JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU...

149
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan) SKRIPSI Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial FATMA ROUDHOH NIM : 106015000458 JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU...

Page 1: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKANTEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

STAD(Studi Pada Siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

SKRIPSIDitulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

FATMA ROUDHOHNIM : 106015000458

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2011

Page 2: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

ii

ABSTRAK

FATMA ROUDHOH. Perbeedaan Hasil Belajar IPS Dengan MenggunakanTeknik Pembelajaran Jigsaw dan Teknik Pembelajaran STAD: Studi PadaSiswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan. Skripsi. Jakarta:Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri (UIN). 2011.

Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini perbedaan hasilbelajar IPS antara siswa yang diajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsawdengan siswa yang diajar menggunakan metode koopertaif tipe Student TeamAchievment Division (STAD). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adatidaknya perbedaan hasil belajar IPS antara siswa diajar menggunakan metodekooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari siswa yang diajar menggunakan metodekoopertaif tipe Student Team Achievment Division (STAD), membuktikan tinggirendahnya hasil belajar IPS siswa yang diajar menggunakan metode kooperatiftipe jigsaw dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakanmetode koopertaif tipe Student Team Achievment Division (STAD), danmengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu cara melakukanpenelitian dengan percobaan. Metode ini digunakan untuk menelaah adanyaperbedaan hasil belajar IPS antara siswa diajar menggunakan metode kooperatiftipe jigsaw lebih tinggi dari siswa yang diajar menggunakan metode koopertaiftipe Student Team Achievment Division (STAD). Populasi target dalampenelitian ini adalah seluruh siswa SMP Darussalam Pondok Labu JakartaSelatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VIII yangberjumlah 110 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelasVIII sebanyak 66 orang yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompokeksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing kelompok 33orang siswa. Instrumen yang dipakai adalah tes. Teknik analisis datamenggunakan metode statistik uji “t” (uji beda), untuk menguji hipotesispenelitian dilakukan konsultasi pada tabel disribusi “t” pada taraf signifikansi 5%.

Temuan hasil penelitian ini adalah: 1) Terdapat perbedaan hasil belajaryang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajarankooperatif (Cooperative Learning) teknik jigsaw dengan siswa yang diajar dengapembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) teknik STAD dalam pelajaranIPS denga diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 3,0214 > 2,00; 2) Perbedaan hasilbelajar IPS siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif(Cooperative Learning) teknik jigsaw dapat terlihat dari mean gainnya sebesar60,27 lebih baik daripada mean gain kelompok yang diajarkan dengan pendekatanCooperative Learning teknik STAD yaitu 54,606. Dengan demikian nampakbahwa hasil belajar IPS siswa yang diajar menggunakan metode pembelajarankooperatif teknik jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar IPS siswayang diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik STAD; dan 3)Pendekatan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) teknik jigsaw dan

Page 3: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

iii

STAD merupakan teknik pembelajaran yang baru bagi para siswa, namun darihasil angket yang diberikan, siswa merasa kedua metode pembelajaran tersebutcukup dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran dan mereka cukupmenyukai penerapan kedua metode pembelajaran tersebut dalam pembelajaranIPS. Hasil observasi kedua metode pembelajaran menunjukkan sikap siswa cukupbaik pada ketiga aspek sikap yang diukur yaitu rasa ingin tahu, keberanian dansifat menghargai.

Page 4: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

iv

ABSTRAC

FATMA ROUDHOH. The Defference of Social Science Education LearningAchievement With Jigsaw Learnig Technique and STAD Learnig Technique:Study to Student of SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan. Thesis.Jakarta: Social Sciene Education Program Faculty of Tarbiyah and TeachingScience of State Islamic Univesity (UIN). 2011.

The objective of this research is to examine the defference of student'slearning achievement at social science education between whom learned withjigsaw learning technique and whom learned with STAD learning technique, tocompare the student's learning achievement by jigsaw learning technique andSTAD learning technique, and to know student' response with cooperativelearning applied.

The research is held 66 students from Calass VII of SMP Darussalam thatdevice to two group of experiment and control with the number of each grous is33 students. Data were collected from test (50 items), observation, andquestionnaire with class experiment with using experiment design. Analyse datawith t-test at signification α 0,05.

The results of this research: 1) There is the defference between student'slearning achievement at social science education with jigsaw learning techniqueand student's learning achievement at social science education with STADlearning technique and obtained value thitung 3,0214 and ttabel 2,00. The result showthat at signifikan 0,05 with gain jigsaw 60,27 and mean gain STAD 54,606 hencecan be said that cooperative learning technique jigsaw is better than cooperativelearning technique STAD. Student and observer give a positive response with thiscooperative learning applied.

According to the result of this research the author recommended: Theteachers should had a knowledge and enough abbility to choose the right learningmethods and suitable with the matter learned by student so the students learningachievement could be increased. The research about jigsaw and STAD learningtechnique that applied for other matter or lessons should be held to resolved itsfunction to increases student's learning achivement and motivates them.

Page 5: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

v

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKANTEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

STAD(Studi Pada Siswa SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan)

SKRIPSIDitulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

PEMBIMBING

____________________NIP : …………..

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2011

Page 6: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

vi

KATA PENGANTAR

Hanya ungkapan rasa syukur yang tiada terkira atas segala limpahan

nikmat yang luas tanpa batas serta anugerah yang agung tak terhitung dari Illahi

Rabbi, karena berkat itu semua penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan

umat manusia, Nabi Muhammad SAW, makhluk mulia yang penuh dengan rasa

cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia.

Dalam proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik moril materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang

tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Nurochim MM, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. Syaripulloh, M.S.I, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu

serta mencurahkan pikirannya selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak

terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi penulis.

5. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memotivasi penulis selama menempuh

pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Sahabat penulis yaitu Muthmainnah, S.Pd, Diana Widayarani, S.Pd, Fitri Nisa,

S.Pd, Ermaleli Putri, S.Pd, Nur Azizah, S.Pd dan Syurianti, S.Pd, yang selalu

Page 7: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

vii

memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika sedang gundah

gulana dan semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.

9. Temen-temen seperjuangan, Diana Widyarani, S.Pd, Lilis Komariah, S.Pd, Nur

Utami, S.Pd, yang memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis.

Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah

s.w.t. memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan

kepada-Nya, Amin.

Jakarta, Februari 2011

Penulis

Page 8: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Kegunaan Penelitian ......................................................... 7

BAB II : DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoretis………………. ................................................ 8

1. Hakikat Hasil Belajar .............................................................. 8

a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 8

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 13

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif ........................................... 18

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .................... 18

b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif..................................... 21

c. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ................................... 25

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................... 31

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ............ 31

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ............... 33

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD..................................... 37

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD............. 37

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ................ 38

Page 9: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

ix

B. Kajian Penelitian Relevan ............................................................. 42

C. Kerangka Berpikir......................................................................... 44

D. Hipotesis Penelitian....................................................................... 45

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 46

B. Metode dan Desain Penelitian....................................................... 46

C. Populasi dan Teknik Sampling...................................................... 48

D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 49

E. Instrumen Penelitian...................................................................... 49

G. Teknik Analisis Data..................................................................... 53

H. Hipotesis Statistik ......................................................................... 54

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 55

1. Gambaran Umum SMP Darussalam Pondok Labu................. 55

a. Sejarah Berdirinya SMP Darussalam................................ 55

b. Visi dan Misi SMP Darussalam Pondok Labu.................. 57

c. Struktur Organisasi SMP Darussalam Pondok Labu ........ 57

2. Praktik Pembelajaran .............................................................. 59

a. Praktik Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw.............. 59

b. Praktik Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD .............. 61

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif

Teknik Jigsaw dan STAD ....................................................... 62

4. Data Hasil Belajar IPS Siswa.................................................. 64

a. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok Jigsaw .............. 64

b. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok STAD .............. 67

B. Uji Persyaratan Analisis Data ....................................................... 70

1. Uji Normalitas Data ................................................................ 70

2. Uji Homogenitas Data............................................................. 71

C. Pengujian Hipotesis....................................................................... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 72

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 75

C. Saran.............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 79

Page 10: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Dengan Pembelajaran

Tradisional........................................................................................ 23

Tabel 2. Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Teknik

Jigsaw...............................................................................................36

Tabel 3. Ketentuan Penetapan Poin Kemajuan ............................................. 42

Tabel 4. Desain Penelitian Two Group Pretest posttest design ..................... 45

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar..................................................... 48

Tabel 6. Data Hasil Pretest Siswa Kelompok Jigsaw ................................... 64

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histogram dan

Poligon Variabel X1 ......................................................................... 64

Tabel 8. Data Hasil Posttest Siswa Kelompok Jigsaw .................................. 65

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histogram dan

Poligon Variabel X2…………………………………. .................... 66

Tabel 10. Data Hasil Pretest Siswa Kelompok STAD..................................... 67

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histogram dan

Poligon Variabel Y1…………………………………. .................... 67

Tabel 12. Data Hasil Posttest Siswa Kelompok STAD ................................... 68

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histogram dan

Poligon Variabel Y2…………………………………. .................... 69

Tabel 14. Perbandingan Mean Hasil Belajar Siswa Kelompok Jigsaw dan

STAD ............................................................................................... 70

Tabel 15. Uji Normalitas Variabel X1, X2, Y1, dan Y2 dari 33 Responden .... 71

Tabel 16. Uji Homogenitas Data Kelompok Jigsaw dan Kelompok STAD.... 71

Tabel 17. Signifikansi Uji t Variabel X dengan Variabel Y ............................ 72

Tabel 18. Data Analisis Butir Pertanyaan ........................................................ 98

Tabel 19. Hasil Hitung Korelasi Point Biserial Menggunakan SPSS v 17......100

Tabel 20. Hasil Uji Validitas Butir Soal ..........................................................102

Tabel 21. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw..............................107

Page 11: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

xi

Tabel 22. Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelompok Jigsaw ........................108

Tabel 23. Hasil Tes Kemampuan Akhir Kelompok Jigsaw.............................111

Tabel 24. Data Distribusi Frekuensi Postes Kelompok Jigsaw........................112

Tabel 25. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok STAD ..............................115

Tabel 26. Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelompok STAD.........................116

Tabel 27. Hasil Tes Kemampuan Akhir Kelompok STAD .............................119

Tabel 28. Data Distribusi Frekuensi Postes Kelompok STAD........................120

Tabel 29. Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

Kelompok Jigsaw.............................................................................123

Tabel 30. Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir

Kelompok Jigsaw.............................................................................125

Tabel 31. Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

Kelompok STAD .............................................................................127

Tabel 32. Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir

Kelompok STAD .............................................................................129

Tabel 33. Tabel Kerja Uji t...............................................................................134

Page 12: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi SMP Darussalam.............................................. 58

Gambar 2. Grafik Histogram dan Poligon Variabel X1 ..................................... 65

Gambar 3. Grafik Histogram dan Poligon Variabel X2 ..................................... 66

Gambar 4. Grafik Histogram dan Poligon Variabel Y1 ..................................... 68

Gambar 5. Grafik Histogram dan Poligon Variabel Y2 ..................................... 69

Page 13: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian.............................................................. 79

Lampiran 2. Tabel Analisis Butir Pertanyaan dari 50 Butir Soal Postes

Kepada 10 Responden Untuk Uji Validitas Instrumen......... 98

Lampiran 3. Uji Validitas Instrumen ......................................................... 100

Lampiran 4. Uji Reliabilitas dari 50 Butir Soal dari 10 Responden.......... 105

Lampiran 5. Hasil Tes Kemampuan Awal dan Penentuan Rentangan, Banyak

Kelas, Ujung Bawah Kelas Interval Pertama Kelompok

Jigsaw.................................................................................... 107

Lampiran 6. Hasil Tes Kemampuan Akhir dan Penentuan Rentangan, Banyak

Kelas, Ujung Bawah Kelas Interval Pertama Kelompok

Jigsaw.................................................................................... 111

Lampiran 7. Hasil Tes Kemampuan Awal dan Penentuan Rentangan, Banyak

Kelas, Ujung Bawah Kelas Interval Pertama Kelompok

STAD .................................................................................... 115

Lampiran 8. Hasil Tes Kemampuan Akhir dan Penentuan Rentangan, Banyak

Kelas, Ujung Bawah Kelas Interval Pertama Kelompok

STAD .................................................................................... 119

Lampiran 9. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw . 123

Lampiran 10. Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir Kelompok Jigsaw. 125

Lampiran 11. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok STAD.. 127

Lampiran 12. Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir Kelompok STAD . 129

Lampiran 13. Uji Homogenitas Kelompok Jigsaw...................................... 131

Lampiran 14. Uji Homogenitas Kelompok STAD...................................... 132

Lampiran 15. Uji Hipotesis Data ................................................................. 133

Lampiran 16. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik Jigsaw138

Lampiran 17. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Teknik STAD 140

Lampiran 18. Tabel Liliefors....................................................................... 142

Lampiran 19. Tabel Nilai Product Moment................................................. 143

Lampiran 20. Tabel Luas Dibawah Kurva Normal ..................................... 144

Lampiran 21. Tabel Distribusi F.................................................................. 146

Lampiran 22. Tabel Nilai Uji t .................................................................... 148

Page 14: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan

para peserta didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu.

Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru

sebagai pengajar, maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk

mencapai hasil belajar yang setinggi-tingginya. Hasil belajar merupakan hasil

yang dicapai siswa setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Kualitas

hasil belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru

dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap

kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan

pembelajaran yang maksimal.

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa bukti dari seseorang yang telah

belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku dalam aspek-aspek tertentu

seperti pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,

emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.1

Pendapat serupa dikemukakan oleh WS Winkel yang menyatakan bahwa hasil

1Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), h. 30.

Page 15: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

2

belajar yang dihasilkan oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam

bidang pengetahuan/pengalaman dalam bidang keterampilan, nilai dan sikap.2

Salah satu indikator keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran

tercermin dari nilai evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk

mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrumen dan

membandingkan hasilnya dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.3

Keberhasilan suatu proses pembelajaran itu sendiri ditentukan oleh kualitas

komponen-komponen terkait dalam pendidikan persekolahan. Komponen

utama yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tersebut adalah kualitas

pembelajaran yang dirancang oleh guru, sistem dan lingkungan yang

mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang humanis, dinamis,

interaktif dan menyenangkan.

Setiap pendidik menginginkan peserta didiknya memiliki hasil belajar

yang baik. Oleh sebab itu, berbagai upaya akan dilakukan guru untuk

mencapai keinginan tersebut di antaranya dengan memanfaatkan metode-

metode pembalajaran yang dipandang tepat dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala

kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode pembelajaran

mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan

kondisi tertentu, tetapi tidak tepat untuk situasi lain. Demikian pula suatu

metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh

guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat berlaku untuk materi

pelajaran apapun termasuk Ilmu Pengetahuan Sosial. Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) disebut juga sebagai synthetic science, karena

konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian ditentukan atau

diobservasi setelah fakta terjadi. IPS merupakan suatu program pendidikan dan

bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam

2WS Winkel, Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. (Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia, 1999), h. 102.

3Pupuh Fathurrahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama, 2007),h.75.

Page 16: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

3

nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun

ilmu pendidikan. Social Scence Education Council (SSEC) dan National

Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai Social Science

Education dan Social Studies. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang

yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi,

ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan

sebagainya.4

Dalam belajar IPS desain pembelajaran yang dirancang seorang guru

berperan penting dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran pada suatu

tema/konsep. Seorang guru yang pandai memilih dan menggunakan strategi

atau metode pembelajaran yang variatif, tepat dan sesuai dengan tema/konsep

yang disajikan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

dan berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran akan dapat menggugah

motivasi siswa dalam menggunakan ide-ide, mengekspresikan dan

mengaktualisasikan segenap kemampuan yang dimiliki. Agar peserta didik

dapat berkompetisi secara sehat dan wajar untuk mencapai prestasi yang

tinggi. Dalam hal ini guru cukup memfasilitasi, mengarahkan, dan

membimbing para peserta didik untuk mengembangkan diri, bakat dan

potensinya, sehingga mereka dapat mencapai hasil yang tinggi atau mutu yang

baik dalam bidang studi IPS.

Uraian di atas menunjukkan bahwa metode pembelajaran dapat

digunakan untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang akan

dicapai. Oleh karenanya dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru

dituntut untuk menguasai beberapa metode mengajar dan siap digunakan

secara tepat sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.

Suatu hal yang harus dipahami guru, dalam kaitannya dengan

penggunaan metode pembelajaran, bahwa teori dan praktik pendidikan modern

memposisikan siswa bukan sebagai penerima yang pasif yang banyak

membutuhkan pengawasan, tetapi merupakan subyek yang aktif bertindak,

berfikir, serta yang harus dibantu untuk dapat merealisasikan dan

4 Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), h. 11.

Page 17: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

4

mengendalikan potensi-potensi yang dimiliki. Untuk itu metode pembelajaran

yang ditetapkan oleh guru haruslah sejalan dengan eksistensi siswa sebagai

individu yang aktif.

Di antara metode pembelajaran yang menurut penulis pandang sesuai

dengan teori dan praktik pendidikan modern adalah metode kooperatif.

Metode kooperatif merupakan metode yang dapat meningkatkan kemajuan

belajar, sikap siswa yang lebih positif, meningkatkan rasa sosial dan

individual, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang

karena siswa berdiskusi sesama teman dalam proses pembelajaran. Hal ini

selaras dengan Johnson dan Smith yang dikutip oleh Anita Lie dalam

bukungan Cooperative Learning “Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi

juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan

dengan yang lainnya dan membangun pengertian dan pengetahuan yang

sama.”5

Metode pembelajaran kooperatif merupakan suatu inovasi

pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori

secara mendalam melalui pengalaman-pengalaman belajar. Bahkan dengan

pembelajaran kooperatif terdapat suatu permainan dan kompetisi yang dapat

meningkatkan aktivitas, minat dan motivasi siswa. Karena proses

pembelajaran yang terjadi melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental,

maka siswa dapat dengan mudah memahami teori-teori yang disajikan.

Pada pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang

dapat diterapkan, diantaranya yaitu; Students Teams Achievement Division

(STAD), Jigsaw, Teams Games Tournament (TGT), Think Pair Share (TPS),

Numbered Head Together (NHT), Group Investigation (GI), dan lain-lain.

Namun dari beberapa model pembelajaran tersebut, model pembelajaran yang

banyak dikembangkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan

Students Teams Achievement Division (STAD).

Jigsaw dan Students Teams Achievement Division (STAD) merupakan

dua tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang sama-sama dapat

5Anita Lie, Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di Ruang-ruangKelas, (Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2007), h. 6.

Page 18: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

5

mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses diskusi kelompok dan

saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi pelajaran. Lain dari

pada itu dalam pelaksanaan kedua tipe tersebut guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai dengan 6 siswa dengan

karakteristik yang heterogen. Perbedaan antara keduanya adalah pada

pembelajaran kooperataif tipe Jigsaw setiap anggota kelompok ditugaskan

untuk mempelajari materi yang berbeda. Sedangkan pada pembelajaran

kooperataif tipe Students Teams Achievement Division (STAD) setiap anggota

kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi yang sama.5

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa metode kooperatif

baik teknik jigsaw maupun STAD merupakan metode pembelajaran yang

dapat menumbuhkan motivasi, minat, aktivitas, meningkatkan rasa sosial dan

individual serta kreatifitas siswa dalam belajar. Penggunaan teknik jigsaw

maupun STAD dalam pembelajaran IPS sangatlah penting untuk dilakukan

oleh guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan

hal tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian yang mengkaji

perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti proses belajar

mengajar menggunakan teknik jigsaw dengan siswa yang mengikuti proses

belajar mengajar menggunakan teknik STAD. Adapun judul dari penelitian

tersebut adalah: “PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN

TEKNIK PEMBELAJARAN STAD”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat di

identifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah metode kooperatif mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bidang

studi IPS?

5Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimia di SMP 2 Mlati Slemen", dalam JurnalCakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2, h. 153-154.

Page 19: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

6

2. Apakah penggunaan metode yang variatif mempengaruhi aktivitas belajar

siswa?

3. Adakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode koopertaif

tipe jigsaw?

4. Adakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode koopertaif

tipe jigsaw?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan

metode kooperatif tipe jigsaw dengan siswa yang diajar menggunakan

metode kooperatif tipe STAD?

6. Apakah hasil belajar IPS yang dicapai siswa yang diajar menggunakan

metode kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari siswa yang diajar

menggunakan metode koopertaif tipe Student Team Achievment Division

(STAD)?

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa pertanyaan yang timbul dalam identifikasi masalah,

peneliti membatasi pada perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diajar

menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dengan siswa yang diajar

menggunakan metode koopertaif tipe Student Team Achievment Division

(STAD). Hasil belajar IPS yang diukur pada penelitian ini adalah ranah

kognitif pada hasil belajar IPS Siswa SMP kelas VIII semester 2 pada materi

pembelajaran Sistem Perekonomian Indonesia.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagi

berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diajar

menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dengan siswa yang diajar

menggunakan metode koopertaif tipe Student Team Achievment Division

(STAD)?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran kooperatif?

Page 20: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah:

a. Untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPS antara

siswa diajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi

dari siswa yang diajar menggunakan metode koopertaif tipe Student

Team Achievment Division (STAD).

b. Untuk membuktikan tinggi rendahnya hasil belajar IPS siswa yang

diajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dibandingkan

dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode koopertaif

tipe Student Team Achievment Division (STAD).

c. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif.

2. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk:

a. Bagi peneliti, menyampaikan informasi tentang pengaruh dari metode

kooperatif tipe jigsaw dan STAD terhadap hasil belajar dan

perbandingannya.

b. Bagi guru bidang studi khususnya IPS dapat menjadikan kedua teknik

dari metode kooperatif tersebut sebagai salah satu alternatif dalam

proses belajar mengajar.

c. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan

berfikir dan berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat

bekerjasama dengan orang lain baik dalam belajar maupun dalam

masyarakat.

Page 21: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

8

BAB II

DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Teoretik

1. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara etimologis, kata hasil belajar merupakan kata majemuk

yang terdiri dari kata hasil dan belajar, di mana masing-masing kata

memiliki makna tersendiri. Kata hasil dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia memiliki beberapa arti, yaitu: “1 sesuatu yang diadakan

(dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha; 2 pendapatan; perolehan; buah; 3

akibat; kesudahan (dr pertandingan, ujian, dsb); 4 pajak; sewa tanah; 5

berhasil; mendapat hasil; tidak gagal.”1 Sedangkan kata belajar berarti

“1 berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; 2 berlatih; 3 berubah

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman"2

Menurtut Logan, dkk, sebagaimana dikutip oleh Sia Tjundjing:

"belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif

1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2007), h. 391.

2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 17.

Page 22: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

9

menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan."3 Senada dengan hal

tersebut, Dorothy Law Nolte sebagaimana dikutip oleh Moh. Roqib,

berpendapat bahwa: "belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai

suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif

konstan dan berbekas."4

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun

dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan

masyarakat. Hesti Riani berpendapat bahwa: "belajar merupakan proses

perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam

jangka waktu tertentu."5 Sedangkan menurut Ahmad Mudzakir:

"belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku,

sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya."6

Di dalam belajar, siswa mengalami sendiri proses dari tidak

tahu menjadi tahu, karena itu menurut Cronbach, sebagaimana dikutip

oleh Sumadi Suryabrat “Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan

mengalami dan dalam mengalami itu pelajar mempergunakan

pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas hanya indera pengelihatan

saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.”7

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah

suatu proses yang akan membawa perubahan terhadap diri siswa ke

arah kecakapan, penguasaan, dan pengetahuan baru, dimana perubahan

itu terjadi karena usaha yang disengaja dengan melibatkan kemampuan

ranah siswa, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan

3Sia Tjundjing, Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada SiswaSMU, Jurnal Anima Vol.17 No.1, 2001, h. 70.

4Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LKiS, 2009), h. 121-122.5Hesti Riani, Teori Belajar, http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/teori-

belajar.html, diakses pada tanggal 29 Januari 2011.6Ahmad Mudzakir, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 34.7Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h.

231.

Page 23: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

10

belajar, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu seperti peningkatan kecakapan dan kecerdasan emosional,

sehingga tingkah lakunya berkembang.

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam

diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan

belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri

perwujudan yang khas, sebagaimana dikemukakan oleh Muhibbin Syah

antara lain:

1) Perubahan Intensional

Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau

praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini

siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti

penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

2) Perubahan Positif dan aktif

Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi

kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu

yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif

artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa

yang bersangkutan.

3) Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan

manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional

artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan

apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan

dimanfaatkan lagi.8

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif

8Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2000), h. 116.

Page 24: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

11

menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa

dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, siswa memperoleh

suatu hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, dimana siswa

memperoleh hasil dari suatu interaksi tindakan belajar pada materi

belajar. Diawali dengan siswa mengalami proses belajar, mencapai

hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar, yang semua itu mencakup

tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.9

Selain istilah hasil belajar, dalam dunia kependidikan, dikenal

juga istilah prestasi belajar dan prestasi akademik. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, kata prestasi belajar, berarti “penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru."10 Sedangkan kata prestasi akademik, berarti

“hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau

perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

pengukuran dan penilaian”.11

Jika definisi hasil belajar diperbandingkan dengan pengertian

prestasi belajar atau prestasi akademik, nampak bahwa istilah-istilah

tersebut secara subtantif adalah sama. Semuanya menunjukkan kepada

apa yang telah diperoleh seseorang dari belajarnya, baik secara

kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Hanya saja, dari ketiga domain

tersebut yang mendapatkan tekanan lebih banyak dalam prestasi belajar

dan prestasi akademik adalah domain kognitif. Hal ini tidak lain,

karena “domain kognitif cenderung menjadi perhatian para guru,

karena berkaitan dengan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran

yang telah diberikannya.”12

9Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: RemajaRosdakarya, 2008), h. 22.

10Departemen Pendidkan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 895.11Departemen Pendidkan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 895.12Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, h. 23.

Page 25: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

12

Sementara hasil belajar dapat diidentifikasi dari perubahan

perilaku siswa pada ketiga domain tersebut. Dengan kata lain, siswa

dinyatakan telah mendapatkan hasil belajar jika secara kognitif : siswa

berubah dari tidak tahu tentang suatu hal menjadi tahu, secara afektif:

siswa berubah dari bersikap tidak baik menjadi baik, secara

psikomotor: dari tidak bisa melakukan menjadi bisa melakukan.

Sementara, prestasi belajar hanya dapat diidentifikasi dari nilai angka

atau huruf yang merupakan simbol tingkat prestasi dalam belajar, yang

diberikan guru melalui suatu proses penilaian.

Jadi, hasil belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang

dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut

terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai

oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran

pencapaian hasil belajar siswa. Nilai yang dicapai siswa tersebut,

biasanya dicatat dalam buku-buku nilai dan kemudian dilaporkan

kepada siswa ataupun orang tua siswa dalam bentuk laporan tertulis

seperti buku rapor, yang diberikan secara periodik, di sekolah dasar

dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran di akhir setiap semester.

Namun, menimbang bahwa dalam penelitian ilmiah setiap

variabel harus terukur secara akurat, maka hasil belajar yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai yang ditetapkan guru

sebagai hasil belajar yang dicapai siswa melalui:

1) Penilaian formatif

Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk

mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian

tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-

mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.

2) Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk

memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau

Page 26: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

13

pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah

dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.13

Dari uraian-uraian di atas, dapatlah ditarik sintesis bahwa yang

dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah nilai atau angka yang

dicapai siswa dalam mata pelajaran tertentu yang merupakan simbol

dari tingkat penguasaan siswa terhadap pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran tersebut. Baik atau tidaknya

hasil belajar siswa dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya nilai atau

angka yang dicapainya dalam ujian/tes pada mata pelajaran tersebut.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Untuk meraih hasil belajar yang baik, banyak sekali faktor yang

perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit

siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki

dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk

meningkatkan hasil belajarnya, tapi dalam kenyataannya hasil belajar

yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Menurut Sumadi Suryabrata secara garis besar faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan

menjadi dua bagian, yaitu: faktor internal yang mencakup faktor

fisiologis dan psikologis dan faktor eksternal yang mencakup

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.14 Berangkat dari pendapat tersebut, berikut diuraikan

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1) Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi

dua kelompok, yaitu:

13M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. Ke-10, h. 26.

14Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, h. 233.

Page 27: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

14

a) Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor

yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera

(1) Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu

memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya.

Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi

siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya

memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan

pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme

dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara

kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan

fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

(2) Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya

belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem

pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling

memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga.

Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari

oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan

pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki

cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat

dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada

akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

b) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa, antara lain adalah :

(1) Intelligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa

mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang

dimiliki siswa. Menurut Binet, sebagaimana dikutip oleh

Page 28: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

15

WS. Winkel, sebagaimana dikutip oleh Sunaryo, " inteligensi

adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan

suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam

rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri

secara kritis dan objektif."15 Taraf inteligensi ini sangat

mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa

yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang

lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi

dibandingkan siswa dengan taraf inteligensi yang rendah.

Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa

dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar

yang tinggi, juga sebaliknya.

(2) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat siswa dalam

menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan:

"sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara

tertentu terhadap hal-hal tertentu."16 Sikap siswa yang positif

terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal

yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.

(3) Motivasi

Menurut Irwanto, sebagaimana dikutip oleh Wesak Wela,

motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah

pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena

adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri

seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin

belajar.17 Sedangkan menurut WS. Winkel, sebagaimana

dikutip oleh Wesak Wela, motivasi belajar adalah:

"keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

15Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, (Jakarta: EGC, 2004) h. 179..16Sarilito Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997), h. 233.17Wesak Wela, Hubungan Perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dalam

Kaitannya dengan Prestasi Belajar, http://aryjanoe10.blogspot.com/2010/04/hubungan-perkembangan-kognitif-afektif.html, diakses pada tanggal 29 Januari 2011.

Page 29: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

16

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh

siswa tercapai."18 Motivasi belajar merupakan faktor psikis

yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah

dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang

termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar.

2) Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain

diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan

diraih, antara lain adalah:

a) Faktor lingkungan keluarga

(1) Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih

baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah

(2) Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang

mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

(3) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota

keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa

secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara

tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.

b) Faktor lingkungan sekolah

(1) Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah;

18Wesak Wela, Hubungan Perkembangan…, diakses pada tanggal 29 Januari 2011.

Page 30: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

17

selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar

sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar

(2) Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih

prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai

kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka.

Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi

dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan

tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas,

yang dapat memenuhi rasa ingintahuannya, hubungan

dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis,

maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang

menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk

terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

(3) Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan

materi tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang

lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat

dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito

Wirawan menyatakan bahwa "faktor yang paling penting

adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana,

tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat

siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar

siswa akan cenderung tinggi, palingtidak siswa tersebut tidak

bosan dalam mengikuti pelajaran."19

c) Faktor lingkungan masyarakat

(1) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.

Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan

19Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, h. 122.

Page 31: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

18

enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung

memandang rendah pekerjaan guru/pengajar

(2) Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung

kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa

kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah,

setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha

memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Jadi, hasil belajar siswa dalam bidang studi IPS adalah nilai atau

angka yang dicapai siswa dalam bidang studi IPS yang merupakan simbol

dari tingkat penguasaan siswa terhadap pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh bidang studi IPS.

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pendekatan kooperatif digunakan oleh para pendidik dalam

pembelajaran di kelas dengan menciptakan situasi atau kondisi bagi

kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing anggota atau

kelompok mencapai tujuan tergantung pada kerjasama yang kompak

dan serasi dalam kelompok Model pembelajaran kooperatif merupakan

suatu model pembelajaran yang memberi kesempatan kapada anak

didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas terstruktur,

yang mana anggotanya terdiri dari empat sampai lima orang siswa

dengan struktur kelompok yang heterogen.20

Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif atau cooperative

learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku

bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur

kerja sama yang teratur dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif

lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena

pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu

20Etin Soilhatin, et al., Cooperative Learning, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 4.

Page 32: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

19

komponen tugas kooperatif (cooperative task) dan komponen struktur

insentive kooperatif (cooperative insentive structure). Tugas kooperatif

berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan anggota kelompok bekerja

sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur

insentive kooperatif merupakan suatu yang dapat membangkitkan

motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok.21

Anita Lie menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah

pembelajaran gotong royong, yakni sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dalam tugas yang

terstruktur. Lebih lanjut dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif

hanya dapat berjalan kalau sudah terbentuk kelompok atau tim yang di

dalamnya peserta didik bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada

umumnya terdiri dari 4 – 6 orang saja.22

Sedangkan menurut Trianto, "di dalam kelas kooperatif siswa

belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6

orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis

kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu."23 "Sistem

penilaian pada model pembelajaran kooperatif dilakukan terhadap

kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward),

jika kelompok tersebut mampu menunjukkan prestasi yang

dipersyaratkan."24

Jadi model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran

dengan menggunakan sistem kelompok/tim kecil, yaitu antara tiga

sampai lima orang siswa yang mempunyai latar belakang, kemampuan

akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen) untuk

menyelesaikan suatu masalah, suatu tugas atau mengerjakan sesuatu

21Wina Sanjana, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada Media, 2006), h. 241.

22Anita Lie, Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, (Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2007), h. 17.

23Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakata:Prestasi Pustaka, 2007), h. 41.

24Wina Sanjana, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, h. 240.

Page 33: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

20

untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Bukanlah sebuah kooperatif

jika para siswa duduk bersama di dalam kelompok-kelompok kecil

namun mereka menyelesaikan masalah secara individu dan hanya satu

siswa yang menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok. Dalam

pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya

yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam

menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas.

Dengan demikian, pembelajaran kooperatif diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan,

belajar untuk bekerjasama, menghargai pendapat orang lain dan

tanggung jawab antara sesama siswa dan terhadap kelompoknya untuk

memperoleh yang terbaik bagi kelompoknya dalam belajar dan

menyelesaikan tugas.

Belajar kelompok, memiliki kesempatan mengungkapkan

gagasan, mendengarkan pendapat orang lain, serta bersama-sama

membangun pengertian, menjadi sangat penting dalam belajar karena

memiliki unsur yang berguna menantang pemikiran dan meningkatkan

harga diri seseorang. Dengan pengalaman belajarnya siswa dapat

mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

Menurut Nurhadi ada beberapa alasan yang mendasari

dikembangkan pembelajaran kooperatif, antara lain:

1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,

ketrampilan, informasi, perilaku sosial dan pandangan-pandangan.

3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial

dan komitmen.

5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa

dewasa.

7) Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara

Page 34: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

21

hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.

8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.

9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari

berbagai perspektif.

10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang

dirasakan lebih baik.

11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial,

agama, dan orientasinya juga. 25

b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa hal yang menjadi prinsi dasar dalam model

pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin para siswa bekerja secara

kooperatif, hal tersebut antara lain:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segalasesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semuaanggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dantanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama prosesbelajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung-jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompokkooperatif.26

Roger dan David Johnson, sebagaimana dikutip oleh Anita Lie

mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap

cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada 5

unsur yang harus diterapkan dalam pembelajaran cooperative, yaitu:

25Administrator, http://dhar321.blogspot.com/2010/10/metode pembelajaran kooperatif.html, diakses pada tanggal 29 Januari 2011.

26Th. Widyantini, Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif,(Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran GuruMatematika, 2006), h. 4.

Page 35: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

22

1) Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada anggotanya.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu

menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok

harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai

tujuan mereka.

a. Tanggungjawab perseorangan

Setiap anggota dalam kelompok bertanggungjawab untuk

melakukan yang terbaik. Setiap anggota kelompok harus

melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas

selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

b. Tatap muka

Setiap anggota kelompok dalam kelompoknya, harus diberi

kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan ini

akan menguntungkan baik bagi anggota maupun kelompoknya.

Hasil pemikiran beberapa orang akan lebih baik daripada hasil

pemikiran satu orang saja.

c. Komunikasi antar anggota

Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali

dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum

menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu

mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa

mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara.

Keberhasilan suatu kelompok sangat tergantung pada kesediaan

para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan

untuk mengutarakan pendapat mereka.

d. Evaluasi proses kelompok

Evaluasi proses kelompok dalam pembelajaran kooperatif

diadakan oleh guru agar siswa selanjutnya bisa bekerja sama

dengan lebih baik. Waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap

kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa

Page 36: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

23

waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan

pembelajaran.27

Isjoni menyebutkan ada 5 ciri dari pembelajaran kooperatif,

yaitu : (1) setiap anggota mempunyai peran, (2) terjadi hubungan

interaksi langsung di antara peserta didik, (3) setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman sekelompoknya, (4)

guru membantu mengembangkan ketrampilan interpersonal kelompok,

dan (5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok ketika diperlukan

saja.28

Dalam pembelajaran tradisional dikenal pula metode kerja

kelompok. Hanya saja pembelajaran berkelompok secara tradisional

berbeda dengan pembelajaran berkelompok dalam cooperative

learning. Bisa dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

perbaikan dari pembelajaran tradisional dalam mengimplementasikan

pembelajaran secara berkelompok. Untuk lebih jelasnya berikut ini

dipaparkan perbedaan antara pembelajaran kooperatif dengan

pembelajaran tradisional.

Tabel 1

Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Dengan Pembelajaran Tradisional

Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar tradisional

Adanya saling ketergantunganpositif, saling membantu, dansaling memberikan motivasisehingga ada interaksi promotif.

Guru sering membiarkan adanyasiswa yang mendominasikelompok atau menggantungkandiri pada kelompok.

Adanya akuntabilitas individualyang mengukur penguasaanmateri pelajaran tiap anggotakelompok. Kelompok diberiumpan balik tentang hasil belajarpara anggotanya sehingga dapat

Akuntabilitasi individual seringdiabaikan sehingga tugas-tugassering diborong oleh salahseorang anggota kelompok,sedangkan anggota kelompokyang lainnya hanya “enak-enak

27Anita Lie, Cooperative Learning…, h. 31-35.28Isjoni, Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok,

(Bandung: Alfabeta, 2007), h. 20.

Page 37: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

24

saling mengetahui siapa yangmemerlukan bantuan dan siapayang dapat memberikan bantuan.

saja’ di atas keberhasilantemannya yang dianggappemborong.

Kelompok belajar heterogen, baikdalam kemampuan akademik,jenis kelamin, ras, etnik dansebagainya sehingga dapat salingmengetahui siapa yangmemerlukan bantuan dan siapayang dapat memberikan bantuan.

Kelompok belajar biasanyahomogen.

Pemimpin kelompok dipilihsecara demokratis atau bergiliruntuk memberikan pengalamanmemimpin bagi para anggotakelompok.

Pemimpin kelompok seringditentukan oleh guru ataukelompok dibiarkan untukmemilih pemimpinnya dengancara masing-masing.

Ketrampilan social yangdiperlukan dalam kerja gotongroyong seperti kepemimpinan,kemampuan berkomunikasi,mempercayai orang lain danmengelola konflik secaralangsung diajarkan.

Ketrampilan social sering tidakdiajarkan secara langsung.

Pada saat belajar kooperatifsedang berlangsung, guru terusmemberikan pemantauan melaluiobservasi dan melakukanintervensi jika terjadi masalahdalam kerjasama antar anggotakelompok.

Pemantauan melalui observasidan intervensi sering tidakdilakukan oleh guru pada saatbelajar kelompok sedangberlangsung.

Guru memperhatikan secaralangsung proses kelompok, yangterjadi dalam kelompok-kelompokbelajar.

Guru sering tidak memperhatikanproses kelompok yang terjadidalam kelompok-kelompokbelajar.

Penekanan tidak hanya padapenyelesaian tugas tetapi jugahubungan interpersonal(hubungan antar pribadi yangsaling menghargai).

Penekanan sering hanya padapenyelesaian tugas.

Sumber: Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKonstruktivistik, (Jakata: Prestasi Pustaka, 2007), h. 43-44.

Page 38: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

25

c. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Pendekatan kooperatif digunakan oleh para pendidik dalam

pembelajaran di kelas dengan menciptakan situasi atau kondisi bagi

kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing anggota atau

kelompok mencapai tujuan tergantung pada kerjasama yang kompak

dan serasi dalam kelompok Model pembelajaran kooperatif merupakan

suatu model pembelajaran yang memberi kesempatan kapada anak

didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas terstruktur,

yang mana anggotanya terdiri dari empat sampai lima orang siswa

dengan struktur kelompok yang heterogen.29

Beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang

dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain Slavin adalah sebagai

berikut:

1) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini pertama kali

dikembangkan oleh Aronson dkk. Langkah-langkah

mengaplikasikan tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a) Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan

setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang

berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan

rendah serta jika mungkin anggota berasal dari ras, budaya, suku

yang berbeda tetapi tetap mengutamakan kesetaraan jender.

Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam

kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi

pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap

siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi

pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi

29Etin Soilhatin, et al., Cooperative Learning, h. 4.

Page 39: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

26

pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang

disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG).

Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi

pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana

menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok

asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok jigsaw

(gigi gergaji).

b) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun

kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing

kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk

menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar

guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran

yang telah didiskusikan.

c) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

d) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor

penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil

belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya

(terkini).

e) Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa

bagian materi pembelajaran.

f) Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan tipe Jigsaw untuk

belajar materi baru, perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi

materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. 30

2) Pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)

Pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh

Spencer Kagen (1993). Pada umumnya NHT digunakan untuk

melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau

mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Langkah-langkah penerapan tipe NHT:

30Th. Widyantini, Model Pembelajaran Matematika …., h. 5-7.

Page 40: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

27

a) Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan

kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk

mendapatkan skor dasar atau skor awal.

c) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4-5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor

atau nama.

d) Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama

dalam kelompok.

e) Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu

nomor (nama) anggota kelompok untuk menjawab. Jawaban

salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil

jawaban dari kelompok.

f) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir

pembelajaran.

g) Guru memberikan tes/kuis kepada siswa secara individual.

h) Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor

penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil

belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya

(terkini). 31

3) Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh

Slavin dkk. Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif

tipe STAD:

a) Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan

kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b) Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual

sehingga akan diperoleh skor awal.

31Th. Widyantini, Model Pembelajaran Matematika …., h. 7-8.

Page 41: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

28

c) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi,

sedang, dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal

dari ras, budaya, suku yang berbeda tetapi tetap mementingkan

kesetaraan jender.

d) Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam

kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran

kooperatif tipe STAD biasanya digunakan untuk penguatan

pemahaman materi.

e) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi

pembelajaran yang telah dipelajari.

f) Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara

individual.

g) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor

dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). 32

4) Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization

atau Team Accelerated Instruction)

Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini dikembangkan oleh

Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran

kooperatif dan pembelajaran idnidvidual. Tipe ini dirancang untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu,

kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk

pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa

secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah

dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke

kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh

anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung

jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

32Th. Widyantini, Model Pembelajaran Matematika …., h. 8.

Page 42: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

29

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai

berikut:

a) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh

guru.

b) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk

mendapatkan skor dasar atau skor awal.

c) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda

(tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok

terdiri dari ras, budaya, suku yang berbeda tetapi tetap

mengutamakan kesetaraan jender.

d) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam

kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok

saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.

e) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi

pembelajaran yang telah dipelajari.

f) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

g) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor

dasar ke skor kuis berikutnya (terkini). 33

Tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan di atas

merupakan tipe-tipe yang paling sering digunakan dalam proses

pembelajaran di kelas. Terdapat tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang

lain, yaitu:

1) Model Pembelajaran Kooperatif: Think-Pair-Share

Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share merupakan

salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu mengubah

asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan

33Th. Widyantini, Model Pembelajaran Matematika …., h. 8-9.

Page 43: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

30

dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Think-Pair-Share

memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi

siswa waktu yang lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan

saling membantu satu sama lain. Dari cara seperti ini diharapkan

siswa mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling

tergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif.

2) Model Pembelajaran Kooperatif : Picture and Picture

Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar

dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang

/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui

cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis

sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

3) Model Pembelajaran Kooperatif : Problem Posing

Tipe pembelajaran kooperatif problem posing merupakan

pendekatan pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan

siswa, dan dalam proses pembelajarannya difokuskan pada

membangun struktur kognitif siswa serta dapat memotivasi siswa

untuk berpikir kritis dan kreatif. Proses berpikir demikian dilakukan

siswa dengan cara mengingatkan skemata yang dimilikinya dengan

mempergunakannya dalam merumuskan pertanyaan. Dengan

pendekatan problem posing siswa dapat pengalaman langsung

dalam membentuk pertanyaan sendiri.

4) Model Pembelajaran Kooperatif : Problem Solving

Problem solving (pembelajaran berbasis masalah) merupakan

pendekatan pembelajaran yang menggiring siswa untuk dapat

menyelesaikan masalah (problem). Masalah dapat diperoleh dari

guru atau dari siswa. Dalam proses pembelajarannya siswa dilatih

untuk kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah serta

difokuskan pada membangun struktur kognitif siswa.

Page 44: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

31

5) Model Pembelajaran Kooperatif : Team Games Tournament (TGT)

Pada pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT), peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok

kecil beranggotakan empat peserta didik yang masing-masing

anggotanya melakukan turnamen pada kelompoknya masing-

masing. Pemenang turnamen adalah peserta didik yang paling

banyak menjawab soal dengan benar dalam waktu yang paling

cepat.

6) Model Pembelajaran Kooperatif : Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC)

Tipe CIRC dalam model pembelajaran kooperatif merupakan tipe

pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan peserta didik,

dan dalam proses pembelajarannya bertujuan membangun

kemampuan peserta didik untuk membaca dan menyusun

rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya.

7) Model Pembelajaran Kooperatif : Learning Cycle (Daur Belajar)

Learning Cycle merupakan tipe pembelajaran yang memiliki lima

tahap pembelajaran, yaitu (1) tahap pendahuluan (engage), (2) tahap

eksplorasi (exploration), (3) tahap penjelasan (explanation), (4)

tahap penerapan konsep (elaboration), dan (5) tahap evaluasi

(evaluation).

8) Model Pembelajaran Kooperatif : Cooperative Script (CS)

Dalam tipe pembelajaran Cooperative Script siswa berpasangan dan

bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi

yang dipelajari. 34

34http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html, diaksespada tanggal 16 Nopermber 2010.

Page 45: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

32

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pertama kali dikembangkan

oleh Aroson dkk. di Universitas Texas. Model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw merupakan salah satu dari model kooperatif, siswa belajar

dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan

memperhatikan keheterogenan, bekerja sama positif, dan setiap anggota

bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi

yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota

kelompok yang lain.

Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggabungkan

kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pendekatan

ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan

bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas/angkatan. Dalam teknik ini

pendidik memperhatikan latar belakang pengalaman (skemata) siswa

dan membantu siswa mengaktifkan skemata tersebut agar bahan

pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan

sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi.35

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat

kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok

induk yang terdiri dari beberapa anggota kelompok ahli yang terbentuk

dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda, dan jumlah anggotanya

disesuaikan dengan jumlah materi pelajaran yang akan dipelajari.

Kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari anggota

kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mendalami topik

tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.36

35Anita Lie, Cooperative Learning…, h. 69.36Anita Lie, Cooperative Learning…, h. 43.

Page 46: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

33

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan

topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas

materi yang ditugaskan. Setelah pembahasan selesai, para anggota

kelompok ahli kemudian kembali kepada kelompok asal dan

mengajarkan kepada teman sekelompoknya apa yang telah mereka

dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Selanjutnya siswa

diberi tes/kuis, untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami

suatu materi.

Di dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, guru tidak

lagi menjadi pusat kegiatan kelas, tetapi siswalah yang menjadi pusat

kegiatan kelas. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang

mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri serta

menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan siswa akan merasa senang

berdiskusi tentang matematika dalam kelompoknya. Mereka dapat

berinteraksi dengan teman sebayanya dan juga dengan gurunya sebagai

pembimbing.37

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigwas

Anita Lie membagi tahapan-tahapan metode jigsaw sebagai

berikut:

1) Guru membagi bahan pelajaran menjadi empat bagian sesuai

dengan jumlah kelompok yang akan dibentuk alam kelas.

2) Sebelum bahan pelajaran dibagikan, guru mengenalkan topik yang

akan dibahas. Dalam hal ini guru bisa menuliskan topik di papan

tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik

tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata

siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.

3) Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok berjumlah

empat orang.

37 Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.57.

Page 47: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

34

4) Dalam setiap kelompok, bahan pelajaran bagian pertama diberikan

kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima

bagian yang kedua, dan seterusnya.

5) Setiap siswa diminta membaca atau mengerjakan bagiannya

masing-masing.

6) Siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibaca atau dikerjakan

masing-masing. Dalam kegiatan ini siswa dapat saling melengkapi

dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

7) Khusus untuk kegiatan membaca, guru membagikan bagian yang

belum terbaca kepada masing-masing siswa.

8) Kegiatan diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam

pembelajaran hari itu. Diskusi dapat dilakukan antara pasangan atau

dengan seluruh kelas.38

Lebih lanjut dinyatakan bahwa sebagai variasi apabila tugas

yang dikerjakan cukup sulit, siswa dapat membentuk kelompok ahli.

Kelompok ahli yang dimaksud adalah kelompok siswa yang mendapat

bahan pelajaran sama, saling berkumpul untuk berdiskusi dalam satu

kelompok. Mereka bekerjasama mempelajari atau mengerjakan bagian

tersebut. Kemudian masing-masing siswa kembali kepada

kelompoknya sendiri (kelompok asli) dan membagikan apa yang telah

dipelajarinya kepada teman-teman dalam kelompoknya.39

Sedangkan Robert E. Slavin membagi tahapan pembelajaran

kooperatif dengan teknik jigsaw sebagai berikut:

1) Membaca.

Siswa mendapat topik ahli yaitu topik yang menjadi fokus masing-

masing siswa, tiap-tiap siswa dalam satu kelompok mendapatkan

topik yang berbeda. Materi yang diberikan kemudian dibaca untuk

menemukan informasi yang ada.

38Anita Lie, Cooperative Learning…, h. 69-70.39Anita Lie, Cooperative Learning…, h. 70.

Page 48: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

35

2) Diskusi kelompok ahli.

Siswa dengan bahan pelajaran yang sama bertemu untuk

mendiskusikannya dalan kelompok ahli.

3) Laporan kelompok.

Para ahli kembali ke kelompok asalnya untuk mengajarkan teman

kelompok mereka mengenai topik ahli.

4) Tes.

Siswa mengerjakan kuis atau soal secara individu. Soal tersebut

mencakup seluruh topik yang telah dipelajari dan didiskusikan.

5) Penghargaan kelompok.

Masing-masing kelompok mendapatkan skor. Kelompok dengan

skor tertinggi berhak mendapatkan penghargaan.40

Sementara menurut Elliot Aronson pelaksanaan kelas jigsaw,

meliputi 10 tahap yaitu:

1) Membagi siswa ke dalam kelompok jigsaw dengan jumlah 5-6

orang yang heterogen.

2) Menugaskan satu orang siswa dari masing-masing kelompok

sebagai pemimpin, umumnya siswa yang dewasa dalam kelompok

itu.

3) Membagi pelajaran yang akan dibahas ke dalam 5-6 segmen.

4) Menugaskan tiap siswa untuk mempelajari satu segmen dan untuk

menguasai segmen mereka sendiri.

5) Memberi kesempatan kepada para siswa itu untuk membaca

secepatnya segmen mereka sedikitnya dua kali agar mereka

terbiasa dan tidak ada waktu untuk menghafal.

6) Bentuklah kelompok ahli dengan satu orang dari masing-masing

kelompok jigsaw bergabung dengan siswa lain yang memiliki

segmen yang sama untuk mendiskusikan poin-poin yang utama

40Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimia di SMP 2 Mlati Slemen", dalamJurnal Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2, h. 156.

Page 49: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

36

dari segmen mereka dan berlatih presentasi kepada kelompok

jigsaw mereka.

7) Setiap siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok jigsaw

mereka.

8) Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan segmen yang

dipelajarinya kepada kelompoknya, dan memberi kesempatan

kepada siswasiswayang lain untuk bertanya.

9) Guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lainnya,

mengamati proses itu. Bila ada siswa yang mengganggu segera

dibuat intervensi yang sesuai oleh pemimpin kelompok yang di

tugaskan.

10) Pada akhir bagian beri ujian atas materi sehingga siswa tahu

bahwa pada bagian ini bukan hanya game tapi benar-benar

menghitung.41

Dari uraian diatas secara sederhana tahapan langkah

pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw dapat dideskripsikan

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2

Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw

Tahapan Kegiatan Keterangan

Pertama Membentuk kelompokbesar yang heterogen

Guru membagi siswa dalamkelompok yang berjumlah 5-6orang disebut kelompok asal

Kedua Membagikan tugasmateri membentuk ahli

Membagi tugas materi yangberbeda pada tiap siswa dalamtiap kelompok

Ketiga Diskusi kelompok ahli Siswa berdiskusi dalam kelompokberdasarkan kesamaan materiyang diberikan pada masing-masing siswa

Keempat Diskusi kelompokbesar/asal

Siswa berdiskusi kembali dalamkelompok asalnya masing-masingberdasarkan ketentuan guru

41Elliot Aronson. The Jigsaw Classroom, http://www.jigsaw.org, diakses 24 Nopember2010.

Page 50: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

37

Kelima Pemberian kuisindividu semua materi

Guru melakukan penilaian untukmengukur kemampuan dan hasilbelajar siswa mengenai seluruhpembahasan

Keenam Pemberian penghargaan Memberikan penghargaan kepadakelompok dan siswa berprestasi

Adapun peran guru dalam pembelajaran kooperatif teknik

jigsaw antara lain:

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas.

2) Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok-kelompok

kecil (5-6 orang dalam setiap kelompoknya)

3) menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa baik tugas

individu maupun tugas kelompok dengan sejelas-jelasnya.

4) Memantau berlangsungnya kerja kelompok-kelompok kecil yang

telah dibentuk untuk mengetahui bahwasanya kegiatan berlangsung

dengan lancar. Dalam hal ini guru menyediakan kesempatan kepada

siswa dengan seluasluasnya untuk memperoleh pengalaman belajar

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5) Mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes tertulis. Penilaian

dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa.42

4. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Student Team Achievment Division (STAD) merupakan

pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas,

tujuan dan penghargaan kooperatif.43 Pelaksanaan strategi belajar ini,

siswa ditugaskan untuk bekerja dalam satu kumpulan yang terdiri dari

4-5 orang setelah guru menyampaikan bahan pelajaran dan

42Barokah Santoso, Cooperative Learning: Penerapan Teknik Jigsaw DalamPembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP, Buletin Pelangi Pendidikan, vol. 1 No. 1, Tahun 1998, h.7.

43Trianto, Model-model Pembelajaran…, h. 56.

Page 51: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

38

mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran itu. Setelah

melakukan kegiatan diskusi setiap anggota kelompok akan diberi ujian

atau kuis secara individu. Nilai yang diperoleh setiap anggota

dikumpulkan untuk memperoleh nilai kelompok. Sehingga untuk

mendapatkan penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus

membantu kelompoknya.

Pada pembelajaran kooperatif teknik STAD siswa belajar dan

membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan

kerjasama setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas

yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa

dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas

mereka sedangkan guru pada metode pembelajaran ini berfungsi

sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya proses

belajar.

Guru yang menggunakan STAD juga mengacu pada belajar

kelompok siswa, menyajikan infomasi akademik baru kepada siswa

setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Secara

individu, setiap minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Dalam

STAD, diskusi kelompok merupakan komponen kegiatan penting,

karena sangat berperan dalam aktualisasi kelompok secara sinergis

untuk mencapai hasil yang terbaik dan dalam pembimbingan antara

anggota kelompok sehingga seluruh anggota sebagai satu kesatuan

dapat mencapai yang terbaik.44

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Robert E.

Slavin, sebagaimana dikutip oleh Crys Pajar Partana adalah sebagai

berikut:

44Administrator,Metode Pembelajaran STAD, http://mihecheery.blogspot.com/2010/06/metode-pembelajaran-stad.html, diakses pada tanggal 29 Januari 2011

Page 52: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

39

1) Tahap mengajar.

Tahap mengajar adalah menyampaikan pelajaran, dan alat yang

dibutuhkan di sini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Setiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan kelas presentasi.

Presentasi meliputi pembukaan, membangun pengetahuan awal, dan

petunjuk latihan.

a) Pembukaan.

(1) Menjelaskan pada peserta didik tentang mengapa materi

tersebut perlu dipelajari. Membangun keingintahuan peserta

didik dengan demonstrasi, permasalahan kehidupan, dan

lain sebagainya.

(2) Memungkinkan peserta didik untuk menemukan konsep

sendiri.

(3) Menerapkan dengan singkat tentang prasyarat yang harus

dimiliki.

b) Membangun pengetahuan awal.

(1) Fokuskan pada pemahaman bukan ingatan.

(2) Mendemonstrasikan konsep menggunakan bantuan alat-alat

peraga.

(3) Sesekali bertanya pada peserta didik untuk mengetahui

penguasaan mereka terhadap materi.

(4) Menjelaskan mengapa suatu jawaban itu salah atau benar

kecuali jika sudah jelas.

(5) Beralih ke materi berikutnya segera setelah peserta didik

menguasai suatu konsep.

(6) Memelihara semangat peserta didik dengan membatasi

hambatan dan memberikan banyak pertanyaan.

c) Petunjuk latihan.

(1) Semua peserta didik bekerja untuk memecahkan

permasalahan atau memberikan contoh atau

mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan.

Page 53: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

40

(2) Memanggil peserta didik dengan cara acak. Hal ini akan

membuat semua peserta didik bersiap-siap untuk

menjawab.

(3) Tidak memberikan kelas tugas yang lama. Peserta didik

hanya bekerja untuk memecahkan satu atau dua masalah

atau contoh, atau mempersiapkan satu atau dua jawaban,

lalu memberikan mereka umpan balik. 45

2) Tahap belajar dalam kelompok.

Tahap belajar dalam kelompok, yaitu peserta didik belajar dalam

kelompok mereka. Selama belajar kelompok, tugas anggota

kelompok adalah untuk menuntaskan pemahaman mereka tentang

materi yang telah disampaikan dan membantu anggota yang lain

dalam menuntaskan pemahamannya. Peserta didik mempunyai

kertas kerja dan kertas jawaban yang dapat digunakan untuk melatih

keterampilan mereka dan untuk memperkirakan pemahaman

mereka sendiri dan temannya. Hanya ada dua kertas kerja dan

kertas jawaban dalam setiap kelompok, ini membuat mereka

bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang ada.

Guru harus menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan kerja

kelompok pada hari pertama kelompok bekerja dalam STAD.

Sebelum mereka bulai bekerja, diskusikan dulu tentang peraturan

yang ada dalam kelompok. Beberapa aturan yang mungkin dapat

diterapkan dalam pembelajaran dalam kelompok antara lain:

a) Setiap siswa harus meyakinkan bahwa teman-teman dalam

kelompoknya telah belajar.

b) Siswa tidak berhenti belajar sampai semua anggota kelompok

telah memahami pelajaran yang telah disampaikan.

c) Jika ada pertanyaan harus diajukan kepada anggota kelompok

terlebih dahulu sebelum diajukan kepada guru.

45Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 156-157.

Page 54: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

41

d) Setiap anggota kelompok diharuskan berbicara dengan suara

yang pelan.

Setelah aturan ditetapkan maka selanjutnya adalah melaksanakan

kegiatan-kegiatan berikut:

a) Memastikan bahwa semua anggota kelompok menuju mejanya

masing-masing.

b) Memberikan waktu sekitar 10 menit untuk memilih nama

kelompok.

c) Membagikan kerta kerja dan kertas jawaban.

d) Mendorong peserta didik untuk bekerjasama dalam kelompok.

Jika mereka menemukan suatu permasalahan, setiap peserta

didik harus berusaha menyelesaikan sendiri lalu

mencocokkannya dengan temannya.

e) Menekankan pada siswa bahwa tidak seorang pun boleh selesai

belajar sampai semua anggota kelompok mempelajari materi

secara tuntas. 46

3) Kuis (Tes)

Kuis yang dimaksud di sini adalah kuis individu dan yang

diperlukan adalah lembar soal untuk setiap peserta didik. Tahap

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a) Membagikan kuis dan memberikan waktu yang cukup bagi

siswa untuk menyelesaikannya. Tidak mengizinkan peserta

didik bekerjasama dalam mengerjakan kuis.

b) Setelah kuis selesai, tukarkan lembar jawaban satu peserta didik

dengan yang lain atau kumpulkan lembar tersebut untuk

dikoreksi. 47

4) Penghargaan kelompok.

Penilaian kelompok adalah menilai kemajuan individu dan

memberikan nilai kelompok serta memberikan penghargaan pada

46Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157.47Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157.

Page 55: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

42

kelompok unggulan. Setelah semua kelompok selesai dengan

tugasnya, maka mereka mendapat nilai yang sesuai dengan hasil

pekerjaannya. Nilai ini disebut nilai dasar. Nilai dasar untuk setiap

kelompok berbeda sesuai dengan persen jawaban benar, namun

nilai ini sama untuk setiap anggota kelompok. 48

Nilai dasar ini nantinya dibandingkan dengan nilai kuis. Bila nilai

kuis mereka melebihi nilai dasar, siswa akan mendapatkan poin

untuk kelompok mereka. Poin ini dinamakan poin kemajuan.

Adapun ketentuan penetapan poin kemajuan menurut Robert E.

Slavin adalah sebagai berikut:49

Tabel 3

Ketentuan Penetapan Poin Kemajuan

Nilai Kuis Poin Kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah nilai dasar 5

10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah nilai

dasar10

Sama dengan nilai dasar sampai 10 poin di atas

nilai dasar20

Lebih dari 10 poin di atas nilai dasas 30

Pekerjaan yang sempurna (tidak menghiraukan

nilai dasar)30

B. Kajian Penelitian Relevan

Di bawah ini akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian ini. Hasil penelitian pendukung yang dimaksud yaitu hasil

penelitian penerapan metode kooperatif teknik jigsaw dan STAD serta

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Efi dengan judul "Perbedaan Hasil

Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperatif

48Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 157-158.49Crys Fajar Partana, "Kajian Efektifitas Penerapan…, h. 158.

Page 56: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

43

Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD" menyimpulkan bahwa: 1)

Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar

dengan pendekatan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dengan siswa yang

diajar dengan pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam pelajaran biologi;

dan 2) Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif teknik

jigsaw lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan

pembelajaran kooperatif teknik STAD.50

Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Bintang Sukarno dengan judul

"Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Kooperatif Model STAD dan Jigsaw

Ditinjau dari Gaya Belajar dan Interaksi Sosial Siswa" menyimpulkan bahwa:

1) Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif model STAD dan jigsaw

terhadap prestasi belajar siswa dan siswa yang mendapat pembelajaran

kooperatif model jigsaw lebih tinggi prestasinya dibanding siswa yang

mendapat pembelajaran kooperatif model STAD; 2) Tidak ada pengaruh gaya

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa; dan 3) Terdapat pengaruh

interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.51

Penelitian yang dilakukan F. Indriyati dengan judul "Perbandingan

Model Pembelajaran STAD dengan Jigsaw dalam Materi Struktur Atom pada

Lesson Study di Kelas X MAN 3 Malang" menyimpulkan bahwa: 1) Terdapat

perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran model STAD dengan yang diajar menggunakan model Jigsaw;

dan 2) Persepsi siswa menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model STAD

lebih dapat diterima siswa dengan baik dari pada pembelajaran dengan model

Jigsaw.52

50Efi, Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar Melalui PendekatanCooperatif Learning Tekik Jigsaw dengan Teknik STAD (Sebuah Eksperimen di MTs AL-MarwahTeluknaga Tangerang), (Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2007).

51Bagus Bintang Sukarno, Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Kooperatif ModelSTAD dan Jigsaw Ditinjau dari Gaya Belajar dan Interaksi Sosial Siswa (PenelitianPembelajaran Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 2 Surakarta), (Tesis ProgramPascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2010),

52 F. Indriyati, Perbandingan Model Pembelajaran STAD dengan Jigsaw dalam MateriStruktur Atom pada Lesson Study di Kelas X MAN 3 Malang, (Skripsi FMIPA Universitas NegeriMaang, 2009).

Page 57: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

44

Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Purwanti Hasanah dengan judul

"Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw dalam

Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs NU Ungaran"

menyimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan

antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw; dan 2) Pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.53

C. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat mengembangkan

berbagai kemampuan siswa, seperti dengan menerapkan proses belajar

bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan

pembimbing. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif

(Cooperative Learning) dalam proses pembelajaran di kelas, siswa diberi

kesempatan bersama dengan teman-teman sekelompoknya untuk saling belajar

secara berkelanjutan, mereka dibiasakan saling bekerjasama dalam proses

belajar.

Pada pendekatan pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw siswa

lebih diberi kesempatan untuk menemukan ide pokok, untuk saling berpikir

kemudian dibahas bersama, siswa juga diberi kesempatan untuk saling

mengajarkan kepada teman lain dalam kelompoknya dan saling mentransfer

ilmu pengetahuannya. Sedangkan pada teknik STAD siswa diberi kesempatan

untuk menemukan ide pokok kemudian dibahas bersama dan dipersentasikan

secara berkelompok. Sedangkan peran guru pada kedua teknik ini adalah

sebagai fasilitator, memberi penguatan dan bimbingan pada siswa dalam

berdiskusi, sehingga siswa tidak hanya berpikir sendiri dan

mempertanggungjawabkannya tapi juga berbagi dalam pengetahuannya.

Konsekuensi dari adanya perbedaan dalam penerapan metode

kooperatif tipe jigsaw dengan tipe STAD adalah perbedaan pengalaman

53Yuli Purwanti Hasanah, Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD danJigsaw dalam Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs NU Ungaran, (Skripsi FMIPAUniveristas Negeri Semarang, 2007).

Page 58: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

45

belajar pada siswa yang akan berdampak pada perbedaan hasil belajar yang

dicapai siswa pada masing-masing tipe metode kooperatif tersebut. Dengan

demikian dapat diduga bahwa hasil belajar yang dicapai siswa menggunakan

metode kooperatif tipe jigsaw berbeda dengan prestasi belajar yang dicapai

siswa menggunakan metode kooperatif tipe STAD.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka

diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : Tidak Terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang

diberikan pembelajaran menggunakan teknik jigsaw dan hasil

belajar IPS antara siswa yang diberikan pembelajaran

menggunakan teknik STAD.

H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang

diberikan pembelajaran menggunakan teknik jigsaw dan hasil

belajar IPS antara siswa yang diberikan pembelajaran

menggunakan teknik STAD.

Page 59: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darussalam yang berdomisili di ,

Jl. H. Ipin Pondok Labu Jakarta Selatan. Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Darussalam, peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat

penelitian didasarkan pada pertimbangan kemudahan, keterbatasan waktu dan

tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini. Penelitian dalam rangka pengumpulan

data ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu selama Mei – Agustus 2010.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode kuasi eksperimen, yaitu metode penelitian yang mendekati

percobaan sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan kontrol/

memanipulasikan semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi

dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-

batasan yang ada.54

Karena dalam penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa terkait

54M. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 73.

Page 60: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

47

dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang berbeda antara

metode jigsaw dan metode STAD.

Penelitian dilaksanakan dalam 7 kali pertemuan (14 jam pelajaran

@ 35 menit) pada materi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk melihat

perbedaan hasil belajar IPS siswa setelah diberikan pembelajaran

kooperatif melalui metode Jigsaw sebagai kelompok eksperimen dan

metode STAD sebagai kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen

metode tersebut dilaksanakan pada pertemuan pertama dan ketiga

dilaksanakan diskusi kelompok dan persentasi kelompok, kedua dan

keeempat dilaksanakan. Kemudian pertemuan terakhir dilaksanakan postes

untuk melihat hasil belajar IPS siswa setelah perlakuan. Sedangkan pada

kelompok kontrol metode tersebut dilaksanakan pada pertemuan pertama

dan ketiga dilaksanakan diskusi kelompok dan persentasi kelompok, kedua

dan keempat dilaksanakan pemberian kuis secara individu dimana nilai

tersebut dapat mempengaruhi nilai masing-masing kelompok. Kemudian

pertemuan terakhir dilaksanakan postes untuk melihat hasil belajar IPS

siswa setelah perlakuan.

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

model: Two Group, Pretest posttest design. Rancangan tersebut berbentuk

seperti berikut:

Tabel 4Desain Penelitian Two Group Pretest posttest design

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

KE jigsaw O1 Xjigsaw O2

KE STAD O1 XSTAD O2

Keterangan:KE jigsaw: Kelompok eksperimen metode jigsawKE STAD: Kelompok eksperimen metode STADX1 : Perlakuan dengan perlakuan metode JigsawX2 : Perlakuan dengan perlakuan metode STADO1 : Pemberian pretestO2 : Pemberian posttest

Page 61: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

48

Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu

sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum

eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2)

disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yaitu O1 – O2 diasumsikan

merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah "keseluruhan obyek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian"55 Adapun populasi

target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Darussalam Pondok

Labu Jakarta Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas

VIII SMP Darussalam yang berjumlah 110 siswa.

Sedangkan sampel adalah "sebagian atau wakil populasi yang

diteliti."56 Sampel dalam penelitian adalah sebagian siswa kelas VIII SMP

Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan berjumlah 66 yang ditetapkan

menggunakan teknik random sampling sederhana (simple random sampling).

Sampel tersebut dibagi dua, yaitu:

1. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yaitu kelompok yang

melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebanyak 33 orang.

2. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol yaitu kelompok yang

melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD sebanyak 33 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

55Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: RinekaCipta, 1998), h. 115.

56Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,h. 117.

Page 62: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

49

Test merupakan penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk melihat

kemajuan belajar peserta didik dalam hal ini penguasaan matari pelajaran

siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPS baik yang menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw maupun tipe STAD.

2. Observasi

Observasi merupakan semua bentuk penerimaan data yang dilakukan

dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya, dan

mencatatnya. Sedangkan metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk

mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur

yang terstandar. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

kondisi umum SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta Selatan.

3. Telaah dokumen.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, leger agenda, dan

sebagainya. Teknik ini digunakan untuk menelaah berbagai dokumen yang

berkaitan dengan data penelitian.

4. Angket

Angket adalah alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan

sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh

responden, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.57 Teknik ini

digunakan untuk mendapat data tentang tanggapan siswa terhadap

penerapan metode jigsaw dan STAD.

E. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konsep

Hasil belajar IPS siswa adalah nilai atau angka yang dicapai siswa

dalam mata pelajaran IPS yang merupakan simbol dari tingkat penguasaan

siswa terhadap pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran tersebut.

57S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 168.

Page 63: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

50

2. Definisi Operasional

Hasil belajar IPS siswa adalah nilai atau angka yang dicapai siswa

setelah dilakukan tes oleh peneliti baik pretest maupun post test setelah

dilakukan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dan

tipe STAD dengan indikator: 1) menjelaskan arti sistem perekonominan; 2)

mengidentifikasi macam-macam sistem perekonomian; 3) mengidentifikasi

pelaku-pelaku kegiatan perekonomian di Indonesia; 4) mengidentifikasi

kebaikan dan kelemahan macam-macam sistem perekonomian; 5)

Mengidentifikasi ciri-ciri utama perekonomian Indonesia; dan 6)

Mengidentifikasi kebaikan dan kelemahan sistem perekonomian Indonesia.

Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang

didasarkan pada aspek kognitif yang meliputi mengingat, memahami,

menerapkan dan menganalisis, dalam bentuk soal pilihan ganda dengan

alternatif 4 jawaban (a, b, c, dan d. Nilai yang diberikan dalam setiap tes

hasil belajar IPS tersebut adalah 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk

jawaban yang salah.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 5Kisi-kisi Instumen Hasil Belajar

KompetensiDasar

Materi Pokok/Pembelajaran

Indikator Nomor SoalAspekyang

diukurSistem Perekonomian Menjelaskan arti sistem

perekonomian14, 20, 42

C 1C 2

Macam-macamsistem ekonomi

Mengidentifikasi macam-macam sistem perekonomian

2, 3, 18, 22, 26, 29,30, 32, 33

C 1

Pelaku-pelakukegiatanperekonomian diIndonesia

Mengidentifikasi pelaku-pelaku kegiatanperekonomian di Indonesia

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,12, 13, 15, 16, 17,34, 35, 36, 37, 38,39, 40, 41, 47, 48

C 2C 1

Kelebihan dankelemahan sistemekonomi

Mengidentifikasi kebaikandan kelemahan macam-macam sistem perekonomian

1, 4, 25, 31C 4C 2

Ciri-ciri utamaperekonomianIndonesia

Mengidentifikasi ciri-ciriutama perekonomianIndonesia

19, 21, 23, 24, 27,28, 49, 50

C 4, C 1C 5, C2

Mendeskripsikan pelaku-pelakuekonomi dalamsistemperekonomianIndonesia

Kebaikan dankelemahan sistemperekonomianIndonesia

Mengidentifikasi kebaikandan kelemahan sistemperekonomian Indonesia

43, 44, 45, 46

C 1

Jumlah 50

Page 64: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

51

Keterangan:

C1 = Menghafal C2 = Memahami C3 = MengaplikasikanC4 = Menganalisis C5 = Mengevaluasi C6 = Mencipta

4. Kalibrasi

1. Validitas

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan dengan korelasi

biserial dengan rumus:58

rbis =q

px

S

MM

t

tp −

Keterangan:

rbis = Koefisien korelasi biserial

Mp = Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban

benar

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat

kesukaran)

q = 1 – p

Dalam penghitungannya penulis menggunakan bantuan

program statistik SPSS versi 17. Analisis dilakukan terhadap semua

butir instrumen dengan kriteria pengujian dengan membandingkan

rhitung dengan rtabel pada taraf a = 0,05. Jika hasil perhitungan ternyata

rhitung > rtabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika rhitung

< rtabel maka dianggap tidak valid (invalid), maka instrumen tidak dapat

digunakan dalam penelitian. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan

dapat dinyatakan bahwa butir soal yang tidak valid sebanyak 2 butir

yaitu butir soal nomor 11 dan 32.59

58Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 51.

59Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen Posttest, h. 100.

Page 65: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

52

2. Reliabilitas

Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat

konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh

responden Adapun alat analisisnya menggunakan rumus KR-20:60

r11 =

Σ−

− t

t

S

pqS

k

k

1

Keterangan:

r11 = reabilitas instrumen

k = banyak item

p = proporsi subjek yang menjawab item benar

P =N

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1 – p)

Σpq = jumlah hasil perkalian p dan q

St = standar deviasi skor total

Setelah didapat hasil, maka ditentukan nilai reliabilitas dengan

mengkonsultasikan pada koefisien reliabilitas tes sebagai berikut:

0,91 – 1,00 : Sangat tinggi

0,71 – 0,90 : Tinggi

0,41 – 0,70 : Cukup

0,21 – 0,40 : Rendah

< 0,20 : Sangat rendah

Setelah dilakukan penghitungan terhadap butir soal yang valid

diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,982 termasuk dalam kriteria sangat

tinggi.61

60Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 163.61Lampiran 4 Uji Reliabilitas Instrumen, h. 105.

Page 66: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

53

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu

dilakukan uji persyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari

populasi berdistribusi normal atau tidak, perhitungannya dengan

menggunakan rumus liliefors. Dan uji homogenitas dilakukan untuk menguji

variasi dari populasi homogen, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh homogen atau tidak terhadap dua kelompok

perlakuan. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus fisher,

setelah dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka dilakukan

analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang dignifikan antara siswa yang

diberi perlakuan metode jigsaw dengan perlakuan metode STAD.

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumus “uji t” yaitu:62

t =

+

−++

∑ ∑yxyx

yx

NNNN

yx

MM

11

2

22

Keterangan:

t0 = Angka atau koefisien derajat perbedaan Mean kedua kelompokMx = Mean kelompok perlakuan JigsawMy = Mean kelompok perlakuan STADx = Deviasi setiap x2 dari mean x1

y = Deviasi setiap y2 dari mean y1

Nx = Jumlah siswa kelompok JigsawNy = Jumlah siswa kelompok STAD

H. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS pada

pokok bahasan Sistem Perekonomian Indonesia melalui pembelajaran

kooperatif metode Jigsaw dan Metode STAD, maka dapat dirumuskan

hipotesis statistik sebagai berikut:

62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 280.

Page 67: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

54

H0 : µA = µB

Ha : µA # µB

Keterangan

H0 = Hipotesis nihilHa = Hipotesis alternatifµA = Prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif metode JigsawµB = Prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif metode STAD

Page 68: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum SMP Darussalam Pondok Labu

a. Sejarah Berdirinya SMP Darussalam

Yayasan Pendidikan Darussalam berdiri sejak tahun 1958, pada

masa itu hanya merupakan pendidikan yang bersifat diniyah/pengajian,

yang berlokasi di jalan H. Ipin No. 10 Pondok Labu dengan luas tanah

± 150 M2 dengan jumlah lokal 2 (dua) buah lokal dengan dinding

terbuat dari bilik, bertiang bambu dan beratap daun kirai, dengan

jumlah murid sebanyak ± 100 orang yaitu 40 orang laki-laki dan 60

orang perempuan. Kemudian pada tahun 1959 tahap demi tahap dengan

ambisi dan optimisme masyarakat untuk memasukkan anaknya untuk

belajar dan dididik di sekolah ini hingga jumlah siswa meningkat

mencapai 250 orang siswa. Maka kami sebagai pemimpin sangat sedih

dan iba atas kemauan serta partisipasi masyarakat yang sangat minim

baik dari segi ekonomi apalagi di bidang pendidikan, sampai-sampai

tenaga pengajar/guru rela mengajar dan mendidik tanpa diberi

honor/gaji dan memang benar-benar mengabdi dengan niat lillahi

ta’ala atau semata-mata hanya mengharap ridha Allah.

Kemudian pada tahun 1960 seluruh wali murid serta masyarakat

Page 69: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

56

di wilayah pondok labu diundang untuk bermusyawarah agar dapat

membantu untuk memperbaiki sekolah yang memang fisiknya sudah

rapuh/reot, maka dengan hasil musyawarah itu terwujudlah bangunan

lokal baru semi permanent sebanyak 2 (dua) lokal hingga dapat

menampung siswa mencapai 300 siswa, kemudian seluruh wali murid

diundang dan bermusyawarah mengenai honor/gaji guru, dengan hasil

musyawarah tersebut maka wali murid bersedia memberikan uang

bayaran/SPP sebesar Rp. 25.- (Dua puluh lima rupiah)/bulan, mulai

saat itu guru sudah mendapat honor/gaji sebesar Rp. 75,- (Tujuh puluh

lima rupiah) sampai dengan Rp. 125,- (Seratus dua puluh lima

rupiah)/orang. Pada tahun 1961 SPP dinaikkan menjadi Rp. 50,- (lima

puluh rupiah)/bulan sampai seterusnya. Kemudian pada tahun 1962

sampai dengan 1963 jumlah murid bertambah mencapai 400 orang,

sehingga lokal bertambah 1 menjadi 3 lokal, kemudian wali murid

diundang kembali untuk bermusyawarah mengenai waktu kegiatan

belajar, maka kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi 2 (Dua) Shift

yaitu pagi dan sore hari dan masyarakat menyetujui atas gagasan itu.

Maka mulai saat itu kegiatan belajar mengajar berjalan stabil dan

lancar.

Pada tahun 1964-1965 terjadilah peristiwa G 30 SPKI dan pada

saat itu secara umum seluruh masyarakat pondok labu merasa

ketakutan karena seluruh pemuka agama menjadi sasaran kekejaman

peristiwa tersebut. Lalu pengurus Yayasan Pendidikan Darussalam

mengajak seluruh masyarakat sekitar untuk berkumpul dan berdoa,

membaca surat Yaasin dan Tahajud demi keselamatan bangsa dan

Negara, khususnya anak kami dari kekejaman kelompok G 30 S PKI.

Alhamdulillah dengan izin Allah selamatlah masyarakat serta anak

didik sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan lancar seperti

semula sesuai harapan masyarakat.

Pada tahun 1966 s.d 1967 sebagian tanah pendiri yayasan

diwakafkan dengan luas ± 2000 M2 yang diperuntukkan untuk

Page 70: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

57

pendidikan (sekolah) yang terletak di jalan H. Ipin No. 10 Pondok Labu

Cilandak, Jakarta Selatan, dan pada tahun 1972 s.d. 1973 sekolah sudah

bisa mengadakan kegiatan seperti haplah/perayaan kenaikan kelas

dengan mengundang tokoh masyarakat seperti Camat, Lurah, wali

murid dan seluruh masyarakat yang berkompeten di wilayah Pondok

Labu dan kami juga sudah dapat membuat dan mengajukan proposal

bantuan kepada Pemerintah melalui RPABS dengan tujuan untuk

kelancaran kegiatan pendidikan sekolah. Alhamdulillah diterima dan

dikabulkan sehingga sekolah mendapat bantuan berupa 1 (Satu) unit

gedung, lalu kami beri nama Yayasan Pendidikan Darussalam hingga

sampai sekarang ini dan telah memiliki beberapa jenis pendidikan

antara lain. Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), SMA (UPER), dan memiliki siswa sebanyak ± 600 siswa, dan

tenaga pengajar ± 46 orang. Sejak taun 1973 sampai sekarang ini

sekolah belum ada perubahan atau peningkatan yang besar dan hanya

sekedar mengadakan rehabilitasi dan renovasi.

b. Visi dan Misi SMP Darussalam Pondok Labu

Visi

Utama dalam Akhlaq dan Unggul Dalam Ilmu.

Misi

1). Mengembangkan Potensi Intelektual Siswa

2) Menumbuhkan Akhlaq dan Budi Pekerti Siswa

3) Berpartisipasi Aktif dalam Mengelola dan Meningkatkan Mutu

Pendidikan

c. Struktur Organisasi SMP Darussalam Pondok Labu

Pada saat ini SMP Darussalam Pondok Labu memiliki struktur

organisasi sebagai berikut:

Page 71: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

58

Catatan :

: Garis Komando

: Garis Hubungan

Gambar 1. Struktur Organisasi SMP Darussalam

Page 72: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

59

2. Praktik Pembelajaran

a. Praktik Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigaw

Dalam penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif teknik

Jigsaw ini siswa terlibat langsung dalam mempelajari dan memahami

suatu materi secara bersama-sama melalui diskusi. Dalam teknik

Jigsaw ini siswa dibagi kelompok-kelompok diskusi dengan dua tahap

diskusi, yaitu diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal.

Tahap pertama penerapan teknik Jigsaw pada materi kegiatan

perekonomian Indonesia di kelas VIII-A, guru menjelaskan materi

dasar tentang kegiatan perekonomian Indonesia, tahap kedua, siswa di

bagi ke dalam kelompok asal yang masing-masing berjumlah 6 orang,

tahap ketiga siswa yang memiliki nomor urut yang sama dalam tiap

kelompok bergabung membentuk ahli yang membahas suatu materi

yang telah ditentukan oleh guru, sehingga terbentuk 4 kelompok ahli

yaitu kelompok yang membahas tentang: arti sistem ekonomi, macam-

macam sistem ekonomi, ciri dari sistem ekonomi sosialis, ciri dari

sistem ekonomi campuran, ciri dari sistem ekonomi campuran, cari dari

sistem ekonomi tradisional (pada pertemuan pertama). Pelaku-pelaku

kegiatan perekonomian di Indonesia yang dimaksud dengan BUMN,

yang dimaksud dengan BUMS, yang dimaksud dengan koperasi,

perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam BUMN, perusahaan-

perusahaan yang termasuk dalam BUMS (Pada pertemuan kedua).

Kelebihan dari sistem ekonomi libera, kelemahan dari sistem ekonomi

liberal, kelebihan dari sistem ekonomi campuran, kelemahan dari

ekonomi campuran (pada pertemuan ketiga), yang dimaksud dengan

sistem perekonomian Indonesia, landasan UUD sistem perekonomian

Indonesia, landasan sistem perekonomian Indonesia yang terkandung

dalam TAP MPRS No. XXII/MPRS/1966, nama lain dari sistem

perekonomian Indonesia, yang dimaksud dengan Demokrasi Ekonomi,

landasan UUD Demokrasi Ekonomi (Pada pertemuan keempat),

kelebihan dari sistem perekonomian Indonesia, Sistem Free Fight

Page 73: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

60

Liberalism, Sistem Etatisme, persaingan tidak sehat dalam sistem

perekonomian Indonesia, monopoli dalam sistem perekonomian

Indonesia (pada pertemuan kelima).

Tahap keempat siswa bergabung membentuk kelompok ahli

saling bekerja sama dan berdiskusi untuk membahas dan memahami

materi yang telah diberikan kepada mereka, tahap kelima setelah

berdiskusi, kelompok ahli masing-masing ahli kembali ke kelompok

asalnya bertugas untuk menyampaikan dan mengajarkan materi yang

telah mereka pelajarai kepada anggota kelompok asal lainnya, sehingga

setiap anggota memahami materi pelajaran secara keseluruhan, dan

tahap terakhir pada pertemuan kedua, siswa diberikan tes kemampuan

akhir untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa.

Penerapan teknik Jigsaw ini dalam pembelajaran dilakukan

sebanyak 5 kali pertemuan, pada pertemuan pertama penerapan teknik

Jigsaw berdasarkan pengamatan (observasi) suasana kelas terlihat

kurang kondusif, hal ini terlihat dari alokasi waktu yang belum sesuai

rencana belajar, motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi

kelompok yang masih kurang, baik dalam mengajukan pertanyaan,

memberikan ide dan jawaban, menghargai teman, tanggung jawab

terhadap tugas dan kerjasama antara anggota kelompok.

Pada penerapan teknik Jigsaw pertemuan kedua, ketiga,

keempat dan dan kelima, pelaksanaan pembelajaran dengan teknik

Jigsaw suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif dari pertemuan

sebelumnya, hal ini terlihat dari alokasi waktu yang sesuai dengan

rencana pembelajaran, motivasi ssiswa dalam mengikuti kegiatan, yaitu

dengan semakin banyaknya siswa yang aktif dalam diskusi, baik

mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, lebih menghargai

teman dan telah terlihat kerjasama yang cukup baik antara siswa dalam

kelompoknya.

Di akhir pembelajaran dalam teknik Jigsaw guru memberikan

hadiah sebagai penghargaan kepada siswa maupun kelompok yang

Page 74: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

61

paling berprestasi dalam hasil belajar, kerjasama dalam kelompok,

maupun keaktifan dan tanggung jawab mereka dalam melakukan tugas

maupun menghargai pendapat orang lain.

b. Praktik Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) teknik STAD pada kelas VIII-C, siswa terlibat langsung

dalam mempelajari dan memahami materi, siswa secara aktif bersama-

sama yang lain membahas dan memahami materi dalam kelompok.

Pada pokok bahasan kegiatan perekonomian Indonesia dengan

penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif teknik STAD tahap

pertama guru menyampaikan materi dasar kegiatan perekonomian

Indonesia, tahap kedua siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok

kecil yang masing-masing berjumlah 5-6 orang, dimana setiap

kelompok membahas dan mempelajari serta memahami secara

bersama-sama materi yang telah ditentukan. Pada penerapan

pembelajaran kooperatif teknik STAD ini materi pokok dibagi menjadi

lima kali pertemuan, materi diskusi petemuan pertama penerapan

teknik STAD yaitu membahas tentang pelaku-pelaku eknomi dalam

sistem perekonomian Indonesia. Sedangkan materi pada pertemuan

kedua penerapan metode ini yang membahas materi-materi tersebut.

Tahap ketiga penerapan teknik STAD, diskusi kelompok

dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang kemudian

berdiskusi dan saling membantu satu dengan yang lain dalam

kelompoknya agar dapat memahami secara bersama-sama materi yang

telah ditentukan, tahap keempat setelah diskusi kelompok dilakukan

persentasi kelas dimana setiap kelompok mempersentasikan hasil

diskusi kelompoknya dalam kelas dan tahap kelima dilakukan tes

kemampuan akhir pada pertemuan ketujuh untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

Page 75: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

62

Penerapan teknik STAD dilakukan dalam dua pertemuan,

pertemuan pertama penerapan teknik STAD tidak jauh berbeda dengan

penerapan teknik jigsaw, suasana kelas terlihat kurang kondusif, siswa

masih tampak enggan dan malu untuk aktif dalam diskusi, kerjasama

siswa kurang terbentuk baik dalam diskusi kelompok maupun dalam

persentasi kelas, namun dari segi alokasi waktu penerapan metode ini

sudah cukup sesuai dengan rencana pembelajaran.

Pada pertemuan kedua, ketiga, keempat dan kelima penerapan

teknik STAD siswa sudah nampak terbiasa dengan penerapan metode

ini, dalam diskusi maupun persentasi kelas pada pertemuan ini siswa

tampak sudah dapat bekerjasama dengan cukup baik dan bertanggung

jawab, siswa sudah lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun

memberikan gagasan dan menjawab pertanyaan, serta alokasi waktu

yang telah sesuai dengan rencana pembelajaran.

Sama halnya dengan teknik jigsaw pada teknik STAD pun guru

memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada siswa dan kelompok

yang berprestasi baik dalam hasil belajar, kerjasama, keaktifan maupun

tanggung jawab dalam melakukan tugas dan menghargai pendapat

orang lain.

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw

dan STAD

Dari pengamatan peneliti terhadap kedua kelas tersebut, yaitu

pada kelas jigsaw menunjukkan bahwa sikap siswa selama proses

belajar baik dan aktif sedangkan pada kelas STAD sikap siswa cukup

baik dan cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran dan diskusi, hal ini

terlihat dari rasa ingin tahu siswa dengan indikator yaitu mengajukan

pertanyaan dan mengajukan gagasan dalam memecahkan masalah,

aspek keberanian siswa dalam indikator yaitu berani meengemukakan

pendapat, berani mempertahankan pendapat dan berani mengakui

kesalahan dalam mengemukakan pendapat, aspek sifat menghargai

Page 76: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

63

siswa dengan indikator yaitu menghargai pendapat orang lain, santun

dalam mengemukakan pendapat dan tidak menjatuhkan pendapat orang

lain.

Untuk memperkuat hasil observasi tersebut diajukan angket

kepada responden guna mengetahui tanggapan siswa terhadap

penerapan kedua metode pembelajaran tersebut yang diberikan kepada

perwakilan siswa dari kelas masing-masing, data berdasarkan indikator

angket dan alternatif jawaban maka disimpulkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan indikator untuk mengetahui minat pada pelajaran IPS

maka diperoleh keterangan bahwa umumnya kelas VIII-A yang

diajarkan dengan teknik jigsaw mengatakan bahwa mereka

menyukai pelajaran IPS namun mereka merasa kesulitan dalam

memahami materi, sedangkan pada kelas VIII-C yang diajarkan

dengan teknik STAD mereka umumnya menyatakan bahwa mereka

kurang menyukai pelajaran IPS dan kesulitan untuk memahami

materinya.

b. Dari indikator untuk mengetahui tanggapan siswa pada tahap-tahap

dalam penerapan metode pembelajaran maka dapat disimpulkan

bahwa umumnya siswa menyukai semua tahap dalam kedua

metode pembelajaran tersebut yaitu Jigsaw dan STAD.

c. Indikator untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

pembelajaran terhadap proses pembelajaran maka dapat

disimpulkan bahwa siswa menyatakan teknik Jigsaw maupun

STAD dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.

d. Hasil indikator untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

penerapan metode pembelajaran; jigsaw maupun STAD maka

disimpulkan bahwa siswa mengatakan menyukai dan merasa cocok

dan menyetujui jika metode pembelajaran tersebut baik jigsaw

maupun STAD diterapkan pada mata pelajaran IPS maupun mata

pelajaran lain, meskipun bagi mereka kedua metode pembelajaran

tersebut merupakan hal yang baru.

Page 77: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

64

4. Data Hasil Belajar IPS Siswa

a. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok Jigsaw

1) Hasil Pretest Kelompok Jigsaw

Nilai yang diperoleh siswa dari pretest yang dilakukan

terhadap kelompok jigsaw (X1) dapat dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 6Data Hasil Pretest Siswa Kelompok Jigsaw63

NJumlahNilai

NilaiTertinggi

NilaiTerendah

Mean Median ModusSim.Baku

Varian

33 784,5 44 10 23,77 25,25 24,73 7,35 54,017

Apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik

histrogram dan poligon, maka terlihat gambar sebagai berikut :

Tabel 7Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histrogram

dan Poligon Variabel X1

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

10 – 15 5 12,5 9,5 - 15,5

16 – 21 7 18,5 15,5 - 21,5

22 – 27 12 24,5 21,5 - 27,5

28 – 33 6 30,5 27,5 - 33,5

34 – 39 2 36,5 33,5 - 39,5

40 – 45 1 42,5 39,5 - 45,5

Jumlah 33 -

63Lampiran 5 Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw, h. 107.

Page 78: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

65

Gambar 2. Grafik Historgram dan Poligon Variabel X1

Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa frekuensi

tertinggi terletak pada kelas interval 22 - 27, yaitu 12 dan frekuensi

tersebut berada pada titik tengah 24,5 dan batas nyata 21,5 – 27,5.

2) Hasil Posttest Kelompok Jigsaw

Nilai yang diperoleh siswa dari posttest yang dilakukan

terhadap kelompok jigsaw (X2) dapat dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 8Data Hasil Posttest Siswa Kelompok Jigsaw64

NJumlahNilai

NilaiTertinggi

NilaiTerendah

Mean Median ModusSim.Baku

Varian

33 2767,5 97 65 83,86 88,71 86,63 5,773 33,322

Apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik

histrogram dan poligon, maka terlihat gambar sebagai berikut :

64Lampiran 6 Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw, h. 111.

9,5 15,5 21,5 27,5 33,5 39,5 45,5

Page 79: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

66

Tabel 9Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histrogram

dan Poligon Variabel X2

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

65 – 70 1 67,5 64,5 - 70,571 – 76 1 73,5 70,5 - 76,577 – 82 11 79,5 76,5 - 82,583 – 88 14 85,5 82,5 - 88,589 – 94 5 91,5 88,5 - 94,595 – 100 1 97,5 94,5 - 100,5Jumlah 33 -

Gambar 3. Grafik Historgram dan Poligon Variabel X2

Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa frekuensi

tertinggi terletak pada kelas interval 83 - 88, yaitu 14 dan frekuensi

tersebut berada pada titik tengah 85,5 dan batas nyata 82,5 – 88,5.

Adapun besarnya nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa

yang diajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw adalah sebesar

60,27.65

65Lampiran 15 Uji Hipotesis Data, h. 133.

64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5 100,5

Page 80: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

67

b. Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelompok STAD

1) Hasil Pretest Kelompok STAD

Nilai yang diperoleh siswa dari pretest yang dilakukan

terhadap kelompok STAD (Y1) dapat dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 10Data Hasil Pretest Siswa Kelompok STAD66

NJumlahNilai

NilaiTertinggi

NilaiTerendah

Mean Median ModusSim.Baku

Varian

33 634 36 6 19,21 17,11 16,21 7,29 53,08

Apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik

histrogram dan poligon, maka terlihat gambar sebagai berikut :

Tabel 11Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histrogram

dan Poligon Variabel Y1

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

6 – 10 6 8 5,5 - 10,5

11 – 15 1 13 10,5 - 15,5

16 – 20 14 18 15,5 - 20,5

21 – 25 6 23 20,5 - 25,5

26 – 30 4 28 25,5 - 30,5

31 – 35 1 33 30,5 - 35,5

36 – 40 1 38 35,5 - 40,5

Jumlah 33 -

66Lampiran 7 Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw, h. 115.

Page 81: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

68

Gambar 4. Grafik Historgram dan Poligon Variabel Y1

Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa frekuensi

tertinggi terletak pada kelas interval 16 - 20, yaitu 14 dan frekuensi

tersebut berada pada titik tengah 18 dan batas nyata 16,5 – 20,5.

2) Hasil Posttest Kelompok STAD

Nilai yang diperoleh siswa dari posttest yang dilakukan

terhadap kelompok STAD (Y2) dapat dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 12Data Hasil Posttest Siswa Kelompok STAD67

NJumlahNilai

NilaiTertinggi

NilaiTerendah

Mean Median ModusSim.Baku

Varian

33 2450 88 58 74,24 78,125 75,74 5,657 32,002

Apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik

histrogram dan poligon, maka terlihat gambar sebagai berikut :

67Lampiran 8 Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw, h. 119.

5,5 10,5 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5 40,5

Page 82: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

69

Tabel 13Distribusi Frekuensi Untuk Pembuatan Grafik Histrogram

dan Poligon Variabel Y2

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

58 - 62 1 60 57,5 - 62,563 - 67 1 65 62,5 - 67,568 - 72 11 70 67,5 - 72,573 - 77 12 75 72,5 - 77,578 - 82 6 80 77,5 - 82,583 - 87 1 85 82,5 - 87,588 - 92 1 90 87,5 - 92,5Jumlah 33 -

Gambar 5. Grafik Historgram dan Variabel Y2

Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa frekuensi

tertinggi terletak pada kelas interval 73 - 77, yaitu 12 dan frekuensi

tersebut berada pada titik tengah 75 dan batas nyata 72,5 – 77,5.

Adapun besarnya nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa

yang diajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw adalah sebesar

54,60668

68Lampiran 15 Uji Hipotesis Data, h. 133.

57,5 62,5 67,5 72,5 77,5 82,5 87,5 92,5

Page 83: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

70

Untuk memberi gambaran menyeluruh terhadap data hasil belajar

pretest dan posttest siswa menggunakan metode jigsaw dan STAD, penulis

paparkan tabel data perbandingan mean hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 14Perbandingan Mean Hasil Belajar Siswa Kelompok Jigsaw dan STAD

Pretest Posttest GainKelompok Jigsaw 23,77 83,86 60,09Kelompok STAD 19,21 74,24 55,03

Gain 4,56 9,62

B. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari

populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas

(Liliefors). Kriteria uji normalitas adalah Ho diterima jika Lhitung lebih besar

dari Ltabel, atau Ho ditolak jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Dengan

ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian berasal dari populasi

berdistribusi normal, jika Ho diterima berarti data berasal dari populasi

berdistribusi tidak normal.

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh Lhitung pretes kelompok

jigsaw sebesar 0,1488, Lhitung postes kelompok jigsaw sebesar 0,1354,

Lhitung pretes kelompok STAD sebesar 0,1295, dan Lhitung postes kelompok

STAD sebesar 0,1359. Jika dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada

taraf signifikansi = 0.05 dan N = 33 diperoleh Ltabel 0,1542. Dengan

demikian Ho ditolak karena Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,1295 < 0,1354 <

0,1359 < 0,1488 < 0,1542). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada

variabel X1, X2, Y1, dan Y2 berasal dari populasi berdistribusi normal.69

69Lampiran 9-12 Uji Normalitas Data Kelompok Jigsaw dan STAD, h. 123-129.

Page 84: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

71

Tabel 15Uji Normalitas Variabel X1, X2, Y1, dan Y2 dari 33 Responden

Lhitung

Kelompok Jigsaw Kelompok STADn α

Pretes Postes Pretes Postes

Ltabel Keputusan

33 0,05 0,1488 0,1354 0,1295 0,1359 0,1542 Ho ditolak

2. Uji Homogenitas Data

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari

populasi yang homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas

dengan Uji Fisher. Kriteria uji homogenitas adalah Ho diterima jika Fhitung

lebih besar dari Ftabel, atau Ho ditolak jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.

Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian berasal dari populasi

yang homogen, jika Ho diterima berarti data berasal dari populasi yang

tidak homogen.

Hasil perhitungan uji homogenitas kelompok jigsaw diperoleh

Fhitung sebesar 1,2732 dan pada kelompok STAD diperoleh Fhitung sebesar

1,2878 Jika dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05

dengan dk penyebut 32 dan dk pembilang 32 diperoleh Ftabel sebesar 1,82.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data pada kelompok jigsaw dan

kelompok STAD berasal dari populasi yang homogen, karena Fhitung lebih

kecil dari Ftabel (1,2732 < 1,2878 < 1,82). 70

Tabel 16Uji Homogenitas Data Kelompok Jigsaw dan Kelompok STAD

Fhitung

N α KelompokJigsaw

KelompokSTAD

Ftabel Keputusan

33 0,05 1,2732 1,2878 1,82 Ho ditolak

70Lampiran 13-14 Uji Homogenitas Data Kelompok Jigsaw dan STAD, h. 131-132.

Page 85: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

72

C. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar IPS

siswa antara yang diajarkan dengan teknik Jigsaw dengan teknik STAD maka

dilakukan uji t (uji beda). Kriteria uji hipotesis data adalah Ho diterima jika

thitung lebih kecil dari ttabel, atau Ho ditolak jika thitung lebih kecil dari ttabel.

Dengan ditolaknya Ho berarti data dalam penelitian terbukti bahwa hasil

belajar IPS antara siswa yang diajar dengan teknik jigsaw dan STAD adalah

berbeda secara signifikan.

Hasil dari perhitungan skor variabel X (hasil belajar IPS siswa

menggunakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw) dan skor variabel Y

(hasil belajar IPS siswa menggunakan pembelajaran kooperatif teknik STAD),

dimasukkan ke dalam rumus uji t untuk membandingkan kedua skor varibael

tersebut, sehingga diperoleh thitung sebesar 3,0214. Dengan db = 64 (32 + 32 -2)

diperoleh ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 2,00 dan dari hasil

perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,0214, maka dengan demikian dari

hitungan diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,0214 > 2,00 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian berarti

perbedaan antara hasil belajar IPS siswa antara yang diajar dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dengan

teknik STAD. 71

Tabel 17Signifikansi Uji t Variabel X dengan Variabel Y

N α thitung ttabel Keputusan66 0,05 3,0214 2,00 Ho ditolak

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata peningkatan hasil

belajar IPS siswa kelas VIII-A yang diajarkan dengan menggunakan teknik

Jigsaw yaitu 60,27 dan nilai rata-rata peningkatan hasil belajar belajar IPS

siswa kelas VIII-C yang diberikan pembelajaran dengan teknik STAD yaitu

71Lampiran 15 Uji Hipotesis Data, h. 133.

Page 86: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

73

54,606 dengan nilai thitung 3,0214 dan nilai ttabel 2,00, hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diberikan

pembelajaran melalui teknik jigsaw dengan teknik STAD, yaitu bahwa hasil

belajar IPS siswa yang diberikan pembelajaran melalui teknik jigsaw lebih

baik dibandingkan dengan hasil belajar IPS siswa yang diberikan

pembelajaran dengan menggunakan teknik STAD. Hal ini dimungkinkan

karena pendekatan pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw lebih banyak

menekankan kepada tanggung jawab pribadi sebagai kelompok ahli yang

harus menguasai dan mengajarkan serta memberikan pemahaman materi yang

telah ia pelajari kepada teman kelompoknya yang lain sehingga setiap siswa

mempunyai tanggung jawab agar setiap kelompoknya memahami materi

secara keseluruhan, sedangkan pada kelompok STAD tanggung jawab yang

diberikan adalah memahami dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama-

sama.

Namun pada dasarnya, sebagaimana dipaparkan dalam teori, bahwa

kedua metode pembelajaran kooperatif tersebut dapat merangsang siswa

terlibat secara aktif untuk bekerjasama, berdiskusi dan saling membantu antar

anggota kelompok dalam belajar sehingga mereka dapat mengkonstruk sendiri

pemahaman mereka secara bersama-sama. Walaupun, masih terdapat siswa

yang masih enggan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat

pada hasil angket yang menunjukkan bahwa mereka menyukai kedua metode

pembelajaran ini namun belum terbiasa karena kedua metode ini masih baru

bagi mereka.

Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar

secara individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan

adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan

belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan

bervariasi. Kedua pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan

belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam

belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa dilatih

untuk berpendapat, menghargai perbedaan dan termotivasi untuk

Page 87: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

74

meningkatkan prestasinya karena adanya persaingan dan penghargaan yang

diberikan.

Lain dari pada itu, hasil penelitian ini nampaknya sejalan dengan hasil

penelitian terdahulu, bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dengan

menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw berbeda dengan hasil belajar

yang dicapai siswa dengan menggunakan metode kooperatif teknik STAD.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian lain yang menyatakan

bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif teknik

jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa menggunakan

metode kooperatif teknik STAD.

Page 88: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan

bahwa:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) teknik jigsaw dengan siswa yang diajar denga pembelajaran

kooperatif (Cooperative Learning) teknik STAD dalam pelajaran IPS

denga diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 3,0214 > 2,00.

2. Hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan metode kooperatif

(Cooperative Learning) teknik jigsaw lebih tinggi jika dibandingkan

dengan hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan metode kooperatif

teknik STAD, di mana rata-rata gain pretest dan posttest kelompok jigsaw

sebesar 60,27 dan rata-rata gain pretest dan posttest kelompok jigsaw

sebesar 54,606.

3. Metode kooperatif (Cooperative Learning) teknik jigsaw dan STAD

merupakan metode pembelajaran yang baru bagi para siswa, namun dari

hasil angket yang diberikan, siswa merasa kedua metode pembelajaran

tersebut cukup dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran dan

mereka cukup menyukai penerapan kedua metode pembelajaran tersebut

Page 89: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

76

dalam pembelajaran IPS. Hasil angket menunjukkan bahwa sikap siswa

cukup baik pada ketiga aspek sikap yang diukur yaitu rasa ingin tahu,

keberanian dan sifat menghargai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah:

1. Guru diharapkan mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup

untuk memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi

yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Di antara

metode pembelajaran yang sudah sepatutnya dikuasai guru adalah metode

jigsaw dan STAD, di mana kedua metode tersebut tidak hanya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tapi juga dapat membentuk kompetensi

sosial siswa.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pendekatan

pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dan STAD dapat diterapkan serta

memberikan hasil dan perbedaan yang lebih baik lagi pada topik maupun

mata pelajaran yang lain dan meningkatkan motivasi belajar yang lebih

baik lagi bagi siswa.

Page 90: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1998.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 2007.

Fathurrahman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama,2007.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2001.

http://aryjanoe10.blogspot.com/2010/04/hubungan-perkembangan-kognitif-efektif.html

http://dhar321.blogspot.com/2010/10/metode pembelajaran kooperatif. html

http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/teori-belajar.html

http://mihecheery.blogspot.com/2010/06/metode-pembelajaran-stad.html

http://www.jigsaw.org.

http://yusti-arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html

Isjoni, Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok,Bandung: Alfabeta, 2007.

Lie, Anita, Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning diRuang-ruang Kelas, Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia,2007.

Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Mudzakir, Ahmad, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Nazir, M, Metode Penelitain, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Partana, Crys Fajar, "Kajian Efektifitas Penerapan Metode PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Pada Mata Pelajaran IPA Aspek Kimiadi SMP 2 Mlati Slemen", dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan, Juni 2008,Th. XXVII, No. 2.

Page 91: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

78

Purwanto, M Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2001.

Roqib, Moh., Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LKiS, 2009.

Sanjana, Wina, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Santoso, Barokah, Cooperative Learning: Penerapan Teknik Jigsaw DalamPembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP, Buletin Pelangi Pendidikan, vol.1 No. 1, Tahun 1998,

Soilhatin, Etin, dkk., Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: RemajaRosdakarya, 2008

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: EGC, 2004.

Surapranata, Sumarna, Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1998.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Tjundjing, Sia, Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi PadaSiswa SMU, Jurnal Anima Vol.17 No.1, 2001.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakata: Prestasi Pustaka, 2007.

Widyantini, Th., Model Pembelajaran Matematika dengan PendekatanKooperatif, Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PusatPengembangan dan Penataran Guru Matematika, 2006.

Winkel, WS, Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia WidiasaranaIndonesia, 1999.

Wirawan, Sarilito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997.

Page 92: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

79

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

SOAL PRETESNAMA :NIS :KELAS :

1. Jika suatu negara menyerahkan aktivitas ekonominya kepada perseorangan,sistem ekonomi yang dianutnya, yaitu....a. tradisional c. komandob. pasar d. etatisme

2. Indonesia menganut system ekonomi....a. tradisional c. komandob. pasar d. Pancasila

3. Berikut ini yang bukan cirri negative yang harus dihindari dalam demokrasiekonomi, yaitu....a. free fight liberalismb. etatismec. monopoli yang merugikand. swastanisasi BUMN

4. Salah satu kebaikan system ekonomi campuran, yaitu....a. pemerintah membantu pengusaha swastab. pemerintah daerah menjadi pengambil keputusan di daerahc. pihak swasta menjadi penyalur barang-barang pemerintahd. pihak swasta diberi kebebasan meminjam dana dari badan keuangan

internasional

5. Negara bersifat dominan dalam mengatur perekonomian. Hal ini merupakanciri....a. pasar c. monopolib. komando d. kapitalis

6. Rakyat bebas memilih jenis usaha yang tidak menguasai hajat hidup orangbanyak merupakan ciri system ekonomi....a. komando c. pasarb. campuran d. tradisional

7. Dapat menciptakan kesenjangan antara masyakat kaya dan miskin. Haltersebut, merupakan kelemahan dari system ekonomi....a. pasar c. komandob. tradisional d. etatisme

Page 93: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

80

8. Salah satu ciri yang menonjol pada sistem perekonomian komando atausosialisme komunisme adalah ....a. tidak ada pasar bebasb. peran mekanisme pasar sangat menonjolc. campur tangan pemerintah dibatasi seminimal mungkind. hak milik pribadi dijamin dan dilindungi pemerintah

9. Sistem perekonomian di Indonesia dalam kenyataannya adalah....a. sistem ekonomi campuranb. sistem perekonomian pancasilac. sistem ekonomi kerakyatand. sistem kapitalisme

10. Sistem perekonomian tiap-tiap negara tidak sama karena sistem ekonomi....a. identik dengan sistem pemerintahanb. mempunyai tujuan yang berbedac. mencerminkan perbedaan cara menyelesaikan masalah perekonomiand. tergantung ideologi politiknya

11. Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia berdasarkanasas………….a. gotong royong dan kekeluargaanb. demokrasi ekonomic. kebebasan tanggung jawabd. keadilan sosial

12. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus dihindari dalam demokrasiekonomi, kecuali....a. sistem etatisme c. monopolib. sistem free fight liberalism d. perhatian terhadap rakyat

13. Dalam sistem perekonomian etatisme, perekonomian dikendalikan oleh....a. kaum bermodal c. negarab. rakyat d. Individu

14. Demokrasi ekonomi adalah ....a. Pemerintah mengarahkan semua kegiatan ekonomi masyarakatb. Pemerintah mengontrol kegiatan para pelaku ekonomic. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi bersama pemerintahd. Masyarakat menentukan sendiri apa dan bagaimana barang dan jasa

diproduksi15. Berikut ini sistem ekonomi yang pernah berlaku di negara kita, kecuali....

a. sistem ekonomi campuran c. sistem ekonomi sosialisb. sistem ekonomi Pancasila d. sistem ekonomi liberal

16. Kebaikan sistem ekonomi liberal antara lain adalah....a. kemakmuran masyarakat terjamin

Page 94: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

81

b. adanya monopolic. pemerintah bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatd. adanya persaingan yang mendorong kemajuan bersama

17. Pada sistem ekonomi liberal modal memegang peranan penting, sehinggaperekonomian negara dikendalikan oleh para pemilik modal. Oleh karena itu,system ekonomi libera juga disebut....a. etatisme c. kapitalismeb. terpimpin d. campuran

18. Dibawah ini merupakan ciri-ciri sistem ekonomi Indonesia, kecuali....a. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaanb. cabang-cabang produksi dikuasai oleh negarac. fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negarad. tiap warga negara bebas memilik pekerjaan yang layak

19. Sistem ekonomi yang dianut negara kita adalah sistem....a. ekonomi liberal c. demokrasi ekonomib. ekonomi campuran d. ekonomi sosialis

20. Salah satu kebaikan dari penerapan sistem ekonomi liberal adalah ....a. menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berkreasib. mengutamakan kepentingan rakyatc. kemakmuran rakyat yang meratad. pemerintah bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi

21. Negara mengendalikan kehidupan ekonominya, berarti negara tersebutmenganut sistem ekonomi....a. liberal c. bebasb. etatisme d. terpimpin

22. Pernyataan yang benar mengenai sistem ekonomi sosialis adalah ....a. manusia diberi kebebasan untuk berkaryab. kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak ada penindasan ekonomic. setiap orang akan bebas bersaing dalam bidang ekonomid. menjamin kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

23. Sistem perekonomian sosialis mempunyai kelemahan, yaitu....a. ada perbedaan kelompok antara kaya dan miskinb. kemakmuran masyarakat yang tidak meratac. adanya kebebasan dalam berusaha dan bersaingd. kurang mendorong orang untuk aktif berprestasi

24. Sistem perekonomian yang lebih mengutamakan keuntungan individu tanpamemperhatikan kepentingan masyarakat adalah ....

Page 95: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

82

a. sistem perekonomian liberalb. sistem perekonomian sosialisc. sistem perekonomian campurand. sistem perekonomian ekonomi

25. Berikut ini yang merupakan ciri sistem ekonomi sosialis yaitu ....a. kegiatan ekonomi bertujuan mencari labab. pemilik modal besar semakin bertambah kuatc. kegiatan ekonomi dilakukan oleh swastad. hak milik swasta atau perorangan tidak diakui

26. Kebaikan sistem ekonomi Demokrasi adalah Perekonomian disusun sebagaiusaha bersama berdasar atas asas....a. kepentingan bersamab. kekeluargaanc. kesejahteraan kelompokd. kesejahteraan masyarakat

27. Salah satu kelemahan sistem perekonomian Indonesia adalah adanya Sistemfree fight liberalism. Sistem free fight liberalism adalah....a. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat

menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia,alam dan bangsa lainsehingga dapat menimbulkan kelemahan ekonomi rakyat

b. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehinggadapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi demokrasi

c. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehinggadapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional

d. sistem persaingan bebas yang saling menguntungkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia bangsa lain sehingga dapatmenimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional

28. Ciri persaingan sistem ekonomi Indonesia adalah tidak sehat dan pemusatankekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk....a. monopoli yang merugikan masyarakatb. monopoli yang merugikan pemerintahc. monopoli yang merugikan bangsa laind. monopoli yang merugikan pasar

29. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi adalah Warga negara memilikikebebasan dalam memilih....a. pekerjaan yang sesuai ijazahb. pekerjaan yang sesuai dengan umurnyac. pekerjaan yang sesuai dengan letak rumahnyad. pekerjaan yang sesuai dengan kehendak

Page 96: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

83

30. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara adalah bagian darikebaikan dari sistem ekonomi....a. Sistem Ekonomi pasarb. Sistem Ekonomi Demokrasic. Sistem Ekonomi komandod. Sistem Ekonomi campuran

31. Sistem ekonomi adalah....a. Sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber

daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negaratersebut

b. sistem yang digunakan oleh suatu daerah untuk mengalokasikan sumberdaya manusia yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasidi daerah tersebut

c. sistem yang digunakan oleh suatu individu untuk mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di daerahtersebut

d. sistem yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengalokasikansumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasidi negara tersebut

32. Bentuk usaha yang sesuai dengan bunyi pasal 33 ayat ( 1 ) adalah....a. Koperasib. BUMNc. Firmad. Yayasan

33. Nama lain dari sistem ekonomi terpusat adalah....a. Liberalb. Kapitalisc. Komandod. Campuran

34. Sistem ekonomi campuran mengkombinasikan berbagai sistem ekonomi yangada, khususnya mengambil segi positif dari sistem ekonomi....a. Kapitalis dan Sosialisb. Komando dan Tradisionalc. Tradisional dan Kapitalisd. Liberal dan Terpusat

35. Liberal adalah nama lain dari sistem ekonomi....a. Kapitalisb. Sosialisc. Tradisionald. Terpusat

Page 97: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

84

36. Sistem ekonomi Indonesia sering di sebut sistem ekonomi…a. Komandob. Kerakyatanc. Terpusatd. Tradisional

37. Dapat mencegah timbulnya sistem ekonomi komando adalah ciri dari sistemekonomi....a. Indonesiab. Liberalc. Sosialisd. Terpusat

38. Jika suatu negara menyerahkan aktivitas ekonominya kepada perseorangan,sistem ekonomi yang dianutnya, yaitu....a. tradisional c. komandob. pasar d. etatisme

39. Indonesia menganut system ekonomi....a. tradisional c. komandob. pasar d. Pancasila

40. Berikut ini yang bukan cirri negative yang harus dihindari dalam demokrasiekonomi, yaitu....a. free fight liberalismb. etatismec. monopoli yang merugikand. swastanisasi BUMN

41. Sistem ekonomi adalah....a. sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber

daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negaratersebut

b. sistem yang digunakan oleh suatu daerah untuk mengalokasikan sumberdaya manusia yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi didaerah tersebut

c. sistem yang digunakan oleh suatu individu untuk mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di daerahtersebut

d. sistem yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mengalokasikansumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi dinegara tersebut

42.Bentuk perusahaan negara yang seluruh modalnya milik negara, dipimpin olehseorang dirjen dari departemen, dan pegawainya berstatus pegawai negerisipil, yaitu ....a. Perusahaan umumb. Perusahaan jawatanc. Perseroan terbatas

Page 98: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

85

d. Perusahaan umum

43. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) termasuk perusahaan....a. Umumb. Jawatanc. Daerahd. Perseorangan

44. Salah satu ciri usaha informal, yaitu ....a. Tidak perlu izin usahab. Harus memiliki surat izin usahac. Berskala usaha besard. Berstatus badan hukum

45. Berikut yang bukan prinsip usaha koperasi, yaitu ....a. Keanggotaan sukarela dan terbukab. Kemandirianc. Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggotad. Ada pembatasan balas jasa terhadap modal

46. Mencari laba sebesar-besarnya merupakan ciri perusahaan negara yangberbentuk ....

a. Perusahaan jawatanb. Perusahaan umumc. Perseroan terbatasd. Perusahaan daerah

47. Sektor informal; yang bergerak di bidang usaha ekstraktif, diantaranya ....a. Tukang cukurb. Tukang gali pasirc. Tukang becakd. Tukang sayur

48. Dalam sistem perekonomian etatisme, perekonomian dikendalikan oleh....a. kaum bermodal c. negarab. rakyat d. Individu

49.Negara mengendalikan kehidupan ekonominya, berarti negara tersebutmenganut sistem ekonomi....a. liberal c. bebasb. etatisme d. terpimpin

50. Pernyataan yang benar mengenai sistem ekonomi sosialis adalah ....a. manusia diberi kebebasan untuk berkaryab. kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak ada penindasan ekonomic. setiap orang akan bebas bersaing dalam bidang ekonomid. menjamin kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

Page 99: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

86

KUNCI JAWABAN

No. Soal Jawaban No. Soal Jawaban12345678910111213141516171819202122232425

BDDBBBAAADADCCCDCCCADBDAD

26272829303132333435363738394041424344454647484950

BAADBAACDABABDDABCADCACDB

Page 100: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

87

SOAL POSTES

NAMA :NIS :KELAS :

1. Salah satu kebaikan system ekonomi campuran, yaitu....a. pemerintah membantu pengusaha swastab. pemerintah daerah menjadi pengambil keputusan di daerahc. pihak swasta menjadi penyalur barang-barang pemerintahd. pihak swasta diberi kebebasan meminjam dana dari badan keuangan

internasional

2. Negara bersifat dominan dalam mengatur perekonomian. Hal ini merupakanciri....a. pasar c. monopolib. komando d. kapitalis

3. Rakyat bebas memilih jenis usaha yang tidak menguasai hajat hidup orangbanyak merupakan ciri system ekonomi....a. komando c. pasarb. campuran d. tradisional

4. Dapat menciptakan kesenjangan antara masyakat kaya dan miskin. Haltersebut, merupakan kelemahan dari system ekonomi....a. pasar c. komandob. tradisional d. etatisme

5. Bentuk perusahaan negara yang seluruh modalnya milik negara, dipimpinoleh seorang dirjen dari departemen, dan pegawainya berstatus pegawainegeri sipil, yaitu ....e. Perusahaan umumf. Perusahaan jawatang. Perseroan terbatash. Perusahaan umum

6. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) termasuk perusahaan....a. Umumb. Jawatanc. Daerahd. Perseorangan

7. Berikut yang bukan termasuk perusahaan BUMN, yaitu ....a. PT. Telkomb. PT PLNc. PT KAI

Page 101: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

88

d. PT RCTI

8. Salah satu ciri usaha informal, yaitu ....a. Tidak perlu izin usahab. Harus memiliki surat izin usahac. Berskala usaha besard. Berstatus badan hukum

9. Berikut yang bukan prinsip usaha koperasi, yaitu ....e. Keanggotaan sukarela dan terbukaf. Kemandiriang. Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggotah. Ada pembatasan balas jasa terhadap modal

10. Mencari laba sebesar-besarnya merupakan ciri perusahaan negara yangberbentuk ....

a. Perusahaan jawatanb. Perusahaan umumc. Perseroan terbatasd. Perusahaan daerah

11. Sektor informal; yang bergerak di bidang usaha ekstraktif, diantaranya ....a. Tukang cukurb. Tukang gali pasirc. Tukang becakd. Tukang sayur

12. BUMN yang bertujuan semata-mata untuk public service, yaitu....a. Perusahaan jawatanb. Perusahaan umumc. Perseroan terbatasd. Badan usaha milik negara

13. Tujuan utama koperasi, yaitu ....a. Meningkatkan kesejahteraan rakyatb. Meningkatan kesejahteraan anggotac. Meningkatan kesejahteraan pengurusd. Meningkatkan laba

14. Berikut yang bukan merupakan faktor internal yang mempengaruhi sistemekonomi suatu negara, yaitu ....a. Sistem pemerintahanb. Pengaruh politik dunia internasionalc. Sistem politikd. Ideologi suatu negara

Page 102: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

89

15. Pegawai kantor pegadaian berstatus....a. Pegawai negerib. Pegawai perusahaan umumc. Pegawai swastad. Pegawai pemerintah daerah

16. Contoh perusahaan berbentuk BUMN yang bergerak di bidang ekstraktif,yaitu ....a. Pegadaianb. Pertaminac. PT KAId. PT Telkom

17. Salah satu contoh usaha yang termasuk sektor usaha informal, yaitu ....a. Warung nasib. IPTNc. Koperasid. PDAM

18. Salah satu ciri yang menonjol pada sistem perekonomian komando atausosialisme komunisme adalah ....a. tidak ada pasar bebasb. peran mekanisme pasar sangat menonjolc. campur tangan pemerintah dibatasi seminimal mungkind. hak milik pribadi dijamin dan dilindungi pemerintah

19. Sistem perekonomian di Indonesia dalam kenyataannya adalah....a. sistem ekonomi campuranb. sistem perekonomian pancasilac. sistem ekonomi kerakyatand. sistem kapitalisme

20. Sistem perekonomian tiap-tiap negara tidak sama karena sistem ekonomi....a. identik dengan sistem pemerintahanb. mempunyai tujuan yang berbedac. mencerminkan perbedaan cara menyelesaikan masalah perekonomiand. tergantung ideologi politiknya

21. Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia berdasarkan asas....a. gotong royong dan kekeluargaanb. demokrasi ekonomic. kebebasan tanggung jawabd. keadilan sosial

22. Dalam sistem perekonomian etatisme, perekonomian dikendalikan oleh....a. kaum bermodal c. negarab. rakyat d. individu

Page 103: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

90

23. Demokrasi ekonomi adalah ....a. Pemerintah mengarahkan semua kegiatan ekonomi masyarakatb. Pemerintah mengontrol kegiatan para pelaku ekonomic. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi bersama pemerintahd. Masyarakat menentukan sendiri apa dan bagaimana barang dan jasa

diproduksi

24. Berikut ini sistem ekonomi yang pernah berlaku di negara kita, kecuali....a. sistem ekonomi campuranb. sistem ekonomi Pancasilac. sistem ekonomi sosialisd. sistem ekonomi liberal

25. Kebaikan sistem ekonomi liberal antara lain adalah....a. kemakmuran masyarakat terjaminb. adanya monopolic. pemerintah bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatd. adanya persaingan yang mendorong kemajuan bersama

26. Pada sistem ekonomi liberal modal memegang peranan penting, sehinggaperekonomian negara dikendalikan oleh para pemilik modal. Oleh karena itu,system ekonomi liberal juga disebut....a. etatisme c. kapitalismeb. terpimpin d. campuran

27. Dibawah ini merupakan ciri-ciri sistem ekonomi Indonesia, kecuali....a. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaanb. cabang-cabang produksi dikuasai oleh negarac. fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negarad. tiap warga negara bebas memilik pekerjaan yang layak

28. Salah satu kebaikan dari penerapan sistem ekonomi liberal adalah ....a. menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berkreasib. mengutamakan kepentingan rakyatc. kemakmuran rakyat yang meratad. pemerintah bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi

29. Negara mengendalikan kehidupan ekonominya, berarti negara tersebutmenganut sistem ekonomi....a. liberal c. bebasb. etatisme d. terpimpin

30. Pernyataan yang benar mengenai sistem ekonomi sosialis adalah ....a. manusia diberi kebebasan untuk berkaryab. kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak ada penindasan ekonomic. setiap orang akan bebas bersaing dalam bidang ekonomid. menjamin kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi

Page 104: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

91

31. Sistem perekonomian sosialis mempunyai kelemahan, yaitu....a. ada perbedaan kelompok antara kaya dan miskinb. kemakmuran masyarakat yang tidak meratac. adanya kebebasan dalam berusaha dan bersaingd. kurang mendorong orang untuk aktif berprestasi

32. Sistem perekonomian yang lebih mengutamakan keuntungan individu tanpamemperhatikan kepentingan masyarakat adalah ....a. sistem perekonomian liberalb. sistem perekonomian sosialisc. sistem perekonomian campurand. sistem perekonomian ekonomi

33. Berikut ini yang merupakan ciri sistem ekonomi sosialis yaitu ....a. kegiatan ekonomi bertujuan mencari labab. pemilik modal besar semakin bertambah kuatc. kegiatan ekonomi dilakukan oleh swastad. hak milik swasta atau perorangan tidak diakui

34. Berikut ini yang bukan termasuk pelaku-pelaku ekonomi di dalamperekonomia Indonesia yaitu....a. pemerintahb. koperasic. rumah tanggad. swasta

35. Salah satu peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah....a. menyediakan barang dan jasa publikb. menentukan harga sembakoc. belanja barang dan jasa ke luar negerid. mendirikan sekolah-sekolah negeri dan swasta

36. Tiga pelaku ekonomi Indonesia sesuai pasal 33 UUD 1945 terdiri darisektor....a. negara, swasta, BUMNb. negara, BUMN, koperasic. negara, swasta, koperasid. BUMN, BUMD, swasta

37. Perusahaan negara yang pegawainya berstatus sebagai pegawai negeriadalah....a. perusahaan jawatanb. perusahaan umumc. perusahaan perseroand. PT Persero

38. Berikut ini merupakan ciri-ciri perusahaan jawatan, kecuali....

Page 105: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

92

a. bertujuan melayani kepentingan umumb. merupakan bagian dari departemenc. karyawannya berstatus sebagai pegawai swastad. memperoleh fasilitas negara

39. Perusahaan negara yang tujuan utamanya melayani kepentingan umum, baikdalam bidang produksi maupun distribusi adalah ....a. perusahaan jawatanb. perusahaan umumc. perusahaan perseroand. PT Persero

40. Perusahaan negara yang modalnya berasal dari penjualan saham adalah ....a. perusahaan umumb. perusahaan perseroanc. perusahaan jawatand. perusahaan campuran

41. Berikut ini merupakan ciri-ciri perusahaan persero, kecuali....a. berusaha mencari labab. dipimpin oleh dewan direksic. mendapat fasilitas negarad. karyawannya berstatus sebagai pegawai swasta

42. Pernyataan mendasar yang menunjukkan sistem ekonomi suatu negara antaralain berikut ini, kecuali....a. Bagaimanakan caranya memproduksi barang dan jasa?b. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi?c. Mengapa barang dan jasa tersebut diproduksi?d. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

43. Salah satu kelemahan sistem perekonomian Indonesia adalah adanya Sistemfree fight liberalism. Sistem free fight liberalism adalah....a. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat

menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia,alam dan bangsa lainsehingga dapat menimbulkan kelemahan ekonomi rakyat

b. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehinggadapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi demokrasi

c. sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehinggadapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional

d. sistem persaingan bebas yang saling menguntungkan dan dapatmenumbuhkan eksploitasi terhadap manusia bangsa lain sehingga dapatmenimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional

Page 106: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

93

44. Ciri persaingan sistem ekonomi Indonesia adalah tidak sehat dan pemusatankekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk....a. monopoli yang merugikan masyarakatb. monopoli yang merugikan pemerintahc. monopoli yang merugikan bangsa laind. monopoli yang merugikan pasar

45. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi adalah Warga negara memilikikebebasan dalam memilih....a. pekerjaan yang sesuai ijazahb. pekerjaan yang sesuai dengan umurnyac. pekerjaan yang sesuai dengan letak rumahnyad. pekerjaan yang sesuai dengan kehendak

46. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara adalah bagiandari kebaikan dari sistem ekonomi....a. Sistem Ekonomi pasarb. Sistem Ekonomi Demokrasic. Sistem Ekonomi komandod. Sistem Ekonomi campuran

47. Tujuan negara mendirikan perusahaan persero adalah....a. melayani kepentingan umumb. memberi kemanfaatan kepada umumc. melayani kepentingan umumd. mencari keuntungan

48. Dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan sangat dibutuhkan pelakuekonomi yang bersikap saling....a. bersaing untuk mencari keuntungan kelompokb. mendukung di antara pelaku ekonomic. menjatuhkand. menjauhi untuk menghindari persaingan

49. Dalam ciri utama perekonomian Indonesia pembangunan ekonomimasyarakat berperan....a. Aktifb. Pasifc. Mendukungd. Penting

50. Dalam ciri utama perekonomian Indonesia pemerintah berkewajibanmemberikan....a. arahan dan bimbingan sajab. lapangan pekerjaanc. kesejahteraan kepada rakyatd. arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Page 107: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

94

KUNCI JAWABAN

No. Soal Jawaban No. Soal Jawaban12345678910111213141516171819202122232425

BBBABCDADAADBBAAAAADACCCD

26272829303132333435363738394041424344454647484950

CCADBDADBACACABCCAADBDBAD

Page 108: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

95

Lampiran 2

TABEL ANALISIS BUTIR PERTANYAAN DARI 50 BUTIR SOAL POSTTESTKEPADA 10 RESPONDEN UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN

Tabel 18Data Analisis Butir Pertanyaan

Nomor RespondenNo.ButirSoal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Np p q pq

1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 5 0.5 0.5 0.252 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.213 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.214 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 4 0.4 0.6 0.245 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.246 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.247 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 0.7 0.3 0.218 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.249 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.21

10 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 5 0.5 0.5 0.2511 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2412 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2113 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2114 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2415 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2416 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2117 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2418 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2119 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2420 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2421 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2422 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2123 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2424 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2125 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2126 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2127 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2428 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2129 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2130 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2131 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2432 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 5 0.5 0.5 0.2533 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2134 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 0.4 0.6 0.2435 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2436 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2137 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4 0.4 0.6 0.2438 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2439 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 0.6 0.4 0.2440 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 0.3 0.7 0.21

Page 109: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

96

41 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2142 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 0.4 0.6 0.2443 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 0.8 0.2 0.1644 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 0.3 0.7 0.2145 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 0.6 0.4 0.2446 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2147 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2148 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 0.3 0.7 0.2149 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.2150 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 0.7 0.3 0.21Σx 15 26 12 43 48 8 49 48 47 8 304 11.2Σx2 225 676 144 1849 2304 64 2401 2304 2209 64 12240

Page 110: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

97

Lampiran 3

UJI VALIDITAS INSTRUMEN POSTTEST

Untuk menguji validitas tiap butir soal, digunakan rumus Korelasi Point Biserial,sebagai berikut :

rbis =q

px

S

MM

t

tp −

Keterangan:

rbis = Koefisien korelasi biserial

Mp = Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi skor total

p = Proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat

kesukaran)

q = 1 – p

Selanjutnya penulis melakukan penghitungan dengan menggunakan

program SPSS versi 17 dan diperoleh hasil hitung sebagai berikut:

Tabel 19

Hasil Hitung Korelasi Point Biserial Menggunakan SPSS v 17

Scale Mean if ItemDeleted

Scale Varianceif Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Soal No. 1 29.9000 319.656 .702 .982

Soal No. 2 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 3 29.7000 320.900 .695 .982

Soal No. 4 30.0000 318.667 .771 .982

Soal No. 5 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 6 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 7 29.7000 320.900 .695 .982

Page 111: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

98

Soal No. 8 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 9 29.7000 320.900 .695 .982

Soal No. 10 29.9000 319.656 .702 .982

Soal No. 11 29.8000 331.067 .097 .983

Soal No. 12 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 13 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 14 29.8000 319.067 .749 .982

Soal No. 15 29.8000 318.400 .786 .982

Soal No. 16 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 17 29.8000 319.067 .749 .982

Soal No. 18 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 19 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 20 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 21 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 22 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 23 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 24 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 25 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 26 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 27 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 28 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 29 29.7000 320.900 .695 .982

Soal No. 30 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 31 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 32 29.9000 321.211 .618 .982

Soal No. 33 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 34 30.0000 317.778 .821 .982

Soal No. 35 29.8000 318.400 .786 .982

Soal No. 36 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 37 30.0000 318.889 .759 .982

Soal No. 38 29.8000 319.067 .749 .982

Soal No. 39 29.8000 319.956 .700 .982

Page 112: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

99

Soal No. 40 30.1000 321.656 .650 .982

Soal No. 41 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 42 30.0000 317.778 .821 .982

Soal No. 43 29.6000 323.378 .633 .982

Soal No. 44 30.1000 321.878 .637 .982

Soal No. 45 29.8000 319.956 .700 .982

Soal No. 46 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 47 29.7000 320.011 .747 .982

Soal No. 48 30.1000 321.656 .650 .982

Soal No. 49 29.7000 319.344 .786 .982

Soal No. 50 29.7000 320.011 .747 .982

Langkah selanjutnya adalah membandingkan besarnya rhitung dengan

besarnya rtabel yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment dengan db

(derajat bebas) 10 dan taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar 0,632.

Berdasarkan hasil hitung korelasi point biserial menggunakan SPSS v 17

di atas diperoleh hasil uji validitas butir soal sebagai berikut:

Tabel 20

Hasil Uji Validitas Butir Soal

No. rhitung Validitas Keputusan

1 0,702 Valid Dipakai2 0,786 Valid Dipakai3 0,695 Valid Dipakai4 0,771 Valid Dipakai5 0,700 Valid Dipakai6 0,700 Valid Dipakai7 0,695 Valid Dipakai8 0,700 Valid Dipakai9 0,695 Valid Dipakai10 0,702 Valid Dipakai11 0,097 Tidak Valid Tidak Dipakai12 0,786 Valid Dipakai13 0,747 Valid Dipakai

Page 113: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

100

14 0,749 Valid Dipakai15 0,786 Valid Dipakai16 0,747 Valid Dipakai17 0,749 Valid Dipakai18 0,786 Valid Dipakai19 0,700 Valid Dipakai20 0,700 Valid Dipakai21 0,700 Valid Dipakai22 0,786 Valid Dipakai23 0,700 Valid Dipakai24 0,747 Valid Dipakai25 0,786 Valid Dipakai26 0,786 Valid Dipakai27 0,700 Valid Dipakai28 0,786 Valid Dipakai29 0,695 Valid Dipakai30 0,786 Valid Dipakai31 0,700 Valid Dipakai32 0,618 Tidak Valid Tidak Dipakai33 0,747 Valid Dipakai34 0,821 Valid Dipakai35 0,786 Valid Dipakai36 0,747 Valid Dipakai37 0,759 Valid Dipakai38 0,749 Valid Dipakai39 0,700 Valid Dipakai40 0,650 Valid Dipakai41 0,747 Valid Dipakai42 0,821 Valid Dipakai43 0,633 Valid Dipakai44 0,637 Valid Dipakai45 0,700 Valid Dipakai46 0,786 Valid Dipakai47 0,747 Valid Dipakai48 0,650 Valid Dipakai49 0,786 Valid Dipakai50 0,747 Valid Dipakai

Page 114: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

101

Lampiran 4

UJI RELIABILITAS DARI 50 BUTIR SOAL DARI 10 RESPONDEN

Untuk menguji reliabilitas tiap butir soal, digunakan Rumus KR. 20

(Kuder Richardson), sebagai berikut :

r11 =

Σ−

− 2

2

1 S

pqS

n

n

Keterangan:

r11 = reabilitas instrumen

p = proporsi subjek yang menjawab item soal dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item soal dengan salah (q = 1 – p)

n = banyak butir soal

S2 = varians skor total

Untuk menggunakan rumus di atas, perlu diketahui terlebih dahulu:

n = 50

(∑Xt)2

∑Xt2 – N

St =N

(304)2

12240 – = 12240 – 9241,6 = 2998,4 = 299,8410 10 10

10

∑pq = 11,2

Dengan demikian :

50 299,84 - 11,2ri =

50 – 1 299,84

Page 115: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

102

ri = 1,02 x 0,962 = 0,982

Jika dikonsultasikan dengan r Product Moment pada N = 10 dengan taraf

signifikansi 0,05 didapat r tabel = 0,632 sehingga ri lebih besar dari pada r tabel

(0,982 > 0,632). Dengan demikian, secara keseluruhan, istrumen yang digunakan

reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

Page 116: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

103

Lampiran 5

HASIL TES KEMAMPUAN AWAL (PRETES) DAN PENENTUANRENTANGAN, BANYAK KELAS, UJUNG BAWAH KELAS INTERVALPERTAMA KELOMPOK JIGSAW

Dari pretes yang dilakukan terhadap kelmpok jigsaw diperoleh hasil tes

sebagai berikut:

Tabel 21

Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw

Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor

P1 10 P8 18 L13 26P2 14 L5 22 L14 26L1 14 L6 18 P11 30P3 18 L7 18 P12 44P4 14 L8 22 P13 30L2 18 P9 26 P14 34P5 22 L9 24 P15 30L3 18 P10 26 L15 34P6 22 L10 22 L16 30L4 18 L11 26 P16 30P7 22 L12 30 P17 10

Dari data di atas dapat ditentukan:

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – data terendah

= 44 – 10

= 34

2. Banyak Kelas Interval (K)

Menggunakan rumus Struges = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 33

= 1 + (3,3) (1,5158)

= 1 + 5,0111

= 6,0111

Dengan demikian dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan kelas interval

6 atau 7 (6 yang dipakai).

3. Panjang Kelas (P)

Page 117: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

104

Rentangan 34P = = = 5,6667

Banyak Kelas 6 = 6 (dibulatkan)

4. Ujung bawah kelas interval pertama, menggunakan data terkecil yaitu 10. Jadi

kelas interval pertamanya = 10 - 15

Berdasarkan data di atas, maka dapat dibuat daftar distribusi frekensi

variabel X1 (pretes kelompok jigsaw) sebagai berikut :

Tabel 22

Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelompok Jigsaw

No.IntervalKelas

NilaiTengah

(X1)(X1)

2 f fkbBatasNyata

fX1 f X12

1 10 – 15 12,5 156,25 5 33 9,5 - 15,5 62,5 781,252 16 – 21 18,5 342,25 7 28 15,5 - 21,5 129,5 2395.83 22 – 27 24,5 600,25 12 21 21,5 - 27,5 294 72034 28 – 33 30,5 930,25 6 9 27,5 - 33,5 183 5581,55 34 – 39 36,5 1332,25 2 3 33,5 - 39,5 73 2664,56 40 – 45 42,5 1806,25 1 1 39,5 - 45,5 42,5 1806,25

784,5 20432,25

Dari tabel di atas dapat ditentukan :

1. Mean

∑ fX1

=∑ f

784.5=

33

= 23,77

2. Median (Me)

Me = I +

fi

fkbN.21

x i

Keterangan :Me = MedianI = Batas bawah kelas median

Page 118: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

105

N = Jumlah siswa dalam kelompokfkb = Frekuensi kumulatif di bawah kelas medianfi = Frekuensi kelas mediani = Panjang kelas interval

Maka,

Me = 21,5 +

fi

fkbN.21

x 6

= 21,5 + 3,75

= 25,25

3. Modus (Mo)

Mo = I +

+ fbfa

fa x i

Keterangan :Mo = ModusI = Batas bawah kelas modusFa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sebelumnyaFb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sesudahnya.i = panjang kelas interval.

Maka,

Mo = 21,5 +

+ 67

7x 6

= 21,5 + 3,23

= 24,73

4. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD =22

Σ−Σ

N

fX

N

fX

Keterangan:SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi)ΣfX2 = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah

dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing.ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antar Midpoint dengan frekuensi

masing-masing.

Page 119: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

106

Maka,

SD =2

33

5,784

33

20432,25

= 2)77,23(16,619 −

= 143,56516,619 −

= 017,54

= 7,35

5. Varians (S2)

S2 = SD2

Maka

S2 = (7,35)2

= 54,017

Page 120: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

107

Lampiran 6

HASIL TES KEMAMPUAN AKHIR (POSTES) DAN PENENTUANRENTANGAN, BANYAK KELAS, UJUNG BAWAH KELAS INTERVALPERTAMA KELOMPOK JIGSAW

Dari postes yang dilakukan terhadap kelmpok jigsaw diperoleh hasil tes

sebagai berikut:

Tabel 23

Hasil Tes Kemampuan Akhir Kelompok Jigsaw

Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor

P1 65 P8 85 L13 81P2 91 L5 83 L14 79L1 83 L6 85 P11 81P3 91 L7 81 P12 97P4 83 L8 85 P13 79L2 89 P9 81 P14 87P5 87 L9 79 P15 79L3 89 P10 81 L15 87P6 83 L10 73 L16 87L4 85 L11 81 P16 93P7 83 L12 79 P17 83

Dari data di atas dapat ditentukan:

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – data terendah

= 97 – 65

= 32

2. Banyak Kelas Interval (K)

Menggunakan rumus Struges = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 33

= 1 + (3,3) (1,5158)

= 1 + 5,0111

= 6,0111

Dengan demikian dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan kelas interval

6 atau 7 (6 yang dipakai).

Page 121: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

108

3. Panjang Kelas (P)

Rentangan 32P = = = 5,3333

Banyak Kelas 6 = 6 (dibulatkan)

4. Ujung bawah kelas interval pertama, menggunakan data terkecil yaitu 65. Jadi

kelas interval pertamanya = 65 - 70

Berdasarkan data di atas, maka dapat dibuat daftar distribusi frekensi

variabel X2 (postes kelompok jigsaw) sebagai berikut :

Tabel 24

Data Distribusi Frekuensi Postes Kelompok Jigsaw

No.IntervalKelas

NilaiTengah

(X2)(X2)

2 f fkb Batas Nyata fX2 f X22

1 65 – 70 67,5 4556.25 1 33 64,5 - 70,5 67.5 4556.252 71 – 76 73,5 5402.25 1 32 70,5 - 76,5 73.5 5402.253 77 – 82 79,5 6320.25 11 21 76,5 - 82,5 874.5 69522.754 83 – 88 85,5 7310.25 14 7 82,5 - 88,5 1197 102343.55 89 – 94 91,5 8372.25 5 2 88,5 - 94,5 457.5 41861.256 95 – 100 97,5 9506.25 1 1 94,5 - 100,5 97.5 9506.25

2767,5 233192,25

Dari tabel di atas dapat ditentukan :

1. Mean

∑ fX2

=∑ f

2767,5=

33

= 83,86

2. Median (Me)

Me = I +

fi

fkbN.21

x i

Keterangan :

Page 122: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

109

Me = MedianI = Batas bawah kelas medianN = Jumlah siswa dalam kelompokfkb = Frekuensi kumulatif di bawah kelas medianfi = Frekuensi kelas mediani = Panjang kelas interval

Maka,

Me = 82,5 +

fi

fkbN.21

x 6

= 82,5 + 6,21

= 88,71

3. Modus (Mo)

Mo = I +

+ fbfa

fa x i

Keterangan :Mo = ModusI = Batas bawah kelas modusFa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sebelumnyaFb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sesudahnya.i = panjang kelas interval.

Maka,

Mo = 82,5 +

+ 511

11x 6

= 82,5 + 4,13

= 86,63

4. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD =22

Σ−Σ

N

fX

N

fX

Keterangan:SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi)ΣfX2 = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah

dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing.

Page 123: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

110

ΣfX = Jumlah dari hasil perkalian antar Midpoint dengan frekuensimasing-masing.

Maka,

SD =2

33

5,2767

33

233192,25

= 2)86,83(43,7066 −

= 11,703343,7066 −

= 322,33

= 5,773

5. Varians (S2)

S2 = SD2

Maka

S2 = (5,7725)2

= 33,322

Page 124: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

111

Lampiran 7

HASIL TES KEMAMPUAN AWAL (PRETES) DAN PENENTUANRENTANGAN, BANYAK KELAS, UJUNG BAWAH KELAS INTERVALPERTAMA KELOMPOK STAD

Dari pretes yang dilakukan terhadap kelmpok jigsaw diperoleh hasil tes

sebagai berikut:

Tabel 25

Hasil Tes Kemampuan Awal Kelompok STAD

Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor

P1 6 P8 24 L13 28P2 20 L5 16 L14 20L1 6 L6 14 P11 28P3 24 L7 24 P12 20P4 8 L8 18 P13 28L2 24 P9 24 P14 20P5 10 L9 18 P15 20L3 24 P10 28 L15 20P6 10 L10 18 L16 32L4 10 L11 18 P16 20P7 16 L12 20 P17 36

Dari data di atas dapat ditentukan:

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – data terendah

= 36 – 6

= 30

2. Banyak Kelas Interval (K)

Menggunakan rumus Struges = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 33

= 1 + (3,3) (1,5158)

= 1 + 5,0111

= 6,0111

Dengan demikian dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan kelas interval

6 atau 7 (7 yang dipakai).

Page 125: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

112

3. Panjang Kelas (P)

Rentangan 30P = = = 5

Banyak Kelas 6

4. Ujung bawah kelas interval pertama, menggunakan data terkecil yaitu 6. Jadi

kelas interval pertamanya = 6 - 10

Berdasarkan data di atas, maka dapat dibuat daftar distribusi frekensi

variabel X1 (pretes kelompok STAD) sebagai berikut :

Tabel 26

Data Distribusi Frekuensi Pretes Kelompok STAD

No.IntervalKelas

NilaiTengah

(Y1)(Y1)

2 f fkbBatasNyata

fY1 f Y12

1 6 – 10 8 64 6 33 5,5 - 10,5 48 3842 11 – 15 13 169 1 27 10,5 - 15,5 13 1693 16 – 20 18 324 14 26 15,5 - 20,5 252 45364 21 – 25 23 529 6 12 20,5 - 25,5 138 31745 26 – 30 28 784 4 6 25,5 - 30,5 112 31366 31 – 35 33 1089 1 2 30,5 - 35,5 33 10897 36 – 40 38 1444 1 1 35,5 - 40,5 38 1444

634 13932

Dari tabel di atas dapat ditentukan :

1. Mean

∑ fY1

=∑ f

634=

33

= 19,21

2. Median (Me)

Me = I +

fi

fkbN.21

x i

Page 126: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

113

Keterangan :Me = MedianI = Batas bawah kelas medianN = Jumlah siswa dalam kelompokfkb = Frekuensi kumulatif di bawah kelas medianfi = Frekuensi kelas mediani = Panjang kelas interval

Maka,

Me = 15,5 +

fi

fkbN.21

x 5

= 15,5 + 1,61

= 17,11

3. Modus (Mo)

Mo = I +

+ fbfa

fa x i

Keterangan :Mo = ModusI = Batas bawah kelas modusFa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sebelumnyaFb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sesudahnya.i = panjang kelas interval.

Maka,

Mo = 15,5 +

+ 61

1x 5

= 15,5 + 0,714

= 16,21

4. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD =22

Σ−Σ

N

fY

N

fY

Keterangan:SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi)ΣfY2 = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah

dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing.

Page 127: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

114

ΣfY = Jumlah dari hasil perkalian antar Midpoint dengan frekuensimasing-masing.

Maka,

SD =2

33

634

33

13932

= 2)21,19(18,422 −

= 11,36918,422 −

= 08,53

= 7,29

5. Varians (S2)

S2 = SD2

Maka

S2 = (7,29)2

= 53,08

Page 128: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

115

Lampiran 8

HASIL TES KEMAMPUAN AKHIR (POSTES) DAN PENENTUANRENTANGAN, BANYAK KELAS, UJUNG BAWAH KELAS INTERVALPERTAMA KELOMPOK STAD

Dari postes yang dilakukan terhadap kelmpok STAD diperoleh hasil tes

sebagai berikut:

Tabel 27

Hasil Tes Kemampuan Akhir Kelompok STAD

Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor Kode Resp. Skor

P1 68 P8 72 L13 74P2 58 L5 72 L14 76L1 68 L6 74 P11 76P3 64 L7 72 P12 80P4 70 L8 74 P13 80L2 72 P9 74 P14 82P5 70 L9 72 P15 86L3 72 P10 78 L15 76P6 74 L10 74 L16 88L4 72 L11 74 P16 82P7 74 L12 76 P17 80

Dari data di atas dapat ditentukan:

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – data terendah

= 88 – 58

= 30

2. Banyak Kelas Interval (K)

Menggunakan rumus Struges = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 33

= 1 + (3,3) (1,5158)

= 1 + 5,0111

= 6,0111

Dengan demikian dapat dibuat daftar distribusi frekuensi dengan kelas interval

6 atau 7 (7 yang dipakai).

Page 129: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

116

3. Panjang Kelas (P)

Rentangan 30P = = = 5

Banyak Kelas 6

4. Ujung bawah kelas interval pertama, menggunakan data terkecil yaitu 58. Jadi

kelas interval pertamanya = 58 - 62

Berdasarkan data di atas, maka dapat dibuat daftar distribusi frekensi

variabel X2 (postes kelompok STAD) sebagai berikut :

Tabel 28

Data Distribusi Frekuensi Postes Kelompok STAD

No.IntervalKelas

NilaiTengah

(Y2)(Y2)

2 f fkb Batas Nyata fY2 fY22

1 58 - 62 60 3600 1 33 57,5 - 62,5 60 36002 63 - 67 65 4225 1 32 62,5 - 67,5 65 42253 68 - 72 70 4900 11 21 67,5 - 72,5 770 539004 73 - 77 75 5625 12 9 72,5 - 77,5 900 675005 78 - 82 80 6400 6 3 77,5 - 82,5 480 384006 83 - 87 85 7225 1 2 82,5 - 87,5 85 72257 88 - 92 90 8100 1 1 87,5 - 92,5 90 8100

2450 182950

Dari tabel di atas dapat ditentukan :

1. Mean

∑ fY2

=∑ f

2450=

33

= 74,24

2. Median (Me)

Me = I +

fi

fkbN.21

x i

Page 130: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

117

Keterangan :Me = MedianI = Batas bawah kelas medianN = Jumlah siswa dalam kelompokfkb = Frekuensi kumulatif di bawah kelas medianfi = Frekuensi kelas mediani = Panjang kelas interval

Maka,

Me = 72,5 +

fi

fkbN.21

x 5

= 72,5 + 5,625

= 78,125

3. Modus (Mo)

Mo = I +

+ fbfa

fa x i

Keterangan :Mo = ModusI = Batas bawah kelas modusFa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sebelumnyaFb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas

sesudahnya.i = panjang kelas interval.

Maka,

Mo = 72,5 +

+ 611

11x 5

= 72,5 + 3,235

= 75,74

4. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD =22

Σ−Σ

N

fY

N

fY

Keterangan:SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi)ΣfY2 = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah

dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing.

Page 131: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

118

ΣfY = Jumlah dari hasil perkalian antar Midpoint dengan frekuensimasing-masing.

Maka,

SD =2

33

2450

33

182950

= 2)24,74(94,5543 −

= 94,551194,5543 −

= 002,32

= 5,657

5. Varians (S2)

S2 = SD2

Maka

S2 = (5,657)2

= 32,002

Page 132: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

119

Lampiran 9

UJI NORMALITAS DATA KEMAMPUAN AWAL (PRETES) KELOMPOK

JIGSAW

Hipotesis yang akan diuji pada uji normalitas adalah :

Ho = data berasar dari populasi berdistribusi tidak normal

Hi = data berasal dari populasi berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Lhitung lebih besar dari Ltabel

- Terima Hi, jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel

Dengan diketahuinya x1 = 23,77 dan s = 7,3496 maka harga-harga Zi, F (Zi), S

(Zi), dan F(Zi) – S (Zi) dapat diketahui. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 29

Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok Jigsaw

No. X1 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)

1 10 -1.87 0.0307 0.0303 0.00042 10 -1.87 0.0307 0.0606 -0.02993 14 -1.33 0.0918 0.0909 0.00094 14 -1.33 0.0918 0.1212 -0.02945 14 -1.33 0.0918 0.1515 -0.05976 18 -0.79 0.2148 0.1818 0.03307 18 -0.79 0.2148 0.2121 0.00278 18 -0.79 0.2148 0.2424 -0.02769 18 -0.79 0.2148 0.2727 -0.057910 18 -0.79 0.2148 0.3030 -0.088211 18 -0.79 0.2148 0.3333 -0.118512 18 -0.79 0.2148 0.3636 -0.148813 22 -0.24 0.4052 0.3939 0.011314 22 -0.24 0.4052 0.4242 -0.019015 22 -0.24 0.4052 0.4545 -0.049316 22 -0.24 0.4052 0.4848 -0.0796

Page 133: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

120

17 22 -0.24 0.4052 0.5152 -0.110018 22 -0.24 0.4052 0.5455 -0.140319 24 0.03 0.5120 0.5758 -0.063820 26 0.30 0.6179 0.6061 0.011821 26 0.30 0.6179 0.6364 -0.018522 26 0.30 0.6179 0.6667 -0.048823 26 0.30 0.6179 0.6970 -0.079124 26 0.30 0.6179 0.7273 -0.109425 30 0.85 0.8023 0.7576 0.044726 30 0.85 0.8023 0.7879 0.014427 30 0.85 0.8023 0.8182 -0.015928 30 0.85 0.8023 0.8485 -0.046229 30 0.85 0.8023 0.8788 -0.076530 30 0.85 0.8023 0.9091 -0.106831 34 1.39 0.9177 0.9394 -0.021732 34 1.39 0.9177 0.9697 -0.052033 44 2.75 0.9970 1.0000 -0.0030

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung 0.1488 jika dikonsultasikan dengan tabel

Liliefors pada taraf signifikansi = 0.05 dan N = 33 diperoleh Ltabel 0.1542.

Dengan demikian Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0.1488 < 0.1542). Hal ini

menunjukkan bahwa data kemampuan awal siswa kelompok jigsaw berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Page 134: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

121

Lampiran 10

UJI NORMALITAS DATA KEMAMPUAN AKHIR (POSTES) KELOMPOK

JIGSAW

Hipotesis yang akan diuji pada uji normalitas adalah :

Ho = data berasar dari populasi berdistribusi tidak normal

Hi = data berasal dari populasi berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Lhitung lebih besar dari Ltabel

- Terima Hi, jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel

Dengan diketahuinya x2 = 83,86 dan s = 5,7725 maka harga-harga Zi, F (Zi), S

(Zi), dan F(Zi) – S (Zi) dapat diketahui. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 30

Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir Kelompok Jigsaw

No. X1 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)

1 65 -3.27 0.0005 0.0303 -0.02982 73 -1.88 0.0301 0.0606 -0.03053 79 -0.84 0.2005 0.0909 0.10964 79 -0.84 0.2005 0.1212 0.07935 79 -0.84 0.2005 0.1515 0.04906 79 -0.84 0.2005 0.1818 0.01877 79 -0.84 0.2005 0.2121 -0.01168 81 -0.50 0.3085 0.2424 0.06619 81 -0.50 0.3085 0.2727 0.035810 81 -0.50 0.3085 0.3030 0.005511 81 -0.50 0.3085 0.3333 -0.024812 81 -0.50 0.3085 0.3636 -0.055113 81 -0.50 0.3085 0.3939 -0.085414 83 -0.15 0.4404 0.4242 0.016215 83 -0.15 0.4404 0.4545 -0.014116 83 -0.15 0.4404 0.4848 -0.0444

Page 135: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

122

17 83 -0.15 0.4404 0.5152 -0.074818 83 -0.15 0.4404 0.5455 -0.105119 83 -0.15 0.4404 0.5758 -0.135420 85 0.20 0.5793 0.6061 -0.026821 85 0.20 0.5793 0.6364 -0.057122 85 0.20 0.5793 0.6667 -0.087423 85 0.20 0.5793 0.6970 -0.117724 87 0.54 0.7054 0.7273 -0.021925 87 0.54 0.7054 0.7576 -0.052226 87 0.54 0.7054 0.7879 -0.082527 87 0.54 0.7054 0.8182 -0.112828 89 0.89 0.8133 0.8485 -0.035229 89 0.89 0.8133 0.8788 -0.065530 91 1.24 0.8925 0.9091 -0.016631 91 1.24 0.8925 0.9394 -0.046932 93 1.58 0.9429 0.9697 -0.026833 97 2.28 0.9887 1.0000 -0.0113

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung 0.1354 jika dikonsultasikan dengan tabel

Liliefors pada taraf signifikansi = 0.05 dan N = 33 diperoleh Ltabel 0.1542.

Dengan demikian Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0.1354 < 0.1542). Hal ini

menunjukkan bahwa data kemampuan akhir siswa kelompok jigsaw berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Page 136: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

123

Lampiran 11

UJI NORMALITAS DATA KEMAMPUAN AWAL (PRETES) KELOMPOK

STAD

Hipotesis yang akan diuji pada uji normalitas adalah :

Ho = data berasar dari populasi berdistribusi tidak normal

Hi = data berasal dari populasi berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Lhitung lebih besar dari Ltabel

- Terima Hi, jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel

Dengan diketahuinya Y1 = 19,21 dan s = 7,2853 maka harga-harga Zi, F (Zi), S

(Zi), dan F(Zi) – S (Zi) dapat diketahui. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 31

Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok STAD

No. X1 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)

1 6 -1.81 0.0351 0.0303 0.00482 6 -1.81 0.0351 0.0606 -0.02553 8 -1.54 0.0618 0.0909 -0.02914 10 -1.26 0.1038 0.1212 -0.01745 10 -1.26 0.1038 0.1515 -0.04776 10 -1.26 0.1038 0.1818 -0.07807 14 -0.72 0.2358 0.2121 0.02378 16 -0.44 0.3300 0.2424 0.08769 16 -0.44 0.3300 0.2727 0.057310 18 -0.17 0.4325 0.3030 0.129511 18 -0.17 0.4325 0.3333 0.099212 18 -0.17 0.4325 0.3636 0.068913 18 -0.17 0.4325 0.3939 0.038614 20 0.11 0.5438 0.4242 0.119615 20 0.11 0.5438 0.4545 0.089316 20 0.11 0.5438 0.4848 0.0590

Page 137: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

124

17 20 0.11 0.5438 0.5152 0.028618 20 0.11 0.5438 0.5455 -0.001719 20 0.11 0.5438 0.5758 -0.032020 20 0.11 0.5438 0.6061 -0.062321 20 0.11 0.5438 0.6364 -0.092622 24 0.66 0.7454 0.6667 0.078723 24 0.66 0.7454 0.6970 0.048424 24 0.66 0.7454 0.7273 0.018125 24 0.66 0.7454 0.7576 -0.012226 24 0.66 0.7454 0.7879 -0.042527 24 0.66 0.7454 0.8182 -0.072828 28 1.21 0.8869 0.8485 0.038429 28 1.21 0.8869 0.8788 0.008130 28 1.21 0.8869 0.9091 -0.022231 28 1.21 0.8869 0.9394 -0.052532 32 1.76 0.9608 0.9697 -0.008933 36 2.30 0.9893 1.0000 -0.0107

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung 0.1295 jika dikonsultasikan dengan tabel

Liliefors pada taraf signifikansi = 0.05 dan N = 33 diperoleh Ltabel 0.1542.

Dengan demikian Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0.1295 < 0.1542). Hal ini

menunjukkan bahwa data kemampuan awal siswa kelompok STAD berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Page 138: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

125

Lampiran 12

UJI NORMALITAS DATA KEMAMPUAN AKHIR (POSTES) KELOMPOK

STAD

Hipotesis yang akan diuji pada uji normalitas adalah :

Ho = data berasar dari populasi berdistribusi tidak normal

Hi = data berasal dari populasi berdistribusi normal

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Lhitung lebih besar dari Ltabel

- Terima Hi, jika Lhitung lebih kecil dari Ltabel

Dengan diketahuinya Y2 = 74,24 dan s = 5,657 maka harga-harga Zi, F (Zi), S

(Zi), dan F(Zi) – S (Zi) dapat diketahui. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 32

Tabel Kerja Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir Kelompok STAD

No. X1 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)

1 58 -2.87 0.0021 0.0303 -0.02822 64 -1.81 0.0351 0.0606 -0.02553 68 -1.10 0.1357 0.0909 0.04484 68 -1.10 0.1357 0.1212 0.01455 70 -0.75 0.2266 0.1515 0.07516 70 -0.75 0.2266 0.1818 0.04487 72 -0.40 0.3446 0.2121 0.13258 72 -0.40 0.3446 0.2424 0.10229 72 -0.40 0.3446 0.2727 0.071910 72 -0.40 0.3446 0.3030 0.041611 72 -0.40 0.3446 0.3333 0.011312 72 -0.40 0.3446 0.3636 -0.019013 72 -0.40 0.3446 0.3939 -0.049314 74 -0.04 0.5160 0.4242 0.091815 74 -0.04 0.5160 0.4545 0.061516 74 -0.04 0.5160 0.4848 0.0312

Page 139: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

126

17 74 -0.04 0.5160 0.5152 0.000818 74 -0.04 0.5160 0.5455 -0.029519 74 -0.04 0.5160 0.5758 -0.059820 74 -0.04 0.5160 0.6061 -0.090121 74 -0.04 0.5160 0.6364 -0.120422 76 0.31 0.6217 0.6667 -0.045023 76 0.31 0.6217 0.6970 -0.075324 76 0.31 0.6217 0.7273 -0.105625 76 0.31 0.6217 0.7576 -0.135926 78 0.66 0.7454 0.7879 -0.042527 80 1.02 0.8461 0.8182 0.027928 80 1.02 0.8461 0.8485 -0.002429 80 1.02 0.8461 0.8788 -0.032730 82 1.37 0.9147 0.9091 0.005631 82 1.37 0.9147 0.9394 -0.024732 86 2.08 0.9812 0.9697 0.011533 88 2.43 0.9925 1.0000 -0.0075

Dari tabel di atas diperoleh Lhitung 0.1359 jika dikonsultasikan dengan tabel

Liliefors pada taraf signifikansi = 0.05 dan N = 33 diperoleh Ltabel 0.1542.

Dengan demikian Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0.1359 < 0.1542). Hal ini

menunjukkan bahwa data kemampuan akhir siswa kelompok STAD berasal dari

populasi berdistribusi normal.

Page 140: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

127

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS KELOMPOK JIGSAW

Hipotesis yang diajukan untuk menguji homogenitas:

Ho = data berasal dari populasi yang homogen

Hi = data berasal dari populasi yang tidak homogen

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel

- Terima Hi, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel

Uji Homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher denganrumus:

Fh =2

2

21

S

S,

Keterangan:

F : Uji fisher, dimana nilai tabel distribusi F untuk α = 0,05 dengan dk

penyebut 32 dan dk pembilang 32.

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Maka,

Fh =7725,5

3496,7

= 1,2732

Sedangkan Ftabel dengan tingkat signifikansi (α) 0,05 dengan harga dk pembilang

32 dan penyebut 32 adalah sebesar: 1,84

Dengan demikian Fhitung < Ftabel (1,2732 < 1,84) sehingga dapat dinyatakan bahwa

data pada kelompok jigsaw berasal dari populasi yang homogen.

Page 141: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

128

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS KELOMPOK STAD

Hipotesis yang diajukan untuk menguji homogenitas:

Ho = data berasal dari populasi yang homogen

Hi = data berasal dari populasi yang tidak homogen

Kriteria pengujian hipotesis :

- Terima Ho jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel

- Terima Hi, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel

Uji Homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher denganrumus:

Fh =2

2

21

S

S,

Keterangan:

F : Uji fisher, dimana nilai tabel distribusi F untuk α = 0,05 dengan dk

penyebut 32 dan dk pembilang 32.

S12 : Varians terbesar

S22 : Varians terkecil

Maka,

Fh =657,5

2853,7

= 1,2878

Sedangkan Ftabel dengan tingkat signifikansi (α) 0,05 dengan harga dk pembilang

32 dan penyebut 32 adalah sebesar: 1,84

Dengan demikian Fhitung < Ftabel (1,2878 < 1,84) sehingga dapat dinyatakan bahwa

data pada kelompok STAD berasal dari populasi yang homogen.

Page 142: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

129

Lampiran 15

UJI HIPOTESIS DATA

1. Rumusan Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar IPS siswa antara yang

diajarkan dengan metode Jigsaw dengan metode STAD

Ha : Terdapat perbedaan antara Hasil belajar IPS siswa yang diajarkan

dengan metode Jigsaw dan metode STAD.

2. Rumusan Hipotesis Statistik

Ho : µE = µK

Ha : µE = µK

Keterangan :

Ho : Hipotesis nihil

Ha : Hipotesis alternative

µE : Prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif metode Jigsaw.

µK : Prestasi belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran

kooperatif metode STAD.

Kriteria Pengujian

Ho ditolak jika thitung > ttabel

Ho diterima jika thitung < ttabel

3. Uji statistik

Pengujian Hipotesis digunakan rumus:

t0 =

+

−+

+

∑ ∑yxyx

yx

NNNN

yx

MM

11

2

22

Keterangan:Mx = Mean/nilai rata-rata hasil kelompok JigsawMy = Mean/Nilai rata-rata hasil kelompok STADNx = Jumlah siswa kelompok jigsaw

Page 143: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

130

Ny = Jumlah siswa kelompok STADt0 = Nilai t hitung

Langkah perhitungan:

1. Membuat tabel perhitungan uji

Tabel 33Tabel Kerja Uji t

Kelompok Jigsaw Kelompok STADSubj Pretes

(X1)Postes(X2)

Beda(X)

X2 Subj Pretes(Y1)

Postes(Y2)

Beda(Y)

Y2

1 10 65 55 3025 1 6 68 62 38442 14 91 77 5929 2 20 58 38 14443 14 83 69 4761 3 6 68 62 38444 18 91 73 5329 4 24 64 40 16005 14 83 69 4761 5 8 70 62 38446 18 89 71 5041 6 24 72 48 23047 22 87 65 4225 7 10 70 60 36008 18 89 71 5041 8 24 72 48 23049 22 83 61 3721 9 10 74 64 4096

10 18 85 67 4489 10 10 72 62 384411 22 83 61 3721 11 16 74 58 336412 18 85 67 4489 12 24 72 48 230413 22 83 61 3721 13 16 72 56 313614 18 85 67 4489 14 14 74 60 360015 18 81 63 3969 15 24 72 48 230416 22 85 63 3969 16 18 74 56 313617 26 81 55 3025 17 24 74 50 250018 24 79 55 3025 18 18 72 54 291619 26 81 55 3025 19 28 78 50 250020 22 73 51 2601 20 18 74 56 313621 26 81 55 3025 21 18 74 56 313622 30 79 49 2401 22 20 76 56 313623 26 81 55 3025 23 28 74 46 211624 26 79 53 2809 24 20 76 56 313625 30 81 51 2601 25 28 76 48 230426 44 97 53 2809 26 20 80 60 360027 30 79 49 2401 27 28 80 52 270428 34 87 53 2809 28 20 82 62 384429 30 79 49 2401 29 20 86 66 435630 34 87 53 2809 30 20 76 56 313631 30 87 57 3249 31 32 88 56 313632 30 93 63 3969 32 20 82 62 384433 10 83 73 5329 33 36 80 44 1936Σ 766 2755 1989 121993 652 2454 1802 100004

Untuk memperoleh harga to, maka terlebih dahulu mencari nilai Mx, Σx2, My dan

Σy2, sebagai berikut:

Page 144: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

131

Mx =N

xΣMy =

N

=33

1989=

33

1802

= 60,273 = 53,606

Σx2 = ΣX2 -

( )N

X 2Σ Σy = ΣY2 -( )

N

Y 2Σ

= 121993 -33

)1989( 2

= 100004 -33

)1802( 2

= 121993 – 119882,5 = 100004 – 98400,12

= 2110,545 = 1603,879

Setelah diperoleh nilai-nilai tersebut masukkan ke dalam rumus :

t0 =

+

−++

∑ ∑yxyx

yx

NNNN

yx

MM

11

2

22

Maka,

t0 =

+

−++

33

1

33

1

23333

879,116032110,545

606,54273,60

=

33

2

64

424,3714

667,5

=)0606,0)(0378,58(

667,5

=5174,3

667,5

=8755,1

667,5

Page 145: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

132

= 3,0214

Menghitung derajat kebebasan (db), sebagai berikut:

db = (N1 + N2) – 2

db = (33 + 33) – 2

= 2,00

Dengan db = 64 diperoleh ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 2,00

dan dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,0214, maka dengan demikian

dari hitungan diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,0214 > 2,00 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian berarti

perbedaan antara hasil belajar IPS siswa antara yang diajar dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran kooperatif metode jigsaw dengan metode STAD.

Lain dari pada itu berdasarkan data pada tabel kerja di atas dapat dihitung

nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode jigsaw.

X = ΣX

N

X = 1989

33

X = 60,27

2. Nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode STAD.

Y = ΣX

N

Y = 1802

33

Y = 54,606

Page 146: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

133

Lampiran 16

ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENERAPAN

TEKNIK JIGSAW

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan tanggapan atau

pendapatmu terhadap penerapan metode jigsaw dengan memilih salah satu

jawaban.

1. Apakah kamu menyukai pelajaran IPS?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

2. Apakah pelajaran IPS mudah?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

3. Apakah kamu menyukai tahap diskusi kelompok ahli dalam metode jigsaw?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

4. Apakah kamu menyukai tahap diskusi kelompok asal dalam metode jigsaw?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

5. Apakah kamu menyukai setiap tahap dalam metode jigsaw?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

6. Apakah kamu menyukai belajar dengan menggunakan metode jigsaw?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

7. Apakah belajar dengan metode jigsaw membantu kamu dalam memahami

pelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

8. Apakah kamu setuju jika metode jigsaw diterapkan pada semua mata

pelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

9. Apakah kamu pernah belajar dengan menggunakan metode jigsaw?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

10. Apakah menurut kamu metode jigsaw cocok untuk diterapkan pada mata

pelajaran IPS?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

Page 147: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

134

Lampiran 17

ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PENERAPAN

TEKNIK STAD

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan tanggapan atau

pendapatmu terhadap penerapan metode STAD dengan memilih salah satu

jawaban.

1. Apakah kamu menyukai pelajaran IPS?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

2. Apakah pelajaran IPS mudah?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

3. Apakah kamu menyukai tahap diskusi kelompok ahli dalam metode STAD?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

4. Apakah kamu menyukai tahap diskusi kelompok asal dalam metode STAD?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

5. Apakah kamu menyukai setiap tahap dalam metode STAD?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

6. Apakah kamu menyukai belajar dengan menggunakan metode STAD?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

7. Apakah belajar dengan metode STAD membantu kamu dalam memahami

pelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

8. Apakah kamu setuju jika metode STAD diterapkan pada semua mata

pelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

9. Apakah kamu pernah belajar dengan menggunakan metode STAD?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

10. Apakah menurut kamu metode STAD cocok untuk diterapkan pada mata

pelajaran IPS?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

Page 148: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

135

Lampiran 18

TABEL LILIEFORS

Page 149: JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...TEKNIK PEMBELAJARAN JIGSAW DAN TEKNIK PEMBELAJARAN STAD (Studi Pada Siswa SMP

136

Lampiran 19

TABEL NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf SignifN

5% 1%N

5% 1%N

5% 1%4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

0,950

0,878

0,811

0,754

0,707

0,666

0,632

0,602

0,576

0,553

0,532

0,514

0,497

0,482

0,468

0,456

0,444

0,433

0,423

0,413

0,404

0,396

0,388

0,990

0,959

0,917

0,874

0,834

0,798

0,765

0,735

0,708

0,684

0,661

0,641

0,623

0,606

0,590

0,575

0,561

0,549

0,537

0,526

0,515

0,505

0,496

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

0,381

0,374

0,367

0,361

0,355

0,349

0,344

0,339

0,334

0,329

0,325

0,320

0,316

0,312

0,308

0,304

0,301

0,297

0,294

0,291

0,288

0,284

0,281

0,487

0,478

0,470

0,463

0,456

0,449

0,442

0,436

0,430

0,424

0,418

0,413

0,408

0,403

0,398

0,393

0,389

0,384

0,380

0,376

0,372

0,368

0,364

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

125

150

175

200

300

400

500

600

700

800

900

1.000

0,279

0,266

0,254

0,244

0,235

0,227

0,220

0,213

0,207

0,202

0,195

0,176

0,159

0,148

0,138

0,113

0,098

0,088

0,080

0,074

0,070

0,065

0,062

0,361

0,345

0,330

0,317

0,306

0,296

0,286

0,278

0,270

0,263

0,256

0,230

0,210

0,194

0,181

0,148

0,128

0,115

0,105

0,097

0,091

0,086

0,081