Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

14
ISSN 1858-1226 JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN Volume 16, Nomor 2, Desember 2012 Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

Transcript of Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

Page 1: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

ISSN 1858-1226

JURNAL

ILMU-ILMU PERTANIAN Volume 16, Nomor 2, Desember 2012

Diterbitkan Oleh :

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang

Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

Page 2: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN ISSN 1858-1226

Terbit Dua Kali Setahun pada Bulan Juli dan Desember, Berisi Artikel Ilmiah Hasil Penelitian dan

Pemikiran di Bidang Pemberdayaan Sosial, Ekonomi dan Teknik Pertanian Terapan

Ketua Penyunting

M. Adlan Larisu

Penyunting Pelaksana

R. Hermawan

Ananti Yekti

Miftakhul Arifin

Agus Wartapa

Mitra Bestari

Masyhuri (Universitas Gadjah Mada)

Sapto Husodo (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang)

Aziz Purwantoro (Universitas Gadjah Mada)

E. W. Tri Nugroho (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa)

Sekretariat

Abdul Hamid

Rajiman

Sari Megawati

Ismadi

Alamat penyunting dan sekretariat : Redaksi Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta, Jalan Kusumanegara No.

2 Yogyakarta Kode Pos 55167 Telpon (0274) 373479 Faximile (0274) 375528 E-Mail:

[email protected]

JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta.

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam penerbitan lain.

Naskah diketik atas kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman, dengan

format seperti tercantum pada halaman kulit belakang bagian dalam (pedoman penulisan naskah).

Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah dan tata

penulisan lainnya tanpa merubah esensi naskah. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapatkan

lima eksemplar cetak lepas dan satu nomor bukti pemuatan. Artikel yang tidak dimuat tidak akan

dikembalikan.

Harga berlangganan termasuk ongkos kirim Rp. 50.000,00 per tahun untuk dua nomor penerbitan.

Page 3: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

JURNAL

ILMU-ILMU PERTANIAN Volume 16, Nomor 2, Desember 2012 ISSN 1858-1226

DAFTAR ISI

Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal melalui Penyuluhan Pertanian 69 - 75

Menuju Kedaulatan Pangan di Kabupaten Bantul

Sri Peni Wastutiningsih, Dyah Woro Untari, Tri Dyah Rahmawati, Agus Sulistyo

Teknik Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Daerah Istimewa 76 - 83

Yogyakarta

Wiendarti Indri Werdhany dan Gunawan

Pemetaan Kondisi Kerawanan Pangan di Tingkat Wilayah di Kabupaten 84 - 90

Bojonegoro

Suprapti Supardi, Erlyna Wida Riptanti, Aulia Qonita

Optimisasi Fermentasi pada Pembuatan Ekstrak Temulawak sebagai 91 - 99

Bahan Baku Es Krim

Endah Puspitojati dan Hadi Santoso

Pengaruh Asam Humat sebagai Pelengkap Pupuk pada Tanaman Jagung 100 - 107

terhadap Efisiensi Pemupukan di Lahan Kering Kec. Bayan

Kab. Lombok Utara – NTB

Dhoni Hermanto, Dharmayani N.K.T., Kurnianingsih R., Kamali S.R.

Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba dengan Pakan 108 - 113

Fermentasi (Studi Kasus Penggemukan Ternak Domba, di Pesantren

Sunan Kalijaga, Desa Jomblangan, Wonocatur, Kabupaten Bantul)

Bharoto dan Sofia Rieni Apsari

Motivasi Peningkatan Kemampuan Penggunaan Komputer 114 - 120

Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

Amie Sulastiyah

Page 4: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

108 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Volume 16, Nomor 2, Desember 2012

ANALISIS KELAYAKAN AGRIBISNIS PENGGEMUKAN TERNAK DOMBA

DENGAN PAKAN FERMENTASI (STUDI KASUS PENGGEMUKAN TERNAK

DOMBA, DI PESANTREN SUNAN KALIJAGA, DESA JOMBLANGAN, WONOCATUR,

KABUPATEN BANTUL)

(Feasibility Analysis of Lamb with Agribisnis Cattle Feed Fermentation Feed (Case Study Cattle

Feed Lamb, in Boarding Sunan Kalijaga, Village Jomblangan, Wonocatur, District Bantul))

Bharoto dan Sofia Rieni Apsari

ABSTRACT

This study aims to determine the feasibility of agribusiness livestock feed sheep by

fermentation, in terms of profit analysis, O / I ratio and the R / C ratio. The study was

conducted at Sunan Kalijaga, Jomblangan village, Wonocatur, Bantul. The study was

conducted in May 2011. From the analysis of business profits earned Rp. 63,969,500,

for the scale 250 tail, or obtained a profit of Rp 63,969,500, for the scale 250 tail, or in

obtaining the advantages / tail Rp 255,878. O / I ratio of 1.29% and 29.9% ROI, so that

the results of this analysis concluded that the agribusiness of sheep fattening cattle with

feed frermentasi worthy enterprises.

Keywords: fesibility, fattening, sheep, feed fermentation

PENDAHULUAN

Agribisnis komoditas ternak domba di

Indonesia mempunyai prospek yang sangat

baik, mengingat dalam 10 tahun mendatang

akan ada 5 juta kepala keluarga muslim yang

masing-masing kepala keluarga akan menyem-

belih satu ekor ternak kambing ataupun domba

untuk kurban. Pada ibadah akikah setiap

keluarga muslim menyembelih satu ekor untuk

anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-

laki. Profil usaha ternak domba di sektor usa-

ha primer menunjukkan bahwa usaha tersebut

memberikan keuntungan yang relatif baik,

dengan nilai O/I ratio 1,39 untuk pengge-

mukan (Sodiq dan Zainal, 2008).

Usaha penggemukan ternak domba

pejantan lokal di pedesaan mempunyai pros-

pek yang baik, karena tidak memerlukan

modal yang besar, domba mudah dipelihara,

dagingnya banyak disenangi masyarakat dan

pasar masih sangat terbuka.

Penggemukan domba dengan pakan

fermentasi merupakan salah satu cara yang

sangat baik dalam meningkatkan dan memper-

cepat pertumbuhan hewan ternak domba,

bahan pakan ini sebagian besar terdiri dari

limbah pertanian. Limbah pertanian dan

agroindustri pertanian memiliki potensi yang

cukup besar sebagai sumber pakan ternak

ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba)

bahan-bahan tersebut apabila diolah/difer-

mentasi dengan bantuan mikroorganisme ter-

tentu menghasilkan pakan fermentasi yang

berkualitas tinggi, penggemukan dengan pakan

fermentasi pada ternak domba belum ba-nyak

dilakukan.

Pada dasarnya konsumen menginginkan

daging yang berkualitas yaitu daging yang

sehat, lunak/kenyal dan warnanya merah.

Kualitas daging yang demikian ini dapat

dipenuhi melalui peternakan domba yang

dipelihara secara khusus yaitu dengan cara

penggemukan. Menurut Sosroamidjoyo dan

Soeraji (1978) menyatakan penggemukan

dapat dilakukan dengan cara keraman, pasture

fattening, drylot fattening dan kombinasi

pasture-drylot fattening.

Penggemukan secara keraman adalah

domba dipelihara di dalam kandang secara

terus menerus dalam periode tertentu tanpa

digembalakan. Penggemukan pasture fatteni-

ng, yaitu penggemukan dengan cara domba

Page 5: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

Bharoto – Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba 109

STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

digembalakan pada padang penggembalaan

yang cukup luas, dimana tersedia rumput

(pasture) yang berkualitas dan dikombinasikan

dengan legume.

Drylot fattening, merupakan sistem

penggemukan dimana domba yang dipelihara

diberi pakan penguat yang biasanya dalam

bentuk ransum halus berasal dari biji-bijian.

Kombinasi pasture–drylot fatttening.

Pada umumnya sistem ini dilakukan di daerah

tropis yang mempunyai iklim dua musim yang

sangat jelas batasnya. Pada saat musim hujan,

dimana rumput tumbuh sangat subur, maka

domba digembalakan di padang rumput. Teta-

pi disaat musim kemarau dimana padang peng-

gembalaan mulai kering, domba ditempatkan

dalam kandang dan diberi pakan penguat dan

hijauan kering.

Pakan ternak fermentasi yaitu campuran

dari bahan pakan yang difermentasi oleh

bakteri dalam suasana anaerob (suasana tidak

ada udara). Bahan pakan yang sudah difermen-

tasi akan tahan disimpan sebagai metode

pengawetan. Bahan pakan hijauan dan limbah

pertanian seperti jerami padi, batang jagung,

batang kedelai dan lain sebagainya mempu-

nyai struktur keras secara fisik, dengan

fermentasi bahan dengan struktur yang kom-

plek dan keras akan dirubah menjadi bahan

yang sederhana, struktur menjadi lunak, hal

tersebut menyebabkan daya cerna menjadi

lebih tinggi dan efisien. Pakan (ransum) yang

difermentasi mempunyai kandungan gizi yang

lebih tinggi karena dalam pembuatannya

ditambah bahan pakan lain sebagai sumber

protein dan energi, misal bekatul atau dedak,

ampas tahu, bungkil kelapa, tepung jagung,

dan bahkan Urea dapat ditambahkan sebagai

bahan sumber protein.

Penggunaan Urea merupakan bahan

potensial yang dapat memacu pertumbuhan

domba, karena mengandung Non Protein

Nitrogen (NPN) yang dapat disintesa oleh

bakteri yang ada dalam rumen menjadi protein

(asam-asam amino). Menurut Sodiq dan

Zainal (2008) kebutuhan protein selain

dipasok dari pakan yang dikonsumsi, juga

berasal dari mikroba rumen yang sudah mati,

disamping itu mikrobia rumen juga dapat

menyintesis (membuat protein) dari bahan–

bahan non-protein yang dikonsumsi, di dalam

rumen (perut besar) NPN akan dipecah dan

menghasilkan NH3 yang merupakan bahan

pembentuk protein. Penggunaan Urea sebagai

bahan pakan harus dibatasi karena jika terlalu

banyak bisa menimbulkan keracunan. Peng-

gunaan Urea tidak lebih dari 1 % dari bahan

kering hijauan atau tidak lebih dari 2 %

konsentrat. Penggunaan Urea juga harus

diimbangi dengan pemberian bahan sumber

energi.

Permasalahan yang sering terjadi dalam

ternak domba, dan usaha penggemukan domba

adalah masalah jaminan ketersediaan pakan

khususnya hijauan, terutama pada musim

kemarau. Masalah inilah yang menjadi dasar

utama dalam konsep teknologi pakan

fermentasi (Bio-Complete feed), atau bahan

pakan ternak dengan pemanfaatan sumber

daya lokal Indonesia yang proses pembuatan-

nya dengan proses fermentasi. Sumber daya

lokal yang dapat digunakan sebagai bahan

pakan ternak ruminansia dengan pemanfaatan

limbah hasil budidaya tanaman pangan dan

perkebunan seperti jerami padi, tongkol

jagung, tebon jagung atau batang dan daun

jagung sisa panen, jerami kacang tanah, kulit

buah dan biji coklat, limbah pengolahan

sawit, ampas tahu dan lain-lain. Melalui proses

bioteknologi praktis dan sederhana dapat

diciptakan pola pengembangan usaha ternak

ruminansia berbasis sumberdaya lokal yang

bernilai ekonomis tinggi. Bio complete feed

bisa membantu memecahkan masalah untuk

memenuhi kebutuhan pakan bermutu, yang

tersedia setiap saat dan tidak tergantung

musim, harga terjangkau, mudah pemberian-

nya, dan sudah diawetkan, sehingga lebih

tahan lama disimpan. Diharapkan dengan bio

complete feed populasi ternak ruminansia

yang dipelihara/diusahakan dapat ditingkatkan,

tanpa kesulitan mencari rumput.

Sebagai contoh pembuatan bio complete

feed menurut Sodiq dan Zainal (2008); Tebon

jagung 75–85 kg bahan ini bisa diganti limbah

lainnya misal tongkol jagung, jerami padi,

dedak padi 5-8 kg, onggok 12–17 kg, molasis

(dapat diganti air gula kelapa) sekitar 1 kg,

garam secukupnya. Langkah-langkah pem-

buatan; cacah tebon jagung dengan choper

Page 6: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

110 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Volume 16, Nomor 2, Desember 2012

atau alat pemotong manual berukuran 0,25 – 2

cm, campurkan cacahan tebon jagung dengan

onggok, dedak padi dan molasis, masukan

ketiga campuran tersebut ke dalam drum

plastik secara bertahap dan padatkan, kemu-

dian tutup rapat, proses fermentasi ditunggu

hingga matang, yakni sekitar 2–3 minggu,

setelah itu pakan siap diberikan pada ternak

domba. pemberian untuk satu ekor domba

dewasa, biasanya membutuhkan pakan leng-

kap satu kg.

Analisa profitabilitas adalah analisa

untuk mengetahui sampai seberapa jauh

tingkat menguntungkan atau tidaknya investasi

modal dalam agribisnis. Analisa profitabilitas

dapat dibagi menjadi : a). analisis input / biaya

b). Analisis output / penerimaan dan c). Anali-

sis pendapatan / keuntungan. Analisa Input /

Biaya. Input agribisnis juga dapat disebut

dengan “Biaya”. Biaya adalah semua korbanan

ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan

suatu produk atau secara operasional dapat

dikatakan semua pengeluaran dinyatakan

dengan uang untuk menghasikan suatu produk.

Menurut Downey (1992) dasar untuk analisis

volume biaya adalah pemisahan biaya ke

dalam dua kategori, yakni biaya tetap dan

biaya variabel.

Biaya tetap (fixed cost / FC) adalah

biaya yang besarnya tidak berubah jika aktivi-

tas berubah (volume bisnis berubah). Biaya

variabel (variabel cost / VC) adalah merupa-

kan biaya yang besarnya berubah secara pro-

porsional sejalan dengan perubahan aktivitas

(perubahan volume produksi atau volume

penjualan). Total biaya (total cost) adalah total

biaya tetap (total fixed cost) ditambah dengan

total biaya variabel (TVC).

Untuk menghitung biaya tetap berupa

bangunan dan peralatan, karena digunakan

dalam jangka waktu tertentu (5-20 tahun)

maka biaya tersebut tidak dibebankan pada

satu kali pengeluaran, tetapi sepanjang tahun

yaitu sesuai dengan nilai penyusutan /

depresiasinya. Perhitungan biaya penyusutan /

depresiasi dapat menggunakan rumus sbb :

D = HAw - HAk / Jue

D = Depresiasi (penyusutan ) / tahun

HAw = Nilai awal bangunan / Alat

HAk = Nilai akhir bangunan / Alat =

Nilai sisa setelah jangka waktu

pakai atau jangka usia ekonomis terlampui

Jue = Jangka usia ekonomis

Jangka usia ekonomis adalah taksiran berapa

tahun umur alat dapat dipergunakan secara

ekonomis.

Analisa output / penerimaan. Output

dapat berupa output fisik (natura) baik berupa

jumlah (berat dan isi). Bisa juga diukur dalam

bentuk nilai uang atau nilai hasil atau output.

Output dalam bentuk uang dihitung untuk

menentukan pendapatan / keuntungan.

Total penerimaan atau total revenue (TR) sama

dengan jumlah hasil / output fisik dikalikan

harga (price) pada saat penjualan.

Analisa keuntungan. Menurut (Salvatore,

2001) Keuntungan agribisnis () yaitu selisih

antara total penerimaan (TR) dan total biaya

(TC). = TR – TC

(phi) = Keuntungan TR = Total Revenue

(Total Penerimaan). TC (Total Cost) = TFC +

TVC. Usaha dikatakan untung apabila output

lebih besar dari input.

Analisa kelayakan usaha. Dalam me-

nentukan apakah suatu usaha menguntungkan

atau layak untuk diusahakan, diperlukan alat

ukur atau kriteria yang menunjukan kelayakan

usaha tersebut. Ada berbagai alat ukur yang

dapat dipergunakan untuk menganalisis kela-

yakan dari suatu usaha. Alat ukur yang diguna-

kan antara lain analisa Output/Input ratio (O/I

ratio) dan analisa Return on Invesment ( ROI)

O/I ratio adalah total output dibagi

dengan total input. Usaha dikatakan layak

apabila O/I ratio lebih besar dari 1. Analisa

Return on Invesment (ROI), atau pengembali-

an atas investasi yaitu kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba / keuntungan.

ROI merupakan ukuran profitabilitas

perusahaan, dan juga untuk mengetahui efi-

siensi penggunaan modal, jika rasio ini rendah

berarti pelaksanaan agribisnis belum efisien.

ROI dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

Page 7: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

Bharoto – Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba 111

STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

Apabila : ROI ( %) lebih besar dari suku

bunga bank, maka usaha itu layak

ROI ( %) lebih kecil dari suku bungan bank,

maka usaha itu tidak layak. Suku bunga bank

tabungan saat ini ± 4 % / tahun.

Permasalahan usaha peternakan khusus-

nya penggemukan domba yang berskala tinggi

berkisar (200–300 ekor) adalah ketersediaan

pakan khususnya hijauan pada musim kema-

rau, sebagai pengganti hijauan (rumput) adalah

limbah pertanian seperti jerami padi, jerami

jagung (tebun) dan lain sebagainya. Limbah

pertanian di Indonesia tersedia cukup besar

namun limbah ini nilai gizi dan daya cernanya

rendah, tidak disenangi oleh ternak domba.

untuk mengatasi permasalahan tersebut lim-

bah pertanian tersebut diolah dengan teknologi

fermentasi dan ditambah bahan pakan lainnya

yang mempunyai nilai gizi tinggi seperti

bekatul, ampas tahu dan sebagainya. Bahan

pakan yang difermentasi akan lebih tahan lama

disimpan, nilai gizi daya cernanya menjadi

lebih tinggi.

Seberapa besar bahan pakan fermentasi

terhadap peningkatan produktifitas daging atau

pertumbuhan daging perharinya belum banyak

diketahui karena pakan ini belum lazim digu-

nakan untuk pakan ternak domba. Berdasarkan

uraian tersebut di atas perlu dikaji dari aspek

ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahuai kelayakan usaha ditinjau dari

aspek keuntungan yang diperoleh, R/C ratio

dan ROI, dari agribisnis penggemukan domba

jantan dengan pakan fermentasi yang dilaku-

kan pesantren Sunan Kalijaga, Desa Jomblang-

an, Wonocatur, Kabupaten Bantul.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan dengan

studi kasus di usaha penggemukan domba

janta dengan pakan fermentasi yang dilakukan

oleh pesantren Sunan Kalijaga, Desa

Jomblangan, Wonocatur, Kabupaten Bantul.

Pimpinan pondok Suwarjuna.BA. Skala usaha

200 ekor s.d. 300 ekor. Usaha ini awalnya

mendapat kucuran dana dari peogram LM3.

Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2011.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawan-

cara menggunakan instrumen kuesioner de-

ngan pimpinan pondok, teknisi kandang,

meliputi biaya tetap : perkandangan, peralatan

yang digunakan, tenaga, pajak, dan biaya

variabel meliputi pembelian bibit, pakan,

obat-obatan, tenaga tidak tetap dan penerimaan

hasil usaha yaitu penjualan ternak dan produk

lainnya. Data yang dikumpulkan merupakan

data satu periode penggemukan (4- 6 bulan).

Analisa data dengan menggunakan

analisa deskreptip, yaitu metode analisa untuk

memberikann gambaran secara sistematik,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-

sifat serta hubungan antara yang diselidiki

(Nasir, 1988). Untuk menguji hipotesa

digunakian analisa sebagai berikut :

1. Analisa keuntungan. Digunakan rumus

sebagai berikut:

= TR - TC.

= Keuntungan.

TR = Q X P

TR = Total revenue adalah total produk

(berat badan) dikalikan harga

P = harga satuan produk dalam hal ini

harga l kg daging berat hidup

Q = jumlah produk dalam hal ini jumlah

ternak yang dijual atau jumlah

daging yang dihasilkan dalam kg

TC = Total Cost adalah jumlah Total

Biaya Variabel (variable cost) dan

Total Biaya tetap (fixed cost) =

TVC + TFC

Perusahaaan untung (TR > TC), dan usaha

itu layak (feasible).

2. Analisa O/I ratio yaitu total output dibagi

total input atau total biaya yang

dikeluarkan. Apabila O/I ratio > 1 maka

usaha yang dilakukan layak, apabila < 1

maka usaha yang dilakukan tidak layak.

3. Analisa Return on Invesment (ROI).

Return on Invesment (pengembalian atas

investasi) yaitu kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba / keuntungan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Perusahaan

Perusahaan penggemukan domba dengan

pakan fermentasi di pesantren wirausaha

Sunan Kalijaga : Berlokasi di desa Jomblang-

an, Kelurahan Banguntapan, Kecamatan

Depok, Kabupaten Bantul, terletak ± 5 km

kearah timur dari kota Yogyakarta. Nama

Page 8: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

112 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Volume 16, Nomor 2, Desember 2012

perusahaan Persada Mitra Mulia (PMM)

Pesantren Sunan Kalijaga, Awalnya pesantren

ini mendapat kucuran dana dari pemerintah

melalui program LM3 (lembaga mandiri yang

mengakar di masyarakat). Pimpinan pondok

bernama Suwarjono. BA, dengan teknisi kan-

dang Juhari dibantu oleh 2 petugas kandang.

Skala usaha atau jumlah ternak yang diusaha-

kan berkisar antara 200-300 ekor. Ternak yang

digemukkan semua pejantan umur ± 1,5 tahun

berat berkisar 15 – 25 kg. Lama penggemukan

± 4 bulan dengan pertambahan berat badan

rata-rata 4 kg / ekor/ bulan. Kandang yang

digunakan berukuran 120 cm x 110 cm untuk

3 ekor yang diletakan di bawah kandang

terbuka (tanpa dinding) ukuran 6 x 50 m.

Pakan yang digunakan adalah pakan fermen-

tasi dengan komposisi lengkap yang terdiri

dari sumber karbohidrat (singkong, ampas

ketela kering, bekatul, nasi aking, tepung

jagung dan lain-lain), sumber protein (ampas

tahu, kleci, bungkil kopra) sumber serat kasar

(jerami, tongkol jagung, batang jagung/tebon,

rendeng, rumput dan lain-lain), mineral, tetes,

mikrobia (biofit). Contoh susunan ransum dari

pakan fermentasi yang dibuat oleh Pesantren

Sunan Kalijaga dengan takaran 100 kg sebagai

berikut : 50 kg sumber serat kasar yang sudah

dicacah, 30 kg karbohidrat, l0 kg sumber

protein, 10 kg katul, 1 kg tetes (molasis), 0,5

kg garam, 10 tutup biofit (50 cc) dan air

secukupnya hingga kadar air berkisar 60 %,

bahan-bahan tersebut dicampur hingga rata

kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik

ditutup rapat-rapat diamkan selama 7 hari,

Pemberian pakan sebanyak ± 1 kg/hari diberi-

kan 2 kali pagi dan siang/sore hari. Harga

pakan fermentasi tersebut setelah dihitung per

kg Rp 1.500. Pengobatan tidak menggunakan

obat-obat kimia melainkan menggunakan obat-

obat tradisional, selain itu kotoran dan urin

ditampung, lantai kandang dibuat miring dan

kerdap air (semen) untuk mengalirkan urin ke

tempat penampungan. Kotoran dan urine

digunakan untuk pupuk, sebagai pertanian

organik penanganan ternak diperlakukan seca-

ra hati-hati dan kasih sayang misalnya dalam

penimbangan ternak domba dibawa dengan

cara dibopong sehingga ternak domba tidak

merasa sakit dan tidak stres.

Tabel 1. Analisa kelayakan agribisnis ternak domba dengan pakan fermentasi

Uraian Jumlah Biaya

Input

a. Penyusutan kandang / periode, nilai bangunan Rp. 29.400.000, jangka

usia ekonomis (Jue) 10 tahun nilai sisa Rp 2. 940.000

b. Penyusutan peralatan mesin pencacah rumput / periode. Nilai mesin baru

Rp.5.200.000 Jue 10 tahun nilai sisa Rp. 0

c. Penyusutan tempat fermentasi per periode (tong ) 20 buah @ Rp 100.000

Jue 5 tahun

Jumlah biaya tetap

Biaya variabel a. Pembelian bibit 250 ekor, rata-rata berat 25 kg @ Rp 25.000

b. Pakan fermentasi selama 4 bulan (120 hr) per hari Rp 1.500/ekor

c. Tenaga kerja Rp 300/ hr /ekor selama 4 bulan

d. Lain-lain (obat-obatan, listrik )

Jumlah biaya variabel

Total input (biaya tetap + biaya variabel)

Output

a. Penjualan domba ( pertambahan 4 kg / ekor/bulan selama 4 bulan harga per

kg berat hidup Rp 27.500,-)

b. Penjualan kotoran

Total output

Keuntungan

0/I ratio

ROI (%)

1.323.000

520.000

.

200.000

2.043.000

156.250.000

45.000.000

9.000.000

1.500.000

211.750.000

213.793.000

277.262.500

500.000

277.762.500.

63.969.500

1,29

29,9

Sumber : Olah data 2012

Page 9: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

Bharoto – Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba 113

STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

B. Analisa Pengujian Rumusan Masalah

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

untuk menganalisa kelayakan usaha agribisnis

penggemukan domba dengan ransum fermen-

tasi ditinjau dari keuntungan yang diperoleh

pengusaha, O/I ratio dan ROI (Return on

Invesment ) dalam Tabel 1.

Dari Tabel 1 terlihat bahwa input / biaya

terdiri dari biaya variabel yaitu biaya yang

jumlah berubah-ubah secara langsung sesuai

volume produksi yang dihasilkan. Besarnya

biaya variabel dihitung sesuai sarana produk-

si/bahan yang dihabiskan dalam proses pro-

duksi misal pembelian bibit, pakan ternak dan

lain-lain, biaya ini merupakan komponen

biaya yang paling besar yaitu sebesar

Rp.211.750.000 (99 %), dan biaya tetap yaitu

biaya yang tidak berubah (konstan) tidak ter-

gantung dari volume produksi yang dihasilkan,

misal biaya kandang, peralatan, mesin dan

sebagainya. Untuk menghitung biaya tetap

dihitung penyusutannya selama periode terten-

tu, untuk penggemukan domba dihitung sela-

ma 4 bulan, besarnya biaya tetap sebesar Rp.

2.043.000 (1 %).

Besarnya keuntungan yang diperoleh Rp

63.969.500 untuk 250 ekor, sehingga keun-

tungan / ekor = Rp255.878,- Output input

ratio 1,29 lebih dari 1 (satu) dan analisa Return

on Invesment (ROI). 29,9 %, ini jauh lebih

besar dari bunga tabungan yang berlaku di

bank, besarnya bunga tabungan di bank sekitar

5 % per tahun atau 0,41% per bulan yang

berarti prosentase keuntungan atau ROI agri-

bisnis penggemukan domba dengan pakan

fermentasi jauh lebih besar dari bunga bank.

Dari hasil analisa menunjukkan usaha pengge-

mukan Ternak Persada Mitra Mulia (PMM) di

Pesantren Sunan Kalijaga layak usaha.

KESIMPULAN

Agribisnis penggemukan domba dengan

pakan fermentasi yang berskala besar 200 –

300 ekor sangat baik untuk dikembangkan

sebagai usaha agribisnis, sehingga hal ini akan

dapat mengatasi permasalahan yang ada yaitu

kesulitan penyediaan hijauan pada saat musim

kering/ kemarau.

Usaha (agribisnis) penggemukan domba

pejantan dengan pakan fermentasi sangat layak

diusahakan ditinjau dari analisa usaha yang

diperoleh yaitu O/I ratio 1,29 lebih besar dari

1 dan analisa Return on Invesment (ROI).

29,9 %, ini jauh lebih besar dari bunga

tabungan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Downey,WD dan Steven P. Ericson. 1992.

Manajemen Agribisnis, Ed II. Penerbit

Erlangga. Jakarta.

Nazir, M. 1998. Metode Penelitian. Ghalia

Indonesia. Jakarta.

Salvatore, D. 2001 Managerial Economics

dalam Perekonomian Global. alih

bahasa oleh M.Th Anitawati Ed 4.

Erlangga. Jakarta.

Sodiq, A., dan Zainal Abidin. 2008. Sukses

Menggemukan Domba. PT Agro Media

Pustaka. Jakarta

Sosroamidjoyo dan Soeradji.1978. Peternakan

Umum. CV Yasaguna. Jakarta.

Page 10: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

INDEKS PENGARANG

ILMU-ILMU PERTANIAN 2012

A

Pengambilan Keputusan Petani dalam Pergeseran Mata Pencaharian

Pasca Erupsi Merapi di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan

Kabupaten Magelang

Aji Riandri, Subejo, Roso Witjaksono, Ageng Setiawan Herianto

Motivasi Peningkatan Kemampuan Penggunaan Komputer

Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

Amie Sulastiyah

B

Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba dengan Pakan

Fermentasi (Studi Kasus Penggemukan Ternak Domba, di Pesantren

Sunan Kalijaga, Desa Jomblangan, Wonocatur, Kabupaten Bantul)

Bharoto dan Sofia Rieni Apsari

C

Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam Mewujudkan

Kelompok Tani yang Kuat dan Mandiri

Cucuk Redono

D

Pengaruh Asam Humat sebagai Pelengkap Pupuk pada Tanaman Jagung

terhadap Efisiensi Pemupukan Di Lahan Kering Kec. Bayan

Kab. Lombok Utara – NTB

Dhoni Hermanto, Dharmayani N.K.T., Kurnianingsih R., Kamali S.R.

E

Optimisasi Fermentasi pada Pembuatan Ekstrak Temulawak sebagai

Bahan Baku Es Krim

Endah Puspitojati dan Hadi Santoso

M

Peran Pemuka Pendapat dalam Adopsi Pupuk Organik pada Petani Padi

Sawah di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta

M. Adlan Larisu, Ravik Karsidi, Mahendra Wijaya

R

Prospek Bawang Merah Asal Biji di Bantul

Rajiman

Page 11: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

S

Partisipasi Masyarakat dalam Penerapan Kebijakan Pengelolaan

Hama Terpadu di Jawa Bagian Tengah Tahun 2012

Siti Astuti, Edhi Martono, Y. Andi Trisyono, Ageng Setiawan Herianto

Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal melalui Penyuluhan Pertanian

Menuju Kedaulatan Pangan di Kabupaten Bantul

Sri Peni Wastutiningsih, Dyah Woro Untari, Tri Dyah Rahmawati, Agus Sulistyo

Implementasi Hasil Studi Banding Jagung di Kalangan Petani Kulon Progo

Sujono, Sunarru Samsi Hariadi, Mudiyono, Sri Peni Wastutiningsih

Pemetaan Kondisi Kerawanan Pangan di Tingkat Wilayah di Kabupaten

Bojonegoro

Suprapti S, Erlyna Wida R dan Aulia Qonita

W

Teknik Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Daerah Istimewa

Yogyakarta

Wiendarti Indri Werdhany dan Gunawan

Page 12: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

INDEKS KOMULATIF

ILMU-ILMU PERTANIAN 2012

Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam Mewujudkan 1 - 10

Kelompok Tani yang Kuat dan Mandiri

Cucuk Redono

Pengambilan Keputusan Petani dalam Pergeseran Mata Pencaharian 11 - 22

Pasca Erupsi Merapi di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan

Kabupaten Magelang

Aji Riandri, Subejo, Roso Witjaksono, Ageng Setiawan Herianto

Peran Pemuka Pendapat dalam Adopsi Pupuk Organik pada Petani Padi 23 - 34

Sawah di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta

M. Adlan Larisu, Ravik Karsidi, Mahendra Wijaya

Prospek Bawang Merah Asal Biji di Bantul 35 - 44

Rajiman

Partisipasi Masyarakat dalam Penerapan Kebijakan Pengelolaan 45 - 54

Hama Terpadu di Jawa Bagian Tengah Tahun 2012

Siti Astuti, Edhi Martono, Y. Andi Trisyono, Ageng Setiawan Herianto

Implementasi Hasil Studi Banding Jagung di Kalangan Petani Kulon Progo 55 - 68

Sujono, Sunarru Samsi Hariadi, Mudiyono, Sri Peni Wastutiningsih

Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal melalui Penyuluhan Pertanian 69 - 75

Menuju Kedaulatan Pangan di Kabupaten Bantul

Sri Peni Wastutiningsih, Dyah Woro Untari, Tri Dyah Rahmawati, Agus Sulistyo

Teknik Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Daerah Istimewa 76 - 83

Yogyakarta

Wiendarti Indri Werdhany dan Gunawan

Pemetaan Kondisi Kerawanan Pangan di Tingkat Wilayah di Kabupaten 84 - 90

Bojonegoro

Suprapti Supardi, Erlyna Wida Riptanti, Aulia Qonita

Optimisasi Fermentasi pada Pembuatan Ekstrak Temulawak sebagai 91 - 99

Bahan Baku Es Krim

Endah Puspitojati dan Hadi Santoso

Pengaruh Asam Humat sebagai Pelengkap Pupuk pada Tanaman Jagung 100 - 107

terhadap Efisiensi Pemupukan di Lahan Kering Kec. Bayan

Kab. Lombok Utara – NTB

Dhoni Hermanto, Dharmayani N.K.T., Kurnianingsih R., Kamali S.R.

Page 13: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

Analisis Kelayakan Agribisnis Penggemukan Ternak Domba dengan Pakan 108 - 113

Fermentasi (Studi Kasus Penggemukan Ternak Domba, di Pesantren

Sunan Kalijaga, Desa Jomblangan, Wonocatur, Kabupaten Bantul)

Bharoto dan Sofia Rieni Apsari

Motivasi Peningkatan Kemampuan Penggunaan Komputer 114 - 120

Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

Amie Sulastiyah

Page 14: Jurnal_IIP_Vol_16_No_2_Desember_2012_Bharoto.pdf

PEDOMAN PENULISAN NASKAH

DALAM JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN

Naskah dalam Jurnal Ilmu-ilmu

Pertanian ditulis dalam Bahasa Indonesia atau

Bahasa Inggris, dengan gaya bahasa efektif

dan akademis.

Naskah dapat berupa hasil penelitian

atau studi pustaka yang diketik komputer

(MS–Word atau yang kompatibel dengan MS-

Word) meggunakan spasi ganda, tulisan

disertai intisari (abstract). Panjang tulisan

berkisar antara 16 sampai dengan 20 halaman

kuarto (A4).

Naskah hasil penelitian mengikuti

susunan sebagai berikut; halaman judul, nama

penulis, alamat penulis, intisari, kata kunci,

pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan

pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar

pustaka. Naskah konseptual tersusun atas

halaman judul, pendahuluan, isi tulisan,

penutup, daftar pustaka.

Grafik dan gambar garis dapat gambar

dengan tinta cina atau menggunakan program

grafik (komputer), grafik dan gambar

diutamakan tidak berwarna (hitam putih).

Judul gambar diletakkan di bawah gambar,

diberi nomor urut sesuai dengan letaknya dan

dicetak tebal. Masing-masing gambar diberi

keterangan singkat dengan nomor urut yang

diletakkan di luar bidang gambar. Gambar dan

grafik diletakkan di dalam naskah.

Gambar fhotografis diutamakan tidak

berwarna (hitam putih) dan dicetak di atas

kertas mengkilap, jelas dan tidak kabur. Nama

lain (binomial), kata asing, latin dan bukan

kata dalam Bahasa Indonesia dicetak miring.

Judul harus singkat dan jelas

menunjukkan identitas subyek, indikasi tujuan

studi dan memuat kata-kata kunci. Jumlah kata

seyogyanya berkisar antara 6 - 12 buah,

dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris. Nama atau nama-nama penulis (bukan

alias) ditulis tanpa gelar dan tidak disingkat.

Abstarct (intisari), harus dapat memberi

informasi mengenai seluruh isi karangan,

ditulis dengan singkat, padat dan jelas dan

tidak melebihi 250 kata, ditulis dalam Bahasa

Inggris (untuk naskah dalam Bahasa

Indonesia) dan Bahasa Indonesia (untuk

naskah dalam Bahasa Inggris), intisari disertai

keywords (kata kunci).

Pendahuluan, berisi latar belakang,

masalah dan tinjauan teori secara ringkas.

Metode penelitian, berisi penjelasan

mengenai bahan dan alat yang digunakan

dalam penelitian (kalau ada), waktu, tempat

dan rancangan percobaan (teknik analisis).

Hasil dan pembahasan, disajikan secara

ringkas (dapat dibantu dengan tabel, grafik

atau fhoto-fhoto). Pembahasan merupakan

tinjauan terhadap hasil penelitian secara

singkat tetapi jelas dan merujuk pada literatur

terkait.

Kesimpulan dan saran, berisi hasil nyata

ataupun keputusan dari penelitian yang

dilakukan dan saran tindakan lanjut untuk

bahan pengembangan penelitian berikutnya.

Daftar pustaka, memuat semua pustaka

yang digunakan dalam penulisan karangan.

Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad

secara kronologis (urut tahun).

Penulisan pustaka untuk buku dengan

urutan; nama pokok (keluarga) dan inisial

pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi,

nama penerbit dan tempat terbit. Setiap bagian

diakhiri dengan tanda titik.

Penulisan pustaka untuk karangan dalam

buku, majalah, surat kabar, proseding atau

terbitan lain bukan buku, ditulis dengan

urutan; nama pokok dan inisial pengarang,

tahun terbit, judul karangan, inisial dan nama

editor, judul buku, halaman pertama dan akhir

karangan, nama penerbit dan tempat terbit.

Redaksi mempunyai hak untuk

mengubah dan memperbaiki ejaan, tata tulis

dan bahasa yang dimuat tanpa mengubah

esensi.

Naskah yang telah ditulis dan sesuai

dengan pedoman penulisan jurnal ilmu-ilmu

pertanian diterima paling lambat satu bulan

sebelum bulan penerbitan, dalam bentuk hard

printing (cetak printer) dan soft printing (file).

Naskah dikirimkan kepada M. Adlan

Larisu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

(STPP) Jurusan Penyuluhan Pertanian

Yogyakarta, Jalan Kusumanegara Nomor 2

Yogyakarta Kode Pos 55167 Telpon (0274)

373479 Faximile (0274) 375528. E-Mail:

[email protected]