan : Gambaran Umum SMP Riyadlul Jannah

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Riyadlul Jannah?

Awal berdirinya SMP Riyadlul Jannah yaitu pada tahun 1993 dimana KH. M. Supriadi AM, SE (Pimpinan Riyadlul Jannah) pada saat itu mengajar di Asy-Syidiqiyah kemudian ada seorang wali santri yang dermawan (KH. M. Syamsuddin) yang mewakafkan tanah seluas 1 hektar berikut pagar dan 2 rumah. Setelah mempersiapkan beberapa hal akhirnya pada tahun 1994 berdirilah sekolah SMP Riyadlul Jannah dan pada tahun inilah proses belajar mengajar dimulai. Sedangkan nama Riyadlul Jannahnya sendiri diberikan oleh mertuanya sebelum beliau meninggal pada 2 hari setelahnya. Awalnya sekolah ini dinamakan darul mukhlisin, namun dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan pondok pesantren al-muklisin, jadi nama tersebut diganti dengan nama Riyadlul Jannah. Nama ini juga tercantum di dalam kitab hadis Bab 2 Ad-dzikru yang artinya tempat orang-orang berzikir, dan hal itu pula yang diterapkan di sekolah ini yaitu tidak lepas dari dzikir.

2. Apa Visi dan Misi yang melatar belakangi berdirinya SMP Riyadlul Jannah?

Visi: Terwujudnya siswa yang cerdas, trampil, percaya diri, mampu mengendalikan diri, dan mampu mengembann amanah umat serta bertanggungjawab terhadap masyarakat.

Misi: a. Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa b. Membantu pemerintah dalam pemerataan kesempatan belajar c. Membina umat Islam dalam memahami ajaran-ajaran Islam dan

mengembangkan menjadi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, sehingga memiliki : 1) Akhlak Karimah 2) Pengetahuan dan ketermpilan 3) Kesehatan jasmani dan rohani 4) Rasa tanggungjawab atas masa depan agama, nusa dan bangsa

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

3. Berapakah jumlah tenaga pengajar serta siswa SMP Riyadlul Jannah pada

tahun ajaran 2010 (sekarang)?

Jumlah tenaga pengajar SMP Riyadlul Jannah saat ini adalah 21 guru sedangkan untuk jumlah siswa SMP Riyadlul Jannah adalah 87 siswa dengan rincian yaitu kelas VII berjumlah 28 siswa, kelas VIII berjumlah 36 siswa dan kelas IX berjumlah 23 siswa.

4. Bagaimana latar belakang pendidikan tenaga pengajar SMP Riyadlul Jannah?

Sebagian besar latar belakang pendidikan guru SMP Riyadlul Jannah telah sesuai dengan bidangnya masing-masing, meskipun ada beberapa guru yang belum memenuhi standar nasional. Namun hal tersebut bisa disiasati karena sebagian besar pengajar atau guru termasuk guru mata pelajaran hadis adalah merupakan lulusan dari pondok pesantren. Sehingga sedikit banyaknya mereka cukup mampu dan memahami metode pembelajaran yang seharusnya digunakan dalam menyampaikan materi yang mereka pegang.

5. Bagaimana kurikulum yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam

pembelajaran hadis?

Kurikulum yang diterapkan oleh pihak SMP Riyadlul Jannah adalah gabungan antara kurikulum KTSP dengan kurikulum pesantren salaf dan pesantren modern. Hal tersebut dikarena dalam kegiatan belajar mengajar SMP Riyadlul jannah mempelajari kitab-kitab kuning atau kitab salaf yang merupakan ciri dari kurikulum salaf, selain itu sekolah ini pun menggunakan kurikulum pesantren modern karena dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Adapun sumber belajar yang digunakan pada mata pelajaran hadis adalah Kitab Bulugul Maram, Fiqih Sunnah yang mana buku rujukan tersebut ditentukan oleh pihak sekolah, namun ada pula sumber belajar yang ditentukan sendiri oleh guru mata pelajaran masing-masing tetapi masih disesuaikan dengan KTSP yang digunakan disekolah.

Biasanya disekolah lain pelajaran hadis tergabung dengan pelajaran al-qur’an, namun di SMP Riyadlul Jannah pelajaran hadis merupakan suatu disipilin ilmu dalam artian berdiri sendiri tanpa penggabungan dengan mata pelajaran Al-qur’an. Hal ini dikarenakan cakupan bahasan yang akan dipelajari pada mata pelajaran hadis cukup luas, selain itu waktu yang tersediapun banyak yang biasanya kalau disekolah umum 38 jam/mingjgu, namun di SMP Riyadlul Jannah 51 jam/Minggu. Sedangkan mata pelajaran Al-qur’an terbagi lagi menjadi beberapa mata pelajaran, diantaranya yaitu tajwid, tafsir, dan lain sebagainya.

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

6. Usaha apa saja yang telah Bapak lakukan selaku menjabat sebagai kepala

sekolah sehubungan dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam

pengajaran hadis sehingga membangkitkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran tersebut?

Sejauh ini upaya yang telah saya lakukan selaku kepala sekolah SMP Riyadlul Jannah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan minat belajar siswa pada mata pelajaran hadis adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru mata pelajaran yang terbentuk dalam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang biasanya dilakukan 2 bulan sekali.

7. Sarana dan prasarana apa saja yang dimiliki oleh SMP Riyadlul Jannah dalam

menunjang proses kegiatan belajar mengajar?

Sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah sebagai penunjang pembelajaran hadis adalah dengan disediakannya buku-buku atau kitab-kitab hadis yang digunakan dalam pembelajaran, namun untuk media elektronik pihak sekolah belum memiliki sarana yang lengkap yang tersedia hanya CD, Sound, computer.

Ciseeng, 28 April 2010

Interviewee, Interviewier,

(Acep Saripudin, S. Ag) (Reka Wibawa)

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Pedoman Wawancara

Hari : Jum’at

Interviewee : Ibu. Soleha

Jabatan : Guru Bidang Studi Hadis

Pokok Pembicaraan : Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya Terhadap

Minat Belajar Siswa

1. Bagaimana kurikulum yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam

pembelajaran hadis?

Kurikulum yang diterapkan di SMP Riyadlul Jannah adalah paduan antara

KTSP dengan kurikulum pesantren. Dalam proses kegiatan belajar mengajar

guru diharuskan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guna

mencapai tujuan yang hendak dicapai, namun sumber atau buku yang

digunakan dalam proses pembelajaran hadis berupa kitab-kitab yang mana

merupakan ciri dari system pembelajaran pesantren.

2. Berapa jam dalam seminggu mata pelajaran hadis diberikan di setiap kelas?

Mata pelajaran hadis disajikan selama 2 x 90 menit/minggu

3. Buku apa saja yang dijadikan pedoman bagi guru dan siswa dalam pengajaran

hadis?

Buku yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran hadis adalah

buku Hadis Bulughul Maram yang ditulis oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani, 1596

Hadis. yang memiliki dua jilid.

4. Apa pendapat Ibu mengenai metode ?

Metode adalah thariqah atau cara yang digunakan guru untuk menyampaikan

sebuah materi yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

5. Bagaimana respons atau reaksi siswa ketika Ibu menyampaikan materi

pelajaran hadis dengan menggunakan metode tersebut ?

Bermacam-macam, ada siswa yang senang karena sudah terbiasa dan lancar

membaca tulisan Arab, ada pula yang tidak suka karena belum lancar

bacaannya, ada yang malas, mengantuk, dan lain-lain.

6. Metode apa saja yang biasanya Ibu gunakan dalam menyampaikan materi

pelajaran hadis?

Metode yang biasa saya gunakan adalah metode hafalan, bandongan dan

cerita. Namun yang sering digunakan adalah metode bandongan dan hafalan

dimana dalam pembelajaran ini guru mewajibkan siswa untuk menghafal

hadis yang telah diberikan. Setelah itu, siswa mencoba menuangkannya

dalam bentuk tulisan di papan tulis.

7. Hambatan-hambatan apa saja yang Ibu rasakan dalam melaksanakan

pengajaran hadis melalui metode yang Ibu gunakan?

Biasanya hambatan/kendala yang saya temui ialah ketika menggunakan

metode hafalan yang mana terlihat banyak siswa yang malas dan bahkan

sama sekali tidak mau menyetor hafalan. Selain itu, ketika saya

menggunakan metode bandongan banyak diantara siswa yang mengantuk

karena ia hanya menulis dan mendengarkan penjelasan guru saja.

8. Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi hambatan tersebut?

Memberikan motivasi kepada mereka dengan menyatakan bahwa ”orang

yang menghafal itu berarti dia rajin membaca dan orang yang sering

menghafal itu tidak membiarkan otaknya menjadi tumupl/beku”. Atau

memberi kebebasan kepada mereka tempat untuk menghafal yang mereka

sukai dengan syarat harus hafal.

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

9. Disamping hambatan-hambatan tersebut, keuntungan apa saja yang Ibu

rasakan dalam pengajaran hadis melalui metode yang Ibu gunakan?

Keuntungan belajar hadis banyak dan metode yang saya gunakan yaitu

adanya perubahan dari segi akhlak sehari-hari. Contoh: ada teman yang

makan sambil berdiri, lalu teman yang satunya lagi mengingatkan dengan

mengeluarkan bunyi hadis tersebut.

10. Usaha apa saja yang ibu lakukan untuk menarik perhatian siswa agar berminat

dalam mempelajari hadis?

Solusi yang ditawarkan adalah harus adanya kesesuaian antara metode

dengan materi dan tujuan pelajaran supaya tidak membuat bosan anak didik,

selain itu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif atau yang biasa

disebut PAKEM (pengajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan),

selain itu seorang guru juga dapat memberikan kebebasan kepada siswa

dalam artian tidak ada paksaan, karena jika guru memberikana tekanan atau

paksaan dimana siswa tersebut diharuskan fakus atau memperhatikan materi

yang disampaikan guru maka yang nantinya akan menimbulkan stress pada

siswa.

11. Bagaimana hasil belajar rata-rata siswa dalam mata pelajaran hadis?

Hasil ujian hadis di bawah standar rata-rata, karena dari sebuah hadis saja

banyak pendapat di keluarkan oleh para ulama/perawi hadis.

Ciseeng, 07 Mei 2010

Interviewee, Interviewier,

(Soleha) (Reka Wibawa)

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Pedoman Wawancara

Hari : Jum’at

Interviewee : Ibu. Nur Siti Latifah

Jabatan : Guru Bidang Studi Hadis

Pokok Pembicaraan : Metode Pembelajaran Hadis dan Pengaruhnya Terhadap

Minat Belajar Siswa

1. Bagaimana kurikulum yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam

pembelajaran hadis?

Kurikulum yang diterapkan di SMP Riyadlul Jannah adalah kurikulum

nasional yang dipadukan dengan kurikulum pesantren. Selain itu, setiap guru

diharuskan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

persiapa mengajar di kelas.

2. Berapa jam dalam seminggu mata pelajaran hadis diberikan di setiap kelas?

Mata pelajaran hadis disajikan selama 2 x 90 menit/minggu

3. Buku apa saja yang dijadikan pedoman bagi guru dan siswa dalam pengajaran

hadis?

Buku yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran hadis adalah

buku Hadis Bulughul Maram, Fiqih Sunnah, 1001 hadis, dan buku-buku

lainnya yang sekiranya berhubungan dengan perkembangan isu saat ini.

4. Apa pendapat Ibu mengenai metode ?

Metode adalah cara seorang guru untuk menyampaikan ilmu kepada anak

didiknya.

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

5. Bagaimana respons atau reaksi siswa ketika Ibu menyampaikan materi

pelajaran hadis dengan menggunakan metode tersebut ?

Mengenai respon siswa terhadap metode yang saya gunakan beraneka ragam

yaitu biasanya siswa lebih berminat jika saya menyampaikan materi dengan

cara cerita, namun ketika siswa disuruh mengahafal hadis, maka sebagian

siswa kurang berminat hal ini ditunjukkan dengan tidak dikerjakannya tugas

yang telah diberikan guru kepada siswa.

6. Metode apa saja yang biasanya Ibu gunakan dalam menyampaikan materi

pelajaran hadis?

Metode yang biasa saya gunakan dalam pembelajaran hadis adalah metode

cerita yaitu dengan menghubungkan antara materi hadis yang disampaikan

dengan cerita atau kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasul, sahabat

maupun tabi’in sehingga menyebabkan turunnya hadis tersebut dan metode

hafalan dimana siswa diharuskan menyetor hadis-hadis pilihan yang telah

diberikan tiap minggunya.

7. Hambatan-hambatan apa saja yang Ibu rasakan dalam melaksanakan

pengajaran hadis melalui metode yang Ibu gunakan?

Hambatan yang dihadapi selama menggunakan metode yang saya gunakan

dalam proses pembelajaran hadis biasanya ketika saya menggunakan metode

hafalan, yaitu baik kesulitan dalam menghafalkan hadis-hadis pilihan yang

diberikan oleh guru maupun kesulitan dalam menulis hadis yang telah

dihafalnya di papan tulis.

8. Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi hambatan tersebut?

Cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu memberikan keringanan

kepada siswa dengan carasiswa diminta duduk kembali sambil berlatih

menulis hadis yang telah disampaikan di kertas kosong kemudian setelah

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

lain yaitu dengan mendikte atau mengimla setiap bacaan dalam hadis

tersebut. Selain itu, saya memotivasinya atau memberikan

dorongan/semangat agar siswa tersebut lebih mau belajar. Selain itu, jika

siswa belum bisa menghafal biasanya saya akan memberikan kesempatan

atau memberikan waktu lebih agar siswa menghafal kembali sampai kiranya

cukup atau siap untuk menyetorkan hafalan tersebut. Namun biasanya saya

memberi kesempatan sebanyak 3 kali, lebih dari itu, jika siswa tersebut tidak

menyetor hafalan maka saya akan memberikan hukuman yaitu dengan cara

berdiri di depan kelas atau meminta tanda tangan ke guru piket. Dan bagi

siswa yang mampu mengerjakan atau menghafal hadis dengan baik biasanya

saya akan memberikan respon positif seperti mengacungkan jempol dengan

berkata “bagus”, dan lain-lain.

9. Disamping hambatan-hambatan tersebut, keuntungan apa saja yang Ibu

rasakan dalam pengajaran hadis melalui metode yang Ibu gunakan?

Keuntungan belajar hadis dengan metode yang saya gunakan yaitu melalui

metode cerita siswa dapat mengetahui sebab-sebab turunnya hadis yang telah

diberikan, sedangkan melalui metode hafalan yaitu siswa dapat menjadikan

hadis yang telah difal atau dikuasainya sebagai modal awal untuk bahan

berdakwah yang biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu.

10. Usaha apa saja yang ibu lakukan untuk menarik perhatian siswa agar berminat

dalam mempelajari hadis?

Sejauh ini usaha yang telah saya lakukan untuk menarik minat siswa adalah

dengan cara menciptakan situasi yang tenang dan menyenangkan. Nah,

setelah siswa merasa siap dan nyaman untuk menerima pelajaran barulah

guru menyajikan pelajaran tersebut, yang terpenting adalah guru memikat

hati siswa , setelah siswa senang dengan kita maka kita akan mudah

memberikan pengertian kepadanya terutama dalam pemberian pelajaran

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

11. Bagaimana hasil belajar rata-rata siswa dalam mata pelajaran hadis?

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran hadis berada di bawah standar

rata-rata. Hal tersebut dikarenakan banyaknya materi yang harus mereka

hafal dalam satu hari seperti tafsir/ muthala’ah/ mahfudzot.

Ciseeng, 07 Mei 2010

Interviewee, Interviewier,

(Nur Siti Latifah) (Reka Wibawa)

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KUESIONER PENGAMBILAN DATA

MENGENAI METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI SMP RIYADLUL JANNAH

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenarnya yaitu dengan

memberi tanda silang (x) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

pendapat anda

2. Jawaban apapun yang anda berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak ada

pengaruh bagi nilai anda

3. Jawaban yang anda berikan akan menjadi bahan masukkan bagi pihak

sekolah dan guru mata pelajaran dalam menambil kebijakan-kebijakan

yang lebih baik.

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : ………………………………..………

2. Kelas : ………………………………………..

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki

b. Perempuan

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

B. PERNYATAAN I. Metode Pembelajaran Keterangan :

S : Selalu

Sr : Sering

Kd : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pernyataan S Sr Kd TP

1 Metode yang dipergunakan guru dalam pembelajaran

hadis memudahkan pemahaman materi siswa

2 Dalam menyampaikan materi pelajaran hadis, guru

menggunakan metode cerita

3 Siswa mudah memahami materi hadis ketika guru

menggunakan metode cerita

4

Dalam pembelajaran hadis, guru menerangkan materi

pembelajaran hadis dan siswa mendengarkan serta

menulis penjelasan guru

5 Dalam pembelajaran hadis siswa diharuskan menghafal

setiap materi yang telah disampaikan

6 Ketika kegiatan belajar mengajar hadis berlangsung, guru

menggunakan media atau alat bantu pengajaran

7 Guru mengerti dan menguasai alat bantu pengajaran yang

digunakan dalam pembelajaran hadis secara baik

8 Guru menguasai materi hadis yang disampaikan di kelas

9 Materi hadis yang disampaikan guru disesuaikan dengan

perkembangan masa kini yang dihadapi siswa

10 Saat siswa mengajukan pertanyaan tentang materi

pelajaran hadis, guru menjawab dengan baik dan jelas

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

12 Cara mengajar guru dalam menyampaikan materi hadis

membosankan

13

Sebelum pelajaran hadis dimulai, guru menjelaskan

tujuan dan manfaat mempelajari materi yang akan

disampaikan

14 Dalam setiap menyampaikan materi guru memotivasi

(memberi dorongan) siswa untuk belajar hadis

15

Dalam pembelajaran hadis, guru memberikan reward

dalam bentuk pujian atau hadiah bagi siswa yang

berprestasi

II. Minat Belajar

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mendengarkan dengan penuh perhatian penjelasan

yang disampaikan guru hadis di kelas

2 Saya menyukai posisi duduk paling depan pada saat

pelajaran hadis berlangsung

3 Saya tidak malu bertanya pada guru hadis jika ada

penjelasan guru yang belum saya mengerti

4 Ketika belajar hadis saya mengantuk

5 Sebaiknya jam pelajaran hadis di sekolah ditambah

6 Ketika guru menjelaskan materi hadis di kelas rasanya

ingin cepat-cepat selesai

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

8 Saya tidak senang ketika diharuskan menghafal pada

setiap pelajaran hadis

9 Saya tidak senang ketika pelajaran hadis disampaikan

dengan metode cerita

10 Saya senang belajar hadis bila hanya mendengarkan

penjelasan guru

11 Saya tetap giat belajar walaupun nilai ulangan hadis saya

rendah

12 Saya suka belajar hadis di luar jam pelajaran

13 Saya akan tetap berada di kelas dan membaca buku hadis

walaupun guru hadis tidak hadir

14 Menurut saya, tugas hadis yang diberikan guru adalah

beban bagi saya

15 Rajin mengerjakan tugas karena takut ditegur atau diberi

hukuman oleh guru

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Item Pernyataan Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 4 3 2 4 4 3 4 4 1 4 1 2 4 1 3 44 2 3 3 4 4 4 1 2 3 2 3 4 3 1 2 2 41 3 3 1 3 3 4 2 3 4 2 4 2 4 4 4 1 44 4 2 4 1 2 3 2 1 4 3 4 1 4 3 3 3 40 5 4 4 4 4 4 3 1 3 2 4 4 3 1 2 1 44 6 4 2 3 1 4 1 2 4 4 2 4 3 2 4 3 43 7 3 2 2 4 4 1 3 4 2 3 4 3 2 4 3 44 8 2 1 4 4 4 3 1 3 2 3 4 1 3 3 4 42 9 2 3 4 4 3 2 1 4 2 4 3 4 2 3 1 42

10 4 4 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 4 2 2 43 11 3 3 4 2 3 1 4 2 4 2 1 3 3 4 4 43 12 4 2 3 3 4 2 1 4 4 2 3 1 2 3 3 41 13 3 3 2 1 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 40 14 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 1 2 1 43 15 3 3 4 1 3 2 2 4 3 2 4 4 4 4 3 46 16 3 1 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 45 17 4 2 3 1 4 2 1 4 1 4 4 3 1 1 3 38 18 3 3 1 3 4 3 2 3 1 2 3 4 3 1 4 40 19 3 1 2 2 4 1 1 4 3 1 4 3 1 2 1 33 20 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 2 45 21 2 1 4 2 4 2 1 4 2 4 4 3 1 4 3 41 22 4 1 3 1 4 2 1 4 4 4 4 3 1 1 2 39 23 4 2 2 3 4 1 2 4 2 2 2 2 3 1 3 37 24 2 1 4 4 3 1 1 3 3 2 4 3 1 2 1 35 25 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 51 26 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 1 2 4 4 48 27 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 54 28 4 2 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 50 29 3 4 3 2 4 3 4 4 2 3 2 4 1 3 4 46 30 3 2 2 4 2 1 1 3 3 3 4 2 3 4 3 40 31 4 3 4 3 4 1 3 4 2 4 3 4 3 2 3 47 32 4 1 3 4 3 2 4 3 2 3 3 1 3 2 1 39 33 3 2 1 4 4 3 1 4 1 4 4 1 1 2 1 36 34 2 3 2 4 4 1 3 3 3 4 4 1 3 4 4 45 35 1 4 2 4 4 1 1 4 4 3 2 4 4 2 2 42 36 3 2 3 2 1 3 4 1 2 4 2 3 3 3 2 38 37 3 2 3 3 3 1 1 2 3 4 3 3 3 2 2 38 38 1 2 2 4 4 1 2 2 1 4 4 4 1 2 2 36 39 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 2 3 4 4 3 49 40 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 47

Hasil Kuesioner/Angket Variabel X (Metode Pembelajaran Hadis)

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

46 4 2 2 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4947 4 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 48 48 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 48 49 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 50 50 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 52 51 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 50 52 1 1 2 4 4 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 34 53 1 2 2 2 4 1 3 3 1 2 2 3 2 1 1 32 54 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 51 55 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 52 56 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 53 57 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 54 58 3 2 2 4 4 1 1 4 3 4 4 3 4 3 2 44 59 4 3 2 1 4 1 2 4 1 4 4 2 1 1 1 35 60 3 4 1 3 4 2 2 4 3 2 2 4 3 1 1 39 61 2 3 2 2 1 4 4 2 3 2 3 3 3 2 2 38 62 3 2 1 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 42 63 3 3 2 4 3 2 1 1 3 4 3 2 2 2 2 37 64 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 1 4 48 65 4 4 3 3 4 1 1 4 2 4 4 4 2 3 1 44 66 4 3 4 2 3 1 1 4 1 4 4 3 3 3 3 43 67 3 3 3 4 3 1 2 4 3 4 4 4 3 2 4 47 68 3 2 2 3 4 1 3 4 2 3 2 3 2 2 1 37 69 3 2 2 2 4 1 2 4 3 4 4 3 4 4 2 44 70 4 3 4 2 4 1 1 4 2 4 4 4 2 4 2 45 71 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 51 72 4 2 4 4 4 1 2 4 3 4 4 4 3 4 2 49 73 4 4 2 4 4 2 1 4 2 4 4 3 2 2 2 44 74 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 2 50 75 3 2 3 3 4 2 1 4 4 3 3 3 4 3 3 45 76 4 2 4 1 3 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 45 77 2 2 2 4 4 1 1 4 4 3 3 1 1 2 1 35 78 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 46 79 4 4 3 4 4 1 1 4 3 4 4 3 3 2 2 46 80 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 54 81 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 2 2 1 46 82 4 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 1 46 83 3 4 3 4 3 3 1 4 2 4 2 4 3 4 2 46 84 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 50 85 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 33 86 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 53 87 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 53

Page 116: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Item Pernyataan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml

1 1 1 2 2 4 4 3 4 1 3 3 4 1 3 3 39 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 4 1 48 4 3 4 2 3 3 1 4 4 1 4 2 1 3 4 4 43 5 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 1 43 6 3 1 4 2 4 4 3 1 4 1 4 3 4 2 4 44 7 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 48 8 4 3 2 4 2 4 1 4 4 4 2 2 1 4 3 44 9 2 1 2 3 1 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 39

10 3 4 2 3 1 3 3 2 4 2 4 4 4 1 2 42 11 4 1 4 3 4 2 3 4 4 1 4 2 3 2 3 44 12 2 4 4 3 2 3 1 3 4 2 3 4 2 4 3 44 13 3 4 2 4 2 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 41 14 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 1 2 2 3 4 44 15 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 49 16 3 2 1 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 44 17 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 49 18 1 3 1 3 3 4 4 3 1 2 2 3 1 3 1 35 19 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 41 20 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 1 2 2 3 2 41 21 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 1 47 22 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 47 23 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 42 24 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 4 3 1 2 2 42 25 3 3 3 4 4 4 1 2 4 3 4 1 3 3 3 45 26 3 2 1 3 1 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 42 27 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 49 28 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 1 3 3 49 29 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 47 30 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 1 3 2 40 31 3 2 2 2 1 1 2 2 3 3 4 1 2 3 3 34 32 2 2 1 2 1 2 2 2 4 1 3 1 3 1 3 30 33 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 47 34 4 3 4 2 4 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 45 35 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 38 36 4 4 2 3 1 4 3 4 4 1 2 2 3 4 4 45 37 3 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 46 38 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 1 3 3 4 45 39 4 1 2 4 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 40 40 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 50 41 3 4 3 2 2 1 4 2 3 3 2 3 2 2 2 38

Hasil Kuesioner/Angket Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

Page 117: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

45 3 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4246 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 36 47 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 51 48 3 2 2 4 1 1 3 2 3 4 3 3 4 2 2 39 49 3 2 4 3 1 3 3 1 4 4 3 2 2 3 1 39 50 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 46 51 4 4 4 2 2 3 4 4 1 4 4 3 2 3 3 47 52 4 3 2 3 4 1 3 2 3 2 1 3 3 3 2 39 53 3 1 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 47 54 3 2 2 1 3 2 3 3 4 3 3 1 2 2 1 35 55 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 52 56 4 4 1 3 3 1 4 3 4 3 2 3 4 4 3 46 57 2 4 3 2 2 2 3 2 3 1 4 1 2 3 2 36 58 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 49 59 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 3 3 1 2 1 39 60 3 4 4 3 1 4 1 3 2 4 4 3 3 3 4 46 61 4 2 3 4 3 4 2 2 2 1 2 2 3 1 2 37 62 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 50 63 4 4 3 2 4 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 38 64 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 50 65 3 3 2 3 2 2 3 1 4 2 3 2 2 2 3 37 66 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 52 67 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 37 68 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 36 69 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 53 70 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 53 71 3 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 50 72 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 54 73 2 2 3 3 1 1 3 3 1 3 2 2 2 3 3 34 74 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 54 75 3 4 1 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 3 34 76 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 51 77 2 2 2 2 2 1 3 4 2 2 3 1 2 2 3 33 78 4 3 1 3 1 3 2 1 2 3 2 2 3 2 1 33 79 2 2 3 2 1 3 4 3 2 2 1 1 2 3 2 33 80 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 3 2 4 4 51 81 3 3 1 2 3 2 3 2 2 1 4 2 2 1 1 32 82 3 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 31 83 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 3 3 2 2 32 84 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 3 1 2 3 31 85 3 2 2 1 1 1 3 3 1 3 1 2 2 3 2 30 86 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 48 87 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 4 2 2 31

Page 118: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Y/X 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 f (y) Y' fy' fy'2 x' y'

54 2/2 88 2 12 24 288 288

53 2/ 242 2 11 22 242 242

52 2/ 140 2 10 20 200 140

51 3/ 270 3 9 27 243 270

50 1/ -64 2/

80 1/ 72 4 8 32 256 88

49 1/ -35 1/

28 3/ 168 5 7 35 245 161

48 3/ 18 3 6 18 108 18

47 1/ -5 4/

60 1/ 35 6 5 30 150 90

46 2/ 32 2/

48 4 4 16 64 80

45 1/ -21 1/

-9 1/ 3 1/

9 4 3 12 36 -18

44 1/ -18 1/

-4 1/ 0 2/

8 1/ 10 6 2 12 24 -4

43 2/ 4 1/

6 3 1 3 3 10

42 1/ 0

2/ 0 1/0 1/

0 5 0 0 0 0

41 1/ 3 2/

-4 3 -1 -3 3 -1

40 2/ -4 2 -2 -4 8 -4

39 1/ 12

1/ 9 2/

6 1/ 0 2/

-18 7 -3 -21 63 9

38 2/ 40 1/

8 3 -4 -12 48 48

37 1/ -5 1/

-20 1/ -45 3 -5 -15 75 -70

36 1/ 42 2/

48 1/ -30 4 -6 -24 144 60

35 1/ 35 1/

21 2 -7 -14 98 56

34 2/ 160 2/

-112 4 -8 -32 256 48

33 3/ 162 3 -9 -27 243 162

32 1/ 90 1/

70 2 -10 -20 200 160

31 2/ 176 1/

0 3 -11 -33 363 176

30 1/ 132 1/

24 2 -12 -24 288 156

f (x) 1 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 5 8 6 7 5 4 3 5 3 2 3 2 2 87 22 3648 2165 x' -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 fx' -11 -20 -18 -24 -21 -18 -20 -12 -12 -6 -4 0 8 12 21 20 20 18 35 24 18 30 22 24 86

fx'2 121 200 162 192 147 108 100 48 36 12 4 0 8 24 63 80 100 108 245 192 162 300 242 288 2942 x' y' 132 160 72 112 91 162 40 60 24 28 1 0 12 8 51 40 60 54 63 168 27 270 242 288 2165

Page 119: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4113/1/REKA...METODE PEMBELAJARAN HADIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

Nomor : Istimewa Lamp : 1 Berkas Perihal : Pengajuan Proposal Skripsi Kepada Yth. Ketua Program Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Di – Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

Selanjutnya, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Reka wibawa NIM : 105011000157 Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul: ”FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGHAFAL SISWA PADA MATA PELAJARAN HADIS DI SMP RIYADLUL JANNAH ”.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut saya lampirkan : 1. Out Line 2. Bab I, Bab II, Bab III 3. Daftar Pustaka Sementara Demikianlah surat permohonan ini saya sampaikan, dengan harapan semoga Bapak/Ibu berkenan menerima judul skripsi yang saya ajukan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Ciputat, 10 Februari 2010

Dosen Seminar Skripsi Pemohon

Rusydi Zakaria, M. Ed, M. Phil Reka Wibawa NIP. 195605301985031002 NIM.105011000157

Dosen Pembimbing Akademik

Yudhi Munadi, M.Ag NIP. 19701203 199803 1 003