Inovasi Jurnalisme di Era Digital

25
Inovasi Jurnalisme di Era Digital Wahyu Dhyatmika [Redaktur Pelaksana Tempo/Divisi Eksternal AJI Jakarta]

description

Bagaimana jurnalisme bertahan di era digital? Ketika readership menurun digerus media sosial macam Facebook dan Twitter, apa yang bisa dilakukan media mainstream untuk bertahan dan tetap relevan untuk para Digital Native?

Transcript of Inovasi Jurnalisme di Era Digital

  • 1. Wahyu Dhyatmika [Redaktur Pelaksana Tempo/Divisi Eksternal AJI Jakarta]

2. Readership edisi cetak terus menurun, pembaca muda memiliki kebiasaan konsumsi informasi yang berbeda. Redaksi/newsroom masih memiliki mindset cetak Profit media masih bertumpu pada iklan dan sirkulasi di edisi cetak sehingga belum merasa penting untuk mengubah total ke digital. 3. Pembacanya orang muda, sebagian besar di bawah 30 tahun. Kebanyakkan digital native , bukan digital urban. Pembaca online tidak loyal pada satu brand media. Tidak membaca utuh, melainkan scanning through (judul jadi penting). Ingin selalu update, ingin mendapat informasi cepat. Sebagian besar mengakses via mobile phone 4. 70 persen keluar dari situs setelah 30 detik, Pembaca hanya bertahan 0-15 menit, kecuali Facebook 37 menit 5. First Look Media: kolaborasi IT dan jurnalisme [https://firstlook.org/]. Salahsatu produknya adalah The Intercept, Internet Magazine yang dibuat Glenn Greenwald KnowMore: Blog Washington Post DocumentCloud dari New York Times 6. Keterbukaan Redaksi /Open newsroom Relasi dengan publik/Engagement Kesatuan media/Convergence 7. Pengembangan Blog sebagai forum percakapan publik Citizen Journalism/Jurnalisme Publik Crowdsourcing Interactive Map 8. User bisa menulis opini atau berita. Opini harus berdasarkan data dan argumentasi yang logis. Sementara berita harus memenuhi kaidah jurnalistik. 9. Semua orang bisa melaporkan kejadian penting di lingkungannya via SMS, email atau Twitter dengan tagar tertentu. 10. User dan publik umum diundang untuk berpartisipasi merespon moment penting tertentu. 11. Semua laporan publik dari InfoWarga langsung terpetakan di situs untuk memberi info sebaran skala kasus secara nasional. 12. Approval untuk frontpage Mentoring/training Crowdsourcing untuk investigasi Penekanan pada komunitas 13. Semua tulisan harus di-spprove untuk dapat tampil di frontpage 14. Editor/Approver dapat memperbaiki isi tulisan blogger. Setiap pekan akan ada evaluasi dan tips menulis di koran Tempo minggu. Ke depan, akan ada acara offline berupa training jurnalistik untuk blogger 15. Komunitas Blogger terpilih akan memiliki laman khusus untuk memuat semua karya kreatifnya 16. Mari Berdiskusi