JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS...

148
ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN PAYTREN DALAM MENUMBUHKAN BEHAVIORAL INTENTION KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Pradanti Nolo Wigati NIM: 1112081000148 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN PAYTREN

DALAM MENUMBUHKAN BEHAVIORAL INTENTION

KONSUMEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Pradanti Nolo Wigati

NIM: 1112081000148

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

ii

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

iii

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 14 Maret 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama

mahasiswa:

1. Nama : Pradanti Nolo Wigati

2. NIM : 1112081000148

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Penggunaan Sistem Pembayaran PayTren

dalam Menumbuhkan Behavioral Intention

Konsumen

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Maret 2019

1. Amalia, M.S.M (…….....…….................…………..)

NIP. 197408212009012005 Penguji I

2. Rahmat Gunawan, M.Si (……......…….................…………..)

Penguji II

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Pradanti Nolo Wigati

NIM : 1112081000148

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ilmiah saya dengan

bukti yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan bahwa saya telah melanggar

pernyataan di atas maka saya siap untuk dikenakan sanksi berdasarkan aturan

yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung

jawab.

Tangerang Selatan, 22 Mei 2019

Pradanti Nolo Wigati

1112081000148

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Pradanti Nolo Wigati

2. Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 5 Maret 1994

3. Alamat : Jl. Tebet Barat RT 011/007 No. 20 Tebet Barat,

Tebet, Jakarta Selatan

4. Telepon : 081511307115

5. E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 08 Pagi Bintaro: 1999-2005

2. SMP Negeri 178 Jakarta: 2005-2008

3. SMA Negeri 87 Jakarta: 2008-2011

4. FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012-2019

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Peserta Training Paduan Suara (TRAPARA) UIN Syarif hidayatullah

Jakarta (2013)

4. Anggota Biasa Paduan Suara Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Koordinator Kesektariatan Musyawarah Anggota Paduan Suara

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014)

6. Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan Paduan Suara

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016)

7. Koordinator Acara TRAPARA (Training Paduan Suara) Paduan Suara

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016)

8. Sekretaris Paduan Suara Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2017)

9. Government and Legality Manager AIESEC in South Tangerang

(2017/2018)

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

vii

ABSTRACT

This research aims to analyze the use of the PayTren payment system in

growing of customer behavioral intention in PayTren application users. This type

of research is quantitative. The data source of this research is primary data with

sampling of PayTren users with purposive sampling 100 respondents. Based on

analysis by using multiple regression method, it is known that perceived of

usefulness (X1) and perceived esae of use (X2) simultaneously affect on the

process of customer behavioral intention to use the PayTren Application.

Partially, both independent variables have positive and significant affect toward

the dependent variable. Perceived of usefulness variable (X1) is the most

dominant variable on the process of customer behavioral intention to use the

PayTren Application.

Keywords: Perceived of Usefulness, Perceived Ease of Use, Behavioral Intention,

PayTren, FinTech.

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan sistem

pembayaran PayTren dalam menumbuhkan behavioral intention terhadap

konsumen pada pengguna aplikasi PayTren. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah data primer dengan

pengambilan sampel penggunaan PayTren menggunakan purposive

sampling dengan 100 responden. Berdasarkan analisis dengan menggunakan

metode regresi linear berganda, diketahui bahwa variabel perceived of

usefulness (X1) dan perceived of usefulness (X2) secara simultan

mempengaruhi proses minat berperilaku konsumen untuk menggunakan

aplikasi PayTren. Kedua variabel independen secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Perceived of usefulness

(X1) menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi proses minat

berperilaku konsumen untuk menggunakan aplikasi PayTren.

Kata kunci: Perceived of Usefulness, Perceived Ease of Use, Behavioral

Intention, PayTren, FinTech.

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Penggunaan Sistem Pembayaran PayTren dalam Menumbuhkan

Behavioral Intention terhadap Konsumen” dengan baik. Shalawat serta salam

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Shallallah’Alayhi wa Sallam beserta

keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi

syarat-syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selesainya skripsi ini tentu berkat dukungan, bimbingan dan bantuan serta

semangat dan doa dari orang-orang di sekeliling penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya, izinkanlah penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Subandi, S.E dan Ibu Suwanti yang selalu

dengan sabar dan tulus untuk selalu membimbing, mendidik dan

memberikan semangat, perhatian yang luar biasa yang tak pernah henti

diberikan kepada penulis dan memberikan segala yang terbaik demi anak-

anaknya. Doa dan kasih sayang mereka tak pernah henti selalu tercurahkan

kepada penulisdan menjadi sumber kekuatan penulis untuk menjalani

kehidupan. Tidak ada alasan bagi penulis untuk tidak berterima kasih dan

mengabdi kepada mereka.

2. Adik penulis, Yogie Tanoyo yang selalu memberikan motivasi, dukungan,

solusi yang terbaik serta hiburan dikala sedih serkaligus menjadi tempat

paling ternyaman untuk berkeluh kesah.Tidak ada alasan bagi penulis untuk

tidak berterima kasih kepada sosok ini.

3. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan di kampus

kebanggaan ini.

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

x

4. Ibu Murdiyah Hayati, MM dan Ibu Amalia, SE., MSM selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Manajemen yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

berdiskusi dan bertukar pikiran perihal penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah M.M selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu luang dengan penuh kesabaran dan motivasi yang selalu

diberikan agar senantiasa semangat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Allah SWT senantiasa melindunginya

6. Segenap jajaran Tenaga Pengajar di Jurusan Manajemen yang telah

menyampaikan banyak ilmu kepada penulis. Semoga ilmu tersebut dapat

bermanfaat dengan baik di masa yang akan datang.

7. Seluruh responden yang telah membantu mengisi angket penelitian yang

penulis berikan, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

8. Seluruh teman-teman Jurusan MIPS angkatan 2012 yang tidak dapat penulis

cantumkan namanya satu persatu di sini, namun tidak mengurangi rasa

sayang dan terima kasih penulis karena telah menjadi teman belajar dan

bermain yang suportif dan menyenangkan.

9. Seluruh kawan-kawan di Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta, khususnya

angkatan SWARNAGITA yang telah mengajarkan arti perjuangan, kerja

keras dan kebersamaan. Senang rasanya telah dipertemukan dan dapat

menampilkan yang terbaik di setiap penampilan bersama kalian.

10. Segenap pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

bantuannya kepada penulis dalam mengurus perihal administrasi, sehingga

penulis mendapatkan kelancaran tanpa ada kendala yang berarti dalam

menyelesaikan studi.

11. Untuk Ola World terima kasih canda tawanya yang tak pernah berhenti

menghibur. Semoga kalian senantiasa bahagia.

12. Teman penolong, Kak Ica yang selalu sabar saat diteror oleh penulis, Jota

yang membantu penelitian, Bakuw yang rela membawa almamater ke FEB

serta menerima curhatan penulis, Falsetto dan Tembang yang siap

membantu editing.

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xi

13. Sahabat serta keluarga AIESEC saat di Taiwan, Eelynn Yong, Keluarga

besar Renyi Village, Taoyuan. Semoga di sana kalian baik-baik saja dan

selalu bahagia serta sehat selalu.

14. Teman-teman AIESEC in South Tangerang khususnya Wida, Ratu, Putra,

Wiwid yang telah mengukir sejarah organisasi dalam hidup saya yang

paling berharga.

15. Teman-teman seperjuangan sidang Suci, Akbar, Hedra, Maksum, Rifqy. We

did it, guys!

16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang disebabkan

terbatasnya pengalaman atau pengetahuan dan sumber daya dalam proses

penulisan skripsi ini. penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat

memperbaiki dan melengkapi skripsi ini serta memberikan manfaat di bidang

pendidikan.Tak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf jika terdapat

kesalahan dalam penulisan, yang kiranya dapat menyinggung pihak tertentu.

Akhir kata, penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang Selatan, 22 Mei 2019

Pradanti Nolo Wigati

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 13

A. Landasan Teori .................................................................................................... 13

1. Financial Technology (FinTech) ..................................................................... 13

a. Pengertian Financial Technology .............................................................. 13

b. Perkembangan Financial Technology ........................................................ 15

c. Segmen Financial Technology ................................................................... 19

d. Jenis Financial Technology ........................................................................ 25

e. Regulasi Financial Technology .................................................................. 29

f. Kelebihan dan Kekurangan Financial Technology .................................... 29

2. Islamic Financial Technology (Finansial Teknologi Syariah) ......................... 30

a. Pengertian Islamic Financial Technology .............................................. 30

b. Pirinsip-prinsip Keuangan Syariah ........................................................ 31

c. Regulasi Keuangan Syariah ................................................................... 32

d. Segmentasi Konsumen Muslim ............................................................. 34

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xiii

e. Peluang dan Tantangan Islamic Financial Technology ......................... 35

3. Technology Acceptance Model (TAM) ......................................................... 36

a. Kegunaan Persepsian (Perceived o Usefulness) .................................... 39

1. Pengertian Kegunaan Persepsian ................................................... 39

2. Indikator Kegunaan Persepsian ..................................................... 40

b. Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived Eae of Use) ............... 41

1. Pengertian Kemudahan Penggunaan Persepsian ........................... 41

2. Indikator Kemudahan Penggunaan Persepsian ............................... 43

c. Behavioral Intention ............................................................................. 45

1. Pengertian Behavioral Intention ..................................................... 45

2. Indikator Behavioral Intention ...................................................... 47

3. Dimensi Kepercayaan (Trsut) ........................................................ 50

B. Hubungan Antar Variabel ................................................................................... 48

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 50

D. Kerangka Berpikir................................................................................................ 57

E. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 58

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 59

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 59

B. Metode Penentuan Sampel................................................................................... 59

1. Populasi ........................................................................................................ 59

2. Sampel .......................................................................................................... 60

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 62

1. Data Primer (Primary data) .......................................................................... 62

2. Data Sekunder (Secondary data) .................................................................. 63

D. Metode Analisis Data........................................................................................... 64

1. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 64

2. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 65

a. Uji Validitas Data .................................................................................. 65

b. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 66

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 67

a. Uji Normalitas ....................................................................................... 67

b. Uji Heterokedastisitas ............................................................................ 68

c. Uji Multikolinearitas ............................................................................. 69

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 71

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ........................................ 71

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................................................... 73

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xiv

5. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................ 74

6. Koefisien Determinasi (R2)........................................................................... 75

E. Operasional Variabel Penelitian .......................................................................... 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 79

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................................... 79

1. Sejarah Singkat PayTren............................................................................... 79

2. Visi dan Misi PayTren .................................................................................. 80

3. Layanan Aplikasi PayTren ........................................................................... 81

4. Logo dan Aplikasi PT. Veritra Sentosa Internasional .................................. 82

B. Deskripsi Responden ........................................................................................... 85

C. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................................ 87

1. Hasil Uji Validitas ....................................................................................... 87

2. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 89

D. Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................................... 90

1. Hasil Variabel Perceived of Usefulness (X1) .............................................. 90

2. Hasil Variabel Perceived Ease of Use (X2) ................................................. 91

3. Hasil Variabel Behavioral Intention (Y) ...................................................... 88

E. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 94

a. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 94

b. Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................... 95

c. Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................................. 97

F. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................... 98

a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t) ........................................... 98

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................................ 100

G. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................................ 101

H. Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................................... 102

BAB V PENUTUP .............................................................................................105

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 105

B. Saran ......................................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................108

LAMPIRAN .......................................................................................................112

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

2.1 Penelitian-penelitian Terdahulu .................................................................... 51

3.1 Skala Likert ................................................................................................... 63

3.2 Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 77

4.1 Karakteristik Responden ............................................................................... 85

4.2 Uji Validitas Perceived of Usefulness (X1) .................................................. 87

4.3 Uji Validitas Perceived Ease of Use (X2) .................................................... 88

4.4 Uji Validitas Behavioral Intention (Y) ......................................................... 89

4.5 Uji Reliabilitas .............................................................................................. 89

4.6 Variabel Deskriptif Perceived of Usefulness (X1) ........................................ 90

4.7 Variabel Deskriptif Perceived Ease of Use (X2) .......................................... 92

4.8 Variabel Deskriptif Behavioral Intention (Y) ............................................... 93

4.9 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov .................................... 95

4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 96

4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Metode Uji Glejser ............................ 97

4.12 Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial) .................................................................... 98

4.13 Hasil Signifikinasi Simultan (Uji F) ........................................................ 101

4.14 Hasil Uji Adjusted R Square ...................................................................... 102

4.15 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................................... 103

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1.1 Daftar FinTech di Dunia ................................................................................. 2

1.2 Daftar FinTech di Indonesia .......................................................................... 3

2.1 Segmen Industri Financial Technology ....................................................... 21

2.2 Profil FinTech di Indonesia ......................................................................... 26

2.3 Segmentasi Konsumen dalam Muslim ......................................................... 34

2.4 Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Davis (1989) .................. 37

2.5 Model Kerangka TAM yang diadopsi dari Davis ........................................ 38

4.1 Logo PT. Veritra Sentosa Internasional ....................................................... 82

4.2 Tampilan Fitur PT. Veritra Sentosa Internasional ....................................... 84

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Investasi global dalam industri Financial Technology (FinTech) atau

Teknologi Finansial pada era sekarang mulai berkembang pesat. Menurut

Dorfleitner, dkk (2017), Istilah "FinTech", yang merupakan bentuk singkat dari

frasa teknologi keuangan, menunjukkan perusahaan atau perwakilan perusahaan

yang menggabungkan layanan keuangan dengan teknologi inovatif dan modern.

Sebagai aturan, peserta baru di pasar menawarkan produk berbasis Internet dan

berorientasi aplikasi. FinTech umumnya bertujuan untuk menarik pelanggan

dengan produk dan layanan yang lebih ramah pengguna, efisien, transparan, dan

otomatis daripada yang saat ini tersedia.

Menurut Business Insider Intelligence (2016), berikut daftar FinTech di

dunia:

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

2

Gambar 1.1

Daftar FinTech di Dunia

Sumber: Business Insider Intelligence, 2016

Menurut Dorfleitner, dkk. (2017), perusahaan dalam industri FinTech dibagi

menjadi empat segmen utama yaitu Financing, Asset Management, Payments, dan

other FinTechs. Menurut Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, FinTech yang

berkembang di Indonesia dibagi menjadi beberapa sektor. Sektor-sektor tersebut

adalah payment, aggregator, personal or financial planning, crowdfunding, dan

lending.

Berdasarkan Fintech Indonesia Report 2018 – The State of Play for Fintech

Indonesia (2018), Berikut gambar daftar FinTech Indonesia dikelompokkan

menjadi beberapa kategori diantaranya:

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

3

Gambar 1.2

Daftar FinTech di Indonesia

Sumber: Fintech Indonesia Report 2018-The State of Play for Fintech

Indonesia, 2018

Menurut Shabana Binte Mahmoodul Hasan mengenai “FinTech in

Indonesia: An Islamic Outlook” (2018), FinTech di Indonesia adalah peluang

pasar yang belum tersentuh. Geografi yang luas dari tanah, pertumbuhan kelas

menengah yang cukup besar dan penetrasi produk keuangan yang buruk sama

sekali bergabung untuk menciptakan pasar yang tangguh untuk pengembangan

FinTech di Indonesia. Dengan hanya 36% dari populasi memiliki rekening bank,

FinTech di Indonesia memegang janji untuk memberikan layanan keuangan yang

dapat diakses kepada penduduk yang underbanked di negara ini.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, mengatakan berdasarkan

data statistik, total nilai transaksi Financial Technology (FinTech) di Indonesia

tahun 2016 diperkirakan mencapai US$15,02 miliar (Rp.202,77 triliun). Jumlah

itu tumbuh 24,6% dari tahun sebelumnya. Pada 2017, total nilai transaksi di

pasar FinTech diproyeksikan mencapai US$18,65 miliar (Rp.251,775 triliun).

Menurut Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, FinTech yang berkembang di

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

4

Indonesia dibagi menjadi beberapa sektor. Sektor-sektor tersebut adalah payment,

aggregator, personal or financial planning, crowdfunding, dan lending.

Patut diperhatikan untuk menyoroti bahwa platform FinTech di Indonesia

tumbuh dengan pesat dari tahun 2015 hingga akhir 2017. Selama periode ini,

jumlah platform fintech meningkat untuk mencapai total nilai USD 18.646 miliar

pada akhir 2017. Bergerak maju, FinTech (semua sektor) diproyeksikan bernilai

USD 37.146 miliar pada tahun 2021.

Menurut Maria Todorof (2018), yang menarik bahwa FinTech global sendiri

akan tertarik untuk menembus pasar keuangan Islam dan memanfaatkan

potensinya. Oleh karena itu, bermunculan FinTech berbasis syariah. Menurut

Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk (2017), FinTech Syariah adalah layanan dan solusi keuangan yang

diberikan perusahaan teknologi/startup FinTech, yang berbasis hukum-hukum

Islam atau syariah.

Menurut Rafsandani (2018), perbedaan FinTech dan islamic FinTech adalah

pengiriman Digital Keuangan Syariah (Islamic Finance), Penggunaan utilitas

FinTech (KYC/AML, Blockhain dan LDT, Cyber, Pembayaran, Big Data &

Machine Learning di Islamic Finance), FinTech yang bergerak dalam pasar

Muslim untuk memberikan kebutuhan keuangan yang tidak terpenuhi dan dengan

tujuan inklusi keuangan, FinTech yang mendanai keuangan sesuai Syariah dalam

berinvestasi untuk infrastruktur digital atau pembangunan ekonomi di manapun.

Intinya adalah Islamic FinTech masih dalam cakupan FinTech pada

umumnya. Hanya saja, yang menjadi pemain utama dalam teknologi harus sesuai

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

5

dengan prinsip keuangan Islam (Islamic Finance) yang jauh dari unsur gharar

atau ketidak pastian yang ditujukan kepada pihak terlibat dalam sebuah bisnis dan

lain-lainnya seperti riba dan barang haram.

Menurut Kajian Bisnis Fintech Syariah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

(2017), berikut produk FinTech Syariah di Indonesia:

1. Truemoney

Menggunakan service type e-money, payment & remittance. Platform

yang digunakan adalah website, mobile app (Google Play), SMS, EDC.

Model bisnisnya adalah sistem membership/agen, satu kali biaya

registrasi (SMS Rp.250-Rp.350 tergantung jenis operator), partnership

dengan Samsung.

2. PayTren

Menggunakan service type e-money, payment & remittance, pasar

modal syariah. Platform yang digunakan adalah mobile app (Android &

iOS). Model bisnisnya adalah komunitas tertutup, seperti MLM,

pendapatan dari biaya pendaftaran dan pembelian lisensi, (mitra

pengguna Rp.50.000, mitra pebisnis Rp.350.000), biaya transaksi,

cashback per transaksi

3. Amartha

Menggunakan service type P2P Lending. Platform yang digunakan

adalah website. Model bisnisnya adalah menerapkan pembiayaan

kelompok dan tanggung renteng, pendapatan dari investor yaitu biaya

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

6

administrasi, biaya asuransi risiko kredit, dan 1% profit share,

pendapatan dari borrower yaitu 5-10% profit share.

4. Blossom

Menggunakan service type crowdfunding. Platform yang digunakan

adalah website. Model bisnisnya adalah Blossom mengumpulkan uang

dari investor dan menyerahkannya kepada lembaga keuangan mikro

yang berpengalaman, setelah siklus invetasi 12 bulan, Blossom

mengumpulkan keuntungan dari lembaga keuangan mikro dan

mendistrubisikannya kembali kepada investor. Blossom mengharapkan

pengembalian di kisaran 7,5-12,5% dan itu sendiri mengambil dan 20%

potongan pengembalian.

5. iGrow

Menggunakan service type agriculture-based investment. Platform yang

digunakan adalah website. Model bisnisnya adalah investor/sponsor

mendanai proses penanaman. Keuntungan dari penjualan hasil panen

dibagikan kepada sponsor, petani, dan iGrow.

6. SyarQ

Menggunakan service type cicilan syariah. Platform yang digunakan

adalah website. Model bisnisnya adalah SyarQ membeli barang dari

toko online yang diingankan pembeli, lalu menjualnya kepada pembeli

dengan mengambil keuntungan yang disepakati bersama. Pembeli

melakukan pembiayaan dengan cara menyicil kepada SyarQ.

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

7

Sadar karena perkembangan FinTech Syariah mulai berkembang, PT.

Veritra Sentosa Internasional (Treni) didirikan oleh Ustadz Yusuf Mansyur pada

tanggal 10 Juli 2013, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 47 oleh

Notaris/ PPAT H.Wira Francisca, S.H., MH. melalui meluncurkan produk

PayTren. Lahir dari pemikiran Ustadz Yusuf Mansyur sebagai bentuk kontribusi

dalam menunjang kehidupan masyarakat Indonesia. Dari hasil pengamatannya

terhadap kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia saat ini, muncul gagasan

untuk memberikan fasilitas yang bertujuan memudahkan dan membantu

masyarakat. Salah satu karya Treni adalah PayTren, fasilitas yang memudahkan

masyarakat dalam melakukan pembayaran kewajiban dengan menggali potensi

kebiasaan mereka dalam penggunaan teknologi (gadget).

PayTren merupakan aplikasi FinTech sebagai aplikasi micropayment,

digunakan pada smartphone android dan iOS. Berdasarkan data Bank Indonesia

Tahun 2016, transaksi micropayment untuk pembelian dan pembayaran tagihan

lebih dari 900 trilyun rupiah. Terkandung potensi sangat besar dalam bisnis ini

selain kebutuhan traveling mencapai 13% GDP (Gross Domestic Product)

Indonesia dengan estimasi mencapai 360 trilyun rupiah. Berikut transaksi yang

sering dilakukan:

1. Layanan Penjualan Barang (Menyediakan ratusan ribu macam barang siap jual

tanpa perlu stok, keuntungan besar, transaksi aman dan mudah)

2. Layanan Pembayaran Tagihan/PPOB (Payment Point Online Bank), tersedia

pembayaran tagihan bulanan rutin seperti PLN, PDAM, telepon & internet,

pulsa, paket data, vouchergame, multifinance, asuransi, kartu kredit, dll

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

8

3. Layanan Tiket & Reservasi (pesawat, kereta api & RAILINK/kereta bandara,

kapal PELNI, bus dan hotel)

4. Layanan Tour & Travel (layanan paket wisata domestik dan mancanegara)

5. Layanan Agen Laku Pandai (buka rekening baru, setor tunai, tarik tunai,

pencairan dana dengan cepat, aman dan mudah)

6. Layanan Ekspedisi (melayani pengiriman barang dan dokumen ke seluruh

wilayan Indonesia bekerjasama dengan ekspedisi terbesar di Indonesia)

7. Layanan Keagenan (SMS masking, agen asuransi, agen iklan online/offline,

agen koran, agen leasing, agen TV berlangganan)

Dalam rangka memperkuat posisi Bisnis Paytren agar makin sesuai dengan

syariah, maka Treni menggandeng 2 orang pakar ekonomi syariah untuk masuk ke

dalam Manajemen Treni/PayTren, yaitu Prof. DR. Syafii Antonio dan DR. Irfan

Syauqi Beik. Pada tanggal 7 Agustus 2017, PayTren mendapatkan sertifikat Halal

dari Dewan Syariah Nasional.

Dengan tingkat mobilitas masyarakat yang semakin meningkat, aplikasi

PayTren memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam

hal ini, Technology Acceptance Model (TAM) menawarkan suatu penjelasan yang

kuat dan sederhana mengenai penerimaan teknologi dan perilaku para

penggunanya (Venkatesh dan Morris, 2000).

Menurut Ikaputera Waspada (2012) dalam Pavlou, (2001); Gefen, dkk,

(2003), Technology Acceptance Model (TAM) telah digunakan untuk studi

penggunaan teknologi internet, terutama ditujukan pada individu untuk melakukan

pembelian secara online melalui internet. TAM dikembangkan dari model Theory

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

9

of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein & Aizen (1975).

Model ini digunakan untuk menganalisis keyakinan dan sikap pengguna terhadap

tujuan dan maksud pribadi pengguna. Berbagai penelitian empiris telah banyak

dilakukan, seperti yang dinyatakan oleh Menurut Ikaputera Waspada (2012)

dalam Bertrand & Bouchard (2008), bahwa sejumlah meta analisis pada TAM

adalah model yang valid, kuat, dan sangat credible.

Menurut Davis et.al (1989) mengembangkan TAM (Technology Acceptance

Model) untuk meneliti faktor-faktor determinan dari penggunaan sistem informasi

oleh pengguna. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan sistem informasi

dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan sistem informasi, yang mana

minat (intention) tersebut dipengaruhi oleh persepsi tentang kegunaan teknologi

(perceived usefulness) dan persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi

(perceived ease of use). Berdasar hasil kajian sebelumnya, perceived usefulnes

dan perceived ease of use diindikasikan sebagai konstruk penting dan mendasar

yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi meskipun bukan sebagai

variabel penentu satu-satunya yang menjelaskan perilaku pengguna. Oleh karena

itu penelitian tentang aspek perilaku dalam konteks pemakaian sistem teknologi

informasi sangat menarik dilakukan sehingga dapat membuka ruang peningkatan

peran sistem informasi itu sendiri. Penelitian tentang pengaruh perceived

usefulness dan perceived ease of use sebagai determinan utama pendekatan TAM

dalam penggunaan aplikasi.

Technology Acceptance Model (TAM) ini diformulakan oleh Ajzend dan

Fishben (1980). Teori tersebut merupakan hasil dari penelitian mereka pada tahun

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

10

1980. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang dalam melakukan sesuatu didorong

oleh dua faktor yaitu behavior beliefs dan normatif beliefs. Faktor tersebut

kemudian mendorong seseorang untuk memiliki outcome evaluation dan

motivation to comply. Sehingga kedua hal tersebut akan mendorong seseorang

dalam berperilaku (behavior intention). Pada akhir behavior intention akan

mempengaruhi pada perilaku seseorang (behavior).

Melihat uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penerimaan masyarakat atas pelayanan aplikasi PayTren terhadap minat

berperilaku (behavioral intention) oleh konsumen PayTren. Peneliti termotivasi

untuk melakukan penelitian ini karena sampai tahap penelitian ini dilakukan,

masih sedikit sekali yang meneliti tentang penerimaan pengguna financial

technology dalam aplikasi terbaru di Indonesia berbasis syariah yaitu PayTren.

Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian dengan layanan teknologi

aplikasi PayTren dalam penggunaan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal-hal

tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan

Sistem Pembayaran PayTren dalam Menumbuhkan Behavioral Intention

Konsumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Perceived of Usefulness berpengaruh terhadap Behavioral Intention?

2. Apakah Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Behavioral Intention?

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

11

3. Apakah Perceived of Usefulness, Perceived Ease of Use secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Behavioral Intention?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Perceived of Usefulness terhadap Behavioral

Intention

2. Untuk menganalisis pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Behavioral

Intention

3. Untuk menganalisis pengaruh Perceived of Usefulness, Perceived Ease of Use

secara bersama-sama terhadap Behavioral Intention

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna dalam

berbagai hal, antara lain:

1. Bagi peneliti, diharapkan menambah referensi bacaan dan dapat berguna bagi

ilmu pengetahuan tentang Penggunaan Sistem Pembayaran PayTren dalam

Menumbuhkan Behavioral Intention Konsumen di samping itu penulis

berharap dapat mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan

mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

2. Bagi perusahaan, diharapkan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang

objektif dalam mengambil keputusan perusahaan, pengetahuan yang baru bagi

perusahaan terhadap fenomena yang ada di masyarakat, serta pedoman untuk

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

12

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa

yang akan datang.

3. Bagi akademik, menambah pengetahuan akademisi khususnya mahasiswa/i

program studi manajemen informasi perbankan syariah terkait seberapa besar

Penggunaan Sistem Pembayaran PayTren dalam Menumbuhkan Behavioral

Intention Konsumen.

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Financial Technology (FinTech)

a. Pengertian Financial Technology

FinTech berasal dari istilah financial technology atau teknologi

finansial. Menurut The National Digital Research Centre (NDRC), di

Dublin, Irlandia, mendefinisikan financial technology sebagai “innovation

infinancial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan financial

technology” yang merupakan suatu inovasi pada sektor finansial yang

mendapat sentuhan teknologi modern. Sedangkan menurut International

Trade Administration (2016), financial technology merupakan sebuah

“revolusi” atas penggabungan jasa keuangan dengan teknologi informasi

yang telah meningkatkan kualitas layanan keuangan, dan menciptakan

stabilitas keuangan.

Menurut McAuley (2014) dalam Song Yee Leng dkk. (2018),

“financial technology” merupakan bentuk singkat untuk teknologi

keuangan, yang sangat membentuk kembali struktur intermediasi

keuangan dan membuat layanan keuangan lebih efisien.

Menurut Phaureula Artha Wulandari (2017), financial technology

merupakan bentuk bisnis baru yang melibatkan kekuatan teknologi dan

perangkat digital untuk menciptakan kemudahan dalam bertransaksi

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

14

keuangan. Di Indonesia, financial technology berkembang di berbagai

sektor, mulai dari startup pembayaran, peminjaman (lending),

perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan

(crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lain-lain.

Menurut Pratama (2016), financial technology adalah salah satu

bentuk penerapan teknologi informasi dibidang keuangan. Alhasil,

munculah berbagai model keuangan baru yang dimulai pertama kali pada

tahun 2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Inggris yang

menjalankan jasa peminjaman uang. Inovasi yang berkembang disini

adalah pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang diterapkan pada

bagian keuangan.

Sementara itu, menurut Bank Indonesia (2017) menyatakan bahwa

definisi Financial Technology atau Teknologi Keuangan merupakan

fenomena perpaduan antara teknologi dan fitur keuangan yang mengubah

model bisnis dan penghalang yang lemah untuk masuk yang sebagaimana

diatur lembaga keuangan.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Kominfo (2017) bahwa

Teknologi Keuangan merupakan fenomena fusi yang terjadi antara

teknologi dengan fitur keuangan yang mengubah model bisnis dan

pelemahan penghalang untuk masuk.

Kesimpulan dari beberapa ahli mengenai pendapat dan pengertian

financial technology di atas adalah sebuah layanan produk keuangan yang

menggunakan teknologi dalam penggunaannya serta melahirkan produk

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

15

baru yang efektif dan efisien bagi konsumen dalam mengakses produk

layanan keuangan tersebut.

b. Perkembangan Financial Technology

Menurut Douglas W. Arner dkk (2015) dalam penelitiannya tentang

“The Evolution of FinTech: A New Post-Crisis Paradigm?”, Evolusi

FinTech berawal pada tahun 1838. Samuel Morse mendemonstrasikan

sistem telegraf elektrik untuk pertama kalinya. Kabel transatlantik pertama

berhasil dipasang, menyediakan infrastruktur untuk globalisasi keuangan

tahun 1866. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1918 The Reserve Bank

mengembangkan Layanan Dana Fedwire, jaringan transfer dana khusus

yang menampilkan sistem kode Morse yang menghubungkan 12 Bank

Cadangan, Dewan, dan Departemen Keuangan. 2 tahun kemudian yaitu

tahun 1920, John Maynard Keynes, menerbitkan bukunya "The Economic

Consequences of Power", yang berbicara tentang hubungan antara

teknologi dan keuangan. Pada Februari 1950, Diners Club mengeluarkan

kartu kredit "tujuan umum" pertama yang diciptakan oleh Frank X.

McNamara.

Jaringan Telex didirikan di Amerika Serikat, Kanada, Inggris,

Jerman dan Perancis. Jaringan-jaringan ini menyediakan infrastruktur

komunikasi untuk melanjutkan evolusi FinTech pada tahun 1966. Pada 27

Juni 1967 Barclays in Enfield menjadi rumah bagi mesin uang pertama di

dunia. Pada 30 Juni 1975, mesin teller otomatis yang lebih canggih

(ATM), yang disebut Barclaybank diluncurkan. Sistem Pembayaran Antar

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

16

Bank Clearing (CHIPS) mulai beroperasi pada tahun 1970 untuk

menyederhanakan dan mempercepat pembayaran antarbank di New York

City.

NASDAQ (National Association of Deal Dealers Automated

Quotations) menemukan perdagangan elektronik sekuritas dan IPO,

memberikan peluang bagi perusahaan berkembang untuk meningkatkan

modal dari pasar publik tahun 1971. Pada tahun 1973, 239 bank dari 15

negara membentuk utilitas kooperatif, Society for Worldwide Interbank

Financial Telecommunication (SWIFT) untuk memecahkan masalah

pembayaran komunikasi lintas batas. Pada tahun 1981, Michael

Bloomberg, menciptakan Solusi Pasar Inovatif (IMS) untuk menyediakan

data pasar real-time, perhitungan keuangan dan analisis keuangan lainnya

untuk perusahaan Wall Street.

Perusahaan ini berganti nama menjadi Bloomberg L.P. pada tahun

1986. Tahun 1982, William Porter, menciptakan TradePlus, yang memulai

revolusi investasi broker online dan dengan cepat mulai menurunkan biaya

perdagangan online. Perusahaan direorganisasi sebagai E*Trade Group

pada tahun 1994. Kecelakaan "Black Monday" mengakibatkan jatuhnya

pasar saham di seluruh dunia dan saat ini tetap menjadi persentase

penurunan satu hari terbesar dalam Indeks Dow Jones (-22.67%) pada

tahun 1987. FinTech pada tahun 1866-1987 juga disebut FinTech 1.0 era

dari analog ke digital.

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

17

Pada tahun 1993, FinTech adalah nama asli dari Financial Services

Technology Consortium, sebuah proyek yang diprakarsai oleh Citicorp,

sebuah upaya untuk mengatasi reputasi untuk menolak kolaborasi

teknologi dengan pihak luar. Wells Fargo menjadi bank pertama yang

menawarkan rekening giro online pada tahun 1995. Pada tahun 1997,

Bank-bank virtual pertama, tanpa cabang fisik muncul. ING Direct

diluncurkan di Kanada, sebagai anak perusahaan grup ING. Krisis

keuangan tahun 2008, yang meninggalkan sistem keuangan global di

ambang kehancuran sistemik, dapat dilihat sebagai titik balik bagi

FinTech. FinTech pada tahun 1987-2008 disebut juga FinTech 2.0 yaitu

Pengembangan Layanan Keuangan Digital Tradisional.

Pada tahun 2009, Versi 0.1 dari Bitcoin SW dilepaskan. Ini termasuk

sistem pembangkitan Bitcoin yang akan menciptakan total 21 juta Bitcoin

hingga tahun 2040. Pada tahun 2013, Google memperkenalkan Google

Wallet, yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian dari ponsel

mereka menggunakan teknologi NFC. Apple meluncurkan Apple Pay

serupa pada tahun 2014. FinTech tahun 2009 - sekarang disebut juga

FinTech 3.0, yaitu Demokratisasi Layanan Keuangan Digital.

Menurut Ferry Hendro Basuki, Hartina Husein (2018), di Indonesia

permulaan perkembangan FinTech memiliki konteks agak berbeda dengan

dunia internasional yaitu bukan karena krisis keuangan tahun 2008.

Perkembangan FinTech di Indonesia juga didasari kebutuhan konsumen,

nasabah, dan merchant. Sifat FinTech memang sangat user centric

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

18

sehingga lebih fokus pada penggunanya. Jika melihat dari sisi pengguna

khususnya dibidang finansial terdapat banyak permasalahan yang dapat

terselesaikan dengan adanya FinTech, misalnya mereka ingin menemukan

metode pembayaran baru yang aman, mudah, murah, tapi tidak berupa

uang tunai. Sebab mereka punya alternatif dari sekedar kartu kredit dan

debit. Maka itu muncullah FinTech yang menawarkan sistem atau

instrument pembayaran baru, contohnya berbentuk emoney, e-wallet,

metode Quick Respone (QR) Code atau Mobile Point of Sales (M-POS).

Perkembangan FinTech di Indonesia tumbuh begitu cepat sehingga

dikhawatirkan akan berdampak buruk pada penyelenggaraannya. Untuk

itu, BI menerbitkan PBI Nomor 19/12/PBI/2017 sebagai payung hukum

demi menjaga kestabilan sistem keuangan di Indonesia tersebut. Terbitnya

PBI Nomor 19/12/PBI/2017 ini bertujuan untuk mendukung terciptanya

stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, serta sistem pembayaran

yang efisien, lancar, aman, dan andal untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif dengan menerapkan

prinsip perlindungan konsumen serta manajemen risiko dan kehati-hatian.

Di samping itu, BI juga menerbitkan ketentuan pelaksanaan PBI

Penyelenggaraan Teknologi Finansial diatur dalam Peraturan Anggota

Dewan Gubernur (PADG) No. 19/14/PADG/2017 tentang Ruang Uji Coba

Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial dan PADG No.

19/15/PADG/2017 tentang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian

Informasi, dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial.

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

19

Menurut bitebrands.co (2018), tahun 2017, Bank Indonesia (BI)

telah meresmikan FinTech office sebagai wadah pertukaran ide inovatif

antara pelaku FinTech sekaligus kolaborasi antar pelaku FinTech dan

regulator, mengeluarkan peraturan mengenai penyelenggaraan transaksi

pembayaran, melalui Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016

tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran, dan

mengklasifikasi jenis FinTech yang berkembang di Indonesia.

Munculnya istilah FinTech di dunia sebenarnya berawal dari abad

21. Awalnya, istilah FinTech digunakan untuk teknologi yang diterapkan

pada back-end dari konsumen lembaga keuangan. Tetapi, sejak akhir

dekade pertama abad ke-21, istilah ini telah diperluas untuk mencakup

inovasi teknologi di sektor keuangan, termasuk inovasi dalam pendidikan

dan kecerdasan financial perbankan ritel, investasi, dan bahkan mata uang

kripto seperti bitcoin. Jenis FinTech Indonesia pada umumnya memiliki

beberapa ragam, antara lain startup pembayaran, riset keuangan, investasi

ritel, pembiayaan (lending & crowdfunding), perencanaan keuangan

(personal finance), dan remitansi.

Pengguna FinTech di Indonesia pada tahun 2006-2007 awalnya

hanya sebanyak 7%. Tetapi, terbentuknya Asosiasi Fintech Indonesia

(AFI) pada September 2015 menjadi sejarah penting dalam

perkembangan FinTech di Indonesia. Keberadaan AFI mampu

menghimpun kurang lebih 30% dari seluruh pengguna FinTech di

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

20

Indonesia. Pengguna FinTech kini meningkat menjadi 78% pada tahun

2017 ini yaitu sebanyak 135-140 perusahaan.

c. Segmen Financial Technology

Menurut Ketua Dewan Komisioner – OJK, Muliaman D. Hadad,

Ph.D (2017), FinTech merupakan Disruptive Innovativation yaitu, sebuah

inovasi berhasil mentransformasi suatu sistem atau pasar yang eksisting,

dengan memperkenalkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan, dan

biaya yang ekonomis, dikenal sebagai Inovasi Disruptif (Disruptive

Innovation). Istilah ini dilontarkan pertama kalinya oleh Clayton M.

Christensen dan Joseph Bower di tahun 1995. "Disruptive Technologies:

Catching the Wave", Harvard Business Review (1995). Inovasi Disruptif

ini biasanya mengambil segmen pasar tertentu yang kurang diminati atau

dianggap kurang penting bagi penguasa pasar, namun inovasinya bersifat

penerobosan dan mampu mendefinisi sistem atau pasar yang ada.

Munculnya Inovasi Disruptif jika tidak diantisipasi dengan baik

oleh dunia usaha dapat menyebabkan kejatuhan seperti yang dialami

KODAK dan NOKIA. Fenomena Inovasi Disruptif juga terjadi di Industri

Jasa Keuangan yang telah men-disrupsi pemandangan Industri Jasa

Keuangan secara global. Mulai dari struktur industrinya, teknologi

intermediasinya, hingga model pemasarannya kepada konsumen.

Keseluruhan perubahan ini mendorong munculnya fenomena baru yang

disebut Financial Technology (FinTech).

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

21

Menurut Dorfleitner, dkk. (2017) perusahaan dalam industri FinTech

dapat dibagi menjadi empat segmen utama sesuai dengan model bisnis

mereka yang khas. Dengan analogi bidang nilai tambah tradisional dari

bank universal, fintech dapat dibedakan atas dasar keterlibatan mereka

dalam pendanaan, manajemen aset, dan pembayaran, serta fintech lainnya,

berbagai perusahaan yang menjalankan fungsi lain. Gambar 2.2

mengilustrasikan kategorisasi ini dan memberikan representasi rinci dari

sub-segmen industri. Dan dalam penelitian ini saya ingin memperdalam

penelitian tentang FinTech pada sektor pembayaran. Berikut gambar

segmen industri financial technology:

Gambar 2.1

Segmen Industri Financial Technology

Sumber: Definition of Financial technology and Description of the

Financial technology Industry, 2017

Sektor keuangan mencakup segmen FinTech yang membuat

pembiayaan tersedia bagi individu pribadi maupun untuk bisnis. Segmen

ini dapat dibagi lagi menjadi FinTech yang penawarannya didasarkan pada

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

22

partisipasi dari sejumlah besar kontributor (subsegments crowdfunding)

dan mereka yang menawarkan layanan anjak piutang atau kredit tanpa

partisipasi orang banyak (subsegmen kredit dan anjak piutang).

Crowdfunding menggambarkan suatu bentuk pendanaan di mana

sejumlah besar kontributor (sering disebut "pendukung") menyediakan

sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan bersama. Di tempat bank

tradisional, portal crowdfunding bertindak sebagai perantara (Belle flemme

dkk. 2014; Kl ohn dan Hornuf 2012). Selanjutnya, dalam subsegment

ketiga, crowdinvesting, investor menerima bagian dari ekuitas, hutang atau

kepemilikan hybrid. Kontrak yang digunakan dalam crowinvesting sering

mensimulasikan aspek-aspek tertentu dari partisipasi ekuitas menggunakan

instrumen mezzanine (Kl ohn, dkk. 2016a).

Subsegmen keempat, crowdlending, berisi platform yang

memungkinkan individu dan bisnis pribadi untuk mendapatkan pinjaman

dari kerumunan. Sebagai imbalan atas penyediaan pinjaman, investor

menerima tingkat bunga yang ditentukan sebelumnya (Bradford 2012).

Selain itu ada subsegmen kredit dan anjak piutang. Bisnis FinTech dalam

subsegmen ini, umumnya bekerja sama dengan bank mitra (atau sejumlah

bank mitra), memberikan kredit kepada individu dan bisnis pribadi tanpa

bantuan orang banyak. Pinjaman kadang-kadang diberikan dalam jangka

pendek beberapa hari atau minggu melalui telepon seluler.

Selanjutnya, segmen manajemen aset termasuk FinTech yang

menawarkan saran, pembuangan dan pengelolaan aset, dan indikator

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

23

agregat kekayaan pribadi. Segmen ini juga dibagi menjadi subsegmen

lebih lanjut adalah perdagangan sosial, yaitu bentuk investasi di mana

investor (atau "pengikut") dapat mengamati, mendiskusikan, dan menyalin

strategi investasi atau portofolio anggota lain dari jejaring sosial (Liu, dkk.

2014; Pentland 2013). Selain itu, solusi perangkat lunak inovatif dan

sistem komputer memainkan peran penting dalam model bisnis banyak

FinTech di segmen manajemen aset. Subsegement robo-advice mengacu

pada sistem manajemen portofolio yang memberikan saran investasi

berbasis algoritma dan sebagian besar otomatis, terkadang juga membuat

keputusan investasi (ESA 2015). Subsistem dari segmen manajemen aset

selanjutnya adalah manajemen keuangan pribadi atau Personal Financial

Management (PFM) meliputi perusahaan-perusahaan FinTech yang

menawarkan perencanaan keuangan pribadi, khususnya administrasi dan

penyajian data keuangan menggunakan perangkat lunak atau layanan

berbasis aplikasi.

Ada juga perusahaan-perusahaan FinTech yang menawarkan konsep

inovatif untuk memberi saran atau mengelola aset yang tidak dapat

dimasukkan dalam perdagangan sosial, saran-saran robo atau subsegment

PFM. Ini dapat disusun menjadi dua kelompok utama. Pertama, ada

manajemen aset onlinebased, di mana penasihat investasi manusia aktif

berinteraksi dengan pelanggan, meskipun dengan saran robo mereka juga

mengotomatisasi atau sebagian mengotomatiskan banyak proses. Kedua,

adabroker deposito, yang mengatur deposito harian atau permanen di

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

24

negara UE lainnya dan menawarkan pembukaan rekening serta manajemen

di situs web Jerman. FinTech ini termasuk dalam investasi dan

subsegmentasi perbankan.

Segmen pembayaran adalah istilah payung yang berlaku untuk

fintech yang aplikasi dan layanannya terkait dengan transaksi pembayaran

nasional dan internasional. Di bawah payung ini termasuk blockchain dan

subsegment cryptocurrency, yang termasuk FinTech yang menawarkan

mata uang virtual (cryptocurrency) sebagai alternatif untuk uang tunai

khas. Sama halnya dengan alat pembayaran yang sah, adalah mungkin

untuk menyimpan, menggunakan, dan bertukar cryptocurrency (BaFin,

2016c). Bank tidak diperlukan untuk melayani sebagai perantara. Salah

satu cryptocurrency yang paling terkenal adalah Bitcoin.

FinTech yang menawarkan metode pembayaran alternatif termasuk

dalam metode pembayaran alternatif subsegment. Perusahaan yang

menawarkan solusi pembayaran seluler milik subsegmen ini. Dalam

literatur ilmiah, istilah "pembayaran mobile" umumnya mencakup

berbagai fungsi yang ditangani melalui telepon seluler (lihat Mallat 2007;

Mallat dkk. 2004; Merritt 2010). Ini termasuk penggunaan ponsel untuk

melakukan pembayaran atau transfer bank. Perusahaan yang menawarkan

eWallet atau cyberwallet juga termasuk dalam metode pembayaran

alternatif subsegment.

Segmen FinTech lainnya menggambarkan bisnis FinTech yang tidak

dapat diklasifikasikan oleh tiga fungsi bank tradisional lainnya, yaitu

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

25

pembiayaan, manajemen aset, dan transaksi pembayaran. FinTech yang

menawarkan asuransi atau memfasilitasi akuisisi termasuk dalam

subsegmen asuransi. FinTech ini sering juga disebut InsurTechs. Di

antaranya, mereka menawarkan asuransi peer-to-peer, di mana

sekelompok pemegang polis berkumpul dan mengambil tanggung jawab

bersama dalam kasus kerusakan. Jika tidak ada kerugian dalam kelompok,

ada penggantian sebagian dari premi asuransi (Wolff-Marting 2014).

Selain itu, FinTech dari mesin pencari dan perbandingan situs subsegment,

yang memungkinkan pencarian berbasis Internet dan perbandingan produk

keuangan atau jasa keuangan, termasuk dalam FinTech lainnya. FinTech

yang menyediakan solusi teknis untuk penyedia layanan keuangan

termasuk dalam subsegmen Teknologi, IT dan Infrastruktur.

d. Jenis Financial Technology

Menurut Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, FinTech yang

berkembang di Indonesia dibagi menjadi beberapa sektor. Sektor-sektor

tersebut adalah payment, aggregator, personal or financial planning,

crowdfunding, dan lending. OJK juga telah menghitung banyaknya pemain

FinTech ini dan terbanyak adalah dari katagori payment dengan persentase

sebesar 42,22% dari keseluruhan FinTech yang berada di Indonesia.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

26

Gambar 2.2

Profil FinTech di Indonesia

Sumber : Otortitas Jasa Keuangan (2017)

DailySocial.id bekerjasama dengan Asosiasi Fintech Indonesia juga

mengelompokkan FinTech menjadi beberapa katagori di antaranya:

1) Payment

Bertumbuhnya perusahaan e-commerce memicu pula semakin

banyak didirikannya startup yang menjadi jembatan penghubung

antara e-commerce dengan pelanggan, terutama dalam hal sistem

pembayaran. Layanan yang disediakan startup untuk e-commerce ini

disebut dengan layanan payment gateway. Payment gateway

memungkinkan masyarakat memilih beragam metode pembayaran

berbasis digital (digital payment gateway) yang dikelola oleh sejumlah

start up, dengan demikian akan meningkatkan volume penjualan e-

commerce. Payment gateway satu di antaranya adalah iPaymu.

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

27

2) Deposit dan Lending

Peer to peer (P2P) Lending adalah startup yang menyediakan

platform pinjaman secara online. Urusan permodalan yang sering

dianggap bagian paling vital untuk membuka usaha, melahirkan ide

banyak pihak untuk mendirikan startup jenis ini. Dengan demikian,

bagi orang-orang yang membutuhkan dana untuk membuka atau

mengembangkan usahanya, sekarang ini bisa menggunakan jasa

startup yang bergerak di bidang P2P lending. Adalah Uangteman.com

salah satu contoh startup yang bergerak di bidang ini. Startup ini

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat dengan

cara cukup mengisi formulir di website uangteman.com dalam waktu

sekitar 5 menit, dan memenuhi persyaratannya.

3) Capital Rising

Kegiatan penggalangan dana, beramal, dan kegiatan sosial lainnya

sekarang sudah bisa pula melalui start up yang bergerak dibidang

crowd funding. Lebih tepatnya, crowd funding adalah start up yang

menyediakan platform penggalangan dana untuk disalurkan kembali

kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti korban bencana alam,

korban perang, mendanai pembuatan karya, dan sebagainya.

Penggalangan dana tersebut dilakukan secara online.Salah satu contoh

startup crowd funding terbesar adalah Kitabisa.com. Startup ini

menciptakan wadah agar kita bisa membantu sesama dengan cara

yang lebih mudah, aman, dan efisien.

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

28

4) Insurance

Jenis start up yang bergerak dibidang insurance ini cukup

menarik. Karena bisanya asuransi yang kita ketahui selama ini

merupakan asuransi konvensional, di mana kita mensisihkan sejumlah

uang perbulan sebagai iuran wajib untuk mendapatkan manfaat dari

asuransi tersebut di masa depan, jenis asuransi start up tidak semua

berjalan demikian.

5) Investment

Saham, forex, reksadana, dan lain sebagainya, merupakan

investasi yang sudah tidak asing lagi didengar. Securities dapat

dikatakan sebagai jenis startup yang menyediakan platform untuk

berinvestasi saham secara online. Contoh startupnya adalah

Bareksa.com. Didirikan pada tanggal 17 Februari 2013 Bareksa.com

adalah salah satu securities startup terintegrasi pertama di Indonesia

yang menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksa dana

secara online, memberikan layanan data, informasi, alat investasi

reksa dana, saham, obligasi, dan lain-lain.

6) Market Provisioning

Pada klasifikasi ini, Fintech akan berperan sebagai pembanding

produk keuangan, dimana fintech tersebut akan mengumpulkan dan

mengoleksi data finansial untuk dijadikan referensi oleh pengguna.

Klasifikasi ini juga dapat disebut dengan nama comparison site atau

financial aggregator.

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

29

Contohnya, jika seorang konsumen ingin memilih produk KPR,

platform fintech akan menyesuaikan data finansial pribadi konsumen

dan memberikan pilihan produk KPR sesuai dengan data pribadi yang

dimasukkan. Pilihan ini akan diberikan sesuai dengan keinginan dan

kemampuan finansial serta preferensi konsumen.

e. Regulasi Financial Technology

Berdasarkan Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), berikut regulasi FinTech:

1) Regulasi FinTech di Indonesia diatur oleh Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan (POJK) No. 77 Tahun 2016.

2) Namun, regulasi ini lebih ke arah konvensional karena menggunakan

istilah bunga (namun sudah berprinsip kebebasan berdemokrasi dan

berkontrak) yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.

3) FINTECH PEER TO PEER LENDING sudah diakui keberadaannya

sejak POJK 77 Desember 2016.

4) FINTECH PEER TO PEER LENDING merupakan jenis yang off

balance sheet, sehingga sulit untuk menilai/menentukan mana FinTech

syariah yang sehat atau yang tidak sehat.

5) POJK 77 adalah off balance sheet, sehingga siapapun penyelenggara

FinTech peer to peer lending yang ada tidak boleh meminjamkan uang.

Murni hanya menjadi perantara. Kedua dilarang menerbitkan surat

utang dalam bentuk apapun, jadi murni hanya dari equity. Sehingga

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

30

tidak mengganggu industri keuangan lain yang sudah ada, terutama

bank konvensional dan pasar modal.

f. Kelebihan dan Kekurangan Financial Technology

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), kelebihan dari FinTech

adalah:

1) Melayani masyarakat Indonesia yang belum dapat dilayani oleh industri

keuangan tradisional dikarenakan ketatnya peraturan perbankan dan

adanya keterbatasan industri perbankan tradisional dalam melayani

masyarakat di daerah tertentu.

2) Menjadi alternatif pendanaan selain jasa industri keuangan tradisional

dimana masyarakat memerlukan alternatif pembiayaan yang lebih

demokratis dan transparan.

Sedangkan kekurangan dari FinTech adalah:

1) FinTech merupakan pihak yang tidak memiliki lisensi untuk

memindahkan dana dan kurang mapan dalam menjalankan usahanya

dengan modal yang besar, jika dibandingkan dengan bank.

2) Ada sebagaian perusahaan FinTech belum memiliki kantor fisik, dan

kurangnya pengalaman dalam menjalankan prosedur terkait sistem

keamanan dan itegritas produknya.

2. Islamic Financial Technology (Finansial Teknologi Syariah)

a. Pengertian Islamic Financial Technology

Menurut Menurut Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech

Syariah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), Keuangan syariah

adalah suatu sistem keuangan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

31

Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan

dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman

dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk

berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram), yang tidak

dapat dijamin oleh sistem konvensional.

Menurut Menurut Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis FinTech

Syariah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), FinTech merupakan

salah satu bisnis berbasis software dan teknologi modern yang

menyediakan jasa keuangan. Perusahaan FinTech pada umumnya adalah

perusahaan start-up yang memberikan layanan dan solusi keuangan

kepada pelanggan seperti pembayaran mobile, transfer uang, pinjaman,

penggalangan dana, dan bahkan manajemen aset.

Sehingga jika kedua pengertian digabungkan, maka FinTech

Syariah atau islamic financial technology menurut Bilpen Nainggolan

dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

(2017) berarti layanan dan solusi keuangan yang diberikan perusahaan

teknologi/startup FinTech, yang berbasis hukum-hukum Islam/syariah.

b. Prinsip-Prinsip Keuangan Syariah

Menurut Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), berikut adalah prinsip-

prinsip keuangan syariah:

1) Aktivitas perolehan dana. Hal tersebut berarti bahwa setiap hal yang

dilakukan sebagai upaya dalam rangka memperoleh harta semestinya

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

32

memperhatikan cara-cara yang sesuai dengan syariah seperti

mudharabah, musyarokah, murabahah, salam, istishna, ijarah, dan

lain-lain.

2) Aktivitas pengelolaan dana. Poin ini maksudnya dalam hal ingin

menginvestasikan uang juga harus memperhatikan prinsip-prinsip

“uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditi yang

diperdagangkan”, dapat dilakukan secara langsung atau melalui

lembaga intermediasi seperti bank Syariah dan reksadana Syariah.

3) Objek penggunaan dana. Penjelasannya adalah bahwa harta yang

diperoleh digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang seperti

membeli barang konsumtif dan sebagainya, melainkan digunakan

untuk hal-hal yang dianjurkan seperti infaq, waqaf, shadaqah, serta

untuk hal-hal yang diwajibkan seperti zakat.

Prinsip keuangan syariah pada hakekatnya adalah memastikan Input,

Proses dan Output transaksi keuangan syariah adalah benar dan sesuai

dengan kaidah syariah menurut agama Islam.

c. Regulasi Keuangan Syariah

Pemerintah Indonesia telah membuat regulasi terkait berbagai

layanan keuangan syariah di Indonesia, termasuk layanan perbankan,

asuransi, surat berharga, LPS, koperasi, dan zakat. Menurut Bilpen

Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk (2017), berikut adalah regulasi keuangan syariah:

a. Perbankan Syariah

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

33

a) UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

b) Ikhtisar UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

b. Asuransi Syariah

1. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 18/PMK.010/2010 tentang

Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan

Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah

2. Keputusan DirekturJenderal Lembaga Keuangan No. Kep-

4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem

Syariah

c. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

1. UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

(SBSN)

2. PP No. 56 tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit Surat

Berharga Syariah Negara

3. PP No. 57 tahun 2008 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Indonesia

4. UU No. 67 tahun 2008 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Indonesia

5. UU No. 51 tahun 2010 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Indonesia II

6. UU No. 58 tahun2012 tentang Pendirian Perusahaan Penerbit

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Indonesia IV.

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

34

7. Peraturan Menteri Keuangan No. 118/PMK.08/2008 tentang

Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

dengan cara Bookbuilding di Pasar Perdana Dalam Negeri.

8. Memorandum Informasi: Sukuk Negara Ritel Seri SR-002

d. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

PP No. 39 tahun 2005 tentang Penjamin Simpanan Nasabah Bank

berdasarkan Prinsip Syariah

e. Koperasi Jasa Keuangan Syariah

1. Permenegkop & UKM No. 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa

Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi

2. Cara Pendirian Baitul Mal waTamwil (BMT)

f. Pilantropi Islam

a) UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

b) UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

c) Keputusan Menteri Agama RI No. No. 373 tahun 2003 tentang

Pelaksanaan UU No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat

d) PP No. 60 tahun 2010 tentang Zakat atau Sumbangan Keagamaan

yang Sifatnya Wajib yang dapat Dikurangkan dari Penghasilan

Bruto

e) UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf

f) PP No. 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No. 41 tahun 2004

tentang Wakaf

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

35

d. Segmentasi Konsumen Muslim

Menurut Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis FinTech Syariah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), berikut adalah segmentasi

konsumen dalam muslim:

Gambar 2.3

Segmentasi Konsumen dalam Muslim

Sumber: Yuswohadi et.al, Marketing to the Middle Class Moslem,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2014

Dalam hal responterhadap produk syariah, 4 tipe konsumen bisa di

samakan dengan 3 segment masyarakat Conventional Loyalist, Syariah

Loyalist dan Floating Mass. Kelompok Apathist bisa dikategorikan

kepada kelompok conventional loyalist, sementara kelompok Conformist

yang dalam membeli produk harus Islam adalah kelompok Syariah

Loyalist. Sementara tipe konsumen yang Rationalist dan Universalist

dapat di kategorikan kepada Floating Mass.

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

36

e. Peluang dan Tantangan Islamic Financial Technology

Menurut Bilpen Nainggolan dalam Kajian Bisnis Fintech Syariah

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (2017), peluang dari Islamic FinTech

adalah:

1) Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dan 64% masih

unbanked, sehingga dapat memperbesar jumlah target calon

pengguna FinTech syariah.

2) Ekonomi syariah terus mengalami pertumbuhan.

3) Ekonomi syariah, termasuk FinTech syariah, didukung dengan

teknologi yang mapan.

4) Regulasi untuk FinTech syariah masih dalam tahap penggarapan,

sehingga menciptakan peluang untuk berinovasi melalui FinTech

syariah.

Sedangkan, tantangan dari Islamic FinTech adalah:

1) Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang keuangan syariah,

khususnya FinTech syariah, masih kurang.

2) Pertumbuhan ekonomi syariah lambat dan pangsa pasarnya masih

kecil.

3) SDM berkualitas di bidang ekonomi syariah masih kurang.

4) Sinergi antara sesame lembaga keuangan syariah dengan lembaga-

lembaga sosial yang bergerak di bidang ekonomi umat, seperti

dengan lembaga zakat dan wakaf masih lemah.

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

37

3. Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Siti Monalisa dan Dwi Putri Setia (2016), Technology

Acceptance Model (TAM) adalah model yang mengusulkan bahwa ketika

pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah

faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan

menggunakan sistem tersebut.

Menurut Adyanata Lubis (2014), Technology Acceptance Model

(TAM) berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna

teknologi informasi yang berlandaskan kepercayaan, sikap, minat, dan

hubungan perilaku pengguna.

Berdasarkan jurnal Endang Fatmawati (2015), sebelum model

Technology Acceptance Model (TAM) muncul, ada teori yang dikenal

dengan nama Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh

Martin Fishbein dan Icek Ajzen (1975, 1980). Berasal dari penelitian

sebelumnya yang dimulai dari teori sikap dan perilaku, maka penekanan

Theory of Reasoned Action (TRA) waktu itu ada pada sikap yang ditinjau

dari sudut pandang psikologi. Prinsipnya yaitu, menentukan bagaimana

mengukur komponensi kap perilaku yang relevan, membedakan antara

keyakinan ataupun sikap, dan menentukan rangsangan eksternal. Sehingga

dengan model Theory of Reasoned Action (TRA) menyebabkan reaksi dan

persepsi pengguna terhadap system informasi akan menentukan sikap dan

perilaku pengguna tersebut. Selanjutnya, pada tahun 1986 Davis melakukan

penelitian Disertasi dengan mengadaptasi Theory of Reasoned Action (TRA)

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

38

tersebut. Lalu pada tahun 1989 Davis mempublikasikan hasil penelitian

disertasinya pada jurnal MIS Quarterly, sehingga memunculkan teori

Technology Acceptance Model (TAM) dengan penekanan pada persepsi

kemudahan penggunaan dan kebermanfaatan yang memiliki hubungan

untuk memprediksi sikap dalam menggunakan sistem informasi.

Jadi dalam penerapannya, model Technology Acceptance Model

(TAM) jauh lebih luas dari pada model Theory of Reasoned Action (TRA).

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu jenis teori

yang menggunakan pendekatan teori perilaku (behavioral theory) yang

banyak digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi.

Berikut adalah kerangka Technology Acceptance Model (TAM) yang

diperkenalkan oleh Davis (1989).

Gambar 2.4

Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Davis (1989)

Sumber: JISTEM, Brazil Vol. 14, No. 1, Jan/Apr., 2017 pp. 21-38

www.jistem.fea.usp.br

Menurut Endang Fatmawati (2005), setelah diperkenalkan oleh Davis

tahun 1986 model TAM banyak digunakan dan dikembangkan oleh para

peneliti lainnya. Oleh karena itu, dalam perkembangannya telah mengalami

modifikasi, misalnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Venkatesh dan

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

39

Davis (1996). Peneliti lainnya yaitu I Putu Sugiartha Sanjaya (2005) juga

memodifikasi model TAM, perubahannya seperti nampak pada gambar

berikut:

Gambar 2.5

Model Kerangka TAM yang diadopsi dari Davis (1989)

Sumber: Definition of Financial technology and Description of the Financial

technology Industry, Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan terhadap Minat

Berperilaku (Behavioral Intention) Para Mahasiswa dan Mahasiswi dalam

Penggunaan Internet, I Putu Sugiartha Sanjaya, 2005

Menurut Morris dan Dillon (1997) dalam Budi Santoso (2010),

TAM adalah sebuah model untuk memprediksikan bukan mendeskripsikan,

yang digunakan untuk memprediksikan penerimaan dari sistem oleh user.

Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk

menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi

keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem

tersebut, khususnya dalam hal usefulness (pengguna yakin bahwa dengan

menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya), ease of use (di

mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan

membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah

dalam penggunaannya).

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

40

a. Kegunaan Persepsian (Perceived of Usefulness)

1) Pengertian Kegunaan Persepsian (Perceived Usefulness)

Menurut Jogiyanto (2008) dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Keprilakuan, konstruk tambahan yang pertama di

TAM adalah kegunaan persepsian (perceived usefulness).

Kegunaan persepsian (perceived usefulness) didefinisikan sebagai

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu

teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (“as the extent

to wich a person believes that using a technology will enhance her

or is performance.”)

Dari definisinya, diketahui bahwa kegunaan persepsian

(perceived usefulness) merupakan suatu kepercayaan (belief)

tentang proses pengambilan keputusan, dengan demikian jika

seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna

maka dia tidak akan menggunakannya.

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness)

mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan

sistem informasi (misalnya Davis, 1989; Chau, 1996; Iqbaria, dkk.,

1997; Sun, 2003) Penelitian-penelitian sebelumnya juga

menunjukkan bahwa kegunaan persepsian (perceived usefulness)

merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

41

yang mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention),

dan perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi

dibanding dengan konstruk yang lainnya.

2) Indikator Kegunaan Persepsian (Perceived Usefulness)

Konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness)

dibentuk dari banyak item. Davis dalam Jogiyanto (2008),

menggunakan 6 item untuk membentuk konstruk ini. Keenam item

ini adalah:

a) Work More Quickly (Mempercepat Pekerjaan)

Dengan menggunakan suatu teknologi informasi tertentu dapat

mempercepat pekerjaan atau menghemat waktu pekerjaan.

Seperti, menggunakan sistem menghemat waktu, sistem

memungkinkan menyelesaikan tugas lebih cepat,

menggunakan sistem mengurangi waktu yang dihabiskan

untuk kegiatan yang tidak produktif.

b) Job Performance (Kinerja Pekerjaan)

Dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat

membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam

dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut. Seperti,

menggunakan sistem meningkatkan kinerja pekerjaan,

menggunakan sistem meningkatkan kualitas pekerjaan yang

dilakukan.

c) Increase Productivity (Menambah Produktifitas)

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

42

Merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan

bahwa seseorang akan bertambah atau meningkatkan

produktifitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang

dimilikinya agar menjadi lebih baik. Seperti, menggunakan

sistem memungkinkan untuk menyelesaikan lebih banyak

pekerjaan daripada yang mungkin dilakukan, menggunakan

sistem meningkatkan produktivitas.

d) Effectiveness (Efektivitas)

Bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu

seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam

melakukan suatu pekerjaan. Seperti, sistem mendukung aspek

penting pada aktifitas, menggunakan sistem meningkatkan

keefektifan.

e) Makes Job Easier (Menjadikan Pekerjaan Lebih Mudah)

Mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi

dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang

dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaaanya lebih

mudah. Seperti, pekerjaan atau aktifitas akan sulit dilakukan

tanpa sistem, menggunakan sistem memberi kontrol lebih

besar atas pekerjaan, menggunakan sistem memudahkan

pekerjaan.

f) Useful (Bermanfaat)

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

43

Suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan

suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untuk

dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Seperti,

sistem menjawab kebutuhan terkait pekerjaan, dan secara

keseluruhan, menemukan sistem berguna dalam pekerjaan.

b. Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived Ease of Use)

1) Pengertian Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived Ease

of Use)

Menurut Jogiyanto (2008), konstruk tambahan yang kedua di

TAM adalah kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of

use). Kemudahan penggunaan persepsian didefinisikan sebagai

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu

teknologi akan bebas dari usaha (“is the extent to which a person

believes that using a technology will be free of effort”)

Dari definisinya, diketahui bahwa konstruk kemudahan

penggunaan persepsian (perceived ease of use) ini juga merupakan

suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan.

Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah

digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika

seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah

digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.

Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa

konstruk kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use)

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

44

mempengaruhi kegunaan persepsian, sikap (attitude), minat

(behavioral intention), dan penggunaan sesungguhnya (behavior).

2) Indikator Kemudahan Penggunaan Persepsian (Perceived Ease of

Use)

Konstruk kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease

of use) juga dibentuk dari banyak item. Menurut Davis dalam

Jogiyanto (2008), juga menggunakan 6 buah item untuk membentuk

konstruk ini. Keenam item ini adalah:

a) Easy of Learn (Mudah dipelajari)

Sistem yang baik salah satunya ditentukan oleh kemudahan untuk

mempelajarinya. Apabila sistem terlalu sulit untuk dipelajari

pengguna akan enggan untuk menggunakanya. Anggapan

kemudahan pemakaian teknologi salah satunya ditentukan dengan

kemudahan untuk mempelajarinya. Seperti, harus sering

berkonsultasi dengan manual pengguna saat menggunakan sistem,

tidak merasa kesulitan menggunakan sistem.

b) Controllable (Dapat dikontrol)

Sistem dianggap mudah apabila dapat dikendalikan sesuai yang

diinginkan oleh penggunanya dan ia dapat menemukan apa yang

ingin mereka lakukan. Seperti, merasa mudah untuk pulih dari

kesalahan yang ditemui saat menggunakan sistem, sistem sering

berperilaku dengan cara yang tidak terduga.

c) Clear & Understandable (Jelas dan dapat dipahami).

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

45

Kemudahan suatu sistem juga dipegaruhi oleh kejelasan tatap

muka (interface) dan menu-menu yang ada di dalamnya sehingga

memudahkan interaksi pengguna dengan sistem, termasuk pada

teknologi komputer. Seperti, tidak bingung ketika menggunakan

sistem, interaksi dengan sistem mudah untuk mengerti.

d) Flexible (Fleksibel)

Sistem yang fleksibel akan sangat memudahkan penggunanya.

Pengguna akan lebih suka menggunakan sistem yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dirinya maupun kebutuhan tempat

ia bekerja. Seperti, sistem tidak kaku dan fleksibel dalam

berinteraksi, merasa mudah mendapatkan sistem untuk

melakukan apa yang ingin dilakukan.

e) Easy to Become Skillful (Mudah mahir)

Apabila pengguna sudah mahir menggunakan suatu sistem dalam

waktu yang cepat, pengguna akan menilai kalau sistem yang

digunakannya itu mudah digunakan. Hal ini dapat dilihat dari

berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mahir menggunakan

program yang berkaitan dengan bidang pekerjaan pengguna

teknologi. Seperti, mudah untuk mengingat bagaimana

beraktifitas menggunakan sistem.

f) Easy to Use (Mudah digunakan)

Secara umum sistem dianggap mudah apabila tidak memerlukan

usaha keras untuk menggunakan sistem itu dan berlaku

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

46

sebaliknya. Bila pengguna harus mengeluarkan usaha keras

sistem itu berarti tidak mudah. Pengguna akan menganggap

bahwa memanfaatkan teknologi itu mudah kalau teknologi

mampu memenuhi kriteria tersebut. Seperti, penggunaan sistem

tidak membebani pikiran, sistem memberikan panduan

bermanfaat dalam melakukan tugas, jarang membuat kesalahan

saat menggunakan sistem, dan secara keseluruhan, menemukan

sistem mudah digunakan.

c. Behavioral Intention

1) Pengertian Behavioral Intention

Behavioral intention (niat berperilaku) didefinisikan Mowen

(2012) sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut

cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang dan menggunakan

produk atau jasa. Jadi konsumen dapat membentuk keinginan untuk

mencari informasi, memberitahukan orang lain tentang

pengalamannya dengan sebuah produk, membeli sebuah produk

atau jasa tertentu, atau membuang produk dengan cara tertentu.

Menurut Olson & Petern (2008) behaioral intention (minat

berperilaku) adalah suatu proporsisi yang menghubungkan diri

dengan tindakan yang akan datang.

Menurut Schiffman & Kanuk (2010), behavioral intention

(minat berperilaku) adalah frekuensi pembelian atau proporsi

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

47

pembelian atau proporsi pembelian total dari pembeli yang setia

terhadap merek tertentu.

Menurut Anderson & Mittal dalam Liestyana (2009),

behavioral intention (niat perilaku) adalah hasil dari proses

kepuasan, yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok,

yaitu perilaku ekonomis dan perilaku sosial.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

behavioral intention adalah suatu indikasi dari bagaimana orang

bersedia untuk mencoba dan menanamkan kepercayaan pelanggan

terhadap perusahaan sehingga menimbulkan kepuasan tersendiri.

Menurut Zeithaml, Berry & Parasurman (1996) dalam jurnal

Ravichandran, Bhargavi & Kumar (2010) mengungkapkan bahwa

konsekuensi sebuah kebiasaan pada kualitas pelayanan yang

menengahi kualitas pelayanan dengan pendapatan atau kerugian

finansial adalah berasal dari adanya sebuah retensi atau

perpindahan, di mana ketika persepsi pelanggan akan e-service

quality sedang tinggi, sebuah behavioral intention menjadi sesuatu

yang dinantikan dengan adanya hubungan yang kuat dengan

organisasi. Sedangkan saat persepsi pelanggan sedang rendah,

maka behavioral intention menjadi sesuatu yang tidak diminati dan

menyebabkan hubungan dengan organisasi menjadi memburuk.

Menurut Boulding, Kalra, Staelin & Zheitaml dalam

Dynamic Process Model of Service Quality : From Expectations to

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

48

Behavioral Intention (1993) dalam jurnal Ravichandran, Bhargavi,

& Kumar (2010) turut menambahkan bahwa keseluruhan persepsi

kualitas pelayanan akan positif bila terkait dengan keinginan untuk

merekomendasikan dan sisi negatif bila terkait dengan kebiasaan

berpindah atau memberikan komplain.

Menurut Zeithaml, Berry & Parasurman (1996)

mengungkapkan bahwa behavioral intention akan menjadi sesuatu

yang diminati apabila ada sebuah perkataan yang positif, adanya

rekomendasi ke pihak lain, membayar harga premium kepada

perusahaan dan adanya keinginan untuk loyal kepada perusahaan.

2) Indikator Behavioral intention

Menurut Parasuraman, Zheitaml, & Berry (1996), dalam

jurnal Lien, Wen, & Wu (2011) telah menentukan dimensi dari

behavioral intention, yaitu:

a) Loyalty (positive word of mouth)

Keinginan loyal pada perusahaan menjadikan perusahaan

sebagai pilihan utama dibanding alternatif lainnya dan adanya

sikap ingin merekomendasikan ke pihak lain melalui sebuah

perkataan positif.

b) Paymore (positive word of mouth)

Yaitu bersedia membayar harga premium kepada perusahaan

dan bersedia untuk melakukan bisnis meski harganya naik.

c) External response dan internal response (complaining)

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

49

Suatu sikap ingin memberikan komplain berdasarkan

pengalaman atas sebuah masalah, baik kepada pihak internal

(perusahaan) maupun pihak external (orang lain).

d) Switch (negative word of mouth)

Yaitu kebiasaan berpindah atau mengganti dengan pelayanan

yang diberikan perusahaan lain. Switching akan terjadi apabila

apa yang dialami oleh pelanggan terhalang oleh hubungan

ekonomi, sosial dan biaya psikologis serta meninggalkan

segala pelayanan yang diberikan.

B. Hubungan Antar Variabel

Adapun hubungan antar variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perceived Usefulness (X1) pengaruh terhadap Behavioral

Intention(Y)

Hubungan yang positif dan signifikan antara perceived of

usefulness (X1) dan behavioral intention (Y) ditemukan pada

penelitian Davis (1989) serta Rigopoulus dan Askounis (2007).

Hasil penelitian Yusoff et al. (2009) pada penggunaan e-library

menyebutkan jika murid-murid merasa bahwa sistem tersebut

berguna, maka penggunaannya akan meningkat. Penggunaan

teknologi mengimplikasikan kepercayaan bahwa metode

penyampaian informasi tersebut bermanfaat dan sebagai pilihan

alternatif (Walker dan Johnson, 2006).

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

50

Menurut Rajendra Prasada B dan Ni Putu melakukan

penelitian yang sama hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa

perceived of usefulness (X1) berpengaruh positif pada behavioral

intention internet banking (Y) atau dapat diartikan dengan

menggunakan internet banking dapat meningkatkan kinerja dalam

menjalankan usaha. Dengan manfaat dan kegunaan yang dirasakan

oleh responden maka responden akan tetap termotivasi untuk

menggunakan internet banking dalam menjalankan usaha dagang

di Kota Denpasar. Penggunaan teknologi mengimplikasikan

kepercayaan bahwa metode penyampaian informasi tersebut

bermanfaat dan sebagai pilihan alternatif.

2. Perceived ease of use (X2) pengaruh terhadap behavioral intention

Menurut Iqbaria (2000), perceived ease of use ini kemudian

akan berdampak pada perilaku yaitu semakin tinggi

persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan

sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi

informasi. Beberapa penelitian sebelumnya telah

menyebutkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan

berpengaruh positif terhadap sikap minat penggunaan, yaitu

antara lain penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han

(2002).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sugiarto

(2012), bahwa walaupun melakukan pembelian online

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

51

internet banking belum menjadi faktor utam sebagai alat

pembayaran. Penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sauca Ananda Pranida (2009) yang

menunjukkan tidak terdapat faktor yang signifikan antara

variabel perceived ease of use (X2) terhadap variabl

behavioral intention internet banking, dalam artian bahwa

kemudahan tentang penggunaan internet banking tidak

berpengaruh pada nasabah BCA. Chu (1996) melakukan

penelitian dengan memodifikasi TAM untuk membedakan

antara kegunaan persepsi jangka pendek dan kegunaan

persepsi jangka panjang penelitian ini mendukung hasil

TAM pada umumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perceived ease of use (X2) (kemudahan persepsi) tidak

signifikan mempengaruhi behavioral intention internet

banking (Y) sistem akan tetapi mempengaruhi jangka

panjang.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Jogiyanto (2007), bahwa sehingga jika

seseorang percaya bahwa sistem informasi mudah

digunakan maka dia akan menggunakannya dan sebaliknya.

Menurut Iqbaria (2000), persepsi kemudahan ini kemudian

akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi

persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

52

sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi

informasi.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa

persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif

terhadap sikap penggunaan teknologi, yaitu antara lain

penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han (2002), Shih

(2004), AL-Somali et al (2009), serta Nasri dan

Charfeddine (2012).

C. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.7 berikut ini:

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

53

Tabel 2.1

Penelitian-Penelitian Terdahulu

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi Penelitian Hasil

1. The Influence Of

Perceived Information

Technology,Perceived

Ease Of Use,

Perceived Risk And

Service Features On

Using BCA Internet

Banking

Ivan Pangemanan

(2013)

Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis

pengaruh teknologi

informasi yang

dirasakan, kemudahan

penggunaan yang

dirasakan, risiko yang

dirasakan dan fitur-fitur

layanan dalam

menggunakan BCA

Internet Banking

menggunakan metode

kuantitatif. Sampel

responden adalah 100

orang yang merupakan

nasabah Bank BCA.

Berdasarkan analisis korelasi (r)

adalah sebesar 0,795 yang

menunjukkan bahwa Korelasi

Pengaruh Teknologi Informasi

Persepsi (X1), Persepsi Kemuda-han

Penggunaan (X2), Persepsi Risiko

(X3) dan Fitur Layanan (X4) pada

MenggunakanInternet Banking (Y)

memiliki hubungan yang kuat.

Untuk mengetahui kontribusi

Pengaruh X1, X2, X3 dan X4 pada

Y dapat dilihat bahwa determinan

koefisien (r2) pada tabel di atas.

Nilai R2 sebesar 0,846 dalam

penelitian ini dapat menyiratkan

bahwa kontribusi Teknologi

Informasi Persepsi (X1), Persepsi

Kemuda-han Penggunaan (X2),

Persepsi Risiko (X3) dan Fitur

Layanan (X4) pada Penggunaan

Internet Banking (Y) dari 78,0%

sedang-kan sisanya 22,0%

dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diperiksa dalam penelitian ini.

2. The Influence Of

Perceived Ease Of

Use, Perceived

Usefulness And Trust

On Repurchase

Intention Of Lion Air

E-Ticket

Cindy Regina Oroh

Dan Farlane S.

Rumokoy (2015)

Metode purposive

sampling,100 sampel

kusioner didistribusikan

pada pelanggan Lion

Air di Manado, dengan

analisa regresi berganda.

Hasil penelitian ini memunjukan

dari pengujian validitas, dilakukan

dengan koefisien Guilford, dengan

menggunakan SPSS versi 22,

diperoleh hasil itu semua item

diterima yang digunakan dalam

penelitian ini dinyatakan valid

karena semua item memiliki

disetujui positif dengan kriterium

(skor total) atas 0,05 dan semua item

menunjukkan arah yang postif. Uji

reliabilitas yang dilakukan dengan

analisis cornbach program alpha

menggunakan SPSS versi 22

diperoleh hasil Itulah semua item

yang disetujui reliabel, karena dari

perhitungan

Lanjut ke halaman berikutnya

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

54

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi

Penelitian

Hasil

koefisien alpha lebih besar dari 0,6.Uji

Normalitas dilakukan dengan uji

kolmogorov - smirnov yang

membandingkan distribusi frekuensi

komulatif hasil yang diharapkan.

Berdasarkan output pada SPSS 22

Diperoleh nilai signifikan sebesar 0,20

lebih besar dari 0,05. Normalisasi data

normal. Dengan demikian maka dapat

diakses dengan uji statistik.

3. Analisis Pengaruh

Persepsi Kemudahan,

Kemanfaatan, dan

Kepercayaan terhadap

Kepuasan Pengguna

LPSE

Johannes Dan Widdy

Frima (2018)

Untuk analisis data,

analisis deskriptif dan

regresi linier

berganda digunakan

secara komplementer.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa dari hasil pengujian validitas,

dilakukan dengan koefisien Guilford,

dengan menggunakan SPSS versi 22,

diperoleh hasil bahwa semua item

pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini dinyatakan valid karena

semua item mempunyai korelasi

positif dengan kriterium (skor total)

semua item pernyataan menghasilkan

nilai korelasi di

atas 0,05 dan semua item

menunjukkan arah yang positif. Uji

reliabilitas yang dilakukan dengan

analisis cronbach alpha menggunakan

program SPSS versi 22 diperoleh hasil

bahwa semua item pernyataan

dinyatakan reliabel, karena dari

perhitungan koefisien alpha lebih

besar dari 0,6.Uji Normalitas

dilakukan dengan uji kolmogorov-

smirnov yang mem-bandingkan

distribusi frekuensi komulatif hasil

pengamatan dengan yang diharapkan.

Berdasarkan output pada SPSS 22

diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 0,20 lebih

Lanjut ke halaman berikutnya

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

55

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi Penelitian Hasil

besar dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang diuji

berdistribusi normal. Dengan

demikian maka dapat dilanjutkan

dengan uji statistik.

4. The Impact of

Perceived Usefulness,

Perceived Ease of

Use, Subjective Norm,

and Experience

Toward Student’s

Intention to Use

Internet Banking

Kevin Danurdoro dan

Dwi Wulandari (2016)

Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk

mengeksplorasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi niat siswa

untuk menggunakan

internet banking dengan

menggunakan kombinasi

model TAM (Technology

Acceptance Model).

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Koefisien determinasi

(Adjusted R Square) diperoleh pada

0,456, itu berarti bahwa minat siswa

untuk menggunakan internet

banking (Y) dipengaruhi oleh

kegunaan yang dirasakan (X1),

Persepsi Kemudahan Penggunaan

(X2), Norma Subjek Penggunaan

(X3) dan Pengalaman ( X4) dan

sebesar 45,6%, artinya residu 54,4%

dipengaruhi oleh faktor lain.

5. Analisis Pengaruh Trust

dan Risk dalam

Penerimaan Teknologi

Dompet Elektronik Go-

Pay

Anjar Priyono (2017)

Penelitian ini mem-

pertimbangkan faktor

risiko dan kepercayaan

untuk mengembangkan

Technology Acceptance

Model yang

komprehensif

Dari hasil analisis diperoleh bahwa

seluruh loading factor bernilai

signifikan pada taraf uji 0.01, dan

juga bernilai di atas nilai minimum

yang disyaratkan yaitu 0,707. Selain

itu, nilai AVE dari masing-masing

konstruk juga di atas nilai minimum

yang disyaratkan yaitu 0,50 yang

menunjukan bahwa variabel laten

dari konstruk mampu menjelaskan

minimum 50% dari varians yang ada

dalam suatu item. Dengan melihat

hasil nilai berbagai uji ini, maka

dapat dikatakan bahwa instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini

telah memiliki adequate degree of

validity (Chin 1998). Ber-dasarkan

nilai R2, dapat di-ketahui bahwa

model yang dikembangkan dalam

penelitian ini mampu menjelaskan

692% varians dari intentions to use,

Lanjut ke halaman berikutnya

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

56

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi

Penelitian

Hasil

25,1% dari varians perceived

usefulness, 38,7% varians perceived

ease of use, 34,9% varians perceived

risk, dan 27% varians trust.

6. Analisis Perilaku User

pada Pemanfaatan

Layanan Pemesanan

Tiket Online pada

Aplikasi Mobile:

Prespektif

Kepercayaan dan

Resiko oleh Konsumen

Setia wan Assegaff

(2017)

Smart Partial Least

Square (Smart PLS)

V2 digunakan untuk

mengevaluasi model

penelitian yang

dikembangkan.

Dengan metode

Structural Equation

Model (SEM) model

penelitian divalidasi.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk

memahami perilaku konsumen dalam

mengadopsi layanan mobile

commerce dari salah satu provider

layanan pemesan tiket online di

Indonesia. Penelitian ini juga

menyelidiki bagaimana hubungan

elemen trust dan risk serta bagaimana

dua elemen ini berpengaruh terhadap

keputusan konsumen dalam

memanfaatkan layanan mobile

commerce

7. Analisis Pengaruh

Persepsi Kemudahan

Penggunaan dan Persepsi

Manfaat terhadap Minat

Beli dengan Kepercayaan

Sebagai Variabel

Intervening (Studi pada

Pengunjung Toko Online

berrybenka.com di

Kalangan Mahasiswa

Universitas Diponegoro)

Rr. Selli Nisrina Faradila

dan Harry Soesanto

(2016)

Analisis regresi

berganda digunakan

untuk penelitian ini.

Dari hasil analisis data diketahui

bahwa tidak terjadi multi-kolinearitas,

dikarenakan semua nilai VIF diatas 1

dan kurang dari 10 dengan nilai

tolerance ≥ 0,1. Dari hasil analisis

SPSS, diketahui bahwa nilai Adjusted

R Square pada uji koefisien

determinasi struktur 1 sebesar 0,538.

Artinya persepsi kemuda-han

penggunaan dan persepsi manfaat

dapat menjelaskan kepercayaan

sebesar 53,8% dan sisanya dijelaskan

oleh variabel lain. Selain itu dapat

diketahui pula bahwa pada uji

koefisien determinasi struktur 2

mengha-silkan nilai Adjusted R

Square sebesar 0,579, artinya persepsi

kemudahan penggunaan, persep-si

manfaat, dan kepercayaan dapat

menjelaskan minat beli sebesar 57,9%

dan sisanya dijelaskan oleh variabel

lain.

Lanjut ke halaman berikutnya

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

57

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi Penelitian Hasil

8. Pengaruh Persepsi

Nasabah Atas Risiko,

Kepercayaan, Manfaat,

dan Kemudahan

Penggunaan terhadap

Penggunaan Internet

Banking (Studi Empiris

Pada Nasabah Bank

Umum di Kota Banda

Aceh)

Muhammad Fadhli Dan

Rudy Fachruddin (2016)

Desain penelitian yang

digunakan adalah

penelitian kuantitatif

dengan pengujian

hipotesis. Jenis

investigasi dalam

penelitian ini yaitu studi

kausal (Causal Study).

Studi kausal adalah studi

yang dilakukan untuk

menyatakan bahwa

variabel independen

menyebabkan atau

mempengaruhi variabel

dependen (Sekaran,

2006:164).

Hasil penelitian ini dapat diketahui semua nilai cronbach alpha setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari nilai ketentuan batas minimum yaitu 0,600, sehingga dapat dinyatakan bahwa

setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah handal (reliabel). Dapat diketahui besarnya nilai VIF dari keempat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, dan nilai tolerancenya lebih besar dari 0,1, sehingga dapat

dinyatakan bahwa keempat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengujian regresi

linear yang

telah disajikan pada tabel 7, diperoleh

nilai thitung darikeempat variabel

independen, yaitu variabel persepsi

risiko dengan nilai thitung sebesar

2,365, variable persepsi kepercayaan

dengan nilai thitung sebesar 2,968,

variabel persepsi manfaat dengan nilai

thitung sebesar 3,302, dan variabel

persepsi kemudahan penggunaan

dengan nilai thitung sebesar 2,767,

dengan nilai ttabel sebesar 1,99 (lihat

lampiran XIII pada df(n-k) 95 dengan

tingkat signifikan 0,050), dimana nilai

thitung lebih besar (>) dari nilai ttabel,

yang berarti menerima H0 dan

menolak Ha, artinya setiap variabel

independen secara parsial berpengaruh

terhadap penggunaan internet banking

para nasabah bank umum di Kota

Banda Aceh.

Lanjut ke halaman berikutnya

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

58

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No. Judul, Peneliti,

Jurnal

Metodologi Penelitian Hasil

9. Analisis Technology

Acceptance Model

(TAM) terhadap Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Penerimaan Nasabah

terhadap Layanan

Internet Banking (Studi

Empiris terhadap

Nasabah Bank di

Depok)

Fitriasyah Hambali,

Armaini, Akhirson, dan

ratih Wijayanti (2011)

Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis

faktor-faktor yang

mempengaruhi

penerimaan nasabah

terhadap layanan internet

banking dengan

pendekatan Technology

Acceptance Model

(TAM). Metode

penelitian adalah survei

dengan pendekatan

analisis deskriptif.

Menunjukkan bahwa personalisasi berpengaruh seara signifikan terhadap persepsi pengguna manfaat

10. Pengaruh Adopsi

ASTRA Dealer

Management System

Menggunakan

Technology Acceptance

Model terhadap Kinerja

Layanan Purna Jual

Kendaraan Daihatsu

Wildan Wiguna, dan

Dwiza Riana (2016)

Penelitian dilakukan di

PT Kharisma Siliwangi

yang merupakan dealer

resmi layanan penjualan

dan purna jual kendaraan

Daihatsu mencakup

wilayah Bandung. Jadwal

rencana kegiatan pada

penelitian ini dilakukan

selama lima bulan.

Metode penelitian

mengacu pada perilaku

dan instrumen yang

digunakan dalam

memilih dan membangun

teknik penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat dilihat dari pengujian variable

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai signifikasi (p) < 0.05 yaitu 0,00 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Kriteria ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih besar dari 0,70

dengan konstruk yang diukur. Tetapi, loading factor 0,50 sampai 0,60

masih dapat dipertahankan untuk

model yang masih dalam tahap

pengembangan (Henseler & Chin,

2010; Vinzi, dkk., 2010). Lalu

diketahui bahwa nilai composite

reliability dari masing-masing

konstruk sudah di atas 0,70.

Sedangkan nilai composite reliability

yang terendah adalah

0,848 pada konstruk perceived

usefulness (U) dan perceived ease of

use (EOU). Dapat disimpulkan bahwa

masing-masing konstruk sudah

memiliki reliabilitas yang baik.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

59

E. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini

menjelaskan langkah-langkah yang akan penulis lakukan untuk mencari

kesimpulan. Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut maka kerangka pikir

teoritis dalam penelitian ini adalah seperti gambar dibawah ini:

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

60

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan yang diajukan

dan kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Perceived of Usefulness (Kemanfaatan)

a. Ho 1 = Tidak ada pengaruh langsung antara variabel Perceived

Usefulness terhadap Behavioral Intention.

b. Ha 1 = Ada pengaruh langsung antara variabel Perceived Usefulness

terhadap Behavioral Intention.

2. Variabel Perceived Ease of Use (Kegunaan)

a. Ho 2 = Tidak ada pengaruh langsung antara variabel Perceived Ease of

Use terhadap Behavioral Intention.

b. Ha 2 = Ada pengaruh langsung antara variabel Perceived Ease of Use

terhadap Behavioral Intention.

3. Secara Simultan

a. Ho 3 = Diantara variabel Perceived of Usefulness, variabel Perceived

Ease of Use, tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap Behavioral

Intention.

b. Ha 3 = Diantara variabel Perceived of Usefulness, variabel Perceived

Ease of Use, terdapat pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention.

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

61

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada perceived of usefulness,

perceived easy of use, sebagai variabel independen, dan behavioral intention

sebagai variabel dependen. Untuk selanjutnya variabel-variabel tersebut akan

dianalisis seberapa besar variabel tersebut mempengaruhi tahap proses behavioral

intention konsumen (variabel dependen) pada pengguna aplikasi PayTren.

Penelitian ini dilakukan kepada 100 orang pengguna aplikasi Paytren di kawasan

Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berupa

kuesioner online dengan menggunakan media Google Doc dan pengumpulan data

dilakukan dengan jangka waktu 2 bulan terhitung dengan waktu penelitian dari

Maret hingga Mei 2019.

B. Metodologi Pengumpulan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013), dalam penelitian kuantitatif populasi

diartikan sebagai wilayah generalisiasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu

misalnya penduduk di wilayah tertentu dan sebagainya. Sedangkan menurut

Supriyadi (2014), populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau

objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

62

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi

PayTren di Jabodetabek.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada poplasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel

yang diambil harus betul-betul representative (mewakili).

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah pengguna aplikasi

PayTren yang setidaknya telah melakukan satu kali transaksi. Teknik

penentuan sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah teknik non-

probability sampling yang mana salah satu teknik turunannya adalah

purposive sampling, yaitu:

a. purposive sampling

Dalam bukunya Sugiono (2014), menyatakan bahwa purposive

sampling adalah Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi social

yang diteliti. Sedangkan dalam bukunya Martono (2014), purposive

sampling merupakan Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu dimana kita memilih orang sebagai sampel dengan memilih

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

63

orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan

topik penelitian kita.

Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti,

maka untuk mengetahui berapa besar sampel yaitu mrnggunakan rumus

Teknik kemudahan. Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono

(2003) dalam Riduwan (2010) apabila populasinya tidak diketahui secara

pasti, maka digunakan rumus sebagai berikut:

𝑛 = (𝑍𝑎/2𝜎

𝑒)2

Di mana:

N = Besarnya sampel

Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96

dengan tingkat kepercayaan 9,5%

σ = Standar deviasi populasi

e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi

contoh perhitungan:

𝑛 = (𝑍𝑎/2𝜎

𝑒)2

= ((1,96). (0,25)

0,05)2

= 96,04

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%

bahwa random berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi

rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi, sampel yang diambil jika

dibulatkan dari hasil perhitungan maka peneliti mengambil sampel

sebesar 100 orang dari semua pengguna aplikasi PayTren.

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

64

C. Metode Pengumpulan Data

Secara umum, jenis data penelitian dapat dibedakan menjadi data primer

dan data sekunder.

1. Data primer (Primary data)

Dalam bukunya Abdillah & Hartono (2015) mengatakan bahwa data

primer adalah data yang belum pernah diolah oleh pihak tertentu untuk

kepentingan tertentu. Data primer menunjukkan keaslian informasi yang

terkandung didalam data tersebut. Data primer pada umumnya bersumber dari

sumber primer, yaitu data berada pada pihak utama yang memiliki data

tersebut.Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah metode

penyebaran kuesioner (angket).

Menurut Cresswell dalam Sugiono (2014), bahwa kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data dimana partisipan atau responden mengisi

pertanyaan atau pernyataan setelah diisi dengan lengkap mengembalikan

kepada peneliti. Peneliti mengumpulan berbagai pertanyaan dalam kuesioner

berdasarkan indikator dalam variabel-variabel penelitian. Kemudian setelah

terkumpulnya kuesioner tersebut maka peneliti akan menyerahkan kepada

responden-responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan jenis kuesioner yang bersifat tertutup yang

dimaksud kuesioner tertutup menurut Siregar (2013) yaitu merupakan suatu

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk

pilihan ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan

untuk mengeluarkan pendapat.

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

65

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, Skala Likert

adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Dengan

menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari

variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan

dari indikator menjadi sub-indikator yang dapat di ukur. Akhirnya sub-

indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu

pertanyaan/pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Siregar, 2013).

Dalam Skala Likert terdapat skor yang dijadikan sebagai tolak ukur di setiap

pernyataan. Contohnya sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

Kategori Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

Sumber: Siregar, 2013

2. Data sekunder (Secondary data)

Menurut pendapat Abdillah & Hartono (2015), data sekunder adalah

data yang telah diolah, disimpan, dan disajikan dalam format atau bentuk

tertentu oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Data sekunder

menujukkan ketidakaslian informasi yang terkandung di dalam data tersebut

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

66

karena telah diolah untuk kepentingan tertentu. Data sekunder pada umunya

bersumber dari sumber sekunder tapi dapat pula bersumber dari sumber

primer.

Data sekunder yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu berasal dari

kunjungan kepustakaan seperti ke Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan juga

Perpustakaan FEB UIN Jakarta dan lembaga lainnya yang dapat membantu

penyusunan skripsi. Penelitian kepustakaan ini juga berasal dari buku, jurnal,

artikel, dan media internet.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif

dengan menggunakan data hasil proses penyebaran kuesioner kepada responden.

Kuesioner dalam penelitin ini menggunakan pendekatan Skala Likert. Data yang

terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan di olah dan di analisis dengan

tujuan bahwa data yang diolah tersebut dapat menjadi sebuah informasi, sehingga

karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk dijadikan dasar pengambilan

keputusan. Pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan bantuan Software

Statistical Product and Service Solution (spss) versi 16.0. Adapun metode analisis

data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013). Metode analisis deskriptif

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

67

merupakan suatu metode analisis. Data yang telah didapat disusun,

dikelompokkan, dianalisis, dan kemudian diinterpretasikan secara objektif

sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil perhitungan.

2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan

data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrument variabel. Instrument yang

reliabel belum tentu valid, reliabilitas instrument merupakan syarat untuk

pengujian validitas instrument (Sugiyono, 2013). Uji kualitas data terbagi

menjadi dua, yaitu:

a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013), uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Sedangkan menurut Sujarweni (2015), uji validitas digunakam

untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan

dalam mendefinisakan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini umumnya

mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas Corrected

Coefficient Pearson menggunakan prinsip mengkorelasikan atau

menghubungkan antara masing-masing skor item dengan skor total yang

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

68

diperoleh dalam penelitian. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur,

semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran.

Uji signifikan dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung

dengan nilai rtabel (df = n-k) yaitu membandingkan nilai rhitung dengan rtabel

untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila rhitung> rtabel dan

nilai positif, namun jika rhitung< rtabel, maka dinyatakan tidak valid dan

nilai negatif (Ghozali, 2013).

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013). Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu

instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten

dan cermat akurat. Jadi uji reliabelitas instrument dilakukan denga tujuan

untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Muhidin & Abdurrahman,

2007).

Menurut Ghozali (2013), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabile dari waktu

ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

69

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunally, 1994 dalam Ghozali,

2013).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2013). Data yang baik dan normal adalah memiliki distribusi

normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya

yaitu dengan melihat kurva probability plot.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal pada grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis

diagonal, maka tidak menunjukan pola distribusi normal yang

mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2013).

Kemudian, normalitas data juga dapat dilihat dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Kolmogorov-Smirnov Test

yang paling sering digunakan di SPSS dalam hal mengecek normalitas

(Sufren dan Yonathan, 2013). Untuk mengetahui data terdistribusi

normal atau tidak dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

adalah dengan memperhatikan angka pada Asymp. Sig. (2-tailed), data

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

70

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05 dan data tidak

berdistribusi tidak normal apabila nilai signifikansi < 0,05 (Sufren dan

Yonathan, 2013).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot.

Penelitian ini melakukan uji dengan melihat grafik scatterplot tersebut

untuk melihat apakah data penelitian terjadi heteroskedastisitas atau

tidak.Grafik Plot adalah cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar

analisisnya adalah:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

teratur, maka telah teridentifikasi terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup

signifikan, karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

71

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan

hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2013). Ada beberapa uji statistik

yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini digunakan uji glejser untuk

menguji heteroskedastisitas secara statistik. Dasar analisis uji glejser

ialah jika variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar

sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas di dalam regresi adalah sebagai berikut:

- Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

- Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

72

Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak

berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat

disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel

independen.

Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) varians inlfation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variablilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena

VIF = 1 / Tolerance). Nilai cut off yang umum yang dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolenearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10

atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan

tingkat kolineritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai

Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolineritas 0,95. Walaupun

multikolinearitas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi

kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana

sajakah yang tidak berkorelasi.

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

73

4. Uji Hipotesis

a. Uji Sginifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak (two

tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila nilai thitung berada pada daerah

penerimaan H0 atau terletak diantara nilai ttabel, maka H0 diterima dan

Ha ditolak. Dengan demikian bila harga hitung, ≤ harga ttabel maka H0

diterima. Nilai thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-)

nya. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis itu terbukti atau tidak,

maka harga thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel. Untuk melihat

ttabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan, yang besarnya n-1 dan

taraf kesalahan (α) ditetapkan 5% (Sugiyono, 2013).

Senada dengan pernyataan Priyatno (2016) bahwa salah satu

kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan

nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung berada diantara nilai ttabel (-) dan

(+). Dengan demikian, bila nilai thitung≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

74

variabel dependen dengan tingkat signifikansi (alpha) 5% (0,05). Jika

nilai probability t lebih besar dari alpha 0,05 maka tidak ada pengaruh

secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen,

sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari alpha 0,05 maka

terdapat pengaruh secara parsial dari variabel independen terhadap

variabel dependen.

Selain itu, dapat juga dengan membandingkan nilai thitung dengan

ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka dapat dikatakan bahwa

variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).

Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka

langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara

individu dengan menggunakan suatu uji, dikenal dengan sebutan uji-t.

langkah-langkah untuk dalam menghitung uji-t adalah sebagai berikut

(Pardede & Manurung, 2014):

1) Menentukan hipotesis

2) Mengetahui besarnya angka t-hitung yang diperoleh darihasil

output SPSS

3) Menghitung besarnya angka t-tabel dengan ketetuan tarif signifikan

0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel-2/100 -2)

4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

75

Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

5) Mengambil keputusan

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen (Ghozali,

2013). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Apabila nilai F < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya semua variabel

independen secara serentak mempengaruhi variabel dependen.

2) Apabila nilai F >0,05 maka H0 tidak ditolak.Artinya semua variabel

independen secara serentak tidakmempengaruhi variabel dependen.

Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien

(slope) regresi secara bersamaan, melihat pengaruh variabel eksogen

pada variabel endogen secara simultan. Ada beberapa langkah dalam

menghitung uji-F (Pardede & Manurung, 2014):

1) Menentukan hipotesis

2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel

ANOVA

3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan

derajat kebebasan dengan ketentuan numerator (jumlah variabel/3-

1=2) dan denumerator (jumlah sampel/100-3)

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

76

4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

5) Mengambil keputusan

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang

ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi (Priyatno, 2016). Analisis regresi

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen atau bebas yaitu persepsi usefulness (X1), ease of use (X2), terhadap

variabel dependen yaitu niat berperilaku konsumen (behavioral intention) (Y),

sehingga perumusan regresi bergandanya adalah:

Y = a + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Behavioral Intention (BI)

a = Konstanta

X1 = Perceived of Usefulness (PU)

X2 = Perceived Ease of Use (PEOU)

β1 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived of Usefulness

β2 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived Ease of Use

e = Error

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

77

F. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen hampir memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam penggunaan

koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukan

kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang

terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambah ke dalam model.

G. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dua variabel independen dan satu

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perceived of

usefulness, perceived ease of use sedangkan variabel dependen dalam penelitian

ini adalah behavioral intention. Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang

berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

78

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau mejadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(dependent variable) (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah Perceived of Usefulness (X1), Perceived Ease of Use

(X2).

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Behavioral

Intention(Y).

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

79

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No. Jenis

Variabel

Dimensi Indikator Skala

1.

Perceived of

Usefulness

(Kegunaan)

X1

(Jogiyanto,

2007)

Mempercepat

Pekerjaan (Work

More Quickly)

Menggunakan sistem

menghemat waktu

Likert

Sistem memungkinkan

menyelesaikan tugas lebih cepat

Menggunakan sistem

mengurangi waktu yang

dihabiskan untuk kegiatan yang

tidak produktif

Kinerja

Pekerjaan (Job

Performance)

Menggunakan sistem

meningkatkan kinerja pekerjaan

Menggunakan sistem

meningkatkan kualitas

pekerjaan yang dilakukan

Menambah

Produktivitas

(Increase

Productivity)

Menggunakan sistem

memungkinkan untuk

menyelesaikan lebih banyak

pekerjaan daripada yang

mungkin dilakukan Menggunakan sistem

meningkatkan produktivitas

Efektivitas

(Effectiveness)

Sistem mendukung aspek

penting pada aktifitas

Menggunakan sistem

meningkatkan keefektifan

Menjadikan

Pekerjaan

Lebih Mudah

(makes job

easier)

Pekerjaan atau aktifitas akan

sulit dilakukan tanpa sistem

Menggunakan sistem memberi

kontrol lebih besar atas

pekerjaan

Menggunakan sistem

memudahkan pekerjaan

Useful

(Bermanfaat)

Sistem menjawab kebutuhan

terkait pekerjaan Secara keseluruhan, menemukan

sistem berguna dalam pekerjaan

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

80

Tabel 3.2 (Lanjutan)

2. Perceived

Ease of Use

(Kemudahan

Penggunaan)

X2

(Jogiyanto,

2007)

Mudah Dipelajari

(Easy of learn)

Mudah menggunakan PayTren

tanpa manual pengguna

Likert

Tidak merasa kesulitan

menggunakan sistem

Dapat dikontrol

(Controllable)

Mudah memahami saat

menemui kesalahan dalam

menggunakan PayTren

Tidak melakukan kesalahan-

kesalahan jika menggunakan

PayTren

Jelas dan Dapat

dipahami (Clear

&

Understandable)

Tidak bingung ketika

menggunakan sistem

Interaksi dengan sistem mudah

untuk mengerti

Fleksibel

(Flexible)

Sistem tidak kaku dan fleksibel

dalam berinteraksi

Merasa mudah mendapatkan

sistem untuk melakukan apa

yang ingin dilakukan

Mudah Mahir

(Easy to become

skillful)

Mudah untuk mengingat

bagaimana beraktifitas

menggunakan sistem

Mudah

digunakan (Ease

to use)

Penggunaan sistem tidak

membebani pikiran Sistem memberikan panduan

bermanfaat dalam melakukan

tugas

Jarang medapat kesulitan

ketika membuka sistem

Secara keseluruhan,

menemukan sistem mudah

digunakan

3. Behavioral

Intention

(Minat

Berperilaku)

Y

(Parasuraman,

Zheitaml, &

Berry, 1996)

Loyalty (positive

word of mouth)

Keinginan loyal pada

perusahaan

Likert

Paymore (positive

word of mouth)

Bersedia membayar harga

lebih meski harganya naik

External response

dan internal

response

(complaining)

Sikap ingin memberikan

komplain berdasarkan

pengalaman atas sebuah

masalah

Switch (negative

word of mouth)

Kebiasaan berpindah atau

mengganti dengan pelayanan

yang diberikan perusahaan lain

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

81

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PayTren

PT. Veritra Sentosa Internasional (Treni) didirikan oleh Ustadz Yusuf

Mansur pada tanggal 10 Juli 2013, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan

Terbatas No. 47 oleh Notaris/PPAT H.Wira Francisca, SH., MH. Lahir dari

pemikiran Yusuf Mansur sebagai bentuk kontribusi dalam menunjang

kehidupan masyarakat Indonesia. Dari hasil pengamatannya terhadap

kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia saat ini, muncul gagasan untuk

memberikan fasilitas yang bertujuan memudahkan dan membantu

masyarakat. Salah satu karya Treni adalah PayTren, fasilitas yang

memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran kewajiban dengan

menggali potensi kebiasaan mereka dalam penggunaan teknologi (gadget).

Keunikan lain dari PayTren adalah dapat memberikan manfaat dan

keuntungan lebih dari sekedar aplikasi untuk bayar-bayar.

Beranjak dari penggalian potensi masyarakat yang sudah terbiasa

menggunakan teknologi mutakhir, lahirlah gagasan cemerlang seorang Yusuf

Mansur yang ingin menjembatani kemudahan pembayaran semua kebutuhan

masyarakat dengan menggabungkan kebiasaan menggunakan gadget dan

kebiasaan membayar kewajiban.

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

82

Sejalan dengan itu, pada tahun 2013 lahirlah Veritra Sentosa

Internasional (Treni) dengan produknya PayTren. PayTren merupakan

teknologi yang dapat digunakan pada semua jenis telefon selular atau

handphone (melalui aplikasi Android), Yahoo Messenger, Gtalk/Hangouts,

atau SMS biasa) dan dengan mudah/sederhana maka kita dapat melakukan

pembayaran seperti halnya kita melakukan pembayaran melalui

ATM/Internet Banking/PPOB dan hanya berlaku di lingkungan komunitas

tertutup/intern (komunitas treni).

2. Visi dan Misi PayTren

Berikut ini merupakan Visi dan Misi dari PT. Veritra Sentosa

Internasional sebagai berikut :

g. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan penyedia layanan teknologi perantara transaksi

terbaik di tingkat nasional melalui pembentukan komunitas dengan

konsep jejaring.

h. Misi Perusahaan

1) Mendorong Masyarakat pengguna atau pemilik handphone untuk

meningkatkan fungsi handphone dari hanya sekedar alat

berkomunikasi biasa menjadi alat untuk bertransaksi dengan manfaat

atau keuntungan (benefit) yang tidak akan didapatkan dari cara

bertransaksi biasa.

2) Mewujudkan system layanan bagi seluruh pengguna atau pemilik

handphone untuk turut serta membantu pemerintah dalam

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

83

mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas pada sector

berbasis biaya transaksi ( fee – based income).

3) Membentuk satu miliar pengguna dengan konsep jejaring yang

berlaku baik secara Regional maupun Internasional.

3. Layanan Aplikasi PayTren

PayTren dapat digunakan pada semua jenis Smartphone khususnya

Android (Ice Cream Sandwich) agar dapat melakukan transaksi/pembayaran

seperti halnya ATM, Internet/SMS/Mobile Banking, PPOB (Payment Point

Online Bank) dan hanya berlaku di lingkungan komunitas tertutup, yaitu

komunitas Treni/PayTren. Dalam kondisi tertentu dapat juga menggunakan

media Yahoo Messenger, Gtalk/Hangouts maupun SMS (Short Message

Service) dan lainnya (terus dikembangkan) namun dengan fitur yang tidak

selengkap jika menggunakan Android, Jenis transaksi tersebut meliputi,

diantaranya:

a. Pembelian pulsa telefon seluler

b. Pembayaran jasa telekomunikasi (telefon dan speedy)

c. Pembayaran langganan PLN (baik pra maupun pasca bayar)

d. Pembayaran PDAM

e. Pembayaran langgan televisi berlangganan (Indovision, dan lain – lain)

f. Pembayaran tagihan kredit kendaraan bermotor (ADIRA, FIF, WOM, dan

lain – lain)

g. Pembelanjaan pada pedagang – pedagang (merchants) tertentu

h. Pembelian tiket pesawat dan kereta api (KA)

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

84

i. Dan lain-lain

4. Logo dan Aplikasi PT. Veritra Sentosa Internasional

Berikut Logo PT. Veritra Sentosa Internasional dapat dilihat pada

gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.1

Logo PT. Veritra Sentosa Internasional

Sumber: https://news.treni.co.id/peluncuran-logo-baru-dan-aplikasi-

paytren-5-17-pt-veritra-sentosa-internasional-paytren/

Adapun logo baru ini berangkat dari tagline Paytren yaitu “Mudah,

Hemat, dan Bermanfaat”. Tagline tersebut divisualisasikan dalam bentuk

tunas daun yang tumbuh dan menghasilkan ruang eksplorasi baru tepat di

atasnya. Gestalt yang membentuk huruf “P” merupakan awalan huruf dari

nama brand “Paytren” menjadi logogram Paytren yang baru. “Tunas daun

yang tumbuh” menjadi ide dasar dalam logo Paytren ini. Bentuknya yang

sederhana memberikan kesan “Mudah” sebagaimana Paytren mempunyai

komitmen untuk memastikan seluruh penggunanya memiliki kehidupan yang

lebih mudah karena Paytren. Bentuk vertikal yang menggambarkan Paytren

akan terus progresif dan tetap memberikan solusi-solusi “Hemat” bagi

penggunanya. Filosofi daun ini juga berarti bahwa Paytren turut serta dalam

menumbuhkan komunitas yang ada hingga senantiasa “Bermanfaat” bagi

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

85

Nusa dan Bangsa Indonesia. Selain itu, dengan bentuk keseluruhannya yang

dinamis, menggambarkan juga bahwa impian besar Paytren dapat membawa

Indonesia menyapa dunia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kalangan anak muda serta menjadi “tren” yang sesungguhnya dalam

menebarkan segala manfaat kedepannya.

Selain itu, dalam Transformasi ini Paytren menerbitkan aplikasi baru

yang dinamakan “Paytren 5.17”. Nama aplikasi disematkan angka 5.17 yang

berasal dari harapan dan doa kami yang dapat dirangkum sebagaiberikut ini:

a. Angka 5 (lima) yang diinspirasi dari Genggaman Tangan/Itikad, Ketaatan

kepada Tuhan (sholat 5 waktu & 5 rukun islam) serta Pancasila sebagai

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. Angka 1 (satu) dapat dimaknakan sebagai satu orang/pribadi, juga

menunjukkan tekad yang bulat

c. Angka 7 (tujuh) dimaknai sebagai simbol kesempurnaan penciptaan (7

langit, 7 putaran thawaf)

Kemudian jika disatukan 5.17 menjadi aplikasi yang memiliki “Itikad,

yang dihasilkan dari ketaatan kepada Tuhan YME, dengan SAtu TUjuan”

yaitu saling bersama menggemgam untuk melangkah maju dengan tujuan

memuliakan bangsa Indonesia melalui Literasi Digital dan Ekonomi Berbagi.

Adapun, beberapa fitur pembaharuan dalam Aplikasi Paytren 5.17 yang

dapat ditemukan diantaranya:

a. Daftar dengan nomor telepon: Mudah diingat nama pengguna untuk top

up dan mengirim uang, juga untuk berinteraksi dengan Obrolan

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

86

b. Kemudahan Top Up: Isi saldo PayTren eMoney Anda dari rekening bank

mana pun (ATM, mobile banking, dan internet banking)

c. Transfer Dana/Pengiriman Uang Termudah: Kami memberi Anda

kemampuan untuk mentransfer uang Anda ke pengguna lain (transfer

P2P), mengirim uang ke rekening bank domestik (Transfer antarbank

real-time) dan juga mengirim atau menerima uang dari luar negeri

d. Bayar dan Beli: Memecahkan masalah Anda untuk sebagian besar utilitas

dan biaya bulanan yang harus dibayarkan, bahkan Amal dan Donasi

reguler Anda

e. Pembayaran QR: Belanja tidak pernah semudah ini hanya dengan

memindai QR dan mengesahkan pembayaran Anda, sederhana namun

aman.

f. Penjualan Online dan Offline: Baik pedagang online maupun offline akan

menerima pembayaran Anda menggunakan PayTren

g. Kemudahan bisnis untuk mendapatkan Uang kembali: Tingkatkan ke

aplikasi premium dan Anda akan mendapatkan banyak manfaat,

seperti CASHBACK pada setiap pembelian yang Anda lakukan

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

87

Gambar 4.2

Tampilan Fitur PT. Veritra Sentosa Internasional

(a) Tampilan Pembayaran (b) Tampilan Beranda (c) Tampilan Transfer

B. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PayTren yang

telah menggunakan atau yang sedang aplikasi PayTren. Kuesioner secara

langsung disebarkan sebanyak 100 responden lewat Google Form. Berikut ini

menyajikan rangkuman informasi karakteristik responden.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Jenis Kelamin

a). Perempuan 73 73%

b). Laki-laki 27 27%

Total 100 100%

2. Usia

a). < 18 tahun 0 0%

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

88

b). 18-25 tahun 71 71%

c). > 25 – 45 tahun 29 29%

d). > 45 tahun 0 0%

Total 100 100%

3. Pekerjaan

a). Pelajar/Mahasiswa 18 18%

b). Ibu Rumah Tangga 8 8%

c). Pegawai Negeri/swasta 61 61%

d). Wiraswasta 13 13%

Total 100 100%

4. Pendapatan

a). < 1.000.000 14 14%

b). Rp.1.000.001 –

Rp.2.500.000 16 16%

c). Rp.2.500.000 –

Rp.5.000.000 53 53%

d). >Rp.5.000.000 17 17%

Total 100 100%

Hasil responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan bahwa perbandingan

jenis kelamin responden (pengguna aplikasi PayTren Jabodetabek) lebih banyak

perempuan. Jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 73% dari total keseluruhan

responden. Sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 27% dari total

keseluruhan responden.

Hasil responden berdasarkan usia, didapatkan bahwa perbandingan usia

responden (pengguna aplikasi PayTren Jabodetabek) lebih banyak pada usia 18-

25 tahun. Usia 18-25 tahun yaitu sebesar 71% dari total keseluruhan responden.

Sedangkan usia pada >25 – 45 tahun yaitu sebesar 29% dari total keseluruhan

responden.

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

89

Hasil responden berdasarkan pekerjaan, didapatkan bahwa perbandingan

pekerjaan responden (pengguna aplikasi PayTren Jabodetabek) lebih banyak pada

Pegawai Negeri/Swasta. Pegawai Negeri/Swasta yaitu sebesar 61% dari total

keseluruhan responden. Selanjutnya ada Pelajar/Mahasiswa yaitu sebesar 18%

dari total keseluruhan responden. Lalu, ada Wiraswasta yaitu sebesar 13% dari

total keseluruhan responden. Sedangkan Ibu Rumah Tangga sebesar 8% dari

totoal keseluruhan responden.

Hasil responden berdasarkan pendapatan, didapatkan bahwa perbandingan

pendapatan responden (pengguna aplikasi PayTren Jabodetabek) lebih banyak

pada Rp.2.500.000-Rp.5.000.000. Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 yaitu sebesar 53%

dari total keseluruhan responden. Selanjutnya ada >Rp.5.000.000 yaitu sebesar

17% dari total keseluruhan responden. Lalu, ada Rp.1.000.001-Rp.2.500.000 yaitu

sebesar 16% dari total keseluruhan responden. Sedangkan <Rp.1.000.000 sebesar

14% dari totoal keseluruhan responden.

C. Hasil Uji Kualitas Data

1. Hasil Uji Validitas

Adapun dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai r-

hitung dengan r-tabel untuk degree of freedom (df) =n-2, dalam hal ini, n

adalah jumlah sampel. Kuesioner dibagi dalam faktor utama, yaitu perceived

of usefulness (X1) dengan 14 pertanyaan, perceived ease of use (X2) dengan

13 pertanyaan, dan behavioral intention (Y) dengan 7 pertanyaan. Jadi jumlah

pertanyaan sebanyak 34 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 100

responden setelah semua dinyatakan valid.

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

90

Jumlah sampel sebesar (n) = 100 dengan 100 dan alpha 0,05 maka

didapat dari r-tabel 0,195 dari pengujian validitas seluruh butir pertanyaan

yang mempunyai nilai r-hitung lebih besar dari 0,195 dinyatakan valid dan

dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Ukuran validitas masing-

masing dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Uji Validitas Perceived of Usefulness (X1)

No. Item

Pertanyaan

r-hitung r-tabel Keterangan

1 PU 1 0,577 0,195 VALID

2 PU 2 0,681 0,195 VALID

3 PU 3 0,512 0,195 VALID

4 PU 4 0,831 0,195 VALID

5 PU 5 0,798 0,195 VALID

6 PU 6 0,732 0,195 VALID

7 PU 7 0,759 0,195 VALID

8 PU 8 0,664 0,195 VALID

9 PU 9 0,539 0,195 VALID

10 PU 10 0,641 0,195 VALID

11 PU 11 0,729 0,195 VALID

12 PU 12 0,699 0,195 VALID

13 PU 13 0,740 0,195 VALID

14 PU 14 0,677 0,195 VALID

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil uji validitas pada variabel X1 menunjukkan bahwa seluruh item

yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena nilai Sig. dari masing-

masing item r-hitung > r-tabel.

Tabel 4.3

Uji Validitas Perceived Ease of Use (X2)

No. Item

Pertanyaan

r-hitung r-tabel Keterangan

1 PEOU 1 0,357 0,195 VALID

2 PEOU 2 0,800 0,195 VALID

3 PEOU 3 0,788 0,195 VALID

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

91

4 PEOU 4 0,278 0,195 VALID

5 PEOU 5 0,697 0,195 VALID

6 PEOU 6 0,788 0,195 VALID

7 PEOU 7 0,729 0,195 VALID

8 PEOU 8 0,694 0,195 VALID

9 PEOU 9 0,673 0,195 VALID

10 PEOU 10 0,629 0,195 VALID

11 PEOU 11 0,607 0,195 VALID

12 PEOU 12 0,739 0,195 VALID

13 PEOU 13 0,613 0,195 VALID

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil uji validitas pada variabel X2 menunjukkan bahwa seluruh item

yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena nilai Sig. dari masing-

masing item r-hitung > r-tabel.

Tabel 4.4

Uji Validitas Behavioral Intention (Y)

No. Item

Pertanyaan

r-hitung r-tabel Keterangan

1 BI 1 0,633 0,195 VALID

2 BI 2 0,549 0,195 VALID

3 BI 3 0,620 0,195 VALID

4 BI 4 0,736 0,195 VALID

5 BI 5 0,748 0,195 VALID

6 BI 6 0,729 0,195 VALID

7 BI 7 0,526 0,195 VALID

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil uji validitas pada variabel Y menunjukkan bahwa seluruh item

yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena nilai Sig. dari masing-

masing item r-hitung > r-tabel.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat kekonsistensian

kuesioner. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

92

dengan menghitung nilai Cronbach Alpha di mana suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha > 0,70

(Nunnally, 1994 dalam Ghozali). Dari hasil perhitungan kuesioner, didapat

data sebagai berikut:

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1 Perceived of Usefulness (X1) 0,762 Reliabel

2 Perceived Ease of Use (X2) 0,757 Reliabel

3 Behavioral Intention (Y) 0,774 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa masing-masing variabel yaitu

perceived of usefulness, perceived ease of use, dan behavioral intention

dinyatakan reliabel karena memiliki Cronbach’s Alpha > 0,70.

D. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas

hasil data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing

indikator dalam kuesioner.

1. Hasil Variabel Preceived of Usefulness (X1)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Perceived of

Usefulness (X1) yang terdiri dari 14 pernyataan, jawaban yang diperoleh

ketika dianalisis dengan menggunakan metode persentase jawaban responden,

hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

93

Tabel 4.6

Variabel Deskriptif Perceived of Usefulness (X1)

Sumber: Data primer diolah, 2019

No. Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 1

1. Menggunakan PayTren menghemat

waktu saya

17 60 23 0 0

2. PayTren memungkinkan saya

menyelesaikan tugas lebih cepat

13 60 25 2 0

3. Menggunakan PayTren mengurangi

waktu yang saya habiskan untuk

kegiatan yang tidak produktif

13 45 33 8 1

4. Menggunakan PayTren meningkatkan

kinerja pekerjaan saya

7 48 40 4 1

5. Menggunakan PayTren meningkatkan

kualitas pekerjaan yang saya lakukan

10 38 45 5 2

6. Menggunakan PayTren memungkinkan

untuk menyelesaikan lebih banyak

pekerjaan daripada yang mungkin

dilakukan

8 48 38 6 0

7. Menggunakan PayTren meningkatkan

produktivitas saya

8 40 44 7 1

8. PayTren mendukung aspek penting

pada aktivitas saya

8 45 45 2 0

9. Menggunakan PayTren meningkatkan

keefektifan saya dalam bertransaksi

16 69 14 1 0

10. Pekerjaan atau aktifitas saya akan sulit

dilakukan tanpa PayTren

5 19 47 22 7

11. Menggunakan PayTren memberi saya

kontrol lebih besar atas pekerjaan saya

5 35 49 11 0

12. Menggunakan PayTren memudahkan

pekerjaan saya

7 57 29 6 1

13. PayTren menjawab kebutuhan saya

terkait pekerjaan

6 44 46 3 1

14. Secara keseluruhan, saya menemukan

PayTren berguna dalam pekerjaan saya

5 59 34 2 0

Total 128 667 512 79 14

Persentase (%) 9,1% 47,6% 36,5% 5,6% 1%

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

94

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6, menunjukan bahwa

mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan sebesar 47,6%. Lalu

diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 9,1% dan menjawab

Netral (N) sebesar 36,5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum

Perceived of Usefulness pada penggunaan PayTren sudah baik.

2. Hasil Variabel Preceived Ease of Use (X2)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel Perceived Ease of

Use (X2) yang terdiri dari 13 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika

dianalisis dengan menggunakan metode persentase jawaban responden,

hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7

Variabel Deskriptif Perceived Ease of Use (X2)

No. Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 1

1. Saya dengan mudah

menggunakan PayTren tanpa

manual pengguna

2 31 48 18 1

2. Saya tidak merasa kesulitan

menggunakan PayTren

10 63 19 7 1

3. Saya mudah memahami saat

menemui kesalahan dalam

menggunakan PayTren

8 45 41 5 1

4. Saya tidak melakukan kesalahan-

kesalahan jika menggunakan

PayTren

4 19 58 18 1

5. Saya tidak bingung ketika

menggunakan PayTren

6 67 16 10 1

6. Interaksi saya dengan PayTren

mudah bagi saya untuk mengerti

5 60 31 3 1

7. Sistem PayTren tidak kaku dan

fleksibel dalam berinteraksi

8 63 27 1 1

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

95

Sumber: Data primer diolah, 2019

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.7, menunjukan bahwa

mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan sebesar 53,3%. Lalu diikuti

dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 7,7% dan menjawab Netral (N)

sebesar 32,1% dan Tidak Setuju sebesar 6,1%. Jadi dapat disimpulkan bahwa

secara umum Perceived Ease of Use pada penggunaan PayTren sudah baik.

3. Hasil Variabel Behavioral Intention (Y)

Hasil jawaban dari 100 responden terhadap variabel behavioral intention

(Y) yang terdiri dari 7 pernyataan, jawaban yang diperoleh ketika dianalisis

8. Saya merasa mudah

mendapatkan sistem PayTren

untuk melakukan apa yang ingin

saya lakukan

8 60 29 3 0

9. Mudah bagi saya untuk

mengingat bagaimana

beraktifitas menggunakan

PayTren

8 67 21 4 0

10. Penggunaan PayTren tidak

membebani pikiran saya

13 62 24 1 0

11. PayTren memberikan panduan

bermanfaat dalam melakukan

tugas

10 55 34 1 0

12. Saya jarang medapat kesulitan

ketika membuka aplikasi

PayTren

8 41 44 7 0

13. Secara keseluruhan, saya

menemukan sistem PayTren

mudah digunakan

11 61 26 2 0

Total 101 694 418 80 7

Persentase (%) 7,7% 53,3% 32,1% 6,1% 0,5%

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

96

dengan menggunakan metode persentase jawaban responden, hasilnya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Variabel Deskriptif Behavioral Intention (Y)

Sumber: Data primer diolah, 2019

Dari data yang diolah pada tabel 4.8, menunjukan bahwa mayoritas

responden menjawab Setuju (S) dengan presentase sebesar 63,7%. Lalu diikuti

dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar 20,5%, menjawab Netral (N)

sebesar 3,42% dan menjawab tidak setuju sebesar 10,7%. Jadi dapat

No. Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 1

1. Mengatakan hal positif tentang

PayTren kepada orang lain

22 61 1 15 1

2. Menganjurkan teman atau

saudara untuk menggunakan

PayTren

16 67 0 15 2

3. Mempertimbangkan PayTren

sebagai pilihan pertama

26 66 0 7 1

4. Melakukan banyak bisnis

dengan PayTren meskipun ada

harga khusus premium

11 65 23 1 0

5. Bersedia membayar harga yang

lebih tinggi daripada harga

pesaing untuk pelayanan yang

sama

23 61 0 13 3

6. Tetap menggunakan (tidak

pindah atau uninstall) aplikasi

PayTren jika mengalami

masalah layanan saat membuka

aplikasi PayTren

22 62 0 13 3

7. Melapor kepada pegawai atau

admin jika mengalami masalah

pada aplikasi PayTren

24 64 0 11 1

Total 144 446 24 75 11

Persentase (%) 20,5% 63,7% 3,42% 10,7% 1,5%

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

97

disimpulkan bahwa secara umum behavioral intention pada penggunaan

PayTren sudah baik.

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada 2 (dua)

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013). Gambar 4.9

menunjukkan hasil uji normalitas dalam penelitian ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean . 27.3000000

Std. Deviation . 0.92851924

Most Extreme Differences Absolute .068

Positive .049

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .676

Asymp. Sig. (2-tailed) .751

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov di atas

menunjukkan bahwa besarnya nilai hasil signifikansi sebesar 0,751 yang

berada di atas 0,05. Hal ini menunjukkan data berdistribusi secara normal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa uji normalitas terpenuhi.

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

98

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari perhitungan nilai Tolerance

serta Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi disimpulkan tidak

ada masalah multikolonieritas adalah apabila memiliki nilai Tolerance lebih

besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10

(Ghozali, 2013). Selengkapnya hasil pengujian asumsi klasik

multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 20.488 3.790 .365 .000

Perceived of Usefulness

.274 .075 .043 5.406 .000 .694 1.441

Perceived Ease of Use

.174 .089 .233 2.756 .001 .694 1.441

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil tabel di atas perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)

menunjukkan nilai VIF Perceived of Usefulness adalah 1,441, nilai VIF

Perceived Ease of Use adalah 1,441. Ini menunjukkan tidak ada satu variabel

independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

99

dalam model regresi. Hasil perhitungan juga menunjukkan nilai Tolerance

masing-masing variabel yaitu Perceived of Usefulness sebesar 0,694,

Perceived Ease of Use sebesar 0,694. Ini berarti menunjukkan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Maka

menurut nilai Tolerance tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Imam Ghozali (2013), bahwa nilai cut off

yang umum digunakan untuk menilai adanya multikolinearitas adalah jika

nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,10.

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas di atas menunjukkan bahwa

tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel

independen dalam model regresi pada penelitian ini.

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Tabel 4.11.

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Uji Glejser

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) .027

Perceived of Usefulness .514

Perceived Ease of Use .943

Dependent Variable: ABS_RES

Sumber: Data primer diolah, 2019

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

100

Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.11 di atas, dapat dilihat pada

kolom signifikan menunjukkan bahwa nilai signifikan Perceived of

Usefulness adalah 0,514, nilai signifikan Perceived Ease of Use adalah 0,943.

Ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (independen) memiliki nilai

signikansi lebih besar dari probabilitas 0,05, hal tersebut menandakan tidak

terjadinya heteroskedastisitas.

F. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)

Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Hasil

hipotesis yang ada dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.12.

Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 20.488 3.790 .365 .000

Perceived of Usefulness

.274 . 075 .043 5.406 .000 .694 1.441

Perceived Ease of Use

.174 .089 .233 2.756 .001 .694 1.441

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji parsial di atas, dapat terlihat masing-masing nilai

signifikansi dari tiap variabel independen terhadap variabel dependen.

Berikut adalah rincian penjelasan pada masing-masing variabel:

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

101

a. Hipotesis 1: Pengaruh Perceived of Usefulness terhadap Behavioral

Intention

Hasil uji t untuk variabel perceived of usefulness (X1) terhadap

behavioral intention (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,000 nilai

ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel

(5,406 > 1,984). Nilai t positif menunjukan bahwa variabel X1

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Maka kesimpulan yang

diambil adalah Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal ini berarti perceived of

usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral

intention pada penggunaan aplikasi PayTren. Pendapat ini diperkuat oleh

hasil penelitian Nursiah (2017) yang berjudul “Pengaruh perceived ease

of use dan perceived of usefulness terhadap behavior intention to use”,

yang menyatakan bahwa perceived of usefulness secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap behavior intention to use. Dalam jurnal

tersebut menyatakan perceived of usefulness secara langsung akan

mengubah behavior intention.

b. Hipotesis 2: Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Behavioral

Intention

Hasil uji t untuk variabel perceived ease of use (X2) terhadap

behavioral intention (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,001 nilai

ini lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel

(2,756 > 1,984). Nilai t positif menunjukan bahwa variabel X2

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Maka kesimpulan yang

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

102

diambil adalah Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal ini berarti perceived

ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral

intention pada penggunaan aplikasi PayTren.

Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Ricky Aditya dan

Aditya Wardhana (2016) dengan judul “Pengaruh Perceived Usefulness

dan Perceived Ease Of Use Terhadap Behavioral Intention dengan

pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna

Instant Messaging Line di Indonesia” dengan hasil bahwa variabel

perceived ease of use berpengaruh secara signifikan terhadap behavioral

intention pada pengguna instant messaging Line di Indonesia.

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil

keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat

signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika nilai probability F lebih besar

dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel independen secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu,

dapat juga dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung

lebih besar dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai

Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

103

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013). Hasil uji koefisien signifikansi simultan (uji statistik F) sebagai

berikut:

Tabel 4.13.

Hasil Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 85.353 2 42.676 22.280 .000a

Residual 1815.647 97 18.718

Total 1901.000 99

a. Predictors: (Constant), PU, PEOU

b. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hipotesis 3: Pengaruh Percived of Usefulness, Perceived Ease of Use

terhadap Behavioral Intention

Pengujian secara simultan perceived of usefulness (X1), perceived ease

of use (X2), terhadap kinerja behavioral intention (Y). Dari Tabel 4.13

diperoleh nilai F hitung (22, 280) > F tabel (3,09) dan nilai signifikansi lebih

kecil dari probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,005, maka Ha3 diterima dan

H03 ditolak, berarti secara bersama-sama (simultan) perceived of usefulness

(X1), perceived ease of use (X2) berpengaruh signifikan terhadap behavioral

intention (Y) pada penggunaan aplikasi PayTren.

G. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Dalam output SPSS,

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

104

koefisiensi determinasi terletak pada Tabel model summeryb dan tertulis R square.

Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya R square yang sudah disesuaikan

atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel

independen yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji koefisiensi determinasi

dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14.

Hasil Uji Adjusted R Square

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,673, yang berarti kemampuan variabel

independen berpengaruh sebesar 67,3%. Hasil ini menunjukan bahwa 67,3%

variabel Behavioral Intention dapat dijelaskan oleh variabel Perceived of

Usefulness, Perceived Ease of Use. Sedangkan sisanya (100% - 67,3% = 32,7%)

dijelaskan oleh variabel-variabel lain.

H. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan utnuk mengetahui pengaruh

yaitu perceived of usefulness, perceived ease of use terhadap behavioral intention.

menurut Sujarweni (2015), analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran,

hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,833a ,693 ,673 2,373

a. Predictors: (Constant), PU, PEOU

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

105

Tabel 4.15.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 20.488 3.790 .365 .000

Perceived of Usefulness

.274 .075 .043 5.406 .000 .694 1.441

Perceived Ease of Use

.174 .089 .233 2.756 .001 .694 1.441

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas, hasil persamaan regresi yang telah di peroleh

adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + e

Y = 20,488 + 0,274X1 + 0,174X2 + e

Keterangan:

Y = Behavioral Intention (BI)

a = Konstanta

X1 = Perceived of Usefulness (PU)

X2 = Perceived Ease of Use (PEOU)

β1 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived of Usefulness

β2 = Koefisien regresi untuk variabel Perceived Ease of Use

e = Error

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

106

Intepretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi pada variabel perceived of usefulness berpengaruh

sgnifikan yaitu sebesar, 0,274. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila

perceived of usefulness meningkat maka akan meningkatkan behavioral

intention pada konsumen.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel perceived ease of use berpengaruh

signifikan yaitu sebesar, 0,174. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila

perceived ease of use meningkat maka akan meningkatkan behavioral

intention pada konsumen.

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang didapat,

kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian mengenai analisis penggunaan

sistem pembayaran PayTren dalam menumbuhkan behavioral intention

konsumen, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel perceived usefulness mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap behavioral intention.

2. Variabel perceived ease of use mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap behavioral intention.

3. Variabel perceived usefulness, perceived ease of use secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap behavioral

intention.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka ada

berbagai saran yang dikemukakan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Banyaknya responden menilai fitur aplikasi PayTren kurang menjawab

kebutuhan pelanggan terkait pekerjaan. Sehingga dibutuhkannya variasi

kebutuhan dalam sistem pembayaran PayTren agar bisa memenuhi

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

108

kebutuhan yang dibutuhkan pelanggan dalam kegiatan sehari-hari. Seperti,

merekrut pegawai dalam pembuatan aplikasi untuk re-design ulang

kembali agar aplikasi PayTren bisa maju dari pesaing-pesaing lainnya.

b. Peneliti menemukan bahwa PayTren kurang memberi kontrol dalam

pekerjaan yang dilakukan pelanggan. Misalnya, menambahkan fitur

“Help” dalam fitur aplikasi Paytren, agar pelanggan yang baru pertama

kali menggunakan aplikas bisa menggunakan fitur dalam transaksi aplikasi

PayTren.

c. Diperlukan pemerataan event sosialisasi dan training pengenalan bisnis

produk PayTren ini dengan menunjukkan manfaat dan kemudahan

penggunaan PayTren, sehingga juga terbangun saling kepercayaan antara

hubungan sesama pengguna maupun hubungan dengan tim manajemen

perusahaan.

d. PayTren harus terus mengeluarkan media iklan melalui Internet dan media

sosial sesuai dengan target pemasaran PayTren. Saat ini, media sosial

menjadi salah satu media pemasaran yang sering digunakan oleh pemilik

produk untuk memasarkan produknya. Karena di era digital ini,

penggunaan media sosial telah menjadi gaya hidup, sehingga beriklan di

media sosial akan sangat efektif. Harapan kinerja juga merupakan faktor

yang mempengaruhi keinginan menggunakan PayTren.

2. Bagi Akademisi, setelah mengetahui hasil penelitian bahwa semua variabel

Perceived of Usefulness dan Perceived Ease of Use memiliki pengaruh

terhadap Behavioral Intention, maka penulis berharap, penulis yang akan

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

109

datang mencari alasan lain atau menambah variabel untuk menemukan

sesuatu yang baru.

3. Untuk penelitian lebih lanjut, penilaian perlu dilakukan dengan cara

mengembangkan variabel penelitian dengan sampel dan populasi yang lebih

besar. Penilaian ini diharapkan dapat menemukan hal-hal baru yang dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang

pemasaran.

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

110

DAFTAR PUSTAKA

Arner, DW, dkk.. 2015. The Evolution of FinTech: A New Post-Crisis Paradigm?.

The University of Hong Kong.

Barnes, James G., (2003). Secrets Of Customer Relationship Management, ANDI,

Yogyakarta.

Basuki, Ferry Hendro. 2018. Analisis SWOT Financial Technology pada Dunia

Perbankan di Kota Ambon (Survei pada Bank di Kota Ambon). Jurnal

Manis, Vol. 2, No. 1.

DailySocial id. (2016). Indonesia Fintech Report 2016. Research Company.

Dorflitner, G. Hurnuf, L., & Warshaw, P. R. "User Acceptance of Computer

Technology - a Comparation of Two Theoretical-Models". Manajemen

Science, 35(8), 982-1003, 1989.

Fatmawati, Endang. 2015. Technology Acceptance Model (TAM) untuk

Menganalisis Penerimaan terhadap Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal

Iqra', Vol. 09, No.1.

FinTech, Group. 2017. Kajian Bisnis Fintech Syariah. PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.

Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Gomory, Stephen dan Robert Hoch. “E – Commerce Intelligance : Measuring,

Analyzing and Reporting on Merchandising Effectiveness of Online

Stores”, New York. Watson Reseach Center, 2008.

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

111

Hadad, Muliaman D. 2017. Financial Technology (FinTech) di Indonesia. Kuliah

Umum tentang FinTech-IBS.

Harefa, Alvani Amaerita. 2018. Financial Technology, Regulasi dan Adaptasi

Perbankan di Indonesia. Fundamental Management Journal, Vol. 3, No. 1.

Jogiyanto. 2008. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset

Leng, Song Yee, dkk.. Financial Technology: A Note on Mobile Payment. Jurnal

Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka Malang, 22(1): 51-62.

Lubis, Adyanata. 2014. Evaluasi Tingkat Penerimaan Sistem Informasi Layanan

Pengadaan secara Elektronik oleh Pengusaha Menggunakan Metode

Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus Rokan Hulu). Jurnal

Ilmiah Cano Ekonomos, Vol. 3, No. 2.

Mayer, R.C., Davis, J. H., dan Schoorman, F. D., 1995. An Integratif Model of

Organizational Trust, Academy of Management Review, 30 (3): 709-734.

Monalisa, Siti dan Setia, Dwi Putri. 2016. Analisis Penerimaan Sistem Informasi

Pengolahan Data Statistik Rutin (SISR) Menggunakan Metode Technology

Acceptance Model (Studi Kasus: BKKBN Provinsi Riau). Jurnal Rekayasa

dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1.

Mufli, Muhammad. 2017. Rancang Bangun Model Bisnis Islamic Financial

Technology Berbasis Crowdfunding Pembiayaan Usaha Mikro Sektor

Pertanian. Jurnal Nisbah, Vol. 3, No.1.

Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Alat Analisis Data Dan Cara Pengolahnnya Dengan

SPSS Praktis dan Mudah Dipahami untuk Tinkat Pemula dan Menengah.

Yogyakarta: Gava Media.

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

112

Riduwan, & Kuncoro, E. A. (2014). Cara Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Teja, Adrian. 2017. Indonesian Fintech Business: New Innovations or Foster and

Collaborate in Business Ecosystems?. "The Asian Journal of Technology

Management Vol. 10 No. 1.

Todorof, Maria. 2018. Shariah-Compliant FinTech in the Banking Industry.

Germany : Springer.

V. Wiranata Sujarweni. 2015. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:Pustaka Baru

Press.

Venkatesh, Davis, & Fred D., " A Model of the Antecedents of Perceived ease of

use: Development and Test", U.S.A, 2000.

Waspada, Ikaputera. 2012. Percepatan Adapsi Sistem Transaksi TeknologI

Informasi untuk Meningkatkan Aksesibilitas Layanan Jasa Perbankan.

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 16, No. 1.

Wulandari, Phaureula Artha. 2017. Analisis SWOT Perkembangan Finansial

Teknologi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional ASBIS. Politeknik

Negri Banjarmasin.

2016. Bank Indonesia. 14 November. Diakses 30 April 2018. Terbitkan Ketentuan

Penyelenggaraan Teknologi Finansial. https://bi.go.id/id/ruang-

media/siaran-pers/Pages/sp_189216.aspx.

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

113

2017. Bank Indonesia. 7 Desember, Diakses 30 April 2018. Bank Indonesia.

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_199317.aspx

2018. PayTren. 21 Mei. Diakses Februari 20, 2019.

https://news.treni.co.id/peluncuran-logo-baru-dan-aplikasi-paytren-5-17-

pt-veritra-sentosa-internasional-paytren/, 2018.

2018. PayTren. 21 Mei. Diakses Februari 20, 2019. https://paytren.online/, 2018.

2018. PayTren. 21 Mei. Diakses Februari 20, 2019.

www.trenpreneur.com/tentang/.

2018. PayTren. 21 Mei. Diakses Februari 20, 2019. https://www.fastpay.co.id/.

2018. Rafsanjani. 24 Mei. Diakses Agustus 2, 2018. https://www.ethis.co.id/cara-

membedakan-fintech-dan-islamic-fintech/.

2018. Shabana Binte Mahmoodul Hasan. 17 Januari. Diakses Agustus 1, 2018.

https://www.ethiscrowd.com/blog/fintech-indonesia-islamic-outlook/.

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 131: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

115

LAMPIRAN

Kepada Yth.

Responden Penelitian

Di tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Pradanti Nolo Wigati mahasiswi program studi Manajemen

Informasi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir

(skripsi).

Kuesioner ini dibuat untukmenyelesaikan skripsi saya yang berjudul

“Analisis Penggunaan Sistem Pembayaran PayTren dalam Menumbuhkan

Kepercayaan Terhadap Konsumen”

Saya memohon partisipasi saudara/i untuk memberikan informasi melalui

kuesioner ini. Semua informasi yang diperoleh dari kuesioner ini hanya akan

digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Partisipasi saudara/i merupakan kunci keberhasilan penelitian ilmiah ini.

Atas perhatian dan kesediaan partisipasi saudara/i, meluangkan waktu untuk

mengisi dan mengembalikkan kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih banyak.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat saya

Pradanti Nolo Wigati

Page 132: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

116

KUESIONER PENELITIAN

“ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN

PAYTREN DALAM MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN

KONSUMEN”

Saya Pradanti Nolo Wigati mahasiswi program studi Manajemen

Informasi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir

(skripsi) sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi. Saya memohon

partisipasi saudara/i untuk memberikan informasi melalui kuesioner ini. Semua

informasi yang diperoleh dari kuesioner ini hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian ini.

Peneliti mengharapkan saudara/i TIDAK MELEWATKAN SATUPUN

pertanyaan yang ada demi kelengkapan informasi. Karena itu dimohon untuk

memeriksa kembali kelengkapan jawaban Anda. Mohon maaf bila ada pernyataan

yang kurang berkenan, karena pernyataan-pernyataan tersebut hanyalah untuk

penelitian semata.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

a. Perempuan

b. Laki-laki

3. Usia :

a. <18 tahun

b. 18 - 25 tahun

c. >25 - 45 tahun

d. >45 - 55 tahun

e. >55 tahun

4. Pekerjaan :

a. Pelajar/Mahasiswa

b. Ibu Rumah Tangga

c. Pegawai Negeri/Swasta

d. Wiraswasta

5. Pendapatan :

a. <Rp.1.000.000

b. Rp.1.000.001 – Rp.2.500.000

c. Rp.2.500.001 – Rp.5.000.000

d. > Rp.5.000.001

6. Tanggal/Bulan/TahunPengisian :

Page 133: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

117

PETUNJUK PENGISIAN

Untuk pertanyaan di bawah ini pilihlah salah satu jawaban yang menurut

Anda paling tepat dengan cara memberikan tanda (X) atau (√) di dalam kolom

pilihan yang tersedia.

Peneliti mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara untuk memberikan jawaban

dengan keadaan yang sebenarnya, yang Bapak/Ibu/Saudara rasakan.

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara memberikan jawaban pada kuesioner

ini saya ucapkan terima kasih.

PERTANYAAN KUESIONER

KUESIONER PERCEIVED USEFULNESS Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju, TS: Tidak Setuju, N: Ragu-ragu, S: Setuju, SS: Sangat

Setuju

No. INDIKATOR MEMPERCEPAT

PEKERJAAN ST

S

TS N S SS

15. Menggunakan PayTren menghemat

waktu saya

16. PayTren memungkinkan saya

menyelesaikan tugas lebih cepat

17. Menggunakan PayTren

mengurangi waktu yang saya

habiskan untuk kegiatan yang tidak

produktif

INDIKATOR KINERJA

PEKERJAAN

18. Menggunakan PayTren

meningkatkan kinerja pekerjaan

saya

19. Menggunakan PayTren

meningkatkan kualitas pekerjaan

yang saya lakukan

INDIKATOR MENAMBAH

PRODUKTIVITAS

20. Menggunakan PayTren

memungkinkan untuk

menyelesaikan lebih banyak

pekerjaan daripada yang mungkin

dilakukan

Page 134: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

118

21. Menggunakan PayTren

meningkatkan produktivitas saya

INDIKATOR EFEKTIVITAS

22. PayTren mendukung aspek penting

pada aktivitas saya

23. Menggunakan PayTren

meningkatkan keefektifan saya

dalam bertransaksi

INDIKATOR MENJADIKAN

PEKERJAAN LEBIH MUDAH

24. Pekerjaan atau aktifitas saya akan

sulit dilakukan tanpa PayTren

25. Menggunakan PayTren memberi

saya kontrol lebih besar atas

pekerjaan saya

26. Menggunakan PayTren

memudahkan pekerjaan saya

INDIKATOR BERMANFAAT

27. PayTren menjawab kebutuhan saya

terkait pekerjaan

28. Secara keseluruhan, saya

menemukan PayTren berguna

dalam pekerjaan saya

Page 135: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

119

KUESIONER PERCEIVED EASE OF USE

Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju, TS: Tidak Setuju, N: Ragu-ragu, S: Setuju, SS: Sangat

Setuju

No. INDIKATOR MUDAH

DIPELAJARI STS TS N S SS

1. Saya dengan mudah

menggunakan PayTren

tanpa manual pengguna

2. Saya tidak merasa

kesulitan menggunakan

PayTren

INDIKATOR DAPAT

DIKONTROL

3. Saya mudah memahami

saat menemui kesalahan

dalam menggunakan

PayTren

4. Saya tidak melakukan

kesalahan-kesalahan jika

menggunakan PayTren

INDIKATOR JELAS

DAN DAPAT

DIPAHAMI

5. Saya tidak bingung ketika

menggunakan PayTren

6. Interaksi saya dengan

PayTren mudah bagi saya

untuk mengerti

INDIKATOR

FLEKSIBEL

7. Sistem PayTren tidak

kaku dan fleksibel dalam

berinteraksi

8. Saya merasa mudah

mendapatkan sistem

PayTren untuk melakukan

apa yang ingin saya

lakukan

Page 136: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

120

INDIKATOR MUDAH

MAHIR

9. Mudah bagi saya untuk

mengingat bagaimana

beraktifitas menggunakan

PayTren

INDIKATOR MUDAH

DIGUNAKAN

10. Penggunaan PayTren

tidak membebani pikiran

saya

11. PayTren memberikan

panduan bermanfaat

dalam melakukan tugas

12. Saya jarang medapat

kesulitan ketika membuka

aplikasi PayTren

13. Secara keseluruhan, saya

menemukan sistem

PayTren mudah

digunakan

Page 137: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

121

KUESIONER BEHAVIORAL INTENTION

Keterangan:

STS: Sangat Tidak Setuju, TS: Tidak Setuju, N: Ragu-ragu, S: Setuju, SS: Sangat

Setuju

No. INDIKATOR LOYALTY

(POSITIVE WORD OF

MOUTH)

STS TS N S SS

1. Mengatakan hal positif

tentang PayTren kepada

orang lain

2. Menganjurkan teman atau

saudara untuk menggunakan

PayTren

3. Mempertimbangkan PayTren

sebagai pilihan pertama

INDIKATOR PAYMORE

(POSITIVE WORD OF

MOUTH)

4. Melakukan banyak bisnis

dengan PayTren meskipun

ada harga khusus premium

5. Bersedia membayar harga

yang lebih tinggi daripada

harga pesaing untuk

pelayanan yang sama

INDIKATOR EXTERNAL

RESPONSE DAN

INTERNAL RESPONSE

(COMPLAINING)

6. Tetap menggunakan (tidak

pindah atau uninstall)

aplikasi PayTren jika

mengalami masalah layanan

saat membuka aplikasi

PayTren

INDIKATOR SWITCH

(NEGATIVE WORD OF

MOUTH)

7. Melapor kepada pegawai

atau admin jika mengalami

masalah pada aplikasi

PayTren

Page 138: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

122

LAMPIRAN 2

HASIL SKORING KUESIONER

Skor Hasil Kuesioner Indikator perceived of Usefulness (X1)

No.

Responden

Nomor Butir Kuesioner Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 4 4 4 4 3 2 2 4 5 2 4 4 4 3 49

2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 53

3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 48

4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 50

5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

7 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 47

8 5 4 4 3 3 3 3 4 5 2 2 2 3 3 46

9 4 5 5 4 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 52

10 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 53

11 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 46

12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 43

13 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 2 1 3 41

14 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 47

15 4 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 44

16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 47

17 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 49

18 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 46

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 52

20 4 4 3 4 2 4 4 5 4 5 2 4 4 4 53

21 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 44

22 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 57

Page 139: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

123

23 5 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 49

24 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 48

25 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 57

26 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 53

27 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 51

28 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

29 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 53

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

32 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 4 59

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41

34 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 52

35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 53

36 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 47

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69

38 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 3 4 62

39 4 4 2 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 52

40 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 44

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

42 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 49

43 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 59

44 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 52

45 3 2 3 1 1 2 3 3 3 1 2 1 2 3 30

46 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

47 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 42

48 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 57

49 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

50 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 47

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

Page 140: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

124

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

54 4 4 3 4 4 3 2 3 4 1 2 2 3 4 43

55 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 46

56 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 59

57 4 4 2 2 1 2 1 3 4 1 2 4 2 4 36

58 4 3 4 2 2 2 2 3 4 1 2 2 3 2 36

59 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 46

60 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 51

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 40

62 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 48

63 5 3 2 3 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 52

64 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47

65 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 48

66 4 4 4 2 3 2 2 4 4 2 2 4 3 4 44

67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 69

68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

70 5 5 5 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 48

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 57

72 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 49

73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41

74 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 52

75 5 4 4 3 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 51

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

77 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 39

78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

79 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 49

80 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 5 49

Page 141: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

125

81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

82 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 52

83 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 60

84 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 3 53

85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

86 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 47

87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

88 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 51

89 4 4 4 4 3 2 2 4 5 2 4 4 4 3 49

90 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 53

91 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 48

92 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 50

93 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

94 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

95 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 47

96 5 4 4 3 3 3 3 4 5 2 2 2 3 3 46

97 4 5 5 4 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 52

98 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 53

99 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 46

100 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 43

Page 142: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

126

Skor Hasil Kuesioner Indikator perceived Ease of Use (X2)

No.

Responden

Nomor Butir Kuesioner

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 54

2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 45

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

4 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 42

5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

6 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 39

8 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 46

9 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 44

10 3 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 54

11 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 47

12 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 46

13 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 45

14 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 44

15 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 41

16 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 46

17 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 49

18 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 41

19 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 46

20 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 44

21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 49

22 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

23 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 5 48

24 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 44

Page 143: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

127

25 3 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 50

26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51

27 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

29 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 46

30 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 48

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

32 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 51

33 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 43

34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51

35 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 47

36 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 43

37 2 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 55

38 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 4 54

39 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 49

40 2 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 53

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65

43 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 48

44 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 48

45 3 5 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 47

46 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 47

47 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 52

48 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

49 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

50 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 45

51 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 49

Page 144: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

128

52 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

54 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 37

55 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 43

56 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 51

57 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 44

58 4 2 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 4 36

59 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 44

60 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 46

61 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 35

62 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 33

63 3 3 2 3 5 3 4 3 3 4 4 3 5 45

64 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 45

65 4 2 3 3 2 3 3 3 4 5 4 2 3 41

66 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

67 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62

68 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40

69 2 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59

70 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46

71 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 58

72 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 41

73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

75 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40

78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

Page 145: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

129

79 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46

80 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 5 4 3 47

81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

82 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 55

83 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 58

84 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 41

85 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

86 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 47

87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

88 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 3 3 33

89 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 54

90 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 45

91 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

92 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 42

93 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

94 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

95 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 39

96 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 46

97 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 44

98 3 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 54

99 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 47

100 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 46

Page 146: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

130

Skor Hasil Kuesioner Indikator Behavioral Intention (Y)

No.

Responden

Nomor Butir Kuesioner Skor

1 2 3 4 5 6 7

1 4 4 4 4 4 4 4 28

2 3 4 4 4 4 4 4 27

3 4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 4 28

5 4 4 4 4 4 4 4 28

6 4 4 4 4 4 4 5 29

7 2 4 2 1 1 2 4 16

8 5 5 4 4 5 4 4 31

9 4 4 4 4 4 4 4 28

10 4 4 4 4 4 4 4 28

11 4 4 4 4 4 4 4 28

12 4 4 4 4 4 4 2 26

13 4 4 4 4 4 4 4 28

14 4 4 4 4 4 2 5 27

15 4 4 4 4 4 4 4 28

16 4 4 4 4 4 4 4 28

17 4 4 4 4 4 4 4 28

18 2 2 4 2 2 2 4 18

19 4 4 5 4 4 4 4 29

20 2 2 4 2 4 4 4 22

21 4 4 4 4 4 4 4 28

22 5 4 5 5 5 5 5 34

23 4 4 4 4 4 4 4 28

24 2 2 2 2 2 2 4 16

25 5 4 5 5 5 5 5 34

26 2 5 4 2 2 4 4 23

27 4 4 4 4 4 4 4 28

28 4 4 4 4 4 4 4 28

29 4 4 4 5 5 5 5 32

30 4 4 5 4 4 4 4 29

31 5 4 5 5 5 5 4 33

32 4 4 4 4 4 4 4 28

33 4 4 5 5 5 5 5 33

34 4 4 4 4 4 4 4 28

35 4 4 4 4 4 4 4 28

36 5 4 4 4 4 4 4 29

37 4 4 4 4 4 4 4 28

38 4 4 4 4 4 4 4 28

Page 147: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

131

39 4 4 5 2 4 4 4 27

40 4 4 4 4 4 4 4 28

41 4 4 4 5 5 4 4 30

42 2 4 4 4 4 4 4 26

43 4 4 4 4 4 4 4 28

44 2 2 4 1 1 1 2 13

45 4 4 2 2 2 1 5 20

46 4 1 4 4 5 5 5 28

47 4 4 4 4 4 4 4 28

48 5 5 5 5 5 5 5 35

49 4 4 4 4 2 4 4 26

50 2 4 4 4 4 4 4 26

51 4 4 5 4 3 4 2 26

52 4 4 5 4 5 5 4 31

53 4 4 4 4 4 4 4 28

54 4 4 4 4 4 2 2 24

55 4 4 5 5 5 5 2 30

56 5 4 5 5 5 5 5 34

57 4 4 5 4 4 4 4 29

58 4 4 4 4 4 4 4 28

59 4 4 5 4 4 4 4 29

60 4 4 4 4 4 4 4 28

61 4 4 4 4 4 4 4 28

62 1 1 1 1 1 1 1 7

63 4 4 4 4 4 4 4 28

64 4 4 5 4 2 4 4 27

65 4 2 4 2 2 2 2 18

66 5 5 5 5 5 5 5 35

67 4 4 4 4 4 4 5 29

68 5 4 5 5 5 4 5 33

69 4 2 4 2 4 2 2 20

70 4 4 5 4 2 2 4 25

71 2 2 4 4 5 4 5 26

72 4 5 4 5 4 5 4 31

73 5 2 4 5 2 4 2 24

74 5 4 2 4 5 2 4 26

75 5 2 4 5 2 4 5 27

76 5 2 4 5 4 5 2 27

77 2 4 2 4 5 5 5 27

78 5 5 5 5 5 5 5 35

79 5 5 5 5 2 2 4 28

Page 148: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46774... · 2019. 8. 20. · JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

132

80 4 5 4 5 4 5 4 31

81 5 4 5 4 5 4 5 32

82 4 4 5 2 4 5 4 28

83 2 5 2 4 2 4 5 24

84 4 4 4 4 5 2 5 28

85 5 5 5 2 4 4 4 29

86 2 4 5 4 5 4 5 29

87 2 2 4 5 4 5 4 26

88 4 4 4 4 4 4 4 28

89 4 2 5 4 2 5 4 26

90 4 2 5 4 2 4 5 26

91 5 2 4 5 2 4 2 24

92 2 4 2 5 4 2 5 24

93 5 5 4 5 5 5 4 33

94 2 5 4 4 2 4 5 26

95 5 5 4 2 4 5 4 29

96 5 2 4 5 5 4 4 29

97 5 5 4 2 2 4 4 26

98 4 5 4 4 5 4 4 30

99 4 5 4 2 2 5 2 24

100 4 4 4 4 5 2 4 27