JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Transcript of JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
PENGEMBANGAN BKAT KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEIATAN
OSIS DI SMA N 4 DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguaruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh Shandi Irawan
NIM: 104018200684
JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Bismillahirrohmanirrohim
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Shandi Irawan
NIM : 104018200684
TTL : Jakarta, 25 September 1986
Program Studi : Manajemen Pendidikan
Jurusan : Kependidikan Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan
OSIS di SMA N 4 Depok
Dosen Pembimbing : 1. Drs.Mudjahid AK, M.Sc
2. Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,30 Desember 2010
Penulis
Shandi Irawan
ABSTRAK Shandi Irawan 104018200684 “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok” bertujuan untuk mengetahui pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui OSIS. OSIS sebagai organisasi yang sah di sekolah merupakan wahana kegiatan siswa untuk menyalurkan segala potensi, bakat, dan aspirasi mereka diluar jam pelajaran sekolah. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di sekolah melatih siswa dalam berorganisasi sehingga dapat memberikan rangsangan dalam pengembangan bakat kepemimpinan yang dimiliki oleh para siswa.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif yang menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi selama proses penelitian dalam rangka mendapatkan informasi mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh penulis diperoleh informasi sebagai berikut, bahwa kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa, hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang memperoleh nilai 79,37% yang menyatakan bakat kepemimpinan siswa berkembang.
OSIS yang menjadi wahana pengembangan bakat kepemimpinan siswa harus memperoleh dukungan dari berbagai pihak seperti kepala sekolah, guru bidang studi, dan orang tua murid. Peran OSIS yang penting menjadikan kegiatan OSIS sebagai bekal bagi siswa dalam melanjutkan kegiatan berorganisasi di jenjang berikutnya baik di tingkat perguruan tinggi maupun lingkungan masyarakat. Kepala sekolah dan para guru bidang studi harus mampu bersinergi dengan orang tua murid demi mendukung kegiatan OSIS. Sehingga diharapkan para siswa dapat menyalurkan segala bakat, potensi dan aspirasinya secara maksimal melalui kegiatan OSIS.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang diridhai oleh
Allah .
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi maupun
dorongan materil. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Rusdi Zakaria, M. Pd. Ketua jurusan Ki-Manajemen Pendidikan, Drs. Muarif
Syam, M.Pd. Sekretaris Jurusan KI- Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbyah
dan eguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..
3. Drs. H. Nurochim, M.M, Dosen pembimbing akademik.
4. Drs. Mudjahid AK, M.Sc. dan Drs. Hasyim Asy’ari M.Pd.. Dosen pembimbing dalam
penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas keikhlasan dan kesabaran dalam
memberikan semangat dan bimbingan kepada penulis.
5. Drs, Jumait. M.Pd. Kepala sekolah SMA N 4 Depok, Yang telah memberikan
informasi yang penulis butuhkan dan telah mambantu penulis untuk mengadakan
penelitian di SMA N 4 Depok.
6. Bapak dan ibu guru serta seluruh staff SMA N 4 Depok, terima kasih atas informasi
yang telah diberikan kepada penulis.
7. Kepada papah dan mamah tercinta, yang senantiasa memberikan, dorongan, do’a,
biaya, dan dukungannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang
telah diberikan.
8. Suchi Anggraini S.Sos, Herlina Sari(kakak), Shinta Indriyani (adik tercinta) yang
senantiasa mendo’akan dan memberi semangat pada penulis serta sabar menanti
kelulusan sarjana abang, terima kasih atas semua do’a dan dukungannya moril dan
materil.
9. Keluarga Besar ekstrakurikuler pecinta alam PLASMA SMA N 4 depok , terimakasih
atas do’a-nya.
10. Keluarga Besar TRAMP (Top Ranger And Mountain Pathfinder) DPH 2010-2013
abang & kakak senior serta adik-adik seperjuangan, terima kasih atas semangat yang
diberikan kepada saya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana pendidikan.
11. Sahabat-sahabat KIMP Angkatan 2004 kelas B khususnya kepada angriawan, januar,
faisal, hawari, rohim, fadli, encep, lukman, arif,dan semuanya yang tidak bisa
disebutkan oleh penulis, terimakasih atas do’a dan motovasinya.
Akhirnya semoga skripsi ini dapar bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 12 januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.........................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN......................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
ABSTRAK.................................................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….………………1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………...4
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………...………...4
D. Perumusan Masalah ……………………………………………….………...5
E. Tujuan Penelitian………………………………………………….…………5
F. Manfaat Penilitian ………………….……………………………….………5
BAB II KAJIAN TEORI …………………………………………………….....…..6
A. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Struktur Osis ..……………………….….....6
1. Pengertian OSIS………………………….. …..……………….…………..6
2. Tujuan OSIS……………………………………….…………………….....9
3. Fungsi OSIS……………….………………………………………..……...10
4. Struktur OSIS……………………………………………………….……..14
B. Pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi bakat kepemimpinan..…..19
1. Pengertian Bakat…………….....…………………………………….…….19
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat………..…………….……….…..21
3. Pengertian kepemimpinan.............................................................................22
4. Pengertian bakat kepemimpinan………………………………..……….....25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….…….27
A. Desain dan jenis penelitian.………………………………………….………27
B. Teknik Penelitian…....................…………………………………………....28
C. Tempat dan Waktu Penelitian………. .…………………………………….28
D. Sumber Data..................... …………………………….…………………...28
E. Teknik Pengumpulan Data......……………………………………………...29
F. Teknik Pengolahan Data……………………………..……………………...29
G. Kisi-kisi ...........................................................................................................32
BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………….….………….33
A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………….…….……...33
1. Sejarah singkat……………………………….…………………………33
2. Identitas sekolah………………………………………………….…….34
3. Visi dan Misi Sekolah…………………………………………………..34
4. OSIS SMA N 4 Depok.............................................................................35
B. Deskripsi Data…………….……………………………….………….……..36
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………...56
A. Kesimpulan …………………………………………………….…………...56
B. Saran ………………………………………………………………………..57
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Tabel Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tabel 2 Kegiatan OSIS Melatih Kemampuan Berpendapat Anda
Tabel 3 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kreativitas Anda
Tabel 4 Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Aspirasi Para Siswa Tabel 5 Kegiatan OSIS Menjadikan Anda Contoh Yang Baik Bagi Teman-Teman
Tabel 6 Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Membuat Kebijakan Atau
Pengambilan Keputusan
Tabel 7 Kegiatan OSIS Dapat Menumbuhkan Sikap Bertanggungjawab
Tabel 8 Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Memecahkan Masalah (problem
solving)
Tabel 9 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Persatuan Antar Siswa
Tabel 10 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kedisplinan Dalam Diri Anda
Tabel 11 Kegiatan OSIS Mampu Membuat Anda Dipercaya Oleh Teman-Teman
Tabel 12 OSIS Melatih Kemampuan Mengelola (Manajemen) Kegiatan Tabel 13 Kegiatan OSIS Meningkatkan Motivasi Belajar Anda Tabel 14 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Tabel 15 Kegiatan OSIS Meningkatkan Kemandirian Pribadi Anda
Tabel 16 OSIS Merupakan Sarana Komunikasi Antar Siswa
Tabel 17 Kegiatan OSIS Mengembangkan Bakat Dan Potensi Siswa
Tabel 18 Anda Mampu Mempengaruhi Teman-Teman Anda Dalam Mencapai Tujuan Bersama Tabel 19 Selama Mengikuti Kegiatan OSIS Anda Mampu Memimpin Rapat
Tabel 20 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan IMTAQ Anda
Tabel 21 Kegiatan OSIS Melatih Anda Untuk Tertib Administrasi Dalam
Berorganisasi
Tabel 22 Kegiatan OSIS Dilaksanakan Setelah Pulang Sekolah
Tabel 23 Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Untuk Belajar Berorganisasi
Tabel 24 Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Wawasan Dan Pengetahuan Anda
Tabel 25 Kegiatan OSIS Melatih Kejujuran Anda
Tabel 26 Anda Dapat Berpikir Kritis Terhadap Diri Sendiri
Tabel 27 Anda Mempunyai Daya Imajinasi Yang Kuat
Tabel 28 Anda Termotivasi Untuk Meraih Prestasi Yang Lebih Tinggi
Tabel 29 Kepala Sekolah Mendukung Penuh Kegiatan OSIS
Tabel 30 Orang Tua Mendukung Anda Dalam Berorganisasi di OSIS
Tabel 31 Potensi Anda Dipengaruhi Oleh Lingkungan Sekolah Dan Keluarga Tabel 32 Rekapitulasi sumber data pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam UU NO.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
dinyatakan : “Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.”1
Dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak. Pendidikan mempunyai peran strategis dalam
pengembangan dan keberlangsungan bangsa.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan di dalamnya terdapat proses
transfer ilmu pengetahuan dan penanaman nilai-nilai sosial, merupakan wahana
pengembangan kualitas SDM bangsa Indonesia. Selain nilai akademis yang perlu
dibangun, penanaman nilai moral dan akhlak serta jiwa kepemimpinan juga perlu
dibentuk. Intelektualitas didukung dengan moral dan akhlak serta jiwa kepemimpinan
yang baik, akan menciptakan SDM yang lebih berkualitas. Hal tersebut sangat
diperlukan mengingat banyak sekali intelektual-intelektual yang ada di tingkat
eksekutif, legislatif, dan yudikatif tersangkut berbagai skandal seperti korupsi,
1 Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS).
narkoba, sampai perzinahan. Hal di atas terjadi antara lain akibat intelektualitas yang
tidak didampingi dengan akhlak, moral serta kepemimpinan yang baik.
Kepemimpinan merupakan bagian dari kehidupan manusia, haruslah dipupuk
sejak dini sehingga di masa depan para generasi penerus bangsa mampu menjadi
pemimpin berdedikasi tinggi dan menjunjung tugas dan tanggung jawab serta mampu
memahami kebutuhan rakyatnya dalam menjalani keberlangsungan hidupnya.
Wadah untuk pembinaan kepemimpinan generasi muda di lingkungan sekolah ialah
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang fungsinya memfasilitasi berbagai
kegiatan-kegiatan siswa di sekolah.
OSIS merupakan organisasi yang sah di lingkungan sekolah, wajib dibentuk
setiap sekolah sebagai perpanjangan dari tangan pemerintah dalam pembinaan
generasi muda. Pada dasarnya didirikannya OSIS ialah diharapkan para siswa mampu
meneruskan perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberi bekal
keterampilan, kepemimpinan, keseragaman jasmani, kreativitas, patriotisme,
kepedulian sosial dan kepribadian serta budi luhur.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS menghadapkan para pengurus OSIS dan
anggota OSIS kepada masalah-masalah yang timbul akibat dari dinamika organisasi
tersebut sehingga dapat melatih dan mengasah bakat kepemimpinan yang dimiliki
siswa. Pembelajaran seperti itu diharapkan dapat dikembangkan oleh para siswa
ketika melanjutkan perjalanan hidupnya.
OSIS mempunyai peran penting dalam pengenalan dunia organisasi kepada para
siswa, bagi sekolah merupakan wadah kegiatan siswa diluar jam pelajaran, bagi
masyarakat merupakan tempat bagi para siswa berkegiatan yang diharapkan dapat
diterapkan ke dalam lingkungan tempat tinggal siswa tersebut. Perhatian serta
dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua
serta pihak-pihak terkait diperlukan agar proses pembinaan generasi muda dapat
berjalan dengan baik. Dengan mengarahkan para siswa ke berbagai macam kegiatan
yang positif seperti di atas, maka diharapkan selepas dari sekolah dapat menjadi bekal
dalam melanjutkan kehidupannya di masa mendatang.
SMAN 4 Depok merupakan salah satu sekolah yang berada dekat dengan pusat
kota. Siswa yang terdapat di dalamnya terdiri dari beraneka ragam budaya, agama dan
status sosial ekonomi yang berbeda. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMAN
4 Depok juga memiliki OSIS sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan
siswa.
OSIS di SMAN 4 Depok memiliki berbagai macam kegiatan seperti LDKS
(Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) yang dapat mengembangkan bakat
kepemimpinan siswa. LDKS merupakan pelatihan yang dtujukan untuk memberikan
gambaran tentang OSIS mengenai pengorganisasian dan pengadministrasian. Dengan
melatih dan mengasah bakat kepemimpinan maka diharapkan para siswa akan mampu
menjalankan tugas sebagai pengurus harian OSIS maupun pengurus bidang atau
seksi-seksi yang ada di tubuh OSIS.
Dalam pelaksanaan kegiatan OSIS seringkali masih ditemukan beberapa kendala.
Berdasarkan pengamatan penulis ketika masih sekolah di SMAN 4 Depok, terkadang
pihak sekolah terlalu membatasi ruang gerak OSIS dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan siswa. Padahal dukungan dari pihak sekolah sangat dibutuhkan untuk
membantu perkembangan bakat siswa terutama bakat kepemimpinan. Kepercayaan
yang diberikan kepada siswa dalam melaksanakan sebuah kegiatan diharapkan dapat
memberikan rangsangan terhadap kemampuan kepemimpinan siswa.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai
pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4
Depok. Maka, skripsi ini berjudul “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa
Melalui Kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang
dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kepercayaan pihak sekolah kepada OSIS di SMAN 4 Depok.
2. Kurangnya dukungan pihak sekolah dalam kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok.
3. Kegiatan-kegiatan OSIS yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa.
4. Kurangnya upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan bakat
kepemimpinan siswa.
5. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan bakat kepemimpinan
siswa.
C. Pembatasan Masalah
Kegiatan OSIS sangat beranekaragam dan tidak semua kegiatan dapat
mengembangkan bakat kepemimpinan siswa. Agar penelitian ini terfokus, maka akan
dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan pengembangan bakat
kepemimpinan siswa melalui program OSIS sebagai berikut:
1. Kurangnya dukungan pihak sekolah dalam kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok
.
2. Kegiatan-kegiatan OSIS yang dapat mengembangkan bakat kepemimpinan siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah yang diajukan adalah ”Bagaimana pengembangan bakat
kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui data secara
lengkapnya mengenai :
” Bagaimana bentuk kegiatan OSIS dalam pengembangan bakat kepemimpinan
siswa di SMAN 4 Depok.”
F. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan dan informasi pembinaan kesiswaan.
2. Bagi guru, sebagai informasi untuk diterapkan dalam membina OSIS.
3. Bagi peneliti, memberikan informasi serta wawasan baru mengenai masalah
kepemimpinan siswa di sekolah.
4. Bagi sekolah, sebagai informasi dan masukan dalam upaya pengembangan bakat
kepemimpinan siswa melalui program OSIS.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah
1. Pengertian OSIS
OSIS lahir dengan spirit untuk menciptakan situasi belajar-mengajar di
sekolah menjadi lebih baik. Sebelumnya, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan
SLTA terdapat beragam corak dan bentuk organisasi siswa. Ada organisasi siswa
yang dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa
tersebut yang dibentuk oleh organisasi dari luar sekolah. Organisasi yang
dibentuk dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah kepada hal-hal yang
bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar
sekolah. Akibatnya sekolah menjadi tempat yang tidak menguntungkan sebagai
tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar
Sebelum kita membahas mengenai OSIS terlebih dahulu kita mengetahui
mengenai latar belakang didirikannya OSIS. Di sekolah SLTP dan SLTA pada era
60an terdapat bermacam organisasi yang dapat dibedakan menjadi organisasi intra
atau organisasi yang dibentuk oleh sekolah tersebut dan organisasi ekstra yang
mempunyai hubungan dengan organisasi di luar sekolah. Dalam
perkembangannya ada sebagian organsisasi ekstra yang bernuansa politis
sehingga kurang menguntungkan bagi sekolah, sehingga menimbulkan loyalitas
ganda yang dapat menimbulkan perpecahan, antara mengikuti peraturan sekolah
atau organisasi yang dikendalikan dari luar sekolah.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS2. Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan dengan
memberikan keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi,
patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Oleh karena itu
2 http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/05-10-10
pembangunan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang
diterapkan melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS) perlu ditata secara
teratur.
Sebagai wujud perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan
para siswa, pemerintah menetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan
kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut, yaitu :
1) Organisasi Kesiswaan
2) Latihan kepemimpinan siswa dan Pembina siswa
3) Kegiatan ekstrakurikuler
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai
situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok.
a) Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.
b) Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar-mengajar.
c) Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan, pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.3
Dalam mendefinisikan OSIS kita perlu melihat dulu pengertian dari OSIS
itu sendiri yang meliputi, sebagai berikut :
Secara semantis, organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
Kepanjangan OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah, yang masing-masing
kata mempunyai pengertian :
a. Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antar pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b. Siswa Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
c. Intra
3 Adang Rukhiyat, Solihin, Manajemen Pembinaan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta DISORDA, 2004), h.32
Intra, berarti terletak di dalam dan diantara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d. Sekolah Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar, yang dalam hal ini sekolah dasar dan sekolah menengah atau sekolah / madrasah yang sederajat4.
Secara organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang
sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan
OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian atau alat dari organisasi lain yang
ada di luar sekolah.
Secara fungsional mempunyai makna dalam rangka pelaksanaan
kebijaksanaan pendidikan. Khususnya di bidang pembinaan kesiswaan, arti yang
terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari
empat jalur pembinaan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala.
Secara sistemik OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS
sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang berkerjasama untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana
sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu
organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Sedangkan Wahyosumidjo dalam bukunya mengatakan bahwa OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai atau sebagai salah satu jalur tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. OSIS bersifat intra sekolah, artinya OSIS sebagai organisasi pada suatu sekolah tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Oleh karena OSIS merupakan satu-satunya organisasi intra sekolah, maka setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS dari sekolah yang bersangkutan. Keanggotaanya secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.5
Dari berbagai penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa OSIS merupakan
wadah kegiatan siswa dalam berorganisasi di sekolah yang tidak mempunyai
hubungan organisatoris dengan OSIS sekolah lain dan masa keanggotaanya
berakhir pada saat siswa keluar dari sekolah tersebut.
4 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.33
5 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik Dan Permasalahanya), (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005), h.244
2. Tujuan OSIS
Dalam pengembangan dan pembinaan generasi muda, tujuan didirikannya OSIS
menurut Piet Sahertian ialah:
a. Mampu menyiapkan siswa kader penerus perjuangan bangsa dan
pembangunan nasional dengan memberi bekal keterampilan, kepemimpinan,
keseragaman jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur
b. Melibatkan siswa dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara serta
pelaksanaan pembangunan nasional.
c. Membina siswa berorganisasi untuk pengembangan kepemimpinan.6
3. Fungsi OSIS
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam
fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi tetap hidup dalam arti
memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan itu, antara lain adalah :
a. Sumber daya b. Efisiensi c. Koordinasi d. Pembaharuan e. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar f. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut, agar OSIS selalu dapat
mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, perlu
dipahami apa arti, peran, dan manfaat OSIS. Sebagai salah satu jalur dari
pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah sebagai berikut:
1) Wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi siswa dan menetapkan garis-garis program
2) Pelaksana kegiatan kesiswaan 3) Sarana komunikasi antar siswa 4) Wadah pengembangan potensi jati diri siswa sebagai calon ilmuwan dan
intelektual yang berguna di masa depan 5) Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen, dan
kepemimpinan siswa
6 Piet Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pandidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h.131
6) Pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan.7 Berkaitan dengan fungsi tersebut secara tersirat sebagi wadah, Organisasi
Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya
tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya
sebagai wadah dan wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur yang lain,
yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyata mandala.
Tanpa saling bekerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS tidak akan berfungsi.
Tersirat pula fungsi OSIS sebagai motivator, Motivator adalah perangsang
yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat
dan melakuakan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil
sebagai penggerak apabila para Pembina, pengurus, mampu membawa OSIS
selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu :
menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan
peluang dan perubahan, dan yang penting memberikan kepuasan terhadap
anggota.
Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi inteleknya,
yaitu kemampuan para Pembina, pengurus, dalam mempertahankan,
meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila
OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya
sebagai motivator
Tersirat fungsi intelektual. Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti
secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada dan secara
eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan
persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara
preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari
dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi
OSIS sebagai pendorong lebih dahulu dapat diwujudkan.
7 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.34
Melalui fungsi OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai
berikut :
a) Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa b) Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air c) Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur d) Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan
kepemimpinan e) Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri f) Meningkatakan kesehatan jasmani dan rohani8
Sebagaimana ditetapkan di dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor 226/c/011992 Bab II pasal 3 ayat (3), bahwa tujuan
pembinaan kesiswaan adalah meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa
untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, menumbuhkan
daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif, memantapkan kegiatan
ekstrakurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum, meningkatkan apresiasi
dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara, meneruskan
dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 45, serta meningkatkan
kesegaran jasmani dan rohani. Untuk mewujudkan keberhasilan pembinaan
kesiswaan telah ditetapkan 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan, salah satu di
antara 4 (empat) jalur tersebut adalah OSIS. Oleh sebab itu OSIS merupakan
bagian dari kebijaksanaan pendidikan nasional, dalam sektor kesiswaan sehingga
secara operasional perlu dilaksanakan oleh setiap pengelola dan pelaksana
pendidikan mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Selama perjalanan OSIS sejak
tahun 1986 sampai saat ini, ada diantara pengelola, pelaksana pendidikan,
organisasi siswa, para siswa, bahkan masyarakat belum memahami arti dan
pentingnya fungsi OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. OSIS sebagai sistem
di dalamnya terkandung berbagai unsur yang saling terkait, seperti :
a. Arti dan makna OSIS
b. Fungsi, Tujuan dan hasil-hasil yang diharapkan dari OSIS
c. Struktur organisasi. Kepengurusan, mekanisme dan tata kerja
serta anggaran dasar sebagai pedoman yang perlu
8 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.35
dilaksanakan. Persoalan-persoalan yang dihadapi selama ini
dan langkah-langkah yang diambil dalam rangka mengatasi
persoalan.
Disadari sepenuhnya bahwa tingkat keberhasilan OSIS banyak
dipengaruhi oleh peranan semua unsur, seperti aparatur sekolah, keberadaan
sarana-prasarana, pengakuan dan reaksi yang datang dari para siswa, orang tua
dan masyarakat. Indikasi keberhasilan OSIS dapat dilihat dari beberapa aspek :
1. Terselenggaranya OSIS yang dinamis, dalam arti OSIS mampu menggerakan seluruh kekuatan yang ada di dalamnya, seperti para Pembina, perwakilan kelas, pengurus, orang tua siswa, seluruh siswa dan masyarakat, sehingga program OSIS dapat terlaksana dengan baik. OSIS juga mampu memberi dan memenuhi perkembangan dan persoalan yag timbul dimana OSIS berperan dalam meredam dan mencegah.
2. Dengan terciptanya OSIS sebagaimana disebut di atas diharapkan :
a. Macam-macam latihan kepemimpinan . b. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Budi pekerti luhur d. Pengetahuan dan keterampilan e. Kesehatan jasmani dan rohani f. Kepribadian yang mantap dan mandiri g. Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. h. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, indah, kekeluargaan antar
sesama siswa, hubungan antara siswa dengan guru, kepala sekolah dengan siswa, selalu saling memberi bantuan dan hubungan timbal balik antara masyarakat dengan sekolah yang sangat akrab.9
Dalam sebuah organisasi seperti OSIS ada beberapa indikasi yang dapat
menunjukan keberhasilan OSIS ialah sebagai berikut :
1) Di antara ruang-ruang yang ada di suatu sekolah terdapat ruang OSIS. Di dalam ruang tersebut dapat dibaca/dilihat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, dan berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai.
2) Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan sosial seni budaya, dan sebagainya.
3) Diselenggarakan pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas dan anggota, anggota, baik lingkungan sekolah maupun kabupaten / provinsi
4) Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olahraga, seni, pramuka, dan sebagainya.
9 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.37
5) Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah.
6) Terbinanya dengan baik pelatihan upacara bendera di sekolah 7) Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara
terencana dan terus-menerus 8) Dilaksanakannya 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan secara terencana dan
bekelanjutan. 9) Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sesama siswa, antar pejabat,
hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat 10) Terwujudnya sekolah sebagai wawasan wiyatamandala.10
Dari penjelasan diatas bahwa OSIS dikatakan berhasil ialah OSIS yang
mempunyai ruang OSIS yang didalamnya terdapat informasi-informasi kegiatan
OSIS, struktur kepengurusan, dan sebagainya. Perayaan hari-hari besar nasional dan
agama yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan seperti lomba-lomba.
Terjalinnya kerjasama dengan sekolah lain dalam bidang olahraga, seni dan
pramuka. Dilaksanakannya pelatihan kepemimpinan seperti LDKS.
4. Struktur OSIS
Sebagai organisasi yang sah di sekolah OSIS mempunyai struktur kepengurusan
yang terdiri dari Pembina OSIS, Perwakilan Kelas, dan Pengurus OSIS, yaitu sebagai
berikut :
a. Pembina OSIS 1) Pembina OSIS terdiri dari :
a) Kepala sekolah, Sebagai Ketua. b) Wakil Kepala Sekolah, sebagaim wakil ketua c) Guru, sebagai Anggota, Sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian tiap
tahun pelajaran 2) Rincian Tugas
a) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya.
b) Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus c) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan surat keputusan kepala
sekolah. d) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat keputusan kepala
sekolah. e) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan Progeram OSIS. f) Menghadiri rapat-rapat OSIS g) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS
b. Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK)
10 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.38
1) Perwakilan Kelas (PK) keanggotaannya diambil dari perwakilan kelas masing-masing yang diwakili oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) siswa.
2) Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) terdiri dari a) Ketua b) Wakil ketua c) Sekretaris d) Kordinator kelas 1, 2, dan 3 (kelas setiap jenjang) e) Anggota terdiri dua orang dar tiap kelasnya.
3) Rincian Tugas a) Memilih badan pegurus harian (BPH) OSIS b) Menyusun anggaran rumah tangga (ART) OSIS sebagai penjabaran
dari anggaran dasar (AD) c) Menyusun garis besar program kerja (GBPK) untuk dijadikan
pedoman kerja OSIS d) Menilai kerja OSIS e) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa
jabatannya f) Mempertanggungjawabkan segala tugas MPK kepada Kepala Sekolah
selaku ketua Pembina c. Pengurus OSIS
1) Susunan pengurus OSIS terdiri atas a) Ketua dan Wakil Ketua b) Sekretaris dan Wakil Sekretaris c) Bendahara dan Wakil Bendahara (nomor satu sampai dengan tiga
disebut badan pengurus harian BPH) d) Ketua-ketua Bidang (jumlahnya tujuh bidang) e) Ketua-ketua Seksi (jumlahnya sesuai dengan kebutuhan)
2) Syarat pengurus OSIS a) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b) Bersih, Transparan dan Profesional c) Jujur, tanggung Jawab, Pintar, Kreatif, Setia Kawan, d) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua,
guru dan teman e) Memiliki bakat sebagai pemimpin f) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai g) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya
tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS h) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan Kelas i) Khusus untuk ketua OSIS SLTA, ditambah persyaratan:
1) Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih 2) Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi
bangsanya j) Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir.
Sedangkan kewajiban pengurus OSIS dalam menjalankan roda organisasi ialah
sebagai berikut :
1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS, serta GBPK yang disusun MPK
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya 3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif 4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pembina OSIS, MPK dan
tembusannya kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya 5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina
Adapun struktur dan rincian tugas pengurus OSIS dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Ketua a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana b) Mengkordinasikan semua aparat kepengurusan c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh
aparat kepengurusan d) Memimpin rapat e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan
2) Wakil ketua a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan c) Menggantikan ketua jika berhalangan d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya e) Wakil ketua I bersama dengan wakil sekretaris I mengkoordinasi 4 seksi I,II,III
dan IV, wakil ketua II bersama Wakil sekretaris II mengkoordinasi 4 seksi V,VI,VII dan VIII
3) Sekretaris a) Memberi saran / masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan b) Mendampingi ketua dalam setiap memimpin rapat c) Menyiarkan, mendistribusikan, dan menyimpan surat serta arsip yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan e) Bersama ketua menandatangani setiap surat f) Bertanggung jawab atas tertib organisasi g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris
4) Wakil Sekretaris a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan c) Masing-masing wakil sekretaris membantu para wakil mengkordinir seksi
I,II,III dan IV dan seksi V,VI,VII dan VIII 5) Bendahara dan Wakil Bendahara
a) Bertanggungjawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan
b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk dipertanggungjawabkan
c) Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan
d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala
6) Ketua Bidang a) Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan bidang yang menjadi
tanggungjawabnya b) Melaksanakan kegiatan bidang yag telah diprogramkan c) Memimpin rapat bidang d) Menetapkan kebijaksanaan bidang dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bidang
kepada ketua
7) Ketua Seksi a) Bertanggungjawab atas kegiatan seksi yang menjadi tanggungjawabnya b) Melaksanakan kegiatan seksi yang telah diprogramkan c) Mengusulkan kegiatan seksi d) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanan kegiatan seksi kepada
ketua bidang.11
Adapun pokok-pokok kegiatan OSIS disetiap bidang-bidangnya ialah sebagai berikut :
1. Bidang pembinaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing b) Memperingati hari-hari besar agama c) Mengadakan kegiatan lomba yang bersifat keagamaan lainnya d) Dan kegiatan lainnya
2. Bidang pembinaan prestasi akademis, yaitu antara lain: a) Mengadakan lomba-lomba pelajaran b) Mengikujti kegiatan workshop, seminar, atau diskusi panel yang bernuansa
IPTEK c) Mengadakan pameran hasil penelitian, karya, dan keterampilan d) Mengadakan media komunikasi OSIS e) Dan kegiatan lainnya
3. Bidang pembinaan kepribadian dan wawasan kebangsaan, antara lain
a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari senin pagi dan hari sabtu sore, serta hari-hari libur besar nasional.
b) Melaksanakan bakti sosial/masyarakat c) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah d) Dan kegiatan lainnya
4. Bidang pembinaan kehidupan berdemokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
dan lingkungan hidup antara lain
11 Adang Rukhiyat, Solihin,.............,h.43
a) Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS dengan tugas dan fungsi masing-masing
b) Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa c) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi dan debat d) Dan kegiatan lainnya
5. Bidang pembinaan keterampilan dan kewirausahaan antara lain.
a) Meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang yang lebih berguna
b) Meningkatkan keterampilan dalam bidang jasa c) Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi d) Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/ pengalaman kerja lapangan e) Dan kegiatan lainnya
6. Bidang pembinaan olahraga dan kualitas kesehatan, antara lain
a) Meningkatkan kesadaran hidup sehat di lingkungan sekolah rumah dan masyarakat
b) Melaksanakan unit kesehatan sekolah c) Melaksanakan kegiatan kepalangmerahan d) Meningkatkan kesehatan mental e) Melaksankan senam kebugaran f) Melaksanakan lomba pertandingan berbagai macam olah raga g) Dan kegiatan lainnya
7. Bidang pembinaan seni budaya antara lain
a) Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni budaya b) Menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni c) Meningkatkan daya cipta seni d) Meningkatkan apresisasi dan kreasi seni melalui pementasan dan pameran e) Dan kegiatan lainnya12
B. Pengertian dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Kepemimpinan
1. Pengertian Bakat
Dalam kamus psikologi lengkap bakat atau talent ialah suatu bentuk
kemampuan khusus, seperti kemampuan musikal yang diwarisi orang tua dan
memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai
suatu tingkat yang tinggi13.
12 Adang ruhiyat,………….., 44-45 13 J.P. Chaplin, Penerjemah :Dr. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali
Press, 2006), h. 501
Bakat menurut S.C. Utami Munandar ialah bakat (aptitude) pada umumnya
diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud14.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia bakat ialah dasar
(kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir15.
Jadi dapat diartikan bahwa bakat ialah kemampuan yang dimiliki individu
sejak lahir yang dipengaruhi oleh sifat bawaan orang tua yang masih perlu dilatih
dan dikembangkan lagi. Bakat sebagai kemampuan yang dibawa sejak lahir dan
hasil kebakatan sangat ditentukan oleh lingkungan, budaya dan kebutuhan di
mana si anak hidup. Sebagai contoh misalkan seorang anak yang mempunyai
bakat untuk memecahkan masalah tidak akan berkembang jika di lingkungan anak
berada tidak ada masalah.
Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, namun banyak dari mereka
yang tidak mengetahui dan menyadari akan bakat dan kemampuan yang mereka
miliki tersebut. Sehingga terkadang mereka tidak peduli akan kemampuan yang
dimilikinya karena menggangap kemampuan yang dimilikinya bukanlah sesuatu
hal yang perlu dikembangkan dan dilatih. Oleh karena itu dalam hal ini peran
orang tua ataupun guru sangatlah penting.
Peranan orang tua dan guru dalam menangkap sinyal bakat-bakat terpendam
yang dimiliki anaknya maupun peserta didiknya, karena dengan memberikan
perhatian lebih maka diharapakan agar memberikan kesadaran kepada anak dan
peserta didik bahwa mereka mempunyai potensi yang dapat dikembangkan dan
dilatih. Selain memberikan kesadaran akan potensi yang dimilikinya, orang tua
dan guru juga harus memberikan motivasi kepada anak dan peserta didiknya agar
senantiasa mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat diwujudkan di
kemudian hari kelak.
14 S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta:
Grasindo, 1992), h. 17 15 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h.14
Untuk mengetahui dan mengenal anak yang berbakat, kita harus mengenal
terlebih dahulu ciri-ciri anak tersebut. Dan diantara ciri-ciri anak yang berbakat
itu ialah :
a. Membaca pada usia lebih muda b. Membaca lebih cepat dan lebih banyak. c. Memiliki perbendaharaan kata yang luas. d. Mempunyai minat yang luas terhadap masalah “dewasa”. e. Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri. f. Menunjukan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal. g. Memberi jawaban-jawaban yang baik. h. Dapat memberikan banyak gagasan i. Luwes dalam berpikir. j. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan . k. Mempunyai pengamatan yang tajam. l. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang terhadap tugas atau bidang
yang diminati m. Berpikir kritis juga terhadap diri sendiri n. Senang mencoba hal-hal baru o. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi p. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. q. Cepat menangkap hubungan-hubungan (sebab-akibat). r. Berperilaku terarah kepada tujuan. s. Mempunyai daya imajinasi yang kuat t. Mempunyai banyak kegemaran (hobi). u. Mempunyai daya inngat yang kuat. v. Tidak cepat puas dengan prestasinya. w. Peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi) x. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.16
Setelah megetahui ciri-ciri di atas tugas orang tua yang selanjutnya adalah
memberikan motivasi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan anak atau
siswa berkembang secara optimal sesuai taraf kebakatannya. Selain harus
diketahui oleh orang tua dan guru, ciri-ciri di atas juga dapat dipahami dan
diamati oleh lembaga-lembaga lain yang bergerak dalam bidang pendidikan
karena dengan memahami ciri-ciri tersebut usaha untuk mengembangkan bakat
yang dimiliki oleh anak atau siswa dapat dilakukan lebih proporsional.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bakat
16 S.C. Utami Munandar,...........hal30-31
Bakat yang terdapat dalam diri seseorang mempunyai pengaruh besar
terhadap proses dan hasil belajar orang tersebut. Hampir tak ada orang yang
membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar
kemungkinan berhasilnya usaha itu. Oleh karenanya untuk menyekolahkan
anaknya pada sekolah atau jurusan keahlian tertentu tanpa lebih dulu mengetahui
bakat yang dimilikinya merupakan langkah yang kurang tepat. Pemaksaan
kehendak terhadap seorang anak atau siswa, serta ketidaksadaran terhadap
bakatnya sendiri sehingga ia memilih jurusan keahlian tertentu yang sebenarnya
bukan bakatnya akan berpengaruh terhadap kerja akademik atau prestasi
belajarnya .
Sehubungan dengan hal di atas, maka ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan bakat seseorang menurut Enung Fatimah , faktor-
faktor tersebut ialah :
a. Anak itu sendiri, misalnya, anak itu kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan bakatnya.
b. Lingkungan anak, misalnya, orang tua kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan anak, atau ekonominya cukup tinggi, tetapi kurang memeberi perhatian terhadap pendidikan anaknya.17
3. Pengertian Kepemimpinan
Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kepemimpinan baik
menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Selama menjalani
masa hiduupnya pasti seorang manusia telah melewati sebuah peran sebagai orang
yang dipimpin maupun menjadi seorang pemimpin. Terdapat banyak pendapat
para ahli yang memaknai mengenai kepemimpinan, dari berbagai pendapat
tersebut ialah sebagai berikut. Definisi kepemimpinan menurut Stogdil (1974)
dalam Husaini Usman ialah (1) fokus dari proses kelompok, (2) penerimaan
kepribadian seseorang, (3) seni mempengaruhi perilaku, (4) alat untuk
17 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan :Perkembangan Peserta Didik,( Jakarta : Pustaka
Setia 2008). h.73
mempengaruhi perilaku, (5) suatu tindakan perilaku, (6) bentuk dari ajakan
(persuasi), (7) bentuk dari relasi yang kuat, (8) alat untuk mencapai tujuan, (9)
akibat dari interaksi, (10) peranan yang diferensial, dan(11) pembuat struktur.
Menurut Yukl (1987), beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili
selama seperempat abad adalah sebagai berikut.
a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu dan beberapa tujuan tertentu.
c. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
d. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
f. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
g. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberikan kontribusi yang efektif terhadap orde sosial, serta yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.
Kepemimpinan menurut surat keputusan badan administrasi kepegawaian Negara no. 27/KEP/1972 ialah kegiatan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dibawa turut serta dalam suatu pekerjaan. Kepemimpinan menurut surat edaran kepala badan administrasi kepegawaian Negara no. 02/SE/1980 ialah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara optimal.18 Para ahli dari dalam negeri juga punya pandangan tersendiri dalam
mendefinisikan arti dari kepemimpinan, berikut beberapa pengertian mengenai
kepemimpinan :
1) Sutisna (1993) merumuskan kepemimpinan sebagai “ proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu”.
2) Soepardi (1988) mendefinisikan kepemimpinan sebagai “ kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah,
18 Husaini Husman, Manajemen : teori, praktik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008)h. 273
melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dalam maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien19
3) Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin untuk mengarahkan , mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan , berinisiasi dan memelihara kekompakan kelompok, sikap konsisten agar setiap anggota dapat memberikan sumbangan secara efektif kepada organisasi demi tercapainya tujuan.20
4) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.21
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.22Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu, hubungan
mempengaruhi (dari pemimpin), dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut
atau bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut
terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah secara spontan rasa
ketaatan kepada pemimpin.23
Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen tidak lain merupakan
suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara
perorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga menimbulkan
kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.24 Dalam satu situasi kepemimpinan dapat dilihat
adanya unsur-unsur sebagai berikut:
1) Orang-orang yang dapat mempengaruhi atau menggerakan orang lain.
19E. Mulyasa, , Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)Cet.,ke-9 h.107-
108 20 Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model Pengelolaan Sekolah Di Era
Otonomi daerah, (Jakarta:Agung seto,2007)Cet.,ke-1h.67 21 M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2005)h.26 22 T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE 2003)Cet.,ke-16 h.294-295 23 Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2001)Cet.,ke-9 h.2 24 Adang Rukhiyat, Solihin,.............h.55
2) Orang-orang yang mendapat pengaruh dari orang lain.
3) Adanya serangkaian tindakan-tindakan dalam mencapai tujuan.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan.25
Sedangkan Hersey dan Blanchard dalam sudjana menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses penerapan fungsi untuk mempengaruhi kegiatan
seseorang atau kelompok dalam situasi tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :
L = f (l, f, s) Keterangan : L = leadership (kepemimpinan) f = function (fungsi) l = leader (pemimpin) f = follower (pengikut/yang dipimpin) s = situation (situasi)26 Dari beberapa penjelasan beberapa tokoh mengenai definisi kepemimpinan
dapat dikatakan bahwa kepemimpinan ialah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, mengkordinir
individu lainnya dalam proses pencapain tujuan organisasi. Sebuah
kepemimpinan di dalamnya juga terdapat beberapa unsur seperti pemimpin, orang
yang dipimpin serta sebuah situasi atau keadaan di dalam suatu organisasi.
4. Pengertian Bakat Kepemimpinan
Bakat kepemimpinan seperti yang sudah dijelaskan di atas dapat diartikan
sebagai kemampuan individu atau seseorang dalam mempengaruhi orang lain
dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh sifat bawaan orang tua
yang masih perlu dilatih dan dikembangkan lagi. Pengertian lain dari bakat
kepemimpinan ialah kemampuan individu atau seseorang dalam memberikan
bimbingan arahan dan petunjuk kepada orang lain untuk masud dan tujuan
tertentu.
25 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h.88 26 D. Sudjana S, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production.2000),h.22
Keberadaan bakat kepemipinan ini sudah ada sejak lahir namun sangat
ditentukan faktor budaya, lingkungan dan kebutuhan. Kemampuan atau
kecakapan khusus yang dimiliki seseorang memungkinkan dia dapat berhasil
mempengaruhi anggotanya. Kemampuan mempengaruhi dari para pemimpin,
membuat mereka dengan penuh kerelaan menerima tanggung jawab dan giat
ambil bagian secara aktif pada setiap kegiatan dalam kelompok atau organisasi.
Jadi, bakat kepemimpinan adalah kemampuan atau kecakapan khusus seseorang
dalam proses pemberian bimbingan atau teladan kepada orang-orang dalam
organisasi formal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa dalam kegiatan OSIS
Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di sekolah dapat dibagi atas 2 macam
kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin
adalah melaksanakan peringatan hari besar agama, peringatan hari nasional,
latihan dasar kepemimpinan, peringatan hari jadi sekolah, dan masa orientasi
siswa baru. Sedangkan untuk kegiatan insidentil seperti pentas seni, classmeeting,
kolaborasi ekstrakurikuler, seminar lingkungan hidup, dan bakti social.
Salah satu kegiatan rutin OSIS adalah LDKS (latihan dasar
kegiatan siswa) merupakan pelatihan dasar kepemimpinan yang diberikan kepada
siswa calon pengurus OSIS. Metode pelatihan dalam LDKS ialah menggunakan
PENTALOKA (penataran dan lokakarya). Prinsip dasar yang dijadikan pegangan
dalam LDKS ialah bahwa setiap peserta dinilai sebagai individu yang memiliki
minat dan bakat yang dapat dikembangkan sebagai sumber daya manusia. Oleh
karenanya setiap peserta dituntut untuk mengembangkan potensinya dengan
mempelajari apa yang belum diketahui dan atau dikuasainya.27
C. Kerangka Konsep
.
OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk
mencapai atau sebagai salah satu jalur tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
OSIS bersifat intra sekolah, artinya OSIS sebagai organisasi pada suatu sekolah
27 S.C. Utami Munandar,...........hal120
tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, tidak menjadi
bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. OSIS juga bertujuan
mempersiapkan siswa kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
nasional dengan memberi bekal keterampilan, kepemimpinan, keseragaman
jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur.
Lemahnya dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru bidang
studi,kepala sekolah, dan orang tua murid dapat menjadi penghambat bagi
kegiatan OSIS. Rendahnya kepercayaan yang diberikan oleh pihak sekolah
kepada siswa dalam menyalurkan aspirasinya juga dapat menghambat proses
pengembangan bakat kepemimpinan siswa.
Bakat kepemimpinan siswa dapat dikembangkan melalui kegiatan OSIS.
Kegiatan OSIS akan berlagsung dengan baik apabila mendapat dukungan dari
berbagai pihak terkait sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan OSIS.
Mengingat betapa pentingnya peran OSIS dalam proses pengembangan
bakat kepemimpinan siswa maka sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak
terkait seperti guru bidang studi,kepala sekolah, dan orang tua murid. Kegiatan
OSIS yang menjadi wahana kegiatan siswa akan menghadapkan siswa terhadap
dinamika organisasi serta masalah-masalah yang timbul dalam setiap pelaksanaan
kegiatan tersebut sehingga diharapkan dapat menjadi proses pengembangan bakat
kepemimpinan siswa tersebut. Melakukan studi banding ke OSIS sekolah lain
juga dapat membantu dalam mengembangkan OSIS di sekolah tersebut.
Dan untuk mempermudah dalam menjelaskan pernyataan diatas dapat
dilihat dari diagram kerangka konsep sebagai berikut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam BAB III ini akan dibicarakan mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian serta prosedur pelaksanaanya, yang meliputi desain dan jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif
yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari kenyataan objek
yang diteliti. .
B. Teknik Penelitian
Untuk memperoleh data-data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan
menjelaskan permasalahan, digunakan metode penelitian deskriptif analisis melalui
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, kedua penelitian tersebut akan
diuraikan sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan
Penulis melakukan pengambilan data yang diperoleh dari kepustakaan yang ada
kaitannya dengan bahan permasalahan yang sedang dibahas berupa buku-buku
mengenai bakat kepemimpinan.
2. Penelitian Lapangan
Penulis melakukan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian
untuk mendapatkan data yang diperlukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini
maka penulis melakukan penelitian langsung di SMA N 4 Depok. Dan waktu
penelitian dilaksanakan sejak September-Oktober 2010, terhitung dari pengajuan
judul skripsi sampai dengan pelaporan hasil penelitian.
D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data yang tertuang
dalam item-item pertanyaan yang terangkum dan dihasilkan dalam bentuk kuesioner.
Jawaban responden atas pertanyaan kuesioner akan menjadi data pokok untuk melihat
pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMA 4 Depok.
Laporan atau data-data yang dikeluarkan oleh pihak sekolah dan literatur-literatur
kepustakaan seperti buku majalah serta sumber lainya yang berkaitan dengan materi
skripsi ini. Untuk memudahkan penelitian ini, karena keterbatasan waktu, tenaga dan
biaya. Maka peneliti akan mengambil populasi dan sampel dari 30 orang pengurus
OSIS siswa kelas X dan XI untuk menentukan sasaran penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah dengan menggunakan
teknik sebagai berikut:
1. Quesioner
Sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan pilihan yang sudah
disediakan pertanyaan yang diajukan oleh penulis yang berhubungan dengan
pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS. Dan yang
menjadi responden ialah siswa-siswi yang telah menjadi pengurus OSIS dan
pengurus OSIS menggunakan skala Likert, dengan lima alternatif jawaban, yaitu:
Sangat setuju, Setuju, Ragu-Ragu, Tidak setuju, dan sangat tidak setuju atau
menyesuaikan kondisi pertayaan yang ada.
2. Interview
Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari yang diwawancarai. Dalam hal ini penulis
memperoleh informasi dari terwawancara (intervieweer) pada kesempatan
tersebut ialah tenaga kependidikan (Kepala Sekolah, dan pembina OSIS) tentang
program osis dalam mengembangkan bakat kepemimpinan.
3. Dokumentasi
Yaitu menyelidiki dokumen-dokumen tertulis untuk memperoleh data tentang
OSIS SMA N 4 Depok .
F. Teknik Pengolahan Data & Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya ialah
pengolahan data dan analisa data sebagaimana dikemukakan di atas. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan instrument antara lain wawancara dan angket.
Tiap-tiap instrument tersebut berguna untuk melengkapi data yang satu dengan yang
lainnya. Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat digunakan
analisa kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh melalui angket dianalisa secara
kuantitatif melalui beberapa tahapan yaitu :
1. Editing, memeriksa data yang diserahkan pada responden. Jadi, setelah angket
diisi oleh responden dan diserahkan pada penulis kemudian diperiksa satu-persatu
bila ada jawaban yang diragukan maka penulis akan menghubungi kembali
responden untuk menyempurnakan jawabannya.
2. Coding, setelah data-data di edit maka langkah selanjutnya ialah melakukan
pengkodean dan pengelompokan data-data tersebut berdasarkan kategori
pembahasan.
3. Tabulating, memindahkan jawaban yang ada dalam angket dan telah
dikelompokan dalam bentuk tabel frekuensi. Ini untuk memudahkan penulis
dalam mengolah data yang telah diedit. Tabulating bertujuan untuk mendapatkan
gambaran frekuensi dari setiap item yang penulis kemukakan.
Data yang diperoleh dilapangan kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianalisis
secara deskriptif kualitatif yaitu suatu proses pemecahan masalah yang
menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh pada saat
meneliti yang kemudian hasilnya dijadikan sebuah kesimpulan.
Hal yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah mengenai pengembangan
bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok. Dalam
menghitung data-data yang diperoleh penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100%
Keterangan : P = Presentase 100% = Nilai Konstan
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah Responden28
28 Anas sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004 ) Cet.,ke-
14h.43
F N
Sedangkan untuk menyimpulkan tentang “Pengembangan Bakat Kepemimpinan
siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok” penulis menggunakan statistik
deskriptif yakni melalui mean (rata-rata) yang didapatkan melalui rumus prosentase
sebagai berikut:
M = NHNS X 100 %
Keterangan:
Mean: Rata-rata
NS : Nilai Skor
NH : Nilai Harapan
100 : Adalah Bilangan Tetap
Sedangkan untuk mengukur kecenderungan interpretasi terhadap “Pengembangan
Bakat Kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok” dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Untuk memberikan interprestasi atau nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman
interprestasi sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip
oleh Ratna Sari dalam skripsinya yang berjudul “ Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi
Professional Guru IPS Terpadu Di MTs Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang
“ , sebagai berikut:
No Katagori Interpretasi Nilai Interval
1 Berkembang (B) 76 - 100 %
2 Cukup Berkembang (CB) 51 - 75 %
3 Kurang Berkembang (KB) 26 - 50 %
4 Tidak Berkembang (TB) 0 - 25 %
Keterangan:
1. Berkembang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76 -100%
2. Cukup Berkembang, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 51-75%
3. Kurang Berkembang, jika nilai yang diperoleh kurang dari 26 -50%
4. Tidak Berkembang, jika nilai yang diperoleh kurang dari 0- 25 %.29
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel penelitian Indikator Butir Soal Jumlah Pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS
1. OSIS a. Tujuan
b. Fungsi
c. Kegiatan
2. Bakat kepemimpinan a. Ciri-ciri b. Faktor pendukung
1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11 12,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,23,24 25,26,27 28,29,30
11 9 4 3 3
29 Sari, Ratna, Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Professional Guru Ips Terpadu Di Mts Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang,Skripsi UIN syahid JAKARTA (jakarta:perpustakaan utama uin syarif hidayatullah,2010), h-35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum objek penelitian
1. Sejarah singkat
Sejak Depok ditetapkan sebagai kota pemukiman pada tahun 1977 maka
perkembangan pemukiman baru di Depok, Cimanggis dan sekitarnya kian hari
berkembang dengan pesatnya. Pesatnya perkembangan pemukiman di Depok,
sudah barang tentu membutuhkan pula sarana pendukung bagi kebutuhan
masyarakat terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan,sosial, dan sebagainya.
Untuk sarana pendidikan, khusus sekolah menengah negeri sampai
pertengahan tahun 1992, wilayah Depok baru memiliki 3 ( Tiga ) buah Sekolah
Menengah Umum Negeri yakni :
1. SMA NEGERI 1 DEPOK berlokai di Jln. Nusantara Depok I
2. SMA NEGERI 2 DEPOK berlokasi di Jln. Gede Raya Perumnas Depok II
Timur
3. SMA NEGERI 3 DEPOK berlokasi di Jln. Raden Saleh Depok II Tengah.
Dengan 3 ( Tiga ) buah SMA Negeri di DEPOK belum mampu menampung
minat siswa lulusan SLTP di wilayah Depok yang ingin melanjutkan
pendidikannya di SMA Negeri .
Untuk itulah pada tahun 1992 SMA Negeri 1 Cimanggis didirikan sebagai
Filial dari SMA Negeri 2 Depok. Pada Tahun 1994 tepatnya tanggal 22 Desember
1994, melalui surat keputusan Pemerintah Jawa Barat No. 0260/0/1994, secara
resmi berdirilah SMA Negeri 1 Cimanggis diresmikaan oleh kantor wilayah
departemen pendidikan propinsi jawa barat , ketika kota Depok berdiri secara
Otonomi.
Maka Daerah Cimanggis yang semula merupakan bagian dari Kabupaten
Bogor, dialihkan menjadi wilayah kota Depok. Maka pada tahun 2001 SMA
Negeri 1 Cimanggis berubah nama menjadi SMA Negeri 4 Depok, alamat : Jln.
Jeruk Raya No 1 Komplek Sukatani Permai Cimanggis Depok Jawa Barat.
2. Identitas Sekolah
a. Nama sekolah : SMA NEGERI 4 DEPOK
b. Alamat Sekolah : Jl.Jeruk Raya No.1 PSP Tapos Depok
c. No. Telp / Fax : 021 8743464 / ( 021) 87743053
d. Website / e-mail : www.sman4depok.com
e. E-mail : [email protected]
f. Kelurahan Desa : Sukatani
g. Kecamatan : Tapos
h. Kota : Depok
i. Provinsi : Jawa Barat
j. Kode Pos : 16454
k. Nomor Statistik Sekolah : 301020521010 / NIS : 300280 / NPSN
20229166
3. VISI dan MISI
a. Visi SMA N 4 Depok : Menjadi SMA Negeri yang berkualitas nasional
pada tahun 2010 dan mitra terdepan untuk mewujudkan Kota Depok
sebagai kota pendidikan yang berwawasan lingkungan.
b. Misi SMA N 4 Depok :
1) Membangun kerjasama yang sinergik dengan semua stake holder
sekolah.
2) Mendorong terciptanya iklim kerja dan pembelajaran yang
kondusif.
3) Menumbuh kembangkan peningkatan mutu pendidikan berbasis
sekolah ( PMPBS ).
4) Meningkatkan mutu proses dan produk pembelajaran.
5) Membina kegiatan ekstrakurikuler yang berkualitas.
6) Melengkapi dan memfungsikan sarana pembelajaran yang efektif.
4. OSIS SMA N 4 Depok
OSIS SMA N 4 Depok merupakan satu-satunya organisasi kesiswaan yang
berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikannya OSIS adalah untuk melatih
siswa dalam berorganisasi dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang
berhubungan dengan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dapat
dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Contoh kegiatan rutin adalah melaksanakan peringatan hari besar agama,
peringatan hari nasional, latihan dasar kepemimpinan, peringatan hari jadi
sekolah, dan masa orientasi siswa baru. Sedangkan untuk kegiatan insidentil
seperti pentas seni, classmeeting, kolaborasi ekstrakurikuler, seminar
lingkungan hidup, dan bakti sosial. Sementara itu susunan pengurus OSIS
terdiri atas Pengurus Inti dan beberapa Seksi.
Kepengurusan OSIS ini selalu diganti setiap tahun karena siswa kelas XII
diharapkan tidak disibukkan dengan kegiatan ini karena mereka harus lebih
konsentrasi untuk persiapan ujian akhir. Semoga OSIS akan selalu tetap
maksimal dalam mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam
menjalankan kegiatannya, karena dari organisasi di tingkat sekolah ini kelak
akan lahir calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
B. Deskripsi Data
Angket yang telah disusun dan disebarkan kepada 30 orang pengurus OSIS di
SMA 4 Depok mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui
kegiatan OSIS. Setelah itu, data diedit dan ditabulasikan untuk selanjutnya
dihitung dalam bentuk persentase, maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Tabel 2
Kegiatan OSIS Melatih Kemampuan Berpendapat Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
1 Sangat setuju 11 36.67 %
Setuju 19 63.33 %
Ragu-ragu - -
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 36.67% responden menyatakan sangat
setuju dan 63.33 % setuju bahwa Kegiatan OSIS melatih kemampuan berpendapat siswa.
Kesimpulan bahwa seluruhnya setuju dengan kegiatan OSIS dapat melatih kemampuan
berpendapat siswa. Kemampuan berpendapat seorang anggota OSIS diharapkan dapat
memberikan masukan-masukan yang berarti dalam setiap kegiatan OSIS sehingga
dinamika organisasi di dalam OSIS akan memberikan warna demi tercapainya tujuan
OSIS.
Tabel 3
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kreativitas Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
2 Sangat setuju 10 33.33 %
Setuju 15 50 %
Ragu-ragu 3 10 %
Tidak setuju 2 6.67 %
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 33.33% responden menyatakan sangat
setuju 50 % setuju, 10 % ragu-ragu dan 6.6 % tidak setuju bahwa Kegiatan OSIS mampu
meningkatkan kreativitas anda. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan
pernyataan Kegiatan OSIS mampu meningkatkan kreativitas siswa. Sehingga OSIS dapat
menjadi ajang dalam menuangkan ide-ide kreativitas para siswa.
Tabel 4
Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Aspirasi Para Siswa
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
3 Sangat setuju 7 23.33 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu 5 16.67 %
Tidak setuju 1 3.33 %
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33% responden menyatakan sangat
setuju 56.6 % setuju, 16.6 % ragu-ragu dan 3.3 % tidak setuju Kegiatan OSIS sebagai
wadah aspirasi para siswa. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan
Kegiatan OSIS sebagai wadah aspirasi para siswa. Aspirasi siswa merupakan hasil ide-
ide pemikiran para siswa yang menginginkan kegiatan-kegiatan OSIS yang sesuai dengan
keinginan para siswa. Aspirasi yang timbul tersebut juga harus dapat
dipertanggungjawabkan oleh para siswa dalam penyampaiannya kepada pengurus OSIS
dan pihak sekolah sehingga aspirasi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Tabel 5
Kegiatan OSIS Menjadikan Anda Contoh Yang Baik Bagi Teman-Teman
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
4 Sangat setuju 2 6.67 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 7 23.33 %
Tidak setuju 2 6.67 %
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 6.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 60 % setuju, 23.33 % ragu-ragu, 6.67 % tidak setuju dan 3.33 % tidak setuju
bahwa Kegiatan OSIS menjadikan anda contoh yang baik bagi teman-teman.
Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS menjadikan
anda contoh yang baik bagi teman-teman. Para anggota OSIS diharapkan dapat menjadi
tauladan bagi teman-teman lainnya dalam pelaksanaan tata tertib sekolah.
Tabel 6
Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Membuat Kebijakan Atau Pengambilan
Keputusan
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
5 Sangat setuju 7 23.33 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 4 13.33 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 60 % setuju, 13.33 % ragu-ragu, dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Kegiatan
OSIS melatih anda dalam membuat kebijakan atau pengambilan keputusan. Kesimpulan
bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan Kegiatan OSIS melatih anda dalam
membuat kebijakan atau pengambilan keputusan. Kemampuan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan atau kebijakan merupakan hal penting dalam sebuah organisasi,
begitupula dengan OSIS para anggotanya harus mampu mengambil keputusan yang
sesuai dengan tujuan organisasi tanpa mengenyampingkan aspirasi para siswa.
Tabel 7
Kegiatan OSIS Dapat Menumbuhkan Sikap Bertanggungjawab
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
6 Sangat setuju 15 50 %
Setuju 13 43.33 %
Ragu-ragu 2 6.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 50 % responden menyatakan sangat setuju,
43.33 % setuju, 6.67 % ragu-ragu, bahwa Kegiatan OSIS dapat menumbuhkan sikap
bertanggungjawab. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya setuju dengan pernyataan
Kegiatan OSIS dapat menumbuhkan sikap bertanggungjawab. Sikap bertanggungjawab
harus dimiliki oleh setiap anggota OSIS baik sebagai pengurus OSIS maupun sebagai
siswa yang mempunyai tanggung jawab menjalankan roda organisasi dan belajar.
Tabel 8
Kegiatan OSIS Melatih Anda Dalam Memecahkan Masalah (problem solving)
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
7 Sangat setuju 8 26.67 %
Setuju 16 53.33 %
Ragu-ragu 6 20 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 26.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 53.33 % setuju, 20 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS melatih anada dalam
memecahkan masalah (problem solving). Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju
dengan pernyataan Kegiatan OSIS melatih anada dalam memecahkan masalah (problem
solving). Dalam melaksanakan setiap kegiatan OSIS pasti akan menghadapi kendala
maupun masalah, oleh kaena itu kemampuan dalam memecahkan suatu masalah akan
sangat dibutuhkan bagi para pengurus sehingga dapat menyikapi dengan baik setiap
kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan OSIS.
Tabel 9
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Persatuan Antar Siswa
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
8 Sangat setuju 7 23.33 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu 6 20 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 56.67 % setuju, 20 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan
persatuan antar siswa. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan
Kegiatan OSIS mampu meningkatkan persatuan antar siswa. Kegiatan OSIS diharapkan
dapat mempersatukan para siswa sehingga dapat menghindari perpecahan di dalam
komunitas para siswa itu sendiri.
Tabel 10
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kedisplinan Dalam Diri Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
9 Sangat setuju 5 16.67 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 7 23.3 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 16.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 60 % setuju, 23.33 % ragu-ragu, bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan
kedisplinan dalam diri anda. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS
mampu meningkatkan kedisplinan dalam diri anda. Kedisiplinan merupakan faktor
penting dalam mengembangkan bakat kepemimpinan siswa oleh karena itu seorang
pengurus OSIS harus mempunyai sikap disiplin agar dapat menjadi contoh yang baik
bagi siswa lainnya.
Tabel 11
Kegiatan OSIS Mampu Membuat Anda Dipercaya Oleh Teman-Teman
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
10 Sangat setuju 4 13.33 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu 8 26.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 56.67 % setuju, 26.67 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa
Kegiatan OSIS mampu membuat anda dipercaya oleh teman-teman. Kesimpulan bahwa
sebagian besar setuju Kegiatan OSIS mampu membuat anda dipercaya oleh teman-teman.
Kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman merupakan modal awal untuk
mengembangkan bakat kepemimpinan.
Tabel 12
OSIS Melatih Kemampuan Mengelola (Manajemen) Kegiatan
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
11 Sangat setuju 6 20 %
Setuju 19 63.33 %
Ragu-ragu 5 16.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 20 % responden menyatakan sangat setuju,
63.33 % setuju, dan 16.67 % ragu-ragu bahwa OSIS melatih kemampuan mengelola
(manajemen) kegiatan. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju OSIS melatih
kemampuan mengelola (manajemen) kegiatan. Kegiatan OSIS menghadapkan para
pengurus terhadap kemampuan untuk mengelola dengan baik agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
Tabel 13
Kegiatan OSIS Meningkatkan Motivasi Belajar Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
12 Sangat setuju 4 13.33 %
Setuju 13 43.33%
Ragu-ragu 12 40 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 43.33 % setuju, 40 % ragu-ragu dan 3.33 % Kegiatan OSIS meningkatkan
motivasi belajar anda. Kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya setuju dengan
pernyataan Kegiatan OSIS meningkatkan motivasi belajar anda. Kegiatan OSIS juga
harus mampu meningkatkan motivasi belajar para pengurus sehingga diharapkan
tanggung jawab sebagai pelajar tetap dilaksanakan dengan baik dengan nilai akademik
yang baik pula
Tabel 14
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
13 Sangat setuju 7 23.33 %
Setuju 20 66.67 %
Ragu-ragu 3 10 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 23.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 66.67 % setuju, 10 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan
kepedulian terhadap sesama. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya Kegiatan OSIS
mampu meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Kegiatan-kegiatan social yang dapat
meningkatkan kepedulian siswa terhadap sesama diharapkan dapat menjadi bekal yang
baik dimasa depannya.
Tabel 15
Kegiatan OSIS Meningkatkan Kemandirian Pribadi Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
14 Sangat setuju 11 36.67 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu 1 3.33 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 36.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 56.67 % setuju, dan 3.33 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa
Kegiatan OSIS meningkatkan kemandirian pribadi anda. Kesimpulan bahwa sebagian
besar setuju Kegiatan OSIS meningkatkan kemandirian pribadi anda.
Tabel 16
OSIS Merupakan Sarana Komunikasi Antar Siswa
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
15 Sangat setuju 6 20 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 6 20 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 20 % responden menyatakan sangat setuju,
60 % setuju, dan 20 % ragu-ragu bahwa OSIS merupakan sarana komunikasi antar siswa.
Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju OSIS merupakan sarana komunikasi antar
siswa.
Tabel 17
Kegiatan OSIS Mengembangkan Bakat Dan Potensi Siswa
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
16 Sangat setuju 9 30 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu 4 13.33 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 30 % responden menyatakan sangat setuju,
56.67 % setuju, dan 13.33 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mengembangkan bakat dan
potensi siswa. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS mengembangkan
bakat dan potensi siswa. Sebagai wahana kegiatan siswa OSIS diharapkan pula dapat
menjadi ajang pengembangan bakat serta potensi yang dimiliki oleh para siswa sehingga
mereka dapat menyalurkan bakat dan potensinya di sekolah.
Tabel 18
Anda Mampu Mempengaruhi Teman-Teman Anda Dalam Mencapai Tujuan
Bersama
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
17 Sangat setuju 8 26.67 %
Setuju 14 46.67 %
Ragu-ragu 8 26.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 26.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 46.67 % setuju, dan 26.67 % ragu-ragu bahwa Anda mampu mempengaruhi
teman-teman anda dalam mencapai tujuan bersama. Kesimpulan bahwa sebagian besar
setuju Anda mampu mempengaruhi teman-teman anda dalam mencapai tujuan bersama.
Tabel 19
Selama Mengikuti Kegiatan OSIS Anda Mampu Memimpin Rapat
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
18 Sangat setuju 4 13.33 %
Setuju 9 30 %
Ragu-ragu 16 53.33 %
Tidak setuju 1 3.33 %
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 30 % setuju, 53.33 % ragu-ragu dan 3.33 % tidak setuju bahwa Selama mengikuti
kegiatan OSIS anda mampu memimpin rapat. Kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya
ragu-ragu Selama mengikuti kegiatan OSIS anda mampu memimpin rapat. Seorang
pemimpin yang baik ialah ketika ia mampu untuk memimpin suatu rapat atau
musyawarah dalam mencapai tujuan organisasi. Pengurus OSIS juga diharapkan mampu
untuk memimpin rapat karena kemampuan seorang pemimpin yang akan terlihat ketika ia
bisa mengkondisikan suasana rapat yang kondusif dalam pencapaian keputusan yang
baik.
Tabel 20
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan IMTAQ Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
19 Sangat setuju 1 3.33 %
Setuju 12 40 %
Ragu-ragu 16 53.33 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 3.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 40 % setuju, 53.33 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Kegiatan
OSIS mampu meningkatkan IMTAQ anda. Kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya
ragu-ragu Kegiatan OSIS mampu meningkatkan IMTAQ anda.
Tabel 21
Kegiatan OSIS Melatih Anda Untuk Tertib Administrasi Dalam Berorganisasi
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
20 Sangat setuju 2 6.67 %
Setuju 16 53.33 %
Ragu-ragu 11 36.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 6.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 53.33 % setuju, 36.67 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa
Kegiatan OSIS melatih anda untuk tertib administrasi dalam berorganisasi. Kesimpulan
bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS melatih anda untuk tertib administrasi dalam
berorganisasi.
Tabel 22
Kegiatan OSIS Dilaksanakan Setelah Pulang Sekolah
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
21 Sangat setuju 3 10 %
Setuju 15 50 %
Ragu-ragu 10 33.33 %
Tidak setuju 2 6.67 %
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 10 % responden menyatakan sangat setuju,
50 % setuju, 33.33 % ragu-ragu dan 6.67 % tidak setuju Kegiatan OSIS dilaksanakan
setelah pulang sekolah. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan
Kegiatan OSIS dilaksanakan setelah pulang sekolah. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan
setelah jam pelajaran akan diharapkan tidak menggangggu jam pelajaran yang akan
berdampak terhadap prestasi akademik siswa.
Tabel 23
Kegiatan OSIS Sebagai Wadah Untuk Belajar Berorganisasi
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
22 Sangat setuju 13 43.33 %
Setuju 17 56.67 %
Ragu-ragu - -
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 43.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 56.67 % setuju, bahwa Kegiatan OSIS sebagai wadah untuk belajar berorganisasi .
Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya setuju Kegiatan OSIS sebagai wadah untuk belajar
berorganisasi. Sebagai wadah untuk belajar berorganisasi, OSIS diharapkan mampu
untuk menjadi bekal bagi mereka yang akan melanjutkan kegiatan berorganisasi di
jenjang berikutnya seperti di masyarakat maupun di perguruan tinggi.
Tabel 24
Kegiatan OSIS Mampu Meningkatkan Wawasan Dan Pengetahuan Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
23 Sangat setuju 13 43.33 %
Setuju 15 50 %
Ragu-ragu 2 6.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 43.33 % responden menyatakan sangat
setuju, 50 % setuju, dan 6.67 % ragu-ragu bahwa Kegiatan OSIS mampu meningkatkan
wawasan dan pengetahuan anda. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya setuju Kegiatan
OSIS mampu meningkatkan wawasan dan pengetahuan anda. Wawasan dan pengetahuan
yang luas akan mendukung bagi para pengurus dalam menjalankan kegiatan OSIS.
Tabel 25
Kegiatan OSIS Melatih Kejujuran Anda
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
24 Sangat setuju 8 26.67 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 3 10 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 26.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 60 % setuju, dan 10 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Kegiatan
OSIS melatih kejujuran anda. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju Kegiatan OSIS
melatih kejujuran anda. Kejujuran merupakan salah satu ciri seorang pemimpin yang
baik, para pengurus OSIS juga diharapkan dapat menerapkan sikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari.
Tabel 26
Anda Dapat Berpikir Kritis Terhadap Diri Sendiri
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
25 Sangat setuju 2 6.67 %
Setuju 16 53.33 %
Ragu-ragu 8 26.67 %
Tidak setuju 3 10 %
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 6.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 53.33 % setuju, 26.67 % ragu-ragu, 10 % tidak setuju dan 3.33 % sangat tidak
setuju bahwa Anda dapat berpikir kritis. Kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya setuju
anda dapat berpikir kritis terhadap diri sendiri. Berpikir kritis yang dimulai dari diri
sendiri akan membuat seseorang untuk terus menilai diri sendiri sebelum menilai orang
lain, sehingga diharapkan para pengurus OSIS yang menjadi panutan oleh siswa lainnya
akan selalu menilai dirinya sendiri sebelum menilai orang lain dalam rangka menjalankan
tata tertib di sekolah.
Tabel 27
Anda Mempunyai Daya Imajinasi Yang Kuat
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
26 Sangat setuju 9 30 %
Setuju 19 63.33 %
Ragu-ragu 2 6.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 30 % responden menyatakan sangat setuju,
63.33 % setuju, 6.67 % ragu-ragu bahwa para pengurus OSIS mempunyai daya imajinasi
yang kuat. Kesimpulan bahwa hampir seluruhnya setuju para pengurus OSIS mempunyai
daya imajinasi yang kuat untuk menuangkannya dalam setiap kegiatan OSIS. Imajinasi
para siswa yang dituangkan dalam sebuah konsep sehingga imajinasi tersebut dapat
terealisasi melalui OSIS merupakan karya original dalam setiap melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang bervariasi dan unik.
Tabel 28
Anda Termotivasi Untuk Meraih Prestasi Yang Lebih Tinggi
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
27 Sangat setuju 8 26.67 %
Setuju 18 60 %
Ragu-ragu 3 10 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju 1 3.33 %
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 26.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 60 % setuju, dan 10 % ragu-ragu dan 3.33 % sangat tidak setuju bahwa Anda
termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Kesimpulan bahwa sebagian besar
setuju Anda termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Motivasi dalam meraih
prestasi yang lebih tinggi bermanfaat sebagai dalam berkegiatan di OSIS siswa
diharapkan untuk terus meningkatkan setiap prestasi yang telah dicapai untuk terus dapat
ditingkatkan lagi.
Tabel 29
Kepala Sekolah Mendukung Penuh Kegiatan OSIS
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
28 Sangat setuju 11 36.67 %
Setuju 10 33.33 %
Ragu-ragu 9 30 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 36.67% responden menyatakan sangat
setuju 33.33 % setuju dan 30 % ragu-ragu bahwa Kepala sekolah mendukung penuh
kegiatan OSIS. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju dengan pernyataan bahwa
Kepala sekolah mendukung penuh kegiatan OSIS. Sehingga dalam melaksanakan
kegiatan OSIS para pengurus dapat meminta dukungan secara penuh baik moril maupun
materiil kepada kepala sekolah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh kepala
sekolahnya tersebut. Kebebasan yang bertanggung jawab dalam menyampaikan ide-ide
kreatif siswa dalam berkegiatan serta dukungan berupa stimulus anggaran merupakan
peran aktif pihak sekolah dalam mendukung kegiatan OSIS di SMA N 4 Depok.
Tabel 30
Orang Tua Mendukung Anda Dalam Berorganisasi di OSIS
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
29 Sangat setuju 5 16.67 %
Setuju 14 46.67 %
Ragu-ragu 10 33.33 %
Tidak setuju 1 3.33 %
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 16.67 % responden menyatakan sangat
setuju, 46.67 % setuju, 33.33 % ragu-ragu dan 3.33 % tidak setuju, bahwa Orang tua
mendukung anda dalam berorganisasi di OSIS. Kesimpulan bahwa sebagian besar setuju
dengan pernyataan Orang tua mendukung anda dalam berorganisasi di OSIS. Dukungan
yang diberikan oleh orang tua dapat menjadi motivator bagi siswa dalam berkegiatan
OSIS. Dukungan yang diberikan oleh orang tua juga harus dijaga dengan baik oleh para
siswa karena selain berkegiatan di OSIS siswa juga mempunyai tanggung jawab sebagai
pelajar dalam meningkatkan prestasi akademiknya.
Tabel 31
Potensi Anda Dipengaruhi Oleh Lingkungan Sekolah Dan Keluarga
NO JAWABAN FREKUENSI PRESENTASE
30 Sangat setuju 6 20 %
Setuju 19 63.33 %
Ragu-ragu 5 16.67 %
Tidak setuju - -
Sangat tidak setuju - -
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 20 % responden menyatakan sangat setuju,
63.33 % setuju, 16.67 % ragu-ragu Potensi anda dipengaruhi oleh lingkungan sekolah
dan keluarga. Kesimpulan bahwa Potensi anda dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan
keluarga sehingga sekolah dan keluarga mempunyai peran penting dalam pengembangan
potensi yang dimiliki oleh anak tersebut.
Berdasarkan 30 pernyataan yang disebar kepada 30 responden, maka interpretasi
mengenai pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSIS di SMA N 4
Depok dapat dilihat sebagai berikut :
Nilai skor = 3572
Nilai harapan = 4500 (5 x 30 x 30)
Bilangan tetap = 100
M = Mean (nilai rata-rata)
Maka
M = NHNS X 100 % M = 3572 : 4500 X 100 % = 79,37 %
Maka berdasarkan hasil data diatas jumlah nilai rata-rata yang diraih ialah 79, 37 %.
Hasil prosentase tersebut didapat dari jumlah total nilai skor yang diperoleh dari
questioner yang berisi 30 pernyataan dengan rentang nilai maksimal mulai dari 5 sampai
1 dari 5 alternative jawaban kepada 30 orang pengurus OSIS, kemudian dibagi dengan
nilai harapan yang diperoleh dari total nilai maksimal yaitu 5 dikali dengan 30 pernyataan
dan 30 pengurus OSIS. Dapat dikatakan, bahwa melalui OSIS bakat kepemimpinan
siswa di SMA N 4 DEPOK berkembang. Hal tersebut didukung oleh data-data yang telah
ditemukan selama melakukan penelitian di SMA N 4 Depok.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa bakat
kepemimpinan siswa di SMA N 4 Depok dikatakan berkembang melalui
kegiatan OSIS . Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata yang diraih
ialah 79,37 %, bahwa melalui OSIS bakat kepemimpinan siswa di SMA N 4
DEPOK berkembang. Hal tersebut didukung oleh data yang telah ditemukan
selama melakukan penelitian di SMA N 4 Depok.
1. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di SMA N 4 depok melatih
kemampuan berpendapat siswa, meningkatkan kreativitas serta
menjadi wadah aspirasi siswa. Dalam setiap perencanaan kegiatan
OSIS siswa akan berpendapat mengenai aspirasi yang dimilikinya
untuk disampaikan kepada pihak sekolah.
2. Para pengurus OSIS juga menjadi contoh bagi teman-teman, dalam
melaksanakan setiap tata tertib sekolah yang meningkatkan
kedisiplinan para siswa. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan di SMA N
4 Depok melatih para pengurusnya untuk bertanggung jawab dalam
setiap pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan pada saat
memecahkan suatu masalah. Kegiatan OSIS juga dapat menjadi sarana
komunikasi antar siswa sehingga mampu menumbuhkan persatuan
antar siswa.
3. Selain melatih kemampuan dalam mengelola kegiatan pengurus OSIS
juga dituntut untuk mandiri, serta mampu meningkatkan motivasi
belajarnya sehingga pencapaian prestasi akademik tetap menjadi
prioritas. Kegiatan OSIS yang dilaksanakan setelah pulang sekolah
dapat menjadi wadah untuk belajar berorganisasi dan tertib
administrasi dalam berorganisasi. Hal tersebut terlihat dar OSIS SMA
N 4 Depok yang mempunyai kepengurusan yang terstruktur dan
mempunyai bagan organisasi, program kerja pertahun serta
mempunyai prosedur surat-menyurat dan laporan pertanggung
jawaban dalam setiap melaksanakan kegiatan. Dukungan dari kepala
sekolah dalam memberikan kebebasan yang bertanggung jawab dalam
setiap penyampaian aspirasi siswa dan pemberian stimulus anggaran
dalam setiap kegiatan OSIS merupakan peran aktif pihak sekolah
dalam mengembangkan OSIS di SMA N 4 Depok. Orang tua juga
memberikan dukungan berupa motivasi kepada anaknya yang aktif di
OSIS untuk mengembangkan kegiatannya di OSIS dengan tanpa
mengabaikan tanggungjawabnya sebagai pelajar yang harus
meningkatkan prsatasi akademiknya.
B. SARAN
1. Kepala sekolah hendaknya mampu memberdayakan segala potensi yang
dimilikinya untuk mendukung kegiatan OSIS, melibatkan para orang tua
murid dalam memecahkan masalah yang sering terjadi pada setiap
pelaksanaan kegiatan OSIS yaitu mengenai pendanaan mengingat
keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh sekolah dalam mendukung
kegiatan OSIS.
2. Kepala sekolah sebagai pemimpin (leader) juga harus mampu merangkul
para guru bidang sudi yang mempunyai persepsi berbeda mengenai
kegiatan OSIS, karena masih ada yang beranggapan bahwa kegiatan
OSIS dapat mengganggu prestasi akademik siswa dan berdampak
terhadap bidang studi yang diajarkan oleh guru tersebut.
3. Tanggung jawab siswa sebagai pelajar menjadi prioritas utama bagi
pengurus OSIS dalam menjalani proses pendidikan di SMA N 4 Depok.
Penanaman keterampilan hidup, kemampuan, berorganisasi, jiwa
kepemimpinan juga penting sebagai bekal hidup dalam melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun terjun di dalam lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu dukungan moril dari guru bidang studi
berpengaruh bagi para pengurus OSIS dalam melaksanakan kegiatan
OSIS.
4. Peran aktif pembina OSIS dalam membimbing serta membina para
pengurus OSIS dapat menumbuhkan semangat bagi para pengurus dalam
melaksanakan kegiatan OSIS.
DAFTAR PUSTAKA
Adang Rukhiyat, Solihin, Manajemen Pembinaan Ekstrakurikuler, (Jakarta: Pemerintah Propinsi DKI Jakarta DISORDA, 2004)
Chaplin, J.P., Penerjemah :Dr. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi,
(Jakarta: Rajawali Press, 2006) D. Sudjana S, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luar Sekolah
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production.2000) Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006),
Fatimah, Enung, Psikologi Perkembangan :Perkembangan Peserta Didik,( Jakarta : Pustaka Setia 2008).
Handoko, T.Hani, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE 2003) http://id.wikipedia.org/wiki/OSIS/05-10-10
Kartini, Kartono, , Pemimpin Dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu?, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001) Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005)
Munandar, S.C. Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,
(Jakarta: Grasindo, 1992) Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2005)
Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik Dan
Permasalahanya), (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005) Sahertian, Piet, Dimensi-Dimensi Administrasi Pandidikan di Sekolah, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1994)
Sari, Ratna, Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Professional Guru Ips Terpadu Di Mts Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang,skripsi UIN syahid JAKARTA (jakarta:perpustakaan utama uin syarif hidayatullah,2010)
Sudjiono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004 )
Sujanto, Bedjo, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model Pengelolaan Sekolah Di Era Otonomi daerah, (Jakarta:Agung seto,2007)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)
Usman, Husaini, Manajemen : teori, praktik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)