Jurnalisme Investigasi

8
Jurnalisme Investigasi Konsep Jurnalisme Investigasi Jurnalisme investigasi merupakan salah satu bagian penting dalam dunia keilmuan jurnalistik. Jurnalisme investigasi tidak hanya sekedar meliput, mencatat jawaban who, what, where, when, how dan why, kemudian merekamnya dan membuatnya menjadi berita. Wartawan yang menggeluti dunia investigasi harus bisa mencari data dan fakta yang lebih mendalam yang berhubungan dengan kasus yang sedang digelutinya. Mulai dari data dan fakta yang tampak di hadapan publik hingga data dan fakta yang belum terungkap di depan publik. Kasus investigasi meliputi hal-hal yang memalukan, penyalahgunaan kekuasaan, dasar faktual dari hal-hal aktual yang tengah menjadi pembicaraan publik, keadilan yang korup, manipulasi laporan keuangan, bagaimana hukum dilanggar, perbedaaan antara profesi dan praktisi, hal-hal yang disembunyikan, dan lain-lain. Wartawan investigasi mencoba mendapatkan kebenaran yang tidak jelas, samar, atau tidak pasti. Topik-topik investigasi mereka mengukur moralitas benar atau salah, dengan pembuktian yang tidak memihak yang didapat melalui riset atau penelitian. Tidak hanya sekedar menolak kesepakatan melainkan juga menyatakan apakah sesuatu yang terjadi itu sesuai dengan moral atau tidak. Robert Greene dari newsday memberikan devinisi bahwa investigasi adalah karya sesorang atau tim untuk menguak sesuatu yang disembunyikan dari publik demi kepentingan masyarakat. Kegiatan investigasi sendiri memiliki tiga elemen dasar. Pertama, kegiatan ini merupakan ide orisinil dari investigatornya, bukan merupakan hasil investigasi orang lain yang dilanjutkan oleh sebuah media. Kedua, subjek investigasi merupakan kepentingan bersama yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Serta yang ketiga adalah bahwa

description

jenis jenis jurnalisme adalah investigasi apa itu investigasi dalam jurnalisme?

Transcript of Jurnalisme Investigasi

Jurnalisme InvestigasiKonsep Jurnalisme InvestigasiJurnalisme investigasi merupakan salah satu bagian penting dalam dunia keilmuan jurnalistik. Jurnalisme investigasi tidak hanya sekedar meliput, mencatat jawaban who, what, where, when, how dan why, kemudian merekamnya dan membuatnya menjadi berita. Wartawan yang menggeluti dunia investigasi harus bisa mencari data dan fakta yang lebih mendalam yang berhubungan dengan kasus yang sedang digelutinya. Mulai dari data dan fakta yang tampak di hadapan publik hingga data dan fakta yang belum terungkap di depan publik.Kasus investigasi meliputi hal-hal yang memalukan, penyalahgunaan kekuasaan, dasar faktual dari hal-hal aktual yang tengah menjadi pembicaraan publik, keadilan yang korup, manipulasi laporan keuangan, bagaimana hukum dilanggar, perbedaaan antara profesi dan praktisi, hal-hal yang disembunyikan, dan lain-lain. Wartawan investigasi mencoba mendapatkan kebenaran yang tidak jelas, samar, atau tidak pasti. Topik-topik investigasi mereka mengukur moralitas benar atau salah, dengan pembuktian yang tidak memihak yang didapat melalui riset atau penelitian. Tidak hanya sekedar menolak kesepakatan melainkan juga menyatakan apakah sesuatu yang terjadi itu sesuai dengan moral atau tidak.Robert Greene dari newsday memberikan devinisi bahwa investigasi adalah karya sesorang atau tim untuk menguak sesuatu yang disembunyikan dari publik demi kepentingan masyarakat. Kegiatan investigasi sendiri memiliki tiga elemen dasar. Pertama, kegiatan ini merupakan ide orisinil dari investigatornya, bukan merupakan hasil investigasi orang lain yang dilanjutkan oleh sebuah media. Kedua, subjek investigasi merupakan kepentingan bersama yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Serta yang ketiga adalah bahwa ada pihak-pihak yang mencoba menyembunyikan kasus tersebut dari publik.Sedangkan Goenawan Mohammad menyatakan bahwa kegiatan jurnalistik investigasi merupakan jurnalisme membongkar investigasi. Secara umum investigasi bisa diartikan sebagai upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta. Umumnya memang hanya kalangan-kalangan tertentu saja yang bisa melakukan investigasi akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat untuk bisa melakukannya sehingga kegiatan investigasi ini bisa diperluas menjadi kegiatan publik.Aktifitas jurnalisme investigasi mencakup fungsi-fungsito describe, to explain, and to persuade.Reporter investigasimengumpulkan akumulasi materi faktual ke dalam gambaran pengisahan yang utuh. Banyak dari berbagai materi itu yang perlu diperjelas dengan mengurutkan kembali letaknyapadasebuah konteks, kemudian menunjukkan keterkaitannya, sebab dan akibatnya, serta konsekuensinya.Pada akhirnya, pekerjaan jurnalisme investigasi justru mengajak masyarakat untuk memerangi pelanggaran yang tengah berlangsung dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Kerja jurnalisme investigasi masuk ke dalam berbagai wacana publik yang tengah bergejolak atau berkonflik. Pada saat-saat tertentu, para juranalis investigasi ikut terlibat di dalam alur perkembangan politik nasionalJurnalisme Investigasidi IndonesiaDi indonesia, jurnalisme investigasi banyak dipengaruhi oleh sistem politik keterbukaan dan kemerdekaan pers. Harian Indonesia Raya merupakan salah satu media di Indonesia yang banyak dinilai fenomenal dalam melaporkan investigasinya. Visi jurnalisme yang dibangun mengambil konsepadvocacy jurnalism. Sebuah aliran jurnalisme baru yang berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Formatadvocacydigunakan untuk satu gaya jurnalistik yang teguh dalam pendiriannya untuk mencapai suatu perbaikan keadaan.Harian Indonesia Raya bisa dikatakan tipikal awal penerbitan pers yang mengarahkan liputan beritanya ke dalam bentuk investigasi.Pada periode pertama penerbitan (1949-1958), harian ini memiliki visi investigatif untuk melawan kekuasaan yang dianggap bertanggung jawab atas semua keburukan yang terdapat dalam masyarakat. Sedangkan pada periode kedua (1968-1974) harian ini menyoroti kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan kekauasaan dalam perspektif peristiwa kemasyarakatan. Pengaruh tiga dekade kekuasaan Orde Baru yang merepresi kehidupan pers Indonesia, telah menjadikan pengenalan istilah investigasi tidak begitu dikenali secara utuh dalam pedoman peliputan pers Indonesia.Laporan investigasisendiri memangbelum menjadi suatu tradisi yang melembaga di dalam tubuh persIndonesia. Pekerja pers Indonesia masih mengerjakan laporan jenis ini sebagai sebuah pendekatan yang bersifat temporer.Ketertutupan politik di era lama membuat wartawan terjebak dalam teori konspirasi yang berbau tahayul dan diilhami kemalasan. Hal ini membuat mereka tidak terbiasa menggali dan menemukan data atau informasi empiris dari lapangan. Jurnalisme investigasi tidak hanya menuntut keberanian namun juga keterampilan untuk mengolah apa yang mereka temukan di lapangan.Karakteristik Jurnalisme InvestigasiJurnalisme investigasi memiliki beberapa karakteristik. Andreas Harsono, seorang wartawan jurnalistik senior mengindikasikan liputan investigasi sebagai berikut:Riset dan reportase yang mendalam dan berjangka waktu panjang untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis.Paper trail yang dilakukan untuk mencari kebenaran dan mendukung hipotesis.Wawancara yang mendalam dengan pihak-pihak yang terkait dengan kasus yang sedang diinvestigasi.Pemakaian metode penyelidikan polisi dan peralatan anti kriminalitas. Termasuk metode penyamaran serta memakai kamera tersembunyi.Jurnalisme investigasi berbeda dengan kegiatan jurnalisme investigasi lainnya. Liputan jurnalisme investigasi tidak berdasarkan pada agenda pemberitaan yang terjadwal. Peliputannya pun tidak dibatasi pada tekanan-tekanan waktu. Wartawan investigasi memaparkan kebenaran yang mereka temukan, melaporkan adanya kesalahan-kesalahan serta menyentuh dan mengafeksi masyarakat terhadap persoalan yang ditemukan.Jurnalisme investigasi tidak terikat dengan deadline, yang artinya seorang reporter infestigasitidak diminta untuk membuat laporan harian. Ia memiliki rentan waktu yang lebih lama sehingga ada kebebasan mengembangkan bahan-bahan yang sudah diperoleh. Ia harus menelusuri kasus tersebut sampai benar-benar tuntas sertamembuat masyarakat mengetahui akan kebenaran dari kasus tersebut.Mengapa pentingJurnalisme InvestigasiTujuan jurnalisme investigasi adalah memberi tahu kepada masyarakat tentang adanya pihak-pihak yang telah berbohong atau menutup-nutupi sebuah kebohongan dari publik. Masyarakat diharap untuk menjadi waspada terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai pihak, setelah mendapatkan bukti-bukti yang dilaporkan. Bukti-bukti itu ditemukan melalui pencarian dari berbagai sumber dan tipe informasi, penelaahan terhadap data-data yang signifikan dan pemahaman terhadap data-data statistik.Apa yang dilakukan oleh wartawan investigasi di latar belakangi oleh hasrat untuk mengoreksi keadilan, menunjukkan adanya kesalahan. Adanya dorongan moral dalam diri mereka untuk memberitahukan kepada masyarakat akan adanya ketidakberesan dalam lingkungan sekitar mereka. Wartawan investigasi sering kali menarik masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan jurnalistik mereka.Panduan Investigasi JurnalistikSeperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa investigasi tidak hanya sekedar mengumpulkan data kemudian mengolahnya menjadi berita.namunada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilakukan oleh wartawan investigasi untuk mensukseskan laporan investigasinya. Seperti yang dituliskanPaul N. Williams, seorang wartawan investigasiyangmengidealisasikan gambaran reportase investigasi secara lengkap melalui bukunyaInvestigatve Reporting and Writing.Williams memberikan sebelas langkahinvestigative reporting,yang terdiri dari:1.ConceptionTahap pertama yang harus dilakukan adalah mencari ide atau gagasan. Menurut Williams, ide atau gagasan bisa didapat melaluisaran seseorang, menyimak berbagai narasumber eguler, membaca, memanfaatkan potongan berita, mengembangkan sudut pandang lain dari peristiwa berita, dan observasi langsung.2.Feasibility Study.Setelah mempunyai konsepgagasan, langkah selanjutnya adalah mengukur kemampuan dan perlengkapan yang diperlukan.Hal-hal yang perlu dipelajari watawan sebelum melakukan investigasi antara lainberbagai halangan yang harus diatasi, orang-orang yang diperlukan, kemungkinan adanya tekanan terhadap media, sertabagaimanamenjaga kerahasiaan dari media lain.3.Go-No-Go DecisionLangkah ini merupakan pengukuran terhadap hasil investigasi yang akan dilakukan. Setiap liputan investigasiharusmemperhitungkan hasil akhir dari proyek penyelidikan yang akan dikerjakan.4.BasebuildingLangkah ini berkaitan dengan upaya wartawan untuk mencari dasar pijakan dalam menganalisis sebuah kasus.5.PlanningLangkah perencanaan ini berkaitan dengan kerja pengumpulan, penyusunan, dan pemilihan orang yang akan melaksanakan tugas-tugas tertentu.6.Original ResearchKegiatan riset disini berarti kerja pencarian data, penggalian bahan, yang umumnya terdiri dari dua kerja penelusuran, yaitu penelusuranpaper trailsdan penelusuranpeople trails.7.ReevaluationSetelah segala tindakan investigasi dilaksanakan dan mendapat banyak masukan data dan informasi, diadakan kegiatan mengevaluasi kembali segala hal yang telah dikerjakan dan didapatkan.8.Filling the GapsPada fase ini, kegiatan investigasi mengupayakan menutupi beberapa bagian bahan yang belum terdata.9.Final EvaluationTahap evaluasi ini adalah pekerjaan mengukur hasil investigasi dengan kemungkinan buruk atau negatif. Yang terpenting adalah mengevaluasi keakurasian pihak-pihak yang hendak dilaporkan di dalam standar pekerjaan jurnalistik.10.Writing and RewritingPekerjaan menulis laporan memerlukankesabarandanketekunan,sertakemauan untuk terus memperbaiki penulisan berita jika diperlukan.11.Publication and Follow up StoriesPelaporan berita investigasi biasanya tidak hanya muncul di dalam satu kali penerbitan. Masyarakat kerap memerlukan perkembangan dari masalah yang diungkap.Setelah memahami konsep-konsep investigasi,wartawanharus juga memahami apa yang dikatakan seorang sumber dan memahami informasi itu untuk melindungi atau menjamin kerahasiaan identitas sumber agar yang memberikan keterangan bisa terbebas dari ancaman yang mungkin terjadi terhadap dirinya. Berikut adalah beberapa aturan dasar sederhana mengenai keterangan dari sumber:1.On the recordSemua pernyataan boleh dikutip dengan menyertakan nama serta gelar orang yang membuat pernyataan tersebut.2.On backgroundSemua pernyataan boleh dikutip tetapi tanpa menyertakan nama dan gelar orang yang memberi pernyataan tersebut.3.On deep backgroundApapun yang dikatakan boleh digunakan tetapi tidak dalam bentuk kutipan langsung dan tidak untuk sembarang jenis penyebutan.4.Off the recordInformasi yang diberikan tidak boleh disebarluaskan. Dan juga tidak boleh dialihkan kepada narasumber lain dengan harapan bahwa informasi itu kemudian boleh dikutip.5.AffidavitMerupakan bahan yang dapat memperkuat berita investigatif karena berbentuk pernyataan tertulis yang dibuat dibawah sumpah dihadapan notaris publik. Keterangan affidavit menepis kemungkinan penyangkalan narasumber yang menyatakan dirinya telah salah dikutip.Prinsip-prinsip dasar investigasi:1.Tidak memihak, yang artinya adalah wartawan harus terbebas dari segala bentuk tekanan. Tidak memihak pada pihak yang dianggap benar maupun pihak dianggap salah.2.Akurasi data tinggi3.Nyata, yang artinya adalah bahwa investigasi ini benar-benar dilakukan. Bukan hasil dari konstruksi atau rekayasa wartawan semata.4.Melibatkan sebanyak mungkin sumber, hal ini dimaksudkan agar wartawan memperoleh banyak informasi sehingga tidak terpaku pada satu sudut pandang saja.5.Menjamin keamanan sumber berita, jika diminta.wartawan wajib menghormatinya.

Bacaan:Blog Ahmad Taufik,Blog Lalakomunis,Theocratesmedia.comdan Catatan Calon Wartawan.Blogspot.Catatan: Majalah Tempo,paling rajin menulisJurnalisme berdasarkan prinsip-prinsip Jurnalisme Investigasi