Jurnal Wiyogi w u k2309081
-
Upload
wiyogi-waskithaningtyas-utami -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Jurnal Wiyogi w u k2309081
1
ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA
KELAS IX SMP DI KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Wiyogi Waskithaningtyas Utami, Nonoh Siti Aminah, Sri Budiwanti
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universiontas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, Telp/Fax (0271) 648939
ABSTRACT
This research aims to know the quality of questions on Final Examination in odd semester of science subject of class IX of Junior High
Schools in Majenang District in Cilacap Regency in the academic year of 2012/2013 based on qualitative analysis (material,
construction, and language) and quantitative analysis (level of difficulty, differential ability, effectiveness of distracter, and reliability
of questions).The research which was held in state and private Junior High Schools in Majenang District in Cilacap Regency in the
academic year of 2012/2013 uses descriptive method. The data collection techniques were done by utilizing documentation method and
interview. The sampling method which was used is cluster sampling method in which population of this research is all students’ answer
in state and private Junior High Schools in Majenang District in Cilacap Regency in the academic year of 2012/2013 and the samples
are three junior high schools, they are: SMP Negeri 1 Majenang, SMP Negeri 3 Majenang, dan SMP Terbuka 1 Majenang. The
analysis of questions in Final Examination in odd semester of science subject of class XI in the academic year of 2012/2013 was done
in qualitative and quantitative. Qualitative analysis covers: material aspect, construction, and language. Quantitative analysis covers:
level of difficulty, differential ability, effectiveness of distracter, and reliability of questions which were processed by utilizing
MicroCat ITEMAN versionon 3.00 program, while reliability of questions were processed by using Microsoft Office Excel 2007
program by using Kuder Richardson 20 (KR-20) formulae. Based on the result, it can be concluded that: result of qualitative analysis
is 22 questions (100%) are appropriate with material aspect, 11 questions (50%) are appropriate with construction aspect, and 20
questions (90%) are appropriate with language aspect. Meanwhile, the result of quantitative analysis of level of difficulty 1 question
(4.55%) is in easy category, 17 questions (77.27%) are in intermediate category, and 4 questions (18.18%) are in difficult category. In
differential category, 17 questions (77.27%) are in well-accepted category, 4 questions (18.18%) are in accepted and need revision
category, and 1 question is in unused category. From the effectiveness of distracter, all multiple answer choices are well functioned.
From the reliability, the same coefficient of reliability using MicroCat ITEMAN versionon 3.00 and Microsoft Office Excel 2007, that
is 0,738 is in high criterion.
Keywords: questions analysis, MicroCat ITEMAN versionon 3.00, Microsoft Office Excel 2007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal Ulangan Akhir Semester Ganjil mata pelajaran IPA kelas IX SMP di
Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2012/2013 berdasarkan analisis kualitatif (materi, konstruksi, dan bahasa) dan
analisis kuantitatif (tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh, dan reliabilitas soal). Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri
dan SMP Swasta Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2012/ 2013 ini menggunakan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster
sampling, dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh respon jawaban siswa Ulangan Akhir Semester ganjil mata pelajaran
IPA kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013 di SMP Negeri dan Swasta Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, maka diperoleh tiga
SMP, yaitu: SMP Negeri 1 Majenang, SMP Negeri 3 Majenang, dan SMP Terbuka 1 Majenang. Analisis soal Ulangan Akhir Semester
ganjil mata pelajaran IPA kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013 dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif,
meliputi: aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis secara kuantitatif, meliputi: tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh,
dan reliabilitas soal yang diolah menggunakan program MicroCat ITEMAN versi 3.00, sedangkan reliabilitas soal diolah juga
menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dengan menggunakan formula Kuder Richardson 20 (KR-20). Berdasarkan hasil
analisis, disimpulkan bahwa: hasil analisis secara kualitatif 22 butir soal (100%) sesuai aspek materi, 11 butir soal (50%) sesuai aspek
konstruksi, dan 20 butir soal (90%) sesuai aspek bahasa. Sedangkan hasil analisis secara kualitatif dari tingkat kesukaran 1 butir soal
(4,55%) termasuk kategori mudah, 17 butir soal (77,27%) termasuk kategori sedang, dan 4 butir soal (18,18%) termasuk kategori
sukar. Dari daya beda 17 butir soal(77,27%) termasuk dalam kategori diterima baik, 4 butir soal (18,18%) termasuk kategori diterima
dan direvisi, dan 1 butir soal (4,55%) termasuk kategori tidak dipakai. Dari efektifitas pengecoh semua pilihan jawaban dapat berfungsi
dengan baik. Dari reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas yang sama menggunakan program MicroCat ITEMAN versi 3.00 dan
Microsoft Office Excel 2007, yaitu 0,738 yang termasuk kriteria tinggi.
Kata kunci: Analisis butir soal, MicroCat ITEMAN version 3.00, dan Microsoft Office Excel 2007
PENDAHULUAN
Di dalam proses belajar mengajar evaluasi merupakan
komponen yang sangat penting dan salah satu tahap yang harus
ditempuh oleh guru. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui
ketercapaian suatu tujuan dalam proses belajar mengajar,
sehingga dengan dilakukan evaluasi seorang guru dapat
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dan kesuksesan guru
tersebut dalam pembelajaran di kelas. Menurut Suharsimi
Arikunto evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian (2011:
5). Pengukuran merupakan sebuah kegiatan membandingkan
sesuatu menggunakan alat ukur yang jelas dan bersifat
kuantitatif, sedangkan penilaian merupakan pengambilan
keputusan terhadap hasil pengukuran yang dinyatakan dalam
bentuk kualitatif.
Evaluasi pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu: evaluasi
formatif dan sumatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk
mengetahui materi-materi yang belum dikuasai oleh siswa
sehingga dengan dilakukan evaluasi formatif guru dapat
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Siswa yang
belum menguasai materi akan mengikuti kegiatan remedial.
2
Oleh karena itu, siswa yang kurang memahami materi
diharapkan akan lebih memahami materi tersebut. Evaluasi
sumatif bertujuan menetapkan keberhasilan siswa dan terdiri
dari beberapa kegiatan pengukuran. Keberhasialan siswa dapat
dinyatakan dengan lulus atau tidak lulus. Salah satu alat yang
dapat digunakan untuk melakukan kegiatan penilaian hasil
belajar siswa adalah tes.
Tes merupakan suatu alat atau metode pengumpul data yang
sistematis yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai
salah satu aspek kemampuan dengan cara mengukur sampel dari
aspek yang akan dinilai (Aminah, 2012: 2). Salah satu bentuk
tes objektif yang sering digunakan dalam tes, yaitu bentuk
pilihan ganda. Tes pilihan ganda biasa terdiri dari tiga sampai
lima pilihan jawaban. Siswa memilih salah satu pilihan jawaban
yang dianggap paling benar dan di dalam tes pilihan ganda
hanya ada satu kunci jawaban. Salah satu keunggulan tes pilihan
ganda, yaitu dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang
kemampuan berfikir ranah kognitif.
Menurut taksonomi Bloom terdapat enam tingkatan ranah
kognitif yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan
(C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan
(C6). Instrumen tes yang baik harus diperhatikan kriteria dari
aspek kualitatif dan kuantitatif. Dari aspek kualitatif dapat
dilihat dari segi materi, konstruksi, bahasa, dan jenjang soal.
Sedangkan dari aspek kuantitatif dapat dilihat dari validitas,
relibilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektifitas
pengecoh.
Berdasarkan hasil wawancara dari guru IPA SMP Negeri di
kecamatan Majenang kabupaten Cilacap soal Ulangan Akhir
Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran
2012/2013 yang digunakan dibuat oleh Tim Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) IPA di kabupaten Cilacap. Soal
tersebut digunakan untuk SMP Negeri maupun SMP Swasta di
kabupaten Cilacap. Setelah diberikan kepada siswa, guru tidak
melakukan analisis soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata
pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran 2012/2013 baik dari segi
kualitatif maupun kuantitatif. Hal tersebut tidak dapat
menggambarkan kualitas soal dari segi aspek kualitatif dan
kuantitatif serta tidak diketahui seberapa jauh ketercapaian
pembelajaran. Oleh karena itu soal Ulangan Akhir Semester
ganjil mata pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran 2012/2013 perlu
dilakukan analisis dari segi aspek kualitatif dan kuantitatif.
Sebagian guru menganggap menganalisis butir soal merupakan
pekerjaan yang merepotkan dan membutuhkan waktu yang
relatif lama. Namun, perkembangan teknologi yang modern
menciptakan beberapa program komputer yang dapat membantu
guru untuk melakukan analisis butir soal. Salah satu program
komputer yang dapat membantu kegiatan menganalisis butir
soal yaitu MicroCat ITEMAN version 3.00. Cara menggunakan
MicroCat ITEMAN version 3.00 cukup mudah dengan
menuliskan data input dalam bentuk file notepad kemudian
menuliskan nama file input dan output untuk memperoleh hasil
analisis. Namun sebagian besar guru tidak mengetahui program
MicroCat ITEMAN version 3.00 yang dapat membantu
melakukan analisis butir soal.
Mardapi mendefinisikan “evaluasi sebagai proses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar
kelas atau kelompok yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar” (2008: 9).
Azwar (2002: 4) mengungkapkan bahwa “Ciri pokok
pengukuran adalah proses membandingkan. Mengukur adalah
membandingkan atribut yang hendak diukur dengan alat
ukurnya secara deskriptif. Deskriptif artinya menyatakan hasil
ukur secara kuantitatif hanya dengan satuan atau besaran ukur
saja tanpa memberikan penilaian kualitatif”.
Reliabilitas merupakan derajat atau tingkat kepercayaan suatu
tes. Tujuan utama menghitung besarnya reliabilitas untuk
mengetahui tingkat ketepatan dan konsistesi skor tes. Indeks
reliabilitas bernilai antara 0-1. Semakin tinggi nilai koefisien
tes (mendekati 1) maka makin tinggi pula tingkat ketepatan dan
kepercayaan soal tersebut. Suatu tes dikatakan reliabel apabila
beberapakali pengujian menunjukan hasil yang relatif sama
(Sudjana, 2005: 139). Dalam penelitian ini menggunakan
formula Kuder Richardson 20 (KR-20) untuk menghitung nilai
koefisien reliabilitas.
Aminah mendefinisikan bahwa tingakat kesukaran merupakan
“salah satu parameter item pada analisis item” (2012: 8).
Tingkat kesukaran merupakan peluang untuk menjawab benar
suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks.
Daya pembeda soal dapat membedakan antara siswa yang
menguasai materi dengan siswa yang belum menguasi materi
yang ditanyakan pada soal. Menurut Zaman et al (2012) “A
highly discriminating item indicates that the student who had
high test score got the item correct whereas student who had
low test scores got the item incorrect” (hlm. 62). Yang artinya
sebuah item yang mempunyai daya beda sangat tinggi
menunjukkan bahwa siswa yang memiliki nilai ujian tinggi
mampu menjawab item dengan benar sedangkan siswa yang
memiliki nilai ujian yang rendah menjawab salah item tersebut.
Soal pilihan ganda dapat dihitung daya bedanya dengan
menggunakan rumus korelasi point biseral (rpbis) dan korelasi
biseral (rbis)
Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata
oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya butir soal
yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata
(Arifin, 2009: 279). Menurut Fernandes (1984) menyatakan
bahwa suatu pengecoh berfungsi dengan baik apabila dipilih
paling sedikit 2% oleh peserta yang mengikut tes (Ekawati,
2010: 336).
Chan Yuen Fook and Gurnam Kaur Sidhu (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul “Authentic Assessment and
Pedagogical Strategies in Higher Education”, menyatakan
bahwa: Assessment strategies should be closely related to
teaching and learning. Assessing authentic performances should
become integral parts of the instructional cycle and feedback
provided by the lecturer and peers should be formative in order
to help the students assess their strengths and weaknesses,
identifying areas of needed growth and mobilizing current
capacity. (hlm. 153). Berdasarkan penelitian tersebut dapat
diketahui bahwa strategi penilaian sangat berkaitan dengan
pengajaran dan pembelajaran. Menilai harus menjadi bagian dari
siklus instruksional dan umpan balik yang diberikan oleh guru
sehingga dapat membantu siswa menilai kemampuan dan
kelemahan mereka, mengidentifikasi bakat dan
mengembangkannya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : Apakah soal Ulangan Akhir
Semester Ganjil mata pelajaran IPA kelas IX SMP di
Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2012/
2013 memenuhi kriteria tes yang baik berdasarkan analisis
kualitatif dan kuantitatif?
3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan mengenai analisis tes Ulangan Akhir
Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran
2012/2013 yang bersifat ex post facto.Menurut Sudjana dan
Ibrahim penelitian ex post facto adalah penelitian yang
menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X
yang telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu
memberikan perlakuan lagi, hanya melihat efeknya pada
variabel terikat (2012: 57). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Wahanakom
(2006: 2) metode deskriptif adalah metode yang hanya berkaitan
dengan pengumpulan, penyajian dari suatu bentuk gugusan
pengamatan data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan
melakukan analisis soal berdasarkan aspek materi, konstruksi,
dan bahasa. Sedangkan untuk analisis kuantitatif menggunakan
program MicroCat ITEMAN Version 3.00 untuk menghitung
tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh, dan
reliabilitas. Serta digunakan Microsoft Office Excel 2007 untuk
menghitung reliabilitas.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Silabus mata pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran
2012/2013, kisi-kisi, soal, dan respon jawaban siswa Ulangan
Akhir Semester Akhir Mata Pelajaran IPA kelas IX di
kecamatan Majenang kabupaten Cilacap tahun ajaran 2012/2013
diperoleh dengan menggunakan metode dokumenasi, sedangkan
informasi tentang analisis soal UAS ganjil mata pelajaran IPA
kelas IX tahun ajaran 2012/2013 dan profile sekolah diperoleh
dengan menggunakan metode wawancara.
Pada penelitian ini digunakan tiga sekolah SMP yang ada di
kecamatan Majenang kabupaten Cilacap. Ketiga sekolah
tersebut diambil berdasarkan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN)
mata pelajaran IPA tahun ajaran 2011/2012 dan diperoleh SMP
Negeri 1 Majenang, SMP Negeri 3 Majenang dan SMP Terbuka
1 Majenang sebagai sampel dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas
IX di kecamatan Majenang kabupaten Cilacap tahun ajaran
2012/2013 dibuat oleh tim Musyawarah Guru Mata Pelajarann
(MGMP) IPA. Dilakukan analisis soal bagian Fisika pilihan
ganda sebanyak 22 soal. Dari analisis kualitatif diperoleh 22
soal yang memenuhi aspek materi, 11 soal memnuhi aspek
konstruksi, dan 20 soal memenuhi aspek bahasa. Berikut ini data
soal yang memenenuhi setiap aspek yang dianalisis secara
kualitatif dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah Soal Ulangan Akhir Semester Ganjil Mata
Pelajaran IPA Fisika yang Memenuhi Kriteria Baik
dari Aspek Materi, Konstruksi, dan Bahasa
Aspek No Soal Jumlah
Materi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22
22 soal
Konstruksi 1, 2, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 14,
20, 22
11 soal
Bahasa 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
21, 22
20 soal
Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif yang menggunakan
program MicroCat ITEMAN version 3.00 dari aspek tingkat
kesukaran diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Tingkat Kesukaran Soal UAS Ganjil Mata Pelajaran IPA
Fisika Kelas IX di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap
tahun ajaran 2012/2013
Kategori No Soal Jumlah
Mudah 5 1
Sedang 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11.
13, 14, 15, 17, 18. 19, 20,
22
17
Sukar 7, 12, 16, 21 4
Dari Tabel 2 diperoleh hasil bahwa 1 soal termasuk kategori
mudah, 17 soal termasuk kategori sedang, dan 4 soal termasuk
kategori sukar. Sedangkan hasil analisis tingkat kesukaran yang
dilakukan pada setiap sekolah dapat dilihat pada Tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 3 Tingkat Kesukaran Soal UAS Ganjil Kelas IX di
Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Pada Setiap
Sekolah
Nama Sekolah Kategori No Soal Jumlah
Soal
SMP Negeri 1 Majenang Mudah 2, 5 2
Sedang 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 22, 18
18
Sukar 7, 21, 2
SMP Negeri 3 Majenang Mudah 5 1 Sedang 1, 2, 3, 4, 8, 9,
10, 11, 15, 17,
18, 20, 22
13
Sukar 6, 7, 12, 13,
14, 16, 19, 21 8
SMP Terbuka 1 Majenang Mudah 8, 20 2 Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9, 15, 18 9
Sukar 1, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17,
19, 21, 22
11
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa SMP Terbuka 1
Majenang mempunyai soal dengan kategori sukar paling
banyak. Hal ini dipengaruhi karena SMP Terbuka 1 Majenang
merupakan sekolah bagi siswa yang kurang mampu yang dibuka
oleh SMP Negeri 1 Majenang sehingga input siswa yang
diterima diperoleh tidak menggunakan jalur seleksi dan rata-rata
kemampuan siswa SMP Terbuka 1 Majenang tidak sama dengan
SMP Negeri 1 Majenang dan SMP Negeri 3 Majenang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hambleton et al dalam Ariyana (2011)
bahwa “teori klasik terdapat keterbatasan karena bersifat group
dependent dan item dependent”. Pernyataan tersebut mempunyai
arti bahwa grup dependent artinya jika soal diujikan kepada
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, maka tingkat
kesukaran soal akan rendah. Sebaliknya jika soal diujikan
kepada siswa yang kemampuannya rendah maka tingkat
kesukaran soal akan tinggi. Sedangkan item dependent artinya
jika soal yang diujikan mempunyai tingkat kesukaran yang
tinggi, maka akan didapatkan anggapan bahwa kemampuan
peserta rendah. Sebaliknya jika soal yang diujikan mempunyai
tingkat kesukaran yang rendah maka akan didapatkan anggapan
bahwa kemampuan peserta tinggi.
Dari hasil analisis menggunakan ITEMAN diperoleh rata-rata
tingkat kesukaran soal (Mean P) setiap sekolah adalah:
Tabel 4 Rata-Rata Indeks Kesukaran Soal UAS Kelas IX Tahun
Ajaran 2012/2013 Setiap Sekolah
Nama Sekolah Indeks
Kesukaran
Kategori
SMP Negeri 1 Majenang 0,515 Sedang
SMP Negeri 3 Majenang 0,361 Sedang
SMP Terbuka 1 Majenang 0,364 Sedang
4
Dari Tabel 4 diketahui rata-rata nilai indeks kesukaran pada
setiap sekolah mempunyai tingkat kesukaran sedang. Hal ini
sama dengan hasil yang diperoleh dari analisis menggunakan
sampel dari ketiga sekolah tersebut. Hasil rata-rata indeks
kesukaran menggunakan sampel dari ketiga sekolah tersebut,
yaitu 0,434. Hasil tersebut menggambarkan tingkat kesukaran
soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IX
di kecamatan Majenang kabupaten Cilacap tahun ajaran
2012/2013 mempunyai tingkat kesukaran sedang.
Daya beda soal dihitung dengan menggunakan respon jawaban
dari tiga sekolah yang menjadi sampel dan dihitung dengan
menggunakan respon jawaban dari setiap sekolah dari tiga
sekolah tersebut. Hasil analisis daya beda soal yang dihitung
menggunakan semuarespon jawaban dari tiga sekolah disajikan
pada Tabel 5.
Tabel 5 Daya Beda Soal UAS Ganjil Kelas IX di Kecamatan
Majenang Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2012/2013
Kategori No Soal Jumlah
Soal
Diterima Baik 1, 2, 3, 5, 6, 9,
10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 19,
20, 21, 22
17
Diterima dan Direvisi 4, 7, 8, 17 4
Direvisi - -
Tidak dipakai/dibuang 18 1
Dari Tabel 5 diperoleh hasil bahwa soal Ulangan Akhir
Semester ganjil mata pelajaran IPA bagian Fisika kelas IX tahun
ajaran 2012/2013 memiliki daya beda soal yang berbeda-beda
pada tiap soal. Soal UAS ganjil tersebut didominasi dengan soal
yang memiliki kategori diterima dan baik sebanyak 17 soal,
sehingga soal yang memiliki kategori diterima baik tersebut bisa
membedakan peserta didik yang memahami dan belum
memahami materi. Sedangkan soal yang memiliki kategori
diterima dan direvisi sebanyak 4 soal dan soal dengan kategori
tidak dipakai atau dibuang sebanyak 1 butir soal. Selain
melakukan analisis daya beda soal dengan menggunakan semua
respon jawaban dari setiap sekolah yang menjadi sampel juga
dilakukan analisis daya beda soal dengan menggunakan respon
jawaban siswa dari masing-masing sekolah.
Hasil analisis daya beda yang dihitung dengan menggunakan
respon jawaban siswa pada setiap sekolah yang digunakan
sebagai sampel diperoleh hasil sebgai berikut:
Tabel 6 Daya Beda Soal UAS Ganjil Kelas IX di Kecamatan
Majenang Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran
2012/2013 Pada Setiap Sekolah
Nama
Sekolah
Kategori No Soal Jumlah
Soal
SMP Negeri
1 Majenang
Diterima
Baik
1, 2, 3, 5, 6, 7,
10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 19,
20, 21, 22
17
Diterima&
Direvisi
4, 9 2
Direvisi 8 1
Tidak
dipakai
17, 18 2
SMP Negeri
3 Majenang
Diterima
Baik
2, 8, 10. 11,
12, 14, 15, 16,
17, 19, 20, 21,
22
13
Diterima&
Direvisi
1, 3, 5, 6, 9,
13
6
Direvisi 4, 18 2
Tidak 7 1
dipakai
SMP Terbuka
1 Majenang
Diterima
Baik
3, 5, 9, 11, 12,
13, 14, 15, 16,
19, 22
11
Diterima&
Direvisi
6 1
Direvisi 8, 17, 18, 21, 4
Tidak
dipakai/
1, 2, 4, 7, 10,
20
6
Dari Tabel 6 diketahui bahwa daya beda setiap sekolah
berbeda-beda. SMP Negeri 1 Majenang memiliki daya beda
soal kategori diterima baik paling banyak yaitu 17 soal,
sedangkan SMP Terbuka 1 Majenang memiliki daya beda soal
kategori soal tidak dipakai atau dibuang paling banyak yaitu 6
soal. Dari hasil analisis daya beda juga diperoleh hasil rata-rata
daya beda (Mean Biseral) dari setiap sekolah. Hasil rata-rata
daya beda setiap sekolah disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Rata-Rata Daya Beda Soal UAS Ganjil Mata Pelajaran
IPA Kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013 Setiap Sekolah
Nama Sekolah Indeks Daya
Beda
Kategori
SMP Negeri 1 Majenang 0,494 Diterima
Baik
SMP Negeri 3 Majenang 0,464 Diterima
Baik
SMP Terbuka 1 Majenang 0,414 Diterima
Baik
Dari tabel di atas dapat diketahui Soal Ulangan Akhir Semester
ganjil mata pelajaran IPA kelas IX pada setiap sekolah yang
dijadikan sampel pada penelitian memiliki daya beda yang
termasuk kategori baik. Hal ini sama dengan hasil analisis daya
beda yang menggunakan semua respon jawaban dari ketiga
sekolah tersebut mempunyai rata-rata daya beda (Mean
Biseral), yaitu sebesar 0,505. Nilai indeks daya beda tersebut
termasuk dalam kategori diterima baik. Soal Ulangan Akhir
Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IX tahun ajaran
2012/2013 dapat membedakan siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan
rendah. Nilai indeks daya beda setiap sekolah berbeda karena
skor yang diperoleh dari setiap sekolah juga berbeda-beda.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh ada beberapa soal yang
memiliki daya beda termasuk ke dalam kategori jelek. Soal-soal
yang termasuk dalam kategori jelek tersebut sebaiknya tidak
dipakai atau dibuang pada tes selanjutnya yang menggunakan
materi yang sama, karena soal tersebut tidak bisa membedakan
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah
serta dapat memberikan informasi yang salah. Soal yang
memiliki daya beda termasuk dalam diterima (baik) dapat
dicatat atau dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk tes
pada waktu yang akan. Soal yang memiliki daya beda termasuk
dalam kategori diterima tapi perlu direvisi atau dalam kategori
direvisi, maka dilakukan peninjauan ulang dan perbaikan
terhadap aspek yang mengakibatkan soal-soal tersebut belum
memenuhi kriteria diterima baik.
Menurut Fernandes (1984) dalam Elvin Yusliana Ekawati
(2010)”suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik jika
paling sedikit dipilih oleh 2% peserta tes”. Suatu pengecoh
dikatakan baik apabila pilihan jawaban sebagai pengecoh dipilih
merata oleh siswa, tetapi apabila pengecoh yang ada lebih
banyak dipilih oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi
maka pengecoh tersebut kurang berfungsi atau tidak baik.
Berdasarkan hasil analisis efektifitas pengecoh yang
menggunakan respon jawaban dari tiga sekolah didapat hasil
bahwa semua pengecoh berfungsi dengan baik, tidak ada
pengecoh yang tidak berfungsi. Dalam menetapkan pengecoh
5
berfungsi dengan baik atau tidak, dalam penelitian ini
menggunakan acuan apabila pengecoh dipilih oleh 2% atau 0,02
dari peserta tes. Selain itu, juga dilakukan analisis efektifitas
pengecoh pada setiap sekolah SMP Negeri 1 Majenang dan
SMP Negeri 3 Majenang semua efektifitas pengecoh berfungsi
dengan baik, sedangkan pada SMP Terbuka 1 Majenang
terdapat 10 soal yang memiliki efektifitas tidak berfungsi
dengan baik. Butir soal tersebut yaitu nomor 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13,
18, 20, dan 21. Banyaknya butir soal yang memiliki pengecoh
tidak berfungsi di SMP Terbuka 1 Majenang dapat
menyebabkan siswa yang kurang memahami materi akan
dengan mudah menebak jawaban yang benar. Oleh karena itu,
pembuatan pengecoh pada soal pilihan ganda harus baik dan
dibuat sesuai dengan materi yang ditanyakan sehingga dapat
berfungsi dengan baik dan dipilih oleh siswa.
Reliabilitas merupakan keajegan atau derajat kepercayaan suatu
soal yang digunakan sebagai alat evaluasi. Angka yang
menunjukkan reliabilitas suatu soal disebut koefisien reliabilitas.
Menurut Saifuddin Azwar (2002) tidak ada batasan tertentu
yang harus dicapai agar suatu instrumen tes dapat dikatakan
reliabel. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu soal, maka
suatu mempunyai keajegan yang tinggi apabila digunakan
sebagai alat evaluasi.
Analisis reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata
pelajaran IPA kelas IX di kecamatan Majenang kabupaten
Cilacap tahun ajaran 2012/2013 menggunakan program
MicroCat ITEMAN version 3.00 dan Ms Excel Di dalam
program MicroCat ITEMAN version 3.00 reliabilitas
ditunjukkan dengan oleh Alpha. Formula KR-20 digunakan pada
pengolahan data menghitung koefisien reliabilitas menggunakan
Ms Excel 2007 karena soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata
pelajaran IPA kelas IX di kecamatan Majenang kabupaten
Cilacap tahun ajaran 2012/2013 memiliki skor yang dikotomi.
Skor dikotomi adalah pola skor yang hanya mempunyai dua
nilai, dalam pengolahan data pada penilitian ini menggunakan
skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. KR-20
digunakan karena memiliki hasil yang lebih teliti.
Hasil analisis reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester ganjil
mata pelajaran IPA bagian Fisika di Kecamatan Majenang
Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2012/2013 disajikan pada Tabel
8.
Tabel 8 Reliabilitas Soal UAS Ganjil Mata Pelajaran IPA
Fisika Kelas IX di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap
tahun Ajaran 2012/2013
Analisis
Reliabilitas
Nilai Kategori
ITEMAN Ms Excel
0,738 0,738 Tinggi
.
Dari Tabel 8 diketahui bahwa reliabilitas soal Ulangan Akhir
Semester ganjil mata pelajaran IPA Fisika kelas IX tahun ajaran
2012/2013 memiliki reliablitas yang tinggi. Hasil analisis
reliabilitas untuk masing-masing sekolah dissajikan pada Tabel
9.
Tabel 9 Reliabilitas Soal UAS Ganjil Mata Pelajaran IPA Fisika
Kelas IX di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap
tahun Ajaran 2012/2013 Pada Setiap Sekolah
Nama Sekolah Koefisien Reliabilitas Kategori
ITEMAN Ms Excel
SMP Negeri 1
Majenang
0,726 0,726 Tinggi
SMP Negeri 3
Majenang
0,661 0,661 Tinggi
SMP Terbuka 1
Majenang
0,420 0,420 Sedang
Berdasarkan Tabel 9 di atas koefisien reliabilitas tertinggi
dimiliki oleh SMP Negeri 1 Majenang karena sekolah tersebut
memiliki siswa dengan kemampuan tinggi relatif lebih banyak
dari ketiga sekolah yang dijadikan sebagai sampel, hal ini
mengakibatkan soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang
dapat dikerjakan dengan baik sehingga memperoleh koefisien
reliabilitas yang tinggi. Sebaliknya koefisien reliabilitas
terendah terdapat pada SMP Terbuka 1 Majenang, karena
kemampuan siswa pada sekolah tersebut lebih didominasi oleh
siswa yang memiliki kemampuan sedang.
Menurut Crocker dan Algina dalam Ariyana (2011)
menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas suatu soal adalah panjang suatu tes,
kecepatan (panjangnya waktu mengerjakan tes), homogenitas
belahan dan tingkat kesukaran soal. Telah dijelaskan di atas
bahwa soal Ulangan Akhir Semester ganjil mata pelajaran IPA
kelas IX di kecamatan Majenang kabupaten Cilacap tahun
ajaran 2012/2013 mempunyai tingkat kesukaran sedang,
sehingga reliabilitas soal tersebut tinggi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif pada soal
Ulangan Akhir Semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IX
Tahun Ajaran 2012/2013 bentuk pilihan ganda Fisika dapat
disimpulkan bahwa: hasil analisis secara kualitatif 22 butir soal
(100%) sesuai aspek materi, yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22. 11
butir soal (50%) sesuai aspek konstruksi,yaitu butir soal nomor
1, 2, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 14, 20, 22 dan 20 butir soal (90%) sesuai
aspek bahasa, yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22.
Hasil analisis secara kuantitatif dari tingkat kesukaran 1 butir
soal (4,55%) termasuk kategori mudah, yaitu butir soal nomor 5,
17 butir soal (77,27%) termasuk kategori sedang, yaitu butir soal
nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22
dan 4 butir soal (18,18%) termasuk kategori sukar, yaitu butir
soal nomor 7, 12, 16, 21. Dari daya beda 17 butir soal (77,27%)
termasuk dalam kategori diterima baik, yaitu butir soal nomor 1,
2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22. 4 butir
soal (18,18%) termasuk kategori diterima dan direvisi, yaitu
butir soal nomor 4, 7, 8, 17 dan 1 butir soal (4,55%) termasuk
kategori tidak dipakai, yaitu butir soal nomor 18. Dari efektifitas
pengecoh semua pilihan jawaban dapat berfungsi dengan baik.
Dari reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas yang sama
menggunakan program MicroCat ITEMAN version 3.00 dan
Microsoft Office Excel 2007, yaitu 0,738 yang termasuk kriteria
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, N.S. (2012). Dasar-Dasar Pengukuran dan Statistik
Pada Pembelajaran Fisika. Surakarta. UNS Press
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pedidikan Prinsip, Teknik, Prosedur.
Bandung. Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.
PT Bumi Aksara
Ariyana, L.T.(2011). Analisis Butir Soal Ulangan Akhir
Semester Gasal IPA Kelas IX SMP di Kabupaten
Grobogan. http://lib.unnes.ac.id/372/1/7416.pdf. Diakses
pada tanggal 2 April 2013.
Azwar, S. (2002). Tes Prestasi (Fungsi dan Pengembangan
Pengukuran Prestasi Belajar). Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi IV.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Chan Yuan F & Gurnam K S. 2010. Authentic Assessment and
Pedagogical Strategies in Higher Education. Journal of
6
Social Science 6 (2): 153-161, 2010. ISSN 1549-3652.
Diunduh pada 26 februari 2012 pukul 08.12 dari
http://thescipub.com/pdf/10.3844/jssp.2010.153.161
Depdiknas. (2008). Panduan Analisis Butir Soal. Diperoleh 24
Maret 2013. Dari:
http://teguhsasmitoddp1.files.wordpress.com/2010/05/anal
isis_soal1.pdf
Ekawati, E.Y. (2010). Analisis Kualitas Tes Fisika Semester I
Kelas X SMA Negeri 2 Ngaglik Kabupaten Sleman
Menggunakan Pendekatan Teori Klasik dan Teori Respon
Butir. Prosiding Seminar Nasinal Fisika dan Pendidikan
Science. Hlm 335-342. Surakarta. FKIP Universiontas
Sebelas Maret
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen tes dan Non
Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT
Raja Grafindo Persada
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zaman, A., Niwaz, A., Dahar, M.A., & Alamgir. Analysisi of
Multiple Choice Item and the Effect of Items Squencing
on Difficulity in the Test of Mathematic. European Journal
of Social Sciencess, 17 (1). 61-67. Diperoleh 12 januari
2012. Dari: www.eurojournals.com/ejss_17_1_ 07.pdf