JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...

95
ANALISIS PENGARUH BID ASK SPREAD, MARKET VALUE, RETURN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD (Studi Empiris Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2006) 0leh : PURWO YUDO WIBOWO 104081002547 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429H/2008M

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

ANALISIS PENGARUH BID ASK SPREAD, MARKET VALUE,

RETURN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM

TERHADAP HOLDING PERIOD

(Studi Empiris Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2006)

0leh :

PURWO YUDO WIBOWO

104081002547

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429H/2008M

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : PURWO YUDO WIBOWO

Tempat & Tgl Lahir : TANGERANG, 25 JANUARI 1988

Alamat : KOMP. POLRI KEDAUNG

RT 06/06 No. 30

PAMULANG-TANGERANG

Handphone : 021-70142787

085711581580

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Agama : ISLAM

Motto Hidup : “HIDUP INI PENUH TANTANGAN DAN MOTIVASI

ADALAH KUNCINYA”

Pendidikan

SDN KP BULAK II : 1992 - 1998

SMPN 4 CIPUTAT : 1998 - 2001

SMAN 1 CIPUTAT : 2001 - 2004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI : 2004 - 2009

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

ABSTRACK

The Objective of this research is to know whether bid ask spread, market

value, stock return, variance of stock return either individually and

simultaneneously influencing holding period.

Sample is taken from the population of all stock listed in Jakarta Stock

Exchange from 2004 through 2006 period. The statistical method used in this

study is two-stage least squares regression, T-test, F-test and coefficient of

determination.

The statistical result shows that there is influentially significant bid ask spread

and market value to holding period. The stock return and variance of stock

return is not significant to holding period.

Keyword : bid ask spread, market value, stock return, variance of stock

return, holding period.

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

ABSTARK

Objek dari penelitian ini untuk mengetahui bid ask spread, market value,

varian return saham baik secara parsial maupun simultan terhadap holding period.

Sampel yang digunakan dari populasi merupakan saham yang terdaftar di

bursa efek Jakarta dari tahun 2004 sampai dengan 2006. Metode statistik yang

digunakan adalah metode regresi berganda, uji t, uji f, uji koefisien

determinasi.

Hasil statistik menunjukkan bahwa bid ask spread dan market value

mempengaruhi holding period secara signifikan. Dan return saham dan varian

return saham tidak mempengaruhi holding period secara signifikan.

Kata kunci : bid ask spread, market value, return saham, varian return

saham, holding Period.

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah swt yang dengan

rahmatnya telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Dan

tak lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada junjungan nabi kita

Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah

menunjukkan jalan yang benar kepada umat manusia dan selalu berada di jalan

Allah swt.

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value,

Return Saham, Varian Return Saham terhadap Holding Period” Penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

perlu saran, kritik, pendapat yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih

baik dan dapat berguna bagi pembaca.

Penyusunan skripsi ini berhasil sesuai dengan waktu yang diharapkan

sehingga perlu perbaikan-perbaikan. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang

dilakukan oleh Mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk menyusun

skripsi ini memiliki banyak kendala namun skripsi ini berhasil terlaksana.

Oleh karena itu, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan guna menyelesaikan skripsi ini di antaranya :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moral, spiritual,

maupun material untuk menjalankan skripsi ini.

2. Bpk Prof Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah.

3. Bpk Prof Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pembantu Dekan Bid Akademik

Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Sekaligus

sebagai pembimbing I yang telah memberikan saran, petunjuk, ilmu

pengetahuan, wawasan sehingga terselesaikan skripsi ini.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, Msi selaku pembimbing II yang memberikan

bimbingan baik saran dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan

ilmunya dan wawasan kepada penulis. Dan staf-staf bagian Akademik,

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Staf keuangan, staf jurusan dan staf perpustakaan yang selalu melayani

mahasiswa.

6. Terima kasih kepada rekan-rekan yang memberikan informasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh rekan manajemen D yang selama perkuliahan membantu dalam

kegiatan belajar.

Semoga diberikan balasan baik di dunia maupun di akhirat. Dan dibukakan

jalan yang baik.

Penulis menyadari kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun

guna memperbaiki skripsi ini.

Jakarta, Desember 2008

Penulis

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup………………………………………………… i

Abstrack................................................................................................. ii

Abstrak................................................................................................... iii

Kata Pengantar....................................................................................... iv

Daftar Isi................................................................................................. vi

Daftar Tabel............................................................................................ ix

Daftar Grafik ........................................................................................ x

Daftar Lampiran...................................................................................... xi

Bab I Pendahuluan…………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Penelitian…………………………………. 1

B. Perumusan Masalah……………………………………….. 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….. 9

Bab II Tinjauan Pustaka……………………………………………. 11

A. Pengertian Pasar Modal……………………………………. 11

B. Holding Period……………………………………………... 15 C. Bid Ask Spread…………………………………………….. 16

D. Market Value………………………………………………. 19

E. Return Saham………………………………………………. 21

F. Varian Return saham……………………………………….. 23

G. Hubungan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat … 23

H. Penelitian Terdahulu……………………………………….. 24

I. Kerangka Pemikiran............................................................... 27

J. Hipotesis Penelitian................................................................. 29

Bab III Metodelogi Penelitian………………………………………. 30

A. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………. 30

B. Metode Penentuan Sampel ………………………………… 30

C. Metode Pengumpulan Data………………………………… 33 D. Metode Analisis……………………………………………. 34

E. Operasional Variabel Penelitian……………………………. 42

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Bab IV Hasil dan Pembahasan……………………………………… 46

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian……………..… 46

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia…………... … 46

2. Struktur Organisasi………………………………..... 49

3. Indeks Bursa Efek Indonesia……………………….. 49

B. Pengolahan Data dan Analisis Deskriptif.......................... .... 52

1. Pengolahan Data......................................................... 52 2. Analisis Deskriptif Variabel...................................... 53

C. Uji Asumsi Klasik.................................................................. 61

1. Uji Normalitas Data.................................................... 61

2. Uji Multikolinearitas.................................................. 62

3. Uji Autokorelasi......................................................... 63

4. Uji Heteroskedastisitas............................................. 65

.

D. Uji Analisis Regresi Berganda.............................................. 66

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)............................... 66

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t).................................... 68

3. Uji Koefisien Determinansi (R2)................................ 70

4. Hasil Analisis Regresi Berganda................................ 71

Bab V Kesimpulan, Implikasi, Saran……………………………….. 76

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Tabel

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Deskripsi Holding Period 53

4.2 Deskripsi Bid Ask Spread 55

4.3 Deskripsi Market Value 57

4.4 Deskripsi Return Saham 58

4.5 Deskripsi Varian Return Saham 60 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas 62

4.7 Hasil Uji Koefisien Korelasi 63 4.8 Hasil Uji Autokorelasi 64

4.9 Hasil Uji Durbin Watson 65 4.10 Hasil Uji Signifikasi Simultan 67

4.11 Hasil Uji Signifikasi Parsial 68 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 70

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Daftar Grafik

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Transaksi Saham & IHSG 8

4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia 49

4.2 Hasil Uji Normalitas Data 61

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas 66

Daftar Lampiran

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Nomor Lampiran

1. Daftar Harga Saham Penutupan

2. Daftar Harga Ask

3. Daftar Harga Bid

4. Daftar Volume Perdagangan

5. Daftar Jumlah Saham Yang Beredar 6. Daftar Bid Ask Spread

7. Daftar Market Value 8. Daftar Return Saham

9. Daftar Varian Return Saham 10. Daftar Holding Period

Output SPSS

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ekonomi saat ini diiringi dengan makin banyaknya

investasi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi mulai dari investasi pada

sektor riil maupun investasi pada sektor finansial. Dalam melakukan pilihan

terhadap investasi cukup banyak namun resiko yang akan dihadapi dan

keuntungan yang akan diperoleh juga akan berbeda tergantung pilihan

investasi kita yang lakukan. Investor tidak hanya mengharapkan return yang

tinggi juga mengharapkan resiko yang rendah namun return yang tinggi akan

memiliki resiko yang tinggi pula dan sebaliknya return yang rendah akan

memiliki resiko yang rendah pula. Investasi dapat dilakukan pada sektor

financial seperti obligasi, deposito, saham, waran dan lain-lain sedangkan

untuk investasi pada sektor riil seperti pembangunan pabrik, pembangunan

gedung dan lain-lain.

Investor yang melakukan investasi pada sektor finansial mengalami

perkembangan terutama dalam menanamkan modalnya pada saham. Hal ini

ditandai dengan meningkatnya volume transaksi perdagangan saham, indeks

saham yang meningkatnya, banyaknya perusahaan yang mendaftarkan untuk

menjadi emiten di bursa efek Indonesia atau lebih dikenal sebagai perusahaan

yang go public. Bursa efek sebagai wadah mempertemukannya antara

perusahaan yang membutuhkan dana guna menjalankan usahanya sedangkan

investor yang memberikan dana untuk memperoleh tambahan kekayaannya.

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Bursa saham merupakan bagian dari kelembagaan pasar modal. Pasar

modal berfungsi sebagai "leading indicator" bagi kecenderungan ekonomi

suatu negara (ANTARA News). Perekonomian suatu negara dikatakan aktif

jika transaksi perdagangan sahamnya aktif sebaliknya jika transaksi

perdagangan sahamnya lesu maka perekonomian negara tersebut dapat

dikatakan lesu juga. Oleh karena itu, pasar modal memberikan kontribusi yang

besar terhadap perekonomian suatu negara. Perusahaan-perusahaan

mempunyai kesempatan untuk memperluas usahanya dengan modal yang

ditanamkan oleh Investor sekaligus dapat menyerap tenaga kerja sehingga

dapat mengurangi pengangguran.

Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per hari kini rata-rata

Rp 5,7 triliun atau meningkat sepulah kali lipat ketimbang rata-rata-rata

harian dari tahun 2003. Hal ini menunjukkan perekonomian di Indonesia

dalam keadaan lebih aktif dan kondusif untuk berinvestasi (ANTARA News).

Pergerakan saham yang terkadang sulit dipahami dan sulit dimengerti

mendorong para ahli untuk mempelajari pergerakan saham tersebut karena

dengan mempelajari pergerakan saham tersebut menggambarkan kondisi baik

atau buruknya harga saham. Investor akan memperoleh capital gain jika

menjual sahamnya di atas harga beli saham sebelumnya dan akan juga

memperoleh capital loss jika menjual sahamnya pada harga di bawah harga

beli saham sebelumnya. Selain itu juga Investor akan memperoleh dividen dari

saham yang ditanamkan pada perusahaan tersebut.

Investor memiliki banyak pilihan dalam membeli saham yang ada di

pasar modal sehingga perlunya kemampuan dan pengetahuan untuk

memprediksi keuntungan yang diharapkan dan kerugian yang akan ditanggung

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

jika membeli saham. Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor jika

membeli saham menimbulkan resiko pula terhadap investor tersebut. Investor

memiliki kebebasan untuk memilih saham dan menahan sahamnya hingga

akan di jual sahamnya guna mengurangi resiko sekecil-kecilnya untuk

memperoleh keuntungan yang optimal.

Investor akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki

resiko yang rendah dan memiliki tingkat keuntungan yang sama dengan

perusahaan yang berbeda. Setelah membeli saham investor akan memutuskan

untuk menahan saham (holding period) agar memperoleh return yang

diharapkan. Investor dengan periode waktu yang panjang akan memegang

saham yang memiliki bid ask spread tinggi. Karena semakin kecil nilai spread

berarti semakin likuid suatu saham sebaliknya semakin besar nilai spread

berarti semakin tidak likuid suatu saham (Irwan, 2006:8). Bid ask spread

merupakan bagian dari biaya transaksi yang mempengaruhi keputusan investor

untuk menahan lebih lama saham-saham dengan biaya transaksi yang tinggi.

Bid ask spread memiliki hubungan positif dengan holding period.

Pada saat memegang saham untuk periode waktu tertentu, investor

akan menyesuaikan biaya transaksi dengan jumlah pemesanan saham yang

diinginkan. Biaya transaksi akan meningkat jika order pemesanan saham

meningkat. Investor melakukan pemesanan saham tergantung pada jangka

waktu investasi dan sifat dasar investor. Jangka waktu investor ada dua macam

yaitu jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Sifat dasar investor ada

dua macam yaitu investor yang cenderung berhati-hati dalam membeli saham

(risk averter) dan investor yang cenderung berani dalam membeli saham yang

memiliki resiko tinggi karena mengharapkan return yang tinggi pula dan

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

biasanya melakukan pemesanan order dalam jumlah besar dan berjangka

panjang (risk seeker).

Investasi di pasar modal memiliki resiko yang tinggi karena harga

saham berfruktuatif sehingga memungkinkan Investor melakukan strategi

yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan. Di dalam pasar saham tidak

hanya keuntungan yang didapat tetapi kerugian juga akan diperoleh kerugian

sehingga bagaimana Investor melakukan strateginya terutama dalam menahan

kepemilikan sahamnya (holding period). Return Saham menggambarkan

tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor dalam menahan

kepemilikan sahamnya sedangkan Varian Return Saham menggambarkan

tingkat resiko yang akan dihadapi oleh investor dalam menahan kepemilikan

sahamnya. Return saham dan varian return saham memiliki hubungan negatif

dengan holding period.

Market value menggambarkan ukuran suatu perusahaan. Semakin

besar market value maka ukuran perusahaan makin besar pula. Investor lebih

suka menanamkan modalnya pada perusahaan yang besar dikarenakan

perusahaan yang besar memiliki keuangan yang stabil dan didukung oleh

analis-analis yang handal dan mampu menghasilkan laporan keuangan yang

mampu memperpendek jarak antara pengharapan investor dengan keadaan

yang sebenarnya. Investor menanamkan sahamnya pada perusahaan yang

memiliki market value yang tinggi akan mengurangi portopolio yang

dilakukan yang digunakan sebagai penyeimbang sehingga akan menahan

sahamnya lebih lama. Market value memiliki hubungan positif dengan holding

period.

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Studi dari Atkins dan Dyl (1997) yaitu studi tentang Transaction cost

and Holding Periods for Common Stocks, yang meneliti tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan investor terhadap lamanya kepemilikan suatu

saham. Studi ini dilakukan berdasarkan hasil dari studi Amihud dan Medelson

(1986) yang menyatakan bahwa asset yang memiliki transaction cost lebih

tinggi akan ditahan lebih lama oleh investor, dan sebaliknya. Studi Atkins

dilakukan di New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq selama periode

1975 sampai 1991. Studi ini menghasilkan kesimpulan yang sama

sebagaimana studi Amihud dan Medelson. Dari studi Atkins ini diketahui

adanya hubungan yang lebih kuat antara bid-ask spread dengan holding period

di Nasdaq, karena Nasdaq memiliki spread lebih besar dibanding di NYSE

yang spreadnya lebih kecil. Hasil dari kedua studi tersebut semakin

menguatkan dugaan bahwa memang ada hubungan antara transaction cost

yang diwakili oleh bid-ask spread terhadap keputusan investor untuk menahan

atau melepas sahamnya. Kesimpulan dari studi dari Atkins dan Dyl adalah

semakin tinggi biaya transaksi dalam dealer auction market maka akan

semakin lama investor tersebut menahan atau memegang saham yang

bersangkutan.

Hasil penelitian di atas ternyata didukung juga oleh hasil penelitian

Leny dan Indriantoro (1999) di Indonesia. Dengan demikian ada bukti

konsistensi tentang hubungan antara transaction cost dan holding period baik

untuk sampel penelitian di USA maupun di Indonesia. Lenny dan Indrianto

(1999) memakai model 2 SLS ( Two Stages Least Square) dengan memakai

sampel observasi seluruh saham teraktif (LQ 45) listing di BEJ 1995-1996.

Sedangkan Subali dan Zuhroh (2002) memakai sampel observasi sebesar 50

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

saham terlikuid di BEJ periode semesteran tahun 2000. Perbedaan sampel

observasi antara keduanya tidak menyebabkan hasil analisa data yang berbeda.

Susilowati dan Soebiantoro tahun 2001 mengemukan juga bahwa

variabel bid ask spread, market value, dan return saham secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap holding period. Dalam

penelitian ini secara parsial variabel bid ask spread, market value, dan return

saham juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap holding period.

Kesimpulan dari penelitian Yenny Ayu mia Puspita, Linda

Purnamasari, dan Iramani (2002) dengan menggunakan sampel perusahaan

yang listing dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 bahwa bid ask spread

dan market value berpengaruh terhadap holding period. Hal ini berarti setiap

kenaikan bid ask spread dan market value menyebabkan holding period

saham yang lama. Dan setiap penurunan bid ask spread dan market value

menyebabkan holding period saham yang pendek.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Januar dan Fitri (2005) dengan

menggunakan sampel perusahaan LQ 45 yang terdaftar dari tahun 2002

sampai dengan tahun 2004.dan menganalisisnya dengan menggunakan regresi

berganda dan koefisien beta di dapat bahwa bid ask spread dan market value

memberikan pengaruh secara signifikan terhadap holding period. Market value

lebih dominan dalam mempengaruhi holding period. Dan Rony Setyawan

(2008) dengan menggunakan sampel perusahaan LQ 45 yang terdaftar dari

tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.

Dalam penelitian ini tahun yang akan diambil tahun 2004 sampai

dengan tahun 2006 karena di tahun tersebut terjadi peningkatan signifikan

nilai transaksi saham dan peningkatan IHSG. Tahun 2004 nilai transaksi

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

saham mencapai 247 triliun dan IHSG sebesar 1.000,2. Tahun 2005 nilai

transaksi saham mencapai 406 triliun meningkat secara signifikan dan IHSG

mencapai 1.162,6. Tahun 2006 nilai transaksi saham mencapai 396,6 triliun

turun tipis dan IHSG mencapai 1.719 meningkat secara signifikan.

Sumber : JSX YEARY

Oleh karena itu maka penelitian ini mengambil tahun 2004 sampai

dengan tahun 2006 guna menganalisis hubungan transaksi saham terhadap

holding period. Berdasarkan alasan di atas maka peneliti mengambil judul

“Analisis Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value, Return Saham dan

Varian Return Saham terhadap Holding Period”.

Grafik 1.1

Nilai Transaksi Saham dan IHSG

247

406 396,6

1.000,20

1.162,60

1.719

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2004 2005 2006

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

1.400,00

1.600,00

1.800,00

2.000,00

Nilai Transaksi Saham IHSG

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah bid ask spread, market value, return market dan varian return

market secara bersama-sama akan mempengaruhi holding period ?

2. Apakah bid ask spread, market value, return market dan varian return

market, secara individual akan mempengaruhi holding period ?

3. Variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi holding period

?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini di antaranya :

1. Untuk menganalisis apakah bid ask spread, market value, return market

dan varian return saham berpengaruh signifikan secara bersama-sama

terhadap holding period.

2. Untuk menganalisis apakah bid ask spread, market value, return market

dan varian return saham berpengaruh signifikan secara individual terhadap

holding period.

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini di antaranya :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dalam

menentukan harga guna memperoleh modal dari investor. Sekaligus untuk

mengaktifkan perdagangan saham.

2. Bagi Investor

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang lamanya

atau waktu yang baik dalam menahan saham guna memperoleh return yang

diharapkan dan kemudian menjual sahamnya sewaktu harga saham tinggi guna

memperoleh capital gain.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan ilmiah dan dapat digunakan oleh para akademisi lain yang ingin

melakukan penelitian yang serupa di masa yang akan datang dan sekaligus

manambah referensi bagi perpustakaan.

4. Bagi Individu

Penelitian ini berguna sebagai tugas akhir untuk memperoleh

kesarjanaannya dan menambah wawasan dalam menjalankan penelitian lain.

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pasar Modal

Menurut Bambang Riyanto (1999:219) pasar modal adalah suatu

pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling

berhadapan, yakni calon pemodal di satu pihak dan emiten yang membutuhkan

modal jangka menengah dan jangka panjang di lain pihak. Menurut Suad

Husnan (1998:3) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

(sekuritas) jangka panjang yang bias diperjualbelikan baik dalam bentuk

hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun

perusahaan swasta. Sedangkan definisi lainnya menurut Dahlan Siamat

(2001:249) pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisir dimana efek-

efek yang diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa Efek atau stock

exchange adalah suatu sistem yang terorganisir yang mempertemukan penjual

dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan

melalui wakil-wakilnya.

Instrumen Pasar Modal di Indonesia di antaranya:

1. Saham biasa

Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap perusahaan dimana

imbalannya adalah berupa dividen. Sedangkan menurut Sunariyah (2003:10)

saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan dalam suatu perseroan

terbatas yang biasa disebut emiten. Saham mewakili klaim kepemilikan pada

penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Setelah klaim dari kreditur

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

dibayar (berupa pembayaran bunga), manajemen perusahaan dapat

menggunakan sisa penghasilan (laba bersih setelah pajak) untuk membayar

dividen kepada pemegang saham dan menginvestasikan kembali penghasilan

tersebut ke dalam perusahaan (menahan laba). Keunikan saham adalah

pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan

bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham

adalah sebesar investasi pada saham tersebut. Dengan kata lain, kerugian

maksimum adalah nilai saham menjadi nol karena seluruh aktiva diambil alih

oleh pihak lain. Meskipun kewajibannya terbatas, menginvestasikan uang

dengan cara membeli saham dikatakan relatif beresiko karena sifat

penghasilan yang diberikan relatif berfluktuatif (tergantung sisa penghasilan).

Pada umumnya perusahaan yang besar memiliki penghasilan yang lebih stabil

daripada perusahaan kecil. Oleh karena itu resiko memegang saham

perusahaan besar lebih kecil daripada resiko memegang saham perusahaan

kecil (Lukas,1999:17).

2. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang

membutuhkan modal (emiten) untuk ditukarkan dengan modal. Keuntungan

dalam bentuk obligasi dalam bentuk kupon.

3. Saham preferen

Saham preferen (Preferred Stock) merupakan gabungan antara saham

biasa dan obligasi. Saham preferen memiliki sifat saham karena tidak ada

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

waktu jatuh tempo dan memberikan dividen. Sedangkan memiliki sifat

obligasi karena dividen yang dibagikan bersifat tetap.

Derivatif dari Efek adalah

a. Right/ klaim

Right biasa dikenal dengan bukti hak memesan saham terlebih dahulu

adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang

saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan

sebelum saham-saham tersebut diberikan kepada pihak lain. Jika pemegang

saham tidak bermaksud untuk menggunakan haknya (membeli saham) maka

bukti right yang dimiliki dapat diperjualbelikan di bursa.

b.Warran

Warran adalah efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki

hak kepada pemegang saham untuk memesan dari perusahaan tersebut pada

harga tertentu untuk 6 bulan atau lebih.

Faktor yang mempengaruhi harga saham (Abdul Halim, 2005:5) adalah

a. Pendekatan Fundamental

Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan

oleh emiten maupuan oleh administrator bursa efek. Karena kinerja emiten

dipengaruhi oleh kondisi sektor industri di mana perusahaan tersebut berada

dan perekonomian secara makro, maka untuk memperkirakan prospek harga

sahamnya di masa yang akan datang harus dikaitkan dengan faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhinya. Jadi, analisis ini dimulai dari siklus

usaha perusahaan secara umum. Selanjutnya ke sektor industrinya, akhirnya

dilakukan evaluasi terhadap kinerja yang diterbitkannya.

b. Pendekatan teknikal

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Pendekatan ini didasarkan pada data atau perubahan harga saham di

masa lalu sebagai upuya untuk memperkirakan harga saham di masa

mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan pergeseran

penawaran (supply) dan permintaan (demand) dalam jangka pendek, serta

mereka berusaha untuk cederung mengabaikan resiko dalam pertumbuhan laba

dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan. Namun

demikian analisis ini lebih mudah dan cepat dibandingkan analisis

fundamental, karena secara simultan dapat diterapkan pada beberapa saham .

Analisis ini tidak menganggap bahwa analisis fundamental terlalu rumit dan

terlalu banyak mendasarkan pada laporan keuangan emiten. Oleh karena itu,

analisis teknikal mendasarkan pada premis bahwa harga saham terganung pada

penawaran dan permintaan saham itu sendiri. Data finansial historis yang

tergambar pada diagram dipelajari untuk memprediksi harga di masa yang

akan datang, serta untuk memperkirakan pergerakan individual saham maupun

pergerakan indeks pasar (market index).

B. Holding Period

Karakteristik saham yang bersifat high risk-high return ini

menyebabkan investor harus memutuskan lamanya waktu menahan saham

(holding period) secara tepat agar memperoleh return yang diharapkan.

Menurut Subali dan Diana Zuhroh (2002) holding period adalah rata-rata

panjangnya waktu investor dalam menahan atau memegang sahamnya selama

periode waktu tertentu. Lamanya investor menahan saham dalam suatu

perusahaan berhubungan dengan return dan risk yang didapat. Investor yang

rasional akan berusaha untuk menahan saham yang dimilikinya sampai pada

tingkat return yang diinginkan oleh investor pada tingkat resiko yang ada.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Panjangnya holding period saham dapat berubah-ubah, dapat 1 hari, 1 minggu,

1 bulan bahkan 1 tahun.(Januar & Fitri, 2005).

Jika pasar modal (bursa) menunjukkan kondisi bullish maka biaya

transaksi suatu saham akan meningkat. Hal ini membuat para investor akan

berpikir untuk tidak mengganti saham tersebut dengan saham lain yang biaya

transaksinya murah sekalipun. Penggantian saham justru akan

melipatgandakan biaya transaksi yang pada gilirannya akan menurunkan

pendapatan (income) investor tersebut. Meningkatnya biaya transaksi suatu

saham dapat ditunjukkan dengan makin tingginya bid ask spread.

Pada dasarnya berapa lama investor akan memegang (menahan) suatu

saham ini akan berbeda-beda menurut profit karakteristik investor tersebut.

Investor yang karakteristiiknya risk averter akan cenderung memegang

(menahan) suatu saham untuk periode yang panjang. Hal yang kontras akan

terjadi untuk investor yang bersifat risk seeker. Berapa lama investor

memegang (menahan) suatu saham umumnya disebut holding period. Tidak

ada aturan yang ideal berapa besarnya holding period. Namun dari riset Atkins

dan Dyl (1997) ditemukan angka holding period sebesar 7-8 tahun.

C. Bid Ask Spread

Bid ask Spread adalah selisih antara harga beli tertinggi (bid) yang

menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga

jual (ask) terendah yang menyebabkan investor bersedia untuk menjual

sahamnya. Bid Ask Spread yang merupakan fungsi dari transaction cost yang

mempengaruhi perdagangan yang menyebabkan investor mengharapkan untuk

menahan lebih panjang (pendek) asset yang memiliki biaya transaksi yang

lebih tinggi (rendah). (Januar)

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Penjelasan teoritis tentang bid ask spread sacara garis besar dapat

dikelompokkan dalam dua alur pemikiran. Kedua alur pemikiran tersebut

berusaha menjelaskan tentang hubungan antara spread dan peran dealer dalam

lingkungan pasar quota driven. Alur pemikiran pertama disebut sebagai model

persediaan (inventory models) seperti yang dikemukan Ho dan Stoll(1981).

Alur pemikiran kedua dikenal sebagai informasi (information model) seperti

yang dikemukakan oleh Copeland dan Galai(1983). Menurut model

persediaan, spread timbul sebagai kompensasi kepada market maker atau

dealer yang menanggung resiko memiliki persediaan saham. Resiko ini

diambil oleh dealer karena tugasnya sebagai penyedia jasa “immediacy”

(Demsetz, Stoll, 1978) yaitu jasa kepada investor untuk dapat bertransaksi

secara cepat, sesuai dengan harga yang dikutip oleh dealer yang bersangkutan.

Dan menurut model informasi, spread timbul karena adanya dua jenis investor

yang bertransaksi di pasar yaitu liquidity trader dan informed trader. Menurut

Copeland dan Galai (1983), selama transaksi berlangsung, market maker tidak

dapat membedakan jenis investor yang dihadapi atau dikenal sebagai masalah

adverse selection. Karena itu market maker berusaha menentukan spread

optimum sebagai maksimasi selisih antara potensi keuntungan dari liquidity

trader dan potensi kerugian dari informed trader.

Bid ask spread merupakan elemen yang terpenting dalam transaction

costs yang terdiri dari dari bid price dan ask price. Bid ask spread merupakan

selisih antara price dengan ask price. Bid price adalah harga tertinggi yang

ditawarkan oleh dealer atau harga dimana spesialis atau dealer menawar untuk

membeli saham-saham. Sedangkan ask price adalah harga terendah di mana

dealer bersedia untuk menjual atau harga dimana spesialis atau dealer

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

menawar untuk menjual saham-saham (Jones,1996). Besarnya bid ask spread

sebagai proksi tingkat likuiditas menunjukkan bahwa semakin tinggi spread

maka likuiditas saham akan semakin kecil (Susanti dkk, 2005:42).

Menurut prediksi Stoll (1989) biaya pemilikan saham berpengaruh

positif (searah) terhadap bid ask spread. Artinya semakin tinggi biaya

pemilikan saham maka akan menyebabkan semakin lebar bid ask spread

saham tersebut. Perdagangan suatu saham yang aktif yaitu dengan volume

perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut cepat

diperdagangkan. Semakin aktif perdagangan suatu saham, semakin besar

volume perdagangan saham maka semakin rendah biaya pemilikan saham

tersebut sehingga akan mempersempit bid ask spread saham tersebut.

Fabozzi (1999) menyatakan bahwa bid ask spread dealer dipengaruhi

oleh biaya transaksi dan resiko yang ditanggung. Salah satu biaya terpenting

adalah biaya pemprosesan pesanan. Biaya peralatan yang dibutuhkan untk

beroperasi dan biaya karyawan adalah contoh biaya pemprosesan pesanan.

Semakin rendah biaya semakin kecil bid ask spread. Posisi dealer melibatkan

penyimpanan persediaan sekuritas (a long position) atau penjualan sekuritas

yang bukan merupakan persediaan (a short position).

Ada tiga jenis resiko yang berhubungan dengan mempertahankan

posisi long (beli) dan short (jual) pada sekuritas tertentu. Pertama, terdapat

ketidakpastiaan mengenai harga sekuritas di masa depan. Dealer yang

memiliki posisi beli bersih akan khawatir jika penurunan harga di masa depan.

Jenis resiko kedua adalah berhubungan dengan waktu yang diharapkan akan

dibutuhkan dealer untuk melepaskan posisi ketidakpastiannya. Semakin besar

frekuensi transaksi, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan dealer untuk

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

mempertahankan posisinya. Kemudian resiko ketiga yaitu walaupun umunya

dealer memiliki akses atas informasi mengenai arus pesanan yang lebih baik

daripada masyarakat umum, namun ada beberapa perdagangan dimana dealer

memiliki resiko bertransaksi dengan pihak yang memiliki informasi yang lebih

baik. Hal ini mengakibatkan trader dengan informasi yang lebih baik

memperoleh harga yang lebih baik dengan biaya yang ditanggung oleh dealer.

Saham yang harganya senantiasa naik berarti memberikan return yang

tinggi menunjukkan bahwa tersebut disukai oleh investor. Terdapat dua jenis

mengenai pengukuran spread, Hamilton (1991) dalam Sri Fatmawati, Susanti

dkk (2005:40), dan Siera Juwenda (2007:23) berpendapat bahwa ada dua

model spread yaitu dealer spread dan market spread. Dealer spread adalah

selisih antara harga beli (bid) dan harga penawaran (ask) yang menyebabkan

setiap dealer ingin memperdagangkan sekuritas dengan assetsnya sendiri.

Sedangkan market spread adalah beda antara highest bid dengan lower ask

yang terjadi pada saat tertentu. Dari hasil penelitian Hamilton menyimpulkan

bahwa spread tersebut memiliki hubungan yang berbeda dengan komponen-

komponen yang mempengaruhinya seperti informasi dan kompetisi.

D. Market Value

Menurut Lenny dan Nur (1999) market value adalah rata-rata nilai

pasar perusahaan selama periode. Market value mencerminkan ukuran suatu

perusahaan. Hal ini karena market value merupakan nilai sebenarnya dari

aktiva perusahaan yang direfreksikan di pasar. Semakin besar market value

berarti semakin besar perusahaan tersebut. Perusahaan yang besar biasanya

memiliki keuangan yang stabil, mampu memberikan distribusi return yang

stabil serta memberikan banyak analis yang kompeten sehingga mampu

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

menghasilkan laporan keuangan dan informasi yang dapat mengurangi

perbedaan antara harapan investor dengan kejadian yang sebenarnya di

perusahaan. Stoll dan Whaley mengemukakan bahwa melakukan investasi

dengan perusahaan yang lebih besar biasanya memiliki resiko yang lebih kecil

daripada perusahaan kecil yang dapat mempengaruhi holding period. Hal ini

memungkinkan investor hanya membutuhkan sedikit portopolio penyeimbang

dengan saham perusahaan besar dan rata-rata waktu kepemilikan sahamnya

akan lebih panjang.

Nilai kapitalisasi pasar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Kapitalisasi besar (Big - Cap)

Merupakan saham yang nilai kapitalisasi pasarnya lebih dari Rp 5

triliun.

Kelompok saham ini disebut juga sebagai saham blue-chip, saham papan

atas,atau saham lapis pertama.

2. Kapitalisasi sedang (Mid - Cap)

Merupakan saham yang nilai kapitalisasi pasarnya antara Rp 1 triliun

hingga Rp 5 triliun. Kelompok saham ini disebut juga sebagai saham baby

blue-chip, saham baby blues, atau saham lapis kedua.

3. Kapitalisasi kecil (Small - Cap)

Merupakan saham yang nilai kapitalisasi pasarnya di bawah Rp 1

triliun. Kelompok saham ini disebut juga sebagai saham lapis ketiga. Ukuran

perusahaan dapat ditentukan berdasarkan nilai kapitalisasinya (market

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

capitalization). Nilai kapitalisasi pasar dapat diperoleh dengan mengalikan

harga pasar dengan jumlah saham beredar.

E. Return Saham

Return saham adalah imbalan yang diharapkan yang akan diperoleh

pada masa yang akan datang. Return saham adalah imbalan yang diperoleh

dari investasi atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas

investasi yang dilakukan. Return saham merupakan suatu pendapatan saham

atau tingkat berhutang yang diperoleh dari selisih antara harga saham pada

periode saham dibagi dengan harga saham pada periode sebelumnya.

Return Saham merupakan perbandingan antara harga saham hari

sekarang dengan harga saham hari sebelumnya (Magdalena,2004). Investor

tidak dapat mengetahui hasil return yang akan diperoleh dari suatu keputusan

investasi, oleh karena itu harus dapat diestimasikan. Return yang akan datang

(future return) adalah return yang diharapkan (expected Return) yang dapat

atai tidak dapat secara nyata terjadi. Risk dan Return pada portofolio berbeda

dengan risk dan return pada masing-masing saham (Siti Nurjana,2005).

Sedangkan dalam penelitian ini yang digunakan adalah return pada masing-

masing saham.

Menentukan tingkat return masing-masing saham (Ri) yang diambil

dari data harga saham harga saham histories (Nurfauziah, 1999:82). Return

(Rt) saham didefinisikan sebagai aktif harga saham dari periode sebelumnya

(Halim dan Hidayat, 2000:73). Return saham ini disebut juga return saham

(Rit) actual individual (actual return) yang secara matematis perhitungannya

menggunakan informasi dari harga saham yang terjadi (Arif dan Zaki,1999).

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Return saham tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif

diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer

tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini

akan mengakibatkan menurunnya biaya kepemilikan.(Magdalena, 2004:25).

Saham yang diperdagangkan di pasar modal sangatlah banyak

sehingga diperlukan kemampuan dan pengetahuan dari investor untuk

memprediksi resiko yang timbul dan keuntungan yang diharapkan dari

investasi saham yang akan dilakukan. Salah satu tujuan investor yang telah

menanamkan modalnya pada perusahaan adalah mendapatkan return yang

tinggi. Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Resiko yang

ditimbulkan dari investasi saham mencerminkan tingkat keuntungan yang

diharapkan oleh investor.

F. Varian Return saham

Menurut J. Suprapto, MA ( 1991:257) pada dasarnya resiko ialah

sesuatu yang menimbulkan kerugian /kekalahan atau sesuatu keadaan yang

tidak pasti. Jadi, resiko bias diukur dengan besarnya kerugian/ kekalahan atau

ketidakpastian. Banyak para pakar keuangan (financial expert) percaya bahwa

resiko suatu bisnis dapat diukur dengan varian atau standard deviasi dari

tingkat perolehan internal (TPI) dari asset.

Varian atau standard deviasi dipergunakan untuk mengukur tingkat

variasi suatu kelompok data. Makin besar variasi suatu kelompok data

semakin bervariasi kelompok data tersebut. Kelompok data disebut homogen

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

jika varian atau standard deviasinya nol. Tingkat variasi suatu kelompok data

diukur terhadap rata-ratanya atau nilai harapannya (expected return).

(1991:263-264).

G. Hubungan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

1. Bid Ask Spread dengan Holding Period

Bid Ask Spread menggambarkan perbedaan antara harga tertinggi (bid

price) dengan harga terendah (ask price) yang terbentuk dari permintaan dan

penawaran yang terjadi di pasar bursa. Penjual menginginkan sahamnya

terjual dengan harga yang tinggi sedangkan pembeli menginginkan membeli

saham yang rendah. Spread yang tinggi menyebabkan investor akan menahan

sahamnya kebih lama. Begitu juga sebaliknya spread yang tinggi

menggambarkan perbedaan yang jauh antara harga yang ingin dijual dengan

harga yang ingin di beli oleh investor.

2. Market Value dengan Holding Period

Market value menggambarkan ukuran perusahaan. Market value besar

maka ukuran perusahaan besar pula. Ukuran perusahaan yang besar

manandakan perusahaan tersebut memiliki kontribusi yang besar pula di

industrinya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tersebut mampu

menutupi kerugian tersebut sehingga investor tertarik untuk menahan saham

tersebut. Lain halnya dengan perusahaan yang kecil.

3. Return Saham dengan Holding Period

Return saham yang tinggi mengindikasi tingkat pengembalian yang

tinggi sehingga investor tertarik untuk membeli saham tersebut. Dan akan

menjual sahamnya pada saat return yang tertentu. Lamanya waktu dari mulai

membeli saham sampai menjual sahamnya kembali dinamakan holding period.

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

4. Varian Return Saham dengan Holding period

Varian return saham mengindikasikan resiko atau penyimpangan return

saham tersebut. Investor akan melepaskan sahamnya dikarenakan resiko yang

tinggi. Varian return saham dapat menggambarkan naik turunnya harga saham

di bursa sehingga perdagangan akan aktif jika resikonya tinggi dan akan

kurang aktif jika resikonya rendah.

H. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Januar dan Fitri

Januar dan Fitri melakukan penelitian tentang pengaruh bid ask spread,

market value, dan return saham terhadap holding period saham LQ 45.

penelitian menggunakan sampel LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

dari bulan Februari 2002-Januari 2004. Berdasarkan uji F menunjukkan 0.000

yang berarti variabel independen bid ask spread, market value, dan return

saham terdapat pengaruh yang signifikan terhadap holding period.

Berdasarkan uji T variabel bid ask spread terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap holding period. Variabel market value terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap holding period. Variabel return saham tidak terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Berdasarkan uji

Determinasi angka R (koefisien korelasi) sebesar 0.049 menunjukkan

hubungan antara bid ask spread, market value, return saham terhadap holding

period adalah positif dan hubungan cukup lemah dan angka adjusted R Square

(koefisien determinasi) menunjukkan angka 0.232 berarti 23,2% variasi

holding period bisa dijelaskan pada ketiga variabel independen yaitu bid ask

spread, market value dan return saham dan sisanya 76.8% disebabkan oleh

sebab lain diluar model.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

2. Penelitian Roni Setyawan

Roni Setyawan melakukan penelitian tentang pengaruh bid ask spread,

market value, volatilitas harga terhadap holding period saham-saham LQ 45

tahun 2003-2005. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji F menunjukkan taraf

signifikan 1% terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan atau

bersama-sama dari bid ask spread, market value, dan volatilitas harga

terhadap holding period. Sedangkan berdasarkan uji T menunjukkan variabel

bid ask spread tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap holding

period. Variabel market value terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

holding period. Variabel volatilitas harga terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap holding period. Berdasarkan uji Determinasi angka R (koefisien

korelasi) sebesar 0.464 menunjukkan hubungan antara bid ask spread, market

value, volatilitas harga terhadapholding period adalah positif dan hubungan

cukup lemah dan angka adjusted R Square (koefisien determinasi)

menunjukkan angka 0.181 berarti18.1% variasi holding period bisa dijelaskan

pada ketiga variabel independen yaitu bid ask spead, market value dan

volatilitas harga dan sisanya 81.9% disebabkan oleh sebab lain diluar model.

3. Penelitian Yenny Ayu mia Puspita, Linda Purnamasari, dan Iramani

Penelitian ini menggunakan populasi data LQ 45 periode 1999-2002

sedangkan sampel yang diambil merupakan saham perusahaan yang listing

dari 31 Desember 1997 sampai dengan 31 Desember 2002. Berdasarkan Uji

uji F menunjukkan taraf signifikan 5% terdapat tidak ada pengaruh yang

signifikan secara simultan atau bersama-sama dari bid ask spread, market

value, variance return saham dan return on equity terhadap holding period.

Sedangkan berdasarkan uji T menunjukkan variabel bid ask spread terdapat

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel market value

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap holding period. Variabel

variance return saham tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

holding period. Variabel return on equity tidak terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap holding period. Berdasarkan uji Determinasi angka

adjusted R Square (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0,037 atau 3,7

% variasi holding period bisa dijelaskan pada ketiga variabel independen yaitu

bid ask spead, market value,variance return saham dan earnings sisanya 96,3

% disebabkan oleh sebab lain diluar model.

I. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

menggunakan sampel dari perusahaan yang terdaftar dari tahun 2004-2006,

perusahaan yang melakukan transaksi saham akan dapat menunjukkan

besarnya bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham.

Bid ask spread yang menggambarkan besarnya biaya transaksi (Irwan,

2006:8) dimana semakin besar bid ask spread akan menunjukkan pula semakin

besar biaya transaksinya. Biaya transaksi yang tinggi akan mempengaruhi

lamanya investor dalam menahan sahamnya. Biaya transaksi yang tinggi akan

menyebabkan investor akan menahan semakin lama sahamnya atau holding

period tinggi pula.

Market value yang menggambarkan besarnya ukuran perusahaan

Lenny dan Nur (1999) dimana basar market value akan menunjukkan semakin

besar ukuran perusahaan tersebut. Market value yang besar akan

mempengaruhi lamanya investor dalam menahan sahamnya. Besarnya ukuran

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

perusahaan akan menyebabkan investor akan menahan semakin lama

sahamnya atau holding period tinggi.

Return saham menunjukkan tingkat pengembalian saham. Return

saham akan mempengaruhi lamanya investor dalam menahan sahamnya.

Begitu juga, varian return saham menunjukkan tingkat resiko atau fluktuasi

dari transaksi saham. Varian return saham akan memepengaruhi investor

dalam menahan sahamnya. Berdasarkan keempat variabel ini maka dapat

dibuat model kerangka pemikiran sebagai berikut :

Model Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran penelitian

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah

BID ASK

SPREAD

RETURN

SAHAM

SAHAM

VARIAN RETURN

SAHAM

MARKET

VALUE

HOLDING PERIOD

TRANSAKSI SAHAM

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Ha1 : Secara simultan Bid Ask Spread, Market value, Return saham dan

Varian return saham mempengaruhi Holding Period.

Ha2 : Secara parsial Bid Ask Spread, Market value, Return saham dan

Varian return saham mempengaruhi Holding Period.

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006

dengan return yang positif dan aktif pada akhir tahun 2004 hingga akhir tahun

2006. Data yang digunakan data sekunder dari pusat referensi Bursa Efek

Indonesia. Return positif mempunyai pergerakan harga sahamnya naik

sehingga dimungkinkan sampel yang diambil cukup mewakili seluruh

populasi sehingga dapat terlihat sejauh mana pengaruh dari variabel bid ask

spread, market value, return saham, varian return saham terhadap holding

period.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dengan teknik metode purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel non probability di mana metode ini menetapkan setiap

elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel

penelitian harus memenuhi syarat atau kriteria tertentu yang dapat digunakan

sebagai sampel untuk penelitian.

Kriteria Penentuan Sampel dalam penelitian ini :

1. Perusahaan yang tercatat dalam bursa efek Indonesia dari tahun 2004

sampai 2006.

2. Perusahaan yang mengerluarkan laporan keuangan pada akhir bulan Juli

tahun 2007 karena untuk mengetahui informasi jumlah saham yang

beredar.

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

3. Perusahaan yang melakukan transaksi atau perdagangan saham pada tanggal

30 Desember tahun 2004, tanggal 29 Desember tahun 2005 dan pada

tanggal 28 Desember 2006 karena data pada akhir tahun dapat menjadi

standar atau nilai buku pada tahun tersebut.

4. Perusahaan yang memiliki kenaikan harga saham dari akhir tahun 2003,

akhir tahun 2004, akhir tahun 2005 dan akhir tahun 2006 yang digunakan

untuk menghitung return saham tersebut.

5. Perusahaan yang memiliki return saham bernilai positif atau lebih dari nol

pada tanggal 30 Desember tahun 2004, tanggal 29 Desember tahun 2005

sampai dengan tanggal 28 Desember 2006 karena return menunjukkan

keuntungan dari transaksi saham yang dilakukan oleh investor.

6. Perusahaan yang mengerluarkan informasi close price, ask price, bid price,

volume perdagangan pada tanggal 30 Desember tahun 2004, tanggal 29

Desember tahun 2005 sampai dengan tanggal 28 Desember 2006.

7. Perusahaan yang mengerluarkan informasi jumlah saham yang beredar

pada laporan keuangan pada akhir tahun 2004, akhir tahun 2005, dan pada

akhir tahun 2006.

Hasil penentuan sampel yaitu :

26 perusahaan yang memiliki return positif dari akhir tahun 2003, akhir

tahun 2004, akhir tahun 2005 dan akhir tahun 2006 dan mengerluarkan

laporan keuangan pada akhir Juli 2007.

8 perusahaan tidak melakukan transaksi dari pada tanggal 30 Desember

tahun 2004, tanggal 29 Desember tahun 2005 sampai dengan tanggal 28

Desember 2006.

Jadi, perusahaan yang menjadi sampel pada peneltian ini adalah

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

1. AALI (Astra Argo Lestari) Tbk

2. AKRA (AKR Corporindo) Tbk

3. ASII (Astra International) Tbk

4. BRPT (Barito Pasifik) Tbk

5. FASW (Fajar Surya Wisesa) Tbk

6. INTP (Indocement Tunggal Prakasa) Tbk

7. LPBN (Bank Lippo) Tbk

8. LSIP (PP London Sumatra) Tbk

9. MEDC (Medco Energi International) Tbk

10.PGAS (Perusahaan Gas Negara) Tbk

11.PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam) Tbk

12.RMBA (Bentoel International Investama) Tbk

13.SMRA (Summarecon Agung) Tbk

14.SOBI (Sorini Corporation) Tbk

15.TURI (Tunas Ridean) Tbk

16.UNTR (United Tractors) Tbk

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk

jadi dan dipublikasikan.

a. Data-data dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Data-data tersebut antara lain data harga saham

penutupan, data jumlah saham beredar, data harga bid, data harga ask, dan

data volume perdagangan.

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

b. Internet.

Adapun yang menjadi situs dari pencarian data yang berhubungan dengan

tema atau penelitian ini seperti www.google.com, www.idx.com, dan lain-

lain.

2. Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan adalah melakukan studi kepustakaan dengan

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literature yang bersumber dari buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Terutama di Lembaga pendidikan seperti

LIPI, Universitas Islam Negeri, Universitas Atmajaya, Perpustakaan Bursa

Efek Indonesia dan lembaga-lambaga yang lainnya.

D. Metode Analisis

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode :

1. Analisis Statistik

a. Uji Statitik F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat/dependen.

H0 = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan pada variabel Holding Period.

Ha = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara bersamaan berpengaruh secara signifikan pada variabel Holding Period.

Terima H0 jika p-value >level of significant

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Terima Ha jika p-value < level of significant

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Parsial)

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen.

H0 = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara individu tidak berpengaruh signifikan pada variabel Holding Period.

Ha = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara individu berpengaruh secara signifikan pada variabel Holding Period.

Terima H0 jika p-value >level of significant

Terima Ha jika p-value < level of significant

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien

determinasi adalah di antara nol dan satu. Jika nilai kecil atau mendekati 0

maka variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan jika nilai besar atau

mendekati satu maka hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

Nilai R-Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R-Square

berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu

(time series) memiliki R-Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi

(diatas 0,5), sedangkan sampel dengan data tertentu yang disebut data silang

(crosssection) pada umumnya memiliki R-Square maupun Adjusted R Square

cukup rendah (di bawah 0,5) (Bhuono:2005:51).

2. Analisis Asumsi Klasik

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah data normal atau

mendekati normal.

Menurut Singgih Santoso (2000: 214) ada beberapa cara mendeteksi

normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan

grafik. Dasar pengambilan keputusan :

1). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2). Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b.Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara variabel itu sendiri pada

pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji Autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi berganda ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada penyakit autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik

adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi.

Ada beberapa alasan terjadi autokorelasi di antaranya :

1). Bentuk fungsi yang salah.

2). Terjadi penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel X lain yang tidak

dimasukkan pada model.

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

3). Inerita, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-variabel X

yang terus-menerus sehingga sesuatu akan terjadi dan mempengaruhi nilai-

nilai pada variabel X-nya.

4). Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.

5). Adanya lags (tenggang waktu).

Untuk mendeteksi adanya autokerelasi dengan cara antara lain :

1). Melihat pola hubungan antara residual (µ) dan variabel bebas atau waktu

(X). Bila sebaran titik-titik cenderung mengalami penurunan, maka dapat

dikatakan ada autokorelasi negatif, sebaliknya bila cenderung menaik, maka

dapat dikatakan ada autokorelasi positif.

2). Menggunakan uji Durbin Watson (DW). Uji ini digunakan dengan cara

membandingkan nilai Durbin-Watson dengan tabel Durbin-Watson.

Dalam tabel Durbin-Watson terdapat nilai batas atas (upper bound atau

du) dan nilai batas atas (lower bound atau dl). Adapun kriteria yang

diberlakukan untuk menjadi patokan adalah sebagai berikut (Ghozali:2005):

Setelah itu membandingkan nilai stastistik d dengan dL (d Lower) dan

dU (d upper) dari table dengan ketentuan sebagai berikut :

a). Bila d < dL, berarti ada korelasi yang positif.

b). Bila dL < d < dU, berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa.

c). Bila dU < d < 4 - dU, berarti tidak ada korelasi positif maupun negatif.

d). Bila 4-du < d < 4-dL, berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa.

e). Bila d > 4 – dL, berarti ada korelasi negatif.

Petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

dengan melihat besarnya nilai Durbin Watson yaitu :

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

a). Angka DW di bawah -2 terdapat autokorelasi positif.

b). Angka DW di antara -2 sampai +2 tidak terdapat autokorelasi.

c). Angka DW di atas +2 terdapat autokorelasi negatif.

c.Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Bila variabel-

variabel berkorelasi secara sempurna maka disebut multikolineritas sempurna

(perpect multicollinearity).

Multikolinieritas merupakan keadaan di mana satu atau lebih variabel

independen dinyatakan kondisi linier dengan variabel lainnya. Artinya jika di

antara pengubah-pengubah bebas yang digunakan sama sekali tidak

berkorelasi satu dengan yang maka bias dikatakan tidak terjadi

multikolinieritas.

Untuk menguji asumsi multikolinieritas dapat digunakan VIF

(Variance Inflation Factor) dan TOL (tolerance), dimana Ghozali (2005)

mengatakan bila nilai VIF lebih dari 10 berarti terdapat multikolinieritas

sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas. Sedangkan bila nilai TOL kurang dari 0,10 maka

dikatakan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.

d.Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dari

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas. (J.

Suprapto, (1983). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model yang baik

adalah homoskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Menurut Singgih Santoso (2000:210) ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain :

1). Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SPRED). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPREAD di mana sumbu X dan Y yang telah

diprediksi dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang

telah distudentized.

2). Dasar analisis, jika ada pola tertentu yang teratur seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Nachrowi dan Usman (2002:15) menyebutkan analis regresi

merupakan suatu motode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar

variabel. Hubungan tersebut diekspresikan dalam bentuk persamaan yang

menghubungkan variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas (X1,

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

X2, X3, …Xn). Jika variabel bebas yang digunakan lebih dari satu, model yang

diperoleh adalah model regresi berganda.

Suatu model regresi linear yang baik adalah yang mempunyai nilai

error yang minimal (Ordinary Least Square/ OLS) serta mempunyai sifat

BLUE (Best Linear Unbiased estimator) Husnelly (2003:28) yaitu :

a. Mean dari nilai residualnya = 0

E (µi) = 0

b. Varians dari residual konstan (homokedastis)

Var (µi / xi ) б2

sama untuk setiap i

c. Tidak terjadi autokorelasi pada variabel yang berbeda waktu.

Cov (µi / µi ) = 0;i ≠ j

d. Tidak terjadi multikolineritas diantara variabel-variabel bebasnya

Misalnya X1 = γ X2 atau X2 = γ1 X1

e. Tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebas

Cov ( µi, xi) = 0

f. Model regresi dispesifikasi secara benar sebelum membuat model, yaitu

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1). Bagaimana yang dikatakan teori

2). Variabel-variabel apa saja yang perlu diperhatikan

3). Bagaimana bentuk fungsinya

Pada penelitian ini untuk menguji hipotesis pengaruh bid ask spread, value

market, return saham, varian return saham, terhadap holding period

digunakan regresi berganda.

Persamaan untuk regresi berganda penelitian ini dapat dinyatakan

dalam persamaan garis sebagai berikut :

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Y = a + b1 X1+b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + Єi

Dimana :

Y = Holding Period

a = Intersept

b1-b4 = Koefesien Regresi

X1 = Bid Ask Spread

X2 = Market Value

X3 = Return Saham

X4 = Varian Return Saham

Єi = Error Term

f. Dasar Pengambilan Keputusan

1). Uji Signifikan Parameter Individual

H0 = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara individu tidak berpengaruh signifikan pada variabel Holding

Period.

Ha = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara individu berpengaruh secara signifikan pada variabel Holding

Period.

Terima H0 jika p-value >level of significant

Terima Ha jika p-value < level of significant

2). Uji Signifikan Simultan (F-Test)

H0 = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan pada variabel Holding

Period.

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Ha = bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

secara bersamaan berpengaruh secara signifikan pada variabel Holding

Period.

Terima H0 jika p-value >level of significant

Terima Ha jika p-value < level of significant

3). Koefisien Determinasi (R2/ Adjusted R2)

Nilai R-Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R-Square

berkisar antara 0 sampai 1. Jika berada di bawah 0.5 maka hubungan antara

variabel terikat dengan variabel - variabelnya lemah.

E. Operasional Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi operasional variabel penelitian ini di antaranya :

1.Variabel Dependen

Yang menjadi variabel dependen dari penelitian ini yaitu :

a. Holding period

Holding period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan investor untuk

berinvestasi dengan sejumlah uang yang bersedia dikeluarkan atau dengan

kata lain rata-rata panjangnya waktu investor menahan saham perusahaan

selama bulan atau periode penelitian.(Januar dan Fitri,2005).

Menurut Januar dan Fitri variabel ini dapat dihitung dengan pengukuran

sebagai berikut :

Keterangan

Holding period = Jumlah Saham Beredar

Volume Perdagangan

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Jumlah saham beredar yang digunakan pada akhir tahun 2004 sampai dengan

akhir tahun 2006.

Volume perdagangan yang digunakan pada akhir tahun 2004 sampai dengan

akhir tahun 2006.

a. Bid Ask Spread

Bid ask spread merupakan selisih antara harga jual merupakan selisih

antara harga jual terendah dengan harga jual tertinggi yang menyebabkan

terjadinya transaksi atau perdagangan.

Rumus untuk menghitung bid ask spread (Januar dan Fitri, 2005)

sebagai berikut:

Keterangan

RBAt = Bid Ask Spread

HAt = Harga Ask pada periode t

HBt = Harga Bid pada periode t

Harga ask yang digunakan pada akhir tahun 2004 sampai dengan akhir tahun

2006.

Harga Bid yang digunakan pada akhir tahun 2004 sampai dengan akhir tahun

2006.

b. Market Value

Market Value merupakan perkalian antara harga penutupan akhir tahun

dengan jumlah saham yang beredar selama 1 tahun. Market value

mencerminkan ukuran besar kecilnya perusahaan (Januar & Fitri). Sedangkan

(HAt - HBt)

RBAt =

½ (HAt + HBt)

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

menurut Roni Setyawan, market value adalah harga saham yang terjadi di

pasar bursa pada saat tertentu oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan

oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

Market Value = Harga saham penutupan akhir bulan x Jumlah saham yang

beredar per bulan (Januar dan fitri, 2005).

c. Return Saham

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

saham (tingkat pengembalian saham) adalah perubahan harga-harga saham

individual. Fluktuasi harga-harga saham inilah yang diamati oleh investor

maupun calon investor

Adapun rumus untuk menghitung return saham menurut Januar dan Fitri yaitu

:

Keterangan

Rij : Return saham pada periode t

Pit : Harga per lembar saham I pada periode t

Pit-1 : Harga per lembar saham I pada periode t-1

d. Varian Return Saham

Varian return saham merupakan variabel independen keempat yang

digunakan dalam penelitian ini. Varian return saham adalah varian

keuntungan yang menerangkan kecenderungan sekuritas untuk menghasilkan

keuntungan yang berbeda di atas atau di bawah rata-rata sampel (Rodoni dan

Yong:2002).

Rij = ( Pit – Pit -1 )

Pit-1

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Varian return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus

keterangan

бi = Varian Return Saham Harian

Rij = Return Saham Pada periode ke-t

E (Ri) = Expected Return dari investasi saham

n = Jumlah Observasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak Pemerintah

Hindia Belanda. pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan Pemerintah

Kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat

Pemerintah Kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Pendirian

bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber

pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang tumbuh secara besar-besaran

di Indonesia.

Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan

kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial

juga mengoperasikan bursa paralel di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925

dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan bursa ini

dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada

бi 2 = [ Rij – E (Ri)

2 ]

n-1

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,

bursa saham dibuka lagi dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang

diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia.

Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan

program nasionalisasi pada tahun 1956.

Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan

kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada

awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian

fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public

maupun para investor serta lembaga-lembaga penunjang yng terkait termasuk

broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah

diberlakukan peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983, sedangkan

pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda

pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi di

pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu, kemudian pemerintah berusaha

mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan paket-

paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket

Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah

dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka

lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas

tabungan, ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar modal, karena

pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka

cenderung mencari alternatif lain dalam menginvestasikan uangnya.

Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan

ditandatangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar

saham pun mulai meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1990 seiring

dengan perkembangan pasar financial dan sektor swasta.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT.

Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini

mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM).

Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System

(JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem

perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham

dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang

fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.

Tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak jauh (remote

trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan,

dan frekuensi perdagangan.

Pada tahun 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan

Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi Bursa

Efek Indonesia (BEI).

2. Struktur Organisasi

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

3. Indeks Bursa Efek Indonesia

Dalam rangka memberikan informasi yang lengkap tentang

perkembangan bursa kepada publik, BEI telah menyebarkan data pergerakan

harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan

harga saham tersebut adalah indeks harga saham.Saat ini, BEI mempunyai 4

macam indeks saham:

a. IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi

indeks.

b. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap

sektor.

c. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa

tahapan seleksi.

d. Indeks Individual, yang merupakan indeks untuk masing-masing saham

didasarkan harga dasar.

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

a. IHSG

Pada tanggal 1 April 1983, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai indikator pergerakan harga

saham di BEI. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan

saham preferen yang tercatat di BEI. Hari dasar untuk perhitungan IHSG

adalah 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan dengan nilai

dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjulah 13 saham.

b. Indeks Sektoral

Indeks Sektoral merupakan bagian dari IHSG. Semua perusahaan yang

tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yang didasarkan pada

klasifikasi industri yang ditetapkan oleh NEJ yang disebut JASICA (Jakarta

Stock Exchange Industrial Classification). Kesembilan sektor tersebut adalah:

A. Sektor Utama (industri yang menghasilkan bahan-bahan baku)

1. Sektor 1, Pertanian

2. Sektor 2, Pertambangan

B. Sektor Kedua (Industri Pengolahan atau Manufaktur)

3. Sektor 3, Industri Dasar dan Kimia

4. Sektor 4, Aneka Industri

5. Sektor 5, Industri Barang Konsumsi

C. Sektor Ketiga (Jasa)

6. Sektor 6, Properti dan Real Estat

7. Sektor 7, Transportasi dan Infrastruktur

8. Sektor 8, Keuangan

9. Sektor 9, Perdagangan, Jasa dan Investasi

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Janurai 1996 dengan nilai

dasar 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar 28 Desember 1995.

Di samping kesembilan sektor tersebut, BEI menghitung indeks industri

manufaktur atau pengolahan yang merepresentasikan kumpulan saham yang

diklasifikasikan ke dalam sector 3, sektor 4, dan sektor 5.

c. Indeks LQ45

Indeks ini terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui beberapa

kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai

likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar dari

saham-saham tersebut.

Kriteria pemilihan saham indeks LQ 45:

Untuk masuk dalam pemilihan tersebut, sebuah saham harus memenuhi

kriteria tertentu dan lolos dari seleksi utama sebagai berikut:

1. Masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata

nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

2. Masuk dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata-

rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).

3. Telah tercatat di BEI sekurang-kurangnya 3 bulan.

4. Kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi

dan jumlah transaksi di pasar reguler.

B. Pengolahan Data dan Analisis Deskritif

1. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007

berturut-turut. Sedangkan data yang digunakan data dari tahun 2004 sampai

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

dengan tahun 2006 yaitu : harga saham penutupan, jumlah saham yang

beredar, volume perdagangan, harga bid, harga ask. Kemudian data tersebut

diolah dengan menggunakan Microsoft EXCEL edisi 2003 dan didapat

variabel bid ask spread, market value, return saham, varian return saham, dan

holding period.

Setelah itu data diolah dengan menggunakan SPSS 16 dengan

menggunakan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk melihat apakah data

yang akan diolah memenuhi syarat untuk digunakan dalam regresi berganda.

Variabel yang didapat keseluruhan ditransformasikan ke bentuk natural

logarithm guna mengurangi skewness yang tajam pada data mentah sehingga

distribusi masing-masing variabel menjadi normal.

Kemudian variabel-variabel tersebut diolah dengan SPSS 16 guna

memperoleh model persamaan regresi berganda. Sekaligus untuk menganalisis

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan dasar

keputusan dari uji F, uji T dan Koefisien Determinasi (R2/ Adjusted R

2.

2. Analisis Deskritif Variabel

Variabel-variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini di antaranya

:

a. Deskripsi Holding Period

Holding Period merupakan variabel dependen dalam penelitian ini

yang menunjukkan panjangnya waktu investor menahan saham perusahaan

selama bulan atau periode penelitian.(Januar dan Fitri:2005).

Nilai Holding Period semakin besar berarti makin lama waktu investor

untuk menahan saham perusahaan tersebut. Dan jika nilai holding period

rendah berarti waktu untuk menahan saham tersebut makin cepat.

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Tabel 4.1

Deskripsi Holding Period

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 rata-rata holding period dari tahun 2004- tahun

2006 pada masing-masing perusahaan dari 16 perusahaan diperoleh holding

period paling tinggi pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk sebesar 89499,27491.

Sedangkan rata-rata holding period paling rendah pada PT AKR Corporindo

Tbk sebesar 260,88069. Keputusan Investor menahan saham lebih lama pada

PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan sebaliknya melepas saham lebih cepat pada

PT AKR Corporindo Tbk. Sedangkan nilai holding period tertinggi pada akhir

tahun 2006 pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk sebesar 225.262,61700 dan nilai

holding period terendah pada PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar

51,93463. Hal ini menunjukkan saham yang lebih lama ditahan pada PT Fajar

Surya Wisesa Tbk dan waktu lebih cepat untuk melepas saham pada PT

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.

Holding Period (waktu kepemilikan saham) dipengaruhi oleh bid ask

spread, market value, return saham dan varian return saham. Artinya waktu

panjang/ pendek kepemilikan saham ditentukan oleh biaya transaksi yang

No. Emiten 2004 2005 2006 Rata-rata Std deviasi

1. AALI 3830,60714 2087,13718 7030,11161 4315,95198 2506,97402

2. AKRA 132,02158 296,57795 354,04255 260,88069 115,23475

3. ASII 954,35062 1070,42711 1625,84551 1216,87441 358,90313

4. BRPT 508,04732 3852,03796 121,86702 1493,98408 2051,24284

5. FASW 24174,52475 19060,68298 225262,61700 89499,27491 117602,30285

6. INTP 470,71564 3773,68703 6766,97003 3670,45755 3149,39629

7. LPBN 4372,89984 19678,04928 1953,42691 8668,12532 9611,31002

8. LSIP 716,62124 3975,42393 694,06166 1795,36893 1888,01668

9. MEDC 1507,89658 3518,95612 565,68519 1864,17930 1508,52754

10. PGAS 479,87836 3799,80344 509,48515 1596,38897 1908,27029

11. PTBA 3148,78967 669,51383 51,93463 1290,07938 1639,04057

12. RMBA 987,47892 189,56137 161,83840 446,29290 468,88578

13. SMRA 5800,39876 1050,29621 2570,30958 3140,33485 2425,81227

14. SOBI 535,71429 1551,72414 36000,00000 12695,81280 20188,41066

15. TURI 2080,53691 55800,00000 695,76060 19525,43250 31422,32625

16. UNTR 197,99442 289,44469 1113,47485 533,63797 504,23095

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

tercermin dari bid ask spread, ukuran perusahaan yang tercermin dari market

value, keuntungan yang diharapkan dari selisih penjualan saham dengan

pembelian saham sebelumnya per harga saham sebelumnya yang digambarkan

dengan return yang positif. Holding period ditentukan oleh tingkat fruktuasi

harga yang dapat digambarkan dengan varian return saham. Holding period

tinggi maka dapat dikatakan perdagangan kurang aktif.

b. Deskripsi Bid Ask Spread

Bid Ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi sehingga

investor bersedia untuk membeli saham dengan harga jual terendah sehingga

investor bersedia untuk dengan menjual sahamnya. Investor dengan periode

waktu yang panjang akan memegang saham yang memiliki bid ask spread

tinggi. Karena semakin kecil nilai spread berarti semakin likuid suatu saham

sebaliknya semakin besar nilai spread berarti semakin tidak likuid suatu

saham (Irwan, 2006:8). Spread yang tinggi akan mendorong investor menahan

sahamnya lebih lama. Atkins & Dyl (1997)

Tabel 4.2

Deskripsi Bid Ask Spread

No. Emiten 2004 2005 2006 Rata-rata

Std deviasi

1. AALI 0,00810 0,00570 0,00791 0,00724 0,00133

2. AKRA 0,04444 0,02888 0,01852 0,03061 0,01305

3. ASII 0,00519 0,00386 0,00951 0,00619 0,00295

4. BRPT 0,01105 0,01695 0,03175 0,01992 0,01066

5. FASW 0,08219 0,04739 0,03540 0,05499 0,02430

6. INTP 0,00810 0,00541 0,00873 0,00741 0,00176

7. LPBN 0,03636 0,01294 0,01869 0,02266 0,01221

8. LSIP 0,01770 0,01596 0,01538 0,01635 0,00121

9. MEDC 0,01227 0,00714 0,00702 0,00881 0,00300

10. PGAS 0,02667 0,00541 0,00432 0,01213 0,01260

11. PTBA 0,01626 0,00377 0,00712 0,00905 0,00646

12. RMBA 0,04444 0,02273 0,01626 0,02781 0,01476

13. SMRA 0,03922 0,01361 0,00851 0,01940 0,01719

14. SOBI 0,07229 0,09174 2,00000 0,74924 1,08441

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

15. TURI 0,07692 0,04255 0,01399 0,04429 0,03153

16. UNTR 0,01105 0,00683 0,01515 0,01036 0,00516

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 rata-rata bid ask spread pada masing-masing

perusahaan dari 16 perusahaan diperoleh bid ask spread paling tinggi pada PT

Sorini Corporation Tbk sebesar 0,74924 Sedangkan rata-rata bid ask spread

paling rendah pada PT Astra International Tbk sebesar 0,00619. Keputusan

Investor menahan saham lebih lama pada PT Sorini Corporation Tbk dan

sebaliknya menahan saham lebih cepat pada PT Astra International Tbk. Nilai

bid ask spread tertinggi yaitu pada PT Sorini Corporation Tbk sebesar 2,00000

tepatnya pada tanggal 28 Desember 2006. Sedangkan nilai terendah pada PT

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 0,00377. PT Sorini Corporation

memiliki nilai spread yang tinggi dikarenakan pada tanggal 28 Desember

hanya ada yang membeli sahamnya pada harga beli tertinggi (ASK) yang

ditawarkan oleh broker dan tidak ada yang menjual saham pada harga jual

terendah (BID) sehingga selisih dari harga tersebut sangat besar maka tidak

ada investor yang melepas sahamnya tersebut sehingga Holding Period pada

PT SOBI bernilai besar artinya saham pada saat itu ditahan oleh investor.

Nilai spread yang paling rendah menunjukkan saham yang akan ditahan akan

pendek atau cepat yaitu pada PT Tambang Batubara Bukit Asam.

c. Deskripsi Market Value

Market Value menggambarkan ukuran perusahaan sehinnga Investor

tertarik menahan saham perusahaan yang memiliki kapasitas perusahaan yang

besar karena resiko perusahaan yang besar lebih rendah daripada perusahaan

kecil sehingga investor tertarik untuk menahan saham yang memiliki market

value yang besar.

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Tabel 4.3

Deskripsi Market Value

No. Emiten 2004 2005 2006 Rata-rata Std deviasi

1. AALI 4821202150000 7716250500000 19841787000000 10793079883333 7968980587228

2. AKRA 239200000000 923520000000 1700400000000 954373333333 731088439338

3. ASII 38864211014400 41293224202800 63559178429800 47905537882333 13610744765050

4. BRPT 1177856907300 1439602886700 1675174268160 1430878020720 248773454810

5. FASW 2353994347650 2477888787000 2849572105050 2560485079900 257906841918

6. INTP 11319787474425 13068372531450 21167082269250 15185080758375 5253821845333

7. LPBN 2713602996300 5737332049320 6241286891490 4897407312370 1907942239404

8. LSIP 1091136455025 3230926414350 7228513333800 3850192067725 3115199223183

9. MEDC 6914836758750 11247023643750 11830202647500 9997354350000 2685416255048

10. PGAS 8318067579500 31305060604500 52628797538000 30750641907333 22160567060267

11. PTBA 3253290125000 4147437330000 8122064771250 5174264075417 2591721727505

12. RMBA 740643750000 908971875000 2087268750000 1245628125000 733725286231

13. SMRA 1170955500000 1475403600000 3222281462400 1956213520800 1106963498025

14. SOBI 193500000000 205200000000 324000000000 240900000000 72204085757

15. TURI 941625000000 962550000000 990450000000 964875000000 24495394975

16. UNTR 6403867015000 10479663442500 18678039605000 11853856687500 6251410520693

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 rata-rata market value pada masing-masing

perusahaan dari 16 perusahaan diperoleh market value paling tinggi pada PT

Astra International Tbk sebesar 47.905.537.882.333. Sedangkan rata-rata

market value paling rendah pada PT Sorini Corporation Tbk sebesar

240.900.000.000. Keputusan Investor menahan saham pa lama pada PT Astra

International Tbk dan sebaliknya menahan saham paling cepat pada PT

Sorini Corporation Tbk.

Market value yang memiliki nilai tertinggi pada PT Astra International

Tbk sebesar 63.559.178.429.800. Sedangkan nilai market value paling kecil

adalah 193.500.000.000 pada PT Sorini Corporation sehingga jelas terlihat PT

Astra Internasional memilki ukuran perusahaan yang besar sehingga saham

yang di tahan lama atau panjang. Sedangkan PT Sorini memiliki market value

paling kecil sehingga saham yang dilepas cepat.

d. Deskripsi Return Saham

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Return saham mengindikasi keuntungan yang diperoleh dari selisih

antara harga saham pada periode saham dibagi dengan harga saham pada

periode sebelumnya. Investor akan menjual sahamnya pada saat return yang

tinggi sehingga investor akan melepas saham tersebut dengan cepat. Saham-

saham pada deskripsi return saham ini memiliki pola pergerakan yang selalu

naik dikarenakan sampel yang diambil yaitu sampel perusahaan yang positif.

Tabel 4.4 Deskripsi Return Saham

No. Emiten 2004 2005 2006 Rata-rata

Std deviasi

1. AALI 0,79710 0,58065 1,57143 0,98306 0,52091

2. AKRA 0,27778 0,28696 0,84122 0,46865 0,32268

3. ASII 0,92000 0,06250 0,53922 0,50724 0,42964

4. BRPT 0,66667 0,22222 0,16364 0,35084 0,27508

5. FASW 0,46154 0,05263 0,15000 0,22139 0,21360

6. INTP 0,44706 0,15447 0,61972 0,40708 0,23519

7. LPBN 0,55556 1,11429 0,08784 0,58590 0,51390

8. LSIP 0,35714 1,07018 1,23729 0,88820 0,46744

9. MEDC 0,53704 0,62651 0,05185 0,40513 0,30921

10. PGAS 0,22581 2,63158 0,68116 1,17952 1,27797

11. PTBA 0,74286 0,18033 0,95833 0,62717 0,40169

12. RMBA 0,22222 0,22727 1,29630 0,58193 0,61867

13. SMRA 0,08696 0,20000 0,56000 0,28232 0,24703

14. SOBI 1,15000 0,06047 0,57895 0,59647 0,54498

15. TURI 1,25000 0,02222 0,02899 0,43374 0,70691

16. UNTR 0,82000 0,61538 0,78231 0,73923 0,10890

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 rata-rata return pada masing-masing perusahaan

dari 16 perusahaan diperoleh return paling tinggi pada PT Perusahaan Gas

Negara Tbk sebesar 1,17952. Sedangkan rata-rata return paling rendah pada

PT Fajar Surya Wisesa Tbk sebesar 0,22139. Keputusan investor menahan

saham paling lama pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan sebaliknya investor

akan melepas saham paling cepat pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk

dikarenakan returnnya tinggi. Investor akan mengingankan return yang tinggi

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

atau return yang bernilai positif sehingga akan memperoleh keuntungan dari

menjual sahamnya tersebut. Nilai tertinggi return saham pada PT Perusahaan

Gas Negara Tbk sebesar 2,63158 dan nilai terendah return pada PT Tunas

Ridean sebesar 0,02222 sehingga saham yang ditahan pendek karena

returnnya positif.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan sampel

perusahaan yang memiliki return positif sehingga return yang diperoleh

investor dari akhir tahun 2004, akhir tahun 2005 hingga akhir tahun 2006

selalu positif. Jika return positif dapat menyebabkan investor akan segara

melepas sahamnya dikarenakan return yang diharapkan akan diperoleh atau

holding period akan kecil karena investor memperoleh keuntungan dari

pembelian saham sebelumnya. Jadi return yang positif mempercepat

kepemilikan saham.

e. Deskripsi Varian Return Saham

Tabel 4.5

Deskripsi Varian Return Saham

No. Emiten 2004 2005 2006 Rata-rata

Std deviasi

1. AALI 0,01078 0,01484 0,00880 0,01147 0,00308

2. AKRA 0,03302 0,00472 0,01146 0,00469 0,00415

3. ASII 0,00408 0,00912 0,00088 0,01640 0,01478

4. BRPT 0,07139 2,93526 0,04251 1,01639 1,66186

5. FASW 0,01089 0,00381 0,00628 0,00699 0,00359

6. INTP 0,03594 0,01360 0,00911 0,01955 0,01437

7. LPBN 0,01565 0,01630 0,01923 0,01706 0,00191

8. LSIP 0,03246 0,01083 0,01952 0,02094 0,01088

9. SMRA 0,00775 0,01533 0,00968 0,01910 0,00227

10. MEDC 0,02027 0,02457 0,01188 0,05338 0,06566

11. PGAS 0,02836 0,00390 0,12787 0,01092 0,00394

12. PTBA 0,01303 0,00640 0,01195 0,05338 0,06566

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

13. RMBA 0,02151 0,01878 0,01701 0,01046 0,00356

14. SOBI 0,01563 0,00081 0,01154 0,00933 0,00765

15. TURI 0,00972 0,01422 0,00479 0,00958 0,00472

16. UNTR 0,02359 0,01220 0,00430 0,01336 0,00970

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 rata-rata varian return pada masing-masing

perusahaan dari 16 perusahaan diperoleh varian return paling tinggi pada PT

Barito Pasifik Tbk sebesar 1,01639 Sedangkan rata-rata varian return paling

rendah pada PT AKR Corporindo Tbk sebesar 0,00469. Keputusan Investor

menahan saham paling lama pada PT AKR Corporindo Tbk dan sebaliknya

melepas saham paling cepat pada PT Barito Pasifik Tbk.

Sedangkan nilai varian return saham paling tinggi pada PT Barito

Pasifik Tbk sebesar 2,93526. Sedangkan PT Sorino Corporation memiliki

varian return terendah sebesar 0,00081. Keputusan investor untuk menahan

saham lebih lama pada PT Sorino Corporation sedangkan keputusan untuk

menjual saham lebih cepat pada PT Barito Pasifik.

Varian return saham menggambarkan penyimpangan dari return yang

diharapkan sehingga varian return dan return menggambarkan sloped negatif

karena keuntungan sebanding dengan resiko yang diharapkan.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mamiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali:2005:110).

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Grafik 4.2

Uji Normalitas Data

Pada grafik 4.1 P-Plot terlihat titik-titik mengikuti garis diagonal atau

menyebar mengikuti garis diagonal maka data dikatakan normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen

lain dalam satu model (Bhuono:2005:58). Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF

>10 dan nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas

0,95.(Ghozali:2005).

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel TOL VIF Kesimpulan

Bid Ask 0,435 2,301 Tidak ada

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Spread Multikolinearitas

Market

Value

0,403 2,479 Tidak ada

Multikolinearitas

Return

Saham

0,887 1,127 Tidak ada

Multikolinearitas

Varian

Return

0,898 1,113 Tidak ada

Multikolinearitas

Sumber : data yang diolah

Masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen maka model regresi terbebas dari masalah

multikolinearitas.

Tabel 4.7

Coefficient Correlationsa

Model lnvarian lnspread lnreturn lnmarket

lnvarian 1.000 .239 -.206 .283

lnspread .239 1.000 -.116 .745

lnreturn -.206 -.116 1.000 -.275

Correlations

lnmarket .283 .745 -.275 1.000

lnvarian .039 .015 -.009 .014

lnspread .015 .096 -.008 .056

lnreturn -.009 -.008 .046 -.014

1

Covariances

lnmarket .014 .056 -.014 .059

a. Dependent Variable: lnholding

Tabel 4.7 terlihat bahwa tidak terdapat nilai korelasi antar variabel

bebas yang bernilai 1. Nilai korelasi tertinggi sebesar 0,745 atau sekitar 74,5%

yaitu antara variabel Market dengan variabel Spread. Oleh karena korelasi ini

masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas

yang serius. (Ghozali:2005).

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara variabel itu sendiri pada

pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji Autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi berganda ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada penyakit autokorelasi. (Ghozali:2005:65).

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .503a .253 .184 1.54412589 2.002

a. Predictors: (Constant), lnvarian, lnspread, lnreturn, lnmarket

b. Dependent Variable: lnholding

Berdasarkan tabel 4.8 Durbin Watson dengan α = 5% dan banyaknya

variabel penjelas x dalam model regresi adalah 4 serta jumlah sampel 48,

maka n yang diambil 50 didapat nilai batas bawah (dI) sebesar 1,378 dan batas

atas (du) sebesar 1,721. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 16 diperoleh

nilai DW sebesar 2,002. Tabel 4.8 merupakan rangkuman hasil pengolahan

data tersebut.

Dalam kriteria Durbin-Watson terdapat nilai batas atas (upper bound

atau du) dan nilai batas atas (lower bound atau dl). Adapun kriteria yang

diberlakukan untuk menjadi patokan adalah sebagai berikut (Ghozali:2005):

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Setelah itu membandingkan nilai stastistik d dengan dL (d Lower) dan

dU (d upper) dari table dengan ketentuan sebagai berikut :

a). Bila d < dL, berarti ada korelasi yang positif.

b). Bila dL < d < dU, berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa.

c). Bila dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada korelasi positif maupun negatif.

d). Bila 4-du < d < 4-dL, berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa.

e). Bila d > 4 – dL, berarti ada korelasi negatif.

Tabel 4.9

Hasil Durbin Watson

dI Du 4-du 4-dI DW Kesimpulan

1,378 1,721 2,279 2,622 2,002 Tidak ada Autokorelasi

Sumber: data diolah

Gambar 4.2

Hasil Uji Autokorelasi

1,378 1,721 2,002 2,279 2,622

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan berdasarkan scatterplots

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

dari hasil pengolahan data dengan SPSS 16. Adapun hasil dari pengujian

heteroskedastisitas sebagai berikut :

Grafik 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik 4.2 scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi

D. Uji Analisis Regresi Berganda

Hubungan variabel independen dengan variabel dependen

diekspresikan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat

Y dengan satu atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, …Xn).

Dasar Pengambilan Keputusan dalam uji analisis regresi berganda di

antaranya :

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang

digunakan dalam model regresi yaitu Bid Ask Spread, Market Value, Return

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Saham ,dan Varian Return Saham mampu menjelaskan variabel dependennya,

yaitu Holding Period secara simultan.

Hasil F test ini pada output SPSS 16 dapat dilihat pada tabel ANOVA.

Hasil F test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom signifikan)

lebih kecil dari level of significant yang ditentukan yaitu sebesar 5%.

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 34.754 4 8.689 3.644 .012a

Residual 102.526 43 2.384

1

Total 137.280 47

a. Predictors: (Constant), lnvarian, lnspread, lnreturn, lnmarket

b. Dependent Variable: lnholding

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai p-value < α (0,012 < 0,05)

artinya 0,012 lebih kecil dari level of signifikan 5% yang berarti signifikan.

Variabel bid ask spread, market value, return saham dan varian return saham

berpengaruh signifikan terhadap variabel holding period Berarti H0 ditolak dan

Ha diterima. Variabel bid ask spread merupakan fungsi dari biaya transaksi,

variabel market value merupakan cerminan dari ukuran perusahaan, variabel

return saham menggambarkan tingkat keuntungan dan varian return saham

menggambarkan tingkat fluktuasi terdapat hubungan signifikan dalam

mempengaruhi keputusan investor dalam menahan dan melepas sahamnya.

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang

digunakan dalam model regresi yaitu Bid Ask Spread, Market Value, Return

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Saham ,dan Varian Return Saham mampu menjelaskan variabel dependennya,

yaitu Holding Period secara parsial.

Hasil uji t test ini pada output SPSS 16 dapat dilihat pada tabel

ANOVA. Hasil t test menunjukkan hubungan variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen. jika terjadi pengaruh maka p-value

(pada kolom signifikan) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan

yaitu sebesar 5%.

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -7.836 6.045 -1.296 .202

lnspread 1.093 .310 .706 3.533 .001

lnmarket .669 .243 .571 2.751 .009

lnreturn -.300 .215 -.195 -1.397 .170

1

lnvarian .004 .197 .003 .018 .985

a. Dependent Variable: lnholding

a. Variabel Bid Ask Spread

Dari tabel 4.11 uji yang telah dilakukan pada variabel bid ask spread

terhadap holding, diketahui bahwa nilai p-value < α (0,001 < 0,05) artunya

0,001 lebih kecil dari level signifikan 0,1 yang berarti signifikan. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel bid ask spread mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap holding period dalam menjelaskan

hubungan antara bid ask spread dengan holding period atau H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti bid ask spread mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap holding period.

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

b. Variabel Market Value

Dari uji t yang telah dilakukan pada variabel market value terhadap

holding period, diketahui bahwa nilai p-value < α (0,009 < 0,05) artinya 0,009

lebih kecil dari level signifikan 0,05 yang berarti signifikan. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa variabel market value tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap holding period dalam menjelaskan hubungan antara

market value dengan holding period atau H0 ditolak dan Ha diterima.. Hal ini

berarti market value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap holding

period.

c. Variabel Return Saham

Dari uji t yang telah dilakukan pada variabel return saham terhadap

varian return saham, diketahui bahwa nilai p-value > α (0,170 > 0,05) yang

artinya probabilitas sebesar 0.170 lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak

signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel return saham

mempunyai tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap holding

period dalam menjelaskan hubungan antara return saham dengan holding

period atau H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti return saham

mempunyai tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap holding period.

d. Variabel Varian Return Saham

Dari uji t yang telah dilakukan pada variabel varian return saham

terhadap holding period, diketahui bahwa nilai p-value > α (0,985 > 0,05)

signifikan 0,985 > 0,05 yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa variabel return saham tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap holding period dalam menjelaskan hubungan antara varian

return saham dengan holding period atau H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

berarti vaian return saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap holding period.

3. Uji Koefisien Determinansi (R2)

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinansi (R2)

Model Summaryb

Change Statistics

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .503a .253 .184 1.54412589 .253 3.644 4 43 .012

a. Predictors: (Constant), lnvarian, lnspread, lnreturn, lnmarket

b. Dependent Variable: lnholding

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari

model regresi. Besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0,184 yang berarti variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 18,4%.

Sedangkan sisanya 81,6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

dimasukkan dalam model regresi.

5. Hasil Analisis Regresi Berganda

Regresi Berganda untuk mengetahui pola hubungan antara variabel

independen (bid ask spread, market value, return saham, varian return saham)

dengan variabel dependennya (holding period) dinyatakan dengan persamaan

model regresi yaitu :

Y = -7,836+ 1,093 X1 + 0,669 X2 – 0,300 X3 + 0,004X4

Y : Holding Period

X1 : Bid Ask Spread

X2 : Market Value

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

X3 : Return Saham

X4 : Varian Return Saham

Berdasarkan model regresi di atas dapat diintrepretasikan sebagai

berikut :

Berdasarkan model regresi Bid ask spread, market value, variabel

varian return saham bernilai positif berarti kenaikan variabel bid ask spread,

variabel market value dan variabel varian return saham searah dengan variabel

holding period. Sedangkan variabel return saham berlawanan dengan variabel

holding period. Namun nilai koefisien variabel menunjukkan variabel bid ask

spread dan variabel market value yang signifikan pada level 5%, sedangkan

variabel return saham dan variabel varian return saham tidak signifikan pada

level signifikan 5%. Dengan hasil ini, menunjukkan bahwa variabel bid ask

spread dan market value menunjukkan hipotesa alternatif (Ha) diterima dan

menolak hipotesa null (H0). Sedangkan variabel return saham dan veriabel

varian return saham menolak hipotesa alternatif (Ha) dan menerima hipotesa

null (H0). Artinya variabel bid ask spread dan variabel market value yang

berpengaruh terhadap holding period secara signifikan. Konsisten dengan

Atkins dan Dyl(1997).

Variabel bid ask spread berpengaruh signifikan terhadap variabel

holding berarti diperoleh bahwa biaya transaksi yang dicerminkan oleh bid ask

spread memang mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan masa

kepemilikan sahamnya. Bid ask spread yang tinggi mempengaruhi investor

untuk menahan sahamnya lebih lama. Bid ask spread merupakan selisih dari

harga beli tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli

saham tersebut dengan harga jual terendah yang menyebabkan investor

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

bersedia menjual sahamnya. Di Bursa Efek Indonesia diterapkan sistem driven

market artinya investor hanya dapat melakukan transaksi perdagangan

melalui jasa broker (Zuhroh:2002). Jelas bahwa jasa broker diperoleh dari

spread tersebut. Spread digunakan untuk menutupi 3 unsur biaya menurut

Stoll dan Miller (1989) yaitu : inventory holding cost 1%, order processing

cost 47%, dan adverd information cost 43%. Spread yang tinggi menyebabkan

saham tersebut tidak liquid karena biaya transaksi tinggi sehingga investor

kurang tertarik untuk melakukan transaksi perdagangan atau investor lebih

tertarik menahan sahamnya. Namun jika spread rendah maka investor tertarik

untuk melakukan perdagangan atau melepas sahamnya. Bid Ask Spread

mempengaruhi kepemilikan saham menjadi lebih panjang waktunya. Hal ini

dapat dilihat dengan koefisien regresi 1,093 mempengaruhi paling besar

terhadap holding period. Kenaikan X1 sebesar 1,093 berarti kenaikan bid ask

spread 1 % maka kenaikan variabel Y sebesar 0.01 %. Studi konsisten dengan

Atkins & Dyl (1997) yaitu bahwa semakin tinggi biaya transaksi dalam dealer

auction market maka akan semakin lama investor tersebut menahan saham

yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan investor via dealer berupaya

berupaya menetapkan ask price yang melebihi bid price, di mana dalam

dealer auction market ask price maksimum terbentuk dalam periode yang

lama. Selain itu juga investor sudah menanggung biaya order transaksi yang

tinggi maka sebagai kompensasinya dia akan menahan saham yang baru

dibeli lebih lama lagi. Saham yang diperoleh dengan biaya transaksi yang

tinggi amat berharga dimata pemegangnya. Spread yang tinggi akan

menyebabkan saham tersebut tidak liquid sedangkan saham yang memiliki

spread rendah menyebabkan saham tersebut liquid diperdagangkan. Hal ini

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

diperkuat oleh Huang & Wei (2002), Januar dan Fitri (2005). Oleh karena itu,

variabel bid ask spread yang merupakan komponen dari biaya transaksi dapat

mempengaruhi cepat /lambatnya investor dalam menahan sahamnya.

Variabel market value berpengaruh signifikan terhadap variabel

holding period berarti diperoleh bahwa variabel market value merupakan

cerminan ukuran perusahaan terhadap saham yang diperdagangkan di Bursa

Efek Indonesia mempengaruhi masa kepemilikan saham. Nilai tinggi dari

market value berarti ukuran perusahaan yang besar terhadap saham yang

diperdagangkan.(Januar dan Fitri:2005). Sedangkan nilai market value yang

rendah mencerminkan ukuran perusahaan yang rendah terhadap saham yang di

perdagangkan. Investor akan tertarik menahan sahamnya lebih lama terhadap

perusahaan yang memiliki ukuran pasar yang besar karena untuk mengurangi

resiko dari bangkrutnya perusahaan. Dan market value rendah ada

kemungkinan jika perusahaan tersebut bangkrut maka resiko investor memiliki

saham tersebut tinggi sehingga investor akan melepas sahamnya jika market

value rendah. Market value mempengaruhi kepemilikan saham lebih lama

waktunya. Selain itu juga kebanyakan investor menganggap bahwa

perusahaan besar biasanya lebih stabil keuangan serta didukung oleh analis-

analis yang kompeten sehinggga laporan dan informasi keuangan yang

memperpendek jarak antara pengarapan investor dengan sebenarnya yang

terjadi di perusahaan. (Indriantoro:1999). Hal ini dapat dilihat dengan

koefisien regresi 0,669 mempengaruhi terhadap holding period. Kenaikan X2

sebesar 0,669 berarti kenaikan market value 1 % maka kenaikan variabel Y

sebesar 0.006 %. Penelitian ini konsisten dengan Atkins & Dyl (1997), Lenny

dan Indriantoro (1999), Januar dan Fitri (2005) dan Rony Setyawan (2008).

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Namun berdasarkan uji F atau secara simultan keempat variabel yaitu

variabel bid ask spread, variabel market value, variabel return saham, dan

variabel varian return saham berpengaruh signifikan sebesar 0,012 atau lebih

kecil dari level signifikan 0,05. Hal ini berarti semua variabel (variabel bid ask

spread, variabel market value, variabel return saham dan variabel varian return

saham) menunjukkan hipotesa alternatif (Ha) diterima dan menolak hipotesa

null (H0). Variabel bid ask spread merupakan fungsi dari biaya transaksi.

Variabel market value merupakan ukuran besarnya perusahaan dalam pasar

mempengaruhi keputusan investor dalam menaham dan melepas sahamnya.

Return saham merupakan ukuran tingkat pengembalian saham. Variabel

varian return saham menggambarkan tingkat fluktuasi saham.(Zuhroh:2002).

Masing-masing variabel tersebut secara simultan memperngaruhi variabel

holding period sehingga mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan

masa kepemilikan sahamnya. Penelitian ini konsisten dengan Atkins & Dyl

(1997), Lenny dan Indriantoro (1999), Januar dan Fitri (2005) dan Rony

Setyawan (2008).

Selanjutnya nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,184 yang

berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen

sebesar 18,4%. Sedangkan sisanya 81,6% dijelaskan oleh variabel lainnya

yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

BAB V

KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pada penelitian ini diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji t atau secara parsial variabel bid ask spread dan

variabel market value berpengaruh signifikan terhadap variabel holding

period. Karena dari uji t didapat p-value < α artinya probablitas bid ask

spread terhadap holding period sebesar 0,001 lebih kecil dari level of

signifikan 5 %. Dan market value diperoleh p-value < α artinya

probabilitas sebesar 0,009 lebih kecil dari level of signufikan 5 % berarti

Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini konsisten dengan penelitian Atkins &

Dyl (1997) yang menjelaskan bahwa pemegang saham akan menahan

sahamnya pada saham yang memiliki spread tinggi dan melepas

sahamnnya pada saat spread tersebut rendah. Sedangkan variabel return

saham dan variabel varian return saham tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel holding period. Dikarenakan variabel return saham

diperoleh p-value > α (0,170 > 0,05) artinya probabilitas return saham

terhadap holding period lebih besar dari level of signifikan 5% berarti Ho

diterima dan Ha ditolak. Dan varian return saham diperoleh p-value > α

(0,985 > 0,05) berarti Ho diterima dan Ha ditolak.(konsisten dengan

penelitian Lenny dan Indriyantoro (1999).

2. Berdasarkan uji F atau secara simultan diperoleh bahwa variabel bid ask

spread, market value, return saham dan varian return saham mempunyai

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

pengaruh yang signifikan terhadap holding period karena diperoleh p-

value > α (0,012 > 0,05) artinya probabilitas 0,012 lebih kecil dari level of

signifikan 5 % maka H0 ditolak dan Ha diterima. Penelitian ini konsisten

dengan Atkins & Dyl (1997), Lenny dan Indriantoro (1999), Januar dan

Fitri (2005) dan Rony Setyawan (2008).

3. Berdasarkan analisis terhadap persamaan regresi yang diperoleh dari

hubungan bid ask spread, market value, return saham, varian return saham

terhadap holding period.dapat disimpulkan model regresi hanya mampu

menerangkan 18,4% dan sisanya 81,6% dijelaskan dengan variabel

lainnya.

4. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi holding period adalah

bid ask spread di antara variabel market value, return saham dan varian

return saham. Bid ask spread merupakan cerminan dari biaya transaksi

lebih dominan dalam mempengaruhi keputusan investor dalam masa

kepemilikan sahamnya. Spread yang tinggi akan menyebabkan investor

menahan sahamnya karena biaya transaksi tinggi sehingga investor akan

menunggu waktu yang tepat untuk menjual sahamnya atau ketika spread

itu rendah karena biaya trnasaksi rendah. Jadi Spread yang tinggi

menyebabkan saham tersebut tidak liquid dan spread yang rendah

menyebabkan saham tersebut likuid.

5. Berdasarkan model regresi bahwa bid ask spread memiliki pengaruh positif

terhadap holding period. market value memiliki pengaruh positif terhadap

holding period. Hal ini menunjukkan makin besar market value dan bid

ask spread maka makin lama saham yang akan ditahan oleh investor.

Variabel bid ask spread merupakan fungsi dari biaya transaksi dan variabel

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

market value merupakan ukuran besarnya perusahaan dalam pasar

mempengaruhi keputusan investor dalam menahan dan melepas sahamnya.

B. Implikasi

1. Perusahaan

Perusahaan untuk digunakan sebagai dasar guna menambah

kepercayaan investor dengan cara menambah nilai pasar dan memperluas

usahanya agar terlihat memiliki pasar yang besar atau usaha yang besar karena

investor tertarik dengan perusahaan yang berkapasitas besar dikarenakan

resiko yang dihadapi akan kecil.

2. Investor

Dari penelitian ini membantu investor untuk memberikan pilihan

dalam menahan saham ataupun melepas saham agar memperoleh return yang

diharapkan dengan resiko yang tidak begitu besar. Sekaligus sebagai pedoman

guna menemukan perusahaan yang memiliki kapasistas besar dan perusahaan

berkapasitas kecil di pasar saham sehingga dapat memprediksi resikonya.

3. Akademisi

Penelitian ini berguna bagi kalangan akademisi untuk dijadikan

literatur dan dapat digunakan sebagai bahan dalam praktek menjalankan

transaksi saham. Dan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

berikutnya.

C. Saran

Penelitian ini kurang mampu menjelaskan pengaruh variabel

independen terhadap variabel independennya. Sebaiknya ditambahkan dengan

variabel lainnya. Selain itu juga data yang digunakan dalam penelitian ini

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

skewness yang tajam maka perlu ditransformasikan menjadi natural

logarithm..

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel yang

berhubungan dengan tingkat propitabilitas perusahaan ataupun variabel inflasi

ataupun variabel resiko pasar.

Dalam membeli saham sebaiknya investor memperhatikan bid ask

spread dan market value pada perusahaan tersebut sehingga aman dan tidak

rugi dalam menahan saham tersebut.

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Daftar Pustaka

Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya, “Metodelogi Penelitian Keuangan”. Edisi

Pertama,Graha Ilmu, Yogyakarta. 2006.

Eko Prasetio, Januar dan Fitri Yuliana S, “Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value,

dan Return Saham terhadap Holding Period Saham LQ 45, Jurnal Ekonomi.

2005.

Ekaptra, Irwan Adi, “Determinan Intraday Bid Ask Spread Saham di Bursa Efek

Jakarta”, Majalah Usahawan No. 05, Mei 2006.

Fabozzi, Frank, “Manajemen Investasi”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 199

Ghozali, Imam, “Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS”, Edisi Ketiga, Univ

Diponogoro, Semarang. 2005

Halim, Abdul, “Analisis Investasi”. Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.2005.

Husnan, Suad, “Dasar-Dasar Teori Portopolio dan Analisis Sekuritas”, Edisi Ketiga, UPP AMP

Lenny. Indriatoro, “Pengaruh Transaction Cost terhadap lamanya Holding Period

Saham Biasa, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 1 No.3, Desember 1999.

Magdalena, Nany,”Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return

Saham, Earnings dan Volume Perdagangan terhadap Bid Ask Spread Sebelum

dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Saham LQ

45 di Bursa Efek Jakarta)”, Persepktif, Vol.9 No.1, Juni 2004.

Puspita, Yenny Ayu Mia dkk, “Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value, Variance

Return Saham dan Return On Equity terhadap Holding Period Perusahaan LQ

45 Periode 1999-2002”, Jurnal Ekonomi univ. Airlangga. 2002.

Riyanto, Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, BDFN UGM,

Yogyakarta.1998.

Santoso, Purbayu Budi, “Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.” Edisi

Pertama, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. 2005.

Setyawan, Roni, “Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value, dan Volatilitas Harga

terhadap Holding Period Saham-Saham LQ 45”, Majalah Usahawan No.01, Januari 2008.

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Subali, Diana dan Zuhroh, “Analisis Pengaruh Transaction Cost terhadap Holding

Period Saham Biasa”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 5 No. 2, Mei

2002.

Sunariyah, “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”.Edisi Ketiga, UPP AMP,

Yogyakarta. 2003.

Susanti, Arozzy dan Setyawan, “Analisis Pengaruh Harga , Volume Perdagangan

dan Volatilitas Harga Saham pada Bid Ask Spread Perusahaan yang

Melakukan Stock Split”, Majalah Usahawan No. 10, Oktober 2005

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.1 Daftar Harga Saham Penutupan

No. Kode 2003 2004 2005 2006

1. AALI 1725 3100 4900 12600

2. AKRA 900 1150 1480 2725

3. ASII 5000 9600 10200 15700

4. BRPT 270 450 550 640

5. FASW 650 950 1000 1150

6. INTP 2125 3075 3550 5750

7. LPBN 450 700 1480 1610

8. LSIP 1050 1425 2950 6600

9. MEDC 1350 2075 3375 3550

10. PGAS 1550 1900 6900 11600

11. PTBA 875 1525 1800 3525

12. RMBA 90 110 135 310

13. SMRA 575 625 750 1170

14. SOBI 500 1075 1140 1800

15. TURI 300 675 690 710

16. UNTR 1250 2275 3675 6550

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.2 Daftar Harga ASK

No. Kode 2004 2005 2006

1. AALI 3100 4950 12700

2. AKRA 1150 1480 2725

3. ASII 9650 10200 15850

4. BRPT 455 560 640

5. FASW 950 1000 1150

6. INTP 3100 3550 5750

7. LPBN 700 1500 1620

8. LSIP 1425 2950 6550

9. MEDC 2050 3450 3575

10. PGAS 1900 6950 11600

11. PTBA 1550 1810 3525

12. RMBA 115 135 310

13. SMRA 650 740 1180

14. SOBI 1075 1140 1800

15. TURI 675 720 720

16. UNTR 2275 3675 6650

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.3 Daftar Harga BID

No. Kode 2004 2005 2006

1. AALI 3075 4900 12600

2. AKRA 1100 1420 2675

3. ASII 9600 10150 15700

4. BRPT 450 550 620

5. FASW 875 950 1110

6. INTP 3075 3525 5700

7. LPBN 675 1480 1590

8. LSIP 1400 2875 6450

9. MEDC 2025 3425 3550

10. PGAS 1850 6900 11550

11. PTBA 1525 1800 3500

12. RMBA 110 130 305

13. SMRA 625 730 1170

14. SOBI 1000 1040 0

15. TURI 625 690 710

16. UNTR 2250 3650 6550

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.4 Daftar Volume Perdagangan

No. Kode 2004 2005 2006

1. AALI 406000 754500 224000

2. AKRA 1575500 2104000 1762500

3. ASII 4242000 3782000 2490000

4. BRPT 5152000 679500 21478000

5. FASW 102500 130000 11000

6. INTP 7820500 975500 544000

7. LPBN 886500 197000 1984500

8. LSIP 1068500 275500 1578000

9. MEDC 2210000 947000 5891000

10. PGAS 9123000 1194000 8905000

11. PTBA 677500 3441500 44366000

12. RMBA 6818500 35519500 41604000

13. SMRA 323000 1873000 1071500

14. SOBI 336000 116000 5000

15. TURI 670500 25000 2005000

16. UNTR 14217000 9852000 2561000

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.5 Jumlah Saham yang Beredar

No. Kode 2004 2005 2006

1. AALI 1555226500 1574745000 1574745000

2. AKRA 208000000 624000000 624000000

3. ASII 4048355314 4048355314 4048355314

4. BRPT 2617459794 2617459794 2617459794

5. FASW 2477888787 2477888787 2477888787

6. INTP 3681231699 3681231699 3681231699

7. LPBN 3876575709 3876575709 3876575709

8. LSIP 765709793 1095229293 1095229293

9. MEDC 3332451450 3332451450 3332451450

10. PGAS 4377930305 4536965305 4536965305

11. PTBA 2133305000 2304131850 2304131850

12. RMBA 6733125000 6733125000 6733125000

13. SMRA 1873528800 1967204800 2754086720

14. SOBI 180000000 180000000 180000000

15. TURI 1395000000 1395000000 1395000000

16. UNTR 2814886600 2851609100 2851609100

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.6 Daftar Bid Ask Spread

No. Emiten 2004 2005 2006

1. AALI 0,00810 0,00570 0,00791

2. AKRA 0,04444 0,02888 0,01852

3. ASII 0,00519 0,00386 0,00951

4. BRPT 0,01105 0,01695 0,03175

5. FASW 0,08219 0,04739 0,03540

6. INTP 0,00810 0,00541 0,00873

7. LPBN 0,03636 0,01294 0,01869

8. LSIP 0,01770 0,01596 0,01538

9. MEDC 0,01227 0,00714 0,00702

10. PGAS 0,02667 0,00541 0,00432

11. PTBA 0,01626 0,00377 0,00712

12. RMBA 0,04444 0,02273 0,01626

13. SMRA 0,03922 0,01361 0,00851

14. SOBI 0,07229 0,09174 2,00000

15. TURI 0,07692 0,04255 0,01399

16. UNTR 0,01105 0,00683 0,01515

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.7 Daftar Market Value

No. Emiten 2004 2005 2006

1. AALI 4821202150000 7716250500000 19841787000000

2. AKRA 239200000000 923520000000 1700400000000

3. ASII 38864211014400 41293224202800 63559178429800

4. BRPT 1177856907300 1439602886700 1675174268160

5. FASW 2353994347650 2477888787000 2849572105050

6. INTP 11319787474425 13068372531450 21167082269250

7. LPBN 2713602996300 5737332049320 6241286891490

8. LSIP 1091136455025 3230926414350 7228513333800

9. MEDC 6914836758750 11247023643750 11830202647500

10. PGAS 8318067579500 31305060604500 52628797538000

11. PTBA 3253290125000 4147437330000 8122064771250

12. RMBA 740643750000 908971875000 2087268750000

13. SMRA 1170955500000 1475403600000 3222281462400

14. SOBI 193500000000 205200000000 324000000000

15. TURI 941625000000 962550000000 990450000000

16. UNTR 6403867015000 10479663442500 18678039605000

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

Lampiran No.8 Daftar Return Saham

No. Emiten 2004 2005 2006

1. AALI 0,79710 0,58065 1,57143

2. AKRA 0,27778 0,28696 0,84122

3. ASII 0,92000 0,06250 0,53922

4. BRPT 0,66667 0,22222 0,16364

5. FASW 0,46154 0,05263 0,15000

6. INTP 0,44706 0,15447 0,61972

7. LPBN 0,55556 1,11429 0,08784

8. LSIP 0,35714 1,07018 1,23729

9. MEDC 0,53704 0,62651 0,05185

10. PGAS 0,22581 2,63158 0,68116

11. PTBA 0,74286 0,18033 0,95833

12. RMBA 0,22222 0,22727 1,29630

13. SMRA 0,08696 0,20000 0,56000

14. SOBI 1,15000 0,06047 0,57895

15. TURI 1,25000 0,02222 0,02899

16. UNTR 0,82000 0,61538 0,78231

Lampiran No.9 Daftar Varian Return Saham

No. Emiten 2004 2005 2006

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

1. AALI 0,01078 0,01484 0,00880

2. AKRA 0,03302 0,00472 0,01146

3. ASII 0,00408 0,00912 0,00088

4. BRPT 0,07139 2,93526 0,04251

5. FASW 0,01089 0,00381 0,00628

6. INTP 0,03594 0,01360 0,00911

7. LPBN 0,01565 0,01630 0,01923

8. LSIP 0,03246 0,01083 0,01952

9. SMRA 0,00775 0,01533 0,00968

10. MEDC 0,02027 0,02457 0,01188

11. PGAS 0,02836 0,00390 0,12787

12. PTBA 0,01303 0,00640 0,01195

13. RMBA 0,02151 0,01878 0,01701

14. SOBI 0,01563 0,00081 0,01154

15. TURI 0,00972 0,01422 0,00479

16. UNTR 0,02359 0,01220 0,00430

Lampiran No.10 Daftar Holding Period

No. Emiten 2004 2005 2006

1. AALI 3830,60714 2087,13718 7030,11161

2. AKRA 132,02158 296,57795 354,04255

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga

3. ASII 954,35062 1070,42711 1625,84551

4. BRPT 508,04732 3852,03796 121,86702

5. FASW 24174,52475 19060,68298 225262,61700

6. INTP 470,71564 3773,68703 6766,97003

7. LPBN 4372,89984 19678,04928 1953,42691

8. LSIP 716,62124 3975,42393 694,06166

9. MEDC 1507,89658 3518,95612 565,68519

10. PGAS 479,87836 3799,80344 509,48515

11. PTBA 3148,78967 669,51383 51,93463

12. RMBA 987,47892 189,56137 161,83840

13. SMRA 5800,39876 1050,29621 2570,30958

14. SOBI 535,71429 1551,72414 36000,00000

15. TURI 2080,53691 55800,00000 695,76060

16. UNTR 197,99442 289,44469 1113,47485

Lampiran No.11 Hasil Output

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19444/1/PURWO...skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga