Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

download Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

of 9

description

dilakukan di UIN Jakarta

Transcript of Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    Jurnal Praktikum

    Kimia Analitik II

    PenentuanIon Klorida dengan Metode Argentometri

    (Metode Mohr)

    Tanggal Percobaan:

    Senin, 14-April-2014

    Disusun Oleh:

    Aida Nadia (1112016200068)

    Kelompok 4 Kloter I:

    Fahmi Herdiansyah (1112016200039)

    Huda Rahmawati (1112016200044)

    Yeni Setiartini (1112016200050)

    Rizky Harrysetiawan (1112016200069)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2014

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    I. AbstrakTelah dilakukan praktikum mengenai penentuan ion klorida dari

    MgCl2 dengan Metode Mohr. Metode Mohr ini adalah salah satu metode

    titrimetri secara argentometri atau titrasi pengendapan sampel yang

    dianalisis dengan menggunakan ion perak. Prinsip titrasi ini adalah

    dilakukan terhadap suatu sampel dengan menggunakan AgNO3. Sampel

    yang telah ditambahkan indikator K2CrO4, kemudian dititrasi dengan

    AgNO3, sehingga terbentuk endapan merah bata muda. Hasil praktikum ini

    adalah larutan magnesium klorida yang ditambahkan dengan indikator asam

    kromat dititrasi menggunakan 37 ml AgNO3 baru menghasilkan endapan

    merah bata muda yang merupakan endapan dari perak kromat (Ag2CrO4).

    Jumlah kadar ion klorida dalam 0,76 N yaitu 26,233 g/Lit atau 26233 ppm.

    Kata kunci : metode mohr, argentometri, kadar ion klorida.

    II. Landasan TeoriTitrasi-titrasi yang melibatkan reaksi pengendapan tidak berjumlah

    banyak dalam analisis titrimetrik seperti titrasi-titrasi yang terlibat dalam

    reaksi redoks atau asam-basa. Kenyataannya, dalam permulaan kuliah,

    contoh-contoh dari titrasi semacam ini biasanya dibatasi pada yang

    melibatkan pengendapan dari ion perak dengan anion-anion seperti halogen

    atau tiosianat. Salah satu alasan terbatasnya penggunaan reaksi semacam ini

    adalah kurangnya indikator yang cocok. Dalam beberapa kasus, terutama

    dalam titrasi dari larutan encer, tingkat reaksinya terlalu lambat untuk

    kenyamanan sebuah titrasi. Ketika mendekati titik ekuivalen dan titran

    ditambahkan secara perlahan, penjenuhan yang luar biasa tidak terjadi dan

    tingkat pengendapan menjadi amat lambat. Kesulitan lainnya adalah bahwa

    komposisi dari endapan pada umumnya tidak diketahui karena efek-efek

    pengendapan pengiring. Meskipun efek ini dapat diminimalisasi atau

    sebagian terkoreksi melalui proses-proses seperti menyimpan pengendap

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    cukup lama, hal ini biasanya tidak mungkin terjadi dalam sebuah titrasi

    langsung (Underwood, 2002 : 223-224).

    Salah satu cara untuk mengetahui kadar asam basa dalam suatu

    larutan adalah dengan volumetri (titrasi). Volumetric (titrasi) merupakan

    cara penentuan kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada

    pengukuran volumenya. Berdasarkan pada jenis reaksinya, volumertri

    dibedakan atas:

    1. Asidi dan alkalimetri : volumetri ini berdasarkan atas reaksi netralisasi

    asam-basa.

    2. Oksidimetri : volumetric jenis ini berdasarkan atas reaksi oksidasi-

    reduksi.

    3. Argentometri : volumetric jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi

    (pengendapan dari ion Ag+).

    Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang

    berarti perak. Jadi, argentometri merupakan salah satu cara untuk

    menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasiberdasar pembentukan endapan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat

    pemeriksaaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan

    standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan

    standar yang digunakan. Sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan,

    kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.

    Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa salah satu permasalahan titrasi

    pengendapan adalah menemukan indikator yang cocok. Dalam titrasi-titrasi

    yang melibatkan garam-garam perak ada tiga indikator yang telah sukses

    dikembangkan selama ini. Salah satu metode yang digunakan adalah Metode

    Mohr yang menggunakan ion kromat CrO42-untuk mengendapkan Ag2CrO4

    coklat. Lalu, ada Metode Volhard yang menggunakan ion Fe3+ untuk

    membentuk sebuah kompleks yang berwarna dengan ion tiosianat, SCN-.

    Dan, Metode Fajans menggunakan indikator-indikator adsorpsi.

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    Metode Mohr adalah Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan

    kadar klorida dan bromide dalam suasana netral dengan larutan baku perak

    nitrat dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada

    permulaan titrasi akan terjadi endapan perak nitrat klorida dan setelah

    mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan

    bereaksi dengan kromat dengan membentuk endapan dengan kromat yang

    berwarna merah (Hamdani, S., dkk, 2012).

    Metode Mohr adalah metode untuk pembentukan dari sebuah

    endapan berwarna. Contoh yang paling terkenal dari kasus semacam ini

    adalah yang disebut titrasi Mohr Klorida dengan ion perak, di mana ion

    kromat dipergunakan sebagai indikator. Kemunculan awal endapan perak

    kromat berwarna kemerah-merahan yang diambil sebagai titik akhir dari

    titrasi. Perak kromat lebih mudah larut (sekitar 8,4 x 10 -5mol/liter) daripada

    perak klorida (sekitar 1 x 10-5 mol/liter). Jika ion-ion perak ditambahkan

    kedalam suatu larutan yang mengandung ion klorida dengan konsentrasi

    besar dan ion kromat dengan konsentrasi kecil, perak klorida akan

    mengendap terlebih dahulu; perak kromat tidak terbentuk sebelum

    konsentrasi ion perak meningkat sampai kenilai yang cukup besar untuk

    melebihi Ksp dari perak kromat. Titrasi Mohr terbatas pada larutan-larutan

    dengan pH sekitar 6 sampai 10. Dalam larutan-larutan yang lebih alkalin,

    perak oksida mengendap. Dalam larutan-larutan asam, konsentrasi kromat

    secara besar-besaran menurun, karena HCrO4- hanya sedikit terionisasi.

    Penurunan konsentrasi ion kromat mengharuskan kita untuk menambahkan

    sejumlah besar ion perak untuk menghasilkan pada pengendapan dari perak

    kromat dan akhirnya mengarah pada galat yang besar. Secara umum

    dikromat cukup dapat larut (Underwood, 2002 : 227-228).

    Pengendapan mungkin adalah metode yang paling sering dipakai

    dalam praktik analisis kualitatif. Timbulnya endapan sebagai suatu hasil

    penambahan regensia tertentu dapat dipakai sebagai uji terhadap suatu ion

    tertentu. Namun pengendapan dapat juga digunakan untuk pemisahan.

    Untuk melakukan hal ini suatu regensia yang sesuai ditambahkan, yang

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    membentuk endapan (endapan-endapan) dengan hanya satu atau beberapa

    ion yang ada dalam larutan. Setelah penambahan reagensia dalam jumlah

    yang sesuai endapan disaring dan dicuci. Kemudahan suatu endapan disaring

    dan dicuci tergantung sebagian besar struktur morfologi endapan yaitu pada

    bentuk dan ukuran kristal-kristalnya (VOGEL,1985 : 89).

    Pengendapan fraksional adalah perhitungan-perhitungan tentang

    yang mana dari dua garam yang sangat sedikit larut, akan diendapkan pada

    kondisi eksperimen tertentu, dapat juga dibuat dengan bantuan prinsip hasil

    kali kelarutan. Satu contoh yang mempunyai arti penting yang praktis adalah

    Metode Mohr untuk menaksir halide-halida. Dalam proses ini suatu larutan

    ion klorida dititer dengan larutan baku perak nitrat, dengan ditambahkan

    sedikit kalium dikromat yang berfungsi sebagai indikator. Disini dua garam

    yang terbentuk yang sangat sedikit larut, dapat terbentuk, yaitu perak klorida

    (endapan putih) dan perak kromat (yang berwarna merah) :

    Ag++Cl

    - AgCl

    Dan

    2 Ag2+ + CrO42- Ag + CrO4

    Hasil kali kelarutan endapan-endapan ini adalah sebagai berikut:

    Ks (AgCl) = [Ag+] x [Cl-] dan

    Ks (Ag2CrO4) = [Ag2+]2x [CrO4

    2-]

    Dalam larutan jenuh dari campuran kedua endapan, kesetimbangan

    kelarutan ini akan terjadi berbarengan. Maka dari kedua persamaan ini

    diperoleh:

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    III. Material dan Metode KerjaA. Material

    Alat:

    Gelas ukur Pipet tetes Statif dan klem Buret Corong gelas Labu erlenmeyer Gelas kimia

    Bahan:

    Larutan MgCl2 sebanyak 5 ml Larutan asam kromat (H2CrO4) sebanyak 3 tetes Larutan AgNO30,1M

    B. Metode Kerja

    1. Masukkan larutan MgCl2sebanyak 5 ml kedalam labu erlenmeyer.2. Tambahkan dengan larutan H2CrO4sebanyak 3 tetes.3. Lakukan titrasi dengan larutan AgNO3 0,1M sampai endapan

    berwarna merah.

    IV. Hasil dan PembahasanA. Hasil

    Persamaan reaksi:Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl (endapan putih)

    2 Ag+ (aq) + CrO42-(aq) Ag2CrO4(s) (endapan putih kemerahan).

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    Perhitungan:Hasil Pengamatan

    MgCl2Larutan tidak berwarna

    K2CrO4 (indikator)Larutan coklat kekuningan pekat

    MgCl2 + K2CrO4 (indikator) Larutan kuning

    MgCl2

    + K2

    CrO4

    (indikator) +AgNO30,1M [titrasi] Larutan kuning jernih denganendapan merah bata muda

    Volume MgCl25 ml

    Volume AgNO3 0,1Myangdigunakan [titrasi] 37 ml

    Banyaknya ion klorida dalam larutan MgCl2 :

    Normalitas MgCl2, N MgCl2 =

    =

    = 0,74 N

    Banyaknya ion klorida = Cl= 0,74 N x 35,45 g/Lit

    = 26,233 g/Lit

    Banyaknya ion klorida dalam ppm = 26,233 g/Lit X 1000 mg/Lit= 26233 ppm

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    B. Pembahasan

    Pada percobaan kali ini telah dilakukan penentuan ion klorida dari

    sampel larutan MgCl2. Pada percobaan kali ini, menggunakan metode

    argentometri dengan menerapkan prinsip metode Mohr. Argentometri

    merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan

    dengan menggunakan larutan standar argentum, atau dapat juga diartikan

    sebagai cara pengendapan atau pengendapan kadar ion halida atau kadar

    Ag+itu sendiri dari reaksi terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran

    AgNO3. Sedangkan, asam kromat disini berperan sebagai indikator.

    Pada awal penambahan, ion Cl-dari MgCl2yang terkandung dalam

    larutan bereaksi dengan ion Ag+ sehingga membentuk endapan AgCl

    yang berwarna putih. Reaksi yang terjadi sbb:

    Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl (endapan putih)

    Saat terjadi titik ekuivalen yaitu saat ion Cl-tepat bereaksi dengan

    ion Ag + yang berarti ion Cl-habis dalam sistem. Dengan penambahan

    AgNO3 yang sedikit berlebih menyebabakan ion Ag+

    bereaksi dengan

    ion CrO42- dalam indikator kalium kromat membentuk endapan putih

    kemerahan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

    2 Ag+ (aq) + CrO42-(aq) Ag2CrO4(s) (endapan putih kemerahan).

    Pada praktikum ini larutan 5ml MgCl2 yang diteteskan dengan

    asam kromat 3 tetes menghasilkan larutan berwana kuning, lalu dititrasidengan AgNO3 0,1M maka timbulnya endapan berwarna merah bata

    muda setelah dititrasi sebanyak 37ml.

    Berdasarkan percobaan didalam larutan MgCl2 0,76N, didapat

    jumlah ion klorida yaitu sebanyak 26,233 g/Lit atau 26233 ppm.

  • 5/26/2018 Jurnal Praktikum Penentuan Ion Klorida Dengan Metode Mohr

    http:///reader/full/jurnal-praktikum-penentuan-ion-klorida-dengan-metode-moh

    V. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

    Pada praktikum titrasi argentometri menggunakan metode Mohr yangdihasilkan hasil titrasi berupa endapan berwarna merah bata muda yang

    merupakan endapan dari Ag2CrO4(perak kromat).

    Jumlah ion klorida dalam 0,74 N yang dihasilkan dalam percobaan yaitu26,233 g/Lit atau 26233 ppm.

    VI. ReferensiJR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif

    Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

    Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I

    Edisi ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.

    Pinilih, I., dkk. 2007. Argentometri. http://www.e-

    bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndv

    cmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcm

    dlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEg

    QW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2 . Diakses pada

    tanggal 18 April 2014 Pukul 18:15 WIB.

    Hamdani, Syarif., dkk. 2012. Panduan Praktikum Kimia Analisis.

    http://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-

    Kimia-Analisis.pdf. Diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 18:19

    WIB.

    http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis.pdfhttp://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis.pdfhttp://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis.pdfhttp://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis.pdfhttp://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis.pdfhttp://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2http://www.e-bookspdf.org/view/aHR0cDovL2ltYW1zYW1vZHJhLmZpbGVzLndvcmRwcmVzcy5jb20vMjAwOC8wMi9taWNyb3NvZnQtd29yZC1hcmdlbnRvbWV0cmkucGRm/TGFwb3JhbiBQcmFrdGlrdW0gS2ltaWEgQW5hbGl0aWsgRGFzYXIgUGVyY29iYWFuIEl2