Jurnal Seminar KP
-
Upload
hendra-suherman -
Category
Documents
-
view
3 -
download
2
description
Transcript of Jurnal Seminar KP
OVERCURRENT RELAY PADA MOTOR GA-4101C-M COOLING WATER PUMPDI PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL, Tbk
Suwanda1 Teguh Firmansyah2
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jendral Sudirman KM 4, Cilegon, BantenE-mail : suwanda10 @ gm ail.com 1
Abstrak
Motor induksi 3 phasa merupakan jenis motor yang paling sering digunakan pada proses produksi di industri. Hal ini dikarenakan motor induksi memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh motor DC, tetapi sering juga terjadi gangguan antara lain adalah hubung singkat (short circuit) dan Overload pada motor induksi 3 phasa. Gangguan tersebut mempunyai dampak yang sangat berbahaya bila dibiarkan berlarut-larut dikarenakan arus yang mengalir sangat besar sehingga meningkatkan suhu dan dapat mengakibatkan motor induksi 3 phasa terbakar. Untuk mengatasi gangguan, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengamankan dari hubung singkat dan beban lebih. Motor listrik yang rusak harus diperbaiki dan membutuhkan biaya, semakin sering rusak semakin sering mengeluarkan biaya, ini sangat merugikan. Selama perbaikan akan mengalami kerugian waktu akibat tidak bisa bekerja dengan motor listrik. Secara langsung kerusakan peralatan motor listrik akan mengganggu proses prodiksi. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan proteksi yang mampu memberikan keamanan pada motor listrik. Pengaman motor GA-4101C-M yang digunakan pada cooling water pump di PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. menggunakan motor protection relay Thosiba S2E20. Proteksi yang digunakan adalah rele arus lebih karakteristik extremely inverse. Setting arus gangguan pada over current relay S2E20 adalah 11 x arus nominal (In), dan setting waktunya sebesar 0,15 detik.
Kata kunci: motor, proteksi, arus lebih, rele
I .PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi bahan-bahan kimia. Hasil produksi perusahaan ini antara lain ethylene, propylene dan pyrolisis gasoline (Pygas), baik untuk pasar dalam negeri maupun regional. Karena memproduksi bahan-bahan kimia, dimana tidak boleh terjadi black out selama proses produksi berlangsung maka dibutuhkan sistem kelistrikan yang handal. Sistem kelistrikan yang handal ini berguna untuk
menjamin bahwa proses produksi dapat berlangsung dengan lancar.
Pada proses produksi motor listrikmempunyai peranan yang sangat pentingterutama untuk menggerakan alat-alat yangdigunakan. Agar dapat bekerja dengan baikdan terhindar dari kerusakan maka motor-motor listrik ini perlu proteksi yang handal.Salah satu proteksi motor yang digunakan diPT. Chandra Asri Petrochemical Tbk adalahproteksi arus lebih (overcurrent rele).I.2 TUJUANAdapun tujuan yang ingin di capai dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara kerja dari rele arus lebih pada motor GA-4101C-M.
2. Untuk mengetahui kurva karakteristik rele
arus lebih pada motor cooling water pumpGA-4101C-M.
I.3 BATASAN MASALAHAdapun batasan masalah
pembahasan kerja praktek ini adalah :1. Sistem proteksi yang dibahas adalah
sistem proteksi arus lebih (overcurrent relay).
2. Karakteristik overcurrent relay motor induksi GA-4101C-M, 1900 kW di Ethylene Plant PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk.
3. Prinsip kerja proteksi arus lebih motor induksi GA-4101C-M, 1900 kW.
II. DASAR TEORI2.1 Pengertian Motor
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan dan salah satu jenis dari motor- motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet.
2.2 Prinsip Kerja Motor InduksiMotor induksi bekerja
berdasarkan
induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Bila
kumparan stator motor induksi 3
phasa
dihubungkan dengan sumber tegangan
3
phasa, maka kumparan stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar.
Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan
dari
kumparan stator akan memotong kumparan
rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau
tegangan induksi. Karena penghantar
(kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada
kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor
yang dialiri arus ini berada dalam garis
gaya
fluks yang berasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami
gaya Lorentz yang menimbulkan torsi
yang
cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan
arah pergerakan medan induksi stator.
2.3 Kontruksi Motor InduksiMotor induksi pada dasarnya
mempunyai tiga bagian sebagai berikut.
1. Stator : Merupakan bagian yang diam
dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan
elektromagnetik kepada kumparan
rotornya.
2. Celah : Tempat berpindahnya energi
dari startor ke rotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang
bergerak akibat adanya induksi
magnet
dari kumparan stator yang
diinduksikan kepada kumparan
rotor.
Gambar 2.1 Bentuk konstruksi
dari motor induksi
2.4 Proteksi Sistem TenagaYang dimaksud dengan proteksi sistem
tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misalnya generator, motor, transformator jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri.Yang dimaksud dengan kondisi abnormal tersebut antara lain dapat berupa :
1. hubung singkat
2. tegangan lebih/kurang
3. beban lebih
4. frekuensi sistem turun/naik
2.5 Fungsi Sistem Proteksi
Adapun fungsi dari sistem proteksi
adalah:1. untuk menghindari atau mengurangi
kerusakan peralatan listrik akibat adanya gangguan (kondisi abnormal). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan, maka akan
semakin sedikitlah pengaruh
gangguan terhadap kemungkinan
kerusakan alat.2. untuk mempercepat melokalisir
luas/zone daerah yang terganggu, sehingga daerah yang terganggu menjadi sekecil mungkin.
3. Untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen, dan juga mutu listriknya baik.
4. Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
2.6 Fungsi Rele PengamanFungsi dari rele pengaman adalah
untuk menentukan dengan segera pemutusan / penutupan pelayanan penyaluran setiap elemen sistem tenaga listrik bila mendapatkan gangguan atau kondisi kerja yang abnormal, yang dapat mengakibatkan kerusakan alat atau akan mempengaruhi sistem / sebagian sistem yang masih beroperasi normal. Pemutusan beban (CB) merupakan satu rangkaian dengan rele pengaman.
2.7 Over Current Relay (OCR)Rele arus lebih (over current relay)
adalah rele yang bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dan jangka waktu tertentu. Fungsi utama dari rele arus lebih ini adalah
untuk merasakan adanya arus lebih
kemudian
memberikan perintah kepada pemutus
beban
(PMT) untuk membuka. Rele jenis ini
digunakan untuk mengamankan motor
dari
gangguan hubung singkat dan
dapat
digunakan sebagai pengaman beban lebih.
III. OVERCURRENT RELAY PADA MOTOR GA-4101C-M COOLING WATER PUMP
3.1 Prinsip kerja Over Current RelayPrinsip kerja over current relay
(OCR)
yang bekerjanya berdasarkan besaran
arus
lebih akibat adanya gangguan hubung
singkat
dan memberikan perintah trip ke PMT
sesuai
dengan karakteristik waktunya
sehingga
kerusakan alat akibat gangguan
dapat
dihindari.
Gambar3.1 Prinsip kerja over current relay ( OCR
)
3.2 Karakteristik Rele Arus Lebih (Over
Current Relay)
3.2.1 Rele Arus Lebih Karakteristik Seketika
(instantaneous)
Rele arus lebih seketika adalah jenis
rele arus lebih yang paling sederhana dimana
jangka waktu kerja rele yaitu mulai saat rele
mengalami pick-up sampai selesainya kerja
rele sangat singkat yakni sekitar 20 - 100 mili
detik tanpa adanya penundaan waktu.
Gambar 3.2. Rangkaian
rele arus lebih seketika
(instantaneous)
K
eterangan
gambar:
BB =
Bus-bar
PMT = Pemutus
(Circuit Breaker) TC
= Kumparan pemutus
A = Tanda bahaya (Alarm)
R = Relay arus lebih seketika
CT = Transformator arus
Ir = Arus relay
I = Arus beban
Gambar 3.3 Karakteristik Rele Arus Lebih
Seketika
3.2.2 Rele Arus Lebih Karakteristik Waktu
Tertentu (Definite Ttime Relay)
Rele arus lebih waktu tertentu adalah
jenis rele arus lebih dimana jangka waktu rele
mulai pick-up sampai selesainya kerja
rele
dapat diperpanjang dengan nilai tertentu
dan
tidak tergantung dari besarnya arus
yang
mengerjakannya (tergantung dari
besarnya
arus setting, melebihi arus setting maka
waktu
kerja rele ditentukan oleh waktu settingnya)
Gambar 3.4. Rangkaian Rele Arus Lebih
Waktu Tertentu (Definite)
Dengan pemasangan rele kelambatan waktu, maka pengaman akan bekerja bila dipenuhi kondisi sebagai berikut:
ttr = tmg+tpr+tpp (3.1)
dimana:
ttr = waktu total rele mulai terjadinya
gangguan sampai dengan pemutus bekerja
tmg = waktu mulai terjadinya
gangguan
sampai dengan rele pick-up
tpr = waktu penundaan kerja rele
tpp = waktu yang dibutuhkan pemutus
bekerja
Gambar 3.5 Karakteristik Rele Arus
Lebih
Waktu Teretentu (DefiniteTtime
Relay)
3.2.3 Rele Arus Lebih Karakteristik Waktu
Terbalik (Invers Time Relay)
Rele arus lebih waktu terbalik
memberikan perintah kepada pemutus beban
(PMT) pada saat terjadi gangguan bila besar
arus gangguannya melampaui arus
penyetelannya (Isetting) dan jangka waktu
kerja rele dari ☜pick up☝ waktunya berbanding
terbalik dengan besar arusnya.
Rele arus lebih waktu terbalik ini
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Standard inverse,
2. very inverse,
3. Extremely invers,
4. Longtime inverse,
Gambar 3.6 Karakteristik Rele Arus Lebih
Waktu Terbalik ( Invers )
3.3 Rele Arus Lebih Pada Motor GA-
4101C-M Cooling Water Pump Ethylene
Plant
Overcurrent reley yang digunakan
pada motor GA-4101C-M di PT. Chandra
Asri
Petrochemical Tbk adalah jenis rele arus
lebih
waktu terbalik (invers time relay)
jenis
Extremly Inverse. Rele ini bekerja pada
saat
terjadi gangguan bila besar arus
gangguannya
melampaui arus penyetelannya (Isetting)
dan
jangka waktu kerja rele dari ☜pick up☝
waktunya berbanding terbalik dengan
besar
arusnya.
Stting overcurrent relay pada
Motor
GA-4101C-M :
Jenis Rele = Thosiba S2E20
Karakteristik = Extremely Inverse
Data Motor :
Daya motor = 1900kW
Tegangan input = 6 kV
Cos = 0,85Arus start motor = 546 % waktu start motor = 1,5 detik Besar arus start motor (Ist):
Ist = 5,46 x In
= 5,46 x 222
= 1212,12 A
Setting rele pengaman pada motor :
Arus nominal (In) = 222 A
Nilai 222 A merupakan besar arus
nominal
pada motor atau pada sisi primer dari
transformator arus (CT), untuk nilai arus
pada sisi sekunder transformator arus
adalah
nilai arus pada sisi primer dibagi dengan
nilai
rasio CT. Dimana ketetapan rasio CT
adalah
300 : 5. Jadi besar arus pada sisi
sekunder
adalah :
Arus nominal (In) = 222 := 3,7 A
Untuk setting arus nominal pada rele S2E20
adalah, In = 0.38 s/d 1.00 x 5A.
Maka didapatkan besarnya arus setting pada
rele S2E20 adalah 3,7 : 5 = 0,74 A.
Setting arus gangguan (If) pada over
current relay S2E20 adalah 11 x arus
nominal (In) :
If = 11 x In
= 11 x 3,7
= 40,7 A
Pada sisi sekunder CT besar arus gangguan
(If) adalah 40,7 A, maka besar arus gangguan
(If) pada sisi primer CT adalah 40,7 x 60 =
2442 A. Jika arus yang melewati sisi primer
CT mencapai 2442 A. maka rele arus lebih
akan bekerja menghubungkan rangkaian
pemutus/trip pada sumber tenaganya.
Sehingga rangkaian pemutus akan bekerja
dan memerinitahkan pemutus tenaga (CB)
untuk membuka. Maka suplai daya ke motor
terputus dan motor aman dari kerusakan
Berdasarkan kurva koordinasi rele
proteksi arus lebih pada motor GA-4101C-M,
setting waktu yang diberikan pada rele
S2E20 sebesar 0.15 detik. Ini artinya jika
terjadi gangguan arus lebih pada motor yang
melampaui arus setting sebesar 2442 A dan
dalam waktu lebih dari 0,15 detik maka rele
akan mengirim sinyal pada CB
untuk
membuka.
3.4 Motor Protection Relay Thosiba S2E20Overcurrent relay type S2E20
merupakan jenis rele proteksi Static Time. Rele ini adalah sebuah rele arus lebih nondirectional ac untuk sistem proteksi tenaga. Gangguan tiga phasa dengan instantaneous element. Rele ini memiliki empat karakteristik dasar operasi waktu (basic operating time characteristic) standart inverse, very inverse, extremely-inverse, and long time inverse. Rele ini juga memproses tiga karakteristik waktu tertentu (definite- time characteristics).
Gambar 3.7 Motor Protection Relay Thosiba
S2E20
IV. PENUTUP4.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktik yang
telah
dilakukan di PT. Chandra Asri
Petrochemical
Tbk mengenai ☜OVERCURRENT
RELAY
PADA MOTOR GA-4101C-M☝ diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Chandra Asri Petrochemical
Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang industri bahan
kimia yang membutuhkan pasokan
daya listrik yang stabil dan sistem
proteksi yang handal pada
peralatan
produksi.
2. Penggunaan sistem proteksi di PT.
Chandra Asri Petrochemical
Tbk
untuk motor-motor dengan
kapasitas daya yang besar
menggunakan motor protection
relay type Thosiba S2E20.
3. Proteksi arus lebih pada motor GA-
4101C-M yang digunakan pada
cooling water pump menggunakan
rele arus lebih karakteristik waktu
terbalik (invers time relay)
jenis
extremely inverse, dengan setting
arus gangguan sebesar 11xIn dan
setting waktunya sebesar 0,15 detik.
4. Syarat-syarat agar peralatan relay
pengaman dapat dikatakan bekerja
dengan baik dan benar adalah :
a. Cepat bereaksi,
b. Selektif,
c. Peka/sensitif,
d. Andal,
e. Sederhana,dan
f. Murah.
4.2 Saran1. Diharapkan melakukan
pemeriksaan
secara berkala terhadap kinerja
dari
rele arus lebih agar saat terjadi
gangguan dapat bekerja
dengan
baik.
2. Diharapkan melakukan
pemeriksaan
secara berkala terhadap motor
GA-
4101C-M untuk meminimalisir
terjadinya gangguan.
3. Dilakukan koordinasi ulang
pada
rele dan CB jika ada
penambahan
daya listrik.
4. Untuk motor-motor yang
mempunyai peranan yang
sangat
penting perlu ditingkatkan
spesifikasi peralatan
proteksinya
agar tidak terjadi gangguan
sehingga
proses produksi semakin
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA[1] Zuhal,☝Dasar Teknik Tenaga Listrik
dan Elekronika Daya☝,PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta:1992
[2] Hidayatulloh, Rachmad. Analisa
Gangguan Hubung Singkat
Pada
Jaringan Sutt 150 kV Jalur Kebasen ♠
Balapulang ♠ Bumiayu
Menggunakan
Program ETAP. Tugas akhir,
Universitas Diponogoro,
Semarang,
2012.
[3] Widodo, Aris. Studi Koordinasi Rele
Pengaman Pada Sistem Kelistrikan Di
PT. CHANDRA ASRI, Cilegon,
Banten. Tugas Akhir, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya, 2011.
[4] Tiyono. Perancangan Setting Rele
Proteksi Arus Lebih Pada Motor
Listrik Industri. Tugas Akhir,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
2013.
[5] itekwenky.blogspot.com/2011/10/relay
-arus-lebih.html
[6] http://dunia -listrik.blogspot.com
[7] http://budi54n.wordpress.com /2009/07
/07/rele -arus -lebih -ove r- current - rela y-
ocr/